ach. alfi salim (14322086)
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 Ach. Alfi Salim (14322086)
1/7
MATERIALITAS DAN RISIKO AUDIT
A. Pengertian Materialitas.
Adalah Besarnya suatu penghilangan atau salah saji informasi akuntansi yang, dipandang dari
keadaan-keadaan yang melingkupinya, memungkinkan pertimbangan yang dilakukan oleh orang yangmengandalkan pada informasi menjadi berubah atau dipengaruhi oleh penghilangan atau salah saji
tersebut. .
Definisi mengharuskan auditor untuk mempertimbangkan:
· Keadaan-keadaan yang berhubungan dengan satuan usaha (perusahaan klien.
· !nfromasi yang diperlukan oleh mereka yang akan mengandalkan pada laporan keuangan yang telah
diaudit
B. Pertimbangan Awal Materialitas .
Dalam meren"anakan suatu audit, auditor harus mempertimbangkan materialist pada dua
tingkatan yaitu#
· $ingkat %aporan Keuangan karena pendapatan auditor mengenai ke&ajaran men"akup laporan keuangan
sebagai keseluruhan.
· $ingkat saldo rekening karena auditor melakukan 'erifikasi ats saldo-saldo rekening untuk dapat
memperoleh kesimpulan menyeluruh mengenai ke&ajaran laporan keuangan.
C. Materialitas Pada Tingat La!"ran Ke#angan.
a eliputi besarnya salah saji minimum dalam suatu laporan keuangan yang "ukup penting
sehingga membuat laporan keuangan menjadi tidak disajikan se"ara &ajar sesuai dengan prinsip-
prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Dalam membuat pertimbangan a&al tentang materialitas, auditor menentukan tingkat materialitas
a&al keseluruhan untuk setiap jenis laporan keuangan, sebagai "ontoh, auditor menaksir bah&a
kekeliruan sebesar )p.*.+++.+++ untuk laporan rugi laba dan )p..+++.+++ untuk nera"a
dipandang material. Dalam hal ini tidaklah tepat apabila auditor menggunakan materialitas nera"a
dalam peren"anaan audit karena apabila salah saji nera"a )p. .+++.+++ mempengaruhi rugi-laba,
maka laporan rugi-laba akan salah saji material .ntuk tujuan peren"anaan, auditor harus
menggunakan perimbangan a&al mengenai tingkat materialitas dengan suatu "ara yang
diharapkan, dalam keterbatasan yang melekat pada proses audit, dapat memberikan bukti audit
yang "ukup untuk men"apai keyakinan yang memadai bah&a laporan keuangan bebas dari salah
saji material. Auditor biasanya menggunakan salah saji terke"il yang dapat dianggap material
untuk salah satu laporan keuangan .
-
8/16/2019 Ach. Alfi Salim (14322086)
2/7
Aturan pengambilan keputusan ini dilakukan karena :
(*. %aporan keuangan saling berhubungan.
(. ebagaian besar prosedur audit berhubungan dengan lebih dari satu jenis laporan keuangan.
b /edoman Kuantitatif yaitu pada saat ini ada standar akuntansi ataupun standar auditing yang
berisi pedoman tentang pengukuran materialitas se"ara kuantitatif.
0ontoh: berikut ini adalah pedoman yang sering digunakan oleh kantor-kantor akuntan dala
praktik:
· 12 sampai *+2 dari laba bersih (*+2 untuk laba bersih ke"il, dan 12 untuk yang lebih besar.
· 32 sampai *2 dari total akti'a.
· *2 dari modal.
· 32 sampai *2 dari pendapatan kotor.
· /ersentase yang berbeda-beda berdasarkan total akti'a atau pendapatan mana yang lebih besar.
" /ertimbangan Kualitatif yaitu berhubungan dengan penyebab salah saji. uatu salah saji yang
se"ara kuantitatif tidak material, bisa menjadi material se"ara kualitatif.misalnya: apabila suatu
salah saji berhubungan dengan ketidakberesan atau tindakan mela&an hukum oleh klien.
