myoma uteri fix
Post on 27-Dec-2015
93 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
IDENTITAS PASIEN
IDENTITAS Nama : Ny S Agama : Islam Umur : 42 tahun Pekerjaan : Wiraswasta Jenis Kelamin : Perempuan Alamat : Krapyak wetan,
Sewon, Bantul Tanggal masuk : 25-03-2014
ANAMNESA
Keluhan Utama: Nyeri ketika menstruasi dan perdarahan Riwayat penyakit sekarang :
Seorang wanita berusia 42 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan nyeri ketika menstruasi. Nyeri dirasakan terus menerus selama 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien juga mengeluh keluar banyak darah dari jalan lahir, disertai darah yang bergumpal-gumpal, pusing (+) , lemas (+), mual (+), muntah (-). BAK (+) normal, BAB normal. Sehari SMRS pasien sudah berobat ke bidan tetapi keluhannya tidak membaik. Pasien tidak merasakan ada nya benjolan di perut bagian bawah
ANAMNESA Riwayat penyakit dahulu:
DM (-), hipertensi (-), asma (-), penyakit jantung dan alergi obat (-)
Riwayat penyakit keluarga:
- Tidak ada keluarga yang memiliki keluhan serupa.- Keluarga tidak ada yang menderita penyakit sama.
Riwayat pernikahan: 1x, sudah sekitar 16 tahun menikah
• Riwayat haid: menarche umur 13 tahun,
siklus haid : 28 hari , teratur
lama haid: 5 hari
dismenore: (+)
• Riwayat Kehamilan: P2A11. Abortus pada umur kehamilan 12 minggu
2. Laki-laki 15 tahun, lahir spontan
3. Perempuan 11 tahun, lahir spontan • Riwayat KB (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Sedang Kesadaran :Compos Mentis
Vital Sign TD : 140/80 mmHg T : 36 C RR : 18x/ menit Nadi : 102x/ menit
Status Generalis:- Kepala: mata: subanemis, ikterus (-/-)
- Thorax: cor: S1 S2 tunggal, reguler- pulmo: ves +/+, Rh -/-, whez (-/-)− Abdomen:
Inspeksi : dinding abdomen sana dengan dinding dada, tidak ada jaringan parut.
Auskultasi : BU (+)
Perkusi : Tympani
Palpasi : terdapat massa di perut bagian bawah sebesar kepalan tangan, mobile, tidak rata, kenyal
- Ekstremitas: edema(-)
PEMERIKSAAN GINEKOLOGI Status Lokalis Genitalia
Regio genitalia eksterna
Inspeksi : Vulva dalam batas normal
Palpasi : -
Pemeriksaan Inspekulo:o v/u tenang, dinding normal tidak terdapat benjolan, ukuran
porsio normal,terdapat polip, porsio menutup,, ulceratif (-), keluar darah melalui OUE (+)
Pemeriksaan Bimanual:o v/u tenang, dinding vagina dbn, serviks teraba teraba polip,
dinding porsio licin, uterus membersar, tidak rata, nyeri goyang serviks (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANGLaboratorium : Darah rutin:- WBC : 10,2 (5-10) H- HB : 10,5 (12-15)- HCT: 38 (37-43)- MCV : 89,0 (79-99)- MCHC: 33,6 (33-37)- Platelet: 371 (150-450)
PEMERIKSAAN PENUNJANG USG
Kesan : uterus membesar dengan ukuran 8 cm x 9,3 cm
Kesimpulan : curiga mioma uteri
DEFINISIMioma uteri, dikenal juga dengan sebutan fibromioma, fibroid ataupun leiomioma, merupakan neoplasma jinak yang berasal dari sel otot polos uterus yang imatur dan jaringan ikat yang menumpangnya
PATOFISIOLOGI Meyer dan De Snoo mengajukan teori Cell nest atau
teori genitoblast. Percobaan Lipschutz yang memberikan estrogen kepada
kelinci percobaan ternyata menimbulkan tumor fibromatosa baik pada permukaan maupun pada tempat lain dalam abdomen. Efek fibromatosa ini dapat dicegah dengan pemberian preparat progesterone dan testosterone.
