strategi komunikasi dalam penerapan kebijakan …

21
1 STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PENERAPAN KEBIJAKAN TRANSPORTASI (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Surakarta Dalam Penerapan Sistem Satu Arah Di Kota Surakarta Tahun 2016) Rizka Argi Putra Sri Hastjarjo Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Abstract Traffic conditions in the city of Surakarta has increased every day, in 2014 calls more than 363 559 units of two-wheeled vehicles and 75 858 units of four- wheel vehicles, as a result, created bottlenecks in some corner of the city that also impact on accidents and things that are not desirable , according Directorate of Land Transport (2007), the number of traffic casualties also rose an average of 10.62% per year, due to these conditions, Dishubkominfo Surakarta implement policies one way system on several roads in the city of Surakarta, some stirring is roads Dr. Radjiaman and road Slamet Riyadi, this implementation is not necessarily with the emergence of groups of people, for that, Dishubkominfo Surakarta, which develops communication strategies to apply once the turmoil, the Protocol that emerged from the public Dishubkominfos communication strategies in implementing the policy of one-way system is to define or formulate a message that will be conveyed to the public, then choose media that are considered effective to convey a message communication system in one direction, then specify who should be targeted audiences as well as the movement that is the goal of the communication strategy. Advice given Dishubkominfo Surakarta is using the media to the fullest, friendly and able to implement policies consistent with the objectives. Keyword: Communication Strategy, One-Way Traffic, Dishubkominfo

Upload: others

Post on 22-Oct-2021

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PENERAPAN KEBIJAKAN …

1

STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PENERAPAN KEBIJAKAN

TRANSPORTASI

(Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Dinas Perhubungan

Komunikasi dan Informatika Kota Surakarta Dalam Penerapan Sistem Satu

Arah Di Kota Surakarta Tahun 2016)

Rizka Argi Putra

Sri Hastjarjo

Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Abstract

Traffic conditions in the city of Surakarta has increased every day, in 2014

calls more than 363 559 units of two-wheeled vehicles and 75 858 units of four-

wheel vehicles, as a result, created bottlenecks in some corner of the city that also

impact on accidents and things that are not desirable , according Directorate of

Land Transport (2007), the number of traffic casualties also rose an average of

10.62% per year, due to these conditions, Dishubkominfo Surakarta implement

policies one way system on several roads in the city of Surakarta, some stirring is

roads Dr. Radjiaman and road Slamet Riyadi, this implementation is not

necessarily with the emergence of groups of people, for that, Dishubkominfo

Surakarta, which develops communication strategies to apply once the turmoil,

the Protocol that emerged from the public

Dishubkominfos communication strategies in implementing the policy of

one-way system is to define or formulate a message that will be conveyed to the

public, then choose media that are considered effective to convey a message

communication system in one direction, then specify who should be targeted

audiences as well as the movement that is the goal of the communication strategy.

Advice given Dishubkominfo Surakarta is using the media to the fullest, friendly

and able to implement policies consistent with the objectives.

Keyword: Communication Strategy, One-Way Traffic, Dishubkominfo

Page 2: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PENERAPAN KEBIJAKAN …

2

Pendahuluan

Perubahan jaman dari masa ke masa memberikan berbagai perkembangan

dalam aspek kehidupan, baik itu perubahan dari segi personal, kebutuhan, sosial,

ekonomi, teknologi, hingga transportasi. Kehadiran alat transportasi modern

seperti sekarang ini memang memberikan banyak kemudahan dan juga kenyaman

kepada setiap orang yang memilikinya, dengan menggunakan kendaraan

bermotor, seeorang dapat menempuh perjalanan beberapa kilometer hanya dalam

beberapa menit saja, tidak seperti dulu ketika seseorang harus berjalan kaki,

sekarang hanya dengan tarikan gas, seseorang dapat dengan sesegera mungkin

sampai ke tempat tujuan, konsekuensi dari pemakaian kendaraan bermotor

hanyalah ketika si pengendara harus mengisi bahan bakar ketika habis, kemudian

membayar pajak sesuai aturan yang berlaku, juga melakukan perawatan-

perawatan sesuai dengan kondisi kendaraan.

Namun, dibalik kemudahaan yang diberikan oleh penggunaan kendaraan

bermotor ada beberapa hal yang muncul sebagai dampak buruk atas kondisi

tersebut, ketika semakin banyak orang membeli dan menggunakan kendaraan

pribadi, maka peningkatan volume kendaraan di jalan raya juga semakin

bertambah, akhirnya kepadatan kendaraan juga tidak bisa dihindari, tidak berhenti

pada potensi kemacetan saja, saat ini banyak pengendara kendaraan bermotor

yang cenderung tidak memiliki kedewasaan dalam berkendara, mereka berkendara

secara ugal-ugalan, melanggar tata tertib, melanggar rambu-rambu lalu lintas

hingga akhirnya terjadi kecelakaan yang sering berakibat pada jatuhnya korban

jiwa, entah itu roda dua atau roda empat, jika potensi kemacetan semakin

bertambah, dan berbanding lurus dengan sikap pengendara yang tidak memliki

empati dalam berkendara, maka semakin hari akan semakin banyak kecelakan

yang terjadi.