Ditemukannya hal demikian dalam audit, akan berakibat auditor menarik kesimpulan bah&a
terdapat risiko signifikan sebagai tambahan atas risiko untuk salah saji yang sama tetapi tidak
berhubungan dengan ketidakberesan atau tindakan mela&an hokum.
D. Materialitas Pada Tingat Sald" Reening.
aterialitas saldo rekening adalah minimum salah saji yang bisa ada pada suatu saldo rekening
yang dipandang sebagai salah saji material. alah saji sampai tingkat tersebut salah saji bisa diterima.
Konsep materialitas pada tingkat saldo rekening hendaknya tidak di"ampuradukkan dengan istilah saldo
rekening yang material. /erlu dipahami bah&a saldo rekening yang material menunjukkan besarnya saldo
sebuah rekening yang ter"atat dalam pembukuan, sedangkan konsep materialitas dengan jumlah salah saji
yang bisa berpengaruh terhadap pengambilan keputusan oleh pemakai laporan keuangan
E. Pengal"asian Marerialitas La!"ran Ke#angan Ke Reening$reening.
Apabila pertimbangan a&al auditor tentang materialitas laporan keuangan dikuantifikasi maka
taksiran a&al materialitas untuk setiap rekening bisa diperoleh dengan "ara mengalokasikan materialitas
laporan keuangan ke masing-masing rekening rugi-laba juga berpengaruh terhadap nera"a, dank arena
rekening nera"a biasanya lebih sedikit, maka auditor umumnya melakukan alokasi berdasarkan rekening-
rekening nera"a.
-
8/16/2019 Ach. Alfi Salim (14322086)
3/7
Auditor menduga terdapat sedikit salah saji dalam kas dan akti'a tetap dan sejumlah salah saji dalam
piutang dagang dan persediaan.
%. b#ngan Antara Materialitas dengan B#ti A#dit.
aterialitas adalah salah satu faktor yang berpengaruh terhadap pertimbangan auditor tentang ke"ukupan(jumlah yang dibutuhkan bukti audit.Dalam melakukan generailitas tentang hubungan ini, perbedaan
antara pengertian materialitas dengan saldo rekening material.
RISIKO AUDIT
A. Pengertian Risi" A#dit.
Adalah risiko yang terjadi dalam hal auditor tanpa disadari tidak memodifikasikan pendapatnya
sebagaimana mestinya, atas suatu laporan keuangan yang mengandung salah saji material. emakin besar
keinginan auditor untuk menyatakan pendapat yang benar, semakin rendah risiko audit yang akan bisa
terima. Apabila keyakinan 442 benar yang ia inginkan, maka hanya *2 risiko audit yang akan ia terima.
Demikian pula, jika 412 benar yang ia pandang memuaskan, maka risiko auditnya adalah 12. (*.
Auditor sebaiknya memilih untuk menetapkan risiko audit pada tingkat yang rendah.(. Apabila ia
mengaudit perusahaan publik yang banyak pemakai laporan keuangan dan laporan auditnya,
dibandingkan dengan perusahaan pri'at yang sedikit pemakai laporannya. ebaiknya menetapkan risiko
audit yang rendah, (5. 6ika ia mengaudit perusahaan yang diperkirakan buruk keadaan keuangannya,
dibandingkn dengan perusahaan yang sehat keuangannya.
B. K"m!"nen$"m!"nen Risi" A#dit.
)isiko audit terdiri dari tiga komponen yaitu#
a. Risi" Bawaan ' In(erent Ris).
)isiko ba&aan adalah kerentanan suatu saldo rekening atau golongan transaksi suatu salah saji
yang material, dengan asumsi bah&a tidak terdapat kebijakan dan prosedur struktur pengendalian intern
terkait. /erhitungan tentang risiko ba&aan membutuhkan pertimbangan tentang berbagai hal yang bisa
berpengaruh terhadap asersi-asersi dari semua atau banyak rekening dan hal-hal yang berhubungan hanya
dengan asersi-asersi untuk rekening tertentu.
-
8/16/2019 Ach. Alfi Salim (14322086)
4/7
• 0ontoh hal-hal yang bisa berpengaruh pada berbagai rekening adalah:
· /rofitablitas perusahaan klien dibandingka dengan industri.
