ease aiesec lc bandung magazine april 2012 issue

26
APRIL 2012 Travelling Zapraszamy do Polska Suit Up Who Live Sees but Who Travels Sees More EASE ICON Reza Abas WANDERLUST

Upload: ease-magazine

Post on 19-Mar-2016

225 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

EASE AIESEC LC Bandung Magazine April 2012 issue

TRANSCRIPT

Page 1: EASE AIESEC LC Bandung Magazine April 2012 issue

APRIL 2012

TravellingZapraszamy do Polska

Suit UpWho Live Sees but Who Travels Sees More

EASEM A G A Z I N E

ICONReza Abas

WANDERLUST

Page 2: EASE AIESEC LC Bandung Magazine April 2012 issue

EASEMagazine

AIESEC Bandung

Pick-Up Point: Cafe ETC ZOE Reading Light Potluck

If you want to be a contributor: CP: Michaela Talitha (ICHEL)

085685779145

For space contact: CP: Nadhilah Milatina

085793077762

Follow our twitter: @EASEMagz

ABOUT US 02 NOTE FROM EDITORIAL03

Some people travel with reasons. Untuk keperluan bisnis, penelitian, sekolah atau hanya sekedar pelepas penat. But, some of them just doing it randomly. They said it’s for the sake of living freely and find-ing ultimate happiness. Mungkin hal itu juga yang sedang terjadi pada saya. Saat ini saya sedang sibuk dengan orang Prancis sebut ‘la chasse au bonheur’ atau perburuan keba-hagiaan. Salah satu caranya adalah dengan melakukan travelling. Dengan melakukan travelling dan menjauh sebentar dari rutini-tas dapat membawa perasaan positif yang membawa saya terjerumus dalam hedonic adaptation. Tentunya, tanpa dipungkiri hal tersebut membuat saya jauh lebih bahagia dan riang dalam menjalani hidup. Kalau kamu merasa penat dan ingin pergi yang jauh tetapi tidak memiliki cukup waktu untuk bepergian, saya menyarankan kamu membaca “The Geography of Bliss”, sebuah buku yang dapat membawa kamu berjalan-jalan sekaligus memandang tolak

ukur kebahagian dan memandangnya dari sisi unik penduduk Swiss, Qatar ataupun Bhutan. Dalam EASE kali ini, kami men-gusung tema Wanderlust yang saya yakin membuat kamu tergoda untuk packing dan mengunjungi some new places, exploring, and having fun ditengah-tengah kesibukan yang menggila. Jadi, selamat menemukan-Shangri-La, and of course, you will have to travel in style.

Editor in Chief,

Yaumi Fauziah

NoteFromEditorial

EASEM A G A Z I N E

CEOAnna Ihfiana

Editor in ChiefYaumi Fauziah

Managing EditorMichaela Talitha

MarketingNadhilah Yusuf

Fashion EditorVincentya Stella

Lifestyle EditorSarah YuniarniBanyu Bening

Art DirectorZakky Hirza

AIESEC News EditorEpindonta Bernardus

EASEAIESEC LC Bandung Magazine

Jl. Suka Senang no. 141Bandung, Indonesia

(022) 7222231www.aiesecbandung.org

@AIESECBANDUNG

Page 3: EASE AIESEC LC Bandung Magazine April 2012 issue

APRIL 2012FOCUS

Go out And PlayICON

Reza AbasWANDERLUST

PollandWANDERLUSTNusa Tenggara

WANDERLUSTVietnam

WANDERLUSTKepulauan Seribu

WANDERLUSTKuala LumpurDIRECTORY

07

CONTENT 04

09

14

SUIT UPWho live sees, but who travels

sees moreSUIT UP

Ladies seven days outfitART SPLASH

PING REPORTWWF Earth Hour

BLAST OFFChasing Dreams!

OBSERVERSTRAIGHT FORWARD

EDDIE COMIC

31

34

3818

17

24

27

29

42

44

4647

48

CONTRIBUTORS

Make Up Artist: Nindya Prita PaisanWardrobe by: @Jizeeru_Sozo http://jizeeru.tumblr.com/ by Gisela Febrina Juwono Accessories by: @mothjewellery http://mothjewellery.weebly.com/ by Larasati Dewangga PutriInestya’s shoes by: @juneandjulia http://www.juneandjulia.com

Achmad Reza Abas

Glenn Pandelaki

Mishella Saraswati

Mahasiswa Geodesi ITB ini sangat gemar memotret walaupun dia tidak memfokuskan hobinya sebagai ka-rir. Namun, hasil jepretannya yang fun dan eyegasm da-pat kamu lihat di akun sosial pribadi miliknya. Pria yang akrab disapa Eja ini menguraikan kecintaannya pada travelling pada rubrik Icon. Simak petualangan serunya ketika menjelajah berbagai belahan negara!

Pria lulusan SBM ITB ini memuaskan rasa penasaran-nya terhadap keindahan alam Indonesia dengan travel-ling ke beberapa tempat yang masih jarang dijangkau oleh young traveller. Kali ini, Glenn menuturkan pesona alam Nusa Tenggara khusus untuk rubrik Wanderlust EASE. Penasaran? langsung buka halaman 18.

Graduated from IM Telkom after 3,5 years studied, now she’s enjoying working in AIESEC Bandung. She cur-rently play Gymboree and Music since October 2011. She really loves traditional dance and observing people andculture junkie. Read her story about her experience while travelling in Poland

Page 4: EASE AIESEC LC Bandung Magazine April 2012 issue

Michaela Talitha

Menurut kamus, travelling be-rarti “to go from one place to another; make a journey or journeys” sementara dalam

bahasa Indonesia, travelling da-pat diartikan sebagai kegiatan berwisata atau pariwisata. Seorang wisatawan atau turis adalah seseorang yang melakukan perjalanan paling tidak sejauh 80 km (50 mil) dari rumahnya dengan tujuan rekreasi, merupakan definisi oleh Organisasi Pari-wisata Dunia. Jadi travelling itu adalah saat kita pergi ke suatu tempat dengan tujuan untuk rekreasi atau wisata. Walaupun bisa juga dengan tujuan lain seperti perjalanan-bisnis.

Setiap orang memiliki tujuan dan alasan yang berbeda-beda dalam berwisata. Sep-erti Refreshing dikarenakan banyak orang yang menghabiskan sebagian besar dari waktunya untuk bekerja. Maka berwisata adalah salah satu sarana untuk refreshing atau untuk menyegarkan pikiran dan istira-hat sejenak dari rutinitas yang ada. Lalu ada juga berpariwisata untuk tujuan Menam-bah wawasan, dalam berwisata kita sering mengunjungi tempat-tempat yang belum pernah kita kunjungi sebelumnya. Dengan begitu, pastinya itu akan menambah wa-wasan kita akan tempat tersebut dan juga wilayah sekitarnya.

FocusWanderlust 07

GO OUT & PLAY

CONTRIBUTORSNarendi Muhandri

Vincentya Stella

A shutterbug who loves to capture the world. Industrial Engineering ITB 2006 alumni who became AIESECer since last year and started career in Danone Aqua since October 2011. With Mishella, he gave us a story about their journey in Poland

Our Fashion Editor, Stella, went to Vietnam and sharedher unexpected journey. Perempuan yang mengenyam pendidikan desain interior ini memiliki kecintaan yang besar terhadap dunia seni dan tentunya juga fash-ion. Dalam edisi kali ini, Stella juga menampilkan hasil karyanya pada rubrik Suit Up yang dikemas edgy and youthful..