Pada dasarnya, jumlah kendaraan bermotor yang kian bertambah memang

merupakan hal yang tidak bisa dihindari, hal ini tentu saja dikarenakan aspek

pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi yang terjadi pada masyarakat,

namun, potensi kemacetan dapat diatasi apabila diterapkan suatu sistem

Page 3: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PENERAPAN KEBIJAKAN …

3

transportasi yang benar dan efektif, tentu saja hal ini bergantung pada kebijakan

pemerintah kota dan juga dinas terkait, dalam hal ini Dinas Perhubungan yang

memang memiliki kendali penuh untuk melakukan rekayasa dalam mengatasi

masalah-masalah transportasi di setiap kota, seperti kota Surakarta misalnya,

dalam beberapa tahun terakhir, jumlah kendaraan bermotor yang melintasi jalan

raya di Surakarta semakin meningkat volumenya, jumlah kendaraan yang

melintasi kota Surakarta semakin berkembang, baik itu kendaraan roda emat

maupun roda dua.

Dari data SATLANTAS Surakarta, pada tahun 2014 jumlah kendaraan

roda dua tercatat sebanyak 363.559 unit, sedangan untuk kendaraan roda empat

tercatat sebanyak 75.858 unit, kondisi ini berimbas pada kemacetan jalan

beberapa tahun terkahir sudah kita rasakan, apalagi pada titik tertentu serta jam

tertentu, kemacetan tidak dapat dihindari, misalnya pada simpang empat Baron,

kendaraan yang berlalu lalang dari empat arah membuat titik macet yang cukup

padat pada jam-jam tertentu, kemudian pada simpang tiga lampu merah Pajang,

hampir selalu terjadi penumpukan kemacetan pada lampu merah tersebut

hingga simpang tiga tugu lilin Pajang, kemudian bergeser ke utara dimana

bundaran Purwosari selalu padat dari arah timur dan selatan menuju arah barat,

kemacetan seperti ini dapat menimbulkan resiko kecelakaan apabila seorang

pengendara mengalami stress dan kelelahan karena kemacetan yang terjadi.

Bagaimanapun, keselamatan adalah hal yang paling utama dalam lalu lintas, 75%

kecelakaan lalu lintas terjadi di negara-negara berkembang termasuk di Indonesia,

pada tahun 2004 organisasi kesehatan dunia (WHO) mengangkat tema “Road

Safety is No Accident”. Hal berdasar pada perkirakan bahwa pada tahun 2020,

kecelakaan lalu lintas akan menjadi penyebab utama kematian nomor tiga

terbanyak di dunia setelah penyakit kanker dan stroke (Direktorat Keselamatan

Transportasi Darat, 2007). Di Indonesia, jumlah dan resiko kecelakaan lalu lintas

meningkat dari tahun ke tahun sejalan bertambahnya jumlah kendaraan yang

mencapai rata-rata pertumbuhan 10,62% per tahun.

Page 4: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PENERAPAN KEBIJAKAN …

4

Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika adalah Dinas yang

memiliki wewenang dalam menerapkan kebijakan terkait masalah kemacetan

yang terjadi di Kota Surakarta, yang terbaru adalah kebijakan transportasi sistem

satu arah, pada 17 Maret 2016, sepanjang jalan Dr. Radjiman (membentang mulai

dari kawasan Pasar Klewer hingga Laweyan) sudah diterapkan kebijakan sistem

satu arah, seluruh kendaraan hanya boleh melintas dari ara timur (pasar Klewer)

ke barat (simpang tiga Pajang), dan kemudian pada bulan 13 September 2016

sistem satu arah juga diberlakukan dari arah simpang tiga Purwosari menuju arah

barat simpang empat Gendengan (yang bertarti sepanjang jalan Slamet Riyadi

menjadi satu arah pada pukul 06.00 WIB sampai 22.00 WIB.

Untuk menerapkan suatu kebijakan baru tentu saja bukan perkara mudah,

apalagi jalur lalu lintas yang diterapkan sistem satu arah adalah jalur yang

merupakan jalan protokol dan menjadi jalur akses keluar masuk Kota Surakarta

dari arah selatan dan barat (Sukoharjo), pada periode awal kebijakan sistem satu

arah ini diterapkan, banyak pengendara yang masih melanggar peraturan dengan

tetap menerobos jalur satu arah tersebut, selain itu, banyak juga konflik antara pro

dan kontra yang muncul dalam masyarakat ketika kebijakan sistem satu arah

tersebut diterapkan, banyak yang beranggapan bahwa dengan diterapkannya

kebijakan tersebut, ekonomi sisi kanan jalan menjadi melemah karena akses parkir

menjadi tidak diperbolehkan, kemudian juga dengan kondisi ketika para

pengendara lebih memilih menggunakan jalan kampung sebagai jalur alternatif

untuk menyingkat waktu demi menghindari sistem satu arah yang mengharuskan

para pengendara memutar ke arah timur untuk menuju jalan Slamet Riyadi.