Puukka dan kawan-kawan menyatakan bahwa reseptor estrogen pada mioma lebih banyak didapati dari pada miometrium normal.
Menurut Meyer asal mioma adalah sel imatur, bukan dari selaput otot yang matur
FAKTOR PENYEBAB Teori stimulasi oleh estrogen, sebagai faktor
etiologi dimana stimulasi dengan estrogen ini mengakibatkan :
a) Myoma Uteri seringkali tumbuh lebih cepat pada masa-masa hamil.
b) Neoplasma tidak pernah ditemukan sebelum menarche
c) Hiperplasia endometrium sering ditemukan bersamaan dengan myoma uteri
FAKTOR RISIKO Usia penderita Hormon endogen (Endogenous Hormonal) Riwayat Keluarga Berat Badan Diet Kehamilan dan paritas Peningkatan paritas
KLASIFIKASI mioma submukosa, (6,1%) mioma intramural, (54%) mioma subserosa, (48%) mioma intraligamenter, (4,4%)
KLASIFIKASI1. Mioma submukosa
Berada dibawah endometrium dan menonjol ke dalam rongga uterus Jenis ini sering memberikan keluhan gangguan perdarahan
2. Mioma intramular
Terdapat di dinding uterus diantara serabut miometrium Mioma yang terletak pada dinding depan uterus, dalam pertumbuhannya akan menekan dan mendorong kandung kemih keatas, sehingga dapat menimbulkan keluhan miksi.
3. Mioma Subserosa
Apabila tumbuh keluar dinding uterus sehingga menonjol pada permukaan uterus diliputi oleh serosa
4. Mioma intraligamenter
Mioma subserosa yang tumbuh menempel pada jaringan lain, misalnya ke ligamentum atau omentum dan kemudian membebaskan diri dari uterus
PEMERIKSAAN MIKROSKOPIK Pada pembelahan jaringan mioma tampak lebih putih dari
jaringan sekitarnya
Pada pemeriksaan secara mikroskopik dijumpai sel-sel otot polos
panjang, yang membentuk bangunan yang khas sebagai kumparan
Inti sel juga panjang dan bercampur dengan jaringan ikat
Pada pemotongan tranversal, sel berbentuk polihedral dengan
sitoplasma yang banyak mengelilinginya
Pada pemotongan longitudinal inti sel memanjang, dan ditemukan
adanya mast cells diantara serabut miometrium sering
diinterprestasi sebagai sel tumor atau sel raksasa (giant cells).
GEJALA KLINIK Seringkali asimtomatik
Gejala lain : Rasa nyeri, Gejala dan tanda penekanan Infertilitas dan abortus Mioma uteri dalam kehamilan Perdarahan yang banyak dan lama selama masa haid
atau pun di luar masa haid
DIAGNOSISDiagnosis mioma uteri ditegakkan berdasarkan:
Anamnesis Timbul benjolan di perut bagian bawah dalam waktu yang relatif lama. Kadang-kadang disertai gangguan haid, buang air kecil atau buang air besar. Nyeri perut bila terinfeksi, terpuntir, pecah.
Pemeriksaan fisik Palpasi abdomen didapatkan tumor di abdomen bagian bawah. Pemeriksaan ginekologik dengan pemeriksaan bimanual didapatkan tumor
tersebut menyatu dengan rahim atau mengisi kavum Douglasi. Konsistensi padat, kenyal, mobil, permukaan tumor umumnya tidak rata
Gambaran klinis Rasa nyeri Gejala dan tanda penekanan Infertilitas dan abortus Mioma uteri dalam kehamilan Perdarahan yang banyak dan lama selama masa haid atau pun di luar masa
haid
DIAGNOSIS Pemeriksaan luar
Teraba massa tumor pada abdomen bagian bawah serta pergerakan tumor dapat terbatas atau bebas. Pemeriksaan dalam
Teraba tumor yang berasal dari rahim dan pergerakan tumor dapat terbatas atau bebas dan ini biasanya ditemukan secara kebetulan. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium. Anemia merupakan akibat paling sering dari mioma. Hal ini disebabkan perdarahan uterus yang banyak dan habisnya cadangan zat besi.
