hup

25
DESTINASI WISATA KULINER DI JAKARTA DISUSUN OLEH : ADELIA PUSPA RANI/1 14.2.1.1.177 DIV MPH G SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BALI INTERNASIONAL

Upload: turnerzzzz

Post on 18-Dec-2015

222 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

hup

TRANSCRIPT

DESTINASI WISATA KULINER DI JAKARTA

DISUSUN OLEH :ADELIA PUSPA RANI/114.2.1.1.177DIV MPH G

SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BALI INTERNASIONAL2015

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang MasalahMasyarakat Indonesia dalam era globalisasi ini terbukti sangat konsumtif. Dapat dilihat dari semakin banyaknya penunjang-penunjang masyarakat untuk melakukan kegiatan wisata seperti dengan semakin berkembangnya teknologi untuk pencarian tiket pesawat murah, tiket kereta api, voucher hotel, bahkan hingga sewa mobil. Dengan adanya peningkatanan teknologi yang berkembang pesat ini tentunya kegiatan wisata semakin diminati oleh semua orang. Dalam melakukan kegiatan wisata tentunya tidak hanya tempat wisata yang menjadi tujuan utama seseorang melakukan wisata, namun ada juga beberapa hal seperti kebudayaan serta adat istiadat di suatu daerah yang akan dikunjungi, hiburan yang menarik yang tidak ada di daerah asalnya, hingga karena wisata kuliner yang menarik yang dijajakan di daerah tujuan wisata tersebut. Wisata kuliner merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh banyak masyarakat Indonesia tidak hanya dilakukan oleh wisatawan namun juga oleh para penduduk lokal daerah itu sendiri. Kegiatan wisata kuliner ini sudah menjadi bagian dari hidup para penduduk lokal contohnya jika mereka melakukan jenis pariwisata weekend atau disebut wisata akhir minggu. Banyak penduduk yang melakukan wisata kuliner pada hari-hari libur yang mereka miliki di selang waktu kesibukannya sehari-hari.Jakarta merupakan ibukota dari Indonesia. Hal ini membuat masyarakat Jakarta lebih konsumtif dibandingkan dengan masyarakat daerah lain. Oleh karena itu, tentunya segala kebutuhan pangan dan sandang tentunya bukan hanya menjadi suatu kebutuhan pokok bagi masyarakat Jakarta namun juga sudah menjadi suatu gaya hidup dalam menjalani kehidupan di Jakarta yang sudah metropolitan.Tempat wisata kuliner sudah menjadi bisnis yang paling menarik untuk dijalankan mengingat tingkat kekonsumtifan penduduk Indonesia yang telah menjadikan kegiatan sandang sebagai gaya hidup mereka.Dengan uraian diatas tentunya kebutuhkan informasi mengenai tempat tempat wisata kuliner di Jakarta menjadi sangat penting bagi para wisatawan kuliner. Sehingga akan semakin banyak lagi wisatawan yang bukan penduduk lokalpun turut tertarik untuk berkunjung ke Jakarta hanya untuk sekedar memuaskan hasrat keingin tahuan mengenai kuliner di Jakarta yang pastinya menarik untuk dibagikan dengan semua orang.

B. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka permasalahan dalam makalah ini adalah dimana saja tempat wisata kuliner menarik yang ada di Jakarta. C. Landasan Teori

C.1 Pengertian PariwisataPariwisataatauturismeadalah suatuperjalananyang dilakukan untuk rekreasiatauliburan, dan juga persiapan yang dilakukan untuk aktivitas ini.1. Koen Meyers (2009), pariwisata adalah aktivitas perjalanan yang dilakukan oleh semntara waktu dari tempat tinggal semula ke daerah tujuan dengan alasan bukan untuk menetap atau mencari nafkah melainkan hanya untuk memenuhi rasa ingin tahu, menghabiskan waktu senggang atau libur serta tujuan-tujuan lainnya.

2. Kodhyat (1998) pariwisata adalah perjalanan dari suatu tempat ketempat lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan atau kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasiaan dan kebahagiaan dengan lingkungan dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu.

3.Gamal (2002) pariwisata difenisikan sebagai bentuk. Suatu proses kepergian sementara dari seorang, lebih menuju ke tempat lain di luar tempat tinggalnya. Dorongan kepergiaanya adalah karena berbagai kepentingan ekonomi, sosial, budaya, politik, agama, kesehatan maupun kepentingan lain.

