bab iv hasil penelitian 4.1 gambaran umum lokasi...

24
26 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Profil Sekolah SDN 3 Tapa Kabupaten Bone Bone Bolango erletak di wilayah Kecamatan Tapa, SDN 3 Tapa terletak di wilayah Kabupaten Bone Bolango, SDN 3 Tapa di pimpin oleh Ibu Elvira Gobel S.Pd, MM yang berdiri pada tahun 1952 dengan luas tanah 929 m. Letak sekolah terletak 10 meter dari jalan raya. 4.1.2 Sarana dan Prasara Sekolah. Sarana dan prasarana merupakan faktor pendukung efektifitas kegitan pembelajaran di sekolah. Berdasarkan data yang diperoleh, SDN 3 Tapa memiliki sarana dan Prasarana yang cukup baik, semua fasilitas ini tidak lain untuk menunjang optimalisasi Kegiatan belajar mengajar di SDN 3 Tapa. Keadaan Sarana dan Prasarana tersebut dapat dilihat pada tabel 2 di di bawah ini : Tabel 2 : Data Ruang SDN 3 Tapa NO JENIS RUANGAN JUMLAH 1. Ruang Belajar 6 2. Ruang Kepala Sekolah 1 3 Ruang Dewan Guru 1 4. Ruang Komputer 1 5. Ruang UKS 1 6. Ruang Perpustakaan 1 7. Mushola 1 8. Ruang Kantin 1 9. Kamar Mandi Dan Wc 2 Sumber Data : Administrasi Dewan Guru SDN 3 Tapa 2013

Upload: buikhuong

Post on 06-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

26

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.1.1 Profil Sekolah

SDN 3 Tapa Kabupaten Bone Bone Bolango erletak di wilayah

Kecamatan Tapa, SDN 3 Tapa terletak di wilayah Kabupaten Bone Bolango, SDN

3 Tapa di pimpin oleh Ibu Elvira Gobel S.Pd, MM yang berdiri pada tahun 1952

dengan luas tanah 929 m. Letak sekolah terletak 10 meter dari jalan raya.

4.1.2 Sarana dan Prasara Sekolah.

Sarana dan prasarana merupakan faktor pendukung efektifitas kegitan

pembelajaran di sekolah. Berdasarkan data yang diperoleh, SDN 3 Tapa memiliki

sarana dan Prasarana yang cukup baik, semua fasilitas ini tidak lain untuk

menunjang optimalisasi Kegiatan belajar mengajar di SDN 3 Tapa. Keadaan

Sarana dan Prasarana tersebut dapat dilihat pada tabel 2 di di bawah ini :

Tabel 2 : Data Ruang SDN 3 Tapa

NO JENIS RUANGAN JUMLAH

1. Ruang Belajar 6

2. Ruang Kepala Sekolah 1

3 Ruang Dewan Guru 1

4. Ruang Komputer 1

5. Ruang UKS 1

6. Ruang Perpustakaan 1

7. Mushola 1

8. Ruang Kantin 1

9. Kamar Mandi Dan Wc 2

Sumber Data : Administrasi Dewan Guru SDN 3 Tapa 2013

27

4.1.3 Keadaan Guru

SDN 3 Tapa Mempunyai Tenaga Pengajar sebanyak 10 Orang, 8 orang

guru merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS), 2 orang Guru merupakan guru

honorer. Untuk lebih jelasnya, dafar nama-nama Tenaga Pengajar Dapat dilihat

pada tabel 3 berikut Ini :

Tabel 3 : Data Guru SDN 3 Tapa

No Nama Guru Jabatan Jenis kelamin

(L/P)

1. Elvira Gobel,S.Pd, MM Kepsek P

2. Hasni Talani Guru Kelas I P

3. Ha. Sriwaty Yusuf, S.Pd Guru Kelas II P

4. Fanny Yahya, S.Pd Guru Kelas III P

5. Nurhayati Usman Guru Kelas IV P

6. Hadjirah Amrain, S.Pd Guru Kelas V P

7. Zumriaty Aliwu, S,Pd Guru Kelas VI P

8. Abdullah Djamalu Guru Agama L

9. Nastin Sude,S.Pd PJOK P

10. Maryan Datau Guru Honore P

4.1.4 Keadaan Siswa

Jumlah Siswa di SDN 3 Tapa dari kelas I-VI pada tahun 2012/2013

Berjumlah 126 orang siswa. Untuk Obyek Penelitian Berjumlah 20 orang siswa.