USG, untuk menentukan jenis tumor, lokasi mioma, ketebalan endometrium dan keadaan adnexa dalam rongga pelvis.
KOMPLIKASI Perdarahan sampai terjadi anemia Degenerasi ganas Torsi Nekrosis dan infeksi jaringan myoma infertilitas
PENATALAKSANAAN Konservativ
Observasi dengan pemeriksaan pelvis secara periodik setiap 3-6 bulan.
Bila anemia, Hb < 8 g% transfusi PRC. Pemberian zat besi. Penggunaan agonis GnRH leuprolid asetat 3,75 mg
IM pada hari 1-3 menstruasi setiap minggu sebanyak tiga kali
Terapi agonis GnRH progestin dan antipprogestin
PENATALAKSANAAN Penanganan operatif, bila:
Ukuran tumor lebih besar dari ukuran uterus 12-14 minggu. Pertumbuhan tumor cepat. Mioma subserosa bertangkai dan torsi. Bila dapat menjadi penyulit pada kehamilan berikutnya. Hipermenorea pada mioma submukosa. Penekanan pada organ sekitar
Tindakan operatif• Enukleasi mioma• Histerektomi• Radioterapi
PENGARUH MYOMA DGN KEHAMILAN DAN PERSALINAN1. Terdapatnya mioma uteri mungkin mengakibatkan hal-hal
sebagai berikut : Mengurangi kemungkinan wanita menjadi hamil, terutama
pada mioma uteri submukosum Kemungkinan abortus bertambahan Kelainan letak jalin dalam lahir, terutama pada mioma yang
besar dan letak subserous Menghalang-halangi lahirnya bayi, terutama pada mioma
letaknya dan di serviks Inersia uteri dan atonia uteri terutama pada mioma yang
letaknya di dalam dinding tertama atau apabila terdapat banyak mioma
Mempersulit lepasnya plasenta, terutama pada mioma yang submukus dan intramural
PENGARUH MYOMA DGN KEHAMILAN DAN PERSALINAN2. Kehamilan dan persalinan dapat mempengaruhi mioma uteri : Tumor bertumbuh lebih cepat dalam kehamilan
akibat hipertrofi dan edema Tumor menjadi lebih lunak dalam kehamilan,
dapat berubah bentuk, dan mudah terjadi perdarahan dan nekrosis, terutama di tengah-tengah tumor
Mioma uteri subserosum yang bertangkai dapat mengalami putaran tangkai akibat desakan uterus yang makin lama makin membesar
ANALISISBerdasarkan kasus dan teori di atas dapat disimpulkan bahwa pada kasus ini pasien di diagnosis “myoma uteri”
Berdasarkan
1. Anamnesis Teori : Timbul benjolan di perut bagian bawah dalam
waktu yang relatif lama. Kadang-kadang disertai gangguan haid, buang air kecil atau buang air besar. Nyeri perut bila terinfeksi, terpuntir, pecah.
Kasus : Pasien masih di usia reproduktif mengeluh nyeri ketika menstruasi, mengeluh keluar banyak darah dari jalan lahir, disertai darah yang bergumpal-gumpal.
2. Pemeriksaan fisik Teori :Palpasi abdomen didapatkan tumor di abdomen bagian bawah.
Pemeriksaan ginekologik dengan pemeriksaan bimanual didapatkan tumor tersebut menyatu dengan rahim atau mengisi kavum Douglasi. Konsistensi padat, kenyal, mobil, permukaan tumor umumnya tdk rata
Kasus : Palpasi abdomen terdapat massa di perut bagian bawah sebesar kepalan tangan, mobile, tidak rata, kenyal.