Menurut Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika, protes

yang muncul sebagai bentuk penolakan terhadap kebijakan manajemen rekayasa

lalu lintas dalam bentuk kebijakan system satu arah ini adalah hal yang biasa,

namun dapat kita lihat bahwa protes yang muncul hampir terjadi disetiap sudut

dimana kebijakan tersebut diterapkan, selain protes yang dilakukan lewat aksi dan

banner, beberapa kasus yang mucul adalah pelanggaran menerobos jalur satu arah

yang dilakukan oleh masyarakat luar Kota Solo yang dikarenakan tidak tahu

Page 5: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PENERAPAN KEBIJAKAN …

5

bahwa jalan tersebut telah berubah menjadi satu arah, salah satu warga, Nisa

mengaku belum mengetahui adanya pemberlakuan SSA ini. Dirinya pun harus

memutar lagi lewat Jalan Slamet Riyadi. “Tadi sudah belok tapi langsung dikasih

tahu petugas jika sudah satu arah,” tuturnya. (https://joglosemar.co/2016/03/hari-

pertama-sistem-satu-arah-warga-luar-solo-bingung.html)

Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Surakarta adalah

Dinas yang berwewenang dalam kebijakan system satu arah di Kota Surakarta,

suatu kebijakan, sebelum dilakukan penerapan pasti sudah melalui perencanaan

matang yang diawali dari survey terkait banyak hal, kemudian terkait berbagai

kemungkinan apabila kebijakan tersebut telah diterapkan, serta hal apapun yang

muncul sebagai dampak dari penerapan system satu arah tersebut, meskipun di

Kota Surakarta jalan dengan system satu arah bukan hal yang baru, namun

perubahan dari jalan dua arah menjadi jalan satu arah tentu saja akan

menimbulkan konflik terkait pelaksanaan dan penerapannya, baik itu dari

kalangan masyarakat yang terbiasa melewati jalan tersebut dengan dua arah,

kemudian harus memutar karena jalan menjadi satu arah.

Dari sudut pandang komunikasi, penelitian ini bertujuan untuk melihat

bagaimana Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Surakarta

melakukan penerapan kebijakan system satu arah, bagaimana Dishubkominfo

Kota Surakarta menyampaikan pesan terkait kebijakan baru tersebut

Perumusan Masalah

Sesuai dengan uraian latar belakang atas, maka penulis merumuskan

masalah sebagai berikut, “Bagaimana Strategi Komunikasi Dinas

Perhubungan Komunikasi dan Informatika dalam Menerapkan Kebijakan

Transportasi Sistem Satu Arah di Kota Surakarta ?”.

Page 6: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PENERAPAN KEBIJAKAN …

6

Tujuan

Adapun tujuan penulis dalam melakukan penelitian sesuai dengan rumusan

masalah yang telah disebutkan di atas adalah “Untuk Mengetahui Strategi

Komunikasi Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika dalam

Menerapkan Kebijakan Transportasi Sistem Satu Arah di Kota Surakarta”.

Tinjauan Pustaka

1. Komunikasi

Komunikasi sederhananya merupakan proses penyampaian pesan dari

komunikator kepada komunikan menggunakan suatu media dan tujuan

tertentu. Komunikasi menurut Carl I. Hovland seperti yang dikutip Onong

Uchjana Effendy adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada

suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku

mereka (2006: 10), dalam arti ini, kita bisa menarik garis besar bahwa proses

komunikasi memiliki satu tujuan untuk mempengaruhi orang yang menjadi

sasaran atau penerima pesan tersebut, dengan harapan setelah mereka

menerima pesan dari proses komunikasi, akan muncul perubahan perilaku

sesuai dengan tujuan dari pihak pengerim pesan.

Menurut Shanon yang dikutip oleh Zahra (2017: 83), “communication

is all ways in which one may mentally affect another's mind”, sedangkan

Smith juga dikutip oleh Zahra (2017: 87) “communication is the process of

transferring information, feelings, memory and work”

Rogers dan Kincaid juga menyampaikan definisi komunikasi yang

dikutip oleh Fajar (2009:32) bahwa komunikasi adalah proses dimana dua

orang atau lebih melakukan pertukaran informasi yang pada gilirannya akan

terjadi saling pengertian yang mendalam, begitu juga dengan Berelson dan

Steiner (Fajar, 2006:32) yang menyatakan bahwa komunikasi adalah proses

penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dengan menggunakan

simbol seperti kata, gambar serta simbol lainnya.

Page 7: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PENERAPAN KEBIJAKAN …

7

Komunikasi pada prosesnya dapat terjadi dalam dua tahap, Effendy

(2006: 11) mengatakan bahwa tahap dalam proses komunikasi adalah proses

secara primer, dan juga proses secara sekunder.

a. Proses Komunikasi secara Primer

Proses penyampain pesan dengan menggunakan symbol sebagai media,

dalam hal ini berarti pesan disampaikan oleh komunikator kepada

komunikan menggunakan lambing sebagai media penyampaianya, missal,

gambar, warna, bahasa, serta symbol lain yang mampu menyampaikan

pesan dengan penerimaan arti yang sama oleh komunikan sebagai

penerima pesan.

b. Proses Komunikasi secara Sekunder

Proses penyampaian pesan dengan menggunakan sarana media kedua

setelah lambing atau symbol sebagai media pertama, media kedua dalam

hal ini adalah alat, sarana, seperti televise, radio, surat kabar, internet, juga

media lain yang memungkinkan terjadinya proses komunikasi meskipun

terpaut antara jarak yang jauh serta waktu yang terbatas.

2. Fungsi dan Tujuan Komunikasi

Komunikasi sebagai alat menyampaikan pesan memiliki beberapa

fungsi dan tujuan dalam prosesnya, Harlod Lasswell mengemukakan bawha

komunikasi memiliki fungsi untuk mengontrol lingkungan, beradaptasi

dengan lingkungan dan juga melakukan transformasi warisan sosial pada

generasi penerus (Cangara, 2016:67).

