presentasi kasus kecil dr mamun cronic heart failure
Post on 06-Jul-2018
221 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 Presentasi Kasus Kecil Dr Mamun Cronic Heart Failure
1/24
PRESENTASI KASUS KECIL
CONGESTIVE HEART FAILURE
(CHF)
Pembimbing : dr. M!m"n# S$.P%
%i&"&"n 'e :
Pr*'& +,i Pr&e,-' GA/0000
Ari 1"&,i K"&"m GA/0002
Kei +"in,i GA/0030
Anggi,Se,idiN"r GA/04/40
5eni R.M GA/04/67
UNIVERSITAS +EN%ERAL SOE%IRMAN
FAKULTAS KE%OKTERAN %AN ILMU8ILMU KESEHATAN
+URUSAN KE%OKTERAN
SMF ILMU PEN1AKIT %ALAM
RSU% PROF. %R. MARGONO SOEKAR+O
PUR5OKERTO
2/09
-
8/17/2019 Presentasi Kasus Kecil Dr Mamun Cronic Heart Failure
2/24
LEMAR PENGESAHAN
PRESENTASI KASUS KECIL
;C'nge&,i
-
8/17/2019 Presentasi Kasus Kecil Dr Mamun Cronic Heart Failure
3/24
A I
PRESENTASI KASUS
I. I%ENTITAS PASIEN
a &ama &y. S
b Umur $#'ahun
( )eniskelamin *anita
d Status Menikah
e Sukubangsa )awa
f +gama Islam
g Pekerjaan Ibu Rumah'angga
h +lamat Dukuh waluh R' "!,"$ Kembaran
i 'anggalMasuk !- ebruari !"#$ /I0D1
j +utoanamnesis ! Maret!"#$ /2angsal Dahlia Kamar &o. 31
II. ANAMNESIS
KeluhanUtama Kedua kaki bengkak
b Keluhan'ambahan Perut membesar% gatal dan kemerahan di
perut dan kaki% sering minum% 2+K sedikit namun sering.
> RiwayatPenyakitSekarang:
Pasien dating ke I0D RSMS tanggal !- februari !"#$ dengankeluhan kedua kaki bengkak sekitar satu minggu yang lalu.
Disertaidengandemamdanbengkak di perut.2engkakdiawalidarikedua
kaki barumulai bengkak di perut.Selain itu juga terdapat bengkak di
tangan kiri namun sekarang sudah membaik.
Pasien sebelumnya telah terdiagnosa menderita DM tipe !
sekitar # tahun yang lalu dan rutin mengonsumsi obat metformin sehari
sekali setelah makan.Pasien pernah men(oba menggunakan insulin
namun menurut pasien% pasien tidak (o(ok menggunakan insulin
karena setelah menggunakan insulin pasien merasa berkeringat dingin%
lemas dan mata berkunang4 kunang. Pasien mengeluhkan 2+K sedikit
daripada biasanya tanpa disertai nyeri maupun anyang4 anyangan.
Keluhan lain yang dirasakan pasien yaitu gatal disekitar perut dan
daerah kaki dan disertai kemerahan dan juga kesemutan di kedua kaki.
Pasien juga mengaku sering merasa lapar.
-
8/17/2019 Presentasi Kasus Kecil Dr Mamun Cronic Heart Failure
4/24
Pasien juga mengeluh sering merasa sesak terutama ketika
berakti5itas.Pasien sudah merasa sesak jika berjalan sekitar 6"4 $" m.
