bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 deskripsi...

26
1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Sejarah Sekolah Sekolah SDN I Telaga Kabupaten Gorontalo sebagai lokasi penelitian. Sebelumnya bahwa SDN I Telaga Kabupaten Gorontalo ini adalah SDN I Bulila yang sebagai sekolah induk, SDN II Bulilah yang berdiri pada tahun 1928 yang memiliki bangunan darurat pada masanya. Gedung SDN I Telaga Kabupaten Gorontalo berbentuk huruf O, dengan menghadap kearah selatan. Letak sekolah sangat tidak strategis karena jalan yang cukup ramai sehingga memungkinkan siswa akan mengalami gangguan terutama dalam proses pembelajaran sedangkan di belakang sekolah merupakan perumahan guru dan disamping kiri dan kanan merupakan perumahan penduduk. Dari tahun ketahun sekolah ini banyak mendapat pengharapan dan perhatian dari berbagai pihak pemerintah. Ditunjang partisipasi masyarakat setempat sebagai orang tua sekaligus komite sekolah, sehingga membantu tercapainya proses pembelajaran baik dalam bidang kurikuler maupun ekstra kurikulir. 4.1.2 Keadaan Guru Guru sebagai komponen penting yang turut menunjang proses belajar mengajar di sekolah setelah murid. Adapun keadaan guru pada SDN I Telaga Kabupaten Gorontalo di sajikan pada tabel berikut: Tabel 1. Keadaan Guru SDN I Telaga Kabupaten Gorontalo

Upload: truonghanh

Post on 07-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian

4.1.1 Sejarah Sekolah

Sekolah SDN I Telaga Kabupaten Gorontalo sebagai lokasi penelitian.

Sebelumnya bahwa SDN I Telaga Kabupaten Gorontalo ini adalah SDN I Bulila

yang sebagai sekolah induk, SDN II Bulilah yang berdiri pada tahun 1928 yang

memiliki bangunan darurat pada masanya.

Gedung SDN I Telaga Kabupaten Gorontalo berbentuk huruf O, dengan

menghadap kearah selatan. Letak sekolah sangat tidak strategis karena jalan yang

cukup ramai sehingga memungkinkan siswa akan mengalami gangguan terutama

dalam proses pembelajaran sedangkan di belakang sekolah merupakan perumahan

guru dan disamping kiri dan kanan merupakan perumahan penduduk.

Dari tahun ketahun sekolah ini banyak mendapat pengharapan dan perhatian

dari berbagai pihak pemerintah. Ditunjang partisipasi masyarakat setempat

sebagai orang tua sekaligus komite sekolah, sehingga membantu tercapainya

proses pembelajaran baik dalam bidang kurikuler maupun ekstra kurikulir.

4.1.2 Keadaan Guru

Guru sebagai komponen penting yang turut menunjang proses belajar

mengajar di sekolah setelah murid. Adapun keadaan guru pada SDN I Telaga

Kabupaten Gorontalo di sajikan pada tabel berikut:

Tabel 1. Keadaan Guru SDN I Telaga Kabupaten Gorontalo

2

No Nama Guru Jenis Kelamin Jabatan

1 Marni Yajitulah A.Ma.Pd P Kepala Sekolah

2 Maryam Inaku A.Ma.Pd P Wakil Kepsek/ Guru Wali Kelas III

3 Martin Tomayahu P Guru Wali Kelas I A

4 Saripa Akuba A.Ma.Pd P Guru Wali Kelas V

5 Ramly Adwan S.pd L Guru Wali kelas IV

6 Hadijah Ahmad S.pd P Guru Wali Kelas VI

7 Rosmiati Suai S.pd P Guru Wali Kelas II A

8 Aminah Rahman A.Ma.Pd P Guru Wali Kelas II B

9 Wisda Ibrahim S.Pd.i P Guru Agama

10 Syafril Dangkau L Guru Penjas

11 Rita Ilahude S.pd P Guru wali kelas I B

12 Kamaria Muhamad A.Ma.Pd P PTT

13 Astuty Laiya P PTT

(Sumber Data: SDN I Telaga Kabupaten Gorontalo 2013-2014)

4.1.3 Keadaan Siswa

keadaan jumlah siswa akan sangat menentukan maju mundurnya

perkembangan suatu lembaga pendidikan. Karena lembaga pendididkan yang

tidak dapat berkembang terpaksa ditutup oleh karena tidak memilki siswa.

Terkait dengan siswa, maka berikut disajikan data siswa sesuai dengan

tingkatan kelas di SDN I Telaga Kabupaten Gorontalo tahuh ajaran 2013/2014.

