stikes jenderal a. yani yogyakarta perpustakaanrepository.unjaya.ac.id/333/1/gandes sriratna...
TRANSCRIPT
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
i
GAMBARAN MOBILISASI IBU POST SECTIO SAESAREA DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH BANTUL
YOGYAKARTA
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mancapai Gelar Ahli Madya Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal A.Yani Yogyakarta
GANDES SRIRATNA WULAN 1113073
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
2016
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
ii
HALAMAN PENGESAHAN
GAMBARAN MOBILISASI IBU POST SECTIO SAESAREA DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH BANTUL
YOGYAKARTA
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Oleh :
GANDES SRIRATNA WULAN 1113073
Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji dan Diterima Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mendapatkan Gelar Ahli Madya di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
Tanggal :.................................
Menyetujui :
Penguji,
Budi Rahayu, M. Keb. NIDN : 05-2305-8801
Pembimbing,
Silvia Ari Agustina,S.ST.,MPH NUPN : 99-0553-6144
Mengesahkan,
Ketua Program Studi Diploma III Kebidanan
Stikes Jendral A. Yani Yogyakarta
Reni Merta Kusuma, M.Keb NIDN : 06-1603-8302
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
iii
PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Gandes Sriratna Wulan
Npm : 1113073
Program Studi : kebidanan (D3
Institusi : Stikes Jendral Achmad Yani Yogyakarta
Dengan ini saya menytakan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul
“GAMBARAN MOBILISASI DINI IBU POST SECTIO SAESAREA DI RS
PKU MUHAMMADIYAH BANTUL YOGYAKARTA “benar benar hasil Karya
Tulis Ilmiah saya sendiri dan tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan
dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku. Karya
Tulis Ilmiah ini tidak terdapat Karya Tulis yang pernah diajukan untuk
memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi yang pernah ditulis atau
di terbitkan oleh orang lain kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini
disebutkan dalam daftar pustaka .
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Apabila
pernyataan ini di buat tidak benar,saya sangup menerima konsekuensinya
akademis dan hukum di kemudian hari
Yogyakarta, September 2016
Penulis
Gandes Sriratna Wulan
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
iv
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Wasyukurilah puji syukur peneliti ucapkan atas kehadirat
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul“Gambaran Mobilisasi Dini
Ibu Post Sectio Saesarea, insya’allah bisa diselesaikan pada waktunya.
Karya Tulis Ilmiah ini telah dapat diselesaikan atas bimbingan, arahan dan
bantuan berbagai pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu dan pada
kesempatan ini peneliti dengan rendah hati mengucapkan terima kasih dengan
setulus-tulusnya kepada :
1. Kuswanto Harjdo,dr.,M.Kes, selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan A.
Yani Yogyakarta.
2. Reni Merta Kusuma, M.Keb, selaku Ketua Program Studi Kebidanan Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan A. Yani Yogyakarta yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk menyusun Karya Tulis Ilmiah ini.
3. Silvia Ari Agustina,S.ST.,MPH, selaku pembimbing peneliti yang telah
mencurahkan segenap waktu dan pikiran untuk memberikan bimbingan,
mengarahkan dan memberi masukan kepada penulis dengan baik.
4. Budi Rahayu, M.Keb, selaku penguji Karya Tulis Ilmiah ini, serta
mengarahkan dan memberi masukan kepada penulis dengan baik.
5. Pimpinan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul, Yogyakarta yang telah
bersedia memberikan izin kepada penulis untuk dapat melakukan penelitian ini.
6. Semua pihak yang memberikan bantuan baik langsung maupun tidak langsung
yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.
Semoga allah SWT senantiasa melimpahkan kebaikan kepada
semuanya,sebagaimana imbalan atas segala amal kebaikan dan bantuannya.
Akhirya besar harapan peneliti semoga Karya Tulis Ilmiah ini berguna bagi
semua.
Yogyakarta, September 2016
Penulis
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
v
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...................................................................................... LEMBAR PENGESAHAN........................................................................… PERNYATAAN KEASLIAN……………………………………………… KATA PENGANTAR.................................................................................... DAFTAR ISI................................................................................................... DAFTAR GAMBAR……………………………………………………….. DAFTAR TABEL ………………………………………………………….. DAFTAR LAMPITAN……………………………………………………... INTISATI…………………………………………………………………… ABSTRACT………………………………………………………………… BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.................................................................... B. Rumusan Masalah.............................................................................. C. Tujuan Penelitian............................................................................... D. Manfaat............................................................................................. E. Keaslian Penelitian.............................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori.................................................................................... 1. Persalinan Sectio Saesarea .......................................................... 2. Faktor- faktor yang Memengaruhi Ibu Memilih Persalinan
Sectio Saesarea tanpa Indikasi Medis....................................... 3. Mobilisasi Dini..............................................................................