Aisyah NasiriPerempuan manis yang disapa Asa ini melabeli dirinya dengan julukan ‘traveller junkie’. Asa yang sedang men-jalani kuliah di jurusan FIKOM UNPAD ini menyenangi keindahan alam Indonesia yang kaya. Kali ini, Asa ber-tutur tentang pengalamannya travelling ke Kepulauan Seribu.

Page 5: EASE AIESEC LC Bandung Magazine April 2012 issue

FocusWanderlust08

Ada juga alasan berwisata dengan dalih un-tuk bertemu orang-orang baru. Tentunya ketika berwisata, kita akan bertemu dengan orang-orang baru, apalagi bila kita pergi ke tempat-tempat yang belum pernah kita kunjungi sebelumnya. Hal ini sangatlah ber-manfaat untuk memperluas networking kita dan lainnya. Hampir semua tempat dapat disebut tempat wisata. Tapi secara umum, kita tahu bahwa tempat-tempat yang bi-asanya menjadi daerah tujuan wisata ada-lah tempat-tempat menarik yang memiliki nilai lebih. Mungkin pada lingkungannya seperti memiliki pemandangan yang indah dan kekayaan alam , bisa juga bila memiliki tempat-tempat bernilai sejarah atau bah-kan bila memiliki suasana modern.

Atau bila tempat tersebut memiliki toko-toko sebagai sarana berbelanja atau wisata belanja. Ketika melakukan wisata, sebenarn-ya tdak ada standar travelling yang baik. Ka-rena tentunya tujuan dan motivasi setiap orang untuk berwisata berbeda-beda. Gaya dalam berwisata juga berbeda. Maka tidak ada standar khusus untuk hal itu. Lagipula travelling atau wisata dilakukan dengan tu-juan untuk relaksasi dan bersenang-senang setelah penat menghadapi rutinitas sehari-hari. Maka cara yang paling baik adalah dengan meikmai liburan kita, dengan cara yang aman pastinya. Enjoy your holiday! (icl)

Pernahkah kalian mengalami keti-ka sedang melakukan perjalanan entah itu sendiri atau bersama teman, terencana ataupun tidak terencana, pasti ada satu musik

soundtrack yang mengingatkan kalian ter-hadap tempat tersebut. Itulah salah satu ke-unikan yang Saya rasakan ketika Saya mel-akukan sebuah travelling. Banyak tempat yang telah saya kun-jungi, kalau ingin jujur, ketika melakukan travelling, saya lebih memilih untuk sendiri atau orang yang tidak terlalu dekat dengan

S sebelumnya dibandingkan travelling ber-sama teman yang sudah saya kenal. Karena ketika kalian travelling dengan cara seperti itu lebih mendapatkan kesan tersendiri ter-hadap perjalanan kalian, kalian lebih me-miliki lebih banyak pengalaman yang tidak terlupakan dan juga bertemu dengan te-man baru yang menjadi sahabat selama melakukan perjalanan. Travelling juga lebih mengasyikan jika kita dapat pergi ke tempat yang ja-rang dikunjungi oleh orang lain. Misalnya Kuta, mungkin nama ini sangat tidak asing

Bon Voyage!Achmad Reza Abas

ICONReza Abas

09

www. gigsplay.com

Page 6: EASE AIESEC LC Bandung Magazine April 2012 issue

10 ICONReza Abas

Yunani yang menceritakan sejarah antara kedua negara yang bertetangga tersebut. Akhirnya, Saya mendapatkan kesempa-tan untuk mengujungi negara eksotik ini yang telah lama saya impikan. Sendiri di satu-satu nya negara yang memiliki wilayah di 2 benua di dunia ini membuat saya sangat leluasa untuk mengembang-kan diri sendiri dan tentunya mendapat-kan pengalaman untuk menjadi lebih de-wasa. Pengalaman perjalanan ke tanah konstantinopel ini merupakan hightlight dalam hidup saya. Keeksotikan kota dan keunikan sejarah sangatlah lekat dengan negara ini. Sangat berkesan karena di ne-gara yang menjadi pintu sejarah dunia ini saya bertemu berbagai macam te-man dengan berbagai macam back-ground yang mungkin tidak akan pernah berkumpul kembali secara utuh. Keekso-tikan negara ini memang harus saya akui masih

ICONReza Abas 11

ditelinga kamu semua. Namun, jangan ber-pikir bahwa saya akan membicarakan Kuta yang sama, yang saya maksud adalah Kuta yang berada di selatan pulau Lombok. Per-tama kali saya mendengarkan dua kata Kuta dan Lombok, ekspektasi saya tidak terlalu be-sar. Namun semua ekspektasi itu akan beru-bah menjadi kekaguman yang tidak akan pernah bisa digambarkan dengan berbagai macam kata ketika saya tiba di sana. Saya harus mengakui tempat ini mer-upakan tempat yang paling indah yang per-nah saya kunjungi. Hanya dengan bermodal-kan motor sewaan, Saya bersama teman saya menjelajahi garis pantai dari selatan pulau ini. Sungguh, pasir pantai yang putih, biru air laut yang nyata, melihat matahari terbenam dari atas bukit di pinggir garis pantai yang sangat indah, kehangatan orang lokal men

jadi bumbu tersendiri dalam perjalanan kali ini. Sempatkanlah untuk dating ke garis pantai ini sebelum Mc Donalds dan Starbucks memiliki cabang disini. Saya yakin pulau ini dalam 10 tahun kemudian akan lebih terkenal daripada pulau Bali. Selain mengunjungi tempat-tempat trave-ling di tanah air, saya juga berkesempatan mengunjungi Turki. Berkesempatan ting-gal selama dua bulan di negara Eurasia yang unik ini, membuat saya terus berka-ta Turkey, seni seviyorum – I love Turkey! Tidak pernah terbayangkan ketika saya masih duduk di kelas sejarah saat sekolah menengah pertama untuk menginjakkan kaki ke tanah asal mula sejarah dunia ini. Pernah terbesit untuk mengunjungi ne-gara ini saat tour guide yang membawa saya saat berlibur di

Pantai Kuta, Lombok

menyimpan sejuta tanya dan kekaguman. Untuk perjalanan religi, bisa dibilang negara ini sangat menarik karena banyak masjid peninggalan masa dulu yang indah dan tidak ternilai dengan uang Turkish. lira sekalipun. Kebudayaan yang menarik, tarian sufi, den-gan menggunakan kain kafan, yang meni-tikberatkan akan kehidupan setelah dunia menjadi salah satu alasan untuk berkunjung pula. Landscape tanah Cappadocia yang be-gitu mengundang mata untuk melirik, kuliner yang dapat menggoyahkan lidah, salju yang tidak akan saya temui di negara kelahiran ibu dan persahabatan yang terjalin dengan teman lokal maupun teman yang memiliki warna paspor yang berbeda menjadi bumbu yang perjalanan yang akan terus saya sim-pan dalam slot memori tersendiri yang jika terbuka akan mengundang senyum dan tawa dan keinginan untuk kembali ke waktu itu.