Berikut ini nama-nama siswa SDN 3 Tapa yang dapat dilihat pada tabel 4.3

dibawah ini.

28

Tabel 4. Nama-Nama Siswa Kelas IV SDN 3 Tapa

No Nama Siswa Jenis Kelamin

1. Syahwal Sinandaka L

2. SgHg Syahril R. abjul L

3 Abdul R.T Tonggadu L

4 Abdul jalil panigoro L

5. Adhwa S.A pakaya L

6. Aditya putra S. Umar L

7. Faujan W. Wahidin L

8. Jufrin kune L

9. Kefin K. Talani L

10. Riski Palilati L

11. Riski Pakaya L

12. Moh. Yusuf Aliwu L

13. Yasin Anil. H. gobel L

14. Ahmad Afandi Latadju L

15. Tegar abdul Haris L

16. Marina J. Pakaya P

17. Laraswati AF.Ali P

18. Monique H. Ichsan P

19. Siti Nurhaliza Tuharea P

20. Rahmatia Djafar P

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian

4.2.1 Hasil Tindakan Siklus I

1. Tahap Perencanaan

Tahap perencenaan adalah tahap awal dalam Pelaksanaan Tindakan kelas.

Pada tahap ini peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Yang sesuai

dengan model Pembelajaran Tipe Group Investigation. Membuat lembar

pengamatan kegiatan guru dan siswa, Membuat alat evalusi dan LKS yang

mendukung Pembelajaran.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini Peneliti membuat Pembelajaran untuk materi masalah-masalah

sosial. Kegiatan pelaksanaan siklus 1 ini dilksanakan pada hari senin 27 Mei

29

pukul 08.00. terdapat 20 siswa, 15 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan. Dalam

pelaksanaanya dilakukan dalam tiga tahap yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan

penutup.

Pada tahap pertama yaitu kegiatan awal guru mengucapkan salam dan siswa

membalas salam guru . Kemudian guru mempersiapkan tempat duduk siswa dan

mengkondisikan siswa ke dalam suatu pembelajaran yang kondusif. Guru

mengecek kehadiran siswa, kemudian guru menyuruh ketua kelas untuk

memimpin doa belajar . Setelah itu guru memberikan kepada apersepsi : “Apakah

kalian pernah melihat Masyarakat yang sedang tawuran “. Sebagian besar siswa

menjawab pernah dan beberapa siswa hanya diam. Dan kemudian guru bertanya

lagi “ Nah dimana kalian pernah melihatnya? Jawaban siswa bermacam-macam.

Guru membenarkan jawan siswa.” Iya, benar pada hari ini kita akan mempelajari

masalah-masalah sosial. Setelah membacakan apersepsi setelah itu guru

membacakan tujuan pembelajaran.

Pada kegiatan inti (Eksplorasi) guru mengawali pelaksanaan

pembelajaranya dengan menggali informasi tentang pengetahuan awal siswa.

Melibatkan siswa dalam mencari informasi yang berkaitan dengan materi

pelajaran, memotivasi siswa untuk selalu bekerja sama. Dalam kegiatan

(elaborasi) kemudian guru membagi siswa kedalam kelompok secara heterogen

berdasarkan jenis kelamin, kemampuan akademik, keaktifan dalam kelas. Setelah

guru membagi siswa ke dalam kelompok ,siswa merespon dengan baik perintah

guru untuk berkelompok. Saat pembagian kelompok kelas menjadi ribut. Ada

siswa yang bertiak, berjalan kesana kemari, ada siswa yang tidak mau menerima

30

anggota kelompok lain, ada siswa yang mengganggu anggota kelompok lainya.

Kemudian guru mengarahkan setiap kelompok untuk duduk pada kelompoknya

masing-masing. Setelah pembentukan kelompok guru kemudian menjelaskan

maksud pembelajaran dan tugas kelompok.ketika guru menjelaskan tugas

kelompok, Guru memerintahkan siswa agar memperhatikan guru saat

menjelaskan tugas kelompok, guru menjelaskan tahapan-tahapan dalam

melaksanakan tugas kelompok.sebagian siswa memperhatihatikan penjelasan

guru. Sebagian yang lain ada yang bermain dengan temanya satu kelompok, ada

juga hanya duduk diam, siswa kurang merespon dengan baik penjelasan guru.

Setelah itu guru membagikan LKS, guru memanggil Ketua-ketua Kelompok

untuk mengambil LKS yang dibagikan guru. kemudian guru menyuruh masing-

masing kelompok membahas LKS yang dibagikan guru secara berkelompok.

Setelah melaksakan diskusi, guru kemudian memerintahkan kepada masing-

masing kelompok untuk membacakan hasil diskusi kelompok di depan

kelas.siswa pada malu-malu membacakan hasil jawaban mereka. Guru

mengarahkan dan memberikan semangat kepada siswa. Setelah melaksanakan

kegiatan presentasi guru memberikan penghargaan kepada setiap kelompok yang

telah melaksanakan presentase hasil diskusi mereka dengan cara memberikan

applause. Agar siswa merasa senang dan bersemangat.

Kegiatan Penutup guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

menyimpulkan materi yang telah dipelajari. setelah itu guru melaksanakan

evaluasi pada pertemuan tersebut dan menginformasikan pertemuan yang akan

31

datang. Dan yang terakhir guru melaksakan penilaian terhadap kegiatan

pembelajaran yang telah dilakukan.

3. Tahap pengamatan

kegiatan pengamatan dilakukan oleh observer .yang diobservsi adalah

kegiatan guru dan kegiatan siswa. Observer melakukan pengamatan dengan

menggunakan lembar pengamatan kegiatan guru dan lembar pengamatan kegiatan

siswa.

A. Pengamatan kegiatan Guru

Pada kegiatan belajar mengajar menggunakan model pembelajaran Kooperatif

Tipe Group Investigation dengan materi masalah-masalah sosial . untuk

mengamatan kegiatan guru digunakan lembar pengamatan selama kegiatan belajar

mengajar yang terdiri dari 23 aspek, pada setiap aspek terdiri dari 4 kriteria sangat

baik (SB), baik (B), cukup (C), dan kurang (K). untuk lebih jelasnya hasil

kegiatan guru yang dilakukan oleh observasi dapat dilihat pada tabel 5.

Tabel 5. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru pada Siklus 1

No Aspek yang diamati

Kriteria Jumla

h SB B C K

1 Kegiatan. Awal 1 4 - - 5

2 Kegiatan Inti - 8 8 - 15

3 Kegiatan Penutup 1 1 1 - 3

Persentase (%) 8.33% 54.16% 37.5% 0.0% 100%

32

Berdasarkan Tabel 5 diatas kita dapat melihat hasil yang diperoleh dari setiap

kriteria. Dari 24 aspek yang menjadi penilaian observer, sebanyak 2 aspek,(

8.33%) yang memperoleh nilai dengan kriteria sangat baik (SB), sebanyak 13

aspek (54.16%) yang memperoleh nilai dengan kriteria baik (B), 9 aspek (37.5%)

berada pada kriteria cukup (C) dan 0 aspek (0.0%) berada pada krteria kurang (K).

berdasarkan indikator yang tetapkan, hasil obervasi ini belum mencapai standar

yang ditetapkan yakni kegiatan pembelajaran pada kegiatan pengamatan kegiatan

guru mencapai 75% pada kriteria sangat baik (B) maka pembelajaran dianggap

tuntas.

B. Pengamatan kegiatan siswa

Selain melakukan pengamatan terhadap guru, observer juga melakukan

pengamatan terhadap kegiatan siswa, observer melakukan pengamatan kegiatan

siswa dengan menggunakan lembar pengamatan yang disusun sebelumnya dan

sesuai dengan model pembelajaran kooperatif Tipe Group Investigation. Pada

lembar pengamatan kegiatan siswa terdapat 24 aspek yang diamati. Adapun hasil

pengamatan kegiatan siswa dapat dilihat pada tabel 6 berikut ini.

Tabel 6. Hasil pengamatan kegiatan siswa siklus 1

No Aspek yang diamati

Kriteria

Jumlah

SB B C K

1 Kegiatan. Awal 1 1 - - 2

2 Kegiatan Inti 3 8 3 2 16

3 Kegiatan Penutup 1 - 4 1 6

Persentase (%) 20.83% 37.5% 29.16% 12.5% 24(100%)

33

Berdasarkan Tabel 6 diatas bahwa dari 24 aspek yang diamati, sebanyak 5

aspek (20.83%) memiliki nilai dengan kritria sangat baik (SB), 9 aspek (37.5%)

memilki nilai dengan kriteria baik (B), 7 aspek (29.16%) memiliki nilai dengan

kriteria cukup (C), dan 3 aspek (12.5%) memiliki nilai dengan kriteria kurang (K).

berdasarkan data diatas bahwa hasil pengamatan kegiatan siswa belum sesuai

dengan indikator kinerja yang ditetapkan yang ditetapkan yakni kegiatan

pembelajaran pada kegiatan pengamatan kegiatan siswa mencapai 75% pada

kriteria baik (B) maka pembelajaran dianggap tuntas.

C. Hasil Evaluasi Siklus 1

Pada setiap siklus untuk mengetahui hasil belajar siswa, pada akhir kegitan

pembelajaran dilakukan evaluasi. Evaluasi yang diberikan guru dalam bentuk 5

soal pilihan ganda dan 5 soal uraian.Hasil penilaian setiap siswa dapat dilihat

pada lampiran. Adapun untuk hasil berdasarkan rentang nilai dapat dilihat pada

tabel 7.

Tabel 7. Hasil Evaluasi Siswa Siklus 1

No Rentang Nilai

Jumlah

siswa

%

Keterangan

Tuntas Tidak tuntas

1 85-100 1 5% 1 -

2 75-84 9 45% 9 -

3 65-74 1 5% 1

4 1-64 9 45% 9

Jumlah 20 100% 10(50%) 10(50%)

34

Berdasarkan Tabel 7 tersebut dapat kita ketahui bahwa dari 20 orang

siswa yang mengikuti tes, 10 siswa atau sekitar 50% yang mendapat nilai 75

keatas, sedangkan 10 siswa atau sekitar 50% mendapat nilai dibawah 75 dengan

daya serap klasikal 69.5%. Jika kita melihat hasil yang diperoleh siswa. Hasil

tersebut belum mencapai indikator kinerja yang ditetapkan adalah hasil belajar

siswa yang diperoleh siswa minimal nilai rata-rata siswa 7.5 dan daya serap kelas

klasikal sebesar 75%. Dari data yang diperoleh maka penelitian ini dilanjutkan

pada siklus II.

D. Hasil Kerja Kelompok Siklus 1

Pada pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Group Investigation terdapat kerja kelompok yang dilakukan siswa. Di

bawah ini adalah hasil kerja kelompok pada siklus 1 yang dinilai berdasarkan

beberapa Indikator yakni kerja sama, menyelesaikan tugas kelompok, presentase

di depan kelas yang dapat dilihat tabel 8 di bawah ini.

35

Tabel 8. Hasil Kerja Kelompok Siklus 1

N

o

Nama

Kelompok

Kerja Sama

Menghargai

pendapat

teman

Tanggung Jawab

Nilai

SB B C K SB B C K SB B C K

1

Siti Tuharea √ √ √

100

Jufrin kune √ √ √

Abd.Tonggadu √ √ √

Jalil Panigoro √ √ √

Yasin Anil √ √ √

2

Rahmatia .D. √ √ √

85

Marina Pakaya √ √ √

Riski Pakaya √ √ √

Tegar Haris √ √ √

Yusuf Aliwu √ √ √

3

Laraswati Ali √ √ √

90

Syaril .S. √ √

Faujan Wahidi √ √ √

Adwa Pakaya √ √

Syahri Abdjul √ √ √

4.

Monique .I. √ √ √

100

Syahril Abjul √ √ √

36

Aditya Putra √ √ √

Rizki Palilati √ √ √

Ahmad Afandi √ √ √

Rata-rata 93.75

E. Refleksi Tindakan Siklus I

Setelah dilaksanakan pengamatan, evaluasi dan analisis hasil penelitian

siklus 1, selanjutnya peneliti dan guru mitra mengadakan diskusi tentang hasil

pelaksanaan tindakan. Hal ini diperlukan untuk menilai apakah tindakan yang

dilaksanakan telah sesuai dengan dengan yang direncanakan serta mampu

meningkatkan hasil belajar siswa. Dari refleksi yang dilakukan melalui diskusi

disimpulkan bahwa tindakan kelas yang dilakukan pada siklus 1 belum terlaksana

sebagaiman yang diharapkan.

Hasil refleksi sebagai berikut :

1. pada kegiatan inti guru belum dapat membagi siswa secara heterogen

berdasarkan tingkat kemampuan siswa.