B. Kerangka Teori……………………………………………..………. C. Kerangka Konsep………………………………………………..….. D. Pertanyaan Penelitian ……………………………………………….
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rencana Penelitian….......................................................................... B. Lokasi dan Waktu Penelian................................................................ C. Populasi dan Sampel Penelitian......................................................... D. Variabel Penelitian............................................................................ E. Definisi Operasional.......................................................................... F. Alat dan Metode Pengumpulan data................................................. G. Pengolahan Data dan Analisis Data.................................................. H. Etika penelitian……….…………………………………………..... I. Pelaksanaan Penelitian………………………..…….……...............
i ii
iii iv v
vii viii
ix x
xi
1 5 5 6 7
9 9
20 23 38 39 39
40 40 40 41 42 42 43 44 45
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
vi
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian …………………………………………………….. B. Pembahasan Penelitian……………………………………………… C. Keterbatasan Penelitian……………………………………………...
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan…………………………………………………………. B. Saran ………………………………………………………………..
47 51 58
59 59
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Kerangka Teori ……………………………………………… 39
Gambar 2.2. Kerangka Konsep……………………………………………. 39
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Keaslian Penelitian........................................................................
Tabel 3.1. Definisi Oprasional........................................................................
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden…………………..
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Mobilisasi Ibu post section
saesarea Hari Ke 1………………………………………………..
Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Mobilisasi Ibu post section
saesarea Hari Ke 2………………………………………………..
Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Mobilisasi Ibu post section
saesarea Hari Ke 3………………………………………………..
Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Mobilisasi Ibu post section
saesarea Secara Umu……………………………………………..
7
42
48
49
49
50
50
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
ix
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Pengantar lembar observasi Lampiran 2. Pernyataan Kesediaan Responden Lampiran 3. Lembar Observasi Lampiran 4. Jadwal Penyusunan KTI Lampiran 5. Daftar hadir mengikuti seminar KTI Lampiran 6. Lembar konsultasi Lampiran 7. Surat Ijin Studi Pendahuluan
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
x
GAMBARAN MOBILISASI IBU POST SECTIO SAESAREA DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH BANTUL
YOGYAKARTA
INTISARI
Gandes Sriratna Wulan1, Silvia Ari Agustina2
Latar Belakang : Angka sectio saesarea di Indonesia pada tahun 2006 sampai dengan 2012 rata-rata kejadian sectio saesarea meningkat menjadi sebesar 12% (WHO, 2014). Mobilisasi post sectio saesarea adalah suatu pergerakan, posisi atau adanya kegiatan yang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan caesarea. Dampak keterlambatan mobilisasi dini post sectio saesarea adalah terjadi peningkatan suhu tubuh sehingga sisa darah menyebabkan infeksi, kontraksi uterus tidak baik menyebabkan terjadinya perdarahan. Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul, Yogyakarta, merupakan rumah sakit swasta kelas B dimana terdapat mobilisasi dini ibu post section saesarea yang sebagian ibu belum baik dengan mobilisasi dini post section saesarea Tujuan : Untuk mengetahui gambaran mobilisasi ibu post Sectio saesarea di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul, Yogyakarta. Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Populasi yang digunakan 26 pasien post section saesarea dengan metode observasional. Teknik sampel total sampling. Analisis data univariat dengan persentase Hasil : mobilisasi dini ibu post sectio saesarea hari ke 1 dengan kategori tidak baik (30,8%), hari ke 2 dengan kategori tidak baik (26,9%), hari ke 3dengan kategori tidak baik (30,8%) Kesimpulan : Terdapat ibu dengan mobilisasi ibu post sectio saesarea kategori tidak baik (34,6%). Kata kunci : Post, Sectio Saesarea, Mobilisasi dini 1 Mahasiswa DIII Kebidanan STIKES A. Yani Yogyakarta 2 Penguji STIKES A. Yani Yogyakarta
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
xi
DESCRIPTION OF MOBILIZATION SECTIO CAESAREA POST MOM IN HOSPITAL PKU MUHAMMADIYAH
