perancangan komunikasi visual animasi film …thesis.binus.ac.id/doc/ringkasanind/2011-2-01532-ds...

9
PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI FILM PENDEK TANDUK SI ANJING Cynthia Nurwelza Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27 - Kebon Jeruk Jakarta Barat, 021 5345830, [email protected], Ardiyan, S.sn ABSTRAK RESEARCH OBJECTIVES, to introduce and and cultivate indonesian culture, especially a fairy tale about the origin in the province of bali. The Ultimate goal is to achieve results that correspond to accurate data, so that the final result is good and satisfactory Methods among others, the library method of learning through print media such as books, and articles on the internet. the manufacturing process start with pre- production including : Choosing a title and story, target audience, selection of looks and style for the character, environment, property, script writing and storyboard construction then proceed with the production process including : the process of making 3d character modelling, property, environment, texturing, rigging, animate, lighting and rendering Result achieved is expected to create a satisfied animated short movie that it make an appropriate communication medium to the intended target, children. so that children can grasp the message and the meaning behind the movie in order to interesting the children. Conclusion Indonesia has many cultures including the culture of the typical fairy tale,thre are many typical fairy tales that could be an animated movie create by our fellow indonesian, especially the younger generation that love indonesian culture, to embed moral messages. ABSTRAK TUJUAN PENELITIAN, ialah untuk mengenalkan dan membudayakan dongeng khas Indonesia khususnya mengenai dongeng asal usul yang terdapat dalam propinsi Bali. Tujuan utamanya adalah agar mencapai hasil yang sesuai dengan data pasti sehingga diperoleh hasil yang akurat, baik dan memuaskan. Metode penilitian antara lain dengan metode pustaka yaitu pembelajaran melalui media cetak seperti buku,dan artikel di internet, proses pembuatan dimulai dari pra produksi yang meliputi : Pemilihan judul dan cerita, penetapan target audience, pemilihan looks dan style untuk karakter, environment, dan property, penulisan naskah, dan pembuatan storyboard. Kemudian dilanjutkan dengan proses produksi meliputi : proses 3d pembuatan modelling karakter, property, environment, texturing, rigging, animate, lighting dan rendering.

Upload: duongdien

Post on 10-Mar-2019

234 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI FILM PENDEK

TANDUK SI ANJING

Cynthia Nurwelza

Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27 - Kebon Jeruk Jakarta Barat, 021 5345830,

[email protected], Ardiyan, S.sn

ABSTRAK

RESEARCH OBJECTIVES, to introduce and and cultivate indonesian culture, especially a fairy tale about

the origin in the province of bali. The Ultimate goal is to achieve results that correspond to accurate data, so that the final result is good and satisfactory Methods among others, the library method of learning

through print media such as books, and articles on the internet. the manufacturing process start with pre-

production including : Choosing a title and story, target audience, selection of looks and style for the character, environment, property, script writing and storyboard construction then proceed with the production process including : the process of making 3d character modelling, property, environment, texturing, rigging, animate, lighting and rendering Result achieved is expected to create a satisfied animated short movie that it make an appropriate communication medium to the intended target, children. so that children can grasp the message and the meaning behind the movie in order to interesting the children. Conclusion Indonesia has many cultures including the culture of the typical fairy tale,thre are many typical fairy tales that could be an animated movie create by our fellow indonesian, especially the younger generation that love indonesian culture, to embed moral messages.

ABSTRAK

TUJUAN PENELITIAN, ialah untuk mengenalkan dan membudayakan dongeng khas Indonesia khususnya mengenai dongeng asal usul yang terdapat dalam propinsi Bali. Tujuan utamanya adalah agar mencapai hasil yang sesuai dengan data pasti sehingga diperoleh hasil yang akurat, baik dan memuaskan. Metode penilitian antara lain dengan metode pustaka yaitu pembelajaran melalui media cetak seperti buku,dan artikel di internet, proses pembuatan dimulai dari pra produksi yang meliputi : Pemilihan judul dan cerita, penetapan target audience, pemilihan looks dan style untuk karakter, environment, dan property, penulisan naskah, dan pembuatan storyboard. Kemudian dilanjutkan dengan proses produksi meliputi : proses 3d pembuatan modelling karakter, property, environment, texturing, rigging, animate, lighting dan rendering.

Hasil yang dicapai adalah diharapkan dapat menciptakan sebuah film pendek animasi yang memuaskan

sehingga dapat menjadi sebuah media komunikasi yang sesuai dengan sasaran yang dituju yaitu anak-

anak. Sehingga anak-anak dapat menangkap pesan dan maksud yang terkandung dalam film tersebut agar

menjadi tontonan yang menarik khususnya anak-anak. Simpulan ialah Indonesia memiliki banyak budaya

termasuk budaya dongeng khas daerah, banyak sekali dongeng khas daerah yang dapat diangkat menjadi

sebuah film animasi karya anak bangsa dengan menanamkan pesan moral khususnya untuk anak-anak

agar dapat menjadikan generasi muda yang mencintai budaya Indonesia.

Kata kunci

Anjing dan Kambing, tanduk, buntut , persahabatan, dongeng, Animasi film pendek.

PENDAHULUAN

Indonesia memiliki kekayaan yang berlimpah, salah satunya adalah cerita rakyat. Pada umumnya, cerita rakyat mengisahkan tentang suatu kejadian di suatu tempat atau asal muasal suatu tempat. Tokoh-tokoh yang dimunculkan dalam cerita rakyat umumnya diwujudkan dalam bentuk binatang, manusia maupun dewa. Cerita rakyat dibagi dalam 3 golongan besar yaitu mitos, legenda, dan dongeng.

Dengan berkembangnya jaman, cerita rakyat seolah terlupakan dan mulai tidak diturunkan kepada anak-anak. sedangkan cerita rakyat merupakan warisan dari generasi sebelumnya guna memberikan nilai moral kepada generasi berikutnya. Cerita rakyat biasanya dikemas untuk anak-anak biasanya dalam bentuk dongeng fabel agar mudah dimengerti dan di gemari anak-anak, hal tersebut dilakukan untuk menanamkan pesan moral yang baik untuk anak-anak. selain menanamkan hal baik terhadap anak juga melestarikan warisan generasi sebelumnya untuk lebih mengenal indonesia.

Oleh karena hal tersebut penulis tertarik untuk mengangkat salah satu dongeng dari provinsi Bali yaitu “Tanduk Si Anjing” menjadi sebuah film pendek sesuai dengan yang terdapat dalam cerita rakyat khas bali. Untuk kembali mengangkat cerita dongeng Indonesia dan membuat film animasi khas Indonesia yang memiliki pesan moral untuk anak-anak.

TINJAUAN PUSTAKA

Prinsip-Prinsip Dasar Animasi

Prinsip-prinsip dasar animasi memberikan peranan yang sangat penting bagi animator yang ingin membuat film animasi. Terdapat 12 prinsip-prinsip dasar animasi sebagi pegangan para animator tersebut. Keseluruhannya mencakup hal-hal yang diharuskan ada pada sebuah film animasi. Keduabelas prinsip-prinsip dasar animasi tersebut mencakup Pose-To-Pose and Inbetwee, pengaturan waktu, gerakan sekunder, akselerasi ( ease in and out ), gerakan antisipasi, Follow Through and Overlapping Action, gerakan melengkung ( arc ), Exaggerattion, Elastisitas, Staging, daya tarik karakter, pemjiwaan karakter.

Prinsip Desain

Seni disain grafis mencakup kemampuan kognitif dan keterampilan visual, termasuk di dalamnya tipografi, ilustrasi, fotografi, pengolahan gambar, dan tata letak. Adapun prinsip-prinsip desain dalam teori desain komunikasi visual ini mencakup kesatuan, keseimbangan, proporsi, irama, dan tekanan.

METODE PENELITIAN

Antara lain dengan metode pustaka yaitu pembelajaran melalui media cetak seperti buku, dan artikel di internet. Proses pembuatan dimulai dari pra produksi yang meliputi : Pemilihan judul dan cerita, penetapan target audience, pemilihan looks dan style untuk karakter, environment, dan property, penulisan naskah, dan pembuatan storyboard. Kemudian dilanjutkan dengan proses produksi meliputi : proses 3d pembuatan modelling karakter, property, environment, texturing, rigging, animate, lighting dan rendering. Kemudian untuk tahap post produksi meliputi : visual effect, compositing, dan editing.

Gambar 1 pipeline

HASIL DAN BAHASAN

warna yang mempengaruhi mood film pada scene awal yaitu ungu muda dan hijau yang memberikan kesan

manis namun tetap cerah dengan nuansa alam. Hal tersebut memperlihatkan persahabatan anjing dan

kambing. Perubahan mood warna akan terlihat ketika adegan mulai memanas dengan terjadinya kejar-

mengejar antara anjing dan kambing. Warna yang akan digunakan adalah warna-warna yang agak gelap dan

tegas (penambahan pada shade). Perubahan mood warna akan terasa lebih shiny. Ketika mendekati ending

cerita dimana mood warna akan lebih soft dan shiny , hal tersebut menunjukkan kelapangan hati anjing

kehilangan tanduknya dan nuansa magic ketika anjing mendapatkan buntut yang indah.

Pra - Produksi

Post - Produksi

Produksi

Brainstroming Konsep cerita

Storyboard Naskah / Skripsi

Sketsa / Model Sheet

Modeling / Visualisasi 3D

Animation

Rigging

Lighting and Rendering

Compositing & Visual Effect Editing & Sound Effect

Gambar 2 Tone board yang dipakai

Dari analisa yang penulis lakukan, warna menentukan mood dalam sebuah cerita. Seperti yang terdapat dalam film Big Buck Bunny terlihat dimana suasana hati yang damai maka mood warna dalam film tersebut akan lembut, namun ketika big buck bunny sudah merasakan kemarahan maka terlihat ketegasan warna dalam film tersebut. Suasana menjadi lebih hidup apabila penempatan warna dalam film dapat dilakukan dengan tepat. Untuk itu penulis mengambil treatment demikian. Dimana plot yang terjadi mirip dengan film Big Buck Bunny dengan ditambahkan nuansa alam yang menggambarkan nuansa pegunungan didaerah Kintamani Bali.

Dari analisa beberapa film, film The Fantastic Flying Book of Mr.Morris Lessmore sesuai dengan pengambilan konsep buku, dikarenakan opening dan pesan mengenai buku dapat tersampaikan dalam film tersebut. Opening film tersebut akan penulis jadikan acuan untuk membuat film ini.

Gambar 3 Art Direction yang dipakai

Typeface yang akan penulis gunakan adalah Grobold, menyesuaikan dengan style yang digunakan dalam visual style dan sesuai dengan karakter film Tanduk Si Anjing yang diperuntukkan untuk anak-anak Elemen pendukung yang penulis gunakan adalah tanduk, dimana tanduk tersebut merupakan benda yang menjadi pemicu utama konflik..

Gambar 4 typeface “Tanduk Si Anjing “

Style yang dipilih sesuai dengan target audience yaitu anak-anak dengan bentuk- bentuk yang sederhana namun menarik bagi anak-anak.

Berikut merupakan cuplikan-cuplikan dari animasi film pendek Tanduk Si Anjing.

Gambar 5 Hasil Akhir Animasi

Berikut adalah design-design dengan media yang penulis gunakan untuk membantu penulis dalam

presentasi karya

.

Gambar 6 Poster A1

Gambar 7 Model Sheet

Gambar 8 Banner

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan visualisasi yang ada pada animasi serial ini, penulis membuat cerita mengenai kisah dongeng bali yang diangkat dari sebuah buku dongeng. Cerita tersebut dikemas dengan film animasi pendek 3D . Film animasi pendek tersebut menyajikan cerita persahabatan dengan karakter yang menarik minat anak-anak sesuai dengan umurnya. Film Tanduk Si Anjing diharapkan dapat menghibur juga sebagai sarana menyampaikan pesan moral khususnya untuk anak-anak, pesan moral tersebut dekat dengan kehidupan sehari-hari seperti tidak boleh ingkar janji, setia kawan, berbuat baik, dan tentunya bersyukur atau apa yang sudah dimiliki. Film Tanduk Si Anjing tersebut juga bertujuan untuk mengajak anak – anak lebih mengenal dongeng khas Indonesia dan terus melestarikan budaya mendongeng yang telah redup termakan perkembangan tekhnologi.

Film animasi merupakan sarana yang cukup efektif dalam menyampaikan pesan. Dari apa yang sudah penulis rasakan juga alami, penulis mendapatkan pelajaran yang tak ternilai selama proses pembuatan film animasi pendek Tanduk Si Anjing. Penulis mengharapkan film animasi di Indonesia dapat berkembang sehingga tidak akan kalah dengan film animasi di luar negeri. Di Indonesia terdapat banyak sekali bibit unggul yang dapat menciptakan karya – karya spektakuler yang tidak kalah dengan karya asing. Untuk itu dukungan dan rasa dihargai tentulah sangat diharapkan oleh para animator atau bahkan calon animator yang akan mengangkat perfilman animasi di Indonesia. Dengan memasukkan unsur- unsur budaya diharapakan film animasi Indonesia akan berkembang tanpa harus meninggalkan nilai – nilai budaya. Kecintaan akan budaya bangsa patut di tanamkan sejak dini dengan salah satunya film animasi. Sehingga masyarakat akan bangga akan produk asli Indonesia.

REFERENSI

1. Sanyoto, Sadjiman Ebdi ( 2009). ”Nirmana (Dasar-Dasar Seni dan Desain”). Yogyakarta : Jalasutra.

2. Pictures optima, T. ( 2009 ). 101 Cerita Nusantara. 1st edition. Jagakarsa : PT Transmedia Pustaka.

3. Rosa, D. ( 2008 ). Cerita Rakyat 33 Propinsi dari Aceh Sampai Papua. 1st edition.Yogyakarta : Transmedia Pustaka.

4. Anonim, (2008). Fabel Mengapa Anjing Tidak Bertanduk.from http://fixguy.wordpress.com/fabel-mengapa-anjing-tak-bertanduk/, 6 maret 2012

5. Tando, (2012). Cara membuat dongeng yang baik. From http://jalurilmu.blogspot.com/2011/12/cara-membuat-dongeng-yang-baik.html , 7 maret 2012

6. Perkin, (2012). Perkumpulan kinologi indonesia. From http://www.perkin.or.id/kintamani-history.html , 5 maret 2012

7. Tanto, (2010). Cerita sesuai usia anak. From http://jalurilmu.blogspot.com/2011/12/cara-memilih-dongeng-sesuai-usia-anak.html

RIWAYAT PENULIS

Cynthia Nurwelza lahir di kota Jakarta pada 23 November 1990. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara pada bidang Desain Komunikasi Visual Animasi pada 2012.