4.Suwantoro (1997) pariwisata adalah suatu proses kepergiaan sementara dari seseorang atau lebih menuju tempat lain dari luar tempat tinggalnya karena suatu alasan dan bukan untuk melakukan kepergian yang menghasilkan uang.

5.Soekadijo (1996) pariwisata adalah gejala yang komplek dalam masyarakat, didalamnya terdapat hotel, objek wisata, souvenir, pramuwisata, angkutan wisata, biro perjalanan wisata, rumah makan dan banyak lainnya.

6.Burkart dan Medlik (1987) pariwisata sebagai suatu tranformasi orang untuk sementara san dalam jangka waktu jangka pendek ketujuan-tujuan di luar tempat dimana mereka hidupdan bekerja, dan kegiatan kegiatan mereka selama tinggal di tempat- tempat tujuan itu.7.Menurut WTO (1999), pariwisata adalah kegiatan manusia yang melakukan perjalanan ke dan tinggal di daerah tujuan di luar lingkungan kesehariannya.

C.2 Pengertian KulinerKuliner adalah hasil olahan yang berupa masakan. Masakan tersebut berupa lauk pauk, makanan (penganan), dan minuman. Karena setiap daerah memiliki cita rasa tersendiri, maka tak heran jika setiap daerah memiliki tradisi kuliner yang berbeda beda. Kuliner merupakan sebuah gaya hidup yang tidak dapat dipisahkan.Kulinermerupakan suatu bagian dari hidup yang erat kaitannya dengan konsumsi makanan sehari hari.kulinerjuga dapat di artikan sebagai hasil olahan yang berupa masakan. dan masakan tersebut berupa lauk pauk, makanan / panganan serta minuman.

C.3 Pengertian Wisata KulinerWisata Kuliner itu sendiri memiliki pengertian sebagai berikut :1. Wisata yang menyediakan berbagai fasilitas pelayanan dan aktivitas kuliner yang terpadu untuk memenuhi kebutuhan wisatawan yang dibangun untuk rekreasi, relaksasi, pendidikan dan kesehatan.

2. Kunjungan ke suatu tempat yang merupakan produsen dari suatu makanan, festival makanan, restoran, dan lokasi-lokasi khusus untuk mencoba rasa dari makanan dan atau juga untuk memeroleh pengalaman yang didapat dari makanan khas suatu daerah yang merupakan motivasi utama seseorang untuk melakukan perjalanan wisata.

3. Wisata kuliner adalah suatu perjalanan yang di dalamnya meliputi kegiatan mengonsumsi makanan lokal dari suatu daerah; perjalanan dengan tujuan utamanya adalah menikmati makanan dan minuman dan atau mengunjungi suatu kegiatan kuliner, seperti sekolah memasak, mengunjungi pusat industri makanan dan minuman; serta untuk mendapatkan pengalaman yang berbeda ketika mengonsumsi makanan dan minuman.

D. Metode PembahasanMetode yang digunakan dalam penyusunan penulisan ini antara lain : 1. Metode deskriptif, yaitu dengan melakukan pengumpulan data. Pengumpulan data ditempuh dengan cara : studi pustaka / studi literatur, observasi lapangan serta browsing internet. 2. Metode dokumentatif, yaitu mendokumentasikan data yang menjadi bahan penyusunan penulisan ini. Cara pendokumentasian data adalah dengan mengumpulkan gambar dari internet.

BAB IIPEMBAHASANDaftar tujuan wisata kuliner di Jakarta :1. SKYETerletak di jantung kota Jakarta, di lantai 56 dari Gedung BCA Grand Indonesia, Thamrin. Skye dibangun untuk menjadi Lifestyle Resort in The Sky dan menjadi ikon dari kota Jakarta, dengan menyediakan suasana yang unik dan menjadi hiburan sesaat bagi para penduduk Jakarta dari kesibukan sehari-hari mereka.

Dengan arsitektur dan desain unik dari Amerika Selatan, Skye menjanjikan ruangan indoor dan outdoor yang luas dengan panorama kota Jakarta. Ruangan outdoor dari Skye adalah bistro by day, lounge by night sementara ruangan indoor dari Skye all-day dining restaurant Skye menyediakan makanan etnik bertaraf internasional yang lebih memfokuskan pada masakan Latin dengan integrasi yang kuat dari Timur Tengah dan Asia.

