pengembangan buku cerita bergambar ... pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan...
TRANSCRIPT
PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP UNTUK
PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS III SD
KANISIUS KUMENDAMAN YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Secundina Kusuma Wisangnuari
NIM : 131134021
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP UNTUK
PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS III SD
KANISIUS KUMENDAMAN YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Secundina Kusuma Wisangnuari
NIM : 131134021
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini peneliti persembahkan untuk:
1. Tuhan Yesus Kristus, Bunda Maria, dan Bapa Yosep serta santo dan santa
pelindung yang senantiasa selalu memberikan perlindungan, penyertaan,
berkat, kelancaran, kemudahan serta semangat.
2. Kedua orang tua Bapak Robertus Widji Budi Raharjo dan Ibu Natalia Tri
Resmini yang selalu memberikan doa dan semangat serta memberikan
dukungan seluruhnya. Penyemangat untuk membahagiakan kalian.
3. Adik Daniel Katon Restu Raharjo yang telah memberikan semangat.
4. Seseorang yang spesial Andreas Adi Sanjaya.
5. Almamater Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan seluruh dosen
dalam Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Percaya akan diri sendiri dan percaya pada Tuhan Yesus bahwa Ia selalu
memberkati setiap langkah kehidupan kita seluruhnya.”
(Secundina Kusuma Wisangnuari)
“Selalu percaya akan semua rencana terbaik-Nya.”
(Secundina Kusuma Wisangnuari)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 10 Juli 2017
Peneliti
Secundina Kusuma Wisangnuari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Secundina Kusuma Wisangnuari
Nomor Mahasiswa : 131134021
Demi pengambangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP UNTUK PEMBELAJARAN
MEMBACA SISWA KELAS III SD KANISIUS KUMENDAMAN
YOGYAKARTA
beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 10 Juli 2017
Yang Menyatakan
Secundina Kusuma Wisangnuari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP UNTUK PEMBELAJARAN
MEMBACA SISWA KELAS III SD KANISIUS KUMENDAMAN
YOGYAKARTA
Secundina Kusuma Wisangnuari
Universitas Sanata Dharma
2017
Membaca merupakan kebutuhan dari individu untuk memperoleh
informasi. Membaca merupakan keterampilan yang dapat diperdalam mulai dari
bangku Sekolah Dasar. Peneliti terdorong untuk melakukan pengembangan buku
cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup sebagai media yang
menarik agar siswa mempunyai minat dalam membaca sekaligus dapat belajar
mengenal lingkungan hidup. Penelitian ini difokuskan pada pengembangan buku
cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran
membaca siswa kelas III SD Kanisius Kumendaman Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan
(Research and Development atau R&D). Penelitian ini bertujuan mengembangkan
produk dan mengetahui kualitas buku cerita bergambar untuk siswa kelas III.
Peneliti mengadopsi model penelitian dan pengembangan dari Sugiyono yang
dimodifikasi menjadi 7 langkah yaitu: (1) penelitian terhadap produk yang telah
ada, (2) studi literatur dan penelitian lapangan, (3) perencanaan pengmbangan
produk, (4) pengujian internal desain, (5) revisi desain, (6) pembuatan produk, (7)
uji coba terbatas. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar
pedoman wawancara dan kuesioner. Pedoman wawancara digunakan untuk
analisis kebutuhan kepada guru kelas III SD Kanisius Kumendaman Yogyakarta,
dan kuesioner digunakan untuk validasi kualitas buku cerita bergambar oleh dosen
ahli, guru kelas III, dan 1 siswa setara. Uji coba produk dengan kuesioner lanjutan
dilakukan kepada 6 siswa kelas III SD Kanisius Kumendaman sebagai subjek
penelitian.
Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan, dosen ahli memberikan skor
rerata 3,58, guru kelas III memberikan skor rerata 4,6, dan 1 siswa setara
memberikan rerata 4,63. Dari keseluruhan skor yang didapat, rata-rata yang
diperoleh yaitu 4,27 dengan kategori “sangat baik”.
Kata kunci: penelitian dan pengembangan, buku cerita bergambar, pendidikan
lingkungan hidup, pembelajaran membaca.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
DEVELOPMENT OF ENVIRONMENTAL EDUCATION BASED
ILLUSTRATED STORY BOOK FOR READING LEARNING OF CLASS III
STUDENTS OF SD KANISIUS KUMENDAMAN YOGYAKARTA
Secundina Kusuma Wisangnuari
Sanata Dharma University
2017
Reading is needed by any individual to obtain information. Reading is a
skill which can be enhanced from as early as Primary School. The researcher is
encouraged to develop environmental education based illustrated story book as a
media which will attract the students to grow interest in reading while learning
about the environment. This research is focused on development of environmental
education based illustrated story book for reading learning of class III students of
SD Kanisius Kumendaman Yogyakarta.
This research adopts the Research and Development or R&D method. This
research is aimed at developing product and determining the quality of illustrated
story book for class III students. The researcher adopted Borg and Gall model
and Sugiono model that were modified into 7 steps, namely, (1) research and data
collection, (2) planning, (3) early product development, (4) initial field testing, (5)
design revision, (6) product manufacturing, (7) limited testing. The instrument
used in this study is a list of guidelines for interviews and questionnaire.
Guidelines for interviews is used to analyze the need of the teachers of class III
students of SD Kanisius Kumendaman Yogyakarta, and questionnaire are used to
validate the quality of illustrated story books by expert lecturer, class III teachers,
and one student. Product testing by the use of questionnaire is followed up by
another questionnaire given to 6 class III students of SD Kanisius Kumendaman
as subject of the research.
Based on the validation made, expert lecturer gives average score of 3.58,
class III teacher gives average score of 4.6, and one student results in average
score of 4,63. Based on the overall score, the average score obtained is 4.27 with
the category of “very good”.
Keywords: research and development, illustrated story book, environmental
education, reading learning.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
berkat serta perlindungan-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar sarjana
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini selesai tidak terlepas dari
bantuan, dukungan, bimbingan, nasihat, serta kerjasama dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terimakasih yang setulus-tulusnya kepada:
1) Bapak Rohandi, Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan.
2) Ibu Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. Selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
3) Bapak Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd., selaku Wakil Ketua
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar dan dosen pembimbing II
yang telah memberikan arahan dan masukan dalam menyelesaikan skripsi
ini.
4) Ibu Brigitta Erlita Tri Anggadewi, S.Psi., M.Psi., selaku dosen
pembimbing I yang telah membimbing dan memotivasi peneliti untuk
menyelesaikan skripsi ini.
5) Dosen ahli selaku validator yang telah membantu memaksimalkan
penelitian ini.
6) Guru kelas III SD Kanisius Kumendaman Yogyakarta selaku validator
yang telah membantu memaksimalkan penelitian ini..
7) Para bapak dan ibu dosen PGSD Universitas Sanata Dharma yang telah
mendidik dan memberikan ilmunya kepada peneliti selama kuliah.
8) Para guru dan siswa kelas III SD Kanisius Kumendaman Yogyakarta yang
telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
9) Bapak dan ibu penulis, Bapak Robertus Widji Budi Raharjo dan Ibu
Natalia Tri Resmini yang selalu memberikan doa dan semangat serta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
memberikan dukungan seluruhnya kepada peneliti untuk menyelesaikan
skripsi ini.
10) Adik Daniel Katon Restu Raharjo yang telah memberikan semangat
kepada peneliti dalam menjalani penelitian hingga selesai skripsi ini.
11) Simbah Putri, Simbah Wedok, Simbah Yah, Bulek Erna, Budhe Mur,
Budhe Warsi, Pakdhe Sunar, Pakde Gun, Mbak Dita, Om Asto, Om
Ambar, Bulek Niken, Dicta, Arvina, Nonik selaku keluarga yang selalu
memberikan pengertian, dan dukungan kepada peneliti sehingga selesai
skripsi ini.
12) Andreas Adi Sanjaya, yang selalu mendukung, memberi semangat, setia
menemani, mau membantu sebisa mungkin, mau direpoti, setia menunggu,
selalu sabar, hobi marah kalau tidak diperhatikan, tidak bosan memberikan
ceramah dan nasihat serta perhatian agar peneliti segera menyelesaikan
pembuatan skripsi ini.
13) Teman-teman PGSD angkatan 2013. Teman-teman PPL. Teman-teman
skripsi se Payung yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
mendukung, mendoakan, serta membantu sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi dengan baik.
14) Para sahabat di kampus: Yusi, Tanti, Amel, Tika, Yovita, Tery, Sinta,
Runi, Vika, Putri, Tyas dan semua sahabat di kampus yang tidak dapat
saya sebutkan satu per satu. Para sahabat SMA: Dora, Sherly, Ajeng,
Rosa, Lena. Para sahabat SMP: Febi, Ine, Anna, Nia, Sari, Hesti. Sahabat
dari TK: Wari. Para sahabat dari Mudika Santo Sava: Mbak Devta, Mbak
Puri, Sari, Wintan, Thomas. Para sahabat OMK Gereja Santo Yusup
Padokan: Mbak Sinta, Mbak Linda, Mas Berna, Mas Sigit, Mas Titok,
Lusi, Sinta. Para sahabat Lektor, OMK, dan Romo Paroki Pugeran: Dea,
Mbak Nensi, Mamah Alvina, Budhe Ningrum, Tegar, Prisca, Mas Joko,
Romo Sari, Romo Tri, Romo Supriyo, Romo Wiyono yang telah
mendukung, memotivasi, mendoakan, memberi semangat, dan mau
menjadi teman curhat berbagai cerita sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
15) Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah
memberikan semangat dan dukungan kepada penulis. Terimakasih untuk
semuanya, semoga kita selalu berbahagia dan diberkati oleh Tuhan.
Semoga karya penelitian ini, dapat memberikan manfaat yang berguna
bagi banyak pihak. Penulis menyadari bahwa karya ini masih memerlukan
banyak kritik dan saran untuk dapat memperbaiki kekurangan-kekurangannya
dan demi kebaikan penelitian selanjutnya.
Yogyakarta, 10 Juli 2017
Peneliti
Secundina Kusuma Wisangnuari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ......................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ...................................... vii
ABSTRAK ....................................................................................................... viii
ABSTRACT ........................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR ....................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xviii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 6
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 6
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................... 7
1.4.1 Bagi Siswa ................................................................................................ 7
1.4.2 Bagi Guru ................................................................................................. 7
1.4.3 Bagi Sekolah ............................................................................................ 7
1.4.4 Bagi prodi PGSD...................................................................................... 8
1.4.5 Bagi Peneliti ............................................................................................. 8
1.5 Definisi Operasional ................................................................................ 8
1.6 Spesifikasi Produk ................................................................................... 9
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 10
2.1 Kajian Pustaka ....................................................................................... 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
2.1.1 Karakteristik Perkembangan Anak ........................................................ 10
2.1.2 Membaca ............................................................................................... 14
2.1.3 Gerakan Literasi Sekolah ...................................................................... 17
2.1.4 Buku Cerita Bergambar ......................................................................... 25
2.1.5 Pendidikan Lingkungan Hidup .............................................................. 29
2.2 Penelitian Yang Relevan ....................................................................... 33
2.3 Kerangka Berpikir .................................................................................. 36
2.4 Pertanyaan Penelitian ............................................................................. 39
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 40
3.1 Jenis Penelitian ....................................................................................... 40
3.2 Setting Penelitian .................................................................................... 41
3.2.1 Lokasi Penelitian ..................................................................................... 41
3.2.2 Subjek Penelitian ..................................................................................... 41
3.2.3 Objek Penelitian ...................................................................................... 41
3.2.4 Waktu Penelitian ..................................................................................... 42
3.3 Rancangan Peneliian .............................................................................. 42
3.4 Prosedur Pengembangan ........................................................................ 46
3.5 Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 50
3.5.1 Wawancara ............................................................................................. 50
3.5.2 Penyebaran Kuesioner ............................................................................ 51
3.6 Instrumen Penelitian ............................................................................... 52
3.6.1 Pedoman Wawancara ............................................................................. 53
3.6.2 Kuesioner.................................................................................................54
3.7 Instrumen Penelitian ............................................................................... 59
3.7.1 Teknik Analisa Data Kualitatif ............................................................... 59
3.7.2 Teknik Analisa Data Kuantitaif .............................................................. 59
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 63
4.1 Analisis Kebutuhan ................................................................................. 63
4.1.1 Hasil dan Pembahasan Wawancara Survei Kebutuhan ........................... 63
4.2 Deskripsi Produk Awal ........................................................................... 66
4.2.1 Konsep Pembuatan Buku Cerita Bergambar .......................................... 66
4.2.2 Bagian-Bagian Buku Cerita Bergambar.................................................. 72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
4.3 Data Uji Coba dan Revisi ........................................................................ 74
4.3.1 Hasil Data Validasi Dosen Ahli .............................................................. 74
4.3.2 Hasil Data Validasi Guru SD Kelas III .................................................. 76
4.3.3 Hasil Uji Coba Produk Siswa Kelas III.................................................. 78
4.4 Revisi Desain .......................................................................................... 80
4.5 Uji Coba Produk ..................................................................................... 88
4.6 Kajian Produk Akhir .............................................................................. 91
4.6.1 Sampul Buku Cerita Setelah Direvisi ..................................................... 91
4.6.2 Isi Buku Cerita Setelah Direvisi .............................................................. 92
4.6.3 Bidodata Penulis Setelah Direvisi ........................................................... 92
4.7 Kualitas Buku Cerita ............................................................................... 94
4.8 Pembahasan..............................................................................................95
BAB V PENUTUP .............................................................................................. 103
5.1 Kesimpulan ........................................................................................... 103
5.2 Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 104
5.3 Saran ..................................................................................................... 105
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................106
LAMPIRAN........................................................................................................110
RIWAYAT PENELITI......................................................................................137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Fase-Fase Perkembangan Individu........................................................13
Tabel 2.2 Kecakapan Literasi Tahap Pembiasaan di Kelas Bawah.......................19
Tabel 2.3 Fokus dan Prinsip Kegiatan Membaca di Tahap Pembiasaan...............19
Tabel 2.4 Memilih Buku Bacaan di SD Kelas Bawah...........................................21
Tabel 2.5 Kecakapan Literasi Tahap Pengembangan di Kelas Bawah.................22
Tabel 2.6 Fokus Kegiatan Membaca di Tahap Pengembangan.............................22
Tabel 2.7 Jenjang Kemampuan Membaca Awal SD Kelas Bawah.......................24
Tabel 3.1 Daftar Pertanyaan Wawancara...............................................................53
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Uji Validasi Produk untuk Dosen Ahli dan Guru..................54
Tabel 3.3 Contoh Kuesioner Uji Validasi Produk untuk Dosen Ahli dan Guru...56
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Uji Coba Produk untuk Siswa................................................57
Tabel 3.5 Contoh Instrumen Kuesioner Uji Coba Produk untuk Siswa................58
Tabel 3.6 Rumus Presentase Kelayakan Produk...................................................60
Tabel 3.7 Konversi Nilai Skala Lima Menurut Sukardjo......................................60
Tabel 3.8 Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif dengan Skala Lima........62
Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Wawancara Guru Kelas III......................................64
Tabel 4.2 Pengenalan Tokoh..................................................................................67
Tabel 4.3 Hasil Validasi Buku Cerita Bergambar oleh Dosen Ahli......................75
Tabel 4.4 Hasil Validasi Buku Cerita Bergambar oleh Guru Kelas III.................77
Tabel 4.5 Hasil Uji Coba Produk Buku Cerita Bergambar Siswa Kelas III.........79
Tabel 4.6 Revisi Desain Buku Cerita Bergambar dari Dosen Ahli......................80
Tabel 4.7 Ringkasan Hasil Uji Coba Produk.........................................................90
Tabel 4.8 Hasil Paparan Validator........................................................................94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Literatur map Hasil Penelitian Yang Relevann.................................35
Gambar 3.1 Langkah Metode Research and Development Sugiiyono.................43
Gambar 3.2 Model Penelitian dan Pengembangan Modifikasi Sugiyono............47
Gambar 4.1 Gambar Sketsa Tangan......................................................................69
Gambar 4.2 Gambar Sketsa Tangan sebelum Diberi Warna................................70
Gambar 4.3 Gambar Sketsa Tangan Sesudah Diberi Warna................................70
Gambar 4.4 Font Comic Sans MS untuk Judul dan Nama Penulis......................71
Gambar 4.5 Font Comic Sans MS untuk Isi Cerita..............................................71
Gambar 4.6 Sebelum Revisi..................................................................................81
Gambar 4.7 Sesudah Revisi...................................................................................81
Gambar 4.8 Sebelum Revisi..................................................................................82
Gambar 4.9 Sesudah Revisi...................................................................................82
Gambar 4.10 Sebelum Revisi................................................................................83
Gambar 4.11 Sesudah Revisi.................................................................................83
Gambar 4.12 Sebelum Revisi................................................................................84
Gambar 4.13 Sesudah Revisi.................................................................................84
Gambar 4.14 Sebelum Revisi................................................................................85
Gambar 4.15 Sesudah Revisi.................................................................................85
Gambar 4.16 Sebelum Revisi................................................................................86
Gambar 4.17 Sesudah Revisi.................................................................................86
Gambar 4.18 Sebelum Revisi................................................................................87
Gambar 4.19 Sesudah Revisi.................................................................................87
Gambar 4.20 Sebelum Revisi................................................................................91
Gambar 4.21 Sesudah Revisi.................................................................................91
Gambar 4.22 Sebelum Revisi Profil Penulis.........................................................93
Gambar 4.23 Sesudah Revisi Profil Penulis..........................................................93
Gambar 4.24 Gambar Latar Tempat dalam Buku Cerita.......................................99
Gambar 4.25 Bahasa Yang Digunakan Dalam Buku Cerita................................100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Hasil Wawancara dengan Guru Kelas III SD Kanisius Kumendaman............111
Lampiran 2 Data Hasil Validasi Dosen Ahli.................................................113
Lampiran 3 Data Hasil Validasi Guru Kelas III...........................................115
Lampiran 4 Data Hasil Uji Coba Produk Siswa Kelas III............................117
Lampiran 5 Data Kuesioner Hasil Uji Coba Produk Pada Siswa Kelas III..119
Lampiran 6 Hasil Paparan Validator dan Uji Coba Produk..........................131
Lampiran 7 Ringkasan Hasil Uji Coba Siswa Kelas III................................132
Lampiran 8 Surat Ijin Penelitian....................................................................133
Lampiran 9 Surat Keterangan Melakukan Penelitian....................................134
Lampiran 10 Dokumentasi..............................................................................135
Lampiran 11 Buku Cerita Bergambar.............................................................136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bagi sebagian masyarakat pendidikan merupakan pokok dari kehidupan.
Melalui pendidikan, masyarakat dapat memperoleh ilmu, tanpa memandang
status, umur, golongan, atau ras sekalipun, semua orang berhak dalam
mendapatkan pendidikan. Oleh sebab itu pendidikan sangatlah penting bagi
kelangsungan hidup manusia. Di mulai dari belajar masyarakat akan memperoleh
ilmu, dan untuk ilmu yang sudah dimiliki masyarakat dapat mengembangkannya
menjadi bekal untuk masa depan.
Salah satu ilmu yang harus dimiliki pada setiap orang yang utama adalah
ilmu yang mengajarkan tentang membaca. Setiap orang harus mempunyai
kemampuan dalam membaca. Membaca merupakan kebutuhan dari individu dan
sudah menjadi gaya hidup bagi sebagian masyarakat untuk memperoleh informasi
(Somadayo,2011:33). Banyak membaca, banyak pula manfaat yang akan didapat,
seperti contohnya seseorang yang sering melakukan kegiatan membaca, pastinya
akan lebih unggul pengetahuannya dari pada orang yang tidak suka membaca.
Diharapkan membaca menjadi sebuah kebudayaan yang terus ditumbuh-
kembangkan oleh masyarakat, di mulai dari anak usia dini bahkan bisa pada
waktu di dalam kandungan, dengan membiasakan seorang ibu membacakan cerita
pada bayinya diharapakan akan mengalir kebiasaan membaca pada anaknya kelak
(Putra,2008:3).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pada umumnya keterampilan dalam membaca dapat diperdalam mulai dari
bangku sekolah dasar. Anak-anak yang masuk sekolah dasar telah memiliki latar
belakang kemampuan yang bereda-beda, diantaranya ada anak yang sudah bisa
dan lancar membaca, tetapi ada pula anak yang belum bisa membaca atau ada
yang sudah bisa membaca tetapi belum lancar. Mula-mula pembelajaran membaca
dapat dilalui dengan berbagai cara, mulai dari awal anak dikenalkan dengan
huruf-huruf, lalu rangkaian kata, sampai rangkaian kalimat hingga akhirnya anak
dapat membaca bacaan yang sesuai dengan tingkat kemampuan membaca dengan
memahami keseluruhan isi dalam bacaan yang dibaca.
Keadaan di mana malas membaca sudah menjadi kebiasaan yang buruk
yang masih terus dikembangkan masyarakat di masa sekarang ini. Kebiasaan
malas membaca ini didukung berdasarkan studi " Most Littered Nation In the
World " yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity pada 2016 lalu,
bahwa Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat
membaca. Indonesia berada tepat di bawah Thailand (59) dan di atas Bostwana
(61) (pikiran-rakyat.com,2017).
Keadaan yang sangat menyedihkan dan memprihatinkan, yang seiring
dengan berjalannya perkembangan zaman yang semakin moderen menjadikan
kebiasaan malas membaca menjadi sesuatu yang sulit untuk disembuhkan. Untuk
memperbaiki keadaan ini perlu timbulnya kesadaran dari masyarakat untuk
memiliki kemauan membaca. Di mulai sejak dini, anak-anak biasanya akan lebih
suka melakukan kegiatan dengan menggunakan sesuatu yang nyata yang dapat
terlihat jelas untuk dapat mengembangkan daya imajinasinya. Berawal dari
ketersediaan buku yang baik dan menarik akan mengembalikan keinginan anak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
untuk belajar menyukai buku. Ketertarikan anak untuk mulai mau membaca buku
dapat dilihat dari bagian judul atau pun gambar pada sampul depan buku dan dari
situ timbul ketertarikan anak untuk mencari tahu isi dari dalam buku.
