definisi anoreksia dan bulimia nervosa

Upload: siska-ikaa

Post on 09-Oct-2015

106 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Malnutrisi

TRANSCRIPT

Definisi Anoreksia dan Bulimia NervosaAnoreksia dan bulimia adalah kelainan pola makan (eating disorder) yang sering terjadi pada wanita. Kelainan tersebut biasanya merupakan suatu bentuk penyiksaan terhadap diri sendiri. Anoreksia dan bulimia merupakan penyakit mental pada seseorang dalam perilaku mengkonsumsi makanan. Gangguan makan yang menyiksa, dimana kedua keadaan itu sama bahayanya bagi tubuh. Gangguan tersebut dihasilkan oleh ketakutan bahwa tubuh akan menjadi gemuk setelah makan, dan ketakutan mental itu akan terpancar melalui penyiksaan fisik. 3

Gambar 2.1 Ilustrasi Eating Disorder

2.1.1 Pengertian Anoreksia NervosaSuatu kelainan emosional yang menyebabkan tidak adanya nafsu makan yang dikenal dengan Anoreksia Nervosa. Penyakit ini merupakan suatu kelainan serius, dan bila tidak diobati penderita benar-benar kelaparan sampai mati.Anoreksia Nervosa merupakan aktivitas untuk menguruskan badan dengan melakukan pembatasan makan secara sengaja dan melalui kontrol yang ketat. 1

Gambar 2.2 Penderita Anorexia

Penderita anoreksia sadar bahwa mereka merasa lapar namun takut untuk memenuhi kebutuhan makan mereka karena bisa berakibat naiknya berat badan. Persepsi mereka terhadap rasa kenyang terganggu sehingga pada saat mereka mengkonsumsi sejumlah makanan dalam porsi kecil sekalipun, mereka akan segera merasa penuh atau bahkan mual. Mereka terus menerus melakukan diet mati-matian untuk mencapai tubuh yang kurus. Pada akhirnya kondisi ini bisa menimbulkan efek yang berbahaya yaitu kematian si penderita. 1

2.1.2 Pengertian Bulimia NervosaBulimia Nervosa merupakan jenis penyimpangan perilaku makan yang dicirikan oleh periode makan terus menerus (binge) yang frekuen dan pemuntahan (purging) berkaitan dengan makan berlebih (overeating) karena hilang kendali dan overconcern terhadap BB. 4Kelainan pola makan ini biasanya ditandai dengan makan banyak makanan, lalu mengeluarkan kembali dengan jari yang dimasukkan ke dalam kerongkongan hingga makanan yang baru saja ia konsumsi atau dengan menggunakan obat pencahar karena merasa bersalah telah makan makanan tersebut. 4

Gambar 2.3 Penderita Bulimia

2.1.3 Persamaan dan Perbedaan Anoreksia dan Bulimia NervosaPada dasarnya Anoreksia dan Bulimia Nervosa mempunyai beberapa persamaan diantaranya keduanya sama-sama memiliki ketakutan yang sangat luar biasa terhadap kelebihan berat badan. Umumnya peningkatkan resiko anoreksia dan bulimia sama-sama didorong tuntutan profesional seperti altlet renang, penari, pesenam, pelari, public figure, dan lain-lain. 4Perbedaanya yaitu kebanyakan bulimia tidak anoreksik, tapi banyak anoreksik juga mengalami bulimia. Penderita Bulimia tidak membiarkan dirinya kelaparan kecuali berat badannya di atas normal. 4

2.2 Gambaran KasusGejala umum anoreksia dan bulimia yaitu depresi, kepercayaan diri yang rendah, penampilan yang tidak proporsional, hubungan keluarga yang terganggu, nafsu makan berkurang, sulit mengontrol emosi, mudah terjangkit penyakit, berat badan ringan, dan kekurangan nutrisi.3Anorexia dan Bulimia nervosa terkait dengan gangguan hampir semua sistem organ, meskipun hal ini bukan kelainan primer akan tetapi lebih merupakan hasil malnutrisi berat. 2

2.2.1 AnoreksiaCiri khas penderita anoreksia antara lain sebagai berikut:1. Biasanya penderita adalah wanita, baik remaja, dewasa atau yang baru memasuki masa puber. 32. Tumbuh dalam lingkungan keluarga yang menekankan pentingnya prestasi sebagai nilai kebanggaan keluarga. 33. Mempunyai perhatian yang berlebihan tentang kesempurnaan penampilan. 34. Persepsi yang salah tentang ukuran tubuhnya 4

Gambar 2.4 Ilustrasi Ciri Anoreksia yang memilikipersepsi salah tentang ukuran tubuhnya5. Sangat ingin menjadi kurus, selalu merasa gemuk meskipun berat badannya di bawah ukuran normal berdasarkan umur dan tinggi badan, sehingga penderita anoreksia merasa segan terhadap makanan, hilangnya nafsu makan, hampir tidak makan sama sekali, pura-pura makan tetapi sebenarnya makanan disembunyikan / dibuang sebelum makan. 2

Gambar 2.5 Ilustrasi Ciri Anoreksia yang ingin kurus dan segan terhadap makanan

6. Mempunyai orang tua yang sangat sibuk dengan dunia mereka sendiri. Penderita anoreksia biasanya merasa harus menjadi sempurna agar mendapat perhatian dari orang tua mereka. 37. Ditandai dengan perubahan fisik seperti rambut rontok, terhentinya ovulasi dan menstruasi, detak jantung melambat, kelelahan, lemah, tekanan darah rendah, dan tidak mampu menahan rasa dingin. 2,38. Biasanya memiliki tingkat depresi yang lebih parah dibandingkan penderita bulimia, sehingga pada penderita Anoreksia dapat mengalami gangguan tidur berupa periode RAM (rapid eye movement) yang singkat. 2,39. Rentan terkena osteoporosis karena asupan kalsium yang rendah. 310. Dapat menyebabkan kerusakan hati dan organ-organ vital lainnya jika berat badannya turun dibawah batas normal. 311. Menggunakan obat pencahar atau untuk memuntahkan. 412. Olahraga berlebihan 413. Dapat menyebabkan kematian: biasanya karena kelaparan atau bunuh diri. 4

2.2.2 BulimiaCiri khas penderita bulimia adalah sebagai berikut:1. Penderita lebih sulit dideteksi karena berat tubuh mereka bisa saja melebihi batas normal, di bawah batas normal, atau bahkan mempunyai berat tubuh yang normal.32. Biasanya penderita adalah wanita, baik remaja maupun dewasa muda. 33. Ciri utamanya dapat dilihat dari pola makan seperti makan dalam jumlah yang banyak dan kemudian dimuntahkan kembali atau mengonsumsi obat pencahar dan obat diuretik untuk memuntahkan kembali makanan yang telah disantap. 34. Sakit tenggorokan yang kronik (akibat muntah yang berlebihan). Kebiasaan buang air besar tidak teratur (akibat penggunaan obat pencahar yang berlebihan). Biasanya dengan berat badan normal, kecuali yang ada kaitannya dengan anorexia dapat terjadi penurunan berat badan yang berat. 25. Mempunyai beberapa masalah kesehatan yang muncul akibat kebiasaan memuntahkan kembali makanan setelah disantap, seperti terjadinya luka pada dinding perut, radang pada usus buntu, denyut jantung tidak teratur, kerusakan pada ginjal karena rendahnya asupan potasium, rusaknya email gigi karena terciptanya produksi asam yang berlebihan ketika muntah, dan terhentinya menstruasi. 36. Kemarahan tertahan karena ketidakmampuan untuk mengekspresikan emosi dengan cara yang lazim. Biasanya penderita bulimia takut mengecewakan orang-orang yang mereka cintai dalam lingkungan mereka. 3

2.3 Tipe Anoreksia dan BulimiaTerdapat dua tipe anorexia, yaitu :1. Anorexia Nervosa-Restricting TypePenderita menolak makan untuk mempertahankan berat badan. Penderita tidak makan sama sekali atau makan sangat sedikit agar tetap hidup atau karena paksaan orang lain.Contoh : hidup hanya dengan 1 cup yogurt & 1 fat free muffin perhari selama berbulan-bulan.Lebih bermasalah dalam relasi dengan orang lain, tidak percaya pada orang lain dan kecenderungan untuk menyangkali bahwa dirinya bermasalah. 52. Anorexia Nervosa-Binge/Purge TypePenderita secara periodik makan dalam porsi besar (binge eating) atau memunculkan purging behaviors (muntah atau pakai pencahar).Perbedaannya dengan bulimia adalah berat badan di bawah normal & mengalami amenorrhea. Berkaitan dengan unstable mood & impulse control, penyalahgunaan zat, & self mutilation. 5

Tipe Bulimia:1. Bulimia Nervosa-Purging TypePenderita mengeluarkan makanan dengan memuntahkan atau menggunakan purging medications.52. Bulimia Nervosa-Non Purging TypePenderita berolahraga berlebihan atau berpuasa untuk mengontrol berat badan, namun tidak muncul purging behaviors. 5

2.4 PenyebabEtiologi gangguan makan belum diketahui, akan tetapi sejumlah faktor dianggap berperan terhadap kelainan ini, faktor-faktor tersebut adalah :1. Faktor psikososial berupa perkembangan individu, dinamika keluarga, tekanan sosial. 22. Untuk berpenampilan kurus serta perjuangan untuk mendapatkan identitas diri. 23. Faktor genetik: adanya bukti bahwa AN banyak didapat pada penderita dengan riwayat keluarga gangguan depresi dan kecemasan, serta lebih banyak pada kembar monozigot dibandingkan dizigot. 24. Faktor biologik: penurunan sintesis, uptake dan turnover serotonin serta penurunan sensitivitas reseptor serotonin post sinaptik. 2

A. Penyebab Anorexia 1. Malfungsi hypothalamus. 52. Merupakan refleksi dari konflik antara keinginan untuk mencapai kemandirian & ketakutan terhadap tantangan kehidupan dewasa. 53. Kekosongan perasaan karena kurangnya kasih sayang orang tua.4. Tekanan lingkungan sosial yang menampilkan image kecantikan wanita diukur dari tubuh yang ramping. 55. Penderita lebih peka terhadap pendapat orang lain, lebih konform, & lebih rigid dalam evaluasi terhadap diri dan orang lain. 56. Tipikal good girl, perfeksionis, berasal dari keluarga yang menetapkan standart tinggi, overcontrol & membatasi ekspresi emosi-emosi negatif. 5

B. Penyebab Bulimia1. Psikodinamika : child abuse. (maksudnya adalah ketika kecil mungkin dia diejek secara fisik, makanya dimasukan ke dalam kategori abuse) 52. sosiocultural : tekanan lingkungan sosial yang menampilkan image kecantikan wanita diukur dari tubuh yang ramping. 53. Maladaptive cognition : makanan (binge eating) menjadi cara coping terhadap emosi-emosi yang menyakitkan. 54. Penderita lebih peka terhadap pendapat orang lain, lebih konform, & lebih rigid dalam evaluasi terhadap diri dan orang lain. 5

2.5 Dampak Anoreksia dan BulimiaBeberapa penderita anoreksia dan bulimia dapat menurunkan berat badannya antara 25 50 % dari berat badan mereka. Jika gangguan ini, baik anoreksia maupun bulimia tidak segera tertangani, maka dapat membawa dampak masalah baik secara fisik maupun psikis yang serius, bahkan kasus yang terparah bisa sampai menyebabkan kematian. 1Dampak fisik yang umumnya terjadi pada mereka :a. Kehilangan selera makan, hingga tidak mau mengkonsumsi makanan apapun. 1b. Komplikasi medis yang berhubungan dengan penurunan berat badan seperti Hilangnya lemak, jantung kecil, kembung, konstipasi, nyeri abdomen, amenorea, gangguan kesuburan, lanugo, sensasi pengecap abnormal, osteoporosis. 1c. Luka pada tenggorokan dan infeksi saluran pencernaan akibat terlalu sering memuntahkan makanan. 1d. Lemah, tidak bertenaga. 1e. Sulit berkonsentrasi. 1f. Gangguan menstruasi. 1g. Kematian. 1

Dampak fisik secara tidak langsung juga akan mempengaruhi kondisi psikis seseorang, sehingga masalah psikologis yang muncul pada mereka adalah :a. Perasaan tidak berharga. 1b. Sensitif, mudah tersinggung, mudah marah. 1c. Mudah merasa bersalah. 1d. Kehilangan minat untuk berinteraksi dengan orang lain. 1e. Tidak percaya diri, canggung berhadapan dengan orang banyak. 1f. Cenderung berbohong untuk menutupi perilaku makannya. 1g. Minta perhatian orang lain. 1h. Depresi (sedih terus menerus). 1Dampak fisik maupun psikis yang dialami oleh penderita gangguan makan tersebut tentu saja tidak dapat diabaikan begitu saja. Mereka memerlukan pertolongan segera dari psikolog, dokter, ahli gizi, dan tentu saja orangtua untuk memulihkan masalahnya agar tidak membawa dampak yang lebih serius lagi, yaitu kematian. 1

