glomerulonefritis akut ppt
DESCRIPTION
PPT Glomerulonefritis Akut (GNA)TRANSCRIPT
Pembimbing:dr. Pulung M. Silalahi, Sp. A.
Disusun oleh:
Dian Yosie Monica(07120070046)
Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak
Rumah Sakit Bhayangkara tk.I R.S Sukanto
Periode: 26 November 2012 – 2 Februari 2013
PENDAHULUAN
• Glomerulonefritis Akut (GNA) merupakan
penyakit ginjal dengan suatu inflamasi dan
proliferasi sel glomerulus.
• Disebabkan oleh mekanisme imunologis
yang menimbulkan kelainan patologis
glomerulus
• Glomerulonefritis merupakan penyebab
utama terjadinya gagal ginjal tahap akhir
dan tingginya angka morbiditas pada anak.
ANATOMI GINJAL
Gambar penampang melintang kapiler
normal pada glomerulus
SISTEM GLOMERULUS
FISIOLOGI GINJAL
• Fungsi Ginjal
– Ekskresi
• Mempertahankan osmolalitas plasma
• Mempertahankan pH plasma
• Mempertahankan kadar air dan elektrolit plasma
• Mengekskresikan sisa metabolisme protein (urea, asam urat dan
kreatinin)
– Non-ekskresi
• Menghasilkan renin
• Menghasilkan eritropoetin
• Metabolisme vitamin D
• Glukoneogenesis
• Menghancurkan berbagai hormon (Angiotensin II, glukagon, insulin)
FILTRASI GLOMERULUS
Plasma
Elektrolit
Glukosa
Fosfat
Kreatinin
Protein dengan berat molekul
rendah
Ureum Peptida
Disaring
Dinding Kapiler Glomerulus
Kapsul Bowman
Tubulus
Urin
Laju Filtrasi Glomerulus (LFG)
• Penjumlahan seluruh laju filtrasi nefron yang masih berfungsi
dengan baik
• Rumus LFG
LFG = k . Tinggi Badan (cm)
Kreatinin serum (mg/dl)
Nilai ‘k’:
– BBLR < 1 tahun = 0,33
– Aterm < 1 tahun = 0,45
– 1 – 12 tahun = 0,55
– perempuan 13-21 tahun = 0.57
– laki-laki 13-21 tahun = 0.70
GLOMERULONEFRITIS AKUT
DEFINISI
• Glomerulonefritis
– Istilah yang dipakai untuk menjelaskan berbagai ragam
penyakit ginjal yang mengalami proliferasi dan inflamasi
glomerulus yang disebabkan oleh suatu mekanisme
imunologis
• Akut
– Menunjukkan adanya gambaran tentang etiologi,
patogenesis, perjalanan penyakit dan prognosis
EPIDEMIOLOGI
• Indonesia tahun 1988
• Laki – laki : perempuan = 2:1• Terbanyak terjadi antara usia 5 – 8 tahun
Penyakit Kompleks Imun & komplemen
Ag substansi dari luar Glomerulus
Ag kompleks imun dr MBG sendiri
Ab spesifik
Kompleks imun Ag-Ab
Masuk sirkulasi darah
Terjebak di glomerulus mengendap
INFLAMASI
Dibentuk Ab menyerang membran basal (anti-GBM
antibody)
Sel2 inflamasi (PMN&makrofag)
Molekul adhesi
kemokin
Hal2 lain, seperti trombosit & aktivasi sist. komplemen
KERUSAKAN GLOMERULUSPATOGENESIS
PATOGENESIS
GLOMERULONEFRITIS AKUT
Reaksi Inflamasi
Aktivasi komplemen(C5A, C5B-9)
Proliferasi makrofag dan sel mesangial
Aktivasi sel T
Kalor FEBRIS
Kerusakan Sel Epitel Glomerulus
Kehilangan selektivitas permeabel
PROTEINURIA, ALBUMINURIA, HEMATURIA AZOTEMIA, EDEMA,
PYURIA
Anemia
HEPATOMEGALI
CARDIOMEGALI
HIpoalbuminemia
Aldosteron & ADH Retensi Na dan air
Resistensi vasa aferen & eferen
Renal Plasma Flow , teteapi tekanan filtrasi besar
GFR
Melepas Renin
Angiotensin & aldosteron
Retensi Na dan air
HIPERTENSI OLIGURIA
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS• ANAMNESIS
– Perubahan warna urin mendadak (seperti coca cola,
teh) atau jumlah urin berkurang
– Bengkak pada tungkai atau wajah sembab
– Demam, malaise, nafsu makan menurun
– Nyeri kepala
– Perubahan berat badan
– Keluhan pernafasan
– Riwayat infeksi tenggorokan atau infeksi kulit
sebelumnya
• Umumnya 1-2 minggu setelah infeksi tenggorokan, atau 3-
5 minggu setelah infeksi kulit
PEMERIKSAAN FISIK
• Tanda tanda vital Tekanan darah, takikardia,
takipnea
• Limfadenopati servikal residua infeksi
• Pemeriksaan kardiopulmoner cardiomegali
• Pemeriksaan abdomen ascites, hepatosplenomegali
• Edema : periorbital, skrotum
• Pemeriksaan kulit ruam
• Keterlibatan sendi (HSP, SLE)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan histopatologis
DIAGNOSIS
KOMPLIKASI
• Edema paru• Hipertensi retinopati• Hipertensi ensefalopati• Rapid progressive glomerulonephritis• Gagal ginjal kronis• Sindrom nefrotik
PENATALAKSANAAN
• Istirahat 3 – 4 minggu
• Penisilin – 10 hari
– Dapat dikombinasi dengan Amoksisilin 50
mg/kgBB dibagi 3 dosis selama 10 hari
– Jika alergi ganti dengan Eritromisin 30
mg/kgBB/ hari dibagi 3 dosis
Penatalaksanaan
• Makanan
– Rendah protein – 1 g/kgBB/hari
– Rendah garam – 1 g/hari
• Asupan cairan
– Sebanding dengan insensible water loss (400 –
500 ml/m2 luas permukaan tubuh/hari) ditambah
setengah atau kurang dari urin yang keluar
Penatalaksanaan
• Hipertensi
– Hipertensi ringan (sistolik < 130 mmHg dan
diastolik < 90 mmHg) Observasi
– Hipertensi sedang (sistolik > 140 - 150
mmHg dan diastolik > 100 mmHg) hidralazin
oral atau IM, nifedipine oral atau SL.
– Hipertensi berat
• Hidralazin 0,15-0,30 mg/kgBB IV
• Nifedipin 0,25-0,5 mg/kg BB dapat diulang setiap 6
jam bila diperlukan
Penatalaksanaan
• Krisis hipertensi (sistolik > 180mmHg
dan diastolik > 120 mmHg)
– Diazoxid 2 – 5 mg/kgBB IV
– Klonidin drip 0,002 mg/kgBB/kali diulang
tiap 4-6 jam
– Nifedipine SL 0,25 – 0,5 mg/kgBB dapat
diulang setiap 6 jam bila diperlukan
Penatalaksanaan
• Diuretikum– Furosemid IV 2 mg/kgBB/kali, 1-2
kali/hari
• Anuria (5-7 hari)– Hemodialisis
PROGNOSIS
• 95% sembuh
sempurna,
umumnya resolusi
spontan.
• 5% di antaranya
mengalami
perjalanan penyakit
yang memburuk.