Sedangkan menurut Effendy (2009:8),komunikasi memiliki

beberapa tujuan antara lain:

a) Perubahan Sosial, memberikan informasi kepada masyarakat dengan

tujuan untuk meciptakan suatu perubahan, baik itu perubahan pola

pikir dalam masyarakat tersebut.

b) Perubahan Sikap, memberikan informasi masyarakat agar dapat

merubah sikap terhadap suatu isu yang sedang terjadi dalam

masyarakat.

Page 8: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PENERAPAN KEBIJAKAN …

8

c) Perubahan Opini, memberikan informasi kepada masyarakat agar

tercipta perubahan opini ataupun persepsi dalam melihat suatu

peristiwa yang sedang terjadi dalam masyarakat.

d) Perubahan Perilaku, memberikan informasi agar tercipta perubahan

perilaku dari yang sebelumnya negatif menjadi positif.

3. Strategi Komunikasi

Menurut Efendi (2006: 32), strategi komunikasi merupakan paduan

dari perencanaan dan manajemen dalam aktivitas komunikasi untuk mencapai

sautu tujuan, dan untuk mencapai tujuan tersebut, strategi komunikasi harus

dapat menunjukkan bagaimana operasionalnya secara taktis dilakukan, dapat

dilakukan sewaktu-waktu sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada,

merumuskan suatu strategi komunikasi berarti memperhitungkan kondisi dan

situasi (ruang dan waktu) yang dihadapi dan yang akan dihadapi dimasa

depan, guna mencapai efektivitas. Dengan strategi komunikasi ini berarti

dapat ditempuh dengan beberapa cara dengan menggunakan komunikasi

secara sadar untuk menciptakan perubahan diri khalayak dengan mudah dan

cepat

Menurut Effendy dalam Arfian (2016; 19) strategi komunikasi

memiliki tiga tujuan utama, yaitu:

a. To Secure Understanding yang berarti memastikan bahwa penerima pesan

mengerti dan memahami pesan yang dia terima

b. To Establish Acceptance yang berarti melakukaan pembinaan terhadap

khalayak ketika sudah dapat mengerti pesan yang mereka terima

c. To Motivate Action yang berarti memotivasi atau mendorong khalayak

untuk melakukan tindakan atau berperilaku sesuai dengan tujuan dari

strategi komunikasi.

Menurut Fajar (2009; 184-213) sautu proses komunikasi akan

berjalan dengan baik dan efektif apabila dirumuskan ke dalam suatu

strategi komunikasi yang benar dan tepat, beberapa rumusan strategi

komunikasi tersebut adala sebagai berikut :

Page 9: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PENERAPAN KEBIJAKAN …

9

a. Mengenal Khalayak

Untuk mencapai hasil yang positif dalam proses komunikasi,

maka komunikator harus menciptakan persamaan kepentingan dengan

khalayak terutama dalam pesan metode dan media. Untuk

menciptakan persamaan kepentingan tersebut, maka komunikator

harus mengerti dan memahami, pola pikir ( frame of reference ) dan

lapangan pengalaman (field of experince ) khalayak secara tepat dan

seksama meliputi :

2) Kondisi kepribadian dan kondisi fisik khalayak yang terdiri atas :

a) Pengetahuan khalayak mengenai pokok persoalan

b) Pengetahuan khalayak untuk menerima pesan – pesan lewat

media yang digunakan

c) Pengetahuan khalayak terutama pembendaharaan kata yang

digunakan

3) Pengaruh kelompok dan masyarakat serta nilai-nilai dan norma-

norma dalam kelompok dan masyarakat yang ada.

4) Situasi dimana kelompok itu berada.

b. Menyusun Pesan

Syarat – syarat perlu diperhatikan dalam menyusun pesan

yaitu menentukan tema dan materi. Syarat utama dalam

mempengaruhi khalayak dari pesan tersebut, ialah mampu

membangkitkan “ perhatian”.

Ada rumus klasik dalam komunikasi yang digunaan agar

pesan yang disusun dapat menjadi efektif, rumus tersebut adalah

AIDDA.

1) Attention

Perhatian, pesan yang disusun harus mampu menarik perhatian

penerima pesan agar pesan dapat dicerna dan dimengerti dengan

baik.

Page 10: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PENERAPAN KEBIJAKAN …

10

2) Interest

Ketertarikan, pesan komunikasi harus mampu memunculkan

ketertarikan dari penerima pesan untuk mulai mencerna pesan

lebih dalam dan tertarik untuk melakukkannya.

3) Desire

Keinginan, setelah muncul ketertarikan, pesan juga harus bisa

menggugah penerima pesan supaya muncul rasa ingin untuk

melakukan apa yang ditujukan dalam pesan.

4) Decision

Keputusan, pesan harus bisa membuat komunikan akhrnya

memutuskan untuk melakukan apa yang ditujukan dalam pesan.

5) Action

Aksi, pesan mampu menggerakkan komunikan untuk melakukan

hal yang diinginkan sesuai dengan tujuan komuniksai.

c. Menetapkan Metode

Setelah mengidentifikasikan situasi dan kondisi khalayak serta

telah menyusun pesan sedemikian rupa, maka tahap selanjutnya

adalah memilih metode penyampaian yang sesuai. Pemilik metode ini

harus disesuaikan dengan bentuk pesan, keadaan khalayak, fasilitas

dan biaya.

1) Redundancy ( repetition )

Adalah mempengaruhi khalayak dengan cara mengulang – ulang

pesan kepada khalayak. Dengan metode ini banyak manfaat yang

dapat ditarik. Manfaat itu antara lain bahwa khalayak akan lebih

memperhatikan pesan itu, karena justru berkonsentrasi pada pesan

yang diulang – ulang, sehingga ia akan lebih banyak menarik

perhatian.