2. Lara DjonggrangDi Jakarta ada restoran unik yang terinspirasi dari kisah terkenal tersebut yaitu Lara Djonggrang Restaurant. Tempat makan unik tersebut berlokasi di Jalan Cik Di Tiro No. 4, Menteng, Jakarta Pusat.

Selain bersantap, pengunjung dapat berwisata sambil mendengarkan kisah sejarah khususnya mengenai Lara Jonggrang dan Kerajaan Boko. Lara Djonggrang Restaurant didesain dengan interior unik. Ada ruang Cina yang menyimpan ornamen-ornamen negeri panda. Selain itu terdapat ruang Bung Karno yang memajang foto-foto maupun barang peninggalan sang mantan presiden pertama Indonesia. Ruang utama tentu saja ruang Lara Jonggrang dimana didalamnya terdapat patung yang serupa dengan salah satu arca Candi Prambanan. Di restoran ini juga terdapat mini bar yang bernama La Bihzad Bar.Ada banyak menu yang dapat dicicipi di Lara Djonggrang Resto seperti Bebek Suwar-Suwir, Nasi Pesanggrahan Gartitawati, Soto Ayam Daha, Nasi Bali, Bebek Betutu, Cah Kangkung, serta berbagai menu lezat lainnya. Aneka hidangan tersebut ditawarkan dengan harga Rp 50.000 sampai Rp 100.000 per porsi.How to get There?Lokasi Lara Djonggrang Restaurant jauh dari halte busway dan tidak dilewati trayek bus umum. Jadi bila ingin berkunjung ke sana Anda dapat menggunakan kendaraan pribadi atauTaxi.3. Tugu KunskringSi Jenderal Kecil dari Corsica, Napoleon Bonaparte konon pernah berseloroh bahwa seseorang bisa dinilai dari cara makan dan hidangan yang dimakannya. Di eranya, jamuan makan adalah kemewahan dan simbol status sosial seseorang. Penataan menu sampai sajian diperhitungkan sampai detail, apalagi Perancis adalah sebuah bangsa yang tak pernah main-main soal kuliner, prinsip orang-orang Perancis adalah menyajikan sajian kuliner yang sekaligus mendatangkan kebahagiaan bagi penikmatnya, bukan hanya soal pemenuhan kebutuhan perut semata. Jadilah jamuan makan tak hanya soal mengenyangkan, tapi soal juga menikmati keindahan dan merasakan kesenangan saat jamuan makan.Budaya jamuan makan yang berkembang di era Napoleon ini kemudian menjadi salah satu akar budayaTable Mannermodern. Beberapa warisan jamuan makan era Napoleon seperti penataan meja, alat makan sampai sajian menu beberapa masih terus dilanjutkan sampai sekarang, beberapa lagi disesuaikan dengan kondisi masing-masing negara.

Budaya jamuan makan ini pun turut masuk ke Hindia Belanda. Di eraHerman Willem Daendels menjabat sebagai Gubernur Jenderal, Belanda berada di bawah kekuasaan Perancis sehingga otomatis semua jajahannya pun tunduk di bawah Perancis. Bahkan Daendels sendiri adalah orang pilihan Napoleon yang ditugaskan untuk mempertahankan Jawa dari penaklukkan Inggris, warisannya berupa Jalur Jalan Raya Daendels sebenarnya adalah buah pikirannya sebagai garis lini pertahanan Hindia Belanda di Jawa.