Turkey

Page 7: EASE AIESEC LC Bandung Magazine April 2012 issue

Bersamaan dengan business trip yang saya lakukan, saya juga berkesempa-tan untuk menjelajah dan mengalami sisi malam di Singapore, yang tentunya tidak dapat kita jumpai dimanapun. Walau ne-gara ini cukup bosan untuk menjadi tem-pat tinggal, namun cukup berkesan untuk menjadi pilihan pengisi liburan akhir pe-kan. Singapura, negara yang ditemukan oleh Sang Nila Utama, bangsawan kuno yang berasal dari tanah tempat saya di-lahirkan, adalah negara kecil yang paling diversity jika dibandingkan negara ter-dekatnya. Berbagai macam budaya dan keragaman negara ini menjadi point yang menarik untuk dikunjungi. Dari kulinari sirkus di Hawker Center hingga restoran lezat yang terse-bar di jalan Orchard menjadi tujuan fa-vorit kebanyakan pelancong negara ini. Perjalanan bisnis dan perjalanan pleas-ure pernah saya lakukan dinegara ini. Berenang di puncak dunia di Marina Bay Sands yang mulai melegenda untuk kalangan pengguna blackberry hingga melangkah cepat dari gedung ke gedung yang menjulang tinggi di kawasan Raf-fless menjadi hal yang saya lewati saat melakukan perjalanan bisnis. . Tapi yang paling menarik ketika kita berada di ne-gara asing, yaitu perjalanan dengan pen-duduk lokal. Sangat beruntung saya me-miliki beberapa sahabat yang merupakan penduduk lokal dari Singapura.Keuntun-gan tersebut adalah, saya bisa mengun-jungi tempat-tempat dari negara tersebut yang jarang diketahui oleh wisawatan. Pulau Ubin, 1 dari 20 pulau yang tercatat sebagai wilayah singapura, merupakan salah satu tempat yang saya kunjungi bersama teman lokal saya.

12 ICONReza Abas

Mengayuh sepeda mengelilingi pulau dan menyantap kulinari asia, Sungguh berun-tung travelling ke negara lain bersama te-man lokal karena kalian dapat mengetahui sisi lain sebuah negara yang jarang ter-dengar dari mulut para pelancong. Walaupun Singapura bukan non-stop city, namun kehidupan malam bebera-pa bar diklaim sebagai salah satu yang paling sophisticated di kawasan Asia. 1 al-titude merupakan salah satu tempat yang menarik untuk dikunjungi, dengan alunan musik dan percakapan kecil bersama para sahabat yang terjadi di salah satu dari be-berapa bar yang terletak di salah satu ge-dung yang menyentuh langit di kawasan Raffles Place, kaki yang menyentu lantai yang berada 300 meter diatas permukaan laut, dengan pemandangan 360 dera-jat Singapura bahkan kita bisa melihat 3 negara hanyalah sebagian dari beberapa hal yang berkesan dalam perjalanan saya ke negara ini. You know, It’s always hard to leave a happy space behind once you get there.Paradise is a place wherever you want it to be when you escape in your dreams to forget about what went on dur-ing the day.(eja)

Sufi Dance

ICONReza Abas 13

Marina Bay Sands Merlion Park

Singapore from 1 altitude

Page 8: EASE AIESEC LC Bandung Magazine April 2012 issue

WANDERLUSTPoland14

olandia yang dalam bahasa Polish disebut dengan Polska, merupakan sebuah negara

di kawasan Eropa Tengah dengan 38 juta orang tinggal di dalamnya. Negara ini bisa dikategorikan dalam “negara berkembang” Uni Eropa selain Bulgaria, Hungaria dan Romania. Di negara inilah lahir nama-nama besar seperti astronom Nicolaus Copernicus (Polish: Mikołaj Kopernik), ilmuwan Marie Curie (Marie Skłodowska-Curie),

Pkomposer Frédéric Chopin (Fryderyk Fran-ciszek Chopin), sutradara Roman Polański dan tokoh agama Pope John Paul II (Jan Paweł II). Nggak aneh kalau kita mengun-jungi setiap kota di Polandia, nama-nama inilah yang akan sering ditemui di setiap sudut jalan. Sampai sekarang Polandia merupakan negara Uni Eropa yang masih menggunakan mata uang non Euro, Złoty, sebagai alat transaksi. Dengan bahasa pen-gantar Polish, memang nggak gampang melakukan perjalanan di negara ini, but this was the fascinating experience that we got in terms of learning their culture and the people.

“To travel is to discover that eve-ryone is wrong about other coun-tries.” – Aldous Huxley

Polandia terkenal dengan vodka. Hingga muncul stereotype “to drink (alcohol) like Pole”. Yap, memang sangat mudah sekali menemukan orang mabuk dijalanan, tapi bukan berarti semua orang Polandia sep-erti itu. Tak mengherankan ketika berjalan dimanapun, ada saja orang mabuk meng-hampiri kita dan meminta “sedikit Złoty” un-tuk membeli minuman. Kalau hal ini sampai terjadi pada anda, cukup katakan “Nie mam” (baca: nya mam) yang berarti “I don’t have”. Drink is part of their culture, because that’s the way they engage and make a conversa-tion with their peers. Moscow’s (and Rus-sia’s) treasures

Hal lain yang saya temukan di negara ini, bahwa Polandia memiliki cerita sejarah yang hampir sama seperti Indonesia. Mereka per-nah dijajah oleh Jerman dan juga Rusia, seh-ingga para generasi tua negara ini fasih ber-bicara dua bahasa tersebut. Anda pun bisa lihat film karya Roman Polański, The Pianist yang menampilkan potret sejarah Polan-dia ketika di invasi oleh tentara Nazi, dan bagaimana beberapa orang bisa selamat dari peristiwa Holocaust tersebut.Lalu, bagaimana Polandia di masa sekarang ? Mari intip kota-kota besar mereka sebelum anda mengetahuinya dari berita-berita saat Euro 2012 nanti.

WarzsawaWarzsawa (baca: varshava) tak ubahnya kota modern yang terbentuk akibat han-curnya semua bangunan penting ketika Perang Dunia II. Dari semua kota besar di Polandia, hanya Warsawa yang memilki re-build old town. Dengan membayar 3,60 zł (sekitar Rp. 10.000,-) berjarak 20 menit dari Warszawa Centralna (main train station), gunakanlah bis dan berhentilah di Nowy Świat. Pada pemberhentian bis Nowy Świat, anda akan disambut patung besar Coper-nicus yang sangat dibanggakan. Susurilah jalan ini menuju old town atau biasa dis-ebut Stare Miasto, karena dengan cara inilah anda bisa melihat perkembangan ibukota Polandia. Anda akan melihat istana kepres-idenan, rumah composer Chopin yang kini menjadi Warsaw University, dan bangunan lainnya seperti Hotel Bristol dan juga gere-ja-gereja tua yang sudah ada sejak Perang

WANDERLUSTPoland 15

Zapraszamy do Polska

Mishella Saraswati & Narendi Muhandri

Market Square

Page 9: EASE AIESEC LC Bandung Magazine April 2012 issue

dan Wawel Castle, dan merupakan daftar si-tus warisan dunia UNESCO sejak tahun 1978. Berabad lamanya Kraków menjadi ibukota Polandia hingga akhirnya Sigismund III Vasa memindahkannya ke Warszawa di tahun 1596. Di sepanjang jalan di kawasan Old town anda akan melihat berbagai macam stall mulai dari toko-toko, kafe dan restoran, toko souvenir, maupun pintu masuk club-club yang letaknya kebanyakan di bawah tanah (underground club). Berjalan me-nyusuri stall-stall tersebut anda akan men-uju pusat dari kota Kraków, Market Square (Rynek Główny), yang konon merupakan market square terbesar di Eropa. Tempat dengan suasana yang sangat menyenang-kan untuk dihabiskan siang malam mera-sakan keajaiban Kraków. Di sudut market square terdapat gereja tua St.Mary dengan dua menara di depannya. Setiap jam dari atas menara tersebut akan muncul petugas yang meniupkan terompet. Untuk dapat menikmati keindahan Kraków dari atas me-nara, terdapat hari dan jam tertentu yang diperbolehkan.