Untuk dapat menarik keinginan siswa dalam menumbuhkan minat
membacanya guru dapat menggunakan media yang menarik sebagai
pendukungnya. Menurut Arsyad (2009:4-5) disebutkan bahwa pemakaian suatu
media pada saat proses belajar mengajar dapat membangkitkan minat dan
keinginan siswa serta dapat merangsang dan memotivasi siswa untuk belajar.
Salah satu contohnya untuk meningkatkan minat membaca siswa adalah dengan
menggunakan media buku cerita bergambar. Buku cerita bergambar menurut
Nurgiyantoro (2005:152) yaitu buku bacaan cerita anak yang di dalamnya terdapat
gambar-gambar yang menarik. Kesukaan membaca menggunakan media buku
cerita bergambar diharapkan dapat menciptakan keaktifan dan dapat
meningkatkan kebiasaan membaca. Karena kegunaan buku cerita bergambar
sendiri adalah untuk menarik perhatian anak agar mau membaca. Menurut
Nurgiyantoro (2005:152) pada buku cerita bergambar di dalamnya terdapat buku
cerita yang menampilkan teks narasi secara verbal disertai dengan gambar-gambar
ilustrasi yang mendukung cerita. Dapat dilihat bahwa diharapkan buku cerita
bergambar bisa menjadi daya tarik untuk anak semangat dalam membaca buku.
Pendidikan lingkungan hidup menjadi bagian yang terpenting bagi
kelangsungan hidup manusia. Pendidikan lingkungan hidup sejak awal sudah
harus diketahui oleh siswa sebagai langkah yang baik untuk mengenalkan anak
pada lingkungan. Pendidikan lingkungan hidup perlu diketahui anak sejak dini
karena mempunyai peran penting dalam kelanjutan kehidupan manusia yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
layak untuk dipertahankan, karena kesadaran untuk merawat, menjaga dan
memelihara lingkungan sebagai sumber kelangsungan hidup manusia masih
kurang. Kurangnya perhatian masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan
hidup akan berdampak buruk bagi kelangsungan hidup masyarakat. Seperti yang
kemukakan oleh Soemarwoto (2001:56) agar kita dapat mengelola lingkungan
dengan baik, kita tidak saja perlu mengetahui apa yang tidak kita kehendaki,
melainkan perlu juga untuk kita mengetahui apa yang kita kehendaki, sehingga
kita dapat mengetahui ke mana lingkungan akan dikembangkan untuk mencapai
tujuan pengelolaan lingkungan yang baik. Oleh karena itu baik dilakukan jika
sejak dini anak sudah mulai diperkenalkan dengan pendidikan lingkungan hidup
untuk sebuah tindakan yang perlu dilakukan dengan baik, untuk ikut berperan
serta dalam menjaga dan melindungi lingkungan hidup sebagai bekal kehidupan
di masa mendatang.
Berdasarkan hasil wawancara yang sudah dilakukan pada tanggal 15
Desember 2016 dengan guru kelas III SD Kanisius Kumendaman Yogyakarta,
menyatakan bahwa siswa kelas bawah sebagian besar sudah lancar dalam
membaca, namun ada tiga siswa yang masih belum lancar dalam membaca. Guru
kelas III mengatakan bahwa ketersediaan buku untuk belajar membaca dalam
bentuk buku cerita bergambar masih kurang terutama yang berbasis pendidikan
lingkungan hidup. Buku cerita yang disediakan sekolah mengandung lebih banyak
tulisan dari pada gambar. Hal ini menyebabkan daya tarik membaca siswa
menjadi kurang, siswa sulit memahami maksud dari bacaan, dan menjadikan
siswa lebih fokus pada gambar. Hal ini menyebabkan perlu dilakukan peningkatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
atau perubahan dalam media pembelajaran terutama pada buku cerita bergambar
berbasis pendidikan lingkungan hidup.
Berdasarkan temuan hasil analisis kebutuhan melalui wawancara yang
telah dilakukan maka peneliti ingin mengembangkan buku cerita bergambar
berbasis pendidikan lingkungan hidup. Melalui pembuatan buku cerita bergambar
ini diharapkan mampu memberikan daya tarik kepada siswa dan dapat membantu
siswa dalam mengembangkan daya imajinasinya. Buku cerita bergambar untuk
siswa SD kelas bawah identik dengan banyak menggunakan gambar dari pada
tulisan yang umumnya menggunakan kalimat yang singkat dengan kata-kata yang
sederhana dan mudah dimengerti serta dapat membantu menyadarkan akan
pentingnya menjaga lingkungan hidup dan diharapkan siswa lebih memperkaya
pengetahuan dan dapat mengembangkan imajinasinya melalui buku cerita
bergambar. Selain itu diharapkan juga melalui buku cerita bergambar berbasis
pendidikan lingkungan hidup yang dikembangkan ini mampu mendorong siswa
untuk dapat turut serta dalam menciptakan sekolah adiwiyata dan dapat
mendukung program gerakan literasi sekolah. Untuk itu peneliti mengambil judul
“ Pengembangan Buku Cerita Bergambar Berbasis Pendidikan Lingkungan
Hidup Untuk Pembelajaran Membaca Siswa Kelas III SD Kanisius
Kumendaman Yogyakarta”. Pengembangan buku cerita bergambar berbasis
pendidikan lingkungan hidup ini diharapkan dapat dijadikan sumber pembelajaran
bagi guru dalam memperkenalkan pendidikan lingkungan hidup dalam bentuk
buku cerita bergambar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka rumusan masalah
penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan
lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa kelas III SD
Kanisius Kumendaman Yogyakarta?
2. Bagaimana kualitas produk buku cerita bergambar berbasis pendidikan
lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa kelas III SD
Kanisius Kumendaman Yogyakarta?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan
hidup adalah:
1. Mengembangkan buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan
hidup untuk pembelajaran membaca siswa kelas III SD Kanisius
Kumendaman Yogyakarta.
2. Mendeskripsikan bagaimana kualitas produk buku cerita bergambar
berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa
kelas III SD Kanisius Kumendaman Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Siswa
Penelitian ini diharapkan dapat memotivasi dan mendorong siswa terutama
kelas III untuk lebih tertarik dan berminat pada kegiatan belajar membaca dengan
menggunakan buku cerita bergambar mengenai pendidikan lingkungan hidup.
Dengan menggunakan buku cerita bergambar, diharapkan siswa dapat
meningkatkan kemampuan membaca siswa terutama yang masih belum bisa
membaca dan belum lancar membaca.
1.4.2 Bagi Guru
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pandangan baru untuk guru agar
dapat meningkatkan kreativitas guru dalam memberikan pengajaran kreatif dan
dapat mengembangkan proses belajar mengajar yang menarik saat di kelas.
Dengan menggunakan buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan
hidup diharapkan dapat meningkatkan keaktifan dan ketertarikan siswa dalam
minat membaca.
1.4.3 Bagi Sekolah
Sekolah dapat menggunakan buku cerita bergambar berbasis pendidikan
lingkungan hidup ini sebagai dorongan untuk dapat mengembangkan dan
menyediakan ketersediaan buku cerita bergambar dalam pembelajaran membaca
bagi siswa kelas bawah terutama bagi kelas III di SD Kanisius Kumendaman
Yogyakarta mengenai pendidikan lingkungan hidup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
1.4.4 Bagi prodi PGSD
Penelitian pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan
lingkungan hidup ini dapat menambah pustaka prodi PGSD Universitas Sanata
Dharma terkait dengan pengembangan buku cerita bergambar berupa modul untuk
pembelajaran membaca kelas III.
1.4.5 Bagi Peneliti
Menambah wawasan peneliti dalam mengembangkan buku cerita
bergambar khususnya untuk mengembangkan buku cerita bergambar berbasis
pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca. Sebagai seorang
calon guru, peneliti mengharapkan agar siswa dapat merasa terbantu dalam
pembelajaran membaca melalui buku cerita bergambar berbasis pendidikan
lingkungan hidup.
1.5 Definisi Operasional
1. Buku Cerita Bergambar adalah buku cerita yang identik dengan banyak
menggunakan gambar dari pada tulisan yang umumnya menggunakan
kalimat yang singkat dengan kata-kata yang sederhana dan mudah
dimengerti dan yang dapat membantu anak dalam mengembangkan daya
imajinasinya.
2. Pendidikan Lingkungan Hidup adalah bagian yang terpenting bagi
kelangsungan hidup manusia dan perlu dilakukan dengan baik, untuk ikut
berperan serta dalam menjaga dan melindungi lingkungan hidup sebagai
bekal kehidupan di masa mendatang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
3. Membaca adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk
memperoleh informasi yang diperlukan. Kegiatan yang dilakukan oleh
pembaca untuk memperoleh pesan dari penulis dalam pembuatan suatu
informasi yang dibutuhkan pembaca.
1.6 Spesifikasi Produk
Spesifikasi produk yang diharapkan adalah:
1. Mengandung kegiatan yang sesuai dengan perkembangan bahasa anak
(membaca buku cerita bergambar).
2. Bersifat kontekstual (mengaitkan dengan lingkungan sekitar anak).
3. Buku cerita berisi lebih banyak gambar yang sangat disukai anak-anak.
4. Buku cerita dibuat dengan warna-warna untuk menarik minat anak.
5. Buku cerita bergambar berisi 55 halaman.
6. Ukuran buku 21 cm x 15 cm atau sama dengan ukuran kertas A5.
7. Buku cerita menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Pustaka
Pada sub bab kajian teori ini memuat karakteristik perkembangan anak,
membaca, gerakan literasi sekolah, buku cerita bergambar, pendidikan lingkungan
hidup.
2.1.1 Karakteristik Perkembangan Anak
1. Tahap Perkembangan Anak
Pada dasarnya dalam kehidupan manusia tidak telepas dari proses
perkembangan setiap harinya, baik kecil maupun besar tetap menjadi suatu
perkembangan dalam kehidupannya. Perkembangan yang dimaksud adalah suatu
proses perubahan tumbuh dan berkembang mulai dari dalam proses pembuahan,
sampai akhir pada kematian. Perkembangan yang dilalui setiap harinya oleh
masing-masing individu terdiri dari berbagai segi pengetahuan, emosi, bahasa,
dan sosial. Perkembangan dapat dicapai apabila ada dukungan dari
lingkungannya, seperti perkembangan yang baik akan dicapai apabila dukungan
dari lingkungannya yang baik, tetapi sebaliknya jika perkembangan yang
dilaluinya tidak di dukung baik oleh lingkungannya hasilnya akan buruk dan tidak
sesuai dengan apa yang ingin dicapai.
Seperti yang dikemukakan oleh Hawadi (dalam Desmita, 2012:9) bahwa
perkembangan secara luas menunjuk pada keseluruhan perubahan dari potensi
yang dimiliki individu dalam kualitas kemampuan, sifat, dan ciri-sciri yang baru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
atau istilah perkembangan yang mencakup konsep usia. Perkembangan yang
dimiliki individu berlangsung terus menerus yang merupakan proses perubahan
menuju tahap kematangan melalui pertumbuhan. Perkembangan yang dilalui
menghasilkan bentuk dan ciri kemampuan yang baru dari tahap aktivitas yang
sederhana ke tahap yang lebih tinggi. Dengan bergerak secara sedikit demi sedikit
secara pasti melalui suatu tahapan yang setiap harinya akan bertambah maju,
mulai dari masa pembuahan sampai berakhir dengan kematian (Desmita, 2012:9).
Perkembangan dapat diartikan sebagai deretan progresif dari perubahan
yang teratur. Progresif menandai perubahan yang terarah, membimbing untuk
maju dan bukan mundur. Teratur menandai adanya hubungan yang nyata antara
perubahan yang sudah mendahului atau yang akan mengikutinya (Hurlock,
1978:23). Demikian perubahan dari setiap individu berlangsung terus menerus
dan tidak pernah tidak berubah, melainkan akan terus mengalami perubahan yang
gerak perkembangannya semakin hari menunjukkan kemajuan yang berlanjut
terus menerus.
Perkembangan terjadi secara teratur mengikuti arah tertentu. Setiap tahap
perkembangan merupakan hasil perkembangan dari tahap sebelumnya yang
menjadi syarat bagi perkembangan ke tahap selanjutnya. Menurut Yusuf
(2016:18) terdapat 7 arah tahapan perkembangan anak yaitu tahap usia 4-16
minggu, tahap usia 16-28 minggu, tahap usia 28-40 minggu, tahap tahun kedua,
tahap tahun ketiga, tahap tahun keempat, dan tahap tahun kelima.
Tahap perkembangan usia 4-16 minggu memiliki jenis perkembangan bayi
sudah dapat menguasai 12 macam otot ocula motornya. Tahap perkemabangan
usia usia 16-28 bayi dapat menguasai otot-otot yang menyanggah kepalanya dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
menggerakkan tangannya, sudah mulai dapat meraih benda-benda. Tahap usia 28-
40 minggu bayi sudah dapat menguasai badan dan tangannya, sudah mulai bisa
duduk, menangkap, dan mempermainkan benda-benda. Tahap di tahun kedua
anak sudah pandai berjalan dan berlari, sudah dapat menggunakan kata-kata dan
mengenal identitasnya seperti nama. Tahun ketiga anak sudah dapat berbicara
dalam kalimat dan meggunakan kata-kata sebagai alat berpikir. Tahun keempat
anak mulai banyak bertanya dan dapat mulai berdiri sendiri. Tahun kelima anak
sudah mulai matang dalam menguasai gerak-gerik motoriknya, anak sudah dapat
melompat-lompat, bercerita sudah sedikit lebih panjang, lebih suka bermain
berkawin.
Dari penjelasan yang telah dipaparkan, dapat diambil kesimpulan
mengenai Tahap Perkembangan Anak adalah bahwa tahapan perkembangan yang
dimiliki setiap anak berlangsung terus menerus yang menandai adanya perubahan
teratur dengan membimbing untuk maju dan bukan mundur, dan perolehan hasil
perkembangan dari tahap sebelumnya menjadi syarat bagi perkembangan ke tahap
selanjutnya.
2. Perkembangan Anak SD Kelas Bawah
Masa usia anak-anak masuk sekolah dasar yaitu 6 atau 7 tahun dengan
menduduki bangku kelas I dan pada usia 12 tahun dengan menduduki bangku
kelas VI. Dengan demikian masa perkembangan anak di lalui dengan berbagai
tahapan dari masa awal sekolah dasar mulai dari umur 6-9 tahun berada di masa
kelas rendah dan masa akhir Sekolah Dasar mulai dari umur 10-12 tahun berada
di masa kelas tinggi (Desmita, 2012:35).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Anak-anak di usia sekolah dasar ini memiliki karakteristik perkembangan
yang bertahap sesuai dengan tingkatan kelas dan umurnya. Seperti pada masa
kelas bawah anak-anak masih senang dengan melakukan perkembangan dalam
aktivitas belajarnya melalui sesuatu yang aktif, yang dilakukan dengan bergerak,
bekerja, dan bermain yang dirasa akan membuat senang dan semangat dalam
belajarnya. Melalui tahapan dalam aktivitasnya, secara tidak langsung anak akan
mengalami proses perkembangan dalam dirinya secara bertahap sesuai dengan
tahap pertumbuhan dan kematangan dalam dirinya yang terdiri pula dari segi
pengetahuan, emosi, bahasa, dan sosialnya.
Dalam proses belajar mengajar tahapan perkembangan yang digunakan
dari berbagai pendapat agar nantinya dapat mempunyai hubungan yang erat.
Menurut Yusuf (2016:23) berdasarkan perkembangan individu sejak lahir sampai
kematangan dapat digambarkan melewati fase-fase berikut:
Tabel 2.1 Fase-Fase Perkembangan Individu
Pada masa kelas bawah sekolah dasar yang usianya antara 6 atau 7 tahun
sampai umur 9-10 tahun terdapat beberapa sifat anak-anak yang mempengaruhi
perkembangannya diantaranya (1) adanya hubungan yang baik antara keadaan
jasmani yang sehat pasti, banyaknya prestasi yang diperoleh, (2) sikap menurut
kepada peraturan-peraturan permainan, (3) adanya kecenderungan memuji diri
sendiri, (4) suka membandingkan diri dengan anak yang lain, (5) apabila tidak
dapat menyelesaikan suatu soal, maka soal itu dianggap tidak penting, (6) pada
Tahap Perkembangan Usia
Masa Usia Pra Sekolah 0,0 – 6,0
Masa Usia Sekolah Dasar 6,0 – 12,0
Masa Usia Sekolah Menengah 12,00 – 18,00
Masa Usia Mahasiswa 18,0 – 25,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
masa kelas bawah ini anak menghendaki nilai yang baik, tanpa mengingat apakah
layak diberikan nilai baik atau tidak.
Berdasarkan pembagian masa usia sekolah dasar sudah dipaparkan seperti
yang sudah tertulis di atas, dapat disimpulkan bahwa masa usia sekolah dasar ini
sering disebut dengan masa penyesuaian bersekolah. Biasanya pada umur 6-7
tahun masa di mana anak telah siap untuk memasuki sekolah dasar. Pada masa
penyesuaian bersekolah ini, anak lebih menyukai dunia yang nyata dimana
melalui pengembangan buku cerita bergambar ini dapat mewakili pengembangan
imajinasi terhadap gambar. Melalui buku cerita bergambar anak dapat
mengembanghkan imajinasinya dan dapat menyerap pengetahuan yang
terkandung dalam isi bacaan. Selain itu anak jug diharapkan dapat mengambil
nilai positif dalam cerita kemudian melaksanakannya dalam kehidupan sehari-
hari.
2.1.2 Membaca
1. Pengertian Membaca
Keterampilan berbahasa pada kurikulum di sekolah biasanya mencakup
empat segi (Tarigan,2008:1), diantaranya
a. Keterampilan menyimak/mendengarkan,
b. Keterampilan berbicara,
c. Keterampilan membaca,
d. Keterampilan menulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Dalam memperoleh keterampilan dalam berbahasa biasanya melalui cara
yang berurutan, mulai dari belajar menyimak/mendengarkan, kemudian berbicara,
sesudah itu kita dapat belajar membaca dan menulis. Namun pada dasarnya pada
keempat keterampilan tersebut merupakan satu kesatuan. Semakin terampil
seseorang dalam berbahasa, maka semakin cerah dan jelas pula jalan pikirannya.
Salah satu dari keempat keterampilan berbahasa yang sudah dijabarkan diatas
salah satunya mengenai membaca. Menurut Somadayo (2011:5) membaca
adalah proses yang digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang akan
disampaikan oleh penulis melalui kata-kata yang ditulis. Kegiatan membaca pula
dapat digunakan sebagai cara untuk berkomunikasi dengan diri sendiri ataupun
dengan orang lain. Kebiasaan melakukan kegiatan membaca ini juga merupakan
proses pembiasaan kita dalam berbahasa melalui gambaran tertulis yang dapat kita
pahami dari pesan yang disampaikan.
Membaca menurut Resmini (dalam Abidin,2012:14) adalah proses bahasa.
Anak yang akan belajar membaca harus memahami hubungan antara bahan
bacaannya dan bahasanya. Membaca dapat dikatakan sebagai suatu proses karena
langkahnya sangat mendasar dengan bahasa lisan dan memudahkan anak untuk
membacanya mulai dari membaca huruf, kata tunggal sampai kalimat.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa membaca adalah
kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh informasi. Proses penyampaian isi
bacaan dari penulis kepada pembaca.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
2. Tujuan Membaca
Tujuan utama dalam membaca adalah untuk memperoleh informasi
sebanyak banyaknya yang mencakup isi dalam bacaan dengan memahami makna
dalam isi bacaan. Menurut Blanton (dalam Somadayo, 2011:12), membaca
hendaknya memiliki tujuan, karena jika seseorang mempunyai tujuan dalam
membaca, maka seseorang itu cenderung akan lebih memahami dibandingkan
dengan seseorang yang tidak mempunyai tujuan. Seperti halnya yang di
kemukakan oleh Abidin (2012:8) tujuan membaca menjadi faktor penting yang
harus dipertimbangkan dalam menentukan strategi membaca, seperti halnya
seorang pembaca yang ingin memahami sebuah buku secara cepat dan cermat
tentu akan memilih strategi membaca untuk dapat memperoleh pada tujuannya
dalam membaca buku.
Tujuan membaca juga dapat dikemukakan dari beberapa yang penting
(Tarigan, 2008:9-10), diantaranya:
a. Membaca untuk memperoleh penemuan-penemuan atau fakta-fakta,
b. Membaca untuk memperoleh ide-ide utama,
c. Membaca untuk mengetahui urutan dalam cerita,
d. Membaca untuk menyimpulkan isi dalam cerita,
e. Membaca untuk mengelompokkan isi dalam cerita,
f. Membaca untuk menilai isi dalam cerita,
g. Membaca untuk memperbandingkan isi dalam cerita.
Dari uraian tujuan membaca di atas dapat disimpulkan bahwa seseorang
dapat memperoleh gagasan dalam suatu cerita, adalah saat di mana seseorang
dapat paham mengenai isi cerita dan dapat menyimpulkan isi dari cerita yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
sudah dibacanya menggunakan bahasanya sendiri untuk dapat diceritakan ulang.
Dengan membaca, pemikiran akan terbuka dan akan membuat seseorang menjadi
mampu menghasilkan ide-ide antar hubungan dalam suatu pemikiran.
Keterampilan dalam membaca pula akan menjadi modal dasar seseorang untuk
mampu menganalisis, dan memperbaiki bahan bacaan.
