persyaratan teknis_spam pantura i

Upload: firmansyah-mardwiono

Post on 05-Nov-2015

44 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

SPAM Pantura

TRANSCRIPT

PERSYARATAN TEKNIS

Pekerjaan: Pengadaan dan Pemasangan Pipa Transmisi - DistribusiLokasi

:Desa Sedayu Lawas dan PPI Brondong, Kabupaten Lamongan

Pasal 1: SYARAT-SYARAT UTAMA

1.1. Dalam melaksanakan pekerjaan ini Pemborong terikat dengan peraturan-peraturan yang berlaku, antara lain:

a. Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2010 tentang Perum Jasa Tirta I.b. Undang-undang mengenai keselamatan kerja.

c. Peraturan Umum untuk pemeriksaan bahan bangunan tahun 1970 (NI-3).

d. ASTM D-3839 dan ASTM D-2122.e. Peraturan Pipa PVC untuk saluran air minum (SNI. 06-0084-2002).f. Peraturan Beton Indonesia (PBI) 1971.g. Pedoman Perencanaan beton bertulang 1983.

1.2. Dalam hal ada ketidaksesuaian antara pasal-pasal dalam Persyaratan Teknis ini dan/atau antara Persyaratan Teknis dengan gambar desain, maka Pelaksana Pekerjaan (Pemborong) wajib menanyakan kepada Pengawas Pekerjaan (Direksi Lapangan).

1.3. Pemborong tidak boleh mengganggu atau merusak kelestarian lingkungan di daerah kerja maupun di luar daerah kerja yang berkaitan dengan pekerjaan ini. Bila terjadi kerusakan pada lingkungan, Pemborong harus memperbaiki kembali.

Pasal 2 : MACAM PEKERJAAN

2.1. Yang dimaksud dengan pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Pipa Transmisi - Distribusi adalah Pengadaan dan Pemasangan baru rencana pipa transmisi dan distribusi sebagai pendistribusi air bersih dari pipa transmisi utama menuju ....................................... yang terletak pada Desa ..............................., Kecamatan ..................., Kabupaten Lamongan sesuai gambar rencana.2.2. Pekerjaan tersebut meliputi :

a. Pekerjaan Pendahuluanb. Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Pipa Transmisi Distribusic. Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Accessories untuk Pipa Transmisi Distribusid. Pembuatan Perlintasan Jalane. Pembuatan Perlintasan Sungaif. Pekerjaan Rekondisi Jalan Betong. Pekerjaan PenyelesaianPasal 3: GAMBAR DAN SPESIFIKASI TEKNIS

3.1. Untuk melaksanakan pekerjaan ini Pemborong diberi 1 (satu) set gambar berikut spesifikasi teknisnya.

3.2. Seluruh pekerjaan sebagaimana disebutkan dalam pasal 2 harus dilaksanakan menurut gambar rencana dan spesifikasi teknis yang telah disahkan oleh Direksi Perum Jasa Tirta I.3.3. Apabila di dalam spesifikasi teknis dan gambar terdapat ketidaksesuaian ukuran atau bahan atau spesifikasi teknis, maka Pemborong wajib menanyakan kepada Direksi Lapangan untuk mendapatkan kepastian.Pasal 4: PERALATAN KERJA

4.1. Pemborong harus menyediakan peralatan kerja dalam keadaan baik dan siap dipakai, yang diperlukan sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan.

4.2. Untuk pengamanan pelaksanaan pekerjaan, pemborong diharuskan menyediakan alat keselamatan kerja, kotak pertolongan pertama pada kecelakaan (PPPK) beserta obat-obatan secukupnya.4.3. Pemborong harus menyediakan tenaga ahli yang berpengalaman dalam bidang pekerjaannya, sesuai dengan macam pekerjaan pada pasal 2 di atas.

Pasal 5 : DIRECTIE KEET 5.1. Pemborong harus membuat bangunan Directie Keet dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Luas bangunan Directie Keet = 12 m (3 m x 4 m)

b. Bangunan Directie Keet dipergunakan untuk keperluan Direksi Lapangan

c. Didalam ruangan untuk pengawas lapangan harus dilengkapi dengan meja, kursi, kotak PPPK lengkap dengan obatnya, tempat memasang gambar, jadual pelaksanaan, pengumuman dan lain sebagainya yang sesuai dengan pelaksanaan pekerjaan.

d. Directie Keet dapat berupa sistem knock down (bongkar pasang) dengan ukuran minimal sesuai pada point a. atau dengan sistem sewa bangunan pada lokasi sekitar pekerjaan.

e. Seluruh biaya yang timbul akibat pembuatan Directie Keet menjadi tanggung jawab Pemborong.5.2. Setelah pelaksanaan pekerjaan selesai, bila Directie Keet merupakan bangunan sementara maka harus dibongkar, dan seluruh material bangunan menjadi milik Pemberi Kerja (termasuk meja, kursi, dan perlengkapan lainnya).

Pasal 6: PEKERJAAN PENDAHULUAN

6.1. Pekerjaan persiapan.

a. Pemborong harus melaksanakan sendiri pekerjaan persiapan yang dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan antara lain:

Mobilisasi peralatan kerja, serta persiapan lain yang nantinya akan memperlancar jalannya pekerjaan.

b. Dalam hal Pemborong akan menggunakan jalan, jembatan, tempat urugan material dan lain-lain di Desa ....................... Kecamatan ........................... Kabupaten Lamongan, Pemborong harus minta izin terlebih dahulu kepada pemilik atau aparat setempat yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut.

c. Pemborong harus memelihara, memperbaiki seperti semula seluruh jalan, jembatan dan lain-lain bila terjadi kerusakan yang digunakan selama masa pelaksanaan pekerjaan ini.

6.2. Dalam melaksanakan pekerjaan, Pemborong tidak boleh mengganggu lalu lintas, saluran air atau bangunan lainnya yang ada.

6.3. Pembersihan tempat pekerjaan

a. Pemborong harus membersihkan tempat pekerjaan yang akan dilaksanakan termasuk pembersihan setelah pekerjaan selesai.

b. Sebelum pekerjaan dimulai, medan kerja harus merupakan medan yang rapi dalam arti memenuhi syarat untuk dimulainya pelaksanaan.

c. Setelah pelaksanaan pekerjan selesai, bangunan Direksi Keet tersebut harus dibongkar dan seluruh material bangunan menjadi milik Pemborong (termasuk meja, kursi dan perlengkapan lainnya).

6.4. Keselamatan dan usaha penyelamatan pekerjaan

a. Pemborong harus mentaati peraturan-peraturan keselamatan kerja dan usaha penyelamatan atau perundangan-undangan/ peraturan lokal untuk mendapatkan keselamatan dalam usaha pencapaian keselamatan kerja dalam pelaksanaan pekerjaan.

b. Pemborong harus bertanggung jawab penuh terhadap keselamatan tenaga kerja yang mengalami kecelakaan selama periode pelaksanaan pekerjaan.

c. Untuk melaksanakan tindakan yang tepat selama pelaksanaan pekerjaan, Pemborong harus menyiapkan kelengkapan keselamatan kerja antara lain sarung tangan, kaca mata las, pelampung, dll.

6.5. Sebelum melaksanakan pekerjaan ini, Pemborong wajib mengurus segala perizinan yang berkaitan di dalamnya dengan cara mengadakan koordinasi baik secara lisan dan tertulis dengan instansi terkait sebagai syarat kelancaran dari pelaksanaan pekerjaan.

6.6. Segala akibat dari pelaksanaan pekerjaan diatas dan seluruh biaya yang timbul, menjadi beban dan tanggung jawab Pemborong.Pasal 7 : PEKERJAAN PENGADAAN PIPA FITTING DAN PERLENGKAPAN

1.1. Ukuran Pipa

Diameter nominal pipa dan fittings sebagaimana dinyatakan dalam Rencana Anggaran Biaya harus diartikan sebagai berikut :a. Pipa PVC (Polyvinylchloride) dengan aksesoris sesuai pada gambar rencana.b. Diameter nominal berarti sama dengan yang tercantum dalam SII 0344-82 (setara dengan ISO 4065) untuk pipa kelas S 10 dengan sistem rubbering. Dalam hal ini Pipa PVC yang digunakan adalah sekualitas Wavin, Maspion atau setara.

c. Pipa yang digunakan di perlintasan jalan dan sungai adalah pipa GI sekualitas Spindo atau setara dengan aksesoris sesuai pada gambar rencana.

1.2. PRIVATE Ruang Lingkuptc \l 2 "6.5.2Ruang Lingkup"Pemborong wajib menyediakan dan mengirimkan semua bagian pipa yang dicantumkan dalam lembar penawaran, termasuk fitting, valve, bagian penutup, mur, baut, gasket, material penyambung, dan perlengkapan-perlengkapan lain yang ditentukan.1.3. PRIVATE Desaintc \l 2 "6.5.3Desain"Semua pipa, fitting, valve, bagian penutup, mur, baut, gasket, material penyambung dan aksesoris lainnya harus sesuai untuk pemasangan di daerah beriklim tropis dan lembab di mana suhu operasi dapat mencapai 32 C dengan tekanan kerja 8 bar (PN 8) termasuk water hammer kecuali jika ditentukan lain.1.4. PRIVATE Gambar-Gambartc \l 2 "6.5.4Gambar-Gambar "Sebelum mulai pembuatan dan pengiriman, Pemborong wajib menyerahkan kepada Direksi Lapangan, gambar-gambar untuk disetujui sebagaimana ditentukan dalam gambar pabrik untuk diajukan dan diadakan koreksi. Gambar untuk semua pipa dan fitting harus meliputi:

a. Jenis material yang digunakan, ukuran, ketebalan, panjang, jenis bahan-bahan khusus, bentuk, berat, kelas, batas toleransi, dan kualitas.b. Standar yang digunakan untuk membuat benda tersebut.c. Gambar lengkap tentang desain bahan-bahan khusus, adaptor, fitting dan sambungan.d. Prosedur pengujian.e. Metode pelapisan dan lining, jika ada.f. Banyaknya pelumas sambungan, gasket, mur, baut, dan washers yang akan dipasok.1.5. Inspeksitc \l 2 "6.5.5Inspeksi"a. Direksi Lapangan berhak mengadakan inspeksi terhadap barang-barang sebelum dikirimkan dari tempat Pemborong yang telah disetujui, dan Pemborong wajib jika diminta menyediakan semua fasilitas yang diperlukan oleh Direksi Lapangan atau perwakilannya untuk melaksanakan inspeksi semacam itu.