2) Canalizing

Untuk mempengaruhi khalayak haruslah lebih dahulu mengerti

tentang kerangka referensinya dan lapangan pengalaman dari

Page 11: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PENERAPAN KEBIJAKAN …

11

khalayak tersebut dan kemudian menyusun pesan dan metode

sesuai dengan itu.

3) Informatif

Dalam dunia komunikasi massa dikenal salah satu bentuk pesan

yang bersifat informatif, yaitu suatu bentuk isi pesan, yang

bertujuan mempengaruhi khalayak dengan cara ( metode )

memberikan penerangan.

4) Persuasif

Persuasif berarti, mempengaruhi khalayak dengan cara

membujuk. Dalam hal ini khalayak digugah baik pikirannya,

terutama perasaannya.

5) Metode Edukatif

Salah satu usaha untuk mempengaruhi khalayak dari suatu

pertanyaan umum yang dilontarkan, dapat diwujudkan dalam

bentuk pesan yang berisi: pendapat - pendapat, fakta - fakta, dan

pengalaman - pengalaman..

6) Cursive Method

Mempengaruhi khalayak dengan cara memaksa. Dalam hal ini

khalayak dipaksa, tanpa perlu berfikir lebih banyak lagi, untuk

menerima gagasan - gagasan atau ide - ide yang dilontarkan, oleh

karena itu pesan dari komunikator ini selain pendapat - pendapat

juga berisi ancaman - ancaman. Metode kursif ini biasanya

dimanifestasikan dalam bentuk peraturan - peraturan, perintah -

perintah, dan intimidasi - intimidasi dan untuk pelaksanaannya

yang lebih lancar, biasanya dibelakangnya berdiri kekuatan yang

cukup tangguh.

d. Penggunaan Media

Dalam komunikasi, terdapat dua jenis komunikasi, yaitu primer dan

sekunder. Yaitu melakukan komunikasi secara langsung dan juga

melakukan komunikasi secra tidak langsung, dalam hal ini berarti

menggunakan media.

Page 12: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PENERAPAN KEBIJAKAN …

12

4. Kebijakan Transportasi

Dalam transportasi, meningat kondisi bahwa jalan raya adalah

rawan terhadap berbagai kemungkinan, maka dibuatlah berbagai peraturan

dan kebijakan transportasi dalam bentuk kebijakan public yang bertujuan

untuk memberikan kenyamanan dan meningkatkan keselamatan di jalan raya,

Menurut Eyestone dalam Winarno (2002 : 20) definisi kebijakan publik

sebagai hubungan suatu unit pemerintah dengan lingkungannya. Sedangkan

menurut Anderson dalam Winarno (2002 : 20), definisi dari kebijakan publik

merupakan arah tindakan yang mempunyai maksud yang ditetapkan oleh

seorang aktor atau sejumlah aktor dalam mengatasi suatu masalah atau suatu

persoalan. Dalam hal ini maka yang dimaskud kebijakan transportasi adalah

menetapkan suatu perturan dalam suatu kota oleh pemerintah kota demi

menciptakan suatu kebaikan atau untuk menyelseaikan suatu permasalahan,

dalam penelitian ini, yang menjadi kebijakan transportasi adalah system satu

arah yang diterapkan oleh Dishubkominfo Kota Surakarta di Kota Surakarta,

dimana dalam penerapannya, dilakukan Manajemen dan Rekayasa Lalu

Lintas Baru sebagai upaya untuk menyelasaikan masalahn kemacetan dan

mengurangi angka kecelakaan di Kota Surakarta.

Sedangkan tujuan dari Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas ini

sendiri adalah untuk menciptkan kondisi lalu lintas yang lebih baik dan lebih

mengutamakan keselamatan para pengguna jalan, menurut UU No. 22 Tahun

2009 Pasal 93, Manajemen dan ekya Lalu Lintas dilaksanakan untuk

mengoptimalkan penggunaan jaringan jalan dan gerakan lalu lintas dalam

rangka menjamin keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran LLAJ.

5. Strategi Komunikasi Dalam Kebijakan Transportasi Kota Surakarta

Dalam penelitian ini, strategi komunikasi digunakan dalam penerapan

kebijakan public di Kota Surakarta, yaitu kebijakan system satu arah,

mengingat suatu kebijakan akan rawan mendapatkan sautu penolakan oleh

suatu kelompok tertentu, maka Dinas terkait, dalam hal ini Dishubkominfo

Kota Surakarta menggunakan strategi komunikasi mulai dari perencanaan dan

manajemen dalam penerapan kebijakan system satu arah di Kota Surakarta

Page 13: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PENERAPAN KEBIJAKAN …

13

6. Model Komunikasi Harlod Laswell

Strategi komunikasi pada dasarnya tidak berbeda dengan strategi lain

dimana membutuhkan teori untuk menelitinya, dan menurut Effendi

(1993:301), teori yang paling sesuai dan memadahi untuk mendukung

strategi komunikasi adalah teori yang dikemukakan oleh Harold Lasswell.

Harold Lasswell mengemukakan suatu pemikiran tentang komunikasi

yang dituangkan dalam jurnalnya The Communication of Ideas, Laswell

mengemukakan tentang unsur komunikasi yang mampu menjawab

pertanyaan tentang strategi komunikasi. dengan menjawab pertanyaan oleh

siapa ? apa ? melalui apa ? kepada siapa ? serta dengan pengaruh apa ?, lima

hal ini merupakan unsure komunikasi yang diterangkan oleh Laswell.

a. Who ?