2.1.3 Gerakan Literasi Sekolah
1. Pengertian Gerakan Literasi Sekolah
Pengertian Gerakan Literasi Sekolah adalah kemampuan mengakses,
memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai kegiatan
atau aktivitas, antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis, dan atau
membaca (Faizah et all, 2016:2). Gerakan Literasi Sekolah merupakan sebuah
upaya yang dilakukan secara menyuluruh yang melibatkan semua yang menjabat
dibidang Pendidikan. Mulai dari tingkat satuan Pendidikan seluruhnya sampai
dengan keterlibatan orang tua siswa menjadi kesatuan penting dalam
terselenggaranya program Gerakan Literasi Sekolah. Seperti yang di kemukakan
oleh (Faizah et all, 2016:1) terselenggaranya Gerakan Literasi Sekolah ini
digagas dan di kemukakan oleh Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan
Menengah untuk bentuk kepedulian dan keprihatinan atas rendahnya kemampuan
siswa Indonesia dalam memahami bacaan yang berada di bawah rata-rata.
Melalui diadakannya Gerakan Literasi Sekolah ini diharapkan dapat
memanfaatkan akses lebih luas lagi pada pengetahuan agar rendahnya peringkat
kompetensi dapat diperbaiki. Kompetensi literasi dasar seperti membaca,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
menyimak, berbiacara, menulis, berhitung, dan mengamati sudah seharusnya
diberikan sejak pendidikan dasar lalu berlanjut sampai dijenjang yang lebih tinggi,
agar siswa dapat meningkatkan kemampuan untuk mencari informasi dan
pengetahuan. Di samping itu diharapkan pula siswa mampu membedakan mana
informasi yang bermanfaat dan tidak bermanfaat. Seperti halnya sesuai dengan
tujuan dari diadakannya literasi yaitu untuk mengarahkan seseorang untuk
memahami sebuah pesan yang berwujud dalam berbagai bentuk teks bacaan
(Faizah et all, 2016:1).
Diciptakan Gerakan Literasi Sekolah ini disesuaikan dengan peraturan
yang sudah ada dalam Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23
Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti, yang salah satunya mengenai
kegiatan membaca buku nonpelajaran selama lima belas menit sebelum waktu
kegiatan belajar mengajar di mulai. Kegiatan Gerakan Literasi Sekolah ini
berupaya untuk menumbuhkan kecintaan membaca kepada siswa dan menjadikan
pengalaman dalam belajar yang menyenangkan dan sekaligus dapat
mengembangkan imajinasi.
2. Tahapan Pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah
Tahapan Pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah dibagi menjadi tiga
tahapan (Faizah et all, 2016:5), diantaranya:
a. Tahap Pembiasaan
Tahap dimana diharapkan dapat menumbuhkan minat membaca
siswa terhadap bacaan dan terhadap kegiatan membaca melalui kegiatan
lima belas menit membaca (Permendikbud No. 23 Tahun 2015). Kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
membaca yang dapat dilihat dari kemampuan yang ingin dicapai pada
kegiatan literasi, diantaranya (Faizah et all, 2016:7):
Tabel 2.2 Kecakapan Literasi Tahap Pembiasaan di Kelas Bawah
Jenjang Komunikasi Bepikir Kritis
SD Kelas Bawah. Mempunyai ungkapan
empati terhadap tokoh
cerita.
Memisahkan fakta dan
fiksi.
Kegiatan membaca juga dilakukan pada tahap pembiasaan terutama pada
jenjang sekolah dasar kelas bawah, diantaranya (Faizah et all, 2016:7) :
Tabel 2.3 Fokus dan Prinsip Kegiatan Membaca di Tahap Pembiasaan
Terdapat pula langkah-langkah kegiatan pada tahap pembiasaan, seperti
yang dijabarkan sebagai berikut (Faizah et all, 2016:10):
1.). Membaca 15 menit sebelum pelajaran dimulai
a.) Membaca Nyaring
Guru atau putugas perpustakaan membacakan buku atau bahan
bacaan dengan suara nyaring. Kegiatan membaca nyaring yang dilakukan
Jenjang Menyimak Membaca Fokus
Kegiatan
Jenis
Bacaan
Sarana
dan
Prasarana
SD kelas
bawah.
Menyimak
cerita untuk
menumbuhk
an empati.
Mengenali
dan
membuat
inferensi,
prediksi,
terhadap
gambar.
Membacakan
buku dengan
nyaring,
membaca
dalam hati.
Buku cerita
bergambar,b
uku tanpa
teks
(wordless
picture
books), buku
dengan teks
sederhana,
baik fiksi
maupun
nonfiksi.
Sudut baca
kelas,
perpusta-
kaan, area
baca, UKS,
kantin,
kebun
sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
bertujuan untuk: (1) memotivasi siswa agar mau membaca, (2) membuat
siswa dapat membaca dan gemar membaca, (3) memberikan pengalaman
membaca yang menyenangkan, (4) membangun komunikasi antara guru
dengan siswa, (5) guru atau petugas perpustakaan menjadi teladan dalam
membaca.
b.) Membaca Dalam Hati
Membaca dalam hati merupakan kegiatan membaca lima belas
menit yang diberikan kepada siswa tanpa gangguan atau dengan
menciptakan suasana yang tenang, nyaman, agar siswa dapat
berkonsentrasi pada buku yang dibacanya. Kegiatan membaca dalam hati
ini bertujuan untuk menumbuhkan kebiasaan untuk siswa dalam membaca.
2.) Menata sarana dan lingkungan kaya literasi
Sarana literasi yang dapat dikelola dengan baik mampu
meningkatkan minat membaca siswa, diantaranya: (1) perpustakaan, (2)
sudut baca kelas, (3) area baca, (4) UKS, kantin, dan kebun sekolah.
3.) Menciptakan lingkungan kaya teks
Untuk menumbuhkan budaya literasi di lingkungan sekolah atau di
ruang kelas dilengkapi dengan bahan-bahan kaya teks, misalnya di dalam
ruang kelas ditempeli beberapa tulisan atau gambar, di lingkungan
sekolah ditempeli poster-poster, koran, atau buletin yang menumbuhkan
pengetahuan, atau majalah dinding di setiap area lingkungan sekolah
sebagai bentuk hasil karya siswa mengenai berbagai hal.
4.) Memilih buku bacaan di SD
Pemilihan buku dapat disesuaikan dengan tingkat jenjang umur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
siswa, diantaranya seperti pemilihan buku bacaan di SD kelas bawah
yaitu:
Tabel 2.4 Memilih Buku Bacaan di SD Kelas Bawah
b. Tahap Pengembangan
Tahap yang mempunyai tujuan untuk mempertahankan minat
terhadap bacaan dan terhadap kegiatan membaca, serta dapat
meningkatkan kelancaran dan pemahaman siswa dalam membaca.
Kegiatan membaca yang dapat dilihat dari kemampuan yang ingin dicapai
pada kegiatan literasi tahap pengembangan, diantaranya (Faizah et all,
2016:27):
Jenjang Konten Bacaan yang Sesuai Dengan
Siswa Ilustrasi
SD Kelas
Bawah
1) Siswa didampingi ketika memilih
buku.
2) Buku mengandung informasi yang
sederhana dan atau kejadian sehari-
hari.
3) Cerita mengandung nilai yang
menginspirasi dan mengembangkan
imajinasi.
4) Buku dapat berjenis tokoh binatang
(fabel).
5) Buku dapat mengandung pesan nilai
seperti moral, sosial, dan kognitif.
6) Buku yang dibacakan dapat
berukuran besar.
1) Ilustrasi memiliki
alur yang
sederhana.
2) Tidak perlu
mengulangi teks
dari apa yang
sudah
digambarkan oleh
ilustrasi (buku
bergambar).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Tabel 2.5 Kecakapan Literasi Tahap Pengembangan di Kelas Bawah
Tabel 2.6 Fokus Kegiatan Membaca di Tahap Pengembangan
Fokus terhadap kegiatan literasi juga dilakukan pada tahap pengembangan
terutama pada jenjang sekolah dasar kelas bawah, diantaranya (Faizah et all,
2016:29) :
Terdapat pula langkah-langkah kegiatan pada tahap pembiasaan, seperti
yang dijabarkan sebagai berikut:
1.) Membacakan nyaring interaktif
Guru membacakan buku/bahan bacaan dan mengajak siswa untuk
Jenjang Menyimak Membaca Berbicara Menulis Memilah
Informasi
SD kelas
bawah.
Menyimak
cerita untuk
menumbuhk
an empati.
*Mengeja
kalimat dan
memahami
kata-kata
dalam cerita
sederhana.
*Membaca
gambar
untuk
memahami
alur cerita.
Menjawab
pertanyaan
tentang
tokoh cerita
dan
kejadian
dalam
cerita.
Bercerita
melalui
gambar atau
kata/kalimat
sederhana.
Mengiden-
tifikasi tokoh
utama dan
alur cerita
sederhana.
Jenjang Fokus Kegiatan Media
SD Kelas
Bawah Guru membacakan nyaring
interaktif.
Guru memandu siswa untuk
membaca buku bergambar.
Guru membaca buku
bergambar bersama siswa.
Membaca mandiri.
Siswa menggambar tokoh atau
kejadian dalam cerita, atau
menulis beberapa kata dalam
cerita.
Buku cerita bergambar.
Buku cerita bergambar
berukuran besar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
menyimak dan menanggapi bacaan dengan aktif. Proses membacakan ini bersifat
interaktif karena guru memeragakan bagaimana berpikir menanggapi bacaan dan
menyuarakannya dan mengajak siswa melakukan hal yang sama.
2.) Membaca terpadu
Guru memandu siswa ke dalam kelompok kecil (4-6 siswa) pada kegiatan
membaca untuk meningkatkan pemahaman, dengan menggunakan fasilitas
pendukung seperti buku untuk dibaca, alat tulis, papan untuk menempel, kertas
besar, perekat.
3.) Membaca bersama
Guru menunjukkan cara membaca kepada seluruh siswa di kelas atau
kepada satu per satu siswa. Guru dapat membaca bersam-sama dengan siswa, lalu
meminta siswa untuk bergiliran dalam membaca. Kegiatan ini bertujuan untuk
memberikan pengalaman kepada siswa untuk membaca nyaring dan
meningkatkan kelancaran membaca mereka.
4.) Membaca mandiri
Kegiatan membaca mandiri adalah dimana siswa memilih bacaan yang
disukainya dan membaca dengan mandiri. Salah satu bentuk membaca mandiri
adalah dengan membaca dalam hati.
c. Tahap Pembelajaran
Kegiatan literasi pada tahap pembelajaran ini bertujuan untuk
mempertahankan minat siswa terhadap bacaan dan terhadap kegiatan membaca
serta meningkatkan kemampuan literasi siswa melalui buku-buku pengayaan dan
buku pelajaran. Kegiatan literasi pada tahap pembelajaran meningkatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
kemampuan berbahasa respektif (membaca dan menyimak) dan aktif (berbicara
dan menulis). Kemampuan membaca dan menulis ditingkatkan agar peningkatan
kemampuan di area berbahasa (membaca, menulis, menyimak, berbicara) dapat
dilakukan secara terukur dan berkelanjutan.
Jenjang kemampuan membaca di SD dalam tingkatan awal seperti yang
akan dijabarkan sebagai berikut:
Tabel 2.7 Jenjang Kemampuan Membaca Awal SD Kelas Bawah
Dari penjabaran mengenai kegiatan Gerakan Literasi Sekolah yang sudah
disebutkan di atas, diharapkan program yang sudah diciptakan dapat
menumbuhkembangkan semangat ingin tahu dan cinta pengetahuan dari siswa
dengan lebih rajin dalam membaca. Dengan menjadikan sekolah sebagai tempat
yang nyaman dalam belajar dan dapat mengolah pengetahuan secara berkelanjutan
Jenjang Kelompok Kemampuan Kemampuan
Pembaca
Awal SD
Kelas
Bawah
Kemampuan pengucapan Dapat mengidentifikasi bunyi
huruf-huruf.
Belum dapat mengeja kombinasi
huruf-huruf.
Pemahaman kosakata Membaca sebagian kata-kata.
Pemahaman tata bahasa Memahami arti intonasi ketika
dibacakan cerita.
Kemampuan menggunakan
konteks untuk memahami
bacaan
Menggunakan ilustrasi untuk
memahami cerita.
Kemampuan menangkap dan
menanggapi bacaan
Dapat menjawab sebagian
pertanyaan terkait cerita yang
telah dibacakan.
Dapat memberikan tanggapan
yang menunjukkan pemahaman
(mengangguk, mata mengikuti
gerak tangan pembaca, dll)
Perilaku membaca Mendengar dan menyimak
dengan baik hampir sepanjang
waktu ketika dibacakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
dalam pembelajaran dengan menghadirkan beragam buku bacaan yang
mendukung.
2.1.4 Buku Cerita Bergambar
1. Pengertian Buku Cerita Bergambar
Buku cerita bergambar memegang peranan yang sangat penting dalam
proses belajar. Buku cerita bergambar dapat memperlancar pemahaman dan
memperkuat ingatan. Gambar juga dapat menumbuhkan minat siswa dalam
membaca dan dapat memberikan hubungan dengan isi materi pelajaran dengan
dunia nyata. Menurut Nurgiyantoro (2005:152) pengertian dari buku cerita
bergambar adalah buku cerita yang menampilkan teks narasi dengan bahasa yang
sederhana dan disertai ilustrasi atau gambar-gambar.
Menurut Mitchell (dalam Nurgiyantoro, 2005:153) mengemukakan bahwa
buku cerita bergambar adalah buku yang menampilkan gambar dan teks yang
keduanya saling berhubungan. Antara tulisan maupun gambar keduanya saling
melengkapi dan saling membutuhkan. Disamping itu perlu adanya kesesuaian
antara gambar-gambar cerita dengan alur teks cerita yang diceritakan. Dengan
adanya gambar tampilan pada buku cerita bergambar akan lebih menarik lagi
untuk anak.
Menurut S. Hasanudin (2015:4-5) teks cerita pada sastra anak seringkali
dilengkapi dengan ilustrasi atau gambar sebagai penunjang cerita dan menjadi
karakteristik tersendiri dalam dalam sastra anak. Menurut Sarumpaet (2010:18)
buku cerita bergambar adalah buku yang menyuguhkan cerita dengan
menggunakan gambar. Baik cerita maupun gambar sama-sama mempunyai fungsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
untuk menyampaikan ceirta sehingga kedua aspek saling mengisi dan
menjelaskan. Buku cerita bergambar dapat membantu mempermudah anak yang
masih mengalami kesulitan membaca atau belum lancar membaca.
Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa cerita
bergambar adalah sebuah cerita yang ditulis dengan gaya bahasa ringan, yang
dilengkapi dengan gambar yang merupakan kesatuan dari cerita untuk membantu
dalam memahami alur yang terkandung dalam cerita. Melalui buku cerita
bergambar pula anak dapat merasa terbantu sehingga anak dapat memahami
bacaannya dengan menggunakan bantuan dari gambar yang mendukung cerita.
2. Manfaat Buku Cerita Bergambar
Manfaat yang diperoleh dari penggunaan buku cerita bergambar adalah
siswa diharapkan dapat memahami isi gambar, sehingga siswa lebih termotivasi
dan lebih tertarik untuk membaca dan mengetahui isi dari buku cerita bergambar.
Dengan demikian membaca dengan menggunakan media sangat diperlukan bagi
siswa untuk dapat menarik minat siswa dalam membaca, sehingga kemampuan
membaca siswa dapat meningkat dan pengetahuan siswa bertambah dibandingkan
sebelum menggunakan buku cerita bergambar.
Melalui buku cerita bergambar dapat menumbuhkan minat siswa dalam
membaca dan dapat memberikan hubungan dengan isi materi pelajaran dengan
dunia nyata. Menurut Farida (2010:12) gambar adalah bahasa alam pikir anak,
semua informasi yang di terima akan dipikirkan di alam pikiran dalam bentuk
konkret, bentuk yang sesuai dengan pemikirannya sendiri.
Menurut Brown (dalam Gehe, 1984:23-24) mempunyai sejumlah implikasi
pengajaran, diantaranya:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
a. Dalam penggunaan gambar dapat merangsang minat atau perhatian
siswa.
b. Gambar lebih efektif sebagai penyampaian informasi.
c. Warna realistik pada gambar-gambar lebih disukai oleh siswa.
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa manfaat dari media
buku cerita bergambar adalah dapat merangsang dan menarik minat membaca
siswa, serta dapat membantu siswa dalam memahami dan mengingat. Buku cerita
bergambar dapat digunakan sebagai media belajar yang sederhana, apa adanya
yang sesuai dengan situasi atau keadaan yang ada, dapat dipegang dan diraba
siswa serta jelas dan mudah untuk dipahami oleh siswa.
3. Fungsi Buku Cerita Bergambar
Dalam pengembangan buku cerita bergambar beberapa hal tentang fungsi
dan pentingnya buku cerita bergambar pada anak, diantaranya (Nurgiyantoro,
2005:159-160):
a. Buku cerita bergambar dapat membantu anak dalam mengembangkan
emosi terhadap keadaan diri sendiri dan orang lain. Berbagai sikap dan
reaksi emosi anak perlu mendapat rangsangan untuk penyaluran agar
perkembangan emosi berjalan secara wajar dan terkontrol.
b. Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk belajar tentang
dunia, menyadarkan anak tentang keberadaan dunia di tengah
masyarakat dan alam. Melalui buku cerita bergambar anak dapat
belajar tentang kehidupan bermasyarakat untuk menambah
pengalaman hidup yang penting dalam perkembangan dirinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
c. Buku cerita bergambar dapat membantu anak belajar tentang orang
lain. Hubungan yang ada terjadi, dan pengembangan perasaan. Dengan
menampilkan hubungan antar manusia dapat mengajarkan pada anak
untuk bersikap dan bertingkah laku sesuai dengan tuntutan kehidupan
sosial budaya masyarakat. Hal tersebut dapat membangun perasaan
anak lewat hubungan antar sesama. Melalui buku cerita bergambar
anak belajar tentang kehidupan secara nyata lewat kata-kata dan
gambar.
d. Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk memperoleh
kesenangan. Hal itu diperoleh lewat cerita dan gambar-gambar yang
menarik, bagus, dan cenderung nyata dan hal-hal yang lucu yang dapat
merangsang anak untuk tertawa senang.
e. Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk menghargai
keindahan. Sikap menghargai keindahan dapat menunjang
pengembangan sikap dan perilaku halus pada diri anak.
f. Buku cerita bergambar dapat membantu anak merangsang imajinasi.
Mengembangkan daya imajinasi anak melalui gambar-gambar yang
mendukung cerita dan yang dapat memperkuat pemahaman terhadap
cerita.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi dari buku cerita
bergambar sangatlah banyak, dan dapat menunjukkan perkembangan anak kepada
minat membaca untuk menambah ilmu dan pengetahuan, bahkan daya imajinasi
melalui gambar-gambar yang indah dan menarik serta dalam teks cerita yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
menyangkut mengenai hubungan antar sesama dalam kehidupan bermasyarakat.
2.1.5 Pendidikan Lingkungan Hidup
1. Pengertian Lingkungan Hidup
Pada umumnya lingkungan hidup dimaksudkan keseluruhan persyaratan
kehidupan, khususnya bagi manusia. Menurut Soemarwoto (2001:51) lingkungan
hidup adalah ruang yang ditempati oleh makhluk hidup bersama dengan makhluk
tak hidup yang lainnya. Lingkungan yang baik akan membuat orang nyaman dan
betah hidup dalam lingkungan (Soemarwoto, 2001:56). Pendidikan lingkungan
hidup menurut Daryanto (2013:1) adalah pendidikan tentang lingkungan hidup
dalam bagian penyuluhan secara langsung maupun secara tidak langsung dalam
membentuk kepribadian mandiri serta pola pikir sehingga dapat merefleksikan
dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan lingkungan hidup merupakan upaya
melestarikan dan menjaga lingkungan serta ekosistem kehidupan makhluk hidup
yang memberikan sumbangan pada keberlangsungan kehidupan yang seimbang
dan harmonis.
Menurut Wulandari (2016:1154) pendidikan lingkungan hidup adalah
suatu proses untuk membangun populasi manusia di dunia yang sadar dan peduli
terhadap lingkungan dan masalah, serta masyarakat yang memiliki pengetahuan,
sikap dan tingkah laku, motivasi, dan komitmen untuk bekerja sama, baik secara
individu maupun secara bersama. Visi pendidikan lingkungan hidup menurut
Widodo (2015:68) yaitu, terwujudnya manusia Indonesia yang memiliki
pengetahuan, kesadaran dan keterampilan untuk berperan aktif dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
melestarikan dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup.
Pendidikan lingkungan hidup perlu diketahui siswa sejak dini karena
mempunyai peran penting dalam kelanjutan kehidupan manusia yang layak untuk
dipertahankan, karena kesadaran untuk merawat, menjaga dan memelihara
lingkungan sebagai sumber kelangsungan hidup manusia masih kurang. Oleh
sebab itu dari sejak dasar anak sudah mulai diperkenalkan dengan pendidikan
lingkungan hidup untuk sebuah tindakan yang perlu di lakukan dengan baik,
untuk ikut berperan serta dalam menjaga dan melindungi lingkungan hidup
sebagai bekal kehidupan di masa mendatang. Peran serta sekolah sebagai lembaga
pendidikan memiliki peran penting dalam rangka membantu terwujudnya program
Adiwiyata. Program Adiwiyata dikembangkan berdasarkan norma-norma dalam
kehidupan, diantaranya adalah: kebersamaan, keterbukaan, kesetaraan, kejujuran,
keadilan, dan kelestarian fungsi lingkungan hidup dan sumber daya alam.