WANDERLUSTPoland16

Perang Dunia II. Di daerah ini pun, anda jangan khawatir dalam mencari makan, karena segala macam restoran mudah ditemukan dari jenis Fast food, European food hingga Asian food. Warszawa juga memiliki empat istana yang digunakan sesuai dengan musim yang berlangsung, antara lain Wilanów, Łazienki, Krasiński dan Prezydencki.

Kraków

4 jam dengan kereta api ke arah selatan dari ibukota Warsawa, anda akan men-emukan kota tertua di Polandia. Kraków (baca: krakuf ) merupakan ibukota Polan-dia pada tahun 1038 hingga 1596. Pada saat invasi Nazi di Perang Dunia II, kota ini menjadi ibukota pemerintahan Jerman. Kraków merupakan kota yang berkem-bang sejak zaman batu hingga sekarang, terlihat dari berbagai macam arsitektur bangunan yang menghidupi kota ini. Dis-trik old town Kraków merupakan rumah bagi 6000 bangunan sejarah dengan gaya Baroque, Renaissance dan Gothic. Pusat sejarah Kraków berada di daerah Old Town, Kazimierz dan Wawel Castle,

Nowy Swiat, krakow

Market Square, Warzawa

Legenda naga Kraków dapat anda rasakan di Wawel Castle yang berlokasi tak jauh dari market square. Di sisi Wawel Castle terdapat Sungai Vistula (Wisła) yang terk-enal dan menjadi asal muasal nama klub sepakbola Wisła Kraków. Kazimierz, distrik yahudi, berada di terusan Wawel Castle. Beragam gereja-gereja tua dan old syna-gogue dapat ditemui disini. Sebelum me-neruskan perjalanan, anda harus mencoba Zapiekanka, makanan roti panggang tradi-sional Polandia yang menyerupai roti ba-guette panjang.

Wrocław

Miasto spotkań atau dalam bahasa inggris disebut The Meeting Place merupakan ju-lukan kota Wrocław (baca: vrotswaf). Kota ini identik dengan tempat pertemuan antar generasi dan juga pendidikan serta seni dan budaya. Dalam bahasa Jerman, kota ini dikenal dengan nama Breslau, di-mana pada zaman dahulu kota ini pernah menjadi bagian dari Polandia, Bohemia, Austria dan Jerman. Wrocław merupakan kota terbesar ke empat di Polandia setelah Warszawa, Kraków dan Łódź. Dikota inilah terdapat cerita tersendiri mengenai mahl-uk-mahluk kecil bernama gnome.

Gnome bukanlah mahluk asing dalam ce-rita rakyat Polandia. Gnome atau dalam Polish disebut Krasnoludek, merupakan mitologi mahluk kerdil pada abad perten-gahan Eropa. Selalu dipresentasikan seba-gai miniature manusia laki-laki, berperut buncit, memiliki hidung bulat besar, ber-

berjenggot panjang dan memakai topi runcing. Di kota ini, kemunculan gnome pada tahun 1980an merupakan bentuk protes terhadap komunisme. Hingga kini terdapat kurang lebih 73 gnome tersebar di seluruh kota Wrocław dan menjadi daya tarik tersendiri bagi para turis. Berjalan-jalanlah di sekitar market square dan anda akan temukan lebih dari 6 gnome terse-bar di sudut market square, bergantung di tiang lampu, bersembunyi di pintu restoran ataupun menyambut anda di pintu masuk gereja, just prepare yourself for the unex-pected meeting with gnomes.

WANDERLUSTPoland 17

Gnomes

Page 10: EASE AIESEC LC Bandung Magazine April 2012 issue

WANDERLUSTAll Sail Nusa Tenggara18

S ail Trip Indonesia Timur!! Be-rawal dari keinginan bertualang dan re-freshing selepas Tugas Akhir, saya dan 4 orang teman sepakat untuk mengadakan perjalanan ke Indonesia Timur tepatnya daerah Nusa Tenggara. Pilihan kami ter-tuju pada Sail Trip Komodo selama empat Hari yang dimulai dari Senggigi (Lombok) – Labuan Bajo. Kali ini, rute perjalanan yang akan dilewati oleh sail komodo ada-lah Labuan Lombok – Gili Bola – Pulau Moyo – Pulau Satonda – Gili Laba – Pink Bech – Pulau Komodo – Pulau Kalong - Pulau Rinca – Pulau Kelor – Labuan Bajo. Trip ini berbeda karena tidak seperti ja-lan-jalan dengan cruise (yang mewah dan nyaman) tetapi kita menaiki kapal kayu berkapasitas 15 orang melewati pe-rairan Nusa Tenggara yang cukup berba-haya. (sangat disarankan untuk memilih waktu disaat kondisi ombak tidak besar). Yang sangat disayangkan kegiatan ini lebih banyak diminati oleh orang asing (sekitar 80% peserta adalah orang asing). Untuk itu tugas kita untuk melestarikan dan menikmati keindahan alam Bangsa sendiri! (gln)

WANDERLUSTAll Sail Nusa Tenggara 19

All Sail

Nusa TenggaraGlenn Pandelaki

1

2

3

4

5

1.Pulau Satonda: Memiliki danau air asin, juga terdapat ikan garantuka (fish therapy) dan me-miliki pohon keramat yang jika kita menggantungkan cita-cita kita di pohon tersebut dipercaya akan tercapai. 2. Pink Beach: Salah satu tempat snorkeling/diving yang indah, warna pink dari pantai ini diduga berasal dari cangkang hewan laut ataupun serpihan koral merah. 3. Pulau Moyo: Dikenal dengan keindahan alam dan bawah laut. Pulau ini pernah didatangi oleh David Beckham, Lady Diana hingga Mick Jagger untuk berlibur. 4. Kapal Sail Komodo 5. Canoe di Pulau Kalong: Dinamakan pulau kalong karena dihuni oleh ribuan kelelawar

Page 11: EASE AIESEC LC Bandung Magazine April 2012 issue

WANDERLUSTFascinating Vietnam20 WANDERLUST

Fascinating Vietnam 21

‘War’, this is the first word that in-stantly popped out in my mind

when I heard about this country. I decided to visit this place just because I wanted to break out this theory that you actually can find something good in the non-main-stream countries because I found it really rare for people to visit this place, they usu-ally just go to the countries next to it, such as Thailand, Malaysia, and Singapore since as the world know that they’re more devel-oped. Three hours flight from Jakarta, I flew away to Ho Chi Minh City, the biggest city in the southern part of Vietnam. I landed at Tham Son Nath International Aiport, and I was kind of surprised in fact that Ho Chi Minh was unexpectedly a colorful, festive, and clean city. They light up so colorful array of lights for their shops which I cannot find in my hometown, yet. Most of people were riding motorbikes to hit the road, which make this city so hectic at the day time, es-pecially when you’re trying to crossed the road by yourself, but at the other side you could just easily spotted luxurious cars like Bentley and Rolls-Royce somewhere in the city. With taxi, I eventually arrived at my ho-tel around Pham Ngu Lao Street which is the tourists area. There are so many hotels, youngster hostels, even you could find a lot of backpackers hostels and they’re only cost you $10 per night included breakfast (if you’re going on budget).

