webinar zoom meeting

29
Implementasi Profil Pelajar Pancasila pada Budaya Sekolah / Budaya Kerja dalam Menghadapi Era Disrupsi Di Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XII Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Narasumber : H.Yanto Raharjo, S.Si., M.A. Webinar Zoom Meeting Rabu, 10 PEBRUARI 2021

Upload: others

Post on 06-Nov-2021

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Webinar Zoom Meeting

Implementasi Profil Pelajar Pancasila pada Budaya Sekolah / Budaya Kerja dalam

Menghadapi Era Disrupsi

Di Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XII

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Provinsi Jawa Tengah

Narasumber : H.Yanto Raharjo, S.Si., M.A.

Webinar Zoom Meeting

Rabu, 10 PEBRUARI 2021

Page 2: Webinar Zoom Meeting
Page 3: Webinar Zoom Meeting
Page 4: Webinar Zoom Meeting

Kasus Degradasi SDM di Indonesia

1. Perundungan (Bullying) 5. Ilegal Logging2. Pelecehan Seksual 6. Mutilasi3. Narkoba 7. Tawuran4. Intoleransi

Banyak kasus-kasus tersebut dilakukan oleh orang-orang yang memiliki kemampuankognitif yang tinggi namun soft skillnya rendah bahkan berada pada titik nadir.a. Seseorang yang telah lulus pendidikan dari universitas ternama melakukan Tindakanmutilasi, pelecehan seksual . Hal ini bisa disebabkan karena tidak memiliki karakter“MANDIRI” terutama aspek regulasi diri atau pengendalian dirinya error, tidak mampumengatur pikiran, perasaan dan tingkah lakunya dalam menginginkan tujuannya. IQ tingginamun EQ rendah.b. Banyak bencana/musibah alam yang disebabkan karena ulah manusia yang tidakbertanggung jawab terhadap lingkungannya. Hal ini bisa disebabkan karena aspek“AKHLAK KEPADA ALAM”nya rendah, tidak memiliki kepedulian lingkungan, tidak memilikiwawasan lingkungan.

Page 5: Webinar Zoom Meeting

Permendikbud no 22 tahun 2020tentang RENSTRA KEMENDIKBUD

Page 6: Webinar Zoom Meeting
Page 7: Webinar Zoom Meeting

Berbagai Pandangan tentang

“Manusia Unggul”

1. Pandangan Islam ; Insanul Kamil (manusia sempurna), contoh Nabi Muhammad SAW

2. Pandangan filsuf Nietzsche ; Ubermensch (Manusia Unggul non nasionalis dan atheis)

Manusia yang unggul adalah yang memiliki “will to power” (kehendak untuk berkuasa).

Tipe Ubermensch ini akan memaksimalkan segala potensi dan kreativitasnya yang ada untuk

menciptakan nilai-nilai baru. Contoh Mark Zuckerberg, Eduardo Saverin dkk

3. Pandangan Plato ; Bahwa manusia unggul adalah seorang filsuf

4. Pandangan China ; Taoisme dan Confusionisme, bahwa manusia unggul adalah yang bijaksana di dalam dan meraja di luar.

5. Pandangan India ; Hinduisme, manusia unggul adalah Cakrawartin; Raja dunia

6. Pandangan Budha ; manusia unggul adalah orang yang mendapatkan pencerahan seperti Budha

7. Permendikbud No. 22 Tahun 2020 Tentang RENSTRA KEMENDIKBUD RI: Bahwa Sumber DayaManusia Unggul adalah Pelajar Sepanjang Hayat yang Memiliki KompetensiGlobal dan Berperilaku sesuai dengan Nilai-Nilai PANCASILA

Page 8: Webinar Zoom Meeting
Page 9: Webinar Zoom Meeting
Page 10: Webinar Zoom Meeting
Page 11: Webinar Zoom Meeting
Page 12: Webinar Zoom Meeting

KARAKTER

menurut Soemarno Soedarsono merupakan

sebuah nilai yang sudah terpatri di dalam diri

seseorang melalui pengalaman, pendidikan,

pengorbanan, percobaan, serta pengaruh

lingkungan yang kemudian di padukan dengan

nilai-nilai yang ada di dalam diri seseorang dan

menjadi nilai intrinsik yang terwujud di dalam

sistem daya juang yang kemudian mendasari

sikap, perilaku, dan pemikiran seseorang.

menurut kemendikbud, karakter merupakan bentuk

cara berfikir serta serta berperilaku seseorang

yang nantinya akan menjadi ciri khasnya.

Dari dua pengertian tersebut, dapat dipahami

bahwa karakter adalah nilai yang sudah tertanam

dan membentuk identitas. Oleh karena itu, Karakter

tidak bisa terbentuk dengan tiba-tiba. Ia

membutuhkan proses yang lama.

