upaya pemerintah indonesia dalam meningkatkkan …

116
i UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN KUNJUNGAN WISATAWAN TIONGKOK KE INDONESIA MELALUI KAMPANYE WODERFUL INDONESIA‟ TAHUN 2015 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) oleh: Dayang Haviza NIM. 1113113000066 PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/2017 M

Upload: others

Post on 29-Nov-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

i

UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM

MENINGKATKKAN KUNJUNGAN WISATAWAN

TIONGKOK KE INDONESIA MELALUI KAMPANYE

„WODERFUL INDONESIA‟ TAHUN 2015

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

oleh:

Dayang Haviza

NIM. 1113113000066

PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/2017 M

Page 2: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

ii

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Skripsi yang berjudul :

UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKAN

KUNJUNGAN WISATAWAN TIONGKOK KE INDONESIA

MELALUI KAMPANYE „WONDERFUL INDONESIA‟ TAHUN 2015

1. Merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu

persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya saya ini bukan hasil karya asli

saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya

bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 29 Desember 2017

Dayang Haviza

Page 3: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI

Dengan ini, Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

Nama : DayangHaviza

NIM : 1113113000066

Program Studi : Hubungan Internasional

Telah menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul:

UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKAN

KUNJUNGAN WISATAWAN TIONGKOK KE INDONESIA MELALUI

KAMPANYE „WONDERFUL INDONESIA‟ TAHUN 2015

dan telah memenuhi syarat untuk diuji.

Jakarta, 29 Desember 2017

Mengetahui, Menyetujui,

Ketua Program Studi Pembimbing

A. Alfajri, M.A Ahmad Syaifuddin Zuhri, S. IP., L.M

Page 4: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

iv

PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI

SKRIPSI

UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKAN

KUNJUNGAN WISATAWAN TIONGKOK KE INDONESIA MELALUI

KAMPANYE „WONDERFUL INDONESIA‟ TAHUN 2015

Oleh

Dayang Haviza

1113113000066

Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah Jakarta pada tanggal 12

Januari 2018. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh

gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada Program Studi Hubungan Internasional.

Ketua, Sekretaris,

A. Alfajri, M.A Eva Mushoffa, MHSPS

Penguji I, Penguji II,

Irfan R. Hutagalung, LL.M A. Alfajri, M.A

Diterima dan dinyatakan memenuhi syarat kelulusan pada tanggal 12 Januari 2018.

Ketua Program Studi Hubungan Internasional

FISIP UIN Jakarta

A. Alfajri, M.A

Page 5: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

v

ABSTRAK

Skripsi ini menganalisa upaya pemerintah Indonesia untuk meningkatkan

kunjungan wisatawan Tiongkok ke Indonesia melalui kampanye „Wonderful

Indonesia‟di tahun 2015.Skripsi ini dianalisa dengan menggunakan konsep soft

power dan multi-track diplomacy. Pemilihan kedua konsep ini karena adanya

kampanye „Wonderful Indonesia‟ sebagai branding pariwisata Indonesia yang

dapat dikategorikan sebagai bagian dari soft power yang dimiliki Indonesia.

Sedangkan adanya upaya Indonesia untuk menarik wisatawan Tiongkok yang

dilakukan dengan melibatkan banyak stackholdersejalan dengan konsep multi-

track diplomacy yang terdiri dari 9 track diplomasi.

Tingginya jumlah China outbound tourism yang mencapai 117 juta jiwa di

tahun 2015, besarnya jumlah diaspora etnis Tionghoa di Indonesia (2.832.510 juta

jiwa), tingginya kerjasama yang terjalin antara Indonesia dan Tiongkok, dan

besarnya potensi pariwisata yang dimiliki Indonesia dapat menjadi alasan bagi

wisatawan Tiongkok untuk berwisata ke Indonesia. Sayangnya bagi wisatawan

Tiongkok Indonesia bukanlah tujuan utama wisata. Wisatawan Tiongkok lebih

memilih Korea Selatan, Hongkong, dan Thailand di tahun 2015, sedangkan

Indonesia sendiri menempati urutan ke 12 sebagai tujuan wisata masyarakat

Tiongkok.Fakta-fakta inilah yang mendorong penulis untuk menjadikan

wisatawan Tiongkok sebagai objek utama dalam penelitian.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi pustaka dan

wawancara. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana upaya

pemerintah untuk menarik minat wisatwan asal Tiongkok ke Indonesia melalui

kampanye „Wonderful Indonesia‟ di tahun 2015. Penelitian ini memberikan

gambaran umum mengenai konsep „Wonderful Indonesia‟ serta pemasarannya di

Tiongkok dan implikasinya terhadap pariwisata Indonesia di tahun 2015,

gambaran umum mengenai China outbound tourism, dan gambaran umum

mengenai perkembangan pariwisata Indonesia hingga tahun 2015.

Keseriusan Indonesia untuk meningkatkan sektor pariwisatanya dapat

dilihat dengan diresmikannya „Wonderful Indonesia‟ dan „Pesona Indonesia‟

sebagai branding pariwisata Indonesia. Sedangkan upaya yang dilakukan

Indonesia terhadap peningkatan kunjungan wisatawan Tiongkok tahun 2015 dapat

dilihat dengan adanya event-event pariwisata Indonesia di Tiongkok, adanya

bebas visa kunjungan bagi wisatawan Tiongkok yang aktif sejak Juni 2015,

adanya pemasaran pariwisata Indonesia melalui beragam media massa online dan

offline, serta adanya keterlibatan masyarakat untuk ikut mempopulerkan branding

pariwisata Indonesia, dan menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke

Indonesia.

Kata kunci : Wonderful Indonesia, Wisatawan Tiongkok, Pariwisata

Indonesia.

Page 6: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

vi

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim, puji dan syukur penulis panjatkan terhadap

kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahnya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu. Shalawat serta salam penulis juga

tidak lupa untuk haturkan kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW.

Dalam pengerjaan skripsi ini, penulis juga berterima kasih kepada pihak-

pihak yang turut terlibat didalamnya karena berkat motivasi, doa dan bantuan

mereka penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karenanya, penulis ingin

menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Allah SWT yang dengan limpahan rahmat, ridho, dan izinnya penulis

dapat merasakan begitu banyak kebahagiaan, termasuk kebahagiaan untuk

dapat menyelesaikan penulisan skripsi.

2. Kedua orang tua penulis,bapak, bunda, serta kedua adik penulis Raja

Taufikal Asa, dan Tengku Wan Ristania. Terima kasih untuk cinta tanpa

henti, terima kasih untuk doa, dukungan, dan kehangatannya.

3. Keluarga besar Datuk Sutan Pareman, dan Datuk Aba, terutama Kak Inel,

Kak Ires, Kak Ranti, Nanang, Nidya, Pak Guru, Kak Nora, Faiza, dan Rio.

Terima kasih untuk terus ada dalam tawa dan tangis.

4. Bapak Adian Firnas, M.Si, selaku Ketua Program Studi Hubungan

Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarief

Hidayatullah Jakarta yang telah menyetujui permohonan penyusunan

skrispi.

5. Bapak Ahmad Syaifuddin Zuhri, S.IP, L.M, selaku dosen pembimbing

yang telah sabar membimbing penulis dan memberikan bimbingan dan

motivasi dalam proses penulisan skripsi hingga akhir.

6. Dosen-dosen Hubungan Internasional UIN Jakarta, atas segala

keikhlasannya memberikan ilmu yang bermanfaat selama proses

perkuliahan.

7. Ibu Nailis Sa‟adah, selaku staf Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran

Pariwisata Pasar Asia Pasifik.Terima kasih atas ketersedian waktunya

untuk wawancara, dan melengkapi data-data skripsi.

8. Mas Khaidar Munawwar, selaku Asisten Deputi Pengembangan

Pemasaran Pariwisata Mancanegara. Terima kasih atas ketersedian

waktunya untuk melengkapi data-data yang dibutuhkan penulis dalam

penulisan skripsi.

9. Sahabat-sahabat penulis di PMDG Putri 1; Toes, Mpok Ika, Buroh, Sekar

Oncom, dan Mince. Terima kasih selalu ada dalam sedih dan senang,

Page 7: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

vii

terima kasih untuk tetap saling berbagi dan memotivasi hingga saat ini.

Allah yar‟aanaa.

10. Anggun, Mas Jawa, Ibu, dan Teh Anggi. Terima kasih untuk setiap

kebersamaan yang terjalin, untuk saling menguatkan dan memotivasi.

11. Sahabat-sahabat penulis selama kuliah; Desi, Sherly, Tika, dan Diza.

Terima kasih untuk banyak direpotkan dan selalu memotivasi penulis

selama perkuliahan, terima kasih untuk tidak bosan memotivasi dan

mendengar keluh kesah penulis dalam menyelesaikan skripsi sambil

ngegalau. Bagi penulis kalian bukan hanya teman, tapi juga mentor dalam

menata hati.

12. Teman-teman KKN 216, khususnya Ubet, Bangsuk, Arbil, dan Indra.

Terima kasih untuk selalu ada saat dibutuhkan, terima kasih untuk

atmosfer pertemanan yang menyenangkan hingga saat ini.

13. Sahabat-sahabat penulis selama magang di BPPK Kementrian Luar Negeri

RI; Norra, Alifa, dan Insi. Terima kasih untuk pertemanan yang positif,

dan motivasinya.

14. Serta, untuk semua pihak yang turut berkontribusi dalam penyelesaian

skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis berharap semoga Allah SWT membalas semua kebaikan kalian

dengan pahala. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan.

Karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran demi penyempurnaan skripsi

ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan wawasan bagi pembaca dan literatur

studi hubungan internasional.

Jakarta, 29 Desember 2017

Dayang Haviza

Page 8: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

viii

DAFTAR ISI

PERNYATAAN BEBAS PLAGIALISME............................................................ ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI......................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN................................................................................... iv

ABSTRAK.............................................................................................................. v

KATA PENGANTAR........................................................................................... vi

DAFTAR ISI........................................................................................................ viii

DAFTAR TABEL................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR............................................................................................. xi

DAFTAR GRAFIK............................................................................................... xii

DAFTAR SINGKATAN..................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1

A. Pernyataan Masalah.................................................................................... 1

B. Pertanyaan Penelitian.................................................................................. 8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian................................................................... 8

D. Tinjauan Pustaka......................................................................................... 9

E. Kerangka Pemikiran.................................................................................. 16

1. Soft Power........................................................................................... 16

2. Multi-Track Diplomacy....................................................................... 19

F. Metodologi Penelitian............................................................................... 23

G. Sistematika Penulisan................................................................................ 25

BAB II GAMBARAN UMUM PARIWISATA INDONESIA DAN

KONSEP „WONDERFUL INDONESIA‟.................................... 28

A. Gambaran Umum Pariwisata Indonesia.................................................... 28

1. Perkembangan pariwisata Indonesia Hingga tahun 2014................... 28

2. Daya Tarik dan Tantangan Pariwisata Indonesia................................ 33

B. Gambaran Umum Konsep „Wonderful Indonesia‟................................... 35

1. Filosofi Konsep dan Logo „Wonderful Indonesia‟............................. 35

2. Target dan Aktualisasi Kampanye „Wonderful Indonesia‟................. 39

3. Strategi Pemasaran Kampanye „Wonderful Indonesia‟...................... 46

4. Kontribusi Kampanye „Wonderful Indonesia‟ Terhadap Indonesia... 50

Page 9: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

ix

BAB III ANALISA PRILAKU WISATAWAN TIONGKOK................... 55

A. China Outbound Tourism.......................................................................... 55

B. Prilaku dan karakteristik Wisatawan Tiongkok........................................ 61

BAB IV UPAYA INDONESIA DALAM MENINGKATKAN

KUNJUNGAN WISATAWAN TIONGKOK KE INDONESIA

TAHUN 2015................................................................................ 68

A. Upaya Indonesia dalam Meningkatkan Kunjungan Wisatawan Asal

Tiongkok Tahun 2015............................................................................... 72

1. Kerjasama Pemerintah Indonesia dan Pemerintah

Tiongkok............................................................................................. 72

2. Kerjasama Pemerintah Indonesia dan

Masyarakat.......................................................................................... 78

3. Kerjasama Pemerintah Indonesia danMedia Massa........................... 80

BAB V PENUTUP..................................................................................... 86

A. Kesimpulan............................................................................................... 86

B. Saran.......................................................................................................... 91

Daftar Pustaka....................................................................................................... xv

Lampiran............................................................................................................ xxiii

Page 10: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Realisasi Wisman 2011-2015................................................................. 43

Tabel 2: Kunjungan Wisman Tiongkok ke Indonesia........................................... 45

Tabel 3: China Outbound Tourism and Consumption.......................................... 60

Tabel 4: Biaya Belanja Wisman di Indonesia Tahun 2015................................... 64

Tabel 5: Aktivitas Wisata Alam Wisatawan Tiongkok Tahun 2015-2016........... 75

Tabel 6: Media Sumber Informasi Wisatawan Tiongkok Tahun 2015................. 84

Page 11: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Main Thematic Pilars.......................................................................... 37

Gambar 2: Philosophy of Colour and Shape......................................................... 38

Gambar 3:Marketing Framework Wisman........................................................... 47

Gambar 4: Pencapaian Makro Ekonomi Sektor Pariwisata Indonesia 2015…..... 51

Gambar 5: Perbandingan Pariwisata Indonesia 2014-2015.................................. 52

Gambar 6: Pemasangan LED di Beijing International Airport T2....................... 83

Gambar 7: Pemasangan VDP di Beijing International Airport T3c..................... 83

Gambar 8: Pemasangan VDP di Beijing International Airport T3d..................... 83

Gambar 9: Pemasangan VDP di Shanghai International Airport T1&T2............. 84

Gambar 10: Pemasangan VDP di Shanghai International Airport T1&T2........... 84

Gambar 11: Pemasangan VDP di Shanghai International Airport T2................. 84

Page 12: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

xii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1: Top Destinanation China Outbound Tourism 2015................................ 7

Page 13: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

xiii

DAFTAR SINGKATAN

ADEX Asia Dive Expo

AFC Asian Food Channel

ASEAN The Association of Southeast Asian Nations

ASEANTA The Association of Southeast Asian Nations Tourism Association

Asdep Asisten Deputi

Bandara Bandar Udara

BAPPENAS Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

BAS Branding, Advertising, dan Selling

CAAC Civil Aviation Administraton of China

CAIT Clearance Approval for Indonesia Territory

CCTV China Central Television

CITM China International Travel Mart

CIQP Customs, Immigration, Quarantine, Port

CNTA China National Tourism Administration

CSMEF China Internattonal Small and Medium Enterprises Far

CTE Chengdu International Tourism Expo

DAPERNAS Dewan Perancang Nasional

DEPARI Dewan Pariwisata Indonesia

Dll Dan Lain-Lain

DOT Destination, Origin, dan Time

Dsb Dan Sebagainya

DTI Dewan Tourisme Indonesia

FDI Foreign Direct Investment

HAM Hak Asasi Manusia

HONET Hotel National and Tourism

ISIS Islamic State in Iraq and Al-Sham

Page 14: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

xiv

ITB Berlin Internationale Tourismus Borse Berlin

K-Pop Korean-Pop

KTI Kawasan Timur Indonesia

LED Light-Emitting Diode

LPN Lembaga Pariwisata Negara

MICE Meeting, Incentive, Convention, dan Exhibition

NOTAM Notice to Airman

MP3EI Master Plan Percepatan dan Perluasan Ekonomi Indonesia

PDB Produk Domestik Bruto

POSE Paid Media, Owned Media, Social Media, dan Endorse

PPI Persatuan Pelajar Indonesia

RAPBN Rencana Anggaran Pelaksaan Belanja Negara

Repelita Rencana Pembangunan Lima Tahun

Rp Rupiah

SBY Susilo Bambang Yudhoyono

UNESCO The United Nations Educational, Scientific, and Cultural

Organization

UNWTO United Nations World Tourism Organization

USD United States Dollar

VDP Vertical Digital Panel

WEF World Economic Forum

WTM london World Travel Market London

YTI Yayasan Tourisme Indonesia

Page 15: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pernyataan Masalah

Tulisan ini secara khusus menyoroti pariwisata sebagai objek utamanya.

Ini disebabkan karena sektor pariwisata mampu meningkatkan perekonomian

sebuah negara. Sektor pariwisata juga selalu berjalan beriringan dengan nation

branding di mata dunia internasional. Untuk itu diperlukan kampanye yang

terorganisir dengan melibatkan banyak pihak selain pemerintah, apalagi jika

mengingat potensi pariwisata Indonesia yang besar.

Saat ini pariwisata menjadi sektor penting penyumbang devisa bagi

banyak negara, termasuk Indonesia. Diantaranya meningkatkan jumlah ekspor,

menciptakan sejumlah lapangan pekerjaan baru, mendorong pembangunan

infrasktruktur, dan meningkatkan devisa negara dari kunjungan wisatawan dalam

dan luar negeri. Di tahun 2015, kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia

berkontribusi terhadap peningkatan devisa negara sebesar 144 triliun rupiah, dan

penyerapan 11,3 juta pekerja baru.1

Potensi pariwisata Indonesia yang besar disebabkan oleh keindahan dan

keberagaman alam serta budayanya. Secara geografis, Indonesia terletak antara

Benua Asia dan Benua Australia, antara Samudra Hindia dan Samudra

1 Kementrian Pariwisata RI, Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Kementrian Pariwisata

2015 (Jakarta: Biro Perencanaan dan Keuangan Sekretariat Kementrian Pariwisata RI, 2016).

Page 16: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

2

Pasifik,2serta antara Sirkum Mediteranian dan Sirkum Pasifik. Hal inilah yang

membuat Indonesia memiliki kekayaan alam yang menakjubkan.

Indonesia tercatat sebagai archipelagic stateyang terdiri dari 17.504

pulau.3 Disamping itu kekayaan flora dan fauna Indonesia juga sangat besar.

Indonesia memiliki 1.500 jenis flora yang mencangkup 15,5% total flora di dunia,

lebih dari 20.000 jenis fauna, dan 74 tipe jenis ekosistem.4 Hal ini menunjukkan

adanya kekayaan alam yang berlimpah yang dimiliki Indonesia yang dapat

menjadi daya tarik pariwisata Indonesia di mata dunia internasional.

Dilihat dari kekayaan budayanya, Indonesia yang terbentang dari Sabang

sampai Marauke memiliki 8000-11.000 suku dengan 300-400 bahasa5. Dimana

tiap daerah memiliki ciri khasnya masing-masing seperti makanan dan minuman

tradisional, senjata, pakaian, lagu daerah, tari tradisional, dan kerajinan tangan.

Hal ini tentu menjadi daya tarik pariwisata tersendiri bagi wisatawan asing.

Meskipun memiliki potensi pariwisata yang besar nyatanya pariwisata

Indonesia belum mampu menjadi primadona di mata masyarakat dunia. Merujuk

pada data yang disajikan UNWTO dalam UNWTO highlights 2016, 10 negara

yang paling banyak dikunjungi di tahun 2015 adalah; Prancis, AS, Spanyol, China,

2Badan Pusat Statistik, Statistik Indonesia: Statistical Yearbook of Indonesia 2015 (2015), p. 5,

tersedia di http://istmat.info/files/uploads/47409/statistical_yearbook_of_indonesia_2015.pdf

diakses tanggal 28 Desember 2017 pukul 09:48. 3Destination Indonesia, tersedia di http://media.lonelyplanet.com/shop/pdfs/indonesia-9-getting-

started.pdf/ diakses tanggal 15 Juli 2017 pukul 07:29. 4Hariyawan A. Wahyudi, Catatan Akhir tahun: Indonesia Masih Menjadi Surga Penemuan

Spesies Baru (Mongbay Indonesia, 2014), tersedia di

http://www.mongbay.co.id/2014/12/30/catatan-akhir-tahun-indonesia-masih-menjadi-surga-

penemuan-spesies-baru/ diakses tanggal 12 Juli 2017 pukul 15:56. 5Destination Indonesia, tersedia di http://media.lonelyplanet.com/shop/pdfs/indonesia-9-getting-

started.pdf/ diakses tanggal 15 Juli 2017 pukul 07:29.

Page 17: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

3

Italia, Turki, Jerman, Inggris, Mexiko, dan Rusia.6Untuk itu diperlukan eksplorasi

yang lebih matang untuk memasarkan pariwisata Indonesia dan meningkatkan

kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia.

Indonesia, dalam meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara tahun

2015 telah melakukan banyak upaya. Salah satunya dengan melakukan

brandingpariwisata dengan kampanye „Wonderful Indonesia‟, melalui kampanye

ini pariwisata Indonesia menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara

sebanyak 10 juta kunjungan di tahun 2015. Sasaran utamanya adalah lima negara

yang memiliki minat besar terhadap alam dan budaya Indonesia serta menjadi

langganan pariwisata ke Indonesia setiap tahunnya, yaitu; Singapura, Malaysia,

Australia, Tiongkok, dan Jepang.7

„Wonderful Indonesia‟ merupakan salah satu nation branding yang

diciptakan pemerintah untuk meningkatkan pariwisata Indonesia, sekaligus untuk

memberikan citra positif Indonesia di mata internasional. Sebelumnya pemerintah

meluncurkan „Visit Indonesia Year‟ sebagai nation branding Indonesia tahun

1992. Lalu ada „Visit Indonesia‟ di tahun 2000 sebagai tema tahunan pariwisata

Indonesia dan branding Indonesia di mata dunia internasional.8

6 United Nations World Tourism Organization, UNWTO Highlights 2016 (2016), p. 6, tersedia di

https://www.e-unwto.org/doi/pdf/10.18111/9789284418145 diakses tanggal 21 Januari 2018 pukul

16:56. 7Kementrian Pariwisata, Analisis Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada Kawasan 3 Great

Triwulan III-2015(Jakarta: Asdep PenelitiandanPengembanganKebijakanKepariwisataan, 2015), p.

2. 8

Gusti Idriasih, Diplomasi Indonesia Melalui Kampanye Wonderful Indonesia dalam

Meningkatkan Paiwisata Indonesia di Dunia Internasional Tahun 2011-2015(Riau: Universitas

Riau, Vol. 3, No. 1, 2016), p. 3, tersedia di

https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/article/view/9292 diakses tanggal 09 Juli 2017 pukul

11:41.

Page 18: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

4

Tahun 2010 pemerintah kembali mencanangkan „Visit Indonesia Year‟

dan „Visit Museum Year‟ sebagai branding pariwisata Indonesia. Pemerintah

kemudian menggantinya dengan „Wonderful Indonesia‟ dan „Pesona Indonesia‟ di

tahun 2011 atas prakarsa menteri pariwisata Indonesia, Arief Yahya.9

Meskipun telah diresmikan sejak tahun 2011, branding „Wonderful Indonesia‟

dan „Pesona Indonesia‟ baru dikukuhkan tahun 2014 sesuai dengan Keputusan

Menteri Pariwisata Republik Indonesia Nomor KM.03/UM.001/MP/2014 tentang

Logo „Wonderful Indonesia dan/atau Logo „Pesona Indonesia‟.10

Adanya kampanye „Wonderful Indonesia‟ sebagai salah satu upaya nation

branding dirasa perlu dilakukan oleh pemerintah. Hal ini menjadi langkah awal

pemerintah dalam upaya meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke

Indonesia dan menciptakan serta memperkuat citra positif Indonesia di mata

internasional.11

Selain itu, adanya nation branding juga merupakan salah satu

faktor keberhasilan dalam upaya peningkatan pariwisata.

Contohnya dapat kita lihat dari Malaysia dengan branding„Malaysia Truly

Asia‟-nya yang mampu menyedot perhatian dunia internasional, dan hingga saat

ini Malaysia terkenal dengan pariwisata hijau dan birunya yang didukung dengan

9

Gusti Idriasih, Diplomasi Indonesia Melalui Kampanye Wonderful Indonesia dalam

Meningkatkan Paiwisata Indonesia di Dunia Internasional Tahun 2011-2015(Riau: Universitas

Riau, Vol. 3, No. 1, 2016), p. 3, tersedia di

https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/article/view/9292 diakses tanggal 09 Juli 2017 pukul

11:41. 10

Rakhman Priyatmoko, Tingkat Kesadaran Pramuwisata terhadap Branding Wonderful

Indonesiadan Pesona Indonesia: Strategi Pemasaran Destinasi Pariwisata (Jakarta: Asdep

Litbang Kebijakan Kepariwisataan, Vol. 1, No. 1, 2016), p. 7. 11

Coni Maharani, Rini Andari, dan Tomy Andrianto, Pengaruh Brand Positioning Wonderful

Indonesia Terhadap Keputusan Wisatawan Mancanegara untuk Berkunjung ke

Indonesia(Universitas Pendidikan Indonesia, Vol. IV, No. 1, 2014), p. 4, tersedia di

http://ejournal.upi.edu/index/.php/thejournal/article/download/ diakses tanggal 11 Juli 2017 pukul

15:25.

Page 19: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

5

iklim tropis dan keindahan pantainya. The United Nations World Tourism

Organization (UNWTO) bahkan memprediksikan ada sekitar 1,6 miliyar

wisatawan asing yang berkunjung ke Malaysia di tahun 2020 karena kematangan

nation branding yang gencar dilakukan Malaysia.12

Pentingnya nation branding selain untuk menciptakan citra positif

negaranya juga ditujukan untuk menarik investor asing, serta memberikan

pengaruh secara ekonomi dan politik. Menurut Simon Anholt dalam

wawancaranya dengan CFR.org ada dua hal yang harus diperhatikan dalam upaya

nation branding. Pertama, dalam upaya national branding sebuah negara

sepatutnya mengetahui potensi branding yang dimilikinya, kedua Anholt

menekankan pada pentingnya manajemen nation branding yang terstruktur yang

merupakan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku bisnis.13

Pengembangan pariwisata Indonesia dilakukan dengan mengeksplorasi

destinasi wisatanya. Dimana saat ini pemerintah fokus pada pengembangan 10

bagian destinasi wisata; Great Bali, Great Batam, dan Great Jakarta, Great

Sumatra, Great Bandung, Great Yogyakarta, Great Surabaya, Great Kalimantan,

Great Sulawesi, dan Great Maluku Papua.14

Sedangkan untuk pengukuran

keberhasilan dan laporan pariwisatanya pemerintah membaginya menjadi empat

12

Loganathan Nanthakumar, Thirunaukarasu Subramaniam, dan Mori Kogid, Is „Malaysia Truly

Asia‟? Forecasting Tourism Demand from Asean Using Sarima Approach (Torismos: An

International Multidiciplinary Journal of Tourism , Vol. 7, No. 1, 2012), p. 367-368. 13

Lee Hudson Teslik, Nation Branding Explained (2007), tersedia di

https://www.cfr.org/backgrounder/china-north-korea-relationship diakses tanggal 12 Juli 2017

pukul 11:56. 14

Shintya Dewi Lupita Sari, Performansi Branding Wonderful Indonesia dalam Pemasaran

Pariwisata Mancanegara (skripsi), Universitas Gadjah Mada, 2016, hl. 29.

