e paper koran madura 11 juni 2013

16
Jengkol 11 JUNI 2013 Koran Madura SELASA Harga Eceran Rp 2500,- Langganan Rp 50.000,- Oleh : Miqdad Husein Kolumnis, tinggal di Jakarta Cak Munali Jengkol belakangan ini terlihat agak seksi. Menarik perhatian pengamat dan penik- mat. Bukan karena aromanya yang khas melainkan karena label harganya, yang belakangan membum- bung tinggi lebih dari dua kali lipat dari harga biasanya. “Nggak ada mas. Harg- anya 70 ribu sekilo. Susah ngejualnya,” kata seorang pelayan restoran, di seki- tar Kramat Raya Jakarta, saat menjawab seorang pembeli. Tidak seheboh ketika bawang putih dan daging harganya naik menjulang, memang. Mungkin karena aromanya yang khas dan penikmatnya selalu ber- sikap agak malu-malu, perbincangkan soal jengkol lebih terasa bisik-bisik. Cuma, bisik-bisiknya tetap terasa seksi. Karena penggemar jengkol yang sering diplesetkan kancing jas itu, lumayan juga jumlahnya. Itu artinya, sekalipun belum masuk pasal UUD 1945 sebagai kebutuhan hajat hidup orang banyak, sempat juga menimbulkan kelimpun- gan dan kebingungan, terutama para maniak jengkol. Karena bikin kelimpungan masyarakat banyak, lagi-lagi di sini terpapar betapa di negeri ini nasib kon- sumen dan pro- dusen–penyeb- utan produsen sekedar penye- derhanaan- me- mang nestapa. Produsen? Ya petani atau pe- milik pohon jengkol tetap merana juga walau harga pasaran tinggi. Karena mere- ka praktis tak menikmati kenaikan mendekati 250 persen itu. Yang menikmati para teng- kulak, makelar, pemasok. Pedagang en- ceran, juga bukan penikmat kenaikan harga. Jadi di sini tetap petani dan kon- sumen yang merana. Jangan lupa, kasus sejenis mudah terjadi di negeri yang subur makmur ini. Yang sangat ironis, pada kasus daging misalnya, sering terjad pasokan kurang hingga konsumen jadi korban kenaikan harga, para peternak kebingungan me- masarkan ternaknya. Demikian pula, pada kasus cabe, tomat, bawang putih, daging, kedelai termasuk juga padi. Di luar kebutuhan keseharian yang diimpor, sering terjadi pemasokan ba- rang yang berlebih hingga harga jatuh. Lagi-lagi petani dirugikan. Lalu, kadang barang langka, ini berarti konsumen yang dibuat pusing. Di sini, keseimban- gan kebutuhan dan pemasokan sering- kali limbung. Tampak jelas koordinasi, penanganan pengaturan kebutuhan pokok itu sangat buruk, untuk sebuah negeri yang disebut agraris ini. Seakan, maaf, negeri ini memang tidak memiliki institusi yang bisa menjaga keseimban- gan, yang memberikan rasa nyaman pada konsumen maupun produsen (petani, peternak). Semua, terutama para petani, peternak, seakan dibiar- kan berjalan sendiri. Persoalan ternak diperhatikan cenderung bila terkait pembagian komisi para elite. Kejadian yang selalu terulang pada keanekaragaman jenis itu, makin mem- perlihatkan kekosongan atau ketak- seriusan kebijakan penanganan dari pemerintah. Dan siapapun akan terke- jut bila mengetahui lebih dalam nasib para petani, peternak, termasuk juga nelayan. Mereka benar-benar hidup seakan sendirian, tanpa sentuhan ber- arti dari pemerintah; berbaju kesulitan dari sejak tanam, panen dan pemasaran. Kasus hancurnya harga bawang, cabe, tembakau dan lainnya, dari se- jak Orde Baru ada di negeri ini sampai hari ini, reformasi berusia 15 tahun te- rus bergulir. Para pemasok kenyamanan sehingga kebutuhan sandang pangan masyarakat terpenuhi itu, nasibn- ya benar-benar tidak ny- aman alias nelangsa. En- tah sampai kapan? = g PAMANGGHI Di luar kebutuhan keseharian yang diimpor, sering terjadi pemasokan barang yang berlebih hingga harga jatuh Disiplin “Nah, sekarang silahkan bicara. Ada apa?” kata Matrawi, pada anaknya, Sidik, usai makan siang. “Anu pak. Tadi ada ulat dua ekor pada sayur yang bapak makan. Waktu mau saya ingatkan bapak melarang. Saat makan bapak bilang tak boleh bi- cara,” jelas Sidik, lugu. “Alamak. Jadi ulatnya termakan ba- pak?” Matrawi melotot. “Bapak juga sering bilang, Marah itu tidak baik” PEMERIKSAAN RADEN PARDEDE. Mantan Sekretaris Komite Stabilitas Sektor Keuangan (KSSK) Bank Indonesia Raden Pardede menjawab sejumlah pertanyaan wartawan setibanya di KPK, Jakarta, Senin (10/6). Raden Pardede diperiksa sebagai saksi terkait pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) dan penentuan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik. ant/wahyu putro a JAKARTA-Sosok almarhum Taufik Kiemas tidak akan tergantikan dalam du- nia perpolitikan nasional. Selain seorang politisi dan tokoh penting yang memiliki warna perjuangan yang jelas, politisi seni- or PDI Perjuangan ini juga berperan aktif dalam menumbuhkan demokrasi di Indo- nesia. “Banyak yang bisa kita ambil dari re- kam jejak atau perjalanan hidup bang Taufik Kiemas. Dia seorang aktifitis, pen- gagum Bung Karno dan dari keluarga Masyumi. Jadi, beliau seorang aktifis yang bertransformasi menjadi politisi,” ujar Said Abdullah di Surabaya Senin (10/6). Seperti diketahui, Taufik Kiemas men- inggal dunia di Singapura, Sabtu, 8 Juni 2013 pada sekitar jam 19.00. Menurut Said, Taufik Kiemas juga se- rorang negarawan dan tokoh bangsa yang aktif memperjuangkan keutuhann Indo- nesia lewat Empat Pilar Kebangsaan yang selama ini menjadi perhatiannya. “Jadi pelajaran yang saya petik dari tokoh yang bisa disapa bang TK adalah aktifis yang berbasis integritas dan bertransformasi menjadi politisi berkompeten. Itu yang tidak instans perjalanan politik bang TK,” ujar Said yang juga Calon Wakil Gubernur Jawa Timur ini. Sejak di PDI Perjuangan kata dia, ke- hadiran bang TK semakin memperkuat posisi Ketua Umum DPP PDI Perjuang- an, Megawati Soekarnoputri. Kombinasi kedua tokoh sentral PDI Perjuangan ini membuat partai moncong putih semakin solid. Salah satu sumbangsih penting TK bagi republic ini kata Said adalah ke- piawaiannya membuka sekat perbedaan diantara anak bangsa. “Bang TK lah yang berperan mencairkan kebekuan hubungan antara politisi di Indonesia ,” jelas dia. Bang TK ini ujar Said seorang pejuang kemajemukan di Indonesia. Bahkan, TK bisa bergaul dengan semua golongan, dari masyarakat lapisan bawah sampai atas. (gam/abd/beth) MENGENANG TAUFIQ KIEMAS Said: Sosok Taufik Kiemas Tidak Tergantikan JELANG PEMILU 2014 KPU Nyatakan Empat Partai Gugur JAKARTA-Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan hanya calon anggota legislatif (caleg) dari 8 partai politik (parpol) yang bisa bertarung di seluruh daerah pemilihan (dapil) Pemilu 2014. Sedangkan 4 parpol terpaksa tidak bisa bertarung di sejumlah dapil akibat tak memenuhi syarat keterwakilan 30% pe- rempuan di daftar caleg sementara (DCS). Keempat parpol yang dinyatakan gugur tersebut adalah, Partai Keadilan dan Per- satuan Indonesia (PKPI), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Gerindra, dan Par- tai Amanat Nasional (PAN). Alasannya, parpol tersebut tidak memenuhi syarat di beberapa daerah pemilihan, terkait keterwakilan 30% perempuan. “Parpol yang dimaksud Partai Gerindra dari dapil Jawa Barat IX, PPP dari dapil Jabar II, dan Jawa Tengah III, PAN dari dapil Suma- tera Barat I, PKPI dari dapil Jawa Barat V, Jawa Barat VI, dan NTT I,” kata Ketua KPU Husni Kamil Manik di Jakarta, Senin (10/6) Lebih jauh kata Husni, sesuai peraturan dan perundang-undangan, keterwakilan 30% perempuan harus dipenuhi partai politik pe- serta pemilu tiap daerah pemilihan. “Tidak terpenuhinya 30% keterwakilan perempuan, maka tidak memenuhi syarat pencalonan par- pol di dapil itu,” ujarnya Bukan saja persoalan 30 % perempu- an, salah penempatan perempuan nomor urut juga bisa dikategorikan tidak memenuhi syarat atau TMS. Tidak memenuhi 30 % kuorta perempuan, maka empat parpol tak memiliki caleg di dapil tersebut. Sementara, anggota Komisioner KPU lain- nya, Hadar Nafis Gumay, menjelaskan untuk kasus PPP dapil Jawa Barat II memang me- menuhi syarat 30 % kuota perempuan, na- mun dalam penempatan nomor urutnya tidak sesuai peraturan. “Kasus PPP, kurang lebih itu terjadi. Mi- salnya dapil Jabar II, ada 10 nama. Calon 1 dan 2 di tiga pertama ada perempuan. Tiga berikutnya tidak ada perempuan. 7, 8, dan 9 tidak ada dan ditempatkan di 10,” terang- nya. Seharusnya, kata Hadar lagi, perempuan diletakkan di nomor atas. Memang dua perem- puan memang sudah ditaruh di blok tiga per- tama, dan yang ketiga harusnya masuk di blok tiga kedua. “Itu yang kami maksudkan dalam peraturan KPU,” tegasnya. (gam/abd) KELANGKAAN ELPIJI Pemda Diminta Ikut Perketat Pengawasan JAKARTA-Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) diminta mendorong Per- tamina menggandeng Pemda guna membuat aturan bersama terkait pengawasan distri- busi elpiji 3 kilogram. Selama ini hanya agen yang masuk dalam mata rantai distribusi elpiji 3kg yang ditetapkan dalam peraturan Men- teri ESDM. Padahal pemerintah bisa melaku- kan kendali melekat terhadap pangkalan dan pengecer elpiji. “Seharusnya Menteri ESDM membuat peraturan bersama dengan mendag- ri agar pembinaan dan pengawasan terhadap pangkalan dan pengecer elpiji 3kg diserahkan saja kepada pemda,” kata Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi), Sofyano Zakaria di Jakarta, Senin (10/6) Menurut Sofyano, melalui kerjasama Per- tamina dan Pemda, maka pemerintah bisa mengatasi masalah terkait distribusi khusus- nya terhadap harga jual. Disamping itu, seha- rusnya, pemerintah meminta pengangkatan pangkalan dan pengecer harus berdasarkan persyaratan yang umum berlaku di daerah. Dikatakan Sofyano, pasalnya persyaratan tersebut harus menjadi refrensi bagi Pertam- ina sehingga keberadaan pangkalan dan pe- ngecer menjadi terkontrol dan terkendali. “Ini sangat penting dilakukan pemerintah dengan jalan membuat peraturan bersama antara Menteri esdm dan Mendagri,” imbuhnya. Ditempat terpisah, Direktur Utama PT Per- tamina (Persero), Karen Agustiawan, menga- kui kelangkaan elpiji 3 kg dan 12 kilogram di beberapa daerah disebabkan ulah agen pen- jualan yang nakal. “Pasokan elpiji aman, tapi memang ada beberapa agen yang nakal,” ung- kapnya. (gam/cea) Indikasi itu terlihat dari keputusan KPU yang menyata- kan dukungan dari dua partai non parlemen, Partai Kedaula- tan (PK) dan Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia (PPNUI) terhadap pasangan Berkah tidak sah. “Kami sangat menyayang- kan keluarnya keputusan KPU Jatim. Itu keputusan yang tak mendasar,” tandas Wakil Ketua DPW PKB Jatim, Fuad Mahsuni kepada wartawan di kantor DPW PKB Jatim, Senin (10/0). Seperti yang diberitakan Koran Madura sebelumnya, hasil rapat pleno KPU Provin- si Jawa Timur, Minggu (9/7) menyatakan dukungan yang diberikan Partai PPNUI dan PK baik kepada pasangan Karsa maupun Berkah tidak sah karena kepengurusan ke- dua partai terse- but tidak meme- nuhi syarat. Imbas dari keputusan tersebut tentu saja merugikan pasangan Berkah, karena jika dukungan kedua partai tersebut dinyatakan tidak sah, maka pasangan yang disebut-sebut sebagai rival kuat pasangan Karsa tersebut tidak dapat melaju ke bursa pilgub Jatim. Tentu saja keputusan tersebut membuat PKB be- rang karena sebagai partai pengusung pasangan Berkah, sebelumnya sudah menge- luarkan surat pemberitahuan dari KPU yang isinya kedua parpol itu telah mendukung pasangan Khofi- fah-Herman S Su- mawiredja. Surat pember- itahuan itu meru- pakan hasil rapat pleno KPU Jatim. “Jelas kami kecewa jika kemudian KPU tidak menjalankan keputusan yang dibuat dalam rapat ple- no. Rapat pleno mengesahkan kedua parpol itu mendukung pasangan Khofifah-Herman. Kenapa itu tidak jadi pertim- bangan,” ujarnya. Atas dasar itu, PKB Jatim sebagai satu-satunya partai parlemen yang mengusung pasangan Khofifah-Herman mengambil sikap. Pertama, PKB menganggap tidak ada namanya dualisme dukungan terhadap pasangan Khofifah- Herman, sebagaimana opini yang selama ini sengaja dib- bentuk untuk menggembosi pencalonan Khofifah-Her- man. Kedua, KPU Jatim tidak per- lu takut untuk bersikap tegas, profesional dan netral dalam memutus keabsahan DPW PK dan PPNUI yang mengusung pasangan Khofifah-Herman. “Jadi, menurut kami tidak ada dualisme. Tandatangan kedua pimpinan parpol asli semua,” pungkasnya. (ara/beth) PKB Sebut KPU Jatim Berkonspirasi Jegal Khofifah SURABAYA-DPW PKB Jawa Timur menuding KPU Provinsi Jawa Timur sengaja melakukan konspirasi untuk menjegal pasangan Khofifah Indar Parawansa-Herman Soerjadi Soemawirdja (Berkah) melaju dalam pemilihan gubernur (pil- gub) Jawa Timur, 29 Agustus 2013 mendatang.

Upload: koran-madura

Post on 18-Mar-2016

306 views

Category:

Documents


22 download

DESCRIPTION

Satu Hati Untuk Bangsa

TRANSCRIPT

SELASA 11 JUNI 2013 NO.0135 | TAHUN II 1

Jengkol

11 JUNI 2013

Koran Madura

SELASA Harga Eceran Rp 2500,- Langganan Rp 50.000,-

Oleh : Miqdad HuseinKolumnis, tinggal di Jakarta

Cak Munali

Jengkol belakangan ini terlihat agak seksi. Menarik perhatian pengamat dan penik-mat. Bukan karena aromanya yang khas melainkan karena label

harganya, yang belakangan membum-bung tinggi lebih dari dua kali lipat dari harga biasanya. “Nggak ada mas. Harg-anya 70 ribu sekilo. Susah ngejualnya,” kata seorang pelayan restoran, di seki-tar Kramat Raya Jakarta, saat menjawab seorang pembeli.

Tidak seheboh ketika bawang putih dan daging harganya naik menjulang, memang. Mungkin karena aromanya yang khas dan penikmatnya selalu ber-sikap agak malu-malu, perbincangkan soal jengkol lebih terasa bisik-bisik. Cuma, bisik-bisiknya tetap terasa seksi. Karena penggemar jengkol yang sering diplesetkan kancing jas itu, lumayan juga jumlahnya. Itu artinya, sekalipun belum masuk pasal UUD 1945 sebagai kebutuhan hajat hidup orang banyak, sempat juga menimbulkan kelimpun-gan dan kebingungan, terutama para maniak jengkol.

Karena bikin kelimpungan masyarakat banyak, lagi-lagi di sini terpapar betapa di negeri ini nasib kon-sumen dan pro-dusen–penyeb-utan produsen sekedar penye-derhanaan- me-mang nestapa. Produsen? Ya petani atau pe-milik pohon jengkol tetap merana juga walau harga pasaran tinggi. Karena mere-ka praktis tak menikmati kenaikan mendekati 250 persen itu. Yang menikmati para teng-kulak, makelar, pemasok. Pedagang en-ceran, juga bukan penikmat kenaikan harga. Jadi di sini tetap petani dan kon-sumen yang merana.

Jangan lupa, kasus sejenis mudah terjadi di negeri yang subur makmur ini. Yang sangat ironis, pada kasus daging misalnya, sering terjad pasokan kurang hingga konsumen jadi korban kenaikan harga, para peternak kebingungan me-masarkan ternaknya. Demikian pula, pada kasus cabe, tomat, bawang putih, daging, kedelai termasuk juga padi.

Di luar kebutuhan keseharian yang diimpor, sering terjadi pemasokan ba-rang yang berlebih hingga harga jatuh. Lagi-lagi petani dirugikan. Lalu, kadang barang langka, ini berarti konsumen yang dibuat pusing. Di sini, keseimban-gan kebutuhan dan pemasokan sering-kali limbung. Tampak jelas koordinasi, penanganan pengaturan kebutuhan pokok itu sangat buruk, untuk sebuah negeri yang disebut agraris ini. Seakan, maaf, negeri ini memang tidak memiliki institusi yang bisa menjaga keseimban-gan, yang memberikan rasa nyaman pada konsumen maupun produsen (petani, peternak). Semua, terutama para petani, peternak, seakan dibiar-kan berjalan sendiri. Persoalan ternak diperhatikan cenderung bila terkait pembagian komisi para elite.

Kejadian yang selalu terulang pada keanekaragaman jenis itu, makin mem-perlihatkan kekosongan atau ketak-seriusan kebijakan penanganan dari pemerintah. Dan siapapun akan terke-jut bila mengetahui lebih dalam nasib para petani, peternak, termasuk juga nelayan. Mereka benar-benar hidup seakan sendirian, tanpa sentuhan ber-arti dari pemerintah; berbaju kesulitan dari sejak tanam, panen dan pemasaran.

Kasus hancurnya harga bawang, cabe, tembakau dan lainnya, dari se-jak Orde Baru ada di negeri ini sampai hari ini, reformasi berusia 15 tahun te-rus bergulir. Para pemasok kenyamanan sehingga kebutuhan sandang pangan

masyarakat terpenuhi itu, nasibn-ya benar-benar tidak ny-

aman alias nelangsa. En-tah sampai kapan? =

g PAMANGGHI

Di luar kebutuhan keseharian

yang diimpor, sering terjadi pemasokan barang yang

berlebih hingga harga jatuh

Disiplin“Nah, sekarang silahkan bicara.

Ada apa?” kata Matrawi, pada anaknya, Sidik, usai makan siang.

“Anu pak. Tadi ada ulat dua ekor pada sayur yang bapak makan. Waktu mau saya ingatkan bapak melarang. Saat makan bapak bilang tak boleh bi-cara,” jelas Sidik, lugu.

“Alamak. Jadi ulatnya termakan ba-pak?” Matrawi melotot.

“Bapak juga sering bilang, Marah itu tidak baik”

PEMERIKSAAN RADEN PARDEDE. Mantan Sekretaris Komite Stabilitas Sektor Keuangan (KSSK) Bank Indonesia Raden Pardede menjawab sejumlah pertanyaan wartawan setibanya di KPK, Jakarta, Senin (10/6). Raden Pardede diperiksa sebagai saksi terkait pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) dan penentuan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik.

ant/wahyu putro a

JAKARTA-Sosok almarhum Taufik Kiemas tidak akan tergantikan dalam du-nia perpolitikan nasional. Selain seorang politisi dan tokoh penting yang memiliki warna perjuangan yang jelas, politisi seni-or PDI Perjuangan ini juga berperan aktif dalam menumbuhkan demokrasi di Indo-nesia.

“Banyak yang bisa kita ambil dari re-kam jejak atau perjalanan hidup bang Taufik Kiemas. Dia seorang aktifitis, pen-gagum Bung Karno dan dari keluarga Masyumi. Jadi, beliau seorang aktifis yang bertransformasi menjadi politisi,” ujar Said Abdullah di Surabaya Senin (10/6).

Seperti diketahui, Taufik Kiemas men-inggal dunia di Singapura, Sabtu, 8 Juni 2013 pada sekitar jam 19.00.

Menurut Said, Taufik Kiemas juga se-rorang negarawan dan tokoh bangsa yang aktif memperjuangkan keutuhann Indo-nesia lewat Empat Pilar Kebangsaan yang selama ini menjadi perhatiannya. “Jadi pelajaran yang saya petik dari tokoh yang

bisa disapa bang TK adalah aktifis yang berbasis integritas dan bertransformasi menjadi politisi berkompeten. Itu yang tidak instans perjalanan politik bang TK,” ujar Said yang juga Calon Wakil Gubernur Jawa Timur ini.

Sejak di PDI Perjuangan kata dia, ke-hadiran bang TK semakin memperkuat posisi Ketua Umum DPP PDI Perjuang-an, Megawati Soekarnoputri. Kombinasi kedua tokoh sentral PDI Perjuangan ini membuat partai moncong putih semakin solid.

Salah satu sumbangsih penting TK bagi republic ini kata Said adalah ke-piawaiannya membuka sekat perbedaan diantara anak bangsa. “Bang TK lah yang berperan mencairkan kebekuan hubungan antara politisi di Indonesia ,” jelas dia.

Bang TK ini ujar Said seorang pejuang kemajemukan di Indonesia. Bahkan, TK bisa bergaul dengan semua golongan, dari masyarakat lapisan bawah sampai atas. (gam/abd/beth)

MENGENANG TAUFIQ KIEMAS

Said: Sosok Taufik Kiemas Tidak Tergantikan

JELANG PEMILU 2014

KPU Nyatakan Empat Partai Gugur

JAKARTA-Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan hanya calon anggota legislatif (caleg) dari 8 partai politik (parpol) yang bisa bertarung di seluruh daerah pemilihan (dapil) Pemilu 2014. Sedangkan 4 parpol terpaksa tidak bisa bertarung di sejumlah dapil akibat tak memenuhi syarat keterwakilan 30% pe-rempuan di daftar caleg sementara (DCS).

Keempat parpol yang dinyatakan gugur tersebut adalah, Partai Keadilan dan Per-satuan Indonesia (PKPI), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Gerindra, dan Par-tai Amanat Nasional (PAN). Alasannya, parpol tersebut tidak memenuhi syarat di beberapa daerah pemilihan, terkait keterwakilan 30% perempuan.

“Parpol yang dimaksud Partai Gerindra dari dapil Jawa Barat IX, PPP dari dapil Jabar II, dan Jawa Tengah III, PAN dari dapil Suma-tera Barat I, PKPI dari dapil Jawa Barat V, Jawa Barat VI, dan NTT I,” kata Ketua KPU Husni Kamil Manik di Jakarta, Senin (10/6)

Lebih jauh kata Husni, sesuai peraturan dan perundang-undangan, keterwakilan 30% perempuan harus dipenuhi partai politik pe-serta pemilu tiap daerah pemilihan. “Tidak terpenuhinya 30% keterwakilan perempuan, maka tidak memenuhi syarat pencalonan par-pol di dapil itu,” ujarnya

Bukan saja persoalan 30 % perempu-an, salah penempatan perempuan nomor urut juga bisa dikategorikan tidak memenuhi syarat atau TMS. Tidak memenuhi 30 % kuorta perempuan, maka empat parpol tak memiliki caleg di dapil tersebut.

Sementara, anggota Komisioner KPU lain-nya, Hadar Nafis Gumay, menjelaskan untuk kasus PPP dapil Jawa Barat II memang me-menuhi syarat 30 % kuota perempuan, na-mun dalam penempatan nomor urutnya tidak sesuai peraturan.

“Kasus PPP, kurang lebih itu terjadi. Mi-salnya dapil Jabar II, ada 10 nama. Calon 1 dan 2 di tiga pertama ada perempuan. Tiga berikutnya tidak ada perempuan. 7, 8, dan 9 tidak ada dan ditempatkan di 10,” terang-nya.

Seharusnya, kata Hadar lagi, perempuan diletakkan di nomor atas. Memang dua perem-puan memang sudah ditaruh di blok tiga per-tama, dan yang ketiga harusnya masuk di blok tiga kedua. “Itu yang kami maksudkan dalam peraturan KPU,” tegasnya. (gam/abd)

KELANGKAAN ELPIJI

Pemda Diminta Ikut Perketat Pengawasan

JAKARTA-Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) diminta mendorong Per-tamina menggandeng Pemda guna membuat aturan bersama terkait pengawasan distri-busi elpiji 3 kilogram. Selama ini hanya agen yang masuk dalam mata rantai distribusi elpiji 3kg yang ditetapkan dalam peraturan Men-teri ESDM. Padahal pemerintah bisa melaku-kan kendali melekat terhadap pangkalan dan pengecer elpiji. “Seharusnya Menteri ESDM membuat peraturan bersama dengan mendag-ri agar pembinaan dan pengawasan terhadap pangkalan dan pengecer elpiji 3kg diserahkan saja kepada pemda,” kata Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi), Sofyano Zakaria di Jakarta, Senin (10/6)

Menurut Sofyano, melalui kerjasama Per-tamina dan Pemda, maka pemerintah bisa mengatasi masalah terkait distribusi khusus-nya terhadap harga jual. Disamping itu, seha-rusnya, pemerintah meminta pengangkatan pangkalan dan pengecer harus berdasarkan persyaratan yang umum berlaku di daerah.

Dikatakan Sofyano, pasalnya persyaratan tersebut harus menjadi refrensi bagi Pertam-ina sehingga keberadaan pangkalan dan pe-ngecer menjadi terkontrol dan terkendali. “Ini sangat penting dilakukan pemerintah dengan jalan membuat peraturan bersama antara Menteri esdm dan Mendagri,” imbuhnya.

Ditempat terpisah, Direktur Utama PT Per-tamina (Persero), Karen Agustiawan, menga-kui kelangkaan elpiji 3 kg dan 12 kilogram di beberapa daerah disebabkan ulah agen pen-jualan yang nakal. “Pasokan elpiji aman, tapi memang ada beberapa agen yang nakal,” ung-kapnya. (gam/cea)

Indikasi itu terlihat dari keputusan KPU yang menyata-kan dukungan dari dua partai non parlemen, Partai Kedaula-tan (PK) dan Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia (PPNUI) terhadap pasangan Berkah tidak sah.

“Kami sangat menyayang-kan keluarnya keputusan KPU Jatim. Itu keputusan yang tak mendasar,” tandas Wakil Ketua DPW PKB Jatim, Fuad Mahsuni kepada wartawan di kantor DPW PKB Jatim, Senin (10/0).

Seperti yang diberitakan Koran Madura sebelumnya,

hasil rapat pleno KPU Provin-si Jawa Timur, Minggu (9/7) menyatakan dukungan yang diberikan Partai PPNUI dan PK baik kepada pasangan Karsa maupun Berkah tidak sah karena kepengurusan ke-dua partai terse-but tidak meme-nuhi syarat.

Imbas dari keputusan tersebut tentu saja merugikan pasangan Berkah, karena jika dukungan kedua partai tersebut dinyatakan

tidak sah, maka pasangan yang disebut-sebut sebagai rival kuat pasangan Karsa tersebut tidak dapat melaju ke bursa pilgub Jatim.

Tentu saja keputusan tersebut membuat PKB be-rang karena sebagai partai pengusung pasangan Berkah, sebelumnya sudah menge-luarkan surat pemberitahuan dari KPU yang isinya kedua parpol itu telah mendukung

pasangan Khofi-fah-Herman S Su-mawiredja.

Surat pember-itahuan itu meru-pakan hasil rapat pleno KPU Jatim. “Jelas kami kecewa jika kemudian KPU

tidak menjalankan keputusan yang dibuat dalam rapat ple-no. Rapat pleno mengesahkan kedua parpol itu mendukung

pasangan Khofifah-Herman. Kenapa itu tidak jadi pertim-bangan,” ujarnya.

Atas dasar itu, PKB Jatim sebagai satu-satunya partai parlemen yang mengusung pasangan Khofifah-Herman mengambil sikap. Pertama, PKB menganggap tidak ada namanya dualisme dukungan terhadap pasangan Khofifah-Herman, sebagaimana opini yang selama ini sengaja dib-bentuk untuk menggembosi pencalonan Khofifah-Her-man.

Kedua, KPU Jatim tidak per-lu takut untuk bersikap tegas, profesional dan netral dalam memutus keabsahan DPW PK dan PPNUI yang mengusung pasangan Khofifah-Herman. “Jadi, menurut kami tidak ada dualisme. Tandatangan kedua pimpinan parpol asli semua,” pungkasnya. (ara/beth)

PKB Sebut KPU Jatim Berkonspirasi Jegal KhofifahSURABAYA-DPW PKB Jawa Timur menuding KPU Provinsi Jawa Timur sengaja melakukan konspirasi untuk menjegal pasangan Khofifah Indar Parawansa-Herman Soerjadi Soemawirdja (Berkah) melaju dalam pemilihan gubernur (pil-gub) Jawa Timur, 29 Agustus 2013 mendatang.

SELASA 11 JUNI 2013 NO.0135 | TAHUN II2 SUMENEP

Saya Ikhlas Demi NUKECELAKAAN HINGGA MENINGGAL

SUMENEP – Beberapa daerah di Kabupaten Sume-nep, Senin (10/6), seharian diguyur hujan. Namun, hujan deras tidak menyurutkan semangat Wawan Septhian (18), untuk menjalankan tugas mulianya sebagai Tim Pembuat Kartu Tanda Penduduk Nahdlatul Ulama (Kartanu) di Sumenep. Wawan bersama lima teman lannya sudah beberapa pekan di Kota Sumekar melakukan pendataan warga NU.

Kemarin, petugas Kartanu melayani warga Kecamatan Pragaan yang hendak membuat Kartanu. Setiap hari lima petugas tersebut bermalam di Kantor PCNU Sumenep di Jl Trunojoyo. Dalam perjalan di Aengdake Kecamatan Bluto, Senin (10/6), Wawan, mengalami kecelakaan hingga meng-hembuskan nafas terakhir.

Abdurrohman, petugas Sekretariat PCNU Sumenep menceritakan, kecelakaan

terjadi sekitar pukul 15.00 Wib. “Kronologi kejadiannya Wawan hendak kembali pulang dari Pragaan menuju Kantor PC NU Sumenep. Namun, sesampainya di Aengdake, nasib nahas me-nimpa terjadi, truk di depannya membuat dia terjatuh,” katanya, Senin (10/6), saat ditemui di RSUD Dr. H. Moh Anwar.

Sampai pukul 18:12 WIB, janazah Wawan masih berada di kamar jenazah RSD Moh Anwar, sedang dilakukan autopsi. Selesai dimandikan, jenazahnya langsung akan dibawa pu-lang ke kampung halaman-nya di Jember.

Sementara Bendahara PCNU Sumenep Nurul Hi-dayat mengatakan, teman-temannya sudah melarang untuk menjalankan tugasnya karena hujan deras, tapi ia tidak mengindahkan. "Nggak apa-apa saya sakit (kehu-janan). Saya ikhlas demi NU," kata Nurul, menirukan uca-pan Wawan saat dicegah oleh temannya. (sym/mk)

Raperda Buta Aksara Al-Qur’an Disahkan

DPKS: Ini Preseden Buruk Bagi Sumenep

Perda yang dimaksud-kan untuk memberatas buta aksara untuk siswa tingkat sekolah dasar tersebut akan mulai diberlakukan pada ta-hun depan. “Perda ini masih baru dimulai pada tahun depan, yaitu menunggu satu tahun setelah diundangkan,” kata Juru Bicara Pansus Buta Aksara DPRD Kabupaten Sumenep Abd Rahman, Senin (10/6), usai sidang paripurna pengesahan empat raperda.