Siapa komunikator yang mengeirimkan pesan komunikasi.

b. Says what ?

Pesan apa yang dikirimkan dalam proses komunikasi tersebut.

c. In with channel ?

Media apa yang digunakan untuk menyampaikan pesan dalam proses

komunikasi tersebut.

d. To whom ?

Siapa yang sasaran atau penerima (komunikan) dalam proses komunikasi

tersebut.

e. With what effect ?

Pengaruh apa yang muncul atau terjadi setelah proses komunikasi

berlangsung dan pesan diterima oleh receiver.

Metodologi

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif,

menurut Sugiyono (2013:15) penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang

berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi

obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah instrumen kunci dan hasil penelitian

kualitatif lebih menekankan, dengan menggunakan indepth interview, penulis

Page 14: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PENERAPAN KEBIJAKAN …

14

dapat memperoleh data yang mendalam dari informan yang menjadi subjek dari

penelitian. Pada penelitian ini, penulis mengumpulkan data penelitian mengenai

strategi komunikasi Dishubkominfo Kota Surakarta dalam upaya sosiaslisasi

kebijakan transportasi sistem satu arah Kota surakarta, dan yang menjadi informan

dalam penlitian adalah karyawan Dishubkominfo yang berperan secara aktif

dalam kegiatan tersebut.

Populasi adalah jumlah dari keseluruhan sample yang menjadi subjek

penelitian yang memiliki ciri yang dapat diduga, dalam penelitian ini, populasi

yang digunakan adalah pegawai Dishubkominfo Kota Surakarta, dan juga

masyarakat serta komunitas yang terkait dengan proses sosialisasi kebijakan

sistem satu arah. Informan dalam penelitian kualitatif juga dapat berkembang

sesuai dengan kebutuhan yang didasarkan pada kenyataan di lapangan (Sutopo,

2002; 55), untuk itu, demi memperoleh data yang lebih akurat dan mendalam,

peneliti menggunakan teknik purposive sampling dimana peneliti memilih

informan yang dianggap lebih berkredibilitas untuk memberikan data yang

berkualitas.

Penyajian data ini diperoleh melalui wawancara serta dokumentasi yang

merupakan pegawai Dishubkominfo serta masyarakat yang terlibat serta

mengamati dinamika di Kota Surakarta. Adapun validitas data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber dan triangulasi metode. Dalam

penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan mengacu pada teknik analisis

interaktif oleh Miles dan Huberman, yaitu mereduksi data, kemudian menyajikan

data, hingga menyimpulkan data (Sutopo, 2002: 91)

Sajian dan Analisis Data

Di dalam melaksanakan penerapan kebijakan system satu arah (SSA) di

kota Surakarta, Dishubkominfo Kota Surakarta sevagai dinas yang menjadi salah

satu pembina jalan melakukan beberapa cara yang digunakan guna kelancaran

penerapan kebijakan sesuai dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang

maksimal dan dapat memberikan dampak yang baik khususnya bagi masyarakat

kota Surakarta.

Page 15: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PENERAPAN KEBIJAKAN …

15

Dishubkominfo melakukan strategi dalam segi komunikasi sebagai bentuk

cara untuk menerapkan kebijakan pemerintah, dari hasil penelitian yang

didapatkan dari wawancara yang kepada informan yang telah disebutkan di atas,

strategi komunikasi yang dilakukan Dishubkominfo Kota Surakarta adalah terkait

dengan pesan yang disampaikan, kemudian media yang digunakan untuk

menyampaikan pesan, siapa yang menjadi penerima pesan, serta efek apa yang

diharapkan terjadi sebagai tujuan dari penerapan SSA tersebut.

1. Pesan

Yang menjadi pesan dari penerapan SSA adalah fakta bahwa kondisi lalu

lintas di Kota Surakarta saat ini sudah sangat padat dan rawan akan terjadinya

kecelakaan lalu lintas, meningkatnya volume kendaraan pibadi akan

berdampak pada terjadinya kemacetan serta rawan kecelakaan lalu lintas,

dengan menerapkan SSA, tidak ada lagi penumpukan kendaraan di simpang-

simpang tertentu, selain itu SSA adalah kondisi yang sesuai dengan kaedah

lalu lintas untuk system kota, dengan SSA, lalu lintas juga menjadi semakin

lancar serta dapat meminimalisir kecelakan, latar belakang tersebut yang

kemudian diangkat sebagai pesan dalam strategi komunikasi Dishubkominfo

dalam penerapan SSA.

2. Media

Dishubkominfo kota Surakarta menyampaikan pesan yang berisi himbauan

serta pemberitahuan bahwa beberapa ruas jalan di Surakarta akan

diberlakukan system satu arah, juga tentang latar belakang, manfaat serta

dasar hokum kenapa SSA diberlakukan, selain tentang pesan apa yang

disampaian, strategi komunikasi Dishubkominfo dalam penelitian ini juga

meneliti media apa saja yang digunakan Dishubkominfo dalam

menyampaikan pesan-pesan dalam penerapan SSA yang dilakukan pada

tahun 2016.