Di era Daendels inilah kemudian pengaruh budaya Perancis kemudian masuk ke Indonesia, termasuk budaya jamuan makan yang berkelas ini. Kelak di era-era sesudahnya, setelah perekonomian Hindia Belanda mulai membaik, budaya makan ini makin menjamur, banyak restoran untuk kaum kelas satu dibangun, beberapa digabung dengan ruang dansa dan pesta, sepertiSocieteit societeit, yang menjadi tempat bergaul kaum sosialita di era Hindia Belanda.Jamuan makan memang identik dengan kemewahan, penyajian dan penataannya yang begitu rumit membuatnya demikian. Ada tata krama, aturan dan norma tertentu yang harus ditaati saat jamuan makan malam, itulah yang membuat jamuan makan adalah sesuatu hal yang ekslusif dan bercita rasa tinggi.Romantisme dan eksotisme jamuan makan a la bangsawan inilah yang kemudian dicari banyak orang. Jamuan makan dipadu dengan tempat yang eksklusif dan tata ruang yang indah membawa pengalaman tersendiri, tak hanya soal ekstase kepuasan lidah akan makanan enak, tapi juga tentang menikmati keindahan menikmati tempat makan yang indah dan eksotis. Dan saya menemukan setitik ruang untuk menikmati romantisme jamuan makan era kolonial ini di Tugu Kunstkring Paleis, sebuah restoran di Menteng yang menempati bangunan era kolonial dan terletak juga di daerah yang kental dengan nuansa kolonialnya. Pada tulisan ini mungkin tidak akan ada bahasan soal makanan, karena saya terpukau pada interior, barang-barang seni yang bertaburan dan sejarahnya, saya akan lebih banyak membahas 2 hal tadi yang mewarnai restoran ini.Kunstkring Dari Masa ke MasaBangunan Tugu Kunstkring Paleis sangat khas, dengan dua menara kembar dan kolom lengkung pada pintu masuknya. Bentuk bangunannya cukup memiliki ciri khas dibandingkan dengan bangunan kolonial lainnya yang umumnya terkesan kaku. Diarsiteki Pieter Adriaan Jacobus Moojen, bangunan ini memang memiliki karakteristik khas Moojen yaitu menara semi bulat, seperti bangunan karya Moojen lainnya, Masjid Cut Mutia yang sebelum jadi masjid adalah bangunan kantorN.V. Bouwploegdan bangunanNillmij /Nederlandsch-Indische Levensverzekerings en Lijfrente Maatschappijdi Weltevreden atau seputaran Gambir sekarang,Nillmijini adalah perusahaan asuransi pertama di Hindia Belanda yang setelah kemerdekaan Indonesia kemudian dinasionalisasi menjadi Asuransi Jiwasraya.Bangunan ini kemudian diresmikan pada 1914 oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda kala itu,Alexander Willem Frederik Idenburg dan menjadi rumah bagiNederlandsch-Indische Kunstkring, organisasi seni dan budaya Hindia Belanda, bangunan inilah yang kemudian menjadi etalase seni di Hindia Belanda awal 1900-an. Dari gedung inilah kemudian dunia seni berkembang dan mendapatkan pengaruh dari luar, karya Picasso tercatat pernah dipamerkan disini dan mengundang decak kagum publik Hindia Belanda.Jika kita melihat pada bagian balkon Tugu Kunstkring Paleis terdapat tulisan Immigrasie, bangunan ini memang sempat menjadi bangunan Kantor Imigrasi Jakarta Pusat antara tahun 1950 sampai 1993. Namun sebelum itu ada sedikit keping sejarah yang terlupa mengenai fungsi bangunan ini. Bangunan ini menempati fungsi sebagai kodratnya sebagai bangunan pameran seni sampai tahun 1942, di era penjajahan Jepang, bangunan ini sempat tak berfungsi mengingat gaduhnya situasi politik yang membuat orang-orang Belanda hengkang dan membuatNederlandsch-Indische Kunstkringvakum. Kekosongan fungsi gedung ini kemudian digunakan oleh Madjlis Islam Alaa Indonesia / MIAI yang kemudian menempati bangunan Kunstkring dan menjadikan markas gerakan islam ini di Indonesia. MIAI berkantor disini hanya sebentar, menurut catatan hanya antara tahun 1942 sampai Jepang hengkang, jadi mungkin inilah yang membuat bahwa bangunan ini sempat jadi markas MIAI sedikit terlewat dari catatan sejarah.Setelah tak digunakan sebagai Kantor Imigrasi kemudian bangunan ini sempat teronggok, konon kemudian interior dan bagian bangunan ini banyak yang dijarah. Untuk menyelamatkannya kemudian bangunan ini dijadikan bangunan Cagar Budaya, setidaknya