prinsip komunikasi data

22
PRINSIP-PRINSIP KOMUNIKASI DATA Drs. Stefanus St.,M.Kom Sistem Sistem Komunikasi Komunikasi Data Data : sumber, transmisi, penerima, : sumber, transmisi, penerima, Transmisi Transmisi Data Data : : mode mode , , metode metode , , karakteristik karakteristik , , kode kode , , gangguan gangguan , , Deteksi Deteksi & & Koreksi Koreksi : VRC,LRC,CRC, : VRC,LRC,CRC, Hamming Code Hamming Code Modulasi Modulasi : AM, FM, PM, : AM, FM, PM, Multiplexing Multiplexing : TDM, FDM : TDM, FDM Protokol Protokol Jaringan Jaringan Komunikasi Komunikasi Data Data

Upload: berkat-willmart-telaumbanua

Post on 27-Dec-2015

67 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

prinsip Komdat

TRANSCRIPT

Page 1: Prinsip Komunikasi Data

PRINSIP-PRINSIP KOMUNIKASI DATADrs. Stefanus St.,M.Kom

• SistemSistem K omunikasiK omunikasi Data Data : sumber, transmisi, penerima,: sumber, transmisi, penerima,

• TransmisiTransmisi Data Data : : modemode, , metodemetode, , karakteristikkarakteristik, , kodekode, , gangguangangguan,,

• DeteksiDeteksi & & K oreksiK oreksi : VRC,L RC,CRC, : VRC,L RC,CRC, Hamming CodeHamming Code

• ModulasiModulasi : AM, F M, PM, : AM, F M, PM,

• MultiplexingMultiplexing : TDM, F DM : TDM, F DM

ProtokolProtokol

• JaringanJaringan K omunikasiK omunikasi Data Data

Page 2: Prinsip Komunikasi Data

PRINSIP-PRINSIP KOMUNIKASI DATA

• Pertukaran data antara dua pihak secara Pertukaran data antara dua pihak secara handal dan efisien.handal dan efisien.

• S IS T E M K O MU N IK A S I DA T AS IS T E M K O MU N IK A S I DA T A

SUMBER

TRANSMISI

PENERIMA

Page 3: Prinsip Komunikasi Data

CARA PENYAMPAIAN• Titik ke titik (point to point communications)Titik ke titik (point to point communications)

Informasi dari sumber hanya ditujukan kepada SATU point penerima sajaInformasi dari sumber hanya ditujukan kepada SATU point penerima sajaContoh : telepon, fax, telegram.Contoh : telepon, fax, telegram.

• Titik ke beberapa penerima (multipoint communications)Titik ke beberapa penerima (multipoint communications)Informasi dari sumber ditujukan kepada BEBERAPA point penerima sajaInformasi dari sumber ditujukan kepada BEBERAPA point penerima sajaContoh : jaringan dengan switchContoh : jaringan dengan switch

• Menyebar (broadcasting communications)Menyebar (broadcasting communications)Informasi yang diberikan sumber dapat diterima oleh SEMUA point yang Informasi yang diberikan sumber dapat diterima oleh SEMUA point yang terhubung tanpa kecualiterhubung tanpa kecualiContoh : televisi broadcast, radioContoh : televisi broadcast, radio broadcastbroadcast

Page 4: Prinsip Komunikasi Data

TRANSMISI DATA• Mode TransmisiMode Transmisi

– SimplexSimplex• Sisi Sisi SumberSumber

selamanya jadi selamanya jadi SumberSumber• Sisi Penerima Sisi Penerima

selamanya jadi Penerimaselamanya jadi Penerima

– Half Duplex (HDX)Half Duplex (HDX)• Sisi Sumber dapat berubah Sisi Sumber dapat berubah

fungsi fungsi menjadi Penerima menjadi Penerima secara secara bergantianbergantian

– Full Duplex (FDX)Full Duplex (FDX)• Pada Pada saat bersamaansaat bersamaan setiap sisi setiap sisi

dapat melakukan fungsi sebagaidapat melakukan fungsi sebagaiSumber sekaligus PenerimaSumber sekaligus Penerima

