analisa persyaratan kebutuhan inflatable liferaft di …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 -...

92
i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI KAPAL MOTOR PENUMPANG MUTIARA ALAS III Mohamad Rahju Anggis Ridhotullloh NRP. 0216030014 Dosen Pembimbing : Rachmad Tri Soelistijono, ST., MT. PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK BANGUNAN KAPAL JURUSAN TEKNIK BANGUNAN KAPAL POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA SURABAYA 2019

Upload: others

Post on 08-Jul-2020

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

i

TUGAS AKHIR (6025024A)

ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI KAPAL MOTOR PENUMPANG MUTIARA ALAS III

Mohamad Rahju Anggis Ridhotullloh NRP. 0216030014

Dosen Pembimbing : Rachmad Tri Soelistijono, ST., MT. PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK BANGUNAN KAPAL JURUSAN TEKNIK BANGUNAN KAPAL POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA SURABAYA 2019

Page 2: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT
Page 3: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

i

Page 4: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT
Page 5: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

i

TUGAS AKHIR (6025024A)

ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI KAPAL MOTOR PENUMPANG MUTIARA ALAS III

Mohamad Rahju Anggis Ridhotullloh NRP. 0216030014

Dosen Pembimbing : Rachmad Tri Soelistijono, ST., MT. PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK BANGUNAN KAPAL JURUSAN TEKNIK BANGUNAN KAPAL POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA SURABAYA 2019

Page 6: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

ii

(Halaman ini sengaja dikosongkan)

Page 7: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

iii

Page 8: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

iv

(Halaman ini sengaja dikosongkan)

Page 9: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

v

Page 10: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

vi

(Halaman ini sengaja dikosongkan)

Page 11: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT dan juga Shalawat dan

juga salam selalu kita limpahkan untuk junjungan kita Nabi Muhammad SAW,

karena rahmat dan karunia Nya-lah penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas

akhir ini tepat pada waktunya dengan judul:

“ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE

LIFERAFT DI KAPAL MOTOR PENUMPANG MUTIARA

ALAS III”

Laporan Tugas Akhir ini bertujuan untuk memenuhi syarat memperoleh

gelar Ahli Madya (AmD) dan juga salah satu kurikulum yang ada di Politeknik

Perkapalan Negeri Surabaya.

Dalam menyelesaikan tugas akhir ini, penulis mendapatkan dukungan,

bantuan, bimbingan, pengalaman, dukungan dan kerja sama yang baik dari

berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Ir. Eko Julianto, M.Sc., MRINA selaku Direktur Politeknik Perkapalan

Negeri Surabaya.

2. Bapak Ruddianto, ST. MT., selaku Ketua Jurusan Teknik Bangunan Kapal

Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya

3. Bapak Ir. Hariyanto Soeroso, M.T., selaku Ketua Prodi Teknik Bangunan

Kapal Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.

4. Bapak Denny Oktavina Radianto, S.Pd., M.Pd., selaku Koordinator Tugas

Akhir.

5. Bapak dan Ibu Dosen Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya yang tidak dapat

penulis sebutkan satu-persatu.

6. Kedua orang tua dan keluarga saya yang selalu memberikan semangat, doa

dan dukungannya.

7. Bapak Choirul dan Bapak Rizal, selaku pembimbing OJT yang selalu

memberi arahan, ilmu dan masukan.

8. Mohamad Rahju Anggis Ridhotulloh yang selalu memberi semangat dan

inspirasi untuk mengerjakan Tugas Akhir ini.

Page 12: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

viii

9. Teman-teman SB 2016 dan sahabat yang selalu membantu.

10. Youtube dan para browser yang membantu pengerjaan tugas akhir.

11. Serta pihak – pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini, penulis berusaha

semaksimal mungkin mengerjakan sebaik-baiknya. Namun penulis menyadari

bahwa laporan ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya. Untuk itu penulis

memohon saran dan kritik yang membangun diterima dengan senang hati guna

kesempurnaan laporan ini.

Akhirnya penulis senantiasa berharap bahwa apa yang ada dalam laporan

ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri, dan bagi pembaca pada

umumnya.

Surabaya, 16 Agustus 2019

Penulis

Page 13: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

ix

ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

DI KAPAL MOTOR PENUMPANG MUTIARA ALAS III

Mohamad Rahju Anggis Ridhotulloh

ABSTRAK

Liferaft merupakan alat keselamatan kapal berbentuk kapsul kembang

yang penenpatan posisinya ada dibagian boat dek kapal. Berfungsi sebagai kapal

penyelamat selain sekoci (lifeboat). Tata letak liferaft di kapal tidaklah praktis

seperti penataan alat lain, akan tetapi penataan liferaft harus ditata sedemikian

tempat yang mempunyai area cukup luas agar mudah untuk distribusikan waktu

pengoperasian dan penginspeksian. Penyusunan liferaft tidak sembarangan karena

penyusunan berdasarkan aturan SOLAS (Safety Of Life At Sea). KMP Mutiara

Alas III memiliki penataan liferaft yang harus disesuaikan ulang untuk layoutnya

dan kelayakan yang harus dilihat dari hasil inspeksi liferaft untuk mengetahui

standart kelayakan liferaft. Dari kegiatan yang dilakukan di KMP Mutiara Alas III

yang dilakukan secara benar maka penempatan yang kurang sesuai akan menjadi

sesuai dengan aturan yang sudah diberlakukan. Penempatan layout yang sudah

dibenarkan akan memberikan hasil yang diharapkan dan kinerja dari liferaft tidak

akan terhambat. Kesesuaian ini memberikan dampak yang baik karena tidak

memperhambat pengoperasian dan faktor keaman akan terjaga.

Kata kunci : liferaft, perbaikan dan perawatan, layout.

Page 14: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

x

(Halaman ini sengaja dikosongkan)

Page 15: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

xi

REQUIREMENT ANALYSIS OF INFLATABLE LIFERAFT IN

PASSENGER SHIP MUTIARA ALAS III

Mohamad Rahju Anggis Ridhotulloh

ABSTRACT

Liferaft is a ship-shaped capsule safety device whose position is in the

boat deck section. Functioning as a rescue ship other than a lifeboat (lifeboat).

The layout of the liferaft on a ship is not as practical as the arrangement of other

tools, but the arrangement of the liferaft must be arranged in such a place that

has an area large enough so that it is easy to distribute operating time and

inspection. Liferaft preparation is not arbitrary because the preparation is based

on SOLAS (Safety of Life at Sea) rules. KMP Mutiara Alas III has a liferaft

arrangement which must be re-adjusted for its layout and feasibility which must

be seen from the results of the liferaft inspection to determine the liferaft

eligibility standards. From the activities carried out in the KMP Mutiara Alas III

which are carried out correctly, the improper placement will be in accordance

with the rules already in force. Placement of the layout that has been justified will

give the expected results and the performance of the liferaft will not be hampered.

This suitability has a good effect because it does not impede operation and the

safety factor will be maintained

Keywords: liferaft, repair and maintenance, layout.

Page 16: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

xii

(Halaman ini sengaja dikosongkan)

Page 17: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iii

HALAMAN BEBAS PLAGIAT .............................................................................v

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii

ABSTRAK ............................................................................................................. ix

ABSTRACT ........................................................................................................... xi

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii

DAFTAR TABEL ..................................................................................................xv

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvii

BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ..................................................................................... 1

1.2. Perumusan Masalah ............................................................................. 3

1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................. 3

1.4. Manfaat Penelitian ............................................................................... 3

1.5. Batasan Masalah .................................................................................. 4

BAB 2 DASAR TEORI .......................................................................................... 5

2.1. Pengertian Kapal .................................................................................. 5

2.2. Perlengkapan kapal .............................................................................. 6

2.2.1. Alat navigasi ............................................................................... 7

2.2.2. Alat berlabuh ............................................................................ 10

2.2.3. Alat Penolong ........................................................................... 12

2.2.4. Alat Pemadam Kebakaran ........................................................ 16

2.2.5. Dewi-dewi (davits) kapal ......................................................... 20

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN................................................................ 25

3.1. Diagram Alir ....................................................................................... 25

3.2. Identifikasi Masalah. ........................................................................... 26

3.3. Studi Literatur. .................................................................................... 26

3.4. Pengumpulan Data. ............................................................................. 27

3.5. Pengolahan Data. ................................................................................ 27

Page 18: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

xiv

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................. 29

4.1. Studi kasus KMP. Mutiara Alas III .................................................... 29

4.2. Penataan liferaft KMP Mutiara Alas III ............................................. 33

4.3. Perbaikan ketepatan penataan liferaft................................................. 34

4.4. Perawatan liferaft ............................................................................... 36

4.4.1. Peluncuran secara manual ............................................................... 62

4.4.2. Peluncuran dengan menggunakan davit (dewi-dewi) .................... 63

4.4.3. Peluncuran liferaft dengan metode aktivasi HRU. ......................... 65

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 67

5.1. Kesimpulan ......................................................................................... 67

Daftar Pustaka ....................................................................................................... 68

Page 19: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 4. 1 Jumlah kebutuhan liferaft…………………………………………….28

Tabel 4. 2 Ukuran liferaft…………………………………………..……………29

Page 20: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

xvi

(Halaman ini sengaja dikosongkan)

Page 21: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Salah Satu tipe kapal .......................................................................... 6

Gambar 2. 2 radar .................................................................................................... 8

Gambar 2. 3 Kompas............................................................................................... 9

Gambar 2. 4 Jankar ............................................................................................... 11

Gambar 2. 5 Rantai ............................................................................................... 11

Gambar 2. 6 Sekoci ............................................................................................... 13

Gambar 2. 7 Life buoys ......................................................................................... 13

Gambar 2. 8 life jackets ........................................................................................ 14

Gambar 2. 9 liferaft………………………………………………………………14

Gambar 2. 10 APAR ............................................................................................. 20

Gambar 2. 11 davit radial ...................................................................................... 20

Gambar 2. 12 davit menuang ................................................................................ 23

Gambar 2. 13 davit grravitasi ................................................................................ 23

Gambar 4. 1 layout KMP Mutiara Alas III ........................................................... 30

Gambar 4. 2. Pemasangan liferaft dengan cara ditumpuk sejajar ......................... 33

Gambar 4. 3 Penempatan liferaft yang kurang tepat. ............................................ 34

Gambar 4. 4 penempatan yang kurang tepat ......................................................... 34

Gambar 4. 5. Efesiesi pemasangan liferaft............................................................ 35

Gambar 4. 6. Penempatan yang sesuai untuk liferaft. ........................................... 36

Page 22: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

xviii

(Halaman ini sengaja dikosongkan)

Page 23: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Ketersediaan dan kesiapan perlengkapan keselamatan menjadi faktor

penting meminimalisasi korban ketika kecelakaan kapal terjadi. Bukan hanya

jumlah peralatan keselamatan yang perlu diperhatikan, namun juga penempatan

dan persyaratan lainnya. Persyaratan dan ketentuan jumlah, peletakan dan

persyarat peralatan keselamatan (Lifesaving Appliances) seperti life jacket,

pelampung (lifebuoy), sekoci dan rakit penyelamat diatur dalam International

Convention for the Safety of Life at Sea (SOLAS) yang diterbitkan oleh

International Maritime Organization (IMO).

Liferaft merupakan alat keselamatan berbentuk kapsul kembang. Liferaft

ditempatkan dalam posisi yang dipastikan mendapatkan ruang yang luas untuk

kemudahan pengoperasian. Liferaft tidak boleh disimpan dalam posisi dimana ada

resiko kerusakan sebagai akibat dari kegiatan di geladak. Posisi penyimpanan

harus sedemikian rupa sehingga liferaft akan mengembang bebas jika sebuah

kapal tenggelam sebelum liferaft dapat diluncurkan. Sejauh dapat dilakukan,

liferaft harus disimpan dan ditata jauh dari baling-baling, dan penstabil tidak

boleh mengganggu pengoperasian liferaft. Dalam kasus dimana liferaft yang

diluncurkan davit dipasang di tempat sekoci, liferaft diposisikan setidaknya 9

meter di depan baling-baling kapal. Meskipun praktik menyimpan liferaft yang

dekat dengan ruangan akomodasi saat ini umumnya paling sesuai, konsentrasi

peralatan ini di area kecil tidak diinginkan.

Karena kapal memiliki tata letak yang berbeda, maka tidak praktis untuk

memberikan instruksi yang tepat mengenai tempat liferaft. Namun pada kapal

kecil, liferaft tidak boleh diletakkan berdampingan dengan kapal. Liferaft harus

mampu menahan 17 bulan di atas kapal di penyimpanan dek dengan

pelindungan minimum selain dari wadah operasional, tanpa kinerjanya yang

terpengaruh.