Page 20: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

6

triwulan di tahun 2015 ini, yang masing-masing triwulannya berjarak tiga bulan

selama kurun waktu satu tahun.15

Selain dengan mengembangkan destinasi wisata, pemasaran pariwisata

juga membutuhkan strategi yang tepat. Strategi pemasaran pariwisata ini salah

satunya dilakukan berdasarkan pendekatan destination, origin, dan time (DOT).

Berkaitan dengan pendekatan Origin, Tiongkok menjadi target utama pasar

pariwisata Indonesia,16

hal ini didasarkan pada banyaknya warga negara Indonesia

keturunan Tionghoa yang sejak lama ada di Indonesia. Diaspora masyarakat

Tiongkok di Indonesia merupakan yang terbesar di dunia, jumlahnya mencapai

2.832.510 jiwa di tahun 2010 atau 1,2% dari total penduduk Indonesia saat itu.17

Hal ini dapat menjadi peluang dalam menarik wisatawan Tiongkok untuk

mengunjungi Indonesia dengan alasan pribadi seperti mengunjungi sanak famili

atau sekedar melihat perkembangan masyarakat etnis Tionghoa di Indonesia.

Apalagi dengan besarnya jumlah China outbound tourismyang terus meningkat.

Jumlah China outbound tourism bahkan menempati peringkat terbesar pertama di

dunia, jumlahnya mampu mencapai 117 juta jiwa di tahun 2015, meningkat

drastis dari tahun 2001 yang hanya mencapai 10 juta jiwa.18

15

Kementrian Pariwisata RI, Analisis Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada Kawasan 3 Great

Triwulan I-2015(Jakarta: Asisten Deputi Penelitian dan Pengembangan Kebijakan Kepariwisataan,

2015). 16

Dr. M. Iqbal Alamsjah, MA, Paparan Kementrian Pariwisata RI untuk KIDi ke-6 2016

(Yogyakarta: Kepala Biro Hukum dan Komuniasi Publik Kementrian Pariwisata RI, 2016), p. 49. 17

10 Negara dengan Diaspora Tionghoa terbesar di Dunia, Indonesia Peringkat Pertama!,

tersedia di http://indochinatown.com/jakarta/10-negara-dengan-diaspora-tionghoa-terbesar-di-

dunia-indonesia-peringkat-pertama/2570 diakses tanggal 10 Desember 2017 pukul 15:49. 18

The Tourism Market in China (EUSME Centre, 2015), p. 12, tersedia di

www.ccilc.pt/sites/default/files/eusme_centre_report_-_tourism_market_in_china_update_-

_sept_2015.pdf diakses tanggal 28 Juli 2017 pukul 13:34.

Page 21: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

7

Selain itu, di tahun 2015 ini presiden Joko Widodo melihat adanya

peluang baru kerjasama Indonesia dan Tiongkok dalam bidang investasi,

perdagangan, dan pembangunan infrastruktur.19

Hal ini juga dapat dilihat sebagai

faktor meningkatnya kunjungan wisatawan Tiongkok ke Indonesia dengan

motivasi kunjungan bisnis. Kenyataan tersebut menjadi tantangan baru bagi

Indonesia untuk menarik minat wisatawan Tiongkok ke Indonesia.

Sayangnya meskipun memiliki potensi pariwisata yang besar dan

banyaknya peluang outbound tourism dari Tiongkok Indonesia belum mampu

menarik banyak wisatawan Tiongkok dan menjadikan pariwisatanya sebagai

tujuan utama wisatawan Tiongkok.Wisatawan Tiongkok lebih tertarik

mengunjungi negara-negara lain, seperti yang terlihat dalam grafik:

Grafik 1: Top Destination China Outbound Tourism 2015

Sumber: The Tourism Market in China, 2015.

19

Fokus Perhatian Kunjunagn Jokowi ke Tiongkok (2015), tersedia di http://id.china-

embassy.org/indo/zgyyn/t1252073.htm diakses tanggal 07 Desember 2017 pukul 11:55.

Page 22: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

8

Berdasarkan fakta yang ada, maka Indonesia perlu melakukan serangkaian

upaya yang lebih efektif untuk meningkatkan pariwisatanya di Tiongkok. Apalagi

jika mengingat prilaku wisatawan Tiongkok yang terkenal royal dalam berwisata

yang dapat menjadi sumber devisa bagi Indonesia. Seperti yang dijelaskan dalam

UNWTO highlights 2016, biaya belanja China outbound tourism tahun 2015

mencapai 292.2 miliar USD, dan merupakan yang terbesar diatara outbound

tourism dari negara lain.20

Dalam melakukan upayanya, pemerintah tentu tidak dapat melakukannya

sendiri. Diperlukan kerjasama dan kolaborasi dengan masyarakat, pelaku bisnis,

dan terutama media untuk dapat meningkatkan citra pariwisata Indonesia di

Tiongkok, dan menrik wisatawan Tiongkok untuk lebih banyak mengunjungi

Indonesia di tahun-tahun berikut.

B. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan penjabaran di atas, maka pertanyaan penelitian yang diajukan

dalam penelitian ini adalah: “Apa Upaya Indonesia untuk Meningkatkan

Kunjungan Wisatawan Tiongkok Tahun 2015 melalui Kampanye Wonderful

Indonesia ?”.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Dalam penelitiannya, penulis akan memaparkan beberapa tujuan:

20

United Nations World Tourism Organization, UNWTO Highlights 2016 (2016), p. 6, tersedia di

https://www.e-unwto.org/doi/pdf/10.18111/9789284418145 diakses tanggal 21 Januari 2018 pukul

16:56.

Page 23: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

9

Penelitian ini menjelaskan bagaimana upaya Indonesia -dengan semua

lapisan masyarakat- untuk meningkatkan kunjungan wisatawan Tiongkok

tahun 2015 melalui kampanye „Wonderful Indonesia‟.

Penelitian ini juga memberikan penjelasan mengenai gambaran umum

kampanye „Wonderful Indonesia‟ terkait target, strategi dan pencapaiannya

di tahun 2015, khususnya untuk pasar Tiongkok.

Penelitian ini berusaha menjelaskan bagaimana kampanye „Wonderful

Indonesia‟ sebagai sebuah branding dalam meningkatkan citra positif

Indonesia di Tiongkok tahun 2015.

Selain itu, beberapa manfaat yang bisa diambil dari penelitian ini adalah:

Dapat menjadi bahan referensi untuk mengetahui apa upaya Indonesia

untuk meningkatkan kunjungan wisatawan asal Tiongkok tahun 2015.

Dapat menjadi pengingat dan semangat untuk terus mencintai dan bangga

terhadap kekayaan alam, budaya, dan tradisi Indonesia, khususnya bagi

masyarakat Indonesia itusendiri.

Dapat menjadi pertimbangan pembuat kebijakan dalam merumuskan

kebijakan yang berkaitan dengan pariwisata Indonesia, khususnya

mengenai Tiongkok.

D. TinjauanPustaka

Dalam penelitiannya, penulis menggunakan tiga referensi sebagai tinjauan

pustakanya. Referensi pertama merupakan sebuah jurnal berjudul Diplomasi

Indonesia MelaluiKampanye Wonderful Indonesia

Page 24: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

10

dalamMeningkatkanPariwisata Indonesia di DuniaInternasionalTahun 2010-

2015. Jurnal ini ditulis oleh Gusti Idriasih tahun 2016 dari Universitas Riau.

Penggunaan jurnal ini oleh penulis dilatar belakangi oleh adanya persamaan

interest antara keduanya yang sama-sama mengkaji kampanye „Wonderful

Indonesia‟ sebagai strategi dalam meningkatkan pariwisata Indonesia di luar

negeri.

Dalam penelitiannya, Gusti menjelaskan tentang pentingnya pariwisata

sebagai aset bangsa dan alat diplomasi Indonesia yang layak. Selain itu ia juga

mejelaskan tentang bagaimana peran kampanye „Wonderful Indonesia‟ sebagai

nation branding Indonesia dalam meningkatkan pariwisata Indonesia tahun 2010-

2015. Sepakat dengan Gusti, mengingat besarnya potensi alam yang dimiliki

Indonesia penulis juga menilai bahwa selain budaya pariwisata juga memiliki

peluang yang besar untuk dijadikan alat diplomasi Indonesia dan menjadi salah

satu upaya nation branding Indonesia di mata dunia internasional.

Dalam penelitiannya Gusti menggunakan teori neorealisme untuk menganalisa

upaya diplomasi Indonesia dalam meningkatkan pariwisatanya di dunia

internasional, dengan mengambil negara bangsa sebagai aktor utamanya. Ada

juga teori diplomasi kebudayaan sebagai bagian dari soft diplomacy mengingat

pariwisata merupakan salah satu bagian dari kebudayaan. Yang terakhir jurnal ini

menggunakan konsep multi-track diplomacy untuk menjelaskan upaya diplomasi

Indonesia dalam meningkatkan pariwisatanya di mata dunia internasional.

Page 25: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

11

Sejalan dengan Gusti, dalam penelitiannya penulis juga menggunakan konsep

multi-track diplomacyuntuk menjelaskan upaya Indonesia dalam meningkatkan

kunjungan wisatawan asal Tiongkok ke Indonesia. Perbedaan penggunaan teori

antara penulis dan Gusti terletak pada ketidaaan penggunaan teori neorealisme

dalam penelitian penulis. Hal ini disebabkan karena teori neorealisme, yang

meskipun juga menempatkan non-state actor sebagai aktor penting dalam

hubungan internasional, tidak berada dalam satu garis linear dengan konsep soft

power dan konsep multi-track diplomacy.

Dalam tulisannya, Gusti juga menjelaskan sejarah singkat pariwisata

Indonesia dari zaman penjajahan Belanda hingga sebelum tahun 2011. Penulis

juga dapat menemukan penjelasan mengenai branding yang dilakukan Indonesia

dalam sektor pariwisata mulai dari „Visit Indonesia Year‟ dan „Visit Museum

Year‟ di zaman pemerintahan orde baru hingga „Wonderful Indonesia‟ yang

diluncurkan tahun 2011. Penjelasan Gusti dalam jurnalnya tentu saja melengkapi

data-data yang dibutuhkan penulis dalam tulisannya.

Penjelasan mengenai gambaran umum „Wonderful Indonesia‟ tahun 2011-

2015 juga dapat penulis temukan dalam tulisan Gusti. Penjelasannya mencangkup

target dan strategi pemerintah melalui kampanye „Wonderful Indonesia‟, logo,

pasar, destinasi utama„Wonderful Indonesia‟, pencapaian pariwisata, country

branding, serta peningkatan devisa Indonesia dari sektor pariwisata melalui

kampanye „Wonderful Indonesia‟.

Page 26: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

12

Perbedaan mendasar yang ada antara jurnal tulisan Gusti dan penelitian yang

penulis lakukan dapat dilihat dari judul kedua tulisan. Jika Gusti menjelaskan

upaya diplomasi Indonesia dalam meningkatkan pariwisatanya di dunia

internasional penulis hanya fokus pada peningkatan pariwisata Indonesia di

Tiongkok. Rentan waktu yang ditentukan oleh keduanya pun berbeda, Gusti

mengambil rentan waktu empat tahun (2011-2015) dan penulis mengambil rentan

waktu hanya di tahun 2015. Dapat disimpulkan bahwa penelitian yang dilakukan

penulis lebih spesifik jika dibandingkan dengan tulisan Gusti.

Referensi kedua merupakan jurnal karangan Aripin dari Universitas

Mulawarman. Jurnal dengan judul Upaya Indonesia dalam Meningkatkan Jumlah

Kunjungan Wisatawan China Tahun 2010-2015 ini ditulis pada 2015 lalu.

Menurut Aripin besarnya kekayaan alam yang dimiliki Indonesia, harga

wisata yang relatif murah, dan adanya duta wisata dari tiap-tiap daerah menjadi

modal utama Indonesia dalam meningkatkan pariwisatanya. Meskipun sepakat

dengan Aripin penulis juga meyakini bahwa akulturasi budaya Indonesia dengan

budaya beberapa negara seperti Belanda, Tiongkok, India, dan Arab yang dibawa

sejak sebelum masa penjajahan turut memperkaya budaya Indonesia dan juga

menjadi salah satu daya tarik wisata.

Dalam tulisannya Aripin mengemukakan alasannya memilih China sebagai

objek penelitiannya. Baginya pertumbuhan ekonomi China yang pesat yang

menjadikan wisatawan China sebagai wisatawan yang royal, besarnya populasi

Page 27: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

13

masyarakat China, dan ketertarikan wisatawan China pada Bali menjadi alasannya

untuk meneliti upaya Indonesia dalam meningkatkan kunjungan wisatawan China.

Hampir sama dengan Aripin, penulis juga melihat adanya potensi China

outbound tourism yang besar, perilaku wisatawan China yang royal dan potensi

wisata yang besar yang dimiliki Indonesia sebagai hal yang menarik yang

mendorong penulis untuk meneliti bagaimana upaya Indonesia untuk dapat

menarik wisatawan China dan meningkatkan perekonomian Indonesia dari sektor

pariwisata. Karena seperti yang kita ketahui bersama bahwa saat ini pariwisata

menjadi penyumbang devisa negara yang potensial.

Perbedaan mendasar antara tulisan Aripin dan penulis adalah adanya

penggunaan konsep „Wonderful Indonesia‟ sebagai fokus utama upaya Indonesia

untuk meningkatkan kunjungan wisatawan asal Tiongkok ke Indonesia dalam

tulisan penulis. Penulis juga hanya melakukan penelitian untuk tahun 2015

bukan untuk tahun 2010-2015 seperti yang ada dalam tulisan Aripin.

Untuk penggunaan teori meskipun terdapat persamaan penggunaan teori

multi-track diplomacydalam kedua tulisan, kedunya tetap memiliki perbedaan

penggunaan teori. Perbedaan yang ada terletak pada penggunaan teori soft power

oleh penulis dan penggunaan konsep pariwisata oleh Aripin. Dalam penulisannya

Aripin juga tidak menyebutkan adanya peranan penting nation branding

dalam peningkatan pariwisata, berbeda dengan pemikiran penulis yang

menganggap bahwa nation branding merupakan faktor penting meningkatnya

kunjungan wisatawan Tiongkok ke Indonesia.

Page 28: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

14

Meskipun begitu baik penulis ataupun Aripin keduanya sama-sama

menekankan pentingnya promosi dalam upaya meningkatkan citra pariwisata

Indonesia dan kunjungan wisatawan asal Tiongkok ke Indonesia. Menurut Aripin

dan penulis adanya promosi wisata yang baik dapat menarik minat bahkan

kecintaan masyarakat Tiongkok terhadap alam dan budaya Indonesia.

Meskipun terdapat beberapa perbedaan mendasar antara tulisan Aripin dan

penulis, namun jurnal karangan Aripin tetap membantu penulis dengan

membeberkan beberapa fakta tentang bagaimana upaya Indonesia untuk menarik

wisatawan Tiongkok ke Indonesia. Upaya-upaya tersebut merupakan kolaborasi

antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Tiongkok, serta pemerintah

Indonesia dengan pelaku bisnis, masyarakat, dan media. Hal ini semakin

menguatkan asumsi bahwa pariwisata dapat menjadi alat diplomasi yang baik bagi

Indonesia.

Referensi ketiga merupakan jurnal terbitan Donghua University tahun

2016. Jurnal ini berjudul „Analisis Perilaku Wisatawan Tiongkok di Luar Negeri:

Sebuah Studi Literatur‟, yang ditulis oleh Supriadi Purwanto dan Wang Ling.

Penggunaan jurnal ini sebagai salah satu tinjauan pustaka penulis

disebabkan oleh adanya persamaan persepsi antara Supriadi, Wang, dan penulis.

Ketiganya sama-sama sepakat bahwa saat ini sektor pariwisata merupakan sektor

penting penyumbang devisa negara. Keduanya juga sepakat menganggap

Tiongkok sebagai pasar potensial bagi pariwisata Indonesia. Hal ini didasarkan

Page 29: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

15

pada banyaknya jumlah China outbound tourism dan gaya hidup

masyarakatnya yang terbiasa melakukan wisata.

Sesuai dengan tujuan yang dikemukakan, jurnal ini bertujuan untuk dapat

menjadi pertimbangan bagi pembuat kebijakan dan pengembang pariwisata untuk

dapat berinovasi dalam menarik China outbound tourism ke pasar pariwisata

Indonesia. Berawal dari memahami perilaku wisatawan Tiongkok seperti yang

dipaparkan dalam jurnal ini, penulis menjadi tertarik untuk meneliti lebih jauh apa

saja upaya Indonesia dalam menarik wisatawan asal Tiongkok ke dalam pasar

pariwisatanya.

Jurnal ini menjelaskan pentingnya menganalisis perilaku wisatawan

Tiongkok. Dimana perilaku yang ada dapat menjadi acuan bagi Indonesia untuk

menjadikan pariwisata Indonesia sesuai dengan harapan masyarakat Tiongkok.

Dalam hal ini wisatawan Tiongkok lebih menyukai destinasi wisata yang aman,

nyaman, dan bertarif terjangkau. Wisatawan Tiongkok juga mengapresiasi tour

guide yang mampu berbahasa Mandarin, sehingga dapat memudahkan perjalanan

wisata mereka.

Dari jurnal ini penulis dapat mengambil kesimpulan mengenai hal-hal

yang dapat dilakukan Indonesia untuk menarik wisatawan Tiongkok. Indonesia

perlu meningkatkan promosi pariwisatanya, terutama dengan melancarkan dan

memperbarui konten pariwisata di website resmi dan media sosial, serta

meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang mampu berbahasa Mandarin.

Upaya ini dilakukan dengan mengingat tingginya ketergantungan wisatwan

Page 30: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

16

Tiongkok terhadap internet dalam berwisata, dan banyaknya jumlah wisatawan

Tiongkok yang melakukan perjalanan individu.

Dalam urusan belanja, wisatawan Tiongkok yang juga terkenal sebagai

wisatawan yang royal cenderung membeli barang-barang elektronik dan barang-

barang ber-merk di toko-toko yang sudah direkomendasikan oleh kerabatnya.

Untuk itu bagi Indonesia perlu untuk dapat meningkatkan kualitas produksi

barangnya dan menyesusaikan dengan permintaan pasar. Hal ini menjadi sangat

penting karena menurut Supriadi dan Wang biaya belanja wisatawan dapat

meningkatkan pemasukan negara baik di level mikro ataupun makro.

E. Kerangka Pemikiran

Dalam penelitiannya, penulis menganggap penggunaan konsep soft power

dan multi-track diplomacy sebagai konsep yang relevan dalam menjelaskan

diplomasi Indonesia dalam upaya peningkatan kunjungan wisatawan Tiongkok

melalui Kampanye „Wonderful Indonesia‟ Tahun 2015.

1. Soft Power

Dalam hubungan internasional, kepemilikan power oleh aktor hubungan

internasional merupakan sebuah kekuatan untuk mempengaruhi aktor lain agar

melakukan apa yang diinginkannya.21

Dalam hal ini powermerupakan alat untuk

mencapai sebuah kepentingan. Dahulu power identik dengan kekuatan militer,

dimana penggunaannya dalam hubungan internasional disebut dengan istilah

21

Joseph S. Nye, Jr, Soft Power (Camegie Endowment for Internasional Peace, Foreign Policy, No.

80Twentieth Anniversary, 1990), p. 154.

Page 31: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

17

hard power. Namun saat ini, seiring dengan perubahan isu dan fenomena

internasional power tidak lagi identik dengan kekuatan militer.

Pergeseran makna power diiringi oleh peralihan isu-isu dalam hubungan

internasional, dan peralihan upaya diplomasi menjadi lebih soft (negosiasi) . Isu-

isu dalam hubungan internasional yang awalnya hanya mengcangkup tentang

perang dan perdamaian berkembang menjadi isu yang semakin kompleks seperti

lingkungan, HAM, budaya, dan pariwisata.

Berbeda dengan hard power yang menggunakan kekuatan militer, ancaman,

dan sanksi ekonomi dalam upaya pencapaian kepentingannya, soft power lebih

menekankan pada penggunaan cara-cara yang lebih halus seperti negosiasi dengan

budaya, pariwisata, dll sebagai instrumennya. Soft power pertama kali

diperkenalkan oleh Joseph Nye pada 1990. Bagi Nye, soft power merupakan

upaya untuk menarik aktor lain untuk melakukan yang kita inginkan tanpa adanya

paksaan.22

Penggunaan hard power oleh aktor hubungan internasional merupakan

tindakan meminta -dengan paksaan- pada aktor lain untuk melakukan apa yang

diinginkannya, sedangkan penggunaan soft power merupakan tindakan untuk

mempengaruhi aktor lain dan membuatnya menyetujui serta menginginkan apa

yang kita inginkan. Penggunaan soft power juga membutuhkan adanya pengaturan

strategi yang tepat yang nantinya memberikan preferensi pada aktor lain.23

Dari

22

Ernest J. Wilson, Hard Power, Smart Power, Smart Power (Sagepub: The ANNALS of the

American Academy of Political and Social Science, 2008), p. 14. 23

Joseph S. Nye, Jr, Soft Power (Camegie Endowment for Internasional Peace, Foreign Policy, No.

80 Twentieth Anniversary, 1990), p. 166-168.

Page 32: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

18

penjelasan tersebut maka dapat dilihat bahwa pengaruh soft power dinilai lebih

kuat dibandingkan dengan hard power.

Soft power yang lekat dengan budaya dan ideologi merupakan sesuatu yang

sulit dipahami, dan sulit diukur. Soft power bagi negara-negara superpower

merupakan pelengkap kapabilitas hard power yang dimilikinya, sedangkan bagi

negara-negara lemah kepemilikan soft power dapat menambal kekurangan hard

power-nya. Soft power bagi banyak negara juga digunakan untuk merekonstrusi

identitas nasional bangsanya.24

Kapabilitas soft power sebuah negara berasal dari adanya kapasitas budaya,

ilmu pengetahuan, tekhnologi, kemampuan membangun komunikasi yang efektif

dan efisien, serta kerjasama.25

Hal ini menjadikan soft power terkoneksi dengan

akses-akses politik. Dimana saat ini kebijakan luar negeri sebuah negara sedikit

banyaknya dipengaruhi oleh adanya pertimbangan hal-hal tersebut.26

Dalam mencapai tujuan nasional dengan motivasi peningkatan ekonomi, saat

ini banyak negara-negara yang telah meninggalkan penggunaan hard power.

Penggunaan hard power dalam mencapai tujuan ekonomi dianggap terlalu mahal

dan justru beresiko melemahkan perekonomian negara tersebut.27

Maka jelas

bahwa pengembangan sektor pariwisata merupakan instrumen yang sah untuk

24

Sook Jong Lee and Jan Melissen, Public Diplomacy and Soft Power in East Asia (New York:

Palgrave Macmillan, 2011), p. 1-12. 25

Joseph S. Nye, Jr, Soft Power (Camegie Endowment for Internasional Peace, Foreign Policy, No.

80 Twentieth Anniversary, 1990), p. 163. 26

Ernest J. Wilson, Hard Power, Smart Power, Smart Power (Sagepub: The ANNALS of the

American Academy of Political and Social Science, 2008), p. 14. 27

Joseph S. Nye, Jr, Soft Power (Camegie Endowment for Internasional Peace, Foreign Policy, No.

80 Twentieth Anniversary, 1990), p. 159-160.

Page 33: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

19

dapat meningkatkan perekonomian Indonesia. Pengembangan sektor pariwisata

ini tentunya juga didukung dengan perbaikan sarana dan transportasi serta

dengan adanya branding yang dapat menarik minat masyarakat internasional.

Banyak negara yang telah sukses memperoleh keuntungan politik dan

ekonomi melalui penggunaan soft power. Contohnya Jepang, yang

memberdayakan soft power-nya pertama kali di Asia untuk memperoleh

keuntungan ekonomi, hal ini dilakukan Jepang mengingat kapasitasnya yang

terbatas untuk menggunakan kekuatan militer. Contoh lainnya Korea Selatan yang

mampu meningkatkan devisa negara melalui promosi budaya K-Pop.28

Merujuk pada Jepang dan Korea Selatan, meskipun dengan instrumen yang

sedikit berbeda, maka selayaknya pariwisata Indonesia mampu menciptakan

nation branding yang kemudian memuluskan upaya pencapaian tujuan nasional

Indonesia. Apalagi jika mengingat potensi pariwisata yang dimiliki Indonesia dan

kelemahan militer Indonesia saat ini.

2. Multi-Track Diplomacy

Diplomasi menurut H. Agus Salim seperti yang dijelaskan oleh Drs. Aiyub

Mohsin, MA, MM dalam bukunya yang berjudul “Diplomasi” merupakan sebuah

cara untuk mencapai tujuan nasional sebuah negara yang sebelumnya sudah

terangkum dalam bentuk kebijakan luar negeri.29

Dalam diplomasi modern tugas

diplomasi tidak hanya menjangkau aspek politik, namun juga melebar ke berbagai

28

Sook Jong Lee and Jan Melissen, Public Diplomacy and Soft Power in East Asia (New York:

Palgrave Macmillan, 2011), p. 12. 29

Aiyub Mohsin,Diplomasi (Jakarta, 2010), p.6.