Pelaksanaan Adiwiyata menurut Agustiningsih (2015:178) secara
langsung berhubungan dengan siswa melalui pendidikan berbasis lingkungan
hidup. Adiwiyata mempunyai pengertian sebagai tempat yang baik di mana dapat
diperoleh pada ilmu pengetahuan yang menjadi dasar manusia menuju terciptanya
kesejahteraan hidup menuju pada cita-cita pembangunan berkelanjutan. Tujuan
dari dilakukannya kegiatann Adiwiyata adalah untuk mewujudkan warga sekolah
yang bertanggungjawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup melalui tata pengelolaan sekolah yang baik untuk mendukung
pembangunan berkelanjutan. Untuk mencapai tujuan program Adiwiyata maka
ditetapkan empat komponen program yang menjadi satu kesatuan utuh, yang
meliputi: (1) kebijakan berwawasan lingkungan, (2) pelaksanaan kurikulum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
berbasis lingkungan, (3) kegiatan lingkungan berbasis partisipatif, (4) pengelolaan
sarana pendukung ramah lingkungan (Agustiningih, 2015:178).
Dari penjelasan yang telah dipaparkan di atas dapat diambil kesimpulan
mengenai Pendidikan Lingkungan Hidup dan kegiatan Adiwiyata adalah
diharapkan menjadi salah satu solusi dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman siswa mengenai pelestarian dan kegunaan lingkungan hidup. Program
kegiatan Adiwiyata mengajak siswa untuk sadar akan lingkungan hidup yang
masih sangat kurang diperhatikan. Belum adanya tanggung jawab manusia bahwa
lingkungan hidup dapat menjadi bekal untuk kelangsungan hidup manusia dimasa
mendatang, serta dapat menumbuhkan kecintaan siswa pada lingkungan sejak
dini.
2. Tujuan Pendidikan Lingkungan Hidup
Masalah lingkungan disebabkan karena ketidakmampuan mengembangkan
nilai sosial, gaya hidup yang tidak mampu membuat hidup kita menjadi sesuai
dengan lingkungan. Oleh karena itu pelestarian lingkungan hidup termasuk ke
dalam salah satu tugas yang perlu diprioritaskan umat manusia saat ini.
Mengembangkan kepedulian dalam hidup untuk kelangsungan kehidupan dimasa
mendatang. Pengenalan lingkungan dapat dilakukan mulai dari tingkat Taman
Kanak-Kanak sampai dengan Perguruan Tinggi.
Oleh karena itu tujuan jangka panjang pendidikan lingkungah hidup
adalah mengembangkan warga negara yang memiliki pengetahuan tentang
lingkungan biofisik dan masalahnya, yang berkaitan menumbuhkan kesadaran
untuk terlibat aktif secara efektif dalam tindakan membangun masa depan yang
lebih baik. Menurut Daryanto (2013:11) Pendidikan lingkungan hidup memliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
tujuan seperti yang dirumuskan pada waktu Konferensi Antar Negara tentang
Pendidikan Lingkungan Hidup pada tahun 1975 di Tbilisi yaitu, meningkatkan
kesadaran berhubungan dengan saling ketergantungan ekonomi, sosial, politik,
dan ekologi antara daerah perkotaan dan pedesaan; memberikan kesempatan
kepada individu untuk memperoleh pengetahuan, nilai-nilai, sikap, tanggung
jawab, dan keterampilan yang dibutuhkan untuk melindungi dan meningkatkan
lingkungan; menciptakan pola baru perilaku individu, kelompok, dan masyarakat
secara menyeluruh menuju lingkungan yang sehari, seimbang, dan serasi.
Tujuan pendidikan lingkungan tersebut dapat dijabarkan menjadi enam
kelompok (Daryanto, 2013:11), yaitu:
a. Kesadaran, yaitu memberi dorongan kepada setiap individu untuk
memperoleh kesadaran dan kepekaan terhadap lingkungan dan
masalahnya.
b. Pengetahuan, yaitu membantu setiap individu untuk memperoleh berbagai
pengalaman dan pemahaman dasar tentang lingkungan dan masalahnya.
c. Sikap, yaitu membantu setiap individu untuk memperoleh nilai dan
kemampuan mendapatkan pilihan yang tepat, serta mengembangkan sikap
peka terhadap lingkungan dan memberikan motivasi untuk berperan secara
aktif dalam peningkatan dan perlindungan lingkungan.
d. Keterampilan, yaitu membantu setiap individu untuk memperoleh
keterampilan dalam menentukan dan memecahkan masalah lingkungan.
e. Partisipasi, yaitu memberikan motivasi kepada individu untuk berperan
serta secara aktif dalam pemecahan masalah lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
f. Evaluasi, yaitu mendorong setiap individu agar memiliki kemampuan
mengevaluasi pengetahuan lingkungan yang ditinjau dari segi ekologi,
sosial, ekonomi, politik, dan faktor-faktor pendidikan.
Pada dasarnya tujuan dari pendidikan lingkungan hidup merupakan
dorongan yang diberikan kepada setiap orang untuk memperoleh kesempatan
dalam menambah ilmu pengetahuan dan keterampilan serta sikap yang harus
dikembangkan untuk mulai peduli terhadap lingkungan hidup yang nantinya dapat
menjadi bekal untuk masa yang akan datang.
2.2 Penelitian Yang Relevan
Dari beberapa penelitian yang dilakukan oleh peneliti, terlebih dahulu
peneliti melakukan penelitian yang terkait dengan mengambil beberapa penelitian
yang sudah ada. Penelitian tersebut adalah sebagai berikut:
Peneliti pertama dilakukan oleh: Rosari, (2014) yang melakukan penelitian
dengan judul artikel “Penerapan Metode Bercerita Berbantuan Media Buku
Cerita Bergambar Untuk Meningkatkan Perilaku Moral” dengan meneliti anak
usia dini. Dalam penelitian ini peneliti memberikan tujuan penelitian untuk
mengetahui peningkatan perkembangan perilaku moral pada anak kelompok B di
TK Kecubung Desa Patas Kecamatan Gerokgak melalui metode bercerita
berbantuan media buku cerita bergambar. Penelitian ini menggunakan teknik
pengumpulan data melalui observasi dengan menggunakan instrumen lembar
observasi. Dalam artikel ini peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas
dengan menggunakan dua siklus. Subjek pada penelitian ini berjumlah 11 orang
anak yang terdiri dari 6 anak perempuan dan 5 anak laki-laki. Variabel penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
ini adalah perkembangan perilaku moral. Selanjutnya pada penggunaan metode
analisis statistik deskriptif dan metode analisis deskriptif kuantitatif.
Peneliti kedua yang dilakukan oleh: Afandi, (2013) dengan judul
“Integrasi Pendidikan Lingkungan Hidup Melalui Pembelajaran IPS Di Sekolah
Dasar Sebagai Alternatif Menciptakan Sekolah Hijau”. Penelitian ini bertujuan
untuk mengintegrasikan pendidikan lingkungan hidup ke dalam pembelajaran IPS
di sekolah dasar. Penelitian ini adalah penelitian pustaka dengan metode studi
dokumen. Hasil penelitian bahwa pendidikan lingkungan hidup dapat di
integrasikan ke dalam pembelajaran IPS di sekolah dasar melalui 6 standar
kompetensi dasar.
Peneliti ketiga yang dilakukan oleh: Sukartiningsih, (2004) dengan judul
“Peningkatan Kualitas Pembelajaran Membaca Dan Menulis Permulaan Di
Kelas 1 Sekolah Dasar Melalui Media Kata Bergambar.” Penelitian ini bertujuan
mengembangkan media kata bergambar untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran membaca dan menulis permulaan di kelas 1 SD. Dilihat pada data
yang dikumpulkan dengan menggunakan dua jenis instrumen, yaitu pedoman
wawancara dan pedoman observasi. Penelitian ini menghasilkan produk media
kata bergambar yang memiliki karakteristik dan spesifikasi yang tampak dari
wujud, ukuran, bentuk tulisan, gambar, jenis kata yang dipakai, dan warna pada
media kata bergambar.
Berdasarkan ketiga penelitian relevan diatas maka peneliti berinisiatif akan
melakukan peneliatian berupa pengembangan buku cerita bergambar berbasis
lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa kelas bawah. Berikut ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
adalah literatur map dari penelitian-penelitian sebelumnya yang relevan dengan
penelitian:
Gambar 2.1 Literatur map Hasil Penelitian Yang Relevan
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa terdapat beberapa perbedaan
penelitian ini dengan penelitian sebelumnya. Pada penelitian yang pertama
membahas mengenai penerapan metode bercerita dengan menggunakan bantuan
media buku cerita bergambar untuk meningkatkan perilaku moral sedangkan
peneliti akan mengembangkan buku cerita bergambar yang mengajarkan siswa
untuk mempunyai sikap peduli terhadap lingkungan hidup dan membantu proses
pembelajaran membaca.
Penelitian kedua membahas tentang pendidikan lingkungan hidup dalam
mengintegrasikan dalam pendidikan lingkungan hidup di sekolah dasar sebagai
Rosari, (2014)
“Penerapan
Metode Bercerita
Berbantuan
Media Buku
Cerita
Bergambar Untuk
Meningkatkan
Perilaku Moral.”
Afandi, (2013)
“Integrasi
Pendidikan
Lingkungan Hidup
Melalui
Pembelajaran IPS
Di Sekolah Dasar
Sebagai Alternatif
Menciptakan
Sekolah Hijau.”
Sukartiningsih,
(2004)
“Peningkatan
Kualitas
Pembelajaran
Membaca Dan
Menulis
Permulaan Di
Kelas 1 Sekolah
Dasar Melalui
Media Kata
Bergambar.”
“Pengembangan Buku Cerita Bergambar Berbasis Pendidikan
Lingkungan Hidup Untuk Pembelajaran Membaca Siswa
Kelas III SD Kanisius Kumendaman Yogyakarta”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
cara alternatif dalam menciptakan sekolah hijau pada pembelajaran IPS sedangkan
peneliti akan mengembangkan buku cerita bergambar untuk pembelajaran
membaca kelas bawah yang berbasis pendidikan lingkungan hidup.
Penelitian ketiga membahas mengenai peningkatan kualitas pembelajaran
membaca dan menulis permulaan di kelas rendah melalui media kata bergambar
sedangkan peneliti akan mengembangkan buku cerita tentang pendidikan
lingkungan hidup untuk digunakan sebagai alat untuk membantu dalam
pembelajaran membaca.
Berdasarkan ketiga penelitian tersebut peneliti akan membuat
pengembangan buku cerita bergambar. Peneliti berharap agar buku cerita
bergambar yang dihasilkan dapat digunakan sebagai dorongan kepada siswa kelas
bawah untuk mulai peduli kepada lingkungan disekitar, selain itu juga dapat
digunakan sebagai buku untuk proses pembelajaran membaca.
2.3 Kerangka Berpikir
Perkembangan anak pada masa kelas bawah adalah masa di mana anak-
anak masih senang dengan melakukan aktivitas belajarnya melalui kegiatan yang
aktif, seperti diantaranya melakukan kegiatan dengan bergerak, bekerja, dan
bermain. Kegiatan yang dilakukan disesuaikan dengan apa yang bisa membuat
senang dan semangat dalam belajarnya. Salah satu aspek dalam perkembangan
anak kelas bawah yaitu dengan menumbuhkan motivasi dan membantu anak
dalam pembelajaran membaca. Di jaman yang sudah moderen ini kebiasaan untuk
membaca menjadi sulit untuk ditumbuhkan dan menjadi perhatian bagi pendidik
dan orang tua. Hal ini disebabkan karena kebiasaan malas membaca bagi kalangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
siswa sekolah dasar sudah menjadi kebiasaan yang sulit untuk dihilangkan.
Saat ini masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam membaca
yang diantaranya ada siswa yang tidak bisa membaca, ada pula siswa yang sudah
bisa membaca tetapi masih belum lancar. Kesulitan-kesulitan tersebut dialami
karena adanya kebiasaan malas membaca. Kurangnya ketersediaan dalam
terciptanya pembelajaran menarik yang mendukung seperti media belajar menjadi
salah satu kesulitan yang dialami siswa kelas III SD Kanisius Kumendaman
Yogyakarta pada pembelajaran membaca
Untuk mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut perlu adanya pengembangan
media belajar dalam pembelajaran yang menarik. Guru diharapkan dengan adanya
media belajar yang menarik dapat membantu dalam proses peningkatan
kemampuan membaca siswa dan dapat memotivasi siswa dalam pembelajaran
membaca. Dari berbagai media pembelajaran yang ada peneliti memilih buku
cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran
membaca siswa kelas III.
Dalam upaya pelaksanaan penggunaan media buku cerita bergambar
diharapkan bisa berpengaruh pada keinginan dari dalam diri siswa untuk lebih
meningkatkan minat dalam membaca. Menurut Resmini (dalam Abidin,2012:14)
membaca adalah proses bahasa. Anak yang akan belajar membaca harus
memahami hubungan antara bahan bacaannya dan bahasanya. Keinginan untuk
memahami tersebut dilakukan siswa tanpa harus disuruh dan timbul karena
adanya keinginan dan dorongan dari dalam diri sendiri. Siswa akan lebih tertarik
membaca jika buku yang akan dibaca mengandung unsur gambar dan warna yang
akan membuat bacaan lebih menarik dan akan mengembangkan imajinasinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
secara lebih luas. Menurut Nurgiyantoro (2005:152) pengertian dari buku cerita
bergambar adalah buku yang menampilkan teks narasi dengan bahasa yang
sederhana dan disertai ilustrasi atau gambar-gambar.
Tidak hanya sekedar dukungan dari gambar dan warna yang tertuang
dalam buku cerita bergambar tetapi dapat pula memasukkan unsur pengetahuan
dasar yang harus dimiliki siswa sebagai bekal mengetahui pengetahuan umum di
lingkungan sekitar. Menurut Wulandari (2016:1154) pendidikan lingkungan hidup
adalah suatu proses dimana populasi manusia di dunia diharapkan mempunyai
sikap sadar dan peduli terhadap lingkungan, memiliki pengetahuan, sikap dan
tingkah laku, motivasi, dan komitmen untuk bekerja sama, baik secara individu
maupun secara bersama.
Berdasarkan hal yang sudah dijelaskan di atas peneliti bermaksud untuk
mengembangkan sebuah buku cerita bergambar yang mengarah pada pendidikan
lingkungan hidup dan pembelajaran membaca untuk anak kelas III, sehingga
melalui buku cerita bergambar ini peneliti mengharapkan agar nilai positif yang
terkandung dalam cerita dapat dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
2.4 Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan uraian teori di atas yang sudah dijelaskan, maka dapat
dirumuskan pertanyaan peneliti adalah:
1. Bagaimana mengembangkan buku cerita bergambar berbasis pendidikan
lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa kelas III SD
Kanisius Kumendaman?
2. Bagaimana kualitas produk buku cerita bergambar berbasis pendidikan
lingkungan hidup yang layak untuk pembelajaran membaca siswa kelas III
SD Kanisius Kumendaman?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini
menggunakan Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2016:2)
metode penelitian dan pengembangan Research and Development (R&D)
merupakan metode penelitian yang berfungsi untuk menguji, mengembangkan,
dan menciptakan produk tertentu. Sedangkan menurut Borg and Gall (dalam
Sugiyono,2016:28) penelitian dan pngembangan merupakan proses yang
digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk. Menguji produk
yang telah ada karena adanya keraguan terhadap produk tersebut, pengembangan
berarti memperbaiki dan menyempurnakan produk yang telah ada supaya lebih
praktis digunakan, dan juga lebih produktif dan lebih efisien. Menciptakan sendiri
berarti membuat produk baru yang kreatif yang sebelumnya belum pernah ada.
Sukmadinata (2011:164) berpendapat bahwa penelitian dan
pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan
produk baru atau mengembangkan produk yang sudah ada yang dapat
dipertanggungjawabkan. Tujuan akhir dari Research and Development (R&D)
adalah menghasilkan suatu produk yang dianggap handal karena telah melalui
tahap-tahap pengujian dan revisi; produk yang dihasilkan sesuai kebutuhan
lapangan sesuai dengan hasil analisis kebutuhan; proses pengembangan produk
dilakukan secara ilmiah dengan menganalisis data secara empiris (Sanjaya,
2013:130). Sehingga pengembangan buku cerita bergambar ini dirancang dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
menggunakan metode penelitian dan pengembangan.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat di simpulkan bahwa penelitian dan
pengembangan Research and Development (R&D) adalah langkah-langkah untuk
mengembangkan atau menghasilkan produk yang sudah teruji kebenarannya. Pada
penelitian kali ini yang akan dikembangkan adalah produk berupa buku cerita
bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca
kelas III SD Kanisius Kumendaman.
3.2 Setting Penelitian
3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SD Kanisius Kumendaman Yogyakarta yang
dimana akan dilakukan kepada 6 siswa kelas III SD Kanisius Kumendaman
Yogyakarta beralamat di Jalan MT. Haryono, Suryodiningratan, Kota Yogyakarta,
Daerah Istimewa Yogyakarta.
3.2.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah satu siswa kelas III SD Kanisius Kumendaman
Yogyakarta. Analisis kebutuhan dilakukan kepada guru kelas III SD Kanisius
Kumendaman Yogyakarta. Uji coba produk yang sudah di revisi akan dilakukan
kepada 6 siswa kelas III SD Kanisius Kumendaman Yogyakarta.
3.2.3 Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah buku cerita bergambar. Media buku
cerita bergambar ini diciptakan untuk membantu siswa kelas III SD Kanisius
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Kumendaman Yogyakarta dalam pembelajaran membaca. Buku cerita bergambar
ini dikembangkan dengan berbasis pendidikan lingkungan hidup.
3.2.4 Waktu Penelitian
Penelitian pengembangan produk berupa buku cerita bergambar berbasis
pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca di kelas III SD
Kanisius Kumendaman Yogyakarta ini dilaksanakan pada bulan Desember 2016
sampai dengan bulan April 2017. Analisis kebutuhan yang dilakukan kepada guru
kelas III pada tanggal 15 Desember 2016, dan uji coba produk 27 April 2017.
3.3 Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian dan pengembangan ini meliputi langkah-langkah
penelitian yang dilakukan. Penelitian yang peneliti lakukan bersifat meneliti dan
mengembangkan produk yang sudah ada. Langkah penelitian dan pengembangan
produk ini menggunakan penelitian dan pengembangan Sugiyono. Menurut
Sugiyono (2016:32) penelitian dan pengembangan mempunyai 4 tingkat kesulitan
yaitu: meneliti tanpa menguji (tidak membuat dan tidak menguji produk), menguji
tanpa meneliti (menguji validitas produk yang telah ada), meneliti dan menguji
dalam upaya mengembangkan produk yang telah ada, meneliti dan menguji dalam
menciptakan produk baru. Hal ini dipaparkan sebagai berikut:
1. Penelitian dan pengembangan yang paling rendah pada level 1 posisinya
adalah melakukan penelitian tetapi tidak dilanjutkan dengan membuat
produk dan tidak melakukan pengujian lapangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
2. Penelitian dan pengembangan tingkat berikutnya pada level 2 adalah
penelitian yang tidak membuat rancangan produk melalui penelitian
tetapi langsung memvalidasi atau menguji produk yang ada.
3. Penelitian dan pengembangan pada level 3 adalah peneliti melakukan
penelitian dan pengujian untuk mengembangkan produk yang telah ada.
4. Penelitian dan pengembangan yang tertinggi pada level 4 adalah peneliti
melakukan penelitian untuk menciptakan produk baru yang kreatif, asli,
dan teruji.
Dalam hal ini peneliti menggunakan level 3 yaitu meneliti dan menguji
untuk mengembangkan produk yang telah ada. Hal ini dapat digambarkan sebagai
berikut (Sugiyono, 2016:45):
Gambar 3.1 Langkah Metode Research and Development (R&D) yang
Bersifat Mengembangkan Produk Yang Telah Ada Menurut Sugiyono
(2016:45)
Penelitian dan pengembangan pada level 3 adalah meneliti dan menguji
untuk mengembangkan produk yang telah ada. Seperti pada Research and
Penelitian
Terhadap
Produk yang
Telah Ada
Studi Literatur
Penelitian
Lapangan
Perencanaan
Pengembangan
Produk
Pengujian
Internal
Desain
Revisi
Desain
Pembuatan
Produk
Uji Coba
Terbatas Revisi Produk
1
Uji Coba
Lapangan
Utama
Revisi Produk
2
Uji Coba
Lapangan
Operasional
Revisi Produk
3
Diseminasi
dan
Implementasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Development yang bersifat pengembangan adalah menyempurnakan yang telah
ada, baik dari segi bentuk maupun fungsinya.
1. Penelitian terhadap produk yang sudah ada
Mengkaji produk yang telah ada untuk mengetahui spesifikasi, kelebihan,
dan kekurangan atau kelemahan produk tersebut.
2. Studi literatur dan penelitian lapangan
Bedasarkan kelebihan dan kekurangan produk tersebut, selanjutnya
peneliti melakukan studi literatur yang mengkaji teori dan hasil penelitian
atau pengalaman yang relevan.
3. Perencanaan pengembangan produk
Berdasarkan studi literatur tersebut selanjutnya peneliti membuat
rancangan produk yang bersifat menyempurnakan atau mengembangkan
produk yang telah ada. Produk yang dihasilkan nanti harus lebih efektif,
efisien, dan lebih praktis digunakan daripada produk yang telah ada.
4. Pengujian internal desain
Rancangan produk selanjutnya diuji internal. Uji internal berarti menguji
rancangan berdasarkan pendapat para ahli dan praktisi.
5. Revisi desain
berdasarkan hasil uji internal selanjutnya digunakan untuk merevisi atau
merancang atau mendesain.
6. Pembuatan produk
Setelah desain direvisi, selanjutnya desain tersebut dibuat menjadi produk
awal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
7. Uji coba terbatas
Setelah produk awal jadi, maka produk tersebut diuji lapangan secara
terbatas.
8. Revisi produk 1
Hasil uji terbatas selanjutnya digunakan untuk merevisi atau memperbaiki
produk tersebut.