Page 24: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

2

Liferaft dimana penempatannya harus disediakan dan harus bisa

didistribusikan disetiap sisi kapal dan sehingga kedepan dan belakang sehingga

insiden (api atau tabrakan) tidak mungkin membuat semua liferaft tidak dapat

diakses atau tidak dapat digunakan. Jika liferaft diletakkan didekat garis tengah,

liferaft harus dapat dengan mudah dipindahkan ke kedua sisi kapal disetiap saat.

Liferaft umumnya dikemas dalam wadah kaku tanpa perlindungan lainnya.

Wadah harus disimpan dengan cara yang benar, dengan area pembuangan di

bagian bawah terhindar dari penghalang misal anggota structural tempat

penyangga. Setiap dudukan harus dari dimensi yang benar untuk jenis wadah

tertentu yang dipasang. Itu harus diposisikan secara horizontal dengan sumbu

longitudinal kedepan dan belakang, dan dipasang dengan kuat ke bagian pada dari

struktur kapal. Untuk kapal penumpang yang berkapasitas lebih dari 300

penumpang, liferaft dipasang dengan sumbu vertical dengan pemasangan

penempatan harus berdampingan dengan kapal.

Page 25: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

3

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan

masalah dalam tugas akhir ini antara lain:

1. Apakah penempatan dari inflatable liferaft yang ada di KMP.

MUTIARA ALAS III sudah sesuai dengan aturan ?

2. Apakah kelayakan dari inflatable liferaft yang tersedia di

KMP.MUTIARA ALAS III sudah memenuhi sarat ?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, adapun tujuan penelitian yang

diinginkan adalah :

1. Untuk mengetahui penempatan dari inflatable liferaft yang ada di

KMP. MUTIARA ALAS III.

2. Untuk mengetahui hasil kelayakan dari inflatable liferaft yang tersedia

di KMP. MUTIARA ALS III.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penulisan tugas akhir ini

adalah sebagai berikut :

1. Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk

keselamatan penumpang kapal.

2. Dapat digunakan sebagai perkembangan ilmu pengetahuan.

3. Sebagai bentuk konstribusi untuk perkembangan ilmu pengetahuan.

Page 26: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

4

1.5. Batasan Masalah

Dalam membahas permasalahan yang ada dalam penelitian itu diperlukan

batasan masalah agar dalam pembahasannya diperoleh hasil yang valid, untuk

batasan masalah dalam tugas akhir ini adalah :

1. Kegiatan ini hanya dilakukan diatas KMP. MUTIARA ALAS III

(kapal Ro-Ro penyebrangan Jawa-Bali).

2. Jumlah penumpang diukur dari jumlah tempat duduk.

3. Tidak membedakan penumpang dan awak kapal.

4. Evakuasi keselamatan tanpa menghitung total waktu yang

dibutuhkan.

5. Tidak semua alat perlengkapan kapal mengalami kerusakan dan

keselahan pemasangan.

6. Penulis lebih berfokus di liferaft.

Page 27: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

5

BAB 2

DASAR TEORI

2.1. Pengertian Kapal

Kapal merupakan teknologi transportasi air dengan bentuk dan jenis

tertentu, yang digerakkan dengan tenaga angin, tenaga mekanik, dan energy

lainnya, baik itu ditarik atau ditunda dan didorong. Termasuk teknologi dan

transportasi kendaraan yang berdaya dukung dinamis, kendaraan di bawah air,

serta alat apung dan bangunan terapung yang tidak berpindah-pindah (Mustafa,

2018).

Di dalam Peraturan Pemerintah No. 17 tahun 1988 tentang

Penyelenggaraan dan Pengusahaan Pengangkutan Laut, yang disebut dengan

kapal adalah “alat apung dengan bentuk dan jenis apapun. Definisi ini sangat

luas jika dibandingkan dengan pengertian yang terdapat di dalam pasal 309

Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD) yang menyebutkan kapal

sebagai alat berlayar, bagaimanapun namanya, dan apapun sifatnya. Dari

pengertian berdasarkan KUHD ini dapat dipahami bahwa benda-benda apapun

yang dapat terapung dapat dikatakan kapal selama ia bergerak (Malisan &

Puriningsih, 2019).

Kapal sendiri menurut saya memiliki arti untuk keperluan transportasi antar

pulau maupun untuk keperluan eksploitasi hasil laut, kapal harus memenuhi

persyaratan, sehingga menjamin keselamatan penumpang dan barang selama

pelayarannya di laut. Adapun persyaratannya adalah keadaan kapal yang

memenuhi persyaratan keselamatan kapal, pencegahan pencemaran perairan dari

kapal, pengawasan, garis muat, pemuatan, kesejahteraan awak kapal dan

kesehatan penumpang, status hokum kapal, manajemen keselamatan dan

pencegahan pencemaran dari kapal, dan manajemen keamanan kapal untuk

berlayar di perairan tertentu.

Page 28: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

6

Gambar 2. 1. Salah Satu tipe kapal

( jurnalmaritim )

2.2. Perlengkapan kapal

Perlengkapan kapal atau Ship outfitting merupakan segala barang yang tidak

merupakan bagian kapal itu, tetapi diperuntukkan tetap digunakan dengan kapal

itu. Yang termasuk ke dalam perlengkapan itu, berdasarkan penjelasan atas pasal

124 ayat (1) Undang-undang no. 17 tahun 2008 tentang Pelayaran, adalah bagian-

bagian yang termasuk dalam perlengkapan navigasi, alat penolong, penemu

(smoke detector) dan pemadam kebakaran, radio dan elektronika kapal, dan peta-

peta serta publikasi nautika, serta perlengkapan pengamatan meteorologi untuk

kapal dengan ukuran dan daerah pelayaran tertentu (IMO, 1974).

Yang termasuk perlengkapan navigasi, antara lain radar, sonar, fish

finder/echo sounder, kompas, klinometer, hydrometerm, dan barometer. Yang

termasuk alat penolong, meliputi pelampung penolong, rompi penolong (baju

renang), rakit kembung, rakit tegar, alat-alat pelempar tali, serta sekoci penolong.

Alat pemadam kebakaran, meliputi alat pemadam api ringan seperti dry chemical,

pemadam jinjing busa, dan water pressure; alat pemadam dengan pendinginan air

seperti nozzle, hidrant, dan slang pemadam; pasir dalam kotak serta sekop.

Sejumlah perlengkapan lain yang terdapat di dalam kapal yaitu, sarana tambat

labuh, antara lain dampra, tali tambat, dan alat penembak tali. Alat-alat berlabuh

jangkar, yaitu rantai/tali jangkar, bosa dasar, jangkar, mesin jangkar, ceruk rantai,

dan band stopper. Beragam takel, blok, dan tali ulangnya yang diperuntukkan

Page 29: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

7

agar pengangkatan beban menjadi mudah dan ringan itulah perlengkapan kapal

(International Maritime Organization, 2009).

Perlengkapan kapal adalah semua benda atau peralatan, yang bukan

merupakan bagian dari kapal itu sendiri (seperti kerangka atau kasko), tetapi

dibutuhkan dan digunakan di kapal selamanya. Yang termasuk dalam

perlengkapan kapal ialah :

1. Alat-alat navigasi, yaitu : kompas, radar, echo sounder/fish sounder,

sonar, klinometer, barometer, hydrometer dn lain-lain.

2. Alat-alat berlabuh, meliputi : jangkar, tali tambat, rantai jangkar, mesin

jangkar dan lain-lain.

3. Alat-alat penolong, seperti : liferaft, rompi penolong, pelampung, rakt

tegar, rakit kembung, sekoci penolong, alat-alat pelempar tali dan lain-

lain.

4. Alat-alat pemadam kebakaran, seperti : alat pemadam api ringan

(APAR), alat pemadam dengan system pendinginan air dan lain-lain.

2.2.1. Alat navigasi

Alat navigasi kapal merupakan suatu yang sangat penting dalam

menentukan arah kapal, Pada zaman dahulu kala Untuk menentukan arah kapal

berlayar tidak jauh dari benua atau daratan. Alat komunikasi kapal digunakan

untuk berhubungan antara awak kapal yang beada pada satu kapal, atau dapat

di gunakan untuk komunikasi dengan kapal lain, dan atau berkomunikasi

dengan darat. Zaman dulu navigasi kapal atau arah tujuan kapal dilakukan

dengan melihat posisi benda-benda langit seperti matahari dan bintang-bintang

dilangit, nah lho kira-kira gimana ya klo langit langit mendung. pasti jadi susah

menentukan arah tujuan kapal untuk zaman sekarang lebih mudah dengan alat-

alat navigasi kapal modern. Alat navigai Kapal laut modern sekarang

dilengkapi dengan alat navigasi kapal berupa marine radar untuk mendeteksi

kapal lain, cuaca/ awan yang dihadapi di depan sehingga bisa menghindar dari

bahaya yang ada di depan kapal (IMO, 2002).

`Radar merupakan singkatan dari radio detection and ranging (ini bahasa

menurut bahasa daerah saya).radar merupakan suatu sistem yang digunakan

Page 30: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

8

untuk mendeteksi, mengukur jarak dan membuat map benda-benda seperti

pesawat dan hujan. Istilah radar pertama kali digunakan pada tahun 1941,

menggantikan istilah dari singkatan Inggris RDF (Radio Directon Finding).

Gelombang radio kuat dikirim dan sebuah penerima mendengar gema yang

kembali. Dengan menganalisa sinyal yang dipantulkan, pemantul gema dapat

ditentukan lokasinya dan kadang-kadang ditentukan jenisnya. Walaupun sinyal

yang diterima kecil, tapi radio sinyal dapat dengan mudah dideteksi dan

diperkuat (International Maritime Organization, 2002).

Gambar 2. 2. radar

(www.maritimeworld.web.id)

Sebagai pelaut kita dapat mengubah kekuatan gelombang radio radar

yang diproduksi dan mendeteksi gelombang yang lemah, dan kemudian

diamplifikasi( diperkuat ) beberapa kali. Oleh karena itu radar digunakan untuk

mendeteksi objek jarak jauh yang tidak dapat dideteksi oleh suara atau cahaya.

Penggunaan radar sangat luas, alat ini bisa digunakan di bidang meteorologi,

pengaturan lalu lintas udara, deteksi kecepatan oleh polisi, dan terutama oleh

militer.

Marine radar dengan Automatic Radar Plotting Aid (ARPA) kemampuan

dapat membuat trek menggunakan kontak radar. Sistem ini dapat menghitung

saja tracking, kecepatan dan titik terdekat pendekatan (CPA), sehingga tahu

jika ada bahaya tabrakan dengan kapal lain atau daratan. Alat navigasi kapal

ARPA khusus memberikan presentasi dari situasi navigasi kapal pada saat iitu

dan dapat memprediksi navigasi atu ararah kapal beberapa saat kemudian

dengan

Page 31: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

9

menggunakan teknologi komputer. alat navigasi kapal ARPA dapat

memperhitungkan risiko tabrakan kapal, dan memungkinkan operator untuk

melihat manuver kapal (Amiek Soemarmi, 2016).

Kompas magnet merupakan kompas utama sebagai alat untuk penentu

arah kapal, kompas dipasang di anjungan kapal atau di geladak kompas diatas

anjungan. Kompas magnet harus selalu dikoreksi, karena

kemungkinanpengaruh logam sekitar magnet. Untuk kepentingan pembacaan

dimalam hari, rumah kompas dilengkapi lampu penerangan. Untuk kapal

ukuran tertentu, dipasang Gyro compass sebagai kompas tambahan. Lampu

isyarat siang hari / daylight signalling lamp (Lampu ini digunakan untuk

pemberian isyarat morse pada siang hari, lampu ini juga disebut Aldist lamp.

Tenaga lampu ini menggunakan arus DC .) Bel / forecastle bell, digunakan

sebagai peringatan keadaan bahaya atau digunakan sebagai tanda pergantian

waktu jaga di anjungan . Gong, mempunyai fungsi yang sama dengan bel

Suling kapal/suling kabut / ship whistle/fog horn digunakan untuk isyarat bunyi

pada saat kabut . Bola jangkar dan kerucut / Black ball and black diamond

shape, digunakan untuk tanda bahwa kapal pada posisi lego jangkar (kerucut

untuk kapal ikan) dan masih ada lagi yang tidak bisa disebutkan satu persatu

artinya (International Maritime Organization, 2002).