Page 34: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

20

aspek, termasuk ekonomi. Dalam diplomasi modern, peran media massa dan

individu juga tidak dapat disepelekan, mengingat cangkupannya yang semakin

luas,30

dan multi-track diplomacy merupakan bagian dari diplomasi modern.

Multi Track-Diplomacy juga merupakan diplomasi terbuka.Diplomasi tebuka

ditandai dengan tidak adanya perjanjian, kerjasama, ataupun negosiasi yang

dilakukan secara sembunyi-sembunyi, dan tidak adanya perubahan kesepekatan

yang dilakukan dengan rahasia setelahnya.31

Hal inilah yang membuat diplomasi

terbuka lebih efektif digunakan saat ini, karena dengan adanya keterbukaan para

diplomat dapat meminimalisir rasa curiga yang bisa saja timbul dalam proses

diplomasi.

Multi-track diplomacy merupakan diplomasi yang terdiri dari gabungan first-

track dan second-track diplomacy yang juga bertujuan untuk menciptakan

keamanan dan perdamaian dunia. First-track diplomacy merupakan upaya

negosiasi yang dijalankan oleh pemerintah, sedangkan second-track diplomacy

merupakan upaya negosiasi yang dijalankan oleh aktor-aktor lain selain

pemerintah yang perannya juga tidak dapat disepelekan. Menurut Joseph

Montville, second-track diplomacy berperan penting untuk memberikan atau

menyampaikan hal-hal penting yang tidak dapat dijangkau oleh

pemerintah.32

30

R.P. Barston, Modern Diplomacy (New York: Longman Inc, 1988), p. 3-4. 31

S. L Roy, Diplomasi (Jakarta: CV Rajawali, 1991), p. 79. 32

Robert Chrismas,Multi-Track Diplomacy and Canada‟s Indigenous People (Canadiaan

Mennonote University, Vol. 44/45, No. 2/1, 2012/2013), p. 14.

Page 35: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

21

Adanya penggabungan antara track one dan track two dalam proses diplomasi

mengindikasikan bahwa multi-track diplomacy dalam prosesnya melibatkan

banyak pihak dan dijalankan dari berbagai arah meskipun tetap dalam satu

tujuan.33

Seperti dalam penelitian kali ini meskipun melibatkan banyak aktor

dalam proses pelaksanaannya, tetap ada persamaan tujuan yang ingin dicapai,

yaitu untuk meningkatkan kunjungan wisatawan Tiongkok ke Indonesia melalui

kampanye „Wonderful Indonesia‟.

Multi-track diplomacy melibatkan sembilan track dalam menjalankan

diplomasinya, yaitu:

1. Track one, Government.Diplomasi yang dijalankan oleh track one ini

seringkali gagal dalam misinya karena pelaksanaannya tidak secara

langsung dengan bertatap muka dengan pihak terkait.

2. Track two, non-government/profesional. Menjalankan fungsi diplomasinya

melalui cara menganalisa, mencegah, dan menyelesaikan konflik-konflik

internasional dengan non-state actors.

3. Track three, Bussiness. Fokus pada kegiatan diplomasi yang dapat

memberikan produksi dan menghasilkan keuntungan, selain itu juga dapat

mendukung pihak-pihak lainnya dalam menjalankan fungsi

diplomasinya.Track three ini juga dapat memberikan informasi dan

membangun kemitraaninformal dalam menjalankan fungsi diplomasinya.

4. Track four, Private Citizen. Dalam hal ini tiap individu ikut terlibat atau

ikut berpartisipasi dalam upaya diplomasi, hal ini biasanya lebih mudah

33

Tersedia di http://imtd.org/multi-track-diplomacydiakses tanggal 16 Januari 2017 pukul 10:49.

Page 36: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

22

diterima karena dilakukan antar masyarakat sebuah negara ke masyarakat

negara lain dan tidak banyak menimbulkan kecurigaan.

5. Track five, Research, training,and education. Merupakan jalur diplomasi

yang membawa kesuksesan misinya melalui pengajaran berdasarkan data-

data yang konkrit hasil observasi.

6. Track six, Activism. Dijalankan melalui pemberian advokasi dalam hal

pencapaian dan penjagaan perdamaian, dimana individu dapat membuat

perubahan bahkan menggerakkan massa yang nantinya akan

mempengaruhi pemerintah dalam pengambilan keputusannya.

7. Track seven, Religion. Meskipun perannya terlihat sangat samar namun

fanatisme agama yang seringkali ada mampu mengubah stigma

masyarakat dan pemerintah sebuah negara dalam mengambil keputusan.

8. Track eight, Funding. Diplomasi ini biasanya dilakukan oleh kelompok-

kelompok pemilik dana untuk mendanai aktivitas jalur lain dalam

menjalankan fungsi diplomasinya.

9. Track nine, Communication and media.Seperti yang kita tahu bahwa

kekuatan komunikasi dan media mempunyai peranan yang sangat kuat

dalam pemberian informasi dan pemahaman kepada negara dan

masyarakat negara lainnya, hal ini dikarenakan komunikasi dan media

mampu menembus semua lapisan masyarakat dan merupakan sarana

paling dekat dalam pemberian informasi.34

34

John W.McDonald, Multi-Track Diolomacy: A Positive Approach to Peace (Institute for Multi-

Track Diplomacy, Occasional Paper No: 22, 2014).

Page 37: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

23

Adanya koordinasi dan kerjasama yang baik antar aktor merupakan kunci dari

keberhasilan diplomasi, ini dikarenakan adanya hubungan saling ketergantungan

yang kuat antar tiap-tiap aktor. Contohnya saja antara pemerintah (track one) dan

masyarakat (track four) dimana pemerintah tidak akan dapat mengeluarkan

kebijakan yang efektif tanpa memperdulikan opini masyarakat. Atau antara para

pakar, akademisi (track five) dan pemerintah (track one) dimana pendapat para

ahli dan akademisi tidak akan ada gunanya tanpa kerjasama dengan pemerintah

yang membuat kebijakan dan mengimplementasikannya.35

Demi meningkatkan kunjungan wisatawan asal Tiongkok ke Indonesia

melalui „Wonderful Indonesia‟ tahun 2015 juga dibutuhkan peranan seluruh

stackholder untuk bekerja sama dengan pemerintah. Dalam hal ini peneliti

menyoroti adanya kolaborasi yang efektif antara pemerintah Indonesia dengan

pemerintah Tiongkok, pemerintah Indonesia dengan masyarakat, dan pemerintah

Indonesia dengan media.

F. Metodologi Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian sosial, untuk itu teknik analisa data secara

kualitatif dianggap lebih relevan untuk digunakan. Penelitian kualitatif berusaha

mengkonstruksi dan memahami realita sosial yang ada dengan memperhatikan

proses, dan peristiwa yang ada secara mendetail. Adanya keterlibatan peneliti

35

Robert Chrismas, Multi-Track Diplomacy and Canada‟s Indigenous People (Canadian

Mennonote University, Vol. 44/45, No. 2/1, 2012/2013), p. 22.

Page 38: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

24

dalam penelitian kualitatifnya serta terbatasnya subjek dalam jumlah yang sedikit

menjadikan penelitian kualitatif biasanya berkaitan dengan analisa tematik.36

Selain adanya penggunaan metode penelitian kualitatif, penelitian ini juga

merupakan penelitian yang deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Hal ini

dimaksudkan untuk mengeksplorasi dan mengklarifikasi suatu fenomena sosial

yang terjadi dengan cara mendeskripsikan variabel-variabel yang berkaitan

dengan masalah yang dianalisa.37

Sedangkan pendekatan studi kasus ini merupakan bentuk pendekatan yang

dilakukan secara intensif, mendalam, dan komprehensif. Dilakukan dengan cara

meneliti variabel-variabel terkait serta dengan meneliti hubungan antar variabel-

variabel yang memungkinkan adanya penjelasan secara rinci. Pendekatan studi

kasus ini bisa saja dilakukan dengan menganalisa individu, kelompok, ataupun

negara,38

namun dalam penelitian ini pendekatan studi kasus dilakukan dengan

menganalisa negara.

Deskriptif dalam penelitian ini dimaksudkan dengan menganalisa upaya

Indonesia dengan kampanye „Wonderful Indonesia‟ yang dalam penelitian ini

merupakan variabel “x”, adapun peningkatan kunjungan wisatawan Tiongkok ke

Indonesia dalam hal ini merupakan variabel “y”. Sedangkan pendekatan studi

kasus yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penelitian mengenai variabel-

variabel terkait.

36

Gumilar R. Somantri, Memahami Metode Kualitatif(Universitas Indonesia, Vol. 9. No. 2, 2005),

tersedia dihttp://journal.ui.ac.id/index.php/humanities/article/viewFile/122/118 diakses tanggal

07Juni 2016 pukul 11:42. 37

Sanapiah Faisal, Format-Format Penelitian Sosial (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), p. 20. 38

Sanapiah Faisal, Format-Format Penelitian Sosial (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), p. 22.

Page 39: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

25

Pengumpulan data ini bertujuan untuk memperoleh sumber-sumber yang

relevan dalam penelitian.39

Dalam pengumpulan datanya, penelitian ini

menggunakan metode pengambilan data studi pustaka dan wawancara. Dimana

dengan adanya wawancara analisa upaya Indonesia dalam meningkatkan

kunjungan wisatawan Tiongkok ke Indonesia melalui kampanye „Wonderful

Indonesia‟ dapat dilakukan secara lebih mendalam.

Sedangkan untuk sumber data penelitian penulis mengambil data yang

bersumber dari primary sources dan secondary sources. Primary sources

merupakan sumber data yang berasal dari wawancara yang telah dilakukan

penulis sebelumnya. Sedangkan secondary sources merupakan sumber data yang

berasal dari laporan instansi, jurnal, artikel, skripsi, thesis, buku, dan media

massa.40

G. Sistematika Penulisan

Penelitian ini, akan di bagi menjadi lima bab. Bab satuakan memaparkan

mengenai latar belakang masalah beserta permasalahannya. Kemudian ada juga

tinjauan pustaka, kerangka teoritis, metode penelitian, dan sistematika penulisan

penelitian.

Bab duaakan menjelaskan mengenai gambaran umum pariwisata Indonesia

secara singkat dan kampanye „Wonderful Indonesia‟. Disini akan dijelaskan

sejarah pembentukan dan perkembangan „Wonderful Indonesia‟ dalam upaya

39

Farid Al Ghofari, Analisis Tingkat Pengangguran di Indonesia (Semarang, 2010), p. 73, tersedia

di http://eprints.undip.ac.id/26483/1/Skripsi.pdfdiakses tanggal 07Juni 2016 pukul 00:40. 40

Sanapiah Faisal, Format-Format Penelitian Sosial (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), p. 53.

Page 40: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

26

meningkatkan pariwisata Indonesia. Pemaparan mengenai strategi dan target

„Wonderful Indonesia‟ dalam upaya menarik wisatawan. Dalam bab ini juga

akan dijelaskan mengenai pembentukan dan makna logo serta pencapaian dan

kontribusi kampanye „Wonderful Indonesia‟ bagi Indonesia.

Kemudian, pada bab tiga penulis akanmemaparkan mengenai minat,

perilaku, dan karakteristik wisatawan Tiongkok dalam berwisata. Baik itu dalam

konsumsi, perolehan informasi pariwisata, ataupun tujuan dan pemilihan

berwisata. Selain itu ada juga penjelasan mengenai China outbound tourism. Bagi

penulis penjelasan mengenai hal ini secara tidak langsung dapat memberikan

gambaran dan menjadi acuan dalam menyusun strategi pemasaran pariwisata

Indonesia di Tiongkok.

Pada bab empat, penulis akan menganalisa tiap-tiap variabel dan keterkaitan

antar satu sama lainnya dengan menggunakan teori yang relevan. Analisis yang

dimaksud dalam hal ini adalah adanya upaya Indonesia untuk menigkatkan

kunjungan wisatawan Tiongkok tahun 2015 melalui kampanye „Wonderful

Indonesia‟berdasarkan konsep soft power dan multi-track diplomacy yang

dilakukan oleh pemerintah hingga masyarakat. Namun disini penilis hanya akan

menjelaskan mengenai peran pemerintah, masyarakat, dan media dalam upaya

meningkatkan kunjungan wisatawan asal Tiongkok ke Indonesia.

Terakhir bab lima. Bab lima berisi penutup yang berupa kesimpulan dan

saran. Dalam hal ini kesimpulan penelitian dirumuskan dari keseluruhan bab satu

hingga bab empat, dan sudah menjawab pertanyaan penelitian yang diajukan di

Page 41: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

27

awal penelitian. Saran yang ada pun diharapkan dapat menjadi pertimbangan

dalam merancang strategi pariwisata untuk menarik minat masyarakat dunia,

khususnya Tiongkok untuk berkunjung ke Indonesia.

Page 42: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

28

BAB II

GAMBARAN UMUM PARIWISATA INDONESIA DAN KONSEP

„WONDERFUL INDONESIA‟

A. Gambaran Umum Pariwisata Indonesia

A.1. Perkembangan Pariwisata Indonesia Hingga Tahun 2014.

Indonesia dengan kekayaan alam dan budayanya sejak dulu memang

sudah diminati banyak wisatawan dunia. Perkembangan pariwisata Indonesia

sejak dulu mengalami dinamika yang fluktuatif. Meskipun belum mampu menjadi

primadona di kawasan Asia Pasifik, pariwisata Indonesia bahkan sudah populer

sejak masa penjajahan Belanda, yang tentunya dipromosikan dan digerakkan oleh

pemerintahan Hindia Belanda saat itu.

Pada era penjajahan Belanda pariwisata Indonesia awalnya tidak hanya

terpusat pada Bali, destinasi pariwisata Indonesia tersebar di berbagai daerah.

Destinasi pariwisata Indonesia di Jawa Barat terfokus di Bandung, Bogor,

Sindanglaya, Sukabumi, dan Cirebon. Destinasi pariwisata di Jawa tengah

terfokus di Kaliurang dan Gunung Merapi. Destinasi pariwisata di Jawa Timur

terfokus di Malang. Di Sumatera terfokus di Bukit Tinggi, dan Pematang Siantar.

Di Sulawesi terfokus di daerah Rurukan, dan Malino.41

41

Rimsky K. Judisseno, Destination Strategies in Tourist Development in Indonesia, 1945–2014:

Problems of Bali Centredness(thesis), Victoria University: Collage of Arts Victoria University

2015, p. 59.

Page 43: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

29

Pengembangan Bali sebagai destinasi pariwisata Indonesia baru dimulai

sejak tahun 1920-an, dan langsung menjadi primadona pariwisata Indonesia di

mata internasional.42

Pemerintah Hindia Belanda saat itu bahkan membentuk

badan pariwisata sendiri yang disebut dengan Vereeniging Toeristen Verkeeruntuk

mengembangkan sektor pariwisata secara lebih koordinatif dan memperoleh

keuntungan darinya.43

Baiknya di era penjajahan Belanda aksesibilitas pariwisata Indonesia

justru lebih memadai dibanding masa-masa awal kemerdekaan Indonesia. Di awal

masa pemerintahan Soekarno pariwisata Indonesia mengalami penurunan dan

mengadapi banyak hambatan terkait situasi politik dan ekonomi nasional yang

saat itu belum stabil.44

Pemerintah kemudian membentuk Hotel National and

Tourism (HONET) sebagai institusi yang menangani pariwisata Indonesia, dan

selanjutnya pariwisata Indonesia semakin berkembang dan ramai.45

Tahun 1955 Indonesia memiliki Yayasan Tourisme Indonesia (YTI) yang

dikelola oleh swasta dan bersifat komersil. Selanjutnya pemerintah membentuk

42

Rimsky K. Judisseno, Destination Strategies in Tourist Development in Indonesia, 1945–2014:

Problems of Bali Centredness(thesis), Victoria University: Collage of Arts Victoria University

2015, p. 60. 43

Gusti Idriasih, Diplomasi Indonesia Melalui Kampanye Wonderful Indonesia dalam

Meningkatkan Paiwisata Indonesia di Dunia Internasional Tahun 2011-2015 (Riau: Universitas

Riau, Vol. 3, No. 1, 2016), p. 3, tersedia di

https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/article/view/9292 diakses tanggal 09 Juli 2017 pukul

11:41. 44

Rimsky K. Judisseno, Destination Strategies in Tourist Development in Indonesia, 1945–2014:

Problems of Bali Centredness(thesis), Victoria University: Collage of Arts Victoria University

2015, p. 63. 45

Gusti Idriasih, Diplomasi Indonesia Melalui Kampanye Wonderful Indonesia dalam

Meningkatkan Paiwisata Indonesia di Dunia Internasional Tahun 2011-2015 (Riau: Universitas

Riau, Vol. 3, No. 1, 2016), p. 3, tersedia di

https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/article/view/9292 diakses tanggal 09 Juli 2017 pukul

11:41.

Page 44: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

30

Dewan Tourisme Indonesia(DTI) pada 1957 yang oleh Dewan Perancang

Nasional(DEPERNAS) dimasukkan sebagai sektor pengembangan perekonomian

negara, dari sinilah dimulai era baru pembangunan pariwisata Indonesia untuk

meningkatkan perekonomian negara. Untuk meningkatkan sumber daya manusia

di bidang parwisata pemerintah juga mendirikan Akademi Perhotelan dan

Akademi Pariwisata pada tahun 1962.46

Di era pemerintahan Soeharto, pemerintah membentuk Lembaga

Pariwisata Negara (LPN) pada tahun 1967. Dua tahun kemudian LPN dibubarkan

dan diserahkan kembali pada pihak swasta, Dewan Pariwisata Indonesia

(DEPARI),47

hal ini disebabkan oleh banyaknya masalah struktural yang ada

dalam LPN. Di masa Orde Baru ini sektor pariwisata masuk dalam rencana

pembangunan jangka panjang, atau yang dikenal dengan Rencana Pembangunan

Lima Tahun (Repelita I – Repelita V).

Pada masa Repelita I pemerintah membuka kantor cabang kepariwisataan

Indonesia di banyak negara, dan membentuk BAPPENAS berdasarkan pada

Instruksi Presiden no. 9 tahun 1969. Pada masa Repelita II pariwisata Indonesia

masih menitik beratkan Bali sebagai destinasi andalannya. Pada masa Repelita III

pariwisata Indonesia mulai berkontribusi terhadap peningkatan devisa negara dan

46

Achmad Rifqi, Dandi Anugera, dan Syifa PF, Pariwisata Indonesia: Sejarah Pembangunan

Kepariwisataan Nasional, Trend Produk dan Pasar, Pemasaran Pariwisata 2015 (Bandung:

Sekolah tinggi Pariwisata, 2015), p. 13-14, tersedia di www.scribd.com diakses tanggal 23

November 2017 pukul 11:14. 47

Achmad Rifqi, Dandi Anugera, dan Syifa PF, Pariwisata Indonesia: Sejarah Pembangunan

Kepariwisataan Nasional, Trend Produk dan Pasar, Pemasaran Pariwisata 2015 (Bandung:

Sekolah tinggi Pariwisata, 2015), p. 16, tersedia di www.scribd.com diakses tanggal 23 November

2017 pukul 11:14.

Page 45: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

31

lapangan pekerjaan baru.48

Tahun 1982 presiden Soeharto bahkan mengesahkan

adanya Rencana Anggaran Pelaksaan Belanja Negara (RAPBN) untuk sektor

pariwisata sebagai sektor penting penghasil devisa negara.49

Di awal masa reformasi pariwisata Indonesia mengalami penurunan yang

drastis. Hal ini dilatar belakangi oleh adanya kisruh politik dalam negeri pasca

tumbangnya Orde Baru dan adanya transisi sistem politik Indonesia menjadi lebih

demokratis,50

maraknya aksi terorisme juga memperburuk citra keamanan dan

pariwisata Indonesia.51

Di tahun 2001 pemerintah juga mengubah nomenklatur

Kementrian Pariwisata dan Kesenian menjadi Kementrian Budaya dan

Pariwisata52

yang tentunya juga berdampak negatif pada perkembangan pariwisata

Indonesia.

Pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono geliat pariwisata

Indonesia mulai bangkit dan stabil sejak tahun 2007.53

Sayangnya di era SBY

48

Esti, Pembangunan Kepariwisataan: Overview, Tantangan, dan Kebijakan Pembangunan ke

Depan (Jakarta: BAPPENAS, Edisi 03, 2013), p. 18-19, tersedia di

http://perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/131031-[_Konten_]-

Pembangunan%20kepariwisataan.pdf diakses tanggal 23 November 2017 pukul 12:08. 49

Bungaran Antonius Simanjuntak, Flores Tanjung, dan Rosramadhana Nasution, Sejarah

Pariwisata: Menuju Perkembangan Pariwisata Indonesia (Jakarta: Yayasan Pustaka Obor

Indonesia, 2017), p. 18-19. Tersedia di https://books.google.co.id diakses tanggal 23 November

2017 pukul 14:01. 50

Rimsky K. Judisseno, Destination Strategies in Tourist Development in Indonesia, 1945–2014:

Problems of Bali Centredness(thesis), Victoria University: Collage of Arts Victoria University

2015, p. 137-139. 51

Esti, Pembangunan Kepariwisataan: Overview, Tantangan, dan Kebijakan Pembangunan ke

Depan (Jakarta: BAPPENAS, Edisi 03, 2013), p. 22, tersedia di

http://perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/131031-[_Konten_]-

Pembangunan%20kepariwisataan.pdf diakses tanggal 23 November 2017 pukul 12:08. 52

Rimsky K. Judisseno, Destination Strategies in Tourist Development in Indonesia, 1945–2014:

Problems of Bali Centredness(thesis), Victoria University: Collage of Arts Victoria University

2015, p. 153. 53

Industri Pariwisata Indonesia, tersedia di https://wwww.indonesia-

investments.com/id/bisnis/industri-sektor/pariwisata/item6051? diakses tanggal 23 November

2017 pukul 14:16.

Page 46: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

32

pengembangan dan promosi pariwisata Indonesia masih terfokus di Bali, presiden

SBY melalui Peraturan Presiden No. 48 Tahun 2004 yang tertuang dalam Master

Plan Percepatan dan Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3EI) bahkan menegaskan

Bali sebagai area destinasi pariwisata berbasis ekonomi.54

Master Plan Percepatan dan Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3EI)

merupakan program oemerintah Indonesia sera oemrintahan SBY yang ditujukan

untuk mempercepat dan memperkuat perekonomian Indonesia yang dilakukan

melalui 6 bidang, salah satunya pariwisata. Sayangnya pembangunan dan

pengembangan pariwisata yang dilakukan melalui program MP3EI masih terpusat

di luar Kawasan Timur Indonesia(KTI),55

sedangkan potensi pariwisata di wilayah

tersebut sangatlah besar.

Baiknya, branding pariwisata sebagai bagian dari promosi pariwisata yang

dimiliki Indonesia mulai dikenal luas sejak masa pemerintahan SBY. Tahun

2008 pemerintah meluncurkan logo brand pariwisata „Visit Indonesia Year‟ yang

kemudian mengalami perubahan menjadi „Wonderful Indonesia‟ di tahun 2010.56

Di masa ini pariwisata Indonesia tiap tahunnya mengalami peningkatan dengan

meningkatnya jumlah wisatawan domestik dan mancanegara yang berkunjung ke

Indonesia.

54

Rimsky K. Judisseno, Destination Strategies in Tourist Development in Indonesia, 1945–2014:

Problems of Bali Centredness(thesis), Victoria University: Collage of Arts Victoria University

2015, p. 158. 55

Kementrian Pariwisata RI, Analisis Kesiapan Destinasi dalam Rangka Pencapaian Target 20

Juta Wisatawan Mancanegara pada Tahun 2019 (Jakarta: 2015), p. 1. 56

Shintya Dewi Lupita Sari, Performansi Branding Wonderful Indonesia dalam Pemasaran

Pariwisata Mancanegara (skripsi), Universitas Gadjah, Mada 2016, p. 38.

Page 47: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

33

Sejak pelantikannya tahun 2014 Joko Widodo memasukkan sektor

pariwisata sebagai salah satu sekor prioritas pembangunan Indonesia, seperti yang

terangkum dalam Nawa Cita kepemimpinan Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Hal ini

menandakan keseriusan pemerintah dalam mengeksplorasi sektor pariwisata

sebagai salah satu sektor penting untuk mensejahterakan kehidupan masyarakat

Indonesia. Apalagi dengan didukung oleh sektor lain seperti infrastruktur, maritim,

energi, dan pangan yang juga terangkum dalam Nawa Cita kepemimpinan Joko

Widodo dan Jusuf Kallatahun 2014-2019.57

A.2. Daya Tarik dan Tantangan Pariwisata Indonesia

Indonesia yang masih tergolong sebagai negara berpendapatan menengah

kebawah faktanya memiliki kekayaan alam dan budaya yang berlimpah. Saat ini,

berdasarkan Peraturan Presiden No. 50 tahun 2011 Indonesia tercatat memiliki 50

destinasi pariwisata nasional, 88 area destinasi pariwisata strategis, dan 222

daerah pembangunan pariwisata nasional.58

UNWTO juga memprediksi bahwa trend pariwisata dunia sejak tahun

2015 akan mengalami pergeseran, dimana negara-negara berkembang, khususnya

yang berada di Asia Pasifik, akan lebih sering dikunjungi dibandingkan dengan

57

Ratna Suranti, Upaya Promosi Potensi Pariwisata Indonesia untuk Meningkatkan Perekonomian

Nasional (Bandung: Asisten Deputi Strategi Pemasaran Pariwisata Mancanegara Deputi Bidang

Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementrian Pariwisata RI, 2016). 58

Rimsky K. Judisseno, Destination Strategies in Tourist Development in Indonesia, 1945–2014:

Problems of Bali Centredness(thesis), Victoria University: Collage of Arts Victoria University

2015, p. 1.

Page 48: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

34

negara-negara maju di Eropa dan Amerika.59

Bagi Indonesia, hal ini tentunya

menjadi peluang untuk meningkatkan pariwisatanya.