SUMBER PENERIMA

SUMBERPENERIMASUMBER PENERIMA

SUMBERPENERIMASUMBER PENERIMA

Page 5: Prinsip Komunikasi Data

TRANSMISI DATA• Metode TransmisiMetode Transmisi

– SerialSerial

– ParalelParalel

101001100101 101001

ΠΠΠϑ

101001100101 101001100101

ΠϑΠϑΠϑ

Page 6: Prinsip Komunikasi Data

TRANSMISI DATAMetode Transmisi Serial• Asinkron

Transmisi kecepatan rendahPengiriman data dilakukan perkarakter, dengan waktu

antarkarakter tidak tetap

Perlu sinkronisasi pada awal dan akhir karakterTransmisi off (idle) pulsa bernilai 1 atau high/markTransmisi on (space) pulsa bernilai 0Untuk satu karakter ASCII 8 bit jumlah bit yang dikirim

adalah 8, ditambah 2 bit (start bit dan stop bit) = 10 bitEfisiensi pengiriman sebesar (8 / (8 + 2)) × 100 % = 80 %

Page 7: Prinsip Komunikasi Data

TRANSMISI DATAMetode Transmisi Serial• Asinkron (lanjt.)

Pada saat idle, pengirim mengirimkan aras biner 1 secara terus menerus

Untuk memulai, pengirim mengirimkan aras biner 0 selama 1 satuan waktu bit

Bila penerima mendeteksi, clock dijalankan sesuai baud rateSetengah bit kemudian saluran disampelBila dideteksi bit awal adalah biner 0 maka bit akan disampel tiap

1 bitBila dideteksi aras biner 1, maka transisi ini dianggap tergangguSetelah itu, bit-bit pembentuk karakter dikirimkan satu per satu

hingga lengkap membentuk 1 karakter dan diakhiri dengan bit akhir (stop bit) yaitu aras biner 1

Berikutnya pengirim akan memberi waktu agar penerima dapat menyusun kembali bit-bit yang telah diterimanya

Page 8: Prinsip Komunikasi Data

2. Sinkron2. Sinkron Transmisi kecepatan tinggi Pengiriman dalam bentuk blok data dengan panjang

sekitar 240 karakter (1920 bit) yg. diapit karakter STX (00000010) dan ETX (00000011)

Sinkronisasi dilakukan sesaat sebelum data dikirim maupun tak ada data yang dikirim

Sinkronisasi berupa pola data tertentu (karakter SYN : 00010110) sebanyak rangkap 3 atau 2

Tidak perlu bit awal dan akhir untuk tiap karakter Efisiensi pengiriman sebesar (240 / (240 + 3)) × 100

% = 99 %

SYNSYN SYNSYNDataData DataData DataData

Page 9: Prinsip Komunikasi Data

3. Isokron3. Isokron

Kombinasi dari sinkron dan asinkron Sebelum pengiriman, dilakukan terlebih dahulu

sinkronisasi

Pengiriman berupa karakter, yang didahului oleh bit awal dan bit akhir

Waktu antara transmisi tak tentu Besar karakter yang dikirim kira-kira 240 karakter

(1920 bit) Total bit yang dikirim 1920 + (240 × 2) = 2400 bit Efisiensi pengiriman adalah (1920 / (2400 + (8 × 3)))

× 100 % = 79 %

SYNSYNStartKarakterStop StartKarakterStop

Page 10: Prinsip Komunikasi Data

Karakteristik transmisiKarakteristik transmisi• Komputer dijital menghasilkan data Komputer dijital menghasilkan data dijitaldijital..• Pengolahan data dapat berlangsung dengan Pengolahan data dapat berlangsung dengan kecepatan kecepatan

sangat tinggisangat tinggi..• Hasil olahan tidak mampu disalurkan dalam jarak Hasil olahan tidak mampu disalurkan dalam jarak

yang jauh tanpa pertolongan peralatan penguat karena yang jauh tanpa pertolongan peralatan penguat karena sinyal dijital akan merosot potensinya bila merambat sinyal dijital akan merosot potensinya bila merambat pada jarak yang jauh.pada jarak yang jauh.

• Agar dapat menjangkau jarak yang jauh sinyal dijital Agar dapat menjangkau jarak yang jauh sinyal dijital dimodulasikandimodulasikan dengan menggunakan sinyal analog. dengan menggunakan sinyal analog.