Abd Rahman menegas-kan, perda yang baru di-sahkan tersebut tidak akan mengabiri taman pendidikan Al-Qur’an, guru mengaji, surau atau mushalla. “Saya pastikan tidak akan menge-biri itu semua. Karena de-ngan adanya perda ini kita justru menghargai dan bah-kan menempatkan itu semua

pada porsinya, bahkn guru ngaji atau mushalla yang ditempati belajar Al-Quran itu supaya mendapat perha-tian penuh dari pemerintah yang selama ini kurang mem-perhatikannya,” jelas Politisi PKB tersebut.

Tetap MenolakSekalipun raperda terse-

but telah disahkan, De-wan Pendidikan Kabupaten Sumenep (DPKS) tetap me-nolak. Anggota DPKS Sume-nep Ach. Novel mengatakan, pihaknya sangat menyesal-kan pengesahan tersebut. Sebab, keberadaan perda buta aksara itu sangat ber-tentangan dengan UUD 1945. ”UU mengisyaratkan plurali-tas. Ini kan sentimen agama kalau begini,” katanya.

Kalau dilanjutkan, sam-

bung dia, bisa menyebab-kan terjadinya konflik antar agama. Sebenarnya, masalah Al-Qur’an tidak harus diper-dakan, karena sudah menjadi kewajiban pribadi. ”Masalah agama itu privat, bukan ru-ang publik. Ini preseden bu-ruk bagi Sumenep ke depan. Makanya, kami dengan tegas menolak pengesahan perda itu,” tuturnya.

Selain itu, menurut Novel, raperda yang disah-kan itu juga terkesan copy paste terhadap raperda yang sama di kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Sehingga, terkesan perda itu tidak bisa mengakomodir kepentingan masyarakat Sumenep. ”Kami tidak habis pikir, apa sih maunya daerah dengan perda itu,” ungkapnya.

Novel curiga pembahasan itu hanya untuk menghabis-kan anggaran saja. Sebab, urgensitasi tidak begitu penting. ”Jangan-jangan ini hanya bagian dari upaya menghabiskan anggaran saja. Makanya, perlu kami curigai saja,” ungkapnya.

Menanggapi kekhawati-

ran tersebut, Ketua Pansus Pembahasa Raperda Buta Ak-sara Al-Qur’an Moh. Subaidi menjelaskan, pembahasan itu sudah sesuai dengan atu-ran yang ada. Bahkan, sebe-lum pihaknya mengesahkan sudah menerima masukan dari sejumlah pihak, tokoh agama, lembaga agama dan lainnya. ”Semuanya alham-dulillah mendukung,” kata-nya kepada Koran Madura.

Politisi PPP ini menutur-kan, bisa jadi yang menolak tidak mengikuti pembahasan dari awal. Sehingga, menu-ding sembarangan seperti copy paste atau yang lainnya. ”Kalau dibaca dengan seksa-ma, tidak ada yang namanya copy. Kami membahas de-ngan serius” ujarnya.

Subaidi mengungkap-kan, pihaknya tidak perlu mendengarkan ocehan dari DPKS. Sebab, DPKS hanya elemen yang sudah termak-tub pada dinas pendidikan. ”Ngapain kami mendengar-kan DPKS. Pembahasan tidak kami libatkan, kan sudah ada disdik,” tukasnya. (sym/yat/mk)

SUMENEP – Rancangan Peraturan Daerah Buta Aksara Al-Qur’an sudah purna dibahas, Senin (10/6). Pansus Buta Aksa Al-Quran telah menge-sahkan raperda tersebut menjadi perda dalam si-dang paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep.

SUASANA SIDANG. Terlihat para anggota dewan sedang merapatkan pengesahan Raperda Buta Aksara, Senin (10/6) dalam sidang paripurna DPRD Kabupaten Sumenep.

PULANG LEBIH AWAL. Siswa salah satu sekolah dasar di Kecamatan Kota terlihat pulang lebih awal, dikarenakan cuaca mendung dan hujan lebat.

syamsuni/koran madura

junaedi/koran madura

PELANTIKAN KADES

Dewan Harap Tak Ada Euforia Berlebihan

SUMENEP – Beredar ka-bar, pelantikan kepala desa terpilih yang akan dilaksa-nakan pada Kamis, 13 Juni 2013, akan diwarnai de-ngan aksi konvoi dan rom-bongan besar-besaran dari pendukung calon kepala desa terpilih. Ketua Komisi A DPRD Sumenep menga-ku sudah mendengar kabar tersebut.

Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Sumenep Abrary Mannan membenar-kan, isu tersebut bukan isa-pan jempol belaka. Menu-rut dia, kabar itu memang betul-betul ada. “Memang tidak ada aturan yang jelas bahwa euforia kemenang-an itu tidak boleh, tetapi hanya kita harapkan agar para pemenang dalam pes-ta demokrasi pada pilkades yang sudah usai dilaksana-kan harus menggunakan cara-cara yang berakhlak,” katanya kepada wartawan, Senin (10/6).

Polisi PKB itu tegas tidak melarang adanya euforia. “Okelah, mereka melakukan konvoi dan iring-iringan aneka ragam hiburan saat pelantikan. Tetapi harapan kami, ja-ngan sampai mengganggu ketertiban umum. Apalagi bertindak kepada hal-hal yang mengarah kepada keselamatan orang lain,” harapnya.

Selain itu, Abrary me-minta kepada pemerintah Kabupaten Sumenep untuk menanggapi kabar tersebut. “Artinya, pemerintah kabu-paten Sumenep melalui bi-rokrasi di bawahnya seperti camat dan aparat kepolisian agar siaga mengantisipasi itu semua. Paling tidak, bisa mengatur dan menertibkan euforia dengan konvoi dan rombongan besar tersebut,” pintanya.

Menurut Abrory, kepala desa terpilih yang akan di-lantik tidak perlu diiringi dengan banyak massa, ka-rena yang boleh masuk menyaksikan prosesi pelan-tikan dari tiap-tiap desa ha-nya lima orang.

“Jadi, stressing pemkab dalam mengatur itu semua harus senantiasa mengacu kepada aturan yang ada, agar pelantikan itu berjalan sesuai yang diharapkan, lan-car dan tampa ada ketegang-an,” tandanya. (sym/mk)

KHAWATIR BANJIR

Siswa Dipulangkan Lebih AwalSUMENEP – Intensi-

tas hujan dua hari terakhir mengkhawatirkan. Senin (10/6) hampir seharian, hujan desa mengguyur Kota Sume-nep. Air menggenang dibe-berapa ruas jalan. Termasuk di SDN Pajagalan I, dan SDN Pangarangan V. Pihak SDN Pajagalan I terpaksa harus memulangkan siswanya lebih awal karena khawatir terjadi banjir.

Salah satu guru di SDN Pajagalan I Moh. Basir me-ngatakan, di depan sekolah-nya sering terjadi banjir apa-bila turun hujan lebat. Oleh karenanya siswa dipulangkan sebelum jam pulang.

"Ini tadi kan hujannya de-ras dan lama. Mulai pagi terus

menerus hujan, nyaris tidak berhenti. Otomatis volume air hujannya kan tinggi. Saluran air sudah tidak mampu me-nampung. Akibatnya ya me-luber ke jalan seperti ini," te-rangnya.

Luapan air juga terjadi di Jl. Trunojoyo dan Jl. Dr. Wahi-din Kelurahan Pajagalan. Basir menduga banjir terjadi karena saluran air tidak mampu lagi menampung debit air hujan.

Pantauan Koran Madura, saat siswa dipulangkan lebih awal, mereka asik bermain air di depan sekolahnya yang ter-genang air dengan ketinggian 50 cm. Bahkan mereka turut membantu mendorong sejum-lah kendaraan yang mogok. (edy/mk)

WACANA KENAIKAN BBM

Rencana Kenaikan BBM Menguntungkan Makelar

SUMENEP – anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep Darul Hasyim Fath mengatakan, rencana pe-merintah menaikkan harga bahan bakar minyak hanya menguntungkan makerlar bisnis. “Ketika pemerintah merencanakan perubahan-perubahan harga dengan uefomisme penyetaraan de-ngan harga minyak dunia, trickle down effect-nya pasti akan dialami oleh masyarakat lapisan paling bawah, tak terkecuali adalah masyarakat kepulauan,” katanya, Senin (10/6)

Ketika BBM naik, kata warga kepulauan itu, akan berimplikasi terhadap sia-sat makelar-makelar bisnis. “Artinya, menguntungkan kelompok-kelompok pebisnis hitam yang memang punya tabiat yang menganggap ren-cana pemerintah yang begitu tentatif ini menjadi peluang bisnis bagi sekelompok orang yang pada akhirnya adalah la-pisan masyarakat yang paling bawah yang berhak menerima subsidi BBM menjadi korban yang paling tragis,” terang-nya.

Pada akhirnya, lalau lintas barang dan orang dari darat ke pulau serta dari pulau ke darat itu menjadi penentu kelangkaan BBM di kepu-lauan, berikut harga yang menjulang tinggi.

“Sejauh yang saya tahu hingga saya menyampaikan pernyataan hari ini, harga bensin di Masalembu sudah berada pada angkat Rp 9.000 hingga 10.000 ribu perliter dengan kondisi tanpa ada ba-rang,” jelasnya.

Darul menyebutkan, se-belum ada wacana kenaikan BBM, harga bahan bakar di daerah kepulauan 4.500, ke-mudian berangsur pada harga 6 ribu, 7 ribu. “Dan sekarang sudah 9 ribu hingga 10 ribu,” katanya menegaskan.

Tetapi menurut pandang-an Darul, konsen DPRD tidak hanya pada perubahan har-

ga, tetapi juga i’itkat politik dari Pemerintah Kabupaten Sumenep untuk menambal sulam dari kekurangan pe-merintah pusat, yang meren-canakan BBM ini naik. “Se-hingga masyarakat lapisan paling bawah tidak selalu menjadi korban pada setiap kebijakan yang diambil oleh pemerintah,” pungkasnya

Secara terpisah, warga kepulauan Kangean, Syamsul Arifin, berharap agar peme-rintah segera mengambil si-kap tegas. “Karena kabar itu memang benar-benar ada, penimbunan BBM pasca ren-cana kenaikan harga BBM sepertinya sudah menjalar ke banyak kepulauan, termasuk di Kepulauan Kangean dan Sapeken,” katanya saat di-hubungi via telpon.

Hal serupa juga terjadi di Sapeken. Sukron, warga Desa Sabuntan, Pulau Sapeken me-ngatakan bahwa pemerintah tidak tidak konsen pada per-soalan harga, tetapi segera juga mengantisipasi penim-bunan. “Sebab jika dibiarkan begitu saja, maka akan terus menjalar kemana-mana, ter-masuk akan menguntungkan satu pihak saja,” ujarnya saat dihubungi.

Sesuai hasil keputusan Pemerintah bahwa Bahan Bakar Minyak (BBM) bersub-sidi jenis premium dan solar akan naik pada bulan Juni ini. Dalam Rencana Angga-ran Belanja dan Pendadatan Nasional Perubahan (RABPN-P) Pemerintah telah tertulis bahwa BBM bersubsidi akan naik berkisar Rp 2.000 untuk jenis premium, sedangkan Rp 1.000 untuk solar.

Rencanan kenaikan harga BBM bersubsidi hingga hari ini masih belum ditetap-kan. Namun, sudah ternya-ta banyak masyarakat dan pengecer bensin sudah start lebih dulu menaikkan harga BBM. Seperti yang terjadi di Kepulauan Masalembu. BBM sudah mengalami kenaikan yang cukup menjulang tinggi. (sym/mk)

PENDIDIKAN

Kurikulum Baru Berlaku Mulai Tahun Pelajaran 2013-2014SUMENEP – Kepala Dinas

Pendidik Sumenep A. Shadik mengatakan, kurikulum 2013 akan mulai diberlakukan pada bulan Juli mendatang. Semua guru, dipastikan akan mengi-kuti penataran yang akan di-biayai oleh pusat.

“Wah, itu tetap nanti, Mas. Untuk SD dari kelas 1 dan kelas 4, SMP kelas 7 dan SMA kelas 10,” katanya, Senin (10/6).

Sementara Wakil Ketua Komisi D DPRD Sumenep Nur Asyur menjelaskan, kuriku-lum 2013 masih terjadi pro-kontra antara Kementerian Pendidikan RI dengan Komisi X DPR RI. Perdebatan antara kedua kubu tersebut, menu-rutnya mengenai masalah anggaran yang sampai saat ini masih belum disetujui. “Anggaran untuk pelatihan kepada para guru itu menca-

pai 2 triliun lebih, itu yang saya belum setujui,” tuturnya, Senin (10/06).

Politisi PKS tersebut me-ngaku pesimis, kurikulum 2013 dapat direalisasikan secara maksimal pada tahun ajaran sekarang. Sebab, se-lain karena persoalan waktu yang sudah dekat, dalam proses anggaran di Kemen-terian Pendidikan belum fi-nal.

Dia menyadari, meskipun rencana penerapan kuriku-lum tersebut tetap sebagai usaha percobaan, akan tetapi tanpa kesiapan masyarakat dan guru, rencana itu walau-pun terlaksana tak akan sem-purna.

Pihaknya menyaran-kan kurikulum 2013 tidak dilakukan secara nasional. Tapi dilakukan di sebagian wilayah tertentu untuk test

cast, sehingga hasilnya da-pat dievaluasi bersama. Dan jika betul-betul cocok baru dilakukan tahun yang akan datang.

“Kami pesimis, kuriku-lum itu bisa dilaksanakan bulan Juli mendatang. Dari sekian guru yang ada, kan be-lum dibekali. Tapi bagaimana mereka dibekali, la wong ang-garannya saja tidak disetujui,” tuturnya. (athink/mk)

Wawan SepthianTim Pembuat Kartanu di Sumenep

SELASA 11 JUNI 2013 NO.0135 | TAHUN II 3SUMENEP

Sumenep Terima Penghargaan Adipura ke 6

SUMENEP – Prestasi membanggakan kembali di-torehkan pemkab Sumenep. Kemarin (10/6), Bupati Sume-nep menerima penghargaan Adipura dari Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara. Penghargaan piala Adipura itu bukan kali pertama, melain untuk yang ke 6 kalinya.

Sumenep meraih penghar-gaan Adipura dengan kategori kota kecil. Untuk tingkat Na-sional, Sumenep berada pada peringkat ke-7. Sedangkan di tingkat provinsi berada pada posisi ke 3. Menariknya, Sumenep berada pada rang-king pertama untuk tingkat Madura. Yakni, mengalahkan tiga kabupaten lainnya, Bang-kalan, Sampang dan Pame-kasan.

Tidak hanya itu, pada Adipura ini Sumenep juga mendapatkan Penghargaan Adiwiyata Mandiri. Untuk penghargaan Adiwiyata Man-

diri itu diraih oleh SMPN 1 Manding. Penghargaan itu akan diberikan langsung Ke-menterian Lingkungan Hidup. Penghargaan Adiwiyata ini cukup membanggakan. Sebab, lebih tinggi dari tingkat Na-sional.

Saat menerima peng-hargaan itu bupati Sume-nep didampingi sebanyak 40 pimpinan SKPD (satuan kerja perangkat daerah) yang ada di kabupaten ujung timur pulau Madura ini. 40 SKPD itu yang ikut berkicumpung hingga menerima penghargaan Adi-pura tersebut.

Bupati Sumenep A. Busyro Karim mengaku sa-ngat bangga dengan peng-hargaan Adipura untuk yang ke 6 kalinya. Sebab, Sumenep bisa mempertahankan peng-hargaan Adipura ini hingga sampai 6 kali. ”Dari sisi ini, kami (Sumenep, Red) masih merupakan yang terbaik di-antara kabupaten di Madura.

Itu prestasi yang luar biasa,” katanya.

Menurut mantan ketua DPRD dua periode ini, peng-hargaan ini bukan semata-mata untuk pemerintah daerah. Melainkan untuk masyarakat Sumenep secara keseluruhan. Sebab, tanpa dukungan dari masyarakat pihaknya tidak bisa memper-tahankan Adipura ini. ”Ma-kanya, kami sangat berterima kasih kepada semua elemen masyarakat yang sudah mem-bantu mempertahankan Adi-pura. Ini untuk masyarakat Sumenep,” ungkapnya.

Untuk itu, bupati berharap masyarakat tidak terlena de-ngan penghargaan ini. Mela-inkan terus semangat untuk menjaga kebersihan lingkung-an di kota dengan slogan SU-PER MANTAP ini. ”Tujuannya, bagaimana Sumenep bisa di-jadikan Kabupaten yang bersih, Indah dan ramah,” tuturnya. (adv/yat)

SUPER MANTAP. Bupati Sumenep A. Busyro Karim (pegang piala), Sekda Hadi Soetarto dan segenap pimpin SKPD terkait saat foto bareng usai menerima penghargaan di Istana Negara.

Pesantren Nurul Huda Gunting BalotSUMENEP – Dukungan

terhadap poling calon gu-bernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) terus mengalir dari sejum-lah lembaga pendidikan. Yayasan Pesantren Nurul Huda Banbaru Kecamatan Giligenting juga ikut men-dukung.

”Poling ini cukup ba-gus kesadaran politik

bagi siswa,” kata Abd. Halim Al A’la, Ketua Yayasan Pesantren Nurul Huda.

Yayasan Pesantren Nurul Huda mengelola se-jumlah lembaga pendidi-kan. Mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-Kanak (TK), Madrasah Ibtidaiyah (MI), dan Madrasah Tsanwiyah

(MTs). Sejumlah lembaga ini sudah membuka pen-daftaran untuk siswa baru. Terakhir pendaftaran hingga 10 Juli mendatang. Bisa langsung mendaf-tar di Sekretariat Jalan K. Mahfud No 02 desa setem-pat.

Untuk PAUD, TK, dan MI hanya tinggal mengisi formulir dan menyerah-

kan fotokopi akte lahir dan foto berwarna ukuran 3x4 sebanyak 3 lembar. Sedangkan untuk siswa yang hendak masuk MTs, disamping mengisi for-mulir dan foto 3x4 seba-nyak 3 lembar juga harus menyerahkan fotokopi STTB atau SKHUN SD/MI yang dilegalisir sebanyak 2 lembar. (*/yat)

Pemotong BSPS Dilaporkan ke Kejari

Mereka melaporkan salah satu aparat desa setempat ka-rena diduga telah melakukan pemotongan kepada 56 pene-rima di Desa Kalianget Timur. Penerima manfaat mestinya menerima bantuan Rp. 6 juta, tapi yang diterima tidak utuh. Bahkan, terdapat warga yang hanya menerima Rp. 500 ribu.

Sahmari, penerima BSPS asal Desa Kalianget Timur Kecamatan Kalianget yang ikut mendatangi Ke-jaksaan Negeri Sumenep menyatakan, dirinya mene-rima bantuan dari Kemen-pera itu langsung dari bank melalui rekening penerima. Tapi setelah uang diterima, masih disetor ke aparat desa melalui kepala dusun. Sete-lah disetor uang bantuan itu

dikembalikan lagi ke pene-rima dalam bentuk barang. Namun, barang yang dite-rima jika diuangkan tidak sesuai dengan uang diserah-kan, Rp 6 juta.

“Sehingga kami sepakat para korban yang dipotong melapor ke kejaksaan agar diproses secara hukum. Sebab, kami menduga uang bantuan (BSPS) sengaja di-potong tanpa ada penjela-san yang kongret,” ujar Sah-mari, Senin (10/6).

Ia meminta kejaksaan segera menindaklanjuti laporannya. Sebab, pene-rima bantuan dirugikan. Sekalipun mendapat ban-tuan, ia mengaku sama saja dengan tidak menerima bantuan. ”Bagaimana mau

membangun rumah yang layak, wong uangnya tidak diberikan secara utuh,” ke-luhnya.

Kedatangan warga di-terima Kasi Datun Kejari Sumenep Tedy Romius. Tedy menjelaskan akan menindaklanjuti laporan warga tersebut. ”Ya benar, kami telah menerima berkas laporan dugaan pemotong-an dana BSPS dari pene-rima bantuan, warga Desa Kalianget Timur Kecamatan Kalianget. Dan kami segera koordinasikan dengan Ka-jari,” ujarnya usai menerima laopran warga.

Sementara Kepala Bap-peda Sumenep R. Idris me-negaskan, pemotongan tersebut tidak akan dilaku-kan petugas instansinya. Sebab, selama ini, bappeda sama sekali tidak memberi-kan rekomendasi akan ada-nya pemotongan terhadap bantuan BSPS. ”Bantuan itu kan langsung dicairkan melewati Bank BRI kepada yang bersangkutan. Jadi tidak mungkin jika ada pe-motongan terhadap ban-

tuan BSPS tersebut,” ung-kapnya.

Pemkab TelusuriMenanggapi keluhan

warga tersebut, Wakil Bupati Sumenep Soengkono Siddik mengatakan, pihaknya akan ikut serta dalam memproses dugaan pemotongan BSPS yang diduga dilakukan oleh oknum aparatur desa. ”Sila-kan laporakan pada kami. Jika hal tersebut sudah terbukti melakukan pemotongan, kami tidak akan tinggal diam, dan akan kami rekomendasi-kan ke jalur hukum,” katanya, Senin, (10/6).

Pihaknya sangat me-nyayangkan jika opini yang berkembang tersebut ter-bukti. ”Saya tidak mengerti, kenapa BSPS itu masih di-potong? Kan, ini sangat ke-terlaluan,” ungkapnya.

Pemkab akan menelusuri keluhan warga dan mencari bukti nyata. ”Kami sekarang masih belum menemukan bukti kongkret. Sehingga, kami masih belum bisa mereko-mendasikan ke jalur hukum,” tukasnya. (edy/sai/mk)

SUMENEP – Enam orang korban dugaan ban-tuan stimulan perumahan swadaya (BSPS) tahun 2013, Senin (10/6), mendatangi Kantor Kejari Sumenep. Warga dari Desa Kalianget Timur Ke-camatan Kalianget itu melaporkan aparat desa setempat untuk diusut karena diduga telah me-lakukan pemotongan bantuan dari Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) RI.

SELASA 11 JUNI 2013 NO.0135| TAHUN II4 PAMEKASAN

Semua barang itu diamankan dengan

cara ditutupi menggunakan terpal. Baru setelah semua logistik itu dianggap

aman, panitia melanjutkan proses pemungutan suara.

Dalam melakukan identifikasi dini itu, Polres melakukan

razia gabungan dengan melibatkan TNI. Namun, selama

melakukan razia, kepolisian belum

menemukan seorangpun yang

diduga terkait dengan jaringan

teroris.

Mahasiswa STAIN Pamekasan menggelar unjukrasa di kampus mereka mempertanyakan pemutusan kontrak program Aida di STAIN.

Mereka mempertanyakan pemutusan kontrak Admin-istrasi Informasi Data Aka-demik (AIDA) di kampusnya. Padahal program tersebut telah menelan anggaran biaya sebesar Rp100 juta pada tahun 2009.

Pemutusan kontrak Ad-ministrasi Informasi Data Akademik (AIDA) di kampus STAIN Pamekasan tersebut,

dinilai para aktivis menyalahi aturan pemutusan kontrak kerja yang diatur dalam Pera-turan Presiden (Pepres) nomor 70 tahun 2012 tentang pen-gadaan barang dan jasa

Koordinator aksi, Muhri, dalam orasinya meminta per-tanggung jabawan pimpinan STAIN, agar mengembalikan Administrasi Informasi Data Akademik (AIDA), sesuai per-

janjian kontrak awal.Sebab, sepanjang perjanji-

an kontrak Administrasi Infor-masi Data Akademik (AIDA), hingga kini mahasiswa STAIN sama sekali belum merasakan manfaat program tersebut. ”Mamfaatnya belum dirasa-kan mahasiswa, rektorat su-dah mau ganti sistem baru,” katanya.

Pergantian software (per-angkat lunak) Sistem In-formasi Akademik Kampus STAIN yang baru, dinilai seba-gai bentuk tidak bertanggung jawabnya pimpinan perguruan tinggi tersebut terhadap real-isasi penggunaan Aida. Bah-kan, program baru itu dinilai

hanya akan menghabiskan anggaran negara.

”Kalau tidak bisa dipertang-gungjawabkan, kami berencana akan laporkan ke KPK ataupun ke kejaksaan,” ancam Muhri.

Para mahasiswa ini juga meminta kejelasan tentang belum digelarnya praktikum (kuliah praktek) dan transpar-ansi penggunaan anggaran praktikum. Padahal, masing-masing mahasiswa setiap tahun dikenai biaya sebesar Rp.200.000.

Ketua STAIN Pamekasan, Taufikurrahman mengatakan sampai saat ini tidak ada pe-mutusan kontrak Aida. Yang dilakukan kampus tersebut

adalah penyempurnaan sis-tem administrasi tersebut.

Pihak ketiga, kata Taufik, sudah melaporkan tugasnya kepada pihak rektorat. Na-mun, diakui program Aida be-lum sepenuhnya sempurna.

Sementara untuk kegiatan praktikum, Taufik juga mem-bantah jika tidak dilaksana-kan. Ia juga menyatakan peng-gunaan anggaran program kuliah praktek itu dilakukan dengan trasparan.

“Kami juga sudah mem-bentuk panitia khusus pelak-sanaan praktikum. Jadi tidak benar, jika program itu tidak kami laksanakan,” kata Taufik. (awa/muj/rah)

Mahasiswa STAIN Pertanyakan Pemutusan Sistem AIDAPAMEKASAN - Sejumlah aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Komunitas Mahasiswa Penduli Pamekasan (KMPP) menggelar aksi unjukrasa di halaman kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Neg-eri (STAIN) Pamekasan, Senin (19/9).

PAMEKASAN - Komisi A DPRD Pamekasan beren-cana akan memanggil panitia pelaksana Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Bindang, Kecamatan Pasean untuk mengklarifikasi laporan masyarakat, mengenai kasus surat suara pilkades di desa itu. Sekalipun kasus tersebut sudah ditangani Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Surabaya.

Sekretaris Komisi A,

Haidir Rahman, Senin (10/9), mengatakan sengketa Pilkades Bindang disebabkan oleh perbedaan antara con-toh surat suara pada saat so-sialisasi dengan surat suara yang digunakan pada saat pencoblosan.

Dalam surat suara pada saat sosialisasi, nomor urut calon berada dalam kotak foto calon, sehingga, meskip-un pemilih mencoblos nomor urut dinyatakan akan diang-

gap sah. Sementara pada kertas

yang digunakan dalam pe-munguman suara, nomor urut calon berada di luar kotak gambar calon. Panitia Pilkades setempat menyata-kan idak sah surat suara yang tercoblos di bagian nomor calon karena berada di luar kotak.

“Saya terkejut juga men-erima laporan itu. Biasanya, nomor urut calon dengan

foto calon berada dalam satu bingkai kotak surat suara,’’ jelas Haidir Rahman.

Ia akan melihat tata tert-ib pemungutan suara, karena mekanisme pencoblosan pasti diatur di dalamnya. Dan tata tertib itu harus disosial-isasikan kepada masyarakat sebagai pemilik hak suara.

Haidir mengatakan komi-si A merasa perlu untuk mel-akukan klarifikasi tersebut ke panitia pelaksana karena ada laporan surat suara yang di-gunakan pada saat sosialisasi berbeda dengan surat suara yang digunakan pada saat pemungutan suara.

Sementara itu, Pemerin-tah Kabupaten Pamekasan menyatakan menyerahkan sepenuhnya sengketa Pilkades Bindang pada putusan hakim Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Surabaya.

Kepala Badan Pember-dayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (Bapemas dan Pemdes) Pamekasan, Mo-hammad Zakir, dalam Peratu-ran Daerah nomor 06 tahun 2012, tentang tata cara pen-coblosan, surat suara pilkades dianggap syah, apabila pen-coblosan ada di dalam kotak surat suara.

Perda tersebut tidak me-nyebutkan kewajiban adanya nomor urut pasangan calon kepala desa, termasuk kewa-jiban adanya satu kesatuan antara nomor urut dan gam-bar atau foto pasangan calon.

Zakir mengatakan tidak akan berpolemik tentang sengketa Pilkades Bindang,

karena sengketa tersebut su-dah masuk ke pengadilan.

“Kami hanya menunggu putusan pengadilan karena kasus tersebut sudah masuk dalam wilayah hukum. Kami berharap, putusan itu bisa di-terima semua pihak karena hakim akan memutus ber-dasar fakta di persidangan,” katanya.

Ia memastikan, meskipun kasusnya masih disengke-takan di pengadilan, namun Kades Bindang terpilih akan tetap dilantik sesuai tahapan.

“Pelantikan akan tetap kami lakukan, dan apabila nanti putusan PTUN sudah keluar, maka semua pihak harus menghormati dan menjalankannya,” kata Zakir.

Sengketa Pilkades Bindang mencuat setelah mantan kepala desa setempat, Sugian-to menggugat panitia pilkades di desa itu ke PTUN, karena tidak menerima atas keputu-san ketua panitia pemilihan, yang menetapkan Juhairiyah pada Pilkades 19 Mei lalu. Hasil penghitungan akhir, Sugianto hanya kalah 76 su-ara dari Juhairiyah. ia meraih 1.065 suara sedang Juhairiyah meraih 1.138 suara.

Ia protes atas suara di-anggap tak sah, dengan alasan pemilih hanya men-coblos di nomor urut yaitu nomer 2 (Sugianto) yang berada di luar kotak gambar. Padahal menurut Sugianto, saat sosialisi, pemilih men-coblos nomor atau foto itu sama saja dan sama-sama sah.(awa/muj/rah)

SENGKETA PILKADES

Komisi A akan Panggil Panitia Pilkades Bindang untuk Klarifikasi

PAMEKASAN - Kepoli-sian Resort (Polres) Pame-kasan mulai mengantisipa-si kemungkinan masuknya pelaku teror ke wilayah Ka-bupaten Pamekasan. Anti-sipasi itu salah satunya de-ngan mengintensifkan razia dan pemeriksaan identitas warga yang diduga berasal dari luar daerah.

Wakil Kepala Polres Pamekasan, Komisaris Ihwanuddin, Senin (19/6), kepada sejumlah wartawan mengatakan, polres tidak menyiapkan porsonel yang secara khusus melakukan pengendalian teroris di di wilayah itu.

“Kami hanya melakukan deteksi dini untuk menjaga kemungkinan masuknya teroris dengan melakukan operasi di sejumlah titik yang diindikasi dijadikan jalur masuk,” kata Waka-polres.

Kawasan yang diduga dijadikan jalur masuk para teroris itu adalah wilayah pantai utara Pamekasan.

Dalam melakukan iden-tifikasi dini itu, Polres melakukan razia gabungan dengan melibatkan TNI. Namun, selama melaku-kan razia, kepolisian belum menemukan seorangpun yang diduga terkait dengan jaringan teroris.

Dia berharap masyarakat berpartisipasi aktif dalam menangkal masuknya teroris ke Pame-kasan dengan melaporkan segala yang mencurigakan. Laporan itu bisa disampai-kan ke ketua RT atau aparat pemerintahan desa serta

bisa langsung ke kepolisian terdekat.

Sementara itu, mengan-tisipasi kejadian bom bunuh diri seperti yang terjadi di Polres Poso, Ihwanuddin mengatakan, meskipun hal itu juga diantisipasi, namun Polres Pamekasan tetap menerapkan prosedur tetap (protap) seperti biasa.

“Kami hanya men-erapkan mekanisme ber-dasar protap yang sudah ada. Antisipasi itu tetap kami lakukan meskipun kemungkinan terjadi di Pamekasan sangat jauh,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, aksi bom bunuh diri terjadi diantara pos jaga dan mes-jid Mapolres Poso dan mas-jid , Senin (3/6) pukul 08.03 WITA. Ledakan bom terjadi dua kali. (awa/muj/rah)

ANCAMAN TERORIS

Polres Perketat Penjagaan di Pantai Utara

PAMEKASAN - Panitia pelaksana Pemilihan Kepa-la Desa (Pilkades) Proppo, Kecamatan Proppo, Kabu-paten Pamekasan meng-hentikan sejenak proses pemungutan suara akibat hujan deras yang mengguy-ur wilayah itu, Senin (10/6). Panitia pilkades berusaha mengamankan kotak suara, surat suara, dan bilik suara agar tidak terkena air hu-jan, karena tenda yang di-gunakan terbuat dari kain, sehingga tidak bisa mena-han air hujan.