Pemeriksaan Inspekulo:
,terdapat polip, keluar darah melalui OUE (+)
Pemeriksaan Bimanual:o v/u tenang, dinding vagina dbn, serviks teraba polip, dinding porsio licin,
uterus membersar, tidak rata,
3. Pemeriksaan penunjang
Teori :
Pemeriksaan laboratorium. Anemia merupakan akibat paling sering dari mioma
Pemeriksaan USG , untuk menentukan jenis tumor, ukuran, lokasi mioma, ketebalan endometrium dan keadaan adnexa dalam rongga pelvis.
Kasus :
Hb pasien : 10,5Hasil USG : : uterus membesar dengan ukuran 8 cm x 9,3 cm
ANALISISPada kasus ini penanganannya adalah Histerektomi, di karenakan pasien mengalami gangguan dan keluhan seperti perdarahan banyak yang bergumpal gumpal, dan nyeri . Dan juga pasien tidak menginginkan anak lagi.
DAFTAR PUSTAKA1. Thomas EJ. The aetiology and phatogenesis of fibroids. In : Shaw RW. eds. Advences in
reproduktive endocrinology uterine fibroids. England – New Jersey : The Phartenon Publishing Group, 1992 ; 1 – 8. Diakses 9 Oktober 2010. http://digilib.unsri.ac.id/jurnal/health-sciences/mioma-uteri/mrdetail/906/
2. Baziad A. Pengobatan medikamentosa mioma uteri dengan analog GnRH. Dalam : Endokrinologi ginekologi edisi kedua. Jakarta : Media Aesculapius FKUI, 2003; 151 – 156. Diakses 9 Oktober 2010. http://digilib.unsri.ac.id/jurnal/health-sciences/mioma-uteri/mrdetail/906/
3. Bradley J, Voorhis V. Management options for uterine fibroids, In : Marie Chesmy,
Heather Whary eds. Clinical obstetric and Gynecology. Philadelphia : Lippincott Williams and Wilkins, 2001 ; 314 – 315. Diakses 9 Oktober 2010. http://digilib.unsri.ac.id/jurnal/health-sciences/mioma-uteri/mrdetail/906/
4. Schwartz MS. Epidermiology of uterine leiomiomata. In : Chesmy M, Heather, Whary
eds. Clinical Obstetric and Ginecology. Philadelphia : Lippincott Williams and Willkins, 2001 ; 316 – 318. Diakses 9 Oktober 2010. http://digilib.unsri.ac.id/jurnal/health-sciences/mioma-uteri/mrdetail/906/
5. Friedman AJ, Rein MS, Murugan R, Pandian, Barbieri RL.Fasting serum growth
hormone and insulin_like growth factor – I and –II concentrations in women with leiomiomata uteri treated with leuprolide acetate or placebo. Fertility and Sterility, 1990 ; 53 : 250 – 253. Diakses 9 Oktober 2010. http://digilib.unsri.ac.id/jurnal/health-sciences/mioma-uteri/mrdetail/906/
6. Joedosaputro MS. Tumor jinak alat genital. Dalam: Sarwono Prawiroharjo, edisi kedua.
Ilmu Kandungan. Yayasan Bina Pustaka. Jakarta: 1994; 338-345
7. http://www.klikdokter.com/medisaz/read/2010/07/05/26/mioma-uteri
8. Sivecney G.Mc, Shaw RW. Attempts at medical treatment of uterine fibroids. In : R.W. Shaw, eds. Advences in reproductive endocrinology uterine fibroids. England – New Jersey : The Phartenon Publishing Group, 1992 ; 95 – 101. Diakses 9 Oktober 2010. http://digilib.unsri.ac.id/jurnal/health-sciences/mioma-uteri/mrdetail/906/
top related