• Sinyal analog berbentuk gelombang Sinyal analog berbentuk gelombang sinussinus yang mampu yang mampu merambat dalam jarak yang jauh dengan pengurangan merambat dalam jarak yang jauh dengan pengurangan potensi yang cukup rendah.potensi yang cukup rendah.

TRANSMISI DATA

Page 11: Prinsip Komunikasi Data

Karakteristik transmisi (lanjt.)Karakteristik transmisi (lanjt.)• BandwithBandwith (lebar band) transmisi menunjukkan (lebar band) transmisi menunjukkan

kemampuan dalam memindahkan data dari satu kemampuan dalam memindahkan data dari satu tempat ke tempat lain (tempat ke tempat lain (transfer ratetransfer rate). Satuannya bisa ). Satuannya bisa bit persecond (bps), atau character persecond (cps).bit persecond (bps), atau character persecond (cps).

• Bandwith tidak berkaitan dengan Bandwith tidak berkaitan dengan kecepatankecepatan sinyal sinyal transmisi, karena pada medium dan frekuensi yang transmisi, karena pada medium dan frekuensi yang sama kecepatan gelombangnya sama.sama kecepatan gelombangnya sama.

• Kapasitas transmisi digolongkan ke dalam 3 kanal : Kapasitas transmisi digolongkan ke dalam 3 kanal : broadband/wide bandbroadband/wide band (jutaan bps), (jutaan bps), voiceband voiceband (300-500 (300-500 bps), bps), narrowbandnarrowband (50-300bps). (50-300bps).

• Pada saat tertentu Pada saat tertentu traffictraffic pada transmisi mencapai pada transmisi mencapai puncak hingga macet (bottle neck), namun pada saat puncak hingga macet (bottle neck), namun pada saat yang lain jalur transmisi lengang.yang lain jalur transmisi lengang.

TRANSMISI DATA

Page 12: Prinsip Komunikasi Data

Jenis-jenis kodeJenis-jenis kodeJumlah kode banyak sekali, untuk itu perlu dibentuk sebuah badan yang Jumlah kode banyak sekali, untuk itu perlu dibentuk sebuah badan yang menangani masalah pengkodean ini, dengan tujuan agar seluruh jenis menangani masalah pengkodean ini, dengan tujuan agar seluruh jenis komputer dapat berkomunikasi dengan sistem kode yang standar. Badan komputer dapat berkomunikasi dengan sistem kode yang standar. Badan tersebut disebut tersebut disebut CCITTCCITT (Commitee Consultative Internationale de (Commitee Consultative Internationale de Telegraphique et Telephonique) atau disebut jugaTelegraphique et Telephonique) atau disebut juga IA IA (International Alphabet). (International Alphabet). Jenis-jenis kode yang diakui oleh CCITT diantaranya :Jenis-jenis kode yang diakui oleh CCITT diantaranya : • ASCII (American Standard Code for Information Interchange) = IA no. 5ASCII (American Standard Code for Information Interchange) = IA no. 5– Jumlah 7 bit dan 1 bit sebagai bit parity (128 karakter)Jumlah 7 bit dan 1 bit sebagai bit parity (128 karakter)– Total bit 10 (1 start dan 1 stop) atau 11 bit (1 start dan 2 stop).Total bit 10 (1 start dan 1 stop) atau 11 bit (1 start dan 2 stop).– Karena jumlah karakter dirasa kurang, maka karakter dilipat-duakan menjadi 256 Karena jumlah karakter dirasa kurang, maka karakter dilipat-duakan menjadi 256

karakter. Sehingga jumlah bitnya pun bertambah menjadi 8 bit dan namanya karakter. Sehingga jumlah bitnya pun bertambah menjadi 8 bit dan namanya berubah menjadi berubah menjadi Extended ASCIIExtended ASCII

• Baudot Code (CCITT Alfabet No.2 / Telex Code) = IA no. 2Baudot Code (CCITT Alfabet No.2 / Telex Code) = IA no. 2

Jumlah 5 bit (32 karakter)

• BCD (Binary Coded Decimal)BCD (Binary Coded Decimal)Jumlah bit 6 dan dapat untuk membuat 64 kombinasiJumlah bit 6 dan dapat untuk membuat 64 kombinasi