Gambar 2. 3. Kompas

(www.maritimeworld.web.id)

Page 32: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

10

2.2.2. Alat berlabuh

Perlengkapan Jangkar dan alat tambat merupakan bagian dari

Perlengkapan Kapal yang sangat penting. perlengkapan ini dipasang dikapal

untuk kebutuhan operasi pada saat kapal berlabuh didaerah perairan ataupun

pada saat sandar di Pelabuhan. Ketentuan pemasangan perlengkapan tersebut

diatur didalam peraturan klasifikasi (Classification Rules and Regulation )

seperti BKI (Indonesia), Bureau Veritas (France), American Bureau of

Shipping (USA), Lloyd Register (Inggris), Det Norske Veritas (Norwegia),

Germanischer Lloyd (Jerman) dll, kecuali BKI klasifikasi yang tersebut diatas

merupakan anggota IACS (International Association Classification Society)

badan klasifikasi dunia. Selain peraturan klasifikasi, ketentuan mengenai

pemasangan alat tersebut juga dipersyaratkan dalam peraturan SOLAS (Safety

of Life at Sea) peraturan yang mengatur persyaratan perlengkapan kapal untuk

keselamatan dikapal. Kedua peraturan tersebut dijadikan acuan dalam

pembuatan desain perlengkapan termasuk penentuan jumlah dan berat jangkar,

panjang dan ukuran rantai jangkar serta mekanisme mesin jangkar dan

kapasitasnya. Sehingga pihak pembuat akan menyiapkan seluruh konstruksi

peralatan tersebut untuk kegunaan pemakaian dilaut/dikapal (marine use)

dengan kata lain material yang digunakan disesuaikan dengan cuaca dilaut

(IMO, 1974).

Jangkar kapal merupakan alat labuh yang mempunyai bentuk dan berat

khusus yang akan diturunkan kekedalaman air sampai dengan dasar, sehingga

pada saat jangkar diturunkan maka kapal sangat terbatas pergerakkannya

dengan posisi jangkar dan panjang rantai yang diturunkan, hal ini untuk

menahan supaya kapal tidak bergerak dan tetap dalam posisinya, gerakan kapal

diakibatkan oleh (IMO, 2002) :

1. Dorongan akibat arus air dibagian bawah garis air kapal

2. Dorongan angin terhadap bagian kapal diatas garis air

3. Dorongan akibat pergerakan pitching dan rolling karena gelombang

Dorongan tersebut secara umum akan ditahan oleh sistim jangkar lengkap

dengan perlengkapan mesin jangkar yang kadang kala didaerah tertentu juga

ditambah dengan tali tambat lain (mooring rope) supaya kapal benar-benar tidak

Page 33: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

11

berubah posisinya. Jangkar dirangkaikan dengan rantai jangkar yang pergerakan

turun dan naik diatur dengan menggunakan Mesin Jangkar (Anchor windlass)

yang dipasang diatas forecastle deck.

Gambar 2. 4 Jankar

(www.maritimeworld.web.id)

Rantai Jangkar merupakan peralatan penghubung antara Kapal dengan

Jangkar. Rantai jangkar terdiri dari beberapa bagian panjang rantai yang

dinamakan length atau segel. Setiap length atau segel rantai akan disambung

satu dengan yang lain serta pada ujungnya terpasang Jangkar dan pada ujung

yang dikapal terpasang pada bak rantai (Chain Locker). Rangkaian Jangkar

pada setiap sisi terdiri dari JANGKAR - SEGEL - SWIVEL – SEGEL –

RANTAI - SEGEL – (BEBERAPA SEGEL DAN RANTAI) – SEGEL

TERAKHIR yang dikaitkan pada kaitan di Chain Locker, yang digulung atau

ditarik dengan menggunakan mesin jangkar (anchor windlass).

Gambar 2. 5. Rantai

(www.maritimeworld.web.id)

Setiap segel rantai terdiri dari rangkaian mata rantai, setiap mata rantai

memiliki stud link yaitu pada mata rantai terdapat stud atau dam ditengahnya

yang berfungsi memperkuat mata rantai dan menahan supaya mata rantai tidak

Page 34: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

12

berputar, mata rantai dikedua ujung setiap segel tidak memiliki stud atau dam

dan berukuran diameter lebih besar 10 %. Jumlah mata rantai pada setiap segel

memilik jumlah ganjil supaya ujung-ujung sambungan akan memilik posisi

yang sama dan kedudukan rata . Pada ujung segel akan disambungkan dengan

length/segel rantai yang berikutnya, atau untuk ujung daerah jangkar akan

disambung dengan perantara swivel jangkar, dan pada ujung yang dikapal akan

dikaitkan pada bak rantai (chain locker). Penyambung length/segel rantai

menggunakan mata rantai khusus yang biasanya menggunakan KENTER

SHACKLE atau disebut segel kenter dan masih ada lagi yang tidak bisa

disebutkan artinya satu persatu (Tjitrawati, 2010).

2.2.3. Alat Penolong

Alat keselamatan kerja maupun alatpelindung diri (APD) wajib

digunakan untuk seluruh pekerja entah itu bekerja di darat ataupun bekerja di

laut serta di udara yang mempunyai bahaya terhadap kecelakaan bekerja

maupun penyakit yang disebabkan karena bekerja. Alat Keselamatan diatas

Kapal dan Fungsinya (International Maritime Organization, 2002).

1. Sekoci penyelamat (life boat)

Alat Keselamatan Diatas Kapal yang pertama Sekoci penyelamat (life

boat) : Gunanya untuk menyelamatkan sekian banyak orang dalam

keadaan bahaya. Sekoci berupa perahu kecil yang berada di kanan dan

kiri kapal atau tepatnya di deck sekoci. Pada kapal barang rata rata ada

dua buah sekoci, sedangkan pada kapal penumpang atau pesiar sesuai

dengan besar atau kecilnya kapal tersebut. Sekoci umumnya berjumlah

12 buah. Sekoci – sekoci tersebut terbuat dari logam, kayu atau serat

fiber Di dalam sekoci rata-rata telah sedia perlengkapan keselamatan

jiwa seperti makanan, minuman, obat – obatan dan sarana bantu untuk

mencari bantuan ke kapal lain.

Page 35: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

13

Gambar 2. 6. Sekoci

(www.maritimeworld.web.id)

2. Pelampung Penolong Bentuk Cincin (Ring Life Buoys)

Pelampung penolong dan jaket/rompi penolong (Life Jacket):

Gunanya untuk mengapungkan orang diatas air. Life buoys ini berbentuk

seperti ban mobil. Pelampung ini akan dilempar ke laut apabila ada satu

orang penumpang yang jatuh ke laut. Pelampung ini harus mempunyai

warna yang mencolok agar mudah dikenali.

Gambar 2. 7. Life buoys

(www.maritimeworld.web.id)

3. Jaket Penolong (Life Jackets)

Life jacket (Jaket penolong) berbentuk seperti pakaian. Jaket penolong

ini dimanfaatkan penumpang untuk mengapung di laut saat terjadi

kondisi darurat. Jaket penolong juga harus mempunyai warna yang

mencolok supaya mudah di lihat. Jaket ini harus dilengkapi dengan peluit

yang dikaitkan pada tali untuk menarik perhatian penolong.

Page 36: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

14

Gambar 2. 8. life jackets

(www.maritimeworld.web.id)

4. Rakit Penolong Tiup (Inflatable Liferaft)

Rakit penolong terdiri dari dua tipe, pertama adalah rakit kaku dan

yang kedua adalah rakit tiup. Tipe yang kedua ini dipakai jikalau tidak

berhasil menurunkan sekoci. Rakit penolong harus dilengkapi dengan

penutup yang berfungsi untuk melindungi penumpang. Warna rakit ini

rata-rata mencolok, seperti warna jingga agar mudah terlihat.

Sekarang ini rakit yang dikembangkan berbentuk seperti kapsul

dengan kapasitas besar dan dilengkapi tali pembuka yang panjang.

Penggunaannya dengan cara dilemparkan ke laut kemudian ditarik

talinya. Sesudah tali ditarik, rakit akan secara otomatis menggembung.

Di dalamnya terdapat perlengkapan keselamatan jiwa seperti makanan,

minuman, dan obat – obatan. Kapasitas rakit dapat mengangkut hingga

25orang

Gambar 2. 9. Liferaft

(www.maritimeworld.web.id)

Page 37: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

15

Dalam aturan yang sudah dikelaskan oleh Safety Of Life At Sea (SOLAS)

liferaft memiliki syarat-syarat tertentu, seperti syarat jumlah disetiap kapal, syarat

isi (bagian) maka dapat diketahui syarat tersebut pada Tabel 4.2 untuk jumlah dari

liferaft sebagai berikut :

Tabel 2. 1. Jumlah kebutuhan liferaft

Jenis kapal Jumlah liferaft Jumlah lifeboat Kapasitas

300 GT (180 org) 12 liferaft (PS-SS) 1 lifeboat 25 org

300 GT (220 org) short 7 liferaft 4 lifeboat 35org

600 GT (300 org) short voyage

10 liferaft 5 lifeboat 35 org

600 GT (300 org) not short voyage

3 liferaft 15 lifeboat 35 org

Oil tanker 80 m (20 org) 2 liferaft (PS-SS) - 10 org

Bulk carrier 80 m (20 org)

2 liferaft (PS-SS) - 10 0rg

Oil tanker 90 m (20 org) 1 liferaft 2 lifeboat (PS-SS) 10 org

Bulk Carrier 90 m (20 org)

1 liferaft 2 lifeboat (PS-SS) 10 org

Page 38: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

16

5. Pelempar Tali Penolong (Line Throwing Apparatus)

Alat Keselamatan Diatas Kapal berikutnya Roket pelempar tali (line

throwing appliances) : Gunanya yang adalah alat penghubung pertama

antara survivor dengan penolong yang mempermudah proses pendekatan,

bisa juga dipakai untuk kepentingan lainnya. Alat pelempar tali ini harus

bisa melempar tali paling dekat sejauh 230 meter.

6. Survival suit dan Immersion suit

Gunanya sebagai pelindung dan mencegah suhu tubuh turun akibat

dinginnya air laut.

7. Media pelindung panas (Thermal Protective Aid)

Gunanya juga sebagai pelindung tubuh, mengurangi hilangnya panas

badan.

8. Isyarat Asap (Pyrotechnis)

Gunanya sebagai isyarat tanda bahaya bilamana survivor melihat ada

kapal penolong. Isyarat ini hanya dapat dilihat oleh mata pada siang hari

dengan menggunakan asap apung (bouyant smoke signal). Pada malam

hari dapat digunakan obor tangan (red hand flare) atau obor parasut

(parachute signal) (International Maritime Organization, 2009).

2.2.4. Alat Pemadam Kebakaran

Alat keselamatan kerja maupun alat pelindung diri (APD) wajib digunakan

untuk seluruh pekerja entah itu bekerja di darat ataupun bekerja di laut serta di

udara yang mempunyai bahaya terhadap kecelakaan bekerja maupun penyakit

yang disebabkan karena bekerja Beberapa hal yang bisa mengakibatkan

kebakaran di kapal, diantaranya adalah akibat dari rusaknya jaringan listrik dan

peralatan kapal dari pembentukan korosi oleh larutan elektrolit dan oksigen,

penempatan jaringan elektrik dengan bahan-bahan berpotensi kebakaran,

kepulan asap bahan bakar yang kuat hingga membentuk bunga api, banyak

penumpang atau petugas yang merokok, kesalahan dalam memasak saat berada

di kapal, dan akibat uap bahan kimia tetutup yang terkena oksigen. Oleh karena

potensi kebakarannya yang besar, maka ketersediaan peralatan kebakaran

Page 39: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

17

sangat mutlak harus dipenuhi. Tidak hanya pada kapal besar saja, bahkan pada

perahu nelayan ikan pun sebaiknya juga disediakan untuk berjaga-jaga akan

kemungkinan yang terjadi. Karena kapal memiliki tata letak yang berbeda, maka

tidak praktis untuk memberikan instruksi yang tepat mengenai tempat liferaft.

Namun pada kapal kecil, liferaft tidak boleh diletakkan berdampingan dengan

kapal. Liferaft harus mampu menahan 17 bulan di atas kapal di penyimpanan

dek dengan pelindungan minimum selain dari wadah operasional, tanpa

kinerjanya yang terpengaruh.

Liferaft dimana penempatannya harus disediakan dan harus bisa

didistribusikan disetiap sisi kapal dan sehingga kedepan dan belakang sehingga

insiden (api atau tabrakan) tidak mungkin membuat semua liferaft tidak dapat

diakses atau tidak dapat digunakan. Jika liferaft diletakkan didekat garis tengah,

liferaft harus dapat dengan mudah dipindahkan ke kedua sisi kapal disetiap saat.

Liferaft umumnya dikemas dalam wadah kaku tanpa perlindungan lainnya.

