tugas filsafah agama hadassah

27

Click here to load reader

Upload: hadassah-sasa

Post on 03-Jul-2015

294 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Filsafah Agama Hadassah

Tugas Filsafah Agama

Refleksi Buku:

Ku tahu yang Kupercaya

dan

Alkitab adalah Buku untuk Masa Kini

Hadassah Putri Hadi Utomo

31408055

Page 2: Tugas Filsafah Agama Hadassah

Ku tahu yang Kupercaya

Oleh Paul E. Little, Bandung, Kalam Hidup

Bab 1

Alkitab

Dalam Bab 1 hal yang dibahas adalah mengenai Alkitab. Sebenarnya Alkitab

adalah wujud pernyataan diri Allah dimana yang terkandung di dalamnya adalah Allah

itu sendiri bukan pikiran manusia walaupun memang yang menulis adalah manusia.

Alkitab sendiri merupakan gambaran perbuatan-perbuatan Tuhan yang diceritakan

kembali. Dari Alkitab kita dapat mengetahui kehendak-kehendak Tuhan dalam hidup

kita. Alkitab yang merupakan Firman Allah, sehingga segala yang terkandung di

dalamnya adalah perkataan Allah itu sendiri.

Bab 2

Allah

Dalam bab 2 kita belajar mengenai Allah Sang Pencipta Langit dan Bumi. Ia

adalah Alfa dan Omega yang padanya tidak terikat pada apapun di bumi. Ia berada jauh

melampaui pikiran manusia. Ia berada di atas hukum alam yang diciptakan olehNya.

Penciptaan bersumber darinya maka dari itu ia bersifat agung dan kekal. Allah adalah

Allah Tritunggal yang terdiri dari Bapak, Anak dan Roh Kudus. Bapa adalah yang

pertama, Ia adalah sumber dari Keilahian. Kemudian adalah Anak yang berasal dari

Bapa. Dan yang mengungkapkan dan menyatakan segalanya itu bagi manusia adalah

Roh.

Bab 3

Yesus Kristus

Dari Bab 3 yang berjudul Yesus Kristus. Siapakah Yesus Kristus itu sebenarnya.

Ia adalah Juruselamat pribadi bagi para pendengar yang percaya kepadaNya. Ia

merupakan Anak Allah yang kekal. Tapi demi menebus dosa kita ia rela menjadi

manusia. Ia adalah 100% Allah dan 100% manusia. Sebagai Allah yang memiliki hak dan

Page 3: Tugas Filsafah Agama Hadassah

wewenang sebagai Anak Allah rela turun ke dunia demi mengampuni dosa, memghakimi

manusia, dan membangkitkan oramg mati.

Banyak hal yang dialaminya demi menyelamatkan manusia. Ia menyatakan

kasihnya kepada manusia dengan rela disalibkan. Ada 3 alasan mengapa Yesus harus

tetap sempurna walaupun ia adalah manusia. Alasan yang pertama adalah karena hal ini

membuat Dia memenuhi syarat untuk menggantikan manusia yang berdosa. Alasan

selanjutnya adalah karena Ia harus tetap taat secara sempura kepada Allah. Hal itu

dilakukan oleh Nya demi menebus dosa dan ketidaktaatan manusia.

Bab 4

Kematian Kristus

Bab selanjutnya yaitu bab yang ke 4 membahas tentang Kematian Kristus.

Kematian Kristus sangat penting karena tanpa kematian Kristus tidak akan ada

pengampunan dosa. Kita sering mendengar istilah Kematian Kristus disebut dengan

perdamaian dengan dosa. Perdamaian tersebut berarti menyatukan kembali sesuatu yang

renggan atau berjauhan. Maksudnya adalah karena Kristus telah rela disalib walaupun

dirinya yang Anak Allah dan bersih dari dosa itu adalah sebuah kematian yang tidak

terbatas nilainya. Ia rela mati supaya manusia tidaklah binasa karena dosa melainkan

beroleh hidup yang kekal bagi orang yang percaya kepadaNya. Perdamaian itulah yang

memberikan kepastian akan pengampunan dosa sehingga kita beroleh hidup yang kekal

di surga.

Bab 5

Manusia dan Dosa

Bab 5 membahas mengenai Manusia dan Dosa. Manusia adalah gambar Allah

sehingga ia lebih daripada sekedar ciptaan biasa. Tuhan bahkan memerintahkan agar

manusia berkuasa atas ciptaan-ciptaan Tuhan yang lain. Namun akibat dosa sangatlah

berat. Hubungan antara manusia dan Allah menjadi rusak. Kita yang seharusnya juga

sempurna seperti gambar Allah menjadi rusak sejak manusia jatuh ke dalam dosa. Dosa

yang satu membawa kita kepada dosa yang lain. Segala persoalan yang ada di dunia

semuanya berakar dari dosa.

