bab ii kajian teoritis 2.1 bangun datar simetris 2.1.1...

15
6 BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Hakekat Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengidentifikasi Bangun Datar Simetris 2.1.1 Pengertian Upaya Upaya adalah usaha; akal; ikhtiar untuk mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan mencari jalan keluar (KBBI:1990:995) Berdasarkan makna dalam kamus besar bahasa Indonesia tentang upaya dapat disimpulkan bahwa kata upaya memiliki kesamaan arti dengan kata usaha demikian pula dengan kata ikhtiar. Kata upaya dilakukan dalam rangka mencapai suatu maksud memecahkan persoalan mencari jalan keluar. Berdasarkan kata upaya yang dikemukakan maka yang dimaksud dengan upaya dalam penelitian ini adalah usaha guru di SDN 3 Tapa dalam meningkatkan kemampuan siswa mengidentifikasi bangun datar yang simetris. 2.1.2 Pengertian Kemampuan Kemampuan berasal dari kata mampu yang menurut kamus bahasa Indonesia mampu adalah sanggup. Jadi kemampuan adalah sebagai keterampilan (skiil) yang dimiliki seseorang untuk dapat menyelesaikan sesuatu. Kemampuan menurut Danim,(1994:12) “Kemampuan adalah perilaku yang rasional untuk mencapai tujuan yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan”. Sedangkan menurut Wijaya,(1992:7) kemampuan diterjemahkan sebagai “gambaran hakekat kualitatif dari perilaku guru yang nampak sangat berarti”. Dengan demikian, suatu kemampuan dalam suatu profesi yang berbeda menuntut kemampuan yang berbeda-beda pula.

Upload: hathuan

Post on 03-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

6

BAB II

KAJIAN TEORITIS

2.1 Hakekat Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengidentifikasi

Bangun Datar Simetris

2.1.1 Pengertian Upaya

Upaya adalah usaha; akal; ikhtiar untuk mencapai suatu maksud,

memecahkan persoalan mencari jalan keluar (KBBI:1990:995)

Berdasarkan makna dalam kamus besar bahasa Indonesia tentang upaya

dapat disimpulkan bahwa kata upaya memiliki kesamaan arti dengan kata usaha

demikian pula dengan kata ikhtiar. Kata upaya dilakukan dalam rangka mencapai

suatu maksud memecahkan persoalan mencari jalan keluar.

Berdasarkan kata upaya yang dikemukakan maka yang dimaksud dengan

upaya dalam penelitian ini adalah usaha guru di SDN 3 Tapa dalam meningkatkan

kemampuan siswa mengidentifikasi bangun datar yang simetris.

2.1.2 Pengertian Kemampuan

Kemampuan berasal dari kata mampu yang menurut kamus bahasa

Indonesia mampu adalah sanggup. Jadi kemampuan adalah sebagai keterampilan

(skiil) yang dimiliki seseorang untuk dapat menyelesaikan sesuatu. Kemampuan

menurut Danim,(1994:12) “Kemampuan adalah perilaku yang rasional untuk

mencapai tujuan yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan”.

Sedangkan menurut Wijaya,(1992:7) kemampuan diterjemahkan sebagai

“gambaran hakekat kualitatif dari perilaku guru yang nampak sangat berarti”.

Dengan demikian, suatu kemampuan dalam suatu profesi yang berbeda menuntut

kemampuan yang berbeda-beda pula.

7

Dari beberapa pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

kemampuan adalah kecakapan atau kesanggupan yang dimiliki oleh setiap

individu untuk melakukan sesuatu, merupakan suatu potensi yang dimiliki sejak

lahir dan perlu dikembangkan dengan latihan atau praktek dalam suatu proses

pembelajaran.

Berdasarkan kemampuan yang dikemukakan maka yang dimaksud dengan

kemampuan dalam penelitian ini adalah kesanggupan atau potensi siswa di SDN 3

Tapa dalam mengidentifikasi bangun datar yang simetris.