I had only 9 days to explore this country, so my friends and I were decided to go around the city in the next day. I visited War Remnant Museum which was opened in 1975 to commemorate the victims of Vi-etnam America War. It primarily contains exhibits relating to the American phase of the Vietnam War. The museum comprises a series of eight themed rooms in several buildings, with period military equipment located within a walled yard. The military equipments include a helicopter, tank, at-tack bomber, and so on. Other exhibits in-clude graphic breathtaking photographs, accompanied by short copy in English, Viet-namese and Japanese, covering the effects of Agent Orange and other chemical sprays, the use of bombs, and atrocities such as the My Lai massacre. Next, I visited The Reunifi-cation Palace, it’s only like 10 minutes walk

from the museum. Reunification Palace is a landmark in Ho Chi Minh City, was the home and workplace of the President of South Vi-etnam during the Vietnam War. The other must visit places are; Notre Dame Cathedral, and Post Office which was established by French colonists at the Paris Junction Area, Ho Chi Minh Museum, Fine Art Museum of Ho Chi Minh City, and The Pagoda. If you’re staying around Pham Ngu Lao, you could easily get a map for free from the tourist agent along the street. So it would be much easier for you to find those places. The next thing that you need to see when you visit Vietnam is The Water Puppet Show which always fully booked, that’s why you need to book it in advance. You can watch this show only either in Ho Chi Minh, or Ha Noi. Water puppetry is a tradition that dates back as far as the 11th century CE when it originated in

the villages of the Red River Delta area of northern Vietnam. Today’s Vietnamese wa-ter puppetry is a unique variation on the ancient Asian puppet tradition. The puppets are made out of wood and then lacquered. The shows are per-formed in a waist-deep pool. A large rod supports the puppet under the water and is used by the puppeteers, who are normally hidden behind a screen, to control them. Thus the puppets appear to be moving over the water. When the rice fields would flood, the villagers would entertain each other us-ing this form of puppet play. Could not be forgotten, if you want to bring something home that originally from Vietnam for your-self or your lovely ones you could just get them at Ben Than Market, and Ben Than Night Market which usually open until 1 AM in the morning. But if you want to walk for a bit out it, you could find them also in the lower price! Don’t forget to stroll around Le Loi Street, it’s actually little bit similar like Orchard Road (if you want to compare it with Singapore) and you’ll be amazed how the arrange those branded stores along the street. The next couple days I went to

Fascinating VietnamVincentya Stella

Page 12: EASE AIESEC LC Bandung Magazine April 2012 issue

WANDERLUSTFascinating vietnam22

to Cao Dai Temple Cao Dai (a.k.a. Dao Cao Dai or Caodaism) is a syncretistic Vietnam-ese religious movement with a strongly na-tionalist political character. Cao Dai draws upon ethical precepts from Confucianism, occult practices from Taoism, theories of karma and rebirth from Buddhism, and a hierarchical organization (including a pope) from Roman Catholicism. Cao Dai’s pan-theon of saints includes such diverse figures as the Buddha, Confucius, Jesus Christ, Mu-hammad, Pericles, Julius Caesar, Joan of Arc, Victor Hugo, and the Chinese revolutionary leader Sun Yat-sen. These are honored at Cao Dai temples, along with ancestors.One of the most memorable sights at the Cao Dai temple is the sea of worshippers who dress in flowing robes and assemble in or-derly rows during a ceremony. Men sit on the right and women on the left.

Visitors are warmly welcomed at the Cao Dai Temple and may watch ceremonies and take photos from the galleries. Visitors are only asked to wear trousers or skirts cov-ering the knee, remove their shoes before entering, and remain as quiet as possible during ceremonies. The easiest and most popular way to visit the Cao Dai Temple is on an organized tour from Ho Chi Minh city. The bus ride takes about two hours. By the sleeping bus which is only cost me $9 per way, I went to Mui Ne Phan Thiet, in order to see the amazing sand dunes that people have been talking about. Next I visited, Chu Chi Tunnel. The tunnels of Củ Chi are an im-mense network of connecting underground tunnels located in the Củ Chi district of Ho Chi Minh City (Saigon), Vietnam, and are part of a much larger network of tunnels that underlie much of the country.

The Củ Chi tunnels were the location of sev-eral military campaigns during the Vietnam War. The tunnels were used by Viet Cong guerrillas as hiding spots during combat, as well as serving as communication and supply routes, hospitals, food and weapon caches and living quarters for numerous guerrilla fighters. The tunnel systems were of great importance to the Viet Cong in their resistance to American forces, and helped achieve ultimate military success. Don’t for-get to visit the remarkable Mekong Delta, 2 hours driving to the south from Ho Chi Minh City, it doesn’t hard at all to find a bus to go there, you could easily pay get the tour from the nearest tour agent around Ho Chi Minh.The region is famous as a large rice growing area. It produces about half of the total of Vi-etnam’s rice output. Vietnam is the second

WANDERLUSTFascinating Vietnam 23

largest exporter of rice globally after Thai-land. In fact, the delta produces more rice than Korea and Japan combined. It took me around 6 hours drive to Mui Ne of Phan Thiet Vietnam is a sleepy fishing town, northeast of Ho Chi Minh City. The region of Phan Thiet Mui Ne is beauti-ful with many sand dunes and white sand beaches, crystal clear water. Phan Thiet Mui Ne is good for anyone who likes to re-lax and have easy holidays. Accommoda-tions at Mui Ne at Phan Thiet are good with many luxurious resorts and bungalows with private beaches. Some resorts have private beaches. Driving from Phan Thiet to Mui Ne (where the sand dunes are), you’ll have the illusion of being in a different world with the exotic scenery of the famous Red Sand Dunes one side and the white sand beaches with palm trees on the other. Passing by this region, you also can visit one of the oldest Cham towers in Vietnam. In Phan Thiet Mui Ne you can get around by motorbike or by car. There are some hotels and resorts of-fer 4-Wheel Drives for exploring the sand dunes. Mui Ne is very quiet and tranquil and it offers relaxing stroll on the wild beach. So, what are you waiting for guys? Prepare your bag, and fly to this place! (stl)

Page 13: EASE AIESEC LC Bandung Magazine April 2012 issue

WANDERLUSTLet's go to the Island24 WANDERLUST

Let's go to the Island 25

Let's Go To The IslandAisyah Nasiri

S iapa bilang Jakarta tidak memiliki pesona bawah laut yang indah? Jika ada yang mengatakan seperti itu, mereka harus berkunjung ke

Pulau Pramuka. Pulau Pramuka merupakan salah satu pulau yang berada di Kepulauan Seribu. Pulau ini merupakan pusat pemer-intahan dan kabupaten administrasi Kepu-lauan Seribu. Sebagai pulau yang menjadi pusat administrasi, Pulau Pramuka memiliki ber-bagai fasilitas umum, diantaranya rumah sakit, masjid, penginapan, dan restoran. Ber-bagai fasilitas ini sangat tertata dengan baik sehingga membuat para wisatawan merasa nyaman.Fasilitas seperti air dan listrik juga sudah terpenuhi di sini tetapi penggunaan-

nya dibatasi. Listrik hanya ada pada waktu-waktu tertentu, yaitu mulai pukul 4 sore hingga pukul 7 pagi. Setelah pukul 7 pagi maka listrik akan dipadamkan. Saat pertama berkunjung ke pulau ini, mungkin kita akan merasa bingung karena tidak ada listrik. Na-mun, ternyata sangat banyak yang dapat kita lakukan di pulau ini saat pagi hingga malam hari tiba. Pulau seluas 16 hektar ini memiliki penduduk sekitar 1.000 jiwa. Jika berkunjung ke Pulau Pramuka, kita tidak akan menemukan mobil. Hal ini dikare-nakan wilayah yang sempit dan tidak me-mungkinkan untuk dilalui mobil. Kendaraan yang digunakan untuk bepergian di dalam pulau adalah motor atau sepeda. Sedan-gkan, untuk berpindah antar pulau dapat