Kepala Bapemmas Pem-kab Pamekasan Moh. Zakir yang meninjau langsung jalan pilkades meminta panitia untuk menghenti-kan proses sejenak, hingga surat suara, kotak suara dan bilik suara dirasa aman untuk melakukan pen-coblosan.

“Ini kami lakukan demi menjaga agar logistik pilkades tidak rusak akibat terkena air hujan. Barang-

barang itu ditututp dulu, baru bisa dilanjutkan,” ka-tanya.

Ia khawatir, jika su-rat suara terkena air hujan akan rusak. Begitu pula de-ngan kotak suara. Karena jika barang itu kemasukan air, akan merusak surat suara di dalamnya. Bukan tidak mungkin akan banyak surat suara yang dianggap tidak sah.

Semua barang itu dia-mankan dengan cara ditu-tupi menggunakan terpal. Baru setelah semua logistik itu dianggap aman, panitia melanjutkan proses pe-mungutan suara.

Pada pilkades seren-tak tahap empat pada bulan ini, ada delapan desa di lima kecamatan yang menlaksanakannya. Delapan desa itu anta-ra lain, Desa Larangan Dalam, Kecamatan Laran-gan, Desa Tambung, Ke-camatan Pademawu, Desa Palalang, Kecamatan Pa-kong, Desa Demp Barat, Kecamatan Pasean serta empat desa di Kecamatan Proppo antara lain Rang Perang Laok, Talango, Candi, Proppo dan Candi Burung.

Untuk tahun ini keselu-ruhan pilkades yang sudah dan akan digelar di Pame-kasan berjumlah 93 desa. Tahap pertama digelar pada 14 April lalu sebanyak 25 desa, tahap kedua pada 11 Mei sebanyak 27 desa, dan tahap ketiga pada 19 Mei dengan 18 desa. (CR-1/muj/rah)

DEMOKRASI

Pilkades Dihentikan Sejenak karena Hujan

Warga berteduh dari hujan saat pemungutan suara pada Pilkades Proppo, Kecamatan Proppo. Sebanyak delapan desa menggelar pilkades serentak bulan ini.

SELASA11 JUNI 2013 NO.0135| TAHUN II 5PAMEKASAN PAMEKASAN

Sebelumnya, mereka men-untut agar pemerintah untuk mencabut Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) nomor 7 tahun 2013, yang di antara-nya membatasi masa kerja bidan kontrak maksimal 9 ta-hun atau dua kali masa per-panjangan, dengan masa kerja masing-masing 3 tahun.

Kepala Dinkes Pamekasan, Ismail Bey, Senin (10/6), men-gatakan aspirasi para bidan PTT di Pamekasan ini sudah dibicarakan dalam forum Sek-retaris Daerah. Dari pemba-hasan di forum itu disepakati untuk menyampaikan kebera-

tan para bidan itu ke Kemenk-es RI melalui Dinkes Propinsi, agar dijadikan sebagai pertim-bangan.

Keberatan atas ketentuan itu tidak hanya dialami para bidan kontrak di Pamekasan, tetapi hampir terjadi di se-luruh Indonesia. Atas dasar itu, Dinkes Pamekasan men-ganggap perlu untuk menin-daklanjutinya ke pemerintah pusat.

“Persoalan ini sudah saya sampaikan ke forum sekda dan kami bersepakat untuk mem-bawa keberatan para bidan ini pemerintah pusat. Mudah-

mudah ada pertimbangan lain karena keberatan ini hampir terjadi di berbagai daerah,” katanya.

Ismail Bey menjelaskan selain berencana membawa aspirasi bidan PTT ke Kemen-kes RI, dalam forum tersebut juga mewacanakan untuk mengangkat para bidan itu sebagai bidan kontrak daerah, jika Kemenkes tidak mengab-ulkan aspirasi bidan di daerah.

Namun wacana itu belum final dan membutuhkan pem-bahasan lebih lanjut, karena berkaitan dengan kemampuan anggaran.

Dinkes Pamekasan, juga masih memperhatikan nasib bidan yang baru lulus un-tuk diberi kesempatan yang sama, agar bisa mengabdi ke-pada masyarakat. Sedangkan, bidan yang sudah habis masa kontraknya, bisa mengikuti seleksi CPNS umum, seleksi bidan kontrak ulang, atau bisa

membuka layanan praktik bidan mandiri.

Ia yakin, para bidan itu tidak akan menemui kendala dalam membuka praktik bidan mandiri karena sudah berpen-galaman.

Sebelumnya, perwakilan bidan kontrak di Pamekasan mengadukan nasib mereka ke DPRD Pamekasan pada pertengahan bulan lalu. Mere-ka mendatangi DPRD setem-pat, karena merasa tidak men-dapat jaminan masa depan, sehingga meminta dukungan DPRD.

Juru bicara bidan, Ulum saat audiensi menyatakan Permenkes yang baru terbit ini dinilai sangat tidak berpi-hak kepada para bidan kontrak dan terkesan tidak menghar-gai jasa mereka.

Sebab, dalam Permenkes ini, justru mempersilahkan para bidan untuk membuka praktik mandiri, atau mengi-

kuti seleksi CPNS mela-lui jalur umum. Padahal para bidan ini sudah berpartisipasi pembangunan khususnya bi-dang kesehatan, utamanya dalam menyelamatkan ibu dan bayi.

Menurut Ulum para bidan kontrak di Pamekasan san-gat membutuhkan dukungan DPRD untuk memperjuang-kan nasib mereka. Harapan-nya, para bidan ini bisa tetap mengabdi baik dengan status kontrak, terlebih bisa diangkat sebagai calon pegawai neg-eri sipil (CPNS), melalui jalur khusus.

Saat itu, komisi D DPRD Pamekasan sepakat untuk segera menindaklanjuti kelu-han itu dengan berkoordinasi ke Komisi IX DPR-RI, Kemen-terian kesehatan dan Men-Pan. Namun sampai saat ini, belum ada perkembangan sig-nifikan dari kesepakatan itu. (uzi/muj/rah)

Nasib Bidan PTT Masih MengambangPAMEKASAN - Nasib 114 bidan kontrak atau Pega-wai Tidak Tetap (PTT) di lingkungan Dinas Kes-ehatan (Dinkes) Pamekasan sampai saat ini belum jelas. Sebab, aspirasi yang mereka suarakan melalui Dinkes maupun DPRD setempat belum mendapat tanggapan dari pemerintah.

PAMEKASAN - Komisi B DPRD Pamekasan, hari ini (Selasa, 11/6), dijadwalkan memanggil pihak Dinas Ke-hutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Pamekasan untuk mempertanyakan banyak hal, terkait budi-daya tembakau. Pemanggi-lan itu dilakukan menyusul melesetnya perkiraan awal musim kemarau sekaligus awal musim tanam tem-bakau.

Ketua Komisi B DPRD Pamekasan, Hosnan Ah-madi, Senin (10/6), men-gatakan ada beberapa hal yang akan dibahas dalam pertemuan tersebut. Selain persoalan iklim yang belum berpihak kepada petani, per-temuan itu akan memper-tanyakan keberadaan Kebun Bibit Tembakau Kecamatan (KBTK) yang menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) pem-kab setempat.

Dia jelaskan Komisi B sampai saat ini belum men-erima laporan perkemban-gan keberadaan KBTK yang dianggarkan rutin setiap ta-hun itu. Apakah masih bisa dimanfaatkan atau gagal un-tuk ditanam.

“Kami ingin tahu banyak hal, kaitannya dengan iklim yang sampai saat ini terny-ata masih sering hujan. Baik itu langkah-langkah Dishut-bun termasuk kami akan me-nanyakan nasib KBTK yang dianggarkan melalui APBD setiap tahun,” katanya.

Dia akui pemkab setem-pat sampai saat ini belum bisa membaca gejala alam, sehingga belum bisa mere-komendasi petani, untuk menanam tanaman alter-natif. Sebab, dikhawatirkan meleset sehingga pemkab disalahkan.

Satu-satunya yang bisa dilakukan petani, kata Hos-nan, memetakan lahan yang sudah ada dan menanam jenis tanaman yang bisa di-panen dalam jangka pendek, yang sesuai dengan cuaca.

Di beberapa daerah, petani berinisiatif untuk

menanam padi lagi, namun kebanyakan masih dibiar-kan kosong sambil berharap musim kemarau segera tiba.

Ia menjelaskan, pra-kiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ka-rang Ploso, Malang, maupun dari prakirawan asal Aus-trali tidak bisa memprediksi dalam jangka panjang, se-hingga tidak ada jaminan, kapan musim kemarau tiba.

Dari hal tersebut, pihaknya menyerahkan ke-pada petani untuk menentu-kan jenis tanaman yang bisa menghasilkan.

Sebelumnya, Kabid Ke-hutanan dan Perkebunan, Dishutbun Pemkab Pame-kasan Triwijaya mengatakan bahwa iklim ini terjadi se-cara nasional namun belum bisa dipastikan terjadinya kemarau basah seperti 2010 lalu.

Dengan demikian, ia menyarankan petani untuk terus memantau perkem-bangan cuaca agar tidak salah langkah dalam me-nentukan jenis tanaman utamanya dalam budidaya tembakau.

Sedangkan bibit tem-bakau yang tersedia di KBTK dipastikan tidak bisa diman-faatkan, sehingga direncana-kan untuk memperbaharui KBTK dengan memperharui penebaran benih tembakau. Dalam upaya ini, tidak diperlukan anggaran tam-bahan tetapi memanfaatkan sisa anggaran yang sudah tersedia.

KBTK yang disedia-kan Dishutbun Pamekasan tersebar di 10 kecamatan se-Pamekasan. Kecuali Ke-camatan Galis, Kecamatan Pamekasan, dan Kecamatan Pademawu tidak disediakan karena kawasan tersebut tidak cocok untuk dijadikan sebagai kawasan budidaya tembakau.

Penyediaan KBTK ini bu-kan untuk pemenuhan kebu-tuhan bibit tembakau, tapi hanya untuk meringankan beban petani. (uzi/muj/rah)

KEMARAU BASAH

Komisi B Bahas Kebun Bibit

PAMEKASAN - Di-nas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) difteri setelah menemu-kan tiga warga Desa Bujur Barat, Kecamatan Batu-marmar yang positif men-derita penyakit tersebut. Ketiga penderita itu saat ini sedang dalam penanga-nan medis di Rumah Sakit Daerah setempat. Kasus se-rupa juga ditemukan tahun sebelumnya dengan tujuh penderita.

Kepala Seksi Pemberan-tasan Penyakit dan Penye-hatan Lingkungan Dinkes Pamekasan, Ali Maksum, Senin (10/6), menjelaskan para penderita ini sudah mendapat penanganan dengan pemberian vaksin dan kondisinya sudah mulai membaik.

Ia menjelaskan kasus difteri menjadi perhatian serius Pemkab Pamekasan dan juga Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk diberantas. Sehingga, satu kasus penyakit memati-kan itu ditemukan, segera dinyatakan sebagai Kejadian Luar Biasa.

Dalam penanga-nan kasus itu, pihaknya menggalakkan pemberian vaksin melalui pekan imunitasi Difteri Pertu-sis Tetanus (DPT) yang dilakukan setiap enam bulan dengan mendekat-kan pelayanan kepada sasaran.

Sasarannya yaitu anak usia 2 bulan sampai 15 ta-hun. Bahkan, Dinkes Pame-kasan sudah menyiapkan 865 pos pemberian vaksinasi dalam pekan imunisasi yang digelar serentak sampai Juni mendatang.

“Langkah ini kami lakukan sebagai penguatan dengan sasaran anak usia

dua bulan sampai 15 tahun, mudah-mudahan dengan upaya ini penyebaran difteri bisa ditanggulangi sejak dini,” katanya.

Ke-865 pos vaksi-nasi tersebar di beberapa titik. Selain ditempatkan di Polindes, pos ini juga ditem-patkan di rumah-rumah perangkat desa termasuk lembaga pendidikan. Mulai tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD) sampai tingkat SMP.

Penyakit difteri dis-ebabkan oleh kuman yang dapat ditularkan melalui udara. Salah satunya bisa menyebar saat penderita difteri bersin atau batuk atau saat bicara dapat mengeluarkan kuman ke udara dan terisap oleh orang lain.

Selain bisa menyebar melalui kontak langsung, Difteri juga bisa menye-bar melalui kontak tidak langsung. Seperti, kuman yang terdapat di baju, buku, dan mainan juga dapat menular kepada orang lain.

Jika bakteri difteri terin-feksi pada orang yang tidak memiliki kekebalan tubuh, maka yang bersangkutan dapat menderita penyakit difteri. Masa inkubasi penyakit ini 2-5 hari, tetapi untuk penyakit difteri kulit lebih panjang, yaitu tujuh hari.

Gejala difteri yaitu, demam, sakit tenggorok, suara parau, sakit kepala, dan pilek yang kadang-kadang bercampur darah. Kadang-kadang juga terjadi pembengkakan di leher. Kelainan tubuh akibat penyakit difteri ini, dapat disebabkan oleh kuman, tetapi juga dapat disebab-kan oleh toksin. (uzi/muj/rah)

DPT

Tetapkan Status KLB Difteri

WARGA DITEMBAK MATI. Kendaraan roda dua milik seorang warga yang ditembak mati polisi berpakaian preman, tergeletak dipingggiran ruas jalan Pulau Irian, Poso Kota, Poso, Sulawesi Tengah, Senin (10/6). Belum jelas motif tertembaknya warga tersebut, namun pasca peristiwa itu ratusan warga menyerang Mapolres Poso karena menganggap Polisi salah tangkap dan tembak dengan dalih terduga kelompok radikal.

PAMEKASAN - Kantor Pe-layanan Perizinan Terpadu (KPPT) Pamekasan memper-mudah proses pengajuan izin gangguan lingkungan atau izin HO (Hinder ordonnatie). Proses penerbitan Surat Izin HO itu akan segera diterbikan apabila

pihak yang mengajukan me-menuhi seluruh persyaratan yang sudah ditentukan.

Kepala KPPT Pame-kasan, Mohammad Amin, Senin (10/6), menjelaskan izin gangguan lingkungan itu dibagi menjadi dua sifat,

yang pertama pengajuan Izin HO baru, perluasan atau ganti nama dan kedua Izin Gangguan Lingkungan (HO) Pendaftaran Ulang Perusa-haan (PUP).

Untuk pengajuan baru, pihak yang mengajukan bukup mengisi formulir dengan mat-erai Rp 6 ribu disertai fotokopi KTP pemohon atau penang-gungjawab yang masih ber-laku, fotokopi Izin Mendirikan Bangunan (IMB), gambar situ-asi atau denah asli ruangan perusahaan yang dilengkapi dengan gambar tata letak in-stalasi mesin atau peralatan dan perlengkapan bangunan industri yang telah disetujui oleh pimpinan perusahaan.

Pemohon juga diwajib-kan melampirkan bagan alur proses produksi dilengkapi dengan daftar bahan baku dan penunjang serta alur pengolahan limbah. Melam-pirkan fotokopi akta pendi-rian perusahaan bagi yang berbadan hukum tetap.

“Khusus untuk PT (peru-sahaan terbatas) harus ada pengesahan dari Kemenkum-ham atau sudah didaftarkan di Pengadilan Negeri untuk CV dan Firma atau Akta Pe-rubahan untuk perusahaan yang ganti nama,” katanya.

Yang terpenting, kata dia, adalah pernyataan tidak keberatan dari tetangga ter-dekat yang berada dalam radius 200 meter yang dis-ahkan oleh Kepala Desa atau lurah setempat dan diketa-hui oleh Camat kecuali bagi yang ganti nama.

Persyaratan lainnya, melampirkan fotokopi bukti kepemilikan tanah berupa sertifikat, petok D, letter C, akta jual beli, surat keteran-gan waris, surat hibah atau akta perjanjian sewa menye-wa yang sah.

Menyertakan rekomendasi perubahan nama perusahaan dari instansi yang berwenang untuk ganti nama perusahaan. Serta melampirkan Ijin Gang-guan (HO) asli dan PUP tera-khir beserta gambar situasi. Ketentuan ini hanya berlaku untuk Penanaman Modal As-ing (PMA), Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang berganti nama.

“Semua persyaratan itu dibuat rangkap lima dan dis-erahkan beserta stopmap,” jelas Amin.

Sedangkan untuk Ijin HO Pendaftaran Ulang Perusa-haan (PUP), Amin menjelas-kan pemohon harus mengisi formulir permohonan ber-

materai Rp 6 ribu disertai surat pernyataan bahwa do-kumen atau objek tetap tidak ada perubahan dan atau mengalami perubahan serta bermaterai.

Pemohon juga wajib mela-mpirkan fotokopi KTP pemo-hon atau penanggungjawab yang masih berlaku, melam-pirkan Izin Mendirikan Ban-gunan (IMB), fotokopi Izin Gangguan (HO) dan PUP tera-khir beserta gambar situasi.

“Seperti yang pertama, semua persyaratan itu dibuat rangkap lima dan diserahkan beserta stopmap,” kata Amin.

Ia menjelaskan, Izin Gangguan Lingkungan (HO) merupakan ijin yang diper-lukan untuk mendirikan atau menggunakan tempat-tempat bekerja berdasar ketentuan HINDER ORDONANTIE STBL Tahun No. 226 yang telah di-ubah dan di tambah dengan STBL Tahun 1940 No. 450.

“Izin HO menjadi suatu keharusan dikarenakan ham-pir semua usaha betapapun kecilnya akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan sekitar. Jadi pelaku usaha harus mendapatkan persetujuan dari tetangga yang berdekatan de-ngan kegiata usahaya,” jelas Amin. (adv/muj/rah)

ADVERTORIAL

KPPT Permudah Proses Pengajuan Izin HO

SELASA 11 JUNI 2013 NO.0135 | TAHUN II6 SAMPANG

BIBIT TEMBAKAU. Lahan pertanian milik petani Dusun Mandangin Desa Aeng Sarehjunaidi/koran madura

Petani Tembakau Khawatir Gagal Panen

Pantuan Koran Madu-ra, tembakau milik petani Desa Aengsareh dibiarkan begitu saja meskipun ting-ginya rumput sudah mele-bihi tembakaunya. Biasanya, dalam setiap harinya sebelum rumput itu tumbuh, petani da-

tang ke sawahnya menyiram dan membersihkan rumput. Namun, karena sekarang su-dah tidak bisa diharapkan, mereka membiarkan begitu saja.

Qodir (30), petani setem-pat, mengatakan, bulan April

kemarin memberanikan diri untuk menanam tembakau ka-rena dari hitungan petani se-harusnya sudah mulai mena-nam tembakau. Saat ini kondisi tembakaunya sudah meninggi sampai selutut orang dewasa, dan tanaman tersebut cend-erung tidak berkualitas karena saking seringnya terkena hu-jan, dan daunnya sudah tidak merekat.

"Mulai dari akhir bulan April, saya sudah memulai me-nanam pohon tembakau, ka-rena biasanya bulan itu sudah waktunya menurut hitungan

petani. Tapi, kalau kondisinya seperti ini dan banyak yang mati kami tidak berani mem-beli bibit baru, berbeda de-ngan tahun kemarin maskipun tanaman pertama mati saya tetap membelinya walaupun itu sampai 3 kali beli bibit," ujarnya kepada Koran Madura, Senin (10/6).

Hal senada juga disampai-kan oleh Simon (54), petani yang juga gagal dan membi-arkan tanaman tembakaunya mengatakan, banyaknya tem-bakau yang mati karena se-ring diguyur hujan dan sudah

dibiarkan begitu saja, karena percuma apabila dirawat tidak akan laku.

"Yang saya tanam sekarang saja saya sudah mengeluarkan modal yang banyak apalagi kalau harus menanam lagi, lebih baik ditanam yang lain saja meskipun hasilnya tidak begitu tinggi, karena harapan petani biasanya ketika sudah menanam tembakau kalau beruntung bisa mencukupi keluarga dan kalau sudah rugi seperti ini sudah tidak bisa berbuat apa-apa," ucapnya (Jun/lum).

SAMPANG - Petani tembakau yang sudah mulai me-nanam tembakau di Dusun Mandangin Desa Aeng Sareh terancam mati, karena lahan mereka yang sudah ditanami tembakau beberapa hari terakhir se-ring diguyur hujan. Petani membiarkan begitu saja dan kerugian materi sudah mencapai jutaan rupiah.

PILGUB JAWA TIMUR

Pengurus NU Dilarang Jadi Tim Sukses

SAMPANG - Sekretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sampang Mahrus Zamroni menegaskan, PCNU setem-pat akan bersikap netral dalam Pemilihan Gubernur Jawa Timur yang akan di-gelar Agustus 2013.

Pihaknya memberi ke-bebasan terhadap warga NU untuk menentukan pilihan. NU tidak akan menginstruk-sikan untuk memilih calon tertentu. "Secara organisasi PCNU bersikap netral, ka-rena tidak bisa digunakan sebagai pedoman untuk pilgub mendatang secara kelembagaan untuk salah satu calon nantinya," te-rangnya, Senin (10/6).

Menurutnya, pengurus harian PCNU tidak diper-kenankan bergabung ke partai politik dan organi-sasi dibawahnya, termasuk tim pemenangan cagub/cawagub. "Memang tidak diperbolehkan untuk bera-filiasi kepada partai politik tertentu. Ini yang menjadi garis besar yang harus di-patuhi karena pembentu-

kan NU bukan untuk itu, tapi mengembangkan misi keagamaan kemasyaraka-tan," tegasnya.

Apabila nanti terda-pat pengurus harian PCNU Sampang yang terbukti ter-libat menjadi tim sukses atau bagian dari partai poli-tik, baik dalam Pilgub Jatim 2013 dan Pileg 2014 menda-tang, harus siap dinonaktif-kan dari jabatannya.

Apa lagi, dalam konteks untuk meminta dukungan terhadap PCNU akan dito-lak secara mentah. Meski, semuanya itu dengan cara apa pun untuk menggiring kader NU memilih partai tertentu. Sehingga, tidak adanya isu jika pengurus PCNU tidak bersikap net-ral. Bahkan, sesuai dengan ketetapan sejak tahun 1984 NU berlandasan memang tidak terikat terhadap partai politik tertentu.

"Karena kita dibentuk bukan untuk memenangkan itu, meski nantinya dengan konteks silaturahmi me-minta dukungan kita tidak mau," imbuhnya. (ryn/lum)

NAIk SePedA ke ISTANA

Pengungsi Syiah Ingin SBY Turun Tangan

SAMPANG- Pengung-si Syiah Sampang seakan tak pernah lelah untuk memperjuangkan hak konstitusionalnya sebagai warga negara. Buktinya, sepuluh perwakilan dari mereka sudah berangkat ke Jakarta untuk mene-mui Presiden Susilo Bam-bang Yudhoyono (SBY) di Istana Merdeka. Uniknya, mereka hanya bersepeda untuk menjangkau Istana. Mereka yang bersepeda itu berharap Presiden SBY bisa memperjuangkan hak konstituionalnya sebagai warga negara.

Lima dari sepuluh per-wakilan untuk bertemu SBY yang melakukan aksi bersepeda (gowes) itu, di antaranya Mat Rosid (24), Bujadin (40), Rohman (35), Anwar (36), dan Muis (26). Lima orang perwaki-lan itu mengayuh lima sepeda secara bergantian dengan lima rekannya yang lain.

Rombongan bersepeda yang memulai perjalanan dari Surabaya itu tiba di Semarang, Rabu (5/6). Mereka disambut pulu-han aktivis dari berbagai elemen yang mendukung aksi itu dengan melaku-kan orasi di Bundaran Air Mancur Jalan Pahlawan, Semarang.

Dengan mengenakan rompi putih yang bertu-liskan "Jangan Rampas Tanah Kami" di bagian belakang, mereka mulai menggenjot sepeda yang dihiasi bendera Merah Putih sejak 1 Juni 2013.

Menurut Muis, warga Syiah Sampang berharap pemerintah peduli de-ngan kondisi mereka yang sudah sembilan bulan ter-akhir tinggal GOR WIjaya Kusuma Sampang yang menjadi tempat pengung-sian pascaaksi kekerasan Agustus 2012.

"Ya, melalui aksi ber-sepeda ini kami ingin pemerintah (pusat) me-nepati janjinya, sebab sekarang ini kondisi pe-ngungsi kian memburuk. Kami ingin menyampai-kan tuntutan soal kebeba-san beragama bagi warga Syiah," katanya.

Ketua rombongan gowes Fatkhul Khoir menjelaskan, setidaknya ada 18 orang yang terlibat dalam aksi itu, terdiri atas lima pesepeda utama, lima cadangan, kemudian delapan orang yang lain-nya bertindak sebagai pendamping.

"Kami mulai berang-kat sejak 1 Juni 2013 dari

Surabaya dengan tujuan Jakarta. Di sepanjang per-jalanan rencananya ada 19 titik singgah, antara lain Lamongan, Tuban, Rembang, Kudus, dan sekarang di Semarang ini," katanya.

Perjalanan, kata dia, dilakukan setiap hari mu-lai pukul 08.00 WIB sam-pai 16.00 WIB, sementara malam harinya digunakan untuk beristirahat. Pihak-nya menargetkan rom-bongan akan tiba di Istana Negara Jakarta pada 16 Juni 2013.

Fatkhul yang juga Koor-dinator Divisi Monitoring dan Dokumentasi Kontras Surabaya itu mengatakan tujuan aksi itu untuk men-dorong pemerintah me-lakukan tindakan konkret dalam menyelesaikan per-masalahan yang terjadi.

"Saat ini, sudah bulan ke sembilan sejak peris-tiwa di Sampang itu, tetapi belum ada langkah konkret dari pemerintah untuk me-nyelesaikan masalah, yakni

rekonsiliasi dan rehabilita-si, bukan dengan relokasi," katanya.

Untuk diketahui, pe-ngungsi Syiah sebagai war-ga Negara Indonesia dija-min oleh konstitusi untuk mendapatkan kehidupan yang layak. Itu diatur dalam Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Konstitusi pulalah yang menjaminan pengungsi Syiah untuk menjalankan ibadah dan keyakinannya sesuai dengan keyakinan-nya sebagaimana diatur lebih detail dalam Pasal 28 E ayat (1), pasal 28 I ayat (1), dan pasal 29 ayat (2) UUD 1945. Selain itu, me-kanisme penagnanan pe-ngungsi Syiah juga telah diatur oleh UU Nomor 7/ 2012 tentang Penanganan Konflik Sosial. (ant/lum)

kami mulai berangkat sejak 1 Juni 2013 dari

Surabaya dengan tujuan Jakarta. di sepanjang perjalanan

rencananya ada 19 titik singgah, antara

lain Lamongan, Tuban, Rembang,

kudus, dan sekarang di Semarang ini

Fatkhul KhoirKetua Rombongan Gowes

keCeLAkAAN

Jenazah Korban TKI Disambut TangisSAMPANG - Wakiah Rohili

(35) TKI asal Jalan Raya Dipo-negoro RT.01 RW 02 Kelurahan Banyuanyar Kec/Kota Sam-pang, Minggu (09/6) malam, sekitar pukul 23.00 wib, akhir-nya bisa dipulangkan dan di-makamkan di tanah kelahi-rannya setelah ditemukan di Negeri Malaysia.

Kedatangan jenazah kor-ban TKI Ilegal tersebut, di-sambut isak tangis oleh be-berapa warga di sekitar rumah kontrakannya di Sampang. Serta, keluarga korban lang-sung terharu saat tiba mobil ambulance membawa TKI meninggal di tempat kerjanya di kawasan kuching Malaysia.

Mahrus Ali (26), salah se-orang tetangganya menga-takan, meski tidak adanya tanggung jawab dari peme-rintah dalam pemulangan je-nazah Wakiah dari Malaysia akan langsung di makamkan ke Asal Desa di Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep. Pasalnya, keluarga korban ha-nya mendiami di rumah kon-trakannya selama 4 tahun di Kabupaten Sampang.

"Jadi jenazah korban di makamkan di tanah kelahiran-nya di Sumenep. Di sini, kan, hanya ngontrak, jadi kesini hanya jemput suaminya dan langsung ke sana, Mas," ucap seorang tokoh pemuda yang

mengawal kasus ini.Mahrus menerangkan,

setelah dikabarkan mening-gal pada 29 April lalu, jenazah Wakiah akhirnya bisa dipu-langkan. Itu pun, setelah anak korban yakni Heriyanto (25) bersusah payah mencari ibu-nya di Malaysia. Meski, ke du-anya berangkat dari Indonesia mengadu nasib sejak sekitar 2,5 tahun.

"Sudah lama anaknya (Heriyanto-red) mencarinya di Malaysia, karena beda tem-pat kerjanya antara anak sama ibunya, cuma setelah dicari dan ditemukan langsung di-pulangkan ke Indonesia," im-buhnya.

Hal sama dibenarkan oleh Abdus Sadin (49), pemilik ru-mah kontrakan. Ia menutur-kan, sebelum keluarga Arab mengadu nasib ke Malaysia, memang Wakiah terkenal de-ngan pendiam. Apa lagi, se-hari-hari bekerja berdagangan ikan ke Pasar Srimangunan Sampang untuk mencukupi kebutuhan keluarganya.

"Sudah lama yang ngon-trak di sini, dulu jual ikan di pasar, dan langsung ke Malay-sia berangkat sama anaknya itu," ungkapnya.

Seperti diberitakan sebe-lumnya, Arab (40) suami kor-ban sudah lama tak pernah mengetahui kabar istrinya itu

ketika sudah berada di Malay-sia. Hanya saja, mendengar informasi jika istrinya telah meninggal dunia di tempat kerjanya di Malaysia. Itu pun, setelah adanya informasi yang disampaikan jajaran Kepoli-sian Polres Sampang.

Tak hanya itu, sebelum korban dipulangkan dan be-nar terjadi adanya informasi meninggalnya istri Arab ketika sudah meninggal. Pihak kelu-arga korban pun sudah meno-lak jika kabar meninggalnya jenazah Wakiah akan dilaku-kannya outopsi. Terbukti, dari penandatanganan suami kor-ban dalam surat pernyataan. (ryn/lum)

INFRASTRUkTUR

Jalan Kabupaten Yang Menghubungkan 5 Kecamatan Rusak ParahSAMPANG - Jalan kabu-

paten di Kabupaten Sam-pang rusak parah. Akses jalan yang menghubungkan Kecamatan Robatal, Ka-rangpenang dan Kecamatan Sokobanah, itu hingga saat ini belum diperbaiki seka-lipun sudah rusak puluhan tahun. Bahkan, enam ta-hun terakhir belum pernah tersentuh proyek perbaikan jalan.

Mustajib (42), warga Desa Gunung Rancak Ke-camatan Robatal Sampang mengaku sangat kesulitan saat melintasi akses di ja-lan. Sebab, kondisinya sa-ngat rusak parah, bahkan kerusakan mencapai 80 persen.

“Jika tahun ini pihak Pe-merintah Sampang masih belum melakukan perbai-kan, maka masyarakat akan melakukan tanam pohon pisang di Jalan Kabupaten yang kondisinya rusak pa-rah tersebut,” keluhnya, Senin (10/6).

Hal senada juga di-ungkapnya Bunadin (50).

Menurutnya, kondisi jalan menuju tiga kecamatan ini sangat membahaya-kan para pengguna jalan, sebab di musim hujan se-

perti ini sangat licin dan tak jarang pengguna ja-lan jatuh. Bahkan, buruk-nya jalan ini berpengaruh pada aktivitas ekonomi

warga yang hendak men-jual hasil pertanian ke kota, mengingat jalan yang rusak maka ongkos transportasinya mahal.

“Kami berharap Bupati Sampang beserta jajaran-nya peduli dan segera memperbaiki Jalan Kabu-paten yang rusak parah ini, agar kami yang setiap hari melintas di Jalan Ka-bupaten akses tiga ke-camatan ini lebih mudah,” harapnya.