Tabel 2 : keadaan siswa menurut tingkatan kelas SDN I telaga Kabupaten

Gorontalo

3

No Kelas Jenis Kelamin

Jumlah Laki – Laki Perempuan

1 I 18 25 43

2 II 18 19 37

3 III 16 17 33

4 IV 14 10 24

5 V 14 6 20

6 VI 8 7 15

Jumlah 88 84 172

(Sumber Data: SDN I Telaga Kabupaten Gorontalo 2013-2014)

4.1.4 Sarana dan Prasarana

Selain jumlah siswa sebagai penentu maju mundurnya perkembangan suatu

lembaga pendidikan. Sarana dan prasarana tak lepas juga dari penunjang suatu

keberhasilan dalam dunia pendidikan, di SDN I Telaga Kabupaten Gorontalo

memiliki sarana dan prasarannya. Yaitu diantranya :

a. Gedung

Bilik yang ada 12 buah, yang di pakai 12 buah ukuran 7x7 m2

yang di

pungsikan untuk :

Ruang kelas 8 bilik

Dewan guru 1

Ruang kelapala sekolah 1

Perpustakaan 1

Aula 1

Musolah

b. Prabot Sekolah

4

Bangku/ meja 2 murid = 150

Bangku/ meja 3 murid = 60

Lemari 14 buah

Meja guru 14 buah

Kursi guru 12 buah

Kursi tamu 2 set

Papan tulis 10 buah

Papan absen umum 1 buah

Papan absen kelas 7 buah

Papa majalah dinding 3 buah

Sumur 1 buah

Peti obat 1 buah

Dari beberapa saran dan prasarana yang ada di sekolah SDN I Telaga

Kabupaten Gorontalo semua cukup baik dan di manfaatkan untuk keaktifan para

guru dan siswa dalam menunjang semua tuntutan pembelarajaran dan untuk

perkembangan suatu lembaga pendidikan itu sendiri.

4.1.5 Deskripsi Data Hasil Pelaksanan Tindakan

4.1.5.1 Data Pelaksnaan Siklus 1

a. Hasil Observasi Kegiatan Guru Pada Pembelajaran Siklus I

Observasi terhadap kegiatan guru pada siklus I dilakukan oleh guru observer

yang dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 15 Mei 2013, kegiatan guru selama

5

proses pembelajaran diamati dan dinilai dengan mengunakan lembar obsevasi

kegiatan guru yang telah disiapkan oleh peneliti dan dibantu oleh guru observer.

Observasi terhadap kegiatan guru difokuskan pada 24 aspek, pembelajaran

tersebut menggunakan media gambar,

Berdasarkan hasil observasi kegiatan guru dalam proses pembelajaran

diperoleh data seperti berikut ini.

Tabel 3 : Hasil Observasi Kegiatan Guru Melaksanakan Proses Pembelajaran

Siklus I

Kriteria Aspek Jumlah Aspek Presentasi (%)

Sangat Baik (SB)

Baik (B)

Cukup (C)

Kurang (K)

2

13

9

-

8,3%

54,1%

37,5%

-

Jumlah 24 100

Dari uraian data pada tabel 3 di atas diperoleh gambaran bahwa. Dari 24

aspek kegiatan guru yang diamati dan di nilai, 2 aspek diantaranya atau 8,3 %

mencapai kriteria sangat baik (SB),13 aspek (54,1%) mencapai kriteriabaik (B),

dan 9 aspek (37,5%) mencapai kriteria (C). Dapat di lihat pula grafik pada

halaman berikutnya, digambarkan hasil pengamatan kegiatan guru pada siklus 1

6

Grafik 1 : Histogram hasil pengamatan kegiatan guru pada siklus 1

Uraian lengkap hasil kegiatan guru pada pembelajaran siklus I dapat dilihat

pada lampiran 2.

b. Hasil Observasi Kegiatan Siswa Dalam Proses Pembelajaran Siklus I

Observasi terhadap kegiatan siswa dilakukan selama pembelajaran

berlangsung oleh seorang guru observer, aspek aspek kegiatan siswa yang diamati

dan dinilai dari 22 butir.

Pada tabel halaman berikutnya diuraikan hasil observasi kegiatan siswa dalam

proses pembelajaran siklus I yakni

Tabel 4 : Hasil Observasi Aktifitas Siswa Dalam proses pembelajaran siklus I

Kriteria Aspek Jumlah Aspek Presentasi (%)

Sangat Baik (SB) 1 4,54%

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

60,00%

8,3%

54,1%

37,5%

0%

kriteria Aspek

Sangat Baik (SB)

Baik (B)

Cukup (C)

Kurang (K)

7

Baik (B)

Cukup (C)

Kurang (K)

13

8

-

59,09%

36,36%

Jumlah 22 100

Dari data pada tabel 4 di atas dapat diketahui bahwa dari 22 aspek kegiatan

siswa selama menjalani proses pembelajaran siklus I, 1 aspek (4,54%) mencapai

kriteria sangat baik (SB), dan 13 aspek (59,09%) mencapai kriteria baik (B) , serta

8 aspek (36,36%) mencapai kreteria cukup (C). Dapat dilihat pula pada grafik 2

hasil pengamatan kegiatan siswa pada siklus 1.