Page 16: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PENERAPAN KEBIJAKAN …

16

Sesuai dengan hasil yang diperoleh dari wawancara kepada beberapa

informan, diketahui bahwa Dishubkominfo menggunakan beberapa media

dalam menyampaikan pesan-pesan SSA, baik itu media cetak, media

elektronik seperti TV dan radio, serta media social yang mampu

menyampaikan pesan serta dapat menciptakan proses komunikasi dua arah

3. Target Audiens

Dishubkominfo kota Surakarta menyampaikan pesan tentang penerapan

SSA melalui berbagai media seperti media cetak seperti koran dan leaflet,

kemudia siaran radio, siaran TV local, kemudian sosialisasi langsung kepada

masyarakat, juga pemanfaatan media social yang seperti disampaikan oleh

bapak Ari Wibowo, digenjot secara intens, selain itu juga pemasangan rambu

yang bersifat memberikan perintah, ditambah dengan pemasangan banner

dibeberapa raus jalan yang dijaga langsung oleh petugas Dishubkominfo kota

Surakarta dimana para petugas tersebut selain menjaga juga memberikan

sosialisasi secara langsung kepada masyarakat yang mungkin belum paham

bahwa ruas jalan tersebut sudah berubah menjadi satu arah. Dengan media-

media tersebut di atas, Dishubkominfo menentukan siapa yang menjadi target

audiens dalam penyampaian pesan SSA di kota Surakarta.

4. Efek

Dishubkominfo mengangkat latar belakang diterapkannya system satu arah

pada beberapa ruas jalan di kota Surakarta sebagai pesan yang disampaikan

kepada masyarakat atau target audiens menggunakan beberapa media yang

sudah ditentukan, dalam penerapan SSA ini Dishubkominfo memiliki tujuan

menciptakan kondisi lalu lintas yang lebih bak di kota Surakarta.

Page 17: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PENERAPAN KEBIJAKAN …

17

Kesimpulan

Dalam menerapkan SSA, Dishubkominfo melakukan strategi komunikasi

yang dimulai dari perencanaan hingga evaluasi terhadap hasil setelah SSA

diterapkan, mengingat bahwa pada penerapan SSA juga muncul beberapa aksi

penolakan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok masyarakat, khususnya

warga masyarakat Laweyan yang merupakan wilayah berdampak secara langsung

kebijakan SSA tersebut, kesimpulan dari strategi komunikasi yang dilakukan

Dishubkominfo Kota Surakarta dalam penerapan kebijakan Sistem Satu Arah

adalah sebagai berikut.

1. Dishubkominfo Kota Surakarta merumuskan Pesan dalam strategi

komunikasi dengan dasar latar belakang kebijakan SSA diterapkan, dalam hal

ini pesan yang disampaikan adalah bahwa dengan menerapkan kebijkan SSA,

system lalu lintas di kota Surakarta akan menjadi lebih efektif, dimana dalam

efektifitas tersebut dapat tercipta keamanan dan keselamat lalu lintas bagi

pengendara, dengan lalu lintas system satu arah, tidak ada lagi titik konflik

yang menciptakan resiko kecelakan bagi pengguna jalan, selain itu SSA juga

dapat mengurai kemacetan karena lalu lintas menjadi lancer, lebar jalan

menjadi bertambah meskipun secara fisik tidak berubah, dan lalu lintas

menggunakan system satu arah adalah bentuk system yang paling ideal untuk

tatanan suatu kota yang sesuai dengan norma dan kaidah lalu lintas.

2. Dishubkominfo Kota Surakarta menggunakan seluruh lini media yang

tersedia, baik media cetak, elektronik, media social serta media sambung rasa.

Dalam hal ini, media cetak yang digunakan adalah surat kabar Koran,

kemudian leaflet serta banner yang dipasang di beberapa titik dimana

diterapkan kebijakan SSA, untuk media elektronik, yang digunakan adalah

Radio, dengan melakukan siaran ke beberapa stasiun radio di Surakarta, pihak

Dishubkominfo Kota Surakarta melakukan sosialisasi dan menyampaikan

pesan terkait penerapan SSA kepada pendengar sekaligus melakukan sesi

tanya jawab secara interaktif, selain radio juga menggunakan TV dimana

bersama TATV dalam program Jagongan Sar Gede melakukan siaran

langsung serta memberikan sosialisasi kepada pemirsa terkait penerapan SSA

Page 18: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PENERAPAN KEBIJAKAN …

18

kota Surakarta, kemudian media socialdengan memberikan postingan baik

berupa digital poster maupu informasi apapun terkait SSA, melalui media

social juga dapat dilakukan komunikasi dua arah, dan media yang terakhir

adalah media sambung rasa, dimana Dishubkominfo kota Surakarta

mengundang atau mendatangi lapisan masyarakat untuk melakukan

sosialisasi, menyampaikan pesan, tujuan serta manfaat dari SSA kepada

masyarakat secara langsung, serta menggelar konferensi pers bersama para

wartawan di Kota Surakarta dan sekitar untuk memberikan informasi terkait

rencana dan pelaksanaan SSA di Kota Surakarta.