9. Uji coba lapangan utama
Setelah produk direvisi, maka produk tersebut diuji coba lapangan utama.
10. Revisi produk 2
Setelah produk dipakai, dan bila masih ada kelemahannya, maka perlu
direvisi lagi. Dalam uji coba lapangan utama, pendapat dari pengguna
lebih diutamakan sebagai bahan untuk direvisi.
11. Uji coba lapangan operasional
Setelah direvisi, dan diperbaiki maka produk tersebut diuji lapangan
operasional.
12. Revisi produk 3
Bila pengujian masih terdapat kelemahan, maka perlu direvisi lagi, yang
bersifat revisi final.
13. Diseminasi dan implementasi
Setelah produk direvisi, maka selanjutnya produk didesiminasi atau
disebarluaskan dan diimplementasikan pada masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
3.4 Prosedur Pengembangan
Penelitian dan pengembangan yang akan dilakukan oleh peneliti
mengadopsi dan memodifikasi langkah-langkah penelitian dari Sugiyono (2016).
Hal ini dikarenakan ketersediaan waktu dalam penelitian yang terbatas sehingga
penelitian yang dilakukan hanya sampai pada uji coba terbatas dan menghasilkan
produk buku cerita bergambar. Langkah-langkah penelitian yang dilakukan
peneliti dari hasil modifikasi terdiri dari 7 langkah yaitu: penelitian terhadap
produk yang telah ada, studi literatur dan penelitian lapangan, perencanaan
pengmbangan produk, pengujian internal desain, revisi desain, pembuatan produk,
uji coba terbatas. Penelitian ini dimulai dengan meneliti produk yang sudah ada
kemudian mengidentifikasi masalah yang ada melalui wawancara dan analisis
kebutuhan guru dan siswa. Kemudian dilanjutkan dengan menentukan produk
yang akan dikembangkan. Setelah itu produk divalidasi oleh beberapa ahli, lalu
hasil validasi akan digunakan sebagai bahan untuk merevisi dan memperbaiki
produk yang akan dikembangkan sebelum digunakan pada tahap uji coba terbatas.
Langkah-langkah tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Gambar 3.2 Model Penelitian dan Pengembangan Modifikasi Sugiyono
(2016)
Langkah 1
Langkah 2
Penelitian Lapangan
Penelitian Terhadap
Produk yang Telah Ada
Langkah 3
Perencanaan
Pengembangan Produk
Langkah 4
Pengujian Internal
Desain
Langkah 5
Langkah 6
Langkah 7
Revisi Desain
Pembuatan Produk
Uji Coba Terbatas
Mempelajari produk
buku cerita bergambar
yang telah ada dengan
melakukan wawancara
dengan guru kelas III
Mempelajari teori hasil
penelitian atau
pengalaman yang
relevan dari wawancara
dengan guru kelas III
Merancang produk buku
cerita bergambar dengan
menggambar sketsa,
mewarnai gambar,
menscan dan mengedit
dengan CorellDraw
Melakukan uji validasi
produk oleh dosen ahli
dan guru kelas III
Melakukan uji coba
produk buku cerita
bergambar pada 6 siswa
kelas III
Perbaikan produk buku
cerita bergambar sesuai
hasil validasi dari
validator
Pembuatan produk dari
hasil revisi sebagai
produk awal
Prototipe Buku Cerita Bergambar Berbasis Pendidikan Lingkungan Hidup
Untuk Pembelajaran Membaca Siswa Kelas III SD Kanisius Kumendaman
Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Gambar 3.2 menunjukkan 7 langkah penelitian dalam mengembangkan
buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup. Berikut uraian dari
enam langkah pengembangan:
1. Penelitian Terhadap Produk Yang Sudah Ada
Langkah awal peneliti adalah mempelajari produk buku cerita bergambar
yang telah ada dengan melakukan wawancara dengan guru kelas III SD Kanisius
Kumendaman Yogyakarta. Wawancara yang dilakukan pada tanggal 15 Desember
2016. Wawancara ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui produk buku
cerita bergambar yang sudah ada dan untuk mengetahui sejauh mana kesadaran
yang dimiliki siswa kelas III SD terhadap pentingnya buku cerita untuk membantu
siswa dalam proses pembelajaran membaca.
2. Studi Literatur dan Penelitian Lapangan
Langkah kedua yang dilakukan mempelajari teori hasil penelitian atau
pengalaman yang relevan dari wawancara yang sudah dilakukan dengan guru
kelas III SD Kanisius Kumendaman Yogyakarta. Langkah ini digunakan setelah
ditemukan dan diketahui penelitian terhadap produk yang sudah ada dan
pengumpulan informasi dari hasil wawancara yang akan diteliti oleh peneliti.
Hasil wawancara digunakan sebagai bahan untuk merencanakan produk berupa
buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran
membaca kelas III SD Kanisius Kumendaman Yogyakarta.
3. Perencanaan Pengembangan Produk
Langkah ketiga merancang produk awal dalam penelitian berupa buku
cerita bergambar. Pembuatan buku cerita bergambar di mulai dari menggambar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
sketsa, mewarnai gambar, menscan dan mengedit dengan menggunakan
CorallDraw. Buku cerita bergambar yang akan dihasilkan terdiri dari cover buku,
isi buku, anatomi buku. Prinsip yang digunakan untuk penyusunan cover yaitu
warna cover buku yang menarik perhatian dan minat untuk membaca, judul cover
yang mencakup isi dari buku cerita bergambar, pemilihan gambar, penataan
penulisan, keserasian warna dan penataan gambar. Pada anatomi buku, yang
dijadikan sebagai acuan adalah format dan ukuran buku, teknik pengerjaan,
jumlah halaman, tata letak, jenis font (ukuran tulisan), jenis kertas cover dan isi
buku.
4. Pengujian Internal Desain
Setelah buku cerita selesai dirancang dan dibuat, produk berupa buku
cerita bergambar tersebut kemudian divalidasikan oleh para ahli atau pakar yang
lebih mengerti. Valiasi dilakukan oleh dua ahli yaitu dosen ahli dan guru kelas III
SD Kanisius Kumendaman Yogyakarta dan satu siswa setara sebagai uji coba
produk yang akan dikembangkan. Tujuan validasi yang dilakukan untuk
mendapatkan kritik atau saran dari dua ahli sehingga peneliti dapat mengetahui
kekurangan dan kelebihan dari produk yang sudah dihasilkan sehingga nantinya
dapat dilakukan revisi desain.
5. Revisi Desain
Hasil validasi yang telah dilakukan digunakan sebagai bahan untuk
melakukan revisi desain. Revsi desain merupakan perbaikan terhadap kekurangan-
kekurangan atau saran dan kritik dari hasil validasi yang sudah divalidasikan oleh
dua ahli sebagai validator.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
6. Pembuatan Produk
Pembuatan produk dari hasil revisi dari hasil validasi yang dilakukan oleh
dua ahli sebagai produk awal. Tujuan dilakukan pembuatan produk untuk
mengetahui kegunaan dari produk yang sudah dihasilkan.
7. Uji Coba Terbatas
Uji coba terbatas dilakukan pada produk buku cerita bergambar untuk
mengetahui kegunaan dari produk yang sudah dikembangkan dan dihasilkan. Uji
coba terbatas ini dilakukan kepada enam siswa kelas III SD Kanisius
Kumendaman Yogyakarta.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang digunakan untuk
mengumpulkan data oleh peneliti, tergantung pada rumusan masalah dan
hipotesis (Sugiyono, 2015:200). Teknik pengumpulan data dapat dilakukan
dengan (interview) wawancara, angket (kuesioner), pengamatan (observasi), dan
gabungan ketiganya (Sugiyono, 2012:194). Teknik pengumpulan data yang
digunakan peneliti adalah wawancara dan kuesioner.
3.5.1 Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan oleh
peneliti apabila peneliti ingin lebih dulu menemukan permasalahan yang ingin
diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden secara
lebih mendalam (Sugiyono, 2012:194). Wawancara yang dilakukan peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
dengan narasumber bersifat terstruktur. Bersifat terstruktur sendiri adalah peneliti
menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan tertulis dan setiap responden
diberikan pertanyaan yang sama dan akan dijawab oleh narasumber, dan
pengumpul data mencatat.
Wawancara dilakukan peneliti untuk melakukan analisis kebutuhan. Selain
itu juga wawancara dilakukan untuk mengetahui bagaimana kesadaran siswa kelas
III SD terhadap pendidikan lingkungan hidup dan juga kegunaan buku cerita
bergambar terhadap pembelajaran membaca. Peneliti melakukan wawancara ini
dengan guru kelas III SD Kanisius Kumendaman Yogyakarta.
3.5.2 Penyebaran Kuesioner
Kueioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi beberapa pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab
(Sugiyono, 2012:199). Peneliti menggunakan kuesioner untuk memperoleh data
yang terkait dengan pemikiran dan perilaku dari responden. Kuesioner merupakan
teknik pengumpulan data yang efisien untuk peneliti dapat tahu apa yang
diharapkan dari responden. Kuesiner dapat digunakan sebagai cara yang cocok
untuk jumlah responden yang cukup banyak. Kuesioner dapat berupa pertanyaan
atau pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan secara langsung oleh
responden secara langsung atau dikirim melalui pos atau melalui internet
(Sugiyono, 2015:216).
Kuesioner yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data dengan
menggunakan kuesiner tertutup yang berisi pernyataan dan diberikan secara
langsung karena lingkup dari responden tidak terlalu luas dan dapat dijangkau
dengan adanya kontak secara langsung kepada responden yang dapat menciptakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
suasana yang baik sehingga pengumpulan data dari responden akan memberikan
data objektif dan tepat. Kuesioner digunakan untuk mengetahui bagaimana
tanggapan terhadap pengembangan buku cerita bergambar tentang pendidikan
lingkungan hidup yang sudah dibuat oleh penelliti kepada siswa kelas III SD
Kanisius Kumendama Yogyakarta selaku responden.
3.6 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
fenomena alam maupun fenomena sosial yang diamati (Sugiyono, 2012:148).
Instrumen dalam penelitian dapat berupa pedoman wawancara, pedoman
observasi, dan pedoman kuesioner (Sugiyono, 2014:172). Variabel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah buku cerita bergambar berbasis pendidikan
lingkungan hidup. Penelitian ini menggunakan istrumen penelitian seperti,
wawancara, dan melalui kuesioner yang disebar lalu disikan secara tertulis.
Wawancara dilakukan untuk mendapatkan data di awal seperti bagaimana
kesadaran siswa kelas III SD Kanisius Kumendaman Yogyakarta terhadap
pentingnya pendidikan lingkungan hidup. Selain kegiatan wawancara dilakukan,
dan kuesioener yang sudah dibuat oleh peneliti akan digunakan sebagai bahan
untuk memvalidasi produk berupa buku cerita bergambar yang akan
dikembangkan oleh peneliti. Berikut gambaran umum tentang istrumen yang
digunakan oleh peneliti dalam penelitian melalui tabel kisi-kisi di bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
3.6.1 Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara dalam penelitian ini menggunakan pedoman
wawancara secara terstruktur. Pedoman wawancara terstruktur yang dimaksud
adalah wawancara yang dimana dilakukan olehn peneliti dengan terlebih dahaulu
menyiapkan daftar pertanyaan yang akan ditanyakan kepaada narasumber. Hal ini
akan digunakan sebagai acuan untuk mendapatkan data pada analisis kebutuhan.
Berikut adalah daftar pertanyaan wawancara yang disusun oleh peneliti:
Tabel 3.1 Daftar Pertanyaan Wawancara
Daftar Pertanyaan Wawancara Daftar Nomor
Apakah ibu mengetahui keberadaan siswa yang mengalami kesusahan
membaca? 1
Sejauh mana kesulitan siswa tersebut dalam kegiatan pembelajaran
membaca? 2
Apakah sekolah menyediakan kelengkapan buku bacaan bagi siswa
seperti buku cerita bergambar? 3
Apakah siswa tertarik dengan buku cerita bergambar? 4
Apakah siswa menyadari pentingnya lingkungan bagi mereka? 5
Apakah siswa sudah melakukan kegiatan untuk menjaga lingkungan?
Seperti contoh mengenai kebersihan kelas? 6
Menurut ibu apakah sekolah membutuhkan buku cerita bergambar untuk
kebutuhan membaca siswa dalam bentuk cerita tentang pendidikan
lingkungan hidup?
7
Saran apa yang akan ibu berikan terkait dengan buku cerita bergambar
yang sedang beredar untuk kebutuhn dalam pembelajaran membaca? 8
Tabel di atas memaparkan daftar pertanyaan wawancara yang telah
disusun oleh peneliti. Pertanyaan yang sudah disusun oleh peneliti sebanyak
sembilan butir daftar pertanyaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
3.6.2 Kuesioner
Kuesioner dalam penelitian ini merupakan kuesioner dalam bentuk
pernyataan. Kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan produk yang
sudah dikembangkan dan juga sebagai masukan untuk memperbaiki produk jika
masih terdapat kekurangan di dalamnya. Pada penelitian ini peneliti menggunakan
kuesioner tertutup. Kuesioner tertutup dilakukan pada saat validasi terhadap
produk yang akan dikembangkan.
Kuesioner disusun untuk mengetahui kualitas buku yang sudah
dikembangkan peneliti. Kuesioner akan diberikan kepada satu dosen ahli, satu
guru kelas III dan salah satu siswa kelas III SD Kanisius Kumendaman
Yogyakarta. Sebelum menyusun kuesioner peneliti membuat kisi-kisi terlebih
dahulu. Berikut kisi-kisi dari kuesioner yang digunakan untuk menilai produk
buku cerita bergambar untuk dosen ahli dan guru:
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Uji Validasi Produk untuk Dosen Ahli dan Guru
No Topik Nomor Pertanyaan
1. Cover buku
a. Judul Buku
b. Warna
1,2,3,4
2. Isi buku
a. Isi cerita
b. Pesan untuk pendidikan lingkungan hidup
c. Bahasa yang digunakan
d. Tampilan gambar dan tulisan
e. Ketertarikan isi buku
5,6,7,8,9,10,11,12,13
3. Anatomi buku
a. Rancangan halaman
b. Tata letak
c. Jenis huruf
14,15,16,17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Tabel di atas merupakan kisi-kisi dari kuesioner untuk validasi dosen ahli
dan guru. Setelah kisi-kisi dibentuk maka peneliti memyusun instrumen kuesioner
yang akan digunakan untuk melakukan penilaian terhadap produk buku cerita
bergambar. Berikut daftar instrumen kuesioner yang digunakan dalam penelitian
pengembangan untuk dosen ahli dan guru:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Tabel 3.3 Contoh Instrumen Kuesioner Uji Validasi Produk untuk Dosen
Ahli dan Guru
No Aspek Yang Dinilai Skor Komentar
1 2 3 4 5
A. Cover Buku
1. Judul buku cerita mewakili keseluruhan isi cerita.
2. Judul buku cerita menarik minat siswa untuk
membaca lebih lanjut.
3. Judul cover buku membawa pesan yang akan
disampaikan.
4. Warna cover buku cerita menarik minat siswa
untuk membaca lebih lanjut.
B. Isi Buku Cerita
5. Isi cerita mudah dipahami oleh siswa kelas rendah.
6. Isi buku cerita memberikan pembelajaran nilai-
nilai pendidikan lingkungan hidup berkaitan
dengan kegiatan sehari-hari.
7. Isi buku cerita menggunakan bahasa yang
sederhana sehingga mudah dibaca dan dipahami
siswa kelas rendah.
8. Isi buku cerita memiliki gambar dan teks yang
saling berhubungan.
9. Tampilan buku lebih dominan gambar
dibandingkan teks.
10. Gambar buku cerita jelas dan mudah dibedakan.
11. Ilustrasi buku cerita memperjelas latar, rangkaian
cerita, penjiwaan dan karakter.
12. Gaya dan ketepatan bahasa cocok untuk siswa
kelas rendah.
13. Isi buku berhasil memikat siswa untuk terus
mengikuti jalan cerita.
C. Anatomi Buku
14. Rancangan halaman buku tertata dengan baik.
15. Pemilihan jenis huruf menarik perhatian siswa.
16. Jenis huruf pada buku cerita memiliki tingkat
mudah dibaca yang baik bagi siswa.
17. Tata letak/sistematika penulisan tidak terlalu
sempit dan memudahkan siswa untuk membaca.
Total Skor
Rata-Rata Skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Berikut kisi-kisi dari kuesioner yang digunakan untuk menilai produk
buku cerita bergambar untuk siswa:
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Uji Coba Produk untuk Siswa
No Topik Nomor Pertanyaan
1. Cover buku
a. Judul Buku
b. Warna
1,2
2. Isi buku
a. Isi cerita
b. Bahasa yang digunakan
c. Tampilan gambar dan tulisan
d. Ketertarikan isi buku
3,4,5,6,7
3. Anatomi buku
a. Rancangan halaman
b. Tata letak
c. Jenis huruf
8,9,10,11
Tabel di atas merupakan kisi-kisi dari kuesioner untuk uji coba produk
siswa. Setelah kisi-kisi dibentuk maka peneliti memyusun instrumen kuesioner
yang akan digunakan untuk melakukan penilaian terhadap produk buku cerita
bergambar. Berikut daftar instrumen kuesioner yang digunakan dalam penelitian
pengembangan untuk siswa:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tabel 3.5 Contoh Instrumen Kuesioner Uji Coba Produk untuk Siswa
Keterangan:
Skor 5 : Sangat Setuju
Skor 4 : Setuju
Skor 3 : Cukup
Skor 2 : Kurang Setuju
Skor 1 : Sangat Kurang Setuju
A. Cover Buku
1. Judul buku cerita menarik bagi siswa
untuk membaca.
2. Warna cover buku cerita menarik bagi
siswa untuk membaca.
B. Isi Buku Cerita
3. Isi cerita mudah dipahami oleh siswa
4. Isi buku cerita memiliki gambar dan teks
yang sesuai.
5. Isi buku lebih banyak gambar
dibandingkan tulisan.
6. Gambar buku cerita jelas.
7. Isi buku menarik bagi siswa untuk terus
mengikuti jalan cerita.
C. Anatomi Buku
8. Halaman buku tertata dengan baik.
9. Jenis huruf menarik perhatian siswa.
10. Jenis huruf mudah dibaca bagi siswa.
11. Penulisan tidak terlalu sempit
memudahkan siswa untuk membaca.
Total Skor
Rata-Rata Skor
No Aspek Yang Dinilai Skor Komentar
1 2 3 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
3.7 Teknik Analisis Data
Analisis data menurut Sugiyono (2012:207) merupakan kegiatan setelah
data dari seluruh responden atau sumber data terkumpul. Data pada penelitian ini
dianalisis menggunakan dua teknik analisa data yaitu teknik analisa data kualitatif
yang diperoleh dari hasil menganalisis hasil wawancara dan teknik analisa data
kuantitatif yang diperoleh dari penyebaran kuesioner.
3.7.1 Teknik Analisa Data Kualitatif
Teknik analisa data kualitatif diperoleh dari menganalisis hasil wawancara
yang dilakukan kepada guru kelas III serta hasil komentar yang diberikan oleh
dosen ahli, guru kelas III, dan satu siswa setara yang melakukan validasi dan uji
coba terhadap produk yang akan dikembangkan. Komentar tersebut berisikan
tentang kritik dan saran yang diberikan oleh penilai dari dosen ahli, guru kelas III,
dan satu siswa setara untuk digunakan sebagai dorongan untuk memperbaiki atau
untuk mengetahui kelayakan produk dan perbaikan desain yang dikembangkan.
Oleh sebab itu peneliti melakukan revisi terhadap produk buku cerita bergambar
sesuai dengan komentar dan saran dari para validator.
3.7.2 Teknik Analisa Data Kuantitaif
Data kuantitatif diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada dosen ahli,
wali kelas III, dan satu siswa siswa setara dalam proses validasi dan uji coba
produk yang dilakukan dalam bentuk angka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Presentase kelayakan dihitung dengan rumus:
Tabel 3.6 Rumus Presentase Kelayakan Produk
Validasi produk dalam penelitian ini menggunakan skala lima (Sukardjo,
2008:101).
Tabel 3.7 Konversi Nilai Skala Lima Menurut Sukardjo
Interval Skor Kategori
X > i + 1,80 Sbi Sangat Baik
i + 0,60 Sbi , X ≤ i + 1,80 Sbi Baik
i – 0,60 Sbi < X ≤ i + 0,60 Sbi Cukup Baik
i – 1,80 Sbi < X ≤ i – 0,60 Sbi Kurang Baik
X ≤ i – 1,80 Sbi Sangat Kurang Baik
Keterangan:
Rerata ideal ( :
(skor maksimal ideal + skor minimal ideal)
Simpangan baku ideal (SBi) :
(skor maksimal ideal – skor minimal ideal)
X : Skor aktual
Berdasarkan rumus konversi di atas perhitungan data-data kuantitatif
dilakukan untuk memperoleh data kualitatif dengan menerapkan rumus konversi
tersebut. Penentuan rumus kualitatif pengembangan ini diterapkan dengan
konversi sebagai berikut:
Presentase kelayakan (%) = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑜𝑎𝑙
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Diketahui:
Skor maksimal ideal : 5
Skor minimal ideal : 1
Rerata ideal (
(
Simpangan baku ideal (SBi) :
(
Ditanyakan:
Interval skor kategori sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan sangat
kurang baik.