• EBCDIC (Extended Binary Coded Decimal Interchange Code)EBCDIC (Extended Binary Coded Decimal Interchange Code)Jumlah bit 8 dan dapat digunakan untuk membentuk 256 karakterJumlah bit 8 dan dapat digunakan untuk membentuk 256 karakter

TRANSMISI DATA

Page 13: Prinsip Komunikasi Data

Macam-macam GangguanMacam-macam Gangguan• Gangguan Random (acak)Gangguan Random (acak)

– Derau panas (thermal noise)Derau panas (thermal noise) : akibat pergerakan acak elektron : akibat pergerakan acak elektron bebas dalam rangkaian yang tidak mungkin dihindari. bebas dalam rangkaian yang tidak mungkin dihindari. Umumnya tidak mengganggu, kecuali bila lebih kuat dari Umumnya tidak mengganggu, kecuali bila lebih kuat dari sinyal yang dikirim.sinyal yang dikirim.

– Derau impuls (impulse noise)Derau impuls (impulse noise) : akibat perubahan tegangan : akibat perubahan tegangan pada sistem kelistrikanpada sistem kelistrikan

– Bicara silang (cross talk)Bicara silang (cross talk) : akibat masuknya sinyal dari kanal : akibat masuknya sinyal dari kanal lain atau dari sinyal yang dimultipleks. Derau akan bertambah lain atau dari sinyal yang dimultipleks. Derau akan bertambah bila jarak transmisi jauh, makin besar sinyal atau frekuensibila jarak transmisi jauh, makin besar sinyal atau frekuensi

– Gema (echo)Gema (echo) : akibat perubahan impedansi dalam rangkaian : akibat perubahan impedansi dalam rangkaian listriklistrik

– Perubahan fasaPerubahan fasa : akibat derau impulse. Akan terjadi perubahan : akibat derau impulse. Akan terjadi perubahan fasa sinyal.fasa sinyal.

– Derau intermodulasiDerau intermodulasi : akibat pembentukan sinyal baru dari dua : akibat pembentukan sinyal baru dari dua saluran berbeda yang mengganggu sinyal lainsaluran berbeda yang mengganggu sinyal lain

– Fasa jitterFasa jitter : akibat multipleks yang menghasilkan perubahan : akibat multipleks yang menghasilkan perubahan frekuensi serta bentuk sinyalfrekuensi serta bentuk sinyal

– FadingFading (pada sistem microwave) : akibat terpecahnya sinyal, (pada sistem microwave) : akibat terpecahnya sinyal, yang kemudian menyatu kembali saat akan tiba di tempat yang kemudian menyatu kembali saat akan tiba di tempat tujuan.tujuan.

TRANSMISI DATA

Page 14: Prinsip Komunikasi Data

Macam-macam GangguanMacam-macam Gangguan• Gangguan Tak Random (Sistematis)Gangguan Tak Random (Sistematis)– RedamanRedaman : Penyerapan sinyal oleh : Penyerapan sinyal oleh

saluran transmisi. Besar redaman saluran transmisi. Besar redaman berbeda-beda tergantung pada berbeda-beda tergantung pada frekuensi sinyal, jenis media transmisi, frekuensi sinyal, jenis media transmisi, dan panjang salurandan panjang saluran

– TundaanTundaan : Perbedaan kecepatan : Perbedaan kecepatan rambatan tiap-tiap frekuensi sehingga rambatan tiap-tiap frekuensi sehingga tiba di tempat tujuan dalam waktu yang tiba di tempat tujuan dalam waktu yang berbeda. Pada transmisi suara derau ini berbeda. Pada transmisi suara derau ini tidak berpengaruh terlalu besar, namun tidak berpengaruh terlalu besar, namun berpengaruh pada transmisi data.berpengaruh pada transmisi data.