Sementara di tempat lain, Kasi Peningkatan Jalan Kabupaten PU Bina Marga Sampang Fajar Romadho menjelaskan, terkait kondisi Jalan Ka-bupaten akses tiga ke-camatan tersebut, pihak PU Bina Marga melalui DAU tahun anggaran 2013 ini direncanakan akan mendapatkan proyek per-baikan jalan. Dana DAU tersebut direncanakan sebesar Rp. 900.000.000 dengan volume perbaikan jalan kurang lebih satu setengah kilometer. “Tapi hal ini masih dilakukan pematangan dan insha Al-lah akan dilaksanakan ta-hun 2013,” tuturnya. (hol/lum)

RUSAK BERAT. Terlihat angkutan berat sedang melintasi salah satu ruas jalan kabupaten di Sampang yang sudah rusak berat.

junaidi/koran madura

SELASA 11 JUNI 2013 NO.0135 | TAHUN II 7BANGKALAN

Dinsosnakertrans Belum Pastikan Ada TKI Tewas Disporabudpar Mengaku Akan Genjot Wisata TRK

DPRD: Seharusnya PI Lebih Besar

KETENAGAKERJAAN ASET PARIWISATA

PHE-WMO

Menjadi wajar apabila masyarakat cenderung memilih ke luar kota untuk menikmati liburan

dan refresing,”

Moh HusenTokoh Pemuda

Bangkalan

Saya menginginkan agar

Bangkalan tetap mendapatkan porsi yang lebih banyak

dibandingkan perolehan Pemprov,”

Anggota Komisi C DPRD Bangkalan

Mahmudi

Sekolah Masih Melakukan Pungli Formula Meminta Disdik untuk Menindak Tegas Pelaku

"Cara-cara seperti ini jelas akan merusak dunia pendidi-kan dan melanggar peraturan pemerintah (PP) Nomor 17 Tahun 2010 tentang Penye-lenggaraan Pendidikan," teriak Rudianto Korlap Aksi.

Dalam orasinya Rudianto juga mengatakan, citra du-nia pendidikan di Kabupaten Bangkalan jangan sampai ru-sak akibat adanya pungli saat penerimaan siswa baru. Sebab, demikian itu tidak sesuai de-ngan ketentuan yang berlaku. Oleh sebab itu, Dinas pendidi-

kan harus melakukan tugasn-ya dengan penuh tanggung jawab dan memberikan suri tauladan terhadap generasi penerus bangsa.

"Dunia pendidikan harus bersih dari praktek-praktek kotor karena pendidikan men-jadi dasar maju tidaknya kabu-paten Bangkalan. Bagaimana mencerdaskan masyarakat Bangkalan jika dunia pendidi-kan diwarnai oleh tindakan yang melanggar Undang-un-dang," pekiknya.

Menurutnya, tujuan

Pendidikan adalah untuk mencerdasakan rakyat, bu-kan justru dijadikan lahan bsah untuk mencari uang haram demi kepentingan pribadi. Dengan demikian, Dinas Pendidikan harus me-megang teguh visi dan misi dunia pendidikan dan bisa mempertanggungjawabkan amanah yang telah tertuang dalam pembukaan Undang-undang Dasar 1945.

"Anggaran pendidikan bu-kan untuk memperkaya diri, kerena 25 persen anggaran itu merupakan hak masyarakat untuk mendapatakan pen-didikan. Jika biaya pendidikan masih dibebankan pada rakyat berarti Dinas Pendidikan mel-anggar amanah Undang-un-dang Dasar 1945," tandasnya.

Sementara itu, Kepala Di-nas Moh. Mohni saat men-emui langsung para peserta aksi menyatakan sangat men-gapresiasi aksi simpatik yang

dilakukan oleh Formula. Men-urutnya, aksi itu sebagai salah satu bentuk kepedulian yang sangat tinggi terhadap dunia pendidikan di Bangkalan.

"Kami sangat apresiasi sekali atas aksi kali ini. Kami juga sangat sepakat bahwa du-nia pendidikan di Bangkalan harus lebih baik lagi kedepan-nya," kata Mohni.

Menanggapi dugaan ser-ing adanya pungutan liar saat penerimaan siswa baru, Mohni menegaskan bahwa semua biaya pendidikan mu-lai dari SD, SMP, SMA dan SMK yang berlebel negeri itu gratis tidak dipungut biaya sepeser pun. Karena itu, su-dah menjadi ketentuan yang ditandatangani oleh Bupati setempat.

"Perlu kami tegaskan sesuai dengan Peraturan Bua-pti (Perbub) Nomor 19 Tahun 2013 yang ditandangani tang-gal 31 Mei 2013 menyatakan

bahwasanya pendidkan gratis tidak ada pungutan apapun," imbuhnya.

Apabila masih terjadi pun-gutan liar, kata Mohni, di-harap untuk segera dilaporkan langsung kepada pihak Disdik maupun ke Bupati. Namun, juga perlu ditegaskan bahwa ketentuan itu hanya berlaku bagi sekolah negeri saja, tidak berlaku bagi sekolah swasta.

"Jadi kami mohon dibantu untuk melakukan penga-wasan untuk mengantisipasi adanya oknum yang melaku-kan tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan aturan," tegasnya.

Semua masyarakat, lanjut Mohni, pada hakikatnya ber-hak mengenyam pendidikan yang layak. Untuk itu, mo-hon dikawal kebijakan yang cukup populis ini agar semua tujuan yang diinginkan dari bidang pendidikan bisa ter-capai.(dn/rah)

BANGKALAN - Sejumlah mahasiswa yang terga-bung dalam Forum Pemuda Bangkalan (Formula) melakukan aksi demontrasi di halaman Dinas Pendidikan, kemarin (10/6). Mereka mendeseak agar pihak Disdik menindak tegas oknum lembaga se-kolah yang melakukan pungutan liar. Karena diten-garai pungungutan liar begitu marak di Bangkalan saat penerimaan siswa baru.

AKSI DEMONTRASI: Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Forum Pemuda Bangkalan (Formula) melakukan aksi demontrasi di halaman Dinas Pendidikan, Seninn (10/6) kemarin.doni heriyanto/koran madura

BANGKALAN - DPRD Bangkalan menyayangkan perolehan Partisipasing In-terest (PI) blok Pertamina Hulu Energi (PHE) West Madura Offshore (WMO) berbanding terbalik. Dalam penerimaan PI PHE WMO, Bangkalan mendapatkan jumlah yang lebih kecil dibandingkan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim). Diketahui, bagi hasil yang diberikan Blok WMO yakni hanya 47 persen dari 10 persen yang telah disepakati.

”Seharusnya yang men-dapatkan porsi PI yang lebih besar Pemkab Bangkalan, jika Pemprov mendapatkan 53 persen dari PI, justru itu tidak sesuai,” ungkap Mah-mudi, Anggota Komisi C DPRD Bangkalan.

Dia menjelaskan dalam PI tersebut yang bertanda-tangan dan mendapatkan hak adalah Pemkab. Hal itu sesuai dengan undang-undang dan PP 35 tahun 2005. Dia jelaskan penerima PI adalah daerah. Menu-rut Mahmudi, akan menjadi salah, kalau yang menerima PI lebih besar Pemprov.

“Saya menginginkan agar Bangkalan tetap men-dapatkan porsi yang lebih banyak dibandingkan per-olehan Pemprov,” harapnya.

Jika PI Bangkalan lebih kecil, kan tidak wajar. Apal-agi, hak lahan yang dikelola WMO berada di Bangkalan. Menurutnya, sudah jelas, kalau lokasi PHE WMO bera-da di Bangkalan, bukan milik Pemprov. ”Apa kewenangan provinsi mendapatkan ba-gian yang lebih besar,” tan-yanya.

Dia menerangkan, kalau pemprov beralasan daerah PHE WMO berlokasi di garis teritorialnya provinsi, itu menjadi wajar. Akan tetapi, lokasi WMO tersebut jelas berada di kawasan perairan Bangkalan.

“Kalau hanya itu yang menjadi alasan, ya tidak boleh seperti itu. Namanya seenaknya sendiri,” keluhn-ya.

Dia menambahkan, su-dah lama, DPRD mengupay-akan kalau Codeco atau Per-

tamina agar segera membuat kantor di Bangkalan. Hal itu penting supaya komunikasi bisa cepat tercapai. Namun, hal itu tidak pernah digubris oleh pihak Pertamina. ”An-ehnya sampai hari ini, kami belum melihat realisasi kan-tor tersebut berada di Bang-kalan,” ucapnya.

Untuk itu, atas nama komisi C yang membidangi hal itu, pihaknya akan beru-paya dan memaksa kem-bali Pertamina agar segera merealisasikan kantornya di Bangkalan.

Selain itu, untuk PI sendiri, pihaknya akan beru-paya melakukan komunikasi dengan pihak terkait agar menambah perolehan bagi hasil dari 10 persen tersebut. Menurutnya, kalau saat ini Bangkalan hanya menerima 47 persen, pihaknya akan berusaha untuk menekan lebih dari itu.

“Ataupun berlaku seba-liknya, bagi hasil PI yang diperoleh pemprov diserah-kan ke kabupaten Bangka-lan,” tegasnya. (ori/rah)

BANGKALAN - Kabar men-genai tewasnya Marwah binti Hasan (55 tahun) Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Bangka-lan di Arab Saudi akibat keru-suhan di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah, hingga saat ini masih menimbulkan tanda tanya. Apalagi pihak Disnakertrans setempat belum memastikan dan masih melakukan pen-elusuran terhadap kebenaran kabar tersebut.

Kepala Dinsosnakertrans Bangkalan Siswo Irianto mela-lui sekretarisnya Siti Aminah menyatakan pihaknya masih melakukan pengecekan dan pencarian data mengenai identitas Marwah binti Hasan.

Selain itu, pilhaknya masih melakukan kordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk me-mastikan kebenaran informasi tersebut.

"Sampai saat ini terkait TKI yang meninggal di Arab Saudi, kami masih belum me-nerima laporan secara tertu-lis yang bisa dipertanggung-jawabkan," ungkapnya.

Untuk itu, kata Siti Ami-nah, pihaknya akan melaku-kan verifikasi data untuk memastikan kebenaran bah-wa TKI yang meninggal itu merupakan warga Bangkalan yang menjadi TKI di Saudi Arabia. Verifikasi data terse-but akan dicocokkan dengan dokumen yang tertulis di

Dinsosnakertrans."Sementara kami hanya

bisa memberikan keterangan seperti ini. Kami akan terus mencari kebenaran informasi itu, kan ada petugas teknis-nya," tandasnya.

Perlu diketahui, seperti yang dirilis oleh beberapa me-dia elektronik, bahwa terjadi Kerusuhan dan pembakaran di Konsulat Jenderal Republik In-donesia (KJRI) di Jeddah, Arab Saudi. Massa marah, karena berdesak-desakan saat men-gantre pengurusan paspor.

Insiden pembakaran ter-hadap KJRI diduga dilakukan oleh Tenaga Kerja Indonesia (TKI) pada Ahad (9/6). Dalam kericuhan tersebut, berujung

pada tewasnya seorang TKI, yaitu Marwah binti Hasan (55 tahun), diduga berasal dari Bangkalan, Madura. Ber-dasarkan informasi yang di-himpun dari beberapa media. Direktur Perlindungan War-ga Negara Indonesia (WNI) dan Badan Hukum Depar-temen Luar Negeri (Deplu) Tatang Razak menerangkan bahwa korban tewas setelah terdesak dan dehidrasi saat kericuhan terjadi.

Menurut Tatang Razak, saat ini jenazahnya sedang dalam proses pemulangan ke tanah air. Menurutnya, Pihak KJRI telah berkoordinasi de-ngan putri korban, namun mereka masih harus memas-tikan nama dan identitas kor-ban yang sebenarnya.

"Berdasarkan keterangan dari putrinya, korban masuk ke Arab Saudi melalui umroh pada 2005. Sejak itulah, beliau tidak memiliki dokumen," ujar Tatang.

Tatang juga menjelaskan beberapa TKI memprovokasi untuk memaksa masuk ge-dung KJRI. Bahkan beberapa orang nekat berusaha meman-jat pagar kawat KJRI. Namun, petugas KJRI berhasil berta-han dan menghalau massa yang terus berusaha untuk masuk ke gedung KJRI.

Masih kata Tatang, Arab Saudi memberikan kebija-kan amnesti terhadap selu-ruh warga negara asing yang overstay. Sejak kebijakan tersebut diberlakukan, KBRI dan KJRI Jeddah memberikan pelayanan dengan memfasili-tasi dan melakukan pendataan bagi WNI yang overstay. KJRI membantu memberikan doku-men keimigrasian.(dn/rah)

BANGKALAN - Belum adanya tempat wisata yang representatif rupanya men-jadi kendala sendiri bagi pemerintah daerah. Banyak faktor yang menjadi penila-ian belum terealisasinya po-tensi wisata yang ada. Oleh karena itu, upaya peningka-tan potensi wisata yang ada sering kali terhambat.

Menurut kepala Dinas Pe-muda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabud-par), Moh Gufron, empat faktor yang dapat mem-pengaruhi potensi wisata di Bangkalan yakni kondisi alam, kenyamanan, kea-manan, dan akomodasi.

“Untuk kondisi alam di Bangkalan sudah dirasa cukup baik. Akan tetapi, yang sangat disayangkan adalah keamanan dan kenyamanan pada tempat wisata terse-but,” katanya.

Masyarakat sering kali melupakan bahwa tempat wisata yang sudah ada, tidak benar-benar dijaga dengan baik. Padahal, wisatawan akan berkunjung ke Bang-kalan, kalau mereka merasa aman dan nyaman.

Dia mencontohkan, seperti pantai siring kemuning saja, pada awal dibuat, betapa in-dahnya tempat tersebut. Akan tetapi, masyarakat kurang menjaga tempat tersebut se-hingga keasriannya sudah tidak seperti yang dulu.

“Kalau benar-benar di-jaga, pemasukannya kan juga ke masyarakat. Mereka bisa mengembangkan produk perdagangan skala mikro,” ungkapnya.

Di sisi lain, pihaknya men-gaku akan lebih memfokuskan potensi wisata yang berada di pusat kota. Dengan melakukan perencanaan pembangunan Taman Rekreasi Kota (TRK) yang tepat berada di belakang Stadion Gelora Bangkalan. Menurutnya, di tempat terse-but akan dibangun tempat wisata yang sifatnya lebih representatif. “Saat ini, kami mencoba untuk meningkat-kan potensi pariwisata melalui TRK,” ungkapnya.

Dalam designnya, TRK yang dimaksud akan dijadi-kan tempat rekreasi yang berstandar nasional. Sehing-ga masyarakat luar pun bisa menikmati kenyamanan di tempat tersebut. Dia menje-laskan, untuk pemetaan dan gambarnya, pihaknya sudah berkoordinasi dengan PU Cipta Karya dan Tata Ruang. Nantinya, apabila pemban-gunannya bisa direalisasikan, banyak suguhan tempat yang bisa diberikan pada wisata-wan. Mulai dari tempat ber-main, taman pendidikan, dan taman olahraga.

“Saat ini, TRK masih belum menjadi tempat re-kreasi yang representatif. Kalau rencana pembangu-nannya bisa direalisasikan, masyarakat Bangkalan akan mempunyai tempat liburan dan bermain yang sangat ny-aman. Semuanya komplit di dalamnya,” jelasnya.

Dia menambahkan, dalam pembangunannya, tentunya akan memakan anggaran yang sangat besar. Gufron menilai, tidak mung-kin pembangunan bisa tere-alisasi, tanpa menggandeng investor. “Mudah-mudahan hal itu bisa disetujui oleh se-mua pihak,” harapnya.

Sementara itu, salah satu tokoh pemuda di Bangka-lan, Moh Husen mengatakan saat ini Bangkalan sudah mengalami banyak kema-juan, mulai dari wisata religi dan adanya Stadion Gelora Bangkalan. Akan tetapi, hal itu tidak cukup, karena saat ini Bangkalan sudah menjadi Gerbang Suramadu. Oleh ka-rena itu, perlu kiranya pen-ingkatan wisata dan kebu-dayaan.

Menurutnya, seperti ke-beradaan wisata gunung Geger masih belum dikem-bangkan. Selain itu, wisata kebudayaan masih belum memadai untuk dijadikan po-tensi wisata. Untuk saat ini, lanjutnya, mungkin ikon yg bisa diandalkan hanya wisata religi Syaichona Cholil.

“Menjadi wajar apabila masyarakat cenderung me-milih ke luar kota untuk menikmati liburan dan re-fresing,” ucapnya. (ori/rah)

doni heriyanto/koran madura

MENCARI INFORMASI: Salah satu petugas Disnakertrans Bangkalan saat mencari informasi mengenai tewasnya TKI Marwah binti Hasan yang diduga asal Bangkalan, Senin (10/6) kemarin.

SELASA 11 JUNI 2013 NO.0135 | TAHUN II8 SURAMADU

PROYEK TAMAN KOTA. Kondisi proyek Taman Kota di Kelurahan Delpenang Sampang Kotahol/koran madura

Proyek Taman Kota Belum Diserahkan ke Daerah

Beberapa bulan lalu, ba-nyak kalangan menyoroti

pembangunan Taman Kota Sampang yang diduga jang-

gal. Salah satunya pernyat-aan Arman Purwana, Lurah Delpenang, yang berada di lokasi proyek. Ia merasa sejak awal pembangunan proyek tersebut tidak per-nah diajak koordinasi terkait pembangunan Ta-man Kota Sampang yang berada di Jalan Imam Bon-jol Kelurahan Delpenang Sampang kota.

Kabid Pertamanan dan Dekorasi Kota Badan Ling-kungan Hidup (BLH) Sam-pang Agus Dyanto saat

dikonfirmasi, Senin (10/6), membenarkan jika proyek taman kota, hingga saat ini masih belum ada serah terima dari pihak Provinsi pada BLH Pemkab Sam-pang.

"Terkait apa kendala be-lum dilakukan serah terima dari Pemerintah Provinsi ke Pemerintah Kabupa-ten Sampang, kami tidak mengetahuinya, sebab anggaran langsung dari Provinsi, bahkan pelaksana CV Pinan Jaya juga berasal

dari surabaya karena se-mua kewenangan adalah Provinsi Jawa Timur, da-erah hanya menyediakan lokasi pelaksanaan proyek tersebut,” paparnya.

Hal senada juga di-ungkapkan Reno Aries Staf Ka-sub Bidang Deko-rasi Kota BLH Sampang. Ia membenarkan proyek Taman Kota hingga saat ini masih belum ada se-rah terima taman kota proyek provinsi ke daerah dalam hal ini BLH. Bah-

kan, hingga saat ini pihak BLH melakukan perbaikan dengan menanam rumput disekitar lokasi proyek ta-man kota.

Berdasarkan data yang berada di Bapeda Sampang, proyek taman kota menghabiskan ang-garan kurang lebih 1 milyar, dengan rincian Rp. 800.000.000 APBD Provinsi, sedangkan dana sharing APBD kabupa-ten Sampang sebesar Rp. 200.000.000. (hol/lum)

SAMPANG - Setelah terkendala teknis, proyek taman kota yang berada di Jalan Imam Bonjol yang menghabiskan Rp 1 miliar, hingga saat ini masih belum dilakukan serah terima dari Provinsi Jawa Timur. Proyek taman kota yang dikerjakan tahun 2012 sempat molor peker-jaannya, bahkan menurut Kabid Perencanaan Bapedda M. Bahrul Alim pihak pelaksana CV Pinan Jaya sempat diberikan sanksi karena pekerjaanya tidak sesuai waktu kontrak.

PERNIKAHAN TAK DIRESTUI

Guru Ngaji Dihukum 4 Tahun Penjara

BANGKALAN - Seorang pria ber-nama Basuni (38), warga desa Macajah Tanjung Bumi harus mendekam di balik jeruji besi karena lelaki yang berprofesi sebagai guru ngaji ini membawa kabur muridnya yang masih di bawah umur. Peristiwa ini tergolong dramatis, karena terdakwa maupun korbannya mengaku melakukan tindakannya atas dasar suka sama suka.

Kronologisnya, berdasarakan catatan kepolisian, sejak Nopember 2012 lalu, setidaknya 2 bulan Basuni dan HA (nama samaran) hidup berdua tanpa diikat de-ngan tali pernikahan yang sah dan tidak mendapat izin orang tua HA. Basuni me-ngaku telah melakukan akad nikah secara siri dengan HA di Surabaya sebelum akhir-nya pergi menuju Bogor. Walaupun begitu, orang tua Korban merasa tak terima kare-na tidak pernah menjadi wali pernikahan putrinya.

Akhirnya, Basuni dan HA pada Ming-gu (6/1) lalu, keduanya ditangkap pihak yang berwajib di kawasan Bogor, Jawa Barat saat tengah berjualan sate. Kedu-anya yang selama 2 bulan masa pelarian tidak diketahui rimbanya, keberadaan-nya diketahui setelah sebelum penang-kapan terdakwa menghubungi rekannya di Bangkalan.

Dari berkas dakwaan juga diketahui bahwa keluarga HA, mulai putus kon-tak dengan putrinya sejak 16 Nopem-ber 2012. Saat itu, korban yang tengah sekolah, tidak pulang ke rumahnya. Telepon seluler miliknya pun tak bisa dihubungi, hingga akhirnya pihak kelu-arga melaporkan kejadian ini pada pihak kepolisian.

Kendati pernikahan siri keduanya di-landasi rasa suka sama suka antara ter-dakwa dan korban, usia korban yang masih di bawah umur dan perbuatan terdakwa membawa lari korban tanpa izin orang tuanya, membuat Jaksa Penuntut Umum mendakwa Basuni dengan pasal 332 KUHP tentang perlindungan anak.

Basuni dituntut oleh Jaksa Penun-tut Umum dengan tuntutan 3 tahun penjara. Namun demikian, pertimban-gan Majelis Hakim ternyata tak seperti dengan dakwaan Jaksa. Majelis Hakim menilai terdakwa telah menyalahi pasal 81 terkait persetubuhan dengan anak di bawah umur seperti tertuang dalam Undang-Undang Nomor 23 Ta-hun 2002 Tentang Perlindungan Anak. Akibatnya, Basuni dijatuhi hukuman 1 tahun lebih berat dari tuntutan Jaksa, hingga menjadi 4 tahun penjara. (dn/rah)

PENDIDIKAN

IPNU Luncurkan Buku "MOPD" Berbasis Karakter

S U R A B AyA - Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Jawa Timur seba-gai organisasi pelajar me-luncurkan Buku Pedoman Masa Orientasi Peserta Didik (MOPD) tahun pela-jaran 2013 yang berbasis karakter.

Buku MOPD berbasis karakter itu diluncurkan dalam sarasehan dan so-sialisasi Buku Pedoman MOPD yang menampilkan dua narasumber, yakni Rektor Universitas Neg-eri Surabaya Prof Muchlas Samani dan Drs Syamsuri dari Kemenag Jatim di Kan-tor PWNU Jatim di Sura-baya, Senin.

"Bagi IPNU Jatim, masa orientasi peserta didik (MOPD) merupakan keg-iatan untuk memberikan pengenalan mengenai ling-kungan sekolah yang akan dijadikan tempat belajar," kata Ketua IPNU Jatim Imam Fadlli dalam acara yang dihadiri oleh perwak-ilan pimpinan cabang IPNU se-Jatim itu.

Ia menjelaskan MOPD juga merupakan "jem-batan" bagi peserta didik untuk mengenal berbagai karakter di jenjang pen-didikan barunya, baik yang berupa lingkungan fisik, lingkungan sosial, program belajar, maupun penerapan nilai karakter pada peserta didik.

"yang paling penting adalah bagaimana mem-bentuk karakter peserta didik dimulai sejak pe-serta didik masuk pertama di l ingkungan sekolah," katanya didampingi sek-retarisnya, Novi Tri Har-tanto.

Ditanya alasan pe-nyusunan buku pedoman

MOPD/MOS berkarakter itu, ia mengatakan hari pertama masuk sekolah (masa orientasi peserta didik) adalah masa dari se-bagian besar peserta did-ik memasuki lingkungan baru, karena teman seke-lasnya tidak berasal dari kelas yang sama maupun sekolah yang sama.

"Pengalaman awal pe-serta didik dalam ling-kungan yang baru akan mempengaruhi kesan umum terhadap lingkung-an yang bersangkutan, ka-

rena itu perlu diusahakan agar kesan awal terhadap lingkungan sekolah baru yang terbentuk adalah ke-san positif penuh yang di-landasi dengan karakter baik," katanya.

Selama ini, katanya, ba-nyak kegiatan MOS yang tidak terarah, akibatnya dalam pelaksanaan MOS terjadi banyak hal-hal yang negatif dan tidak menun-jukkan pendidikan yang berkarakter, di antaranya kekerasan, perpeloncoan dan kegiatan yang tidak

mendidik lainnya."Karakter adalah hal

yang paling penting, bah-kan menjadi basis pendidi-kan di era saat ini. Peserta didik yang berkarakter me-rupakan peserta didik yang dapat meningkatkan citra dan martabat bangsa," ka-tanya.

Oleh karena itu, Pimpi-nan Wilayah Ikatan Pela-jar Nahdlatul Ulama Jawa Timur menyusun buku pedoman agar pelaksana-an MOPD pada tahun 2013 menjadi lebih baik dan awal penanaman nilai-nilai karakter pada pe-serta didik akan memberi kesan positif terhadap masyarakat.

"Mater i da lam buku tersebut terbagi men-jadi t iga bagian, ya i tu pengenalan l ingkungan, pengembangan wawasan dan sk i l l /ketrampi lan, dan penumbuhan krea-t iv i tas dan kepedul ian ," katanya .

Materi pengenalan l ingkungan adalah wiya-ta mandala, pengena-lan kurikulum, tata tertib dan aturan sekolah, pen-genalan organisasi intra dan ekstra sekolah dan pembinaan keagamaan dalam sekolah, sedang-kan materi pengembangan wawasan/"skil l" adalah materi penunjang yang diharapkan mampu mem-bekali peserta didik men-jadi lebih baik, misal wa-wasan kebangsaan.

"Untuk materi penum-buhan kreativitas peserta didik antara lain out-bound (game outdoor), bakti sosial , pentas seni, dan materi penyaluran kreativitas lainnya," kata-nya. (ant/mk)

Bagi IPNU Jatim, masa orientasi peserta didik

(MOPD) merupakan kegiatan untuk

memberikan pengenalan mengenai

lingkungan sekolah yang akan dijadikan

tempat belajar

Imam FadlliKetua IPNU Jatim

INFRASTRUKTUR

DPRD Minta Pemkot Serius Bangun MonorelSURABAyA - Komisi C

Bidang Pembangunan DPRD Kota Surabaya meminta pe-merintah kota serius dalam melaksanakan kerja sama dengan pihak swasta untuk membangun moda transpor-tasi massal berupa monorel dan trem.

Anggota Komisi C Bi-dang Pembangunan DPRD Surabaya Reni Astuti, Senin, mengatakan berdasarkan catatan yang ia miliki, pe-merintah kota memang kerap memiliki pengalaman buruk ketika menjalin kerja sama dengan swasta atau pihak ke tiga, salah satunya pembangunan Pasar Turi Baru yang molor dari peren-canaan.

"Saya khawatir ketika pemkot sudah mengeluar-kan dana dan masyarakat sudah berharap terlalu ting-gi kemudian berlarut-larut proses pembangunannya," ujarnya.

Reni Astuti menegas-kan, terkait pembangunan moda transportasi massal, keseriusan dan komitmen pemkot dalam menjalan-kannya mutlak dibutuhkan sebab untuk merealisasikan peoyek tersebut dibutuhkan waktu yang tidak sebentar.

"Kalau berdasarkan pe-tunjuk yang ada di Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) ada empat tahapan. Salah sa-tunya, adalah uji kelayakan yang terbagi ke dalam enam item yaitu hukum, sosial, bisnis dan lainya," katanya.

Oleh karena itu, lanjut dia, jika semua tahapan yang ada sudah dilewati dengan baik oleh pemerintah kota, dirinya berharap siapapun yang kelak menjadi pem-impin di Surabaya berkomit-men untuk melanjutkan proyek tersebut mengingat awal pembangunannya baru akan dimulai pada 2015.

"Makanya, saya per-nah menyatakan supaya pembangunan monorel dan trem berdasarkan kepentin-gan rakyat Surabaya. Bukan atas selera kepala daerah yang memimpin," ujar leg-islator asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.

Apalagi, lanjut dia, de-ngan jumlah penduduk Surabaya yang sudah men-capai di atas dua juta, maka sudah sudah sepantasnya Kota Pahlawan memiliki angkutan massal. "Kalau kita melihat Surabaya sekarang, itu adalah gam-baran 20 tahun kondisi Ja-karta yang lalu. Makanya, biar kemacetan di Surabaya tidak semakin krodit, kita harus mulai memikirkan-nya mulai sekarang." ujar Reni.

Sementara itu, anggota Komisi A Bidang Hukum dan Pemerintahan DPRD Sura-baya Erick Reginal Tahalele,

meminta agar calon peme-nang tender pembangunan monorel dan trem malaku-kan presentasi di hadapan anggota DPRD Surabaya dan media.

"Kami tidak mau kasus pembuatan perda sampah No.13 yang tidak melibatkan DPRD Surabaya terulang lagi," ujarnya.

Menurut Erick, dilibat-kannya anggota legislatif dalam pembangunan dua moda transportasi masal tersebut sebenarnya me-miliki banyak keuntun-gan, salah satunya leg-islatif bisa memberikan masukan agar nantinya biaya menggunakan tras-nportasi masal itu tidak membebani rakyat.

"Selain ada subsidi Rp2 triliun dari pemerintah kota, kami nanti juga berencana meminta bantuan dari pusat dan provinsi," katanya. (ant/mk)

BBM

Endriartono Sutarto: BBM Tak Perlu Naik SURABAyA - Bakal

calon presiden dan man-tan Panglima Tentara Na-sional Indonesia Jenderal (Purnawirawan) Endriartono Sutarto menilai bahan bakar minyak sebenarnya tidak perlu naik harganya bila Pe-merintah serius dalam mel-anjutkan konvensi gas se-cara berkesinambungan.

"Biaya konvensi BBM ke gas itu tidak mahal diband-ingkan dengan subsidi BBM. Memang, konvensi gas itu terasa mahal di awal, tetapi dalam jangka panjang akan sangat murah," katanya dalam sarasehan di Univer-sitas dr. Soetomo (Unitomo) Surabaya, Senin.

Dalam sarasehan na-sional bertajuk "Bincang Kebangsaan dan Kerakyatan Bersama Endriartono Su-tarto" yang digelar Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Uni-tomo Surabaya, dia mendu-ga konvensi BBM ke gas itu tidak berlanjut karena ada pihak yang merasa kepent-ingan pribadinya dirugikan.

"Kalau ada konvensi gas, mungkin ada segelintir orang yang dirugikan de-ngan tidak bisa mengekspor BBM, tapi mestinya, ya, cari rezeki dengan cara lain, ja-ngan mencari rezeki dengan tega mengorbankan rakyat," kata anggota Majelis Wali Amanah (MWA) UI itu.

Jenderal kelahiran Pur-worejo, Jawa Tengah, pada tanggal 29 April 1947 itu mengingatkan Pemerintah sebaiknya jangan mengek-spor BBM, batu bara, atau ba-han mentah energi karena In-donesia bisa mengalami krisis seperti halnya BBM sehingga Indonesia justru akan berba-lik menjadi importir.

"Kita harus belajar dari pengalaman buruk pada BBM, karena Pemerintah justru akan mengalami kesulitan seperti sekarang dengan menanggung subsidi BBM yang tidak terk-endali. Usahakan mengekspor hasil industri, bukan bahan mentah," katanya.

Alumni Akabri tahun

1971 yang pernah menjadi KSAD, Wakil KSAD, dan Komandan Sesko TNI itu menegaskan bahwa pem-impin yang tidak berkebang-saan dan berkerakyatan de-ngan mementingkan bangsa dan rakyat di atas segalanya akan membuat rakyat men-jadi kehilangan.

"Kalau rakyat merasa kehilangan pemimpinnya, rakyat akan merasakan ne-gara tidak hadir ketika mere-ka menghadapi masalah se-hingga rakyat akan mencari cara sendiri untuk menye-lesaikan masalahnya. Kalau caranya demokratis, ya, enak, tapi bisa juga anarkis," katanya. (ant/mk/ay)

SELASA 11 JUNI 2013 NO.0135 | TAHUN II 9MATARAMAN

Disdik Blitar: Ilmu Agama Jadi Syarat PPDB

"Kami sudah bekerja sama dengan lembaga pendidikan agama, agar para siswa di tes pengetahuan agama sesuai dengan kepercayaan mereka masing-masing yang nantinya dibuktikan dengan ijazah," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Blitar Santoso di Blitar, Senin.

