askep halusinasi liz

37
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NN.S DENGAN MASALAH KEPERAWATAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG ANYELIR RSJ Dr. RADJIMAN WIDIODININGRAT A. PENGKAJIAN Tgl MRS : 27 Agustus 2012 Tgl pengkajian : 28 Agustus 2012 No. RM : 090676 I. Identitas klien Inisial : Nn “S” Umur : 31 Tahun Jenis kelamin : Perempuan Status : Belum kawin Pekerjaan : Petani Agama : Islam Pendidikan : SD Alamat : Desa kumbang 2 Kab. Pasuruan Imforman : Klien, status & perawat ruangan Diagnosa : F.23 (gangguan Psikotik Akut) II. Alasan masuk - Menurut klien Klien mengatakan “aku bingung, pusing, suka keluar ke tegalan, diam di kamar

Upload: skepliz

Post on 05-Aug-2015

118 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: ASKEP Halusinasi Liz

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NN.S DENGAN MASALAH KEPERAWATAN

GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN

DI RUANG ANYELIR RSJ Dr. RADJIMAN WIDIODININGRAT

A. PENGKAJIAN

Tgl MRS : 27 Agustus 2012

Tgl pengkajian : 28 Agustus 2012

No. RM : 090676

I. Identitas klien

Inisial : Nn “S”

Umur : 31 Tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Status : Belum kawin

Pekerjaan : Petani

Agama : Islam

Pendidikan : SD

Alamat : Desa kumbang 2 Kab. Pasuruan

Imforman : Klien, status & perawat ruangan

Diagnosa : F.23 (gangguan Psikotik Akut)

II. Alasan masuk

- Menurut klien

Klien mengatakan “aku bingung, pusing, suka keluar ke

tegalan, diam di kamar

- Menurut status

Klien bingung tidak tidur ± 2 mingggu

Page 2: ASKEP Halusinasi Liz

III. Factor presipitasi

Klien bingung, susah tidur ± 2 minggu sering mendengar

suara seperti orang menangis, tertawa, pikiran tidak

tenang, cemas, kadang ada suara memanggil-manggil, tidur

malam sering terbangun, tidak bekerja selama 2 minggu,

makan mandi malas merasa lelah, sehingga oleh keluarga

dibawa ke RSJ

IV. Factor predisposisi

1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu

Klien mulai sakit 2 minggu yang lal berobat ke RSJ

dengan rawat jalan tidak berhasil karena telat obat

satu hari, klien kambuh 3 hari yang lalu dengan gejala

merasa ketakutan, merasa mendengar suara bayi menangis,

bicara ngelantur, mondar-mandir dan lebih banyak

melamun

2. Pengobatan sebelumnya

Tidak berhasil, setelah dari RSJ Menur pasien tidak

control

3. Aniaya fisik

Klien mengatakan tidak pernah mengalami tindakan aniaya

fisik, seksual, kekerasan dalam keluarga dan tindak

kriminal baik sebagai pelaku, korban maupun saksi

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa

Klien mengatakan “bapakku yang pernah sakit kayak aku”

Page 3: ASKEP Halusinasi Liz

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan

Klien mengatakan “pernah di tinggal ibu meninggal

perasaan sedih sekali”

Masalah Keperawatan :

- Respon pasca trauma

- Regimen terapi inefektif

V. Fisik (28 Agustus 2012)

1. Tanda vital

TD : 110/80 mmHg

Nadi : 114x/menit

Suhu : 36,5º C

Respirasi : 24x/menit

2. Atropometri

TB : 156 cm BB: 40 kg

3. Keluhan fisik

Klien mengatakan pusing dan merasa lemas

Masalah keperawatan :

Page 4: ASKEP Halusinasi Liz

VI. Psikososial

1. Genogram

Keterangan :

/ : Laki-laki/ hidup

: laki-laki/ (meninggal)