BANTUL YOGYAKARTA
ABSTRACT
Gandes Sriratna Wulan1, Silvia Ari Agustina2
Background: Saesarea sectio prevalence in Indonesia in 2006 to 2012 the average incidence sectio saesarea increased to 12% (WHO, 2014). Mobilization post sectio saesarea is a movement, position or the activities undertaken after a few hours of giving birth mothers with childbirth caesarea. The impact of delays in post sectio saesarea early mobilization is an increase in body temperature so that the rest of the blood to cause infection, uterine contraction is not good cause bleeding. PKU Muhammadiyah Hospital in Bantul, Yogyakarta, is a class B private hospitals where there are early mobilization mother saesarea post section that most mothers are not good with early mobilization post section saesarea Objective: To determine the capital mobilization picture post Sectio saesarea at PKU Muhammadiyah Hospital in Bantul, Yogyakarta. Methods: This study used quantitative descriptive method. The population of 26 patients with post section saesarea with the observational method. Engineering samples total sampling. Univariate analysis of the data by the percentage Results: early mobilization mother post sectio saesarea day 1 with no good category (30.8%), day 2 with category not good (26.9%), days to 3dengan not good category (30.8%) Conclusion: There is a mother with mobilization mother post sectio saesarea not good category (34.6%). Keywords : Post , Sectio Caesarea, Early Mobilization 1 Midwifery Students DIII Kebidanan STIKES A. Yani Yogyakarta 2 Lecturer In STIKES A. Yani Yogyakarta
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sectio saesarea (SC) terus meningkat di seluruh dunia, khususnya di negara-
negara berpenghasilan menengah dan tinggi, serta telah menjadi masalah
kesehatan masyarakat yang utama dan kontroversial (WHO, 2014). World Health
Organization (WHO) (2014), Menyebutkan negara tersebut diantaranya adalah
Australia (32%), Brazil (54%), dan Colombia (43%). Angka kejadian SC di
Indonesia tahun 2005 sampai dengan 2011 rata-rata sebesar 7 % dari jumlah
semua kelahiran, sedangkan pada tahun 2006 sampai dengan 2012 rata-rata
kejadian SC meningkat menjadi sebesar 12% (WHO, 2014). Hasil Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukkan kelahiran bedah sesar
sebesar 9,8 % dengan proporsi tertinggi di DKI Jakarta (19,9%) dan terendah di
Sulawesi Tenggara (3,3%) (Kemenkes RI, 2014)
Melahirkan merupakan fungsi fisiologis. Wajar apabila para ibu ingin
melaksanakan fungsi ini dengan cara yang mereka pertimbangkan paling tepat.
Anggapan individu sebelum hamil, media, dan latar belakang sosial serta kultural
merupakan hal-hal yang turut berperan terhadap harapan ibu mengenai persalinan.
Keselamatan ibu dan janin atau bayi baru lahir harus menjadi tujuan utama
(David, 2008).
Sectio saesarea adalah suatu pembedahan guna melahirkan anak lewat insisi
pada dinding abdomen dan uterus (Oxorn, 2010). Pertolongan operasi persalinan
dengan sectio saesarea mempunyai sejarah yang panjang. Bahaya infeksi
merupakan ancaman serius sehingga banyak terjadi kematian. Perkembangan
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
2
teknologi sectio saesarea demikian majunya sehingga bahayanya makin dapat
ditekan. Oleh karenanya pertolongan persalinan dengan Sectio saesarea makin
banyak dilakukan dengan pertimbangan "well born baby and well health mother".
Pertolongan persalinan melalui vagina yang berat lebih baik dengan Sectio
saesarea yang lebih aman bagi keduanya (Manuaba, 2009).
Mobilisasi post sectio saesarea adalah suatu pergerakan, posisi atau adanya
kegiatan yang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan
caesarea. Untuk mencegah komplikasi post sectio saesarea ibu harus segera
dilakukan mobilisasi sesuai dengan tahapannya. Semakin cepat bergerak itu
semakin baik, namun mobilisasi harus tetap dilakukan secara hati-hati
(Wirnata, 2010). Mobilisasi merupakan faktor yang utama dalam mempercepat
pemulihan dan dapat mencegah komplikasi pasca bedah seksio sesarea. Banyak
keuntungan yang bisa diraih dari latihan ditempat tidur dan berjalan pada periode
dini pasca bedah. Mobilisasi sangat penting dalam percepatan hari rawat dan
mengurangi resiko-resiko karena tirah baring lama seperti terjadinya dekubitus,
kekakuan/penegangan otot-otot di seluruh tubuh dan sirkulasi darah dan
pernapasan terganggu, juga adanya gangguan peristaltik maupun berkemih. Sering
kali dengan keluhan nyeri di daerah operasi, klien tidak mau melakukan
mobilisasi ataupun dengan alasan takut jahitan lepas klien, tidak berani merubah
posisi (Carpenito, 2009).