Ia mengatakan tes ilmu agama itu penting. Salah sa-tunya untuk meningkatkan kepedulian agama pada anak-anak dan memperbaiki moral agar menjadi lebih baik lagi.

"Mereka ada kemauan un-tuk mempelajari dan melak-sanakan. Sebelumnya, hanya kognisi, tapi saat ini sudah im-

plementasi, karena kami tidak hanya menguji pengetahuan tapi praktik keagamaan juga," ujarnya.

Untuk PPDB 2013, San-toso mengatakan saat ini su-dah disiapkan. Untuk mereka dari tingkat sekolah dasar (SD) ke sekolah tingkat per-tama (SMP) akan dilakukan pendaftaran mulai 12 Juni, se-dangkan dari SMP ke sekolah menengah atas (SMA) dimulai pada 22 Juni 2013.

Pihaknya menerapkan jalur dengan hasil ujian na-sional (UN). Semua calon siswa yang hendak masuk ke sekolah negeri di Kota Blitar harus menyerahkan sertifikat

dan fotokopi dari sertifikat yang sudah dilegalisasi oleh sekolah.

"Dinas pendidikan nantin-ya akan mengolah dan setelah selesai masing-masing se-kolah tinggal melihat pagu-nya, nomor tertinggi yang di bawah akan dipotong," ka-tanya.

Ia mengatakan pagu di masing-masing sekolah tidak sama, tergantung keputusan sekolahnya masing-masing. Untuk jumlah sekolah negeri, tingkat SMP ada 10 sekolah, SMA empat sekolah, dan SMK ada tiga sekolah.

Menyinggung tentang anggaran untuk PPDB, ia tidak mengatakan rincian nominal-nya. Ia hanya mengatakan, anggaran itu cukup dan tidak terlalu besar.

"Jika ada anggaran hanya untuk administrasi. Kami tidak bebankan biaya pendaf-

taran pada anak-anak," ka-tanya.

Dinas Pendidikan Kota Blitar, lanjut dia, juga mem-beri batasan kuota pelajar luar kota, yang besarnya 30 persen. Kuota dari dalam kota me-mang lebih besar, sampai 70 persen.

Namun, khusus untuk SMK, kuota dari luar kota leb-ih besar lagi sampai 40 persen, sementara dari dalam kota hanya 60 persen. Hal itu kare-na minat pelajar bersekolah di SMK masih kurang maksimal.

Ia berharap PPDB 2013 di Blitar bisa berjalan dengan lancar. Semua program, ter-masuk syarat harus bisa ilmu agama misalnya untuk yang Islam mengaji bisa terealisasi dengan baik.

"Keputusan itu, sudah dari peraturan Wali Kota, sehingga harus dilaksanakan," katanya. (ant/rah)

BLITAR - Dinas Pendidikan Kota Blitar, Jawa Timur, memberlakukan siswa harus bisa ilmu agama se-bagai syarat dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2013.

Petani Tembakau Khawatirkan Anomali

Dinkes Kota Batu Instruksikan Warga Waspada DBD

Pemkab Setujui UKL/UPL

Ibas Konsolidasi Pemenangan Pilgub Jatim di Batu

PERTANIAN

DEMAM BERDARAH

HOTEL

UPAYA PEMENANGAN

PACITAN - Sejumlah petani tembakau di Kabu-paten Pacitan, Jawa Timur, mulai mengkhawatirkan dampak anomali cuaca terhadap budi daya tanaman tembakau mereka, karena genangan air bisa menyebab-kan gagal panen.

“Kami hanya bisa ber-harap cuaca kembali cerah, atau setidaknya, tanaman tidak sampai rusak karena banjir,” ucap Ahmad Wiyono di Pacitan, Senin.

Menurut dia, petani semakin khawatir karena sebagian tanaman tembakau sudah mulai terendam air hujan. Meski baru beberapa hari, genangan air tersebut sebagian telah menyebabkan batang tembakau roboh.

Akibatnya, daun tem-bakau biasanya cepat men-guning dan batang mulai membusuk. Mengantisipasi kerugian lebih besar, sejum-lah petani terpaksa melaku-kan panen lebih awal.

“Tidak ada pilihan lain karena kami juga tidak tahu sampai kapan hujan akan

reda. Apalagi kebanyakan petani di sini belum memiliki fasilitas mesin pengering jika di panen dalam kondisi basah (hujan),” timpal petani lain.

Kondisi cuaca yang tidak menguntungkan tersebut di-akui Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kabupaten Pacitan, Bambang Supriyoko.

Ia menuturkan, selain membuat jadwal panen mundur, hujan yang terus menerus turun berpotensi memicu gagal panen. “Kalau hujan masih terus turun, jadi lampu kuning,” ujarnya.

Dia jelaskan beberapa wilayah sentra budi daya tembakau yang akhirnya mengulur jadwal panen di antaranya adalah Kecamatan Kebonagung, Pringkuku, dan Tegalombo.

Alasan pengunduran masa panen karena minimn-ya panas matahari. Tidak itu saja, untuk tembakau baru tanam, petani terpaksa harus menanam ulang.

Luasnya sekitar lima hektare. “Ada yang ‘replan-

tation’, seperti di Kecama-tan Kebonagung,” ungkap Bambang.

Disinggung tentang membengkaknya biaya produksi jika harus mel-akukan penanaman ulang, Bambang mengatakan hal itu telah diperhitungkan petani, sehingga diyakini tidak akan membebani karena lebih besar dari hasil panen. Keyakinan tersebut didasari dari terjaminnya pasar.

Tahun ini Dinas Hut-bun menargetkan mampu memperluas lahan budidaya tembakau menjadi 75 hek-tare. Tersebar di beberapa wilayah kecamatan. Data yang diperoleh menyebut, sejak tahun 2008, produksi tembakau belum menca-pai hasil maksimal. Sebab, idealnya produksi mencapai 1 ton per hektare.

Tetapi produksi rata-rata tahun 2008 baru 300 sampai 400 kilogram per hektare. Namun setahun berikutnya naik menjadi 500 kilogram sampai 600 kilogram per hektare. (ant/rah)

MALANG - Dinas Keseha-tan Kota Batu, Jawa Timur, menginstruksikan agar warga kota itu mewaspadai munculnya penyakit demam berdarah dengue dan influ-enza menjelang musim pan-caroba.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Vatu Endang Triningsih, Senin, mengata-kan memasuki musim pan-caroba dari musim hujan ke musim kemarau, bisa memicu pertumbuhan penyakit de-mam berdarah dengue (DBD) dan influenza.

“Tahun ini di Jatim ter-jadi peningkatan kasus pen-derita DBD dan di Kota Batu sendiri mulai Januari hingga Mei ini sudah ditemukan sekitar 40 kasus DBD,” kata Endang.

Menurut dia, meningkat-kan penderita penyakit DBD ini karena adanya perubahan cuaca, kadang panas meny-engat dan kadang hujan tiada henti. Ketika panas, suhu

udara menjadi hangat, se-hingga mempercepat proses perkembangbiakan nyamuk penyebab DBD, apalagi siklus perkembangannya sangat ce-pat.

Ia mengemukakan wilayah Kecamatan Junrejo yang berbatasan dengan Ka-bupaten Malang dan Kota Malang masuk dalam dae-rah rawan tertular penyakit DBD, karena posisinya leb-ih rendah dari Kecamatan Batu.

Selain itu, lanjutnya, aktivitas masyarakat dari Kecamatan Junrejo banyak dilakukan di Kota dan Kabu-paten Malang setiap harinya. Wilayah Kota Batu yang ber-batasan dengan Kabupaten Malang dan Kota Malang antara lain Desa Pendem, Mojorejo dan Kelurahan Da-daprejo.

Ia mengatakan obat paling mujarab untuk me-mutus mata rantai perkem-bangan nyamuk adalah

dengan membudayakan hidup sehat dan bersih lingkungan.

Selain DBD, katanya, yang perlu diwaspadai masyarakat pada musim pancaroba ini adalah pen-yakit influenza yang biasanya ditandai dengan tubuh de-mam, batuk-batuk, dan pilek. Untuk mencegah agar ter-hindar dari kedua penyakit itu, masyarakat harus men-jaga pola makan dan istira-hat yang cukup agar kondisi tubuh tetap fit.

Sebaiknya juga banyak mengkonsumsi air putih, me-nyumbangkan makan sayur dan buah serta dianjurkan untuk makan berkuah yang hangat-hangat dan istirahat cukup agar kondisi tubuh tetap sehat.

Berdasarkan data dari Dinkes Kota Batu, selama ku-run waktu Januari hingga Mei 2013, sedikitnya 40 warga kota wisata itu terkena seran-gan DBD. (ant/rah)

BOJONEGORO - Pemkab Bojonegoro, Jatim, menyetu-jui permohonan pengajuan dokumen upaya pengelolaan lingkungan dan upaya peman-tauan lingkungan (UKL/UPL) untuk tiga hotel yaitu D War-na, Borneo, dan Aston.

“Namun, pengajuan do-kumen UKL/UPL Hotel Sinar Bintang di Desa Kebona-gung, Kecamatan Padangan, masih dalam pembahasan dengan melibatkan berba-gai pihak,” kata Kepala Ba-gian Lingkungan Hidup (LH) Pemkab Bojonegoro Suhar-to, Senin.

Ia mengatakan permo-honan UKL/UPL Hotel Sinar Bintang itu tetap akan men-dapatkan persetujuan dengan mempertimbangkan lokasi pendirian hotel tersebut dulu-nya bekas pabrik es.

“Pembahasan dokumen UKL/UPL Hotel Sinar Bintang dengan melibatkan berbagai pihak termasuk jajaran Mus-pika Kecamatan Padangan sudah selesai pekan lalu,” je-lasnya.

Bahkan, lanjut dia, Ho-tel Sinar Bintang juga sudah memiliki berbagai perizinan mulai izin gangguan atau HO juga izin mendirikan bangu-nan (IMB).

“Dulunya, lokasi itu pabrik es yang kemudian dibenahi. Sesuai rencana Hotel Sinar Bintang terdiri dari dua lantai dengan fasilitas 56 kamar,” je-lasnya.

Menurut dia, hotel yang sudah memperoleh persetu-juan dokumen UKL/UPL yaitu Hotel Borneo di Desa Ngring-

inrejo, Kecamatan Kalitidu. Sesuai pengajuan dokumen UKL/UPL menyesuaikan de-ngan fungsi baru, sebab sem-ula perumahan.

“Tidak ada masalah men-genai UKL/UPL hanya men-galami penyesuaian dalam beberapa hal,” ucapnya.

Selain itu, lanjut dia, Hotel Aston di Jalan Mastrip dan Ho-

tel D Warna di Jalan Veteran yang saat ini masih dalam ta-hap pembangunan.

Yang jelas, menurut dia, berkembangnya daerahnya menjadi kawasan industrial-isasi minyak dan gas (migas) akan mendorong investor membangun hotel.

“Sudah ada beberapa pihak yang datang menanyakan pengajuan dokumen UKL/UPL pendirian hotel,” ucapnya.(ant/rah)

TRENGGALEK - Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) melakukan konsolidasi pemenangan pemilihan Gu-bernur Jawa Timur dengan seluruh kader partainya di Kota Batu.

Ibas dalam surat elektron-iknya, Minggu, mengemuka-kan bahwa tidak ada strategi khusus untuk memenangi pilkada di Jawa Timur terse-but.

Namun ia memastikan bahwa Partai Demokrat akan mengerahkan seluruh kader dan potensi yang dimiliki un-tuk memenangi Pilgub Jatim, 29 Agustus 2013.

“Partai Demokrat men-egaskan komitmennya un-tuk mengawal pasangan KarSa (Soekarwo-Saifullah Yusuf) untuk melanjutkan pembangunan dan memak-simalkan implementasi pro-gram pro-rakyat di Jawa Timur,” katanya.

Salah satu upaya untuk mendongkrak perolehan su-ara KarSa dalam Pilgub Jatim dan menjadi prioritas Ibas adalah memaksimalkan elek-tabilitas pasangan calon pe-tahana tersebut di daerah ba-sis pemilihan putra Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tersebut di Dapil VII (Pacitan, Trenggalek, Ponorogo, Mag-

etan, dan Ngawi).Namun dalam kesempa-

tan konsolidasi internal di Kota Batu tersebut ia juga menegaskan kepada seluruh kader DPC dan caleg setem-pat untuk bersatu-padu me-menangi Pilkada Jatim.

“Tugas para kader Demokrat di Jawa Timur un-tuk terus mendukung mereka secara optimal,” ujarnya.

Ibas optimistis target menang di Pilkada Jatim itu realistis bisa tercapai karena pasangan yang diusung Par-tai Demokrat dan didukung sejumlah partai lain tersebut memiliki kualitas dan presta-si dalam empat tahun kepem-

impinan mereka sebagai Gu-bernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur.

Ibas juga mengapresiasi pencapaian pembangunan di Jatim, sebagaimana laporan keuangan Pemprov Jatim, se-hingga memperoleh predikat wajar tanpa pengecualian (WTP) hingga tiga kali bertu-rut-turut dari BPK.

“Investasi di Jatim selama kepemimpinan Pakde Karwo dan Gus Ipul berhasil naik hingga 438 persen di awal tahun 2013, pertumbuhan ekonomi Jatim juga melesat hingga kisaran 7,27 persen melebihi pencapaian nasional 6,23 persen. Itu semua meru-

pakan pencapaian yang luar biasa karena menjadi yang tertinggi di Pulau Jawa,” kata Ibas.

Karenanya, lanjut Ibas, pihaknya sangat yakin selain prestasi yang gemilang, keto-kohan pasangan KarSa selama memimpin Jawa Timur akan menjadi modal kemenangan perjuangan Partai Demokrat di Jawa Timur.

“Pendekatan ke masyarakat yang humanis, inklusif, dan mengedepan-kan akses warga kecil dapat membawa Jawa Timur lebih sejahtera, mandiri, berahklak dan berdaya saing,” katanya. (ant/rah)

TEMBAKAU BAWAH NAUNGAN: Dua pekerja menggemburkan tanah pada tanaman Tembakau Bawah Naungan (TBN), Kebun Jambesari, PT Perkebunan Nusantara X, Mumbulsari, Jember, Jawa Timur. Memasuki musim kemarau di bulan Juni ini, petani tembakau mulai menanam komoditas tembakau aneka jenis seperti tembakau bawah naungan (Naoogst), juga kasturi.

ant/seno

Dulunya, lokasi itu pabrik es yang

kemudian dibenahi. Sesuai rencana

Hotel Sinar Bintang terdiri dari dua lantai

dengan fasilitas 56 kamar,”

SuhartoKepala Bagian Lingkun-gan Hidup (LH) Pemkab

Bojonegoro

PAMERAN PENDIDIKAN TNI AL:Sejumlah pengunjung mengamati senapan mesin ringan Minimi Kal 7,62 mm disela-sela pameran bertajuk "Naval Education Expo" di Mall BG Junction, Surabaya, Jatim, Senin (10/6). Pameran yang digelar dalam rangka Hari Pendidikan TNI AL (Hardikal) dan berlangsung 10-16 Juni 2013 tersebut bertujuan agar masyarakat secara umum dapat melihat dan mengamati dari dekat sarana dan prasarana pendidikan yang dimiliki Kobangdikal.

ant/m risyal hidayat

SELASA 11 JUNI 2013 NO.0135 | TAHUN II10 LINTAS JATIM

Solikhin Bebas dari Tuntutan Mati

Kadispendik Jatim Bantah Pengumuman Nilai UN SD Molor

PEMBUNUHAN BALITA

PENDIDIKAN

SURABAYA - Berbeda de-ngan sidang sebelumnya, Muh Solikin (31), terdakwa pem-bunuhan terhadap M. Fachri Romadhon (4) selalu menun-dukkan wajah saat mengkikuti sidang di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Senin (10/6). Pria yang divonis mengidap stres itu tak cengengesan lagi dihadapan majelis hakim.

Pasalnya, warga Endro-sono GG VII/31 Surabaya itu dinyatakan bersalah oleh jaksa penuntut umum (JPU). Jaksa Eko Nugroho dalam su-rat tuntutannya mengatakan Solikin terbukti melakukan pembunuhan terhadap balita yang merupakan tetangganya sendiri. Sebelum menghabisi nyawa korban, Solikin terlebih dulu merencanakan. “Menun-tut terdakwa Muh Solikin sela-ma 20 tahun penjara dikurangi masa tahanan,” kata jaksa Eko di ruang sidang Sari 2.

Solikin dinyatakan ber-salah melakukan tindak pi-dana sebagaimana diatur dalam pasal 340 KUHP ten-tang pembunuhan berencana. Meski dituntut berat, terdak-wa masih selamat dari tun-tutan hukuman mati. Sebab, sesuai dengan pasal tersebut, terdakwa bisa diancam huku-man mati.

Meski demikian, Solikin akan menghabiskan waktu dibalik jeruji. Diusianya yang berumur 31 tahun, terdakwa terancam menua di penjara. Ia bisa keluar dari pengapn-ya udara tahanan setelah berkepala lima.

Solikin dituntut berat selain melakukan perenca-naan, dia juga sebagai residi-vis kasus penganiayaan. Dan yang meringankan, terdakwa mengakui atas perbuatannya dan mengaku menyesal mem-

bunuh Fachri.Unsur perencanaan, kata

Eko, terbukti setelah terdakwa mengaku dendam terhadap Misnawai yang tak lain ayah korban. Dendam kesumat itu tertanam selama satu bulan

setengah sebelum akhirnya menghabisi nyawa anak ingu-san itu.

Hal itu diketahui, sebelum membunuh Fahri pada pada 16 Februari 2013 lalu sekitar pukul 19.00 WIB, Misnawi dan Solikin terlibat percekcokan. Kala itu, Misnawi dengan di-rinya bertengkar hebat hing-ga akhirnya Misnawi ngajak carok. Sayang, ajakan itu dito-lak lantaran Solikin tak memi-lik senjata.

Lama dendam terpendam, keinginan membunuh Mis-nawi muncul kembali saat melihat Fahri sendirian di jalan depan rumah di Endro-sono GG VII/31. Gairah itu pun didukung dengan kondisi rumah korban yang sepi.

Di depan teras rumah itu-lah Fahri dibanting sampai enam kali hingga akhirnya meregang nyawa. Sebelum membanting, Solikin men-gaku terlebih dulu membekap mulut korban supaya tak ber-suara. Setelah tak bernyawa, mayat Fahri dibiarkan tergela-tak kemudian dibawa ke dalam rumah pelaku untuk disembu-nyikan.

Mayat Fahri lambat laun mengeluarkan bau. Sontak Solikin yang ketakutan ber-inisiatif menghilangkan bau. Akhirnya, pada Selasa pelaku membeli semen untuk melu-masi tubuh korban. Terdakwa membeli 15 Kg untuk meng-hilangkan bau. Sayang upaya itu tak berhasil hingga akh-irnya mayat Fachri ditemukan keluarganya. (kas)

SURABAYA – Meskipun terkesan molor, akhirnya Di-nas Pendidikan (Dispendik) Provinsi Jawa Timur (Jatim) mengumumkan nilai hasil Ujian Nasional (UN) tingkat SD sederajat di Jawa Timur. Sayangnya, dari hasil pen-gumuman tersebut, masih banyak nilai UN SD sederajat di beberapa daerah yang be-lum keluar. Hal ini disebab-kan, Dispendik di tingkat kabupaten/kota terlambat menyetorkan data ke tingkat Provinsi.

Meskipun demikian, Kepa-la Dispendik Jatim, Harun enggan dikatakan jika pengu-muman kelulusan UN tingkat SD sederajat molor. Hal ini diungkapkannya saat Conf-rensi Press dengan wartawan di gedunga Mangga Dua Fut-sal, Jagir, Surabaya.“Saya kira tidak molor, kenapa?, karena semua data nilai belum datang dari kabupaten/kota. Makanya saya tidak bisa memberikan penjelasan beberapa hari ke-marin,” kata dia. Senin (10/6).

Dirinya menjelaskan, untuk pemindaian nilai UN

tingkat SD sederajat dilaku-kan oleh Dispendik kabu-paten/kota masing-masing. Sedangkan Dispendik Jatim hanya melakukan skoring saja.“Semua kabupaten/kota dikirim ke provinsi, pro-gramnya dari kementerian,” jelas dia.

Harun juga memaparkan, lima besar nilai UN tingkat SD se-Jatim diraih oleh SDN Candi Sidoarjo, SDN Simor-ejo Bojonegoro, SDN Alasa-gung 1 Bojonegoro, SDN Ren-gel 1 Tuban, SDN Pagelaran, Kabupaten Malang. Kelima sekolah SDN mendapat skor sama, yakni 29,80.

Sedangkan untuk em-pat besar UN tingkat MI Se-Jatim diraih oleh MI Negeri Kota Malang, MI Nurul Ulum Sidoarjo, MI Islamiyah Ka-cangan Bojonegoro, dan MI As Syafi’iyah Kruwul, La-mongan. Keempat sekolah MI tersebut mendapat skor sama, yakni 29,60. “Untuk lima besar nilai UN tingkat SD dari Sidoarjo, Bojonegoro, Tuban dan Malang. Sedang-kan untuk empat besar nilai

UN tingkat MI juga dari ka-bupaten/kota yang sama,” papar dia.

Dirinya juga menyebut-kan, dari 649.384 peserta UN SD/MI di Jawa Timur hanya 867 siswa yang absen dari 26.583 sekolah penyeleng-gara dengan rincian 19.782 sekolah SD dan 6.801 sekolah MI yang ada di Jawa Timur. “Yang absen atau tidak mengikuti UN, belum tentu tidak lulus karena semuanya diserahkan ke sekolah mas-ing-masing. Kelulusan tidak semat-mata dilihat dari nilai murni UN,” ujar dia.

Pria yang juga mantan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jatim ini menambahkan, adanya siswa UN SD/MI yang tidak lulus, lebih disebabkan karena sakit atau pindah ke daerah ikut keluarga.“Tidak mengikuti bukan karena bo-doh atau tidak bisa, tapi kare-na para siswa ini sedang sakit atau ada keperluan keluarga yang mendesak. Meski begitu mereka bisa kuti kejar paket B,” pungkas dia. (neu/kas)

Dewan Sorot Ribuan Gedung Tidak Ber-IMB

Hal ini diungkapkan ang-gota Komisi C DPRD Surabaya, Sudirjo. Dirinya mengatakan, jika pihaknya akhir minggu lalu melakukan Inspeksi Men-dadak (Sidak) ke sejumlah pe-rumahan di kawasan Pantai Timur Surabaya (Pamurbaya). Hasilnya sejumlah rumah baru yang dibangun pengembang banyak yang belum mengan-tongi IMB. Di antaranya pe-rumahan City Home, Green Semanggi dan laiannya hanya beberapa unit rumah yang dibuatkan IMB. Sedangkan ribuan unit lainnya belum ber-IMB. Bahkan, yang lebih aneh lagi ada perumahan yang dibangun di atas kawasan ren-cana Jalur Lingkar Timur Luar dan belum ada IMB-nya. “Ini kan sesuatu yang lucu, sebab di satu sisi Pemkot getol mem-buat perda IMB, tapi fakta di lapangan Perda itu justru dia-

baikan oleh masyarakatnya,” ungkap dia. Senin (10/6),ke-marin.

Dirinya menambahkan, saat ini yang jadi pertan-yaaan apakah Pemkot yang salah karena tidak pernah melakukan sosialisasi kepada pengembang perumahan atau pengembangnya yang men-coba-coba mencari celah dari kelemahan Pemkotnya.

Namun berdasarkan hasil Sidak dan pengamatannya di lapangan, kedua belah pihak sama-sama kurang peduli atas aturan di kota ini. Dari sisi pengembang berusaha mencari celah atas kele-mahan Pemkot, sedangkan Pemkot tidak cepat tang-gap atas pelanggaran IMB di lapangan."Menurut saya ked-ua-duanya kurang kooperatif menyikapi reguliasi IMB kota,” tegas dia.

Hal senada juga dikata-kan anggota Komisi A DPRD Surabaya, Alfan Khusaeri. Menurutnya Pemkot Sura-baya sering kebobolan dalam mengawal pengawasan IMB. Khususnya, upaya Pemkot Surabaya mengubah besaran denda pelanggaran garis sem-padan yang tertuang di dalam Perda Nomor 7 Tahun 2009 tentang Izin Mendirikan Ban-gunan (IMB), senilai Rp. 50 juta.

Hal ini beralasan, ka-rena Pemkot Surabaya hanya mengutamakan denda set-inggi-tingginya dari pelaku pelanggaran, tanpa memper-baiki sistem birokrasi di dalam proses layanan perizinannya. “Itu yang saya amati terkait dengan masalah tersebut,” kata dia.

Politisi dari Partai Keadi-lan Sejahtera (PKS) ini me-nambahkan, jika layanan per-izinan IMB masih belum bagus dan birokrasinya masih pan-jang serta lama. Birokrasi lay-anan IMB di Pemkot Surabaya sampai sekarang masih ban-yak dikeluhkan banyak pihak. Bahkan, untuk satu layanan IMB yang mestinya bisa 20-30 hari bisa selesai, ternyata lay-anannya masih lebih dari 30

hari.“Layanan ini yang perlu diperbaiki, bukan Perdanya yang diotak-atik,” ujar dia.

Sementara itu, Ketua Pan-sus Revisi Perda IMB DPRD Surabaya Adies Kadir menam-bahkan, jika saat ini banyak gedung yang mengalami tam-bahan bangunan, sementara besaran khusus retribusi IMB tidak berubah. Hal ini dis-ebabkan kurangnya kontrol saat menerbitkan IMB terse-but. “Ini bisa dilihat dari IMB sebuah homestay yang terny-ata fasilitasnya sama dengan hotel, kondisi IMB demikian itu yang harus bisa diluruskan, tapi nyatanya Pemkot malah tidak tahu ada perubahan pe-runtukan gedung dari rumah tinggal menjadi homestay,” kata dia.

Seperti diketahui, Pemkot Surabaya sudah membuka lay-anan Surabaya Single Window (SSW) dengan tujuan untuk memperbaiki sistem birokrasi layanan IMB dan layanan lain di Kota Surabaya. Namun, fak-tanya layanan itu juga belum diminati warga kota. Artinya, masyarakat seperti tampak trauma dengan berbelit lay-anan pengurusan IMB dan lay-anan lain di lingkungan Pem-kot Surabaya. (wan/kas)

SURABAYA - Semakin menjamurnya bangunan yang tidak mempunyai Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) mendapat sorotan dari kalangan legislator DPR Surabaya. Hal ini beralasan, karena menurut catatan yang masuk ke lembaga parlemen Surabaya, hampir 75% bangunan di Kota Pahlawan tidak men-gantongi IMB alias ‘Bodong’, khususnya diwilayah pinggiran kota hingga kawasan pesisir Surabaya.

SHALAT DUHA: Murid Madrasah Ibtidaiyah (MI) melaksanakan Shalat Duha di Kota Madiun, Jatim, Senin (10/6). Shalat Duha yang dilaksanakan 1.600 murid dan guru tersebut dalam rangka peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW.

ant/siswowidodo

No. Nama Asal Sekolah Alamat Sekolah Nilai

1 Hendra Setiawan SDN Candi Sidoarjo (29,80)

2 Lilik Mu’amaroh SDN Simorejo Bojonegoro (29,80)

3 Luluk Muzayaroh SDN Simorejo Bojonegoro (29,80)

4 Eka Silfi Indiana SDN Alasagung 1 Bojonegoro (29,80)

5 Kholida Ainun Nabila

SDN Alasagung 1 Bojonegoro (29,80)

6 Rizky Prabandaru SDN Rengel 1 Tuban (29,80)

7 Tri Diana Rimad-hani

SDN Rengel 1 Tuban (29,80)

8 Farodhilah Nur Kholifatur Ridho

SDN Pagelaran Kabupaten Malang (29,80)

No. Nama Asal Sekolah Alamat Sekolah Nilai

1 Fadel Nararia Rahman

MI Negeri Kota Malang (29,60)

2 Muhammad Yudha Pradana

MI Nurul Ulum Sidoarjo (29,60)

3 Gunawan Sapu-tra

MI Islamiyah Kacangan

Bojonegoro (29,60)

4 Novi Dewi Icha Kartika

MI As Syafi’iyah Kruwul

Lamongan (29,60)

Peringkat Nilai Tertinggi Unas SD di Jatim

Peringkat Tertinggi Nilai Unas MI di Jatim

Tabel 1

Tabel 2

BEBAS: Muh Solikhin terdakwa Pembunuhan Balita dengan cara disemen akhirnya bebas dari hukuman mati, Ia dituntut 20 tahun penjara oleh JPU Eko Nugroho di persidangan kemarin.

kas/koran madura

PENGADILAN NEGERI SURABAYA Jl. Arjuno No. 16 – 18 Surabaya

Telp (031) 5311523. Faks (031) 5343907

RELAAS PANGGILAN NO. 41 / Pdt.G /2013 / PN. Sby.

Pada hari S E N I N tanggal: 10 – JUNI – 2013 saya : YASID INDRA HARJONO, SH Jurusita Pengganti pada Pengadilan Negeri Surabaya, atas perintah Ketua / Majelis Hakim Pengadilan Negeri Surabaya :

TELAH MEMANGGIL :

Sdr HIE, SIN LIUNG, Pegawai Swasta, dahulu beralamat di Jl. Kupang Indah 12 / 1, RT/RW 004/005. Kelurahan Dukuh Kupang, Kecamatan Dukuh Pakis, Surabaya, dan sekarang tidak diketahui lagi tempat tinggalnya, Selanjutnya disebut sebagai ........................................ TERGUGAT

Agar supaya ia / mereka datang menghadap didepan persidangan Pengadilan Negeri Surabaya di Jl. Raya Arjuna No. 16 – 18 Surabaya, pada

hari : KAMIS, tanggal : 27 – JUNI – 2013, Jam : 09.00 Wib.

Perlunya untuk didengar keterangannya dalam pemeriksaan perkara perdata Reg. Nomor : 41/Pdt.G/2013/PN.Sby. dalam perkara antara ---------------------------------------------------------------- MELYATI TANDEAN ...................................... sebagai ......................................... PENGGUGAT : melawan HIE CIN LIUNG .................................................. sebagai ........................................ TERGUGAT:

Jurusita Pengganti,

T.T.T

YASID INDRA HARJONO, SH NIP.19760131 200805 1 001

PP : Bp. ROBIN SIMANJUNTAK SH.MH Ged. PN.Sby Lt. II

SELASA 11 JUNI 2013 NO.0135 | TAHUN II 11LINTAS JATIM

Anggota DPRD Sampang Dijerat Pasal Berlapis

Ketua RW Peneleh Dipolisikan karena Pemalsuan Tanda Tangan

Mucikari SMP Jerat Korban dengan Barang Mewah

Terbelit Biaya Pendidikkan Anak, Pasutri Nekat Curi Motor

PENCABULAN

PENCABULAN

TRAFICKING

KRIMINAL

Hukuman Dirkeu PT Barata Indonesia Dikorting 1 Tahun

Putusan yang digedok pada 27 Mei itu mempernbai-ki putusan Pengadilan Tin-dak Pidana Korupsi (Tipkor) Surabaya mengenai laman-ya pemidanaan, peniadaan uang pengganti dan tentang pengembalian barang bukti (BB) berupa uang yang disi-ta. Selain dipidana penrjara, Mahyudin yang disidik lang-sung oleh Komisi Pember-antasan Korupsi (KPK) juga dikenai denda Rp 50 juta, apa-bila tidak mampu membayar

bisa diganti dengan hukuman satu bulan.

Mahyudin dianggap ber-salah oleh majelis hakim yang diketui Neris, dengan anggota Nohantoro, Dicky Risman ka-rena melanggar pasal pasal 3 UU Tipikor. Dia dianggap menyalahi wewenang dalam menentukan harga tanah yang dijual. Hakim tinggi menyata-kan tidak ada kerugian negara dalam kasus itu. "Kesalahan-nya menetapkan harga tanah berdasarkan penetapan lurah,

mestinya camat," kata Humas PT Surabaya, Celine Rumansi saat dikonfrimasi,kemarin.

Menurut dia, petikan putusan bernomor 38/Pid.Sus/ TPK/2013/PT.SBY su-dah dikirim ke PN Surabaya. Praktis, bila jaksa tidak men-gajukan kasasi, hukuman Mahyudin lebih ringan. Sebe-lumnya, oleh hakim Tipikor tingkat pertama, ia divonis dua tahun penjara, denda Rp 50 juta subsider tiga bulan.