TRANSMISI DATA

Page 15: Prinsip Komunikasi Data

DETEKSI & KOREKSI KESALAHANDeteksi KesalahanDeteksi KesalahanMetode EchoMetode Echo• Pemasukan data melalui keyboard terminal kemudian disalurkan ke komputer dan Pemasukan data melalui keyboard terminal kemudian disalurkan ke komputer dan

dikembalikan lagi ke layar terminal untuk dicheck operator.dikembalikan lagi ke layar terminal untuk dicheck operator.Vertical Redundancy Check (VRC)Vertical Redundancy Check (VRC)• Tiap karakter dibubuhi 1 bit tambahan yang disebut bit parity agar jumlah bit ‘1’ Tiap karakter dibubuhi 1 bit tambahan yang disebut bit parity agar jumlah bit ‘1’

pada setiapkarakter menjadi ganjil pada setiapkarakter menjadi ganjil (parity ganjil(parity ganjil). Deteksi kesalahan dilakukan ). Deteksi kesalahan dilakukan oleh pihak penerima. Bila jumlah bit ‘1’ tidak berjumlah ganjil, maka ada satu bit oleh pihak penerima. Bila jumlah bit ‘1’ tidak berjumlah ganjil, maka ada satu bit yang berubah.yang berubah.

Longitudinal Redundancy Check (LRC)Longitudinal Redundancy Check (LRC)• Selain tiap karakter dibubuhi 1 bit tambahan, juga pada arah longitudinal Selain tiap karakter dibubuhi 1 bit tambahan, juga pada arah longitudinal

diberikan bit tambahan sebanyak 8 bit (bila menggunakan ASCII 8 bit + 1 untuk diberikan bit tambahan sebanyak 8 bit (bila menggunakan ASCII 8 bit + 1 untuk deretan bit parity). deretan bit parity).

Cyclic Redundancy Check (CRC)Cyclic Redundancy Check (CRC)• CRC atau polynomial code pada prinsipnya mengganggap deretan bit data sebagai CRC atau polynomial code pada prinsipnya mengganggap deretan bit data sebagai

representasi polynomial dengan koefisien 0 atau 1. Deretan bit data dibagi oleh representasi polynomial dengan koefisien 0 atau 1. Deretan bit data dibagi oleh suatu fungsi khusus (generator polynomial) dan sisanya disebut suatu fungsi khusus (generator polynomial) dan sisanya disebut Block Check Block Check SequenceSequence (BCS). Pengirim mengirimkan seluruh data + BCS. Seluruh data + BCS (BCS). Pengirim mengirimkan seluruh data + BCS. Seluruh data + BCS oleh penerima akan dibagi dengan bil.polynomial yang sama, bila ada sisa berarti oleh penerima akan dibagi dengan bil.polynomial yang sama, bila ada sisa berarti ada perubahan bit. ada perubahan bit.

• ITU-T merekomendasikan ITU-T merekomendasikan generator polynomial : xgenerator polynomial : x1616+ x+ x1212 + x + x55 + 1 + 1Framing CheckFraming Check• Pendeteksian dilakukan dengan mengidentifikasi keberadaan Pendeteksian dilakukan dengan mengidentifikasi keberadaan

start bit dan stop bit. Ketiadaan salah satu bit ini berarti ada kesalahan data.start bit dan stop bit. Ketiadaan salah satu bit ini berarti ada kesalahan data.

Page 16: Prinsip Komunikasi Data

DETEKSI & KOREKSI KESALAHANDeteksi dan Koreksi kesalahanDeteksi dan Koreksi kesalahan• Hamming CodeHamming Code : bit hamming diletakkan pada posisi 1,2,4,8,dst. : bit hamming diletakkan pada posisi 1,2,4,8,dst.

pada bit data.pada bit data.• Misal data 11000101100100, bit hamming disisipkan : Misal data 11000101100100, bit hamming disisipkan :

110110xx00101100010110xx010010xx00xxxx shg. bit ‘1’ berada pada posisi shg. bit ‘1’ berada pada posisi 6,10,11,13,18,19. Nilai biner dari bilangan ini dijumlahkan 6,10,11,13,18,19. Nilai biner dari bilangan ini dijumlahkan (modulo 2, lih.tabel) shg. diperoleh deretan bit hamming : (modulo 2, lih.tabel) shg. diperoleh deretan bit hamming : 01011.01011.

• Bit ini menggantikan nilai Bit ini menggantikan nilai x x shg. biner ‘1’ terletak pada posisi shg. biner ‘1’ terletak pada posisi 1,2,6,8,10,11,13,18,191,2,6,8,10,11,13,18,19..