Wadah harus disimpan dengan cara yang benar, dengan area pembuangan di

bagian bawah terhindar dari penghalang misal anggota structural tempat

penyangga. Setiap dudukan harus dari dimensi yang benar untuk jenis wadah

tertentu yang dipasang. Itu harus diposisikan secara horizontal dengan sumbu

longitudinal kedepan dan belakang, dan dipasang dengan kuat ke bagian pada dari

struktur kapal. Untuk kapal penumpang yang berkapasitas lebih dari 300

penumpang, liferaft dipasang dengan sumbu vertical dengan pemasangan

penempatan harus berdampingan dengan kapal (Djaya, 2008).

Page 40: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

18

Dibawah ini terdapat macam-macam alat pemadam kebakaran di kapal yang

sebaiknya pemilik kapal siapkan, diantaranya adalah sebagai beikut :

1. Alat Pemadam Kebakaran Soda Asam

Komponen utama dari alat pemadam kebakaran soda asam ini adalah

natrium bikarbonat (soda kue) dan asam sulfat. Gabungan dari senyawa

tersebut dapat membentuk gas karbon dioksida sehingga dapat digunakan

untuk meredakan api. Sangat cocok digunakan untuk memadamkan api

kelas A (misal: hasil dari pembakaran kayu, serat kaca, jok dan

perabotan) yang biasanya terdapat pada daerah akomodasi kapal.

Susunan alat pemadam terdiri dari wadah yang memuat larutan natium

bikarbonat. Sedangaan pada botol kecil yang mengandung asam sulfat

ditempatkan sistem pendorong yang tertutupi oleh kaca pengaman.

Pencampuran asam dan soda untuk meghasilkan gas karbon dioksida,

terjadi saat pendorong dipukul dengan keras. Tekanan gas karbon

dioksida akan keluar melalui pipa di dalam nozzle. Namun saat ini

penggunaan alat pemadam api soda asam dilarang penggunaannya karena

gas dapat menimbulkan efek beracun.

2. Pemadam Kebakaran Air

Selain soda asam, alat pemadam kebakaran di kapal untuk kelas A dapat

diatasi menggunakan pemadam air portable yang biasanya berukuran 9 liter.

Salah satu tabung diisi dengan air dan dilengapi dengan cartridge CO2 yang

berfungsi sebagai pendorong air dengan tekanan yang dihasilkannya. Saat

plunger ditekan maka cartridge CO2 akan robek dan tekanan yang

dihasilkan akan mendorong air keluar.

3. Pemadam Kebakaran Foam, Secara Kimia dan Mekanik

Merupakan salah satu dari macam-macam alat pemadam kebakaran

dikapal yang cocok untuk kebakaran kelas B yakni area cairan yang mudah

terbakar seperti minyak pelumas dan bahan bakar. Pada foam kimia,

komponen utama penyusunnya adalah Natrium bikarbonat dan aluminium

sulfat. Tabung utamanya berisi natrium bikarbonat sedangkat tabung

kecilnya berisi alumunium sulfat. Sistem kerjanya adalah dengan

megaktifkan plunger untuk melepas tutup sehingga kedua bahan kimia

Page 41: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

19

dapat tercampur dan mengeluarkan foam. Namun, saat ini kegunaannya

sudah jarang karena dipercaya dapat menimbulkan efek beracun. Sedangkan

untuk foam mekanik, dimana juga memiliki dua tabung dimana tabung

pusat diisi dengan karbon doksida dan foam sedangkan pada bagian luarnya

diisi dengan air. Saat plunger dilepas maka dapat melepaskan karbon

dioksida dan mendorong busa dan ar dapat bercampur. Selanjutnya busa dan

air tersebut akan keluar melalui nozzle untuk memadamkan kebakaran.

4. Pemadam Kebakaran Karbon Dioksida

Alat pemadam kebakaran ini digunakan pada kelas B atau kelas C yakni

cairan yang mudah terbakar dan keterlibatan peralatan listrik energi seperti

motor, switch, kabel dll pada suatu kapal. Gas ini cukup pekat sehingga

kurang baik jika digunakan pada ruangan yang sempit dan kurang oksigen.

Alat ini banyak kita temukan terutama pada ruangan mesin. Gas karbon

dioksida tersebut disimpan pada tabung dalam bentuk cair, selanjutnya

dengan menekan plunger akan melepaskannya dalam bentuk gas.

5. Pemadam Dry Powder

Berisi bubuk natrium bikarbonat yang berguna untuk memadamkan

hampir semua jenis kebakaran pada semua kelas. Biasanya diletakan pada

ruang mesin yang terletak didekat peralatan listrik. Pada wadah besar berisi

natrium bikarbonat namun pada wadah kecilnya berisi karbon dioksida yang

berfungsi sebagai pendorong di bawah plunger. Saat plunger ditekan,

karbondioksida / nitrogen akan dilepaskan sehingga memaksa bubuk kering

keluar dari nozzle. selain macam-macam alat pemadam kebakaran di kapal

tersebut, juga biasa digunakan alat pemadam kebakaran untuk perahu seperti

foam, bahan kimia kering, karbondioksida dan vaporizing liquid.

Penggunaan peralatan tersebut dsesuakan dengan jenis kebakaran dan smber

api. Bagaiamanapun peralatan konstruksi kapal dan juga alat pemadam

kebakaran merupakan komponen penting yang wajib dipenuhi

keberadaannya (Wulandari, 2018).

Page 42: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

20

Gambar 2. 10. APAR

(www.maritimeworld.web.id)

2.2.5. Dewi-dewi (davits) kapal

Dewi-dewi adalah alat untuk meluncurkan sekoci dari kapal ke air,

ditinjau dari cara kerjanya dapat dibagi 3 bagian :

1. Dewi-dewi dengan sistim berputar (radial)

2. Dewi-dewi dengan sistim menuang / brengsel (luffing davits).

3. Dewi-dewi dengan sistim gravitasi (gravity davits)

1. Dewi-dewi dengan system berputar (radial)

Dewi-dewi system ini konstruksinya sederhana, dan umumnya

digunakan untuk menurunkan sekoci kerja, sekoci untuk melayani tali-

tali dan sebagainya. Karena sekoci kerja tidak memerlukan waktu

tergesa-gesa, dipereratkan hanya pada waktu tertentu saja. Dewi-dewi

jenis ini dibagian atasnya melengkung terbuat dari ebsi yang tak

berongga (pejal) yang berputar keliling porosnya sendiri. Arah tiang

dewi-dewi satu dengan yang lainnya lebih pendek dari yang sekoci,

sehingga untuk mengeluarkan sekocinya harus digerakkan yang

bergantian (zig-zag) terlebih dahulu, dngan jalan memutar dewi-dewi

mengelilingi sumbunya (Djaya, 2008).

Bagian belakan diputar dahulu kekanan sehingga bagian depan

bergerak sedikit ke dalam mengikuti gerakan bagian belakang bawah

bagian belakang keluar maka bagian depan keluar mengikuti bagian

belakang. Hal ini mudah dilakukan apabila kapal tidak dalam keadaan

miring. Untuk mengencangkan pada kedudukan tertentu, maka mengkapi

Page 43: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

21

degan takel ganda atau takel mata tiga. Dewi-dewi ini sering dipasang

pada penumpu dari ebsi cor yang dilengkapi dengan cincin untuk

menjaga jangan sampai dewi-dewi terangkat dari penumpunya (Djaya,

2008).

Gambar 2. 11. Davit radial

(marinelifesavingequipment)

Untuk menentukan diameter dewi-dewi radial ditentukan dengan

pendekatan sebagai berikut :

Dimana :

d = diameter dewi-dewi (inches)

L = Panjang sekoci (feet)

B = lebar sekoci(feet)

D = tinggi sekoci (feet)

h = tinggi dewe-dewi diatas tumpuan B (feet)

a = jarak bentang dewi-dewi (feet)

C = Konstante, dimana C = 174, dewi-dewi tersebut dibuat

dari batang baja tempa (wrought ingot stell) dengan

daya mulur (elongation streght) 27-32 ton/ m2 atau

4300 sampai 5000kg/ cm2

Catatan :

Berat 1 orang penumpang = 75 kg

Rumus di atas hanya berlaku untuk koefisien jumlah beban dewi-

dewi tidak lebih dari 2 Cuts (101,6 kg) per orang.

Page 44: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

22

Dapat dirumuskan sebagai berikut :

CW = koefisien jumlah beban dewi-dewi

W = jumlah beban max. dewi-dewi dalam Cuts

N = jumlah penumpang max.

Apabila harga CW > 2 Cuts per orang maka harga konstante

Carus akan reduksi. Apabila takel dari dewi-dewi terdiri dari

satu atau dua kawat baja, maka diameter dewi-dewi yang

didapat dari rumus di atas harus dikalikan dengan 9/8.

2. Dewi-dewi dengan system menuang.

Dewi-dewi untuk sekoci penolong kapal pelayaran samudra biasanya

mempergunakan dewi-dewi dengan system manuang atau berengsel

(luffing davits) atau dengan system gravitasi atau komibinasi antara

kedua system itu. Dalam pembuatannya dewi-dewi ini terdapat

bermacam-macam jenis. Secara sederhana system ini diartikan sebagai

berikut : Dewi-dewi berengsel adalah dewi yang dapat digerakkan

dalam arah melintang kapal oleh sebuah gaya mekanis. Dewi-dewi gaya

berat (gravitasi) adalah dewi-dewi yang digerakkan melintangnya

diperoleh karena dari gaya berat. Kombinasi dari kedua system

(definisi) itu sering pula digunakan. Keuntungan sistem ini

dibandingkan dengan dewi-dewi system berputar (radial). Dapat

mengerem sendiri artinya mudah dapat dikuasai. Tidak terdapat

kesukaran yang berarti untuk menurunkan sekoci pada sisi sebelah atas

pada waktu kapal miring 15o. Dewi-dewi dengan system ini dipasang

dimuka dan belakang sekocinya. Jadi titik gantungnya dari sekoci-

sekoci itu terletak pada ujungujungnya, sehingga dapat menimbulkan

momen lengkung apabila sekoci itu tergantung pada takelnya (Djaya,

2008).

Disamping itu karena penempatan dewi-dewi itu dibelakang dan

dimuka sekoci maka memakan banyak tempat, sehingga pada kapal-

kapal penumpang yang membutuhkan banyak sekoci-sekoci penolong,

Page 45: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

23

akan menimbulkan kesukaran. Kerugian-kerugian tersebut di atas

dapat diatasi oleh dewi-dewi yang dibuat melengkung (Djaya, 2008).

Gambar 2. 12. Davit menuang

(marinelifesavingequipment)

3. Dewi-dewi dengan system gravitasi

Gerakan melintang dari dewi-dewi system ini dilakuan karena

kerjanya dari gaya berat sekocinya sendiri. Setelah penahan (stopper)

dilepas sehingga dewi-dewi dan sekocinya menjadi bebas, sehingga

dengan berat sekocinya meluncur kebawah dan menggerakkan dewi-

dewi, melintang keluar dari lambung kapal. Pengangkatan sekodi

dilakukan secara mekanis, dengan pertolongan sebuah electromotor yang

tak digunakan sewaktu peluncuran. Kopeling antara motor dan trool

kawat diatur sedemikian rupa, hingga otomatis dapat terlepas sendiri

setelah motornya berhenti. Apabila diperlukan maka sekoci itu segera

dapat diturunkan kembali (Djaya, 2008).

Gambar 2. 13. Davit grravitasi

(marinelifesavingequipment)

Page 46: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

24

(Halaman ini sengaja dikosongkan)

Page 47: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

25

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Diagram Alir

Proses pengerjaan Tugas Akhir ini dapat digambarkan seperti pada

flowchart berikut :

Gambar 3.1. Diagram alir pelaksanaan

Mulai

Selesai

Identikasi Masalah

Pengumpulan Data

Studi Literatur

Pengolahan Data

Page 48: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

26

3.2. Identifikasi Masalah.

Identifikasi perumusan masalah dan tujuan penelitian dilakukan pertama

agar penelitian selalu terarah dan fokus. Permasalahan yang diangkat dalam

penelitian ini sudah dijelaskan pada bab sebelumnya yaitu perbaikan dan

perawatan inflatable liferaft di KMP. Mutiara Alas III. Dengan ukuran utama

kapal sebagai berikut :

LPP : 44.50 Meter

LOA : 48.00 Meter

B : 11.00 Meter

H : 2.90 Meter

T : 1.80 Meter

GT : 376.00 Ton

KMP Mutiara Alas III memiliki 12 liferaft dengan posisi 6 kanan dan 6 kiri

dibagian boat dek kapal dengan kapasitas 25 orang.

3.3. Studi Literatur.

Pentingnya studi literatur untuk memberikan dasar acuan ataupun wacana

bagi peneliti dalam menyelesaikan masalah sehingga tercapai tujuan yang telah

dirumuskan sebelumnya. Studi literatur dilakukan untuk mengumpulkan semua

informasi yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan dengan cara

pengumpulan berbagai sumber pustaka yang berhubungan dengan penelitian.