2. Guru belum dapat mencegah siswa untuk tidak ribut pada saat

berkelompok dan mencegah siswa untuk tidak saling mengganggu.

3. Guru terlalu cepat menjelaskan materi.

4. Pada saat membimbing siswa dalam mengisi LKS ,pelaporan

kelompok dan membuat kesimpulan pelajaran guru belum maksimal.

Hal ini disebabkan karena suasana kelas yang tidak memungkinkan

(ribut)

37

Hasil Refleksi kegiatan siswa :

1. Saat pembagian kelompok siswa masih ribut dan mengganggu anggota

kelompok lainya.

2. Siswa belum merespon dengan baik materi yang disampaikan guru.

3. Siswa kurang mengjukan pertanyaan tentang materi yang disampaikan

guru.

4. Siswa kurang mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan LKS.

5. Beberapa siswa tidak mampu menyimpulkan hasil belajarnya dan

membahas bersama kesimpulanya.

6. Seluruh siswa tidak antusias dalam menjawab soal pada evaluasi, tidak

dapat menggunakan waktu seefektif mungkin, dan tidak dapat

menjawab soal secara mandiri.

Berdasarkan hasil refleksi diatas pada siklus I, maka peneliti dan pengamat

sepakat untuk melanjutkan penelitian pada siklus ke II. Berikut ini langkah

perbaikan yang direkomendasikan yang akan dilaksanakan pada siklus II :

1. Guru harus lebih mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam

pembelajaran.

2. Guru harus memperhatikan kondisi siswa agar siswa lebih

memfokuskan perhatian dalam pembelajaran.

3. Dalam menjelaskan materi, guru dapat menjelaskan materi secara

perlahan-lahan dan jelas agar siswa dapat memusatkan perhatian.

38

4. Guru harus memberikan motivasi kepada siswa agar siswa aktif dalam

bertanya.

4.2.2 Hasil Tindakan Siklus 2

1. Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan pada siklus II sama dengan perencanaan siklus I. Pada

tahap ini peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Yang sesuai

dengan model Pembelajaran Tipe Group Investigation. Membuat lembar

pengamatan kegiatan guru dan siswa, Membuat Alat Evalusi dan LKS yang

mendukung Pembelajaran.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan penelitian tindakan siklus II dilaksanakan pada hari selasa tanggal 28

Mei 2013 pada jam 07.30. jumlah siswa yang dikenai tindakan sebanyak 20 siswa.

15 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan. Kegiatan pelaksanaan terdiri dari

kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.

Kegiatan pendahuluan diawali dengan guru memberikan salam dan siswa

menjawab salam guru. Kemudian guru mempersiapkan siswa mengikuti

pembelajaran hari ini. Setelah itu guru memerintahkan siswa memimpin doa

belajar. Setelah selesai berdoa guru mengecek kehadiran siswa. Kemudian guru

memerintahkan siswa untuk membuka catatan mereka. Seluruh siswa membuka

buku catatan mereka. Kemudian guru bertanya kepada siswa “ siapa yang masih

ingat apa pelajaran kita pelajari kemarin,….” Sebagian siswa menjawab tentang

menyebutkan masalah-masalah sosial yang berada dilingkungan keluarga,

sekolah, masyakat dan Negara. Kemudian guru memberikan apersepsi.Setelah

39

memberikan apersepsi guru membacakan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

siswa.

Pada kegiatan inti guru memerintahkan siswa untuk duduk dikelompok

masing-masing seperti hari kemarin. Guru mengarahkan mereka untuk duduk di

bangku secara berkelompok. Siswapun segera membentuk kempok yang

sebelumnya. Dan guru bertanya kepada siswa “ anak-anak masih ingatkah kalian

tahap-tahap mengerjakan LKS yang diberikan guru kemarin..” seluruh siswa

menjawab” masih igat…bu”. guru membagikan LKS dan menyuruh masing-

masing kelmpok mengerjakan LKS yang diberikan guru. Gruru memperhatikan

setiap kelompok bersungguh-sungguh dalam mengerjakan LKS tersebut. Guru

memonitoring kelas. Ketika ada siswa yang sedang bermain-main, guru langsung

menegur dan memberikan arahan.dan ada juga siswa yang hanya pasif guru

mendatanginya dan menjelaskan pentingnya kerja sama. setelah selesai

berdiskusi, guru memerintahkan masing-masing kelompok untuk membacakan

hasil diskusinya.kemudian guru memberikan penghagaan pada setiap kelmpok.