19 1 0 0 1 118 1 0 0 1 013 0 1 1 0 111 0 1 0 1 110 0 1 0 1 06 0 0 1 1 0

Jml 0 1 0 1 1

Page 17: Prinsip Komunikasi Data

DETEKSI & KOREKSI KESALAHANDeteksi dan Koreksi kesalahan (lanj.)Deteksi dan Koreksi kesalahan (lanj.)

• Pada sisi penerima, bila jumlah nilai biner dari bilangan tsb. = nol, berarti tidak Pada sisi penerima, bila jumlah nilai biner dari bilangan tsb. = nol, berarti tidak terjadi kesalahan. terjadi kesalahan.

• Bila hasil biner yang diperoleh dari penjumlahan tersebut tidak = nol, berarti Bila hasil biner yang diperoleh dari penjumlahan tersebut tidak = nol, berarti terjadi kesalahan. Nilai desimalnya menunjukkan lokasi bit (01011) yang harus terjadi kesalahan. Nilai desimalnya menunjukkan lokasi bit (01011) yang harus dikoreksi dengan cara dibalik, 0 mjd. 1, 1 mjd. 0.dikoreksi dengan cara dibalik, 0 mjd. 1, 1 mjd. 0.

19 1 0 0 1 118 1 0 0 1 013 0 1 1 0 111 0 1 0 1 110 0 1 0 1 08 0 1 0 0 06 0 0 1 1 0

2 0 0 0 1 01 0 0 0 0 1Jml 0 0 0 0 0

Misal bit posisi ke-11 mjd. 0 :19 1 0 0

1 118 1 0 0

1 013 0 1 1

0 110 0 1 0

1 08 0 1 0

0 06 0 0 1

1 0

2 0 0 01 0

1 0 0 00 1

Jml 0 1 01 1

Page 18: Prinsip Komunikasi Data

MODULASISinyal analog berbentuk gelombang sinus dan memiliki 3 variabel dasar :Sinyal analog berbentuk gelombang sinus dan memiliki 3 variabel dasar :Amplitudo : tingi rendahnya teganganAmplitudo : tingi rendahnya teganganFrekuensi : banyaknya gelombang perdetikFrekuensi : banyaknya gelombang perdetikPhasa : besar sudut sinyal pada saat tertentuPhasa : besar sudut sinyal pada saat tertentuBit ‘1’ dan ‘0’ dapat disimbolkan dengan cara membedakan amplitudo, Bit ‘1’ dan ‘0’ dapat disimbolkan dengan cara membedakan amplitudo,

frekuensi, atau phasanya dengan perangkat modem.frekuensi, atau phasanya dengan perangkat modem.

Amplitude Modulation (AM)Amplitude Modulation (AM)• Bit ‘1’ dan ‘0’ disimbolkan dengan cara membedakan amplitudonya, Bit ‘1’ dan ‘0’ disimbolkan dengan cara membedakan amplitudonya,

sedangkan frekuensi dan phasanya tetap.sedangkan frekuensi dan phasanya tetap.Frekuensi Modulation (FM,FSK)Frekuensi Modulation (FM,FSK)• Bit ‘1’ dan ‘0’ disimbolkan dengan cara membedakan frekuensinya, Bit ‘1’ dan ‘0’ disimbolkan dengan cara membedakan frekuensinya,

sedangkan amplitudo dan phasanya tetap. sedangkan amplitudo dan phasanya tetap. Phase Modulation (PM)Phase Modulation (PM)• Bit ‘1’ dan ‘0’ disimbolkan dengan cara membedakan phasanya, Bit ‘1’ dan ‘0’ disimbolkan dengan cara membedakan phasanya,

sedangkan amplitudo dan frekuensinya tetap.sedangkan amplitudo dan frekuensinya tetap.Satu perubahan pada sinyal disebut satu baud rate. Bila satu perubahan Satu perubahan pada sinyal disebut satu baud rate. Bila satu perubahan

hanya untuk menandai 1 bit berarti 1 bps = 1baud. Bila lebih dari satu hanya untuk menandai 1 bit berarti 1 bps = 1baud. Bila lebih dari satu bisa dibit mod. Atau tribit mod. Gabungan dari berbagai modulasi bisa dibit mod. Atau tribit mod. Gabungan dari berbagai modulasi mungkin dilakukan seperti Quadrature AM, dsb. agar lebih efisien.mungkin dilakukan seperti Quadrature AM, dsb. agar lebih efisien.