2.6 DiagnosisDalam menegakkan diagnosis anorexia nervosa dapat digunakan kriteria diagnosis menurut WHO 1992 atau DSM IV. Kriteria AN menurut WHO 1992 sebagai berikut2 :1. Penurunan berat badan paling sedikit 15 % dari yang seharusnya atau body mass index (BMI) dibawah 17,5. Penurunan berat badan terjadi akibat perlakuan diri sendiri dengan cara menghindari makanan berlemak, olah raga, muntah atau purgasi. 22. Gangguan pada citra badan (body image), merasa masih gemuk meskipun sudah sangat kurus. 23. Gangguan endokrin pada wanita berupa amenore dan pada pria berupa impotensi dan hilangnya ketertarikan seksual. 24. Jika terjadi pada masa prapubertas, perkembangan. 25. Pubertas tertunda atau dapat juga tertahan. 2Diagnosis BN dapat ditegakkan berdasarkan kriteria WHO 1992 sebagai berikut : 21. Terdapat preokupasi yang menetap untuk makan disertai ketagihan (craving) terhadap makanan yang tidak dapat dilawan. 22. Muntah, purgasi atau penggunaan obat-obat seperti amfetamin, obat diit, diuretik dalam upaya untuk mencegah efek akibat makan berlebihan. 23. Gejala psikopatologinya berupa ketakutan yang luar biasa akan kegemukan dan penderita mengatur sendiri batasan yang ketat dari ambang berat badannya, sangat di bawah berat badan sebelum sakit yang dianggap berat badan sehat atau optimal. 2

Sedangkan menurut DSM IV kriteria Bulimia nervosa sebagai berikut : 61. Episode makan berlebihan yang berulang.62. Selama makan berlebihan ada perasaan takut untuk tidak dapat berhenti makan. 63. Menginduksi diri sendiri secara teratur melalui muntah, pemakaian laksansia, diit ketat atau puasa. 64. Rata-rata minimal 2 kali per minggu episode makan berlebihan dalam minimal 3 bulan. 65. Episode makan berlebihan terjadi pada anak muda dengan berat badan normal atau sedikit gemuk. 6Anoreksia nervosa dan bulimia nervosa harus dibedakan dengan : 21. Chronic fatique syndromeDi sini gejala klinik yang timbul mirip anoreksia nervosa berupa kelelahan, iritabilitas dan memisahkan diri dari hubungan sosial, akan tetapi di sini penderita tidak menyangkal bila diberitahu bahwa status gizinya tidak memadai dan memerlukan diit yang lebih baik agar lebih sehat. 22. Alergi makananAlergi makanan seharusnya dipertimbangkan bila telah dilakukan uji eliminasi makanan atau penderita telah didiagnosa oleh dokter ahli alergi. 23. DepresiDepresi pada remaja jarang menyebabkan pembatasan diit yang selektif atau penurunan berat badan yang hebat kecuali bila didahului oleh anoreksia nervosa sebelumnya. 24. Kelainan fisik tertentu seperti tumor intrakranial, tirotoksikosis dan defisiensi hormon pertumbuhan. 2

2.6.1 Pemeriksaan Fisik Dan PenunjangPemeriksaan fisik yang diperlukan untuk penderita gangguan makan meliputi pemeriksaan tanda vital, mengukur tinggi dan berat badan penderita dan pemeriksaan status pubertas. Kelainan yang didapat pada pemeriksaan fisik berupa kehilangan berat badan yang nyata, bradikardi, hipotensi postural, hipotermi, penipisan email akibat tumpahan asam lambung, luka pada anus akibat penggunaan pencahar yang berlebihan, kulit dan bibir kering akibat dehidrasi.Pemeriksaan penunjang yang diperlukan antara lain darah rutin, kadar elektrolit, kadar kalsium dan fosfat serum, pemeriksaan fungsi hati dan tiroid. Pemeriksaan elektrokardiografi dilakukan bila ada gangguan fungsi jantung atau mendapat pengobatan antidepresan. 2

2.7 Pencegahan dan Penanggulangan2.7.1 PencegahanPencegahan anorexia dan bulimia terdiri atas dua bagian:1. Pencegahan primer Pencegahan primer ditujukan pada populasi berisiko tinggi seperti murid wanita SMP untuk mencegah timbulnya gangguan makan pada mereka yang asimtomatik. Sejumlah program pendidikan telah dicoba berdasarkan asumsi bahwa pengetahuan dapat mengubah sikap dan prilaku, program tersebut ditekankan pada pemahaman tentang citra diri.2 Makan secara normal dengan menu diet seimbang dan bila menginginkan penurunan berat badan, mulailah dengan bimbingan ahli gizi, serta adakan diskusi keluarga tentang penyakit ini sebelum anak-anak menjadi dewasa juga merupakan pencegahan.82. Program pencegahan sekunderProgram pencegahan sekunder bertujuan untuk deteksi dan intervensi dini, dengan memberikan pendidikan pada petugas kesehatan di pusat pelayanan kesehatan primer. Dengan intervensi dini morbiditas dapat diturunkan.2

2.7.2 Penanggulangan 1. PsikologisPenerimaan dari lingkungan merupakan langkah awal penyembuhan kelainan anoreksia dan bulimia. Kebanyakan penderita tetap tinggal dalam penyangkalan dan menolak untuk ditolong. Langkah penyembuhan lain adalah dengan melakukan psikoterapi pada penderita, keluarga maupun lingkungan tempat penderita berasal.32. Diet Makan atau terapi nutrisiTerapi nutrisi diperhatikan dalam 3 aspek, yaitu asupan kalori, zat gizi makro, dan zat gizi mikro. Pada asupan kalori, dibagi lagi menjadi 3 fase: fase inisial, dimana makanan akan ditambah sekitar 30-40 kkal/kg/hari hingga mencapai antara 1000 sampai 1600 kkal/hari. Setelah itu, akan dilanjutkan ke fase peningkatan berat badan terkontrol. Pada fase ini, target yang dituju adalah peningkatan berat badan pasien sekitar 2-3lb/minggu. Dan setelah berat yang dituju tercapai, fase terakhir adalah fase maintenance atau pemeliharaan berat badan, agar berat badan yang sudah tercapai tidak akan turun lagi. Asupan kalori pada fase terakhir adalah 40-60 kkal/kg/hari.6Pada aspek zat gizi makro, sumber kalori diperhatikan dalam bentuk protein, karbohidrat dan lemak. Protein meliputi 15%-20% total asupan kalori per hari, karbohidrat antara 50%-55%, dan lemak pada 25%-30% total asupan harian. Terkadang perlu disertakan serat dalam konsumsi untuk mengatasi gangguan konstipasi. Sedangkan pada zat gizi mikro, dianjurkan untuk mengkonsumsi pil suplemen multivitamin dan mineral untuk memenuhi kebutuhan harian zat gizi. 63 aspek tersebut di atas harus selalu diperhatikan untuk pemberian terapi yang efektif. 6Dalam pemberian terapi, tetap diperlukan juga dukungan psikologis pasien yang baik. Terapi tidak akan berjalan dengan baik tanpa dukungan dan komitmen pasien. Walaupun terapi sudah sukses terjalankan, potensi untuk pasien kembali seperti keadaan semula terbukti cukup tinggi. Untuk itu, selain terapi pengembalian tingkat konsumsi, diperlukan konseling untuk menuntun arah psikologis penderita. 63. Terapi a. Terapi Anoreksia NervosaRawat inap di rumah sakit dianjurkan pada pasien-pasien dengan gangguan fisik berat atau pada mereka yang gagal dengan pengobatan rawat jalan. Namun dengan rawat inap pasien sering kehilangan berat badan kembali setelah keluar dari rumah sakit. Pemutusan sosial yang normal dapat memperberat kondisi penderita sehingga keputusan untuk rawat inap harus berdasarkan beberapa pertimbangan sebagai berikut:2 Keinginan pasien dan keluarganya. Anjuran ahli. Derajat beratnya penyakit.2Program sehari (one-day program) menggabungkan beberapa keuntungan seperti terapi yang intensif, terapi suportif serta terapi prilaku, tanpa mengalami kerugian-kerugian rawat inap. 2

Pendekatan terapi berupa: Parental counseling: Pendekatan ini untuk mengajarkan hal-hal praktis seperti perencanaan makanan, pendidikan dan mengembalikan aktivitas sehari-hari penderita pada orangtua. Terapi keluarga akan sangat bermanfaat bila komunikasi dalam keluarga jelek, pemisahan keluarga (separated family therapy) mungkin lebih efektif dari pada tetap tinggal dalam keluarga (cojoint therapy) terutama pada keluarga- keluarga dengan tingkat emosi tinggi. 2 Farmakoterapi: Pemberian obat-obatan pada terapi anoreksia nervosa masih mengecewakan. Fluoxetine mungkin dapat mencegah kekambuhan pada pasien-pasien yang telah mencapai berat badan yang diinginkan. 2

b. Terapi Bulimia NervosaSebagian besar terapi BN didasarkan pengalaman pada orang dewasa. Banyak penelitian telah mengkonfirmasi efikasi dari psikoterapi dan farmakoterapi yang terutama diberikan secara rawat jalan. 2 Cognitive Behavioural Therapy (CBT) dan Terapi Interpersonal dapat menurunkan kebiasaan makan berlebihan, muntah, serta sikap dan tingkah laku yang menyimpang pada wanita penderita BN. 2 Antidepresan seperti fluoxetine dan desipramine tampak efektif bila dikombinasi dengan CBT, serta kurang efektif bila diberikan tersendiri. 2 Terapi keluarga bermanfaat terutama bila terdapat gangguan hubungan keluarga. 2Gejala Penyakit Anoreksia Nervosa, Penyebab dan PencegahanAnorexia Nervosa adalah gangguan psikis dimana penderitanya merasa bahwa dirinya terlalu gemuk dan membiarkan diri mereka kelaparan. Penderita anoreksia mencoba mempertahankan berat badan jauh di bawah normal sehingga terlihat sangat kurus. Mereka cenderung menolak makanan meskipun terasa lapar.

Anorexia nervosa tidak benar-benar mengenai makanan. Ini merupakan cara tidak sehat untuk mengatasi masalah emosional. Ketika anda memiliki anorexia nervosa, anda sering menyamakan kekurusan adalah bernilai.

Anorexia nervosa dapat sulit diperbaiki. Tetapi dengan pengobatan, anda dapat meningkatkan pemikiran yang lebih baik mengenai siapa diri anda, mengembalikan kebiasaan makan yang sehat dan menyembuhkan beberapa komplikasi serius anorexia.Gejala Anoreksia Nervosa

Beberapa dari mereka dengan anorexia nervosa hilang berat badan umumnya karena membatasi jumlah makanan yang mereka makan. Mereka juga mungkin mencoba menghilangkan berat badan dengan berolahraga secara berlebihan. Orang lain dengan anorexia menggunakan minuman keras dan obat pencahar, sama seperti bulimia. Mereka mengontrol kalori yang di dapat dengan memuntahkan setelah mereka makan atau dengan penyalahgunaan obat laxative, diuretic atau enema.

Tidak peduli bagaimana pengurangan berat badan dicapai, anorexia memiliki sejumlah tanda dan gejala fisik, emosional dan kebiasaan.

Gejala fisik anoreksia: Hilang berat badan secara ekstrim Terlihat kurus Kadar darah yang tidak normal Kelelahan Tidak bisa tidur Pusing atau pingsan Perubahan warna kebiruan di jari Kuku rapuh Rambut yang tipis, patah atau rontok Terlambat menstruasi Konstipasi Kulit kering Tidak tahan terhadap dingin Ritme jantung yang tidak beraturan Tekanan darah rendah Dehidrasi Osteoporosis Bengkak pada lengan atau kaki

Gejala emosi dan kebiasaan anorexia: Menolak untuk makan Menyangkal rasa lapar Berolahraga secara berlebihan Suasana hati yang datar, atau lemah emosi Menarik diri dari lingkungan sosial Mudah marah Berkurangnya ketertarikan terhadap aktifitas seksual Depresi Kemungkinan penggunaan produk herbal atau obat diet

Penyebab Anorexia Nervosa

Tidak diketahui secara khusus apa yang menyebabkan beberapa orang terkena anorexia. Seperti banyak penyakit lain, ini merupakan kombinasi faktor biologis, psikologis dan sosiokultural.

BiologisBeberapa orang secara genetik mudah terkena anorexia. Wanita muda dengan saudara kandung perempuan atau ibu dengan gangguan makan memiliki risiko yang lebih tinggi.

PsikologisMereka dengan anorexia memiliki karakteristik yang berkontribusi terhadap anorexia. Sebagai contoh mereka memiliki kepercayaan diri yang rendah. Mereka mungkin memiliki kepribadian obsesif-kompulsif bawaan yang membuatnya lebih mudah untuk tetap melakukan diet ketat dan tidak makan ketika lapar. Mereka mungkin juga memiliki sifat perfeksionis yang tinggi, dengan maksud mereka tidak akan berpikir bahwa mereka telah cukup kurus.

SosiokulturalKultur negara barat sering menanamkan dan mempertebal keinginan untuk kurus. Media banyak menayangkan gambar model atau aktor bertubuh kurus. Kesuksesan dan keberhasilan selalu dikaitkan dengan tubuh kurus. Faktor pertemanan sebaya dapat menjadi alas an untuk menjadi kurus, khususnya pada gadis muda. Bagaimanapun, anorexia dan gangguan makan lain telah ada sejak berabad lalu, menunjukkan bahwa sosiokultural bukanlah semata-mata menjadi penyebab.Faktor risiko

Anorexia lebih banyak terjadi pada wanita meskipun baik laki-laki maupun wanita dapat juga mengalami anorexia. Anorexia lebih umum terjadi pada mereka yang berusia remaja. Genetik. Para ahli menemukan area pada kromosom 1 menunjukkan hubungan peningkatan risiko anorexia nervosa. Sebagai tambahan, anorexia nervosa menurun pada keluarga. Mereka yang mengalami kenaikan berat badan akan merasa rendah diri. Perubahan berat badan ini akan memicu seseorang untuk memulai diet yang ekstrim. Masa transisi. Ketika baru pindah sekolah, rumah atau pekerjaan, putusnya hubungan, atau kematian atau sakit yang diderita oleh mereka yang dicintai, perubahan tersebut dapat membawa tekanan emosional dan meningkatkan risiko anorexia nervosa. Olahraga, pekerjaan dan aktivitas seni. Beberapa bidang pekerjaan, olahraga dan seni yang menuntut tubuh kurus dapat meningkatkan risiko anorexia bagi mereka yang berkecimpung di dalamnya. Media yang secara rutin menunjukkan gambar model dan aktor yang kurus dapat membuat penggemarnya ingin memiliki tubuh seperti mereka dan menempatkan risiko anorexia terhadap mereka yang ingin seperti model dan aktor tersebut.

Pencegahan Anoreksia

Tidak ada jaminan cara untuk mencegah anorexia atau gangguan makan lain. Jika anda memiliki anggota keluarga atau teman dengan kepercayaan diri yang rendah, diet parah atau tidak puas terhadap penampilan, pertimbangkan untu berbicara padanya mengenai hal ini. Meskipun anda tidak memiliki kemampuan untuk mencegah gangguan makan terjadi, anda dapat berbicara mengenai gaya hidup yang lebih sehat. 1. Pengertian

Orang dengan anoreksia nervosa berusaha melaparkan diri, hidup dengan sedikit atau tanpa makanan untuk waktu yang sangat lama, namun mereka tetap yakin bahwa mereka masih perlu untuk menurunkan berat badan lebih banyak lagi.Anoreksianervosalebih dari sekedarmasalahdengan makanan. Ini adalahcara menggunakanmakanan untukmerasa mengendalikanperasaan-perasaan lainyang mungkintampak luar biasa. Kelaparanadalah carauntuk orang dengananoreksiamerasalebih mengendalikankehidupan merekadan untukmeredakan ketegangan, kemarahan, dan kecemasan. Meskipuntidak ada penyebabtunggaltahuanoreksianervosa, beberapa hal yang mungkinberkontribusi padaperkembangan gangguan ini:1. 1. Keluarga. Orang denganibu atausaudara perempuan dengananoreksialebihmungkin untuk mengembangkanpenyakit ini. Orangtua yangterlalu banyakmenempatkan nilaipada penampilan, diet sendiri, dan mengkritiktubuhanak-anak merekalebih mungkinuntuk memiliki anakdengananoreksia.2. 2. Budaya. ASmemilikicita-citasosial danbudayaketipisanekstrim.Wanitasebagianmendefinisikan diri mereka sendiritentang bagaimanamenarik secara fisikmereka.3. 3. karakteristikpribadi. Seseorang dengananoreksiamungkin merasaburuk tentangdirinya sendiri, merasa tidak berdaya, dan membencicara diaterlihat. Dia memilikiharapan yang tidak realististerhadap dirinya sendiri danberusahauntuk kesempurnaan. Dia merasatidak berharga, meskipun prestasi danmerasakantekanansosial untukmenjadi kurus.4. 4. Gangguan lainemosional. Lainmasalahkesehatan mental, seperti depresiatau kecemasan, terjadi bersama dengananoreksia.5. 5. Stresperistiwaatau perubahanhidup.Hal-hal sepertimemulaisekolahbaru ataupekerjaan ataudigodaperistiwa traumatikseperti pemerkosaandapat menyebabkananoreksiaonset.6. 6. Biologi. Beberapafaktor biologistermasuk genetika, regulasineurotransmitter(zat kimia saraf di otak), dan hormon-hormonterkait lainnyamungkin penting untuktimbulnyagangguan ini7. Tanda dan Gejala Anorexia NervosaSeseorang dengan anoreksia akan memiliki banyak tanda-tanda ini: kehilangan banyak berat badan berbicara tentang berat badan dan makanan sepanjang waktu bergerak makanan di sekitar piring; tidak memakannya berat dan jumlah kalori makanan mengikuti diet ketat kekhawatiran kenaikan berat badan tidak akan makan di depan orang lain mengabaikan / menyangkal kelaparan menggunakan langkah-langkah ekstrem untuk menurunkan berat badan (self-induced muntah, penyalahgunaan laksatif, penyalahgunaan diuretik, pil diet, puasa, olahraga yang berlebihan) berpikir dia gemuk ketika dia terlalu kurus banyak mendapat sakit yang beratnya beberapa kali sehari diri tindakan moody merasa tertekan merasa tersinggung tidak bersosialisasi memakai pakaian longgar untuk menyembunyikan tampilan

1. Memperlakukan Anorexia Nervosa2. 1. Orang dengan penyakit ini bisa menjadi lebih baik. Pengobatan tergantung pada apa yang orang kebutuhan. Orang tersebut harus kembali ke berat badan yang sehat. Kadang-kadang, ini berarti akan ke rumah sakit dan tinggal di sana untuk pengobatan. Berbagai jenis penyedia layanan kesehatan, seperti dokter, ahli gizi, dan terapis, akan membantu pasien menjadi lebih baik. HCPs ini akan membantu pasien mendapatkan kembali berat badan, meningkatkan kesehatan fisik dan gizi, belajar pola makan sehat, dan mengatasi pikiran dan perasaan yang terkait dengan gangguan tersebut. Setelah meninggalkan rumah sakit, pasien terus mendapatkan bantuan dari HCPs nya.3. 2. Tapi tinggal di rumah sakit mungkin tidak diperlukan. Tipe lain dari program pengobatan adalah satu di mana seseorang pergi ke rumah sakit siang hari, tetapi kehidupan di rumah. Orang lain dengan anoreksia dapat sembuh dengan mendapatkan konseling individu dari suatu HCP, seperti terapis yang mengkhususkan diri dalam gangguan makan.4. 3. Banyak kali, gangguan makan terjadi dengan masalah lain, seperti depresi dan masalah kecemasan. Masalah ini juga diobati bersama dengan anoreksia, dan mungkin melibatkan obat-obatan yang membantu mengurangi perasaan depresi dan kecemasan.5. 4. Keluarga konseling dan kelompok-kelompok pendukung juga dapat menjadi bagian dari pengobatan. Jika pasien masih muda, terapi keluarga sangat penting. Kelompok pendukung membantu pasien dan keluarga berbicara tentang pengalaman mereka dan saling membantu menjadi lebih baik.

1. Diagnosis, Prevalensi dan Prognosis Anorexia NervosaDiagnosis anorexia nervosa mengharuskan seseorang melakukan penolakan agar bisa mempertahankan berat badan yang sehat dan normal untuk usia dan tinggi badannya (lihat Kriteria DSM-IV-TR pada Tabel 15.1). Kriteria DSM-IV-TR untuk anoreksia nervosa mengharuskan agar berat badan seseorang setidaknya 15 persen lebih rendah dari berat badan yang sehat minimum untuk usia dan tinggi badannya (APA, 2000). Seringkali, berat badan orang tersebut jauh di bawah itu. Sebagai contoh, seorang wanita muda dengan tinggi 5 kaki 6 inci yang mengalami anoreksia mungkin memiliki berat 95 pound, jika berat badan sehat wanita yang tinggi ini adalah antara 120 dan 159 pound. Pada wanita dan anak perempuan yang mulai menstruasi, kehilangan berat badan menyebabkan mereka berhenti mengalami siklus menstruasi, kondisi yang dikenal sebagai amenore.1. DSM-IV-IR2. Kriteria Diagnostik dari Anorexia NervosaDSM-IV-TR menetapkan bahwa disengaja atau tidak penurunan berat badan yang ekstrim dan pemikiran yang menyimpang tentang tubuh seseorang adalah fitur kunci dari anoreksia nervosa.1. a. Penolakan untuk mempertahankan berat badan pada atau di atas berat badan minimal yang normal untuk usia dan tinggi badan (misalnya, penurunan berat badan menjadi 15 persen di bawah berat badan minimal yang sehat, atau ketidakmampuan untuk mempertahankan berat badan yang diharapkan selama periode pertumbuhan, mengakibatkan berat badan 15 persen di bawah berat badan minimal yang sehat)2. b. Kekhawatiran berlebihan terhadap berat badan atau menjadi gemuk, meskipun sebenarnya kurus.3. c. Distorsi dalam persepsi berat badan atau bentuk tubuh seseorang, pengaruh berat badan atau bentuk yang tidak semestinya pada evaluasi diri, atau penolakan pada keadaan berat badan yang rendah.4. d. Pada wanita yang telah mencapai menarche, amenore (tidak adanya setidaknya tiga siklus menstruasi berturut-turut)Meskipun kurus, namun orang-orang dengan anoreksia nervosa memiliki kekhawatiran yang berlebihan terhadap kegemukan. Mereka memiliki image yang menyimpang tentang gambaran tubuhnya, merasa yakin bahwa mereka gemuk dan perlu menurunkan berat badan lebih banyak. Evaluasi diri dari penderita anoreksia bergantung sepenuhnya pada berat badan dan kontrol mereka atas makannya. Mereka percaya bahwa kondisi mereka adalah baik dan berharga jika mereka memiliki kontrol penuh atas makan mereka dan ketika mereka kehilangan berat badan. Penurunan berat badan menyebabkan orang dengan anoreksia menjadi mudah lelah, dan mereka berusaha untuk berolahraga secara berlebihan dan mengatur jadwal yang melelahkan di tempat kerja atau sekolah.Orang dengan anoreksia sering menunjukkan ritual yang rumit dalam hal makanan, seperti yang telah dijelaskan penulis Marya Hornbacher dalam otobiografinya, Wasted (Hornbacher, 1998, hlm 254 255): Saya menyebar kertas depan saya, menyimpan yoghurt samping, dan melihat jam tangan. Saya membaca kalimat yang sama berulang-ulang, untuk membuktikan bahwa saya bisa duduk di depan makanan tanpa menyentuhnya, untuk membuktikan bahwa hal itu bukan masalah besar. Setelah lima menit berlalu, saya mulai meminum yoghurt itu...Anda mengambil seujung sendok yoghurt, dan dengan hati-hati hanya mengambil bagian yang meleleh. Kemudian membiarkan yogurt itu menetes sampai hanya ada sedikit yoghurt tersisa di sendok. Dengan berhati-hatilah saya menunggu untuk menjilatinya, Anda hanya menjilat sedikit pada suatu waktu, dan ini berlangsung setidaknya empat atau lima jilatan, dan Anda harus menjilat bagian belakang sendok pertama, kemudian membalikkan bagian atas sendok dan menjilat bagian depannya, dengan ujung lidah. Kemudian menyimpan lagi yoghurt itu samping. Membaca satu halaman penuh, dan tidak melihat yoghurt untuk memastikan ia mencair. Berulang-ulang. Jangan mengambil satu sendok penuh, jangan makan apapun kecuali yoghurt itu meleleh. Jangan berkhayal tentang topping, Oreo yang hancur, atau saus cokelat. Jangan berfantasi tentang sandwich. sandwich akan membuat situasi menjadi sangat rumit.Orang dengan anoreksia nervosa beratnya secara signifikan kurang dari tinggi dan berat badan mereka yang semestinya.Sekitar 1 persen orang akan mengalami anorexia nervosa dalam hidupnya, dan antara 90 dan 95 persen orang yang didiagnosis dengan anoreksia nervosa adalah perempuan (Hoek & van Hoeken, 2003; Striegel-Moore, Dohm, dkk, 2003). Perempuan kulit putih lebih mungkin untuk mengalami dibandingkan perempuan Hitam dalam hal gangguan ini. Anorexia nervosa biasanya dimulai pada masa remaja, antara usia 15 dan 19 (Striegel-Moore, 1995). Jalannya gangguan sangat bervariasi dari orang ke orang. Studi jangka panjang yang dilakukan di Eropa menunjukkan bahwa setengah dari wanita yang mengalami anoreksia nervosa sepenuhnya pulih dalam waktu 10 tahun setelah pengobatan, tetapi sisanya terus menderita masalah yang terkait dengan makanan atau psikopatologi lain, terutama depresi (Herpertz-Dahlmann, Muller, dkk, 2001;.. Lowe dkk, 2001; Wentz dkk, 2001)..Anorexia nervosa adalah gangguan fisiologis yang sangat berbahaya. Tingkat kematian di antara orang-orang dengan anoreksia adalah 5 sampai 8 persen (Polivy & Herman, 2002). Beberapa konsekuensi paling serius dari anoreksia adalah komplikasi kardiovaskular, termasuk bradikardia (perlambatan denyut jantung ekstrim), aritmia (denyut jantung tidak teratur), dan gagal jantung. Komplikasi lain yang berpotensi serius dari anoreksia adalah pembesaran perut yang akut, sampai pecah. Kekuatan tulang merupakan masalah bagi wanita dengan anoreksia yang memiliki amenore, mungkin karena kadar estrogen rendah mempengaruhi kekuatan tulang. Kerusakan ginjal telah ditemukan pada beberapa pasien dengan anoreksia, dan gangguan fungsi sistem kekebalan tubuh dapat membuat orang dengan anoreksia lebih rentan terhadap penyakit parah.1. Jenis Anorexia nervosaDalam kutipan Suara sebelumnya, Hornbacher menggambarkan salah satu dari dua jenis anoreksia, jenis tertentu. Orang dengan tipe anorexia nervosa tertentu hanya menolak makan sebagai cara untuk mencegah kenaikan berat badan. Beberapa orang dengan anorexia tertentu mencoba keluar rumah sehari penuh tanpa makan apapun. Kebanyakan mereka makan dalam jumlah yang sangat kecil setiap hari, sebagian hanya untuk tetap hidup dan sebagian karena paksaan dari orang lain untuk makan. Hornbacher bertahan selama berbulan-bulan hanya dengan secangkir yogurt dan muffin bebas lemak per hari. Daphne, dalam studi kasus berikut ini, juga memiliki tipe anorexia nervosa tertentu.1. Efek Anorexia nervosaTubuh tidak mendapatkan energi dari makanan yang dibutuhkan, sehingga melambat. Lihatlah gambar untuk mengetahui bagaimana anoreksia mempengaruhi kesehatan Anda.

1. 1. Otak dan Saraf Tidak bisa berpikir benar takut berat badan menyedihkan Moody mudah marah memori buruk pingsan perubahan kimia otakrambut rambut menipis dan akan rapuh1. 2. jantung Tekanan darah rendah Tingkat memperlambat jantung kepakan jantung (palpitasi) gagal jantung1. 3. darah anemia dan masalah darah lainnya1. 4. Otot dan Sendi lemah otot bengkak sendi patah tulang osteoporosis1. 5. ginjal batu ginjal gagal ginjal1. 6. Cairan tubuh kalium rendah magnesium rendah rendah natrium1. 7. usus sembelit kembung1. 8. hormon periode berhenti keropos tulang1. 9. Masalah tumbuh kesulitan hamil Jika hamil, risiko lebih tinggi untuk:a) Keguguranb) memiliki C-sectionc) bayi dengan berat lahir rendahd) depresi pascamelahirkan10.kulit mudah memar kulit kering pertumbuhan rambut halus di seluruh tubuh menjadi dingin dengan mudah kulit kuning kuku mendapatkan rapuh1. Studi KasusDaphne memiliki tinggi badan 5 kaki 11 inci dan beratnya 102 pound. Dia telah merasa "besar" karena ketinggian di atas teman sekolahnya di kelas lima. Dia telah menjalani diet sejak itu. Selama tahun pertamanya di sekolah, Daphne memutuskan bahwa ia harus mengambil langkah-langkah drastis untuk menurunkan berat badan lebih. Dia mulai dengan mengurangi asupan kalori sekitar 1.000 kalori per hari. Dia kehilangan beberapa kilo, tapi ia tidak puas, jadi dia mengurangi asupan hingga 500 kalori per hari. Dia juga memulai program olahraga berat. Setiap hari, Daphne tidak akan membiarkan dirinya makan sampai ia berjalan setidaknya 10 mil. Lalu ia hanya mengkonsumsi beberapa jenis sayuran dan segenggam sereal. Kemudian di hari itu, dia mungkin mengkonsumsi sayuran dan buah lebih banyak, tapi dia akan menunggu sampai ia begitu lapar sampai pingsan. Berat badan Daphne turun sampai 110 kilogram dan ia berhenti menstruasi. Ibunya mengungkapkan beberapa kekhawatiran tentang betapa Daphne hanya makan sedkit sekali, tapi karena ibunya cenderung kelebihan berat badan, ia tidak menyurutkan niat Daphne untuk diet.Ketika tiba saatnya masuk perguruan tinggi, Daphne adalah senang tapi juga takut, karena dia selalu menjadi bintang pelajar di sekolah tinggi dan tidak yakin dia bisa mempertahankankannya. Ketika di perguruan tinggi pada periode pemeriksaan pertama di perguruan tinggi, Daphne banyak mendapat nilai B. Dia merasa sangat rentan, merasa gagal, dan seolah-olah dia kehilangan kontrol. Dia juga tidak senang dengan kehidupan sosialnya pada pertengahan semester pertama. Daphne memutuskan bahwa banyak hal yang mungkin akan lebih baik jika ia kehilangan berat badan lebih, sehingga ia mengurangi asupan makanan dengan dua apel dan segenggam sereal setiap hari. Dia juga berlari setidaknya 15 mil setiap hari. Pada akhir semester musim gugur, berat badannya turun menjadi 102 pound. Dia juga mengalami kelelahan kronis, sulit berkonsentrasi, dan kadang-kadang pingsan. Namun, ketika Daphne melihat ke cermin, ia melihat seorang wanita, muda sederhana yang ingin menurunkan berat badan lebih.

Tabel 15.2 Tinjauan KonsepPerbandingan Gangguan MakanGangguan makan bervariasi menurut karakteristiknya.GejalaJenis yang membatasi AN*Jenis binge/purge AN*Jenis purging AN*Jenis non purging AN*Gangguan binge-eating AN*__

Berat badanHarus kurang lebih dari 15%Harus kurang lebih dari 15%Seringkali normal atau kadang berlebihSeringkali normal atau kadang berlebihSeringkali sangat berat

Image tubuhKetatKetatTerlalu khawatirTerlalu khawatirSeringkali benci dengan berat berlebih

BingeTidakYaYaYaYa

Perilaku purge atau kompensasi lainTidakYaYaTidakTidak

Kurang control saat makanTidakSelama bingeYaYaYa

Amenorrhea pada wanitaYaYaTidak lazimYaYa

* AN mengacu pada anoreksia nervosa, BN untuk bulimia nervosa.Jenis lainnya adalah jenis binge/purge anoreksia nervosa, di mana orang secara berkala terlibat dalam perilaku makan berlebihan atau membersihkan (misalnya, muntah atau penyalahgunaan obat pencahar atau diuretik). Gangguan ini berbeda dengan bulimia nervosa dalam dua hal. Pertama, orang dengan tipe Inge/purge anoreksia setidaknya tetap berada 15 persen di bawah berat badan yang sehat, sedangkan orang-orang dengan bulimia nervosa biasanya pada berat badan normal atau agak kelebihan berat badan. Kedua, wanita dengan binge/purge anoreksia sering mengalami amenore, sedangkan wanita dengan bulimia nervosa biasanya tidak. Seringkali, seseorang dengan jenis binge/purge anoreksia nervosa tidak terlibat dalam binges di mana dia makan banyak makanan, namun, jika dia makan bahkan dalam jumlah kecil, dia merasa seolah-olah dia telah makan berlebih dan akan membersihkan makanan itu.Orang dengan tipe membatasi anoreksia lebih mungkin dibandingkan dengan jenis binge/purge dengan memiliki perasaan yang mendalam tentang rasa tidak percaya terhadap orang lain dan kecenderungan untuk menyangkal bahwa mereka memiliki masalah. Orang dengan binge/purge anoreksia lebih cenderung memiliki masalah dengan suasana hati yang tidak stabil dan pengendalian impuls, dengan alkohol dan penyalahgunaan obat lain, dan melukai diri sendiri (Garner, Garfinkel, & O'Shaughnessy, 1985). Mereka juga cenderung memiliki banyak gangguan kronis.1. TREATMENPengobatan untuk anorexia nervosa mencoba untuk mengatasi tiga bidang utama.1. 1. Mengembalikan seseorang untuk berat badan yang sehat,2. 2. Mengobati gangguan psikologis yang berkaitan dengan penyakit3. 3. Mengurangi atau menghilangkan perilaku atau pikiran yang awalnya mengarah pada makan teratur.Jika anoreksia nervosa tidak diobati, komplikasi serius seperti sebagai kondisi jantung dan gagal ginjal dapat innitiate dan akhirnya menyebabkan kematian.