Selain itu pasien juga menggunakan bantal yang tinggi untuk tidur
yaitu sekitar !43 bantal% menurut pasien% pasien akan merasa sesak jika
tidak menggunakan bantal tersebut. Keluhan ini sudah dirasakan
pasien sekitar # bulan terakhir.
d Riwayat Penyakit Dahulu
# Riwayat keluhan yang sama Disangkal
! Riwayat hipertensi Disangkal
3 Riwayat DM Diakui pertama kali terdiagnosis
DM sejak # tahun yang lalu% rutin minum obat dan kontrol Prolanis
7 Riwayat penyakit jantung Disangkal
6 Riwayat penyakit ginjal Disangkal
$ Riwayat 8D Disangkal
9 Riwayat alergi , asma Disangkal
: Riwayat ;+' Disangkal
e Riwayat Penyakit Keluarga
# Riwayat keluhan yang sama Disangkal
! Riwayat hipertensi Disangkal
3 Riwayat DM Diakui. +yah pasien
merupakan penderita diabetes
mellitus tipe !
7 Riwayat penyakit jantung Disangkal
6 Riwayat penyakit ginjal Disangkal
f Riwayat Sosial dan
-
8/17/2019 Presentasi Kasus Kecil Dr Mamun Cronic Heart Failure
5/24
Pasien tinggal di sebuah rumah bersama dengan keluarganya.
Rumah yang dihuni terdiri dari 3 kamar% ruang tamu% dapur dan
ruang makan. Memiliki kamar mandi dan jamban di dalam rumah.
+tapnya memakai genteng dan lantai terbuat dari ubin.=entilasi
dan pen(ahayaan rumah dirasa pasien (ukup.
3 Pekerjaan
Pasien merupakan ibu rumah tangga.
7 Kebiasaan
Pasien jarang berolahraga dan melakukan akti5itas fisik lain.
Pasien mengaku senang mengkonsumsi makanan manis terutama
minum sirup% namun sudah mulai mengurangi sejak terdiagnosis
DM # tahun lalu.
III. PEMERIKSAAN FISIK
a Keadaan Umum 2aik
b Kesadaran >ompos mentis dengan 0>S #6 /
-
8/17/2019 Presentasi Kasus Kecil Dr Mamun Cronic Heart Failure
6/24
Simetris
Kelainan bentuk /41
Dis(harge /41
7 Pemeriksaan 8idung
Dis(harge /41
&afas>uping8idung /41
6 Pemeriksaan mulut
2ibir sianosis /41
idahsianosis /41
idah kotor /41
$ Pemeriksaan leher
De5iasi trakea /41
Perbesaran kelenjar tiroid /41
Perbesaran limfonodi /41
)=P 6 C ! (m8!;
9 Pemeriksaan
=I M>D.
+uskultasi Suara dasar 5esikuler /C1
Suara tambahan wheezing /41% R28 /41% R2K/41
)antung
Inspeksi I(tus >ordisterlihat di SI> =% ! jari lateral M>S
Palpasi I(tus >ordisteraba SI> =% ! jari medial M>S%
kuat angkat /41
Perkusi 2atas kanan atas SI> II PSD
2atas kanan bawah SI> = ! jari medial M>D
2atas kiri atas SI> II PSS
2atas kiri bawah SI> =I% ! jari lateral M>S
-
8/17/2019 Presentasi Kasus Kecil Dr Mamun Cronic Heart Failure
7/24
+uskultasi S# E S! di apeksreguler% murmur /41% gallop /41
+bdomen
Inspeksi >embung% jejas /41
+uskultasi 2ising usus /C1 normal.
Palpasi &yeri tekan /41
hepar tidak teraba
lien tidak teraba
undulasi /C1
Perkusi 'impani% pekak alih /C1% pekak sisi /C1
IV. PEMERIKSAAN PENUN+ANG
a aboratorium !- ebruari !"#$
Pemeri*&n H&i NiiR"?"*n
%rLeng*$
• 8emoglobin #!%$ g,d ##%9 F #6%6
• eukosit 040/ U@L H 7:"" F ##"""
• 8ematokrit 3- G 39 F 79
•
-
8/17/2019 Presentasi Kasus Kecil Dr Mamun Cronic Heart Failure
8/24
• +lbumin 3#/3 g@dL L 3%7"4 6%""
• 0lobulin !%:! g,d !%9"4 3%!"