Grafik 2 : Histogram hasil pengamatan kegiatan siswa pada siklus 1

Uraian mengenai hasil observasi kegiatan siswa pada pembelajaran siklus I

secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 3.

c. Hasil Pemantauan dan Evaluasi Pembelajaran Siklus I

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

60,00%

4,54%

59,09%

36,36%

0%

kriteria aspek

Sangat Baik (SB)

Baik (B)

Cukup (C)

Kurang (K)

8

Dalam proses pembelajaran terdapat 2 penilaian diantaranya penilaian pada

saat proses pembelajaran berlangsung yang mengenai dengan aspek-aspek

penilaian melaluai pembelajaran menggunakan media gambar, sedangkan

penilaian berikutnya yaitu evaluasi pembelajaran dalam hal ini hasil pekerjaan

siswa terhadap soal yang diberikan, secara lengkap hasil pemahaman siswa pada

lampiran 4.

Tabel 5 : Rekapan Pengamatan Pemahaman Siswa pada Pembelajaran

Menggunakan Media Gambar

NO Aspek Yang Diamati Kriteria Penilaian Jumlah Presentase

1 Menjelaskan P 10 66,7 %

TP 5 33,3 %

2 Membedakan P 9 60,0 %

TP 6 40,3 %

3 Memberi Contoh P 11 73,3 %

TP 4 26,7 %

4 Menyimpulkan P 8 53,3 %

TP 7 46,7 %

Pembelajaran siklus 1 diperoleh yakni pada aspek Menjelaskan 10 orang atau

66,7 % memperoleh kriteria paham dan 33,3 % atau 5 orang siswa memperoleh

kriteria tidak paham. Pada aspek membedakan 9 orang atau 60,0 % paham

sedangkan 6 orang atau 40,0 % tidak paham, pada aspek memberi contoh 73,3 %

atau 11 orang siswa paham, sedangkan 4 orang atau 26,7 % tidak paham,

menyimpulkan 8 orang atau 53,3 % paham dan 7 orang atau 46,7 % tidak paham.

Hasil pemantauan belajar siswa secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 4.

9

Dari pelaksanaan proses pembelajaran siklus I, dengan melihat hasil

pemantauan proses pembelajaran yang dicapai masih terilhat rendah dari aspek,

tetapi hasil tersebut bukan menjadi tolak ukur apakah siswa paham atau tidak

dengan materi pebelajaran yang diberikan. oleh karena itu peneliti melakukan tes

evaluasi.

d. Pemahaman Siswa Pada Siklus I

Untuk mengukur Pemahaman siswa pada materi Perilaku Jujur, Disiplin Dan

Senang Bekerja, maka pada akhir pertemuan siklus I dilakukan evaluasi

menggunakan tes tertulis, evaluasi pada siklus I dilaksanakan pada hari Rabu

tanggal 15, mei, 2013 dengan jumlah soal sebanyak 5 Nomor. Soal di maksud

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

Skor maksimum yang dapat dicapai oleh masing –masing pada soal siklus I

adalah 20, sedangkan ketuntasan individu adalah nilai 75, Berdasarkan analisis

hasil evaluasi yang dilakukan diperoleh data Pemahaman siswa pada

pembelajaran siklus I, yakni pada halaman berikutnya.

Tabel 6 : Hasil Tes Evaluasi Pembelajaran Siklus I

No Nama Siswa Nilai

Keterangan

Tuntas Tidak tuntas

10

1 Andriyanto Noho 100 √

2 Aprianto Umar 60 √

3 Arul Nusi 100 √

4 Chikal Monoarfa 75 √

5 Mohamad Hasan 100 √

6 Mohamad Ismail 100 √

7 Reynal Bonde 80 √

8 Revlin Mayulu 20 √

9 Andini Mootalu 100 √

10 Delia Hasan 60 √

11 Yusril Abdul 60 √

12 Juliana Lagarusu 100 √

13 Aliyah Beu 60 √

14 Imelda Syarif 60 √

15 Sri Inaya saputri 0 √

Jumlah 15 8 7

Daya serap 71,66 53,33 46,66

Tabel 7 : Presentase Data Pemahaman Siswa Kelas II SDN I telaga Pada Materi

Perilaku Jujur, Disiplin Dan Senang Bekerja.