Page 4: Tugas Filsafah Agama Hadassah

Hukuman dosa yang paling berat bagi manusia yaitu bahwa manusia harus

mengalami kehilangan persekutuan yang intim dengan Allah. Kita menjadi terpisah dari

Allah dan oleh karenanya manusia menjadi seorang egosentri yang hanya memikirkan

dirinya sendiri. Apabila dilihat seperti ini maka sebenarnya manusia sudah tidak memiliki

harapan lagi. Namun ada kabar baik dari Injil, karena sesuai dengan yang tertulis dalam

Roma 5: 20 bahwa semakin banyak dosa maka semakin banyak kasih karunia yang

melimpah. Disitulah kita bisa merasakan kasih karunia Kristus yang memberikan anugrah

keslamatan bagi kita dan menghapuskan dosa kita.

Dosa memang berasal dari Aadam dan Hawa yang seting kita dengar dengan dosa

nenek moyang. Namun dosa dari Adam tersebut juga mewakili dosa dari setiap manusia

yang ada. Jatuhnya manusia ke dalam suatu dosa membuat manusia jatuh ke dosa lain

sehingga semakin lama manusia justru semakin terperosok dalam. Sampai pada akhirnya

bahwa upah dosa itu sendiri adalah maut.

Dosa membawa kita kepada kebejatan total yang merasuk dalam segala segi

kehidupan. Walaupun awal dosa itu adalah Adam namun kita juga ikut bertanggung

jawab terhadap dosa kita sendiri karena kita juga melakukan kesalahan yang sama seperti

Adam. Tetapi di atas semuanya itu, Allah sudah menyediakan jalan ke luar yang

sempurna, melalui pengorbanan Kristus untuk kita, agar kita terlepas dari hukuman itu

dan orang-orang yang percaya juga diwakili oleh Kristus, melalui Kristus bukan hanya

perbuatan dosa kita yang diampuni, tetapi kita juga menerima tabiat yang baru.

Bab 6

Roh Kudus

Roh Kudus adalah yang kita bahas dalam Bab 6. Roh Kudus mempunyai peranan

yang paling vital pada awal pertobatan kita dan kelahiran kita ke dalam keluarga Allah,

dan juga dalam perkembangan kehidupan Kristen kita. Roh Kudus bukan sebuah sebuah

roh biasa, Roh Kudus adalah suatu pribadi, sama seperti Allah Bapa dan Allah Anak.

Page 5: Tugas Filsafah Agama Hadassah

Mungkin kita mengenal Roh Kudus dari lambang-lambangnya seperti minyak, air, api.

Tapi sebenarnya Roh Kudus adalah sebuah pribadi.

Terdapat 5 aspek berbeda dari pekerjaan Roh Kudus dalam Perjanjian Lama. 5

Aspek pekerjaan Roh Kudus dapat kita lihat dari yang pertama pekerjaan Roh di dalam

penciptaan alam semesta. Kedua pekerjaan Roh dalam melengkapi seseorang untuk

pelayanan. Yang ketiga pekerjaan Roh Kudus dalam memberi ilham pada para nabi.

Sedangkan yang ke 4 pekerjaan Roh Kudus dalam menghasilkan kehidupan moral. Dan

yang terakhir pekerjaan Roh Kudus dalam menubuatkan tentang kedatangan Mesias.

Roh Kudus mempunyai hubungan yang sangat erat dengan Tuhan Yesus Kristus,

yaitu ketika menjadi manusia sepenuhnya bergantung pada Roh itu. Pada saat seseorang

percaya kepada Kristus orang itu segera dimateraikan oleh Roh Kudus. Roh Kudus

tinggal di dalam setiap orang Kristen & juga merupakan penunjuk jalan untuk orang-

orang Kristen secara pribadi.

Bab 7

Gereja atau Jemaat

Bab selanjutnya membahas tentang Gereja atau Jemaat. Gereja atau jemaat adalah

orang-orang yang sudah dipanggil kepada Yesus Kristus. Umat Allah yang dipanggil itu

adalah orang-orang kudus pilihan Allah. Gereja sendiri pertama kali terbentuk pada hari

Pentakosta saat Roh Allah turun seperti yang tertulis dalam kitab Kisah Para Rasul.

Terdapat 3 masa pelayanan dalam perjanjian baru yaitu Masa Pelayanan Pertama,

Masa Peralihan dan Pelayanan Permanen. Terdapat pula 3 golongan bentuk pemerintahan

gerja dan pandangan umum tentang pelayanan yaitu Episkopalianisme yang diperintah

oleh para uskup tetapi terdapat juga pendeta dan diaken. Presbiterianisme yang dipimpin

oleh para penatua. Golongan ini biasanya membedakan antara penatua yang mengajar

dan penatua yang memimpin. Yang ketiga adalah Kongregasionalisme yang terdiri dari

orang percaya yang menekan otonomi dari jemaat lokal termasuk golongan ini.

Page 6: Tugas Filsafah Agama Hadassah

Bab 8

Malaikat, Iblis, dan Roh-roh Jahat

Bab yang ke 8 membahas tentang Malaikat, Iblis, dan Roh-Roh Jahat. Malaikat

adalah makhluk yg diciptakan Tuhan. Manusia berbeda dengan malaikat. Manusia adalah

makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri atas tubuh, jiwa dan roh. Sedangkan malaikat

hanyalah makhluk rohani yang hanya terdiri dari Roh. Perbedaan lain antara manusia dan

malaikat adalah bahwa malikat bersifat kekal dan tidak dapat mati.Allah menciptakan

para malaikat dengan sempurna, dan pada mulanya tidak ada roh jahat. Tapi pada waktu

bersamaan mereka juga mempunyai kehendak bebas & dapat dicobai dan dapat berdosa.