menggunakan perahu yang sudah dileng-kapi dengan mesin atau disebut speed boat, dan hanya memakan waktu sekitar 10-15 menit untuk berpindah dari setiap pulau-nya. Mungkin kita akan berpikir bahwa ber-keliling pulau seluas 16 hektar ini akan san-gat melelahkan karena kita tidak membawa kendaraan. Namun, tidak perlu khawatir karena di Pulau Pramuka terdapat tempat penyewaan sepeda yang disediakan untuk wisatawan. Di sini juga banyak warga se-tempat yang bersedia menjadi tour guide untuk wisatawan sehingga kita tidak perlu takut kehilangan arah. Selain itu, keramahan warga setem-pat juga membuat kita merasa nyaman. Suasana kekeluargaan masih sangat terasa di pulau ini. Misalnya saja saat pagi hari tiba, yaitu ketika tidak ada listrik, hampir semua warga pergi ke luar rumah dan berkumpul dengan tetangganya. Mulai dari ibu rumah tangga hingga anak-anak sekolah.Anak-anak sekolah yang ada di pulau ini tidak seluruhnya bertempat tinggal di Pulau Pra-muka. Sebagian dari mereka berasal dari Pulau Panggang, yaitu pulau kecil terdekat dari Pulau Pramuka. Anak-anak sekolah itu berangkat ke sekolah mereka di Pulau Pra-muka dengan menggunakan speed boat atau menumpang dengan nelayan. Mereka harus menyeberangi pulau karena di Pulau Panggang hanya ada sekolah dasar. Jadi, mereka yang sudah memasuki jenjang SMP dan SMA harus bersekolah di Pulau Pramu-ka. Selain fasilitas lengkap dan suasana yang nyaman, Pulau Pramuka juga memiliki ban-yak kekayaan alam, baik di darat maupun di bawah laut. Salah satu kekayaan alam yang ada di sini adalah hutan bakau atau disebut mangrove yang berada di sepanjang pesi-sir pantai. Hutan bakau ini berguna untuk mencegah abrasi, yaitu erosi tanah yang disebabkan oleh hempasan air laut

Hutan bakau yang berpadu dengan pasir putih dan lautan yang berwarna hijau kebi-ruan ini terlihat sangat memesona. Setelah melihat mangrove, kita dapat mengunjungi tempat penangkaran penyu. Penyu-penyu di sini dirawat dengan baik oleh Pak Salim sebagai pengelolanya. Penyu-penyu itu ditempatkan sesuai dengan usianya. Mulai dari penyu yang masih berada di dalam tel-ur, penyu yang akan menetas, hingga penyu dewasa yang sudah bisa menghasilkan telur sendiri.Keindahan hutan bakau dan penangkaran penyu mungkin belum membuat kita puas berkunjung ke Pulau Pramuka. Ada hal lain yang harus dilakukan ketika kita berkunjung ke pulau ini, yaitu snorkeling. Tak perlu kha-watir jika tidak membawa peralatan snorke-ling karena di sini juga telah disediakan pe-nyewaan alat-alat snorkeling seperti goggle, pelampung, dan sepatu katak. Saat melihat di bawah laut, terdapat begitu banyak biota laut yang sangat memesona. Begitu banyak terumbu karang yang terdiri dari beragam warna dan bentuk. Selain itu, terdapat pula berbagai jenis ikan laut yang bentuk dan warnanya sangat unik.

Page 14: EASE AIESEC LC Bandung Magazine April 2012 issue

Pesona alam bawah laut di Kepu-lauan Seribu memang terkenal indah. Selain di Pulau Pramuka, terdapat pulau-pulau lain yang memiliki keindahan bawah lautnya, seperti Pulau Air, Pulau Semak Daun, dan Pulau Subkoral. Lalu, ada pula pulau pribadi, yaitu Pulau Sekati. Pulau itu dibeli oleh se-orang pengusaha dan ia mengubah tampi-lan pulau tersebut menjadi sebuah private cottage untuk berlibur. Setelah puas menikmati keinda-han bawah laut, kita pun dapat mencicipi kelezatan hidangan di Pulau Pramuka. Hi-dangan di sini tentu saja makanan laut atau seafood, seperti ikan bawal, ikan bandeng, dan cumi-cumi. Ikan-ikan ini diperoleh dari keramba ikan yang berada di sekitar Pulau Pramuka. Ikan-ikan tersebut dibudidayakan oleh warga setempat dan diekspor ke ber-bagai wilayah. Sedangkan, untuk hidangan lain seperti sayur mayur diperoleh dari kota Jakarta. Hal ini dikarenakan Pulau Pramuka tidak memiliki area perkebunan atau sawah sehingga hampir seluruh bahan makanan, kecuali ikan, dibeli dari pasar-pasar di Jakar-ta.

WANDERLUSTLet's go to the Island26

Mereka mengambil pasokan bahan ma-kanan dari Jakarta karena jaraknya tidak ter-lalu jauh sehingga bahan makanan tersebut tidak akan rusak ketika sampai di tempat tujuan.Jarak yang tidak terlalu jauh ini memudah-kan kita untuk berkunjung ke Pulau Pramu-ka. Waktu yang dibutuhkan pun tidak lama, yaitu sekitar 30-45 menit jika ditempuh dari Marina Ancol. Sedangkan, jika kita bertolak dari Muara Angke, waktu yang dibutuhkan sekitar 3-4 jam. Karena itulah, Pulau Pramu-ka sering menjadi tujuan wisata. Jadi, tung-gu apa lagi? Saatnya kita menikmati seribu pesona di Kepulauan Seribu! (Ash)

WANDERLUSTHave fun in KL 27

Have Fun in Kuala LumpurMichaela Talitha

S Setiap mendengar kata ‘negeri jiran’ tentu pikiran kita akan selalu tertuju pada negara tetangga kita

malaysia. Kali ini kita akan mengeksplor ‘jan-tung’ malaysia yaitu tak lain adalah ibukota yang populer dengan landmark twin tower-nya, Kuala Lumpur! Kuala Lumpur (sering dis-ingkat KL), atau nama lengkapnya Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur, adalah ibu kota dan kota terbesar di Malaysia. Sebagai kota modern, bukan berarti Kuala Lumpur adalah tempat yang membosankan. Banyak tempat dan kegiatan-kegiatan menarik yang dapat kita lakukan, EASE akan mengajak mengek-splor what to see and what to do in KL!

Page 15: EASE AIESEC LC Bandung Magazine April 2012 issue

WANDERLUSTHave fun in KL28

The Famous Landmark, Petronas Twin Tower:Mengunjungi landmark dari tempat kita berwisata mungkin bisa dibilang klise, na-mun tentunya sayang bila kita harus mele-watkan ‘aset’ dari tempat yang wisata yang kita datangi. Hal ini juga berlaku bagi Kuala Lumpur. Siapa yang tidak tahu Petronas Twin Tower? Gedung yang mendapat gelar menara kembar tertinggi di dunia yang juga menjadi salah satu identifier dari Ma-laysia. Selain sebagai gedung perkantoran, pada Twin Tower juga terdapat Mall atau pusat perbelanjaan yaitu KLCC yang berada dilantai-lantai awal gedung ini. selain itu di sekitar wilayah twin tower juga terdapat be-berapa tempat yang nyaman untuk dikun-jungi seperti taman-taman yang dilengkapi dengan taman bermain dan fasilitas lainnya yang membuat turis dan pengunjung ny-aman untuk bersantai dan berfoto-foto den-

1Petrosains:Masih berada di area Twin Towers, tepatnya didalam KLCC, mall di lantai dasar twin towers, kita dapat menemukan Petrosains, yaitu sebuah science center atau pusat IP-TEK. Walaupun merupakan sebuah pusat IPTEK, Petrosains merupakan tempat yang sangat menarik untuk dikunjungi baik oleh orang dewasa maupun anak-anak. Berbagai penemuan dan fakta-fakta menarik yang berkaitan dengan IPTEK disajikan dengan menarik dan menyenangkan, uniknya, Pet-rosains mengkhususkan diri pada ilmu pengetahuan tentang industri perminyakan. Disini kita dapat mengetahui lebih dalam tentang industri perminyakan, dari mulai asal muasal minyak bumi, cara pengolahan, hingga manfaat-manfaatnya. Semuanya dis-ajikan secara menarik dan interaktif dimana pengunjung dapat ikut mencoba alat-alat iptek yang disediakan. Bagi yang ingin ber-wisata sekaligus menambah ilmu, Petrosa-ins adalah tempat yang wajib dikunjungi!