Dalam kasus ini pengecekan liferaft dan perawatan liferaft di KMP Mutiara

Alas III pihak cheker melakukan pengecekan pada bagian liferaft yang dibuka dan

mencatat data untuk dicocokan dengan data yang sesuai.

Page 49: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

27

3.4. Pengumpulan Data.

Pengumpulan data merupakan kegiatan menggabungkan data yang

diperoleh dari waktu pengidentifikasian masalah dengan data yang kita peroleh

waktu mencari sumber-sumber literatur. Dalam pengumpulan data kita harus

benar-benar cermat dengan data yang kita kumpulkan, karena itu akan sangat

berguna untuk pengolahannya data selanjutnya. Termasuk pengerjaanya dalam

pengecekan tatacara kerja prosedur penggunaan liferaft seperti :

1. Pemeriksaan menyeluruh pada kondisi tampilan liferaft. Secara visual

terlihat perbedaan tampilan liferaft yang masih layak dan yang sudah

tidak layak

2. Pengujian kelayakan liferaft dengan mengisi tekanan menggunakan

compressor. Liferaft yang layak dapat diisi tekanan maksimal. 3. Barang dan alat yang tersimpan di liferaft dicheck kondisi dan tanggal

kadaluarsanya. Termasuk memastikan tabung CO2 yang digunakan

untuk mengembangkan liferaft masih terisi tekanan penuh. Langkah

selanjutnya setelah pengecheckan dan pergantian yang diperlukan

selesai, liferaft dilipat dan di pack kembali. Liferaft dilipat sesuai dengan

cara produsen melipat liferaft dan memasukan kembali liferaft kedalam

container.

3.5. Pengolahan Data.

Pengolahan data digunakan sebagai hal paling penting dalam kegiatan ini,

karena dengan mengolah data yang benar kita akan mendapatkan hasil yang

diinginkan. Apabila dalam pengolahan data ini mengalami kesalahan maka akan

banyak pekerjaan yang harus dilakukan ulang karena ketidak sesuaiannya.

Termasuk persyaratan yang harus ada pada liferaft seperti cara kinerja liferaft.

Inflatable liferats adalah rakit penolong yang ditiup secara otomatis. Alat

peniupnya merupakan satu atau lebih botol angina (asam arang) yang diletakkan

diluar lantai rakit. Botol angin ini harus cukup untuk mengisi atau

Page 50: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

28

mengembangkan ruangan apungnya, sedang alas lantainya dapat dikembangkan

dengan sebuah pompa tangan.

Apabila rakit itu akan dipergunakan maka tali tambatnya mula-mula harus

diikatkan di kapal, kemudian rakit yang masih berada ditempatnya dalam keadaan

terbungkus itu dilempar ke laut. Suatu tarikan dari tali tambat, akan membuka pen

botol anginnya, sehingga rakit itu akan mengembang.

Page 51: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

29

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Studi kasus KMP. Mutiara Alas III

Data studi kasus saya peroleh dari KMP Mutiara Alas III , yaitu kapal feri

dalam rute penyebrangan Jawa-Bali. KMP Mutiara Alas III yang saat itu sedang

docking di galangan PT. Najatim area Tanjung Perak Surabaya, kapal yang

meiliki kriteria kapal penumpang dengan data ukuran utama :

LPP : 44.50 Meter

LOA : 48.00 Meter

B : 11.00 Meter

H : 2.90 Meter

T : 1.80 Meter

GT : 376.00 Ton

Kapal yang mengangkut penumpang dengan kapasitas berkisar antara 125-

140 kursi penumpang ditambah dengan 12 orang ABK awak kapal. Kapal

penumpang KMP Mutiara Alas III untuk kelengkapan dan syarat berlayar sudah

memenuhi standar dan kebutuhan yang harus disiapkan, tetapi ada bagian dimana

didalam pemasangan tempat dan pemasangan penyusunan alat keselamatan (Life

Saving Appliance) yang menurut saya itu adalah ketidak tepatan pemasangannya.

KMP Mtuiara Alas III memiliki liferaft sebagai alat keselatan dengan jumlah 12

unit liferaft yang sudah terpasang di boat dek dengan penempatan 6 liferaft

dikanan dan 6 liferaft dikiri kapal dengan kapasitas 25 orang.

Page 52: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

30

Gambar 4. 1 layout KMP Mutiara Alas III

Page 53: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

31

Data liferaft yang digunakan oleh KMP Mutiara Alas III seperti berikut :

Liferaft type KHA – 25 person

Model : KHA 25

Type : Throwing type

Carrying capacity : 25 personil

Max. storage height : 18 m

Emergency pack type : SOLAS PACK

Main dimension breath : 4076 mm

Main dimension length : 4406 mm

Height (excluding water stabilizing pockets): 2160 mm

(CO2+N2) x 2 / weight of gas : 210/300Kg

Material of container : GRP

Type of container : SP-1-002-08

Spesifications of countainer : 1385 x 790 mm

Quantity : 1 pcs

Date of manufacturing : April 2016

Hal ini diperlukan sebagai kebutuhan dimensi liferaft dalam suatu kapal

yang menggunakan liferaft sebagai alat keselamatan kapal.

Page 54: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

32

Tabel 4.1 Ukuran liferaft

Page 55: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

33

4.2. Penataan liferaft KMP Mutiara Alas III

Tatanan tempat atau dudukan yang digunakan oleh KMP Mutiara Alas III

untuk penataan liferaft menurut saya itu kurang sesuai karena liferaft

dipasang dengan cara tumpuk sejajar. Menurut saya itu kurang efisiensi

dalam kekuatan tahanan, karena kontruksi ini dibangun diatas boat dek

dimana boat dek di KMP Mutiara Alas III berbahan fiber sandwich

sedangkan dudukan liferaft berbahan logam (baja) yang hanya dipasang

didalam fiber tersebut

Gambar 4. 2. Pemasangan liferaft dengan cara ditumpuk sejajar

Penempatan liferaft yang kurang tepat, dimana ketika liferaft

diluncurkan itu akan mengenai atau menabrak bagian sisi kapal (seperti

pada gambar 4.2 dan 4.3). Penempatan ini sangat merugikan ketika proses

peluncuran karena ketika liferaft meluncur atau dilepas dari atas kapal,

liferaft harus langsung meluncur ke air dan ketika menabrak sesuatu

seperti di gambar 4.2 liferaft akan mengalami oleng (liferaft akan

terguncang dan tergoyang) dan itu bisa menyebabkan kerusakan pada

wadah liferaft.

Page 56: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

34

Gambar 4. 3 Penempatan liferaft yang kurang tepat.

Gambar 4. 4 penempatan yang kurang tepat

4.3. Perbaikan ketepatan penataan liferaft

Liferaft lebih baik dalam pemasangannya di pasang dengan cara 1 liferaft

dengan 1 dudukan yang bersampingan. Karena tahanan kekuatan akan lebih kuat

dengan beban yang sesuai. Lebih tahan dengan goncangan kapal dan bagian

konstruksi yang berhubungan langsung dengan boat dek tidak akan mudah goyang.

Kalaupun diharuskan pemasangan lebih dari satu dikarenakan tempat yang tidak bisa

Page 57: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

35

menyamping, liferaft dipasang dengan cara berbaris kebelekang dimana posisi yang

belakang harus sedikit lebih tinggi dari yang depan. Seperti pada gambar 4.3

Gambar 4. 5. Efesiesi pemasangan liferaft

Penempatan liferaft yang sesuai akan memperlancar peluncuran liferaft.

Sebaiknya penempatan ditempatkan dengan jarak peluncuran disesuaikan dengan

jarak antara sisi luar kapal dengan sisi luar dudukan liferaft. Dalam artian prinsip

dasarnya jarak peluncuran haruslah cukup untuk meluncurkan liferaft keluar tanpa

terbentur atau menabrak bagian kapal. Dudukan liferaft ditempatkan dibagian

paling luar dan dapat diambil dari panjang kemasan ditambah 150 mm kearah

kanan kiri liferaft agar tidak membentur sisi. Seperti pada gambar 4.5

Page 58: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

36

Gambar 4. 6. Penempatan yang sesuai untuk liferaft.

Dudukan dipasang dengan sambungan yang menggunakan pengelasan

kecuali baut dan mur. Untuk panjang peluncur disesuaikan dengan liferaft

agar tidak mudah patah.

4.4. Perawatan liferaft

Perawatan yang seharusnya diberikan dapat berupa pengecekan kelayakan

alat dan isi dari inflatable liferaft penggunaan yang benar dan sesuai. Isi atau alat

dari liferaft dikatakan layak apabila pengecekan saat inspeksi sudah memenuhi

sarat untuk jumlah dan sudah dalam kondisi baik untuk fungsi dari alat. Inspeksi

berupa pengecekan kondisi alat secara manual untuk memastikan fungsi alatnya,

apabila masih dalam kondisi baik maka bisa dikatakan layak, untuk kondisi

kurang baik maka alat harus diganti dan untuk makan beserta makan setiap

inspeksi liferaft makanan dan minuman harus di ganti. Untuk ketentuan sarat

liferaft adalah :

1. Mampu menahan eksposur selama 30 hari mengapung disemua kondisi

laut.

2. Liferaft dan peralatan didalamnya mampu beroperasi saat dijatuhkan ke air

dari ketinggian 18 m.

Page 59: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

37

3. Liferaft yang terapung mampu menahan loncatan berulang diatas

ketinggian 4.5 m baik dengan atau tanpa kanopi.

4. Mampu ditarik max 3 knot dengan peralatan dan jumlah orang beserta

jangkar laut didalamnya.

5. Kanopi digunakan untuk memberikan isolasidan perlindungan terhadap

panas dan dingin oleh 2 lapisan material yang dipisahkan oleh udara.

6. Memiliki udara yang cukup bagi seluruh peumpang, bahkan saat pintu

tertutup.

7. Dilengkapi dengan setidaknya 1 tempat untuk bisa memantau keadaan

sekitar walaupun ditutup, dilengkapi dengan sarana mengumpulkan air

hujan dan saran memasang tanda reflektor radar.

8. Liferaft dilengkapi tali tambang minimal 10 m.

9. Lampu yang dikontrol secara manual harus dipasang dibagian atas kanopi

berwarna putih dngan intensitas cahaya tidak kurang dari 4.3 candela serta

mampu menyala minimal 12 jam nonstop.

10. Jika lampu kilat dipasang maka lampu akan berkedip pada kecepatan tidak

kurang dari 50 kedip dan tidak lebih dari 70 kedip selama 12 jam menyala.

11. Inflasi angin pada liferaft mengggunakan CO2 dengan jumlah kecil N2

yang bertindak sebagai elemen anti pembekuan. Selain itu, CO2 tidak

mudah terbakar dan juga memiliki berat lebih dari udara sehingga bisa

menambah daya apung pada liferaft. Titik beku CO2 adalah -78 derajat

sehingga bisa mengembang pada suhu yang rendah/

12. Memiliki kekuatan tali tambang 15 kN untuk 25 orang.

13. Tidak ada kebocoran dan sobek pada salah satu bagian badan maupun

kanopi liferaft.

14. Sarat kelengkapan isi liferaft terpenuhi.

Page 60: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

38

Untuk ketentuan syarat isi (bagian) yang harus di inspeksi dapat diketahui sebagai

berikut :

1. Resque quoits dengan panjang 30 m.

2. Pisau dengan gagang terapung dengan jumlah 2 untuk penumpang diatas

15 orang.

3. Dayung apung sejumlah 2.

4. Pembuka kaleng sejumlah 3.

5. Jangkar laut sejumlah 2.

6. Gunting dengan gagang apung..

7. Alat P3K 1 set berisi obat mabuk laut, 1 unit tas muntah, dan obat pusing

untuk setiap orang sejumlah kapasitas.