Jawaban:
Kategori Sangat Baik = X > i + 1,80 Sbi
= X > 3 + (1,80 x 0,67)
= X > 3 + (1,21)
= X > 4,21
Kategori Baik = i + 0,60 Sbi , X ≤ i + 1,80 Sbi
= 3 + (0,60 x 0,67) < X ≤ 3 + (1,80 x 0,67)
= 3 + (0,40) < X ≤ 3 + (1,21)
= 3,40 < X ≤ 4,21
Katergori Cukup Baik = i – 0,60 Sbi < X ≤ i + 0,60 Sbi
= 3 – (0,60 x 0,67) < X ≤ 3 + (0,60 x 0,67)
= 3 – (0,40) < X ≤ 3 + (0,40)
= 2,60 < X ≤ 3,40
Kategori Kurang Baik = i – 1,80 Sbi < X ≤ i – 0,60 Sbi
= 3 – (1,80 x 0,67) < X ≤ 3 – (0,60 x 0,67)
= 3 – (1,21) < X ≤ 3 – (0,40)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
= 1,79 < X ≤ 2,60
Kategori Sangat Kurang Baik = X ≤ i – 1,80 Sbi
= X ≤ 3 . (1,80 x 0,67)
= X ≤ 1,79
Berdasarkan dari perhitungan tersebut, diperoleh data kuantitatif di atas
kemudian data kuantitatif dikonversikan menjadi data kualitatif dengan skala lima
(Sukardjo, 2008:101) sebagai berikut:
Tabel 3.8 Pedoman Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif dengan
Skala Lima
Berdasarkan skor skala lima tersebut, setelah dihitung rerata hasil validasi
kemudian dicari reratanya, kemudian dikonversikan hasil data kuantitatif ke
kualitatif berdasarkan skor rata-rata yang didapat berdasarkan kategori di atas.
Interval Skor Kategori
4,22 – 5 Sangat Baik
3,41 – 4,21 Baik
2,61 – 3,40 Cukup Baik
1,80 – 2,60 Kurang Baik
< 1,79 Sangat Kurang Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Kebutuhan
Setelah dijelaskan langkah-langkah dalam bab III, langkah awal dalam
penelitian pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan
hidup untuk pembelajaran membaca siswa kelas III SD adalah dengan melakukan
analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dilaksanakan dengan menggunakan
wawancara, wawancara dilakukan di SD Kanisius Kumendaman Yogyakarta yang
beralamat di Jalan MT. Haryono, Suryodiningratan, Kota Yogyakarta, Daerah
Istimewa Yogyakarta.
Narasumber yang akan diwawancara untuk penelitian ini adalah guru kelas
III. Wawancara ini dilaksanakan pada tanggal 15 Desember 2016. Wawancara ini
dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan membaca siswa kelas III.
Selain itu, wawancara dilakukan untuk mengetahui sejauh mana wawasan siswa
tentang pendidikan lingkungan hidup. Hal ini bertujuan agar buku cerita
bergambar yang akan dikembangkan bisa tepat sasaran dan dapat membantu siswa
dalam pendidikan lingkungan hidup serta pembelajaran membaca.
4.1.1 Hasil dan Pembahasan Wawancara Survei Kebutuhan
Wawancara berpedoman pada kisi-kisi yang telah dibuat.terdapat delapan
daftar pertanyaan analisis kebutuhan buku cerita bergambar bebrbasis pendidikan
lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa kelas III. Daftar soal
pertama tentang keberadaan siswa yang mengalami kesusahan membaca; soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
kedua tentang kesulitan siswa dalam kegiatan pembelajaran membaca; soal ketiga
tentang sekolah yang menyediakan kelengkapan buku bacaan bagi siswa seperti
buku cerita bergambar; soal keempat tentang ketertarikan siswa dengan buku
cerita bergambar; soal kelima tentang menyadari pentingnya lingkungan hidup
bagi mereka; soal keenam tentang siswa sudah melakukan kegiatan untuk
menjaga lingkungan; soal ketujuh tentang sekolah membutuhkan buku cerita
bergambar untuk kebutuhan membaca siswa dalam bentuk cerita tentang
pendidikan lingkungan hidup; dan soal kedelapan tentang saran yang berkaitan
dengan buku cerita bergambar yang sedang beredar untuk kebutuhn dalam
pembelajaran membaca.
Rangkuman hasil wawancara yang dilakukan kepada guru kelas III SD
Kanisius Kumendaman Yogyakarta dapat dilihat di tabel berikut:
Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Wawancara Guru Kelas III
No Daftar Pertanyaan Wawancara Rangkuman Hasil Wawancara
1
Apakah ibu mengetahui keberadaan
siswa yang mengalami kesusahan
membaca?
Dari kelas yang diampu terdapat
beberapa siswa yang masih kurang
lancar membaca, membaca masih
terbata-bata dengan mengeja di dalam
hati lalu baru diucapkan.
2
Sejauh mana kesulitan siswa tersebut
dalam kegiatan pembelajaran
membaca?
Kesulitannya jika masih lurang lancar
membaca saat mengikuti pembelajaran
menjadi sering tertinggal dengan
teman-temannya.
3
Apakah sekolah menyediakan
kelengkapan buku bacaan bagi siswa
seperti buku cerita bergambar?
Ada beberapa buku cerita bergambar,
sudah lumayan banyak yang bisa
dibaca siswa.
4
Apakah siswa tertarik dengan buku
cerita bergambar?
Iya sangat tertarik apalagi dengan yang
ada gambar yang mendominasi sangat
membuat siswa menjadi tertarik untuk
ingin membaca, karena dari melihat
gambar rasa tertarik siswa akan
muncul dan mempunyai keinginan
untuk membacanya.
5 Apakah siswa menyadari pentingnya Mereka sudah paham dengan jika kita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
lingkungan bagi mereka? dapat menjaga lingkungan nanti
lingkungan menjadi asri dan nyaman
untuk ditinggali. Dimulai dari dalam
dirinya sendiri dan di lingkungan
sekitar.
6
Apakah siswa sudah melakukan
kegiatan untuk menjaga lingkungan?
Seperti contoh mengenai kebersihan
kelas?
Sudah melakukan kegiatan menjaga
lingkungan dengan kebiasaan
“semutlis”(sepuluh menit untuk
lingkungan sekitar). Sebelum bel
masuk sepuluh menit untuk
lingkungan sekitar dengan siswa
memungut sampah yang ada disekitar
tempat yang sedang di tempati.
7
Menurut ibu apakah sekolah
membutuhkan buku cerita bergambar
untuk kebutuhan membaca siswa dalam
bentuk cerita tentang pendidikan
lingkungan hidup?
Iya masih membutuhkan karena
disamping sebagai kebutuhan
membaca juga bisa untuk
membiasakan siswa belajar menambah
pengetahuan mengenal lingkungan
hidup sejak dini melalui buku cerita
bergambar.
8
Saran apa yang akan ibu berikan terkait
dengan buku cerita bergambar yang
sedang beredar untuk kebutuhn dalam
pembelajaran membaca?
Untuk buku bacaan terkhusus untuk
siswa di kelas bawah masih
membutuhkan buku cerita bergambar
dalam menunjang pembelajaran
membaca, dengan menambah buku
cerita bergambar akan membuat siswa
menjadi tidak bosan jika akan
membaca dengan bacaan yang itu-itu
saja tetapi bisa ditambah dengan buku
bacaan yang dapat menarik siswa
untuk mau membaca.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan tersebut narasumber
mengatakan bahwa masih sangat membutuhkan buku cerita bergambar terutama
cerita mengenai lingkungan hidup. Narasumber mengatakan bahwa dengan
adanya buku cerita bergambar tentang lingkungan hidup dapat membiasakan
siswa untuk belajar mengenal lingkungan hidup yang ada disekitarnya, di mulai
sejak dini melalui buku cerita bergambar. Buku cerita bergambar juga diharapkan
mampu untuk menjadi motivasi siswa di kelas bawah dalam pembelajaran
membaca terutama melalui gambar-gambar yang ada dalam cerita yang akan
membuat siswa menjadi bisa memahami cerita. Materi yang terdapat dalam buku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
cerita bergambar adalah pendidikan lingkungan hidup. Jadi, selain pembelajaran
membaca, siswa juga sudah melakukan pembelajaran pendidikan lingkungan
hidup.
4.2 Deskripsi Produk Awal
Langkah awal dalam mengembangkan buku cerita bergambar ini adalah
dengan merancang buku cerita bergambar sesuai dengan yang dibutuhkan.
Adapun beberapa prinsip yang dijadikan langkah dalam pembuatan buku cerita
bergambar adalah sebagai berikut:
4.2.1 Konsep Pembuatan Buku Cerita Bergambar
Berdasarkan analisis kebutuhan yang dilakukan, konsep buku ini adalah
buku cerita bergambar dengan mempunyai 5 tokoh tumbuhan dan hewan yang
berperan di dalamnya. Cerita yang ada di dalam buku ini mempunyai nilai-nilai
yang menanamkan sikap peduli kepada lingkungan yang ada disekitar. Menyadari
akan pentingnya lingkungan yang bersih yang jaug dari sampah yang berserakan,
yang seharusnya dibuang di tempat sampah bukan disembarang tempat. Dengan
adanya buku cerita bergambar mengenai lingkungan hidup ini diharapkan dapat
membantu dalam proses pembelajaran membaca, karena gambar yang diciptakan
mampu menarik minat baca siswa dan merasa senang saat belajar. Diharapkan
guru maupun orang tua mampu membantu siswa dalam memahami jalan cerita
dari buku cerita bergambar tentang lingkungan hidup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
1. Tokoh
Tokoh cerita pada buku cerita bergambar ini adalah tiga tumbuhan dan dua
hewan. Tiga tumbuhan itu ada Rindang, Tulip, dan Garbera, lalu yang dua hewan
itu ada Ngorek dan Kupu. Di dalam cerita kelima tokoh mempunyai sikap yang
mau bekerja sama satu sama lain untuk menjaga tempat tinggalnya di kebun agar
tetap nyaman untuk ditinggali. Kelima tokoh ini dipilih karena peneliti
mengharapkan para siswa yang membaca dapat menempatkan posisi sebagai
Rindang, Tulip, Garbera, Ngorek, dan Kupu yang selalu peduli terhadap
kebersihan lingkungan tempat tinggal mereka, agar tidak membuat bahaya
bencana yang akan menghampiri kebun mereka. diharapkan setelah membaca
buku cerita bergambar ini agar siswa yang membaca dapat merasakan bahwa
mereka dapat mencontoh sikap yang dilakukan oleh Rindang, Tulip, Garbera,
Ngorek, dan Kupu. Berikut tokoh Rindang, Tulip, Garbera, Ngorek, dan Kupu
yang ada pada cerita:
Tabel 4.2 Pengenalan Tokoh
Gambar Ciri-Ciri
1. Memiliki tubuh
yang kuat.
2. Baik dan suka
menolong.
1. Memiliki tubuh
kecil.
2. Suka menolong.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
1. Memiliki tubuh
kecil.
2. Peduli dengan
sesama.
1. Mempunyai tubuh
yang besar.
2. Periang dan mau
membantu.
1. Memiliki tubuh
yang kecil dan
lincah.
2. Baik dan senang
menolong.
2. Format dan Ukuran Buku
Buku ini berukuran A5 dan memiliki halaman 55 halaman sudah termasuk
sampul bagian depan dan sampul bagian belakang. Buku cerita bergambar ini
dilengkapi dengan tambahan berupa soal refleksi yang terdapat di halaman 52
yang mengajak siswa untuk dapat merefleksikan buku yang sudah dibaca. Dengan
memberikan tahapan untuk siswa mengenali contoh dari menjaga lingkungan
hidup seperti apa melalui membaca.
3. Tema Buku
Tema yang digunakan dalam buku cerita bergambar ini adalah
mengenalkan lingkungan hidup yang bersih, nyaman, dan aman untuk di tinggali.
Sebagai pendukungnya peneliti memerlukan gambar dan warna yang cerah,
sehingga akan menarik perhatian siswa serta menggunakan bahasa yang sederhana
yang mudah dipahami siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
4. Desain Gambar
Gambar yang dibuat dalam buku cerita bergambar menggunakan
gambaran tangan yang sederhana, yang akan memberikan kesan sederhana dan
membuat siswa menjadi tidak bingung, serta didukung dengan keadaan atau
situasi yang mengganbarkan latar tempat yang mendukung.
Gambar 4.1 Gambar Sketsa Tangan
5. Teknik Pengerjaan
Pengerjaan buku cerita bergambar ini menggunakan teknik gabungan
antara manual menggunakan tangan dan komputer. Sketsa digambar secara
manual menggunakan sketsa tangan kemudian diwarnai dengan menggunakan
teknik pewarnaan secara manual menggunakan crayon. Setelah itu di scan lalu
menggunakan program CorellDraw X7 untuk diproses diedit gambar serta tulisan.
Berikut contoh penampilan gambar sebelum dan sesudah diberikan warna.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Gambar 4.2 Gambar Sketsa Tangan sebelum Diberi Warna
Gambar 4.3 Gambar Sketsa Tangan Sesudah Diberi Warna
6. Warna
Warna yang digunakan adalah warna-warna terang dan cerah karena warna
yang cerah identik akan menjadi salah satu daya tarik siswa untuk mulai tertarik
melihat dan mempunyai keinginan untuk membaca terutama pada kelas rendah.
7. Kajian Pada Buku
Dalam kajian buku cerita bergambar yang digunakan oleh peneliti, peneliti
menggunakan pengembangan buku cerita bergambar ini menggunakan tipe tulisan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Comic Sans MS yang digunakakan pada judul buku cerita, kata pengantar,
panduan penggunaan buku, pendukung tercipatanya buku, isi cerita, refleksi, dan
biodata peneliti. Kajian ini digunakan karena menurut peneliti akan lebih mudah
untuk dibaca dan dapat menarik perhatian siswa untuk membaca. Berikut adalah
tampilan tipe tulisan yang digunakan.
Gambar 4.4 Font Comic Sans MS untuk Judul dan Nama Penulis
Gambar 4.5 Font Comic Sans MS untuk Isi Cerita
Font Comic Sans MS
Font Comic Sans MS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
8. Teknik Cetak
Jenis kertas yang dugunakan oleh peneliti dalam mencetak cover buku
cerita adalah kertas Ivory 210 sedangkan jenis kertas yang digunakan peneliti
untuk mencetak isi buku adalah HVS 80. Teknik penjilidan menggunakan staples
tengah, sementara untuk isi buku cerita menggunakan cetak bolak-balik.
4.2.2 Bagian-Bagian Buku Cerita Bergambar
1. Sampul Buku
Sampul buku berisikan tentang judul buku dan nama pengarang serta dan
gambar dari buku cerita bergambar. Tujuan diberikan sampul agar pembuatan
buku lebih menarik.
2. Isi Cerita
Isi dari buku ini merupakan buku cerita bergambar yang merupakan hasil
dari karangan yang peneliti ciptakan dengan kreatifitas dan ide yang mengambil
nilai moral dari dalam masyarakat yang sudah menjadi kebiasaan dalam
kehidupan sehari-hari.
3. Kata Pengantar
Kata pengantar ini berisikan ucapan syukur kepada atas selesainya
pembuatan buku cerita tersebut. Selanjutnya, penulis juga memaparkan tujuan
dari pembuatan buku cerita bergambar ini sebagai media dalam proses
pembelajaran membaca juga dapat menjadi langkah pengenalan kepada siswa
kelas III untuk mulai peduli kepada lingkungan hidup. Penulis juga memaparkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
harapan untuk kesediaan pemberian saran dan kritik yang membangun dalam
penyempurnaan pembuatan buku cerita bergambar.
4. Pendukung Terciptanya Buku
Pendukung terciptanya buku ini berisikan tentang dukungan yang
dilakukan penulis sesuai dengan isi cerita dari pembuatan buku cerita bergambar.
Pembuatan buku cerita bergambar berbasis lingkungan hidup ini mendukung
ajakan untuk mengenal pendidikan lingkungan hidup kepada siswa, mendukung
program Adiwiyata dengan membiasakan siswa dapat turut ambil bagian dari
disiplin dalam pengelolaan lingkungan sekolah, mendukung pembelajaran
membaca keapda siswa agar mempunyai minat dalam membaca, dan yang
terakhir mendukung program pemerintah tentang kegiatan Literasi yang
membiasakan siswa untuk membaca buku setiap 15 menit sebelum kegiatan
pembelajaran di kelas dimulai.
5. Panduan Penggunaan Buku
Berisi tentang cara penggunaan membaca buku cerita bergambar, mulai
dari membuka buku sampai mengisi bagian pertanyaan pada buku.
6. Refleksi
Refleksi berisi tentang pengisisan pertanyaan mengenai bacaan yang sudah
dibaca dengan tujuan siswa dapat lebih memahami isi dari cerita yang sudah
dibaca, dan membuat cerita menarik mengenai sikap peduli terhadap lingkungan
hidup sebagai wujud dari penerapaan peduli kepada lingkungan hidup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
7. Biodata Penulis
Biodata penulis berisi tentang biografi penulis dari nama penulis, tanggal
lahir penulis, sampai pendidikan penulis dan perjalanan pengalaman kuliah.
Dalam biodata, penulis juga menyampaikan pesan ajakan untuk siswa mlai
membiasakan diri untuk membaca dan mulai membiasakan diri untuk menjaga
lingkungan hidup.
4.3 Data Uji Coba dan Revisi
Buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk
pembelajaran membaca siswa kelas III ini dicetak menjadi sebuah buku cerita.
Setelah dicetak, kemudian diberikan kepada dosen ahli dan guru kelas III. Data
yang diperoleh dari hasil validasi oleh ahli bahasa dan guru kelas III akan
menunjukkan kualitas dari buku yang akan diuji cobakan.
4.3.1 Hasil Data Validasi Dosen Ahli
Validasi buku cerita bergambar ini dilakukan oleh dosen ahli yang
merupakan salah satu dosen Universitas Sanata Dharma. Validasi ini dilakukan
pada tanggal 11 Januari 2017. Aspek yang dinilai dari produk ini meliputi cover
pada buku, isi buku cerita , dan anatomi buku. Dari hasil validasi tersebut,
terdapat beberapa komentar dan berikut merupakan data hasil validasi pada buku
cerita bergambar:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Tabel 4.3 Hasil Validasi Buku Cerita Bergambar oleh Dosen Ahli
No Aspek Yang Dinilai Hasil Penilaian
Skor 1 2 3 4 5
A. Cover Buku
1. Judul buku cerita mewakili keseluruhan isi
cerita.
v 3
2. Judul buku cerita menarik minat siswa
untuk membaca lebih lanjut.
v 4
3. Judul cover buku membawa pesan yang
akan disampaikan.
v 3
4. Warna cover buku cerita menarik minat
siswa untuk membaca lebih lanjut.
v 5
B. Isi Buku Cerita
5. Isi cerita mudah dipahami oleh siswa kelas
rendah.
v 5
6. Isi buku cerita memberikan pembelajaran
nilai-nilai pendidikan lingkungan hidup
berkaitan dengan kegiatan sehari-hari.
v 5
7. Isi buku cerita menggunakan bahasa yang
sederhana sehingga mudah dibaca dan
dipahami siswa kelas rendah.
v 4
8. Isi buku cerita memiliki gambar dan teks
yang saling berhubungan.
v 3
9. Tampilan buku lebih dominan gambar
dibandingkan teks.
v 4
10. Gambar buku cerita jelas dan mudah
dibedakan.
v 5
11. Ilustrasi buku cerita memperjelas latar,
rangkaian cerita, penjiwaan dan karakter.
v 3
12. Gaya dan ketepatan bahasa cocok untuk
siswa kelas rendah.
v 3
13. Isi buku berhasil memikat siswa untuk terus
mengikuti jalan cerita.
v 4
C. Anatomi Buku
14. Rancangan halaman buku tertata dengan
baik.
v 3
15. Pemilihan jenis huruf menarik perhatian
siswa.
v 2
16. Jenis huruf pada buku cerita memiliki
tingkat mudah dibaca yang baik bagi siswa.
v 3
17. Tata letak/sistematika penulisan tidak terlalu
sempit dan memudahkan siswa untuk
membaca.
v 2
Jumlah 2 7 4 4 61
Rata-Rata Skor Nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Berdasarkan perhitungan Penilaian Acuan Patokan (PAP) dan dengan
melihat tabel 4.3 yang terdapat pada bab III mengenai kategori dan kriteria produk
pengembangan buku cerita bergambar. Diketahui total validasi yang diperoleh
oleh peneliti dari dosen ahli adalah 61 dengan rata-rata skor sebesar 3,58. Skor
yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan skala yang sudah ditentukan
dalam kategori ”baik”. Dosen ahli menyatakan bahwa produk penelitian ini layak
untuk digunakan atau di uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran.
4.3.2 Hasil Data Validasi Guru SD Kelas III
Setelah melakukan validasi kepada dosen ahli kemudian validasi buku
cerita bergambar ini dilakukan oleh guru kelas III yang merupakan wali kelas III
SD Kanisius Kumendaman Yogyakarta. Validasi ini dilakukan pada tanggal 17
Januari 2017. Aspek yang dinilai dari produk ini meliputi cover pada buku, isi
buku cerita, dan anatomi buku. Dari hasil validasi tersebut, terdapat beberapa
komentar dan berikut merupakan data hasil validasi pada buku cerita bergambar:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Tabel 4.4 Hasil Validasi Buku Cerita Bergambar oleh Guru Kelas III
No Aspek Yang Dinilai Hasil Penelitian
Skor 1 2 3 4 5
A. Cover Buku
1. Judul buku cerita mewakili keseluruhan isi cerita. v 5
2. Judul buku cerita menarik minat siswa untuk
membaca lebih lanjut.
v 4
3. Judul cover buku membawa pesan yang akan
disampaikan.
v 5
4. Warna cover buku cerita menarik minat siswa untuk
membaca lebih lanjut.
v 4
B. Isi Buku Cerita
5. Isi cerita mudah dipahami oleh siswa kelas rendah. v 4
6. Isi buku cerita memberikan pembelajaran nilai-nilai
pendidikan lingkungan hidup berkaitan dengan
kegiatan sehari-hari.
v 5
7. Isi buku cerita menggunakan bahasa yang sederhana
sehingga mudah dibaca dan dipahami siswa kelas
rendah.
v 5
8. Isi buku cerita memiliki gambar dan teks yang
saling berhubungan.
v 4
9. Tampilan buku lebih dominan gambar
dibandingkan teks.
v 5
10. Gambar buku cerita jelas dan mudah dibedakan. v 4
11. Ilustrasi buku cerita memperjelas latar, rangkaian
cerita, penjiwaan dan karakter.
v 5
12. Gaya dan ketepatan bahasa cocok untuk siswa kelas
rendah.
v 5
13. Isi buku berhasil memikat siswa untuk terus
mengikuti jalan cerita.
v 5
C. Anatomi Buku
14. Rancangan halaman buku tertata dengan baik. v 5
15. Pemilihan jenis huruf menarik perhatian siswa. v 4
16. Jenis huruf pada buku cerita memiliki tingkat
mudah dibaca yang baik bagi siswa.
v 5
17. Tata letak/sistematika penulisan tidak terlalu sempit
dan memudahkan siswa untuk membaca.
v 4
Jumlah 7 10 78
Rata-Rata Skor Nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Berdasarkan perhitungan Penilaian Acuan Patokan (PAP) dan dengan
melihat tabel 4.4 yang terdapat pada bab III mengenai kategori dan kriteria produk
pengembangan buku cerita bergambar. Diketahui total validasi yang diperoleh
oleh peneliti dari guru SD kelas III adalah 78 dengan rata-rata skor sebesar 4,6.
