lapkas panjang pedi

35
LAPORAN KASUS PANJANG BRONKOPNEUMONIA BERAT GIZI KURANG OLEH JANET WALANGITAN 14014101051

Upload: anonymous-ptpkek45c

Post on 12-Jul-2016

38 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

laporan kasus bronkopneumonia berat

TRANSCRIPT

Page 1: Lapkas Panjang Pedi

LAPORAN KASUS PANJANG

BRONKOPNEUMONIA BERAT

GIZI KURANGOLEHJANET WALANGITAN14014101051

Page 2: Lapkas Panjang Pedi

BRONKOPNEUMONIA

DEFINISI

Suatu peradangan pada parenkim paru yang terlokalisir, biasanya

mengenai bronkiolus dan alveolus

Page 3: Lapkas Panjang Pedi
Page 4: Lapkas Panjang Pedi

EPIDEMIOLOGI

Pneumonia merupakan salah satu infeksi saluran

napas terbanyak didapatkan dan sering merupakan penyebab

kematian hampir di seluruh dunia

Penyebab kematian di negara- negara

berkembang terutama di Afrika dan Asia Tenggara

sekitar 70 %.

Page 5: Lapkas Panjang Pedi

Etiologi

Bakteri

Virus

Aspirasi MakananJamur

Page 6: Lapkas Panjang Pedi

ISPA Batuk

Demam

Sukar BernapasNapas Cepat dan Dangkal

Gelisah, Malaise, Penurunan Napsu makan

Manifestasi Klinis

Page 7: Lapkas Panjang Pedi

LAPORAN KASUSIDENTITAS PASIEN

Nama Anak : C.PTanggal lahir : 31 Mei 2014Jenis kelamin : PerempuanUmur : 1 tahunBerat lahir : 2.700 gramKebangsaan : Indonesia Proses kelahiran : Spontan letak

belakang kepalaDibantu oleh : BidanTanggal Masuk : 14 Juni 2015

Page 8: Lapkas Panjang Pedi

Ayah Nama : Tn. APUmur : 27 tahunAgama : Kristen ProtestanPendidikan : SMPPekerjaan : SwastaPerkawinan : IAlamat : Bumi Beringin

Lingkungan IV

IbuNama : Ny. ARUmur : 26 tahunAgama : Kristen ProtestanPendidikan : SMAPekerjaan : IRTPerkawinan : IAlamat : Bumi Beringin Lingkungan IV

Page 9: Lapkas Panjang Pedi

AnamnesisKeluhan Utama

Demam dan batuk sejak 4 hari SMRS. Sesak sejak 1 hari SMRS.

Riwayat Penyakit Sekarang:Sesak dialami penderita sejak 1 hari SMRS. Sesak napas muncul tiba- tiba, dirasakan terus menerus dan semakin memberat. Sesak tidak berhubungan dengan aktivitas dan cuaca. Awalnya penderita mengalami demam sejak 4 hari SMRS. Demam tinggi pada perabaan dan turun sampai normal dengan pemberian obat penurun panas, namun demam naik lagi. Menggigil (-), Kejang (-). Mual dan muntah disangkal. Batuk dialami penderita sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit. Batuk mula-mula kering lama-lama menjadi produktif. Penderita nampak gelisah, menangis terus menerus sejak 1 hari SMRS. Nafsu makan dan minum menurun sejak 1 hari SMRS. Buang air besar dan buang air kecil tidak ada keluhan.

Page 10: Lapkas Panjang Pedi

Riwayat Penyakit Dahulu:Penderita mempunyai riwayat penyakit dengan

keluhan yang sama, sehingga sering keluar masuk rumah sakit.

Riwayat Penyakit Keluarga:Hanya penderita yang sakit seperti ini dalam

keluarga.

Page 11: Lapkas Panjang Pedi

Family Tree

Keterangan:

: laki-laki

: perempuan

: sakit

Page 12: Lapkas Panjang Pedi

Riwayat kehamilanAnak ke 2 dari 2 bersaudaraANC secara tidak teratur (± 7 kali selama kehamilan) di Puskesmas.Imunisasi Tetanus Toxoid (TT) dua kali. Selama hamil ibu sehat.

Riwayat persalinanLahir cukup bulan di puskesmas, secara spontan letak belakang kepala oleh bidan.Berat badan lahir 2.700 gram, panjang badan lahir 46 cmSkor Apgar tidak diketahui oleh ibu penderita, namun menurut ibu bayinya langsung menangis.