b. Inspeksi atau persetujuan dari Direksi Lapangan untuk peralatan atau material yang manapun tidak akan membebaskan Pemborong dari kewajibannya yang manapun di bawah Kontrak ini.1.6. PRIVATE Gasket Ring Karet dan Pelumastc \l 2 "6.5.6Gasket Ring Karet dan Pelumas"Kecuali jika ditentukan lain, gasket ring karet untuk pemasangan pipa harus terbuat dari bahan karet vulcanized atau karet sintetis vulcanized. Karet reclaimed tidak boleh digunakan. Pelumas dalam jumlah yang cukup sebagaimana direkomendasikan oleh pabrik wajib disediakan untuk pemasangan pipa, ditambah lima (5) persen. Wadah pelumas harus memadai untuk penyimpanan dalam jangka waktu lama dan harus dibubuhi instruksi tertulis tentang batas-batas jangka waktu dan lingkungan penyimpanan.1.7. PRIVATE Fittingtc \l 2 "6.5.7Fittings"Kecuali jika ditentukan lain, fitting harus dipilih oleh Pemborong dengan tipe sambungan yang sesuai dengan jaringan pipa. Adaptor yang diperlukan untuk menyambung fitting dengan pipa harus disediakan dalam kontrak tanpa biaya tambahan. Dalam hal ini fitting terbuat dari Pipa PVC (S 10) sekualitas Wavin, Maspion atau setara. Merk fitting yang digunakan harus satu Merk dengan pipa yang digunakan, supaya ada kesesuaian antara pipa dan fitting agar bisa dijamin oleh pihak Pabrikan.1.8. PRIVATE Sertifikat Air Minumtc \l 2 "6.5.8Sertifikat Air Minum"Pipa PVC harus memiliki sertifikat untuk penggunaan sektor air minum dan harus bebas dari unsur-unsur yang dapat berpindah ke dalam sediaan air dalam jumlah yang dianggap menimbulkan racun. Semua pipa dengan jenis material ini harus dinyatakan aman untuk digunakan dalam pengangkutan sediaan air dengan sertifikat dari laboratorium penguji yang ditentukan oleh Direksi Lapangan.Pasal 8: PEKERJAAN PENGADAAN VALVES DAN PERLENGKAPANPRIVATE

tc \l 1 "6.10VALVES"1.9. Umumtc \l 2 "6.10.1Umum"a. Pemborong wajib menyediakan semua valve sebagaimana dinyatakan berikut ini dan sebagaimana ditunjukkan dalam Rencana Anggaran Biaya. Semua valve harus memiliki ukuran sebagaimana yang telah ditetapkan, dan diusahakan sebisa-bisanya, agar valve dari jenis yang sama dibuat oleh satu pabrik saja. Dalam hal ini, valves yang digunakan adalah sekualitas Kitazawa atau setara.

b. Valve harus sesuai untuk penggunaan di dalam tanah.

c. Semua valve harus didesain dan diuji untuk memenuhi standar-standar yang ditetapkan dalam dokumen ini.d. Semua valve harus didesain untuk bekerja pada tekanan tidak kurang dari 10 bar, kecuali jika ditentukan lain.e. Pemborong harus menyerahkan sertifikat pabrik yang menyatakan bahwa semua valve telah memenuhi ketentuan dalam Spesifikasi dokumen ini.f. Diameter internal pada inlet dan outlet valve untuk suatu ukuran nominal harus sesuai dengan diameter internal pipa dan fitting dengan ukuran nominal yang sama.g. Semua valve harus dilengkapi dengan flange. Ukuran semua flange harus sesuai dengan ISO 2531 dengan kategori tegangan PN 10 untuk diameter nominal yang dinyatakan.h. Pemborong wajib menyerahkan kepada Direksi Lapangan untuk mendapatkan persetujuan, gambar-gambar yang mencakup:1. Daftar dan Jadwal material;2. Rincian sambungan (dan bila perlu: adaptor);3. Nama Pabrik;4. Ukuran, rincian, material dan ketebalan semua benda.Direksi Lapangan berhak mengadakan inspeksi terhadap barang-barang sebelum dikirimkan dari tempat Pemborong telah disetujui, dan Pemborong wajib jika diminta menyediakan semua fasilitas yang diperlukan oleh Direksi Lapangan atau perwakilannya untuk melaksanakan inspeksi semacam itu.

Inspeksi atau persetujuan dari Direksi Lapangan untuk peralatan atau material yang manapun tidak akan membebaskan Pemborong dari kewajibannya yang manapun di bawah Kontrak ini.i. Kecuali jika dalam dokumen ini ditentukan lain, baja untuk penahan mur, mur, dan cap screw harus sesuai dengan "Spesifikasi untuk Mur dari bahan Carbon Steel yang harus memenuhi Persyaratan Suku Cadang Mekanis" (ASTM A - 360) dan harus memenuhi persyaratan tambahan sebagai berikut: (1) material baut harus bebas dari besi potongan, dan (2) baut harus mampu mengembangkan/menahan kekuatan penuh dari mur. semua mur dan cap screw harus memiliki ujung mahkota bersisi delapan dan baut harus dari kategori Heavy Hexagon Series. Mur, baut, dan washers harus sesuai dengan ISO 2531. Gasket harus terbuat dari karet chloroprene.

j. Kotak pengepakan, jika ada, harus menggunakan tipe dua ring "O" atau tipe packing dengan holder ring "O" dari bahan kuningan.

k. Semua baut pengoperasian harus berputar searah jarum jam untuk menutup valve dan berlawanan arah jarum jam untuk membuka valve. Semua valve harus dilengkapi dengan indikator buka-tutup yang ditempatkan pada valve dengan posisi sedemikian rupa sehingga dapat dilihat dengan jelas.

l. Nama pabrik, tahun pembuatan valve casting, diameter, arah aliran dan tekanan operasi harus dicetak pada badan valve.

m. Pengujian valve harus dilaksanakan sesuai dengan persyaratan standar yang digunakan untuk menentukan desainnya.

n. Permukaan valve yang mengandung besi dan akan dilewati air (termasuk permukaan-permukaan yang dibuat dari bahan non-korosif) harus dilapisi dengan enamel. Penyemprotan tiga lapisan cat pelindung harus dilaksanakan di pabrik. Enamel harus memenuhi syarat untuk digunakan pada air minum.1.10. PRIVATE Gate Valvetc \l 2 "6.10.2Gate Valve"a. Pintu (gate) valve harus menggunakan tipe solid wedge dengan non-rising system yang memenuhi persyaratan BS 5150, BS 5163 atau AWWA C500 atau memenuhi standar-standar internasional lain yang dapat diterima dan yang menjamin kualitas yang sama atau lebih tinggi. Untuk valve berukuran diameter 200 mm atau lebih kecil dapat menggunakan tipe resilient seated.

b. Badan valve harus terbuat dari bahan ductile iron atau high grade cast iron dan pintunya dipasang dengan komponen-komponen logam gunmental, alumimium bronze, atau nickel copper. Valve harus tidak mengandung kuningan berkadar seng lebih dari lima (5) prosen.c. Ujung valve harus dilengkapi flange kecuali jika ditentukan lain. Persyaratan flange harus sesuai dengan ISO 2531 PN 10.

d. Valve harus memiliki baut-baut pengoperasian berukuran 60 mm.

1.11. PRIVATE T-Handles (Pegangan berbentuk T)tc \l 2 "6.10.3T-Handles (Pegangan berbentuk T)"Sebanyak 3 T-Handles untuk membuka dan menutup valve jenis tertanam harus disediakan untuk masing-masing ukuran valve. Masing-masing T-Handles harus terbuat dari bahan besi atau baja dengan panjang sekitar 1.5 meter dan harus sesuai untuk penggunaan dengan baut pengoperasian yang disediakan.1.12. PRIVATE Air Release Valve (Valve Pembebas Udara)tc \l 2 "6.10.5Air Release Valve (Valve Pembebas Udara)"a. Badan air release valve harus terbuat dari iron cast atau ductile iron berkekuatan tinggi, dilengkapi dengan pelampung dari bahan stainless steel atau bahan sintetis lainnya yang sesuai, dan didesain untuk bekerja pada tekanan 10 bar. Untuk tujuan pemeliharaan maka valve harus dilengkapi dengan shut-off valve yang sudah terpasang atau shut-off valve terpisah.b. Semua bagian yang dapat bergerak harus terbuat dari bahan stainless steel atau perunggu.c. Orifice valve berukuran besar harus dilengkapi dengan ball sealed orifice, yang terbuka sepenuhnya jika ruang valve dalam keadaan kosong dan tertutup droptight (kedap air) jika ruang valve penuh berisi air. Ruang valve harus didesain sedemikian rupa untuk menghindari pintu valve menutup terlalu awal.d. Orifice valve berukuran kecil harus dioperasikan dengan pelampung dan menutup jika ruang valve penuh berisi air.e. Double orifice valve harus menggabungkan karakteristik dari orifice valve ukuran besar dan ukuran kecil, valve ini harus mengeluarkan air sedikit demi sedikit jika jalur pipa menderita tekanan, membuka orifice besar sepenuhnya jika ruang valve dalam keadaan kosong dan menutup droptight jika ruang valve penuh berisi air.f. Masing-masing valve harus diuji hidrostatik pada tekanan air 15 bar dan pada saat pengujian harus tidak menunjukkan tanda-tanda kebocoran. Uji hidrostatik harus dibuktikan dengan sertifikat atau lembaran keterangan dari pabrik.