: klien

..... : tinggal serumah

: garis keturunan

Penjelasan : klien mengatakan anak terakhir dari 8

bersaudara, klien belum menikah, yang mengambil

keputusan dalam keluarga adalah ayah klien, pola

Page 5: ASKEP Halusinasi Liz

komunikasi tertutup karena klien takut bicara dengan

kakak dan ayahnya di rumah

2. Konsep diri

a. Citra tubuh

Klien mengatakan menyukai semua anggota tubuhnya

b. Identitas diri

Menurut klien, klien bernama Nn. S dan berumur 31

tahun

c. Peran

Peran klien dirumah adalah melakukan pekerjaan rumah

seperti mencuci tetapi sekarang setelah tinggal di

RSJ klien sebagai pasien

d. Ideal diri

Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan keluarga

segera menjemputnya, klien ingin berkeluarga dan

pengen punya anak

e. Harga diri

Klien mengatakan teman-temanya baik terhadap klien

dan sering keluar jalan-jalan

Masalah keperawatan :

Page 6: ASKEP Halusinasi Liz

3. Hubungan social

a. Orang yang berarti

Dirumah : klien mengatakan orang yang paling berarti

adalah “bapak dan calon suami”

Di RSJ : klien mengatakan tidak ada teman yang dekat

dengan klien

b. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain

Di rumah: klien mengatakan takut berinteraksi dan

bicara dengan ayah dan kakaknya

Di RSJ : klien mengatakan malas berhubungan dengan

teman-temanya

Masalah keperawatan : isolasi social: menarik diri

4. Spiritual

a. Nilai dan keyakinan

Klien mengatakan percaya tentang adanya tuhan yang

maha esa

b. Kegiatan ibadah

Klien mengatakan ketika dirumah rajin sholat 5 waktu

tapi semenjak sakit klien jarang sholat

Masalah keperawatan

Page 7: ASKEP Halusinasi Liz

VII. Satatus mental

a. Penampilan

Penampilan rapi, cara berpakakian sesuai, baju tidak

rapi, rambut hitam, gigi kuning, kulit kering, tidak

memakai sandal.

Masalah keperawatan : deficit perawatan diri

b. Pembicaraan

Nada bicara pelan dan lambat volume lembut bicara

sedikit dan tidak mampu memulai pembicaraan

Masalah keperawatan : kerusakan komunikasi

c. Aktifitas motorik

Klien lesu, banyak berdiam diri, banyak duduk dan

berbaring ditempat tidur, aktivitas bila disuruh

Masalah keperawatan : deficit aktifitas

d. Alam perasaan (Emosi)

Klien mengatakan “aku sedih, aku mau pulang”

Masalah keperawatan : gangguan proses pikir

e. Afek

Saat klien diajak bicara dan bergurau ekspresi klien

datar

Masalah keperawatan : gangguan proses piker

Page 8: ASKEP Halusinasi Liz

f. Interaksi selama wawancara

Kontak mata kurang, ekspresi datar, kurang kooperatif

Masalah keperawatan : isolasi sosial

g. Persepsi

Klien bicara sendiri, senyum-senyum sendiri, klien

mengatakan mendengar suara-suara yang menyuruhnya

keluar, diam dan tetap tinggal dikamar suara itu

terdengar pada siang dan malam hari dengan frekuensi

serimgrespon pasien merasa ketakutan

Masalah keperawatan : perubahan sensori persepsi:

Halusinasi pendengaran

gangguan pesepsi sensori : halusinasi pendengaran

h. Proses pikir

a. Arus pikir :

Saat berinteraksi klien menjawab pertanyaan perawat

kemudian tiba-tiba terhenti, menoleh ke kanan dan

kiri tanpa adanya stimulus dari luar (Blocking)

b. Isi pikir :

Pikiran isolasi, klien tidak mau bergaul dengan

teman-temanya klien malas memulai pembicaraan

c. Bentuk pikir

Autistic: dimana klien memiliki preokupasi (selalu

hidup dalam dunianya sendiri) mengakibatkan klien

menarik diri dari dunia luar

Masalah keperawatan: Gangguan proses pikir

Page 9: ASKEP Halusinasi Liz

i. Tingkat kesadaran

a. Kualitas

Kesadaran klien berubah, klien tidak mampu mengadakan

realita dengan orang lain, klien banyak menyendiri

b. Kuantitas

Kesadaran : compos mentis

Orientasi :

- Waktu: mbak masih ingat kapan dibawa kesini?