Skor yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan skala yang sudah ditentukan
dalam kategori ”sangat baik”. Guru SD kelas III menyatakan bahwa produk
penelitian ini layak untuk digunakan tanpa revisi.
4.3.3 Hasil Uji Coba Produk Siswa Kelas III
Setelah melakukan validasi kepada guru SD kelas III kemudian dilakukan
uji coba produk buku cerita bergambar ini dilakukan oleh siswa SD kelas III yang
merupakan siswa kelas III SD Kanisius Kumendaman Yogyakarta. Uji coba
produk ini dilakukan pada tanggal 17 Januari 2017. Aspek yang dinilai dari
produk ini meliputi cover pada buku, isi buku cerita , dan anatomi buku. Dari
hasil validasi tersebut, terdapat beberapa komentar dan berikut merupakan data
hasil validasi pada buku cerita bergambar:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Tabel 4.5 Hasil Uji Produk oleh Siswa Setara
Berdasarkan perhitungan Penilaian Acuan Patokan (PAP) dan dengan
melihat tabel 4.5 yang terdapat pada bab III mengenai kategori dan kriteria produk
pengembangan buku cerita bergambar. Diketahui total hasil uji coba produk yang
diperoleh oleh peneliti dari siswa kelas III adalah 47 dengan rata-rata skor sebesar
4,27. Skor yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan skala yang sudah
ditentukan dalam kategori ”sangat baik”. Siswa SD kelas III menyatakan bahwa
produk penelitian ini layak untuk digunakan tanpa revisi.
No Aspek Yang Dinilai Hasil Penelitian
Skor 1 2 3 4 5
A. Cover Buku
1. Judul buku cerita menarik bagi siswa
untuk membaca.
v 5
2. Warna cover buku cerita menarik bagi
siswa untuk membaca.
v 4
A. Isi Buku Cerita
3. Isi cerita mudah dipahami oleh siswa v 3
4. Isi buku cerita memiliki gambar dan teks
yang sesuai.
v 5
5. Isi buku lebih banyak gambar
dibandingkan tulisan.
v 4
6. Gambar buku cerita jelas. v 5
7. Isi buku menarik bagi siswa untuk terus
mengikuti jalan cerita.
v 4
B. Anatomi Buku
8. Halaman buku tertata dengan baik. v 3
9. Jenis huruf menarik perhatian siswa. v 5
10. Jenis huruf mudah dibaca bagi siswa. v 5
11. Penulisan tidak terlalu sempit
memudahkan siswa untuk membaca.
v 4
Jumlah 2 4 5 47
Rata-Rata Skor Nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
4.4 Revisi Desain
Revisi desain dilakukan berdasarkan hasil dari validasi yang sudah
diperoleh. terdapat beberapa komentar yang diperoleh dari dosen ahli. Dari
beberapa komentar yang diberikan, peneliti telah melakukan perbaikan agar
diperoleh produk penelitian yang lebih baik lagi. Berikut ini revisi produk yang
dilakukan peneliti berdasarkan komentar dari dosen ahli selaku validator:
Tabel 4.6 Revisi Desain Buku Cerita Bergambar dari Dosen Ahli
Berdasarkan komentar yang diberikan oleh dosen ahli, peneliti melakukan
revisi yang dapat dilihat dari gambar berikut:
No Komentar Ahli Dosen Revisi
1. Perhatikan konsistensi warna pada
aspek isi buku cerita tentang gambar
buku cerita jelas dan mudah dibedakan.
Memberikan ketetapan. warna untuk
semua gambar pada setiap halaman.
2 Alur, setting, penokohan perlu
dibenahi.
Memperbaiki setting dan penokohan
pada setiap halaman.
3. EYD dan tata bahasa dibenahi Memperbaiki tatanan bahasa sesuai
dengan saran yang diberikan.
4. Nomor halaman tersamar oleh warna
gambar.
Membuat ulang penomoran halaman
agar kelihatan tanpa tersamarkan oleh
gambar.
5. Cari huruf yang lebih berkarakter anak. Mengganti huruf yang berkarakter
untuk anak dengan memakai font
Comic Sans MS.
6. Huruf di pertegas (lebih besar + tebal). Memperbaiki penulisan huruf dengan
menggunakan font size 11.
7. Perlu menata ulang dengan
mempertimbangkan alur.
Menata ulang alur setiap cerita agar
tertata isi pada cerita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Gambar 4.6 Sebelum Revisi
Gambar 4.7 Sesudah Revisi
Peneliti melakukan revisi dari ahli dosen. Pada gambar sebelum, warna pada
Garbera, Tulip dan Ngorek terlihat tidak menarik dan berbeda dengan warna di
sampul depan. Pada gambar sesudah revisi warna pada Garbera, Tulip, dan
Ngorek sudah dirubah dan diganti menggunakan warna yang jelas dan menarik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Gambar 4.8 Sebelum Revisi
Gambar 4.9 Sesudah Revisi
Peneliti melakukan revisi dari ahli dosen. Pada gambar sebelum revisi terlihat
bentuk bibir Ngorek kurang menunjukkan karakter menangis. Pada gambar
sesudah revisi sudah terlihat bentuk bibir Ngorek menunjukkan karakter
menangis, serta letak posisi narasi sudah diberikan di sebelah kiri atas sebelum
percakapan dialog.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Gambar 4.10 Sebelum Revisi
Gambar 4.11 Sesudah Revisi
Peneliti melakukan revisi dari ahli dosen. Pada gambar sebelum revisi setting
waktu letak matahari berada dipinggir terus tidak ada perubahan posisi dimana
matahari bergeser dari pagi ke siang. Pada gambar sesudah revisi terlihat setting
waktu letak matahari bergeser dari pagi ke siang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Gambar 4.12 Sebelum Revisi
Gambar 4.13 Sesudah Revisi
Peneliti melakukan revisi dari ahli dosen. Pada gambar sebelum revisi
penempatan alur cerita di mana Garbera mengajak teman-temannya untuk peduli
lingkungan berada di halaman 48 dan 49 di mana Garbera bercerita tentang ulah
manusia menyebabkan banjir, seharusnya dialog Garbera untuk mengajak teman-
temannya untuk peduli terletak sesudah Garbera menjelaskan penyebab banjir
terjadi karena ulah manusia. Pada gambar sesudah revisi penempatan dialog
Garbera untuk mengajak teman-temannya peduli terletak sesudah Garbera
menjelaskan penyebab banjir terjadi karena ulah manusia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Gambar 4.14 Sebelum Revisi
Gambar 4.15 Sesudah Revisi
Peneliti melakukan revisi dari ahli dosen. Pada gambar sebelum revisi terdapat
tatanan bahasa yang masih belum pas jika di gabung menjadi kalimat. Pada
gambar sesudah refisi tatanan bahasa sudah disesuaikan dengan EYD sesuai
dengan saran yang diberikan oleh ahli dosen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Gambar 4.16 Sebelum Revisi
Gambar 4.17 Sesudah Revisi
Peneliti melakukan revisi dari ahli dosen. Pada gambar sebelum revisi terdapat
penulisan pada nomor halaman tidak terlihat karena tersamarkan oleh gambar dan
menjadi tidak kelihatan. Pada gambar sesudah revisi nomor halaman sudah
diperbaiki dengan menempatkan nomor halaman pada tempat sendiri yang dibuat
agar terlihat jelas halamannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Gambar 4.18 Sebelum Revisi
Gambar 4.19 Sesudah Revisi
Peneliti melakukan revisi dari ahli dosen. Pada gambar sebelum revisi terdapat
penulisan huruf yang kurang dipertegas, dan jenis huruf kurang menarik kurang
berkarakter ke anak. Pada gambar setelah revisi penulisan huruf yang kurang
tegas sudah diperbailki untuk kebih besar atau lebih tebal, dan jenis huruf juga
sudah diganti, yang sebelumnya menggunakan font Komika Axis Normal
(Western) diganti menggunakan font Comic Sans MS, dengan ukuran huruf tetap
sama menggunakan ukuran 11.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
4.5 Uji Coba Produk
Produk yang sudah divalidasikan oleh satu dosen ahli, satu guru kelas, dan
dilakukan uji coba produk pada satu siswa setara kemudian di uji cobakan
kembali kepada 6 siswa. Uji coba dilakukan kembali pada 6 siswa kelas III untuk
mengetahui pendapat dari siswa. Uji coba dilakukan pada saat mengisi jam
pelajaran Bahasa Indonesia. Hal ini dilakukan setelah diberi kesempatan oleh guru
kelas mengisi pada saat pelajaran Bahasa Indonesia mengenai aspek membaca.
Kegiatan uji coba produk dilakukan pada tanggal 27 April 2017. Siswa dibagikan
buku cerita bergambar yang sudah direvisi kemudian siswa diberikan sedikit
penjelasan mengenai cara pengisian kuesioner. Kemudian siswa dibagikan kertas
kuesioner dan siswa diminta secara bergantian dari halaman pertama hingga
bagian terakhir. Setelah selesai membaca buku cerita bergambar siswa langsung
mengisi lembar kuesioner sesuai dengan bagian aspek dari tiap pernyataan yang
berisi tentang kualitas buku cerita bergambar. Hasil dari kuesioner yang sudah
dilakukan terhadap 6 siswa dapat dijelaskan sebagai berikut:
Pertama, berdasarkan perhitungan Penilaian Acuan Patokan (PAP) yang
terdapat pada bab III mengenai kategori dan kriteria produk pengembangan buku
cerita bergambar. Hasil yang didapatkan dari siswa pertama diketahui total
validasi yang diperoleh adalah 50 dengan rata-rata skor sebesar 4,54. Skor yang
diperoleh kemudian dibandingan dengan skala yang sudah ditentukan dan
diperoleh kemudian dibandingkan dengan skala yang sudah ditentukan dalam
kategori ”sangat baik”.
Kedua, berdasarkan perhitungan Penilaian Acuan Patokan (PAP) yang
terdapat pada bab III mengenai kategori dan kriteria produk pengembangan buku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
cerita bergambar. Hasil yang didapatkan dari siswa kedua diketahui total validasi
yang diperoleh adalah 40 dengan rata-rata skor sebesar 3.63. Skor yang diperoleh
kemudian dibandingan dengan skala yang sudah ditentukan dan diperoleh
kemudian dibandingkan dengan skala yang sudah ditentukan dalam kategori
”sangat baik”.
Ketiga, berdasarkan perhitungan Penilaian Acuan Patokan (PAP) yang
terdapat pada bab III mengenai kategori dan kriteria produk pengembangan buku
cerita bergambar. Hasil yang didapatkan dari siswa ketiga diketahui total validasi
yang diperoleh adalah 46 dengan rata-rata skor sebesar 4,18. Skor yang diperoleh
kemudian dibandingan dengan skala yang sudah ditentukan dan diperoleh
kemudian dibandingkan dengan skala yang sudah ditentukan dalam kategori
”sangat baik”.
Keempat, berdasarkan perhitungan Penilaian Acuan Patokan (PAP) yang
terdapat pada bab III mengenai kategori dan kriteria produk pengembangan buku
cerita bergambar. Hasil yang didapatkan dari siswa keempat diketahui total
validasi yang diperoleh adalah 55 dengan rata-rata skor sebesar 5. Skor yang
diperoleh kemudian dibandingan dengan skala yang sudah ditentukan dan
diperoleh kemudian dibandingkan dengan skala yang sudah ditentukan dalam
kategori ”sangat baik”.
Kelima, berdasarkan perhitungan Penilaian Acuan Patokan (PAP) yang
terdapat pada bab III mengenai kategori dan kriteria produk pengembangan buku
cerita bergambar. Hasil yang didapatkan dari siswa kelima diketahui total validasi
yang diperoleh adalah 55 dengan rata-rata skor sebesar 5. Skor yang diperoleh
kemudian dibandingan dengan skala yang sudah ditentukan dan diperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
kemudian dibandingkan dengan skala yang sudah ditentukan dalam kategori
”sangat baik”.
Keenam, berdasarkan perhitungan Penilaian Acuan Patokan (PAP) yang
terdapat pada bab III mengenai kategori dan kriteria produk pengembangan buku
cerita bergambar. Hasil yang didapatkan dari siswa keenam diketahui total
validasi yang diperoleh adalah 47 dengan rata-rata skor sebesar 4,27. Skor yang
diperoleh kemudian dibandingan dengan skala yang sudah ditentukan dan
diperoleh kemudian dibandingkan dengan skala yang sudah ditentukan dalam
kategori ”sangat baik”.
Berikut ringkasan hasil kuesioner dan uji coba produk yang dilakukan
terhadap enam siswa kelas III SD Kanisius Kumendaman Yogyakarta:
Tabel 4.7 Ringkasan Hasil Uji Coba Produk
Siswa Total Skor Rata-Rata Skor
Pertama 50 4,54
Kedua 40 3,63
Ketiga 46 4,18
Keempat 55 5
Kelima 55 5
Keenam 47 4,27
Rata-Rata Skor Nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
4.6 Kajian Produk Akhir
4.6.1 Sampul Buku Cerita Setelah Direvisi
Sampul buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup
yang dihasilkan peneliti berjudul “Kebunku Tempat Tinggalku” menggunakan
ukuran kertas A5, sedangkan setelah dilakukan revisi penulisan jenis huruf diganti
menjadi Comic Sans MS dengan penulisan lebih besar.
Gambar 4.20 Sebelum Revisi
Gambar 4.21 Sesudah Revisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
4.6.2 Isi Buku Cerita Setelah Direvisi
Bagian isi buku cerita ini mengalami beberapa perubahan. (1) peneliti
mengubah warna gambar Tulip, Ngorek, dan Garbera yang lebih menarik
sehingga sehingga konsistensi warna dapat jelas, (2) peneliti sudah merubah alur
cerita, merubah setting, dan memperbaiki penokohon dalam cerita menjadi lebih
jelas dan teratur, (3) memperbaiki tata bahasa menjadi tatanan EYD yang berlaku
sesuai dengan saran dari ahli dosen, (4) perbaikan pada nomot halaman sudah
dibenahi, penomoran sudah disediakan tempat tersendiri dan tidak bergabung
dengan gambar, sehingga membuat nomor halaman sudah terlihat jelas, (5)
perubahan jenis huruf sudah diperbaiki dengan mengganti jenis huruf menjadi
Comic Sans MS, (6) sudah memperbaiki huruf menjadi lebih tegas dengan
membedakan mana huruf yang ditebalkan dan mana huruf yang besar, (7) sudah
memperbaiki alur cerita dengan lebih tertata dan jelas lagi. Selebihnya tidak ada
revisi pada isi buku cerita. Buku cerita bergambar ini memuat pendidikan
lingkungan hidup, yang mengenalkan kepada siswa bagaimana cara menjaga
lingkungan hidup dengan mulai peduli kepada lingkungan.
4.6.3 Bidodata Penulis Setelah Direvisi
Pada bagian biodata penulis terdapat beberapa perbaikan pada penulisan
biografi penulis dari pendidikan penulis, dan pengalaman penulis selama kuliah,
serta tujuan penulis yang diharapkan dalam pembuatan buku cerita bergambar ini,
dengan memperbaiki penulisan pada tata bahasa yang lebih singkat dan jelas lagi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Gambar 4.22 Sebelum Revisi Profil Penulis
Gambar 4.23 Sesudah Revisi Profil Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
4.7 Kualitas Buku Cerita
Setelah mengetahui hasil vaslidasi yang dilakukan oleh satu dosen ahli,
satu guru kelas III, dan satu siswa kelas III mengenai produk yang dikembangkan
yaitu tentang buku cerita bergambar, maka dapat dihitung skor rata-rata dari
semua validator. Berikut ini akan dipaparkan hasil dari tiga validator dalam
bentuk tabel:
Tabel 4.8 Hasil Paparan Validator
Validator Rerata Kategori
Dosen Ahli 3,58 Baik
Guru Kelas III 4,6 Sangat Baik
Siswa Kelas III 4,27 Sangat Baik
Rata-Rata Skor Nilai
Baik
Dari hasil paparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa buku cerita
yang dikembangkan oleh peneliti memperoleh skor rata-rata 4,15 dengan kategori
“baik”. Hal ini ditunjukkan melalui judul cerita yang menggambarkan tentang
keadaan lingkungan tempat tinggal, dengan cerita yang sederhana, bahasa yang
sederhana untuk memudahkan siswa dalam memahami isi cerita, jumlah halaman
yang cukup tidak terlalu tipis, jenis tulisan yang sesuai dengan anak-anak dengan
tidak kaku, serta gambar dengan warna yang menarik yang membuat siswa
menjadi mengembangkan imajinasinya, serta yang paling penting dapat
memberikan pembelajaran pentingnya lingkungan hiudp bagi kehidupan di masa
depan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
4.8 Pembahasan
Penelitian pengembangan buku cerita bergambar ini dikembangkan untuk
menarik minat siswa terhadap pembelajaran membaca yang masih kurang
diminati. Selain itu juga dapat menjadikan media pembelajaran yang menarik bagi
guru pada saat mengajarkan tentang pembelajaran membaca saat di kelas maupun
di sekolah. Menurut Somadayo (2011:5) membaca adalah proses yang digunakan
oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang akan disampaikan oleh penulis
melalui kata-kata yang ditulis. Kegiatan membaca sangat bermanfaat untuk
memperoleh informasi. Menurut guru kelas III buku cerita bergambar ini
sangatlah menarik dari segi warna, gambar, dan judul sudah memberikan
ketertarikan tersendiri dari siswa saat melihat pertama kali. Pengertian dari buku
cerita bergambar menurut Nurgiyantoro (2005:152) adalah buku cerita yang
menampilkan teks narasi dengan bahasa yang sederhana dan disertai ilustrasi atau
gambar-gambar.
Berdasarkan dari hasil pengumpulan data melalui wawancara, dan
pembagian kuesioner yang dilakukan, peneliti mempunyai persetujuan dan
dukungan dalam membuat dan mengembangkan buku cerita bergambar berbasis
pendidikan lingkungan hidup dalam pembelajaran membaca siswa kelas III.
Menurut guru kelas III buku cerita yang dikembangkan sangat lah menarik dan
dapat membantu guru dalam meberikan pendampingan siswa yang mau belajar
membaca, sekaligus juga untuk menjadi media pembelajaran dalam mengajarkan
kepada siswa tentang pendidikan lingkungan hidup. Pendidikan lingkungan hidup
menurut Daryanto (2013:1) adalah pendidikan tentang lingkungan hidup dalam
bagian penyuluhan secara langsung maupun secara tidak langsung dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
membentuk kepribadian mandiri serta pola pikir sehingga dapat merefleksikan
dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini yang membuat peneliti semakin
bersemangat dalam mengembangkan penelitian mengenai pengembangan buku
cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup dalam pembelajaran
membaca siswa kelas III.
Buku cerita bergmabar ini dapat membantu siswa dalam proses
pembelajaran membaca sekaligus dapat mengajarkan siswa tentang kepedulian
terhadap lingkungan hidup yang ditanamkan sejak dini sebagai bekal kehidupan di
masa mendatang. Buku cerita dengan menggunakan gambar akan lebih membuat
siswa menjadi tertarik untuk membacanya. Seperti yang di kemukakan oleh
Sarumpaet (2010:18) buku cerita bergambar adalah buku yang menyuguhkan
cerita dengan menggunakan gambar. Serta sama halnya yang di kemukakan oleh
Mitchell (dalam Nurgiyantoro, 2005:153) mengemukakan bahwa buku cerita
bergambar adalah buku yang menampilkan gambar dan teks yang keduanya saling
berhubungan.
Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa saat membaca buku cerita peran
serta gmabar untuk menjelaskan isi cerita sangatlah penting dan sangat diperlukan
untuk dapat memahami isi dari bacaan, sehingga keduanya akan saling
melengkapi dan berhubungan satu sama lain. Berawal dari membaca dengan
menggunakan media buku cerita bergambar dapat membantu siswa dalam proses
pembelajaran membaca serta dapat sekaligus menanamkan sikap yang akan
didapat dari cerita yang sudah dibaca. Dalam buku cerita bergambar dapat pula
memberikan unsur mengenai pendidikan lingkungan hidup sebagai bentuk sarana
yang memungkinkan dapat menumbuhkan proses kepedulian siswa terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
lingkungan yang ada disekitarnya dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari.