Pada kegiatan penutup guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

memberikan kesimpulan. Salah seorang siswa memberikan kesimpulan. Setelah

itu guru dan siswa sama-sama menyimpulkan pembelajaran yang didapat pada

hari ini. Yang terakhir adalah gruru melakukan evaluasi dan tindak lanjut.

40

3. Tahap pengamatan

Kegiatan pengamatan dilkukan oleh observer. Observasi yang dilakukan

adalah observasi terhadap kegiatan guru dan siswa.

A. Pengamatan Kegiatan guru.

Hasil pengamatan kegiatan guru pada siklus II dapat dilihat pada tabel 9

sebagai berikut.

Tabel 9. Hasil pengamatan kegiatan guru siklus 2

No Aspek yang diamati

Kriteria

Jumlah

SB B C K

1 Kegiatan. Awal 1 4 - - 5

2 Kegiatan Inti - 15 - 15

3 Kegiatan Penutup 1 2 - 3

Persentase (%) 2(8.33%) 22(91.66%) 0.0% (0.0%) 23(100%)

Berdarkan tabel 9 diatas dapat kita lihat dari 24 aspek yang diamati, sebanyak

2 aspek (8.33%) memperoleh nilai dengan kriteria sangat baik (SB) dan 2 aspek

( 91.66%) memperoleh nilai dengan kriteria baik (B). jika dibandingkan dengan

siklus , terjadi peningkatan pada pelaksanaan kegiatan belajar guru. Tabel diatas

bahwa indikator kinerja yang ditetapkan telah terpenuhi.

41

B. Pengamatan kegiatan siswa siklus 2

Hasil pengamatan kegiatan siswa dalam pelaksanaan tindakan siklus 2

dapat dilihat pada tabel 10 sebagai berikut ini :

Tabel 10. Hasil Pengamatan kegiatan siswa pada siklus 2

No Aspek yang diamati

Kriteria

Jumlah

SB B C K

1 Kegiatan. Awal 1 1 - - 2

2 Kegiatan Inti 3 13 - - 16

3 Kegiatan Penutup 1 5 - - 6

Persentase (%) 20.83% 79.16% 0(0.0) 0(0.0) 24(100%)

Berdasarkan tabel 10 di atas mengalami peningkatan dari kegiatan siswa

siklus 1. Terdapat 24 aspek yang diamati, sebanyak 5 aspek (20.83) memperoleh

nilai dengan kriteria sangat baik (SB) dan sebanyak 19 aspek (79.16%)

memperoleh nilai dengan kriteria baik (baik). Dilihat besarnya presentase yang

ditunjukan pada pengamatan siklus II, maka hasil pengamatan kegiatan siswa

siklus II sudah sesuai dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan sebelumnya.

C. Hasil Belajar Siklus 2

Setelah dilaksanakan pembelajaran pada siklus II, diakhir pertemuan guru

mengadakan evaluasi pada siswa. Hasil evaluasi siswa dapat dilihat pada

lampiran. Untuk hasil evaluasi pada rentang nilai siswa dapat dilihat pada tabel 11

berikut ini.

42

Tabel 11. Hasil Belajar Siswa Siklus 2

No Rentang Nilai Jumlah

siswa %

Keterangan

Tuntas Tidak tuntas

1 85-100 12 60% 12 -

2 75-84 4 20% 4 -

3 65-74 4 20% - 4

4 1-64 - - - -

Jumlah 20 100% 16(80%) 4(20%)

Berdasarkan tabel 11 di atas bahwa hasil evaluasi belajar siswa mengalami

peningkatan. Pada hasil evaluasi siklus I jumlah siswa siswa yang memilki nilai

diatas ada 10 siswa sebanyak 50% dan pada siklus II mengalami peningkatan.