bangunan ini memiliki perlindungan dari status tidak jelas dan lebih lagi dari tangan-tangan jahat yang hendak merampok kemolekan bangunan ini. Hingga akhirnya bangunan ini kemudian sempat menjadi polemik beberapa tahun yang lalu ketika dialihfungsikan menjadi Budha Bar. Sempat terkatung-katung beberapa waktu akhirnya bangunan ini menjadi Tugu Kurnstkring Paleis yang sekarang, sebuah restoran beraroma kolonial dan dikelola dibawah manajemen Tugu Hotel, jejaring hotel yang terkenal dengan sentuhan seni pada interiornya.Main Dining AreaAmbience Kolonial Yang KentalMengunjungi Tugu Kunstkring Paleis berarti harus menyiapkan banyak-banyak stok rasa kagum. Kejutan demi kejutan akan datang dari sejak melangkahkan kaki sampai nanti mengakhiri kunjungan. Kejutan pertama dimulai ketika masuk, pengunjung akan disambut oleh gadis manis berkebaya, sangatmooi indiesekali. Ruangan pertama yang dimasuki adalah semacam selasar pendek untuk menuju ruangan utama. Terdapat ruang tunggu dengan sofa empuk yang sangat nyaman. Sementara di pojok kanan arah masuk terdapat ruangan kecil yang ternyata adalah khusus untuk tempat wine andalan di restoran ini. Sayang kala itu tutup, saya tidak sempat melihat apa apa saja wine koleksi restoran ini dan melakukan tasting atas wine-wine tersebut. Tempat wine ini dinamai Ban Lam Wine Shop & Tasting Room.Meninggalkan selasar, kita bisa langsung menemui Main Dining Area, ini adalah ruang makan utama di restoran ini. Saya tak bisa menaksir luasnya, tapi sangat luas, dengan langit-langit tinggi dan pilar atas melengkung. Pada bagian atas terdapat lampu-lampu gantung dan beberapa kipas angin. Sementara nuansa di ruangan ini dibuat temaram, romantis sekali. Pada sisi belakang ruangan ini terdapat lukisan amat besar berukuran 9 x 4 meter yang menjadi daya tarik utama ruangan ini. Lukisan ini dinamaiThe Fall of Javadan dilukis sendiri oleh AnharSetjadibrata, sang pemilik jaringan Tugu Hotel. Tema lukisan ini adalah interpretasi dari penangkapan Diponegoro di Magelang yang kemudian menjadikan Mataram sepenuhnya takluk di tangan Belanda dan mengakhiri perang yang begitu lama dan menguras pundi-pundi uang penjajah kolonial. Sebenarnya lukisan ini juga menjadi tanda untuk ruangan ini, Ruang Diponegoro, dinamai sama dengan nama lukisan dan juga wujud hormat Anhar pada perjuangan Diponegoro.Makin ke dalam saya makin tidak percaya ini restoran, ini lebih seperti namanya Paleis, Istana. Atau jika tidak sepakat dengan istana, ini lebih mirip galeri seni atau bisa jadi museum dengan koleksi-koleksi tak tertandingi. Kejutan berikutnya ada di belakang lukisan besar tadi, rupanya lukisan ini tak hanya pajangan semata namun juga pemisah dengan ruang berikutnya. Ada ruangan nan cantik di belakang lukisan ini yang dinamai Ruang Multatuli, ruangan ini adalah salah satu ruangan VIP dan berkapasitas 12 orang.Ruang MultatuliMultatuli atau Edward Douwes Dekker adalah sosok yang dikenang sebagai pembela bangsa terjajah, tulisannya tentang Lebak membuka tabir kekejaman pemerintahan kolonial yang selama ini disembunyikan. Di ruangan ini terdapat foto hitam putih Douwes Dekker yang digantungkan di salah satu sisi temboknya. Ornamen dan relik-relik di ruangan ini seolah dirancang untuk membangun nuansa di era Multatuli. Ada foto bangsawan jawa berperut gendut yang dipasang pada gebyok kecil, kiranya melambangkan feodalisme pribumi di masa itu yang justru memakan bangkai saudaranya sendiri. Pun lukisan diri berukuran besar pembesar Belanda yang saya duga adalahAlbertus Jacobus Duymaer van Twist, Gubernur Jenderal Hindia Belanda di era Multatuli melambangkan supremasi Belanda di tanah jajahannya, pose lukisan tersebut sangat angkuh dan melambangkan Belanda sebagai penguasa.Ambience kolonial sangat terasa disini, kursi ukirnya, meja panjangnya sampai foto-foto hitam putih yang ditempel sangat khas kolonial. Mungkin jika ditambah alunan Keroncong Moresco saya akan terbuai dan tidak sadar terbawa ke era 2 abad yang lalu, ke era kolonial, ke era dimana orang-orang Belanda akan