2

Genting Highland: Salah satu kawasan wisata andalan Kuala Lumpur adalah wilayah genting highland, yaitu kawasan dataran tinggi yang merupa-kan kawasan entertainment bagi turis dan lokal. Theme park atau taman bermain den-gan berbagai wahana menarik yang berada di area luas diluar ruangan maupun didalam ruangan. Hotel dan mall atau pusat perb-elanjaan yang dilengkapi dengan restoran-restoran yang menawarkan berbagai variasi makanan. Untuk mencapai wilayah genting juga merupakansebuah wahana tersendiri, karena salah satu transportasinya adalah ca-ble car yang melewati dataran tinggi yang menimbulkan sensasi tersendiri.

3Bukit Bintang:Bagi yang menyukai keramaian dan shop-ping, datanglah ke bukit bintang. Lain den-gan namanya, bukit bintang bukanlah area perbukitan, melainkan adalah nama wilayah di kuala lumpur yang selalu ramai dipenuhi oleh turis dari berbagai negara. Disini terda-pat beberapa mall dan pusat perbelanjaan serta berbagai toko-toko yang memanjakan para shoppaholic. Selain itu bagi pecinta kuliner, disini juga banyak terdapat restoran-restoran yang menawarkan berbagai jenis masakan.

4

DIRECTORY 29

Fun Things To Do While TravelMichaela Talitha

Learn Local Language:Kemanapun tujuan wisatanya, cobalah sekali-kali untuk belajar bahasa lokal tem-pat tujuan. Seperti belajar bahasa batak ke-tika ke medan, bahasa korea saat ke seoul dll. Tidak perlu sampai ikut kursus secara spesifik, tapi setidaknya ketahuilah bahasa sehari-hari yang lazim digunakan. Selain da-pat menambah pengetahuan bahasa kita, hal ini juga dapat membuat kita berinteraksi langsung dengan warga lokal, juga mem-buat liburan kita lebih ‘ngena’.

1 Do Homestay:Kalau kebetulan memiliki kenalan di tempat yang dikunjungi, tidak ada salahnya untuk menginap dan merasakan bagaimana ke-hidupan orang lokal daripada menginap di hotel atau penginapan dengan turis-turis lainnya. Dengan begini kita dapat merasa-kan ‘wujud asli’ tempat tersebut seperti pen-duduk lokal.

2

Page 16: EASE AIESEC LC Bandung Magazine April 2012 issue

30 DIRECTORY

Explore:Luangkan waktu untuk mengeksplor tem-pat-tempat yang bukan merupakan atraksi turis dan tempat populer lainnya. Cari in-formasi tentang tempat-tempat menarik yang jarang dikunjungi oleh para turis dari penduduk lokal. Siapa tahu kita akan men-dapatkan kejutan menyenangkan dalam wisata kita.

Public Transportation:Jika kebetulan tempat yang dikunjungi me-miliki transportasi publik yang cukup baik dan aman, cobalah untuk memanfaatnya. Cari tahu rute ke tempat-tempat menarik dan gunakan transportasi publik untuk mencapainya. Naik transportasi publik da-pat membuat wisata lebih berwarna dan menyenangkan.

Eat, Eat & Eat:Bagi para penggemar kuliner, try to go out of your comfort zone! Cobalah makanan asli dari tempat yang kita kunjungi. Selain dapat memperluas pengetahuan akan makanan, siapa tahu kita akan menemukan makanan favorit baru.

Enjoy:Most of all, kita harus enjoy dan nyaman saat traveling. Karena walau bagaimanapun juga tujuan awal kita traveling pasti untuk menyenangkan diri. Tidak ada salahnya un-tuk membuat planning yang detail akan jad-wal traveling kita, tapi bukan berarti momen traveling kita harus menjadi terburu-buru dan kaku karena harus mengikuti jadwal. Let it loose a little, nikmati perjalanan kita. Happy traveling!

3

4

5

6

SUIT UPTravel With Style 31

Model: Nestya Rachmawati, Rd Andandika Surasetja Photographer: Demetrius Kunto, Bayu Adhika Fashion Stylist: Vincentya Stella Setyiadi Fashion Assistant: Kharisma Larasndaru Prameswari Make Up Artist: Nindya Prita PaisanWardrobe by: @Jizeeru_Sozo Accessories by: @mothjewellery Inestya’s shoes by: @juneandjulia

WHO LIVE SEES, BUT WHO TRAVELS SEES MORE

Page 17: EASE AIESEC LC Bandung Magazine April 2012 issue

32 SUIT UPTravel With Style

Model: Nestya Rachmawati, Rd Andandika Surasetja Pho-tographer: Demetrius Kunto, Bayu Adhika Fashion Styl-ist: Vincentya Stella Setyiadi Fashion Assistant: Kharisma Larasndaru Prameswari Make Up Artist: Nindya Prita PaisanWardrobe by: @Jizeeru_Sozo Accessories by: @mothjewel-lery Inestya’s shoes by: @ju-neandjulia

Model: Nestya Rachmawati, Rd An-dandika Surasetja Photographer: Demetrius Kunto, Bayu Adhika Fash-ion Stylist: Vincentya Stella Setyi-adi Fashion Assistant: Kharisma Lar-asndaru Prameswari Make Up Artist: Nindya Prita PaisanWardrobe by: @Jizeeru_Sozo Acces-sories by: @mothjewellery Inestya’s shoes by: @juneandjulia

Page 18: EASE AIESEC LC Bandung Magazine April 2012 issue

SUIT UPLadies seven days outf it34

PReePY MONdAY

CASUAL TUeSdAY

SUIT UPLadies seven days outf it 35

ORGASMIC WedNeSdAY

edGYThUSRdAY

Page 19: EASE AIESEC LC Bandung Magazine April 2012 issue

SUIT UPLadies seven days outf it36 SUIT UP

Ladies seven days outf it 37

TGIFIT'S FRIdAY!

LUST SATURdAY

LAzY SUNdAY

Gunakan padu-padan berwarna pastel untuk membuat akhir pekan semakin menyenangkan!