Jumlah siswa yang memilik nilai di atas sebesar 80% ini berarti hasil evaluasi

siswa mengalami peningkatan sebanyak 30%.. namun dilihat dari hasil evaluasi

perorangan terlihat 2 siswa kedua siswa ini adalah Syahwal Sinandaka dan Siti

Nurhaliza. Kedua siswa ini pada evaluasi pada siklus I memilki nilai diatas 75

namun pada siklus II mengalami penurunan nilai yaitu nilai yang diperoleh

mereka dibawah dari 75. Setelah saya amati siswa yang bernama syahwal

sinandaka memang memilki inteligensi yang kurang ini berpengaruh pada

kemauan belajarnya kurang dan. sedangkan siswa yang bernama Siti Nurhalisa,

Pada Waktu proses KBM siswa terssebut mengalami gangguan kesehatan

fisik.sehingga hasil evaluasinya mengalami penurunan pada siklus II.

43

D. Hasil kerja kelompok siklus 2

Dibawah ini merupakan hasil kerja kelompok yang dinilai berdasarkan 3

indikator penilaian yaitu kerja sama, menyelesaikan tugas, presentase.

Tabel 12. Hasil kerja Kelompok siklus 2

No

Nama

kelompok

Kerja Sama

Menghargai

pendapat teman

Tanggung jawab

Nilai

SB B C K SB B C K SB B C K

1

Siti Tuharea √ √ √

100

Jufrin kune √ √ √

Abd.Tonggadu √ √ √

Jalil Panigoro √ √ √

Yasin Anil √ √ √

2

Rahmatia .D. √ √ √

100

Marina Pakaya √ √ √

Riski Pakaya √ √ √

Tegar Haris √ √ √

Yusuf Aliwu √ √ √

3

Laraswati Ali √ √ √

100

Syaril .S. √ √ √

Faujan Wahidi √ √ √

Adwa Pakaya √ √ √

Syahri Abdjul √ √ √

44

C.

Monique .I. √ √ √

100

Syahril Abjul √ √ √

Aditya Putra √ √ √

Rizki Palilati √ √ √

Ahmad Afandi √ √ √

Rata-rata 100

E.Refleksi siklus 2

Hasil pengamatan kegiatan guru siklus II menunjukan bahwa terjadi

peningkatan pada kegiatan guru dalam mengelolah pembelajaran. siklus I hanya

mencapai 52.17% meningkat menjadi 91.30% pada siklus II. Meningkatnya hasil

pengamatan kegiatan guru dalam mengelola pembelajaran mengakibatkan

keaktifan siswa ikut meningkat. Pada siklus I hanya 37.5% dari 20 siswa yang

keaktifanya dalam pembelajaranya mencapai kriteria baik kemudian pada siklus

II meningkat menjadi 79.16% yang keaktifanya mencapai kriteria sangat baik dan

hal ini berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa yang pada siklus I hanya

50 % dari 20 orang siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar,

kemudian meningkat menjdi 80% dari 20 siswa yang tuntas hasil

belajarnya.keberhasilan yang telah dicapai pada siklus II baik dari segi

pengelolahan pembelajaran, kegiatan siswa, maupun hasil belajar siswa

menunjukan bahwa untuk materi masalah-masalah sosial di kelas IV SDN 3 Tapa

45

sudah tuntas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tindakan yang dilaksanakan

telah berhasil.

4.3 Pembahasan

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan beberapa tahapan yaitu

tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap pengamatan kegiatan guru

dan siswa dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation.

4.3.1 Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan pembelajaran dilakukan dalam dua siklus yaitu siklus I dan

siklus II. Tahap perencanaan pada siklus I sama dengan perencanaan siklus II.

Pada tahap ini peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Yang sesuai

dengan model Pembelajaran Tipe Group Investigation. Masing- masing siklus

difokuskan pada hasil belajar siswa. Selanjutnya peneliti Membuat lembar

pengamatan kegiatan guru dan siswa dan Membuat Alat Evalusi dan LKS yang

mendukung Pembelajaran.

4.3.2 Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan siklus 1 dilaksanakan pada hari senin tanggal 27 mei 2013

pada pukul 08.00 dan pada siklus II dilaksanakan pad dua hari senin tanggal 28

Mei 2013 pada pukul 7.30 dalam ruang kelas. Dan siswa duduk secara

berkelompok yang terdiri dari 5-6 orang.

46

4.3.3 Hasil Pengamatan

A. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru pada siklus I dan Siklus II

Hasil pengamatan kegiatan guru pengamat tentang kegiatan peneliti dalam

membelajarkan materi masalah-masalah sosial kepada siswa dengan

menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation pada

siklus I dan II dapat dilihat pada garfik di bawah ini.