Apa yang menyebabkan malaikat jatuh ke dalam dosa tidak dijelaskan secara terinci,

tetapi rupanya hal itu ada hubungannya dengan jatuhnya Iblis ke dalam dosa. Nama Iblis

berarti “musuh” atau lawan. Iblis adalah musuh Allah beserta umatnya

Bab 9

Keselamatan

Selanjutnya dalam Bab yang ke 9 adalah mengenai keselamatan. Keselamatan

hanya dapat diperoleh dari pertobatan. Seperti yang kita baca di Alkitab bahwa apabila

kita percaya kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat. Pertobatan yang

sesungguhnya bukan hanya perasaan menyesal tetapi pertobatan yang sesungguhnya

menyangkut segala aspek dalam diri kita mulai dari intelek, emosi, dan kehendak.

Pertobatan yang sesunguhnya akan mendatangkan. Iman merupakan pusat dari seluruh

pengalaman Kristen. Iman juga merupakan alat yang menghubungkan kita pada Kristus.

Kita mungkin memandang pertobatan dan iman sebagai respon untuk memperoleh

kelahiran kembali. Kelahiran kembali adalah segi ilahi dari apa yang disebut perubahan

hati, yang kalau dilihat dari segi manusiawinya, kita sebut pertobatan atau perpalingan.

Keselamatan kita adalah fakta yang sudah digenapi, tetapi kita juga masih sedang

diselamatkan. Proses menjadi suci itu disebut penyucian atau pengudusan. Menguduskan

Page 7: Tugas Filsafah Agama Hadassah

ada 2 cara untuk memisahkan dan untuk membuat kehidupan pribadi orang Kristen itu

kudus, dalam arti perbaikan secara moral dan secara rohani.

Bab 10

Perkara-perkara yang akan Datang

Bab yang terakhir membahas tentang perkara-perkara yang akan datang. Alkitab

bukan saja menceritakan masa lalu, sejarah-sejarah yang ada di masa lampau. Tapi

Alkitab juga mencantumkan apa yang akan terjadi kemudian. Alkitab juga berisi tentang

ledatangan Kristus yang pertama sebagai yaitu untuk mati di salib demi menebus dosa

manusia juga yang kedua yaitu pada saat ia kembali sebagai Raja yang memerintah. Saat

Allah datang untuk kedua kalinya dimana Iblis yang menjadi ilah akan mengadakan

perlawanan terhadap kerajaan Allah dan dipimpin oleh Antikristus. Namun pada saat

Yesus datang, Ia akan mengakhiri pemerintahan antikristus. Ini adalah peristiwa besar

yang dinanti-nantikan dan yang dinyatakan di seluruh Alkitab. Beberapa peristiwa

penting akan tejadi pada waktu kedatangan Kristus. Orang-orang percaya yang sudah

mati akan dibagkitkan, dan kita yang masih hidup akan dimuliakan dan akan diangkat ke

angkasa untuk menjumpai Dia di angkasa. Sebenarnya ini ialah kebangkitan dari antara

orang mati (orang yang benar akan dibangkitkan dari antara orang-orang yang jahat).

Tujuan akhir dari orang-orang benar ini ialah surga. Surga dapat didefinisikan secara

sangat sederhana sebagai tempat Allah berada. Di surga segala sesuatu akan menjadi baru

dan di sana kita dapat menikmati pengalaman yang paling dinamis.

Allah terus menerus menghakimi manusia dan bangsa-bangsa, tetapi akan ada

penghakiman terakhir. Penghakiman yang terakhir terhadap orang-orang yang tidak

diselamatkan akan dilakukan di hadapan takhta putih yang besar, yaitu takhta Allah dan

tempat terakhir bagi mereka yang tidak diselamatkan ialah kerajaan maut atau neraka.

Kerajaan maut ialah tempat atau keadaan di mana apinya tidak dapat dipadamkan dan

kekal.

Page 8: Tugas Filsafah Agama Hadassah

Alkitab adalah Buku untuk Masa Kini

J.R.W. Stott, Jakarta, BPK GM

Penggunaan Alkitab pada masa kini baik oleh gereja, orang Kristen tergantung

pada penerimaan kita akan asal dan maksud ilahi yang terkandung di dalamnya. Alkitab

bisa sangat bermanfaat bagi kita untuk mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaki

kelakukan, dan mendidik kita dalam kebenaran. Itu semua bisa dilakukan oleh Alkitab

semata-mata karena Alkitab itu sendiri merupakan perkataan yagn ber dari mulut Allah

sendiri. Alkitab adalah Firman Allah, jadi jelaslah bahwa melalaikan Alkitab berarti