Page 13: Webinar Zoom Meeting

Keteladanan dan Pembiasaan ke 6 Dimensi Karakter

Profil Pelajar Pancasila di sekolah harus masuk pada

a. Budaya Sekolah (SMA, SMK, SLB)

b. Budaya Kerja (SMK)

Proses pembentukan karakter di awali dengan pembiasaan. Proses pembiasaan inilah yang kita kenal

dengan budaya atau pembudayaan. Maka, dalam rangka membentuk karakter Profil Pelajar Pancasila

yang dituju, perlu di bangun budaya positif (ke 6 dimensi) dilingkungan sekolah. Budaya sekolah

dimaknai dengan tradisi sekolah yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan spirit dan nilai-nilai

yang dianut di sekolah. Artinya, budaya sekolah ini berisi kebiasaan-kebiasan yang disepakati

bersama untuk dijalankan dalam waktu yang lama. Jika kebiasan positif ini sudah membudaya, maka

nilai-nilai karakter yang diharapkan akan terbentuk menjadi Pelajar sepanjang hayat yang memiliki

perilaku sesuai Pancasila.

Page 14: Webinar Zoom Meeting

Proses Pendidikan Holistik

BUDAYA KERJA

Page 15: Webinar Zoom Meeting
Page 16: Webinar Zoom Meeting
Page 17: Webinar Zoom Meeting

1. JUJUR

Memberikan informasi yang benar

Tidak bohong & terbuka

2. TANGGUNG JAWAB

Sikap menerima tugas dengan segala konsekuensi & tuntas dlm

menerapkan 5S/5R (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu & Shitsuke)/(Ringkas,

Rapi, Resik, Rawat & Rajin)

3. DISIPLIN

Taat dan patuh pada aturan yg ditentukan bersama

Tepat waktu

No procrasstiation

4. KERJASAMA

Menjalankan tugas bersama untuk lebih produktif, sehat selamat nyaman

Saling membantu dg orang lain secara tim

5. PEDULI

Memperhatikan benda, alat, mesin, lingkungan kerja (5R/5S & TPM &

K3LH) (Keselamatan, Kesehatan Kerja & Lingkungan Hidup)

Memperlakukan orang lain sebagaimana kita ingin diperlakukan

Soft Skills

1.

JUJUR

2. TANGGUNG JAWAB

3.

DISIPLIN

4.

KERJASAMA

5.

PEDULI

Page 18: Webinar Zoom Meeting
Page 19: Webinar Zoom Meeting
Page 20: Webinar Zoom Meeting
Page 21: Webinar Zoom Meeting
Page 22: Webinar Zoom Meeting

Implementasi Karakter Profil Pelajar Pancasila pada

Budaya sekolah / Budaya Kerja

Bahwa Karakter Profil Pelajar Pancasila harus diimplementasikan

pada Budaya Sekolah / Budaya Kerja

Page 23: Webinar Zoom Meeting

Tahapan Implementasi Karakter

Profil Pelajar Pancasila

1. Sosialisasi Karakter Profil Pelajar Pancasila

2. Penguatan Karakter Profil Pelajar Pancasila pada budaya sekolah/budaya kerja

3. Karakter Profil Pelajar Pancasila Menjadi budaya sekolah/budaya kerja

4. Evaluasi Program

5. Tindak Lanjut

6. Reward

Page 24: Webinar Zoom Meeting

ERA DISRUPSI

Disrupsi adalah sebuah inovasi, yaitu inovasi yang akan

menggantikan seluruh system lama dengan cara-cara baru.

Disrupsi berpotensi menggantikan pemain lama dengan

pemain baru. Disrupsi menggantikan teknologi lama yang

serba fisik dengan teknologi digital yang menghasilkan

sesuatu yang benar-benar baru dan efisien dan lebih

bermartabat. Disrupsi akan menggantikan pasar lama

memunculkan pasar baru, karena ada lapangan kerja yang

hilang yang tergantikan oleh semangat kewirausahaan

dengan kreasi dan inovasi baru, yang bersifat destruktif.

Page 25: Webinar Zoom Meeting

Fase gelombang Internet

1. Gelombang pertama (1985-1999) From zero to zero. Adanya produk-produk software, hardware, dan jejaring. Pemakainya adalah para pionir dan pehobi.

2. Gelombang kedua (2000-2015) Aplikasi dan komersialisasi. Marak berkembangnya media social atau jejaring social yang berpotensi mengorganisasikan kita. Tokoh: Mark Zuckerberg, Jack Ma dll.

3. Gelombang ketiga (2016-sekarang) Era IoT (Internet of Things), internet sudahmerambah dunia maya, merambah dunia perdagangan dan segala lini kehidupan.

Melihat perkembangan di atas maka di tempat kita yaitu di sekolah harus bisa meresponperkembangan jaman. Sekolah diharapkan menjadi Penggerak Transformasi Digital

Page 26: Webinar Zoom Meeting
Page 27: Webinar Zoom Meeting

Sekolah menjadi

Penggerak

Transformasi Digital

Page 28: Webinar Zoom Meeting
Page 29: Webinar Zoom Meeting

TERIMA KASIH