Gambar 4.1 Hasil Pengamatan Kegiatan Guru pada Siklus I dan Siklus II

Pada Gambar 4.1 menunjukan bahwa pada siklus I, penelolaan

pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru belum mencapai kriteria yang

diharapkan yaitu pada kriteria baik (B), pada siklus I kegiatan guru memperoleh

Nilai 54.16%, dalam kegiatan pengamatan guru pada siklus I ada beberapa aspek

yang belum optimal dilakukan oleh guru seperti berikut : pada kegiatan inti guru

belum dapat membagi siswa secara heterogen berdasarkan tingkat kemampuan

siswa. Guru belum dapat mencegah siswa untuk tidak ribut pada saat

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

kurang cukup baik sangatbaik

Ke

giat

an G

uru

Kriteria

SIKLUS I

SIKLUS II

47

berkelompok dan mencegah siswa untuk tidak saling mengganggu.Guru terlalu

cepat menjelaskan materi. Pada saat membimbing siswa dalam mengisi LKS

,pelaporan kelompok dan membuat kesimpulan pelajaran guru belum maksimal.

Hal ini disebabkan karena suasana kelas yang tidak memungkinkan (ribut). aspek-

aspek yang belum tuntas ini kemudian diperbaiki pada siklus II dan menurut hasil

pengamatan guru pengamat, kegiatan guru mengalami peningkatan yaitu

mencapai nilai 91.66%.

B. Hasil Pengamatan kegiatan Siswa pada Siklus I dan II

Hasil pengamatan kegiatan siswa pada siklus I dan II digambarkan dalam

Grafik.

Gambar 4.2. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus I dan Siklus II

Rendahnya hasil pengamatan kegiatan siswa pada siklus I disebabkan oleh

terjadinya keributan pada saat pembagian kelompok sehingga siswa masih ribut

dan mengganggu anggota kelompok lainya.Siswa belum merespon dengan baik

materi yang disampaikan guru. Siswa kurang mengjukan pertanyaan tentang

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

kurang cukup baik sangat baik

Ke

giat

an G

uru

Kriteria

SIKLUS I

SIKLUS II

48

materi yang disampaikan guru.Siswa kurang mengajukan pertanyaan yang

berkaitan dengan LKS. Beberapa siswa tidak mampu menyimpulkan hasil

belajarnya dan membahas bersama kesimpulanya. Seluruh siswa tidak antusias

dalam menjawab soal pada evaluasi, tidak dapat menggunakan waktu seefektif

mungkin, dan tidak dapat menjawab soal secara mandiri.pada Siklus II setelah

peneliti melakukan perbaikan pada pengelolaan pembelajaran maka kegiatan

siswa meningkat karena kelemahan-kelemahan siklus I meningkat. Sehingga

siklus I kegiatan siswa 37.5% dari 20 siswa mencapai nilai pada kriteria baik,

mengalami peningkatan siklus II menjadi 79.16% siswa meraih kriteria baik.

Artinya kegiatan siswa memenuhi kriteria keberhasilan.

C. Hasil Belajar Siswa Siklus I dan II

Hasil belajar siswa merupakan tujuan akhir dari suatu pembelajaran. hasil

belajar siswa pada siklus I dan siklus II ini merupakan penguasaan siswa

terhadap materi masalah-masalah sosial. Berikut ini adalah grafik yang

menggambarkan hasil belajar siswa siklus I dan Siklus II.

49

Gambar 4.3 Hasil Evaluasi Belajar Siswa

Rendahnya hasil belajar siswa pada siklus I hanya mencapai 50 % dari 20

siswa yang tuntas hasil belajarnya. selanjutnya diadakan evaluasi pada siklus II

maka hasil belajar siswa meningkat mencapai 80% dari 20 orang siswa tuntas

hasil belajarnya yaitu mencapai nilai ≥ 75 %. Hasil yang dicapai PTK ini baik dari

segi kegiatan guru, kegiatan siswa, maupun hasil belajar siswa menunjukan bahwa

hipotesis yang telah dirumuskan pada bab sebelumnya yaitu: “ jika model

pembelajaran Tipe Group Investigation dapat diterapkan pada pembelajaran IPS

pada materi masalah-masalah sosial maka hasil belajar siswa kelas IV SDN 3

Tapa “ Dapat di terima “

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

kurang cukup baik sangat baik

Has

il B

ela

jar

Sisw

a

Kriteria

SIKLUS I

SIKLUS II