Kemarin sore

- tempat: sekarang mbak ada dimana? Di RSJ Lawang

- orang: mbak masih ingat nama saya? Lis

Masalah keperawatan : Gangguan proses pikir

j. Memori

1. Jangka panjang : klien tidak dapat mengingat kapan

Indonesia merdeka yaitu 17 Agustus 1945

2. Jangka pendek

Klien dapat mngingat siapa yang membawa ke RSJ yaitu

kakaknya

3. Saat ini

Klien mengingat kejadian pada saat dia makan tadi

siang

Masalah keperawatan :

Page 10: ASKEP Halusinasi Liz

k. Tingkat konsentrasi dan berhitung

Saat diajak berbincang-bincang klien mudah dialihkan dan

tidak mampu konsentrasi, klien mampu berhitung terbukti

saat ditanya, 1+1= 2 3+2=5, 5+5 =10

Masalah keperawatan :

l. Kemampuan penilaian

Klien memiliki penilaian yang baik terbukti saat

ditanya” kalau Nn. S bangun tidur Nn. S maunya mandi

atau makan dulu, klien menjawab mandi dulu biar segar

Masalah keperawatan

m. Daya tilik diri

Klien tidak merasa sakit terbukti saat klien berkata “

saya mau pulang, saya tidak apa-apa

Masalah keperawatan : gangguan proses pikir

VIII. Kebutuhan pasien pulang

a. Makan

Pada saat jam makan klien mau diajak ke meja makan,

klien mau makan dan minum obat

b. Bab/Bak

Klien BAB/BAK di toilet dan biasa dicuci habis BAB?BAK

c. Mandi

Page 11: ASKEP Halusinasi Liz

Klien mandi dikamar mandi tanpa bantuan orang lain

tetapi dimotivasi oleh perawat

d. Berpakaian/berhias

Klien mengganti baju sendiri tanpa bantuan dan mulai

berhias sendiri

e. Istirahat tidur

Selama diri klien tampak kurang istirahat hanya

terbaring di tempat tidur, tetapi malam hari klien

mengatakan bisa tidur

f. Penggunaan obat

Pada jadwal minum obat, klien mau minum obat terbukti

klien meminta obatnya dan langsung diminum.

g. Pemeliharaan kesehatan

Klien mau mengikuti terapi yang diberikan pihak RSJ

h. Aktivitas didalam rumah

- Klien mengatakan dirumah klien menyiapkan makanan,

menyapu, mencuci pakaian

i. Aktivitas diluar rumah

Klien mengatakan selama dirawat di RSJ klien jarang

keluar hanya duduk saja dikamar

IX. Mekanisme koping

Klien hanya berdiam diri dan klien takut berbicara

dengan orang lain dan meceritakan masalah yang

dialaminya

Page 12: ASKEP Halusinasi Liz

Masalah Keperawatan: koping individu inefektif

X. Masalah psiko sosial dan lingkungan

a. Masalah dengan dukungan kelompok

Klien mengatakan tidak ada masalah dengan keluarga dan

masyarakat sekitar rumahnya

b. Masalah yang berhubungan dengan lingkungan

Klien mengatakan tidak tidak suka berada dilingkungannya

sekarang, klien suka dirumahnya

c. Masalah dengan pendidikan

Klien mengatakan tidak tamat SD dan tidak mengikuti

pendidikan karena tidak ada biaya

d. Masalah dengan pekerjaan

Klien mengatakan dulu bekerja sebagai petani

e. Masalah dengan ekonomi

Klien mengatakan jarang punya uang paling dikasih bapak

2000 rupiah saja

f. Masalah dengan pelayanan kesehatan

Klien dirawat di RSJ lawang

Masalah keperawatan :