Page 20: EASE AIESEC LC Bandung Magazine April 2012 issue

ART SPLASHPar isian Apar tment38

Live Like Effie

I believe you've already watched Hunger Games movie. And I believe you remembered the lady who wore the

lilac and so eye catchy dress? yes. that’s Effie Trinket. Truth-fully we’re addicted to her playful and chic style. So, when we found this lovely Parisian apartment in in the neigh-borhood of Saint Eustache, we sure Effie Trinket’s chamber gonna be look like this. Full of color, artifacts collected from travel, and a mix of modern and contemporary furnishings, perfectly portrays a very special genre of people, the elite urban-society

Page 21: EASE AIESEC LC Bandung Magazine April 2012 issue

Art SplashPar isian Apar tment40

Apartemen yang terletak di lingkungan Saint Eustache, Perancis ini berukuran kurang lebih 200 M2. Ukuran yang cukup luas dan tentunya nyaman untuk ukuran apartemen di lingkungan Perancis yang dikenal elit . Apartemen yang didesain interiornya oleh Josephine Gintzburger, desainer interior berkebangsaan Jerman dan Perancis ini menggabungkan nuasa Jerman dan tentunya nuansa budaya Perancis yang romantis untuk menda-patkan rancangan personal life spaces yang intim namun tetap moderen dan stylish. Well, as you can see she do it amazingly! (ami)

Page 22: EASE AIESEC LC Bandung Magazine April 2012 issue

I Will If YouWill

47 PING REPORTEar th Hour

Sarah Yuniarni

Banyak pihak berkali-kali me-nyerukan go green, hemat lis-trik, kurangi emisi gas namun nyatanya tidak didukung aksi

dan tindakan. WWF global bekerja sama dengan WWF Indonesia akan menyum-bangkan aksi kecil bersama-sama yaitu Earth Hour Sabtu 31 Maret. Earth Hour yang bertajuk I Will If You Will (Ini Aksiku! Mana Aksimu?) adalah kampanye keempat kalin-ya dalam 4 tahun terakhir. Masyarakat akan bersama-sama mematikan lampu selama 60 menit (20.30-21.30) waktu setempat dan serentak di kota-kota besar di Indonesia. Kampanye earth Hour di Negara-negara dunia tentu dirayakan dengan cara yang berbeda-beda. Di Nepal contohnya, mereka merayakan Earth Hour dengan berkomitmen untuk menanam 1 juta po-hon dalam rentang waktu 10 tahun di kuil tempat kelahiran Buddha, Garden of Lumbini. Lain Nepal lain Romania. 10.000 masyarakat Romania berusaha melindungi satu-satunya hutan lindung yang tersisa di Eropa. Dan uniknya lagi beberapa kota ber-lomba-lomba untuk memenangkan kota paling ramah lingkungan se-Romania. Di Indonesia, tepatnya di Jakarta, kampanye akan diselenggarakan di Central Park dan Bunderan HI, karena disini adalah central poin dan tempat yang sering dikunjungi masyarakat Jakarta. Tujuan dari earth hour tentu untuk mengurangi pengeluaran emisi gas setiap tahunnya

Diselenggarakan setiap minggu ketiga bu-lan Maret, diharapkan dengan adanya earth hour masyarakat dapat terbiasa dengan gaya hidup yang ramah lingkungan. Jadi jangan ragu untuk ikut. Ajak orang-orang di sekeliling Anda untuk ikut berpartisipasi. Hanya dengan satu jam saja dunia dapat terselamatkan. Bagaimana jika kampanye ini rutin dilakukan dan tidak hanya setahun sekali saja? Tentu dapat mengurangi emisi berton-ton CO2. (srh)

BPING REPORT

Ear th Hour 48

Page 23: EASE AIESEC LC Bandung Magazine April 2012 issue

49 BLAST OFFAustralian Scholarship

ua puluh enam warga Indo-nesia dianugerahi Endeavour Awards di tahun 2011, kami berharap dapat menerima

lebih banyak penerima beasiswa dari In-donesia yang memiliki kesempatan untuk melanjutkan studi, penelitian dan pengem-bangan profesi di Australia” Ujar Dubes Australia, Moriarty di Kedubes Australia be-berapa pekan lalu. Di tahun ini Australia membuka program beasiswa Endeavour Awards yang merupakan bagian dari program beasiswa Australia Awards dan mencakup Austral-ian Development Scholarship untuk tahun 2013. Program beasiswa yang kompetitif dan berdasarkan prestasi ini, akan me-nutup pendaftarannya pada 30 Juni 2012. Tak hanya itu, beasiswa Endeavour Awards memiliki berbagai pilihan beasiswa, dianta-ranya Endeavour Postgraduate Awards, En-deavour Research Fellowhip, Endeavour Ex-ecutive Awards dan Endeavour Vocational Education and Training Awards. Anda dapat mendaftar sesuai dengan bidang studi dan keahlian yang kamu miliki. Untuk informasi selengkapnya kunjungi, www.Australi-aawards.gov.au (srh)

“DBLAST OFF

Australian Scholarship 5350

Chasing Dreams in AustraliaBy Sarah Yuniarni

Page 24: EASE AIESEC LC Bandung Magazine April 2012 issue

51 OBSERVER STRAIGHT FORWARD 52

IMDB.comUntuk para penggemar film dan tv

series, IMDB.com adalah websiteyang wajib dikunjungi! Hampir semua informasi film dan tv series khususnya hollywood dapat kita temukan disini. Sesuai dengan naman-ya yaitu Internet Movie DataBase, IMDB memiliki berbagai informasi tentang film maupun tv series kesayangan kita seperti synopsis, cast, sampai bloopers dan re-views. IMDB merupakan ‘panduan’ bagi kita semua yang hobi nonton

Last.fmLast.fm adalah media sosial baru yang

sangat cocok bagi para penggemar musik. Last.fm mempunyai fungsi utama sebagai jejaring sosial dengan sharing lagu apa yang sedang anda dengarkan saat ini, atau “what are you listening at the moment”. Dengan last.fm kita dapat mendengarkan lagu sekaligus berbagi dengan orang lain tentang jenis musik yang kita sukai.

Beasiswaindo.comBagi para pemburu beasiswa, website

ini wajib dikunjungi. Beasiswaindo.com Menampilkan berbagai link dan tawaran beasiswa dari dalam maupun luar negeri lengkap dengan deskripsi dan segala per-syaratannya. Cocok untuk kita yang bercita-cita menjadi seorang scholar

1

2

3

hen was the last time you did something for the first time?

Kapan terakhir kali kamu melakukan sesua-tu untuk pertama kalinya? Karena terbiasa hidup dengan suatu rutinitas, terkadang kita lupa untuk let loose dan mencoba hal-hal baru. Kita sering menggunakan kondisi sebagai alasan, padahal sesungguhnya kita-lah yang in denial. Hal yang sama juga ser-ing terjadi pada saat kita sedang traveling. Terkadang kita malas mencoba hal-hal baru, kita cenderung stick to the plan dan hal-hal yang telah familiar dengan kita. Kita hanya mau berkunjung ke tempat-tempat wisata mainstream yang sering kita lihat di post-card, padahal banyak tempat-tempat lain di tujuan wisata kita yang tidak begitu dikenal tapi tidak kalah menarik. hanya bersedia untuk menginap di hotel berbintang yang terkenal dan mahal, padahal masih banyak opsi penginapan lain yang aman dan nyaman serta sangat ‘terasa lokal’. Malas mencoba makanan lokal yang sepertinya kurang cocok di lidah dan me-milih aman dengan makan di fastfood terk-enal.

Dan berbagai hal-hal lainnya yang menjauh-kan kita dari mencoba hal-hal baru. Stick to the plan dan stay in the comfort zone me-mang bukan hal yang buruk, namun ada kalanya kita harus mencoba hal-hal baru, untuk menambah ‘warna’ pada kehidupan kita, menambah serunya traveling dan ten-tunya adrenaline rush! Sensasi yang kita ra-sakan pada saat melakukan sesuatu untuk pertama kalinya, adrenaline rush, butterflies in the stomach dan perasaan ‘deg-degan’ yang bercampur dengan excitement, pasti sukses menyemangati hari kita. Jadi jangan jadikan i’m too old for this, it’s ridiculous, dan saya sibuk sebagai alasan karena there’s no limit for adventure, let it loose dan berse-nang-senanglah once in a while. There will always be more first time, keep discovering!

W

Keep Discover ingMichaela Talitha

Page 25: EASE AIESEC LC Bandung Magazine April 2012 issue
Page 26: EASE AIESEC LC Bandung Magazine April 2012 issue