mengabaikan Allah, sedangkan mendengarkan Alkitab berarti mendengarkan dia. Maka

dari itu Alkitab adalah Buku untuk masa kini dan saya merasa Alkitab akan masih tetap

relevan bagi manusia sampai selama-lamanya

Bab 1

Allah dan Alkitab

Karena yang terpenting adalah penerimaan kita akan asal dan maksud ilahi dari

Alkitab, maka pembahasan bab 1 dari buku ini adalah tentang “Allah dan Alkitab”. Allah

itu sendiri adalah pengarang Alkitab. Namun sebelum kita memahami Alkitab kita

terlebih dahulu harus megerti siapakah Allah itu sendiri. Pemahaman akan Allah atau

pernyataan ilahi Allah bukan saja penting namun mutlak kira perlukan. Namun karena

keterbatasan kita sebagai manusia, tidak mungkin kita dapat memahami Allah.

Memahami manusia saja kita tidak bisa apalagi memahami Allah. Dalam Yesaya 55: 8-

11 dikatakan bahwa mustahil bagi seorang manusia untuk menemukan Allah lewat

akalnya sendiri karena adanya jurang pemisah antara pikiran Tuhan dan manusia. Jalan

pikiran Allah jauh melampaui ketinggian pikiran manusia. Jadi, satu-satunya jalam bagi

kita untuk menemukan Allah adalah dengan Allah itu sendiri memperkenalkan dirinya

kepada kita.

Cara Allah mengungkapkan atau memperkenalkan dirinya menjadi bahasan

selanjutnya dalam bab ini. Caranya pengungkapannya yang pertama ialah melalui

perbuatan. Hal ini dapat kita lihat dari hasil karya ciptaanNya yang indah, serasi, rumit

Page 9: Tugas Filsafah Agama Hadassah

dan teratur itu. Cara lainnya yaitu melalui perkataan. Melalui firman yang keluar dari

mulutNya dan melalui pikiranNya yang dinyatakan kepada kita yang sekarang kita sebut

Alkitab.. Firman Allah sangat berkaitan erat dengan kegiatan Allah itu sendiri maksudnya

ialah bahwa Firman Allah berfungsi untuk menafsirkan atau menjelaskan makna

perbuatan-perbutan yang dilakukan oleh Allah. Penafsiran itu dilakukan oleh nabi dan

rasul yang mendapat ilham ilahi.

Memang benar bahwa Yesus dan Alkitab tidaklah sama persis. Karena

bagaimabapun juga Alkitab adalah sebuah buku sedangkan Yesus adalah pribadi. Namun

Alkitab adalah firman Allah. Allah berbicara dan Ia memutuskan sendiri apa yang Dia

ingin katakan tetapi bukan dengan cara yang mengubah kepribadian penulis Alkitab.

Alkitab adalah perkataan manusia. Manusia berbicara menggunakan kemampuan-

kemampuan mereka secara bebas, namun tidak sampai mengubah pesan kebenaran ilahi

yang ingin disampaikan. Manusia tersebut mendapatkan ilham ilahi dari Allah, bukan

menjadi mesin ketik atau alat dikte Allah. Alkitab memang merupakan hasil tulisan

manusia maka dari itu kita mempelajarinya menggunakan akal kita, menyelidiki kata dan

kalimat di dalamnya serta sejarah dan komposisi sastranya. Tetapi Alkitab lebih dari

sekedar buku biasa, maka dari itu kita perlu berlutut merendahkan diri dan memohon agar

Allah memberikan penerangan hati dan pelayanan Roh Kudus karena tanpa Dia kita tidak

mungkin mengerti Firman Nya

Namun apa tujuan sebenarnya Allah menyatakan dirinya lewat Alkitab?

Tujuannya tidak lain adalah untuk menuntun kita kepada keselamatan. Jika kaita ingin

melihat kemuliaan, kuasa dan kesetianNya ktia dapat melihat melalui alam cipataanNya

namun jika kita ingin mempelajari rencana anugrahNya untuk menyelamatkan orang-

orang berdosa maka kepada Alkitablah kita harus berpaling Karena melalui Alkitablah ia

berbicara kepada kita tentang Kristus. Tertulis dalam II Timotius 3: 16 bahwa firman itu

berkuasa untuk menunjukkan kepada kita Kristus sebagai Juruselamat.

Jadi dari bab 1 ini kita mengambil pelajaran bahwa kita harus bersikap rendah

hati, karena akal yang kita miliki bukan untuk kita gunakan untuk menghakimi firman

Page 10: Tugas Filsafah Agama Hadassah

Allah melainkan agar kita dapat mengerti, meneraakan dan mentaati firman Allah dalam

kehidupan nyata sehari-hari. Sebagai anak-anak, kita pun harus menerima kerajaan Allah

karena kita orang berdosa yang tidak layak dan tidak meungkin mengusahan kehidupan

kekal. Kita harus merendahkan diri kita untuk menerima karunia Allah yang

diberikanNya secara cuma-cuma itu .

Bab 2

Kristus dan Alkitab

Dalam bab 2 ”Kristus dan Alkitab” ini kita belajar memahami apakah tujuan dari

Alkitab itu sebenarnya. Mengapa Alkitab itu ada dan untuk apa dia diberikan.