b Pemeriksaan Rontgen
-
8/17/2019 Presentasi Kasus Kecil Dr Mamun Cronic Heart Failure
9/24
: 'idur menggunakan !43 bantal agar tidak sesak
a. Pemeriksaanisik
# KU 2aik
! Status generalis ekstremitas edem /4,C,C,C1
3 Status okalis
>or
Perkusi 2atas kanan atas SI> II PSD
2atas kanan bawah SI> = ! jari medial M>D
2atas kiri atas SI> II PSS
2atas kiri bawah SI> =I% ! jari lateral M>S Kardiomegali
+bdomen (embung% undulasi /C1% pekak alih /C1%
pekak sisi /C1 +s(ites
b. Pemeriksaanaboratorium
# eukositosis
! Peningkatan kadar ureum (reatinin
3 Penurunan kadar albumin
. %ign'&i& Ker?
Diabetes Melitus tipe !
>ongesti5e 8earth ailure
8ipertensi
C. Ter$i
a. &on armakologis
# Istirahat
! Minum obat se(ara teratur
3 Diet bergi@i seimbang
7 Menghindari makanan yang terlalu banyak mengandung gula dan
tinggi garam
6 Meningkatkan akti5itas fisik
$
-
8/17/2019 Presentasi Kasus Kecil Dr Mamun Cronic Heart Failure
10/24
b. armakologi
# I=D Martos #""" ((
! Injurosemid #4#4"3 Irbesartan #A#6"
7 +samfolat 3A #
6 Para(etamol 3A#
$ oratadin #A#
9 Spironola(ton # A6" g
: Pemeriksaan 0DP, 0D!PP
- Pemeriksaan US0 +bdomen
%. Pr'gn'&i&
+d 5itam Dubia ad malam
+d fungsionam Dubia ad malam
+d sanamtionam Dubia ad malam
A II
TIN+AUAN PUSTAKA
0 %eini&i
-
8/17/2019 Presentasi Kasus Kecil Dr Mamun Cronic Heart Failure
11/24
0agal jantung kongestif merupakan keadaan patofisiologis berupa
kelainan fungsi jantung% sehingga jantung tidak mampu memompa darah
untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan atau kemampuannya
hanya ada jika disertai dengan peninggian 5olume diastolik se(ara
abnormal. 0agal jantung kongestif biasanya disertai dengan kegagalan
pada jantung kiri dan jantung kanan /8auser et al.% !""61.
2 E,i''gi
Mekanisme fisiologis yang menyebabkan gagal jantung meliputi
keadaan4keadaan yang meningkatkan beban awal% meningkatkan beban
akhir% atau menurunkan kontraktilitas miokardium. Keadaan4keadaan yang
meningkatkan beban awal / preload) meliputi regurgitasi aorta% dan (a(at
septum 5entrikelJ beban akhir /afterload 1 meningkat pada keadaan4
keadaan seperti stenosis aorta dan hipertensi sistemik. Kontraktilitas
miokardium dapat menurun pada infark miokardium dan kardiomiopati
/Sugeng et al .% !""71.
3 K&ii*&i
0agal jantung dapat diklasifikasikan menurut beberapa faktor.
The New York Heart Association (NYHA) membagi gagal jantung menjadi7 kelas% berdasarkan hubungannya dengan gejala dan jumlah atau usaha
yang dibutuhkan untuk menimbulkan gejala% sebagai berikut
a. Kelas I Penderita dengan gagal jantung tanpa adanya pembatasan
akti5itas fisik% dimana akti5itas biasa tidak menimbulkan
rasa lelah dan sesak napas.
b. Kelas II Penderita dengan gagal jantung yang memperlihatkan
adanya pembatasan akti5itas fisik yang ringan% merasa
lega jika beristirahat.