Mobilisasi segera secara tahap demi tahap sangat berguna untuk membantu
jalannya penyembuhan penderita, kemajuan mobilisasi bergantung pada jenis-
jenis operasi yang dilakukan dan komplikasi yang mungkin dijumpai, secara
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
3
psikologis hal ini memberikan pula kepercayaan pada penderita bahwa dia
mulai sembuh. Mobilisasi pada post sectio caesaria salah satunya adalah
perubahan gerak dan posisi, ini harus diterangkan kepada penderita atau keluarga
yang menunggunya, supaya mengerti pentingnya mobilisasi dini dan
berkesinambungan akan dapat membantu pengaliran darah keseluruh tubuh
sehingga tubuh menghasilkan zat-zat pembakar dan pembangun yang membantu
proses penyembuhan luka dengan mobilisasi miring kekiri dan kekanan sudah
dapat dimulai 6-8 jam setelah penderita sadar, dan mobilisasi duduk setelah 24
jam, latihan pernafasan dapat dilakukan sambil tidur terlentang sedini mungkin
setelah sadar, pada hari kedua penderita dapat duduk selama 5 menit, selanjutnya
secara berturut-turut hari demi hari penderita dianjurkan belajar duduk selama
sehari, belajar berjalan dengan bantuan dan kemudian berjalan sendiri pada hari
ketiga sampai kelima pasca operasi (Mochtar, 2010)
Menurut Dinkes DIY jumlah persalinan pada tahun 2014, terdapat 45.937
persalinan, dengan jumlah bedah sesar 7213 ibu bersalin diantaranya, (1)
Kabupaten Bantul, jumlah persalinan 13.738 dengan jumlah sectio saesarea 2936
ibu bersalin, (2) Kabupaten Kulon Progo 5688 persalinan dengan jumlah sectio
saesarea sebanyak 762 ibu bersalin, (3) Kabupaten Sleman 13.448 persalinan
dengan sectio saesarea 1492 ibu bersalin, (4) Kabupaten Gunung Kidul 8414
persalinan dengan jumlah sectio saesarea 614, sedangkan (5) Kabupaten kota
Yogyakarta 4660 persalinan dengan jumlah sectio saesarea 1332 ibu bersalin
(Dinkes DIY, 2015).
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
4
Data Dinas Kesehatan Yogyakarta menyebutkan bahwa, berdasarkan data
dari Badan Pusat Statistik (BPS), angka kematian ibu tahun 2014 sebesar 40 kasus
atau 101/100.000 kelahiran hidup (Dinkes DIY, 2015). Data Dinas Kesehatan
Kabupaten Bantul menyebutkan bahwa, berdasarkan data dari Badan Pusat
Statistik (BPS), angka kematian ibu tahun 2013 sebesar 96,83/100.000, jumlah
kasus kematian ibu mencapai 13 kasus (Dinkes Kab Bantul, 2015).
Mobilisasi dini yang tidak dilakukan oleh ibu post SC mengakibatkan rawat
inap dengan waktu yang lebih lama, yaitu lebih dari 4 hari dan proses
penyembuhan luka menjadi lambat (Purnawati, 2014). Dampak lain yang
diakibatkan oleh keterlambatan mobilisasi dini adalah terjadi peningkatan suhu
tubuh karena adanya involusi uterus yang tidak baik sehingga sisa darah tidak
dapat dikeluarkan dan menyebabkan infeksi, kontraksi uterus tidak baik
menyebabkan terjadinya perdarahan karena kontraksi membentuk penyempitan
pembuluh darah yang terbuka (Carpenito, 2009).