2.1.3 Pengertian Identifikasi

Indentifikasi adalah upaya yang dilakukan oleh seorang individu untuk

menjadi sama (identik) dengan individu lain yang ditirunya. Proses identifikasi

tidak hanya terjadi melalui serangkain proses peniruan pola perilaku saja, tetapi

juga melalui proses kejiwaaan yang sangat mendalam.

http://annyeong-rara-imnida.blogspot.com/2011/11/pengertian-imitasi-

identifikasi-sugesti.html

Identifikasi adalah pemberian tanda-tanda pada golongan barang-barang

atau sesuatu. Hal ini perlu, oleh karena tugas identifikasi ialah membedakan

komponen-komponen yang satu dengan yang lainnya, sehingga tidak

menimbulkan kebingungan. Dengan identifikasi dapatlah suatu komponen itu

dikenal dan diketahui masuk dalam golongan mana.

http://www.kumpulanistilah.com/2011/01/pengertian-identifikasi.html

8

Dari uaraian penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa identifikasi

adalah upaya yang dilakukan seorang individu untuk menggolongkan atau

memebedakan komponen-komponen yang satu dengan yang lainnya.

Berdasarkan identifikasi yang dikemukakan maka yang di maksud dengan

identifikasi dalam penelitian ini adalah kesanggupan siswa di SDN 3 Tapa dalam

menggolongkan atau mengelompokkan bangun datar yang simetris.

2.1.4 Pengertian Bagnun Datar

Bangun datar merupakan sebuah bangun berupa bidang datar yang

dibatasi oleh beberapa ruas garis. Jumlah dan model ruas garis yang membatasi

bangun tersebut menentukan nama dan bentuk bangun datar tersebut.

http://web-matematik.blogspot.com/2012/09/sifat-sifat-bangun-datar.html

Bangun datar adalah bangun yang hanya memiliki keliling dan luas. Ada

beberapa jenis bangun datar seperti persegi, persegi panjang, lingkaran, segitiga,

belah ketupat, trapesium, layang-layang.

http://puteka85.blogspot.com/2012/08/ciri-ciri-bangun-datar-persegi-dan.html

diakses tanggal 17 april 2013

Bangun datar dapat didefinisikan sebagai bangun yang mempunyai dua

dimensi yaitu panjang dan lebar, tetapi tidak mempunyai tinggi atau tebal (Julius

Hambali. Siskandar dan Rohmad, 1996)

Rohmad,1996.http://ian43.wordpress.com/2010/12/27/pengertian-bangun-datar/

diakses tanggal 18 april 2013

9

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa bangun datar adalah bangun

yang berbentuk bidang datar yang dibatasi beberapa ruas garis yang hanya

memilki keliling, luas dan mempunyai dua dimensi yaitu panjang dan lebar, tidak

mempunyai tinggi atau tebal.

2.1.5 Pengertian Bagnun Datar Yang Simetris

Sedangkan bangun datar yang simetris adalah bangun datar yang dapat

dilipat (dibagi) menjadi dua bagian yang sama persis baik bentuk maupun

besarnya. Sedangkan bangun tidak simetris disebut bangun asimetris. Garis lipat

yang menentukan benda simetris disebut garis simetri atau sumbu simetri.

(Mstakim dan Astuty: 2008)

Jika suatu bangun dilipat menjadi dua, sehingga lipatan yang satu dapat

menutup bagian yang lain dengan tepat maka dikatakan bangun tersebut memiliki

simetri lipat.

10

Karena ada dua cara melipat bangun persegi panjang sehingga dapat

berimpit dengan tepat, maka dikatakan persegi panjang memiliki dua simetri lipat.

2.1.6 Macam-macam Bangun Datar Simetri

Bangun datar simetris terbagi menjadi dua jenis yaitu bangun simetri lipat

dan bangun simetri putar.