Keunggulan lain yang dimiliki pariwisata Indonesia terletak pada daya

saing harga pariwisatanya yang murah, dan sumber daya manusianya yang dapat

diandalkan.60

Selain itu, di mata internasional masyarakat Indonesia dinilai ramah

dan berjiwa seni tinggi, hal ini yang kemudian membuat mereka merasa aman dan

hangat saat mengunjungi Indonesia.

Sayangnya sejak dulu eksplorasi pariwisata Indonesia masih belum

dilakukan secara maksimal. Dalam pembangunannya, minimnya penyediaan

insfrastruktur, dan aksesibilitas terhadap destinasi pariwisata Indonesia yang

hanya terfokus di Jawa dan Bali turut melemahkan sektor pariwisata Indonesia.

Hal ini tentu berdampak pada kunjungan wisatawan asing.61

Bahkan banyak

diantara masyarakat dunia yang tidak mengenal Indonesia namun mengenal Bali.

Kelemahan industri pariwisata Indonesia juga tidak lepas dari sering

adanya perubahan nomenklatur Kementrian Pariwisata. Perubahan nomenklatur

ini tentu juga berpengaruh pada tanggung jawab institusi secara keseluruhan dan

manajemen pembangunan pariwisata secara khusus. Dimana perubahan

59

United Nations World Tourism Organization, UNWTO Tourism Highlights 2014 Edition(2014),

p. 3, tersedia di www.e-unwto.org/doi/pdf diakses tanggal 13 Desember 2017 pukul 13:11. 60

Kementrian Priwisata RI, Rencana Strategis Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata

Tahun 2015-2019 (Jakarta: 2015), p. 18-20. 61

Kementrian Pariwisata RI, Laporan Akuntabilitas Kinerja Kementrian Pariwisata Tahun 2015

(Jakarta: Biro Perencanaan dan Keuangan Sekretariat Kementrian Pariwisata, 2016).

Page 49: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

35

manajemen pembangunan pariwisata lama bisa saja bertentangan dengan

manajemen pembangunan pariwisata baru.62

Dalam pembangunannya, tantangan yang dihadapi pariwisata Indonesia

terletak pada tidak adanya keselarasan mata rantai usaha pariwisata, dan

kurangnya kesadaran masyarakat sekitar atas potensi pariwisata yang dimiliki.63

Dalam pengembangannya, kendala yang dihadapi berupa tidak kondusifnya

lingkungan usaha parwisata yang ada, serta rendahnya nilai, jumlah, dan

pertumbuhan investasi.64

B. Gambaran Umum Konsep „Wonderful Idonesia‟

B.1. Filosofi Konsep dan Logo „Wonderful Indonesia‟

Brandingberasal dari kata brandyang berarti merk. Sedangkan kegiatan untuk

memperkuat dan mempublikasikan merk disebut dengan branding.65

Branding

juga dapat berarti sebagai sebuah tindakan untuk memberikan gambaran tentang

sesuatu yang dilakukan melalui media offline dan online, endorse, serta public

diplomacy.66

62

Rimsky K. Judisseno, Destination Strategies in Tourist Development in Indonesia, 1945–2014:

Problems of Bali Centredness(thesis), Victoria University: Collage of Arts Victoria University

2015, p. 1. 63

Kementrian Pariwisata RI, Laporan Akuntabilitas Kinerja Kementrian Pariwisata Tahun 2015

(Jakarta: Biro Perencanaan dan Keuangan Sekretariat Kementrian Pariwisata, 2016), hl. 1. 64

Kementrian Pariwisata RI, Rencana Strategis Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata

Tahun 2015-2019 (Jakarta: 2015), p. 7. 65

Shintya Dewi Lupita Sari, Performansi Branding Wonderful Indonesia dalam Pemasaran

Pariwisata Mancanegara (skripsi), Universitas Gadjah Mada,2016, p. 37. 66

Koh Buck Song, Brand Singapore: How Nation Branding Built Asia‟s Leading Global City

(Singapore: Marshall Cavendish Bussiness, 2011), p.6.

Page 50: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

36

Dalam mempromosikan pariwisatanya Indonesia memilih nama „Wonderful

Indonesia‟ sebagai branding pariwisata Indonesia untuk pasar internasional dan

„Pesona Indonesia‟ sebagai branding pariwisata Indonesia untuk pasar domestik.67

Selain sebagai sebuah branding pemilihan nama „Wonderful Indonesia‟ dan

„Pesona Indonesia‟ juga dapat dijadikan sebuah citra dan identitas baru bagi

pariwisata Indonesia.

Mengingat pentingnya identitas dalam hubungan internasional, maka tiap

negara perlu memiliki identitas yang membedakannya dengan negara-negara lain,

tak terkecuali Indonesia. Namun nyatanya identitas Indonesia sebagai negara

muslim yang demokratis saja tidak cukup menjadikannya berbeda dengan negara-

negara lain. Diperlukan adanya identitas baru bagi Indonesia sebagai pembeda dan

sebagai nation branding dan sebagai alat diplomasi baru bagi tercapainya tujuan

dan kepentingan nasional Indonesia.

Nation branding dapat dibangun melalui export, foreign direct investment,

dan pariwisata. Saat ini pariwisata dinilai sebagai sektor terbaik dalam upaya

nation branding, untuk itu Indonesia melakukan rebranding dalam bidang

pariwisata. Rebranding dalam bidang pariwisata dilakukan melalui kampanye

„Wonderful Indonesia‟ untuk pasar domestik dan internasional serta „Pesona

Indonesia‟ untuk pasar domestik. Rebranding pariwisata ini diresmikan oleh

67

Ratna Suranti, Upaya Promosi Potensi Pariwisata Indonesia untuk Meningkatkan Perekonomian

Nasional (Bandung: Asisten Deputi Strategi Pemasaran Pariwisata Mancanegara Deputi Bidang

Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara, 2016).

Page 51: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

37

Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia, Arief Yahya pada 17-18 Januari

2011 di Kamboja dalam Forum Menteri Pariwisata ASEAN.68

Untuk menguatkan branding diperlukan sebuah logo dengan filososfi

maknanya sendiri. Branding„Pesona Indonesia‟ digunakan untuk pasar domestik

dengan sasaran wisatawan dalam negeri, sedangkan branding„Wonderful

Indonesia‟ digunakan untuk pasar mancanegara dengan sasaran wisatawan

domestik dan mancanegara. Logo „Wonderful Indonesia‟ diaplikasikan dengan

latar belakang hitam atau putih, dan kadang diaplikasikan dengan latar belakang

warna wonders untuk logo pariwisata atau destinasi tertentu.69

Warna wonders dalam logo „Wonderful Indonesia‟ ini juga termasuk

dalam bagian dari pilar tematik dalam promosi pariwisata Indonesia. Kelima

warna ini merupakan satu kesatuan yang menjadi sistem untuk mengaplikasikan

logo „Wonderful Indonesia‟ dan „Pesona Indonesia‟, dimana setiap destinasi yang

akan dipublikasikan harus menampilkan warna wondersyang ada.70

Kelima warna

ini membawa arti masing-masing untuk ditampilkan sebagai bagian branding:71

Gambar 1: Main Thematic Pilars

68

Tourism Ministry Set to Launch Wonderful Indonesia Campaign, tersedia di

http://amp.kontan.co.id/news/tourism-ministry-set-to-launch-wonderful-indonesia-campaign-1

diakses tanggal 25 Desember 2017 pukul 14:37. 69

I Gde Pitana, Era Baru Promosi Pariwisata Indonesia (Bali: Deputy for International Marketing,

2016). 70

Kementrian Pariwisata RI, Logo Wonderful Indonesia dan Logo Pesona Indoonesia (Jakarta:

2014). 71

Kementrian Pariwisata RI, Buku Panduan Logo (Jakarta: 2014), p. 6.

Page 52: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

38

Sumber:Paparan Ogilvy.72

a. Natural, mengusung tema keindahan alam Indonesia.

b. Cultural, mengusung tema keramahan budaya Indonesia.

c. Sensory, mengusung tema kelezatan kuliner Indonesia.

d. Modern, mengusung tema dinamika kehidupan urban Indonesia.

e. Adventurous, mengusung tema wisata petualangan di Indonesia.

Secara filosofis, penggunaan kata Wonderful dan Pesona ditujukan untuk

memberikan kesan yang luar biasa menakjubkan dari pariwisata Indonesia. Logo

„Wonderful Indonesia‟ dan „Pesona Indonesia‟ ini menggunakan lambang burung

dengan sayap terbentang sebagai konsep dasarnya. Hal ini dikarenakan status

burung sebagai satwa dengan populasi terbesar di Indonesia dan sebagai

perlambang kedamaian dalam hidup. Kepak sayap burung yang melebar memiliki

arti kebebasan dan keterbukaan,73

dalam artian kekayaan pariwisata Indonesia

menjangkau siapapun dan dimanapun.

Penggunaan burung garuda sebagai lambang „Wonderful Indonesia‟ dan

„Pesona Indonesia‟ memiliki lima warna dengan maknanya masing-masing:74

Gambar 2: Philosophy of Colour and Shape

72

Shintya Dewi Lupita Sari, Performansi Branding Wonderful Indonesia dalam Pemasaran

Pariwisata Mancanegara (skripsi), Universitas Gadjah Mada, 2016, p. 43. 73

Kementrian Pariwisata RI, Buku Panduan Logo (Jakarta: 2014), p.2. 74

Kementrian Pariwisata RI, Logo Wondeful Indonesia dan Logo Pesona Indonesia (Jakarta: 2014).

Page 53: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

39

Sumber:Buku Panduan Logo, 2014.

a. Warna hijau bermakna kreativitas, ramah lingkungan, dan keselarasan.

b. Warna ungu bermakna daya imajinasi, iman, dan kesatuan jiwa raga.

c. Warna jingga bermakna inovasi, hasrat perubahan, dan keterbukaan.

d. Warna biru bermakna universalitas, kedamaian, dan konsistensi.

e. Warna magenta bermakna keseimbangan, kepekaan, dan pemikiran

praktis.

B.2. Target dan Aktualisasi Kampanye „Wonderful Indonesia‟

Pariwisata Indonesia secara keseluruhan, di tahun 2015 menargetkan

kunjungan wisatawannya sebanyak 10 juta kunjungan. Tahun 2015 realisasi

kunjungan wisatawan ke Indonesia meningkat sebesar 7,52% menjadi 10.144.913

kunjungan dari 9.435.411 kunjungan di tahun 2014. Dimana kunjungan

wisatawannya dibagi dalam empat caturwulan per satu tahun; caturwulan satu

(Januari-Maret), caturwulan dua (April-Juni), caturwulan tiga (Juli-September),

dan caturwulan empat (Oktober-Desember) atau dua semester; semester pertama

(Januari-Juni), dan semester kedua (Juli-Desember).75

75

Kementrian Pariwisata RI, Analisis Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada Kawasan 3 Great

Triwulan I-2015 (Jakarta: Asisten Deputi Penelitian dan Pengembangan Kebijakan Kepariwisataan,

2015), p. 2-9.

Page 54: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

40

Target kunjungan wisatawan pada semester pertama berjumlah 4,5 juta

kunjungan atau sebesar 45%, dan 5,5 juta kunjungan atau 55% pada semester

kedua. Pada semester kedua Indonesia target jumlah kunjungan wisatwan

Indonesia lebih tinggi dibanding semester pertama. Dimana kunjungan wisatawan

tertinggi diperkirakan akan terjadi pada buan Juni, Agustus, dan Desember. Hal

ini disebabkan oleh adanya bebas visa kunjungan yang mulai efektif berlaku pada

semester kedua.76

Secara keseluruhan performansi kunjungan wisatawan mancangera ke

Indonesia tahun 2015 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2014. Total

kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia tahun 2014 hanya mencapai

9.435.411 kunjungan, sedangkan di tahun 2015 total kunjungan wisatawan

mancanegara ke Indonesia mencapai 10.406.759 kunjungan.77

Januari 2015 kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia mengalami

penurunan dibanding Januari tahun 2014 (723.029 kunjungan dari 753.079) atau

menurun sebesar 3,99%, namun tetap melampaui target yang diproyeksikan

mencapai 700.000 kunjungan. Februari 2015 kunjungan wisatawan mancanegara

ditargetkan mencapai 750.000 kunjungan namun berhasil tembus pada 786.653

kunjungan, atau meningkat sebesar 11,95% dari Februari 2014.78

76

Kementrian Pariwisata RI, Analisis Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada Kawasan 3 Great

Triwulan I-2015 (Jakarta: Asisten Deputi Penelitian dan Pengembangan Kebijakan Kepariwisataan,

2015), p. 3-9. 77

Kementrian Pariwisata RI, Data Kunjungan Wisatawan Mancanegara Tahun 2015, (Jakarta:

2015). 78

Kementrian Pariwisata RI, Analisis Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada Kawasan 3 Great

Triwulan I-2015 (Jakarta: Asisten Deputi Penelitian dan Pengembangan Kebijakan Kepariwisataan,

2015), p. 10-13.

Page 55: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

41

Maret 2015, kunjungan wisatawan mancanegara diproyeksikan mencapai

750.000 kunjungan namun berhasil mencapai 789.596 kunjungan, artinya

meningkat sebesar 3,13% dari Maret 2014 yang hanya mencapai 765.607

kunjungan.79

Di bulan April 2015 Indonesia memproyeksikan kunjungan

wisatawan mancanegaranya sebanyak 725.000 kunjungan yang kemudian berhasil

menembus angka 749.882 kunjungan, meningkat 3,24% dibanding April 2014

yang hanya mencapai 726. 332 kunjungan.80

Mei 2015, Indonesia memproyeksikan kunjungan wisatawan

mancanegaranya sebanyak 775.000 kunjungan yang kemudian berhasil tembus

pada 793.499 kunjungan, hal ini berarti kunjungan wisman pada Mei 2015

menigkat 5,47% persen dibandingkan Mei 2014 yang hanya mencapai 752.363

kunjungan. Pada Juni 2015 kunjungan wisatawan mancanegara diproyeksikan

mencapai 800.000 kunjungan mamun berhasil mencapai 815.148 kunjungan,

dibandinkan dengan Juni 2014 yang mencapai 851.475 kunjungan maka

kunjungan wisman pada Juni 2015 menurun sebanyak 4,27%.81

Juli 2015, Indonesia menargetkan 800.000 kunjungan wisatawan

mancanegara, faktanya Indonesia berhasil menembus hingga 814.233 kunjungan,

angka ini mengindikasikan peningkatan bila dibandingkan dengan Juli 2014 yang

79

Kementrian Pariwisata RI, Analisis Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada Kawasan 3 Great

Triwulan I-2015 (Jakarta: Asisten Deputi Penelitian dan Pengembangan Kebijakan Kepariwisataan,

2015), p. 10-13. 80

Kementrian Pariwisata RI, Analisis Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada Kawasan 3 Great

Triwulan II-2015 (Jakarta: Asisten Deputi Penelitian dan Pengembangan Kebijakan

Kepariwisataan, 2015), p. 10-13. 81

Kementrian Pariwisata RI, Analisis Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada Kawasan 3 Great

Triwulan II-2015 (Jakarta: Asisten Deputi Penelitian dan Pengembangan Kebijakan

Kepariwisataan, 2015), p. 10-13.

Page 56: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

42

hanya tembus pada 777.210 kunjungan atau meningkat sebesar 4,76%. Agustus

2015 kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia mencapai 850.542

kunjungan dari 826.821 kunjungan di tahun sebelumnya, meningkat 2,87%,

sedangkan Indonesia sendiri hanya menargetkan 850.000 kunjungan pada Agustus

2015.82

September 2015, Indonesia memproyeksikan kunjungan wisatawan

mancanegara sebanyak 850.000 kunjungan namun berhasil mencapai 869.179

kunjungan, yang artinya meningkat 9,84% dari September 2014 yang hanya

mencapai 791,296 kunjungan.83

Oktober 2014, total kunjungan wisatawan

mancanegara yang berkunjung ke Indonesia 808.767 kunjungan, kemudian pada

Oktober 2015 total kunjungan wisatawan mancanegara yang berkunjung ke

Indonesia meningkat menjadi 877.798 kunjungan.84

November 2014, total kunjungan wisatawan mancanegara yang

berkunjung ke Indonesia berjumlah 764.461 kunjungan dan pada November

2015 total kunjungan wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia

meningkat menjadi 835.408 kunjungan. Desember 2014, total kunjungan

wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia mencapapai 915.334

82

Kementrian Pariwisata RI, Analisis Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada Kawasan 3 Great

Triwulan III-2015 (Jakarta: Asisten Deputi Penelitian dan Pengembangan Kebijakan

Kepariwisataan, 2015), p. 10-13. 83

Kementrian Pariwisata RI, Analisis Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada Kawasan 3 Great

Triwulan III-2015 (Jakarta: Asisten Deputi Penelitian dan Pengembangan Kebijakan

Kepariwisataan, 2015), p. 10-13. 84

I Gde Pitana, Ringkasan Performansi Wisman (Jakarta: Deputi Bidang Pengembangan

Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementrian Pariwisata RI, 2015), p. 22.

Page 57: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

43

kunjungan dan pada Desember 2015 total kunjungan wisatawan mancanegara

yang berkunjung ke Indonesia meningkat menjadi 986.519 kunjungan.85

Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan asing ke Indonesia di tiap

tahunnya juga dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 1: Realisasi Wisman 2011-2015

2011 2012 2013 2014 2015

Januari 614.328 753.079 785.973

Februari 678.415 702.666 753.079

Maret 725.316 765.607 841.071

April 646.117 726.332 801.873

Mei 700.708 762.363 852.388

Juni 789.594 851.475 872.385

Juli 717.784 777.210 877.584

Agustus 771.009 826. 821 911.704

September 683.584 770.878 791.296 920.128

Oktober 688.341 719.903 808.767 877.798

November 693.867 807.422 746.461 835.408

Desember

860.655 915.334 986.519

Total 7.649.731 8.044.642 8.802.129 9.435.411 10.406.759

Sumber: Ringkasan Performansi Wisman, 2015.

85

I Gde Pitana, Ringkasan Performansi Wisman (Jakarta: Deputi Bidang Pengembangan

Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementrian Pariwisata RI, 2015), p. 22.

Page 58: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

44

Kunjungan wisatawan Tiongkok sendiri pada Januari 2015 mengalami

penurunan sebesar 8,74% (80.842 kunjungan) dibanding Januari tahun lalu

yang mencapai 88.853 kunjungan. Februari 2015 kunjungan wisatawan Tiongkok

meningkat sebesar 41,72% (137.181 kunjungan) dari Februari tahun lalu yang

hanya mencapai 96.794 kunjungan. Maret 2015 kunjungan wisatwan Tiongkok

juga tetap mengalami peningkatan sebesar 14,96% dari Maret 2014 (82.687

kunjungan dari 71.927 kunjungan).86

April 2015, kunjungan wisatawan Tiongkok meningkat sebesar 17,86%

(79.000 kunjungan) dari April sebelumnya yang hanya mencapai 67.030

kunjungan. Mei 2015, kunjungan wisatawan Tiongkok meningkat sebesar 27,39%

(70.803 kunjungan) dari Mei 2014 yang hanya mencapai 55.591 kunjungan. Juni

2015, kunjungan wisatawan Tiongkok meningkat sebesar 26,64% (91.038

kunjungan) dibandingkan Juni 2014 yang hanya mencapai 71.887 kunjungan.87

Juli 2015, kunjungan wisatawan Tiongkok meningkat sebesar 20,60%

(117.139 kunjungan) dari Juli 2014 yang hanya mencapai 97.131 kunjungan.

Agustus 2015, kunjungan wisatawan Tiongkok meningkat sebesar 24,97%

(120.658 kunjungan) dari Agustus 2014 yang hanya mencapai 96.550 kunjungan.

September 2015, kunjungan wisatawan Tiongkok meningkat sebesar 14,58%

86

Kementrian Pariwisata RI, Analisis Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada Kawasan 3 Great

Triwulan I-2015 (Jakarta: Asisten Deputi Penelitian dan Pengembangan Kebijakan Kepariwisataan,

2015), p. 24. 87

Kementrian Pariwisata RI, Analisis Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada Kawasan 3 Great

Triwulan II-2015 (Jakarta: Asisten Deputi Penelitian dan Pengembangan Kebijakan

Kepariwisataan, 2015), p. 23.

Page 59: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

45

(94.549 kunjungan) dari September 2014 yang hanya mencapai 82.519

kunjungan.88

Oktober 2015, kunjungan wisatawan Tiongkok meningkat sebesar 11,13%

menjadi 95.176 kunjungan dari yang hanya mencapai 85.640 kunjungan ppada

Oktober 2014.89

November 2015, kunjungan wisatawan Tiongkok meningkat

sebesar 12,49% menjadi 18.835 kunjungan dari yang hanya berjumlah 70.083 di

November tahun lalu.90

Desember 2015, kunjungan wisatawan Tiongkok

meningkat sebesar 3,89% menjadi 78.446 kunjungan dari yang hanya mencapai

75.506 kunjungan pada Desember tahun lalu.91

Perkembangan jumlah kunjungan

wisatawan Tiongkok ke Indonesia dari tahun 2011-2015 dapat dilihat dalam tabel:

Tabel 2: Kunjungan Wisman Tiongkok ke Indonesia

2011 2012 2013 2014 2015

Januari 34.973 84.703 53.203 88.583 81.969

Februari 52.148 50.262 87.018 96.794 138.439

Maret 34.130 43.542 54.359 71.927 85.126

April 33.252 42.751 54.110 67.030 80.321

Mei 34.746 43.457 52.632 55.581 72.291

Juni 39.437 40.638 62.669 71.887 92.364

Juli 50.873 55.293 71.815 97.131 119.376

Agustus 49.184 52.052 70.006 96.550 122.709

September 43.072 47.652 69.392 82.519 96.278

Oktober 42.274 61.713 58.717 85.640 95.176

November 39.738 48.879 61.763 70.083 78.835

Desember 39.192 47.281 52.237 75.506 78.446

Total 493.019 618.223 747.925 959.235 1.141.320

88

Kementrian Pariwisata RI, Analisis Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada Kawasan 3 Great

Triwulan III-2015 (Jakarta: Asisten Deputi Penelitian dan Pengembangan Kebijakan

Kepariwisataan, 2015), p. 26. 89

Kementrian Pariwisata RI, Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara Menurut Pintu Masuk

dan Kebangsaan Bulan Oktober 2015 (Jakarta: 2015). 90

Kementrian Pariwisata RI, Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara Menurut Pintu Masuk

dan Kebangsaan Bulan November 2015 (Jakarta: 2015). 91

Kementrian Pariwisata RI, Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara Menurut Pintu Masuk

dan Kebangsaan Bulan Desember 2015 (Jakarta: 2015).

Page 60: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

46

Sumber: Ringkasan Performansi Wisman, 2015.

B.3. Strategi Pemasaran Kampanye „Wonderful Indonesia‟

Kesuksesan strategi pemasaran pariwisata Indonesia tidak hanya diukur

melalui besarnya jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia,

tetapi juga diukur melalui keberhasilan branding itu sendiri. Branding„Wonderful

Indonesia‟ menempati peringkat ke-50 dari 141 negara ditahun 2015,naik dari

peringkat ke-70 dari 140 negara di tahun 2013.92

Dalam pemasarannya, penjualan produk alam (nature) dalam pariwisata

Indonesia mencapai 35%, sedangkan penjualan produk budaya (culture) mencapai

60%, dan penjualan produk buatan (man made) mencapai 5%. Penjualan produk

alam mencangkup wisata bahari, ekowisata, dan wisata petualangan. Penjualan

produk budaya mencangkup wisata warisan budaya dan sejarah, wisata belanja

dan kuliner, serta wisata desa dan kota. Penjualan produk buatan mencangkup

wisata MICE (Meeting, Incentive, Convention, dan Exhibition), wisata olahraga,

dan objek wisata terintegrasi.93

Pemerintah Indonesia memiliki marketing framework sendiri dalam

memasarkan pariwisatanya di mancanegara. Marketing framework yang dibangun

ini dibagi berdasarkan destinasi (destination), daerah asal (origin), dan waktu

(time). Pemasaran destinasi dalam waktu yang tepat didukung dengan strategi

92

Ratna Suranti, Upaya Promosi Potensi Pariwisata Indonesia untuk Meningkatkan Perekonomian

Nasional (Bandung: Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara

Kementrian Pariwisata RI, 2016). 93

Ratna Suranti, Upaya Promosi Potensi Pariwisata Indonesia untuk Meningkatkan Perekonomian

Nasional (Bandung: Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara

Kementrian Pariwisata, 2016).

Page 61: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

47

branding, advertising, dan selling (BAS). Dalam hal ini, pemerintah juga

memiliki media strategy yang terdiri dari paid media, owned media, social

media, dan endorse (POSE) untuk memperkuat strategi penjualan pariwisata

Indonesia.94

Gambar 3: Marketing Framework Wisman 2014-2019

Sumber: Era Baru Promosi Pariwisata Indonesia.

Pemasaran pariwisata berdasarkan pendekatan destination, origin, dan

timing (DOT) diimplementasikan dengan cara yang berbeda, yaitu:95

a. Destination. Pendekatan ini didasarkan dengan melihat destinasi-

destinasi pariwisata unggulan yang biasanya diminati banyak

wisatawan. Saat ini pemerintah Indonesia memiliki 14 destinasi

ungguluan dengan tiga fokus destinati yang dibedakan dengan

penggunaan konsep great, yaitu; Great Jakarta, Great Bali, Great

94

Ratna Suranti, Upaya Promosi Potensi Pariwisata Indonesia untuk Meningkatkan Perekonomian

Nasional (Bandung: Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara

Kementrian Pariwisata, 2016). 95

Ratna Suranti, Upaya Promosi Potensi Pariwisata Indonesia untuk Meningkatkan Perekonomian

Nasional (Bandung: Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara

Kementrian Pariwisata, 2016).