1. A. Dietary Suplemen zinc telah ditunjukkan dalam berbagai penelitian bermanfaat dalam pengobatan AN bahkan pada pasien tidak menderita defisiensi seng, dengan membantu meningkatkan berat badan. Asam lemak esensial: Asam Asam lemak omega-3 docosahexaenoic acid (DHA) dan eicosapentaenoic acid (EPA) telah terbukti bermanfaat bagi berbagai gangguan neuropsikiatri. Ada melaporkan peningkatan pesat dalam sebuah kasus yang parah AN diobati dengan etil-asam eicosapentaenoic (E-EPA) dan mikronutrienDHA dan EPA suplemen telah terbukti menjadi manfaat di banyak gangguan komorbid AN termasuk: perhatian. defisit / hyperactivity disorder (ADHD), autisme, gangguan depresi utama (PDK), gangguan bipolar, dan gangguan kepribadian borderline. Percepatan penurunan kognitif dan gangguan kognitif ringan (MCI) berkorelasi dengan tingkat jaringan menurunkan DHA / EPA, dan suplemen telah meningkatkan fungsi kognitif. Nutrisi konseling Nutrisi Terapi Medis; (MNT) juga disebut sebagai Terapi Gizi adalah pengembangan dan penyediaan perawatan gizi atau terapi berdasarkan penilaian rinci sejarah medis seseorang, sejarah psikososial, pemeriksaan fisik, dan sejarah diet1. B. Obat Olanzapine: telah terbukti efektif dalam mengobati aspek-aspek tertentu AN termasuk untuk membantu menaikkan indeks massa tubuh dan mengurangi obsessionality, termasuk pikiran obsesif tentang makanan1. C. Terapi Terapi perilaku kognitif (CBT) CBT adalah sebuah pendekatan berbasis bukti yang dalam studi sampai saat ini telah terbukti berguna pada remaja dan orang dewasa dengan anoreksia nervosa Penerimaan dan terapi komitmen: Jenis CBT, telah menjanjikan dalam pengobatan AN "peserta mengalami perbaikan klinis yang signifikan pada setidaknya beberapa tindakan, tidak ada peserta memburuk atau hilang berat badan bahkan di 1-tahun tindak-lanjut." Terapi Kognitif Remediasi (CRT): adalah terapi rehabilitasi kognitif dikembangkan di King College di London yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan neurokognitif seperti perhatian, memori kerja, fleksibilitas kognitif dan perencanaan, dan fungsi eksekutif yang mengarah ke fungsi sosial ditingkatkan. Penelitian neuropsikologi telah menunjukkan bahwa pasien dengan AN memiliki kesulitan dalam fleksibilitas kognitif. Dalam studi yang dilakukan di Kings College dan di Polandia dengan remaja CRT terbukti bermanfaat dalam mengobati anoreksia nervosa, di Amerika Serikat uji klinis masih sedang dilakukan oleh Institut Nasional Kesehatan Mental pada remaja usia 10-17 dan Stanford University di lebih dari 16 mata pelajaran sebagai terapi penghubung dengan terapi perilaku kognitif. Keluarga Terapi: Bentuk yang paling efektif terapi untuk remaja dengan anoreksia adalah terapi keluarga [190] Ada berbagai bentuk terapi keluarga yang telah terbukti untuk bekerja dalam pengobatan remaja AN termasuk "conjoint terapi keluarga" (CFT),. di mana orang tua dan anak terlihat bersama-sama oleh para terapis yang sama, "dipisahkan terapi keluarga" (SFT) di mana orang tua dan anak menghadiri terapi secara terpisah dengan terapis yang berbeda. "Menunjukkan kohort Eisler bahwa, terlepas dari jenis FBT, 75% pasien memiliki hasil yang baik, 15% hasil antara ..." Maudsley Keluarga Terapi: tahun 4 sampai 5 menindaklanjuti studi pendekatan Maudsley, model manualized, yang menunjukkan pemulihan penuh pada tingkat hingga 90% [193].[Sunting] Pengobatan alternative Yoga: Dalam penelitian pendahuluan pengobatan yoga indivualized telah menunjukkan hasil positif untuk digunakan sebagai terapi tambahan untuk perawatan standar. Pengobatan itu terbukti mengurangi gejala gangguan makan, termasuk keasyikan makanan, yang mengalami penurunan segera setelah setiap sesi. Skor pada Pemeriksaan Gangguan Makan menurun secara konsisten selama pengobatan.1. D. PrognosisPrognosis jangka panjang dari anoreksia adalah lebih pada sisi yang menguntungkan. Komorbiditas Survei Nasional Replikasi dilakukan di antara lebih dari 9.282 peserta di seluruh Amerika Serikat, hasil menemukan bahwa rata-rata durasi anoreksia nervosa adalah 1,7 tahun. "Bertentangan dengan apa yang orang mungkin percaya, anoreksia tidak selalu merupakan penyakit kronis, dalam banyak kasus, itu berjalan saja dan orang-orang mendapatkan yang lebih baik ..."Dalam kasus-kasus anoreksia nervosa remaja yang memanfaatkan pengobatan Keluarga 75% dari pasien memiliki hasil yang baik dan 15% menunjukkan hasil yang belum menengah yang lebih positif. [191] Dalam lima tahun pasca perawatan tindak lanjut dari Terapi Keluarga Maudsley pemulihan penuh rate antara 75% dan 90%. Bahkan dalam kasus yang parah AN, meskipun tingkat kambuhan mencatat 30% setelah rawat inap, dan waktu panjang untuk pemulihan mulai 57-79 bulan, tingkat pemulihan penuh masih 76% . Ada kasus-kasus relaps minimal bahkan pada jangka panjang follow-up dilakukan antara 10-15 tahun .Prognosis jangka panjang dari anoreksia nervosa berubah:. Seperlima dari pasien tetap sakit parah, lain kelima pasien sembuh sepenuhnya dan 3 / 5 dari pasien memiliki program berfluktuasi dan kronis (Gelder, Mayou dan Geddes 2005).2. E. EpidemiologiAnoreksia memiliki prevalensi rata-rata 0,3-1% pada wanita dan 0,1% pada pria untuk diagnosis di negara maju. Kondisi ini sangat mempengaruhi wanita remaja muda, dengan antara 15 dan 19 tahun membuat sampai 40% dari semua kasus. Sekitar 75% orang dengan anoreksia adalah perempuan [199]. Anoreksia nervosa lebih umum di kelas sosial atas dan dinyatakan menjadi langka di negara-negara kurang berkembang (Gelder, Mayou dan Geddes etika memasuki masa remaja, khususnya masa pubertas, remaja menjadi sangat concern atas pertambahan berat badan, terutama remaja putri, karena mereka mengalami pertambahan jumlah jaringan lemak, sehingga mudah untuk menjadi gemuk apabila mengkonsumsi makanan yang berkalori tinggi. Pada kenyataannya kebanyakan wanita ingin terlihat langsing dan kurus karena beranggapan banhwa menjadi kurus akan membuat mereka bahagia, sukses, dan popular. Remaja dengan gangguan makan memiliki masalah dengan body imagenya. Artinya mereka sudah mempunyai suatu mind set ( pemikiran yang sudah terpatri di otak ) bahwa tubuh mereka tidak ideal. Mereka merasa tubuhnya gemuk, banyak lemak disana-sini, dan tidak sedap dipandang.1 Anoreksia nervosa adalah suatu kelainan yang ditandai dengan perubahan gambaran tubuh, ketakutan yang luar biasa akan kegemukan, penolakan untuk mempertahankan berat badan yang normal dan hilangnya siklus mentruasi (pada wanita). Penderita yang umumnya terjadi pada remaja putri biasanya mengalami gangguan makan, berupa aktifitas untuk menguruskan badan dengan melakukan pembatasan makan secara sengaja melalui control yang ketat.2Pada anoreksia nervosa terjadi hilangnya nafsu makan atau terganggunya pusat nafsu makan. Hal tersebut disebabkan oleh konsep yang terputar balik mengenai konsep penampilan tubuh, sehingga penderita mempunyai rasa takut yang berlebihan terhadap kegemukan. Penderita anoreksia nervosa sadar mereka lapar namun takut untuk memenuhi kebutuhan makan mereka, karena bisa berakibat meningkatnya berat badan. Berbeda dengan korban kelaparan, penderita anoreksia nervosa mampu menjaga kekuatan dan kegiatan sehari-hari mendekati normal. Tidak merasa lapar dan tidak cemas terhadap kondisinya.3Takut gemuk atau merasa terlalu gemuk ini terutama terjadi pada wanita, sehingga membatasi makan dan terkadang tidak makan atau puasa. Akhirnya tidak mau makan hingga penderita kurus kering. Kelainan ini banyak terjadi di dalam masyarkat yang memuja bentuk tubuh yang kurus kering. Mereka terus-menerus malakukan diet mati-matian untuk mencapai tubuh yang kurus, yang pada akhirnya kondisi ini menimbulkan efek yang berbahaya yaitu kematian .2 penyakit ini dapat menyebabkan kematian pada 10% penderitanya.3Pada penderita anorekasia nervosa dapat menurunkan berat badannya antara 25 50 % dari berat badan sebenarnya. Dampak fisik yang umumnya terjadi penderita adalah kehilangan selera makan, hingga tidak mau mengkonsumsi apapun, lemah tidak bertenaga, sulit berkonsentrasi dan terjadi gangguan mentruasi. Namun dampak psikis juga terpengaruhi, seperti mempunyai perasaan tidak berharga, sensitiv mudah tersinggung atau marah, mudah merasa bersalah, kehilangan minat untuk berinteraksi dengan orang lain, tidak percaya diri, cenderung berbohong untuk menutupi perilaku makannya, minta perhatian orang lain, dan depresi. Dampak fisik maupun psikis yang terjadi akibat gangguan makan tersebut memerlukan pertolongan segera dari psikolog, dokter, ahli gizi, dan tentu saja orang tua.1 1. II. DEFENISIDefenisi anorekasi nervosa menurut DSM-IV adalah :4,5 1. Menolak mempertahankan berat badan pada atau diatas berat badan normal minimal menurut usia dan tinggi badan (misalnya, menurunkan berat badan untuk mempertahankan berat badan kurang dari 85% yang diharapkan; atau kegagalan untuk menaikan berat badan yang diharapkan selama periode pertumbuhan, menyebabkan berat badan kurang dari 85% dari yang diharapkan).2. Ketakutan yang kuat mengalami kenaikan berat badan atau menjadi gemuk, walaupun sesungguhnya memiliki berat badan kurang.3. Gangguan dalam cara memandang berat atau bentuk badannya sendiri; berat badan atau bentuk badan yang tidak pantas atas dasar pemeriksaan sendiri, atau menyangkal keseriusan berat badannya yang rendah.4. Pada wanita pascamenarki, amenore yaitu tidak ada sekurangnya tiga siklus menstruasi berturut-turut (seorang wanita dianggap mengalami amenore jika periodenya timbul hanya setelah pemberian hormon, misalnya, estrogen).1. III. EPIDEMIOLOGI Gangguan makan dalam berbagi bentuk telah dilaporkan pada sampai 4% pelajar remaja dan dewasa muda.4 Sekitar 95% penderita adalah wanita, kelainan ini biasanya terjadi pada masa remaja dan terkadang pada masa dewasa. Anoreksia nervosa diperkirakan terjadi pada kira-kira 0,5 sampai 1% gadis remaja. Biasanya menyerang orang-orang golongan social ekonomi menenngah ke atas.3 Gangguan ini terjadi 10 sampai 20 kali lebih sering pada wanita dibandingkan laki-laki. Lebih sering pada Negara yang maju, dan mungkin ditemukan dengan frekuensi tertinggi pada wanita muda yang profesinya memerlukan kekurusan , seperti model dan penari balet.41. IV. ETIOLOGI Faktor biologis, social, dan psikologis adalah terlibat dalam penyebab anoreksia nervosa. 41. Faktor biologisKelaparan menyebabkan banyak perubahan biokimia, beberapa diantaranya juga ditemukan pada depresi, seperti hiperkortisolemia dan nonsupresi oleh deksametason. Terjadi penekanan fungsi tiroid, amenore, yang mencerminkan penurunan kadar hormonal. Kelainan tersebut dapat dikoreksi dengan pemberian makanan kembali.1. Faktor socialPenderita menemukan dukungan untuk tindakan mereka dalam masyarakat yang menekankan kekurusan dan latihan. Tidak berkumpul dengan keluarga adalah spesifik pada anoreksia nervosa. Pasien dengan anoreksia nervosa kemungkinan memiliki riwayat keluarga depresi, ketergantungan alcohol, atau suatu gangguan makan.1. Faktor psikologis dan psikodinamisAnoreksia nervosa tampaknya merupakan suatu reaksi terhadap kebutuhan pada remaja untuk menjadi lebih mandiri dan meningkatkan fungsi social dan seksual. Biasanya mereka tidak mempunyai rasa otonomi dan kemandirian, biasanya tumbuh di bawah kendali orang tua. Kelaparan yang diciptakan sendiri (self starvation) mungkin merupakan usaha untuk meraih pengakuan sebgai orang yang unik dan khusus. Hanya memalui tindakan disiplin diri yang tidak lazim pasien anoreksia dapat mengembangkan rasa otonomi dan kemandirian.1. V. GAMBARAN KLINIS 6 1. Ada 2 macam subtype dari anoreksia nervosa yang didasarkan atas metode-metode yang digunakan untuk mengkontrol berat badan, yaitu : 1. Mengkontrol pengurangan berat badan dengan mengkonsumsi kalori yang sangat rendah dan olah raga.2. Terkadang terjadi bulimia diantara jarak makan, dan kelaparan dengan mempunyai kebiasaan memuntahkan dan penggunaan laksan dan diuretic daripada menggunakan obat penurun berat badan.3. Gejala klinis/symptom 1. Gejala yang predominan adalah ketakutan yang sangat akan kenaikan berat badan, sampai terjadi phobia terhadap makanan. Ketakutan terhadap makanan disertai dengan penyalahartian dari body image; banyak pasien merasa diri mereka sangat gendut, walaupun sebenarnya mereka sangat kurus.2. Banyak penderita anoreksia nervosa mempunyai obsessive compulsive behavior, misalnya mereka sering sekali mencuci tangan berulang-ulang, pasien cenderung kaku dan perfeksionis yang mengarahkan pada diagnosis gangguan kepribadian, seperti narcissisme, atau riwayat gangguan kepribadian.3. Penyesuaian seksual yang buruk4. Penderita anoreksia nervosa biasanya menunjukan perilaku yang aneh tentang makanan, seperti menyembunyikan makanan, membawa makanan dalam kantong, saat makan mereka membuang makanan, memotong makanan menjadi potongan kecil-kecil.5. Gangguan tidur dan gangguan depresi pada umumnya.6. Muntah yang dipaksakan7. Biasanya aktifitas dan program olah raga yang berlebihan1. Tanda Anoreksia nervosa 1. Menyamarkan kekurusan mereka dengan baju dan make-up2. Kulit kering dan kering, rambut halus, dan alopesia ringan.3. Subtype bulimia berat, seperti kehilangan enamel gigi karena asam lambung, ketika penderita muntah. Bahkan terdapat scar pada dorsum akibat jari-jari yang dimasukan ke mulut untuk memaksakan muntah.4. Hypokalemi dan kelainan EKG5. Kelainan neurology (seperti seizure dan neuropaty) dan anemia yang berhubungan dengan kekurangan gizi dan kelaparan.1. VI. DIAGNOSIS Pedoman diagnostic Anoreksia Nervosa menurut PPDGJ-III adalah :7- Mempunyai ciri khas gangguan adalah mengurangi berat badan dengan sengaja, dipacu dan atau dipertahankan oleh penderita.