Pembahasan tujuan Alkitab ini kita ambil dari Yohanes 5: 39-40. Sebenarnya ada 2

tujuan Alkitab itu diberikan, yaitu Alkitab memberi kesaksian tentang Kristus dan

Kristus memberikan kesaksian tentang Alkitab. Memang ke 2 hal ini terdengar seperti

argumen yang tidak berujung. Kita percaya pada pengajaran Kristus karena apa yang

tertulis dalam Alkitab dan kita percaya Alkitab karena hal itulah yang sesuai dengan

ajaran Kristus.

Memberi kesaksian tentang Kristus merupakan fungsi utama dari Alkitab.

Kesaksian tentang Kristus tersebut dapat kita lihat bukan hanya dari ucapan yang

dikatakan oleh Yesus itu sendiri melainkan dari perbuatan dan mujizat yang dilakukan

oleh Kristus. Selain dari perbuatannya kesaksian tersebut diberikan melalui Alkitab yang

merupakan kesaksian Bapa tentang Anak. Namun Alkitab itu sendiri tidaklah berkuasa,

Alkitab tidak memiliki unsur keajaiban sehingga kita harus menjadi ”penyembah-

penyembah Alkitab” atau ”bibiliolatri”. Kita tidak dapat memperoleh hidup dari Alkitab

itu sendiri, kita tidak boleh menyembah Alkitab, yang kita sembah adalah Kristus yang

dinyatakan dalam Alkitab. Alkitab hanyalah memberikan gambaran mengenai Kristus.

Tiap-tiap alinea yang terkandung dalam Alkitab semuanya saling berkaitan dan

membimbing kita kepada Kristus.

Kristus memberi kesaksian tentang Alkitab tidak lepas dari pernyataan bahwa

Alkitab memberik kesasksian tentang Yesus Itus sendiri. Sebenarnya alasan utma kita

Page 11: Tugas Filsafah Agama Hadassah

takluk kepada otoritas Alkitab ialah karena Yesus Kristus telah memastikan otentitas

Alkitab sebagai pemilik otoritas Allah.artinya Yesus sendiri. Kepastian otentitas ini

mengakibatkan adanya pandangan yang lain antara Perjanjian Lama dengan Perjanjian

Baru. Terhadap Perjanjian Lama Yesus mendukungnya. Ia mentaati perintah-perintah

moral yang ada dan menjadikan Alkitab sebagai dasar argumen-argumenNya. Karena

Yesus saja percaya pada Alkitab maka kita pula harus dengan tegas mendukung otoritas

Alkitab. Sedangkan terhadap Perjanjian Baru Yesus menyediakan penulisannya. Yesus

memakai para rasul untuk mencatat dan menafsirkn apa yang dibuatNya lalu mengutus

mereka untuk mengajar gereja bahkan dunia.

Dari bab 2 ini kesimpulan yang dapat kita ambil adalah kita percaya Alkitab

karena Kristus. Kristuslah yang menanamkan otoritasNya ke dalam Alkitab. Kalau pada

awalnya kita membaca Alkitab semata-mata sebagai dokumen bersejarah namun setelah

Roh Kudus membawa ktia beriman kepada Kristus Alkitab bukan hanya catatan sejarah

melainkan sebuah kesaksian ilahi.

Tujuan utama Alkitab adalah kesaksian Bapa tentang Anak.Alkitab menunjuk

kepada Yesus itu sendiri. Sebab itu segala bentuk penelitian yang tidak membawa kepada

Yesus Kristus dalam bentuk iman, kasih, ibadah, dan ketaatan merupakan penyimpangan.

Berikut adalah perumpamaan yang paling pas untuk menggambarkan seluruh

bagiannya. Alkitab adalah poteret Tuhan kita Yesus Kristus. Injil-injil adalah sosok

Yesus dalam potret itu. Perjanjian lama adalah latar belakag yang menuju kepada Sosok

tubuh tersebut, menunjuk kepadaNya dan diperlukan untuk keserasian komposisi

keseluruhan potret tersebut. Surat-surat kiriman para rasu; adalah pakaian dan

perlengkapan yang dipakainya untuk memperjelas Sosok diriNya. Seperti potret ini

tidaklah cukup untuk memiliki, mempelajari dan mengetahui Alkitab saja. Kita harus

mempertanyakan apakah Kristus yang dalam Alkitab menjadi pusat hidup kita atau tidak.

Karena kalau tidak maka sia-sialah Alkitab itu ada.

Page 12: Tugas Filsafah Agama Hadassah

Bab 3

Roh Kudus dan Alkitab

Kalau dalam bab 1 dan bab 2 kita mempelajari bahwa Allah adalah sumber

pernyataan yang diungkapkannya dan bahwa Yesus Kristus adalah pokok utama

pernyataanNya maka dalam bab 3 ini kita tau bahwa Roh Kudus adalah perantaraNya.

Jadi Alkitab adalah kesaksian Bapa tentang Anak melalui Roh Kudus. Hikmat Allah yang

diluar jangkauan mata, telinga dan pikiran manusia namun Hikmat Allah itu dapat kita

mengerti melalui RohNya.