Page 62: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

48

Batam, Yogyakarta, Semarang, Solo, Bunaken, Wakatobi, Raja Ampat,

Medan, Lombok, Makassar, Bandung, dan Banyuwangi. Setiap daerah

yang masuk dalam konsep greatjuga mempunyai branding-nya

masing-masing yang berada in-line dengan branding„Wonderful

Indonesia‟secara garis besar.96

b. Origin. Pendekatan ini didasarkan dengan melihat negara asal

wisatawan yang paling banyak berkunjung ke Indonesia. Melalui

pendekatan ini diperoleh lima negara yang menjadi sasaran utama

pemasaran pariwisata Indonesia, yaitu; Singapura, Malaysia, Australia,

Tiongkok, dan Jepang. Berdasarkan pendekatan origin wisatawan

Tiongkok diproyeksikan menjadi wisatawan terbanyak yang

berkunjung ke Indonesia,97

mengingat banyaknya diaspora masyarakat

Tiongkok di Indonesia yang bahkan sudah menjadi warga negara asli

Indonesia.

c. Time. Pendekatan ini didasarkan pada pola musiman pasar.

Berdasarkan pendekatan ini kunjungan wisatawan mancanegara ke

Indonesia menjadi lebih ramai pada semester kedua, atau pada bulan

Juli hingga Desember. Asumsi ini didasarkan pada historis kunjungan

96

Shintya Dewi Lupita Sari, Performansi Branding Wonderful Indonesia dalam Pemasaran

Pariwisata Mancanegara (skripsi), Universitas Gadjah Mada, 2016, p. 29. 97

I Gde Pitana, Era Baru Promosi Pariwisata Indonesia (Bali: Deputy for Internastional Marketing,

2016).

Page 63: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

49

wisman di tahun-tahun sebelumnya dan pemberlakuan bebas visa

kunjungan yang mulai aktif pada dua.98

Pendekatan branding, advertising, dan selling (BAS) yang juga masuk

dalam marketing framework pariwisata Indonesia di mancanegara

diimplementasikan dengan cara:99

a. Branding. Pendekatan branding diimplementasikan melalui placement di

website, media ruang, televisi, media cetak, famtrip, dan festival.

b. Advertising. Pendekatan advertising diimplementasikan melalui palcement

di media cetak, placement dalam event,blocking sale di televisi,

pembuatan bahan promosi, dan kolaborasi dengan pelaku industri

pariwisata. Pendekatan advertising ini memerlukan adanya deregulasi

aksesibilitas yang meliputi perbaikan insfrastruktur darat, laut, dan udara

serta adanya kemudahan lainnya seperti bebas visa kunjungan untuk 90

negara yang diresmikan oleh presiden Joko Widodo pada 18 September

2015 melalui Peraturan Presiden Nomor 104 Tahun 2015.100

c. Selling. Pendekatan selling diimplementasikan melalui tardeshows, sales

mission, fasilitas penjualan paket wisata yang biasanya dilakukan oleh

pelaku industri pariwisata atau biro perjalanan, dan partisipasi pada bursa

pariwisata; ITB Berlin, WTM london, CITM China, dsb. Dalam

98

Kementrian Pariwisata RI, Analisis Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada Kawasan 3 Great

Triwulan I-2015(Jakarta: Asisten Deputi Penelitian dan Pengembangan Kebijakan Kepariwisataan,

2015), p. 3. 99

I Gde Pitana, Era Baru Promosi Pariwisata Indonesia (Bali: Deputy for Internastional Marketing,

2016). 100

169 Negara Resmi Dibebaskan dari Visa untuk Kunjungan ke Indonesia, tersedia di

http://www.imigrasi.go.id/index.php/berita/berita-utama/996-196-negara-resmi-dibebaskan-dari-

visa-untuk-kunjungan-ke-indonesia diakses pada 17 Desember 2017 pukul 12:37.

Page 64: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

50

implementasinya, pendekatan strategi selling juga diimplementasikan

melalui paid media, owned media, social media, dan endorser. Tahun

2015 ini Indonesia menunjuk Philip Kotler (bapak Marketing Dunia)

sebagai brand ambassador„Wonderful Indonesia‟.

B.4. Kontribusi Kampanye „Wonderful Indonesia‟ terhadap Indonesia

Sektor pariwisata saat ini telah menjadi sektor penting bagi banyak negara

untuk meningkatkan pendapatan nasional negaranya, tak terkecuali Indonesia.

Melalui industri pariwisatanya Indonesia bukan hanya dapat meningkatkan devisa

negaranya tetapi juga dapat memperluas peranan sektor privat dalam upaya

peningkatakan perekonomian negara, meningkatkan kualitas insfrastruktur, dan

menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakatnya.101

Namun tingginya potensi pariwisata yang dimiliki Indonesia dan

rendahnya popularitas pariwisata Indonesia jika dibandingkan dengan Malaysia,

Singapura, dan Thailand menjadi semangat baru bagi Indonesia untuk

memperkuat sektor pariwisatanya. Saat ini, pariwisata Indonesia melalui

kampanye „Wonderful Indonesia‟ bertujuan untuk meningkatkan kontribusi

ekonomi kepariwisataan Indonesia, dan meningkatkan daya saing kepariwisataan

Indonesia. Tujuan pariwisata Indonesia yang ada dapat dicapai dengan

101

Rimsky K. Judisseno, Destination Strategies in Tourist Development in Indonesia, 1945–2014:

Problems of Bali Centredness(thesis), Victoria University: Collage of Arts Victoria University

2015), p. 1.

Page 65: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

51

meningkatkan citra kepariwisataan Indonesia, dan menciptakan diversifikasi

destinasi pariwisata.102

Kampanye „Wonderful Indonesia‟ yang telah digalakkan oleh pemerintah

dalam upaya meningkatkan sektor pariwisata Indonesia nyatanya dapat

memberikan identitas baru bagi Indonesia. Adanya wajah baru Indonesia di mata

internasional ini juga turut mendorong tercapainya kepentingan nasional

Indonesia, baik dalam aspek politik maupun ekonomi. Dengan kata lain,

pariwisata merupakan alat diplomasi bagi terwujudnya kepentingan nasional

Indonesia.

Pada era pemerintahan Joko Widodo pariwisata bahkan masuk sebagai

salah satu sektor implementasi Nawa Cita yang secara global dimaksudkan untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Implikasi peningkatan dan

pengembangan sektor pariwisata bagi Indonesia dapat terlihat seperti yang

terangkum dalam tabel berikut:103

102

Kementrian Pariwisata RI, Rencana Strategis Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata

Tahun 2015-2019 (Jakarta: 2015), p. 7. 103

Kementrian Pariwisata RI, Laporan Akuntabilitas Kinerja Kementrian Pariwisata 2015 (Jakarta:

Biro Perencanaan dan Keuangan Sekretariat Kementrian Pariwisata RI, 2016), p. 2-55.

Page 66: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

52

Gambar 4: Pencapaian Makro Ekonomi Sektor pariwisata Indonesia 2015

Sumber:Lakip Kemenpar, 2015.

Jumlah kunjungan wisatawan asing ke Indonesia di tahun 2015 masih

berada jauh dibawah negara-negara pesaing. Seperti Malaysia yang mencapai 23,1

juta kunjungan, Singapura yang mencapai 15,1 juta kunjungan, dan Thailand yang

mencapai 29,8 juta kunjungan. Di tahun 2014 dengan jumlah kunjungan yang

hanya mencapai 9 juta kunjungan, Indonesia baru menyumbang 9% dari total 97,

22 juta kunjungan wisatawan di negara-negara ASEAN, 3% dari total 263 juta

kunjungan wisatawan di Asia Pasifik, dan 0,8% dari total dari total 1.138 juta

kunjungan wisata dunia.104

104

Kementrian Pariwisata RI, Laporan Akuntabilitas Kinerja Kementrian Pariwisata Tahun 2015

(Jakarta: Biro Perencanaan dan Keuangan Sekretarian Kementrian, 2016), p. 26-28.

Page 67: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

53

Gambar 5: Perbandingan Pariwisata Indonesia 2014-2015

Sumber: Laporan Akuntabilitas Kinerja Kementrian Pariwisata.

Secara mikro pencapaian sektor pariwisata Indonesia dapat dilihat dari

meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia

yang mencapai lebih dari 10 juta kunjungan, dan kunjungan wisatawan domestik

yang mencapai 255 kunjungan, serta adanya peningkatan peringkat branding

„Wonderful Indonesia‟ menjadi peringkat ke-50 versi World Economic Forum

(WEF).105

Adanya peningkatan pencapaian oleh sektor pariwisata ini

mengindikasikan suksesnya pembangunan citra positif Indonesia di mata

internasional.

Pariwisata Indonesia juga memperoleh penghargaan dalam UNWTO

Award for Exellence and Innovation in Tourism dalam UNWTO Awards ke-

12 di Madrid tahun 2015, penghargaan dalam ASEANTA Awards tahun 2015,

penghargaan sebagai World Best Halal Tourism Destination dan World Best Halal

Honeymoon dalam World Halal Travel Awards tahun 2015, dan penghargaan

sebagai World Best Snorkling Destination. Selain itu, masuknya Gunung Sewu

105

Kementrian Pariwisata RI, Laporan Akuntabilitas Kinerja Kementrian Pariwisata Tahun 2015

(Jakarta: Biro Perencanaan dan Keuangan Sekretariat Kementrian Pariwisata, 2016), p. 3.

Page 68: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

54

sebagai anggota Global Geopark Network UNESCO pada September 2015 juga

merupakan pencapaian pariwisata Indonesia yang perlu diapresiasi dengan baik.106

106

Kementrian Pariwisata RI, Laporan Akuntabilitas Kinerja Kementrian Pariwisata Tahun

2015(Jakarta: Biro Perencanaan dan Keuangan Sekretariat Kementrian Pariwisata, 2016), hl. 34-35.

Page 69: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

55

BAB III

ANALISA PERILAKU WISATAWAN TIONGKOK

A. China Outbound Tourism

Pariwisata berbeda dengan perjalanan, karena tidak semua perjalanan

merupakan kegiatan berwisata. Pariwisata merupakan sebuah keadaan dan

hubungan yang timbul dari sebuah perjalanan jarak jauh yang bersifat sementara

dan tidak untuk kepentingan pekerjaan.107

Pariwisata yang sejatinya merupakan

sebuah perjalanan untuk bersenang-senang juga berkaitan dengan berbagai aspek

lainnya dalam kehidupan, khususnya ekonomi.

Saat ini sektor pariwisata dan sektor ekonomi memiliki keterkaitan yang erat.

Di satu sisi perkembangan pariwisata dapat menambah devisa bagi banyak negara,

dan menciptakan lapangan kerja baru. Di sisi lainnya pertumbuhan ekonomi juga

mampu mendorong perbaikan infrastruktur ke depannya mampu meningkatkan

jumlah wisatawan.108

Kegiatan pariwisata tentu melibatkan wisatawan sebagai subjek wisata. Jika

pariwisata diartikan sebagai travel for pleasure maka wisatawan yang merupakan

subjek dari pariwisata dapat diartikan sebagai travellers for pleasure. Perjalanan

wisata yang dilakukan wisatawan memberikan pengalaman baru bagi wisatawan

di luar kebiasaan dan keseharian mereka, entah itu berkaitan dengan gaya hidup,

107

Ni Luh Henny Andayani, S. ST. Par., M. Par, Manajemen Pemasaran Pariwisata (Yogyakarta:

Graha Ilmu, 2014), p. 1-2. 108

Yulia Endah Sukma Purnamasari, Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan

Wisatawan Asing Berlibur di Kota Semarang (Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas

Diponegoro (skripsi), 2011, p. 1-2, tersedia di http://eprints.undip.ac.id/26858/1/Skripsi..3(r).pdf

diakses tanggal 26 November 2017 pukul 13:30.

Page 70: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

56

budaya, kuliner, dll.109

Demi adanya pengalaman ini banyak orang yang bahkan

rela melakukan perjalanan ke luar negeri dan mengeluarkan banyak biaya, atau

yang dikenal masyarakat luas sebagai outbound tourism.

China outbound tourism merupakan masyarakat Tiongkok yang melakukan

perjalanan wisata ke luar negeri, sedangkan China inbound tourism merupakan

warga negara asing yang melakukan perjalanan wisata ke Tiongkok. Sejak

beberapa tahun terakhir jumlah China inbound tourism mengalami penurunan, hal

ini disebabkan oleh polusi udara dan rendahnya keamanan pangan di negara

tersebut. Sedangkan untuk China outbound tourism jumlahnya terus meningkat

tiap tahunnya, bahkan menjadi yang terbesar di dunia, meskipun dengan rumitnya

regulasi yang ditetapkan pemerintah Tiongkok.110

China inbound tourism mayoritas datang dari negara-negara Asia. Di tahun

2011 dari 15 negara yang menempati posisi teratas yang berkunjung ke China 10

diantaranya merupakan negara yang berada di kawasan Asia; Korea Selatan,

Jepang, Rusia, Amerika Serikat, Malaysia, Singapura, Vietnam, Mongolia,

Filipina, Kanada, Australia, Jerman, Indonesia, Thailand, dan India.111

Di tahun

109

Erik Cohen, A Phenomenology of Tourist Experience (Jerusalem: Hebrew University of

Jerusalem, 1979), p.179-181, tersedia di www.researchgate.net diakses tanggal 29 November 2017

pukul 21:44. 110

The Tourism Market in China (EUSME Centre, 2015), p.15, tersedia di

www.ccilc.pt/sites/default/files/eusme_centre_report_-_tourism_market_in_china_update_-

_sept_2015.pdf diakses tanggal 28 November 2017 pukul 06:48. 111

China Outbound Tourism in 2011, tersedia di

https://www.travelchinaguide.com/tourism/2011statistics/outbound.htm diakses tanggal 27

November 2017 pukul 10:32.

Page 71: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

57

2012 pasar wisata China juga ramai dikunjungi oleh wisatawan Asia; Korea

Selatan, Jepang, Rusia, Amerika Serikat, dan Malaysia.112

Di tahun 2013 mayoritas wisatawan yang berkunjung ke China masih berasal

dari negara-negara Asia, lima negara teratas yang berkunjung ke China di tahun

ini ditempati oleh; Korea Selatan, Jepang, Rusia, Amerika Serikat, dan

Vietnam.113

Di tahun 2014 China inbound tourismmayoritas berasal dari Asia,

lima besarnya berasal dari; Korea Selatan, Jepang, Rusia, Amerika Serikat, dan

Vietnam.114

Terakhir di tahun 2015 wisatawan yang berkunjung ke China paling

banyak berasal dari Korea Selatan, Jepang, Vietnam, Amerika Serikat, dan

Rusia.115

Di tahun 2011 jumlah China inbound tourism tercatat mencapai 135,42 juta

wisatawan. Tiga tahun selanjutnya jumlahnya semakin menurun, dimana

jumlahnya hanya mencapai 132,30 juta wisatawan di tahun 2012, 129,07 juta

wisatawan di tahun 2013, dan 128,49 juta wisatawan di tahun 2014. Di tahun

112

China Outbound Tourism in 2012, tersedia di

https://www.travelchinaguide.com/tourism/2012statistics/outbound.htm diakses tanggal 15

Desember 2017 pukul 10:33. 113

China Outbound Tourism in 2013, tersedia di

https://www.travelchinaguide.com/tourism/2013statistics/outbound.htm diakses tanggal 15

Desember 2017 pukul 10:45. 114

China Outbound Tourism in 2014, tersedia di

https://www.travelchinaguide.com/tourism/2014statistics/outbound.htm diakses tanggal 15

Desember 2017 pukul 10:53. 115

China Outbound Tourism in 2015, tersedia di

https://www.travelchinaguide.com/tourism/2015statistics/outbound.htm diakses tanggal 15

Desember 2017 pukul 10:56.

Page 72: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

58

2015 jumlah China inbound tourism baru bertambah menjadi 133,82 juta

wisatawan.116

Sedangkan jumlah China outbound tourism merupakan yang terbanyak di

dunia. Pertumbuhan jumlahnya pun tiap tahun terus mengalami peningkatan yang

berarti meski terkendala dengan rumitnya relugasi yang mengatur China outbound

tourism yang akan melakukan perjalanan ke luar negeri. Contohnya dapat dilihat

dari regulasi yang mengurus biro perjalanan wisata di yang menangani outbound

tourist di Tiongkok harus memiliki izin terlebih dahulu, izin perjalanan yang ada

juga harus diperbarui tiap dua tahun sekali dan memberikan jaminan bagi tiap

wisatawan.117

Besarnya jumlah outbound touristdari Tiongkok disebabkan oleh

meningkatnya pertumbuhan ekonomi Tiongkok secara signifikan dan gaya hidup

masyarakatnya yang gemar berwisata. Pemerintah Tiongkok bahkan

mendukugnya dengan memberikan hari libur resmi dan cuti bagi pelajar dan

karyawannya sebagai bagian dari upaya mensejahterakan masyarakatnya,118

serta

sebagai respon terhadap banyaknya jumlah penerbangan internasional dan bebas

visa yang diberlakukan oleh banyak negara.119

116

China Tourism Statistical Bulletin, tersedia di http://en.cnta.gov.cn/Statistics/TourismStatistics/

diakses tanggal 28 November 2017 pukul 09:08. 117

The Tourism Market in China (EUSME Centre,2015), p. 19-20, tersedia di

www.ccilc.pt/sites/default/files/eusme_centre_report_-_tourism_market_in_china_update_-

_sept_2015.pdf diakses tanggal 05 Desember 2017 pukul 15:20. 118

Supriadi Purwanto, dan Wang Ling, Analisa Perilaku Wisatawan Tiongkok di Luar Negeri:

Sebuah Studi Literatur (Donghua University: Glorious Sun School of Bussiness Administration,

Vol. 20, No. 1, 2016), p. 57-58. 119

China Outbound Tourism in 2013, tersedia di

https://www.travelchinaguide.com/tourism/2013statistics/outbound.htm diakses tanggal 27

November 2017 pukul 13:04.

Page 73: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

59

Di tahun 2011 jumlah China outbound tourism tercatat mencapai 70,25 juta.

6,13 juta wisatawannya berpergian ke luar negeri karena tuntutan pekerjaan,

sedangkan 64,11 juta wisatawan lainnya berpergian ke luar negeri dengan alasan

pribadi seperti berlibur dan mengunjungi keluarga. Di tahun 2011 Korea Selatan

menjadi negara utama tujuan wisatawan Tiongkok, sedangkan Indonesia hanya

menempati urutan ke-11 sebagai negara tujuan wisatawan Tiongkok.120

Di tahun 2012, jumlah China outbound tourism merupakan yang terbesar di

dunia dan mencapai 83,19 juta. Di tahun ini negara utama tujuan wisatawan

Tiongkok adalah Hongkong, dan Indonesia berada di urutan ke-14 sebagai negara

tujuan wisatawan Tiongkok.121

Di tahun 2013, jumlah China outbound tourism

mencapai 98,19 juta wisatawan, dan Hongkong tetap menjadi pilihan utama

wisatawan Tiongkok sedangkan Indonesia masih menempati urutan ke-14 sebagai

negara tujuan wisatawan Tiongkok di tahun ini.122

Jumlah China outbound tourism di tahun 2014 mencapai 107 juta wisatawan.

Di tahun ini mayoritas wisatawan China mengunjungi negara-negara Asia seperti

Hongkong, Korea Selatan, Thailand, Taiwan, Makau, Jepang, Singapura,

Malaysia, dan Indonesia. Hal ini disebabkan oleh adanya kemiripan budaya,

makanan, dan gaya hidup. Di Tahun ini juga Indonesia menjadi negara ke-9

120

China Outbound Tourism in 2011, tersedia di

https://www.travelchinaguide.com/tourism/2011statistics/outbound.htm diakses tanggal 26

November 2017 pukul 13:50. 121

China Outbound Tourism in 2012, tersedia di

https://www.travelchinaguide.com/tourism/2012statistics/outbound.htm diakses tanggal 26

November 2017 pukul 13:57. 122

China Outbound Tourism in 2013, tersedia di

https://www.travelchinaguide.com/tourism/2013statistics/outbound.htm diakses tanggal 27

November 2017 pukul 13:04.

Page 74: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

60

sebagai negara tujuan wisatawan Tiongkok, sedangkan di urutan pertama masih

ditempati oleh Hongkong.123

Di tahun 2015 jumlah China outbound tourism mencapai 117 juta wisatawan,

dan Indonesia keluar dari 10 besar negara tujuan wisatawan Tiongkok.124

Secara

ringkas, total China outbound tourism dan pengeluarannya saat berpergian ke luar

negeri dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 3: China Outbound Tourism and Consumptions

China Outbound Tourism China Outbound Tourism

Consumption

2015 117 million $ 104.5 billion

2014 107 million $ 89.64 billion

2013 98.18 million $ 128.7 billion

2012 83.18 million $ 102 billion

2011 70.25 million $ 69 billion

Sumber: China National Tourism Administration (2011-2015), dan Travel China Guide (2011-

2015).

Tahun 2015, jumlah China outbound tourism yang berkunjung ke Indonesia

mencapai 1.141.320 orang dengan rata-rata lama tinggal selama enam hingga

123

China Outbound Tourism in 2014, tersedia di

https://www.travelchinaguide.com/tourism/2014statistics/outbound.htm diakses tanggal 27

November 2017 pukul 13:34. 124

China Outbound Tourism in 2015, tersedia di

https://www.travelchinaguide.com/tourism/2015statistics/outbound.htm diakses tanggal 27

November 2017 pukul 14:00.

Page 75: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

61

tujuh hari. Sedangkan untuk total pengeluaran wisatawan Tiongkok di Indonesia

sepanjang tahun 2015 mencapai 981,46 juta USD.125

B. Perilaku dan Karakteristik Wisatawan Tiongkok

Perjalanan wisata yang dilakukan oleh wisatawan tentu memiliki motivasinya

tersendiri. Kali ini akan dijelaskan terlebih dahulu tentang apa yang menjadi

motivasi seseorang melakukan perjalanan, selanjutnya akan dijelaskan mengenai

bagaimana karakteristik wisatawan Tiongkok. Hal ini untuk mengidentifikasi

faktor-faktor yang dapat menarik minat masyarakat Tiongkok untuk berwisata ke

Indonesia.

Untuk dapat menarik minat wisatawan Tiongkok diperlukan adanya strategi

yang apik dan berdasar. Dalam hal ini perlu untuk mengenal dan mengetahui

bagaimana karakteristik dan perilaku wisatawan Tiongkok dalam berwisata dan

hal-hal yang menjadi motivasi mereka untuk melakukan perjalanan ke luar negeri.

Secara umum Abraham Maslow seperti yang dituliskan oleh Robert Christie

Mill menyebutkan ada tujuh faktor yang menjadi motivasi seseorang melakukan

perjalanan wisata:126

a. Kebutuhan fisik. Kebutuhan fisik dalam hal ini diartikan dengan adanya

sesuatu yang berbeda dari keseharian yang dijalankan wisatawan.

Munculnya motivasi seperti ini dilatar belakangi oleh kejenuhan yang

125

I Gde Pitana, Ringkasan Performansi Wisman (Jakarta: Deputi Bidang Pengembangan

Pemasaran Pariwisata Mancanegara, 2015), p. 38. 126

Robert Christie Mill, Tourism the Internatinal Bussiness (edisi terjemahan) oleh Budi Sastrio

(Jakarta Utara: Raja Grafindo Persada 2000), p. 47-54.

Page 76: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

62

timbul karena serangkaian rutinitas melelahkan yang biasanya dijalankan

oleh wisatawan.

b. Keamanan. Keamanan dalam hal ini diartikan dengan keamanan pribadi

dan identik dengan maslaah kesehatan, contohnya saat seseorang

memutuskan untuk berlibur ke pantai karena anjuran dokter untuk lebih

banyak berjemur di bawah sinar matahari.

c. Kebersamaan. Dalam hal ini kebersamaan bermakna adanya waktu luang

yang dihabiskan dengan orang-orang terdekat di sebuah tempat yang indah

atau sekedar untuk nostalgia mengenang masa lalu.

d. Penghargaan. Penghargaan disini dapat berarti penghargaan terhadap diri

sendiri atau penghargaan terhadap orang lain. Penghargaan terhadap diri

sendiri bisa dengan menghadiri konferensi, rapat bisnis, dsb. Sedangkan

penghargaan terhadap orang lain bisa berbentuk kunjungan wisata ke suatu

tempat yang dikunjungi oleh idolanya.

e. Aktualisasi diri. Dalam hal ini berwisata juga berarti pengembangan diri,

pencarian inspirasi, dll.

f. Mengetahui dan memahami sesuatu. Dengan melakukan perjalananwisata

seseorang dapat mempelajari sesuatu yang baru, seperti budaya, alam, adat

istiadat baru yang berhasil ditemuinya sepanjang perjalanan wisata.

g. Estetika. Dalam hal ini berwisata ditujukan untuk menikmati keindahan-

keindahan yang ada di lokasi wisata.

Adanya motivasi untuk travelling juga didasari oleh beberasa faktor internal

yang kemudian melatar belakangi keinginan dan keputusannya untuk melakukan

Page 77: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

63

travelling. Sedangkan daya tarik pariwisata suatu destinasi merupakan faktor

eksternal yang menarik seseorang untuk menentukan tujuan wisatanya. Dengan

kata lain keputusan seseorang untuk travelling didasari oleh pemilihan waktu,

dana, dan kepentingan yang tepat serta dipengaruhi oleh citra atau image destinasi

tersebut.127

Bagi masyarakat Tiongkok berwisata menjadi salah satu hal penting untuk

menunjukkan status sosialnya, untuk itu mereka berlomba-lomba mengunjungi

tempat-tempat baru dan membelanjakan uang mereka di tempat tersebut,

wisatawan Tiongkok bahkan menjadi yang paling royal dalam hal konsumsi dan

belanja. Hal ini sesuai dengan pola hidup mereka yang memang suka bersenang-

senang, dan rata-rata penduduk Tiongkok menghabiskan 230 USD per tahun

untuk hal ini.128

Di tahun 2015, biaya belanja wisatawan Tiongkok merupakan yang tertinggi

di dunia yang mencapai 292.2 miliar USD, meningkat 26,2% dibanding tahun

2014 yang hanya mencapai 234.7 miliar USD. Besarnya biaya belanja wisatawan

Tiongkok bahkan mengalahkan besaran biaya wisatawan Amerika Serikat yang

mencapai 112.9 miliar USD di tahun2015.129

Beda halnya di Indonesia, biaya

belanja wisatawan Tiongkok di Indonesia tidak lebih besar dibandingkan dengan

127

Rami F. Tawil, and Ahmed M. Al Tamimi, Understanding Chinese Tourists‟ Travel

Motivations: Investigating the Pperceptions of Jordan Held by Chinese Tourist(Jordan:

Philadelphia University, Vol. 4 No. 17, 2013), p. 165-166. 128

Sho Kawano, Joshua Lu, Ricky Tsang, CFA, and Jingyuan Liu, The Asian Consumer: The

Chinese Tourist Boom (The Goldman Sachs Group Inc, 2015), p. 3. 129

United Nations World Tourism Organization, UNWTO Highlights 2016, p. 6, tersedia di

https://www.e-unwto.org/doi/pdf/10.18111/9789284418145 diakses tanggal 21 Januari 2018 pukul

16:56.