- Untuk suatu diagnosis yang pasti dibutuhkan semua hal seperti di bawah ini, yaitu: Berat badan tetap dipertahankan 15% di bawah yang seharusnya ( baik yang berkurang maupun yang tidak tercapai) atau Quetelets body mass index adalah 17,5% atau kurang. Berkurangnya berat badan dilakukan sendiri dengan menghindari makanan yang mengandung lemak dan salah satu hal di bawah ini : Merangsang muntah oleh dirinya sendiri Menggunakan pencahar Olah raga berlebihan Menggunakan obat penahan nafsu makan dan atau diuretika. Terdapat distorsi body image dalam psikopatologi yang spesifik dimana ketakutan gemuk terus menerus menyerang penderita, penilaian yang berlebihan terhadap berat badan yang rendah. Adanya gangguan endokrin yang meluas, melibatkan hypothalamic-piyuitary-gonadal aksis, dengan manifestasi pada wanita sebagai amenore dan pada pria suatu kehilangan minat dan potensi seksual. Juga dapat terjadi kenaikan hormon pertumbuhan, kortisol, perubahan metabolisme peripheral dari hormone tiroid, dan sekresi insulin abnormal. Jika onset terjadinya pada masa prubertas, perkembangan prubertas tertunda atau dapat juga tertahan. Pada penyembuhan, prubertas kembali normal, tetapi menarche terlambat.- Pemeriksaan patologi dan laboratorium, tidak ada tes laboratorium tunggal yang mutlak mambantu menegakan diagnosa anoreksia nervosa. Urutan uji saring laboratorium adalah diperlukan pada orang yang memenuhi criteria anoreksia nervosa. Tes tersebut dapat berupa elektrolit serum dan tes fungsi ginjal, tes glukosa, EKG, kadar kolesterol, test supresi deksametason, dan kadar karoten. Klinisi mungkin menemukan penurunan hormon tiroid, penurunan glukosa serum, nonsupresi kortisol setelah deksametason, hipokalemia, peningkatan nitrogen urea darah, dan hiperkolesterolemia.1. VII. KOMPLIKASI MEDIS DARI GANGGUAN MAKAN Berhubungan dengan penurunan berat badan :4- Kaheksia : hilangnya lemak, massa otot, penurunan metabolisme tiroid (sindrom T3 rendah), intoleransi dingin, dan sulit mempertahankan temperatur inti tubuh.- Jantung : hilangnya otot jantung, jantung kecil, aritmia jantung, termasuk kontraksi premature atrium dan ventrikel, perpanjangan transmisi berkas HIS (perpanjangan interval QT, bradikardia, takikardia ventricular, kematian mendadak.- Pencernaan-gastrointestinal: perlambatan pengosongan lambung, kembunng, konstiopasi, nyeri abdomen.- Reproduktif : Amenore, kadar leutenizing hormone (LH) dan follicle stimulating hormone (FSH) yang rendah.- Dermatologis: lanugo (rambut halus tumbuh di seluruh tubuh), edema.- Hematologys : leucopenia- Neuropsikiatri : sensasi kecap yng abnormal ( mungkin karena defesiensi dari seng ), depresi apatetik, gangguan kognitif ringan.- Rangka osteoporosis.Berhubungan dengan mencahar ( muntah dan penyalahgunaan laksatif)- Metabolisme : kelainan elektrolit, terutama alkalosis hipokalemik, hipokloremik, dan hipomagnesimia.- Pencernaan-gastrointestinal : peradangan dan pembesaran kelenjar liur dan pancreas, dengan peningkatan amylase serum, erosi esophagus dan lambung, usus disfungsional dengan dilatasi haustra.- Gigi: erosi enamel gigi, terutama bagian depan, dengan dengan kerusakan gigi yang bersanngkutan.- Neuropsikiatrik : kejang (berhubungan dengan pergeseran cairan yang besar dan gangguan elektrolit), neuropati ringan, kelelahan, dan kelemahan, gangguan kognitif lainnya.VIII. DIAGNOSIS BANDING Diagnosis banding anoreksia nervosa adalah dipersulit oleh penyangkalan pasien tentang gejalanya, kerahasiaan di sekitar ritual makan pasien yang aneh dan penolakan pasien untuk mencari pengobatan. dibawah ini adalah diagnosis banding untuk anoreksia nervosa.41. Anoreksia nervosa harus dibedakan dengan dengan kekurusan pada umumnya, terlalu kurus, tetapi penurunan berat badannya kurang dari 15% berat badan normal. Pemikiran sekarang diperkirakan, bahwa anoreksia nervosa adalah gangguan yang khusus, dan tidak mencerminkan penurunan berat badan yang berlanjut.2. Gangguan organic, seperti tumor otak yang melibatkan jaras hypothalamus-pituitary, penyakit Addison, Diabetes Mellitus, dan gangguan gastrointestinal.3. Gangguan psikologi, pada umumnya pasien depresi mengalami suatu penurunan nafsu makan, sedangkan pada anoreksia nervosa mengaku memiliki nafsu makan yang normal dan merasa lapar. Pada agitasi depresif, hiperaktifitas yang ditemukan pada anoreksia nervosa adalah direncanakan dan merupakan ritual. Preokupasi dengan makanan yang mengandung kalori, resep makanan dan persiapan pesta pencicipan makanan adalah tipikal pada pasien anoreksia nervosa dan tidak ditemukan pada penderita gangguan depresif. Dan pada pasien dengan gangguan depresif tidak memiliki ketakutan yang kuat akan kegemukan atau gangguan citra tubuh, seperti yang dimiliki oleh pasien anoreksia nervosa.4. Sekitar 50% penderita anoreksia nervosa ditemui ktiteria untuk diagnosis tersangka bulimia, dinamakan bullimarexia atau bulimia nervosa sebagai variasi dari penyakit.5. Bulimia nervosa6. Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas7. Belum Diperiksa8. Bulimia Nervosa adalah kelainan cara makan yang terlihat dari kebiasaan makan berlebihan yang terjadi secara terus menerus. Bulimia adalah kelainan pola makan yang sering terjadi pada wanita. Kelainan tersebut biasanya merupakan suatu bentuk penyiksaan terhadap diri sendiri. Yang paling sering dilakukan oleh lebih dari 75% orang dengan bulimia nervosa adalah membuat dirinya muntah, kadang-kadang disebut pembersihan; puasa, serta penggunaan laksatif, enema, diuretik, dan olahraga yang berlebihan juga merupakan ciri umum.9. Penyakit Bulimia Nervosa, Penyebab, Gejala, Akibat serta Pengobatan10. Penyakit mental lainnya yang biasanya dialami oleh wanita, Bulimia atau juga dikenal dengan bulimia nervosa mempengaruhi sekitar 3% dari wanita di amerika Serikat. Bulimia adalah penyakit yang diakibatkan oleh psikologi pasien, yang mengakibatkan kelainan makan. Bulimia merupakan keadaan dimana seorang pasien makan secara berlebihan secara berulang-ulang (binge) dan kemudian kembali mengeluarkannya. Mengeluarkan makanan yang dimakan ini bisa melalui muntah yang biasanya diinduksi dengan obat pencahar, selain itu juga dengan mengeluarkannya lewat kencing dengan menggunakan obat diuretik.11. Selain itu, selain makan berlebih, penderita bulimia juga cenderung diet sangat ketat dan juga olah raga yang berlebihan. Cirri khas penyakit bulimia sudah tentu kebiasaan mengeluarkan makanan yang dimakan dengan sangat cepat, sehingga sangat aneh bagi orang biasa kalau sehabis makan kembali memuntahkan makanannya.12. Membersihkan atau memuntahkan makanan ini diperkirakan sebagai aksi untuk mengurangi rasa benci atau rasa bersalah karena sudah binge. Pasien berobsesi untuk membersihkan diri mereka dari makanan itu, sehingga makanan yang masuk tidak sempat terserap tubuh.13. Seorang pasien penyakit bulimia dalam melakukan pesta makan ini, diduga terdorong oleh depresi atau stress terhadap sesuatu yang berhubungan dengan berat badan, bentuk badan ataupun makanan. Mereka menganggap, makan merupakan kegiatan paling menyenangkan dan bisa menghilangkan depresi. Namun kebahagiaan itu hanya berlangsung sementara karena akhirnya mereka kembali membenci makanan serta marah atas control diri terhadap pesta makan yang kurang. Kebencian ini membuat mereka terobsesi untuk membersihkan makanan tersebut dari tubuh.14. Aksi pembersihan biasanya berlangsung seketika, namun pada beberapa penderita bulimia melakukan pembersihan pada beberapa periode setelahnya.15. Sama halnya dengan anorexia, bulimia selalu berhubungan dengan control diet ataupun penurunan berat badan. Penderita bulimia biasanya terlalu memperhatikan berat badan, selalu merasa kurang percaya diri dengan berat badan sehingga cenderung melakukan diet berlebih. Bedanya dengan penderita anorexia, penderita bulimia memiliki berat badan yang lebih stabil sehingga penyakit ini jarang diketahui oleh masyarakat umum.16. 17. Penyebab Bulimia18. Bulimia merupakan salah satu kelainan mental, penyebab bulimia belum diketahui secara biologis. Namun karena ini berhubungan dengan behavioral health, maka para ahli meyakini ada beberapa factor yang bisa menyebabkan penyakit ini:19. - masalah keluarga - perilaku maladaptif - pertentangan identitas diri - budaya yang terlalu menitikberatkan kepada penampilan fisik.20. Masalah penampilan serta berat badan merupakan factor utama yang penyebab bulimia pada seorang wanita. Seorang penderita bulimia biasanya mempunyai ketahanan mental yang kurang, kurang percaya diri dan memiliki masalah dengan berat badan dan ini yang membuatnya menjadi terobsesi dengan penurunan berat badan. Hal-hal seperti di atas juga bisa menjadi akibat bulimia yang mengerikan.21. Pengalaman mempunyai masalah dengan berat badan membuatnya selalu merasa gemuk. Hal ini mendorong diet yang tidak terkontrol, olah raga berlebih dan akhirnya menderita bulimia.22. Penelitian baru menunjukan bahwa kelainan mental ini juga disebabkan oleh proses kimiawi yang ada di dalam otak. Para ahli menduga bahwa kelainan neurotransmitter dalam otak, utamanya neurotransmitter serotonin merupakan pemicu terjadinya penyakit bulimia nervosa ini. Namun dugaan awal ini masih belum bisa dijelaskan secara spesifik karena kompleksnya penyakit.23. Gejala Bulimia [ad#ad-1]24. Seperti yang dijelaskan di atas, binge merupakan gejala utama dari bulimia. Binge bulimia ini akan diikuti dengan muntah, diet yang ketat serta olah raga berlebihan.25. Namun untuk mendeteksi gejala bulimia dalam kehidupan sehari-hari sangatlah susah. Proses makan berlebihan terkadang adalah hal umum dalam masyarakat. Makan merupakan kegiatan yang menyenangkan, bisa menghilangkan stres atau depresi. Selain itu, setiap orang juga memiliki nafsu makan berbeda, sehingga makan dengan jumlah banyak tersebut kadangkala adalah hal yang normal.26. Selain itu, penderita bulimia tidak selalu kurus. Bisa saja memiliki berat badan normal atau malah gemuk. Namun ada beberapa pertanda yang bisa dianggap sebagai gejala bulimia, yaitu:27. Selalu ke kamar mandi setelah makan untuk muntah (tentu saja dilakukan berkali-kali)28. Olah raga berlebih.29. Terjadi perubahan seperti pipi atau rahang yang bengkak, pecahnya pembuluh darah di mata, rusaknya lapisan email gigi sehingga gigi yang Nampak jelas.30. Terlalu terbelenggu dengan urusan berat ataupun bentuk badan.31. 