Pasal 9: PEKERJAAN PENGADAAN ADAPTOR/COUPLING DAN PERLENGKAPAN

1.13. Adaptor untuk Menyambung Pipa-Pipa dengan Jenis Material yang Berbeda.tc \l 2 "6.12.1Adaptors untuk Menyambung Pipa-Pipa dengan Jenis Material yang Berbeda."a. Adaptor untuk menyambung pipa-pipa dengan jenis material yang berbeda harus sesuai dengan yang diitentukan dalam lembar penawaran. Penyediaan lain bisa dilaksanakan oleh Pemborong jika ada persetujuan tertulis dari Direksi Lapangan. Dalam hal ini, adaptor atau coupling yang digunakan adalah sekualitas Kitazawa atau setara.

b. Adaptor harus mampu menanggulangi penyimpangan sampai sebesar 2.5 derajat dari jalur pipa ke adaptors tanpa kehilangan kekedapan airnya.c. Di mana dua pipa dari jenis bahan yang berbeda harus disambungkan, harus disediakan flanged sambungan ter-insulasi. Flanged sambungan ter-insulasi harus mampu bekerja pada tekanan 10 bar. Harus disediakan juga polyethylene stud sleeves, dan untuk masing-masing stud disediakan dua fabric-reinforced phenolic dan 2 washers besi. Gasket harus bersisi penuh dan terbuat dari bahan lembaran dielektrik.d. Persyaratan untuk mampu bekerja pada tekanan dimaksud pada butir c harus dibuktikan dengansertifikat atau lembaran keterangan dari pabrik.1.14. PRIVATE Flange AdaptorFlange adaptor menyambungkan flange atau fitting pipa pada pipa atau fitting berujung rata. Adaptor harus terdiri dari bagian badan ber-flange, satu ring karet penyekat dan ring penahan yang disambungkan pada badan ber-flange dengan menggunakan serangkaian mur-baut. Sambungan dilaksanakan dengan mempererat mur-mur tersebut dan menekan ring penyekat pada bagian ujung pipa atau fitting yang rata. Flange adaptor harus diberi lapisan pelindung yang sesuai untuk penggunaan di atas atau di bawah permukaan tanah, sebagaimana diperlukan, tanpa ada bahan-bahan tambahan perlindungan lainnya.1.15. Flexible Jointtc \l 2 "6.12.3Flexible Joint"Flexible joint harus mampu menanggulangi penyimpangan sampai sebesar 2,5 derajat dari jalur sambungan, tanpa kehilangan kekedapan air. Pemborong harus meminta persetujuan Direksi Lapangan atas metode-metode yang diusulkan untuk pembuatan flexible joint, yang kemungkinan besar dipilih dari salah satu metode di bawah ini:a. Sambungan spigot dan socket;b. Sleeve coupling;c. Flexible coupling.1.16. PRIVATE Flexible Coupling tc \l 2 "6.12.4Flexible Coupling "a. Flexible coupling harus mampu menyambungkan dua ujung pipa rata dan harus terdiri dari dua bagian flange yang dipisahkan oleh sleeve dengan ring penyekat yang terdapat diantara sleeve dan flange. Kedua bagian ber-flange akan disambungkan dengan mur-baut, yang jika dipererat, akan menyebabkan cincin penyekat menekan pipa dan menjadikan ujung-ujungnya tersambung.

b. Coupling harus mampu menanggulangi gerakan longitudinal sebesar 5 mm pipa di dalam sleeve tanpa kehilangan kekedapan air.c. Coupling harus mampu menanggulangi penyimpangan sampai sebesar 2,5 derajat dari jalurnya tanpa kehilangan kekedapan air.d. Alternatif coupling mekanis lainnya yang direkomendasikan oleh pabrik dapat juga diterima selama ada persetujuan tertulis dari Direksi Lapangan.e. Coupling harus diberi lapisan pelindung yang sesuai untuk penggunaan di atas atau di bawah permukaan tanah, sebagaimana diperlukan, tanpa ada bahan-bahan tambahan perlindungan lainnya. Sembilan puluh (90) prosen dari jumlah coupling lentur yang dipasok untuk memenuhi persyaratan penyambungan nominal harus dilengkapi dengan stop (register) pipa utama. Sepuluh (10) prosen dari coupling lentur sisanya dipasok tanpa stop (register) pipa utama.Pasal 10: PEKERJAAN PRIVATE PEMASANGAN PIPA

1.17. Pengangkutan pipa dan fittinga. Kendaraan yang dipakai untuk mengangkut pipa-pipa harus mempunyai badan tumpuan yang cukup panjang sehingga pipa tidak menjorok keluar.b. Pipa-pipa besar harus diangkut dengan kereta yang mempunyai tumpuan yang merata dan selama pemindahan muatan harus benar-benar aman. Pipa-pipa harus ditangani sesuai dengan anjuran pabrik.c. Pencegahan tambahan yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya perubahan bentuk pipa yang flexible.d. Sabuk lebar yang tidak abbrasive atau slings lain yang disetujui dapat dipakai dan semua kait (hooks) dan dogs dan alat-alat logam lain harus dilapisi dengan bahan karet agar tidak merusak pipa.e. Hook tanpa pelindung yang mengenai permukaan dinding dalam pada ujung-ujung pipa tidak boleh digunakan. Posisi dalam pengangkatan harus menjamin bahwa tekanan dan kecenderungan cacat pada pipa-pipa harus disingkirkan.f. Peralatan untuk mengangkat pipa harus dirawat dengan baik dan apabila ada alat yang menurut Direksi Lapangan bisa menyebabkan kerusakan pada pipa-pipa harus disingkirkan.g. Pipa-pipa jangan sampai terjatuh, berbenturan satu sama lain, menggelinding ataupun diseret di tanah.1.18. Penyimpanan Pipa-pipa Dan Pelengkapnya (Fitting)

a. Pipa dan fitting harus disimpan terangkat dari permukaan tanah diletakkan di atas penopang, dan harus disangga, diberi bantalan dan dipasak.b. Pipa-pipa tidak boleh diletakkan langsung diatas satu sama lain dan tidak boleh ditumpuk setinggi 4 pipa atau 2 pipa untuk pipa yang berukuran 500 mm atau lebih. Harus dilakukan perawatan khusus untuk menjamin bahwa pipa-pipa yang flexible tertumpu rata dan disangga dengan baik sehingga dapat mencegah pipa-pipa agar tidak melendut.c. Coupling joints dan benda-benda lain yang sama harus disimpan dalam keadaan kering, terangkat dari permukaan di dalam gudang atau ruang tertutup.d. Gudang harus dibuat sedemikian rupa untuk mempermudah keluar dan masuknya pipa dan pengecekannya dengan membedakan tumpukan setiap penerimaan barang atau diberi tanda yang jelas setiap jenis dan waktu penerimaannya.e. Apabila barang-barang yang disimpan mempunyai batas waktu penyimpanan atau memerlukan penyimpanan yang khusus, metode penyimpanan harus disetujui Direksi Lapangan dan sesuai dengan petunjuk dari pabrik.f. Penutup ujung-ujung pipa atau pengaman lainnya tidak boleh dibuka sampai pipa dan fitting tersebut dipasang di lapangan.g. Semua pipa dan fitting yang disediakan sebagai cadangan harus ditutup ujungnya dan utuk pipa yang dilapis mortar bagian dalamnya, harus diberi pelindung yang dapat melindungi dari akibat perubahan suhu.1.19. Pemeriksaan pada Pipa dan Fitting

a. Sebelum pipa-pipa digunakan, tiap pipa harus dibersihkan dan harus diteliti secara hati-hati kehalusan/kerataannya. Pipa-pipa yang rusak yang menurut Direksi Lapangan tidak dapat diperbaiki, akan ditolak untuk digunakan.b. Apabila pada suatu pengujian khusus , Direksi Lapangan memutuskan sejumlah pipa-pipa tidak dapat diterima karena gagal dalam pengujian awal, maka Pemborong mungkin diminta melakukan teset hydraulic di lapangan untuk menguji tiap pipa dan sambungan sebelum dipasang.c. Biaya seperti biaya pengujian tipa-tiap pipa tersebut ditanggung oleh Pemborong.1.20. Pemotongan Pipa-pipa

a. Pemotongan pipa di lapangan harus seizin Direksi Lapangan. Pada umumnya pipa-pipa didatangkan ke lapangan dengan ukuran yang benar/cocok untuk dipakai di pekerjaan.b. Jika pemotongan pipa memang diperlukan dan diizinkan secara tertulis oleh Direksi Lapangan, maka metode di bawah ini harus dilaksanakan atau sesuai dengan anjuran dari pabrik pembuatnya.c. Pipa ductile harus dipotong dengan menggunakan suatu metode yang menghasilkan irisan yang persegi dan rapi dari pipa dan lining, tanpa merusak pipa atau liningnya.d. Semua potongan atau perataan tepi dan bagian-bagian yang lapisannya mungkin rusak harus dilapisi kembali dengan bitumen sebelum dipasang.e. Bagian luar potongan pada ujung spingot dari pipa PVC harus dibersihkan sampai dalam jarak paling sedikit 125 mm, ujungnya diserongkan (beveled) sehingga cocok untuk penyambungan sesuai dengan rekomendasi dari pabrik pipa.f. Harus diperhatikan dalam memotong pipa beton agar tidak terjadi pecah dan retak pada dinding pipa. Baja tulangan yang terbuka harus dipotong agak kebelakang (cut back) sejajar dengan permukaan beton dan tulangan yang terbuka dilindungi oleh suatu epoxy resin grout yang disetujui.g. Pemborong harus bertanggung jawab atas ketepatan pengukuran dari potongan pipa-pipa yang diminta.1.21. Pemasangan pipa

a. Pipa-pipa harus dipasang sesuai dengan CP 2010 atau ASTM D-3839 dan CP 312 atau ASTM D-2122 kecuali apabila ditentukan lain disini. Jadwal pemasangan pipa harus diserahkan dan disetujui oleh Direksi Lapangan, pada saat dimulainya pelaksanaan.b. Apabila ada perubahan jadwal, maka susunan jadwal baru tersebut harus diserahkan dan disetujui oleh Direksi Lapangan setidaknya dua hari kerja sebelum pelaksanaan.

c. Penyerahan jadual kerja dilakukan dengan pengantar tertulis dari Pemborong.

d. Peralatan logam atau benda keras tidak diizinkan untuk bersentuhan dengan pipa dan fitting. Pada dasarnya pipa berlapis (coated pipe) harus ditangani dengan wide non-abrasive canvas, sabuk karet atau kulit atau perlengkapan lain yang telah didesain untuk mencegah kerusakan pada lapisan. Penggunaan, kabel (sling) atau perlengkapan lain yang menyebabkan kerusakan pada lapisan tidak diperbolehkan.e. Kayu-kayu atau besi penyangga yang dipakai untuk menyangga coated pipe sebelum pipa tersebut diturunkan keselokan harus diberi bantalan secara cepat dengan karung-karung berisi pasir atau jerami, untuk melindungi lapisan.f. Pipa juga dapat disangga disepanjang parit di atas gundukan pasir. Apabila ada kerusakan pada lapisan pelindung karena sesuatu hal, harus diperbaiki sebelum pipa dicek kembali keutuhan coating-nya dengan alat Holiday Detector. Pencegahan juga harus selalu dilakukan untuk mencegah benda asing masuk ke dalam pipa atau fitting.g. Selama operasi pemasangan tidak boleh ada sampah, perkakas, lap atau bahan-bahan lain yang diletakkan di dalam pipa. Pipa dan fitting harus diturunkan ke lubang galian dengan perlengkapan yang sesuai untuk berat pipa dan fitting dan harus dibersihkan ujung-ujungnya sebelum disambung.h. Pipa harus diletakkan secara tepat pada jalur dan level yang tertera di gambar.i. Lintasan dari pipa di antara dua tekukan (bend) atau dua lengkungan harus lurus sesuai pada Gambar atau sesuai dengan usulan terperinci yang disetujui oleh Direksi Lapangan.j. Apabila pemasangan pipa tidak sedang berjalan, termasuk malam hari, ujung-ujung pipa yang terbuka harus ditutup dengan fitting sementara yang kedap air yang disetujui Direksi Lapangan. Pipa hendaknya diberi pemberat yang sesuai sehingga tidak akan mengapung jika galian banjir.k. Pemasangan pipa tidak boleh dimulai sebelum dasar parit dan alas pipa disetujui Direksi Lapangan.1.22. Pemasangan Blow Off dan Air Vent

Pada saat pengukuran ulang seperti yang tertera dalam Bill of Quantity (BQ) item 1.1, Pemborong dengan persetujuan Direksi atau Pengawas Lapangan menentukan letak titik terendah untuk pipa pengurasan (blow off) dan letak titik tertinggi untuk pemasangan pipa pembuang udara (air vent).

1.23. Membuat Sambungan Pipa Spigot dan Socket Pipe Joints

a. Sambungan harus dibuat sesuai dengan petunjuk pabrik atau seperti yang ditentukan disini

b. Sampai saatnya dibutuhkan untuk penyambungan, tiap cincin/gelang karet atau gasket harus disimpan ditempat teduh, bebas dari pengaruh panas dan disimpan secara mendatar untuk mencegah bagian karet agar tidak menegang.

c. Hanya pelumas yang telah ditentukan oleh pabrik yang boleh dipakai untuk gelang karet. Pelumas untuk pipa air bersih tidak boleh mengandung unsur zat beracun yang dapat larut dalam air.

d. Ujung-ujung pipa harus dibersihkan dan bebas dari pasir atau benda-benda lain sebelum disambung.

1.24. Membuat Sambungan Pipa Flens (Flanged Pipe Joints)

Setelah flens dibersihkan, gasket hendaknya dipaskan dengan hati-hati pada flens dan sambungan dibuat dengan mengencangkan mur-mur yang terakhir dilakukan secara perlahan dan teratur pada baut-baut dengan menggunakan kunci pas standard yang disetujui Direksi Lapangan dan jika diperlukan Pemborong harus menyediakan torsi meter untuk mengukur kekencangan baut.1.25. Galian Pipaa. Sebelum Pemborong melaksanakan pekerjaan galian pipa maka terlebih dahulu harus melakukan koordinasi dengan Direksi Lapangan untuk menentukan titik-titik galian yang selanjutnya dituangkan ke dalam Berita Acara Pemeriksaan. Galian pipa harus sesuai kedalamannya, sehingga memungkinkan pemasangan pipa dengan level dan slope sesuai dengan gambar.b. Galian pipa tidak diperkenankan berada pada saluran air limbah Rumah Tangga atau saluran drainase lainnya.

c. Lebar galian harus cukup untuk pekerjaan pemasangan pipa. Lebar galian minimal harus selebar diameter luar pipa yang akan dipasang ditambah 60 cm (30 cm setiap sisi pipa).d. Untuk menjamin kemiringan (gradient) dasar galian agar sesuai dengan gambar maka harus digunakan alat boning rods (tiang tolok yang berbentuk seperti huruf T) dan sight rail (papan pengukur datar) yang dipasang secara kuat dan akurat. Bila diperlukan Pemborong harus memperlebar galian untuk keperluan jointing pada tempattertentu.

e. Bila tidak disebutkan lain, maka timbunan pipa minimum di atas pipa di dalam galian adalah 1000 mm.

f. Pembukaan galian tidak boleh lebih dari 50 m ke depan untuk pipa dengan diameter < 600 mm dan 30 m untuk pipa dengan diameter < 600 mm atau sesuai dengan petunjuk Direksi Lapangan. Setelah pemasangan pipa galian pipa harus segera ditimbun kembali. Penimbunan kembali galian pipa harus selapis demi selapis (maximum 150 mm) yang dipadatkan perlapisan timbunan hingga mencapai kepadatan sembilan puluh lima (95) prosen dari kepadatan keringmaksimum. Bahan timbunan harus sesuai dengan yang diisyaratkan pada gambar kontrak. Pemborong harus mengembalikan keadaan permukaan jalur galian pipa seperti keadaan semula atau lebih baik.

g. Pembuangan sisa bahan galian dari lokasi pemasangan pipa ke tempat pembuangan akhir menjadi tanggung jawab Pemborong dan sudah masuk di harga penawaran.

1.26. Kedalaman Galian

a. Bila tanah asli dasar galian sudah memenuhi untuk alas pemasangan pipa yang disetujui oleh Direksi Lapangan maka kedalaman galian adalah invert level pipa seperti yang tertera di dalam gambar ditambah ketebalan dinding pipa.

b. Bila tanah asli dasar galian tidak memenuhi syarat untuk alas pemasangan pipa atau pipa akan diletakkan di atas bantalan beton maka kedalaman galian seperti hal diatas ditambah dengan ketebalan alas (bedding) seperti yang diisyaratkan pada gambar Kontrak.

c. Galian pipa harus selalu kering dari genangan air bila dasar galian lunak karena mengandung air maka Pemborong harus menggantinya dengan material lain yang disetujui Direksi Lapangan dan dipadatkan.

1.27. Penahan Dinding Galian

a. Mutu untuk bedding pipa atau dinding galian untuk keperluan lainnya bila diperlukan harus diberi penahan untuk menghindari kelongsoran. Penahan harus dipasang secara kuat untuk memungkinkan pemasangan pipa atau peralatan lain atau penyambungan pipa sesuai spesifikasi. Kayu penahan atau material penahan lainnya tidak boleh ditinggalkan didalam galian tanpa seizin Direksi Lapangan.

b. Bila terjadi kelongsoran galian dikarenakan kurang kuatnya penahan dinding galian atau dikarenakan tidak dipasangnya penahan dinding galian maka resiko akibat kelongsoran tersebut menjadi tanggung jawab Pemborong sepenuhnya.1.28. Pembuatan Alas (Bedding) Pipa dengan Granular Material

a. Dasar atau alas urugan tanah untuk pipa hendaknya dibuat seperti tertera dalam Gambar Rencana. Material urugan harus merupakan jenis tanah urug yang ada di pasaran dan merupakan material tanah kering sesuai petunjuk dari Direksi Lapangan.

b. Bahan granular berbutir hendaknya dihamparkan merata dan dipadatkan dengan tangan hingga ketinggian yang sedikit lebih dari invert level pipa agar setelah penurunan, dicapai elevasi yang tepat dan sesuai Gambar.

c. Bila dalam timbunan pipa juga menggunakan granular material seperti yang diisyaratkan dalam gambar baik hanya untuk kedua sisi pipa ataupun sampai diatas pipa maka granular material hendaknya dituang dalam galian dengan hati-hati untuk mengisi diabawah sisi-sisi pipa-pipa agar terjamin kontak penuh dengan batang pipa namun dengan membiarkan sambungan- sambungan tetap terbuka sepanjang 200 mm pada tiap sisi collar sambungan atau sleeve. Bahan granular material tadi kemudian dipadatkan rata pada kedua sisinya dan diantara pipa-pipa hingga ketebalan rata-rata seperti tertera dalam gambar-gambarnya.

d. Pemborong harus menjamin bahwa alas pipa hingga sisi-sisi pipa terpadatkan dengan sempurna dengan cara mekanis (menggunakan tamping ramer / pemadat yang telah disyaratkan) hingga mencapai tidak kurang dari padatan sebesar sembilan puluh lima (95) prosen dari kekeringan Maximum ModifiedProctor yang ditentukan dalam BS 1377, Test 13 atau ASTM D-1556.

1.29. Thrust dan Block Angkur (Anchor Blocks)

Blok angkur hendaknya dibuat sebagai terlihat pada gambar, dan pada lokasi lain yang diperintahkan oleh Direksi Lapangan. Angkur hendaknya dibuat dari beton K-225 dan dirancang menurut dimensi sesuai pada gambar dan di mana permukaan blok angkur bersandar terhadap tanah yang tidak terganggu.a. Pekerjaan beton dilaksanakan pada angkur dengan mutu beton K-225, dengan ukuran dan bentuk sesuai dengan gambar rencana dan persyaratan teknis.

b. Bahan semen yang dipakai harus bermutu baik dan sesuai dengan Standart Industri Indonesia (SII) atau Standart Nasional Indonesia (SNI) dengan kualitas Type I, produksi dalam negeri, baru dan ditimbun sedemikian rupa sehingga yang datang terlebih dahulu segera terpakai.

c. Pemborong harus membuat laporan penerimaan dan pemakaian semen ke dalam gudang seminggu sekali dan diketahui oleh Direksi Lapangan.

d. Dalam satu campuran, hanya digunakan satu macam merk semen kualitas portland, kecuali disetujui oleh Direksi Lapangan. Jika digunakan lebih dari satu macam merk semen, maka Pemborong harus mengajukan kembali rancangan campuran beton sesuai dengan merk semen yang digunakan.

e. Bahan Isian (Agregat)

1) Ketentuan Agradasi Agregat

Gradasi agregat kasar dan halus harus memenuhi ketentuan yang diberikan dan harus memenuhi sifat-sifat campuran yang disyaratkan.

Agregat kasar harus dipilih sedemikan rupa sehingga ukuran agregat terbesar tidak lebih dari jarak bersih minimum antar besi tulangan atau antara besi tulangan dengan acuan atau celah-celah lainnya di mana beton harus dicor.2) Sifat-sifat Agregat

Agregat yang digunakan harus bersih, keras dan kuat yang diperoleh dari pemecahan batu atau koral atau sungai dari pengayakan dan pencucian (jika perlu) kerikil dan pasir sungai.

Agregat harus bebas dari bahan organik dan harus memenuhi sifat-sifat lainnya bila contoh-contoh diambil dan diuji sesuai dengan prosedur yang berhubungan.

Bahan-bahan isian beton (agregat) yang digunakan harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:

1. PasirHarus terdiri dari pasir yang bagus, berbutir tajam, kasar dan bersih dari bahan-bahan organis, lumpur dan sejenisnya juga memenuhi komposisi butir serta kekerasan sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum dalam PBI-1971.2. Gravel (Kerikil)Harus berkualitas baik yang diperoleh dari pecah mesin atau manual, mempunyai minimum 3 (tiga) bidang pecah, keras/tidak mudah hancur, bukan batu lapuk, bersih, mempunyai gradasi yang baik dengan ukuran diameter antara 25 mm sampai 30 mm.