No Nilai

Jumlah

siswa

Presentase (%) Ketuntasan

11

1 >75 8 53,33 Tuntas

2 <75 7 46,66 Tidak Tuntas

Jumlah 30 100

Memperhatikan uraian data Pemahaman pada tabel di atas, diperoleh bahwa

dari 15 orang siswa yang megikuti tes, ternyata ada 8 orang siswa atau 53,33 %

yang telah memperoleh nilai 75 ke atas. Sedangkan 7 orang siswa lainnya atau

46,66 % memperoleh nilai dibawah 75. Digambarkan pula data Pemahaman

siswa siklus 1 pada grafik 3.

Grafik 3 : Histogram data pemahaman siswa pada siklus 1

Uraian lengkap mengenai pemahaman siswa pada proses pembelajaran siklus

I dapat dilihat pada lampiran 4

e. Refleksi

Refleksi dilakukan melalui diskusi dengan guru mitra yang bertindak selaku

observer pembelajaran. Refleksi tersebut dimaksudkan untuk memperoleh

42,00%

44,00%

46,00%

48,00%

50,00%

52,00%

54,00%

53,33%

46,66%

Tuntas Tidak Tuntas

>75

<75

12

gambaran apakah tindakan yang dilaksanakan dalam hal ini pembelajaran materi

Perilaku Jujur, Disiplin Dan Senang Bekerja disajikan dengan mengunakan Media

Gambar telah sesuai dengan direncanakan dengan mampu meningkatkan

Pemahaman siswa kelas II SDN I telaga.

Dari refleksi yang dilakukan dapat diketahui bahwa tindakan kelas yang

dilakukan pada siklus I belum terlaksana sebagaimana yang diharapkan, sehingga

belum mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan masih terdapat beberapa

aspek pembelajaran, baik menyangkut kegiatan guru maupun kegiatan siswa

dalam proses pembelajaran siklus I yang belum optimal, sehingga peningkatan

Pemahaman siswa yang diharapkan belum tercapai.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan guru observer pada siklus 1

terdapat 9 dari 24 aspek kegiatan guru atau 37,5% yang mencapai kriteria cukup

(C), demikian pula menyangkut kegiatan siswa selama proses pembelajaran

berlangsung pada siklus 1 terdapat 8 dari 22 aspek atau ( 36,36%) yang mencapai

kreteria cukup (C), aspek-aspek kegiatan guru yang belum optimal pada

pembelajaran siklus I adalah : 1) kurangnya mengaitkan materi dengan

pengetahuan lain yang relevan, 2) Minimnya penguasaan kelas, 3) kurang

melaksanakan pembelajaran sesuai alokasi yang di rencanakan, 4) Kurang

Menghasilkan pesan yang menarik, 5) kurang Melibatkan siswa dalam

pemanfaatan media, 6) Kurang Menubuhkan partisipasi siswa dalam

pembelajaran, 7) kurang menunjukan sikap terbuka terhadap respon siswa, 8)

kurang menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa dalam belajar, 9) kurang

melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa.

13

Selanjutnya menyangkut kegiatan siswa, terdapat beberapa aspek pada

pertemuan 1 yang dinilai belum optimal, yaitu : 1) masi kurangnya siswa aktif

bertanya saat proses penjelasan materi, 2) masi kurangnya interaksi positif antara

siswa dengan guru , 3) Siswa kurang memberikan pendapatnya ketika diberi

kesempatan, 4) siswa kurang aktif mencatat berbagai penjelasan , 5) kurang

adanya interaktif positif antara siswa dengan media yang digunakan guru, 6)

Siswa belum merasa terbimbing, 7) Siswa masih kurang tepat memberikan

pertanyaan dengan jelas, 8) siswa masi kurang aktif membuat rangkuman.

Belum optimalnya aspek-aspek pembelajan yang dilaksanakan guru serta

belum optimalnya kegiatan siswa mengikuti pembelajaran memberi dampak yang

kurang baik terhadap Pemahaman siswa pada materi yang diajarkan yakni materi

prilaku jujur, disiplin dan senang bekerja , dari 15 orang siswa yang dikenakan

tindakan, terdapat 7 orang (46.66%) yang memperoleh nilai kurang dari 75, dan

hanya 8 siswa (53,33%) yang dinyatakan tuntas belajar memperoleh nilai 75 ke

atas.

Berdasarkan hasil refleksi tersebut dapat diketahui bahwa indikator

keberhasilan yang diharapkan belum dapat dicapai, sehigga disepakati bahwa

pembelajaran dilanjutkan pada siklus II, disertai perbaikan dan penyempurnaan

terhadap aspek-aspek pembelajaran yang belum optimal.

4.1.5.2 Hasil Pelaksanaan Siklus II

Pembelajaran siklus II merupakan perbaikan tindakan yang terlaksana pada

siklus I dari kesepakatan dengan guru mitra bahwa guru perlu melakukan

14

perbaikan dan penyempurnaan terhadap aspek pembelajaran yang belum optimal

pada siklus I.

a. Hasil Observasi Kegiatan Guru Pada Pembelajaran Siklus II

Observasi terhadap kegiatan guru pada siklus II di lakukan guru observer

pada hari sabtu tanggal 20 Mei 2013. Kegiatan guru selama proses pembelajaran

diamati dan dinilai dengan mengunakan lembar observasi kegiatan guru yang

telah dipersiapkan oleh peneliti.

Observasi terhadap kegiatan guru difokuskan pada 24 aspek pembelajaran

materi Perilaku Jujur, Disiplin Dan Senang Bekerja dengan mengunakan media

gambar dalam pembelajaran tersebut. Berdasarkan hasil observasi kegiatan guru

dalam proses pembelajaran diperoleh data seperti sebagai berikut.

Tabel 8: Hasil Observasi Kegiatan Guru Melaksanakan Proses Pembelajaran

Siklus II

Kriteria Aspek Jumlah Aspek Presentasi (%)

Sangat Baik (SB)

Baik (B)

Cukup (C)

Kurang (K)

7

15

2

-

29,1%

62,5%

8,3%

-

Jumlah 24 100

Dari uraian pada tabel 8 diperoleh gambaran bahwa dari 24 aspek kegiatan

guru yang diamati dan nilai, 7 aspek diantaranya atau 29,1% mencapai kriteria

sangat baik (SB), dan 15 aspek (62,5%) mencapai kriteria Baik (B). serta hanya 2

aspek yang mecapai kriteria cukup atau tinggal hanya 8,3%. Dapat di gambarkan

pula hasil pengamatan kegiatan guru siklus 2 sebagai berikut :

15

Grafik 4 : Histogram hasil pengamatan kegiatan guru pada siklus 2

Uraian lengkap hasil observasi kegiatan guru pada pembelajaran siklus II

dapat dilihat pada lampiran 7.

b. Hasil Observasi Kegiatan Siswa Dalam Proses Pembelajaran Siklus II

Seperti halnya pada siklus I, Observasi terhadap kegiatan siswa selama

pembelajaran siklus II di lakukan oleh seorang guru observer. Aspek-aspek

kegiatan siswa yang diamati terdiri dari 22 aspek.

Selanjutnya pada tabel berikut diuraikan hasil observasi kegiatan siswa dalam

proses pembelajaran siklus II

Tabel 9 : Hasil Observasi Aktivitas Siswa Dalam Proses Pembelajaran Siklus II

Kriteria Aspek Jumlah Aspek Presentasi (%)

Sangat Baik (SB)

Baik (B)

Cukup (C)

6

14

2

27,27

63,63

9,09

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

60,00%

70,00%

29,1%

62,5%

8,3%

0%

kriteria aspek

Sangat Baik (SB)

Baik (B)

Cukup (C)

Kurang (K)

16

Kurang (K) - -

Jumlah 22 100

Dari data pada tabel 9 dapat diketahui bahwa dari 22 aspek kegiatan siswa

selama menjalani proses pembelajaran siklus II, 6 aspek (27,27%) mencapai

kriteria sangat baik (SB), dan 15 aspek (63,63%) mencapai kriteria baik (B). serta

hanya tinggal 2 aspek atau 9,09% yang mecapai kriteria cukup (C).

Dapat dilihat pula pada grafik 5 rata-rata hasil pengamatan kegiatan siswa

siklus II pada halaman berikutnya.

Grafik 5 : Histogram hasil pengamatan kegiatan siswa pada siklus 2

Uraian mengenai hasil observasi kegiatan siswa pada pembelajaran siklus II

secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 8

c. Hasil Pemantauan dan Evaluasi Pembelajaran Siklus II

Seperti halnya siklus I, dalam siklus II proses pembelajaran terdapat 2

penilaian diantaranya penilaian pada saat proses pembelajaran berlangsung yang

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

60,00%

70,00%

27,27%

63,63%

9,09%

0%

kriteria Aspek

Sangat Baik (SB)

Baik (B)

Cukup (C)

Kurang (K)

17

mengenai dengan aspek-aspek penilaian melaluai pembelajaran menggunakan

media gambar, sedangkan penilaian berikutnya yaitu evaluasi pembelajaran

dalam hal ini hasil pekerjaan siswa terhadap soal yang diberikan, secara lengkap

hasil pemahaman siswa pada lampiran 9.

Tabel 10: Rekapan Pengamatan Pemahaman Siswa pada Pembelajaran

Menggunakan Media Gambar

NO Aspek Yang Diamati Kriteria Penilaian Jumlah Presentase

1 Menjelaskan P 14 93,7 %

TP 1 6,66 %

2 Membedakan P 12 80,0 %

TP 3 20,0 %

3 Memberi Contoh P 14 93,7 %

TP 1 6,66 %

4 Menyimpulkan P 11 73,3 %

TP 4 26,66%

Pembelajaran siklus II diperoleh yakni pada aspek Menjelaskan 14 orang atau

93,7 % memperoleh kriteria paham dan 6,66 % atau 1 orang siswa memperoleh

kriteria tidak paham. Pada aspek membedakan 12 orang atau 80,0 % paham

sedangkan 3 orang atau 20,0 % tidak paham, pada aspek memberi contoh 93,7 %

atau 14 orang siswa paham, sedangkan 1 orang atau 6,66 % tidak paham,

menyimpulkan 11 orang atau 73,3 % paham dan 4 orang atau 26,66 % tidak

18

paham. Hasil pemantauan belajar siswa secara lengkap dapat dilihat pada

lampiran 9.

Dari pelaksanaan proses pembelajaran siklus II, dengan melihat hasil

pemantauan proses pembelajaran yang dicapai sudah terlihat ada peningkatan dari

pelaksanaan pembelajaran siklus I, tetapi peningkatan pemahaman siswa tersebut

bukan menjadi tolak ukur apakah siswa paham atau tidak dengan materi

pebelajaran yang diberikan. oleh karena itu peneliti kembali melakukan tes

evaluasi.

d. Pemahaman Siswa Pada Siklus II

Untuk mengukur pemahaman siswa pada materi Perilaku Jujur, Disiplin Dan

Senang Bekerja, maka pada akhir pertemuan siklus II di lakukan evaluasi

menggunakan tes tertulis, evaluasi pada siklus II dilaksanakan pada hari Senin

tanggal 20 mei 2013 dengan jumlah soal sebanyak 5 Nomor.

Skor maksimum yang dapat dicapai oleh masing–masing pada soal siklus II

adalah 30, sedangkan ketuntasan individu adalah nilai 75, berdasarkan analisis

hasil evaluasi yang dilakukan diperoleh data Pemahaman siswa pada

pembelajaran siklus II, sebagai berikut.

Tabel 11 : Hasil Tes Evaluasi Pembelajaran Siklus II

No Nama Siswa Nilai

Keterangan

Tuntas Tidak tuntas

1 Andriyanto Noho 100 √

2 Aprianto Umar 60 √

3 Arul Nusi 100 √

19

4 Chikal Monoarfa 75 √

5 Mohamad Hasan 100 √

6 Mohamad Ismail 100 √

7 Reynal Bonde 95 √

8 Revlin Mayulu 95

9 Andini Mootalu 100 √

10 Delia Hasan 95 √

11 Yusril Abdul 75 √

12 Juliana Lagarusu 100 √

13 Aliyah Beu 95 √

14 Imelda Syarif 100 √

15 Sri Inaya saputri 60 √

Jumlah 15 13 2

Daya serap 90.99 86,66 13,33

Tabel 12 : Presentase Data Pemahaman Siswa Kelas II SDN I telaga pada materi

Perilaku Jujur, Disiplin Dan Senang Bekerja

No Nilai Jumlah

siswa Presentase (%) Ketuntasan

1 >75 13 86,66 tuntas

2 <75 2 13,33 Tidak Tuntas

Jumlah 15 100

20

Berdasarkan data pada tabel di atas, terdapat 13 dari 15 orang siswa yang

dikenakan tindakan atau (86,66%) mampu menyelesaikan soal dengan baik dan

memperoleh nilai 75 ke atas, sehingga dinyatakan tuntas, sedangkan hanya 2

orang siswa (13,33%) memperoleh nilai kurang dari 75 dan di nyatakan tidak

tuntas belajar. Digambarkan pula data Pemahaman siswa siklus II pada Grafik 6

sebagai berikut :

Grafik 6: Histogram data Pemahaman siswa pada siklus 2

Uraian lengkap mengenai pembahaan siswa pada proses pembelajaran siklus

II dapat dilihat pada lampiran 10.

e. Refleksi

Refleksi dilakukan melalui diskusi dengan guru mitra yang bertindak selaku

observer pembelajaran. Refleksi tersebut dimaksudkan untuk memperoleh

gambaran apakah tindakan yang dilaksanakan dalam hal ini pembelajaran materi

Perilaku Jujur, Disiplin Dan Senang Bekerja disajikan dengan mengunakan media

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

60,00%

70,00%

80,00%

90,00%

86,66%

13,33%

Tidak TuntasTuntas

>75

<75

21

gambar telah sesuai dengan direncanakan dengan mampu meningkatkan

Pemahaman siswa kelas II SDN I telaga.

Dari refleksi yang dilakukan dapat diketahui bahwa tindakan kelas yang

dilakukan pada siklus II sudah terlaksana sebagaimana yang diharapkan, sehingga

mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan.

Berdasarkan data hasil observasi yang diberikan guru observer seluruh aspek

kegiatan guru mencapai kriteria minimal baik (B), Demikian pula menyangkut

kegiatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung, di mana dari seluru

aspek kegiatan siswa mencapai kriteria minimal (B).

Peningkatan kualitas pembelajaran berdampak pula pada peningkatan

pemahaman siswa menyelesaikan soal-soal pada materi Perilaku Jujur, Disiplin

Dan Senang Bekerja. Analisis data belajar siswa menunjukan bahwa, dari 15

orang siswa yang dikenakan tindakan pada pembelajaran siklus II, 13 orang

(86,66%) telah mencapai nilai minimal 75, sedangkan 2 orang siswa (13,33%)

dinyatakan tidak tuntas, karena belum mencapai skor minimal yang diharapkan.

Data sebagaimana diuraikan di atas, baik menyangkut peningkatan kualitas

pembelajaran maupun peningkatan Pemahaman siswa menjadi indikator bahwa

keberhasilan penelitian yang ditetapkan telah dicapai. Adanya keberhasilan

tersebut, maka berdasarkan diskusi dengan guru mitra selaku observer disepakati

bahwa proses pembelajaran dapat dilanjudkan untuk penyajian materi berikunya.

4.2 Pembahasan

Dari hasil penelitian, baik pada siklus I maupun siklus II menunjukan bahwa

ada peningkatan kualitas proses pembelajaran dan Pemahaman siswa kelas II

22

SDN I telaga dalam menyelesaikan soal-soal pada materi Perilaku Jujur, Disiplin

Dan Senang Bekerja. Hal ini nampak dari pemahaman yang di peroleh siswa, baik

secara individual maupun klasikal.

Peningkatan kualitas pembelajaran maupun pemahaman siswa ini erat

kaitannya dengan pengunaan matode pembelajaran yakni menggunakan media

gambar yang diterapkan guru dalam kegiatan pembelajaran.

Meskipun kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan dan telah berdampak pada

peningkatan Pemahaman siswa namun masih perlu pengembangan lebih lanjut.

Hal ini karena sesuai analisis data masih terdapat 2 (dua) orang siswa yang

diyatakan tidak tuntas pada pembelajaran siklus II, karena memperoleh tidak

mencapai skor minimal yang ditetapkan . Hal tersebut masih memerlukan

penanganan lebih lanjut setelah tindakan kelas ini dilaksanakan yakni pemberian

tugas rumah sesuai dengan materi yang diajarkan atau sesuai dengan tujuan

pembelajaran yang tercantum dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.

Hal yang perlu diperhatikan dalam menerapkan metode pembelajaran

menggunakan media gambar pada pembelajaran materi Perilaku Jujur, Disiplin

Dan Senang Bekerja, antara lain yaitu:

1) Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan

2) Menguasai kelas

3) Melaksanakan pembelajaran sesuai alokasi yang di rencanakan

4) Menghasilkan pesan yang menarik

5) Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media

6) Menubuhkan partisipasi siswa dalam pembelajaran

23

7) Menunjukan sikap terbuka terhadap respon siswa

8) Menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa dalam belajar

9) Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa

Hal- hal tersebut di atas diperlukan agar penyajian materi Perilaku Jujur,

Disiplin Dan Senang Bekerja dengan pembelajaran menggunakan media gambar

tuntas pada pembelajaran pertama tanpa ada lagi pembelajaran perbaikan atau

pengayaan. Namun pada penelitian tindakan kelas ini , pembelajaran perbaikan

tetap dilakukan , karena hasil yang diperoleh dari pelaksanaan pembelajaran siklus

I belum mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan.

Berdasarkan kegiatan observasi yang dilakukan guru observer terhadap

proses pembelajaran siklus I, masih terdapat beberapa aspek kegiatan guru dan

siswa yang belum melaksanakan secara optimal. Menyangkut rata-rata kegiatan

guru pada pembelajaran siklus I, dari 24 aspek yang diamati dan dinilai, 37,5%

mencapai kriteria cukup (C). Demikian pula menyangkut kegiatan siswa , dari 22

aspek yang diamati, dan dinilai 36,36% yang belum optimal atau hanya mencapai

kriteria cukup (C).