A. Simetri Lipat

1. Pengertian Simetri Lipat

Simetri Lipat adalah jumlah lipatan yang dapat dibentuk oleh suatu bidang

datar menjadi 2 bagian yang sama besar. Untuk mencari simetri lipat dari suatu

bangun datar maka dapat dilakukan dengan membuat percobaan dengan membuat

potongan kertas yang ukurannya mirip dengan yang akan diuji coba. Lipat-lipat

kertas tersebut untuk menjadi dua bagian sama besar.

Berikut ini adalah jumlah simetri lipat dari beberapa bangun datar umum :

Persegi Panjang memiliki 2 simetri lipat

Bujur Sangkar memiliki 4 simetri lipat

Segitiga Sama Sisi memiliki 3 simetri lipat

Belah Ketupat memiliki 2 simetri lipat

Lingkaran memiliki simetri lipat yang jumlahnya tidak terbatas

Sumber: http://www.adipedia.com/2011/04/apa-itu-simetri-putar-dan-simetri-

lipat.html#ixzz2QnBn5L00 di akses tanggal 17 april 2013

Pernahkah kamu membuat mainan dari lipatan kertas? Apabila pernah,

pasti kamu telah melakukan pekerjaan yang sesuai dengan simetri lipat, karena

dalam pembuatan tersebut kita harus melipat kertas menjadi dua bagian yang

11

sama besarnya (saling menutup). Pekerjaan ini dalam matematika disebut simetri

lipat. Simetri dapat diartikan pula dengan sejajar atau saling menutup. Garis yang

membuat terjadinya simetri disebut sumbu simetri. (Aep Saepudin, dkk , 2009)

Perhatikanlah contoh sumbu simetri berikut ini!

2. Cara Mengidentifikasi Sumbu Simetri Lipat

1. Salinlah gambar bangun yang akan ditentukan sumbu simetrinya pada

selembar kertas. Guntinglah bangun tersebut!

2. Lipat menjadi dua bagian sehingga satu bagian dengan bagian yang lain

berimpit dengan tepat.

12

3. Bukalah lipatan dan tandai bekas lipatan tersebut dengan garis putus-

putus. Lipatlah ke arah lain dan lakukan seperti langkah nomor 2 dan 3.

Catatlah banyak garis yang kamu peroleh.

4. Garis-garis tersebut adalah sumbu simetri lipat atau garis simetri lipat dari

bangun yang dimaksud. (Achmad Kusnandar dan Etin Supriatin : 2009)

Mengindentifikasi dan menggunakan garis simetri pada bangun

datar sederhana Perhatikan gambar berikut! Jika bangun datar pada

gambar kita lipat menurut garis putus-putus, maka bagian kanan dari

bangun datar akan tepat menutupi bagian kiri bangun datar. Dengan kata

lain, bangun datar tersebut simetris. Garis putus-putus atau bekas lipatan

bangun datar tersebut dinamakan dengan sumbu simetri. Sumbu atau garis

simetri suatu bangun simetris adalah garis atau sumbu yang membagi dua

bangun tersebut sama besar.(Yoni yuniarto, dkk, : 2009)

13

Tabel Latihan Siswa Mengidentifikasi Bangun Simetri Lipat

B. Simetri Putar

1. Pengertian Simetri Putar

Jika suatu bangun datar diputar melalui pusatnya dan kemudian bangun itu

dapat tepat menempati tempat semula maka dikatakan bangun tersebut memiliki

simetri putar. Banyaknya bangun tersebut menempati tempat semula dalam sekali

putaran menunjukkan jumlah simetri putar. (Achmad Kusnandar dan Etin

Supriatin : 2009)

14

Simetri Putar adalah jumlah putaran yang dapat dilakukan terhadap suatu

bangun datar di mana hasil putarannya akan membentuk pola yang sama sebelum

diputar, namun bukan kembali ke posisi awal. Percobaan dapat dilakukan mirip

dengan percobaan pada simetri lipat namun caranya adalah dengan memutar

kertas yang telah dibentuk. Berikut ini adalah jumlah simeti putar pada bangun

datar secara umum :