Page 78: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

64

wisatawan asal Jepang dan Australia, seperti yang dapat dilihat dalam tabel

berikut:130

Tabel 4: Biaya Belanja Wisman di Indonesia Tahun 2015

2015 Length of stay Expenditure per visit Revenue for Indonesia

Australia 10,33 days 1.616,88 USD 1.882,82 USD

Jepang 6,27 days 1.138,45 USD 641,61 USD

Tiongkok 6,58 days 1.059,27 USD 1.322,82 USD

Malaysia 5,11 days 710,00 USD 1.161,68 USD

Singapura 4,30 days 658,74 USD 1.183, 42 USD Sumber: Statistical Report on Visitor Arrivals to Indonesia 2015, 2015.

Di Tiongkok perjalanan wisata ramai diminati baik oleh orang dewasa ataupun

remaja. Orang dewasa yang berusia 45 tahun mayoritas melakukan perjalanan ke

luar negeri dengan tujuan bisnis ataupun mengunjungi sanak keluarga.131

Bagi

kaum muda dengan usia 15-35 tahun perjalanan ke luar negeri ditujukan

untukpendidikan atau sekedar berwisata. Biasanya mereka berwisata untuk

merayakan kelulusan dari universitas, atau sekedar mengikuti trend anak muda

masa kini.132

Secara umum, wisatawan Tiongkok didominasi oleh mereka yang berusia

antara 26-49 tahun. Mereka yang berada dalam rentang usia ini memiliki

penghasilan yang baik dengan latar pendidikan yang baik, motivasi mereka dalam

berpergian ke luar negeri juga beragam mulai alasan bisnis hingga pelesiran.

130

Kementrian Pariwisata RI, Statistical Report on Visitor Arrivals to Indonesia 2015 (Jakarta:

Deputy Assistant for Research and Development on Tourism Policy Ministry of Tourism of

Indonesia, 2015), p. 23-25. 131

The Tourism Market in China (EUSME Centre, 2015), p. 19-20, tersedia di

www.ccilc.pt/sites/default/files/eusme_centre_report_-_tourism_market_in_china_update_-

_sept_2015.pdfdiakses tanggal 30November 2017 pukul 22:07. 132

Sho Kawano, Joshua Lu, Ricky Tsang, CFA, and Jingyuan Liu, The Asian Consumer: The

Chinese Tourist Boom (The Goldman Sachs Group Inc, 2015), p. 6-8.

Page 79: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

65

Diurutan kedua wisatawan Tiongkok diisi oleh mereka yang berusia 18-25 tahun,

perjalanan mereka didanai oleh orang tua dan hanya untuk kepentingan liburan.

Sedangkan mereka yang berusia lanjut (+50 tahun) tidak banyak yang melakukan

perjalanan ke luar negeri karena alasan penurunan pendapatan dan kesehatan.133

Selama beberapa tahun terakhir banyak wisatawan Tiongkok yang memilih

untuk melakukan travelling ke negara-negara Asia karena singkatnya waktu

tempuh (3-4 jam), dan perbedaan budaya yang tidak terlalu menonjol. Mayoritas

mengunjungi Hong Kong, Jepang, dan Korea Selatan karena adanya relaxasing

visaselama 18 bulan yang diberlakukan oleh ketiga negara tersebut, serta adanya

perbedaan harga yang cukup signifikan.134

Wisatawan Tiongkok dengan ekonomi menengah ke atas biasanya melakukan

perjalanan wisata ke luar negeri dua kali dalam satu tahun. Mayoritas mereka

menyukai tempat-tempat wisata budaya yang unik dan autentik, mereka bahkan

menyisihkan 25% pendapatan mereka khusus untuk berwisata dan

membelanjakan barang-barang mewah. Namun biasanya mereka tetap memilih

penerbangan dengan biaya murah. Sebagian dari mereka juga bepergian ke luar

negeri untuk tujuan memperoleh perawatan kesehatan terkemuka yang lebih

canggih.135

133

Rakotonanahary Fanomezantsoa Nasolomampionana, Profil of Chinese Outbound Tourists:

Characteristics and Expenditures (China: Nanjing University of Aeronautics and Astronautics,

American Journal of Tourism Management, Vol. 3 No. 1, 2014), p. 20-21. 134

Sho Kawano, Joshua Lu, Ricky Tsang, CFA, and Jingyuan Liu, The Asian Consumer: The

Chinese Tourist Boom (The Goldman Sachs Group Inc, 2015), p. 6-7. 135

The Tourism Market in China (EUSME Centre, 2015), p. 20-21, tersedia di

www.ccilc.pt/sites/default/files/eusme_centre_report_-_tourism_market_in_china_update_-

_sept_2015.pdf diakses tanggal 01 Desember 2017 pukul 09:17.

Page 80: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

66

Masih berkaitan dengan alasan kesehatan, wisatwan Tiongkok juga menyukai

wisata olahraga seperti scuba diving, dan bermain sky di daratan bersalju seperti

Kanada dan Jepang. Disamping itu, banyak masyarakat Tiongkok di usia muda

berpergian ke luar negeri untuk alasan pendidikan dimana hal ini juga dapat

meningkatkan kunjungan wisata orang tua mereka ke luar negeri untuk alasan

menemui anak-anaknya, dalam hal ini mereka lebih tertarik memilih Amerika

Serikat dan Inggris sebagai tujuan pendidikan.136

Wisatawan Tiongkok yang berkunjung ke luar negeri melalui biro perjalanan

biasanya mengunjungi destinasi budaya, selanjutnya mereka mengunjungi pusat

belanja dan menghabiskan banyak uang di tempat tersebut.137

Mereka memilih

wisata dengan menggunakan jasa biro perjalanan beralasan bahwa perjalanan

bersama dirasa lebih nyaman, aman, dan murah.138

Hal ini dilatar belakangi oleh

budaya mereka yang gemar berkelompok, selain itu adanya kendala bahasa juga

membuat mereka lebih nyaman berada dalam kelompok dengan pemandu wisata

yang mampu melayani mereka dengan baik.139

Namun saat ini mulai banyak wisatawan Tiongkok yang memilih melakukan

perjalanan wisata secara independen karena minimnya kemampuan pemandu

136

The Tourism Market in China (EUSME Centre, 2015), p. 21-22, tersedia di

www.ccilc.pt/sites/default/files/eusme_centre_report_-_tourism_market_in_china_update_-

_sept_2015.pdf diakses tanggal 01 Desember 2017 pukul 09:40. 137

The Tourism Market in China (EUSME Centre, 2015), p. 24, tersedia di

www.ccilc.pt/sites/default/files/eusme_centre_report_-_tourism_market_in_china_update_-

_sept_2015.pdf diakses tanggal 01 Desember 2017 pukul 10:47. 138

Supriadi Purwanto, dan Wang Ling, Analisa Perilaku Wisatawan Tiongkok di Luar Negeri:

Sebuah Studi Literatur (Donghua University: Glorious Sun School of Bussiness Administration,

Vol. 20, No. 1, 2016), p. 62. 139

Rakotonanahary Fanomezantsoa Nasolomampionana, Profil of Chinese Outbound Tourists:

Characteristics and Expenditures (China: Nanjing University of Aeronautics and Astronautics,

American Journal of Tourism Management, Vol. 3 No. 1, 2014), p. 20-21.

Page 81: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

67

wisata dalam menggunakan bahasa mandarin. Saat ini banyak wisatawan yang

lebih memilih perjananan wisata secara individual dengan pertimbangan

penggunaan waktu yang lebih fleksibel. Mereka yang berwisata secara inividual

biasanya memiliki ketergantungan terhadap penggunaan internet dalam pencarian

informasi, dan didominasi oleh kawula muda yang memiliki rasa ingin tahu yang

tinggi dan ingin mengembangkan diri.140

Selain menikmati keindahan alam, dan gemar berbelanja, wisatawan Tiongkok

juga menikmati interaksi sosial yang terjalin dengan masyarakat sekitar tempat

wisata, inilah yang membedakannya dengan wisatawan barat.141

Wisatawan

Tiongkok juga dikenal sebagai wisatawan yang canggih dan mandiri. Mereka

tidak takut untuk melakukan perjalanan keluar negeri yang memiliki perbedaan

bahasa dan budaya secara individual karena ketergantungan mereka pada internet

dalam pencarian informasi saat melakukan perjalanan.142

Untuk itu mereka

biasanya tertarik pada destinasi wisata dengan branding image yang baik.143

Selain dalam pemilihan destinasi, perilaku wisatawan Tiongkok dalam

konsumsi juga perlu dianalisa untuk mengetahui dan menyediakan produk yang

mereka sukai. Konsumsi tidak selalu dikaitkan dengan kebutuhan pangan seperti

140

Supriadi Purwanto, dan Wang Ling, Analisa Perilaku Wisatawan Tiongkok di Luar Negeri:

Sebuah Studi Literatur (Donghua University: Glorious Sun School of Bussiness Administration,

Vol. 20, No. 1, 2016), p. 62-63. 141

Supriadi Purwanto, dan Wang Ling, Analisa Perilaku Wisatawan Tiongkok di Luar Negeri:

Sebuah Studi Literatur (Donghua University: Glorious Sun School of Bussiness Administration,

Vol. 20, No. 1, 2016), p. 63. 142

Rakotonanahary Fanomezantsoa Nasolomampionana, Profil of Chinese Outbound Tourists:

Characteristics and Expenditures (China: Nanjing University of Aeronautics and Astronautics,

American Journal of Tourism Management, Vol. 3 No. 1, 2014), p. 20-21. 143

Rami F. Tawil, and Ahmed M. Al Tamimi, Understanding Chinese Tourists‟ Travel

Motivations: Investigating the Perceptions of Jordan Held by Chinese Tourist (Jordan:

Philadelphia University, Vol. 4 No. 17, 2013), p. 168.

Page 82: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

68

makanan dan minuman, tapi juga mencangkup tempat tinggal, dan barang.

Keputusan wisatawan untuk mengkonsumsi sesuatu didasarkan pada

pertimbangan kualitas, daya tarik, harga, kegunaan, dan ketersediaan produk serta

kepuasan konsumsi.144

Dalam hal belanja dan konsumsi, wisatawan Tiongkok terobsesi dengan

barang-barang mewah ber-merk dengan harga murah.145

Hal ini biasanya mereka

temukan di Jepang, Korea Selatan, dan Hongkong dengan selisih harga 20-30%

lebih rendah dibanding di Tiongkok, contohnya untuk peralatan daapur merk

Zojirushi yang harganya lebih murah 80% di Tokyo dibandingkan dengan harga

jual di Shanghai.146

Di Finlandia wisatawan Tiongkok bahkan tetap tidak

mengurangi kegemaran mereka dalam berbelanja meski mengalami penurunan

pendapatan. Mereka tetap bisa berbelanja dengan harga diskon yang ada.147

Selain itu, dalam hal konsumsi meskipun wisatawan Tiongkok tetap lebih

menyukai masakan Tiongkok atau masakan lokal dengan cita rasa yang sama,

meskipun mereka tetap mengunjungi restoran lokal untuk sekedar mengetahui cita

rasa masakan daerah lokasi wisata148

fakta ini dirasa masuk akal mengingat

144

Cuiting Xu, Identifying Chinese Tourists Demands and Expectations in Finland (Thesis), Imatra:

Saimaa University of Applied Sciences 2014, p. 15. 145

What Drives Chinese Outbound Tourism, tersedia di

http://www.eastasiaforum.org/2016/12/16/what-drives-chinese-outbound-tourism/ diakses tanggal

01 Desember 2017 pukul 12:37. 146

Sho Kawano, Joshua Lu, Ricky Tsang, CFA, and Jingyuan Liu, The Asian Consumer: The

Chinese Tourist Boom (The Goldman Sachs Group Inc, 2015), p. 3-9. 147

Cuiting Xu, Identifying Chinese Tourists Demands and Expectations in Finland (Thesis), Imatra:

Saimaa University of Applied Sciences 2014, p. 20-21, tersedia di

https://www.theseus.fi/bitstream/handle/10024/89195/Xu_Cuiting.pdf?sequence=1 diakses tanggal

05 Desember 2017 pukul 12:10. 148

What Drives Chinese Outbound Tourism, tersedia di

http://www.eastasiaforum.org/2016/12/16/what-drives-chinese-outbound-tourism/ diakses tanggal

01 Desember 2017 pukul 12:37.

Page 83: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

69

outbound tourist Tiongkok rata-rata berpenghasilan 1.330 USD per bulannya, atau

masyarakat dengan kelas ekonomi menengah keatas. Dalam setahun mereka bisa

menghabiskan waktu sekitar dua minggu untuk berlibur ke luar negeri dengan

satu atau dua kali perjalanan.149

Secara umum wisatawan Tiongkok biasanya memilih negara-negara yang

terkenal menjual barang-barang mewah dengan harga murah sebagai tujuan utama

wisatanya, dengan kata lain motivasi belanja merupakan dorongan terkuat bagi

banyak wisatawan Tiongkok untuk berwisata.150

Sama halnya seperti di Indonesia,

di tahun 2015 wisatawan Tiongkok yang datang ke Indonesia lebih banyak

mengeluarkan uangnya untuk biaya belanja (2.869,33 USD) dibanding biaya

liburan yang hanya mencapai 1.078,34 USD.151

Selanjutnya untuk pemilihan destinasi wisata di Indonesia, biasanya mereka

menyukai wisata air, untuk itu mereka lebih memilih mengunjungi pantai dan

laut untuk berjemur, menikmati keindahan alam, diving, dll.Selain itu mereka

juga menikmati aktivitas budaya dari berbagai negara.152

Tahun 2015, persentase

wisatawan Tiongkok yang melakukan aktivitas wisata budaya mencapai 138,24%,

149

Prof. Beverley Sparks, PhD, and Dr. Grace Wen Pan, Chinese outbound Tourism:

Understanding Their Attitudes, Constrains and Use of Information Sources(Griffith University:

2009), p. 16-17. 150

Nailis Sa‟adah, pada tanggal 5 September 2017, pukul 11:15. 151

Kementrian Pariwisata RI, Statistik Profil Wisatawan Mancanegara 2015 (Jakarta: Asisten

Deputi Penelitian dan Pengembangan Kebijakan Kepariwisataan, 2015), p. 46. 152

Nailis Sa‟adah, pada tanggal 5 September 2017,pukul 11:15.

Page 84: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

70

aktivitas wisata alam mencapai 78,86%, dan aktivitas wisata buatan mencapai

68,05%.153

Ketertarikan Wisatawan Tiongkok terhadap wisata bahari menjadi keuntungan

sendiri bagi Indonesia yang memiliki garis pantai sepanjang 108.000 km dan

merupakan yang terpanjang di dunia.154

Indonesia juga terkenal dengan keindahan

pantai dan lautnya. Sebut saja Pantai Kelingking di Nusa Penida atau Pantai

Balangan di Kuta yang terkenal karena keindahannya,155

lalu ada Pantai

Plengkung di Banyuwangi atau Pulau Nias di Sumatra Utara sebagai salah satu

lokasi selancar terbaik didunia,156

dan Raja Ampat di Papua Barat yang terkenal

dengan keindahan bawah lautnya.157

Menurut Nailis Sa‟adah –staff deputi bidang pengembangan pemasaran

pariwisata pasar Asia Pasifik- dilihat dari karakteristiknya, bagi masyarakat

Indonesia wisatawan Tiongkok dikenal sebagai wisatawan yang penuh

perhitungan dalam membelanjakan uangnya dan wisatawan yang tidak praktis,

serba ingin cepat, dan banyak bicara.158

Hal ini didasarkan pada pola hidup

153

Kementrian Pariwisata RI, Statistik Profil Wisatawan Mancanegara 2015 (Jakarta: Asisten

Deputi Penelitian dan Pengembangan Kebijakan Kepariwisataan, 2015), p. 80-86. 154

Kementrian Pariwisata RI, Strategi Pengembangan Wisata Bahari (Jakarta: 2015). 155

Tersedia di https://www.tripadvisor.co.id/Attractions-g294225-Activities-c61-t52-

Indonesia.html diakses tanggal 09 Januari 2018 pukul 15:27. 156

Tersedia di http://planetsurfonline.com/index.php/blog/10-lokasi-surfing-terbaik-di-

indonesia/80 diakses tanggal 09 Januari 2018 pukul 15:56. 157

Kevin Bond, 5 Lokasi Diving yang Selalu masuk Bucket List Diver Kelas Dunia, (2017),

tersedia di https://travel.idntimes.com/destination/kevin-sullivan/5-lokasi-diving-terbaik-didunia-yang-wajib-dikunjugi-traveller-c1c2/full diakses tanggal 09 Januari 2018 pukul 16:01. 158

Nailis Sa‟adah, pada tanggal 5 September 2017, pukul 11:15.

Page 85: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

71

mereka yang memang terbiasa untuk membelanjakan uang dan melakukan sesuatu

secara efektif dan efisien.159

159

Ahmad Syaifuddin Zuhri, S. IP., L.M, pada tangal 8 Desember, pukul 14.34.

Page 86: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

72

BAB IV

UPAYA INDONESIA DALAM MENINGKATKAN KUNJUNGAN

WISATAWAN TIONGKOK KE INDONESIA TAHUN 2015

A. Upaya Indonesia dalam Meningkatkan Kunjungan Wisatawan

Tiongkok melalui Kampanye „Wonderful Indonesia‟ Tahun 2015

A.1. Kerjasama Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Tiongkok

Pemerintah Indonesia dalam mempromosikan pariwisata di Tiongkok dan

dalam menarik minat wisatawan Tiongkok tentu memerlukan kerjasama dengan

pemerintah Tiongkok. Upaya pertama yang dilakukan pemerintah Indonesia untuk

menarik minat wisatawan Tiongkok ke Indonesia adalah dengan pemberlakuan

bebas visa kunjungan untuk wisatawan Tiongkok. Berdasarkan Peraturan Presiden

No. 69 Tahun 2015 bebas visa kunjungan ini mulai aktif diberlakukan sejak Juni

2015 untuk 45 negara.160

Negara-negara yang mendapat fasilitas bebas visa kunjungan dari pemerintah

Indonesia yaitu; Thailand, Malaysia, Singapura, Brunei Darusalam, Filipina, Chili,

Maroko, Peru, Vietnam, Ekuador, Kamboja, Laos, Myanmar, Hongkong, Makau,

Tiongkok, Rusia, Korea Selatan, Jepang, Amerika Serikat, Kanada, Selandia Baru,

Mexiko, Inggris, Jerman, Perancis, Belanda, Italia, Spanyol, Swis, Belgia, Swedia,

160

Kementrian Pariwisata RI, Analisis Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada Kawasan 3

Great: Analisis Isu-Isu Stratejik Periode Januari-September 2015(Jakarta: Asisten Deputi

Penelitan dan Pengembangan Kebijakan Kepariwisataan, 2015), p. 18.

Page 87: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

73

Austria, Denmark, Norwegia, Finlandia, Polandia, Hungaria, Ceko, Qatar, Uni

Emirat Arab, Kuwait, Bahran, Oman, dan Afrika Selatan.161

Mengenai bebas visa kunjungan yang diberikan pemerintah Indonesia,

Tiongkok masuk sebagai salah satu dari 30 negara yang mendapat bebas visa

kunjungan khusus untuk keperluan wisata dan diperbolehkan masuk melalui

sembilan Tempat Pemeriksaan Imigrasi; Bandar Udara Soekarno-Hatta; Bandar

Udara Ngurah Rai; Bandar Udara Kualanamu; Bandar Udara Juanda; Bandar

Udara Hang Nadim; Pelabuhan Sri Bintan Pura; Pelabuhan Batam Center;

Pelabuhan Sekupang; Pelabuhan Tanjung Uban.162

Adanya Bebas Visa Kunjungan yang mulai aktif sejak Juni 2015 mampu

meningkatkan kunjungan wisatawan Tiongkok ke Indonesia. Hal ini dibuktikan

dengan adanya peningkatan kunjungan wisatawan Tiongkok di semester kedua

tahun 2015 yang mencapai 590.820 kunjungan, sedangkan di semester pertama

tahun 2015 (sebelum adanya Bebas Visa Kunjungan) jumlah kunjungan

wisatawan Tiongkok ke Indonesia hanya mencapai 550.510 kunjungan.163

Selain itu pemerintah Indonesia juga mengadakan beberapa event dan

pameran di Tiongkok untuk memasarkan pariwisatanya, yaitu:164

161

Kementrian Pariwisata RI, Analisis Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada Kawasan 3

Great: Analisis Isu-Isu Stratejik Periode Januari-September 2015(Jakarta: Asisten Deputi

Penelitan dan Pengembangan Kebijakan Kepariwisataan, 2015), p. 18. 162

Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI (2015), tersedia di

http://www.imigrasi.go.id/phocadownloadpap/PeraturanPresiden/pelaksanaan%20peraturan%20pe

raturan%20presiden%20nomor%2069 diakses tanggal 23 Desember 2017 pukul 15:09 163

I Gde Pitana, Ringkasan Performansi Wisman (Jakarta: Deputi Bidang Pengembangan

Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementrian Pariwisata RI, 2015), p. 40. 164

Kementrian Pariwisata RI, Kegiatan Pameran Pasar Asia Pasifik Tahun 2015 (Jakarta: Asisten

Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Pasar Asia Pasifik Kementrian Pariwisata, 2015).

Page 88: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

74

a) Asia Dive Expo (ADEX). Dilaksanakan di Beijing Convention Center

pada 11-13 September 2015.

b) China Internattonal Small & Medium Enterprises Far (CSMEF) 2015.

Dilaksanakan di Poly World Trade Center Ghuangzhou pada 10-13

Oktober 2015.

c) China Inernational Travel Mart (CITM) 2015. Dilaksanakan di Kunming

Dianchi International Convention & Exhibition Centre pada 13-15

November 2015 dengan dana Rp. 7.000.000.000.

d) Chengdu International Tourism Expo (CTE) 2015. Dilaksanakan di

Century City New International Convention &Exhibition Center pada 3-5

Desember 2015.

Upaya selanjutnya yaitu adanya deregulasi asas cabotage untuk cruise asing

dimana penumpang dapat naik dan turun di lima pelabuhan Indonesia; Belawan,

Medan; Tanjung Priok, Jakarta; Tanjung Perak, Surabaya; Benoa, Bali; Soekarno-

Hatta, Makassar.165

Deregulasi untuk sabotage cruise asing dimaksudkan untuk

mendukung promosi dan peningkatan wisata bahari Indonesia, yang didukung

dengan adanya Peraturan Menteri Perhubungan No.PM 121 tahun 2015 tentang

pemberian kemudahan bagi wisatawan dengan menggunakan kapal pesiar (cruise)

berbendera asing.166

165

Kementrian Pariwisata RI, Siaran Pers Kunuungan Wisman 2015 Lampaui Target (2016),

tersedia di http://kemenpar.go.id/asp/detil.asp?c=16&id=3101 diakses tanggal 23 Januari 2018

pukul 06:04. 166

Direktoran Jenderal Bea dan Cukai, Warta Bea Cukai: Informasi Terpercaya Kepabeaan dan

Cukai (Jakarta: Vol. 48, No, 24, 2016), p. 6-8, tersedia di

http://repository.beacukai.go.id/download/2016/06/3e7ff9d9e789c1459ea1da261d5d3098-

softcopy-wbc-edisi-juni_(29-6-16).pdf diakses tanggal 23 Januari 2018 pukul 10:55.

Page 89: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

75

Adanya deregulasi cabotage cruise asing ini sejalan dengan besarnya minat

wisatawan Tiongkok untuk melakukan perjalanan menggunakan cruise yang

jumlahnya mencapai 2.48 juta perjalanan di tahun 2015.167

Selain itu data statistik

memperlihatkan bahwa 47,53% wisatwan Tiongkok memilih aktivitas wisata

bahari saat mengunjungi Indonesia.168

Hal ini menunjukkan tingginya minat

wisatawan Tiongkok terhadap wisata bahari Indonesia, dimana jumlahnya di

tahun 2016 meningkat setelah adanya deregulasi sabotage cruise di tahun 2015,

sedangkan untuk wisata ekologi dan petualangan justru mengalami penurunan.169

Tabel 5: Aktivitas Wisata Alam Wisatawan Tiongkok Tahun 2015-2016

Wisata Bahari Wisata Ekologi Wisata Petualangan

2015 47,53% 18,87% 13,15%

2016 15,07% 16,04% 11,48%

Sumber: Statistik Profil Wisatawan Mancanegara.

Deregulasi selanjutnya dilakukan melalui penghapusan ketentuan Clearance

Approval for Indonesia Territory (CAIT) tanggal 30 September 2015. Dereguasi

ini disahkan melalui Peraturan Presiden No.105 Tahun 2015 tentang Kunjungan

Kapal Wisata (Yacht) Asing ke Indonesia.Negara-negara yang mendapat Bebas

Visa Kunjungan dari pemerintah Indonesia juga berhak masuk Indonesia

167

Value-Added Output of China‟s Marine Tourism Hits 1 Trillion Yuan (2016), tersedia di

http://m.chinadaily.com.cn/en/2016-10/06/content_26978473.htm diakses tanggal 23 Januari 2018

pukul 06:11. 168

Kementrian Pariwisata RI, Statistik Profil Wisatawan Mancanegara 2015 (Jakarta: Asisten

Deputi Penelitian dan Pengembangan Kebijakan Kepariwisataan, 2015), p. 80. 169

Kementrian Pariwisata RI, Statistik Profil Wisatawan Mancanegara 2016 (Jakarta: Asisten

Deputi Penelitian dan Pengembangan Kebijakan Kepariwisataan, 2016), p. 84.