(. Kelas III Penderita dengan gagal jantung yang memperlihatkan
adanya pembatasan akti5itas fisik yang ringan% kegiatan
fisik yang lebih ringan dari kegiatan biasa sudah memberi
gejala lelah% sesak napas.
d. Kelas I= Penderita dengan gagal jantung yang tidak sanggup
melakukan kegiatan apapun tanpa keluhan% gejala sesak
http://www.abouthf.org/questions_stages.htmhttp://www.abouthf.org/questions_stages.htm
-
8/17/2019 Presentasi Kasus Kecil Dr Mamun Cronic Heart Failure
12/24
napas tetap ada walaupun saat beristirahat /;emar et al .%
!""91.
Aerican !ollege of !ardiolog"#Aerican Heart Association
(A!!#AHA) heart fail$re g$idelines melengkapi klasifikasi &8+ untuk
menggambarkan perkembangan penyakit dan dibagi menjadi 7 stage%
yaitu
a. Stage + pasien beresiko tinggi untuk gagal jantung tetapi tidak
memiliki penyakit jantung struktural atau gejala4gejala dari gagal
jantung
b. Stage 2 pasien memiliki penyakit jantung struktural tetapi tidak
memiliki gejala gejala dari gagal jantung
(. Stage > pasien memiliki penyakit jantung struktural dan memiliki
gejala4gejala dari gagal jantung
d. Stage D pasien memiliki gagal jantung berat yang menuntut
inter5ensi khusus /Kumar et al.% !""91.
Peneg**n %ign'&i&
Diagnosis gagal jantung ditegakkan berdasarkan anamnesis% gejala
dan penilaian klinis% didukung oleh pemeriksaan penunjang seperti
-
8/17/2019 Presentasi Kasus Kecil Dr Mamun Cronic Heart Failure
13/24
!1 Kriteria minor
a1
-
8/17/2019 Presentasi Kasus Kecil Dr Mamun Cronic Heart Failure
14/24
mengidentifikasi penyebab nonkardiak pada gejala pasien
/Russell et al. !""$1.
b1 >omputed 'omography
>' s(an jantung biasanya tidak diperlukan dalam diagnosis rutin
dan manajemen gagal jantung kongestif.Multi(hannel >' s(an
berguna dalam menggambarkan kelainan bawaan dan katup%
namun% ekokardiografi dan pen(itraan resonansi magnetik
/MRI1 dapat memberikan informasi yang sama tanpa
mengekspos pasien untuk radiasi pengion /Russell et al. !""$1.
(1
-
8/17/2019 Presentasi Kasus Kecil Dr Mamun Cronic Heart Failure
15/24
bertujuan untuk memperbaiki lingkungan jantung sehingga akti5itas
jantung dapat terjaga /0reenberg% !""91.
+kti5asi sistem simpatis melalui tekanan pada baroreseptor
menjaga cardiac o$tp$t dengan meningkatkan denyut jantung%
meningkatkan kontraktilitas serta 5asokonstriksi perifer /peningkatan
katekolamin1. +pabila hal ini timbul berkelanjutan dapat menyebabkan
gangguan pada fungsi jantung. +kti5asi simpatis yang berlebihan dapat
menyebabkan terjadinya apoptosis miosit% hipertofi dan nekrosis miokard
fokal /0reenberg% !""91.
Stimulasi sistem R++ menyebabkan peningkatan konsentrasi
renin% angiotensin II plasma dan aldosteron. +ngiotensin II merupakan
5asokonstriktor renal yang poten /arteriol eferen1 dan sirkulasi sistemik
yang merangsang pelepasan noradrenalin dari pusat saraf simpatis%
menghambat tonus 5agal dan merangsang pelepasan aldosteron.
+ldosteron akan menyebabkan retensi natrium dan air serta meningkatkan
sekresi kalium. +ngiotensin II juga memiliki efek pada miosit serta
berperan pada disfungsi endotel pada gagal jantung /0reenberg% !""9J
Kumar et al. !""91.
'erdapat tiga bentuk natriureti( peptide yang berstruktur hampir
sama yeng memiliki efek yang luas terhadap jantung% ginjal dan susunan
saraf pusat. Atrial Natri$retic eptide /+&P1 dihasilkan di atrium sebagai
respon terhadap peregangan menyebabkan natriuresis dan 5asodilatsi.
Pada manusia *rain Natri$retic eptide /2&;1 juga dihasilkan di jantung%
khususnya pada 5entrikel% kerjanya mirip dengan +&P.!+t"pe
natri$reticpeptide terbatas pada endotel pembuluh darah dan susunan saraf
pusat% efek terhadap natriuresis dan 5asodilatasi minimal. +trial dan brainnatriureti( peptide meningkat sebagai respon terhadap ekspansi 5olume
dan kelebihan tekanan dan bekerja antagonis terhadap angiotensin II pada
tonus 5askuler% sekresi aldosteron dan reabsorbsi natrium di tubulus renal.
Karena peningkatan natriureti( peptide pada gagal jantung% maka banyak
penelitian yang menunjukkan perannya sebagai marker diagnostik dan
prognosis% bahkan telah digunakan sebagai terapi pada penderita gagal
jantung/0reenberg% !""9J 8auser% !""61.
-
8/17/2019 Presentasi Kasus Kecil Dr Mamun Cronic Heart Failure
16/24
=asopressin merupakan hormon antidiuretik yang meningkat
kadarnya pada gagal jantung kronik yang berat. Kadar yang tinggi juga
didapatkan pada pemberian diuretik yang akan menyebabkan
hiponatremia.
-
8/17/2019 Presentasi Kasus Kecil Dr Mamun Cronic Heart Failure
17/24
b1 +kti5itas sosial dan pekerjaan diusahakan agar dapat dilakukan
seperti biasa. Sesuaikan kemampuan fisik dengan profesi yang
masih bisa dilakukan.
(1 0agal jantung berat harus menghindari penerbangan panjang.
!1 'indakan Umum
a1 Diet /hindarkan obesitas% rendah garam ! g pada gagal jantung
ringan dan # g pada gagal jantung berat% jumlah (airan # liter
pada gagal jantung berat dan #%6 liter pada gagal jantung ringan.
b1 8entikan rokok
(1 8entikan alkohol pada kardiomiopati. 2atasi !"43" g,hari pada
yang lainnya.
d1 +kti5itas fisik /latihan jasmani jalan 346 kali,minggu selama
!"43" menit atau sepeda statis 6 kali,minggu selama !" menit
dengan beban 9"4:"G denyut jantung maksimal pada gagal
jantung ringan dan sedang1.
e1 Istirahat baring pada gagal jantung akut% berat dan eksaserbasi
akut.
b. armakologi
'erapi farmakologik terdiri atas panghambat +>
-
8/17/2019 Presentasi Kasus Kecil Dr Mamun Cronic Heart Failure
18/24
sistolik 5entrikel kiri. Pemberian dimulai dengan dosis rendah%
dititrasi selama beberapa minggu sampai dosis yang efektif.
31 Penyekat 2eta bermanfaat sama seperti penghambat +>< dan diuretik.
71 +ngiotensin II antagonis reseptor dapat digunakan bila ada
intoleransi terhadap +>< ihibitor.
61 Digoksin diberikan untuk pasien simptomatik dengan gagal
jantung disfungsi sistolik 5entrikel kiri dan terutama yang dengan
fibrilasi atrial% digunakan bersama4sama diuretik% +>< inhibitor%
beta blo(ker.
$1 +ntikoagulan dan antiplatelet. +spirin diindikasikan untuk
pen(egahan emboli serebral pada penderita dengan fibrilasi atrial
dengan fungsi 5entrikel yang buruk. +ntikoagulan perlu diberikan
pada fibrilasi atrial kronis maupun dengan riwayat emboli%
trombosis dan Trancient Ischeic Attacks% trombus intrakardiak
dan aneurisma 5entrikel.
91 +ntiaritmia tidak direkomendasikan untuk pasien yang
asimptomatik atau aritmia 5entrikel yang menetap. +ntiaritmia klas
I harus dihindari ke(uali pada aritmia yang mengan(am nyawa.