XI. Kurang pengetahuan tentang

Page 13: ASKEP Halusinasi Liz

a. klien mengatakan tidak mengerti dan mengetahui tentang

penyakit jiwa dan factor predisposisi

Masalah keperawatan : deficit pengetahuan tentang proses

penyakit

XII. Aspek medik

a. Diagnose medik : F 23 (gangguan psikotik akut

b. Terapi medis

- Tab Risperidone 2 mg : 1-0-1

- Tab Merlopam 2 mg : 0-0-1

XIII. Pohon masalah

Ketakutan

PSP : halusinasi

Deficit perawatan Isolasi social

diri

GPP: koping individu inefektif

Page 14: ASKEP Halusinasi Liz

XIV. Prioritas masalah

a. Perubahan persepsi sensori : halusinasi

b. Isolasi sosial : menarik diri

c. Ganggua konsep diri : harga diri rendah

d. Koping mekanisme individu inefektif

e. Deficit perawatan diri

f. Kurang pengetahuan

XV. Analisa data

No. Data-data Masalah keperawatan

1. Ds :

Klien mengatakan mendengar suara-suara

yang menyuruhnya keluar dan menyuruh diam

di kamarmuncul pada siang dan malam hari.

Do :

Kontak mata kurang, tampak ketakutan,

saat ditanya lebih banyak diam tiba-tiba

menoleh kekanan/kiri saat diajak bicara,

tampak bingung

Gangguan persepsi

sensori: Halusinasi

2. Ds :

Klien mengatakan tidak pernah

menceritakan masalahnya kepada orang

lain, klien takut bicara dengan bapak dan

kakaknya

Koping individu

inefektif

Page 15: ASKEP Halusinasi Liz

B. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Tgl Dx Kep Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional

Perubahan persepsi sensori : halusinasi

TUM: klien dapat mengontrol halusinasi

TUK 1

Klien dapat membina hubungan saling percaya

Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3x interaki masing-masing 15 menit klien dapat menunjukkan : Ekspresi wajah bersahabat, menunjukan rasa senang, ada kontak mata, mau berjabat tangan, mau menyebutkan nama, menjawab salam, duduk berdampingan dengan perawat, dan mau mengutarakan masalah yang dihadapinya.

Bina Hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik

Sapa klien dengnramah baik verbal maupun non verbal

Perkenalkan diri dengan sopan

Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang disukai klien

Jelaskan tujuan pertemuan

Tunjukan sikap empati dan memerima klien apa danya

Beri perhatian pada klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien

Hubungan saling

percaya merupakan

awal dari hubungan

perawat dan klien

sehingga klien

terbuka kepada

perawat.

TUK 2

Klien dapat

mengenal

halusinasinya

Setelah diberikan

asuhan keperawatan

selama 3x interaki

masing-masing 15

1. Adakan kontak yang

sering dan singkat

dengan klien secara

- Kontak yang sering

dapat meningkatkan

kepercayaan klien

dan mendekatkan

Page 16: ASKEP Halusinasi Liz

menit klien

dapat :Klien

menyebutkan waktu,

isi, frekuensi ,

situasi dan kondisi

yang menimbulkan

halusinasi

bertahap

2. Observasi tingkah

laku klien terkait

dengan halusinasinya

3. Bantu klien mengenal

halusinasinya

4. Diskusikan dengan

klien waktu dan

frekuensi terjadinya

halusinasi

5. Diskusikan dengan

klien apa yang

dirasakan jika

terjadi halusinasi

klien dengan

perawat

- dengan

mengobservasi dapat

melihat prilaku

klien yang

berhubungan dengan

halusinasinya.

- Untuk memudahkan

memutuskan

halusinansinya

serta mengetahui

intensitas

halusinasi yang

terjadi pada klien

- mengetahui perasaan

yang timbul akibat

halusinasi.

TUK 3

Klien dapat

mengontrol

halusinasinya

Setelah diberikan

asuhan keperawatan

selama 3x interaki

masing-masing 15

menit:

Klien dapat

menyebutkan

1. Identifikasi bersama

klien tindakan yang

dilakukan jika

terjadi halusinasi

2. Diskusikan manfaat

dan cara yang

digunakan klien dan

- Mengetahui

mekanisme koping

dari klien akan

hal-hal yang

positif yang perlu

dilakukan dan dapat

mengurangi stimulus

Page 17: ASKEP Halusinasi Liz

yang bisa

dilakukan

untuk

mengendalikan

halusinasi

Klien dapat

memilih cara

mengendalikan

halusinasi

berikan pujian

3. Bantu klien memilih

dan melatih cara

memutus halusinasinya

secara bertahap

internal sehingga

tidak terjadi

halusinasi.