· ensitif tidaknya hasil operasi terhadap fa"tor-faktor ekonmi.
· asalah-masalah yang berkaitan dengan kemampuan melanjutkan usaha.
• 0ontoh hal-hal yang hanya berpengaruh pada rekening tertentu#
· $ingkat kesulitan dalam mengaudit rekening atau transaksi.
· Keterkaitan dengan persoalan akuntansi yang rumit dan menjadi bahan perdebatan.
· Kerentanan terhadap kemungkinan terjadinya kesalahan.
· Kompleksitas perhitungan
b) Risi" Pengendalian.
)isiko pengendalian adalah risiko bah&a suatu salah saji material yang dapat terjadi dalam suatu
asersi tidak dapat di"egah atau dideteksi se"ara tepat &aktu oleh struktur pengendalian intern satuan
usaha. )isiko pengendalian adalah fungsi dari keefektifan kebijakan dan prosedur struktur pengendalian
intern klien. Keefeektifan pengendalian intern atas suatu asersi akan mengurangi risiko pengendalian,
sebaiknya ketidakefektifan pengendalian intern akan meningkatkan risiko pengendalian.)isiko
pengendalian tidak akan pernah men"apai nol, karena pengendalian intern tidak bisa menjamin
sepenuhnya bah&a semua salah saji material akan dapat di"egah atau dideteksi
*) Risi" Detesi.
)isiko deteksi adalah risiko bah&a auditor tidak dapat mendeteksi salah saji material yang
terdapat dalam suatu asersi. )isiko deteksi adalah suatu fungsi dari keefektifan prosedur auditing dan
penerapannya oleh auditor. Berbeda dengan risiko ba&aan dan risiko pengendalian, tingkat risiko deteksi
sesungguhnya bisa diubah dan risiko pengendalian, tingkat risiko deteksi sesungguhnya bisa diubah oleh
auditor dengan memodifikasi sifat, saat, dan luas pengujian substantif yang dilakukan untuk setiap asersi.
0ontoh penggunaan prosedur yang lebih efektif akan menghasilkan tingkat risiko deteksi yang lebih
rendah dibandingkan dengan pemakaian prosedur yang kurang efektif. Demikian pula, pengujian
substantif yang dilakukan pada tanggal atau mendekati tanggal nera"a, akan menghasilkan risiko dekteksi
lebih rendah dibandingkan dengan pengujian substanti'e yang dilakukan pada periode interim. 0ontoh
/enggunaan sampel yang lebih besar akan mengakibatkan risiko deteksi lebih rendah, bandingkan dengan
sampel yang lebih ke"il.
-
8/16/2019 Ach. Alfi Salim (14322086)
5/7
C. b#ngan Antara K"m!"nen$K"m!"nen Risi".
ntuk suatu tingkat risiko audit tertentu, terdapat hubungan terbalik antara tingkat risiko ba&aan
dan risiko pengendalian yang diperhitungan untuk suatu asersi, dengan tingkat risiko deteksi yang dapat
diterima auditor untuk asersi tersebut. Artinya, semakin rendah risiko ba&aan dan risiko pengendalian
yang diperhitungan, semakin tinggi tingkat risiko deteksi yang dapat diterima. )isiko ba&aan dan risiko
pengendalian berhubungan erat dengan keadaan klien, sedangkan risiko deteksi dapat dikendalikan
("ontrollable oleh auditor.
/emahaman tentang hubungan yang dinyatakan dalam model risiko audit sangat penting dalam
menentukan tingkat risiko deteksi diren"anakan yang dapat diterima.
D. M"del Ris" A#dit
odel risiko audit menyatakan hubungan antara komponen-komponen risiko audit sebagai
berikut#
)A 7 )B 8 )/ 9 )D
Dalam model di atas simbol-simbol berarti sebagai berikut#
)A 7 )isiko Audit.