dansa-dansi sepanjang malam.Suzie Wong LoungeMasih di lantai 1, di sisi kiri ruang utama terdapat sebuah lounge yang bercorak merah, lounge ini bernama Suzie Wong Lounge. Untuk memperkuat nuansa Suzie Wong, terdapat 2 poster film The World of Suzie Wong berukuran besar dipasang saling berseberangan, film ini bersetting di Hongkong tahun 1950-an. Sejenak meninggalkan nuansa kolonial, di lounge ini nuansa pecinan terasa sangat kental. Mulai dari temaram warna merah yang muncul dari lampion yang tergantung sampai, gebyok pembatas ruangan sampai sarung bantal yang bersulamkan ornamen-ornamen Cina. Di sisi lain lounge ini terdapat bar yang dijaga bartender yang siap menyajikan minuman-minuman pilihan pengunjung.Penataan ruangan, tata letak dan interior Tugu Kunstkring Paleis menunjukkan citarasa dan kejeniusan pemiliknya dalam menyajikan pengalaman lain dalam bersantap. Ruangan demi ruangan dibuat terkonsep dan tematik, jadi setiap pengunjung akan mendapatkan ambience yang berbeda-beda di tiap ruangannya. Sebuah penataan yang sangat unik dan akan mendatangkan pengalaman yang tak terlupakan pula.Selesai berkeliling di lantai pertama, saya kemudian menuntaskan rasa penasaran tentang interior di lantai dua Tugu Kunstkring Paleis. Tangga untuk ke lantai 2 ada di sebelah kanan Ruang Diponegoro, atau juga tersedia lift untuk menuju lantai 2, diantarkan oleh seorang staff restoran saya siap menjelajahi sudut-sudut lantai dua.Di lantai 2 restoran ini terdapat hall besar seperti di Ruang Diponegoro, namanya adalah Art & Performance Hall dan berfungsi sebagaigaleri seni dan pertunjukan. Di tempat ini sering diadakan pameran-pameran lukisan ataupun pertunjukan seperti orkestra. Mengarah keluar, terdapat balkon yang dinamai Balcony van Menteng. Di balkon ini kita bisa melihat pemandangan di area restoran, selain itu juga bisa melihat pemandangan taman di halaman Tugu Kunstkring Paleis. Bagi mereka yang ingin bersantai di balkon, restoran menyediakan menu spesial berupa teh premium yang bisa dipilih untuk menemani waktu bersantai para tamu.Ruangan terakhir yang harus dikunjungi adalah Ruang Soekarno. Ruangan ini dirancang oleh Anhar sebagai penghormatan untuk Presiden Soekarno. Kebetulan Anhar pun berasal dari daerah yang sama dengan Soekarno, Blitar. Di tengah ruangan terdapat meja panjang dan deretan kursi yang sudah ditata rapi. Bagi saya ruangan ini ruangan termegah dan memiliki sisi magis, indah sekali.Ada lukisan Soekarno di ruangan ini, juga memorabilia lainnya seperti foto-foto Soekarno dari masa ke masa. Saya tertarik dengan lukisannya, lukisan Soekarno terletak di ujung ruangan, berukuran besar dan berwarna hitam putih. Dalam lukisan itu, Soekarno digambarkan diapit 2 penari Bali, hal ini mengingatkan saya bahwa Soekarno memang tak bisa lepas dari Bali, ibunya seorang Bali, sementara kecintaannya pada Bali pun membuat Soekarno sampai membuat istana di Tampaksiring, Bali. Selain itu taburan benda-benda seni di ruangan ini seolah menunjukkan bahwa Presiden Indonesia yang pertama ini juga seorang penikmat dan pengoleksi barang-barang seni.Detail di Ruang Soekarno sunggu memukau. Setiap memorabilia yang terpasang seolah menceritakan kronik hidup Soekarno. Detailnya luar biasa, memorabilia ini tak hanya sebagai hiasan semata, sesungguhnya pada setiap ornamen yang terpasang juga terdapat ceritanya masing-masing. Keindahan Tugu Kunstkring Paleis keseluruhan adalah bukan hanya soal sajiannya semata, tapi juga konsep tata letak dan filosofi yang terkandung pada setiap ruangannya.Ruang Lain Yang MemukauTak hanya ruangan-ruangan yang sudah saya ceritakan yang mampu menggugah rasa kagum. Anhar memang maestro dalam hal ini, apa yang dia rancang, apa yang dia bangun dan apa yang dia bangun selalu mengundang decak kagum dan membuat pengunjungnya angkat topi setinggi-tingginya. Selain melulu bagian dari restoran yang bagi saya lebih mirip museum, di dalam bangunan juga terdapat toko suvenir dan pernak-pernik. Souvenir yang tersaji pun bukan main-main, semua adalah barang seni yang