Mahyudin menjual aset negara berupa tanah ber-sama dengan Ir Harsusanto (Dirut PT Barata Indone-sia) dan Shindo Sumidomo, pada 2003-2005. Penjualan itu dinilai bertentangan de-ngan UU RI No 19 Tahun 2003 tentang BUMN dan Kepmen Keuangan Nomor 89/KMK.013/1991 tentang

Pemindahan Aktiva Tetap BUMN.

Kasus itu berawal dari Rapat Umum Pemegang Sa-ham (RUPS) PT Barata pada 30 Desember 2002. Rapat tersebut mengesahkan ren-cana kerja anggara perusa-haan (RKAP) dan menyetujui penjualan aset Barata berupa tanah 58.700 meter persegi dan bangunan 56.658 meter persegi.

Kemudian, 19 Agustus 2003, Harsusanto selaku Dirut PT Barata meminta persetu-juan tertulis penjualan aset ke Menteri BUMN. Menteri me-nyetujui itu dengan mengelu-arkan surat S-501/MBU/2003 tertanggal 9 Desember 2003. Bulan itu juga Harsusanto melakukan pertemuan de-ngan Sutopo Sambudi (sen-ior chief Itochu Corporation)

dan Ki Soedjatmiko (Dirut PT Surya Citra Indoraya), men-cari pembeli aset PT Barata yang akan dijual.

Setelah beberapa kali dita-war beberapa calon pembeli, aset PT Barata dijual kepada Shindo Sumidono (PT Cahaya Surya Unggul Tama). Menjadi masalah karena harga dilepas jauh dari harga pasaran dan itu berhasil dilakukan atas inisiatif dan usaha terdakwa Mahyudin, yang menjabat se-bagai Direktur Keuangan dan SDM PT Barata.

Perbuatan terdakwa men-jadi pintu memperkaya pihak tim taksasi penjualan aset sebesar Rp 894 juta lebih dan Shindo Sumidomo dari PT Cahaya Surya Unggul Tama sebesar Rp 21,770 miliar. Ne-gara pun dirugikan hingga Rp 22,690 miliar lebih. (kas)

SURABAYA - Diduga telah memalsukan stempel dan tandatangan 2 RW (Rukun Warga) di Kelurahan Peneleh, Yales Setiawan, warga Jl. Gro-gol, dilaporkan ke Polrestabes Surabaya. Yales yang juga ketua RW XIV ini dilaporkan oleh Achmad Taufik (66), war-ga Jagalan III yang juga ketua RW XVI kelurahan yang sama.

Taufik menjelaskan, kasus ini bermula dari surat yang masuk ke KPU (Komisi Pe-milihan Umum) yang men-

gatasnamakan Paguyuban Rukun Warga Kelurahan Peneleh terkait pencalonan seorang warga setempat se-bagai anggota PPS (Panitian Pemungutan Suara). Dalam surat tersebut, dicantumkan 11 tandatangan dan stempel dari RW setempat, termasuk salah satunya stempel dan tandatangan Taufik.

“Padahal saya sendiri tidak pernah merasa me-nandatangi surat terse-but dan juga memberikan

ijin stempel. Setelah kami bandingkan stempel dalam surat tersebut dan stempel yang ada pada kami, ada perbedaan,” terang Taufik, Senin (10/6).

Dijelaskan juga, sebenarn-ya selain Taufik ada 2 stempel dan tanda tangan RW yang juga meragukan. “Ketua RW XI, Pak Imam H, juga merasa tidak membubuhkan tanda-tangan dan satu stempel lagi tidak jelas RW berapa dengan nama ketua RW Ahmadi. Pa-

dahal setahu kami, tidak ada nama ketua RW tersebut di Kelurahan Peneleh,” tandas Taufik lagi.

Dikatakan Taufik, penye-lesaian kasus ini memang sempat dilakukan di tingkat Muspika kecamatan dengan melibatkan Polsek Genteng. Tapi hasil dalam penyele-saian tersebut tetap tidak memuaskan hingga akh-irnya Taufik tetap merasa perlu melapor polisi. “Agar jadi pembelajaran sekaligus

mendapat penanganan se-bagaimana mestinya,” kata Taufik.

Kanit Jatanum Iptu MS Fery mengatakan kasus ini masih dalam pemeriksaan pihaknya. Beberapa saksi su-dah dimintai keterangannya. “Tentu saja kami masih mem-butuhkan keterangan saksi lain. Yang jelas, dari pemerik-saan saksi sementara ini, pe-malsuan yang dilakukan telah memenuhi unsur,” terang Fery. (mag/kas)

SURABAYA - Upaya Mahyudin Harahap, terdakwa kasus korupsi penjualan aset negara (BUMN) PT Barata Indonesia (Persero) untuk mendapat kerin-ganan hukuman rupanya berhasil. Pasalnya, huku-man direktur keuangan PT Barata Indonesia itu dikorting satu tahun oleh hakim Pengadilan Tinggi (PT) Surabaya.

SURABAYA - Terpepet ke-butuhan untuk menyekolah-kan anaknya yang hendak memasuki jenjang SMP di daerah asalnya Sampang, Ma-dura. Pasangan Suami Istri, Mustakim, 27 tahun dan Ainur Fitri, 26 tahun warga Kedung Cowek Surabaya nekat mela-koni pekerjaan kotor dengan melakukan pencurian motor didaerah Bulak Rukem Timur, Surabaya. Tak pelak, Mustakim yang bertindak sebagai ekse-kutor kepergok pemilik motor sehingga mengundang massa yang geram dan membuatnya dihajar hingga babak belur. Sedangkan, Fitri langsung dia-mankan di Mapolsek Kenjeran Surabaya.

Fitri mengaku kejadian bermula ketika ia dan sua-minya merencanakan pen-curian disekitaran wilayah hukum Polsek Kenjeran yakni didaerah Bulak Rukem. Saat itu, ia dan suaminya tengah dalam kondisi kepepet kebu-tuhan anaknya yang sekarang berada di Sampang untuk ber-sekolah di bangku kelas 1 SMP. Sayangnya, aksinya kepergok pemilik rumah dan berteriak sehingga mengundang massa yang berang. Sebelumnya, ia pun bergeriliya mencari sasa-ran didaerah sekitar peruma-

han Kenjeran. Namun, tidak ada yang pas untuk dicuri.

“anak saya akan masuk SMP dan saya butuh untuk pembiayaan sekolah senilai Rp. 3, 5 juta,” katanya.

Setelah diselidiki oleh pihak kepolisian. Ternyata, pasutri ini merupakan langganan tetap polsek Kenjeran. Keduanya, ialah salah satu residivis dikasus yang sama juga kasus yang lain dan pernah meringkuk tiga kali ditahanan Mapolsek Kenjeran. Selain para tersangka, petu-gas juga menyita barang bukti berupa sebuah sepeda motor tersangka, 8 buah kunci T, 4 buah Handphne,motor milik korban yakni Yamaha Vixion L 6666 LC dan buku surat nikah yang menunjukan bahwa kedu-anyan merupakan pasangan suami istri.

“dulu saya juga pernah mencuri dan berhasil mem-bawa kabur motor dan saya jual senilai Rp. 5 juta. Kalau Vixion pasaranna, bisa hampir Rp. 7 juta,” akui Mustakim.

Sementara itu, Kapolsek Kenjeran, Kompol Syukur, menjelaskan, keduanya ialah seorang residivis dalam tin-dak kejahatan pencurian dan perjudian. Mustakim sendiri, pernah diamankan sebanyak tiga kali atas kasus Togel dan

hendak melakukan pencurian keburu ketangkap dan tera-khir dalam aksi pencurian di Kedung Cowek Surabaya. Se-dangkan, Fitri sebelumnya juga diamankan petugas de-ngan kasus pencurian sebuah Handphone tertangkap dan diamnkan di Mapolsek.

“keduanya ini memang pelaku tindak pencurian yang sebelumnya pernah kami amankan,” terangnya.

Ia menjelaskan, penang-kapan terhadap tersangka ini diketahui pihaknya setelah ada informasi tentang massa yang mengamuk dan menghajar se-orang dikawasan Bulak Rukem timur sekira hari Sabtu pukul 17.00 Wib. Dari informasi itu, petgas keudian meluncur dan mengamankan tersangka de-ngan barang buktinya.

Setelah diamankan, diha-dapan petugas keduanya men-gaku membagi peran dalam aksinya. Mustakim sebagai ek-sekutor motor dan membawa kabur. Sedangkan Fitri bertu-gas untuk menjaga motor dan mengawasi keadaan sekitar.

“keduanya memang lihai dalam aksi pencurian teru-tama kendraan roda dua. Ma-slahnya, dari bukti kejahatan ada 8 buah kunci T berbagai-jenis motor,” tukasnya. (mag)

i made ardhiangga/koran madura

BABAK BELUR: Kedua tersangka saat diamankan di Mapolsek Kenjeran Surabaya. Dari aksinya, Mustakim selaku Ekskutor mendapat hadiah bogem mentah dari massa hingga wajahnya babak belur.

SURABAYA - Anggota DPRD Sampang , M Hasan Ahmad Ihsan, terdakwa kasus pencabulan, Senin (10/6), ke-marin menjalani sidang per-dana di PN Surabaya. Dalam sidang tertutup yang diketuai Majelis Hakim Ainor Rofik ini, politisi asal PPP itu duduk di kursi pesakitan bersama dua mucikari, yakni Dea Ayu (20) dan Dini Rahmawati (22).

Sementara itu, Jaksa Pe-nuntut Umum (JPU) Khris-tiya dari Kejari Tanjung Perak menjelaskan para terdakwa di jerat pasal berlapis. "Pasal 81,82, 88 tentang perlindun-gan anak dan pasal 2 ayat 1 tentang perdagangan manusia maksimal 15 tahun penjara," kata dia usai persidangan.

Seperti diketahui anggota dewan yang juga politikus Par-tai Persatuan Pembangunan (PPP) itu ditangkap petugas Polrestabes Surabaya di Ho-tel Pitstop Baru, Jl Semut

Baru, Surabaya. Petugas juga mengamankan sejumlah ba-rang bukti, yakni slip pem-bayaran hotel, uang tunai sebesar Rp1,2 juta, dan lima ponsel.

Warga Desa Samaran, Ke-camatan Tambelangan, Ka-bupaten Sampang, itu telah berhubungan intim dengan sembilan gadis belia beru-mur 16 tahun. Tiga di antara-nya, yakni ASR, NTV dan SDH merupakan warga Surabaya yang masih duduk di bangku SMP.

Modusnya, dia lebih dulu menikahi para korbannya se-cara siri sebelum berhubungan intim. Alasannya, agar ter-hindar dari dosa. Pelaku mem-bayar masing-masing korban sebesar Rp 2 juta setiap kali berhubungan. Selain itu, dia mendapatkan perempuan itu dari mucikari yakni Dea Ayu (20) dan Dini Rahmawati (22). (kas)

MENJALANI SIDANG: M. Hasan Ahmad Ihsan terdakwa kasus pencabulan saat menjalani sidang perdana di PN Surabaya, Senin (10/6), kemarin.

kas/koran madura

Dari profesinya terse-but, ia banyak mendapat-kan banyak barang seperti Blackberry, Galaxy Tab dan kalung emas serta cincin. Sehingga, setiap berkumpul teman-teman yakni BL, DA dan DF ia kerap memberikan penawaran terhadap rekan-nya. Dari hal tersebut, ketiga korban tertarik dan nekat melakoni pekerjaan haram tersebut.

Kanit Jatanum Pol-restabes Surabaya, IPTU MS. Fery, saat dikonfirmasi Koran Madura, menutur-kan, tersangka NA kerap mengiming-imingi barang mewahnya. Selain itu, ia juga selalu menawari teman-temannya. Akhirnya, dengan relasi yang telah dipunyainya kala berprofesi sebagai pelacur. Maka, dengan hal itu tersangka mudah untuk

menjajakan korban. " Dia se-lalu mengiming-imingi harta bendanya," katanya, Senin (10/6),kemarin.

Ia menjelaskan, petugas saat ini tengah menyelidiki dan mengembangkan kasus terhadap adanya korban-korban lain. Ditengarai, masih ada belasan anak-anak dibawah umur yang menjadi korban. " Akan ada perkem-bangan terhadap korban lain yang diduga masih ada belasan," ungkapnya.

Disinggung mengenai adanya indikasi orang dibalik NA, dinyatakannya, masih belum ada tanda-tanda adanya orang dibalik orang NA. Namun, petugas masih mengembangkan kasus de-ngan melakukan penyidikan terhadap Tiga korban yang

kemarin tertangkap." Orang dibalik dia masih belum ada indikasinya. Tapi, akan kita kembangkan," katanya.

Dalam kasus ini pihak Kepolisian Resort Kota Besar Suarabaya berhasil mem-bongkar kasus perdagangan anak dibawah umur yang dalam kurun waktu selam Enam bulan ditahun 2013 merupakan kasus yang paling memiliki atensi tersendiri. Pasalnya, ironis sekaliter-sangka perdagangan anak diotaki oleh seorang anak yang masih dibawah umur.

Kasus ini berhasi di-bonkar berawal dari ope-rasi pihak kepolisian yang mengamankan 3 siswa yakni rekan tersangka yang ditetapkan menjadi korban dari tersangka. Kesemuanya

SURABAYA - NA, Bocah 15 tahun yang mengeger-kan dunia perlindungan anak dengan aksinya yang nekat melakukan jual beli temannya sendiri dan rata-rata masih berstatus pelajar dengan kata lain anak dibawah umur. Ternyata, ia memiliki cara khsusus dalam menggaet para korbannya yaitu, dengan berupa penawaran barang-barang mewah yang didapatkan dari profesinya tersebut.

ini diamankan dari hotel fortuna, jalan Darmo Kali Surabaya. Saat digrebeg, salah seorang korban sedang dalam tidak berbu-sana.

Petugas juga berhasil mengamankan salah seorang pria yang memboking. Tapi karena saat digerebeg, si pria belum melakukan apa-apa. Akan tetapi tetap dilakukan pemeriksaan. Kalau ada bukti-bukti yang kuat, petu-gas akan jerat dengan pasal pencabulan.

Modus yang dilakukan cukup sederhana seperti hasil-hasil ungkap sebe-lumnya. NA menawarkan kepada lelaki hidung belang dan mengajak bertemu untuk memberikan harga sambil memberikan foto-fo-to calon korbannya. Setelah ada kesepakatan harga, baru pertemuan dilangsungkan dihotel. “Korban ada yang

dijual 750 ribu ada yang satu juta. Tapi untuk korban mendapatkan 500 ribu. Dan NA mengambil sisanya.

Dari ketiga korbannya, salah satunya yang dijadikan pelacur dan masih status pelajar adalah kakak kand-ungnya sendiri.

Sementara Ketua Komnas Perlindungan Anak, Aris Merdeka Sirait, saat dikon-firmasi mengatakan terkait kasus yang terjadi di Sura-baya, dipastikan ada orang dewasa yang mendalangi.

Aris mengatakan, saat ini pelaku-pelaku yang menjadi germo sudah banyak yang bergeser dari orang dewasa ke anak-anak. Sebab, orang dewasa meya-kini jika pelakunya anak-anak, mereka punya keyaki-nan tidak akan dihukum atau dijerat pidana karena masih berstatus dibawah umur. "Pelaku germo sudah

bergeser menjadi ke anak-anak. Ini sebagai bentuk siasat untuk menghindari jeratan hukum." tegas Aris.

Dalam catatan komnas perlindungan anak selama tahun 2013, sudah ada 17 kasus anak-anak yang menjadi germo. Sebelum di Surabaya, sebelumnya juga terjadi di banyumas, purwok-erto. Seorang anak berusia 15 tahun menjual anak-anak berusia 13 dan 14 tahun. "Makanya penegak hukum harus benar-benar mel-akukan penyidikan sampai tuntas. Saya meyakini dibalik ini semua ada orang dewasa yang menyetting" ujar Aris berkali-kali meyakinkan. Sementara faktor sampai anak-anak mau menjadi germo disebabkan karena karena gaya hidup yang mewah sehingga banyak kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi. (mag/kas)

SELASA 11 JUNI 2013 NO.0135 | TAHUN II12 NASIONAL

BELASUNGKAWA. Ketua Umum PDI Perjuangan yang juga Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri (kanan) dan putrinya Puan Maharani (kiri) menerima ucapan belasungkawa dari pelayat di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusumah, Jakarta, Minggu (9/6). Selain Promono Anung, Puan Maharani disebut-sebut layak menggantikan Ketua MPR Taufiq Kiemas meninggal dunia karena sakit di Singapura pada Sabtu (8/6) lalu.

ant/widodo s jusuf

“Kalau diurut struktur, Wakil Ketua DPR (Pramono Anung -red) dan Ketua Fraksi PDI-Perjuangan (Puan Maha-rani -red) ajalah,” Wakil Ketua Fraksi PDI Perjuangan, Tu-bagus Hasanudin, di Jakarta, Senin (10/6)

Menurut TB Hasanuddin, sesuai aturan, PDI Perjuangan memiliki waktu sekitar 30 hari untuk mengusulkan pengganti. Yang jelas hasil pembicaraan awal dengan para Wakil Ketua MPR, pengganti Taufiq akan dibahas setelah hari ketujuh.

Diakui mantan Sekmil Presiden ke 5 RI ini, PDI Per-juangan akan mengusulkan nama terbaik untuk posisi Ketua MPR. “Semua sudah disiapkan, terserah saja dan harus diramu oleh Bu Mega,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil

Ketua MPR, Hajriyanto me-nyarankan agar politisi yang menggantikan Taufiq Kiemas adalah politisi yang saat ini menjadi bagian pucuk pimpi-nan parpol tersebut, khusus-nya dari Dewan Pertimbangan DPP PDI Perjuangan. “Paling ideal, sosok tersebut berasal dari pimpinan puncak parpol yang berhasil menempatkan wakilnya di DPR. Seperti dari Dewan Pertimbangan DPP PDI Perjuangan,” ujarnya

Namun, politisi Partai Golkar ini tak mau menyebut secara jelas siapa nama kader PDI Perjuangan yang dimak-sud. Hanya saja, akan lebih arif pembahasan soal peng-ganti TK setelah 7 hari pasca meninggalnya TK. “Pimpinan parpol sebaiknya melakukan pembicaraan secara jernih, datar, dan pelan-pelan,”

tuturnya.Penentuan pengganti TK

hendaknya dilakukan dengan musyawarah, bukan voting. “ Waktunya masih panjang dan semuanya mengharap MPR memiliki kewibawaan politik seperti di bawah pimpinan Taufiq Kiemas,” tandas Hajri-yanto lagi.

Rencananya, MPR akan mengirim surat ke Fraksi PDI Perjuangan terkait pengganti Taufiq. Diharapkan, PDI Per-juangan dapat menentukan pilihan, sebulan setelahnya. “Senin pekan depan kirim surat ke Fraksi. Kemudian, minggu ke empat bisa diten-tukan,” pungkasnya.

Diakui Wakil Ketua MPR F-PPP, Lukman Hakim Saefuddin, PDI Perjuangan memiliki waktu 30 hari untuk menentukan pengganti Taufiq Kiemas pada jabatan Ketua MPR. Waktu tersebut dihitung sejak pimpinan MPR menyu-rati fraksi PDI Perjuangan. “Ya waktunya 30 hari,” tegasnya

Wakil Ketua umum PPP ini menambahkan sesuai

aturan UU MD3 dan peraturan tata tertib MPR, pergantian Pimpinan MPR dilakukan bila terjadi halangan tetap seperti diberhentikan, mengun-durkan diri atau meninggal dunia. Pihak yang berhak mengajukan pergantian terse-but adalah fraksi asal. “MPR itu terdiri dari anggota DPR dan DPD, nah karena Pak TK berasal dari FPDI Perjuangan maka FPDI Perjuangan lah yang berhak untuk meng-ajukan nama pengganti,” tuturnya.

Lukman mengakui pihak-nya tidak ingin terlalu lama ada kekosongan kursi Ketua MPR. Namun, ia tetap menyerah-kan semua keputusan kepada Fraksi PDI Perjuangan. “Semua berpulang ke FPDI Perjuangan, jadi FPDI Perjuangan punya pertimbangan tertentu dan saya yakin di sana banyak ke-mungkinan dan pimpinan MPR tidak punya untuk mendukung si a si b, kita menghargai penuh apa yang ditempuh FPDI Per-juangan,” pungkasnya. (gam/abd).

DPR Usul Bentuk Timwas TKI

JAKARTA- Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPR, Puan Maharani dan Wakil Ketua DPR RI, Pramono Anung, merupakan dua nama kuat pengganti Taufiq Kiemas (TK) sebagai calon Ketua MPR RI. Kedua kader partai ini dianggap cocok menggantikan TK.

Menurut dia, lemahnya koordinasi mengakibatkan kerusuhan di Konsulat Jen-deral Republik Indonesia (KJRI) Jeddah, Arab Saudi pada Minggu (9/6), yang me-nyebabkan seorang TKI men-inggal dunia. “Agar kerusu-han tidak terulang lagi, saya mengajak semua pihak mam-pu menahan emosi. Karena, pada dasarnya kekerasan tidak akan menghasilkan penyelesaian,” tandas Rieke dalam keterangan pers di ruang wartawan DPR RI, Ge-dung Nusantara III, Kom-pleks Parlemen, Senayan, Senin (10/6).

Insiden pembakaran plas-tic dan barang bekas di KJRI, kata Rieke lagi, sebagai reaksi atas buruknya kinerja dan koordinasi pemerintah. Bah-kan, pemerintah tidak pu-nya strategi mengantisipasi gejolak seperti itu karena peristiwa seperti ini terjadi setiap tahun. Karena itu per-lu dibentuk Timwas TKI Luar Negeri. “Celakanya mereka tak punya uang. Lalu diminta pulang dan kembali ke PJTKI, agar KJRI mendapat untung,

maka TKI itu memuncak ke-marahannya dengan melaku-kan pembakaran,” ungkapnya

Rieke mengaku sangat kecewa dengan pemerintah. Padahal, sambung Rieke, anggaran perlindungan TKI pun tidak kecil, yaitu sekitar Rp 1 triliun dan berlaku se-cara multiyears, atau selama 5 tahun, atau Rp 200 mili-yar/tahun. “Namun sebagian terserap di Kemenlu,” tegas-nya.

Yang jelas, kata Rieke, DPR segera mendorong dibentuknya Tim Pengawas (Timwas) TKI di luar negeri, sama halnya dengan Timwas skandal Bank Century, agar persoalannya jelas dan tun-tas. “Ya, sama seperti Timwas Century DPR, agar kasus ter-buka, jelas, dan semua harus bertanggung jawab,” tambah Rieke.

Rieke menyesalkan sikap kelembanan pemerintah. Ke-tika pemerintah Arab Saudi memberi kemudahan pun terhadap ratusan ribu TKI over stay tersebut, pemerin-tahan SBY tak memanfaatkan dengan serius, sehingga rak-

yat selalu menjadi korban.Untuk itu, Rieke mende-

sak pemerintah melakukan langkah proaktif, memberi-kan izin pada KBRI/KJRI untuk menerbitkan paspor kepada WNI yang masih be-kerja dengan syarat, mem-buka loket pelayanan yang lebih banyak, menyediakan line komunikasi khusus dan prosedur resmi yang diter-bitkan KJRI dengan langkah-langkah proses amnesti baik yang mau pulang maupun menetap di Saudi, melibat-kan intelejen untuk mengan-tisipasi permainan para calo, dan menambah apersonil relawan dalam melayani TKI tersebut.

Senada dengan Rieke, anggota komisi IX DPR RI FPG mengusulkan diben-tuknya Tim Pengawas TKI yang bekerja untuk men-gotrol kinerja pemerintah terkait perlindungan TKI di luar negeri. Usulan ini terkait dengan aksi pembakaran di KJRI. Dimana pemerintah dinilai tak sanggup menyele-saikan ribuan TKI yang masa tinggalnya habis atau over stay di Arab Saudi. “Pem-bakaran itu sebagai puncak kemarahan TKI karena in-formasi yang salah dari KJRI sendiri, yang berkibat fatal bagi 300 ribuan TKI tak bisa bekerja dan tak bisa memper-panjang masa tinggalnya di Saudi,” kata dia. (gam/cea)

JAKARTA –Pemerintah menyetujui kebijakan pengenaan pajak penghasi-lan (PPh) sebesar 1 persen bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) yang beromzet minimal Rp4,85 milar per ta-hun. Namun kebijakan ini justru akan mematikan kegiatan sector usaha rak-yat. “Pajak UKM sudah ditandatangani oleh Presiden pada awal bulan ini. Su-dah ada nomornya dan tinggal tunggu di Sekretaris Kabinet atau Sekretariat Negara,” kata Staf Khusus Presiden Bi-dang Ekonomi, Firmanzah di Jakarta, Senin (10/6).

Kebijakan pengenaan pajak terhadap UKM ini diusulkan Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen) Kementerian donesia lebih mengandalkan perusahaan besar. Hal ini dinilai menjadi salah satu penyebab an-jloknya perolehan pajak di 2013, karena pertumbuhan ekonomi global melambat mengakibatkan penurunan pendapatan perusahaan-perusahaan besar.

Melambatkan pertumbuhan ekonomi dunia, lanjut dia, secara tidak langsung telah memukul banyak perusahaan besar nasional. “Lihat saja neraca pembayaran kita, ekspornya turun, akhirnya peneri-maan ekspor juga turun. Sehingga, pen-erimaan pajak dari itu memang turun,” tuturnya.

Berdasarkan data pemerintah, pener-imaan pajak 2013 dipastikan tidak sesuai terget yang ditetapkan pada APBN 2013 yang sebesar Rp1.193 triliun. Namun, target tersebut harus direvisi ke bawah menjadi Rp1.139,3 triliun pada RAPBN-Perubahan atau menurun sebesar Rp53,6 triliun.

Lebih lanjut Fuad mengatakan, kondi-si tersebut merupakan gambaran kelema-han dari struktur penerimaan pajak yang sangat tergantung pada perusahaan be-sar. “Memang itu kelemahan dari struktur penerimaan pajak kita, kita banyak (ber-gantung) pada perusahaan besar. Semen-

tara perusahaan kecil seperti UKM (usaha kecil dan menengah) belum banyak mem-bayar pajak,” katanya.

Dengan demikian, tegas Fuad, saat ini pihaknya tengah meningkatkan penyi-siran untuk menambah penerimaan pajak dari sektor non-tradeable, seperti sektor properti. “Saya berharap mereka memba-yar pajak dengan benar. Mudah-mudahan ini bisa menambal penurunan peneri-maan pajak dari sektor ekspor,” ujarnya.

MematikanSementara itu di tempat terpisah,

Direktur Institute For Development Eco-nomic and Financial (Indef), Enny Sri Hartati menilai, kebijakan pengenaan pajak terhadap UKM justru akan memati-kan kegiatan UKM. “Pajak UKM ini sama saja mematikan usaha rakyat. Seharusnya

pemerintah memberikan insentif pada UKM, bukan malah mengenakan pajak. Padahal perusahaan besar sering men-dapatkan insentif pajak,” kata Enny di Ja-karta, Senin (10/6).

Enny beranggapan, kebijakan tersebut menunjukkan bahwa sikap pemerintah justru tidak adil kepada kelompok kecil dan menengah. “Kalau perusahaan besar dapat insentif pajak bermacam-macam, masa insentif ke UKM pelit. Padahal, UKM mampu menyerap tenaga kerja yang cukup besar,” katanya.

Dia berharap, pemerintah mengu-rungkan kebijakan tersebut untuk men-umbuhkan UKM di tengah pertumbuhan ekonomi nasional yang membaik. “Kalau UKM tidak dikenakan pajak, maka kegi-atan usaha ini akan terus hidup dan ek-spansif,” ujarnya. (gam/bud)

USAHA KECIL MENENGAH

Presiden Menyetujui Pajak Bagi Pelaku UKM

BOGOR - Ketua Pusat Pe-laporan dan Analisis Tran-saksi Keuangan (PPATK) M Yusuf mengungkapkan pihak kepolisian saat ini lebih peduli menggunakan UU Tin-dak Pidana Pencucian Uang (TPPU) untuk mengusut harta kejahatan hasil korupsi dibanding penegak hukum lainnya.

“Kepolisian saat ini lebih peduli, karena sering mem-inta informasi untuk men-gusut adanya tindak pidana pencucian uang,” kata M Yu-suf, saat acara diskusi dengan media massa di Bogor, Senin.

M Yusuf mencontohkan kasus “LS” (labora Sitorus) yang PPATK laporkan lang-sung ditanggapi oleh Kapolri sendiri langsung menyatakan akan memprosesnya.

“kasus LS, Kapolri sendiri menyatakan Pak Yusuf siap menindaklanjuti,” katanya.

Dia mengungkapkan bah-wa dulu kurang mengguna-kan UU TPPU karena kurang-nya pengetahuan penyidik dan terkendala banyaknya KTP Palsu.

“Setelah adanya e-KTP pelaku tidak bisa memalsu KTP lagi sehingga penggu-naan UU TPPU mengalami kemajuan dalam pengusutan hasil pencucian uang oleh

kepolisian,” katanya.Sedangkan KPK, kata M

Yusuf, baru berani menggu-nakan UU TPPU setelah pi-haknya bertemu selama em-pat kali untuk menjelaskan pentingnya penggunaan UU TPPU ini.

“Dulunya ngak berani, saya yakinkan-saya yakinkan, akhirnya berani,” ungkapnya.

Dia berharap para pene-gak hukum hukum, dari poli-si, jaksa, KPK hingga hakim lebih aktif untuk mengguna-kan UU TPPU dalam mengu-sut harta kekayaan para ter-dakwa yang menggelapkan harta kekayaannya dari hasil korupsi.

M Yusuf mengatakan

bahwa penggunaan UU TPPU dalam pengusutan harta ke-kayaan pelaku pencucian uang akan dapat dilacak se-hingga negara menerima hasilnya.

“Contohnya kasusnya Ba-hasyim, kasus Gayus berapa miliar yang diterima kembali oleh negara dengan penera-pan UU TPPU,” katanya.

Untuk itu, M Yusuf, mem-inta kepada media massa un-tuk terus menyuarakan agar para penegak hukum un-tuk menggunakan UU TPPU dalam mengusut harta hasil korupsi.

M Yusuf mengatakan bahwa progres UU TPPU se-jak 2010 mengalami kema-juan yang cukup pesat diban-ding dengan UU sebelumnya yang dikeluarkan pada 2003.

“Memang kami akui bahwa pasal-pasal dalam UU TPPU tahun 2003 susah di-pahami, sehingga diperbaiki pada UU TPPU 2010 sehingga progres sangat bagus,” ung-kapnya.

M Yusuf juga menga-takan bahwa keberhasilan UU TPPU ini juga hasil me-dia massa terus menyuara-kan manfaatnya, sehingga penegak hukum tidak bisa mengelaknya lagi untuk tidak menggunakannya.

HUKUM

PPATK: Polisi Lebih Peduli Gunakan UU TPPU

JAKARTA- Pemerintah tidak serius mengaplikasi-kan program amnesti bagi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi. Bahkan anggota Komisi IX DPR RI Rieke Diah Pitaloka menuding kinerja pemerinyah sangat lemah. Karena itu, dia mengu-sulkan agar dibentuk tim pengawas (timwas) TKI.

PENGGANTI TK

Pramono dan Puan Layak Jadi Ketua MPR

PEMERIKSAAN EDI SISWADI. Mantan Sekretaris Daerah Pemerintah Kota Bandung Edi Siswadi meninggalkan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi usai menjalani pemeriksaan di Jakarta, Senin (10/6). Edi Siswadi diperiksa sebagai saksi dalam dugaan perkara suap penanganan kasus Bansos di Pengadilan Negeri Bandung.

ant/wahyu putro a

SELASA11 JUNI 2013 NO.0135| TAHUN II 13EKONOMI

BII MAYBANK BALI MARATHON 2013. Presiden Direktur PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) Dato’ Khairussaleh Ramli (kedua kiri) didampingi Race Director BII Maybank Bali Marathon Satyo Haryo Wibisono (kanan) dan Direktur Thila Nadason, memberikan keterangan pers tentang persiapan akhir BII Maybank Bali Marathon, di Jakarta, Senin (10/6). Lomba lari marathon internasional di Gianyar Safari & Marine Park Bali, 16 Juni 2013 tersebut mempertandingkan nomor full marathon (42,195km), half marathon (21,0975km), dan children sprint (10km) dan akan diikuti lebih dari 3.000 pelari dari 42 negara untuk memperebutkan total hadiah Rp1.508.612.000 atau setara 153,940 dolar AS.

