selulitis orbita

Post on 18-Jan-2016

228 Views

Category:

Documents

49 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

mata

TRANSCRIPT

Selulitis Orbita Yang Disebabkan Kelainan Gigi

Dr. H.E. Iskandar, SpM(K), MARSSubdivisi Plastik dan Rekonstruksi mata

Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang

Selulitis Orbita

Anatomi

• Tulang orbita dilihat dari depan

7 tulang pembentuk orbita1.Frontal2.Zigomatik 3.Maksila4.Etmoid 5.Sfenoid 6.Lakrimal 7.Palatina

Fossa Pterigopalatina

Isinya:-Ganglion pterigopalatina -Terminal ketiga A.maksilaris-Plexus venosus pterigopalatina-N.maksilaris-N.pterigoideus (saraf parasimfatis dan simfatis)

Fossa Infratemporal

Isinya adalah:-Bag. bawah m.temporalis-Bag.lateral dan med.m pterigoid-A.meningealis media-A.alveolaris inferior-A.temporalis profunda-A.buccalis-Plexus venosus pterygoid-N.mandibularis-N.alveolaris inferior-N.lingualis-N.buccalis-N.tympani chorda-Ganglion oticus

Klasifikasi Infeksi Orbita

• Kelompok I: Selulitis Presepta• Kelompok II: Selulitis Orbita• Kelompok III: Abses Subperiosteum

Kelompok IV: Abses Orbita• Kelompok V: Trombosis Sinus Kavernosus

• Klasifikasi ini didasarkan pada tanda dan gejala fisik dan membantu organisasi perencanaan pengobatan

Definisi• Selulitis Orbita– Infeksi jaringan lunak orbita (tanpa

pembentukkan abses) di belakang septum orbita, yg membedakannya dari selulitis preseptal yg mana terjadi infeksi pd jaringan lunak kelopak mata dan daerah periokular di depan septum orbita

• Merupakan kasus emergensi mata yang memiliki implikasi sistemik yg berat dan kehilangan penglihatan

Faktor Predisposisi• Umur– Lebih sering pd anak-anak– Lebih berat pd diabetes dan imunocompromized

• Lateralitas– Untuk alasan yg tidak diketahui mata kiri lebih sering

dari mata kanan• Musim– Lebih sering terjadi pd musim dingin

• Ras – Tidak ada predileksi terhadap ras tertentu

• Jenis Kelamin– Tidak ada perbedaan antara pria dan wanita

Rute Infeksi

• Penyebaran Infeksi Melalui Periorbita dan Intraokular– Sinus Paranasal– Struktur Periorbita Lainnya– Endoftalmitis

• Inokulasi langsung pd Orbita– Trauma atau Operasi– Benda Asing

• Berasal dari Emboli

Penyebaran Infeksi Melalui Periorbita dan intraokular

• 0,5 – 3% sinusitis akut melibatkan orbita• Pansinusitis sering berhubungan dgn selulitis

orbita, penyebaran diyakini melalui sinus etmoid dan frontal

• Faktor predisposisi utama adalah terdapat hubungan vaskularisasi bebas antara orbita dan sinus, pembuluh vena tidak mempunyai katup

Penyebaran Infeksi Melalui Periorbita dan intraokular

• Fraktur orbita dapat menyebarkan infeksi sinus kronis

• Mukokel yg terinfeksi yg ada dalam sinus dpt menjadi penyebab selulitis

• Infeksi pd muka dan kantong lakrimal dapat menyebar ke orbita

• 15% selulitis orbita berasal dari daerah leher

Penyebaran Infeksi Melalui Periorbita dan intraokular

• Operasi gigi dan kista gigi yg terinfeksi dapat menyebabkan selulitis orbita melalui penyebaran infeksi dari flebitis infeksiosa yg melintasi pleksus venosus pterigopalatina atau melalui fossa pterigopalatina dan fossa infratemporal masuk ke orbita melalui foramen infraorbita

• Endoftalmitis baik endogen dan eksogen dpt meluas ke orbita

Pleksus Venosus Pterigopalatina

Foramen infraorbita

Inokulasi Langsung pd Orbita

• Trauma atau operasi: bedah kelopak mata, dakriosistorinostomi, strabismus, bedah retina dpt menimbulkan selulitis orbita

• Benda asing seperti kayu, gelas atau inplant pd lantai orbita dpt menyebabkan selulitis orbita yg tidak mempan dgn antibiotika kecuali dgn pengangkatan sumber infeksi

Penyebaran Melalui Lepasnya Emboli

• Selulitis orbita dapat juga terjadi akibat lepasnya emboli pada endokarditis bakteri subakut

Mikrobiologi

• Bakteri– Pada anak-anak: Stafilokokus aureus, Streptokokus,

bakteri anaerob. H. Influenza sering pd anak di bawah umur 4 tahun

– Pada orang dewasa: Stafilokokus aureus, E. coli, Streptokokus pneumoniae dan bakteri anaerob

– Mikroorganisma lain meliputi enterokokus, Ekinokokus granulosus, pseudomonas aeroginosa, Klebsiela, E. Coli, Treponema palidum, Ekinela korodens, Mikobakterium TBC, M. avium

Mikrobiologi

• Jamur– Sering menginfeksi penderita diabetes dan

imunocompromized– Fikomisetes (Mucor) khas ditemukan pd orang

diabetes– Askomisetes (spesies Aspergilus) banyak dijumpai pd

daerah beriklim panas

• Parasit– Ekinokokus granulosus, taenia solium, Trikinella

spiralis dan Toksoplasma gondii.