Page 90: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

76

menggunakan kapal wisata asing dengan izin tinggal Bebas Visa Kunjungan

selama 30 hari, termasuk Tiongkok.170

Penghapusan ketentuan CAIT ini kemudian dapat memudahkan wisatawan

mancanegara untuk pengurusan dokumen customs, immigration, quarantine, port

(CIQP) saat mengunjungi Indonesia.171

Melalui Perpres No. 105 Tahun 2015 ini

juga wisatawan Tiongkok dapat keluar masuk wilayah Indonesia melalui 18 pintu

masuk pelabuhan yang tersebar di DI Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Batrat,

Kepulauan Riau, Bangka Belitung, DKI Jakarta, Bali, NTT, Kalimantan Tengah,

Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Maluku, dan Papua.172

Upaya lainnya yaitu dengan meluncurkan rute penerbangan langsung

Beijing-Denpasar sebanyak tiga kali dalam satu minggu menggunakan pesawat

Garuda Indonesia Airbus A330 sejak 13 Januari 2015. Pemerintah Indonesia dan

Garuda Indonesia juga menyiapkan dana untuk ekspansi jalur penerbangan

Indonesia untuk tahun 2016 sebanyak 500 juta USD173

untuk membuka rute

170

Kementrian Keuangan RI, Peraturan Presiden Repuiblik Indonesia Nomor 105 Tahun 2015,

tersedia di http://www.jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2015/105TAHUN2015PERPRES.pdf

diakses tanggal 23 Januari 2018 pukul 09:08. 171

Direktoran Jenderal Bea dan Cukai, Warta Bea Cukai: Informasi Terpercaya Kepabeaan dan

Cukai (Jakarta: Vol. 48, No, 24, 2016), p. 6-8, tersedia di

http://repository.beacukai.go.id/download/2016/06/3e7ff9d9e789c1459ea1da261d5d3098-

softcopy-wbc-edisi-juni_(29-6-16).pdf diakses tanggal 23 Januari 2018 pukul 10:55. 172

Kementrian Keuangan RI, Peraturan Presiden Repuiblik Indonesia Nomor 105 Tahun 2015,

tersedia di http://www.jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2015/105TAHUN2015PERPRES.pdf

diakses tanggal 23 Januari 2018 pukul 09:08. 173

Garuda Indonesia, Kliping Jendela Informasi Kita (2015), p. 19, tersedia di

https://aboutus.garuda-indonesia.com/wp-content/uploads/2015/11/E-Kliping-30-November-

2015.pdf diakses tanggal 09 Januari 2018 pukul 16:55.

Page 91: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

77

penerbangan dari Chengdu, Chongqing, Ningbo, Kunming, Jinan, Harbin, Xi‟an,

Shenyang, dan Zhengzhou dengan Manado, dan Denpasar di tahun 2015 ini.174

Tanggal 22 Mei 2015 Pemerintah Indonesia mendapat izin resmi dari Civil

Aviation Administraton of China (CAAC) untuk rute penerbangan langsung

Denpasar-Ghuangzou. Selanjutnya di bulan Juni Indonesia kembali membuka

jalur penerbangan dengan menggunakan pesawat charter untuk menghubungkan

Papua-China, hal ini dilakukan untuk mempersingkat waktu tempuh wisata yang

lebih lama jika menggunakan transportasi darat dan laut.175

Selanjutnya, pemerintah Indonesia dan pemerintah China bersama-sama

membuka akses penerbangan yang menghubungkan Tiongkok-Indonesia pada

Winter Season (26 Oktober 2014-29 Maret 2015) dan Summer Season (29 Maret

2015-24 Oktober 2015) menggunakan maskapai penerbangan Garuda Indonesia,

China Southern, China Eastern, Air China, Xiamen Airlines, dan Hainan Eastern

yang menghubungakan koto-kota besar di China (Ghuangzhou, Shanghai, Beijing,

Hangzhou, Shenzen, Xiamen, Nanning, dan Fuzhou) dengan Indonesia.176

Adanya rute penerbangan langsung yang menghubungkan China dengan

Indonesia ini ditujukan untuk mempermudah aksesibilitas pariwisata Indonesia

yang juga menjadi bagian dari deregulasi pariwisata Indonesia melalui perbaikan

174

Kementrian Pariwisata RI, Analisis Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada Kawasan 3

Great Triwulan I-2015(Jakarta: Asisten Deputi Penelitian dan Pengembangan Kebijakan

Kepariwisataan, 2015), p. 18. 175

Kementrian Pariwisata RI, Analisis Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada Kawasan 3

Great Triwulan II-2015(Jakarta: Asisten Deputi Penelitian dan Pengembangan Kebijakan

Kepariwisataan, 2015), p. 18. 176

Kementrian Pariwisata RI, Statistik Profil Wisatawan Mancanegara 2015 (Jakarta: Asisten

Deputi Penelitian dan Pengembangan Kebijakan Kepariwisataan, 2015), p. 28-55.

Page 92: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

78

insfrastruktur fisik pembangunan akses udara.Deregulasi insfrastruktur ini

dilakukan dalam rangka mewujudkan 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara

ke Indonesia.

A.2. Kerjasama Pemerintah Indonesia dan Masyarakat

Di tahun 2015 peranan masyarakat Indonesia dalam upaya meningkatkan

kunjungan wisatawan asal Tiongkok ke Indonesia melalui kampanye „Wonderful

Indonesia‟ belum terlihat dengan jelas. Masyarakat baru menjadi partisipan dalam

mengkampanyekan pariwisata Indonesia, belum ada kegiatan yang secara

langsung digerakkan oleh masyarakat. Saat ini juga mulai muncul gagasan untuk

membentuk sebuah forum resmi untuk mengkampanyekan „Wonderful Indonesia‟

oleh Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Tiongkok, namun karena belum ada

konsep yang matang rencana ini belum bisa dilaksanakan di tahun 2015.177

Namun bukan berarti masyarakat abai terhadap adanya kampanye

„Wonderful Indonesia‟di Tiongkok. Contoh nyatanya dapat dilihat dari partisipasi

delegasi dari Riau yang ditunjuk langsung oleh pemerintah pusat untuk mewakili

Indonesia pada event 12th

China Expo 2015 di Guangxi pada 18-23 September

2015.178

12th

China Expo 2015 ini juga ditujukan untuk mempererat kerjasama

negara-negara ASEAN dengan China, salah satunya kerjasama pariwisata dengan

177

Nailis Sa‟adah, pada tanggal 5 September 2017, pukul 11:15. 178

Tampil Mewakili Indonesia pada The 12th

China Expo Nanning, Guangxi China, Menteri

Perdagangan: Riau Luar Biasa(2015), tersedia di https://m.goriau.com/berita/bengkalis/tampil-

mewakili-indonesia-pada-the-12th-china-expo-nanning-guangxi-china-menteri-perdagangan-riau-

luar-biasa.html diakses pada 26 Desember 2017 pukul 15:20.

Page 93: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

79

tema “21th

Maritime Silk Road Tourism Development and Cooperation” yang

sudah digelar sejak 29 Mei 2015.179

Disini perwakilan dari Riau tidak hanya mempromosikan keindahan alam

dan budaya asli Riau seperti Pantai Lancang Kuning, tari Serampang 12, dsb,

mereka juga menggandeng perusahaan ekspor impor PT. Duta Graha Invesindo

untuk ikut berpartisipasi pada event 12th

China Expo 2015.180

Delegasi Riau yang

terdiri dari 108 orang ini juga menampilkan budaya lain seperti lagu Bengawan

Solo untuk menunjukkan bagaimana keindahan dan keberagaman budaya

Indonesia. Kali ini ada 11.000 pengunjung yang datang mengunjungi booth

Indonesia.181

Adanya kerjasama pemerintah dengan masyarakat juga dibuktikan dari

adanya pengajaran Bahasa Mandarin dengan mendatangkan pengajarnya secara

langsung dari China.182

Hal ini juga dapat dilihat sebagai bagian dari upaya

pemerintah untuk meningkatkan kunjungan wisatawan asal Tiongkok ke

Indonesia mengingat minimnya sumber daya manusia yang mampu berbahasa

Mandarin sehingga menjadi kendala tersendiri bagi wisatawan Tiongkok yang

berkunjung ke Indonesia.

179

2015 CAEXPO Tourism Held in Guilin, tersedia di

http://news.travel168.net/travel_fair_review/20150529/36879.html diakses tanggal 24 Januari

2018 pukul 08:27. 180

Tampil Mewakili Indonesia pada The 12th China Expo Nanning, Guangxi China, Menteri

Perdagangan: Riau Luar Biasa(2015), tersedia di https://m.goriau.com/berita/bengkalis/tampil-

mewakili-indonesia-pada-the-12th-china-expo-nanning-guangxi-china-menteri-perdagangan-riau-

luar-biasa.html diakses pada 26 Desember 2017 pukul 15:20. 181

Riau Kirim 108 Delegasi ke 12th

China Expo 2015, tersedia di http://m.transriau.com/read-893-

2015-09-20-riau-kirim-108-delegasi-ke-the-12th-china-asean-expo-

2015.html#sthash.nAUWr82r.Vxd2nOfq.dpbs diakses tangal 24 Januari 2018 pukul 07:37. 182

Pendidikan Bahasa Mandarin jadi Jembatan Komunikasi Kebudayaan RI-Tiongkok(2015),

tersedia di http://id.chineseembassy.org/indo/zgyyn/t1252066.htm diakses tanggal 25 Desember

2017 pukul 11:52.

Page 94: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

80

Adanya sumber daya manusia yang fasih berbahasa Mandarin diharapkan

dapat terserap oleh industri-industri pariwisata yang ada di Indonesia, sehingga

memudahkan wisatawan Tiongkok yang mengunjungi Indonesia dalam wisatanya.

Selain itu adanya sumber daya manusia yang fasih berbahasa Mandarin juga dapat

menjadi aset baru bagi pengurangan jumlah pengangguran di Indonesia seiring

banyaknya lowongan pekerjaan yang membutuhkan sumber daya yang mampu

berbahasa Mandarin dan dapat menjadi peluang usaha tersendiri, khususnya di

bidang pariwisata, budaya, dan pendidikan.

Dengan ini maka jelas sudah bahwa kerjasama antara pemerintah

Indonesia dengan masyarakat, yang dalam konsep multi-track diplomacy masuk

dalam track four sangat penting untuk dilakukan. Sebabnya karena pemerintah

saja tidak cukup mampu untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat secara

langsung tanpa campur tangan masyarakat itu sendiri.

A.3. Kerjasama Pemerintah Indonesia danMedia Massa

Adanya kerjasama antara pemerintah Indonesia dengan media

menunjukkan relevansi konsep multi-track diplomacy untuk penelitian ini.

Pemasaran pariwisata Indonesia di Tiongkok melalui media massa dipromosikan

melalui strategi branding, advertising, dan selling (BAS)dengan memanfaatkan

paid media, owned media, social media, dan endorser (POSE) dalam

pengaplikasiannya.

Melalui strategi selling pemerintah Indonesia menunjuk Diana Huntley

sebagai endorserdan host dalam program TV Wondernesiatahun 2015 untuk

Page 95: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

81

pasar Tiongkok. Pemilihan endorser didasarkan pada banyaknya followers di

media sosial183

sehingga pemasaran yang dilakukan oleh endorser dapat dilihat

oleh banyak orang dan diharapkan menarik minat mereka untuk berwisata ke

Indonesia.

Selain Diana Huntley, pemerintah Indonesia juga menunjuk Nadya

Hutagalung dari Indonesia, Mae Tan dari Singapura, dan Luke Latty dari

Australia sebagai endorser dan host dalam program TV Wondernesia184

yang

tayang pada Desember 2015-Maret 2016. Program TV Wondernesia ini

ditayangkan di seluruh TLC Asia Pasifik dan memiliki 12 episode dengan

masing-masing episodenya berdurasi 23 menit, selain itu TV Wondernesia juga

dipromosikan oleh endorser dari ketiga Negara di media sosial yang mereka

miliki untuk dapat menarik banyak penonton dalam program TV Wondernesia.185

Implementasi upaya promosi pariwisata Indonesia melalui media massa di

mancanegara, khususnya Tiongkok juga dapat dilihat dari adanya web resmi

pariwisata Indonesia www.indonesia.travel. Pemerintah Indonesia juga

mempublikasikan pariwisata Indonesia melalui media sosial seperti facebook

183

Dr. M. Iqbal Alamsjah, MA, Paparan Kementrian Pariwisata RI untuk KIDi ke-6 2016(Jakarta:

Kepala Biro Hukum dan Komunikasi Publik Kementrian Pariwisata RI, 2016), p. 62. 184

”Wondernesia” Sasar 20 Juta Turis Mancanegara (2016), tersedia di

http://traveling.bisnis.com/read/20151207/85/499370/wondernesia-sasar-20-juta-turis-

mancanegara diakses tanggal 24 Januari 2018 pukul 11:33. 185

Menpar Luncurkan Program TV Wondernesia (2015), tersedia di

http://industri.bisnis.com/read/20151208/12/499500/menpar-luncurkan-program-tv-wondernesia

diakses tanggal 24 Januari 2018 pukul 11:48.

Page 96: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

82

(indonesia.travel) dan twiter (@indtravel) yang ketiganya merupakan owned

media kementrian pariwisata Indonesia yang dapat diakses oleh siapapun.186

Untuk publikasi pariwisata Indonesia melalui paid media bisa dilihat pada

situs perjalanan online seperti tripadvisor, agoda, ctrip, dsb.187

Selain itu promosi

pariwisata Indonesia juga dilakukan dengan mengiklankan „Wonderful Indonesia‟

di televisi nasional Tiongkok,188

seperti China Central Television (CCTV) China,

dan Channel News Asia.189

Selain publikasi dengan cara placement publikasi „Wonderful Indonesia‟

juga dilakukan melalui media ruang. Publikasi melalui media ruang ini tidak

hanya dilakukan di Tiongkok tetapi juga dilakukan di Singapura, hal ini penting

dilakukan mengingat Singapura yang menjadi hub airport banyak wisatawan

mancanegara yang akan ke Indonesia.190

Publikasi pada media ruang Tiongkok

tahun 2015 dipasang dengan menggunakan Bahasa Mandarin selama dua bulan

(11 September – 5 November 2015):191

a. Pemasangan light-emitting diode (LED)berukuran 133”sebanyak dua unit.

LED ini dipasang di Beijing Capital International Airport T2.

186

I Gde Pitana, Ringkasan Performansi Wisman (Jakarta: Deputi Bidang Pengembangan

Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementrian Pariwisata RI, 2015). 187

Khaidar Munawar, pada tanggal 8 Januari 2018 pukul 13:38. 188

Ratna Suranti, Upaya Promosi Potensi Pariwisata Indonesia untuk Meningkatkan

Perekonomian Nasional (Jakarta: Asisten Deputi Strategi Pemasaran Pariwisata Mancanegara

Kementrian Pariwisata RI, 2016). 189

Bernadus Wijayaka,Promosi “Wonderful Indonesia” Mulai Gebrak Pariwisata Indonesia,

(2015), tersedia di http://www.beritasatu.com/figur/299457-promosi-wonderful-indonesia-mulai-gebrak-pariwisata-indonesia.html diakses tanggal 09 Januari 2018 pukul 19:43. 190

Garuda Indonesia, Kliping Jendela Informasi Kita (2015), p. 3, tersedia di

https://aboutus.garuda-indonesia.com/wp-content/uploads/2015/11/E-Kliping-30-November-

2015.pdf diakses tanggal 09 Januari 2018 pukul 20:06. 191

Kementrian Pariwisata RI, Laporan Kegiatan Publikasi Media Ruang di Pasar Tiongkok Tahun

2015 (Jakarta: Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara, 2015), p. 1-8.

Page 97: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

83

b. Pemasangan vertical digital panel (VDP) berukuran 106” sebanyak 62

unit. Pemasangannya dilakukan di Beijing Capital International Airport

T3c.

c. Pemasangan vertical digital panel (VDP) berukuran 82” sebanyak 20 unit.

Pemasangannya dilakukan di Beijing Capital International Airport T3d.

d. Pemasangan vertical digital panel (VDP) berukuran 70” sebanyak 36 unit.

Pemasangannya dilakukan di Shanghai Pudong International Airport T1

dan T2.

Page 98: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

84

e. Pemasangan vertical digital panel (VDP) berukuran 98” sebanyak 9 unit.

Pemasangannya dilakukan di Shanghai Pudong International Airport T2.

Besarnya upaya promosi pariwisata Indonesia yang dilakukan melalui

media massa, dan didasarkan pada marketing framework Banding, Advertising,

dan Selling (BAS) di Tiongkok mampu menjadikan media massa sebagai media

sumber informasi bagi wisatawan Tiongkok dalam berwisata ke Indonesia, seperti

yang terlihat dalam tabel berikut:192

Tabel 6: Media Sumber Informasi Wisatawan Tiongkok Tahun 2015

192

Kementrian Pariwisata RI, Statistik Profil Wisatawan Mancanegara 2015 (Jakarta: Asisten

Deputi Penelitian dan Pengembangan Kebijakan Kepariwisataan, 2015), p. 46.

Page 99: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

85

Laman Resmi 13,65%

Sosial Media 21,44%

Televisi 5,72%

Papan Informasi 10,58%

Internet Lainnya 42,60%

Sumber: Statistik Profil Wisatawan Mancanegara 2015.

Page 100: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

86

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Seperti yang kita ketahui, saat ini pariwista menjadi salah satu aspek

penting bagi banyak negara untuk dapat meningkatkan perekonomiannya.

Pariwisata dapat membawa dampak lanjutan yang berasal dari kunjungan

wisatawan seperti meningkatkan jumlah ekspor, menciptakan sejumlah lapangan

pekerjaan baru, mendorong pembangunan infrasktruktur, dan meningkatkan

devisa negara.

Pentingnya sektor pariwisata juga disadari oleh Indonesia yang kaya akan

keindahan alam dan budayanya. Untuk itu di era pemerintahan Presiden Joko

Widodo pariwisata menjadi salah satu leading sector penggerak ekonomi

Indonesia yang tertuang dalam Nawa Cita kepemimpinan Joko Widodo dan Jusuf

Kalla. Sayangnya dengan semua potensi yang ada pariwisata Indonesia belum

mampu menjadi primadona bagi wisatawan dunia, dengan ini maka diperlukan

branding dan strategi pemasaran yang apik untuk dapat menarik minat wisatawan.

Sejak tahun 2011 pemerintah meresmikan „Wonderful Indonesia‟dan

„Pesona Indonesia‟ sebagai branding pariwisata Indonesia. Branding baru yang

diluncurkan Indonesia menyasar Singapura, Malaysia, Australia, Tiongkok, dan

Jepang sebagai pasar primernya, yang artinya pemerintah meluncurkan strategi

yang lebih matang untuk menarik wisatawan dari kelima negara ini. Namun dalam

tulisan kali ini penulis hanya akan mengambil Tiongkok sebagai objek

Page 101: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

87

penelitiannya, penelitian ini juga fokus pada bagaimana upaya Indonesia untuk

menarik minat wisatawan Tiongkok ke Indonesia di tahun 2015.

Pemilihan Tiongkok sebagai objek penelitian bukan tanpa alasan. Alasan

pertama karena besarnya potensi wisata alam, dan budaya yang dimiliki Indonesia.

Indonesia memiliki 800-11.000 suku dengan 300-400 bahasa, 1.500 flora, dan

+20.000 fauna, Indonesia juga tercatat sebagai archipelagic stateyang terdiri dari

17.504 pulau. Hal ini dapat menjadi alat jual dalam menarik wisatawan Tiongkok

yang menyukai wisata air seperti pantai dan menyukai wisata budaya yang masih

orisinil dan unik.

Alasan kedua yaitu banyaknya jumlah diaspora masyarakat Tiongkok di

Indonesia yang bahkan sudah ada dari sebelum masa penjajahan. Jumlahnya

mencapai 2.832.510 jiwa di tahun 2010 atau 1,2% dari total penduduk Indonesia

saat itu, jumlah ini merupakan yang terbesar di dunia. Dengan begitu maka

banyak pula warisan budaya Indonesia yang terakulturasi dengan budaya asli

Tiongkok seperti adanya kebiasaan minum teh, adanya Klenteng Sam Poo Kong

yang bisa menjadi objek wisata menarik, dll, ini tentu menjadi pertimbangan

sendiri bagi masyarakat Tiongkok untuk berwisata ke Indonesia.

Alasan ketiga yaitu eratnya hubungan bilateral serta kerjasama antara

Indonesia dan Tiongkok yang sudah terjalin sejak awal kemerdekaan Indonesia.

Apalagi di era pemerintahan Joko Widodo Tiongkok tercatat sebagai salah mitra

strategis Indonesia yang banyak berinvestasi dan bekerjasama dengan Indonesia

khususnya dalam bidang pembangunan infrastruktur. Adanya serangkaian

Page 102: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

88

kerjasama ini juga dapat menjadi salah satu faktor kunjungan masyarakat

Tiongkok ke Indonesia, untuk menghadiri undangan atau pertemuan bisnis,

sekaligus berwisata.

Alasan keempat karena banyaknya jumlah China outbound tourism,

jumlahnya mencapai 117 miliar di tahun 2015, dan menjadi yang terbesar di dunia.

Hal ini disebabkan oleh meningkatnya perekonomian Tiongkok dan evolusi gaya

hidup masyarakatnya yang gemar berwisata. Saat ini bagi mayoritas masyarakat

Tiongkok berwisata juga menjadi ajang untuk memperlihatkan status sosial

mereka, sehingga tak jarang alasan mereka untuk berpergian ke luar negeri

sekedar untuk mengikuti trend yang biasanya dilakukan oleh kawula muda

berusia di bawah 35 tahun.

Alasan kelima yaitu karena karakteristik wisatawan Tiongkok yang

terkenal royal dalam berwisata. Tujuan utama mereka dalam berwisata ke luar

negeri adalah untuk membeli barang-barang mewah dengan harga lebih murah.

Mengingat tujuan ini maka biasanya wisatawan Tiongkok mengunjungi Korea

Selatan, Hongkong, dan Jepang dengan alasan perbedaan harga barang di

ketiganegara tersebut lebih murah dibandingkan dengan di China.

Penggunaan konsep soft power dan multi-track diplomacy dipilih sebagai

konsep yang relevan untuk menganalisa upaya Indonesia dalam meningkatkan

kunjungan wisatawan asal Tiongkok melalui kampanye „Wonderful

Indonesia‟tahun 2015. Ini karena pariwisata merupakan bagian dari instrumen soft

power. Dimana adanya kampanye „Wonderful Indonesia‟ sebagai nation

Page 103: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

89

brandingIndonesia di mata internasional juga dapat menjadi alat diplomasi

Indonesia untuk mencapai national interest-nya seperti meingkatkan

perekonomian negara.

Upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia tentu tidak dapat dilakukan

secara mandiri tanpa melibatkan aktor lain seperti masyarakat, media, dan pelaku

bisnis, diperlukan kolaborasi yang lebih intensif untuk dapat menembus seluruh

lapisan masyarakat. Untuk itu tulisan ini mencoba menjelaskan bagaimana upaya

pemerintah Indonesia dalam menarik minat wisatawan Tiongkok melalui

kerjasama dengan pemerintah Tiongkok, masyarakat, dan media, baik itu warga

negara Indonesia ataupun warga negara Tiongkok.

1. Kerjasama pemerintah Indonesia dengan pemerintah Tiongkok.

a) Adanya bebas visa kunjungan khusus untuk tujuan berwisata bagi

masyarakat Tiongkok yang resmi dikeluarkan sejak Juni 2015.

b) Adanya Event Asia Dive Expo (ADEX)pada 11-13 September 2015,

China International Small & Medium Enterprises Far (CSMEF) pada 10-

13 Oktober 2015, China Inernational Travel Mart (CITM) pada 13-15

November 2015, dan Chengdu International Tourism Expo (CTE) pada 3-

5 Desember 2015.

c) Deregulasi asas cabotage untuk cruise asing dimana penumpang dapat

naik dan turun di lima pelabuhan Indonesia; Belawan, Medan; Tanjung

Priok, Jakarta; Tanjung Perak, Surabaya; Benoa, Bali; Soekarno-Hatta,

Makassar.

Page 104: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

90

d) Penghapusan ketentuan Clearance Approval for Indonesia Territory

(CAIT) tanggal 30 September 2015. Dereguasi ini disahkan melalui

Peraturan Presiden No.105 Tahun 2015 tentang Kunjungan Kapal Wisata

(Yacht) Asing ke Indonesia. Hal ini ditujukan untuk memudahkan

wisatawan mancanegara untuk pengurusan dokumen customs, immigration,

quarantine, port (CIQP) saat mengunjungi Indonesia.

e) Pembukaan jalur penerbangan langsung dengan maskapai pesawat

Indonesia dan Tiongkok untuk menghubungkan Tiongkok-Indonesia

secara langsung.

2 .Kerjasama pemerintah Indonesia dengan masyarakat.

Di tahun 2015 peran masyarakat belum terlihat jelas karena belum ada

kegiatan atau tindakan yang diadakan secara langsung oleh masyarakat. Meskipun

begitu peranan masyarakat tetap bisa dirasakan melalui partisipasi masyarakat

Riau sebagai perwakulan Indonesia dalam 12th

China Expo 2015 di Guangxi pada

18-23 September 2015, saat itu mereka juga menampilkan beberapa kekayaan

alam dan budaya Riau seperti foto-foto keindahan Pantai Lancang Kuning, dan

penampilan tari khas Riau, Serampang 12.

Hasil kerjasama pemerintah dan masyarakat yang lainnya dapat dilihat dengan

adanya pengiriman pengajar Bahasa Mandarin dari Tiongkok ke Indonesia.

Dengan adanya program ini maka pertukaran budaya antara kedua negara akan

semakin lebih mudah masuk dan diterima dengan baik, sehingga kunjungan

wisatawan Tiongkok ke Indonesia juga diharapkan dapat terus meningkat.