Page 13: Lapkas Panjang Pedi

Kepandaian/Kemajuan Bayi Pertama kali membalik : 5 bulan Pertama kali tengkurap : 5 bulan Pertama kali duduk : 6 bulan Pertama kali merangkak : 7 bulan Pertama kali berdiri : 8 bulan Pertama kali berjalan : 9 bulan Pertama kali tertawa : 4 bulan Pertama kali berceloteh : 6 bulan Pertama kali memanggil mama : 12 bulan Pertama kali memanggil papa : 12 bulan

Page 14: Lapkas Panjang Pedi

Keadaan Sosio-ekonomi, Kebiasaan dan LingkunganPenderita tinggal bersama kedua orang tua dan kakak pasien, ( 2 dewasa, 2 anak). Rumah keluarga berupa bangunan 1 lantai, beratap seng, dinding tembok, lantai papan dengan 2 buah kamar. Kamar mandi dan WC di dalam rumah. Sumber penerangan listrik dari PLN. Sumber air minum dari air isi ulang. Penanganan sampah dengan cara dibuang di tempat sampah. Rata-rata sosio-ekonomi penduduk menengah kebawah.

Page 15: Lapkas Panjang Pedi

Riwayat Pemberian Makanan

• ASI : lahir- sekarang• PASI : -• Bubur Susu : 5 bulan- 6 bulan• Bubur Saring : -• Bubur halus : 6 bulan sampai 12

bulan• Bubur lembek : 12 bulan sampai

sekarang

Dasar

I II III

BCG +

Polio + + +

DTP + + +

Campak +

Hepatitis + + +

Kesan : imunisasi lengkap sesuai usia

Imunisasi

Page 16: Lapkas Panjang Pedi

PEMERIKSAAN FISIK

KU : sakit berat, Kesadaran: CMBB:7 Kg PB: 41 cm

Tanda vitalHR 148 kali/menit (regular, kuat angkat)RR 68 kali/menit (reguler)Suhu badan 37.7ºC (aksila)

Page 17: Lapkas Panjang Pedi

• Kulit : Sawo matang, Ikterik (-); sianosis (-); turgor kembali cepat, eutoni, oedema (-)

• Kepala : Mesocephal, ubun-ubun datar, tidak cembung; Rambut hitam tidak mudah dicabut.

• Mata : Sekret mata (-); konjungtiva anemis (-); sklera ikterik (-), eksoftalmus/endoftalmus (-/-), tekanan bola mata normal pada perabaan, corneal reflex (normal), Pupil bulat isokor ǿ3mm/3mm, lensa jernih, gerakan bola mata normal.

• Hidung : Sekret (-); PCH (+)• Teinga : Pinna auricula tulang rawan tebal

telinga kaku, liang telinga lapang; sekret (-);• Mulut : Bibir dan lidah sianosis (-); selaput

mulut basah, gusi perdarahan (-),bau pernapasan foetor (-)

• Dada :Bentuk dan pergerakan simetris• Paru- paru:• Inspeksi: simetris, Retraksi (+) subcostal,

intracostal, suprasternal, xyphoid.• Palpasi : stem fremitus kanan = kiri• Perkusi : sonor kanan = kiri• Auskultasi : suara pernapasan bronkial

kanan = kiri; ronkhi +/+ basah halus di kedua lapang paru , wheezing -/-

• Jantung : Inspeksi : iktus kordis tidak tampak

• Palpasi : iktus kordis teraba di ICS V LMCS, thrill (-)

• Perkusi : tidak dilakukan• Auskultasi : bising (-), gallop (-)

Page 18: Lapkas Panjang Pedi

Pemeriksaan FisikAbdomenInspeksi : datarPalpasi : Massa (-), hati & limpa tidak terabaPerkusi : timpaniAuskultasi : bising usus (+) normalGenitalia : Perempuan normalAlat gerak : Deformitas (-); parese (-); tidak ada sianosis perifer; akral hangat, CRT < 2”Refleks: Refleks fisiologis(+), refleks patologis (-), spastis(-), klonus (-)

Page 19: Lapkas Panjang Pedi

Pemeriksaan Lab (14 Juni 2015)

Hematokrit : 35.2 %Hemoglobin : 11.1 g/dLEritrosit : 4.76 10^6/uLLeukosit : 14.610 /uLTrombosit : 649.000 10^3/uL

SGOT : 33 U/LSGPT : 12U/L

Ureum : 16 mg/dLCreatinin : 0.3 mg/dLNatrium : 139 mEq/LKalium : 6.1 mEq/LChlorida : 105 mEq/L

Page 20: Lapkas Panjang Pedi

Pemerikaan Radiologi

X - Foto Thorax : tampak bercak infiltrat di kedua lapang paru

Page 21: Lapkas Panjang Pedi

Diagnosis Kerja: Bronkopneumonia berat + gizi kurang

Penatalaksanaan:- O2 sungkup 5 l/m

- IVFD Kaen 1b HS : 29-30 ml/jam- inj. Cefotaxime 3x350 mg iv (1)- inj. Gentamicin 1x50 mg iv(1)- inj. Dexametason 3x1 mg iv(1)