8. Pluit

9. Lampu senter 1 set dengan batrai dan tahan air.

10. Cermin Heliograf 1 unit.

11. Reflektor Radar 1 unit.

12. Makanan sejumlah 10.000 kj untuk setiap orang.

13. Minuman sejumlah 1.5 liter untuk setiap orang.

14. Wadah minum anti karat.

15. Termal Protective Aid cukup untuk 10% dari jumlah orang.

16. Hand flares dengan bungkus tahan air sejumlah 6 unit.

17. Rocket Parachute Flares dengan bungkus tahan air sejumlah 4 unit.

18. Buoyant Smoke Signal dengan bungkus tahan air sejumlah 2 unit.

19. Survival book dengan bungkus tahan air.

20. Pancing 1 set dengan umpan.

21. HRU

Page 61: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

39

Cheklist Liferaft Inspekstion

Galangan : PT. Najatim

Kapal : Mutiara Alas III

Jumlah : 1

Alat Unit Kelayakan Keterangan Catatan

YA TIDAK

Resque quoits 1 √ panjang 30 m Kondisi Baik

Pisau 2 √ gagang terapung Kondisi Baik

Dayung apung 2 √ Kondisi Baik

Pembuka kaleng 3 √ Kondisi Baik

Jangkar laut 2 √ Kondisi Baik

Gunting 1 √ Kondisi Baik

Alat P3K 1 √ wadah tahan air Kondisi Baik

Pluit 1 √ Kondisi Baik

Lampu senter 1 √ 1 set dengan batrai Kondisi Baik

Cermin heliograf 1 √ Kondisi Baik

Reflektor radar 1 √ Kondisi Baik

Makanan -

√ 10000 kj Ganti

Minuman -

√ 1.5 liter/orang Ganti

Wadah minum 1 √ tahan karat Kondisi Baik

Termal Protective Aid - √ 10% max orang 1 ILR Kondisi Baik

Hand Flares 6 √ wadah tahan air Kondisi Baik

Rocket Parachute Flares 4 √ wadah tahan air Kondisi Baik

Buoyant Smoke Signal 2 √ wadah tahan air Kondisi Baik

Survival Book 1 √ wadah tahan air Kondisi Baik

Pancing 1 √ 1 set lengkap Kondisi Baik

HRU 1 √ Kondisi Baik

Mengetahui,

Surabaya, ……. 20..

QC

Checker

( )

( )

Owner Svy

( )

Page 62: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

40

Checklist tersebut digunakan untuk mengetahui kondisi liferaft dan beserta

fungsi dari alat yang ada didalamnya. Dengan data checklist yang sudah ada maka

dapat mengetahui kelayakan yang ada didalam liferaft dan akan bisa mudah

mengganti atau menginspeksi ulang saat ada penginspeksian dan kecacatan alat.

Seteleh inspeksi liferaft dilakukan oleh cheker, untuk KMP Mutiara Alas III

mendapatkan hasil dengan alat yang berkondisi masih baik dan ada bagian yang

harus diganti seperti makanan dan minuman serta pengecekan ulang setiap

barangnya apa sudah memenuhi sarat, untuk makanan dan minuman di dalam

liferaft di KMP Mutiara Alas III harus diganti dikarenakan tidak baik apabila

tidak diganti dan untuk waktu hingga inspeksi selanjutnya.

Page 63: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

41

Cheklist Liferaft Inspekstion

Galangan : PT. Najatim

Kapal : Mutiara Alas III

Jumlah : 1

Alat Unit Kelayakan Keterangan Catatan

YA TIDAK

Resque quoits 1 √ panjang 30 m Kondisi Baik

Pisau 2 √ gagang terapung Kondisi Baik

Dayung apung 2 √ Kondisi Baik

Pembuka kaleng 3 √ Kondisi Baik

Jangkar laut 2 √ Kondisi Baik

Gunting 1 √ Kondisi Baik

Alat P3K 1 √ wadah tahan air Kondisi Baik

Pluit 1 √ Kondisi Baik

Lampu senter 1 √ 1 set dengan batrai Kondisi Baik

Cermin heliograf 1 √ Kondisi Baik

Reflektor radar 1 √ Kondisi Baik

Makanan -

√ 10000 kj Ganti

Minuman -

√ 1.5 liter/orang Ganti

Wadah minum 1 √ tahan karat Kondisi Baik

Termal Protective Aid - √ 10% max orang 1 ILR Kondisi Baik

Hand Flares 6 √ wadah tahan air Kondisi Baik

Rocket Parachute Flares 4 √ wadah tahan air Kondisi Baik

Buoyant Smoke Signal 2 √ wadah tahan air Kondisi Baik

Survival Book 1 √ wadah tahan air Kondisi Baik

Pancing 1 √ 1 set lengkap Kondisi Baik

HRU 1 √ Kondisi Baik

Mengetahui,

Surabaya, ……. 20..

QC

Checker

( )

( )

Owner Svy

( )

Page 64: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

42

Checklist tersebut digunakan untuk mengetahui kondisi liferaft dan beserta

fungsi dari alat yang ada didalamnya. Dengan data checklist yang sudah ada maka

dapat mengetahui kelayakan yang ada didalam liferaft dan akan bisa mudah

mengganti atau menginspeksi ulang saat ada penginspeksian dan kecacatan alat.

Seteleh inspeksi liferaft dilakukan oleh cheker, untuk KMP Mutiara Alas III

mendapatkan hasil dengan alat yang berkondisi masih baik dan ada bagian yang

harus diganti seperti makanan dan minuman serta pengecekan ulang setiap

barangnya apa sudah memenuhi sarat, untuk makanan dan minuman di dalam

liferaft di KMP Mutiara Alas III harus diganti dikarenakan tidak baik apabila

tidak diganti dan untuk waktu hingga inspeksi selanjutnya.

Page 65: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

43

Cheklist Liferaft Inspekstion

Galangan : PT. Najatim

Kapal : Mutiara Alas III

Jumlah : 1

Alat Unit Kelayakan Keterangan Catatan

YA TIDAK

Resque quoits 1 √ panjang 30 m Kondisi Baik

Pisau 2 √ gagang terapung Kondisi Baik

Dayung apung 2 √ Kondisi Baik

Pembuka kaleng 3 √ Kondisi Baik

Jangkar laut 2 √ Kondisi Baik

Gunting 1 √ Kondisi Baik

Alat P3K 1 √ wadah tahan air Kondisi Baik

Pluit 1 √ Kondisi Baik

Lampu senter 1 √ 1 set dengan batrai Kondisi Baik

Cermin heliograf 1 √ Kondisi Baik

Reflektor radar 1 √ Kondisi Baik

Makanan -

√ 10000 kj Ganti

Minuman -

√ 1.5 liter/orang Ganti

Wadah minum 1 √ tahan karat Kondisi Baik

Termal Protective Aid - √ 10% max orang 1 ILR Kondisi Baik

Hand Flares 6 √ wadah tahan air Kondisi Baik

Rocket Parachute Flares 4 √ wadah tahan air Kondisi Baik

Buoyant Smoke Signal 2 √ wadah tahan air Kondisi Baik

Survival Book 1 √ wadah tahan air Kondisi Baik

Pancing 1 √ 1 set lengkap Kondisi Baik

HRU 1 √ Kondisi Baik

Mengetahui,

Surabaya, ……. 20..

QC

Checker

( )

( )

Owner Svy

( )

Page 66: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

44

Checklist tersebut digunakan untuk mengetahui kondisi liferaft dan beserta

fungsi dari alat yang ada didalamnya. Dengan data checklist yang sudah ada maka

dapat mengetahui kelayakan yang ada didalam liferaft dan akan bisa mudah

mengganti atau menginspeksi ulang saat ada penginspeksian dan kecacatan alat.

Seteleh inspeksi liferaft dilakukan oleh cheker, untuk KMP Mutiara Alas III

mendapatkan hasil dengan alat yang berkondisi masih baik dan ada bagian yang

harus diganti seperti makanan dan minuman serta pengecekan ulang setiap

barangnya apa sudah memenuhi sarat, untuk makanan dan minuman di dalam

liferaft di KMP Mutiara Alas III harus diganti dikarenakan tidak baik apabila

tidak diganti dan untuk waktu hingga inspeksi selanjutnya.

Page 67: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

45

Cheklist Liferaft Inspekstion

Galangan : PT. Najatim

Kapal : Mutiara Alas III

Jumlah : 1

Alat Unit Kelayakan Keterangan Catatan

YA TIDAK

Resque quoits 1 √ panjang 30 m Kondisi Baik

Pisau 2 √ gagang terapung Kondisi Baik

Dayung apung 2 √ Kondisi Baik

Pembuka kaleng 3 √ Kondisi Baik

Jangkar laut 2 √ Kondisi Baik

Gunting 1 √ Kondisi Baik

Alat P3K 1 √ wadah tahan air Kondisi Baik

Pluit 1 √ Kondisi Baik

Lampu senter 1 √ 1 set dengan batrai Kondisi Baik

Cermin heliograf 1 √ Kondisi Baik

Reflektor radar 1 √ Kondisi Baik

Makanan -

√ 10000 kj Ganti

Minuman -

√ 1.5 liter/orang Ganti

Wadah minum 1 √ tahan karat Kondisi Baik

Termal Protective Aid - √ 10% max orang 1 ILR Kondisi Baik

Hand Flares 6 √ wadah tahan air Kondisi Baik

Rocket Parachute Flares 4 √ wadah tahan air Kondisi Baik

Buoyant Smoke Signal 2 √ wadah tahan air Kondisi Baik

Survival Book 1 √ wadah tahan air Kondisi Baik

Pancing 1 √ 1 set lengkap Kondisi Baik

HRU 1 √ Kondisi Baik

Mengetahui,

Surabaya, ……. 20..

QC

Checker

( )

( )

Owner Svy

( )

Page 68: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

46

Checklist tersebut digunakan untuk mengetahui kondisi liferaft dan beserta

fungsi dari alat yang ada didalamnya. Dengan data checklist yang sudah ada maka

dapat mengetahui kelayakan yang ada didalam liferaft dan akan bisa mudah

mengganti atau menginspeksi ulang saat ada penginspeksian dan kecacatan alat.

Seteleh inspeksi liferaft dilakukan oleh cheker, untuk KMP Mutiara Alas III

mendapatkan hasil dengan alat yang berkondisi masih baik dan ada bagian yang

harus diganti seperti makanan dan minuman serta pengecekan ulang setiap

barangnya apa sudah memenuhi sarat, untuk makanan dan minuman di dalam

liferaft di KMP Mutiara Alas III harus diganti dikarenakan tidak baik apabila

tidak diganti dan untuk waktu hingga inspeksi selanjutnya.

Page 69: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

47

Cheklist Liferaft Inspekstion

Galangan : PT. Najatim

Kapal : Mutiara Alas III

Jumlah : 1

Alat Unit Kelayakan Keterangan Catatan

YA TIDAK

Resque quoits 1 √ panjang 30 m Kondisi Baik

Pisau 2 √ gagang terapung Kondisi Baik

Dayung apung 2 √ Kondisi Baik

Pembuka kaleng 3 √ Kondisi Baik

Jangkar laut 2 √ Kondisi Baik

Gunting 1 √ Kondisi Baik

Alat P3K 1 √ wadah tahan air Kondisi Baik

Pluit 1 √ Kondisi Baik

Lampu senter 1 √ 1 set dengan batrai Kondisi Baik

Cermin heliograf 1 √ Kondisi Baik

Reflektor radar 1 √ Kondisi Baik

Makanan -

√ 10000 kj Ganti

Minuman -

√ 1.5 liter/orang Ganti

Wadah minum 1 √ tahan karat Kondisi Baik

Termal Protective Aid - √ 10% max orang 1 ILR Kondisi Baik

Hand Flares 6 √ wadah tahan air Kondisi Baik

Rocket Parachute Flares 4 √ wadah tahan air Kondisi Baik

Buoyant Smoke Signal 2 √ wadah tahan air Kondisi Baik

Survival Book 1 √ wadah tahan air Kondisi Baik

Pancing 1 √ 1 set lengkap Kondisi Baik

HRU 1 √ Kondisi Baik

Mengetahui,

Surabaya, ……. 20..

QC

Checker

( )

( )

Owner Svy

( )

Page 70: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

48

Checklist tersebut digunakan untuk mengetahui kondisi liferaft dan beserta

fungsi dari alat yang ada didalamnya. Dengan data checklist yang sudah ada maka

dapat mengetahui kelayakan yang ada didalam liferaft dan akan bisa mudah

mengganti atau menginspeksi ulang saat ada penginspeksian dan kecacatan alat.

Seteleh inspeksi liferaft dilakukan oleh cheker, untuk KMP Mutiara Alas III

mendapatkan hasil dengan alat yang berkondisi masih baik dan ada bagian yang

harus diganti seperti makanan dan minuman serta pengecekan ulang setiap

barangnya apa sudah memenuhi sarat, untuk makanan dan minuman di dalam

liferaft di KMP Mutiara Alas III harus diganti dikarenakan tidak baik apabila

tidak diganti dan untuk waktu hingga inspeksi selanjutnya.

Page 71: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

49

Cheklist Liferaft Inspekstion

Galangan : PT. Najatim

Kapal : Mutiara Alas III

Jumlah : 1

Alat Unit Kelayakan Keterangan Catatan

YA TIDAK

Resque quoits 1 √ panjang 30 m Kondisi Baik

Pisau 2 √ gagang terapung Kondisi Baik

Dayung apung 2 √ Kondisi Baik

Pembuka kaleng 3 √ Kondisi Baik

Jangkar laut 2 √ Kondisi Baik

Gunting 1 √ Kondisi Baik

Alat P3K 1 √ wadah tahan air Kondisi Baik

Pluit 1 √ Kondisi Baik

Lampu senter 1 √ 1 set dengan batrai Kondisi Baik

Cermin heliograf 1 √ Kondisi Baik

Reflektor radar 1 √ Kondisi Baik

Makanan -

√ 10000 kj Ganti

Minuman -

√ 1.5 liter/orang Ganti

Wadah minum 1 √ tahan karat Kondisi Baik

Termal Protective Aid - √ 10% max orang 1 ILR Kondisi Baik

Hand Flares 6 √ wadah tahan air Kondisi Baik

Rocket Parachute Flares 4 √ wadah tahan air Kondisi Baik

Buoyant Smoke Signal 2 √ wadah tahan air Kondisi Baik

Survival Book 1 √ wadah tahan air Kondisi Baik

Pancing 1 √ 1 set lengkap Kondisi Baik

HRU 1 √ Kondisi Baik

Mengetahui,

Surabaya, ……. 20..

QC

Checker

( )

( )

Owner Svy

( )

Page 72: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

50

Checklist tersebut digunakan untuk mengetahui kondisi liferaft dan beserta

fungsi dari alat yang ada didalamnya. Dengan data checklist yang sudah ada maka

dapat mengetahui kelayakan yang ada didalam liferaft dan akan bisa mudah

mengganti atau menginspeksi ulang saat ada penginspeksian dan kecacatan alat.

Seteleh inspeksi liferaft dilakukan oleh cheker, untuk KMP Mutiara Alas III

mendapatkan hasil dengan alat yang berkondisi masih baik dan ada bagian yang

harus diganti seperti makanan dan minuman serta pengecekan ulang setiap

barangnya apa sudah memenuhi sarat, untuk makanan dan minuman di dalam

liferaft di KMP Mutiara Alas III harus diganti dikarenakan tidak baik apabila

tidak diganti dan untuk waktu hingga inspeksi selanjutnya.

Page 73: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

51

Cheklist Liferaft Inspekstion

Galangan : PT. Najatim

Kapal : Mutiara Alas III

Jumlah : 1

Alat Unit Kelayakan Keterangan Catatan

YA TIDAK

Resque quoits 1 √ panjang 30 m Kondisi Baik

Pisau 2 √ gagang terapung Kondisi Baik

Dayung apung 2 √ Kondisi Baik

Pembuka kaleng 3 √ Kondisi Baik

Jangkar laut 2 √ Kondisi Baik

Gunting 1 √ Kondisi Baik

Alat P3K 1 √ wadah tahan air Kondisi Baik

Pluit 1 √ Kondisi Baik

Lampu senter 1 √ 1 set dengan batrai Kondisi Baik

Cermin heliograf 1 √ Kondisi Baik

Reflektor radar 1 √ Kondisi Baik

Makanan -

√ 10000 kj Ganti

Minuman -

√ 1.5 liter/orang Ganti

Wadah minum 1 √ tahan karat Kondisi Baik

Termal Protective Aid - √ 10% max orang 1 ILR Kondisi Baik

Hand Flares 6 √ wadah tahan air Kondisi Baik

Rocket Parachute Flares 4 √ wadah tahan air Kondisi Baik

Buoyant Smoke Signal 2 √ wadah tahan air Kondisi Baik

Survival Book 1 √ wadah tahan air Kondisi Baik

Pancing 1 √ 1 set lengkap Kondisi Baik

HRU - √ Kosong

Mengetahui,

Surabaya, ……. 20..

QC

Checker

( )

( )

Owner Svy

( )

Page 74: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

52

Checklist tersebut digunakan untuk mengetahui kondisi liferaft dan beserta

fungsi dari alat yang ada didalamnya. Dengan data checklist yang sudah ada maka

dapat mengetahui kelayakan yang ada didalam liferaft dan akan bisa mudah

mengganti atau menginspeksi ulang saat ada penginspeksian dan kecacatan alat.

Seteleh inspeksi liferaft dilakukan oleh cheker, untuk KMP Mutiara Alas III

mendapatkan hasil dengan alat yang berkondisi masih baik dan ada bagian yang

harus diganti seperti makanan dan minuman serta pengecekan ulang setiap

barangnya apa sudah memenuhi sarat, untuk makanan dan minuman di dalam

liferaft di KMP Mutiara Alas III harus diganti dikarenakan tidak baik apabila

tidak diganti dan untuk waktu hingga inspeksi selanjutnya. Untuk HRU harus

ditambah dan dipasang sesuai penempatannya.

Page 75: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

53

Cheklist Liferaft Inspekstion

Galangan : PT. Najatim

Kapal : Mutiara Alas III

Jumlah : 1

Alat Unit Kelayakan Keterangan Catatan

YA TIDAK

Resque quoits 1 √ panjang 30 m Kondisi Baik

Pisau 2 √ gagang terapung Kondisi Baik

Dayung apung 2 √ Kondisi Baik

Pembuka kaleng 3 √ Kondisi Baik

Jangkar laut 2 √ Kondisi Baik

Gunting 1 √ Kondisi Baik

Alat P3K 1 √ wadah tahan air Kondisi Baik

Pluit 1 √ Kondisi Baik

Lampu senter 1 √ 1 set dengan batrai Kondisi Baik

Cermin heliograf 1 √ Kondisi Baik

Reflektor radar 1 √ Kondisi Baik

Makanan -

√ 10000 kj Ganti

Minuman -

√ 1.5 liter/orang Ganti

Wadah minum 1 √ tahan karat Kondisi Baik

Termal Protective Aid - √ 10% max orang 1 ILR Kondisi Baik

Hand Flares 6 √ wadah tahan air Kondisi Baik

Rocket Parachute Flares 4 √ wadah tahan air Kondisi Baik

Buoyant Smoke Signal 2 √ wadah tahan air Kondisi Baik

Survival Book 1 √ wadah tahan air Kondisi Baik

Pancing 1 √ 1 set lengkap Kondisi Baik

HRU - √ Kosong

Mengetahui,

Surabaya, ……. 20..

QC

Checker

( )

( )

Owner Svy

( )

Page 76: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

54

Checklist tersebut digunakan untuk mengetahui kondisi liferaft dan beserta

fungsi dari alat yang ada didalamnya. Dengan data checklist yang sudah ada maka

dapat mengetahui kelayakan yang ada didalam liferaft dan akan bisa mudah

mengganti atau menginspeksi ulang saat ada penginspeksian dan kecacatan alat.

Seteleh inspeksi liferaft dilakukan oleh cheker, untuk KMP Mutiara Alas III

mendapatkan hasil dengan alat yang berkondisi masih baik dan ada bagian yang

harus diganti seperti makanan dan minuman serta pengecekan ulang setiap

barangnya apa sudah memenuhi sarat, untuk makanan dan minuman di dalam

liferaft di KMP Mutiara Alas III harus diganti dikarenakan tidak baik apabila

tidak diganti dan untuk waktu hingga inspeksi selanjutnya. Untuk HRU harus

ditambah dan dipasang sesuai penempatannya.

Page 77: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

55

Cheklist Liferaft Inspekstion

Galangan : PT. Najatim

Kapal : Mutiara Alas III

Jumlah : 1

Alat Unit Kelayakan Keterangan Catatan

YA TIDAK

Resque quoits 1 √ panjang 30 m Kondisi Baik

Pisau 2 √ gagang terapung Kondisi Baik

Dayung apung 2 √ Kondisi Baik

Pembuka kaleng 3 √ Kondisi Baik

Jangkar laut 2 √ Kondisi Baik

Gunting 1 √ Kondisi Baik

Alat P3K 1 √ wadah tahan air Kondisi Baik

Pluit 1 √ Kondisi Baik

Lampu senter 1 √ 1 set dengan batrai Kondisi Baik

Cermin heliograf 1 √ Kondisi Baik

Reflektor radar 1 √ Kondisi Baik

Makanan -

√ 10000 kj Ganti

Minuman -

√ 1.5 liter/orang Ganti

Wadah minum 1 √ tahan karat Kondisi Baik

Termal Protective Aid - √ 10% max orang 1 ILR Kondisi Baik

Hand Flares 6 √ wadah tahan air Kondisi Baik

Rocket Parachute Flares 4 √ wadah tahan air Kondisi Baik

Buoyant Smoke Signal 2 √ wadah tahan air Kondisi Baik

Survival Book 1 √ wadah tahan air Kondisi Baik

Pancing 1 √ 1 set lengkap Kondisi Baik

HRU - √ Kosong

Mengetahui,

Surabaya, ……. 20..

QC

Checker

( )

( )

Owner Svy

( )

Page 78: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

56

Checklist tersebut digunakan untuk mengetahui kondisi liferaft dan beserta

fungsi dari alat yang ada didalamnya. Dengan data checklist yang sudah ada maka

dapat mengetahui kelayakan yang ada didalam liferaft dan akan bisa mudah

mengganti atau menginspeksi ulang saat ada penginspeksian dan kecacatan alat.

Seteleh inspeksi liferaft dilakukan oleh cheker, untuk KMP Mutiara Alas III

mendapatkan hasil dengan alat yang berkondisi masih baik dan ada bagian yang

harus diganti seperti makanan dan minuman serta pengecekan ulang setiap

barangnya apa sudah memenuhi sarat, untuk makanan dan minuman di dalam

liferaft di KMP Mutiara Alas III harus diganti dikarenakan tidak baik apabila

tidak diganti dan untuk waktu hingga inspeksi selanjutnya. Untuk HRU harus

ditambah dan dipasang sesuai penempatannya.

Page 79: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

57

Cheklist Liferaft Inspekstion

Galangan : PT. Najatim

Kapal : Mutiara Alas III

Jumlah : 1

Alat Unit Kelayakan Keterangan Catatan

YA TIDAK

Resque quoits 1 √ panjang 30 m Kondisi Baik

Pisau 2 √ gagang terapung Kondisi Baik

Dayung apung 2 √ Kondisi Baik

Pembuka kaleng 3 √ Kondisi Baik

Jangkar laut 2 √ Kondisi Baik

Gunting 1 √ Kondisi Baik

Alat P3K 1 √ wadah tahan air Kondisi Baik

Pluit 1 √ Kondisi Baik

Lampu senter 1 √ 1 set dengan batrai Kondisi Baik

Cermin heliograf 1 √ Kondisi Baik

Reflektor radar 1 √ Kondisi Baik

Makanan -

√ 10000 kj Ganti

Minuman -

√ 1.5 liter/orang Ganti

Wadah minum 1 √ tahan karat Kondisi Baik

Termal Protective Aid - √ 10% max orang 1 ILR Kondisi Baik

Hand Flares 6 √ wadah tahan air Kondisi Baik

Rocket Parachute Flares 4 √ wadah tahan air Kondisi Baik

Buoyant Smoke Signal 2 √ wadah tahan air Kondisi Baik

Survival Book 1 √ wadah tahan air Kondisi Baik

Pancing 1 √ 1 set lengkap Kondisi Baik

HRU - √ Kosong

Mengetahui,

Surabaya, ……. 20..

QC

Checker

( )

( )

Owner Svy

( )

Page 80: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

58

Checklist tersebut digunakan untuk mengetahui kondisi liferaft dan beserta

fungsi dari alat yang ada didalamnya. Dengan data checklist yang sudah ada maka

dapat mengetahui kelayakan yang ada didalam liferaft dan akan bisa mudah

mengganti atau menginspeksi ulang saat ada penginspeksian dan kecacatan alat.

Seteleh inspeksi liferaft dilakukan oleh cheker, untuk KMP Mutiara Alas III

mendapatkan hasil dengan alat yang berkondisi masih baik dan ada bagian yang

harus diganti seperti makanan dan minuman serta pengecekan ulang setiap

barangnya apa sudah memenuhi sarat, untuk makanan dan minuman di dalam

liferaft di KMP Mutiara Alas III harus diganti dikarenakan tidak baik apabila

tidak diganti dan untuk waktu hingga inspeksi selanjutnya. Untuk HRU harus

ditambah dan dipasang sesuai penempatannya.