32. Diagnosis bulimia33. Sama halnya dengan anoreksia, diagnosis untuk penyakit bulimia susah karena ini menyangkut masalah perilaku yang bisa saja disangkal oleh penderita. Namun sebagai dasar bagi dokter untuk mendiagnosa penyakit ini, ada lima criteria dasar yang bisa dipakai sebagai patokan.34. Pesta makan yang terjadi berulangkali. Hal ini ditandai dengan porsi yang sangat banyak dan di luar porsi normal makan seorang manusia dalam jangka waktu dua jam.35. Merasa tidak bisa berhenti makan dalam satu periode.36. Perilaku yang menyimpang untuk mengurangi berat badan secara ekstrim dan berlebihan, seperti muntah, penggunaan obat pencahar dan diuretic, puasa ataupun olah raga berlebihan.37. Pesta makan serta perilaku penurunan badan yang ekstrim terjadi minam dua kali dalam seminggu selama jangka waktu tiga bulan.38. Rasa yang tidak pernah puas terhadap bentuk tubuh yang dimiliki.39. 40. Akibat dan Bahaya Bulimia terhadap Kesehatan41. Bahaya bulimia ini disebabkan oleh perilaku makan berlebihan dan kemudian membersihkannya yang terjadi secara berulang. Berbagai macam organ akan rusak akibat pembersihan secara ekstrim ini, seperti42. pembengkakan kelenjar ludah di pipi43. Jaringan parut di buku jari tangan yang digunakan untuk merangsang muntah44. Pengikisan email gigi akibat bulimia yang sering muntah dan mengeluarkan asam lambung45. Kadar kalium yang rendah dalam darah.46. Gigi sensitive terhadap panas atau dingin47. Masalah pada kelenjar ludah yang berupa rasa nyeri atau pembengkakan48. Paparan asam lambung berlebih pada kerongkongan bisa menyebabkan borok, pecah atau penyempitan.49. Terganggunya proses pencernaan akibat pencahar, bisa mengakibatkan disfungsi organ pencernaan .50. Ketidakseimbangan cairan tubuh akibat stimulus zat diuretic secara berlebih.51. Akibat bulimia juga terjadi pada kehidupan social, penderita bulimia cenderung akan bermasalah dalam hal sosialisasi lingkungan, bersifat impulsive, seringkali merasa stress atau depresi dan menyalahgunaan alcohol atau obat-obatan.52. 53. Pengobatan Bulimia54. Terdapat 2 pendekatan yang dilakukan untuk mengobati bulimia:55. Terapi psikis (psikoterapi) oleh psikiater untuk mengendalikan perilaku menyimpangnya.56. Obat-obatan. Obat anti-depresi seringkali bisa membantu mengendalikan bulimia, meskipun penderita tidak tampak depresi. Tetapi bulimia aka57. Bulimia Nervosa, Gangguan Makan58. Psikologi Zone 09.05.2010 Bulimia Nervosa, Gangguan Makan2012-01-20T18:04:28+00:00 Arsip Lama 2 Comments 59. 60. Ilustrasi61. Bulimia berasal dari bahasa yunani yang berarti lapar seperti sapi jantan, Gangguan ini mencakup episode konsumsi sejumlah besar makanan secara cepat, diikuti dengan perilaku kompensatori, seperti muntah, puasa, atau olahraga berlebihan, untuk mencegah terjadinya berat badan bertambah.62. Dalam buku Psikologi Abnormal oleh G.C.Davidson dkk, pada tahun 2000, DSM mendefinikan bahwa bumilia berawal dari makan makanan secara berlebih lebihan. Pada bulimia, makan berlebihan biasanya dilakukan secara diam-diam, dapat dipacu dengan stres dan berbagai emosi negatif yang ditimbulkannya, dan terus berlangsung hingga orang yang bersangkutan hingga orang yang bersangkutan merasa sangat kekenyangan.63. Setelah selesai makan berlebihan, rasa jijik, rasa tidak nyaman, dan takut bila berat badan bertambah memicu tahap kedua bulimia nervosa, pengurasan untuk menghilangkan efek asepan kalori kaena makan berlebihan. Paling sering pasien memasukkan jari-jari mereka kedalam tenggorokan agar tersendak, namun setelah satu waktu banyak yang dapat muntah bila menghendakinya tanpa membuat diri mereka tersendak.64. Perubahan fisik pada bulimia nervosaSeperti halnya anoreksia nervosa, bulimia terkait dengan beberapa efek samping pada fisik. Meskipun lebih jarang dari pada anoreksia, menstruasi tidak teratur, termasuk amenorea, dapat terjadi, meskipun para pasien bulimia biasanya memiliki indeks massa tubuh dan IMT yang normal.65. PrognosisPemantauan yang telah dilakukan dalam beberapa penelitian bahwa bulimia sebesar 70% dapat disembuhkan, meskipun sekitar 10 persen masih tetap sepenuhnya simtomatik. Para pasien bulimia yang lebih sering makan berlebihan dan muntah, komorbid dengan penyalahgunaan zat, atau memiliki riwayat depresi memiliki prognosis lebih buruk dibanding pasien tanpa faktor-faktor tersebut.66. Penanganan gangguan makanPerawatan rumah sakit yang kadang dijalani dengan terpaksa, seringkali diperlukan untuk menangani pasien bulimia agar asupan makanan pasien dapat ditingkatkan secara bertahap dan dipantau dengan teliti. Pada bulimia, perlu untuk diberikan intervensi biologis dan psikologis.67. Penanganan biologisKarena bulimia nervosa sering kali komorbid dengan depresi, gangguan ini ditangani dengan berbagai antidepresan. Fluoksetin lebih memberikan hasil dibandingkan dengan plasebo untuk mengurangi makan berlebihan dan muntah, juga mengurangi depresi dan sikap yang menyimpang terhadap makanan dan makan. Sayanganya, hal itu tidak terlalu berhasil. Hanya memulihkan berat badan tanpa mengurangi gejala-gejala psikologis.68. Penanganan Psikologis bulimiaPendekatan terapi perilaku kognitif (CBT-cognitive) dari fairburn merupakan strandar penanganan bulimia yang paling baik tervalidasi paling baik dan paling terkini. Dalam teori fairburn, psien didorong untuk mempertanyakan berbagai standar masyarakat terkait dengan daya tarik fisik. Para pasien juga juga arus mengungkap dan kemudian mengubah keyakinan yang mendorong mereka melaparkan diri untuk mencegah bertambahnya berat badan.69. lainan cara makan yang terlihat dari kebiasaan makan berlebihan yang terjadi secara terus menerus. Bulimia adalah kelainan pola makan yang sering terjadi pada wanita. Kelainan tersebut biasanya merupakan suatu bentuk penyiksaan terhadap diri sendiri. Yang paling sering dilakukan oleh lebih dari 75% orang dengan bulimia nervosa adalah membuat dirinya muntah, kadang-kadang disebut pembersihan; puasa, serta penggunaan laksatif, enema, diuretik, dan olahraga yang berlebihan juga merupakan ciri umum.70. Penyakit Bulimia Nervosa, Penyebab, Gejala, Akibat serta Pengobatan71. Penyakit mental lainnya yang biasanya dialami oleh wanita, Bulimia atau juga dikenal dengan bulimia nervosa mempengaruhi sekitar 3% dari wanita di amerika Serikat. Bulimia adalah penyakit yang diakibatkan oleh psikologi pasien, yang mengakibatkan kelainan makan. Bulimia merupakan keadaan dimana seorang pasien makan secara berlebihan secara berulang-ulang (binge) dan kemudian kembali mengeluarkannya. Mengeluarkan makanan yang dimakan ini bisa melalui muntah yang biasanya diinduksi dengan obat pencahar, selain itu juga dengan mengeluarkannya lewat kencing dengan menggunakan obat diuretik.72. Selain itu, selain makan berlebih, penderita bulimia juga cenderung diet sangat ketat dan juga olah raga yang berlebihan. Cirri khas penyakit bulimia sudah tentu kebiasaan mengeluarkan makanan yang dimakan dengan sangat cepat, sehingga sangat aneh bagi orang biasa kalau sehabis makan kembali memuntahkan makanannya.73. Membersihkan atau memuntahkan makanan ini diperkirakan sebagai aksi untuk mengurangi rasa benci atau rasa bersalah karena sudah binge. Pasien berobsesi untuk membersihkan diri mereka dari makanan itu, sehingga makanan yang masuk tidak sempat terserap tubuh.74. Seorang pasien penyakit bulimia dalam melakukan pesta makan ini, diduga terdorong oleh depresi atau stress terhadap sesuatu yang berhubungan dengan berat badan, bentuk badan ataupun makanan. Mereka menganggap, makan merupakan kegiatan paling menyenangkan dan bisa menghilangkan depresi. Namun kebahagiaan itu hanya berlangsung sementara karena akhirnya mereka kembali membenci makanan serta marah atas control diri terhadap pesta makan yang kurang. Kebencian ini membuat mereka terobsesi untuk membersihkan makanan tersebut dari tubuh.75. Aksi pembersihan biasanya berlangsung seketika, namun pada beberapa penderita bulimia melakukan pembersihan pada beberapa periode setelahnya.76. Sama halnya dengan anorexia, bulimia selalu berhubungan dengan control diet ataupun penurunan berat badan. Penderita bulimia biasanya terlalu memperhatikan berat badan, selalu merasa kurang percaya diri dengan berat badan sehingga cenderung melakukan diet berlebih. Bedanya dengan penderita anorexia, penderita bulimia memiliki berat badan yang lebih stabil sehingga penyakit ini jarang diketahui oleh masyarakat umum.77. 78. Penyebab Bulimia79. Bulimia merupakan salah satu kelainan mental, penyebab bulimia belum diketahui secara biologis. Namun karena ini berhubungan dengan behavioral health, maka para ahli meyakini ada beberapa factor yang bisa menyebabkan penyakit ini:80. - masalah keluarga - perilaku maladaptif - pertentangan identitas diri - budaya yang terlalu menitikberatkan kepada penampilan fisik.81. Masalah penampilan serta berat badan merupakan factor utama yang penyebab bulimia pada seorang wanita. Seorang penderita bulimia biasanya mempunyai ketahanan mental yang kurang, kurang percaya diri dan memiliki masalah dengan berat badan dan ini yang membuatnya menjadi terobsesi dengan penurunan berat badan. Hal-hal seperti di atas juga bisa menjadi akibat bulimia yang mengerikan.82. Pengalaman mempunyai masalah dengan berat badan membuatnya selalu merasa gemuk. Hal ini mendorong diet yang tidak terkontrol, olah raga berlebih dan akhirnya menderita bulimia.83. Penelitian baru menunjukan bahwa kelainan mental ini juga disebabkan oleh proses kimiawi yang ada di dalam otak. Para ahli menduga bahwa kelainan neurotransmitter dalam otak, utamanya neurotransmitter serotonin merupakan pemicu terjadinya penyakit bulimia nervosa ini. Namun dugaan awal ini masih belum bisa dijelaskan secara spesifik karena kompleksnya penyakit.84. Gejala Bulimia [ad#ad-1]85. Seperti yang dijelaskan di atas, binge merupakan gejala utama dari bulimia. Binge bulimia ini akan diikuti dengan muntah, diet yang ketat serta olah raga berlebihan.86. Namun untuk mendeteksi gejala bulimia dalam kehidupan sehari-hari sangatlah susah. Proses makan berlebihan terkadang adalah hal umum dalam masyarakat. Makan merupakan kegiatan yang menyenangkan, bisa menghilangkan stres atau depresi. Selain itu, setiap orang juga memiliki nafsu makan berbeda, sehingga makan dengan jumlah banyak tersebut kadangkala adalah hal yang normal.87. Selain itu, penderita bulimia tidak selalu kurus. Bisa saja memiliki berat badan normal atau malah gemuk. Namun ada beberapa pertanda yang bisa dianggap sebagai gejala bulimia, yaitu:88. Selalu ke kamar mandi setelah makan untuk muntah (tentu saja dilakukan berkali-kali)89. Olah raga berlebih.90. Terjadi perubahan seperti pipi atau rahang yang bengkak, pecahnya pembuluh darah di mata, rusaknya lapisan email gigi sehingga gigi yang Nampak jelas.91. Terlalu terbelenggu dengan urusan berat ataupun bentuk badan.92. 93. Diagnosis bulimia94. Sama halnya dengan anoreksia, diagnosis untuk penyakit bulimia susah karena ini menyangkut masalah perilaku yang bisa saja disangkal oleh penderita. Namun sebagai dasar bagi dokter untuk mendiagnosa penyakit ini, ada lima criteria dasar yang bisa dipakai sebagai patokan.95. Pesta makan yang terjadi berulangkali. Hal ini ditandai dengan porsi yang sangat banyak dan di luar porsi normal makan seorang manusia dalam jangka waktu dua jam.96. Merasa tidak bisa berhenti makan dalam satu periode.97. Perilaku yang menyimpang untuk mengurangi berat badan secara ekstrim dan berlebihan, seperti muntah, penggunaan obat pencahar dan diuretic, puasa ataupun olah raga berlebihan.98. Pesta makan serta perilaku penurunan badan yang ekstrim terjadi minam dua kali dalam seminggu selama jangka waktu tiga bulan.99. Rasa yang tidak pernah puas terhadap bentuk tubuh yang dimiliki.100. 101. Akibat dan Bahaya Bulimia terhadap Kesehatan102. Bahaya bulimia ini disebabkan oleh perilaku makan berlebihan dan kemudian membersihkannya yang terjadi secara berulang. Berbagai macam organ akan rusak akibat pembersihan secara ekstrim ini, seperti103. pembengkakan kelenjar ludah di pipi104. Jaringan parut di buku jari tangan yang digunakan untuk merangsang muntah105. Pengikisan email gigi akibat bulimia yang sering muntah dan mengeluarkan asam lambung106. Kadar kalium yang rendah dalam darah.107. Gigi sensitive terhadap panas atau dingin108. Masalah pada kelenjar ludah yang berupa rasa nyeri atau pembengkakan109. Paparan asam lambung berlebih pada kerongkongan bisa menyebabkan borok, pecah atau penyempitan.110. Terganggunya proses pencernaan akibat pencahar, bisa mengakibatkan disfungsi organ pencernaan .111. Ketidakseimbangan cairan tubuh akibat stimulus zat diuretic secara berlebih.112. Akibat bulimia juga terjadi pada kehidupan social, penderita bulimia cenderung akan bermasalah dalam hal sosialisasi lingkungan, bersifat impulsive, seringkali merasa stress atau depresi dan menyalahgunaan alcohol atau obat-obatan.113. 