Bab 3 ”Roh Kudus dan Alkitab” mengambil I Korintus 2: 6-16 sebagai bahan

dasarnya. Dari perikop ini kita dapat mempelajari 4 tahap karya Roh Kudus sebagai

sebuah pernyataan ilahi. Pertama, Roh Kudus adalah Roh yang menyelidik. Maksudna

adalah bahwa Roh Kudus adalah Pribadi Ilahi yang dapat menyelidiki kedalaman-

kedalaman Allah, menjelajahi kebereadaan Allah itu sendiri, dan mengetahui perkara-

perkara Allah. Setelah menyelidik dan mengetahui ”rahasia” Allah Roh Kudus menjadi

Roh yang menyatakan. Sebagai Roh yang menyatakan, Roh Kudus memampukan ktia

untuk mengerti anugrah keselamatan yang merupakan ”rahasia” Allah.

Peran Roh Kudus selanjutnya adalah sebagai Roh yang mengilhamkan. Sebagai

contoh adalah khotbah para rasul yang kata orang-orang bukan seperti kata-kata manusia

tetapi merupakan pengilhaman berbal oleh Roh Kudus. Pengilhaman verbal bukan berarti

setiap kata dalam Alkitab harus dianggap benar secara harafiah, bukan pula berarti dikte

lisan, dan bukan berarti tiap kalimat dalam Alkitab adalah firman Allah contohnya adalah

perkataan teman-teman Ayub. Ucapan mereka diikutsertakan dalam Alkitab bukan untuk

disetujui tetapi untuk disalahkan. Pengilhaman verbal maksudnya adalah bahwa apa yang

telah dan masih disampaikan oleh Roh Kudus disampaikan kembali melalui perkataan

manusia supaya kata-kata itu sekaligus merupakan kara-kata Allah dan kata-kata manusia

Peran yang keempat adalah sebagai Roh yang menerangi. Roh yang menerangi

berperan kepada para pendengar khotbah yang disampaikan oleh para rasul yang

diilahami Roh Kudus. Untuk mengerti tentang kebenaran rohani kita harus menjadi

Page 13: Tugas Filsafah Agama Hadassah

manusia rohani yang dilahirkan kembali, yang tidak mengerti apa-apa sehingga

membutuhkan bantuan Roh Kudus untuk menerangi kita sehingga kita dapat mengerti

apa yang dulu tidak kita mengerti. Karena itu tanpa adanya Roh kudus Alkitab hanya

akan menjadi sebuah teks kuno, tetapi melalui roh kudus Allaah dapa berkomunikasi

dengan kita secara pribadi dan penuh kuasa

Roh Kudus juga dapat menhadi penafsir yang membawa kita kepada pemahaman

yang sama, namun ada 4 syarat yang harus diiktui. Syarat yang pertama adalah kita

menerima otoritas mutlak Alkitab dan bersunngguh hati tunduk kepadaNya. Kedua kita

harus ingat bahwa maksud utama Alkitab ialah member kesaksian kepada Kristus.

Selanjutanya Kita harus menerapakan prinsip penafsiran yang sehat. Dan terakhir kita

harus mendatangi teks Alkitab dengan kesadaran tentang adanya prasangka-prasangka

budaya kita dan kesediaan untuk mengizinkan prasangka tadi ditantang dan diubah

Jadi dari bab ke 3 tentang Alkitab dan Roh Kudus ini kita harus mengerti bahwa

pandangan kita sendiri terhadap Roh Kudus lah yang penting. Roh Kudus adalah Roh

Kebenaran maka dari itu apabila kita meremehkan Roh Kudus berarti kita meremehkan

kebenaran. Selain itu hal yang penting yang harus kita perhatikan juga adalah kebutuhan

kita kan Roh Kudus sehingga kita dapat bertumbuh dalam pengenalan kita terhadap

hikmat Allah dan rencananya untuk menjadikan kita serupa dengan Kristus kelak

nantinya. Alkitab sangatlah penting bagi kita, karena itu kita perlu datang kepada Alkitab

dengan rendah hati, penuh harap, dan hormat dengan cara dilahirkan kembali secara

rohani.

Bab 4

Gereja dan Alkitab

Dalam bab selanjutnya yaitu bab yang ke 4 kita mempelajari tentang ”Gereja dan

Alkitab”. Jadi, sejauh ini kita telah mempelajari bahwa Allah adalah pengarang Alkitab,

Kristus adalah pokok pembahasan utamanya yang sekaligus mengesahkan otentisitas

Alkitab. Roh Kudus sebagai perantara proses pernyataan yang penting itu. Sedangkan

gereja adalah umat yang menjalani kehidupannya di bumi dan juga kelak di surga dalam

Page 14: Tugas Filsafah Agama Hadassah

pengabdian kasih kepada Allah dan sesamanya. Namun pada kenyataannya gereja pada

zaman sekarang ini hanyalah segerombolan orang kristen yang penuh dosa, lemah,

gemar bertengkar, dan gagal dalam memenuhi harapan Allah terhadap arti gereja yang

sesungguhnya. Mengapa hal ini bisa terjadi? Jawabannya adalah karena Alkitab telah

diabaikan

Ada 2 hal penting yang perlu kita pahami dalam bab ini yaitu yang pertama

bahwa kebenaran adalah dasar dan gereja adalah bangunan yang ditopangnya. Itulah yang

tertulis dalam Efesus 2: 20. Yang kedua adalah sebaliknya yaitu bahwa gereja adalah

dasar dan kebenaran adalah bangunan yang ditopangnya, hal ini tertulis dalam I Timotius

3:15. Gerjea bertumpu pada pengajaran para rasul dan para nabi yag kini kita baca dalam

Alkitab, tanpa adanya Alkitab gereja tidak dapat lahir dan bertahan apalagi bertumbuh

subur. Tetapi pembelaan dan penyebarluasan “kebenaran” bergantung pada gereja itu

sendiri. Gereja dipanggil untuk melayani kebenaran dengan mempertahankannya secara

gigih dari serangan serta meninggikannya di dunia. Jadi gereja membutuhkan Alkitab

karena ia dibangun di atasnya dan sebaliknya gereja melayani Alkitab dengan membela

dan memberitakannya.

Gereja membutuhkan Alkitab karena beberapa alasan. Alasan itu antara lain

adalah karena Alkitab menciptakan gereja, maksud dari kalimat ini adalah Firman Allah

yang diproklamasikan dalam kuasa Roh menciptakan gereja. Alasan lainnya adalah

karena Alkitab menopang gereja. Jadi Allah memelihara keberadaan, menopang serta

menyuburkan gereja. Selain itu Allah sendiri yang mengarahkan gereja. Gereja

membutuhkan bimbingan dan Allah menyediakannya. Alkitab mereformasikan Gereja

sehingga penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di gereja direformasikan kembali

oleh Allah melalui kebenaranNya yang tertulis dalam Alkitab. Masalah yang dihadapi

orang Kristen pada zaman ini adalah masalah perpecahan gereja. Cara mengatasi hal itu

adalah dengan mempercayai akan otoritas mutlak dari dalam Alkitab. Maka dari itu

Alkitab dianggap dapat mempersatukan gereja karena Alkitab adalah sumber satu-

satunya untuk memimpin kepada keslamatan dan bertekad untuk menilai tradisi-tradisi

gereja di bawah terang ajaran Alkitab. Alasan terakhir adalah Alkitab menyegarkan

Page 15: Tugas Filsafah Agama Hadassah

kehidupan gereja. Allah melawat gerejanya secara khusus, luar biasa dan ajaib yang

mengakibatkan seluruh umat menjadi peka akan kehadiranNya yang nyata dan kudus.

Selain membutuhkan Alkitab Gereja juga melayani Alkitab. Seperti yang telah

dibahas gereja merupakan dasar atau tiangpenopang kebenaran. Dasar bangunan

membuat bengunan berdiri kokoh, tiang penyanggah mendukung tinggi bangunan agar

jelas dilihat orang. Dengan kata lain hal ini menunjuk pada tugas apologetik dan tugas

penginjilan gereja. Gereja terpanggil untuk memberitakan injil ke seluruh dunia.

Sebagai sebuah gereja kita tidak dapat berthan tanpa adanya Alkitab yang

menopang dan sebaliknya maka dari itu kita perlu mempelajari dan menguraikan firman

Allah dan menghubungkanna dengan dunia modern yang rumit ini. Lalu kita perlu

mengingatkan pendeta kita akan khotbah yang alkitabiah. Dan ketiga mengingatkan pada

para orangtua untuk selalu mengajarkan kepada anaknya tentang firman Allah karena itu

adalah tanggung jawabnya. Oleh sebab itu marilah kita junjung dan hormati Alkitab

dimanapun kita berada. Tidak karena kita menyembah Alkitab tetapi karena Alkitab

adalah sabdaNya, gereja akan diperbaharui, direformasi, dibangunkan dan dibentukNya

mnenjadi seperti yang diinginkanNya

Bab 5

Orang Kristen dan Alkitab

Bab yang terakhir membahas tentan g ”Orang Kristen dan Alkitab”Alkitab mutlak

diperlukan bagi kesehatan dan pertumbuhan setiap orang Kristen. Firman Allah kita

perlukan untuk kesehatan rohani kita seperti halnya makanan untuk kesehatan jasmani.

Kita perlu membaca dan merenungkannya setiap hari demi menuju kedewasan dalam

Kristus yang tergantung pada hubungan erat antara kita dengan Alktiab dan tanggapan

iman kepada Alkitab.