indah. Ada kain batik, ada ukir-ukiran dari Indonesia Timur sampai ke patung batu dan lukisan-lukisan.Bagi pecinta kopi, Tugu Kunstkring Paleis pun menyediakan tempat yang lokasinya ada di sayap kanan bangunan ini. Nama tempat minum kopinya adalahBread & Coffee Corner, rupanya selain menyajikan kopi disini juga menyajikan roti sebagai teman minum kopi. Yang istimewa adalah Roti Bluder-nya, Roti Bluder memang salah satu warisan kolonial, roti ini memang lahir dan populer di era Hindia Belanda. Sedikit unik karena adonannya adalah campuran antara roti keras dan cake yang lembut, jadilah roti yang teksturnya lembut namun bentuknya besar dan cukup mengenyangkan. Nah Bluder yang ada bukan Bluder sembarangan,di sini menyajikan Bluder Bertha yang didatangkan langsung dari Blitar. Konon Bluder Bertha dari Blitar ini adalah bluder legendaris tanpa tanding di Blitar sana.Dua rangkaian bangunan tadi cukup menjadi pelengkap yang sempurna. Setiap tema ruangan di Tugu Kunstkring Paleis yang memiliki cerita sendiri bisa dirangkaikan menjadi sebuah fragmen cerita sesuai imajinasi masing-masing pengunjungnya. Saya tak bisa membantah lagi, mungkin ini restoran terbaik yang pernah saya kunjungi. Bukan hanya soal hidangan yang enak, tapi juga soal bagaimana secara visual juga terpuaskan. Secara inderawi, restoran ini memuaskan semua indera, bukan hanya indera perasa saja. Jika sajiannya nikmat sampai tak bisa tergambarkan rasanya dilengkapi dengan kepuasan batin menikmati suasana Kunstkring adalah ekstase tertinggi menikmati jamuan makan.Rasanya saya setuju apa yang Napoleon bilang, seseorang bisa dinilai dari apa yang dia makan. Mereka yang berkunjung ke Tugu Kunstkring pastilah bukan orang yang hanya mencari kenyang, tapi juga ingin menggapai kebahagiaan. Kunjungan ke tempat ini bagi saya juga memunculkan imajinasi bagaimana meriahnya jamuan makan orang-orang kolonial di masa lampau, ambience yang dibangun di restoran ini benar-benar membangun imajinasi yang sempurna akan bayangan masa lampau tersebut.Saya kira, sajian kopi yang mungkin didatangkan dari perkebunan milik keluarga Anhar di Blitar, Kawisari Coffee Plantationditemani sepotong bluder nan halus dan lembut teksturnya sambil menikmati alunan musik yang tenang telah menjadi penutup sempurna kunjungan di Tugu Kunstkring Paleis. Kekaguman akan Tugu Kunstkring Paleis bahkan terus terbawa bahkan setelah rasa pahit kopinya sudah hilang berjam-jam kemudian.4. Bunga RampaiBunga Rampai adalah salah satu restaurant yang paling dikenal di Jakarta. Terkenal akan dekorasi yang indah. Dulunya restaurant ini merupakan rumah kolonial Belanda yang sangat dikenal diantara expatriat berkelas dan para duta besar.5. Jajanan Blok SBlok S, pusat jajanan di Kebayoran, Jakarta Selatan.Siomay Blok SLokasi ini dapat ditempuh dengan 15 menit berkendara taksi dari daerah pusat kota seperti Bundaran Hotel Indonesia. Tentunya waktu tempuh ini tergantung kondisi lalu lintas Jakarta.Namun rasa penat akibat macet bisa terobati saat tiba di pujasera Blok S yang relatif masih rimbun. Lokasinya di samping lapangan sepakbola Jalan Suryo, Jakarta Selatan. Pedagang kaki lima melimpah di Blok S dan menawarkan berbagai jenis jajanan dari nasi goreng hingga es serut. Harganya beragam, dari Rp5.000 sampai Rp45.000. Tak perlu khawatir tidak mendapat tempat duduk, karena jumlahnya cukup banyak dengan meja-meja panjang.Bakso Kumis Blok SIni adalah pedagang bakso paling terkenal di Blok S. Telah berjualan sejak tahun 1970, Bakso Kumis disukai karena ukuran baksonya yang besar. Di tukang bakso lainnya, penjual yang memutuskan seberapa banyak daun bawang dalam mangkok Anda. Namun di sini Anda boleh meracik sendiri kuah dan isiannya. Harga per bakso Rp 8.000 dan Anda bisa menambah sayur sepuasnya.Sate Kambing/AyamTerdapat banyak pilihan pedagang sate kambing dan ayam di kompleks ini, tentunya dengan pilihan nasi atau lontong. Namun favorit saya adalah Warung Betawi Bang Amat. Ada pula menu sate yang tidak terlalu jamak ditemukan, seperti sate domba, sapi, ataupunseafood.