+ntiaritmia klas III terutama amiodaron dapat digunakan untuk terapi aritmia atrial dan tidak digunakan untuk terapi aritmia atrial
dan tidak dapat digunakan untuk men(egah kematian mendadak.
:1 +ntagonis kalsium dihindari. )angan menggunakan kalsium
antagonis untuk mengobati angina atau hipertensi pada gagal
jantung.
Pada penderita yang memerlukan perawatan% restriksi (airan /#%6 F
! l,hari1 dan pembatasan asupan garam dianjurkan pada pasien. 'irah
-
8/17/2019 Presentasi Kasus Kecil Dr Mamun Cronic Heart Failure
19/24
baring jangka pendek dapat membantu perbaikan gejala karena
mengurangi metabolisme serta meningkatkan perfusi ginjal. Pemberian
heparin subkutan perlu diberikan pada penderita dengan imobilitas.
Pemberian antikoagulan diberikan pada penderita dengan fibrilasi atrium%
gangguan fungsi sistolik berat dengan dilatasi 5entrikel /0rady et al.%
!"""1.
Penderita gagal jantung akut datang dengan gambaran klinis
dispneu% takikardia serta (emas%pada kasus yang lebih berat penderita
tampak pu(at dan hipotensi. +danya trias hipotensi /tekanan darah sistolik
N -" mm8g1% oliguria serta cardiac o$tp$t yang rendah menunjukkan
bahwa penderita dalam kondisi syok kardiogenik. 0agal jantung akut yang
berat serta syok kardiogenik biasanya timbul pada infark miokard luas%
aritmia yang menetap /fibrilasi atrium maupun 5entrikel1 atau adanya
problem mekanis seperti ruptur otot papilari akut maupun defek septum
5entrikel pas(a infark /0rady et al .% !"""1.
0agal jantung akut yang berat merupakan kondisi emergensi
dimana memerlukan penatalaksanaan yang tepat termasuk mengetahui
penyebab% perbaikan hemodinamik% menghilangan kongesti paru% dan
perbaikan oksigenasi jaringan. Menempatkan penderita dengan posisi
duduk dengan pemberian oksigen konsentrasi tinggi dengan masker
sebagai tindakan pertama yang dapat dilakukan. Monitoring gejala serta
produksi ken(ing yang akurat dengan kateterisasi urin serta oksigenasi
jaringan dilakukan di ruangan khusus. *ase e,cess menunjukkan perfusi
jaringan% semakin rendah menunjukkan adanya asidosis laktat akibat
metabolisme anerob dan merupakan prognosa yang buruk. Koreksi
hipoperfusi memperbaiki asidosis%pemberian bikarbonat hanya diberikan
pada kasus yang refrakter /0rady et al .% !"""1.
Pemberian loop diuretik intra5ena seperti furosemid akan
menyebabkan 5enodilatasi yang akan memperbaiki gejala walaupun belum
ada diuresis. oop diuretik juga meningkatkan produksi prostaglandin
5asdilator renal.
-
8/17/2019 Presentasi Kasus Kecil Dr Mamun Cronic Heart Failure
20/24
;pioid parenteral seperti morfin atau diamorfin penting dalam
penatalaksanaan gagal jantung akut berat karena dapat menurunkan
ke(emasan% nyeri dan stress% serta menurunkan kebutuhan oksigen. ;piat
juga menurunkan preload dan tekanan pengisian 5entrikel serta udem paru.
Dosis pemberian ! F 3 mg intra5ena dan dapat diulang sesuai kebutuhan
/0rady et al .% !"""1.
Pemberian nitrat /sublingual% bu((al dan intra5enus1 mengurangi
preload serta tekanan pengisian 5entrikel dan berguna untuk pasien dengan
angina serta gagal jantung. Pada dosis rendah bertindak sebagai
5asodilator 5ena dan pada dosis yang lebih tinggi menyebabkan
5asodilatasi arteri termasuk arteri koroner. Sehingga dosis pemberianharus adekuat sehingga terjadi.keseimbangan antara dilatasi 5ena dan
arteri tanpa mengganggu perfusi jaringan. Kekurangannya adalah teleransi
terutama pada pemberian intra5ena dosis tinggi% sehingga pemberiannya
hanya #$ F !7 jam /0rady et al .% !"""1.