- Memudahkan klien

memutuskan

halusinasi, melatih

klien beradaptasi

dengan lingkungan.

TUK 4

Klien mendapat dukungan keluarga dalam mengontrol halusinasinya

Setelah 3x pertemuan keluarga, keluarga menyatakan setuju untuk mengikuti pertemuan dengan perawat

1. buat kontrak waktu dengan keluarga untuk melakukan pertemuan

2. diskusikan dengan keluarga ;

- pengertian halusinasi

- tanda dan gejala halusinasi

- proses terjadinya halusinasi

- cara yang dapat dilakukan oleh klien dan keluarga untuk memutuskan halusinasi

- cara merawat keluarga yang berhalusinasi

- Dasar untuk Membuat hubungan terapeutik

- Keluarga dapat mengenal dan membantu klien dalam mengontrol halusinasinya

Page 18: ASKEP Halusinasi Liz

dirumah (beri kegiatan, jangan dibiarkan sendiri, makan bersama, serta memantau obat-obatan dan cara emberiannya untuk mengatasi halusinasi

TUK 5

Klien dapat

memanfaatkan

obat dengan

baik

Klien dapat

mendemonstrasi

kan obat

dengan benar

Klien memahami

akibat

berhenti minum

obat

1. Diskusikan dengan

klien tentang

manfaat minum obat

dan kerugian tidak

minum obat, nama

obat, warna obat,

dosis, cara, efek

terapi, dan efek

samping

2. pantau klien saat

menggunakan obat

3. beri pujian jika

klien menggunakan

obat dengan benar

4. Diskusikan dengan

klien akibat

berhenti minum

obat tanpa

- Memudahkan pemahaman dalam menyukseskan program pengobatan yang optimal bagi klien

- Tidak terjadi hal yang tidak diharapkan akibat pengobatan yang tidak optimal

- Meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi untuk menyukseskan program pengobatan

- Klien akan lebih aktif menjalankan program pengobatan

- Tidak terjadi hal yang tidak

Page 19: ASKEP Halusinasi Liz

konsultasi dokter

5. anjurkan klien

untuk konsultasi

kepada

dokter/perawat

jika terjadi hal-

hal yang tidak

diinginkan

diharapkan akibat pengobatan yang tidak optimal

C. TINDAKAN KEPERAWATAN

NO HARI/ WAKTU TINDAKAN KEPERAWATAN EVALUASI PARAF

Page 20: ASKEP Halusinasi Liz

TANGGAL

1 Selasa,

28-8-12

SP 1 P

1. mengidentifikasi jenis halusinasi

pasien

2. mengidentifikasi isi halusinasi

pasien

3. mengidentifikasi waktu halusinasi

pasien

4. mengidentifikasi frekuensi

halusinasi pasien

5. mengidentifikasi situasi yang

menimbulkan halusianasi

6. mengidentifikasi respons pasien

terhadap halusinasi

7. mengajarkan pasien menghardik

halusinasi

8. menganjurkan pasien memasukkan cara

menghardik halusinasi dalam jadwal

kegiatan harian

S:

“pagi, wa’alaikumsalam, sutras,

sutras saja, baik, gak tahu,

lupa, 2 hari“.

“Tidak, ya, ya, gak tahu, ya,

ya, setuju, gak tahu, ya“.

“Aku tidak bisa tidur, ya..

seorang tapi gak jelas

ngomongnya apa, gak tahu, gak

tahu tapi kemarin aku dengar

juga, malam, gak tahu aku, ya

sendiri”.

“Gak tahu, tapi aku turuti saja,

gak tahu lupa, gak tahu, oo

ya halusinasi, ya halusinasi

namanya, ya”.