BMBM 2013 memberikan kesempatan yang lebih besar bagi pelari dalam negeri un-tuk mencatatkan namanya di daftar para pemenang dengan memperluas kategori dan per-ingkat. Disamping kategori Nasional, BMBM 2013 juga menyediakan hadiah untuk kategori Master Nasional un-tuk usia di atas 40 tahun, de-ngan masing-masing kategori menyediakan hadiah bagi per-ingkat pertama hingga kelima. Sementara di kategori Open menyediakan hadiah untuk peringkat pertama hingga ketiga. Dengan demikian akan terdapat 78 pemenang dalam

BMBM 2013. Total hadiah yang akan diberikan adalah sebesar Rp1.508.612.000 (atau setara dengan USD 153,940).

Menurut Dato’ Khairus-saleh Ramli, perluasan kate-gori dan peringkat merupakan bentuk apresiasi BII kepada para peserta dalam negeri pada satu-satunya lomba marathon internasional di Bali. BII Maybank Bali Mara-thon sendiri diselenggarakan berangkat dari tidak adanya event lari nomor marathon berskala internasional lebih dari 20 tahun lalu. Sebelum ada BII Maybank Bali Mara-thon, untuk bisa mengikuti

lomba marathon, penggemar lari di tanah air harus ke luar negeri, seperti ke Singapura, Thailand, Malaysia dan seki-tarnya.

Dalam BMBM 2013, BII juga memodifikasi rute lomba 10K sehingga memungki-kan para peserta untuk juga masuk ke daerah pedesaan. Para pelari 10K juga memiliki kesempatan merasakan at-mosfer yang dirasakan pelari full marathon dan half mara-thon. Mereka dapat berlari melewati daerah persawahan dengan pemandangan alam yang indah serta keramahan masyarakat Bali yang meny-ambut peserta dengan penuh antusias dengan berbagai atraksi kesenian.

Pada BMBM 2013 BII juga akan membenahi infrastruktur lomba, termasuk manajemen water station yang lebih baik sehingga dapat mengoptimal-kan dukungan kepada para pelari. Disamping itu juga meningkatkan traffic manage-

ment di sekitar tempat lomba dapat memperbaiki arus lalu lintas di sekitar daerah lomba. Sesuai standar penyelengga-raan marathon internasional, pada BMBM 2013 juga dise-lenggarakan race expo di tem-pat yang lebih besar sehingga race expo dapat berfungsi se-bagai sarana bagi pelari dari berbagai penjuru dunia untuk dapat saling berinteraksi, bu-kan sekedar pengambilan per-lengkapan lari. Race expo juga akan dilengkapi media center yang akan mendukung peker-jaan rekan-rekan media baik media lokal, nasional hingga internasional yang meliput.

Menurut Dato’ Khairus-saleh, “Upaya pembenahan kualitas lomba dilakukan BII dengan memperhatikan pen-galaman yang terjadi dan juga masukan dari para peserta lomba pada penyelenggaran lomba sebelumnya sehingga diharapkan dapat mening-katkan kualitas lomba pada BMBM 2013.” (gam)

BII Sediakan Hadiah USD153,940JAKARTA-PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) menyediakan total hadiah USD153.940 bagi para pemenang BII Maybank Bali Marathon 2013 (BMBM 2013) yang akan diselenggarakan pada 16 Juni 2013 mendatang. Sekitar lebih dari 3.000 pelari dari 42 negara akan mengikuti lomba mara-thon internasional ini. Jumlah ini meningkat 50% dibanding 2.000 pelari pada tahun sebelumnya.

JAKARTA-Keinginan per-bankan nasional memperluas pasarnya secara regional di-perikarakan tidak akan mu-dah selama sector rill belum melakukan ekspansi usaha ke luar negeri. Sebab untuk bisa langsung melayani nasabah domestik di salah satu ne-gara, bank itu membutuhkan perusahaan-perusahaan asal Indonesia sebagai basis na-sabah. “Jadi harus punya na-sabah dulu. Karena itu, sek-tor riil dulu masuknya,” ujar Ketua Umum Perhimpunan Bank-bank Nasional (Perba-nas) saat ditemui disela-sela acara konferensi Press Jazz Gunung Indonesia di Hotel Kempinski, Jakarta, Senin (10/6).

Menurut dia, untuk bisa menembus pasar regional tidak bisa hanya mengandal-kan perbankan saja. Karena harus dimulai oleh sektor rill juga, seperti Garuda, Tel-kom dll masuk regional dulu. “Baru nanti bank ngikut, kan bank follow the trade (indus-tri) dulu,” kata dia.

Dia menjelaskan, per-bankan nasional harus tetap mengembangkan pasar domestik selain ekspansi

secara regional. Pengua-tan pasar domestic harus dilakukan seiring dengan pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 2015. Jika tidak ada langkah antisipasi maka perbankan nasional akan keteteran menghadapi ketatnya per-saingan industry perbankan di ASEAN. “Kita termasuk ekonomi terbesar di ASEAN, jangan sampai tuan rumah itu tidak menguasai. Untuk jangka menengah panjang, kita harus bisa ekspansi ke luar ASEAN, jangan sam-pai orang masuk terus. Tapi dalam waktu pendek me-mang penting untuk fokus di pasar domestik,” jelas dia.

Sigit mengingatkan pemerintah agar segera bisa memutuskan kenaikan harga bahan bakar minyak. Sebab ketidakpastian pada kenai-kan harga BBM bersubdisi kembali menekan nilai tukar rupiah. “Saya ingat waktu acara di IBEX kami ingatkan pemerintah apakah kenaikan bbm mau naik atau tidak, pelemahan ini kan dampak ketidakpastian,” imbuh dia.

Sigit menambahkan, se-lain karena dampak ekonomi

global. Kondisi ekonomi di tanah air juga sangat berpen-garuh pada kestabilan nilai tukar. “Saya minta sih segera putuskan kenaikan harga, ka-rena kalau tidak pasar akan terus merespon,” tukas Sigit.

Lebih lanjut Sigit menam-bahkan, tekanan nilai tukar juga akan berdampak pada tingginya biaya operasi mon-eter BI. “Ini yang menyebab-kan tergerusnya cadangan devisa (cadev) kita,” imbuh dia.

Sigit mengaku sudah me-minta secara resmi ke pemer-intah agar segera mengambil kepututsan mengenai ke-naikan harga BBM. Dimana pernyataan ini dikatakan saat menyampaikan sambutan pada pembukaan Indonesia Banking Expo (IBEX) 2013. “Permintaan bankir sebagai pelaku industri perbankan kepada pemerintah, khu-susnya terkait dengan per-soalan subsidi BBM. Dengan adanya kepastian soal kenai-kan harga BBM, maka kerja keras pemerintah selama ini bisa terealisasi. Namun se-baliknya, jika seperti saat ini, masih dalam ketidakpastian,” pungkas Sigit. (gam)

UntUk Bisa Ekspansi di REgional

Perbankan Butuh Dukungan Sektor Riil

JAKARTA - AIA Financial mencatat kon-tribusi bancassurance terhadap pertumbuhan bisnis AIA Financial sebesar 50 persen. Se-mentara 40 persennya disumbangkan melalui distribusi keagenan dan sisanya berada pada distribusi corporate solution, dan market-ing direction. Namun demikian perusahaan tidak bisa menyebutkan berapa angka per-tumbuhannya. “Kontribusi distribusi pada penjualan produk asuransi AIA Financial ini cukup didominasi oleh distribusi bancassur-ance. Makanya AIA Financial fokus dengan pertumbuhan bancassurance, ini terlepas dari pengembangan semua distribusi,” ujar Chief Marketing Officer AIA Financial Ade Bungsu usai acara penandatanganan kerjasama pe-luncuran produk “bancassurance” di QNB Ke-sawan Tower, Jakarta, Senin (10/6).

Dia berharap, kerjasama AIA Financial dan QNB kesawan memberikan benefit bagi perusahaan. “Target premi kami berapa, itu tidak bisa diberitahukan. Yang pasti, dengan penambahan mitra baru ini kami akan menin-gkatkan hasil penetrasi produk kita. Akan ada pertumbuhan positif,” tukas Ade.

Menurut dia, untuk memperbesar pen-etrasi produk AIA Financial, perusahaan mel-akukan kerjasama dengan beberapa bank. Ker-jasama dengan bank ini bertujuan mendorong pertumbuhan premi dalam kedepannya.

Hingga saat ini kata dia, sudah ada bebera-pa yang melakukan kerjasama seperti Bank

BJB, ANZ, Bank Saudara, BNI, CIMB Niaga dan QNB Kesawan. “Kami untuk kedepannya nanti akan ada rencana menambah kerjasama. Memang kita belum tahu dengan siapa. Kita terus membuka lebar peluang-peluang yang ada untuk bisa bekerjasama”, jelas Ade.

Sementara itu, Presiden Direktur AIA Fi-nancial Carl Gustini mengatakan kemitraan strategis ini didasari atas kesamaan visi anta-ra AIA dengan Bank QNB yakni membantu memenuhi kebutuhan proteksi dan tabun-gan pada setiap tahap kehidupan masyarakat Indonesia. “Kemitraan strategis ini adalah kolaborasi dari kekuatan AIA Financial se-bagai bagian dri AIA Group yang merupakan kelompok perusahaan asuransi jiwa pan-asia Independen terbesar di dunia dan QNB Kes-awan sebagai bagian dari salah satu grup bank terkuat di dunia,” tukas Carl.

Acting CEO QNB Kesawan (Pejabat Se-mentara) Azhar Abdul Wahab mengatakan, kerjasama bancassurance ini memperluas penawaran produk asuransi jiwa melalui para nasabah QNB Kesawan. “Kerjasama ini meru-pakan bagian dari komitmen Bank untuk meningkatkan kegiatan perbankan di Indone-sia,” ujar Azhar.

Azhar menjelaskan, kerjasama ini dapat melengkapai kebutuhan proteksi nasabah ser-ta memperdalam hubungan antar Bank QNB dengan para nasabahnya agar terus menjadi bank pilihan utama bagi nasabah QNB. (gam)

BancassURancE

Sumbang 50 Persen Pertumbuhan Bisnis AIA

PEMBUKAAN IBEX 2013. Wapres Boediono (tengah) didampingi Ketua Perbanas Sigit Pramono (kanan) mendapat penjelasan dari Direktur Teknologi dan Operasi Bank Mandiri Kresno Sediarsi (kiri) pada pembukaan Indonesia Banking Expo (IBEX) 2013 di Jakarta Convention Center. IBEX 2013 berlangsung 23-25 Mei 2013 dengan tema penguatan struktur perbankan nasional untuk meningkatkan daya saing dalam mengadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

JAKARTA-Kesiapan pengu-saha Indonesia berkompetisi di pasar bebas ASEAN Eco-nomic Community yang akan berlaku pada 2015 mendatang diragukan. Pasalnya, pengu-saha dalam negeri belum siap dibanding pengusaha dari se-jumlah negera di Asia Teng-gara “Kami belum siap seperti pebisnis dari negera lain. Aso-siasi meminta agar mereka bisa berkomunikasi dengan pemer-intah terkait dengan persiapan menjelang AEC 2015,” kata Ketua Komite Tetap Koordinasi Himpunan dan Dewan Bisnis Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bayu Prawira Hie di Jakarta, Senin (10/6).

Bayu berharap, pemer-intah mesti berperan aktif mendorong pengusaha dalam negeri untuk meningkatkan kesiapannya dalam menyam-

but AEC 2015. Selain kesiapan dari sisi pelaku usaha, jelas Bayu, sejauh ini infrastruktur pendukung bisnis di Indone-sia terbilang masih tertinggal dari beberapa negara anggota ASEAN lainnya.

“Produksi lokal juga belum efisien, karena in-frastruktur belum memadai. Pembangunan jalan dan listrik juga kurang baik, sehingga un-tuk bersaing secara bebas de-ngan negara lain juga belum siap,” tutur Bayu.

Lebih lanjut Bayu menga-takan, pemerintah perlu un-tuk mendorong pembangunan pabrik-pabrik yang berorien-tasi pada peningkatan daya saing, sehingga hasil produksi memenuhi standar ekspor. “Pembangunan pabrik juga akan meningkatkan penyera-pan tenaga kerja,” imbuhnya.

Sementara itu di tem-pat yang sama, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Koor-dinator Asosiasi, Noke Ki-royan mengatakan, persiapan menuju kompetisi di lingkup ASEAN harus dilakukan se-cara sinergis oleh seluruh el-emen. Sehingga, tambah dia, pemerintah dan pengusaha perlu berdialog untuk saling memberi masukan terkait per-siapan menghadapi AEC 2015.

“Apa yang akan dilaku-kan oleh pemerintah terkait Masyarakat Ekonomi ASEAN (AEC) dan kami juga akan memberikan masukan,” ucap Noke.

Menurut Noke, terkait de-ngan persiapan menuju AEC 2015, Kadin sudah menga-gendakan untuk menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) untuk dapat ber-

dialog dan mendengar penje-lasan dari pemerintah. Ren-cananya, Rakornas ini nanti akan mengundang Menteri Perdagangan, Menteri Per-industrian dan Badan Koor-dinator Penanaman Modal (BKPM).

“Rakornas nanti akan di-adakan di Bogor dan akan di-hadiri oleh perwakilan dari 180 asosiasi perusahaan dan profesi yang sudah tergabung dalam Kadin dan juga asosia-si-asosiasi lain,” kata Noke sembari mengatakan bahwa Rakornas tersebut akan mem-bahas gambaran umum pem-berlakuan AEC 2015.

Sebelumnnya, Ketua Umum Kadin, Suryo Bambang Sulisto juga meragukan kesiapan In-donesia memasuki pasar be-bas ASEAN tersebut. Pasalnya, hingga kini belum tampak adanya upaya dari pemerin-tah dan dunia usaha dalam mengintegrasikan program menuju AEC. “Indonesia masih harus berbenah karena sek-tor swasta masih jauh berada di luar lingkaran pengambilan keputusan oleh negara,” ujar Suryo di Jakarta, baru-baru ini.

Indonesia memang ditun-tut untuk lebih serius mem-persiapkan diri menghadapi AEC 2015, apalagi data World Economy Forum (WEF) me-nyebutkan bahwa daya saing Indonesia berada di urutan 55 dunia pada 2008. Kemudian menjadi peringkat ke-50 dunia di 2012. Indonesia masih jauh tertinggal dari Singapura yang ada di peringkat ketiga dunia, Malaysia ke-25 dan Thailand urutan ke-38. (gam/bud)

asEan Economic commUnity

Kadin: Pengusaha RI Tak Siap Hadapi Pasar Bebas ASEAN

SELASA 11 JUNI 2013 NO.0135| TAHUN II14 TAPAL KUDA

MERPATI EL TARI KUPANG. Petugas berada di sisi Pesawat Merpati Nusantara Airlines (MNA) yang tergelincir dan patah di landasan pacu Bandara El Tari Kupang, NTT, Senin (10/6). Pesawat jenis M60 dengan nomor penerbangan MZ 5617 itu terbang dari Ngada, Flores, membawa 46 penumpang dan empat kru. Tidak ada korban jiwa dalam insiden itu, tetapi sedikitnya 25 orang terluka.

Kepala Bagian Humas dan Infokom Kabupaten Lamon-gan Muhammad Zamroni mengatakan dua sekolah yang mendapat penghargaan itu melengkapi instansi Pemkab Lamongan yang juga men-erima penghargaan Adipura Kencana dari pemerintah.

“Penghargaan ini lang-sung diterima Bupati La-mongan Fadeli dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

di Jakarta hari ini, dan bersa-maan dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup,” katanya.

Ia menjelaskan penghar-gaan Adiwiyata ini sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap pentingnya penghi-jauan di lingkungan sekolah, sehingga diharapkan akan dii-kuti sekolah lain dalam men-dukung program penghijauan sehingga sekolah semakin se-

juk, nyaman dan asri.Sementara untuk Adipu-

ra, Zamroni mengaku sudah enam kali mendapatkan peng-hargaan yang sama, dan tahun ini merupakan yang ketujuh, serta merupakan pencapa-ian terbaik karena Lamongan menjadi satu-satunya kota ke-cil di Indonesia yang menda-patkan pengharagan tersebut.

“Pak Bupati menyampai-kan rasa terima kasih kepada seluruh masyarakat Lamon-gan yang telah menciptakan lingkungan hijau, bersih, teduh, dan nyaman,” katanya.

Rencananya, piala Adipura bersama dua penghargaan Adiwiyata Mandiri akan diarak keliling Lamongan pada Kamis

(13/10), selanjutnya juga diar-ak keliling seluruh kecamatan sebagai wujud apresiasi kepa-da masyarakat.

“Pawai nantinya akan be-rakhir pada Senin (17/10) di Alun-alun Lamongan, dan bersamaan pula diadakan pesta rakyat dengan makan-makan secara gratis serta ditampilkan kesenian dari La-mongan,” katanya.

Selain Lamongan, Kota Surabaya dan Tangerang juga meraih Adipura Kencana un-tuk kategori Kota Metropoli-tan, kemudian untuk kategori kota besar diraih Kota Malang dan Balikpapan, serta Kota Tu-lungagung dan Bontang untuk kategori kota sedang. (ant/rah)

Dua Sekolah Dapat Adiwiyata Mandiri Nasional LAMONGAN - Sebanyak dua sekolah di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, yakni SMP Negeri 2 dan SD Negeri Made 3 meraih penghargaan tertinggi di bidang penghijauan, yakni Adiwiyata Mandiri Na-sional dari Kementerian Lingkungan Hidup, Senin.

SINGARAJA - Petugas Kepolisian Sektor Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali, menangkap dua pelaku pen-curian saat hendak kabur melalui Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

“Dua pelaku ini menjalan-kan aksinya di beberapa tem-pat di Gerokgak,” kata Kepala Polsek Gerokgak Komisaris Putu Juen saat dihubungi dari

Singaraja, Kabupaten Bule-leng, Senin.

Menurut dia, kedua pelaku berinisial AC (20) dan Al (17) yang ditangkap pada Minggu (9/6) malam itu su-dah masuk dalam daftar pen-carian orang (DPO).

“Mereka kami tangkap saat baru turun dari bus yang mereka tumpangi dari Bali,” kata Putu Juen didampingi Kepala Unit Reserse Krimi-

nal Polsek Gerokgak Ajun Komisaris Ketut Teja Adn-yana.

Pelaku yang saat itu bera-da di terminal bus Pelabuhan Ketapang langsung diboyong ke Bali dan dijebloskan ke sel tahanan Mapolsek Gerokgak.

“Setelah menjalankan aksinya, pelaku menjual barang-barang curiannya di Denpasar,” kata Putu Juen menambahkan. (ant/rah)

KRIMINALITAS

Polisi Bali Tangkap Pencuri

SURABAYA - PT Perke-bunan Nusantara X (Pers-ero) melakukan revitalisasi besar-besaran terhadap Pabrik Gula Kremboong di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, guna meningkatkan kapasitas produksinya pada musim giling 2013.

Direktur Utama PTPN X (Persero) Subiyono kepa-da wartawan di Surabaya, Minggu menjelaskan ka-pasitas produksi PG Krem-boong yang sebelumnya hanya 1.600 ton tebu per hari, kini mampu ber-produksi hingga 2.300 ton tebu per hari.

“Revitalisasi mesin-mes-in di PG Kremboong meng-habiskan investasi lebih kurang Rp145,3 miliar. PG Kremboong yang berdiri se-jak tahun 1847 adalah rep-resentasi dari PG-PG berka-pasitas kecil di Indonesia, terutama di Pulau Jawa,” katanya.

Pada giling 2013, PG Kremboong menargetkan produksi gula 29.316,9 ton dengan rendemen rata-rata 8,36 persen. Jumlah itu meningkat dibanding produksi tahun lalu sekitar 20.039 ton gula dan rende-men 7,95 persen.

PG Kremboong juga mencatat pertumbuhan laba cukup tinggi, dari sekitar Rp4,55 miliar pada 2011 menjadi Rp10,01 miliar di tahun buku 2012.

Proyek revitalisasi salah satu dari 11 pabrik gula yang dikelola PTPN X itu menda-pat apresiasi dari Menteri BUMN Dahlan Iskan saat melakukan kunjungan akhir pekan lalu.

Dahlan ingin upaya re-vitalisasi pabrik gula diop-timalkan agar pembaruan permesinan bisa menghasil-kan kinerja yang lebih mak-simal.

“Sudah saya lihat mesin-mesinnya, bagus. Ke depan harus dijaga agar kinerjanya naik. Dulu PG Kremboong mengalami kesulitan, mu-dah-mudahan dengan mesin baru bisa tambah bagus,” katanya dalam kunjungan ke PG tersebut.

Subiyono menambah-kan banyak sekali pabrik gula berkapasitas ke-cil kisaran 1.500 ton tebu per hari, sehingga keber-hasilan revitalisasi PG Kremboong bisa menjadi model pengembangan pabrik-pabrik tersebut.

“Revitalisasi PG Krem-boong akan menjadi mod-el pengembangan pabrik gula berkapasitas kecil menjadi skala menengah dengan bisnis yang luas, yaitu tidak hanya meng-hasilkan gula, tapi juga listrik,” ujarnya.

Revitalisasi mesin di PG Kremboong, antara lain meliputi penggantian

mesin uap menjadi elek-tromotor, mengganti mesin boiler bertekanan rendah dengan yang tinggi, serta mesin saringan nira men-tah diganti menjadi lebih modern.

Selain itu, PG Krem-boong juga melakukan penggantian mesin putaran yang semula 18 unit mesin manual menjadi dua unit mesin otomatis berkapasitas 1.500 kilogram per siklus, dan mesin pengemasan gula diganti dari yang sistem ter-buka menjadi tertutup agar produk gula lebih steril dan higienis.

Subiyono menjelas-kan revitalisasi PG Krem-boong berdampak pada empat aspek, yakni pening-katan kapasitas produksi, penyimpanan energi yang bisa menghasilkan listrik, efisiensi energi, dan kuanti-tas serta kualitas gula lebih bagus.

“Pengembangan PG Kremboong akan diin-tegrasikan dengan PG Watoetoelis dan PG Toe-langan, yang ketiganya masuk ‘Klaster Delta’. Skemanya, PG Kremboong sebagai pusat pengem-bangan co-generation un-tuk mengolah ampas tebu menjadi listrik, kemudian PG Watoetoelis dan Toe-langan menjadi pemasok ampas tebunya,” katanya. (ant/rah)

GULA

PTPN X Revitalisasi Mesin Produksi PG Kremboong

JOMBANG - Komisi Pe-milihan Umum (KPU) Ka-bupaten Jombang, Jawa Timur, menetapkan pa-sangan Nyono Suharli Wihandoko dengan Mund-jidah Wahab (NO-AH) me-menangi Pemilu Kepala dearah (Pilkada) Jombang yang diselenggarakan pada 5 Juni 2013.

“Berdasarkan hasil re-kapitulasi yang dilakukan KPU, memastikan pasan-gan NO-AH memenangi Pilkada Jombang,” kata Ketua KPU Kabupaten

Jombang Machwal Huda di Jombang, Senin.

KPU telah melakukan rekapitulasi atau penghi-tungan suara. Pasangan Nyono Suharli - Mundjidah Wahab (NO-AH) berhasil memenenangkan pilkada dengan perolehan 401.576 suara atau 59,54 persen. Hasil itu tidak jauh ber-beda dari hasil hitung ce-pat yang dilakukan oleh PusDeHam (Pusat Studi Demokrasi dan HAM) de-ngan hasil 58,47 persen.

Sementara itu, pasan-

gan Widjono Soeparno - Sumrambah (WI-RA) memperoleh 234.819 su-ara atau setara 34.82 persen, dan pasangan dan Munir Alfanani - Wiwik Nuariati(Muk-ti) menda-patkan 38.039 suara atau 5,64 persen.

Machwal juga menga-takan untuk golput dalam Pilkada Jombang dinilai cukup kecil sekitar 29 persen. Hal ini turun dari-pada pilkada sebelumya sekitar 30 persen. Jumlah suara yang tidak sah sebe-

sar 27.307, sedangkan su-ara sah sebanyak 674.434. Dengan ini, jumlah total suara sebesar 701.741.

“Jumlah daftar pemilih tetap (DPT) di Jombang sebesar 998.463 pemil-ih. Jadi tingkat golput di Pilkada Jombang ini hanya 29 persen saja,” ujarnya.

KPU akan melakukan rapat pleno untuk me-netapkan hasil penghi-tungan manual tersebut. Untuk selanjutnya, hasil itu akan dikirimkan ke Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah (DPRD) Kabupaten Jombang untuk dilakukan pelantikan.

Proses rekapitulasi suara yang dilakukan di kantor KPU Kabupaten Jombang berjalan dengan lancar. Tiga saksi dari masing-masing pasan-gan calon menerima hasil penghitungan tersebut.

“Hasil penghitungan ini tidak jauh beda de-ngan milik tim kami, dan kami terima hasil peng-hitungan KPU tersebut,”

kata saksi dari tim WI-RA M Sofwan.

Sementara itu, penga-manan saat penghitun-gan juga cukup ketat. Ada sekitar 100 personel polisi dari Polres Jombang yang diterjunkan untuk pengamanan. Walaupun tidak ada kerusuhan saat penghitungan suara, poli-si tetap siaga.

Pilkada Jombang dilak-sanakan pada 5 Juni 2013. Pilkada itu diikuti oleh tiga pasangan calon, di antaranya pasangan Mu-

nir Alfanani dan Wiwik Nuriati, pasangan Nyono Suharli Wihandoko de-ngan Mundjidah Wahab, dan pasangan Widjono Soeparno dengan Sum-rambah.

Para pemilih itu mem-berikan hak suaranya di 2.144 tempat pemungu-tan suara (TPS). Pilkada itu melibatkan 105 orang petugas pemilihan ke-camatan (PPK) serta 918 panitia pemungutan suara (PPS) yang tersebar di 21 kecamatan. (ant/rah)

PILKADA

KPU Tetapkan Pasangan Nyono Suharli - Mundjidah Wahab Unggul

SELASA 11 JUNI 2013 NO. 0135 | TAHUN II 15OPINI

APemimpin Redaksi Abrari, Wakil Pemimpin Redaksi Zeinul Ubbadi, Redaktur Ahli M. Husein, Redaktur Pelaksana Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari, Sekretaris Redaksi Benazir Nafilah, Tata Letak Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Desain Grafis Ach. Sunandar, M. Farizal Amir, Fotografer Mahardika Surya Abriyanto, Website Hairil Anwar, Biro Sumenep Hayat (Kepala) Syah A. Latief, Syamsuni, Junaidi, Biro Pamekasan G. Mujtaba (Kepala), Muhammad Fauzi, Biro Sampang Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H, Junaidi, Holis, Biro Bangkalan Moh. Ridwan (Plt. Kepala), Doni Harianto, Biro Surabaya Hana Diman (Kepala), Ari Armadianto, I Komang Aries Dharmawan, Viane Cara Rima Pamela, Joeli Hidayati, Agus Setyawan, I Made Ardhiangga Probolinggo Pujianto Biro Jakarta Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy Kontributor Sugianto (Bondowoso) FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia), Manajer Pemasaran Moh. Rasul Accounting Ekskutif Deddy Prihantono, Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim, (Pamekasan) Siti Farida, (Sampang), Taufiq (Bangkalan) G. A. Semeru (Surabaya) Penerbit PT. Koran Madura, Komisa-ris Rasul Djunaidi, Direktur Utama Abrari, Direktur Keuangan Fety Fathiyah, Alamat Redaksi Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, email [email protected], [email protected], Telepon/Fax (0328) 6770024, No. Rekening BRI 009501000029560, NPWP 316503077608000 http://www.koranmadura.com/ | Wartawan Koran Madura dibekali ID Card (kartu pengenal) dan tidak diperkenankan menerima imbalan berupa apapun dari narasumber

salam songkemMengatasi Hutang

Rakyat Indonesia pantas menangis. Sebab, Pemerintah Indonesia setiap tahun terus menimbun hutang. Bay-angkan pada tahun 2012 saja, hutang Indonesia sudah

mencapai Rp 1.944,14 triliun. Tahun 2013, negera ini bukan melunasi hutang, bahkan menambah hutang baru yang leb-ih fantastis. Tidak tanggung-tanggung, dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (RAPBN) 2013 tercatat sudah mencapai 341, 7 triliun.

Hutang tersebut dalam bentuk Surat Berharga Negara (SBN). Besarnya sudah sebesar Rp 341,7 triliun. Padahal posisi putstanding utang pemerintah hingga 2013 telah mencapai 2.023 triliun. Bukan main lilitan hutang negara kita ini.

Hutang sebanyak itu, menunjukkan pondasi perekonomian Indonesia sangat rapuh. Ini terjadi karena kualitas pembayaran utang tidak menunjukkan perbaikan. Juga menjadi bukti kega-galan pemerintah dalam menangani masalah perekonomian negara. Bila masalah hutang luar negeri ini tidak bisa diantisi-pasi dan terus terjadi, berpotensi menimbulkan gejolak.

Lemahnya pemerintah mengurus masalah ekonomi karena dipengaruhi faktor SDM, bukan dipicu oleh faktor SDA. Sebab bumi Indonesia sangat subur, namun karena pengelolaannya yang tidakbenar, maka SDA yang unggul menjadi tidak begitu berarti, bahkan tak mampu mencukupi kebutuhan negaranya sendiri. Kesalahan memilih dan menempatkan para ekonom di sektor penting perekonomian, telah berakibat fatal dan mem-buat hancur pondasi ekonomi negeri ini.

Padahal menurut Schneider, Indonesia sangat mampu melunasi hutang-hutangnya. Namun karena faktor kes-alahan (human error), maka hutang luar negeri Indonesia bukannya teratasi, tapi justeru terus bertambah. Memang sangat miris, ibaratnya negeri ini sebuah tikus yang mati di lumbung padi. Negeri ini berdiri tegak di atas bumi yang subur, namun ternyata masih dibelit hutang triliunan yang tak kunjung terlunaskan.

Karena itulah, pada masanya dulu, Mantan Menko Pereko-nomian Kwik Kian Gie menyatakan hutang-hutang Indonesia akan sulit diatasi, meski sebenarnya ada kemampuan untuk melunasinya. Sulitnya mengatasi masalah hutang itu, karena sudah berpuluh-puluh tahun lamanya, hutang Indonesia tidak disebut hutang dalam APBN, tetapi pemasukan pembangunan dalam negeri. Hutang disebut pemasukan pembangunan, itu penipuan namanya. Anggaran harus berimbang, biar disebut berimbang, pemerintah telah melakukan penipuan sebutan hutang dengan pemasukan pembangunan, karena yang terjadi sebenarnya anggaran minus ditutup dengan hutang.

Maka, perlu segera ada penataan ulang. Para pemimpin ne-gara Indonesia sudah waktunya membenahi perekonomian In-donesia. Anggaran yang tak perlu mesti dipangkas. Namun, itu juga tak akan banyak menunjang apabila para pejabat korup masih banyak menguasai jabatan penting di negeri ini. Meng-harap hutang luar Indonesia terlunasi menjadi nyata seiring dengan bersihnya koruptor dari bumi Indonesia ini. (*)

Listrik Belum Merakyat

Setiap orang mengharapkan penerangan listrik. Akan teta-pi, hingga saat ini, ternyata tidak semua masyarakat bisa menikmatinya. Sebab listrik realitanya masih milik kalan-

gan tertentu. Bila listrik masih dinikmati orang-orang tertentu dan di daerah tertentu, itu artinya listrik masih belum meraky-at. Memang, listrik masih menjadi masalah nasional.

