paper estetika
Post on 06-Jul-2018
243 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 Paper Estetika
1/16
-
8/17/2019 Paper Estetika
2/16
DAFTAR ISI
)%T% PE*+%*T% ...................................................................................................... #
% T% ! .................................................................................................................... &
#. PE* %/010%*....................................................................................................... 2
#.#. %3!T %)....................................................................................................... 2
#.&. 1%T% 3E1%)%*+...................................................................................... 2
&. E!TET )%.................................................................................................................. 4
&.#. PE*+E T %* E!TET )%............................................................................. 4
&.&. PE 3E %%* PE*E1 T %* !E* EMP ! 5 16!6 !...................... (
2. TE6 M ME! ! ....................................................................................................... $
2.#. PE*+E T %* TE6 M T%! .................................................................... $
2.&. !E* ME*0 0T TE6 M T%! 5 P% % %/1 ...................................... 7
2.&.#. Ernst +ombrich..................................................................................... 7
2.&.&. *elson +oodman................................................................................... 7
2.&.2. Margritte................................................................................................ 8
2.&.4. +iacometti............................................................................................. #'
4.TE6 E)!P E! ....................................................................................................... ##
4.#. PE*+E T %* TE6 E)!P E! ................................................................ ##
4.&. !E* ME*0 0T TE6 E)!P E! ............................................................ ##
9. )E! MP01%*............................................................................................................ #9
9.#. PE 3E %%* TE6 M T%! 5 TE6 E)!P E! ................................. #9
(. % T% P0!T%)% .................................................................................................. #(
P a g e 2 | Aesthetic
-
8/17/2019 Paper Estetika
3/16
1. PENDAHULUAN
1.1. ABSTRAK
Estetika sebagai salah satu cabang dari "ilsa"at merupakan sebuah istilah yang
pada dulunya lebih dikenal dengan istilah keindahan, istilah estetika sendiri baru muncul
sekitar abad ke-#7. i :aman modern ini sendiri kini estetika telah menjadi salah satu
elemen penting bagi para artist maupun desainer yang mana membawa kami pada tugas
mata kuliah ini. engan ilmu ini jugalah harusnya tiap indi;idu dapat membentuk pola
pikir mereka terhadap estetika dalam membentuk karyanya tanpa sekedar berkarya asal-
asalan.
1.2. LATAR BELAKANG
%lasan mengapa kami mengerjakan soal dalam bentuk paper ini tentunya adalah
sebagai syarat nilai ujian tengah semester tanpa harus dipungkiri, namun tentunya juga
untuk mempelajari dan menganalisis estetika lebih dalam mengingat estetika
merupakan pelajaran yang butuh pemikiran dan tidak mudah. Jadi dengan adanya tugas
ini, kami berharap ada satu-dua atau mungkin banyak ilmu maupun hal baru yang kami
dapatkan untuk memantapkan pemikiran kami kedepannya setelah mengerjakan tugas
ini. selain itu kami memilih %P% style dalam paper kami dikarenakan ini salah satu
"ormat yang sudah cukup lama digunakan sehingga kami sudah cukup terbiasa.
P a g e 3 | Aesthetic
-
8/17/2019 Paper Estetika
4/16
2. ESTETIKA
2.1. PENGERTIAN ESTETIKA
ilsa"at seni atau estetika secara umum berarti kegiatan berpikir re"lekti" tentang
seni. !ecara khusus, estetika berarti berpikir tentang pemikiran seni. stilah ander +ottlieb 3aumgarten pada tahun #$29. stilah itu sendiri
diambil dari kata Yunani "aisthesis" , yang berarti rasa persepsi atau sensasi, sehingga
3aumgarten memahami estetika sebagai ? Science of Sense Knowledge ? @ilmu
pengetahuan tentang rasaA.
Gambar 2.1 Metaphysics, salah Satu buku karya Alexander Baumgarten
Menurut 3aumgarten, estetika meliputi seluruh aspek sensibilitas pada manusia
seperti selera, penilaian, imajinasi, pengalaman seni dan keindahan, yang kemudian
dibatasi oleh ilmu pengetahuan modern. Estetika merupakan penilaian dari selera tentang
?rasa keindahan? atau kapasitas untuk menilai sesuai dengan indera, bukan intelek.
P a g e 4 | Aesthetic
-
8/17/2019 Paper Estetika
5/16
%rtinya, penilaian didasarkan pada seberapa menyenangkan suatu objek untuk dinikmati
oleh indera.
mmanuel )ant, dalam BritiCue o" Judgement menggunakan kata ?estetika?
sebagai penilaian terhadap keindahan atau apa yang dikenal sebagai penilaian estetis.
Penilaian tersebut mengacu pada penilaian keindahan baik dalam alam maupun seni.
+eorg Dilhelm riedrich /egel @#$$'-#72#A, kemudian
datang setelah )ant. a membatasi estetika hanya untuk pertanyaan yang berkaitan
dengan seni dan sejarah. %rti dari pernyatan tersebut dapat ber;ariasi. Pertama, itu
mengacu pada pengamatan secara empiris tentang aspek yang mendasari pengalaman
atau persepsi estetik. )edua, dapat dipahami sebagai studi sistematis dari gaya dan
ekspresi dalam seni, misalnya komposisi dan desain. )etiga, estetik dianggap sebagai
cabang "ilsa"at yang mempelajari pengalaman dan persepsi keindahan.
Gambar 2.2 (kiri) mmanuel !ant dan Gambar 2." (kanan) #enguin
$lassics, salah salah satu karya buku buatan Ge%rg &ilhelm
P a g e 5 | Aesthetic
-
8/17/2019 Paper Estetika
6/16
2.2. PERBEDAAN PENELITIAN SENI EMPIRIS & FILOSOFIS
Perhatian utama tentang estetika tidaklah hanya sekedar arti dari istilah
estetika. /al yang lebih penting adalah perbedaan antara penelitian "iloso"is dari estetika
dan penyelidikan seni secara empiris. !ecara empiris, penelitian estetik dapat dijawab
dengan hal teknis yang tampak dalam sebuah karya, misalnya teknik pembuatan atau
alat bahan yang digunakan. Tetapi, masalah muncul ketika kita bertanya kepada diri
sendiri, bagaimana mungkin kita bisa memahami sebuah lukisan secara total. Pada saat
itu, kita kembali menilai estetika lukisan tersebut secara "iloso"is dengan pengaruh
psikologi, "isiologi, atau persepsi seni yang kita miliki.
Perbedaan mendasar antara penelitian secara empiris dan "iloso"is terletak
pada pertanyaan yang diajukan. 3enar atau salah, sebuah pernyataan estetik akan bersi"at
normati". akta bukanlah perhatian utama, tetapi norma. !ementarra itu, jika norma dan
moral menjadi tolak ukur untuk sebuah pernyataan estetik, maka sudah pasti pernyataan
tersebut tidak bersi"at empiris. Jadi, dengan kata lain perbedaan antara penelitian empiris
dan "iloso"is tidak bersi"at material, tetapi bersi"at "ormal, dimana
-
8/17/2019 Paper Estetika
7/16
3. TEORI MIMESIS
3.1. PENGERTIAN TEORI IMITASI
Mimesis berasal dari bahasa Yunani, yang artinya < mitasi=,
-
8/17/2019 Paper Estetika
8/16
3.2. SENI MENURUT TEORI IMITASI & PARA AHLI
3.2.1. Ernst Gombr !"
+ombrich mengatakan bahwa seni itu
konseptual, yang berarti seni representasi dari yang
realistis, dipengaruhi skema konseptual, prasangka yang
dimiliki pelukis tentang sebuah lukisan, dalam sebuah
tradisi, dan teknik pelukis.
objek yang ditiru tidak hanya dari satu, namun dari seluruh rangkaian objek. )emungkinannya tidak
terbatas karena selalu ada perubahan dan sudut pandang itu tidak terbatas.
P a g e 8 | Aesthetic
Gambar ".1#enggambaran'anita menurut pandangan
salah se%rang pelukis
-
8/17/2019 Paper Estetika
9/16
Gambar ".2 rer*s +hin%cer%s (1 1 )
< ealisme itu sesuatu yang relati", tergantung dari suatu representasi dari suatu budaya, atau
orang pada waktu tertentu. ni merupakan hubungan antara sistem representasi yang bekerja dalam
gambar.= G *elson +oodman
0ntuk memperjelas maksud *elson +oodman, ini adalah gambar
-
8/17/2019 Paper Estetika
10/16
3.2.(. G !om#tt
6rang sudah melihat suatu objek bentuk dan ukurannya, masalah selanjutnya adalah bagaimana orang itu ingin menggambarnya. +iacometti mengejar kesempurnaan. !esuatu tidak dapat
dibilang imitasi jika dia tidak bisa membentuk objek yang dia lihat pada saat itu juga, secara bentuk
dan ukuran sama. !ekali +iacometti ingin mencoba menggambar wanita, setelah melihat wanita, dia
membayangkannya, saat itu juga bayangan imajinasi dia menjadi representasi. %pa yang dia
bayangkan tidak bisa mirip sempurna dengan realita, sehingga tidak menjadi imitasi namun
representasi dari +iacometti. +iacometti mengatakan bahwa mustahil untuk membuat representasi
penglihatan yang sempurna. Jadi umumnya pelukis merepresentasikan suatu objek kejadian dengan
representasi pandangan teknik pelukis.
ni contoh lukisan +uernica oleh Picasso, di lukisan ini Picasso melukis kejadian perang saudara
tahun #82$. ikatakan lukisan ini menggambarkan suasana dan kehancuran karena perang.
epresentasi Picasso terhadap perang tersebut telah dituangkan ke lukisan ini.
P a g e 10 | Aesthetic
Gambar ".0 ukisan Guernica %leh#icass% (1/" )
-
8/17/2019 Paper Estetika
11/16
(. TEORI EKSPRESI
(.1. PENGERTIAN TEORI EKSPRESI
Teori ini berbunyiF keindahan tidak selalu terjelma dari bentuknya tetapi dari maksud
dan tujuan atau ekspresinya. Teori ini beranggapan bahwa keindahan karya seni terutama
tergantung pada apa yang diekspresikannya.
(.2. SENI MENURUT TEORI EKSPRESI
Teori ekspresi merupakan teori dalam "ilsa"at seni yang menekankan pada sisi
ekspresi. Teori ekspresi bertentangan dengan teori imitasi.
L#o To$sto) *1+2+,1-1 /
• Pertama, Tolstoy berpendapat bahwa seni adalah murni
dari sebuah emosi.
alam teori ini Tolstoy membuat perbandingan antara
sains dan seni. !ains lebih mengarah pada sesuatu
yang rasional, dan argumentasi yang logis,
sedangkan seni lebih mengekspresikan suatu
pengertian, dengan mentrans"er kebenaran dari
pengetahuan alam, menjadi sesuatu yang berkaitan
emosi dan intuisi.• )edua, Tolstoy mengatakan bahwa "ungsi seni
adalah
-
8/17/2019 Paper Estetika
12/16
S#n s#b ' #0s r#s % r
B#n#%#tto ro!# *1+ ,1-42/ dalam bukunya yang berjudul
-
8/17/2019 Paper Estetika
13/16
S#n b#r% s r0 n T#or E0s r#s
!eni murni adalah seni yang mampu ists in the mind
o" the artist, the theory gi;es license to those who pretend they ha;e a work o" art
in their mind but ne;er pro;ide any proo" "or it. n these cases, rather than
artists restricting the medium o" their thoughts to a purely internal use, we are
"aced with indi;iduals apparently lacking any medium o" thought
altogether.= @Thinking %rt F hal. 4$A• !emua seni baik itu seni ;isual ataupun seni musik, sastra, dan lain-lain,
seharusnya direalisasikan.• majinasi jarang muncul secara detail jelas, sehingga perlu diantisipasi dengan
cara merealisasikannya ke dalam wujud karya yang nyata.
P a g e 13 | Aesthetic
-
8/17/2019 Paper Estetika
14/16
P n% n' n H ns7G#or' G % m#r *1- ,2 2/
Teori BB termasuk ke dalam hermeneutika, karena teori BB
membedah pandangan detail tentang pena"siran suatu
karya. +adamer berpendapat bahwa terdapat & point yang salah
tentang hermeutika.