“ya, ya, saya gak mau dengar

kamu.. kamu palsu, saya gak

mau dengar kamu..

pergi..pergi kamu palsu,

pergi..pergi saya gak mau

dengar kamu..kamu palsu,

pergi..saya gak mau

dengar..kamu orang palsu,

Page 21: ASKEP Halusinasi Liz

pergi aku gak mau

dengar..kamu suara palsu”.

“senang enak dah baikan, ya, ya,

ya”.

“ya, setuju, gak tahu aku, ya,

bisa, gak tahu, ya, setuju,

ya”.

O:

Klien menjawab salam dan

selamat pagi

Klien berkenalan

Klien berjabat tangan dan

duduk di samping perawat

Keadaan umum bingung

Klien belum mampu

mempertahankan kontak mata

dengan perawat

Pandangan klien kemana-mana

Ekspresi wajah klien datar

Klien tidak membuka

pembicaraan

Klien tersenyum

Pembicaraan klien kadang

Page 22: ASKEP Halusinasi Liz

inkoheren

Klien menyebutkan waktu

datangnya halusinasi

Klien masih bicara dan

tertawa sendiri

KLien dapat mencontohkan

bagaimana tanda dari

halusinasi

Klien dapat menjawab cara

pertama yang dilakukan

untuk mengontrol halusinasi

A:

Pasien mampu

mengidentifikasi jenis

halusinasi pasien

Pasien mampu

mengidentifikasi isi

halusinasi pasien

Pasien mampu

mengidentifikasi waktu

halusinasi pasien

Pasien mampu

mengidentifikasi frekuensi

Page 23: ASKEP Halusinasi Liz

halusinasi pasien

Pasien belum mampu

mengidentifikasi situasi

yang menimbulkan

halusianasi

Pasien belum mampu

mengidentifikasi respons

pasien terhadap halusinasi

P:

Bantu pasien

mengidentifikasi situasi

yang menimbulkan

halusianasi

Bantu Pasien

mengidentifikasi respons

pasien terhadap halusinasi

mengajarkan pasien

menghardik halusinasi

menganjurkan pasien

memasukkan cara menghardik

halusinasi dalam jadwal

kegiatan harian

Bantu pasien Mengontrol

halusinasi dengan cara yang

kedua dan ketiga yaitu

Page 24: ASKEP Halusinasi Liz

‘bercakap-cakap dengan

teman’ dan ‘melakukan

kegiatan yang sudah

terjadwal’.

2 Selasa,

28-8-12

SP II P

1. mengevaluasi jadwal kegiatan harian

pasien

2. melatih pasien mengendalikan

halusinasi dengan cara bercakap-

cakap dengan orang lain

3. menganjurkan pasien memasukkan dalam

jadwal kegiatan harian

SP III P

1. mengevaluasi jadwal kegiatan harian

pasien

2. melatih pasien mengendalikan

halusinasi dengan melakukan kegiatan

(kegiatan yang biasa dilakukan

pasien)

3. menganjurkan pasien memasukkan dalam

jadwal kegiatan harian

S:

“Pagi, wa’alaikumsalam…, lupa

akau, siapa ya?, oo mb Lis, Lis

ya,ya”.

“Baik, tapi aku masih tidak bisa

tidur, ya ada suara bisikan

lagi tapi aku lupa apa katanya,

ya begini kan : pergi…kamu

suara palsu, ya”.

“gak tau, ya”.

“Ya, tadi malam, lupa aku, ya ya

halusinasi, halusinasi, tolong…

ngobrol dengan saya, tolong…aku

mulai dengar suara… ngobrol

dengan aku ayo, tolong…saya

mulai dengar suara…ayo ngobrol

dengan saya”.

“Nyapu, ngepel, pagi-pagi

setelah bangun aku rapikan

tempat tidur, cuci muka, abis

Page 25: ASKEP Halusinasi Liz

itu sikat gigi, abis itu nyapu,

abis itu sarapan, abis itu cuci

piring, abis itu nyapu lagi,

abis itu mandi, abis itu minum

obat, terus nonton TV, ya

banyak, ya”.