Persegi Panjang memiliki 2 simetri putar

Bujur Sangkar memiliki 4 simetri putar

Segitiga Sama Kaki tidak memiliki simetri putar

Segitiga Sama Sisi memiliki 3 simetri putar

Belah Ketupat memiliki 2 simetri putar

Lingkaran memiliki simetri putar yang jumlahnya tidak terbatas

Sumber: http://www.adipedia.com/2011/04/apa-itu-simetri-putar-dan-simetri-

lipat.html#ixzz2QnBn5L00

2. Cara Mengidentifikasi Simetri Putar

15

Perhatikanlah model daerah persegi yang terbuat dari kertas di dalam

bingkainya pada gambar di atas. Apabila model persegi itu ditusuk di P, kemudian

diputar maka daerah persegi itu ke luar dari bingkai. Setelah diputar

900 (seperempat putaran) daerah persegi itu masuk kembali ke dalam bingkai,

dengan titik a dalam sudut B. Setelah diputar 1800 (setengah putaran) daerah

persegi masuk lagi ke dalam bingkai dengan titik a di dalam sudut C. Setelah

diputar 2700(tiga perempat putaran) daerah persegi masuk lagi ke dalam bingkai

dengan titik a di dalam sudut D.Akhirnya setelah diputar 3600 (satu putaran

penuh) daerah persegi kembali ke dalam bingkai dengan titik a dalam sudut A.

Jadi apabila diputar 3600 (satu putaran penuh) daerah persegi menempati

kembali bingkainya sebanyak empat kali. Dikatakan bahwa persegi memiliki 4

16

simetri putar atau memiliki simetri putar tingkat 4. Titik potong kedua

diagonalnya disebut pusat simetri putar.

http://web-matematik.blogspot.com/2012/09/sifat-kesebangunan-dan-

simetri.html

Tabel Latihan Siswa Mengidentifikasi Bnagun Simetr Putar

2.1.7 Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengidentifikasi Bngun Datar

Yang Simetris

Menggairahkan anak didik Dalam kegiatan rutin di kelas sehari-hari guru

harus berusaha menghindari hal-hal yang monoton dan membosankan. Peserta

17

didik akan belajar lebih giat apabila topik yang dipelajari menarik, dan berguna

bagi dirinya (Mulyasa, 2003:115). Maka dari itu sebagai upaya dalam

meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran matematika, Guru harus

memberikan kepada siswa cukup banyak hal-hal yang perlu dipikirkan dan

dilakukan. Memeberikan stimulus berupa kegiatan-kegiatan belajar yang dapat

membuat siswa selalu bertanya-tanya dalam pikiranya. Membangkitkan rasa ingin

tahu dan hasrat eksplorasi Dengan melontarkan pertanyaan-pertanyaan, yang

pastinya guru dapat menimbulkan suatu konflik konseptual yang merangsang

siswa untuk bekerja. Di sini anak didik berusaha keras mencari jawaban atas

pertanyaan yang dilontarkan itu dan berusaha memecahkan berbagai masalah

dengan berbagai sudut pandang atau pendekatan. Hal tersebut dapat terjadi karena

dalam diri siswa ada potensi yang besar yaitu rasa ingin tahu terhadap sesuatu.

Potensi ini dapat ditumbuhkan dengan menyediakan lingkungan belajar yang

kreatif. Rasa ingin tahu pada siswa melahirkan kegiatan positif, yaitu eksplorasi.

Keinginan siswa untuk memperoleh pengalaman-pengalaman baru yang

merupakan desakan eksploratif dari dalam situasi diri siswa (Djamarah,

2002:138). Dan hal-hal lain sebagai usaha guru yang sangat penting untuk

meningkatkan kemampuan siswa yaitu sebagai berikut :

1. Mengetahui Tujuan Belajar.

Siswa akan lebih bersemangat jika mereka mengetahui apa yang menjadi

target yang akan mereka peroleh jika mengikuti kegiatan belajar belajar dengan

baik. Oleh karena itu tujuan pembelajaran harus disusun dengan jelas dan

diinformasikan kepada peserta didik sehingga mereka mengetahui tujuan belajar.