Pertanyaannya adalah mengapa Alkitab membuat kita bertumbuh? Jawabannya

adalah karena melalui Alkitab, Allah mengajarkan mereka tentang diriNya sendiri yaitu

bahwa Dia datang dari Allah dan kembali kepada Allah oleh karena itu Dia menuntut dari

mereka sikap penyembahan. Alasan kedua mengapa Alkitab bisa membuat kita

bertumbuh adalah karena dari Alkitab Dia juga mengajarkan kita tentang keslamatan dari

Page 16: Tugas Filsafah Agama Hadassah

Nya bahwa sesudah penyucian dosa oleh Yesus Kristus di kayu salib kita tidak perlu

”pembahusan kaki terus-menereus” namun Dia menuntut iman dari kita. Pelajaran

terakhir yang kita ambil dari Alkitab adalah bahwa Dia mengajarkan kita tentang

kehendaknya bahwa kita harus saling mengasihi antara kepada yang lain dalam

pelayanan kerendahan hati oleh karena itu Dia menuntut ketaatan kita

Seperti yang kita telah bahas dari awal bahwa Tidak mungkin membaca Alkitab tanpa

berbakti kepada Nya. Firman Allah membangkitkan penyembahan kepada Allah. Ketika

iblis mengusik nurani kita dan berusaha meyakinkan bahwa orang berdosa seperti kita

tidak mungkin lagi diampuni, hanya ketergantungan penuh iman pada janji-janji Allah

yagn diberikanNya kepada mereka yang bertobat dapat membebaskan kita dari tuduhan

Iblis. Janji keselamatan harus kita pegang selamanya sehingga iblis tidak dapat

meragukan pertobatan kita terhadap Tuhan. Selain itu ketika bimnang kita harus belajar

bertumpu pada janji pimpinanNya, Ketika takut pada janji perlindunganNya, ketika

sendiri pada janji penyertaanNya. Janji-janji Allah dapat membentengi hati dan pikiran

kita. Itulah janji-janji keselamatanNya

Jika kita mengasihinya maka kita akan menuruti perintah-perintah Nya, dan di

dalam Alkitab itulah kita temukan perintahNya. Jadi dalam Alkitab Allah memberikan

kepada kita penyertaanydiriNya yang mendorong kita untuk menyembah Da, janji-janji

keselamtan yang membangkitakn iman kita, dan perintah-perintah yang mengungkapkan

kehendakNya dan menuntut ketaatan kita. Ketiga hal ini dibangkitakan oleh Firman Allah

Di dalam kemuridan termasuk unsur penyembahan iman dan ketaatan. Ketiganya

merupakan unsur hakiki terhadap kehidupan Kristen kita. Iman bukan kata lain untuk

percaya membabi buta. Iman adalah kepercatyaan yang beralasan yana bertumpu pada

janji-janji Allah dan pada sifat Allah yang memberikan janji tersebut. Tanpa janji Allah

yang kita temukan di Alkitab iman akan melayu dan mati. Ketaatan kristen bukan

membati buta namun penuh kesadaran dan kasih. Kita tidak bisa menyembah Allah

kecuali menyatakan dirinya

Page 17: Tugas Filsafah Agama Hadassah

Jadi tanpa pernyataan Allah tidak mungkin terjadi penyembahan, tanpa janji Allah

tidak mungkin umbuh iman, dan tanpa perintah Allah tidak mungkin lekluiar ketaatan.

Karena itu tanpa Alkitab kemuridan adalah mustahil. Alkitab menunkinkan kitah idup

sebagaia nak-anakNya yang kekaasih dalam dunia ini. Janji dan peritah ini harus kita

pelihara dalam akal budi dan ingata kita sampai ia tumbuh menjadi pemrbendaharaan

kebenaran dalaam kehidupan kita. Hanya jika kita merenungkan Firman Allah,

mendengarkan sabdaNya, mendengarkan suaraNya dan memberikan respon kepadaNya

dalaam bentuk penyembahan, iman dan ketaatanlah kita dapat berumbuh menuju

kedewasaan dalam Kristus.

Refleksi Diri

Dari buku Kutahu yang Kupercaya ini saya merasa semakin ditegaskan bahwa saya

sebenarnya hanyalah manusia berdosa. Yang hanya oleh kasih karunia Tuhan lah saya

bisa menerima keselamatan dari Yesus Kristus. Saya juga menjadi lebih tau siapakah

Allah itu yaitu Sang Pencipta Langit Bumi. Allah kita adalah Allah Tritunggal yaitu

Bapa, Anak dan Roh Kudus. Namun yang terpenting adalah kita menjadi waspada

terhadap perkara yang akan datang. Yaitu bahwa kehidupan di dunia ini hanyalah bersifat

sementara sedangkan tujuan akhir kita yang sebenarnya adalah kehidupan yang kekal di

sorga tempat Allah berada.

Sedangkan dari buku Alkitab adalah buku masa kini saya mempelajari bahwa Alkitab

bukan hanya sekedar catatan-catatan sejarah biasa. Alkitab adalah sebuah buku yang luar

biasa dan bisa gunakan sampai sekarang untuk menuntun hidup kita. Bukan Alkitab yang

memiliki kehebatan namun isinyalah yang penting bagi kita. Karena dikarang sendiri oleh

Allah tentang Kristus dan Roh Kudus yang dapat membantu kita untuk mengerti dengan

menafsirkan isinya.Selain itu, kita sebagai orang Kristen perlu membaca Alkitab, karena

di dalam Alkitablah kita dapat mengerti kehendak-kehendak Tuhan terhadap hidup kita