Page 19: Prinsip Komunikasi Data

Salah satu karakter transmisi adalah pada saat tertentu trafic pada Salah satu karakter transmisi adalah pada saat tertentu trafic pada transmisi mencapai puncak hingga macet (bottle neck), namun transmisi mencapai puncak hingga macet (bottle neck), namun pada saat yang lain jalur transmisi lengang. Pengatasan dengan pada saat yang lain jalur transmisi lengang. Pengatasan dengan cara menambah kapasitas merupakan tindakan yang kurang tepat cara menambah kapasitas merupakan tindakan yang kurang tepat sebab pada saat lengang inefisiensi justru semakin tinggi. Untuk itu sebab pada saat lengang inefisiensi justru semakin tinggi. Untuk itu digunakan metode multiplexing dengan perangkat multiplexer.digunakan metode multiplexing dengan perangkat multiplexer.

Frequency Division Multiplexing (FDM)Frequency Division Multiplexing (FDM)Kanal yang ada dibagi-bagi sesuai kemampuan spektrum frekuansi Kanal yang ada dibagi-bagi sesuai kemampuan spektrum frekuansi

yang mampu dilewatkan untuk beberapa jalur. Misal saluran yang mampu dilewatkan untuk beberapa jalur. Misal saluran (channel) dengan kemampuan 3000 Hz dapat digunakan oleh 4 (channel) dengan kemampuan 3000 Hz dapat digunakan oleh 4 terminal dengan jatah untuk terminal I : bit ‘0’ = 400 Hz, bit ‘1’ = terminal dengan jatah untuk terminal I : bit ‘0’ = 400 Hz, bit ‘1’ = 800 Hz. Terminal II : bit ‘0’ = 1000 Hz, bit ‘1’ = 1400 Hz, dst.800 Hz. Terminal II : bit ‘0’ = 1000 Hz, bit ‘1’ = 1400 Hz, dst.

MULTIPLEXING

Ch.1

Ch.2

Ch.3

Ch.4

Page 20: Prinsip Komunikasi Data

Time Division Multiplexing (TDM)Time Division Multiplexing (TDM)Multiplex dilakukan dengan cara membagi waktu Multiplex dilakukan dengan cara membagi waktu

penggunaan saluran. Misal saluran dengan kapasitas penggunaan saluran. Misal saluran dengan kapasitas 1200 bps dapat digunakan oleh 4 terminal sekaligus 1200 bps dapat digunakan oleh 4 terminal sekaligus dengan kapasitas 300 bps.dengan kapasitas 300 bps.

• Synchronous TDMSynchronous TDM : diawali dengan sinkronisasi : diawali dengan sinkronisasi kemudian diikuti jatah slot untuk setiap terminal. Jatah kemudian diikuti jatah slot untuk setiap terminal. Jatah slot ini bila tidak dipakai tidak dapat dipergunakan slot ini bila tidak dipakai tidak dapat dipergunakan terminal lain.terminal lain.

• Statistical TDMStatistical TDM : jatah diberikan secara dinamis sesuai : jatah diberikan secara dinamis sesuai permintaanpermintaan

MULTIPLEXING

150 250 400 400

Page 21: Prinsip Komunikasi Data

Protokol komdat merupakan prosedur dan aturan yang Protokol komdat merupakan prosedur dan aturan yang mengatur operasi dari peralatan komdat guna membuat mengatur operasi dari peralatan komdat guna membuat dan mengatur hub. antarproses, menyalurkan informasi dan mengatur hub. antarproses, menyalurkan informasi dengan keandalan yang tinggi, dan mengelola dengan keandalan yang tinggi, dan mengelola sumberdaya secara efisien.sumberdaya secara efisien.

Protokol OSI Protokol OSI (Open Systems Interconnection)(Open Systems Interconnection)

PROTOKOL KOMUNIKASI DATA

Page 22: Prinsip Komunikasi Data

JARINGAN KOMPUTERSangatlah tidak efisien bila dua perangkat komunikasi dihubungkan secara langsung, perlu jaringan.