Buku yang dikembangkan peneliti mengenai pendidikan lingkungan
hidup. Hal ini didukung dengan adanya hasil analisis kebutuhan yang dilakukan
peneliti pada tanggal 15 Desember 2016 dengan guru kelas III SD Kanisius
Kumendaman Yogyakarta. Pendidikan lingkungan hidup mampu meningkatkan
kesadaran siswa akan lingkungan yang ada disekitarnya. Melalui pengajaran
pendidikan lingkungan hidup disekolah dapat mendorong terciptanya sekolah
Adiwiyata yang sejak dari sekolah telah diajarkan sikap-sikap peduli yang harus
dimiliki sejak dini untuk memberikan dampak baik dalam usaha memelihara dan
melestarikan lingkungan sekolah. Meciptakan lingkungan sekolah yang sehat,
nyaman, dan bersih menuju lingkungan hidup yang baik. Melalui buku cerita
bergambar tentang pendidikan lingkungan hidup siswa tidak hanya sekedar
belajar mengenai bagaimana cara menjaga lingkungan hidup, tetapi dari buku
cerita dapat membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan membaca dan
mempunyai minat tinggi dalam membaca. Berdasarkan hasil validasi yang
dilakukan oleh tiga validator, buku cerita bergambar ini mampu memberikan
pembelajaran yang menarik dalam pentingnya menjaga lingkungan hidup yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
Judul buku cerita bergambar yang dikembangkan oleh peneliti adalah
“Kebunku Tempat Tinggalku”. Judul ini menggunakan bahasa yang sederhana
dengan mengambil topik yang akan diceritakan dalam buku gambar secara
keseluruhan. Buku cerita bergambar ini menceritakan tentang sekumpulan
tumbuhan dan binatang yang menempati suatu kebun yang di dalamnya terdapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
banyak tanaman yang tumbuh subur dan banyak binatang pula yang hidup di
dalam kebun. Berdasarkan hasil validasi yang sudah mewakili dari judul buku dan
sudah mewakili dari isi cerita. Gambar yang dibuat awalnya dengan menggunakan
gambar seketsa tangan yang sederhana, dengan memberikan kesan gambar anak-
anak yang dapat dipahami siswa dalam memahami isi dari dalam cerita. Pemilihan
gambar yang digunakan peneliti sangat mudah dan dapat dibedakan oleh anak.
Berdasarkan hasil validasi yang didapatkan oleh kedua validator, dan satu siswa
untuk diuji cobakan produk buku cerita bergambar disertai dengan mengisi
kuesioner sebagai langkah pertama sebelum diuji cobakan keenam siswa. Gambar
yang menarik dapat membangkitkan minat membaca siswa menjadi tinggi.
Buku cerita bergambar dibuat oleh peneliti dengan menampilkan tokoh
sekumpulan tumbuhan dan binatang yang menempati suatu kebun sebagai tempat
tinggalnya. Menurut peneliti pengambilan tokoh ini dilakukan agar siswa dapat
menempatkan dirinya jika siswa hidup sebagai tumbuhan dan binatang yang
sama-sama merupakan makhluk hidup seperti manusia. Karakter dalam cerita ini
adalah sikap yang di ciptakan untuk selalu secara bersama-sama membangun
sikap peduli dalam menjaga lingkungan tempat tinggal agar tetap nyaman
ditinggali. Adapun latar tempat yang digunakan diantaranya ada yang di kebun
dekat dengan kolam, dan juga di tengah kebun. Berikut merupakan salah satu
gambar yang digunakan dalam buku cerita:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Gambar 4.24 Gambar Latar Tempat dalam Buku Cerita
Berdasarkan hasil validasi dari dosen ahli, jika seting waktu pagi, matahari
jangan berubah posisi dan jika seting waktu ada pergeseran pagi-siang, matahari
juga harus bergeser. Karena dalam buku cerita jika tatanan gambar tidak teratur
akan membuat pembaca menjadi bingung dan sulit untuk memahami.
Buku cerita yang dikembangkan menggunakan bahasa yang sederhana dan
mudah untuk dimengerti oleh siswa, dan juga menggunakan tata Bahasa Indoensia
yang baku. Berikut merupakan contoh penggunaan bahasa pada buku cerita
bergambar:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Gambar 4.25 Bahasa Yang Digunakan Dalam Buku Cerita
Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan oleh guru kelas III, buku cerita
bergambar menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami siswa saat
dibaca. Isi dalam cerita yang dibuat mudah dipahami pembaca, yang mengajak
pembaca untuk mengikuti jalan cerita. Peneliti mengharapkan bahwa melalui
buku cerita bergambar yang dikembangkan dapat membantu siswa dalam
memahami kesatuan hubungan yang berkaitan antara tulisan dan gambar yang
didukung dengan bahsa yang sederhana yang mudah dipahami siswa.
Buku cerita bergambar ini memiliki 55 halaman yang sudah termasuk
cover depan dan cover belakang. Namun isi dari cerita sendiri memiliki 48
halaman. Buku cerita bergambar ini juga memiliki lembaran tambahan berupa
refleksi yang terdapat pada halaman 53 dengan tujuan agar siswa dapat
memahami lebih dalam lagi isi dalam cerita yang sudah dibaca. Peneliti
mengharapkan bahwa setelah siswa membaca buku cerita bergambar mengenai
pendidikan lingkungan hidup ini, siswa dapat menjaga lingkungan disekitar
mereka mulai dari lingkungan sekolah dengan peduli memperhatikan kebersihan
lingkungan sekolah. Berdasarkan hasil valiasi guru, jumlah halaman, dan tata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
letak serta bahasa yang digunakan sudah sesuai dengan kemampuan siswa kelas
III SD.
Jenis penulisan yang digunakan menggunakan Comic Sans MS, yang
digunakan pada keseluruhan tulisan dalam buku cerita bergmbar. Ukuran tulisan
yang digunakan untuk judul buku menggunakan ukuran 30, penulisan nama
pengarang depan menggunakan ukuran 23 isi cerita dan keseluruhan dengan
menggunakan ukuran 11. Berdasarkan hasil validasi dari dosen ahli jenis dan
ukuran huruf sudah diperbaiki dengan tujuan agar sesuai untuk anak-anak. Buku
yang dimuat memiliki tatanan halaman yang sudah dibuat lebih menarik untuk
siswa. Buku yang dibuat sudah memiliki tampilan gambar yang barnyak daripada
tulisan.
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa produk yang
dikembangkan oleh peneliti memiliki kualitas yang baik. Buku cerita yang
dikembangkan dapat melengkapi bacaan siswa kelas rendah agar memiliki minat
membaca yang tinggi, yang dapat digunakan guru sebagai media pembelajaran
sekaligus dapat menjadi media untuk mengenalkan tentang sikap kepedulian
terhadap lingkungan hidup. Hal ini dapat dibuktikan dengan melihat hasil dari
penilaian para validator. Isi cerita yang dikembangkan peneliti sudah baik dan
jelas yang dapat dimengerti oleh siswa dengan menggunakan bahasa yang
sederhana dan isi cerita yang mudah dipahami oleh siswa saat membaca. Buku
cerita bergambar ini disusun untuk mengenalkan kepada siswa tentang pendidikan
lingkungan hidup yang harus mulai dikenalkan sejak usia dini untuk dijaga dan
dipelihara demi kehidupan di masa mendatang. Hal ini dapat dibuktikan dengan
adanya tokoh yang mempunyai sikap peduli terhadap lingkungan tempat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
tinggalnya dengan selalu bekerja sama dalam menciptakan lingkungan yang
bersih dan nyaman serta menerapkan sikap membuang sampah pada tempat
sampah dan bukan di sungai. Buku cerita yang dikembangkan oleh peneliti
dilengkapi dengan gambar yang dibuat secara awal dengan menggunakan sketsa
tangan, lalu diwarnai dengan menggunakan crayon, setelah itu di scan, lalu di edit
dengan menggunakan aplikasi CorellDrwa X7. Gambar yang terdapat dalam buku
cerita di rangkai dari awal hingga akhir cerita.
Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan oleh satu dosen ahli, satu guru
kelas III, dan dilakukannya uji coba produk pada satu siswa kelas III dapat
disimpulkan bahwa buku cerita yang dikembangkan oleh peneliti termasuk dalam
kategori baik dan layak untuk di uji cobakan kepada siswa kelas III SD Kanisius
Kumendaman Yogyakarta dengan rata-rata skor yang diperoleh adalah 4,15.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Penelitian pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan
lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca kelas III ini menghasilkan hasil
penelitian yang menunjukkan berhasil atau tidaknya pelaksanaan penelitian yang
dirangkum menjadi kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan,
maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Penelitian yang saya lakukan adalah pengembangan buku cerita bergambar
dengan tema pendidikan lingkungan hidup. Dengan pengembangan
tersebut diharapkan dapat membantu siswa dalam membaca.
Pengembangan buku cerita bergambar yang dikembangkan dengan
melakukan 7 langkah yaitu: (1) penelitian terhadap produk yang telah ada,
(2) studi literatur dan penelitian lapangan, (3) perencanaan pengmbangan
produk, (4) pengujian internal desain, (5) revisi desain, (6) pembuatan
produk, (7) uji coba terbatas. Penelitian dan pengembangan buku cerita
bergambar ini dilakukan menggunakan enam langkah tersebut. Hasil
penelitian ini adalah produk berupa buku cerita bergambar yang telah diuji
cobakan kepada enam siswa.
2. Buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk
pembelajaran membaca kelas III ini dikembangkan dengan kualitas sangat
baik dan layak untuk digunakan. Buku cerita bergambar ini telah melalui
tahap-tahap pengembangan. Adapun tahap yang dilakukan yaitu dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
melalui tahap validasi oleh para ahli. Validasi tersebut dilakukan oleh satu
dosen ahli, satu guru kelas III, satu siswa setara. Hasil validasi yang
didapatkan secara keseluruhan yaitu dengan rata-rata skor 4,15 dengan
kategori “baik”. Hal ini di dukung oleh judul buku yang sudah
menggambarkan isi ceirta, dengan memberikan pengenalan tentang
bagaimana menjaga lingkungan hidup agar tetap terasa nyaman dan bersih
untuk menjaga kehidupan di masa yang akan datang. Buku cerita
bergambar ini juga dapat membantu siswa dalam proses pembelajaran
membaca, yang isinya dapat membantu siswa dalam memahami isi cerita
yang dibaca dengan didukung latar tempat, rangkaian cerita, serta peran
dari tokoh yang mendukung pengembangan sikap siswa.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Penelitian pengembangan produk buku cerita bergambar ini mempunyai
keterbatasan. Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini adalah:
1. Wawancara untuk analisis kebutuhan yang dilakukan oleh peneliti hanya
dilakukan di satu guru saja. Ternyata setelah dianalisis jika melakukan
wawancara dengan satu guru saja masih dirasa kurang sehingga saat
mencari akar permasalahan menjadi kurang mendalam.
2. Ketersediaan waktu yang diberikan sekolah hanya terbatas, sehingga
peneliti hanya melakukan penelitian sampai pada tahap uji coba terbatas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
5.3 Saran
Dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan buku cerita bergambar
ini, ada beberapa saran yang diharapkan dapat memberi manfaat. Adapun saran
yang diberikan untuk penelitian pengembangan buku cerita bergambar ini adalah:
1. Wawancara untuk analisis kebutuhan sebaiknya dilakukan tidak hanya
oleh satu guru saja karena masih dirasa kurang, melainkan dilakukan lebih
dari satu guru agar pada saat mencari akar permasalahan menjadi lebih
mendalam.
2. Peneliti perlu mempersiapkan penelitian dari jauh-jauh hari sehingga
waktu yang lebih panjang dapat diperoleh peneliti untuk melakukan
penelitian sampai ke tahap produksi masal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Yunus. 2012. Pembelajaran Membaca Berbasis Pendidikan Karakter.
Bandung: Refika Aditama.
Agustiningsih, A. 2015. Pengembangan Penggunaan E-Komik Tematik Berbasis
Pada Pendidikan Lingkungan Hidup Dengan Aplikasi Macromedia-Flash
Untuk Kelas Permulaan Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran FKIP Universitas Jember Vol. 4, No. 4. Diunduh pada
tanggal 8 Mei 2017 dari jurnal.unej.ac.id
Creswell, J.W. 2015. Riset pendidikan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
riset kualitatif & kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Creswell, J.W. 2014. Research design pendekatan kualitatif. Kuantitatif, dan
mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Daryanto, dan Suprihatin Agung. 2013. Pengantar Pendidikan Lingkungajn
Hidup. Yogyakarta: Gava Media.
Desmita. 2012. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Faizah, Dewi Urama, et all. 2016. Panduan Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah
Dasar. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Farida, Nur’aini. 2010. Membentuk Karakter Anak Dengan Dongeng. Surakarta:
Indiparent.
Gehe, L Wilkinson. 1984. Media Dalam Pembelajaran, Penelitian Selama 60
Tahun. Jakarta: Rajawali.
Hamlah, Syukri. 2013. Pendidikan Lingkungan Seklumit Wawasan Pengantar.
Bandung: Refika Aditama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Hosnah. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad
21. Bogor: Ghalia Indonesia.
Hurlock, Elizabeth B. 1942. Perkembangan Anak Jilid 1 Edisi Enam. Jakarta:
Erlangga.
Momo. 1980. Penggunaan Metode SAS Dalam Pengajaran Membaca di Sekolah
Dasar. Jakarta: Proyek Pengembangan Pendidikan Guru P3G Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
Nurgiyantoro, Burhan. 2005. Sastra Anak Pengantar Pemahaman Dunia Anak.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Putra, Masri Sareb. 2008. Menumbhkan Minat Baca Sejak Dini. Indonesia.
Macanan Jaya Cemerlang.
S. Hasanuddin W. 2015. Sastra Anak Kajian Tema, Amanat dan Teknik
Penyampaian Cerita Anak Terbitan Surat Kabar. Bandung: CV Angkasa.
Sarumpaet, Riris K. Toha. 2010, Pedoman Penelitian Sastra Anak. Jakarta:
Yayasan Pustaka Obor Indonesia anggota IKAPI DKI Jakarta bekerjasama
dengan Pusat Bahasa Kementrian Pendidikan Nasional.
Somadayo, Samsu. 2011. Strategi dan Teknik Pembelajaran Membaca.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Soemarwoto, Otto. 2001. Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta:
Djambatan.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian dan Pengembangan Pendekatan R&D.
Bandung: Alfabeta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:
Rosdakarya.
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa.
Widodo, Slamet, dkk. 2015. Peningkatan Kualitas Peserta Didik Melalui
Implementasi Pembelajaran Abad 21: Membangun Kelas Literat Bebasis
Pendidikan Lingkungan Hidup Untuk Melatihkan Kemampuan Literasi
Siswa Di Sekolah Dasar. Jurnal Umsida. Diunduh pada tanggal 8 Mei
2017 dari journal .umsida.ac.id
Wulandari, Tri Vita, dkk. 2016. Pendidikan Lingkungan Hidup Dalam
Membentuk Sikap Peduli Lingkungan Siswa Di SMPN 4 Jombang. Jurnal
Pendidikan Kewarganegaraan Vol. 3 No. 4 (1153-1167). Diunduh pada tanggal
8 Mei 2017 dari ejournal.unesa.ac.id
Yusuf, H. Syamsu. 2015. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Sumber Online
Sukartiningsih, Wahyu. 2004. Peningkatan Kualitas Pembelajaran Membaca Dan
Menulis Permulaan Di Kelas I Sekolah Dasar Melalui Media Kata
Bergambar. Diunduh pada tanggal 8 Mei 2017.
https://id.scribd.com/doc/77509603/Peningkatan-Kualitas-Pembelajaran-
Membaca-Dan-Menulis-Permulaan-Di-Kelas-1-Sekolah-Dasar-Melalui-
Media-Kata-Bergambar.
Rosari, Yosephine. 2014. Penerapan Metode Bercerita Berbantuan Media Buku
Cerita Bergambar Untuk Meningkatkan Perilaku Moral. Jurnal Jurusan
PGTK, Universitas Pendidikan Ganesha. Diunduh pada tanggal 8 Mei
2017.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPAUD/article/viewFile/3127/25
96
Afandi, Rifki. 2013. Integrasi Pendidikan Lingkungan Hidup Melalui
Pembelajaran IPS Di Sekolah Dasar Sebagai Alternatif Menciptakan
Sekolah Hijau. Jurnal Dosen Jurusan PGSD, Universitas Muhammadiyah
Sidoarjo. Diunduh pada tanggal 8 Mei 2017.
http://ojs.umsida.ac.id/index.php/pedagogia/article/download/50/56.
Widianto, Satrio. 2017. Soal Minat Baca Indonesia Peringkat 60 dari 61 Negara
Jakarta.. Diunduh pada tanggal 12 Juli 2017.
http://www.pikiran-rakyat.com/pendidikan/2017/03/17/soal-minat-baca-
indonesia-peringkat-60-dari-61-negara-396477
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Lampiran 1
Hasil Wawancara dengan Guru Kelas III SD Kanisius Kumendaman
No Daftar Pertanyaan Wawancara Rangkuman Hasil Wawancara
1
Apakah ibu mengetahui keberadaan
siswa yang mengalami kesusahan
membaca?
Dari kelas yang diampu terdapat
beberapa siswa yang masih kurang
lancar membaca, membaca masih
terbata-bata dengan mengeja di
dalam hati lalu baru diucapkan.
2
Sejauh mana kesulitan siswa
tersebut dalam kegiatan
pembelajaran membaca?
Kesulitannya jika masih lurang
lancar membaca saat mengikuti
pembelajaran menjadi sering
tertinggal dengan teman-temannya.
3
Apakah sekolah menyediakan
kelengkapan buku bacaan bagi
siswa seperti buku cerita
bergambar?
Ada beberapa buku cerita
bergambar, sudah lumayan banyak
yang bisa dibaca siswa.
4
Apakah siswa tertarik dengan buku
cerita bergambar?
Iya sangat tertarik apalagi dengan
yang ada gambar yang
mendominasi sangat membuat
siswa menjadi tertarik untuk ingin
membaca, karena dari melihat
gambar rasa tertarik siswa akan
muncul dan mempunyai keinginan
untuk membacanya.
5
Apakah siswa menyadari
pentingnya lingkungan bagi
mereka?
Mereka sudah paham dengan jika
kita dapat menjaga lingkungan
nanti lingkungan menjadi asri dan
nyaman untuk ditinggali. Dimulai
dari dalam dirinya sendiri dan di
lingkungan sekitar.
6 Apakah siswa sudah melakukan
kegiatan untuk menjaga
lingkungan? Seperti contoh
Sudah melakukan kegiatan menjaga
lingkungan dengan kebiasaan
“semutlis”(sepuluh menit untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
mengenai kebersihan kelas? lingkungan sekitar). Sebelum bel
masuk sepuluh menit untuk
lingkungan sekitar dengan siswa
memungut sampah yang ada
disekitar tempat yang sedang di
tempati.
7
Menurut ibu apakah sekolah
membutuhkan buku cerita
bergambar untuk kebutuhan
membaca siswa dalam bentuk cerita
tentang pendidikan lingkungan
hidup?
Iya masih membutuhkan karena
disamping sebagai kebutuhan
membaca juga bisa untuk
membiasakan siswa belajar
menambah pengetahuan mengenal
lingkungan hidup sejak dini melalui
buku cerita bergambar.
8
Saran apa yang akan ibu berikan
terkait dengan buku cerita
bergambar yang sedang beredar
untuk kebutuhn dalam pembelajaran
membaca?
Untuk buku bacaan terkhusus untuk
siswa di kelas bawah masih
membutuhkan buku cerita
bergambar dalam menunjang
pembelajaran membaca, dengan
menambah buku cerita bergambar
akan membuat siswa menjadi tidak
bosan jika akan membaca dengan
bacaan yang itu-itu saja tetapi bisa
ditambah dengan buku bacaan yang
dapat menarik siswa untuk mau
membaca.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Lampiran 2
Data Hasil Validasi Dosen Ahli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Lampiran 3
Data Hasil Validasi Guru Kelas III
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Lampiran 4
Data Hasil Uji Coba Produk Siswa Kelas III
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Lampiran 5
Data Kuesioner Hasil Uji Coba Produk Pada Siswa Kelas III
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Lampiran 6
Hasil Paparan Validator dan Uji Coba Produk
Validator Rerata Kategori
Dosen Ahli 3,58 Baik
Guru Kelas III 4,6 Sangat Baik
Siswa Kelas III 4,27 Sangat Baik
Rata-Rata Skor Nilai
Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Lampiran 7
Ringkasan Hasil Uji Coba Siswa Kelas III
Siswa Total Skor Rata-Rata Skor
Pertama 50 4,54
Kedua 40 3,63
Ketiga 46 4,18
Keempat 55 5
Kelima 55 5
Keenam 47 4,27
Rata-Rata Skor Nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Lampiran 8
Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Lampiran 9
Surat Keterangan Melakukan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Lampiran 10
Dokumentasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Lampiran 11
Buku Cerita Bergambar (Terpisah)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Riwayat Peneliti
Secundina Kusuma Wisangnuari, lahir di Bantul 15
Januari 1995. Tinggal di Yogyakarta, tepatnya menetap di
Dongkelan No.340 Panggungharjo Sewon Bantul. Memulai
pendidikan formal di jenjang pemula dan dasar di TK
Indriyasana Pugeran lulus tahun 2001 dan di SD Kanisius
Pugeran Yogyakarta lulus tahun 2007. Selanjutnya jenjang
menengah pertama ditempuh di SMP Stella Duce 2
Yogyakarta lulus tahun 2010, dan jenjang atas ditempuh di SMA Stella Duce 2
lulus tahun 2013.
Pada tahun 2013, peneliti melanjutkan studi ke perguruan tinggi dan
tercatat sebagai mamahaiswi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan., Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
(PGSD). Pendidikan di perguruan tinggi diakhiri dengan menulis skripsi yang
berjudul: “Perkembangan Buku Cerita Bergambar Berbasis Pendidikan
Lingkungan Hidup Untuk Pembelajaran Membaca Siswa Kelas III SD Kanisius
Kumendaman Yogyakarta”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI