askep halusinasi
TRANSCRIPT
Asuhan keperawatan pada
klienHALUSINASIRSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang
H
PENGERTIAN
Pencerapan panca indra tanpa rangsang dari luar (Maramis, 1998).
Penghayatan yang dialami seperti suatu persepsi melalui panca indera tanpa stimulus eksternal; persepsi palsu (Lubis, 1993).
Distorsi persepsi yang muncul dari berbagai indera (Stuart & Laraia, 2001)
JENIS HALUSINASI
• Halusinasi pendengaran (70%)• Halusinasi penglihatan (20%)
• Halusinasi penghidu• Halusinasi pengecapan• Halusinasi perabaan 10%• Halusinasi kinestetikk
FAKTOR PREDISPOSISI
Perkembangan
sosiokulturalBiokimia
PsikologisGenetik dan
Pola asuh
FAKTOR PREDISPOSISI
Perkembangan
Rapuhnya kontrol dan kehangatan klg : anak mudah stres
Sosiologis
Seseorang yg tidak diterima lingkungan sejak bayi : anak menjadi tersingkir dan merasa kesepian
Genetik dan pola asuh
Anak sehat yang dirawat oleh seorang schizofrenia cenderung menjadi schizofrenia
Kepribadin yg lemah dan kurang bertanggung jwab menyebabkan anak mudah stress
Psikologis
Stres yg berlebihan : stimulasi halusinogen Stres berkepanjangan : neurotransmiter aktif
Biokimia
FAKTOR PRESIPITASI
Rawlins &Heacock,1993
Spiritual
Fisik
Emosionalsosial
intelektual
a. DIMENSI FISIK
• Halusinasi dapat ditimbulkan oleh beberapa kondisi fisik Seperti :– Kelelahan yg luar biasa, – Penggunaan obat-obatan,– Intoksikasi alkohol– Demam hingga delirium– Insomsia yang lama
b. Dimensi Emosional
Ke cemasan yg berlebihan terhadap problem yg tidak dapat diatasi merupakan pencetus halusinasi. Isi halusinasi berupa perintah atau hal yang menakutkanKlien tak sanggup lagi melawan perintah hingga kondisi klien berbuat sesuatu terhadap ketakutan tersebut
c. DIMENSI INTELEKTUAL
• Pada awalnya halusinasi merupakan usaha dari ego untuk melawan impuls yg menekan namun lama kelamaan akan mengambil seluruh perhatian Klien dan tidak jarang kemudian halusinasi tersebut akan mengontrol perilaku klien
• Klien akan mengalami penurunan ego
d. DIMENSI SOSIAL
Klien akan mengalami gangguan interaksi sosial pada fase awal dan comforting. Klien merasa kehidupan sosial pada alam nyata merupakan sesuatu yg membahayakan sehingga klien asyik dengan halusinasinya. Seolah-olah halusinasinya merupakan tempat pemenuhan kebutuhan sosial, kontrol diri dan harga diri yg tidak ditemukan di dunia nyata.
E. DIMENSI SPIRITUAL
• Klien dengan halusinasi memulai perasaan hampa dalam hidupnya. Rutinitas yang dilakukan terasa tanpa makna.
• Klien kemudian jarang melakukan aktivias ibadah dan jarang secara spiritual menyucikan diri.
• Irama sirkandianya terganggu karena ia terbiasa tidur sangat larut, dan bangun sangat siang. Saat terbangun merasa hampa dan tidak jelas tujuan hidupnya.
TAHAPAN HALUSINASI
1.Sleep disorder
2. Comforting
3. Condemning
4. Controlling5. Conquering
DATA SUBYEKTIF
• Mengatakan sering mendengar suara-suara yang tidak ada wujudnya.
• Mengatakan melihat orang yang sudah meninggal, melihat bayangan, hantu dll
• Mendengar suara yang mengajak bercakap-cakap
• Mengatakan ada yang mencium bau dll..
DATA OBYEKTIF
• Mengarahkan telinga ke arah tertentu ( spt mendengarkan sesuatu )
• Bicara atau tertawa sendiri• Marah-marah tanpa sebab• Menutup telinga• Ketakutan • Ada gerakan tangan tertentu• Blocking
Jenis halusinasi Data Obyektif Data Subyektif
Halusinasi Dengar Bicara atau tertawa sendiriMarah-marah tanpa sebabMenyedengkan telinga ke arah tertentuMenutup telinga
Mendengar suara-suara atau kegaduhan.Mendengar suara yang mengajak bercakap-cakap.Mendengar suara menyuruh melakukan sesuatu yang berbahaya.
Halusinasi Penglihatan Menunjuk-nunjuk ke arah tertentuKetakutan dengan pada sesuatu yang tidak jelas.
Melihat bayangan, sinar, bentuk geometris, bentuk kartoon, melihat hantu atau monster
Halusinasi Penghidu Mengisap-isap seperti sedang membaui bau-bauan tertentu.Menutup hidung.
Membaui bau-bauan seperti bau darah, urin, feses, kadang-kadang bau itu menyenangkan.
Halusinasi Pengecapan Sering meludahMuntah
Merasakan rasa seperti darah, urin atau feses
Halusinasi Perabaan Menggaruk-garuk permukaan kulit
Mengatakan ada serangga di permukaan kulitMerasa seperti tersengat listrik
TANDA DAN GEJALA
Pengkajian
Isi halusinasi:• Mendengar atau melihat apa?• Suaranya berkata apa?
Frekuensi halusinasi:• Seberapa sering halusinasi muncul?• Berapa kali dalam sehari?
Waktu terjadinya halusinasi:• Kapan halusinasi terjadi?
Respon thd halusinasi:• Bgm perasaan pasien kalau ada halusinasi?• Apa yg dilakukan jika halusinasi muncul?
Situasi pencetus:• situasi seperti apa hal muncul?
DIAGNOSA PERAWATAN
Resiko Mencederai diri, orla dan lingk.
Perub. sensori persepsi; Halusinasi
Isolasi sosial
Harga Diri Rendah
POHON MASALAH
Resti mencederai diri,orla dan lingkungan
Perub.sensori persepsi halusinasi
Isolasi sosial
Akibat
Coreproblem
penyebab
RENCANA TINDAKAN
Tujuan
• Pasien mengenali halusinasinya• Pasien dapat mengontrol halusinasi• Pasien mengikuti program
pengobatan secara optimal
Intervensi• Bina Hubungan saling percaya• Identifikasi kemampuan klien mengenal
halusinasinya meliputi isi, frekuensi dan respon klien
• Ajari klien cara mengontrol halusinasinya :– Menghardik– Bercakap-cakap– Melakukan aktivitas terjadual– Minum obat
• Buat jadual latihan
IMPLEMENTASI•Bi
na hubungan saling percaya
•Bantu klien mengenal halusinasinya
•Latih klien mengontrol halusinasi
•Fasilitasi klien menggunakan obat
MEMBINA HUBUNGAN SALING PERCAYA
• Mengucap salam• Berkenalan dg klien• Buat kontrak asuhan yang jelas• Dengarkan ungkapan klien dg
empati– Mendengar keluhan– Tdk membantah atau menyokong– Segera menolong jika pasien
membutuhkan perawat
BANTU KLIEN MENGENAL HALUSINASI
Frekuensi
• 1. Mengenal halusinasi
Respon
isi
Lanjutan mengenal halusinasi
Jika klien tdk sedang mengalami halusinasi:◦Diskusikan isi, waktu, frekuensi◦Diskusikan hal yg menimbulkan atau tdk
menimbulkan halusinasiJika pasien sedang halusinasi:◦ Tanyakan apa yg didengar atau dilihat◦ Katakan perawat tdk dengar atau lihat hal serupa
Diskusikan apa yg dilakukan jika halusinasi timbulDiskusikan dampak jika klien menikmati halusinasiDiskusikan perasaan klien saat mengalami
halusinasi
• Identifikasi cara yg dilakukan klien untuk mengendalikan halusinasi
• Diskusikan cara yg digunakan, bila adaptif berikan pujian
• Diskusikan cara mengendalikan halusinasi– Menghardik halusinasi– Berbincang dg orang lain– Mengatur jadwal aktivitas– Menggunakan obat secara teratur
Melatih klien mengontrol halusinasi
Menghardik halusinasi
Dilakukan saat sedang mengalami halusinasi
Katakan pada diri “Saya tak mau dengar/ lihat kamu”
Untuk meningkatkan kendali diri; tidak mengikuti isi halusinasi
Lanjutan menghardik
• Jelaskan cara menghardik• Memperagakan cara
menghardik• Meminta pasien
memperagakan ulang• Memantau penerapan cara
ini
Menghardik halusinasi
Pergi..pergiSaya ndak mau
dengarSuara kamu
palsu
Berbincang dg orang lain
Dilakukan menjelang halusinasi muncul (tanda-tanda awal halusinasi)
Berbicara dg org lain memaparkan pada stimulus eksternal.
Menurunkan fokus perhatian pada stimulus internal (halusinasi)
BERCAKAP - CAKAPApakah kau mendengar suara-suara berbisik ??
Halusinasiku mau datang..Kita ngobrol2
yuk
Ndak tuh..?
?!
Mengatur jadwal aktivitas
• Halusinasi terjadi karena banyak waktu luang.
• Mengatur jadwal aktivitas; meminimalisasi waktu luang
• Membuat jadwal harian, menepati jadwal.
Yes
• Jelaskan pentingnya aktivitas teratur
• Diskusikan aktivitas yang biasa dilakukan
• Melatih pasien melakukan aktivitas
• Menyusun jadwal aktivitas• Memantau pelaksanaan
aktivitas
Tindakan:
Melatih pasien menggunakan obat secara teratur
• Jelaskan pentingnya penggunaan obat.
• Jelaskan akibat bila tdk menggunakan obat sesuai program
• Jeaskan akibat putus obat• Jelaskan cara mendapatkan
obat• Jelaskan 5 benar cara
menggunakan obat
5 BENAR MINUM
OBAT
NAMA
OBAT
NAMA KLIEN
CARA MINU
M
WAKTUMINU
M
DOSIS
Untuk keluarga:• Keluarga dapat merawat di rumah dan
menjadi sistem pendukung yg efektif
Tindakan Keperawatan:– Tahap I: menjelaskan masalah– Tahap II: melatih merawat– Tahap III: melatih merawat langsung
Penkes Keluarga untuk Merawat Klien Halusinasi
• Buat kontrak• Jelaskan:
– Pengertian halusinasi?– Tanda dan gejala halusinasi– Proses terjadinya– Cara merawat pasien:
• Komunikasi• Pemberian obat• Aktivitas
– Sumber-sumber pelayanan kesehatan
• Anti psikotik:– Chlorpromazine (Promactile, Largactile)– Haloperidol (Haldol, Serenace, Lodomer)– Stelazine– Clozapine (Clozaril)– Risperidone (Risperdal)
• Anti parkinson:– Trihexyphenidile– Arthan
Psikofarmakoterapi
Nama : AbcdeCPZ 2 X 500 mgTHP 2 X 2 mgHLP 2 X 5 mg
SP1p• Mendiskusikan isi, waktu, frekuensi,
situasi, respons thd halusinasi• Melatih “menghardik halusinasi”• Memasukkan dalam jadwal harian
SP2p• Evaluasi jadwal harian: menghardik
halusinasi• Melatih “bercakap-cakap” untuk
mengatasi halusinasi• Memasukkan dalam jadwal harian
SP3p• Evaluasi jadwal harian• Mendorong membuat jadwal aktivitas
harian
SP4p• Evaluasi jadwal harian• Latih patuh minum obat• Masukkan dalam jadwal harian
SP pasien halusinasi
• Mendiskusikan masalah yang dihadapi oleh pasien
• Mendiskusikan peran keluarga• Mendiskusikan upaya yang bisa dilakukan
oleh klg
SP1k
• Mendiskusikan cara yang bisa dilakukan oleh keluarga untuk membantu pasien mengatasi hal
• Melatih keluarga untuk merawat pasien halSP2k
• Memberi kesempatan keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan halusinasi
SP3k
• Menjelaskan sistem rujukan dan fasilitas kesehatan yang bisa diakses oleh keluargaSP4k
SP keluarga pasien halusinasi
• Untuk pasien:– Percaya dengan perawat– Menyadari halusinasinya– Mampu mengontrol halusinasi
• Untuk Keluarga:– Menjelaskan masalah halusinasi– Menjelaskan cara merawat– Memperagakan cara merawat– Menjelaskan fasilitas kesehatan– Melaporkan keberhasilan merawat
EVALUASI
Sekian……terima kasih