18

Ketika siswa mengetahui tujuan belajarnya maka mereka tidak akan mengalami

kebingungan pada kegiatan belajar yang akan mereka lalui karena mereka

mengetahui arah kegiatan untuk mencapai tujuan belajarnya. Peserta didik juga

dapat dilibatkan dalam penyusunan tujuan tersebut. Peserta didik harus selalu

diberitahu tentang hasil belajarnya (Mulyasa, 2003:115).

2. Memenuhi kebutuhan siswa.

Dalam memenuhi kebutuhan siswa harus memperhatikan beberapa hal

misalnya memperhatikan kondisi fisiknya, perbedaan kemampuan, latar belakang

dan sikap terhadap sekolah atau subyek tertentu memberikan rasa aman.

Disamping itu siswa juga membutuhkan bimbingan dan perhatian guru untuk

memberikan motivasi bagi diri siswa sendiri. Guru dalam kegiatan belajar harus

memperhatikan mereka, dengan pemberian pujian dan hadiah. Pujian dan hadiah

lebih baik dari pada hukuman, namun sewaktu-waktu hukuman juga diperlukan

mengatur pengalaman belajar sedemikian rupa sehingga setiap peserta didik

pernah memperoleh kepuasan dan penghargaan, serta mengarahkan pengalaman

belajar kearah keberhasilan, sehingga mencapai prestasi dan mempunyai percaya

diri (Mulyasa, 2003:115).

Menurut Brownell, William (dalam Ummu Sa’adah Tahun 2009:2). Salah

satu cara bagi siswa untuk mengembangkan pemahaman tentang matematika

adalah dengan menggunakan benda-benda tertentu ketika mereka mempelajari

konsep matematika.

Dari beberapa pendapat yang telah diuraikan diatas maka dapat

disimpulkan bahwa upaya yang dilakukan guru dalam meningkatkan kemampuan

19

pada pembelajaran matematika yaitu guru harus bisa Memeberikan stimulus

berupa kegiatan-kegiatan belajar yang dapat membuat siswa selalu bertanya-tanya

dalam pikiranya, Peserta didik harus selalu diberitahu tentang hasil belajarnya,

memberikan metode yang tepat dan memberikan benda-benda tertentu ketika

siswa mempelajari konsep matematika

2.2 Kajian Penelitian Yang Relevan

Penelitian tentang materi simetri lipat sebelumnya telah dilteliti oleh

Ummu Sa’adah (Tahun 2009). Yang berjudul upaya meningkatkan kemampuan

mengidentifikasi simetri lipat bangun datar mata pelajaran matematika melalui

metode inkuiri, penelitian ini di lakukan pada siswa kelas IV SDN Keting, pada

pengamatan terakhir setelah dilakukan penerapan metode penemuan hasil belajar

siswa dari 15 orang terdapat 14 orang siswa berhasil yang sudah sesuai dengan

SKM dan 1 orang siswa yang belum berhasil.

Adapun penelitian yang diuraikan diatas memiliki kesamaan dengan judul

peneliti yaitu terletak pada meteri pembelajaran tentang bangun datar yang

simetris, tetapi memiliki perbedaan dengan metode yang digunakan pada proses

penelitian yang dilakukan di SDN 3 Tapa. Metode yang digunakan pada

penelitian Ummu Sa’adah (Tahun 2009). Yang berjudul upaya meningkatkan

kemampuan mengidentifikasi simetri lipat bangun datar mata pelajaran

matematika melalui metode inkuiri, penelitian ini di lakukan pada siswa kelas IV

SDN Keting yaitu menggunakan metode penlitian tindakan kelas. Sedangkan pada

penelitian yang dilakukan oleh peneliti di SDN 3 Tapa Kabupaten Bone Boalango

20

yaitu menggunakan metode kualitatif deskriptif, yang berjudul upaya

meningkatkan kemampuan mengidentifikasi bangun datar yang simetris di SDN 3

Tapa Kabupaten Bone Bolango.