- oral stop-BD/ 24 jam

- GDS/ 24 jam

Page 22: Lapkas Panjang Pedi

FOLLOW UP15 Juni 2015, pukul 06.00 WITAS : sesak (-), batuk (+), demam (-)O : KU: tampak sakit kes: CMTD: 90/60 mmHg, N: 104x/m, R: 48x/m, Sb: 36,8°cKepala : konj. an (-), skl. Ikt (-), pupil bulat isokor, Ø

3mm-3mm, RC +/+, PCH (+)Thorax: simetris, retraksi (+) SC, IC, SS, xyphoid Cor : bising (-)

Pulmo: Sp. Bronkovesikuler, Rh +/+ basah halus, Wh -/- Abdomen : datar, lemas, BU (+) N, H/L Ekstremitas: ttb akral hangat, CRT <2”A : Bronkopneumonia berat + gizi kurangP : - O2 sungkup 5 l/m

- IVFD Kaen 1B (HS) : 29-30 ml /jam- inj. Cefotaxime 3x350 mg iv(2)- inj. Gentamicin 1x50 mg iv(2)- inj. Dexametason3x1 mg iv (2)- oral stop sementara- susu 8 x 10 ml/NGT- GDS/ 24 jam- BC/ 24 jam

16 Juni 2015 pukul 06.00 WITAS : sesak (-), napas cepat (-), batuk (+), demam (-), intake (+)O : KU: tampak sakit kes: CMTD: 90/60 mmHg, N: 100x/m, R: 44x/m, Sb: 36,5°cKepala : konj. an (-), skl. Ikt (-), pupil bulat isokor, Ø 3mm-3mm, RC +/+, PCH (+)Thorax: simetris, retraksi (+) SC Cor : bising (-)Pulmo: Sp. Bronkovesikuler, Rh +/+ basah halus, Wh -/- Abdomen :datar, lemas, BU (+) N, H/L Ekstremitas: akral hangat, CRT <2”A : Bronkopneumonia berat + gizi kurangP : - O2 sungkup 5 l/m -> nasal 1-2 l/m

- IVFD Kaen 1B (HS) : 29-30 ml /jam- inj. Cefotaxime 3x350 mg iv (3)- inj. Gentamicin 1x50 mg iv (3)-inj. Dexametason3x1 mg iv (3)- susu 8 x 30 ml (keb. 30 cc/kgB/hari)- BD/ 24 jam

Page 23: Lapkas Panjang Pedi

17 Juni 2015 pukul 06.00 WITAS : sesak (-), batuk(-), demam (-), intake (+)O : KU: tampak sakit kes: CMTD: 90/60 mmHg, N: 118x/m, R: 38x/m, Sb: 36,5°c Kepala : konj. an (-), skl. Ikt (-), pupil bulat isokor, Ø 3mm-3mm, RC +/+, PCH (+) berkurangThorax: simetris, retraksi (+) SC minimal Cor : bising (-)Pulmo: Sp. Bronkovesikuler, Rh +/+ basah halus, Wh -/- Abdomen :datar, lemas, BU (+) N, H/L Ekstremitas: akral hangat, CRT <2”A : Bronkopneumonia + gizi kurangP : - O2 nasal 1-2 l/m (k/p)

- IVFD Kaen 1B : 29-30 ml /jam- inj. Cefotaxime 3x350 mg iv (4)- inj. Gentamicin 1x50 mg iv (4)- susu 8 x 30 ml (keb. 30 cc/kgB/hari)

18 Juni 2015 pukul 06.00 WITAS : sesak (-), batuk(-), demam (-), intake (+)O : KU: tampak sakit kes: CMTD: 90/60 mmHg, N: 118x/m, R: 32x/m, Sb: 36,6°cKepala : konj. an (-), skl. Ikt (-), pupil bulat isokor, Ø 3mm-3mm, RC +/+, PCH (-)Thorax: simetris, retraksi (-) Cor : bising (-)Pulmo: Sp. Bronkovesikuler, Rh +/+ basah halus, Wh -/- Abdomen :datar, lemas, BU (+) N, H/L Ekstremitas: akral hangat, CRT <2”A : Bronkopneumonia + gizi kurangP :

- cefixime 2x35 mg- susu on demand-rawat jalan

Page 24: Lapkas Panjang Pedi

PEMBAHASAN Diagnosa bronkopneumonia berat + gizi kurang didasarkan pada anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Anamnesis : sesak napas sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit dan + 4 hari sebelumnya, penderita mengalami batuk dan demam. Penderit rewel, napsu makan dan minum menurun. Pemeriksaan fisik, didapatkan pernapasan cuping hidung, inspeksi dinding dada simetris dan adanya retraksi subcostal, intercostal, suprasternal dan xyphoid.