114. Pengobatan Bulimia115. Terdapat 2 pendekatan yang dilakukan untuk mengobati bulimia:116. Terapi psikis (psikoterapi) oleh psikiater untuk mengendalikan perilaku menyimpangnya.117. Obat-obatan. Obat anti-depresi seringkali bisa membantu mengendalikan bulimia, meskipun penderita tidak tampak depresi. Tetapi bulimia akan kambuh kembali jika pemakaian obat dihentikan118. BULIMIA NERVOSA119. Emirza Nur Wicaksono Juni 27, 2013120. [0] comments 121. DEFINISI122. Bulimia merupakan bahasa latin dari sebuah kata Yunani boulimia, yang artinya extreme hunger alias lapar yang amat sangat. Ini sesuai dengan gambaran para bulimics -orang yang bulimia-, mereka cenderung makan dalam jumlah banyak dalam waktu yang singkat, seperti orang yang kelaparan. Dan selanjutnya sebagai kompensasi dari pola makannya tersebut, mereka akan melakukan berbagai cara yang intinya supaya berat badan mereka tidak bertambah meski mereka sudah makan banyak.Bulimia nervosa merupakan satu gangguan fungsi makan yang ditandai oleh episode nafsumakan yang lahap tanpa dapat dikendalikan. Penyelaan sosial dan gangguan fisik yaitu, nyeri abdomen atau mual-mual, menghentikan pesta makan yang sering diikuti oleh perasaan bersalah, depresi, atau muak terhadap diri sendiri. Orang selalu memiliki perilaku kompensasi yang rekuren seperti mencahar ( muntah yang diinduksi sendiri, pemakaian laksatif yang berulang, atau pemakaian diuretika), puasa, atau latihan yang berat. Namun pasien bulimia nervosa mampu mempertahankan berat badan yang normal.123. DSM-IV membagikan Bulimia nervosa dalam dua bentuk yaitupurgingdannonpurging. Pada tipepurging, individu tersebut memuntahkan kembali makanan secara sengaja.Dilakukan dengan menusukkan jari ke tenggorokan, atau dengan menggunakan obat-obatan laksatif, obat pencahar, maupun obat-obatan lain. Tujuannya agar makanan tidak sempat dicerna oleh tubuh sehingga tidak menambah berat badan. Pada tipenonpurging, individu tersebut menggunakan cara lain selain cara yang digunakan pada tipe purging, seperti berpuasa atau berolahraga secara berlebihan. Tujuannya agar energi yang dihasilkan dari makanan dapat langsung dibakar dan habis. Menurut kriteria diagnostik dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders edisi keempat ( DSM-IV), pesta makan dan perilaku kompensasi harus terjadi dengan rata-rata sekurangnya dua kali seminggu selama tiga bulan.124. EPIDEMIOLOGI125. Bullimia nervosa lebih sering ditemukan pada wanita di bandingkan pada laki-laki, Diperkirakan bulimia nervosa terjadi pada sekitar satu sampai tiga persen pada wanita muda. Onsetnya lebih sering pada masa remaja atau pada masa dewasa muda.Banyak penderita bulimia nervosa memiliki berat badan yang normal dan kelihatannya tidak ada masalah yang berarti dalam hidupnya. Biasanya mereka orang-orang yang kelihatannya sehat, sukses di bidangnya dan cenderung perfeksionis. Namun, dibalik itu, mereka memiliki rasa percaya diri yang rendah dan sering mengalami depresi. Mereka juga menunjukkan tingkah laku kompulsif, misalnya, mengutil di pasar swalayan, atau mengalami ketergantungan pada alkohol atau lainnya.126. Prevalensibulimianervosauntukwanita di AmerikaSerikat adalah 2% sampai 3%, namun dapat mencapai 10% pada populasi yang rentan, sepertiperguruan tinggiyang khusus untuk wanita.Gejala yang kadang ditemukan pada bullimia nervosa, seperti episode pesta makan dan mencahar yang terisolasi, telah dilaporkan pada hampir 40 persen wanita perguruan tinggi.Kejadian ada pria hanya sepersepuluhdari wanita.Secara demografis, sebagian besar pasiendengan bulimia nervosa masih lajang,berpendidikan perguruan tinggi, dan dipertengahanusia 20 tahunan. Namun, kebanyakan pasien mulai mengalami gejala bulimianervosaselamamasa pubertas.Bulimiaterjadi pada2,3% perempuan kulit putih,dan 0,40% pada wanita kulit hitam. Faktor risiko untukbulimia nervosameliputi pelecehan seksual saat anak-anak, homoseksualitaslaki-laki,tinggal sendirian,tinggal diasrama mahasiswi, kontrolglikemikdiabetesyang buruk,perasaan rendah diri, diet,keterlibatan dengan atletik, pekerjaanyang berfokus pada berat badan. Pasiendengan faktor-faktorrisiko ataupadapopulasi berisiko tinggi untuk terkenagangguan ini, harus segera menjalaniskrining127. Banyak penderita bulimia nervosa memiliki berat badan yang normal dan kelihatannya tidak ada masalah yang berarti dalam hidupnya. Biasanya mereka orang-orang yang kelihatannya sehat, sukses di bidangnya dan cenderung perfeksionis. Namun, dibalik itu, mereka memiliki rasa percaya diri yang rendah dan sering mengalami depresi. Mereka juga menunjukkan tingkah laku kompulsif, misalnya, mengutil di pasar swalayan, atau mengalami ketergantungan pada alkohol atau lainnya.128. Bullimia nervosa sering terjadi pada orang dengan angka gangguan mood dan gangguan pengendalian impuls yang tinggi. Juga telah dilaporkan terjadi pada orang yang memiliki resiko gangguan berhubungan dengan zat dan gangguan kepribadian, memiliki angka gangguan kecemasan dan gangguan dissosiatif yang meningkat dan riwayat penyiksaan seksual.129. ETIOLOGI130. Faktor genetik,Pada umumnya para peneliti percaya bahwa faktor hereditas berpengaruh terhadap gangguan pola makan.Neurotransmitter tertentu, suatu senyawa kimia yang menghantarkan impuls syaraf, pada orang yang bulimia kadarnya tidak normal sehingga para peneliti ini beranggapan ada kelainan pada sistem syaraf pusat yang dapat dipengaruhi oleh faktor genetik. Neurotransmitter yang abnormal tersebut adalah serotonin, yang juga dipercaya sebagai neurotransmitter yang berhubungan dengan gangguan mood.Penelitian terhadap kembar identik dan kembar fraternal membuktikan bahwa prilaku gangguan pola makan pada kembar identik lebih besar kemungkinan terjadinya dibandingkan kembar fraternal. Hal itu disebabkan susunan genetik kembar identik sama dibandingkan kembar fraternal.131. Faktor biologis, gangguan pola makan juga dipengaruhi oleh komponen gentika lainnya yakni neurochemistry. Para peneliti telah menemukan bahwa neurotransmitter serotonin dan norepinefrin secara signifikan menurun pada pasien yang menderita Anorexia dan Bulimia Nervosa akut. Neurotransmitter ini akan berfungsi secara abnormal pada penderita depresi. Hal ini membuktikan bahwa ada hubungan antara dua gangguan tersebut. Disamping menciptakan rasa kepuasan fisik dan emosi, neurotransmitter serotonin juga menghasilkan efek kurang nafsu makan. Bahan kimia otak juga telah diteliti pengaruhnya terhadap gangguan pola makan. Ditandai dengan meningkatnya kadar hormon vasopressin dan kortisol. Kedua hormone ini secara normal di keluarkan sebagai respon terhadap stress yang dialami oleh penderita tersebut. Pada penelitian lain ditemukan bahwa tingginya level neuropeptida dan peptide juga berpengaruh terhadap penderita Bulimia. Kedua hormon tersebut menyebabkan rangsangan untuk makan pada uji coba binatang. Kadar hormone.132. Faktor sosiokultural. Pasien dengan bulimia nervosa, seperti pasien dengan anoreksia nervosa, cenderung mereka yang memiliki kedudukan tinggi dan perlu berespon terhadap tekanan sosial untuk menjadi kurus. Banyak pasien bulimia nervosa adalah pasien terdepresi dan memiliki depresi familial yang tinggihal ini disebabkan olehorang tua yang mengikutsertakan anaknya dalam kegiatan yang mengharuskan pengontrolan berat badan yang ketat seperti balet, senam, modeling dapat sebagai faktor risiko timbulnya bulimia nervosa.Faktor sosiokultural merupakan salah satu faktor yang cukup besar pengaruhnya terhadap timbulnya kelainan ini. Kita tahu bahwa makanan yang banyak beredar serta disukai oleh banyak orang pada masa ini adalah makanan seperti roti-roti, fast food, es krim, pizza yang merupakan karbohidrat olahan. Setelah diteliti, mereka yang mengkonsumsi makanan ini, kadar serotonin dalam darah mereka meningkat sementara hingga 450 %. Coba lihat juga makanan yang ditawarkan oleh berbagai gerai makanan yang ada di pusat perbelanjaan, sebagian besar merupakan makanan karbohidrat olahan. Itulah salah satu alasan kenapa di negara-negara maju angka kejadian bulimia pada gadis remaja atau wanita muda nya cukup tinggi. Berbeda dengan mereka yang tinggal di negara berkembang, yang pola konsumerisme berbeda, pola makan juga berbeda. Di negara berkembang, orang lebih banyak mengkonsumsi makanan berkarbohidrat bukan olahan -nasi, sayur, buah- yang efeknya jauh lebih rendah dalam meningkatkan serotonin dalam darah. Tapi kalau di negara berkembang yang mall-mall nya juga berkembang pesat, berarti perlu diteliti lebih lanjut tentang kejadian bulimia nervosanya.133. Faktor psikologis. Pasien dengan bullimia nervosa memiliki kesulitan dengan kebutuhan remaja, tetapi pasien bulimia nervosa lebih mengungkapkan, marah, dan impulsif dibandingkan pasien anoreksia nervosa. Ketegantungan alkohol, mencuri di toko, dan labilitas emosional (termasuk usaha bunuh diri) adalah berhubungan dengan bulimia nervosa. Pasien bulimia nervosa biasanya merasakan makan yang tidak terkendali yang dilakukannya sebagai ego-distonik dibandingkan pasien dengan anoreksia nervosa sehingga pasien dengan bulimia nervosa lebih cepat mencari bantuan.134. Beberapa referensi membagi etiologi dalam beberapa model:135. 1. Model adikasi: Bulimia Nervosa diyakini sebagai adiksi terhadap makanan dan tingkah laku. Hal ini berhubungan dengan pengobatan bulimia Nervosa yang menekan kan pada penghentian, dukungan sosial dan mencegah kekambuhan, dimana metode ini mirip dengan pengobatan adiksi terhadap alcohol maupun obat-obatan2. Model keluarga: Gangguan makan pada remaja berhubungan dengan system interaksi antara keluarga. Oleh karena itu fokus pengobatan penderita bulimia nervosa adalah disfungsi interaksi dalam keluarga. Penderita bulimia nervosa pada umumnya memiliki riwayat kekerasan fisik maupun seksual semasa kanak-kanak3. Model sosial budaya: Publikasi media tentang hubungan antara tubuh yang langsing dengan karier yang sukses telah merangsang para remaja untuk melakukan diet supaya tubuhnya menjadi langsing. Banyak remaja yang gagal mencapai keaadaan ini dan akhirnya menjadi penderita bulimia nervosa4. Model kognitif dan tingkah laku: Bulimia nervosa merupakan implementasi tingkah laku yang irasional tentang bentuk tubuh, berat badan, diet dan kepercayaan diri. Fokus pengobatan adalah mengidentifikasi disfungsi ini dan membantu menumbuhkan keyakinan yang rasional. Penderita diberikan jadwal makan yang jelas dan teratur5. Model psikodinamik: Bulimia nervosa merupakan usaha untuk mengendalikan atau menghindari dampak perasaan yang tertekan, implusif dan kecemasan. Pengobatan psikodinamik adalah mencari proses yang mendasari penderita bulimia nervosa terutama gambaran psikososialnya.6. Faktor yang berperan: Faktor psikososial : Berupa perkembangan individu, dinamika keluarga, tekanan sosial untuk berpenampilan kurus serta perjuangan untuk mendapatkan identitas diri Faktor genetik : Adanya bukti bahwa bulimia banyak didapat pada penderita dengan riwayat keluarga gangguan depresi dan kecemasan, serta lebih banyak pada kembar monozigot dibandingkan dizigot Faktor biologik : Berdasarkan studi ditemukan fakta bahwa genetik, hormon dan bahan kimia yang terdapat di otak berpengaruh terhadap efek perkembangan dan pemulihan bulimia Faktor budaya : Kebanyakan orang menilai bahwa cantik identik dengan kurus dan terkadang kondisi tersebut menjadi suatu tuntutan kerja. Anggapan ini pun menjadi budaya yang berkembang di masyarakat Perasaan pribadi : Penderita bulimia senantiasa berputus asa terhadap dirinya sendiri, tidak percaya diri sehingga mereka diet dengan cara menggunakan pil diet bahkan memuntahkan makanan. Penilaian orang terhadapa dirinya menyebabkan kecemasan dan tekanan yang dapat menyebabkan stress sehingga untuk mengatasinya mereka cenderung ke arah bulimia136. KLASIFIKASI137. Bulimia Nervosa-Purging Type : Tipe yang memuntahkan kembali makanan setelah sangat kenyang (menggunakan purging