Di Lepumbusu Kelisoke, calon kecamatan baru di NTT, ter-dapat sepuluh desa yang hingga kini belum tersentuh listrik. Demikian juga di kawasan kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, juga ditemukan ribuan warga di 10 desa di sana belum bisa menikmati listrik. Juga di Jawa Timur, yang pada tahun 2013 mendapat jatah anggaran Rp 85-Rp 100 miliar untuk program jaringan listrik masuk desa (lindes), ternyata juga tak menjadi jaminan semua warga Jatim mendapatkan listrik, ka-rena dana sebesar itu, menurut Manajer Komunikasi Hukum dan Administrasi PT PLN Distribusi Jatim Noerdajanto hanya cukup untuk menyambung tiga sampai empat desa. Padahal yang membutuhkan listrik di Jatim masih sangat banyak.

Di Madura, dari 219.439 KK, yang teraliri listrik masih sekitar 129.522 KK. Memang, di Madura listrik masih men-jadi masalah. Tanpa menafikan daerah lain yang belum bisa menikmati listrik, di Kepulauan yang ada di Sumenep misalnya, warga di sana masih hidup menggunakan lampu teplok. Belum ada tenaga PLN yang bisa menyentuh kehidu-pan masyarakat di kepulauan. Padahal masyarakat di sana sangat mendambakan penerangan sebagaimana di daratan.

Selama ini harus diakui, di kepulauan tidak dapat dija-ngkau oleh PLTN. Apalagi PLTD. Itu karena dipengaruhi oleh sebaran populasi warganya yang saling berjauhan. Sebab itu, solusi yang kini sedang disiapkan oleh pemerintah kabupaten Sumenep, menambah PJU dnegan menggunakan PLTS (Pem-bangkit Listrik Tenaga Surya). Menjadi harapan, dengan PLTS itu warga kepulauan dapat menikmati lampu penerangan.

Hanya saja, proyek pengadaan PLTS di kepulauan, tern-yata masih juga terbatas. Rencana proyek PLTS itu kemung-kinan besar baru akan dibangun di Gili Gilingan, Kecamatan Gili Genting, dan di desa Gelaman kecamatan Arjasa, serta desa Tanjung Kiaok di pulau Sepanjang. Itu artinya, warga kepulauan di selain daerah tersebut, masih harus bersabar menanti program tahap berikutnya, itu pun bila ada.

Tentu saja, PLTS tidak seperti PLTN dan PLTD. PLTS masih memiliki keterbatasan kekuatan, hanya 15 ribu KVA untuk 75 KK. Selain itu, PLTS juga memiliki kelemahan lain, tak tahan terhadap gangguan cuaca mendung. Sisi kelebi-hannya, suplay energinya tergantung kepada alam, sebab selamanya, pemakaiannya gratis.

Meski begitu, program PLTS itu juga dipastikan belum lancar, sebab masih diperlukan pembentukan beberapa pok-mas. Kelompok masyarakat yang terbentuk secara kelem-bagaan inilah yang kelak disiapkan sebagai pengelola PLTS. Untuk itu, Pemkab setempat sedang berupaya memfasilitasi sebagian pokmas untuk diikutkan pelatihan di Jakarta, agar mengetahui cara pembuatan PLTS dan perawatannya.

Terobosan yang dirancang oleh Pemkab Sumenep ini, kira-nya dapat dijadikan inspirasi daerah lain di Madura dan seki-tarnya agar listrik bisa segera dinikmati oleh orang. Pemerin-tah memang sudah waktunya merakyatkan listrik. Agar tak ada lagi desa dan warga yang tak menikmati listrik. (*)

Keputusan Kemendikbud untuk me-nerapkan kurikulum 2013 seakan sudah bulat. Pro dan Kontra yang

hadir selama ini di kalangan dunia pen-didikan, seakan dianggap angin lalu oleh pihak pemerintah. Padahal, kurikulum yang diterapkan nanti menjadi urat nadi dalam dunia pendidikan.

Kejanggalan yang terjadi pada cara dan isi kurikulum inilah yang membuat berba-gai pihak meragukan efektifitas keberhasi-lan implementasi dari kebijakan tersebut. Bahkan Pengamat pendidikan dari Uni-versitas Negeri Jakarta (UNJ), Lody Paat berani berkeyakinan mengatakan bahwa kurikulum 2013 akan gagal. Keyakinan tersebut ia dasarkan kepada realita pen-erapan kurikulum terdahulu yang terbukti gagal dilaksanakan oleh institusi pendidi-kan (Okezone.com,15/02/2013). Kuriku-lum 2013 dianggap terlalu ambisius untuk diterapkan dalam dunia pendidikan. Pen-dapat senada turut dilontarkan pemer-hati pendidikan Romo Benny.Dia menilai, ketidaksiapan guru sebagai pelaksana kurikulum baru menjadi potensi gagalnya penerapan kurikulum 2013 di dunia pen-didikan (Okezone.com,15/02/2013).

Menurutnya buku panduan kurikulum 2013 bagi para guru belum jelas. Padahal pelaksanaan kurikulum baru akan dimulai pada tahun ajaran baru mendatang, yakni rentang antara Juni-Juli 2013.

Disisi lain pemerintah melalui Ke-mendikbud, beralasan bahwa kurikulum terbaru didesain melatih daya nalar peser-ta didik. Menurut Mendikbud, pendekatan yang diterapkan dalam kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik yang melatih daya nalar anak didik yang ber-tujuan untuk membangkitkan kreatifitas yang berujung pada inovasi (Republika.co.id,09/02/2013). Pergantian kurikulum merupakan tuntutan akan kebutuhan peningkatkan kualitas sumber daya ma-nusia Indonesia. Beliau berpendapat bah-wa dibandingkan dengan kurikulum sebe-lumnya, kurikulum 2013 jelas mempunyai perbedaan. Sebelumnya,kurikulum yang bermuatan materi lebih dulu ditetapkan.

Namun dalam kurikulum 2013, kompe-tensi lebih diutamakan dibanding ma-teri. Kompetensi itu menyangkut tiga hal yakni pengetahuan, keterampilan dan sikap.Bahkan mantan Rektor ITS ini pernah sesumbar bahwa “tukang bangu-nan” pun bisa menjadi guru dalam pen-erapan kurikulum tersebut (Detiknews.com,13/01/2013).

Membaca nalar Mendikbud tersebut, menunjukkan “ketidaknalaran” pemer-intah terhadap penerapan kurikulum 2013.Persiapan kualitas pendidik yang disebut Mendikbud sebagai pemain utama dalam implementasi kuriku-lum, dianggap masih jauh dari harapan. Ketidaksiapan para guru untuk meng-hadapi kurikulum tidak boleh dibiarkan. Pengajar sebagai seorang profesional hendaknya memang terus-menerus be-lajar. Namun dalam proses pembelajaran kembali, tentunya diperlukan sebuah ru-musan baku dari pemerintah yang mem-buat kebijakan. Proses pembelajaran para pendidik bukanlah sekadar pen-gadaan pelatihan kependidikan maupun pemberian buku panduan,apalagi hanya mengacu pada hasil yang evaluasi ‘sam-ple’ sekolah Eks-RSBI. Hal inilah yang tidak bisa dipenuhi pemerintah sebagai penyelenggara amanat UUD 1945.

Dalam pengolahan kurikulum baru,pemerintah hendaknya memperha-tikan rumusan kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD) yang terkait satu sama lain.Namun, pada kenyataannya menurut Ketua Federasi Serikat Guru In-donesia, Retno Sulistyowati banyak yang tidak sesuai. Adapun KI meliputi empat hal, yakni semangat religius, sikap sosial sebagai anggota masyarakat dan sebagai bangsa, pengetahuan baik faktual, kon-septual, prosedural, maupun meta kog-nitif, serta aplikasi ketiga poin tersebut merupakan satu kesatuan. Dalam Kuri-kulum 2013 KI poin satu dan dua tidak diajarkan langsung (indirect teaching). Sementara KI mengikat semua KD dari semua mata pelajaran di mana poin per-tama dalam KI mengutamakan semangat

religius (Okezone.com,15/02/2013).

Solusi Nalar Kurikulum 2013Penerapan kurikulum 2013 memang

sudah tak bisa dibendung.Sosialisasi se-cara massif juga telah dilakukan oleh Pemerintah ke jajaran para pendidik. Kon-sekuensi ini mau tidak mau harus diterima sebagai bahan evaluasi. Pemerintah di-harapkan memperhatikan apa yang dike-luhkan oleh praktisi maupun akademisi. Kurikulum pendidikan hendaknya tidak hanya mengacu pada penalaran, melain-kan juga etika dan moral. Pada dasarnya kurikulum baru menekankan manusia yang bermoral bukan yang cerdas. Pem-bentukan insan yang bermoral ini, tentu akan menjauhkan generasi mendatang permasalahan yang ada seperti narkoba, tawuran maupun kasus korupsi yang se-dang merajalela di negeri tercinta. Format kurikulum juga haruslah jelas serta mudah dipahami bagi para pendidik yang men-jadi tulang punggung pembinaan generasi emas bangsa. Mengingat pendapat salah seorang Dosen Teknologi Pendidikan UNJ, Yusufhado Miarso bahwa ada enam pilar yang harus diperhatikan dalam menyusun kurikulum.

Pertama, adalah kurikulum menjadi pilar untuk belajar beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kedua, pilar belajar untuk memahami dan menghayati ilmu. Ketiga, pilar berkarya. Keempat, pi-lar untuk belajar membentuk jati diri. Ke-mudian, pilar belajar untuk hidup bersa-ma dan berguna, serta pilar belajar untuk terus belajar (Okezone.com,15/02/2013). Keenam pilar tersebut bisa menjadi acuan pemerintah dalam mengevaluasi pen-erapan kurikulum 2013. Tentu dengan memperhatikan keenam pilar inilah,kita berharap kualitas para pendidik di tanah air tidaklah sekedar kualitas “tukang ban-gunan”. Sebab, kurikulum bukan hanya sebuak produk dokumen yang dihasilkan menteri, namun kesempatan bagi pen-didik dan sekolah untuk berkreasi dalam membentuk karakter generasi yang ber-moral dan berprestasi. =

Menyoal Nalar Kurikulum 2013

Yunita IraniKetua Umum Himpunan Mahasiswa Islam

Bagi orang ‘awam yang notabene buta politik, artis menjamah dunia poli-tik adalah suatau hal yang luar bia-

sa. Bahkan perlu diberi tanda tanya besar. Apakah politik negeri layaknya sebuah panggung sandiwara? Pasalnya, kesehar-ian artis penuh dengan sandiwara apik dan rapi. Lantas, bagaimana nasib politik negeri mendatang?

Sindrom politis artis memang menjadi wajah baru bagi Indonesia. Bagaimana tidak, Rhoma Irama, Eko Patrio, Rano Kar-no, Deddy Mizwar, Dede Yusuf, Rieke Diah Pitaloka, Tantowi Yahya, Dicky Chandra, yang biasanya meramaikan siaran TV just-ru sekarang telah meramaikan kursi panas politisi. Sayang sekali, Indonesia terkena fenomena syndrome celebrity activism. Seperti halnya di negara-negara barat.

Yang terhangat, ada Primus Yusti-sio dan Gisel di Parpol Demokrat, Karton Bagaskara dan Ari lasso di Parpol Golkar, Angel Lelga dan Ratih Sanggarwati di Par-pol PPP, Arzetti Bilbina dan Krisna Mukti di Parpol PKB, Hermalina Putri di Parpol Gerindra, Adre Hehanusa dan Gusti Randa di Parpol Hanura dan masih banyak lagi.

Karena itu, politik negeri lebih iden-tik dengan politik gali lubang-tutup lubang. Artinya, satu kegagalan ditutup dengan hal yang arahnya condong kega-galan serupa. Tidak belajar dari kesala-han, justru berusaha mencari penutup aib yang berkecenderungan akan men-imbulkan kesalahan yang kedua. Sebab, logikanya Parpol menggaet artis hanya untuk kepentingan kompetisi, bukan kualitas. Jadi hanya penggemukan suar-alah prioritas utamanya.

Sesunggguhnya, dalam buku Inkul-turasi Islam oleh Abdul Mukti, antara artis dan potisi pun tiada beda. Pertama, sama-sam sulit untuk diturunkan. Walaupun su-dah lanjut usia, mereka tetap ingin eksis. Kedua, sama-sama suka bersandiwaraan-ya. Bedanya artis lebih sering memerakan orang lain sedangkan politisi memeran-kan dirinya sendiri. ketiga, keduanya da-pat mati berkali-kali.

Merias Politik NegeriMenyoal tentang redaksi rias, tentu

masih terkait erat dengan pernak-pernik feminimisme, atau dalam istilah lain dike-nal dengan sebutan Macak bagi kalangan perempuan. Kaum hawa memang identik dengan hal tersebut, yaitu macak, manak, dan masak. Oleh karena itu, cukup rasion-al jika hadist Nabi mengisyaratkan bahwa

baik buruknya suatu negara tergantung perempuannya.

Walaupun toh demikian, justru baik buruknya tataran negara juga tergantung politiknya. Sebab, posisi politik berada di peran sentral. Hanya saja yang perlu disayangkan metode berpolitiknya tidak sesuai, maka potretnya pun demikian. In-donesia menjadi negara statis. Mulai dari Pemilu pun penuh diwarnai oleh ketidak-profesionalan.

Padahal, sesungguhnya sistem among yang diusung oleh Ki Hajar Dewantoro, dapat menjadi sumbangsih berharga bagi perpolitikan negara. Yang bunyinya ada-lah Ing ngarso sung tulhodho (di depan sepatutnya memposisikan diri sebagai suri tauladan dan figur yang baik), Ing madyo mangun karyo (di tengan selayakn-ya dapat berkarya), Tut wuri handayani (di belakang dapat menjadi motivator dan pendorong yang baik).

Oleh sebab itu, menyoal Pemilu yang akan berlangsung pada tahun 2013, tentu harus dikaji terlebih dahulu seberapa niat untuk melaksanakan acara suci tersebut. Usaha untuk menostalgiakan harus diber-lakuakan. Tentu dalam hal Pemilu yang tak seapik era lampau. Sebab, dewasa ini acara yang sakral tersebut justru ternodai dengan tindak amoral yang dilakukan se-cara berjama’ah.

Perlu disadari bahwa Indonesia meru-pakan negara pengusung demokrasi, yang sistem kepemerintahannya dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Namun, realitanya memang ‘berkata’ lain. Banyak penyelewengan yang terjadi dengan dalih mengikuti perkembagan zaman. Dengan tanpa disadari ataupun sengaja meniada-kan sistem demokrasi.

Quo Vadis Politik CantikHakikat politik memang positive,

walaupun tidak sedikit masyarakat yang mengkambing hitamkan bahwa politik itu munafik. Memang tepat Ustdz. Misbahul Ulum berasumsi bahwa politik itu baik. Bahkan menurut aktivis di Jerman untuk Indonesia Warsito Ellwein, bahwa politik bukan hanya baik namun indah dan can-tik. Seperti halnya paras perempuan yang cantik, anggun dan menawan.

Dengan demikian, praktek permain-an politik harus dijalankan sebenar-be-narnya, dimulai dari pemilu hingga masa jabatan berakhir. Harus diakui, memang politik negeri jauh dari hakikat aslinya. Bahkan Gus Mus pun bosan dengan kis-

ruh politik negeri, yang realitanya seperti lingkaran setan.

Memang cukup ironis, mulai dari proses pemilihan, praktek kotor pun me-warnainya. Para ulama’, tokoh masyarakat, hingga para publik figur masyarakat mulai terjamah kotornya politik negeri. Dengan dalih memanfaatkan keadaan, para politisi dengan otak cerdik nan liciknya memeg-ang orang sentral dalam suatu komunitas.

Yang sangat disayangkan, dengan berbagai cara para publik figur pun ikut terkontaminasi. Tanpa terkecuali ulama’, yang pada dasarnya dipundak terselip beban moral untuk menyelamatkan poli-tik negeri yang kian menggelitik dan mencekik ini. Karena itu, pertanyaan salahkah ulama’ berpolitik? Perlu dikaji lebih mendalam jawabannya. Toh juga banyak ulama’ yang terjebak ganasnya politik dan ikut bertindak amoral juga.

Oleh sebab itu, sudah selayaknya pemimpin ideal sangat didambakan, tentu yang berkriteria kesatria, berjiwa kepemimpinan, nasionalis, religius, ber-wawasan kebangsaan, merakyat, ber-tanggung jawab, kreatif, inovatif, dan produktif. Namun yang paling penting adalah niat dan kemauan untuk mem-bawa perubahan bangsa.

Yang perlu diperhatikan pula, tanpa menyinggung unsur SARA, Tua-muda, rakyat borjuis-proleta, jelata-artis, semua tak masalah asal bermodal cukup sesuai kriteria pemimpin ideal. Delegasi dari kaum selebriti pun tak masalah (Celebrity Activism). Walaupun sempat dicap hanya mengandalkan kepopularitasan dan ke-tenaran. Namun jika mampu memimpin dengan baik dan cantik, kenapa tidak? Walahu a’lam bi al-shawab=

Ketika Artis Berpolitik

Mahfudz FauziPeneliti di Lembaga Studi Agama dan Na-sionalisme

Antara artis dan potisi pun tiada beda. Pertama, sama-sam sulit

untuk diturunkan. Walaupun sudah

lanjut usia, mereka tetap

ingin eksis. Kedua, sama-sama suka

bersandiwaraanya. Bedanya artis lebih sering memerakan

orang lain sedangkan politisi

memerankan dirinya sendiri.

kurikulum bukan hanya sebuak

produk dokumen yang dihasilkan menteri, namun

kesempatan bagi pendidik dan

sekolah untuk berkreasi dalam

membentuk karakter generasi yang bermoral dan

berprestasi.

Redaksi menerima tulisan dalam bentuk opini maupun resensi buku. panjang tu-lisan 5000 karaketer (opini dan cerpen) dan 3500 karak-ter (resensi buku). Tulisan dikrimkan dengan disertai foto terbaru ke alamat email Koran Madura: [email protected], [email protected]

SELASA 11 JUNI 2013 NO. 0135 | TAHUN II16

PORTO ALEGRE - Brasil akh-irnya mengakhiri kutukan tidak pernah menang atas Prancis dalam 21 tahun terakhir, setelah membungkam “tim ayam jantan” dengan skor telak 3-0 pada laga persahabatan di Gremio Arena, Porto Alegre, Brasil, Minggu (9/6) sore waktu setempat atau Senin (10/6) dini hari WIB.

Hasil ini menjadi suntikan moral dan modal yang sangat bagus bagi pasukan Luiz Felipe Scolari menjelang perhelatan Piala Konfederasi 2013 di Brasil 15-30 Juni pekan depan. Keme-nangan Brasil pada laga terse-but ditentukan oleh gol Oscar, Hernanes, dan Lucas menjadi aktor kemenangan tim “Sam-ba” lewat gol-golnya dalam laga pemanasan terakhir Brasil sebelum menghadapi Jepang di laga pembuka Piala Konfed-erasi pada 15 Juni mendatang.

Kemenangan ini sekaligus mematahkan rekor buruk Bra-sil yang tidak pernah menang atas Prancis dalam 21 tahun terakhir. Kemenangan terakhir Brasil atas “Les Blues” terjadi pada 1992 dengan skor 2-0 dalam laga uji coba di Paris. Di enam laga berikutnya se-jak saat itu, kedua tim tercatat bermain imbang dua kali dan sisanya dimenangkan Prancis, termasuk di final Piala Dunia 1998 dan perempat final Piala Dunia 2006. Dalam beberapa tahun terakhir ini, prestasi Brasil memang kian merosot. Mereka bahkan terakhir kali meraih titel juara di Piala Kon-

federasi 2009. “Seleccao” juga gagal mengalahkan tim-tim be-sar, seperti Argentina, Portugal, Inggris, dan Belanda.

Sejak Luiz Felipe Scolari kembali menangani tim pada Desember lalu, Brasil tercatat hanya mampu memenangkan satu laga melawan Bolivia dari enam partai yang dimainkan. Pelatih yang membawa Brasil meraih titel Piala Dunia 2002 di Jepang dan Korea Selatan ini hanya bisa meraih hasil imbang ketika menghadapi Italia, Rusia dan Chile. Pada debutnya, Sco-lari bahkan harus mengakui ke-unggulan Inggris 1-2, sebelum menahan imbang 2-2 di Marac-ana pekan lalu.

“Hasil ini bagus karena kami akhirnya kami mengalah-kan tim besar. Tapi lebih pent-ing kami bisa bermain baik lagi. Kami berharap semoga bisa memulai laga Piala Konfederasi dengan baik,” ujar Oscar.

Setelah bermain imbang di paruh pertama, Oscar ber-hasil memecahkan kebuntuan timnya ketika laga memasuki menit ke-54 lewat sepakan dari jarak dekat. Hugo Lloris yang berdiri di bawah mistar Pranics gagal mengantisipasi tembakan tersebut. Oscar bah-kan nyaris mencetak gol kedua ketika umpan Hulk disontek dengan gaya back-heel, tetapi bola masih menyamping dari gawang Lloris.

Unggul satu gol tidak membuat tuan rumah men-gendurkan serangan. Mereka

terus menggempur Prancis yang tidak diperkuat sejumlah pemain intinya. Usaha Bra-sil akhirnya membuahkan hasil pada lima menit jelang waktu normal usai. Adalah Hernanes yang menggandakan keunggu-lan timnya melalui tendangan kaki kirinya dari sudut sempit.

Pesta kemenangan tuan rumah semakin meriah ka-rena di masa injury time Lucas Moura berhasil me-naklukkan Lloris melalui eksekusi tendangan pen-alti seusai Mathieu De-buchy menjatuhkan Mar-celo di kotak terlarang. “Kami tidak memiliki banyak kesem-patan, tapi kami punya pelu-ang untuk mendapatkan hasil lebih baik. Menghadapi Brasil merupakan kesempatan bagus untuk menunjukkan sepakbo-la kami,” kata pelatih Prancis Didier Deschamps.

Tim “Ayam Jantan” juga tidak dalam kondisi terbaiknya pada dua tahun belakangan ini. Mereka bahkan kalah tiga kali dari empat laga internasional. Prancis bertekuk lutut atas Spanyol di babak kualifikasi Piala Dunia 2014, serta dikan-daskan Jerman dan Uruguay dalam laga uji coba. Keme-nangan mereka diraih hanya dari tim lemah Georgia. “Ini kemenangan penting yang bisa memberikan kami kepercayaan diri untuk melanjutkannya di Piala Konfederasi,” tutur Her-nanes yang bermain bersama Lazio. (aji)

OLAHRAGABRAZIL PRANCIS3 0

TERBAIK

Brasil Tekuk PrancisAkhiri Kutukan Tak Pernah Menang dalam 21 Tahun Terakhir

Lucas Moura merayakan golnya yang dicetak ke gawang Prancis pada laga persahabatan Brasil-Prancis yang berkesudahan 3-0. Selain Lucas, Hernanes dan Oscar juga menyumbang gol bagi kemenangan Brasil.

RIO DE JENEIRO - Pemain baru Manchester City Fer-nandinho berjanji akan mey-akinkan para petinggi klub Ukraina Shakhtar Donetsk agar legowo melepasnya un-tuk bermain di Liga Utama Inggris. Kabarnya, pihak City sudah mencapai kesepakatan untuk memboyong pemain in-ternasional Brasil itu dengan nilai transfer 34 juta pound. Hanya saja, City baru bisa benar-benar memiliki pemain ini setelah dilakukan negosia-si intensif antara sang pemain dengan Shakhtar.

“Ini perang besar dan saya harus menang. Negosiasi masih terus dilakukan de-

ngan sangat intensif. Butuh beberapa hari dan saya rela memotong hari libur saya un-tuk menyelesaikan masalah ini. Semua orang pergi setelah liga selesai, tetapi saya masih tinggal di Ukraina untuk me-mastikan klub supaya melepas saya ke klub yang membeli de-ngan harga sangat tinggi dan tidak ada klub lagi yang mau membayar dengan harga se-fantastis itu,” ujarnya kepada media Brasil Globo.

Dia melanjutkan, “Ketika tawaran pertama datang, mereka bilang tidak. Saya sudah meyakinkan pelatih, dewan, dan kapten tim un-tuk melepas saya. Saya sudah

bertemu dengan presiden yang berjanji akan berbicara dengan Manchester City bila ada tawaran dengan harga 40 juta euro yang akhirnya terjadi juga. Sejujurnya, saya sudah ingin tinggalkan Shakhtar setelah delapan ta-hun di sana. Saya sudah sam-paikan ini kepada mereka. Saya memang sangat dicintai di sana, dihormati fans dan klub, tetapi mereka harus menyerah.”

Higuain Belum PastiSementara itu, rencana

Gonzalo Higuain pindah ke Juventus pada musim panas ini belum pasti, sampai Real Madrid memiliki pelatih baru. Pemain internasional Argenti-na ini santer digosipkan akan meninggalkan Santiago Ber-nabeu pada jendela transfer musim panas ini dan Juventus disebut-sebut menjadi tujuan dia berikutnya.

Hanya saja, kepastian Higuain ke Turin belum bisa dipastikan karena Madrid masih sibuk mencari peng-ganti Jose Mourinho yang berlabuh di Chelsea setelah bekerja selama tiga tahun di Madrid. Presiden Real Ma-drid Florentino Perez kepada Direktur Olahraga Juventus Giuseppe Marotta mengata-kan bahwa striker tim tango itu belum dilepas di bursa

transfer.“Higuain adalah seorang

pemain hebat, tetapi Real Ma-drid sedang mencari pelatih baru dan karena itu mereka belum membuka strategi pasar transfer pemain. Karena itu, Higuain untuk sementara juga belum dilepas di pasar transfer pemain. Tetapi bila Madrid sudah memiliki pelatih baru, kami akan berbicara lagi dengan Madrid,” kata Marotta kepada Sky Sports Italia.

Dikabarkan, Higuain akan dibarter dengan dua pemain Bianconeri Paul Pogba dan Arturo Vidal. Tetapi Marotta memastikan bahwa barter Higuain dengan kedua nama itu tidak dibicarakan de-ngan Perez. “Memang mereka kagum dengan sejumlah pe-main kami. Tetapi kami tegas-kan bahwa kami tidak akan menjual aset-aset terbaik kami,” tutupnya. (aji)

Fernandinho Rela Tidak Berlibur Demi City

MONTREAL - Juara dun-ia tiga kali pebalap Red Bull, Sebastian Vettel, meme-nangi perlombaan Formula Satu Kanada Grand Prix, Minggu, merupakan keme-nangan pertama di dataran Amerika Utara, sekaligus memperkuat posisi teratas klasemen sementara pebal-ap dengan 36 poin.

Pebalap berusia 25 tahun dari Jerman itu memenangi perlombaan ke-29 dalam ka-rirnya, dengan keunggulan 14,4 detik dari saingannya Fernando Alonso dari Span-yol, yang bernaung di bawah bendera Ferrari.

Pebalap asal Inggris, Lewis Hamilton, yang sebe-lumnya pernah menang tiga kali di Montreal, naik podium di urutan ketiga untuk tim Mercedes, setelah dilewati Alonso tujuh putaran sebe-lum menyentuh finis.

“Ini balapan luar biasa dan saya mengawalinya de-ngan bagus dana itu yang terpenting,” kata Vettel.

“Akhirnya kami menda-patkan kemenangan pertama kami, ini amat menakjubkan bagi kami,” katanya.

Rekan setim Vettel, Mark Webber dari Australia, be-rada di urutan keempat dan membuat catatan waktu ter-cepat pada salah satu puta-ran. Ia mengalami kerusakan sayap kendaraannya ketika bertabrakan dengan pebalap “rookie” dari Belanda Giedo van der Garde (Caterham).

Pebalap Jerman, Nico Ros-berg, pemenang lomba sebe-lumnya di Monaco bersama Mercedes, menyentuh garis akhir sebagai pebalap kelima.

Kemenangan Vettel itu merupakan yang ketiga dari tujuh putaran musim ini se-dangkan Alonso menyodok

dari urutan keenam ke uru-tan kedua melewati Kimi Rai-kkonen, juga ke tangga kedua klasemen umum.

“Kami mendapatkan poin bagus pada minggu sulit ini,” kata pebalap Spanyol itu.

Raikkonen, juara 2007, mengakhiri lomba di urutan kesembilan di atas Lotus.

Kendati menunjukkan dominasinya di olahraga itu dalam beberapa tahun ini, tetapi Vettel belum pernah menang di Kanada, sebelum mengakhiri rasa dahaganya di dataran negara itu Minggu - kendati sempat terbentur ke pengaman lintasan serta “overran” di salah satu tikun-gan saat memimpin di urutan terdepan.

“Itu merupakan peringa-tan padanya, karena ia terlalu jauh di depan dan hal itu dapat membuat hilang konsentrasi. Ia melakukannya dengan amat baik,” kata Tim Prinsipal Red Bull, Christian Horner.

Vettel memimpin per-lombaan dari posisi grid per-tama pada sepanjang lomba dan mendominasi selama 70 putaran. Ia tidak berada di urutan terdepan hanya dalam tiga putaran (lap) ketika ia melakukan “pit stop” perta-

ma untuk mengganti ban dan ketika itu Hamilton berada di urutan terdepan.

Vettel tetap memimpin hampir setengah putaran, ter-masuk Raikkonen, sebelum membuat jarak semakin jauh dan akhirnya lima kendaraan terdepan beruntun menyele-saikan balapan di sirkuit jala-nan di Montreal, di bawah si-nar matahari, setelah kawasan itu disiram hujan dua hari.

McLaren gagal mendapat-kan angka, di lintasan tempat mereka memenangi perlom-baan empat kali dari lima lomba terakhir, untuk pertama kalinya dalam 65 lomba.

Mantan juara Williams juga tidak dapat poin dalam lomba itu, padahal pebalap “rookie” dari Finlandia Valt-teri Bottas mengawali lomba dari urutan ketiga, seperti di-lakukannya berurutan dalam delapan lomba.

Vettel kini memiliki 132 poin, disusul Alonso (96), Raikkonen “Kami melakoni balapan hebat hari ini. Kami bekerja sama dan dapat me-menanginya. Saya kalah di sini dua tahun lalu, karena kesalahan saya, dan saya memperbaikinya hari ini,” kata Vettel. (ant/dar)

Sebastian Vettel Juara Kanada GP

LONDON - Pelatih Tim Nasional (Timnas) U-21 Inggris Stuart Pearce ter-ancam dipecat. Nasibnya akan dibicarakan Football Association (FA), setelah gagal membawa “The Three Lions” muda melaju lebih jauh pada Piala Eropa U-21 di Israel. Inggris tersingkir lebih cepat setelah dua kali kalah, masing-masing dari Italia dan Swedia. FA akan memutuskan apakah mem-perpanjang atau memutus kontrak pelatih ini setelah turnamen ini.

Pertemuan Pearce dan FA dijadwalkan akan dilaku-kan setelah tim Tiga Singa pulang dari Israel. Ketua FA David Bernstein belum in-gin mengungkapkan nasib mantan pelatih Manchester City itu. “Kami selalu bilang

bahwa masalah itu kami pu-tuskan setelah turnamen ini dan belum ada perubahan. Kami akan duduk bareng sebagai sebuah klub Inggris dalam waktu dekat, mung-kin dalam beberapa pekan ke depan untuk mengambil keputusan. Secara umum, saya terkesan dengan Pearce,” kata Berstein.

Dia melanjutkan, “Saya kira rekornya cukup bagus. Dia sudah memenangkan banyak pertandingan, men-gukuti kualifikasi turnamen secara teratur. Tetapi me-mang hasil dalam turnamen ini (Piala Eropa U-21) sung-guh mengecewakan. Tetapi saya yakin keputusan akan diambil 100 persen keluar dari konteks selama periode kepelatihannya karena se-cara keseluruhan dia sebe-

narnya sukses.”Sementara itu sumber

The Sun menyebutkan bahwa Stuart Pearce akan dipecat karena kegagalannya pada turnamen ini. Dia akan di-gantikan oleh mantan pelatih Middlesbrough, Garet South-gate. Tetapi mantan gelan-dang Liverpool, Jordan Hen-derson berharap tidak ada perubahan dalam tim pelatih Timnas Inggris U-21.

“Tentu saja saya berharap Pearce bertahan. Dia seorang pelatih yang brilian sejak saya berada di U-21. Anda bisa perhatikan rekornya. Kami tembus ke final turna-men sebelumnya dan kalah dari tim bagus Jerman. Dia sangat brilian dan karena itu saya berharap dia bertahan,” ujar Henderson. (sky sports/espn/aji)

Stuart Pearce Terancam Dipecat