Page 25: Lapkas Panjang Pedi

WHO

Bayi dan anak berusia 2 bulan – 5 tahun

Pneumonia berat− bila ada sesak napas− harus dirawat dan diberikan antibiotikPneumonia− bila tidak ada sesak napas− ada napas cepat dengan laju napas

o > 50 x/menit untuk anak usia 2 bulan – 1 tahuno > 40 x/menit untuk anak > 1 – 5 tahun

− tidak perlu dirawat, diberikan antibiotik oralBukan pneumonia− bila tidak ada napas cepat dan sesak napas− tidak perlu dirawat dan tidak perlu antibiotik, hanya diberikan pengobatan

simptomatis seperti penurun panas

Page 26: Lapkas Panjang Pedi

Pelayanan Kesehatan Medik Rumah Sakit Pneumonia ringan: Disamping batuk atau kesulitan napas, hanya terdapat napas cepat saja, dimana napas cepat adalah:◦ pada usia 2 bulan – 11 bulan : ≥ 50 kali / menit◦ pada usia 1 tahun – 5 tahun : ≥ 40 kali / menit

Pneumonia berat: Batuk dan atau kesulitan bernapas ditambah minimal salah satu hal berikut ini:◦ kepala terangguk – angguk◦ pernapasan cuping hidung◦ tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam◦ foto dada menunjukkan gambaran pneumonia ( infiltrat luas,

konsolidasi, dll. )

Page 27: Lapkas Panjang Pedi

Selain itu bisa didapatkan pula tanda berikut ini: Napas cepat anak umur < 2 bulan : ≥ 60 kali / menit anak umur 2 – 11 bulan : ≥ 50 kali / menit anak umur 1 – 5 tahun : ≥ 40 kali / menit anak umur ≥ 5 tahun : ≥ 30 kali / menit Suara merintih ( grunting ) pada bayi muda Pada auskultasi terdengar

◦ crackles ( ronki )◦ suara pernapasan menurun◦ suara pernapasan bronkial

Page 28: Lapkas Panjang Pedi

Status Gizi

Umur : 1 tahunBB : 7 kg

Page 29: Lapkas Panjang Pedi

Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan Lab : Leukosit :14.610 /uL Radiologis (X- Foto Thorax) : Bercak- bercak infiltrat pada kedua lapang paru

Page 30: Lapkas Panjang Pedi

Bronkopneumonia

Diagnosis Banding

BronkitisAkut

Bronkiolitis

Page 31: Lapkas Panjang Pedi

Dasar tatalaksana pada pneumonia rawat inap Pengobatan kasual dengan antibiotik yang sesuai. Tindakan suportif (Pemberian cairan intravena, terapi oksigen, koreksi terhadap gangguan keseimbangan asam – basa dan elektrolit, dan gula darah). Untuk nyeri dan demam dapat diberikan analgetik/antipiretik.

Page 32: Lapkas Panjang Pedi

Pada kasus ini diberikan terapi berupa: IVFD KaEN 1B (HS) 29-30 ml/jam, yang ditujukan untuk menjaga status hidrasi pasien, serta sebagai jalur pemberian obat parenteral (sesuai usia).

Oksigen 5 l/m diberikan untuk mencegah terjadinya hipoksia gagal nafas yang mungkin terjadi, menurunkan usaha untuk bernapas.

Injeksi Cefotaxime 3x350 mg (intravena). Cefotaxime adalah sefalosporin yang paling aktif terhadap galur pneumokokus dan direkomendasikan untuk terapi empiris infeksi berat yang mungkin disebabkan oleh galur tersebut, indikasi potensial penggunaan sefalosporin generasi ketiga adalah terapi empiris untuk sepsis yang tidak diketahui penyebabnya, sefalosporin merupakan obat yang paling tidak toksik.

Page 33: Lapkas Panjang Pedi

Injeksi Gentamicin 1x 50 mg (intravena). Gentamisin merupakan suatu aminoglikosida, aminoglikosida digunakan secara luas terhadap bakteri enterik gram-negatif terutama pada bakteremia dan sepsis. Obat ini efektif terhadap organisme gram-positif dan gram-negatif.

Inj. Dexamethasone 3 x 1 mg. Pemberian kortikosteroid pada pasien ini bertujuan sebagai anti inflamasi.

Pada perawatan hari ke-5 antibiotik injeksi diganti dengan antibioti oral yaitu cefixime karena pasien sudah tidak sesak lagi.

Page 34: Lapkas Panjang Pedi

Prognosis :

Dubia ad bonam

Page 35: Lapkas Panjang Pedi

TERIMA

KASIH