#. /ermeneutika telah salah mengatakan bahwa ada
perbedaan yang jelas antara ilmu pengetahuan dan
realitas, antara pena"siran dan karya.&. 3erdasarkan point #, pena"siran dapat berdiri sendiri
dengan indi;idualitas pena"sir. Jadi selama mengikuti
metode yang benar, dapat memungkinkan semua orang untuk
mencapai pena"siran yang benar.
+adamer mengatakan bahwa tidak
ada pembagian yang tegas antara pengetahuan dan
realitas, karena pemahaman interpretasi
akan diserap kedalam realitas dimana kita akan mengalami dan melihatnya.
Menurut +adamer, pena"siran karya seni tidak ter"okus kepada seniman saja, tetapi
lebih ke perpaduan dari pengalaman hidup seniman dengan pengalaman hidup audience.
Pengalaman hidup, kepribadian indi;idu, waktu dan latar berlakang audience, akan turut
mempengaruhi cara pena"sirannya terhadap karya seni.
+adamer membuat kita sadar akan "akta bahwa point o" ;iew seseorang selalu
berubah dan ditentukan secara historis, dimana karya seni tersebut dita"sirkan secara terus
menerus dan beragam.< t is a credit to +adamer that he makes us aware o" the "act that the e;er-changing
and historically determined points o" ;iew, "rom which artworks are continuously
anddi;ersely interpreted, can be e>plained by the nature o" the hermeneutic e>perience
itsel".= @Thinking %rt F hal. 9'-9#A.
P a g e 14 | Aesthetic
Gambar 0." 3ans4Ge%rgGadamer
-
8/17/2019 Paper Estetika
15/16
4. KESIMPULAN
4.1. PERBEDAAN TEORI IMITASI & TEORI EKSPRESI
Perbedaan teori imitasi dan teori ekspresi adalah dimana teori imitasi hanyalah
mengrepresentasikan suatu objek re"erensi dari alam "enomena yang ada dengan tujuan
hanya untuk membuat ulang, atau meniru semirip mungkin.
imana jika sesuatu yang ditiru semakin mirip dengan objek nyatanya, maka akan
semakin baik atau berhasilpula.
!edangkan di dalam teori ekspresi, objek yang ditiru dan dibuat tidak hanya sekedar
mirip ataupun membuat ulang, namun juga harus ada pula maksud tujuan pembuatannya
yang menjadi ekspresi dari orang yang menghasilkan karya tersebut.
!ecara garis besar teori imitasi menggangap keindahan ada jika objek yang dibuat
semakin mirip, sedangkan ekspresi harus ada apa yang ingin di ekspresikan.
4.2. PENERAPAN TEORI PADA MASA KINI
Bontoh penerapan teori imitasi dalam kehidupan sehari-hari adalah saat kita berkarya,
ada kalanya kita membuat suatu karya hanya untuk keindahan saja dan hanya perlu
membuat semirip mungkin. !eperti di dalam menggambar, modelling, dan melukis.
*amun, jika kita menerapkan teori ekspresi, maka semua itu akan sedikit berubah
dimana kita berkarya dengan adanya tujuan yang ingin kita ekspresikan. Misalnya kita
membuat lukisan abstrak untuk menyampaikan suatu pesan, ataupun membuat layout
paper demi menambah nilai jual dari paper itu. Masih banyak contoh implementasinya di
kehidupan masa kini, namun kedua yang saya sebutkan diatas merupakan contoh yang
cukup umum bagi kita para desainer
P a g e 15 | Aesthetic
-
8/17/2019 Paper Estetika
16/16
. DAFTAR PUSTAKA
an den 3raembussche, %ntoon. @&''8A. Thinking Art . *etherlandsF !pringer,
!cienceK3usiness Media 3. .
Burnham, D. (1992). Immanuel Kant: Aesthetics
3aumgarten, %. +. @#$29A. METAPHYSICS
/egel, +. D. . @#7&'A, Introductory ectures on Aesthetics! er#an$ Penguin Classic!
P a g e 16 | Aesthetic
top related