Sodium nitropusside dapat digunakan sebagai 5asodilator yang
diberikan pada gagal jantung refrakter% diberikan pada pasien gagal
jantung yang disertai krisis hipertensi. Pemberian nitropusside dihindari
pada gagal ginjal berat dan gangguan fungsi hati. Dosis "%3 F "%6
Og,kg,menit /0rady et al .% !"""1.
&esiritide adalah peptide natriuretik yang merupakan
5asodilator. &esiritide adalah 2&P rekombinan yang identik dengan yang
dihasilkan 5entrikel. Pemberiannya akan memperbaiki hemodinamik dan
neurohormonal% dapat menurunkan akti5itas susunan saraf simpatis dan
menurunkan kadar epinefrin% aldosteron dan endotelin di plasma.
Pemberian intra5ena menurunkan tekanan pengisian 5entrikel tanpameningkatkan laju jantung% meningkatkan stroke 5olume karena
berkurangnya afterload. Dosis pemberiannya adalah bolus ! Og,kg dalam #
menit dilanjutkan dengan infus "%"# Og,kg,menit /0rady et al .% !"""1.
Pemberian inotropik dan inodilator ditujukan pada gagal jantung
akut yang disertai hipotensi dan hipoperfusi perifer. ;bat inotropik dan ,
atau 5asodilator digunakan pada penderita gagal jantung akut dengan
tekanan darah :6 F #"" mm8g. )ika tekanan sistolik N :6 mm8g maka
inotropik dan,atau 5asopressor merupakan pilihan. Peningkatan tekanan
-
8/17/2019 Presentasi Kasus Kecil Dr Mamun Cronic Heart Failure
21/24
darah yang berlebihan akan dapat meningkatkan afterload. 'ekanan darah
dianggap (ukup memenuhi perfusi jaringan bila tekanan arteri rata 4 rata E
$6 mm8g /0rady et al .% !"""1.
Pemberian dopamin ! Og,kg,mnt menyebabkan 5asodilatasi
pembuluh darah splanknik dan ginjal. Pada dosis ! F 6 Og,kg,mnt akan
merangsang reseptor adrenergik beta sehingga terjadi peningkatan laju dan
(urah jantung. Pada pemberian 6 F #6 Og,kg,mnt akan merangsang
reseptor adrenergik alfa dan beta yang akan meningkatkan laju jantung
serta 5asokonstriksi. Pemberian dopamin akan merangsang reseptor
adrenergik # dan !% menyebabkan berkurangnya tahanan 5askular sistemik
/5asodilatasi1 dan meningkatnya kontrkatilitas. Dosis umumnya ! F 3Og,kg,mnt% untuk meningkatkan (urah jantung diperlukan dosis !%6 F #6
Og,kg,mnt. Pada pasien yang telah mendapat terapi penyekat beta% dosis
yang dibutuhkan lebih tinggi yaitu #6 F !" Og,kg,mnt /0rady et al .% !"""1.
Phospodiesterase inhibitor menghambat penguraian (y(li(4
+MP menjadi +MP sehingga terjadi efek 5asodilatasi perifer dan inotropik
jantung. ang sering digunakan dalam klinik adalah milrinone dan
enoAimone. 2iasanya digunakan untuk terapi penderia gagal jantung akut
dengan hipotensi yang telah mendapat terapi penyekat beta yang
memerlukan inotropik positif. Dosis milrinone intra5ena !6 Og,kg bolus
#" F !" menit kemudian infus "%396 F "96 Og,kg,mnt. Dosis enoAimone
"%!6F "%96 Og,kg bolus kemudian #%!6 F 9%6 Og,kg,mnt /0rady et al .%
!"""1.