)B 7 )isiko Ba&aan
)/ 7 )isiko /engendalian
)D 7 )isiko Deteksi
ntuk menggambarkan penggunakan model diatas, misalkan auditor telah membuat perhitungan risiko
berikut untuk suatu asersi tertentu, isalnya Asersi penilaian atau pengalokasian atas persediaan:
)B 7 1+2
)/ 7 1+2
isalkan auditor telah menetapkan risiko audit ()A keseluruhan sebesar 12 risiko deteksi dapat
ditentukan dengan menggunakan model untuk )D sebgai berikut:
)D 7 )A ()B9 )/.
7 +,+1(+,19+,1.
7 +2E. Matri+ K"m!"nen$"m!"nen Risi"
atri8 ini didasarkan pada asumsi bah&a risiko audit dibatasi pada tingkat rendah. atri8 ini
bisa dikembangkan lebih lanjut untuk menentukan risiko deteksi pada tingkatan risiko audit yang lain.
-
8/16/2019 Ach. Alfi Salim (14322086)
6/7
%. Risi" A#dit Pada Tangat La!"aran Ke#angan Dana Sald" Reening.
Auditor merumuskan tingkat risiko audit keseluruhan bagi laporan keuangan sebagai
keseluruhan./ada mumnya, tingkat risiko yang sama diterapkan pula pada setiap saldo rekening dan
semua asersi yang berkaitan. Apabila auditor akan menggunakan tingkat risiko yang berbeda untuk
rekening yang berbeda dan asersi-asersinya, de&asa ini belum ada "ara yang berlaku umum untuk
menggabungkan hasilnya guna menentukan tingkat risiko audit keseluruhan yg di"apai untuk laporan
keuangan sebagai keseluruhan.
ebaliknya, tingkat risiko ba&aan dan risiko pengendalian yang diperhitungankan, dan tingkat
risiko deteksi yang bisa diterima, dapat ditentukan se"ara berbeda-beda untuk setiap rekening dan asersi.
eperti telah dijelaskan sebelumnya, auditor tidak dapat mengendalikan tingkat risiko ba&aan dan tingkat
risiko deteksi, dan dengan sengaja menetapkn se"ara berbeda tingkat risiko deteksi yang bisa diterima,
berkebalikan dengan tingkat risiko komponen-komponen lainya, agar risiko auditnya tetap. 6adi
penetapan tingkat risiko ba&aan, pengendalian, dan deteksi menyangkut masing-masing asersi pada
tingkat saldo rekening, bukan pada laporan keuangan sebagai keseluruhan.
,. b#ngan Antara Risi" A#dit Dengan B#ti A#dit.
$erdapat hubungan terbalik antara risiko audit dengan jumlah bukti yang diperlukan untuk
mendukung pendapat auditor atas laporan keuangan. Artinya untuk klien tertentu, semakin rendah tingkat
risiko audit yang ingin di"apai, semakin banyak jumlah bukti yang diperlukan. ;ubungan ini berlaku pula
untuk risiko deteksi. ntuk asersi tertentu, semakin rendah tingkat risiko deteksi yang dapat diterima
yang ditetapkan auditor, semakin banyak bukti yang diperlukann untuk membatasi tingkat risiko dekteksi
pada tingkat tersebut. ebaliknya risiko ba&aan san risiko pengendalian mempunyai hubungan langsung
-
8/16/2019 Ach. Alfi Salim (14322086)
7/7
dengan jumlah bukti yang diperlukan. Bukti yang diperlukan semakin sedikit apabila risikonya rendah
karena dalam situasi demikian risiko deteksinya dapat menjadi tinggi.
&. b#ngan Antara Materialitas- Risi" A#dit Dan B#ti A#dit.
empertahankan agar risiko audit tetap, dan apabila kita menurunkan tingkat mterialitas, maka bukti audit harus ditingkatkan agar lingkaran tetap bulat. Begitu pula apabila kita menginginkan agar
tingkat materialitas tetap, dan mengurangi bukti audit, maka risiko audit harus dinaikkan agar lingkaran
tetap bulat. Atau apabila kita ingin mengurangi risiko audit, maka kita bisa melakukan salah satu dari hal-
hal berikut: (*. eningkatkan tingkat materialitas, sementara bukti audit tetap (. enaikan bukti audit,
sementara tingkat materialitas tetap atau (5. elakukan sedikit kenaikan pada jumlah bukti audit dan
pada tingkat materialitas.