3. Air

Persyaratan penggunaan air untuk pekerjaan beton, air yang akan digunakan untuk mencuci agregat ataupun untuk campuran beton harus bebas dari minyak, garam, zat asam, zat basa, alkali, zat organik dan lain-lain yang dapat mengurangi mutu beton serta harus mendapat persetujuan Direksi Lapangan.

f. Untuk menguji kekentalan beton yang dipakai, ditentukan dengan uji slump (slump test), maka nilai slump yang diperkenankan adalah 10-12 cm. Tidak diperkenankan menambah air untuk mengurangi kekentalan pada waktu pengecoran.

g. Bahan-bahan beton harus dicampur atau dilaksanakan dengan menggunakan alat pencampur beton molen (concrete mixer).

h. Direksi Lapangan akan memeriksa acuan, tulangan dan mengeluarkan persetujuan tertulis untuk memulai pelaksanaan pekerjaan seperti yang direncanakan. Pemborong tidak diperkenankan melaksanakan pengecoran beton tanpa persetujuan tertulis dari Direksi Lapangan.i. Walaupun persetujuan untuk memulai pengecoran sudah diterbitkan, pengecoran tidak boleh dilaksanakan apabila Direksi Lapangan tidak hadir untuk menyaksikan operasi pencampuran dan proses pengecoran secara keseluruhan.

j. Pemadatan beton harus dengan concrete vibrator dari dalam atau dari luar acuan yang telah disetujui. Jika diperlukan dan disetujui oleh Direksi Lapangan, penggetaran harus disertai penusukan secara manual dengan alat yang cocok untuk menjamin kepadatan yang tepat dan memadai. Lama penggetaran harus dibatasi, agar tidak terjadi segregasi pada hasil pemadatan yang diperlukan.

k. Pengecoran tidak diperkenankan waktu hujan, kecuali ada pelindungnya.

l. Pengecoran harus selesai dalam satu tahapan dan tidak diperkenankan untuk berhenti pada waktu Pelaksanaan.m. Uji tekan beton sesuai PBI tahun 1973 dengan pengambilan spesimen benda uji tiap 5 m3 diambil 12 benda uji untuk dilakukan pengetesan kuat tekan atau ditentukan lainnya.n. Selama 14 (empat belas) hari setelah pengecoran selesai beton harus disiram air secara terus menerus/kontinyu (ditutup dengan karung basah) sehingga terhindar dari pengaruh cuaca yang merugikan.o. Pembongkaran bekisting diperkenankan setelah mendapat persetujuan Direksi Lapangan di mana umur beton 1 (satu) minggu untuk bagian vertikal dan 28 hari untuk horisontal.1.30. Galian Pipa di jalan / jalan raya atau sangat dekat dengan jalan

a. Sebelum memulai galian pipa dijalan raya Pemborong harus mendapat persetujuan tertulis terlebih dahulu dari lembaga dinas yang terkait seperti BAPPEDA, PU Propinsi, Dinas Tata Kota, Bina Marga dan Kepolisian.

b. Hal tersebut diatas juga berlaku untuk galian pipa yang sangat dekat dan sejajar dengan jalan raya sehingga dalam pelaksanaannya akan menganggu kelancaran lalu lintas.

c. Untuk galian pipa melalui jalan- jalan kampung Pemborong terlebih dahulu harus mendapatkan izin tertulis dari Lurah, RW dan RT setempat.

d. Dalam penggalian tersebut Pemborong harus selalu menjaga kelancaran lalu lintas : Bahan galian dan material pipa tidak boleh menempati badan jalan. Pemborong harus menjamin tetap lancarnya jalan masuk ke rumah-rumah yang terkena galian pipa dengan memasang jembatan sementara yang kuat. Pemborong juga harus menyediakan rambu-rambu pengamanan secukupnya untuk melindungi pemakai jalan.

e. Hasil galian tanah tidak boleh dibuang ke dalam saluran pada lokasi pekerjaan.

f. Semua retribusi dan biaya yang timbul akibat pemasangan pipa melalui jalan atau sejajar jalan menjadi tanggung jawab Pemborong dan sudah masuk dalam harga penawaran.

1.31. Galian mengenai Pipa / kabel pelayanan

a. Bila pipa mengenai pipa / kabel pelayanan seperti pipa gas, pipa sewer, kabel listrik, kabel telepon dan sarana pelayanan lainnya, Pemborong harus memasang penahan secukupnya dan melindungi sarana pelayanan tersebut dengan aman.

b. Penggalian galian pipa pada lokasi yang diindikasikan terdapat sarana-sarana pelayanan di dalam tanah maka Pemborong harus hati hati dalam penggalian awal untuk mencari lokasi penanamannya. Kerusakan sarana-sarana pelayanan yang diakibatkan oleh Pemborong menjadi tanggung jawab Pemborong untuk perbaikannya maupun segala biaya yang timbul.1.32. Galian Pipa mengenai batu

a. Yang dimaksudkan dengan batu ialah semua material yang dalam pemindahan/ pemecahannya memerlukan pahat atau baji dan dimensinya lebih besar 0.2 m3 dalam volume.

b. Pemindahan atau pemecahan batu tidak boleh menggunakan blasting atau dinamit bila akibat hat tersebut bisa merusak bangunan disekitarnya dan atau membahayakan masyarakat sekitarnya. Penggunaan dinamit untuk pemecahan batu harus seizin Direksi Lapangan.

c. Semua sisa pecahan batu didalam galian harus dikeluarkan.

1.33. Galian Pipa melalui Drainase / Irigasi

Pemborong harus menyediakan fasilitas sementara untuk menjamin tetap berlangsungnya pengaliran. Setelah selesai Pemborong harus mengembalikan sarana Drainase tersebut seperti semula.

1.34. Flexible Joints pada dinding Ruang dan Bangunan

Kecuali apabila tertera lain pada gambar kontrak, pipa yang terpasang menembus dinding ruang dan bangunan hendaknya dilengkapi dengan dua sambungan flexible pada jarak 400 mm dan 2.0 m dari muka dinding ruang atau bangunan.

1.35. Pembersihan Pipa

Sebelum pengujian semua pipa hendaknya bersih dari zatasing dengan penggelontoran air kedalam pipa atau cara lain yang disetujui oleh Direksi Lapangan. Bagian dalam dari pipa-pipa hendaknya dalam keadaan benar-benar bersih sebelum diserahkan kepada Pemberi Tugas.

1.36. Pengujian Hidrolis untuk pipa bertekanan.

Pemborong hendaknya melakukan pengujian tekan hidrolis sesuai dengan CP 2010 atau CP 312 atau ASTM D-3839 pada pekerjaan pipa, dengan disaksikan oleh Direksi Lapangan.

i. Pengujian hidrolis dilakukan sebagai berikut:

Seluruh panjang pipa yang diuji diisi dengan air dari suatu tangki header hingga seluruh pipa penuh dengan air. Setelah satu jam atau periode yang disetujui oleh Direksi Lapangan untuk penyerapan tekanan oleh material pipa, air hendaknya ditambahkan hingga tinggi diatas soft-fit (puncak) pipa tetapi tidak lebih dari 6 m di titik terendah. Ketinggian air di dalam header tank hendaknya ditandai, pada akhir 30 menit jumlah air yang diperlukan untuk mengembalikan tinggi permukaan didalam header tank hingga tanda aslinya tidak boleh melebihi 1.00 liter per jam per 100 m panjang per 10 mm dari nominal diameter dalam pipa.

ii. Pengujian dilakukan dalam dua tahap :

Pengujian Pendahuluan (interim hydraulic test),

Pengujian akhir dari seluruh pekerjaan setelah selesai (final hydraulic test).

a. Pemborong hendaknya menyediakan semua peralatan yang diperlukan untuk melaksanakan pengujian-pengujian dan harus menjaganya supaya dalam keadaan baik.b. Air yang diperlukan untuk mengisi dan menguji seluruhnya hendaknya diperoleh dari sumber yang disetujui.c. Penyambungan-penyambungan ke saluran pipa yang akan melibatkan pemotongan, pengetapan atau merubah secara tetap Pekerjaan Permanen, tidak diperbolehkan.d. Meteran-meteran pengujian hendaknya keluaran pabrik yang disetujui, mempunyai papan skala paling sedikit 200 mm diameter, yang dapat menunjukkan tekan uji paling sedikit 75 % dari skala pembacaan. Bila perlu meteran-meteran lain hendaknya disediakan untuk bagian-bagian saluran pipa yang berlainan. Dua meteran dari tiap type hendaknya disediakan untuk pemakaian sendiri oleh Direksi Lapangan dan akan tetap dimiliki oleh Direksi Lapangan selama masa kontrak.e. Semua meteran hendaknya terkalibrasi dan disetujui oleh Instansi yang berwenang sebelum dipakai dan pada setiap saat tertentu seperti setelah diisyaratkan oleh Direksi Lapangan.f. Tiap bagian dari saluran pipa yang akan diuji hendaknya ditutup pada tiap ujungnya dan ditopang atau ditahan untuk dapat menahan gaya tekan yang timbul jika dilakukan pengujian tekan. Pengujian terhadap kran tertutup tidak diperkenankan.g. Di tempat hydrant, katup penguras (scour valves) dan katup pemisah (isolating valves) hendaknya dipasangi dengan flens buta (blind flanges).h. Semua katup pelepas udara (air valve) yang sudah terpasang diperbolehkan berfungsi selama pengujian. Jaminan pabrik bagi katup udara harus diminta katup akan mampu menahan tekanan uji yang ada.i. Pengujian di mana terdapat tekanan pada struktur bangunan, juga di mana penahan (thrust collars) terpasang pada pemipaan, harus disertai dengan perhitungan gaya yang harus ditahan. Untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi Lapangan.j. Cara pengisian pipa dengan air hendaknya disetujui oleh Direksi Lapangan. Sewaktu bagian yang diuji diisi air harus diperiksa bahwa semua udara yang terjebak telah dikeluarkan lewat katup udara yang dipasang pada bagian ujung tertinggi dari pipa. Bila pipa yang akan diuji telah penuh dengan air dan tidak ada udara yang terjebak, tekanan kemudian dinaikkan pelan-pelan hingga tekanan uji penuh dan periode uji dimulai. Alat dan metode penambahan tekanan dan pengukuran nilai kebocoran harus persetujuan Direksi Lapangan.k. Kebocoran tidak boleh melampaui 0,1 liter per diameter pipa per kilometer per 24 bagi tiap 30 m head of pressure yang dikenakan. Kebocoran diukur melalui suatu periode tekanan tetap selama tidak kurang dari 4 sampai 6 jam, dan menahan tekanan bisa diperpanjang sesuai instruksi Direksi Lapangan.l. Pemborong harus menyediakan semua penahan pipa yang diperlukan dan mengembalikan kedalam keadaan semula setelah selesai pengujian.m. Bila terjadi kegagalan atau kebocoran di dalam pengujianmaka Pemborong harus mencari kemudian memperbaiki sumber kebocoran tersebut dan mengulangi dari awal pengujian hidrolis pipa sesuai point k.

n. Pemborong bertanggung jawab untuk memperbaiki tiap kesalahan/ kebocoran dan kegagalan pada tiap sambungan yang tidak ditemukan pada pengujian hidrolis, yang mungkin timbul selama pengoperasian jalur pipa tersebut, selama masa pemeliharaan.1.37. Pengujian Hidrolis Pendahuluan

Pengujian pendahuluan hendaknya dilakukan setelah bagian saluran pipa yang akan diuji telah terpasang, disambung dan diurug kembali hingga kedalaman sedikitnya 300 mm di atas tajuk pipa, tapi dengan membiarkan sambungan-sambungannya tetap terbuka. Sambungan-sambungan antara tiap bagian dibiarkan nampak hingga saluran pipanya selesai mengalami pengujian lengkap. Tekanan pengujian dilakukan dengan kisaran 1 sampai 2 kali tekanan kerja pipa atau ditentukan kemudian oleh Direksi Lapangan.Pengujian hidrolis pendahuluan dilakukan setiap pemasangan pipa transmisi telah mencapai panjang sekurangnya 1 kilometer atau setidaknya belum mencapai 2 km.