Pemberian 5asopressor ditujukan pada penderita gagal jantung
akut yang disertai syok kardiogenik dengan tekanan darah N 9" mm8g.
Penderita dengan syok kardiogenik biasanya dengan tekanan darah N -"mm8g atau terjadi penurunan tekanan darah sistolik 3" mm8g selama 3"
menit.;bat yang biasa digunakan adalah epinefrin dan norepinefrin.
-
8/17/2019 Presentasi Kasus Kecil Dr Mamun Cronic Heart Failure
22/24
2ila penderita datang dengan hipertensi emergensi pengobatan bertujuan
untuk menurunkan preload dan afterload. 'ekanan darah diturunkan
dengan menggunakan obat seperti lood diuretik intra5ena% nitrat atau
nitroprusside intra5ena maupun natagonis kalsium intra5ena/ni(ardipine1.
oop diuretik diberkan pada penderita dengan tanda kelebihan (airan.
'erapi nitrat untuk menurunkan preload dan afterload% meningkatkan
aliran darah koroner. &i(ardipine diberikan pada penderita dengan
disfungsi diastolik dengan afterload tinggi. Penderita dengan gagal
ginjal%diterapi sesuai penyakit dasar. +ritmia jantungharus diterapi /0rady
et al .% !"""1.
Penanganan in5asif yang dapat dikerjakan adalah Pompa balonintra aorta% pemasangan pa(u jantung iplantable cardio-erter
defibrilator -entric$lar assist de-ice. Pompa balon intra aorta ditujukan
pada penderita gagal jantung berat atau syok kardiogenik yang tidak
memberikan respon terhadap pengobatan% disertai regurgitasi mitral atau
ruptur septum inter5entrikel. Pemasangan pa(u jantung bertujuan untuk
mempertahankan laju jantung dan mempertahankan sinkronisasi atrium
dan 5entrikel% diindikasikan pada penderita dengan bradikardia yang
simtomatik dan blok atrio5entrikular derajat tinggi. Iplantable
cardio-erterde-ice bertujuan untuk mengatasi fibrilasi 5entrikel dan
takikardia 5entrikel. asc$lar Assist /e-ice merupakan pompa mekanis
yang mengantikan sebgaian fungsi 5entrikel% indikasi pada penderita
dengan syok kardiogenik yang tidak respon terhadap terapi terutama
inotropik /0rady et al .% !"""1.
6 Pr'gn'&i&
Prognosis gagal jantung yang tidak mendapat terapi tidak
diketahui. Sedangkan prognosis pada penderita gagal jantung yang
mendapat terapi yaitu
a. Kelas &8+ I mortalitas 6 tahun #"4!"G
b. Kelas &8+ II mortalitas 6 tahun #"4!"G
(. Kelas &8+ III mortalitas 6 tahun 6"49"G
d. Kelas &8+ I= mortalitas 6 tahun 9"4-"G
-
8/17/2019 Presentasi Kasus Kecil Dr Mamun Cronic Heart Failure
23/24
/8auser et al.% !""61.
%AFTAR PUSTAKA
Da5is% Russell >. !""$. A*! of heart fail$re second edition . +ustralia 2la(kwell
publishing. 8al.#"4##.
0rady K% Dra(us K% Kennedy 0. !""". Tea anageent of patients with heart
fail$re. 'he >ardio5as(ular &ursing >oun(ils of 'he +meri(an 8eart
+ssi(iation >ir(ulation.
0reenberg% 2arry 8. !""9. !ongest$-e Heart %ail$re. Philadephia% US+
ipin(ott *illiams *ilkins.8al.#$94#$:.
8auser K% ongo 2% )ameson . !""6. Harrison0s principle of internal edicine.
-
8/17/2019 Presentasi Kasus Kecil Dr Mamun Cronic Heart Failure
24/24
Kumar% >otran% Robbins. !""9. *$k$ Aar atologi.
top related