Page 105: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

91

3 .Kerjasama pemerintah Indonesia dengan media.

Promosi pemasaran pariwisata Indonesia di Tiongkok yang dilakukan

melalui media dilakukan dengan menggunakan strategi branding, advertising, dan

selling (BAS):

a. Branding. Dilakukan dengan cara placement di ruang terbuka, dan

publikasi pada media ruang. Publikasi pada media ruang dilakukan di

Beijing Capital International Airport dengan menempatkan 2 unit light-

emitting diodi (LED) di terminal 2, 62 unit vertical digital panel di

terminal 3C, 20 unit vertical digital panel di terminal 3D. Lalu ada juga

yang ditempatkan di Shanghai Pudong International Airport melalui 36

unit vertical digital panel di terminal T1 dan T2, serta 9 unit unit vertical

digital panel di terminal T2.

b. Advertising. Dilakukan dengan cara mengiklankan „WonderfulIndonesia‟

di China Central Television (CCTV), dan Channel News Asia, serta

penayangan program TV Wondernesia pada Desember 2015-Maret 2016.

c. Selling. Dilakukan melalui paid media (trripadvisor, agoda, ctrip), owned

media (www.indonesia.travel), social media (indonesia.travel, dan

@idntravel), serta endorser dengan menunjuk Diana Huntley sebagai

brand ambassador „Wonderful Indonesia di Tiongkok tahun 2015.

B. Saran

Dalam hal ini Penulis berharap adanya peningkatan kerjasama pemerintah

dengan masyarakat dalam upaya pemasaran pariwisata Indonesia di Tiongkok,

Page 106: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

92

terutama dalam upaya branding. Peran masyarakat dalam upaya branding dinilai

cukup signifikan karena adanya keterbatasan pemerintah untuk menjangkau

semua lapisan masyarakat secara merata. Masyarakat dapat menjadi aktor penting

dalam upaya promosi pariwisata dengan ikut menyebarkan image baik Indonesia,

masyarakat juga dapat memberikan informasi yang lebih signifikan disbanding

pemerintah karena dapat berbaur langsung dengan masyarakat Tiongkok.

Saran selanjutnya yaitu pengadaan tour packages atau travel agent yang

dilengkapi dengan tour guide untuk wisatawan Tiongkok dibawah naungan

pemerintah Indonesia. Bagi penulis dengan adanya tour packagesdan travel agent

ini wisatawan Tiongkok akan mendapat lebih banyak kemudahan saat

mengeksplorasi pariwisata Indonesia, apalagi adanya kendala bahasa sebagai

kendala utama bagi wisatawan Tiongkok yang berkunjung ke Indonesia yang

dapat ikut teratasi dengan adanya tour packages dan travel agent.

Page 107: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

xiv

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Andayani,Ni Luh Henny S. ST. Par., M. Par, Manajemen Pemasaran

Pariwisata(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014).

Simanjuntak, Antonius,Bungaran Flores Tanjung dan Rosramadhana Nasution,

Sejarah Pariwisata: Menuju Perkembangan Pariwisata Indonesia, (Jakarta:

Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2017).

Barston, R.P,Modern Diplomacy (New York: Longman Inc, 1988).

BuckSong,Koh,Brand Singapore: How Nation Branding Built Asia‟s Leading

Global City (Singapore: Marshall Cavendish Bussiness, 2011).

ChristieMill,Robert,Tourism the Internatinal Bussiness(Jakarta Utara: Raja

Grafindo Persada (terj: Tri Budi Sastrio), 2000.

Faisal, Sanapiah, Format-Format Penelitian Sosial (Jakarta:PT. RajaGrafindo

Persada, 2007).

Jong Lee, Sook and Jan Melissen, Public Diplomacy and Soft Power in East

Asia(New York: Palgrave Macmillan, 2011).

Mohsin,Aiyub,Diplomasi(Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2010).

Rifqi,Achmad, Dandi Anugera dan Syifa PF, Pariwisata Indonesia: Sejarah

Pembangunan Kepariwisataan Nasional, Trend Produk dan Pasar, Pemasaran

Pariwisata 2015,(Bandung: Sekolah tinggi Pariwisata, 2015).

Roy,S. L,Diplomasi, (Jakarta: CV Rajawali, 1991).

Laporan Kementrian

Alamsjah,M.A,Dr. M. Iqbal, Paparan Kementrian pariwisata RI untuk KIDi ke-6

2016 (Yogyakarta: Kepala Biro Hukum dan Komunikasi Publik Kementrian

Pariwisata RI, 2016).

Pitana, I Gde,Era Baru Promosi Pariwisata Indonesia(Bali: Deputy for

International Marketing, 2016).

Priyatmoko,Rakhman,Tingkat Kesadaran Pramuwisata terhadap Branding

Wonderful Indonesiadan Pesona Indonesia: Strategi Pemasaran Destinasi

Pariwisata (Jakarta: Asdep Litbang Kebijakan Kepariwisataan, Vol. 1, No. 1,

2016).

Suranti, Ratna,Upaya Promosi Potensi Pariwisata Indonesia untuk Meningkatkan

Perekonomian Nasional(Bandung: Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran

Pariwisata Mancanegara Kementrian Pariwisata RI, 2016).

Page 108: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

xv

Kementrian Pariwisata RI, Analisis Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada

Kawasan 3 Great: Analisis Isu-Isu Stratejik Periode Januari-September

2015(Jakarta: Asisten Deputi Penelitan dan Pengembangan Kebijakan

Kepariwisataan, 2015).

_______, Analisis Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada Kawasan 3 Great

Triwulan I-2015(Jakarta: Asisten Deputi

PenelitiandanPengembanganKebijakanKepariwisataan, 2015).

_______, Analisis Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada Kawasan 3 Great

Triwulan II-2015(Jakarta: Asisten Deputi Penelitian dan Pengembangan

Kebijakan Kepariwisataan, 2015).

_______, Analisis Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada Kawasan 3 Great

Triwulan III-2015(Jakarta: Asisten Deputi Penelitian dan Pengembangan

Kebijakan Kepariwisataan, 2015).

_______, Buku Panduan Logo, (Jakarta: 2014), hl. 6.Kementrian Pariwisata RI,

_______, Capaian Sektor Pariwisata 3 Tahun Jokowi-JK (Jakarta, 2017).

_______, Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara Menurut Pintu Masuk dan

Kebangsaan Bulan Desember 2015 (Jakarta: 2015).

_______, Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara Menurut Pintu Masuk dan

Kebangsaan Bulan November 2015 (Jakarta: 2015).

_______, Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara Menurut Pintu Masuk dan

Kebangsaan Bulan Oktober 2015 (Jakarta: 2015).

_______, Kegiatan Pameran Pasar Asia Pasifik Tahun 2015, (Jakarta: Asisten

Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Pasar Asia Pasifik

Kementrian Pariwisata, 2015).

_______, Laporan Akuntabilitas Kinerja Kementrian Pariwisata Tahun 2015

(Jakarta: BiroPerencanaan dan Keuangan Sekretariat Kementrian

Pariwisata, 2016).

_______, Laporan Kegiatan Publikasi Media Ruang di Pasar Tiongkok Tahun

2015 (Jakarta: Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata

Mancanegara, 2015), p. 1-8.

_______, Logo Wonderful Indonesia dan Logo Pesona Indoonesia(Jakarta: 2014).

_______, Paparan Kementrian Pariwisata RI untuk KIDi ke-6 2016 (Yogyakarta:

Kepala Biro Hukum dan Komuniasi Publik).

_______, Rencana Strategis Pengembanagan Destinasi dan Industri Pariwisata

Tahun 2015(Jakarta:2015).

Page 109: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

xvi

_______, Siaran Pers Kunjungan Wisman 2015 Lampaui Target (2016), tersedia

di http://kemenpar.go.id/asp/detil.asp?c=16&id=3101 diakses tanggal 23

Januari 2018 pukul 06:04.

_______, Statistik Profil Wisatawan Mancanegara 2015 (Jakarta: Asisten Deputi

Penelitian dan Pengembangan Kebijakan Kepariwisataan, 2015).

_______, Statistik Profil Wisatawan Mancanegara 2016(Jakarta: Asisten Deputi

Penelitian dan Pengembangan Kebijakan Kepariwisataan, 2015),

_______, Upaya Promosi Potensi Pariwisata Indonesia untuk Meningkatkan

Perekonomian Nasional (Bandung: Asdep Strategi Pemasaran Pariwisata

Mancanegara, 2016).

Badan Pusat Statistik, Statistik Indonesia: Statistical Yearbook of Indonesia 2015

(Jakarta: 2015).

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Warta Bea Cukai: Informasi Terpercaya

Kepabeaan dan Cukai (Jakarta: Vol. 48, No, 24, 2016), p. 6-8, tersedia di

http://repository.beacukai.go.id/download/2016/06/3e7ff9d9e789c1459ea

1da261d5d3098-softcopy-wbc-edisi-juni_(29-6-16).pdf diakses tanggal

23 Januari 2018 pukul 10:55.

Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI (2015), tersedia di

http://www.imigrasi.go.id/phocadownloadpap/PeraturanPresiden/pelaksa

naan%20peraturan%20peraturan%20presiden%20nomor%2069 diakses

tanggal 23 Desember 2017 pukul 15:09.

Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI (2015), tersedia di

http://www.imigrasi.go.id/phocadownloadpap/PeraturanPresiden/pelaksa

naan%20peraturan%20peraturan%20presiden%20nomor%2069 diakses

tanggal 23 Desember 2017 pukul 15:09

Kementrian Keuangan RI (2015), Peraturan Presiden Repuiblik Indonesia Nomor

105 Tahun 2015, tersedia di

http://www.jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2015/105TAHUN2015PERPR

ES.pdf diakses tanggal 23 Januari 2018 pukul 09:08.

Jurnal dan Artikel

Chrismas,Robert, Multi-Track Diplomacy and Canada‟s Indigenous

People(Canadiaan Mennonote University, Vol. 44/45, No. 2/1, 2012/2013).

Cohen, Erik, A Phenomenology of Tourist Experience(Jerusalem: Hebrew

University of Jerusalem, 1979).

Esti, Pembangunan Kepariwisataan: Overview, Tantangan, dan Kebijakan

Pembangunan ke Depan, (BAPPENAS, Edisi 03, 2013),

Page 110: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

xvii

European Union Small and Medium-Sized Enterprises, The Tourism Market in

China (EUSME Centre, 2015).

Fanomezantsoa Nasolomampionana, Rakotonanahary, Profil of Chinese

Outbound Tourists: Characteristics and Expenditures(China: Nanjing University

of Aeronautics and Astronautics, American Journal of Tourism Management, Vol.

3 No. 1, 2014).

Idriasih,Gusti,Diplomasi Indonesia Melalui Kampanye Wonderful Indonesia

dalam Meningkatkan Paiwisata Indonesia di Dunia Internasional Tahun 2011-

2015(Riau: Universitas Riau, Vol. 3, No. 1, 2016).

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Laksamana Cheng Ho dari Tiongkok:

Pelayaran Muhibah dan Syiar Islam di Nusantara(Oseanografi Lembaga Ilmu

Pengetahuan Indonesia).

Kawano, Sho,Joshua Lu, Ricky Tsang, CFA and Jingyuan Liu, The Asian

Consumer: The Chinese Tourist Boom(The Goldman Sachs Group Inc, 2015.

Maharani, Coni,Rini Andari dan Tomy Andrianto, Pengaruh Brand Positioning

Wonderful Indonesia Terhadap Keputusan Wisatawan Mancanegara untuk

Berkunjung ke Indonesia(Universitas Pendidikan Indonesia, Vol. IV, No. 1, 2014).

Nanthakumar,Loganathan, Thirunaukarasu Subramaniam, dan Mori Kogid, Is

„Malaysia Truly Asia‟? Forecasting Tourism Demand from Asean Using Sarima

Approach (Torismos: An International Multidiciplinary Journal of Tourism , Vol.

7, No. 1, 2012).

Purwanto,Supriadi, dan Wang Ling, Analisa Perilaku Wisatawan Tiongkok di

Luar Negeri: Sebuah Studi Literatur(Donghua University: Glorious Sun School of

Bussiness Administration, Vol. 20, No. 1, 2016).

S. Nye, Joseph, Jr, Soft Power(Camegie Endowment for Internasional Peace,

Foreign Policy, No. 80 Twentieth Anniversary, 1990).

Sparks,Prof. Beverley PhD, and Dr. Grace Wen Pan, Chinese outbound Tourism:

Understanding Their Attitudes, Constrains and Use of Information

Sources(Griffith University: 2009).

Tawil,Rami. F, and Ahmed M. Al Tamimi, Understanding Chinese Tourists‟

Travel Motivations: Investigating the Pperceptions of Jordan Held by Chinese

Tourist(Jordan: Philadelphia University, Vol. 4 No. 17, 2013).

Wilson. J. Ernest, Hard Power, Smart Power, Smart Power (Sagepub: The

ANNALS of the American Academy of Political and Social Science, 2008).

W, McDonald, John,Multi-Track Diolomacy: A Positive Approach to Peace

(Institute for Multi-Track Diplomacy: Occasional Paper No:22, 2014).

Skripsi dan Disertasi

Page 111: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

xviii

Al Ghofari, Farid,Analisis Tingkat Pengangguran di Indonesia (Semarang:

Universitas Diponegoro, 2010).

K. Judisseno, Rimsky,Destination Strategies in Tourist Development in Indonesia,

1945–2014: Problems of Bali Centredness(Victoria University: Collage of Arts

Victoria University, 2015).

Purnamasari, Yulia Endah Sukma,Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran

Terhadap Keputusan Wisatawan Asing Berlibur di Kota Semarang, (Semarang:

Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, 2011).

Sari,Shintya Dewi Lupita,Performansi Branding Wonderful Indonesia dalam

Pemasaran Pariwisata Mancanegara(Universitas Gadjah Mada, 2016).

Xu, Cuiting, Identifying Chinese Tourists Demands and Expectations in Finland,

(Imatra: Saimaa University of Applied Sciences, 2014).

Website

China Outbound Tourism in 2011, tersedia di

https://www.travelchinaguide.com/tourism/2011statistics/outbound.htm

diakses tanggal 27 November 2017 pukul 10:32.

China Outbound Tourism in 2012, tersedia di

https://www.travelchinaguide.com/tourism/2012statistics/outbound.htm

diakses tanggal 15 Desember 2017 pukul 10:33.

China Outbound Tourism in 2013, tersedia di

https://www.travelchinaguide.com/tourism/2013statistics/outbound.htm

diakses tanggal 15 Desember 2017 pukul 10:45.

China Outbound Tourism in 2014, tersedia di

https://www.travelchinaguide.com/tourism/2014statistics/outbound.htm

diakses tanggal 15 Desember 2017 pukul 10:53.

China Outbound Tourism in 2015, tersedia di

https://www.travelchinaguide.com/tourism/2015statistics/outbound.htm

diakses tanggal 15 Desember 2017 pukul 10:56.

China Tourism Statistical Bulletin, tersedia di

http://en.cnta.gov.cn/Statistics/TourismStatistics/ diakses tanggal 28

November 2017 pukul 09:08

Destination Indonesia, tersedia di

http://media.lonelyplanet.com/shop/pdfs/indonesia-9-getting-started.pdf/

diakses tanggal 15 Juli 2017 pukul 07:29.

Fokus Perhatian Kunjunagn Jokowi ke Tiongkok, (2015), tersedia di

http://id.china-embassy.org/indo/zgyyn/t1252073.htm diakses tanggal 07

Desember 2017 pukul 11:55.

Page 112: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

xix

Garuda Indonesia, Kliping Jendela Informasi Kita (2015), p. 19, tersedia di

https://aboutus.garuda-indonesia.com/wp-content/uploads/2015/11/E-

Kliping-30-November-2015.pdf diakses tanggal 09 Januari 2018 pukul

16:55.

http://imtd.org/multi-track-diplomacy diakses pada 16 Januari 2017 pukul 10:49.

http://planetsurfonline.com/index.php/blog/10-lokasi-surfing-terbaik-di-

indonesia/80diakses tanggal 23 Desember 2017 pukul 15:56.

http://smartraveller.gov.au/Countries/asia/southeast/Pages/indonesia.aspx#safety_

and_securitydiakses tanggal 23 Desember 2017 pukul 18:12.

https://www.tripadvisor.co.id/Attractions-g294225-Activities-c61-t52-

Indonesia.html diakses tanggal 09 Januari 2018 pukul 15:27.

Industri Pariwisata Indonesia. Tersedia di https://wwww.indonesia-

investments.com/id/bisnis/industri-sektor/pariwisata/item6051? diakses

tanggal 23 November 2017 pukul 14:16.

Teslik,Lee Hudson,Nation Branding Explained, (2007), tersedia di

https://www.cfr.org/backgrounder/china-north-korea-relationship diakses

tanggal 12 Juli 2017 pukul 11:56.

Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI (2015), tersedia di

http://www.imigrasi.go.id/phocadownloadpap/PeraturanPresiden/pelaksa

naan%20peraturan%20peraturan%20presiden%20nomor%2069 diakses

tanggal 23 Desember 2017 pukul 15:09.

Kevin Bond, 5 Lokasi Diving yang Selalu masuk Bucket List Diver Kelas Dunia,

(2017), tersedia di https://travel.idntimes.com/destination/kevin-

sullivan/5-lokasi-diving-terbaik-didunia-yang-wajib-dikunjugi-traveller-

c1c2/full diakses tanggal 09 Januari 2018 pukul 16:01.

Menpar Luncurkan Program TV Wondernesia (2015), tersedia di

http://industri.bisnis.com/read/20151208/12/499500/menpar-luncurkan-

program-tv-wondernesia diakses tanggal 24 Januari 2018 pukul 11:48.

Pendidikan Bahasa Mandarin jadi Jembatan Komunikasi Kebudayaan RI-

Tiongkok(2015), tersedia di

http://id.chineseembassy.org/indo/zgyyn/t1252066.htm diakses tanggal

25 Desember 2017 pukul 11:52.

Riau Kirim 108 Delegasi ke 12th

China Expo 2015, tersedia di

http://m.transriau.com/read-893-2015-09-20-riau-kirim-108-delegasi-ke-

the-12th-china-asean-expo-

2015.html#sthash.nAUWr82r.Vxd2nOfq.dpbs diakses tangal 24 Januari

2018 pukul 07:37.

Page 113: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

xx

Somantri,Gumilar R,Memahami Metode Kualitatif(Vol. 9. No. 2, 2005), tersedia

dihttp://journal.ui.ac.id/index.php/humanities/article/viewFile/122/118

diakses tanggal 7Juni 2016 pukul 11:42.

Tampil Mewakili Indonesia pada The 12th

China Expo Nanning, Guangxi China,

Menteri Perdagangan: Riau Luar Biasa, (2015), tersedia di

https://m.goriau.com/berita/bengkalis/tampil-mewakili-indonesia-pada-

the-12th

-china-expo-nanning-guangxi-china-menteri-perdagangan-riau-

luar-biasa.html diakses pada 26 Desember 2017 pukul 15:20.

Tourism Ministry Set to Launch Wonderful Indonesia Campaign, tersedia di

http://amp.kontan.co.id/news/tourism-ministry-set-to-launch-wonderful-

indonesia-campaign-1 diakses tanggal 25 Desember 2017 pukul 14:37.

UNWTO Tourism Highlights 2014 Edition, hl. 3, tersedia di www.e-

unwto.org/doi/pdf diakses tanggal 13 Desember 2017 pukul 13:11.

UNWTO Tourism Highlights 2015 Edition, tersedia di www.e-unwto.org/doi/pdf

diakses pada 17 Desember 2017 pukul 12:44.

UNWTO Highlights 2016, p. 6, tersedia di https://www.e-

unwto.org/doi/pdf/10.18111/9789284418145 diakses tanggal 21 Januari

2018 pukul 16:56.

Value-Added Output of China‟s Marine Tourism Hits 1 Trillion Yuan (2016),

tersedia di http://m.chinadaily.com.cn/en/2016-

10/06/content_26978473.htm diakses tanggal 23 Januari 2018 pukul

06:11.

Wahyudi,A.Hariyawan.Catatan Akhir tahun: Indonesia Masih Menjadi Surga

Penemuan Spesies Baru, (Mongbay Indonesia, 2014), tersedia di

http://www.mongbay.co.id/2014/12/30/catatan-akhir-tahun-indonesia-

masih-menjadi-surga-penemuan-spesies-baru/ diakses tanggal 12 Juli

2017 pukul 15:56.

What Drives Chinese Outbound Tourism, tersedia di

http://www.eastasiaforum.org/2016/12/16/what-drives-chinese-

outbound-tourism/ diakses tanggal 01 Desember 2017 pukul 12:37.

”Wondernesia” Sasar 20 Juta Turis Mancanegara (2016), tersedia di

http://traveling.bisnis.com/read/20151207/85/499370/wondernesia-sasar-

20-juta-turis-mancanegara diakses tanggal 24 Januari 2018 pukul 11:33.

169 Negara Resmi Dibebaskan dari Visa untuk Kunjungan ke Indonesia, tersedia

di http://www.imigrasi.go.id/index.php/berita/berita-utama/996-196-

negara-resmi-dibebaskan-dari-visa-untuk-kunjungan-ke-indonesia

diakses pada 17 Desember 2017 pukul 12:37.

Page 114: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

xxi

10 Negara dengan Diaspora Tionghoa terbesar di Dunia, Indonesia Peringkat

Pertama!, tersedia di http://indochinatown.com/jakarta/10-negara-

dengan-diaspora-tionghoa-terbesar-di-dunia-indonesia-peringkat-

pertama/2570 diakses tanggal 23 Desember 2017 pukul 21:06.

2015 CAEXPO Tourism Held in Guilin, tersedia di

http://news.travel168.net/travel_fair_review/20150529/36879.html

diakses tanggal 24 Januari 2018 pukul 08:27.

Wawancara

Nailis Sa‟adah (Staff Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Pasar

Asia Pasifik Kementrian Pariwisata RI)

Ahmad Syaifuddin Zuhri (Dosen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta)

Khaidar Munawar (Asisten Deputi Bidang Pemasaran Pariwisata Mancanegara

Kementrian Pariwisata RI)

Page 115: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

xxii

LAMPIRAN

Wawancara

Narasumber 1 : Nailis Sa‟adah (Staff Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran

Pariwisata Pasar Asia Pasifik Kementrian Pariwisata RI)

1. Bagaimana karakteristik wisatan Tiongkok secara umum di Indonesia ?

Jawaban: Secara umum wisatawan Tiongok yang saya temui di Indonesia bisa

dibilang perhitungan, dan banyak bicara. Biasanya mereka mengeluhkan tentang

fasilitas pelayanan di sebuah destinasi wisata. Hal ini sebenarnya bisa saja bukan

karena buruknya pelayanan pariwisata di Indonesia, tetapi karena minimnya

msyarakat Indonesia yang mampu berbahasa mandarin. Selain itu mereka juga

memounyai ketergantungan yang tinggi terhadap penggunan internet sebagai

akses untuk kemanapun dan untuk mengetahui apapun terkait pariwisata di

Indonesia.

Dalam hal konsumsi dan belanja, mereka lebih tertarik untuk makan di restoran

masakan China, dan baru mengunjungi restoran masakan Indonesia jika mreeka

uang mereka akan habis. Dalam hal belanja mereka tidak banyak membeli barang-

barang dan kerajinan tangan khas Indonesia. Dan untuk pemlian tiket biasanya

mereka memilih tiket pesawat dengan harga diskon.

2. Bagaimana respon masyarakat Tiongkok terhadap destinasi-destinasi

pariwisata di Indonesia, dan kesan mereka setelah mengunjungi Indonesia ?

Jawaban: meskipun mereka mengakui keindahan alam dan budaya

Indonesianamun kebanyakan wisatawan Tiongkok lebih memilih untuk berwisata

ke Jepang, dan Hongkong. Ini didasari pada latar belakang masyarakatnya yang

terkenal sebagai “orang kaya baru” sehingga mereka lebih menyukai berwisata ke

negara-negara yang menjual barang-barang mewah dengan harga murah.

Page 116: UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKKAN …

xxiii

Untuk kesan mereka setelah berwisata ke Indonesia saya rasa bisa dikatakan baik,

karena tidak ada alasan lg untuk banyak mengeluh dengan gencarnya

pembangunan dan promosi pariwisata Indonesia yang ada saat ini.

Narasumber 2 : Ahmad Syaifuddin Zuhri (Dosen Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta)

1. Apa benar seperti yang dikatakan banyak orang bahwa masyoritas

wisatawan Tiongkok di Indonesia bersikap pelit banyak bicara ?

Jawaban: Sebenarnya ini terkait dengan pola hidup masyarakat Tiongkok yang

terbiasa melakukan sesuatu secara efektif dan efisien. Perilaku mereka yang serba

ketat dalam mengeluarkan uang justru bukan karena mereka pelit tetapi karena

mereka terbiasa untuk menggunakan uang untuk keperluan yang penting. Mereka

juga lebih menyukai barang-barang mewah namun tetap berkualitas, karena

biasanya mereka tidak ingin membeli barang yang cepat rusak, sehingga

pembelian barang tersebut tidak bernilai mubazir.

2. Destinasi mana yang biasanya dituju wisatawan Tiongkok saat berada di

Indonesia ?

Jawaban: biasanya mereka tertarik dengan air. Jadi mereka akan leboh memilih

pantai sebagai tujuan destinasi di Indonesia yang memiliki keindahan pantai dan

bawab laut.

Narasumber 3 : Khaidar Munawar (Asisten Deputi Bidang Pemasaran Pariwisata

Mancanegara Kementrian Pariwisata)

1. Terkait adanya strategi pemasaran pariwisata melalui konsep BAS, apa

saja yang sudah dilakukan Indonesia untuk menarik minat wisatawan

Tiongkok di tahun 2015 ?

Jawaban: ada banyak upaya yang kita lakukan seperti publikasi melalui placement

dan media ruang, kita juga memasarkan pariwisata Indonesia dengan

megniklankannya di televisi nasional China, serta merekrut endorser sebagai

brand ambassador pariwisata Indonesia di Tiongkok.