Page 81: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

59

Cheklist Liferaft Inspekstion

Galangan : PT. Najatim

Kapal : Mutiara Alas III

Jumlah : 1

Alat Unit Kelayakan Keterangan Catatan

YA TIDAK

Resque quoits 1 √ panjang 30 m Kondisi Baik

Pisau 2 √ gagang terapung Kondisi Baik

Dayung apung 2 √ Kondisi Baik

Pembuka kaleng 3 √ Kondisi Baik

Jangkar laut 2 √ Kondisi Baik

Gunting 1 √ Kondisi Baik

Alat P3K 1 √ wadah tahan air Kondisi Baik

Pluit 1 √ Kondisi Baik

Lampu senter 1 √ 1 set dengan batrai Kondisi Baik

Cermin heliograf 1 √ Kondisi Baik

Reflektor radar 1 √ Kondisi Baik

Makanan -

√ 10000 kj Ganti

Minuman -

√ 1.5 liter/orang Ganti

Wadah minum 1 √ tahan karat Kondisi Baik

Termal Protective Aid - √ 10% max orang 1 ILR Kondisi Baik

Hand Flares 6 √ wadah tahan air Kondisi Baik

Rocket Parachute Flares 4 √ wadah tahan air Kondisi Baik

Buoyant Smoke Signal 2 √ wadah tahan air Kondisi Baik

Survival Book 1 √ wadah tahan air Kondisi Baik

Pancing 1 √ 1 set lengkap Kondisi Baik

HRU - √ Kosong

Mengetahui,

Surabaya, ……. 20..

QC

Checker

( )

( )

Owner Svy

( )

Page 82: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

60

Checklist tersebut digunakan untuk mengetahui kondisi liferaft dan beserta

fungsi dari alat yang ada didalamnya. Dengan data checklist yang sudah ada maka

dapat mengetahui kelayakan yang ada didalam liferaft dan akan bisa mudah

mengganti atau menginspeksi ulang saat ada penginspeksian dan kecacatan alat.

Seteleh inspeksi liferaft dilakukan oleh cheker, untuk KMP Mutiara Alas III

mendapatkan hasil dengan alat yang berkondisi masih baik dan ada bagian yang

harus diganti seperti makanan dan minuman serta pengecekan ulang setiap

barangnya apa sudah memenuhi sarat, untuk makanan dan minuman di dalam

liferaft di KMP Mutiara Alas III harus diganti dikarenakan tidak baik apabila

tidak diganti dan untuk waktu hingga inspeksi selanjutnya. Untuk HRU harus

ditambah dan dipasang sesuai penempatannya.

Page 83: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

61

Cheklist Liferaft Inspekstion

Galangan : PT. Najatim

Kapal : Mutiara Alas III

Jumlah : 1

Alat Unit Kelayakan Keterangan Catatan

YA TIDAK

Resque quoits 1 √ panjang 30 m Kondisi Baik

Pisau 2 √ gagang terapung Kondisi Baik

Dayung apung 2 √ Kondisi Baik

Pembuka kaleng 3 √ Kondisi Baik

Jangkar laut 2 √ Kondisi Baik

Gunting 1 √ Kondisi Baik

Alat P3K 1 √ wadah tahan air Kondisi Baik

Pluit 1 √ Kondisi Baik

Lampu senter 1 √ 1 set dengan batrai Kondisi Baik

Cermin heliograf 1 √ Kondisi Baik

Reflektor radar 1 √ Kondisi Baik

Makanan -

√ 10000 kj Ganti

Minuman -

√ 1.5 liter/orang Ganti

Wadah minum 1 √ tahan karat Kondisi Baik

Termal Protective Aid - √ 10% max orang 1 ILR Kondisi Baik

Hand Flares 6 √ wadah tahan air Kondisi Baik

Rocket Parachute Flares 4 √ wadah tahan air Kondisi Baik

Buoyant Smoke Signal 2 √ wadah tahan air Kondisi Baik

Survival Book 1 √ wadah tahan air Kondisi Baik

Pancing 1 √ 1 set lengkap Kondisi Baik

HRU - √ Kosong

Mengetahui,

Surabaya, ……. 20..

QC

Checker

( )

( )

Owner Svy

( )

Page 84: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

62

Checklist tersebut digunakan untuk mengetahui kondisi liferaft dan beserta

fungsi dari alat yang ada didalamnya. Dengan data checklist yang sudah ada maka

dapat mengetahui kelayakan yang ada didalam liferaft dan akan bisa mudah

mengganti atau menginspeksi ulang saat ada penginspeksian dan kecacatan alat.

Seteleh inspeksi liferaft dilakukan oleh cheker, untuk KMP Mutiara Alas III

mendapatkan hasil dengan alat yang berkondisi masih baik dan ada bagian yang

harus diganti seperti makanan dan minuman serta pengecekan ulang setiap

barangnya apa sudah memenuhi sarat, untuk makanan dan minuman di dalam

liferaft di KMP Mutiara Alas III harus diganti dikarenakan tidak baik apabila

tidak diganti dan untuk waktu hingga inspeksi selanjutnya. Untuk HRU harus

ditambah dan dipasang sesuai penempatannya.

Pengoperasian liferaft yang sesuai prosedur juga dikatakan dalam faktor

kelayakan karena ketika proses itu dilakukan dengan tata cara dan urutan yang

sesuai maka tidak akan menimbulkan hal yang membuat kerugian. Inspeksi juga

dilakukan dengn pengujian peluncuran, cara puluncuran yang sesuai aturan :

4.4.1. Peluncuran secara manual

Pastikan tali painter terikat ke sisi kapal pada titik yang kuat.

Lepaskan pagar (railing) dan periksa keluar untuk menghilangkan

penghalang.

Lepaskan pengait dengan cradle (kunciannya) dan liferaft akan

meluncur kebawah dengan sendirinya.

Setelah liferaft berada diatas air, tarik tali painter dengan kencang

kearah sisi kapal hingga mengembang.

Saat liferaft sudah mengembang pastikan liferaft tidak terbalik,

apabila liferaft terbalik maka kembalikan liferaft ke posisi yang

seharusnya.

Turunkan penumpang melalu tangga embakasi (apabila ada) atau

melalui pintu darurat yang sudah disediakan dengan hati-hati dan

bergantian.

Duduk dengan posisi berhadap-hadapan (tatap muka) atau

melingkar sesuai bentuk liferaft.

Pastikan SART dan EPIRB telah diaktifkan.

Page 85: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

63

Hitung jumlah penumpang liferaft yang sesuai dengan ketentuan

kapasitas liferaft.

Potong tali painter dengan menggunakan pisau yang sudah

disediakan di dalam liferaft.

Gunakan dayung untuk mengarahkan liferaft agar menjauh dari

kapal.

4.4.2. Peluncuran dengan menggunakan davit (dewi-dewi)

Lepaskan lashing dari wadah.

Turunkan davit dan kunci dengan pengait untuk diangkat.

Tarik tali painter keluar dan amankan tali painter.

Angkat tabung liferaft sampai ketinggian tertentu.

Tarik tali painter dengan kencan sampai liferaft mengembang.

Setelah mengembang, kencangkan liferaft.

Salah satu ABK masuk ke liferaft dan melakukan pengecekan

untuk mengumpulkan SART dan EPIRB.

Masukkan semua penumpang sesuai kapasitas dan duduklah

dengan merata.

Lepaskan tali bowsing.

Periksa area peluncuran apa sudah aman.

Turunkan liferaft. dengan menggunakan pelepasan brake secara

perlahan.

Mengoperasikan pelepasan kait/hook 1 meter diatas air atau

membiarkan liferaft menaiki puncak gelombang untuk meletakkan

beratnya di atas air dan secara otomatis akan lepas kaitan tersebut.

Potong tali painter dan bawa liferaft menjauh dari kapal.

Dalam hal ini davit sedikit dipertimbangkan karena davit memiliki

nilai kekuatan. Untuk mengetahui koefisien jumlah beban davit,

penulis dapat menggunakan rumus pendekatan dan menggunakan

contoh dari data davit yang dimiliki oleh KMP Mutiara Alas III

dengan perhitungan sebagai berikut :

Sesuai dengan rumus (2.1)

Diketahui : L : 6 m = 1.8288 feet

Page 86: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

64

B : 2 m = 0.6096 feet

D : 1.2 m = 0.36576 feet

H : 1.2 m = 0.36576 feet

A : 4 m = 1.2192 x 2 = 2.4382 feet

C : 174 (konstanta, ketentuan dari rumus)

Nilai d yang diperoleh dari perhitungan tersebut digunakan untuk

mengetahui berapa besar diameter yang harus digunakan oleh davit untuk bisa

mengangkat liferaft dengan beban yang diberikan.

Untuk mengetahui nilai koefisien jumlah davit maka menggunakan rumus

pendekatan sebagai berikut :

Sesuai dengan rumus (2.2)

Dengan nilai data : W : 75 Kg

N : 25 orang

W adalah berat contoh rata-rata orang yang diambil (orang dewasa)

dikalikan dengan jumlah penumpang kapasitas liferaft sebanyak 25 orang.

Page 87: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

65

Nilai ini adalah nilai yang koefisien beban davit yang digunakan

untuk meluncurkan 1 unit liferaft.

4.4.3. Peluncuran liferaft dengan metode aktivasi HRU (Hydrodstatic

Release Unit).

Saat kapal tenggelam hingga kedalaman kurang lebih 4 meter,

tekanan air akan mengaktifkan pisau tajam di HRU.

Pisau ini akan memotong tali pengaman di sekitar wadah atau

tabung liferaft dan akan mengapung bebas.

Saat kapal tenggelam lebih jauh, tali painter akan meregang dan

akan mengembangkan liferaft dengan tarikannya.

Page 88: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

66

(Halaman ini sengaja dikosongkan)

Page 89: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

67

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan analisa perbaikan dan perawatan inflatable liferaft di KMP

Mutiara Alas III , maka dapat disimpulkan :

1. Tatanan penempatan dari inflatable liferaft dapat diterapkan dengan cara

ditata baris kebelakang untuk menghindari dari goncangan kapal yang

dapat menyebabkan goyangnya pondasi liferaft. Kalau memungkinkan

tempat yang cukup luas lebih baik di tata dengan cara baris sejajar sesuai

aturan.

2. Dari 12 inflatable liferaft yang tersedia di KMP Mutiara Alas III ada 6

liferaft yang tidak memenuhi persyaratan, dikarenakan tidak semua alat

terpasang HRU ( Hydrostatic Release Unit) dan tidak bisa dikatakan layak

apabila saat inspeksi liferaft masih terdapat syarat yang belum terpenuhi.

5.2 Saran

Berdasarkan analisa perbaikan dan perawatan inflatable liferaft di KMP

Mutiara Alas III, maka saran yang dibutuhkan merupakan :

1. Penataan tempat layout dari ilflatable liferaft di persiapkan sejak diskusi

awal pembuatan kapal untuk meminimalisasi kesalahan yang akan terjadi.

2. Inspeksi liferaft dilakukan sesuai aturan dan kelengkapan maupun

kelayakan liferaft harus diperhatikan saat penginspeksian. Pengecekan

secara periodik inspeksi liferaft yang sesuai aturan inspeksi liferaft adalah

dapat mengetahui keadaan dan kelayakan dari inflatable liferaft.

Page 90: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

68

(Halaman ini sengaja dikosongkan)

Page 91: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

69

Daftar Pustaka

Amiek Soemarmi, R. S. W. P. A. (2016). Tugas Dan Wewenang Pengawas

Perikanan Menurut Undang-undang Nomor 45 Tahun 2009 Tentang

Perubahan Atas Undang-undang Nomor 31 Tahun 2004 Tentang

Perikanan Di Provinsi Jawa Tengah. None.

Djaya, I. (2008). Teknik Kontruksi Kapal Baja Jilid 2 (2nd ed.; Departemen

Pendidikan Nasional, ed.). Jakarta: 2008

IMO. SOLAS. , International convention for safety of life at sea § (1974).

International Maritime Organization. (2002). Safety of Life at Sea -

Safety of Navigation Chapter V. SOLAS Convention.

International Maritime Organization. (2009). SOLAS - International

Convention for the Safety of Life at Sea. In SOLAS - International

Convention for the Safety of Life at Sea.

Mustafa, A. (2018). EVEKTIVITAS PERJANJIAN LAUT ANTARA

ANAK BUAH KAPAL MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR

17 TAHUN 2008. Al Daulah : Jurnal Hukum Pidana Dan

Ketatanegaraan.

SAFETY ANALYSIS. The Indonesian Journal of Occupational Safety and

Health. https://doi.org/10.20473/ijosh.v6i1.2017.1-15

Tjitrawati, A. T. (2010). PENATAAN ATURAN HIPOTIK KAPAL SETELAH

BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN

2008TENTANG PELAYARAN. Yuridika.

Wulandari, D. (2018). RISK ASSESSMENT PADA PEKERJA

PENGELASAN PERKAPALAN DENGAN PENDEKATAN JOB

Page 92: ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT DI …repository.ppns.ac.id/2248/1/0216030014 - Mohamad... · i TUGAS AKHIR (6025024A) ANALISA PERSYARATAN KEBUTUHAN INFLATABLE LIFERAFT

70

(Halaman ini sengaja dikosongkan)