Gambaran Klinik

• Gejala– Sakit, proptosis, diplopia atau kehilangan

penglihatan– Gejala lain: demam, sakit kepala, malaise, mual,

muntah dan lemah.– 62% anak-anak mengalami demam, sedangkan 66%

orang dewasa tidak mengalami demam– Riwayat penyakit lampau meliputi:

• Riwayat sakit kepala, rinitis, sinusitis, poliposis, ingusan, anosmia, ISPA

Gambaran Klinik

• Gejala– Riwayat penyakit lampau meliputi:• Riwayat fraktur orbita, operasi orbita dgn implant,

operasi DCR, strabismus dan retina• Riwayat operasi kelopak atau muka yg menggunakan

insersi kawat, rigid internal fixation, inplant atau benang nonabsorbable• Riwayat cabut gigi• Riwayat HIV, diabetes, penggunaan steroid, penyakit

ginjal

Gambaran Klinik

• Tanda– Edema kelopak mata– Edema konjungtiva (kemosis)– Proptosis– Gerakkan bola mata terhambat– Tekanan bola mata meningkat– Gangguan penglihatan

Komplikasi

• Komplikasi terjadi bila selulitis orbita tdk diobati secara baik– Neuropati optik– Oklusi vena retina sentral– Keratitis terpajan– Infeksi dalam bola mata– Abses subperiosteal atau orbita (7-9%)– Sindroma apeks orbita– Trombosis sinus kavernosus (1%)

Komplikasi

• Komplikasi terjadi bila selulitis orbita tdk diobati secara baik– Abses otak atau meningitis (2%)– Septikemia atau piemia bahkan kematian

Diagnosis Banding

• Penyakit tiroid• Pseudotumor orbita• Miositis orbita• Ruptur kista dermoid• Melanoma intraokular nekrotikan• Trauma orbita• Benda asing orbita• Vaskulitis orbita

Penyakit Tiroid

Trauma Orbita

Pseudotumor Orbita

Pemeriksaan laboratorium

• Hemogram komplit. Lekositosis lebih dari 15000 shift to the left

• Kultur darah• Erytrocyte Sedimentation Rate (ESR).

Normal L: 0 – 10, W: 0 – 15 (Westergreen)• Anti Streptolysin O (Asto)

Pemeriksaan imaging

• USG– Menentukan lokasi dari benda asing atau abses

• CT Scan– Melihat penyebaran infeksi sinus, keadaan orbita

dan otot bola mata

• MRI– Untuk melihat adanya trombosis sinus kavernosus– Baik MRI dan CT Scan membantu perencanaan

tindakan bedah dan evaluasi pengobatan

Pemeriksaan Lain

• Endoskopi fiberoptik nasofaring– Bila ada kecurigaan infeksi mukormikosis

• Rapid Plasma Reagin– Dilakukan pd kasus yg membahayakan atau dgn

riwayat penyakit sifilis

Penatalaksanaan

• Antibiotika– Diberikan intravena selama 3 hari, pada kasus

bakteriemia selama 7-10 hari– Antibiotika oral selama 10 hari sampai 3 minggu

tergantung berat penyakit– Obat yg sering dipakai: Tikarsilin-asam klavulanat

200-300mg/kgbb/hari dalam 4 dosis terbagi, sefotaksim 80-120mg/kgbb/hari dalam 4 dosis terbagi, sefuroksim 75-150mg/kgbb/hari dalam 3 dosis terbagi

Penatalaksanaan

• Antibiotika (lanjutan)– Klindamisin 24-40mg/kgbb setiap 6 jam– Seftriakson 1-2g/hari– Metronidazol 15mg/kgbb

• Anti radang dan analgetik– Untuk mengatasi nyeri dan demam

• Nasal decongestants– Berguna untuk mengalirkan sinus

Penatalaksanaan lain

• Kompres– Kompres dingin untuk mengurangi bengkak– Sementara pakar yg lain melakukan kompres

hangat untuk dilatasi vaskular

• Elevasi Kepala– Mempercepat resolusi edema periorbita

• Lubrikan– Pada proptosis berat dan permukaan bola mata

terpapar akibat lagoftalmos

Tindakan Bedah

• Indikasi– Diduga abses orbita atau benda asing– Kehilangan penglihatan progresif– Hambatan gerakkan otot ekstraokular– Terjadi proptosis yg makin buruk setelah 24-48

jam terapi– Ukuran abses orbita tidak berkurang pd gambaran

CT Scan setelah terapi antibiotika 48-72 jam

Tindakan Bedah

• waktu– Bila tajam penglihatan 20/60 atau lebih buruk dgn

pengobatan yg benar, harus segera dilakukan eksplorasi setelah 24-48 jam

– Pada pasien dgn tajam penglihatan lebih baik dari 20/60 harus di follow up ketat

Tindakan Bedah

• Prosedur– Insisi abses subperiosteum– Bila terjadi abses otak yang tidak respon dengan

antibiotika dilakukan kraniotomi

Angka Kematian/kesakitan

• Sebelum berkembangnya antibiotika angka kematian kasus selulitis orbita sebesar 17%

• 20% dari yang hidup mengalami kebutaan• Dengan cepatnya diagnosis ditegakkan dan

pemberian antibiotika yg tepat, angka kematian dan kesakitan menurun bermakna.

Kesimpulan

• Selulitis orbita harus dicurigai pd pasien yg sebelumnya ada riwayat infeksi adneksa, muka, gigi yg disertai nyeri orbita, proptosis, hambatan gerakkan bola mata, kelopak mata edema atau bengkak orbita.

• CT Scan harus selalu dilakukan• Pemberian antibiotika spektrum luas

intravena harus selalu dikerjakan

top related