3. Dishubkominfo Kota Surakarta menetapkan kelompok masyarakat sebagai

target audiens dalam strategi komunikasi penerapan kebijakan SSA, yang

pertama dan utama adalah masyarakat yang berada dalam kawasan terdampak

SSA, yaitu masyarakat sekitar kawasan Laweyan, kemudian yang kedua

adalah masyarakat di luar daerah terdampak namun sering melintasi kawasan

SSA, baik yang berasal dari luar kota Surakarta maupu dalam Kota Surakarta

sendiri, namun sering melintasi kawasan SSA setiap harinya, dan yang ketiga

adalah masyarakat dari luar kawasan terdampak dan yang tidak melintasi

kawasan SSA, meskipun bukan dari kawasan terdampak dan tidak melintasi,

namun juga perlu mendapatkan informasi terkait penerapan kebijakan karena

selalu ada kemungkinan bahwa masyarakat tersebut suatu saat akan melintasi

kawasan SSA, dan dengan memperoleh informasi sebelumnya, maka

masyarakat menjadi paham dan tidak melakukan pelanggaran lalu lintas

dengan menerobos dan mematuhi kebijakan SSA pada kawasan yang sudah

ditetapkan.

4. Dishubkominfo Kota Surakarta memiliki tujuan yang berupa efek dari strategi

komunikasi berupa lancarnya penerapan SSA di kota Surakarta, pada

pelaksanaanya, muncul penolakan dalam penerapan SSA, kondisi ini

kemudian menjadi bahan evaluasi yang harus segera ditangani agar penerapan

kebijakan dapat diteruskan dengan baik, hasil dari evaluasi itu sendiri juga

dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam penerapan kebijakan sejenis di

masa yang akan dating.

Page 19: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PENERAPAN KEBIJAKAN …

19

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah diuraikan di atas

maka dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil penelitian bahwa Dishubkominfo Kota Surakarta

mengguakan strategi komunikasi yang dimulai dengan merumuskan pesan

komunikasi sesuai dengan latar belakang dan tujuan, kemudian media yang

digunakan, siapa yang menjadi sasaran atau target audiens, serta efek sebagai

tujuan dari strategi komunikasi tersebut. Namun pada pelaksanaannya muncul

beberapa penolakan dari kelompok masyarakat, dalam kondisi seperti ini

komunikasi intens dengan melakukan pendekatan yang tepat perlu dilakukan

supaya penolakan tersebut dapat mereda dan berbalik menjadi dukungan oleh

masyarakat.

2. Berdasarkan pembahasan dalam bab sebelumnya, Dishubkominfo Kota

Surakarta menggunakan beberapa media dalam strategi komunikasi penerapa

SSA di kota Surakarta, mugkin dengan menambahkan frekuensi serta

melebarkan jangkauan media dapat dilakukan untuk menjangkau lapisan

masyarakat yang mungkin juga tidak memiliki akses yang cukup dalam

memperoleh informasi tersebut, juga merujuk pada salah satu informan

penelitian yang mengatakan bahwa ada penurunan tingkat keramahan, dalam

hal ini oleh admin akun media social Dishubkominfo kota Surakarta, dalam

menerima saran dan kritikan yang disampaikan oleh lapisan masyarakat

melalui kolom komentar setiap postingan juga merupakan suatu titik lemah,

bawasanya dengan memberikan rasa nyaman baik itu secara langsung

maupun tertulis dapat memberikan suatu kelegaan kepada pembaca, terlebih

media social dapat diakses oleh siapa saja, ketika ada satu kalimat yang

kurang bisa diterima oleh salah satu masyarakat, kondisi ini memungkinkan

akun-akun lain untuk ikut memberikan komentar negative karena tanggapan

yang kurang bisa diterima.

Page 20: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PENERAPAN KEBIJAKAN …

20

Daftar Pustaka

Abzari, Zahra. (2017) The Role Of Harold Lasswell Communication Theory in

Librariant and Information Science. Internasional Journal

of Humanities Vol.4 No. 2 p. 82-94.

Adelia, Pratiwi. (2012) Strategi Komunikasi Direktorat Penyiaran Dalam

Menginformasikan Peraturan dan Kebijakan Proses Perizinan

Penyiaran. Universitas Indonesia.

Bungin, Burhan. (2002) Metode Penelitian Kualiatif. PT. Raja Grafindo: Persada.

Jakarta.

Cangara, Hafiled. (2016) Pengantar Ilmu Komunkasi. Jakarta. PT. Raja

Grafindo Persada.

Effendy, Onong Uchjana. (1993) Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik. Remaja

Karya. Bandung.

Effendy. Onong Uchjana. (2006) Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik. Bandung.

PT. Remaja Rosdakarya.

Effendy, Onong Uchjana. (2009) Dimensi-Dimensi Komunkasi. Bandung.

PT. Remaja Rosdakarya.

Fajar, Marhaeni. (2009) Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik. Graha Ilmu.

Yogyakarta.

Lim, Young Joon. (2015) Theorizing Strategic Communication in Parsimony from

the U.S. government perspective. International Journal of Pure

Communication Inquiry Volume 3 Issue 1, p. 1-15.

Meleong, J. Lexy. (2008) Metode Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya.

Bandung

Oglesbly. Clarkson H. Hicks. R Gary. (1993) Teknik Jalan Raya Edisi Keempat.

Erlangga. Jakarta.

Sugiyono, (2013) Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D). Alfabeta. Bandung.

Sutopo, H. B. (2002) Metode Penelitian Kualitatif. Surakarta. Sebelas Maret

University Press.

Page 21: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PENERAPAN KEBIJAKAN …

21

Winarno, Budi. (2002) Teori Dan Proses Kebijakan Publik. Yogyakarta. Media

Press.

UU No. 22 Tahun 2009 Tentang LLAJ Pasal 1

UU No. 22 Tahun 2009 Tentang LLAJ Pasal 93