Demikian pula dilihat pada hasil pengamatan pemahaman siswa yang di nilai

menggunakan tes objektif dengan beberapa indikator penilaian yakni

menjelaskan, membedakan, memberi contoh, dan menyimpulkan. Hasil yang

dicapai yakni siswa paham dalam menjelaskan mencapai 66,7% dan 33,3% tidak

paham, paham dalam membedakan mencapai 66,0% dan 40,0% tidak paham,

paham dalam memberi contoh 70,3% dan 26,7% tidak paham, serta paham dalam

menyimpulkan mencapai 53,3% dan tidak paham mencapai 46,7%. Sehingga

24

presentase rata-rata capaian pemahaman siswa pada siklus 1 yaitu siswa paham

64,8% sedangkan siswa tidak paham adalah 35,2%.

Belum optimalnya aspek-aspek kegiatan guru maupun kegiatan siswa dalam

pembelajaran siklus I berdampak kurang baik pada peningkatan pemahaman

siswa sesuai analisis data hasil evaluasi diketahui bahwa dari 15 orang siswa yang

dikenakan tindakan, hanya 8 orang atau 53,33% yang mencapai nilai minimal

yang ditetapkan, yakni minimal 75, sedangkan 7 orang lainnya (46,66)

memperoleh nilai kurang dari 75.

Memperhatikan indikator keberhasilan penelitian yang ditetapkan , maka

dengan hasil tersebut berarti bahwa tindakan kelas yang dilakukan belum

mencapai indikator tersebut. Oleh karenanya dalam refleksi yang dilakukan

melalui diskusi dengan guru observer disepakati bahwa tindakan dilanjutkan ke

siklus berikutya disertai perbaikan dan penyempurnaan terhadap aspek aspek

pembelajaran yang belum optimal.

Setelah dilakukan perbaikan dan peyempurnaan aspek-aspek kegiatan guru

dan aktivitas siswa yang belum terlaksana dengan baik pada siklus I, maka pada

siklus II terjadi peningkatan kualitas pembelajaran ,sehingga berdampak pada

peningkatan pemahaman siswa pada materi Perilaku Jujur, Disiplin Dan Senang

Bekerja, sesuai analisis data hasil evaluasi setelah pembelajaran siklus II

dilaksanakan menunjukan bahwa, dari 15 orang siswa yang dikenakan tindakan

13 orang (86,66%) mencapai nilai 75 ke atas dan dinyatakan tuntas sebaliknya 2

orang siswa (13,33%) dinyatakan tidak tuntas karena memperoleh nilai kurang

25

dari 75. Dapat dilihat Grafik di bawah ini yaitu perbandingan peningkatan kualitas

pemebelajaran antara siklus I dan siklus II.

Grafik 7 : Histogram perbandingan kualitas pemebelajaran siklus I dan siklus II.

Dari presentase hasil capaian siklus I dan siklus II pada Grafik diatas dapat

dilihat peningkatan pembelajaran dimana hasil capaian pada siklus I hanya

mencapai 53,33%, sedangkan pada siklus II hasil yang diperoleh mencapai

penigkatan pembelajaran yakni 86,66 %.

Demikian pula terjadi peningkatan pemahaman siswa dilihat pada hasil

pengamatan pemahaman siswa yang di nilai menggunakan tes objektif dengan

beberapa indikator penilaian yakni menjelaskan, membedakan, memberi contoh,

dan menyimpulkan. Hasil yang dicapai yakni siswa paham dalam menjelaskan

mencapai 93,7% dan 6,66% tidak paham, paham dalam membedakan mencapai

80,0% dan 20,0% tidak paham, paham dalam memberi contoh 93,7% dan 6,66%

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

53,33%

86,66%

Capaian Siklus 1Capaian Siklus 1

Siklus I

Siklus II

26

tidak paham, serta paham dalam menyimpulkan mencapai 73,33% dan tidak

paham mencapai 26,66%. Sehingga presentase rata-rata capaian pemahaman

siswa pada siklus 1 yaitu siswa paham 85,18% sedangkan siswa tidak paham

adalah 14,19%.

Terjadinya peningkatan kualitas pembelajaran serta berdampak pada

peningkatan pemahaman siswa seperti diuraikan di atas hipotesis tindakan yakni

Pemahaman siswa kelas II SDN I telaga pada mata pelajaran PKn materi prilaku

jujur, disiplin dan senang bekerja dapat ditingkatkan dengan pembelajaran

mengunakan media gambar dapat diterima atau terbukti kebenaranya.