1.38. Hydraulic Test on Completion (sebelum penyerahan pertama)

Setelah semua pipa disambung dan setelah selesainya pengujian hidrolis pendahuluan, maka harus dilakukan pengujian hidrolis pada keseluruhan panjang pipa, atau panjang yang ditentukan dan disetujui Direksi Lapangan. Tekanan pengujian 1,5 kali tekanan kerja pompa ke pipa atau ditentukan kemudian oleh Direksi Lapangan.1.39. Desinfeksi Perpipaan

1. Umum

Semua permukaan dalam pipa yang akan dilalui air, termasuk semua peralatan yang berkaitan, harus didesinfeksi.

2. Proses Desinfeksi

a. Desinfeksi dilakukan dengan cara mengisikan larutan chlorine ke dalam air sewaktu perpipaan diisi untuk pengujian hidrolik setelah pekerjaan selesai. Metoda lain mungkin dapat dilaksanakan dengan seizin Direksi Lapangan. Tingkat larutan chlorine 50 mg/liter.b. Air dengan larutan chlorine tersebut ditahan dalam perpipaan selama 24 jam atau lebih lama sesuai permintaan Direksi Lapangan.c. Semua valve di perpipaan tersebut harus dioperasikan setidak-tidaknya dalam jangka waktu tersebut.d. Sampai waktu yang telah ditetapkan (selesai desinfeksi), harus dilakukan pengujian sisa larutan chlorine di titik terjauh dari titik pemasukan chlorine. Chlorine minimal adalah 10 mg/ liter. Jika perlu pengujian diulangi sampai mendapatkan sisa chlorine 10 mg/ liter di titik terjauh.Pasal 11: Pengetesan Pipa

Sebelum dilakukan pengetesan, Pemborong harus terlebih dahulu berkoordinasi dengan Direksi Lapangan untuk mendapat persetujuan jadwal pelaksanaan pengetesan.

11.1. Test Pabrikan/ Uji Material pipa (Pipa PVC (Polyvinylchloride))a. Diameter nominal berarti sama dengan yang tercantum dalam SII 0344-82 (setara dengan ISO 4065) untuk pipa kelas S10 dengan sistem Rubbering. Di mana pada saat produksi diselesaikan (produksi pipa mencapai 100% atau sekurangnya 80%) kemudian diambil secara acak di pabrik dan akan dilakukan test di pabrik untuk semua jenis diameter yang ada dalam kontrak dengan persetujuan dan pengawasan dari Pengawas Pekerjaan yang telah ditunjuk sebelum dilakukan pengiriman ke lokasi pekerjaan.

b. Pengujian Tes Pabrikan harus disaksikan perwakilan dari Direksi Lapangan dan Pemborong serta bagian terkait yang kemudian hasil dari pengujian dituangkan ke dalam berita acara tes pabrikasi sebagai syarat keberterimaan bahan sebelum dikirim ke lapangan.

c. Pabrik yang melaksanakan pengetesan pipa harus memiliki kredibilitas dalam melaksanakan pengetesan khususnya uji laboratorium sesuai dengan standart SNI yang berlaku baik dari segi tenaga ahli maupun segi perlengkapan pengetesan pipa dengan alat-alat yang telah terkalibrasi oleh lembaga yang berwenang.

d. Pengujian pipa pabrikasi / syarat mutu meliputi (SNI 06-0084-2002).

1) BahanBahan utama untuk pembuatan pipa adalah polivynil klorida tanpa plastisizer dengan kandungan PVC minimum 92,5%. Produk harus sama, tahan terhadap air, dan tidak terektrasi oleh air dan tidak mengandung bahan beracun (non toksik).

2) PlastisizerTidak boleh terdeteksi (nol)

3) Ekstraksi timbal (Pb) dan timah (Sn) Ekstraksi timbale (Pb) :sesudah ekstraksi pertama maksimum 1,0 mg/liter;

sesudah ekstraksi ketiga maksimum 0,3 mg/liter.

Ekstraksi timah (Sn) : sesudah ekstraksi ketiga maksimum 0,02 mg/liter.4) Bau dan rasaBau dan rasa tidak boleh terdeteksi (normal).

5) Ketahanan terhadap metilena kloridaBenda uji tidak boleh terjadi pengelupasan (delaminasi) dan pelepuhan (disintegrasi) pada bagian luar, bagian dalam dan penampang pada suhu 16C selama 20 menit.6) Perubahan pembalik arah panjangPerubahan pembalik arah panjang pipa PVC setelah pemanasan dalam waktu tertentu tidak boleh lebih dari 5%.

7) Sifat tampak Warna pipa PVC secara umum adalah abu-abu, kecuali ada permintaan khusus. Permukaan dinding luar dan dalam harus licin/ halus dan rata, tidak terdapat cacat yang berbahaya seperti retak, guratan-guratan, gumpalan, dan cacat-cacat lainnya. Pipa harus lurus dan berpenampang bulat, bidang ujung pipa harus tegak lurus terhadap sumbu pipa.8) DimensiDimensi diameter luar nominal, tebal dinding nominal dan seri pipa PVC berdasarkan pada SNI 06-0084-2002.9) Panjang pipaPanjang pipa yang harus dipenuhi adalah 4 atau 6 meter tak termasuk panjang socket, panjang pipa dapat pula ditentukan lain dengan persetujuan antara pembeli dan produsen.

10) Ketahanan tekanan hidrostatikPipa harus mampu menahan tekanan hidrostatik pada tegangan induksi pipa 42 N/mm2, selama 1 jam pada temperatur air 20C, atau pipa harus mampu menahan tekanan pada tegangan induksi 10 N/mm2, selama 1000 jam pada temperatur air 60C.

11) Titik lunak vicatTitik lunak vicat minimum 79C.12) Uji kekuatan tarikKuat tarik minimum pada suhu 20C adalah 44 N/mm2 (450 kgf/cm2), regang putus minimum pada suhu 20C adalah 80%.

13) Ketahanan impakJumlah kegagalan (pecah/retak) maksimum 1 (satu) kali titik impak dari 40 kali titik impak sesuai dengan kelas A pada SNI 06-0084-200214) Ketahanan linyakBenda uji setelah ditekan sampai defleksi setengah diameter luar harus tidak boleh terjadi retak atau pecah.

15) Ketentuan lainKetentuan lain yang tidak tercantum diatas khususnya mengenai tata cara pelaksanaan/ Metodologi pengetesan pipa harus mengacu pada SNI 06-0084-2002 atau sesuai dengan arahan tertulis Pengawas Pekerjaan yang telah ditunjuk.

11.2. Uji Sambungan di lapangan (lokasi site/ lapangan) dengan metode Hidrostatik.Uji sambungan pada pipa distribusi harus terbebas dari kelolosan air akibat adanya SR (Sambungan Rumah) dan dilakukan untuk mengetahui tingkat kebocoran pipa pada jaringan. Interval waktu pengujian pipa dengan penambahan tekanan berlangsung selama 6 jam atau dengan kondisi tertentu sesuai arahan Direksi Lapangan yang kemudian dibuat ke dalam berita acara pengetesan pipa untuk mendapat persetujuan tertulis.

Hidrostatik test pipa di lapangan akan dibagi dalam beberapa tahapan (partial test), yaitu :

a. Hidrostatik test untuk pipa jalur distribusi di masing-masing daerah yaitu Ds. Jugo, Ds. Manyar, Ds. Kebalanpelang yang akan dilakukan minimal dalam 2 (dua) tahapan untuk tiap desa agar mudah dideteksi jika terjadi kebocoran.

b. General test yang dilakukan setelah seluruh pipa sudah dilakukan partial test.

c. Ketentuan teknis :

1) Pengujian Hidrostatik dilaksanakan pada suhu ambient.

2) Pengujian 1,5 kali tekanan kerja.

3) Lama pengujian selama 24 jam penuh.

d. Pelaksanaan uji dengan cara (SNI 17-2004) :

1) Setelah jaringan terpasang, semua elemen di jalur pipa diperiksa dan diuji dengan masing-masing panjang pengujian 500 meter.

2) Jaringan dengan sambungan lem tidak diuji sampai periode yang ditentukan oleh Direksi Lapangan.

3) Sebelum pengujian diperlukan angkur blok sesuai tekanan yang diperlukan.

4) Pengisian jaringan pipa dengan air harus cukup untuk mengetahui kebocoran pada sambungan, untuk sementara ujung pipa harus tertutup rapat.

5) Jaringan pipa tambahan harus ditopang dan disangga sesuai kondisi lingkungan setempat.

6) Semua katup periksa yang ditempatkan di tengah jaringan dibuka selama pengujian. Jika jaringan diuji sebagian, ujung-ujungnya ditutup sementara dengan tutup yang cocok.

7) Manometer harus dikalibrasi sesuai dengan tingkat tekanan dan penempatannya. Pelepas tekanan udara pada titik-titik yang tinggi harus dibuka selama pengisian jaringan dengan air.

8) Secara perlahan pipa diisi air dimulai dari titik terendah, untuk menghindari water hammer dan menghilangkan udara.

9) Jika jaringan pipa telah penuh dengan air, diamkan selama 24 jam. Tutup pelepas tekanan udara dan periksa sambungan dari kebocoran.

10) Menaikkan tekanan secara perlahan dengan menggunakan pompa tangan sampai mencapai tekanan yang dibutuhkan. Tekanan awal selama 15 menit pengujian dilakukan, sehingga elemen di jalur pipa stabil, misalnya pada angkur. Untuk jaringan pipa dengan diameter besar menaikkan tekanan dengan pompa motor yang digunakan dilakukan selama 6 jam yang kemudian pipa ditutup sesuai ketentuan tekanan pipa dan dilakukan pengamatan terhadap jaringan pipa distribusi.