“Baik, 3 cara, pertama dengan

menghardik, kedua ngobrol,

ketiga melakukan kegiatan, ya,

ya, setuju”.

“Ya, setuju, ya, ya, gak tau,

ya, setuju, gak tau, ya,

setuju, ya, sampai jumpa lagi”.

O:

Klien kooperatif

Klien menjawab salam dan

selamat pagi

Klien berjabat tangan

Klien membuka percakapan

atau obrolan

Klien menjawab pertanyaan

dari perawat

Klien mampu menyebutkan

Page 26: ASKEP Halusinasi Liz

cara memutus halusinasi

Klien tersenyum kepada

perawat

Klien mempertahankan kontak

mata dengan perawat

Klien berbicara sendiri

lagi namun hanya sebentar

Klien mau bergaul dan

berkumpul bersama teman-

temannya

Klien berincang dengan

teman-temannya

A:

Pasien mampu

mengidentifikasi situasi

yang menimbulkan

halusianasi

Pasien mampu

mengidentifikasi respons

pasien terhadap halusinasi

Pasien mampu menghardik

halusinasi

Bantu pasien memasukkan

cara menghardik halusinasi

Page 27: ASKEP Halusinasi Liz

dalam jadwal kegiatan

harian

Pasien mampu Mengontrol

halusinasi dengan cara yang

kedua dan ketiga yaitu

‘bercakap-cakap dengan

teman’ dan ‘melakukan

kegiatan yang sudah

terjadwal’.

P:

Bantu pasien Mengontrol

halusinasi dengan cara yang

keempat yaitu dengan minum

obat secara teratur

Bantu pasien Melatih

memanfaatkan obat dengan

prinsip lima benar

3 Rabu,

29-8-12

SP IV P

1.

pasien

2.

tentang penggunaan obat secara

teratur

S:

“Pagi, wa’alaikumsalam…, masih,

mbak Lis, sudah”.

“Baik, tidak, ya sudah, ya

nyenyak, ya”.

“Sudah, ya, setuju, gak tau, ya,

Page 28: ASKEP Halusinasi Liz

3.

jadwal kegiatan harian

ya, setuju, di sini, ya”.

“Ya sudah, ada, ya hilang, ya,

halusinasi mbak, dua macam,

warna orange, pink , gak tau,

ya, obat yang warna orange

namanya RISPERIDONE, obat yang

warna pink namanya merlopam, ,

ya mb… yang warna orange namanya

RISPERIDONE, pink namanya

merlopam, dan warna putih

namanya RISPERIDONE, ya yam b…

yang warna orange namanya

RISPERIDONE, pink namanya

merlopam, yang putih namanya ,

ya… yang orange namanya

RISPERIDONE, dan yang pink

namanya merlopam”.

“Ya, setuju, ya, o begitu, ya,

yam au”.

“Baik, ya, yam b, ya”.

O:

Klien menjawab salam dan

selamat pagi

Klien menjabat tangan

perawat

Page 29: ASKEP Halusinasi Liz

Klien tersenyum saat dipuji

perawat, dan tertawa ketika

ada hal yang lucu.

Klien memebuat jadwal

kegiatan

Klien dapat mempertahankan

kontak mata

Klien berkumpul bersama

teman-temannya

Klien berbincang dengan

teman-temannya

Klien nonton tv bersama

teman-temannya

Klien dapat istirahat siang

Hasil observasi dari pagi

sampai siang hari klien

tidak pernah bicara sendiri

Bicara klien terkadang

masih inkoheren

A :

Bantu Pasien mampu

Mengontrol halusinasi

dengan cara yang keempat

yaitu dengan minum obat

Page 30: ASKEP Halusinasi Liz

secara teratur

Bantu pasien Melatih

memanfaatkan obat dengan

prinsip lima benar

Bantu mengontrol halusinasi

dengan cara yang keempat

yaitu minum obat secara

teratur

menganjurkan pasien

memasukkan dalam jadwal

kegiatan harian

P: SP 4 di pertahankan

Page 31: ASKEP Halusinasi Liz