kajian estetika

17
Kajian Estetika Estetika Wisnu Adisukma, M.Sn

Upload: elaine

Post on 23-Feb-2016

159 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

Wisnu Adisukma , M.Sn. Estetika. Kajian Estetika. Berdasarkan perjalanannya , kajian estetika meliputi 3 aspek :. 1) bagian-filsafat (22 abad , IV SM - XVIII, sejak Socrates hingga abad pencerahan ), - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Kajian Estetika

Kajian Estetika

Estetika

Wisnu Adisukma, M.Sn

Page 2: Kajian Estetika

Berdasarkan perjalanannya, kajian estetika meliputi 3

aspek:

1) bagian-filsafat (22 abad, IV SM - XVIII, sejak Socrates hingga abad

pencerahan),2) pengetahuan indrawi, yakni menjadi disiplin pengetahuan yang mandiri (abad XVIII, sejak Alexander

Gotlieb Baumgarten),3) kajian filosofis dan ilmiah (sejak

akhir abad XIX hingga sekarang).

Page 3: Kajian Estetika

Filsafat

Estetika berkaitan dengan pengalaman inderawi

(terutama pandang dan dengar), yang dikaji secara rasional/reasonable, luas

(komprehensif), mendalam (reflektif), mengakar

(radikal), dan menyeluruh (integral.)

Kaitan persoalan utama kajian estetika itu adalah sebagai berikut

Page 4: Kajian Estetika

SeniEstetika berkait dengan keberadaan karya seni,

nilai dan maknanya, beserta segala luasan

permasalahannya (hingga ke persoalan

apresiasi dan kritik seni)

Page 5: Kajian Estetika

Sosiologiestetika berhubungan erat

dengan lingkungan masyarakat yang melahirkan karya seni,

sebab seni merupakan produk sosial

Seni merupakan produk konflik sosial

Page 6: Kajian Estetika

Karena itu, hubungan dan/atau konflik sosial ikut membentuk karakter karya

seni dan estetikanya. Fakta bendawi (artifact)

berupa sebuah karya seni dalam kerangka humanistik

akan memiliki kaitan kontekstual dengan fakta

mental (mentifact) dan fakta sosial (socifact).

Page 7: Kajian Estetika

Antropologi

Pengkajian estetika tidak dapat dilepaskan dari

acuan (frame) kesadaran sosial, pranata sosial,

“ritual”, dan kultur lingkungan pencipta seni.

Page 8: Kajian Estetika

karya seni dan estetika itu bersifat khas budaya meski

tetap memancarkan nilai-nilai yang bersifat universal.

Penghayatan terhadap seni etnis yang berbeda-beda (agar tetap memperoleh gambaran kultural

yang ‘benar’) tidak layak berpijak dari latar budaya pengamat

melainkan budaya masyarakat yang diamati

Page 9: Kajian Estetika

SejarahKajian estetika tidak dapat dilepaskan dari

sejarah, sebab estetika tidak lepas dari kerangka

waktu yang menunjuk tingkat pemikiran dan kondisi sosio-kultural

pencipta, pemilik, atau pendukung seni

Page 10: Kajian Estetika

karya seni dengan bentuk tertentu dan angka tahun tertentu dapat

digunakan untuk melihat gambaran tingkat pemikiran dan kondisi sosiokultural masyarakat yang

menghasilkannya.Seni primitif, tradisional, dan etnis

dalam perspektif historis merupakan bentuk karya seni dengan bingkai pemikiran dan kondisi sosial masa

lalu, tetapi primitivisme, tradisionalisme, etnisisme merupakan

bingkai karya seni masa kini.

Page 11: Kajian Estetika

Politiksering kali estetika

dikerangkai hegemoni ideologi politik atau aliran yang mendominasi suatu

zaman.Hampir tidak ada bangsa

yang lepas dari cengkeraman ideologi atau aliran/isme

Page 12: Kajian Estetika

Sebaliknya, melalui pendekatan ideologi kita dapat melihat

latar, sikap, arah seni seorang seniman.

Page 13: Kajian Estetika

Psikologisecara psikologis estetika

berhubungan erat dengan gejala-gejala dan kondisi kejiwaan:

terutama imajinasi karena imajinasi merupakan

kekuatan yang membentuk citra bentuk (visual image) dalam

pikiran

Jadi imajinasi memastikan kaitan visual image dengan

persepsi.

Page 14: Kajian Estetika

persepsi masing-masing orang/komunitas itu

berbeda.

Hal itu disebabkan oleh perbedaan dalam titik pandang

dan cara tanggap thd obyek atau serangkaian peristiwa

yang dihadapi

Pertumbuhan pikiran itu bukan semata karena keragaman pengalaman,

melainkan karena jalinan pengalaman yang terus bertumpuk (sharing) dan

bersifat pendalaman.

Page 15: Kajian Estetika

Agama, Pendidikan, Ekonomi, dsb.

Pengkajian estetika tidak dapat dilepaskan dari banyak bidang lain, karena sering kali estetika

bersentuhan atau bahkan dikerangkai kepentingan-kepentingan yang berkait

dengan seni dan bukan seni (ekstra estetik)

Page 16: Kajian Estetika

Persoalan utamanya berporos pada masalah nilai seni, nilai

persepsi, atau nilai pengalaman. Tetapi pendekatan terhadapnya

beragam, jika tidak mungkin diterapkan pendekatan yang holistis (menyeluruh), dapat diterapkan pendekatan yang kontekstual (terkait dengan

konteks utamanya).

Jadi, ruang lingkup estetika sangat luas.

Page 17: Kajian Estetika

Historis-kronologisYakni didasarkan pada alur kronologis

atau urutan tahun perkembangan estetika, dimulai dari Socrates (yakni

sejak pertama kali filsuf membicarakan persoalan “nilai keindahan” sebagai

cikal bakal estetika) hingga kini

Kajian Estetika pada umumnya bersifat:

Tematik (substansial, sistemik)Yakni didasarkan pada inti teori atau

tema-tema utama. Atas dasar tema-tema itu sistem kajian estetika disusun,

terutama kaitannya dengan karya seni dan segala luasan permasalahannya (termasuk apresiasi dan kritik seni)