11) Pengujian jaringan dengan pompa maksimum satu jam. Pengujian harus mempertimbangkan kualitas air yang dibutuhkan sesuai tekanan. Agar tidak melebihi jumlah air yang diperlukan, pengujian harus mengikuti ketentuan berikut ini :

Pipa dengan diameter dalam (DI) 25 mm memerlukan air 3 liter per km pipa untuk tekanan uji 0,3 Mpa (3 bar) selama 6 jam.

Pipa dengan diameter dalam (DI) 63 mm dengan panjang pipa lebih dari 30 m kehilangan tekanan setelah 1 jam pengujian tidak melebihi 0,05 Mpa (0,5 bar).

12) Pemeriksaan tambahan seluruh sistem dilakukan selama unjuk kerja katup bekerja.

13) Semua kerusakan yang timbul harus diperbaiki dan pengujian diulang dari awal sampai memperoleh hasil yang telah ditentukan dalam Rencana Kerja & Syarat.

Pasal 12: PEKERJAAN TANAH SELAIN GALIAN PIPA

12.1. UmumPemborong harus mengerjakan pekerjaan galian pada semua jenis tanah sebagai bagian pekerjaan dan membuang/menempatkan tanah hasil galian seperti yang terlihat dalam gambar, atau sesuai dengan perintah Direksi Lapangan.

12.2. Petunjuk Yang Diberikan Sebelum Memulai Pekerjaan Tanah

Pemborong harus memberitahu secara tertulis kepada Direksi Lapangan paling sedikit tujuh hari sebelum memulai pekerjaan tanah pada semua lokasi dari lapangan, agar supaya Direksi Lapangan dapat memberi petunjuk mengenai seluruh permukaan tanah dan lain sebagainya yang dikehendaki untuk tujuan pengukuran. Pekerjaan tanah pada semua lokasi dari lapangan belum boleh dimulai sebelum Pemborong menerima persetujuan tertulis dari Direksi Lapangan.12.3. Pekerjaan Tanah Sesuai Ukuran dan Kerataan

a. Seluruh pekerjaan tanah pada berbagai bagian dari pekerjaan hendaknya dilaksanakan sesuai dengan ukuran dan kerataan yang tertera dalam gambar, atau lain ukuran dan kerataan yang diperintahkan oleh Direksi Lapangan. Ukuran-ukuran yang didasarkan pada, atau sehubungan dengan, kerataan tanah atau hasil pengukuran jarak hendaknya ditunjukkan kepada Direksi Lapangan sebelum memulai pekerjaan tanah pada bagian manapun dari lokasi.b. Untuk tujuan spesifikasi maka yang dimaksud dengan ketinggian tanah adalah permukaan tanah sebelum dimulainya pekerjaan tanah.

c. Volume galian yang dihitung harus berdasarkan volume realisasi di lapangan. Bila terdapat ketidaksesuaian antara BQ dan pengukuran lapangan, Pemborong harus melaporkan kepada Direksi Lapangan untuk mendapat arahan lebih lanjut.d. Bila galian terdapat pada perlintasan saluran drainase warga maka Pemborong wajib mendapat persetujuan tertulis dari pihak terkait dan mengalihkan sementara drainase warga sehingga tidak mengganggu fungsi utama saluran tersebut selama pekerjaan.e. Setelah pekerjaan galian dan pemasangan pipa selesai, Pemborong wajib memperbaiki seperti semula saluran yang rusak akibat pelaksanaan pekerjaan.12.4.Perluasan Galian

a. Perluasan galian hendaknya yang dipandang minimal paling praktis oleh Direksi Lapangan untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan permanen.

b. Pembuatan-pembuatan parit-parit untuk pipa-pipa hendaknya dibatasi pada ukuran panjang yang sebelumnya telah disetujui oleh Direksi Lapangan secara tertulis. Kecuali dengan persetujuan Direksi Lapangan secara tertulis atau secara terperinci, maka pekerjaan untuk tiap panjang galian yang disetujui hendaknya diselesaikan secara memuaskan bagi Direksi Lapangan sebelum melanjutkan dengan penggalian berikutnya.

12.5. Penggalian pada Tanah Jelek dan Petak Dalam

Bila menjumpai tanah jelek dalam penggalian, maka Pemborong wajib mengalihkan dan memindahkan saluran pipa dengan cara yang disetujui oleh Direksi Lapangan. Yang dimaksud tanah jelek antara lain :

a. Tanah dari rawa atau payau;

b. Tanah gembur;

c. Tanah yang mudah terbakar;

d. Tanah liat yang kelembapannya melebihi 90 atau mempunyai index plastisitas lebih dari 65;

e. Tanah cohesive atau tanah pasir halus dengan kadar kelembapan lebih dari 15 % dari beratnya.

Kecuali apabila ditentukan atau diperintah lain oleh Direksi Lapangan, Pemborong hendaknya mengisi lobang-lobang dalam dasar galian pondasi dengan beton Grade 10 (20) untuk bangunan utama dan dengan bahan berbutir yang disetujui untuk bangunan lainnya, tanggul jalan, saluran pipa dan lereng.

12.6.Tanah Yang Baik

Tanah yang baik hendaknya mengandung kesemuanya yang dapat diterima untuk pekerjaan yang permanen.

12.7.Longsoran dan Keruntuhan Tanah dalam galian

a. Pemborong hendaknya mencegah longsoran atau keruntuhan tanah dari sisigalian atau tanggul atau timbunan.

b. Apabila karena longsoran atau runtuhan yang terjadi pada galian menyebabkan ukuran galian tadi lebih dari yang ditentukan untuk pekerjaan permanen, maka Pemborong wajib menutup lobang longsoran yang terjadi. Pemborong hendaknya menutup lobang longsoran dengan bahan galian terpilih yang terpilih yang disetujui oleh Direksi Lapangan.

c. Jika lobang longsoran yang demikian tadi langsung mempengaruhi pondasi bangunan atau dalam sudut 45 derajat dari pinggiran yang terendah dari suatu pondasi, maka lobang longsoran tadi hendaknya ditutup dengan beton kelas K-125.d. Pemborong tidak berhak untuk menuntut pembayaran extra untuk menutup lobang lobang lonsoran tadi.12.8.Urugan dan urug kembali

a. Urug kembali diartikan tanah yang dikehendaki untuk mengisi galian di dalam parit galian hingga permukaan tanah yang terjadi sebelum pekerjaan dimulai atau hingga dicapai ketinggian tanah yang tercantum dalam gambar, atau seperti yang diperintahkan oleh Direksi Lapangan dengan memperhitungkan adanya penurunan.b. Urugan diartikan timbunan bahan yang dikehendaki diatas ketinggian tanah sebelum dimulainya pekerjaan untuk membuat tanggulatau mempertinggi level permukaan tanah yang termasuk dalam pekerjaan, dengan memperhitungkan adanya penurunan.c. Kecuali apabila ditentukan lain, maka bahan yang digunakan untuk urugan atau urug kembali hendaknya berupa bahan galian terpilih yang disetujui oleh Direksi Lapangan.d. Bahan urugan harus bersih dan bebas dari puing-puing, batu besar (tidak lebih dari 100 mm), zat organis atau bahan lain yang tidak dikehendaki.e. Bahan urug kembali hendaknya dihamparkan dan diletakkan dalam lapisan-lapisan setebal tidak lebih dari 200 mm dan dipadatkan secara mekanis (menggunakan tamping rammer) hingga kepadatan kering tidak kurang dari sembilan puluh lima (95) prosen sesuai dengan BS 1377 Test 13.f. Pekerjaan urug kembali pada suatu permukaan yang kedap air hendaknya dilakukan berhati-hati untuk mencegah kerusakan permukaan kedap air yang sudah selesai dikerjakan.12.9.Penopang Galian

a. Galian hendaknya ditopang dengan baik untuk menjamin tanah disekitarnya dan untuk menjamin keselamatan pekerjaan dan bangunan yang ada.

b. Kayu dan lain penopang tidak boleh tertinggal dalam galian tanpa sepengetahuan Direksi Lapangan.

c. Penggalian di daerah yang mengandung air kemungkinan memerlukan perlengkapan turap kedap air yang sesuai. Pemborong mengajukan gambar-gambar yang menunjukkan rencana usulan dan lain pekerjaan penopang sementara kepada Direksi Lapangan untuk disetujui.

d. Ukuran dari sistem penopang atau bantuan sementara hendaknya sedemikian rupa hingga masih terdapat keleluasaan yang cukup untuk pembuatan atau pemasangan cetakan beton, pemeriksaan bentuk luar dan untuk pemasangan instalasi pompa sementara yang akan diletakkan di luar pekerjaan yang sebenarnya.12.10.Galian Harus Dijaga Supaya Kering

a. Pemborong harus menjaga agar galian selalu dalam keadaan bebas dari segala macam air sehingga dapat dilaksanakan dalam keadaan kering, kecuali apabila disetujui lain, dan perstujuan demikian hanya akan diberikan dalam keadaan luar biasa saja. Pemborong hendaknya menjaga agar supaya tinggi permukaan air tanah berada pada ketinggian dibawah dasar pekerjaan permanen. Apabila untuk cara yang telah disetujui oleh Direksi Lapangan dibutuhkan alat-alat mekanis, maka Pemborong diwajibkan untuk menyediakan peralatan tadi dalam jumlah yang cukup dan dalam keadaan siap pakai dilapangan untuk menjamin kelancaran pekerjaan.

b. Cara dan tempat pembuangan air limbah dari galian hendaknya mendapat persetujuan dari Direksi Lapangan terlebih dahulu.

c. Bila pada suatu saat Pemborong memerlukan saluran-saluran pembuangan, maka hal ini dapat disetujui oleh Direksi Lapangan sepanjang kedalamannya dibawah ketinggiannya dibawah ketinggian pekerjaan permanen dan lebarnya tidak melewati batas pekerjaan permanen. Rencana yang lengkap hendaknya diajukan terlebih dahulu untuk mendapat persetujuan Direksi Lapangan. Suatu perlengkapan yang dibuat oleh Pemborong di bawah pekerjaan permanen dan ditinggalkan di tempat, hendaknya merupakan penopang yang paling tidak harus kerja sama dengan penopang permanen. Pemborong harus menjamin bahwa penurunan permukaan air tanah tidak akan mempengaruhi fasilitas yang telah dibangun.