Nasi GorengAnda tentu juga dapat menyantap makanan kebanggaan warga Indonesia, nasi goreng. Terdapat puluhan tukang nasi goreng di Blok S dengan harga mulai dari Rp17.000 dan variasi seperti ayam, kambing, petai,seafood, ikan asin jambal, tom yam, dan nasi goreng gila.Soto BetawiBlok S juga menawarkan soto betawi dengan pilihan seperti soto daging atau soto campur yang berisi paru atau lidah.

Roti BakarRoti bakar yang ditawarkan Blok S sangat beragam: mulai dari isi coklat, nanas, keju, kacang, selai stroberi atau srikaya, hingga telur kornet keju!Es PodengCara paling tepat menutup santapan di Blok S adalah dengan es khas Jakarta ini, yang berisi es serut, roti tawar, jeli, apokat, chocolate chips, meses coklat, dan susu. Dijamin segar!6. KemangKemang merupakan salah satu nama jalan di wilayah Jakarta Selatan. Kemang pada awalnya merupakan daerah yang cukup sulit di jangkau oleh masyarakat pada waktu itu., karena kultur tanah yang berbukit-bukit serta masih banyaknya pepohonan rindang sehingga membuat Kemang merupakan daerah yang asri dan sejuk (sesuai cerita dari kakek saya) dan memang banyak ditempati oleh komunitas Betawi. Sudah sejak dahulu inilah Kemang merupakan tempat tinggal orang-orang yang berpengaruh dan petinggi pada waktu itu jadi tidak aneh lagi Kemang sampai saat ini menjadi tempat yang diminati para ekspatriat tinggal. Kemang saat ini pun sudah menjadi kawasan Kampung Modern sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Gubernur DKI Jakarta No. 140/1999. Hal ini diputuskan karena dari tahun 90an sudah banyak bermunculan caf-caf, restoran, toko mebel antik, toserba dan tempat hiburan lainnya, sampai sekarang banyak juga masyarakat Jakarta yang bilang Kemang adalah Bali-nya Jakarta, mungkin karena moderniasi wilayahnya serta banyaknya ekspatriat didaerah ini yang bisa ditemui.

BAB IIIKESIMPULAN

Jakarta memiliki berbagai macam tujuan wisata kuliner antara lain : Skye, Lara Djonggrang, Tugu Kunstkring, Bunga Rampai, Jajanan Blok S, Kemang, dan masih banyak lagi. Adanya tujuan wisata kuliner ini sangat berpengaruh pada lapangan kerja dan peningkatan perekonomian warga maupun kota. Oleh sebab itu tujuan wisata kuliner harus dipertahankan dan dilestarikan agar meningkatkan pembangunan kota serta menjadikan ciri khas suatu daerah.Tempat paling menarik bagi saya adalah Skye karena Skye menyuguhkan panorama yang sangat indah dari ketinggian kota Jakarta yang metropolitan khususnya pada malam hari. Disana kita bisa melihat kota Jakarta secara keseluruhan.