12.11.Pembuangan Bahan Galian

a. Pemborong harus mengangkut dan membuang bahan galian yang tidak diperlukan untuk pekerjaan. Apabila lapisan tanah bagian atas tersebut dalam Daftar Perincian Biaya Pekerjaan (Bill of Quantities) harus disingkirkan, maka Pemborong harus menumpuknya di suatu tempat di lapangan yang disetujui Direksi Lapangan dan terpisah dari timbunan-timbunan yang lain.b. Hal-hal yang menyangkut jumlah, cara atau waktu untuk menyingkirkan lapisan tanah bagian atas akan dipertimbangkan dan atas persetujuan Direksi Lapangan.c. Semua bahan galian, yang dianggap baik (surplus) dan akan digunakan untuk keperluan proyek, tidak boleh disingkirkan dari lapangan tanpa persetujuan Direksi Lapangan.d. Apabila Pemborong diizinkan oleh Direksi Lapangan untuk menyingkirkan bahan galian dari lapangan untuk memudahkan pekerjaannya, maka kekurangan bahan urugan tersebut yang timbul kemudian, menjadi tanggungannya.

12.12.Timbunan Harus Bebas Dari Air

a. Pemborong harus mengatur kelancaran pembuangan air yang masuk ke daerah kerja dari semua sumber yang mengalir ketempat timbunan atau daerah urugan atau jalan masuk yang telah terbentuk selama pembangunan.

b. Bila perlu Pemborong hendaknya membuat saluran pembuangan, memompa atau cara lain untuk mengusahakan agar pekerjaan tanahnya bebas dari air. Usaha demikian hendaknya meliputi pekerjaan membuat permukaan-permukaan sedemikian rupa hingga terdapat perbedaan ketinggian yang minimal, yang paling praktis ialah membuat kelandaian memanjang yang memungkinkan pengaliran air dan mencegah genangan.

12.13.Tumpukan tanah

a. Tumpukan tanah hendaknya diletakkan bebas dari pekerjaan permanen sedemikian rupa untuk mencegah genangan air. Tempat-tempat bekas tumpukan ini pada saat penyelesaian pekerjaan harus dipulihkan secara memuaskan bagi Direksi Lapangan.

b. Bahan yang tertimbun hendaknya disebar rata dengan kelandaian yang dapat mengalirkan air dan mencegah penyerapan oleh tanahnya.

c. Hendaknya diusahakan pencegahan kontaminasi oleh bahan lain atau air.

12.14.Pelaksanaan Penimbunan

a. Bahan untuk penimbunan hendaknya dari tanah berbutir yang didatangakan dari luar lapangan, disebar rata dan dipadatkan sesuai gambar, miring keluar dan dengan ketebalan padat yang seragam tidak lebih dari 150 mm seperti tertera dalam gambar. Kadar kelembapan tanah hendaknya dikontrol dengan seksama baik dengan pengeringan secara alami atau membasahinya dengan semprotan halus.

b. Pemadatan dilakukan dengan mechanical follers, hammer, Vibrator atau alat pemadat lain yang disetujui untuk mencapai hasil kepadatan kering tidak kurang dari sembilan puluh lima (95) prosen dari maksimum kepadatan kering yang ditentukan sesuai BS 1377 Test 12 (2.5 kg hammer) atau lain kepadatan kering yang ditentukan oleh Direksi Lapangan.

c. Pemborong hendaknya menjaga kadar kelembapan dari bahan pengisi sebelum dan selama pemadatan sedemikian rupa sehingga selalu berada diantara nilai-nilai yang ditentukan oleh Direksi Lapangan.

d. Pemborong harus memperhitungkan adanya konsolidasi dan penurunan dan harus menyesuaikan bagian atas dan sisi dari timbunan hingga sesuai dengan ketinggian maupun bentuknya, sebelum meletakkan konstruksi di permukaannya. Semua pertemuan dengan struktur dan galian yang ada supaya dirapikan dan diratakan supaya tercapai hasil yang baik. Harus ada beban selama konstruksi untuk menjaga kepadatan yang cukup dari seluruh lebar tanggul galian setelah perapian.12.15.Percobaan Pendahuluan Pemadatan Timbunan

Paling tidak sebulan sebelum memulai pekerjaan pemadatan dari timbunan untuk bangunan permanen, Pemborong harus mengajukan kepada Direksi Lapangan perincian dari metode dan rencana pelaksanaan yang diusulkan dan harus diadakan percobaan lapangan. Pemborong harus mengadakan pengujian-pengujian dari bahan sebelum dan sesudah pemadatan jika dipandang perlu oleh Direksi Lapangan, baik sebagai percobaan maupun pekerjaan permanen untuk meyakinkan Direksi Lapangan bahwa tingkat kepadatan yang ditentukan tercapai.12.16.Torehan Permukaan Tanah

Permukaan tanah pada dasar galian hendaknya ditoreh sedalam 150 mm untuk memperoleh perekatan yang memuaskan antara tanah dan timbunan. Kadar kelembapan dari permukaan yang ditoreh hendaknya diperiksa dengan seksama baik secara pengeringan alami maupun membasahinya dengan semprotan halus. Apabila karena sesuatu sebab pekerjaan pemadatan terhenti untuk waktu tidak lebih dari 2 minggu, maka permukaan timbunan hendaknya ditoreh lagi sebelum pemadatan dilanjutkan lagi.12.17.Rekondisi Jalan

Pemborong wajib melaksanakan pekerjaan rekondisi jalan sebagai akibat dari pelaksanaan pekerjaan galian. Pengembalian jalan harus sesuai kondisi eksisting lokasi sekitar yang ada serta mendapat persetujuan tertulis dari Direksi Lapangan.

Pasal 13: PEKERJAAN INSTALASI SAMBUNGAN RUMAH

Sambungan Rumah mengacu pada hasil pendataan terbaru jumlah warga yang berminat dan dituangkan ke dalam Berita Acara Pekerjaan sebagai bukti dan dasar Pemborong dalam pengadaan instalasi Sambungan Rumah (SR) untuk dilakukan pemasangan instalasi air bersih sehingga perlu dilakukan sosialisasi dan koordinasi dengan Unit Bisnis Jasa Penyediaan Air Minum (UB-JPAM) dan Direksi Lapangan. Segala biaya yang timbul akibat pelaksanaan tersebut menjadi tanggung jawab Pemborong.

13.1. Umum

Batasan pelaksanaan pemasangan sambungan baru terdiri dari pengadaan dan pemasangan sambungan pipa dari pipa distribusi hingga ke rumah-rumah dan warga yang didalamnya termasuk pemasangan meter air, pipa GIP, fitting, dan lain-lain sesuai gambar rencana atau petunjuk dari Direksi Lapangan.

13.2. Persetujuan material / bahanKontraktor atau Supplier wajib menyediakan dan mengirimkan semua bagian instalasi sambungan rumah yang dicantumkan dalam lembar penawaran, termasuk meter air baru dan box, pipa GIP (sekualitas Spindo) dan fitting baru, stop kran baru, kran air baru, material penyambung, dan perlengkapan-perlengkapan lain yang ditentukan kepada Direksi Lapangan untuk mendapat persetujuan.a. Meter air dan Boxb. Meter air terbuat dari bahan logam dengan kemampuan tekanan meter air 1 MPa. Meter air harus juga mampu bekerja pada temperature air 50 C. Kemampuan meter air harus sesuai dengan standar ISO 4064 B. Dalam hal ini, meter air yang digunakan adalah untuk diameter pipa inchs dengan kualitas setara Amico.c. Pemborong wajib menyajikan contoh dari meter air dan box untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi Lapangan. Penyerahan contoh harus disertai pernyataan tertulis dari Pemborong dan penyerahan kualifikasi operasional dari pabrik.13.3. Stop Kran dan Kran Air

a. Kran dan stop kran yang digunakan adalah kran logam sekualitas Dcota atau setara dan memenuhi standar SII.b. Pemborong wajib menyajikan contoh dari meter air dan box untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi Lapangan. Penyerahan contoh harus disertai pernyataan tertulis dari Pemborong dan penyerahan kualifikasi operasional dari pabrik. 13.4. Pengetesan Sambungan Rumaha. Pengetesan SR dilakukan secara terpisah terhadap sambungan pipa distribusi yang sudah terpasang agar dapat menjamin pemasangan pipa dilakukan dengan benar.b. Pengujian SR dilakukan oleh Pemborong atas izin Direksi Lapangan. Direksi Lapangan berwenang menunjuk dan mengambil uji petik Sambungan Rumah sesuai dengan kebutuhan di lokasi.

c. Pada saat bagian instalasi dari SR seperti meter air, box, pipa GIP, fitting, stop kran, kran air dan perlengkapan lain, dianggap tidak memadai oleh Direksi Lapangan maka Pemborong diwajibkan memperbaiki.

13.5. Bila didapat kerusakan selama pengetesan maka Pemborong wajib memperbaiki hingga tidak ditemui kebocoran atau kerusakan akibat kesalahan pemasangan dan biaya yang timbul akibat pekerjaan perbaikan tersebut menjadi tanggung jawab Pemborong.

Pasal 14: PEKERJAAN LAINLAIN

14.1. Pekerjaan Pembersihan

Setelah seluruh pekerjaan selesai dilaksanakan, Pemborong harus membersihkan sekitar bangunan dari kotoran dan bekas-bekas Pelaksanaan sehingga menjadi rapi dan bersih.14.2. Pekerjaan Uji Coba dan Pemeliharaan.

Masa pelaksanaan pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Pipa Transmisi Distribusi ditetapkan dalam jangka waktu ... (..........) bulan terhitung mulai ditandatangani Surat Perjanjian Kerja dengan Pemberi Kerja. Setelah Pekerjaan selesai Pemborong wajib melaksanakan pekerjaan uji coba dan bila terdapat kebocoran atau kerusakan terhadap seluruh pekerjaan tersebut selama pekerjaan uji coba dilaksanakan maka Pemborong wajib melaksanakan pekerjaan perbaikan seperti semula hingga berfungsi normal dan baik serta biaya yang timbul karenanya merupakan tanggung jawab pihak Pemborong. Masa pemeliharaan pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Pipa Transmisi - Distribusi ditetapkan dalam jangka waktu ... (...........) bulan terhitung mulai penyerahan pertama (fisik 100%).

Dalam masa pemeliharaan ini Pemborong harus bertanggung jawab dan melaksanakan perbaikan apabila terjadi kerusakan atau gelembung udara atau terkelupas pada bagianbagian pekerjaan yang telah dilaksanakan sesuai Rencana Kerja dan Persyaratan.

Seluruh biaya yang timbul selama masa pemeliharaan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pemborong.

Surabaya, Nopember 2012

Mengetahui :Dibuat oleh :

Direktur TeknikKonsultan

PERUM JASA TIRTA I

Raymond Valiant Ruritan, ST., MT.Ir. Tri Rahayu19