Hasil studi pendahuluan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul,
Yogyakarta, menunjukkan bahwa pada kurun waktu 1 Januari sampai Mei 31
2016 jumlah persalinan bedah Sectio saesarea sebanyak 132 sectio saesarea . Pada
studi pendahuluan tersebut peneliti melakukan observasi mobilisasi dini terhadap
3,79% pasein sectio saesarea . Hasil observasi menunjukkan 2,27% pasien sudah
baik dalam mobilisasi pasca operasi sectio saesarea dan 1,52% pasien masih
belum lengkap mobilisasi pasca operasi sectio saesarea. Pada studi pendahuluan
tersebut peneliti juga memperoleh informasi dan data bahwa di Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Bantul, Yogyakarta, dari bulan Januari sampai Mei 2016, terdapat
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
5
3,79% ibu dengan sectio saesarea mengalami infeksi pada luka sectio saesarea ,
hal ini menyebabkan mobilisasi ibu sangat terganggu bahkan ada yang tidak
mampu mobilisasi selam 3 hari, hal ini menyebabkan yang seharusnya 3 hari
pasca sectio saesarea bisa dipulangkan akan tetapi karena infeksi pasien dirawat
hingga 6 sampai 7 hari.
Memperhatikan data tersebut penulis merasa tertarik untuk melakukan
penelitian yang ada kaitanya dengan yang sehari-hari yang dilaksakan diunit KIA,
penulis tertarik untuk memilih judul penelitian mengenai “Gambaran mobilisasi
ibu post partum sectio saesarea di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul,
Yogyakarta”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, rumusan masalah penelitian adalah
“Bagaimanakah gambaran mobilisasi ibu post Sectio saesarea di Rumah Sakit
PKU Muhammadiyah Bantul, Yogyakarta?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran mobilisasi ibu post Sectio saesarea di
Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul, Yogyakarta.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui gambaran mobilisasi hari pertama ibu post Sectio
saesarea di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul, Yogyakarta.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
6
b. Untuk mengetahui gambaran mobilisasi hari kedua ibu post Sectio
saesarea di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul, Yogyakarta
c. Untuk mengetahui gambaran mobilisasi hari ketiga sampai kelima ibu post
Sectio saesarea di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul, Yogyakarta
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan yang
bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan khususnya tentang
karakteristik persalinan bedah sectio saesarea .
2. Manfaat Praktis
a. Bagi tenaga Kesehatan Khususnya Bidan dirumah Sakit PKU
Muhammadiyah Bantul., Yogyakarta
Dapat mengembangkan dan meningkatkan pelayanan kesehatan
masyarakat khususnya mengenai mobilisasi pasca persalinan bedah sectio
saesarea .
b. Bagi Mahasiswa Kebidanan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan A. Yani
Yogyakarta
Dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya dan
meningkatkan kualitas pendidikan kesehatan dalam pelaksanaan asuhan
kebidanan pada ibu bersalin dengan persalinan bedah sectio saesarea .
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
7
c. Bagi peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan tambahan
bagi peneliti lain untuk melanjutkan peneliti yang berhubungan dengan
mobilisasi pasca persalinan bedah sectio saesarea .
E. Keaslian Penelitian Tabel. 1.1
Keaslian Penelitian No Nama, Tahun dan
Judul Metode Hasil Persamaan dan
Perbedaan 1. Ambarwati, Dkk.
2014. Mobilisasi Pada Pasien Operasi Seksio Sesarea Hari Pertama Di Ruang Bougenvile I Rumah Sakit Umum Daerah Kudus. JPK Vol. 1, No. 1, Juli 2014:99-103
Observasi dan wawancara pada ibu post seksio sesarea yang dirawat di ruang bougenvile I RSUD Kudus.
Hasil obverasi menunjukkan bahwa Mobilisasi dilakukan oleh klien secara bertahap. Hal ini dibuktikan dengan pada hari pertama yaitu 6 jam pasca operasi SC, klien belum mampu memiringkan badan (tirah baring).
Persamaan dengan penelitian ini adalah responden yaitu ibu post Sectio saesarea Sedangkan perbedaannya adalah jumlah variable, tema dan
2. Purwanti, Dkk. 2014. Hubungan Mobilisasi Dini Pada Ibu Post Operasi Sectio saesarea Dengan Pengeluaran Lochea Rubra Di RSUD Dr. M. Ashari Kabupaten Pemalang. Bidan Prada : Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol. 5 No. 1 Edisi Juni 2014, hlm. 19-26
Analitik observasional dengan pendekatan cohort. Tekhnik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan accidental sampling. Analisa penelitian ini adalah analisa univariat menggunakan distribusi frekuensi dan
Mayoritas ibu post SC melakukan mobilisasi dini ≤ 24 jam sejumlah 26 responden (86,7%). Mayoritas ibu post SC mengeluarkan lochea rubra terjadi selama ≤ 4 hari sejumlah 26 responden 86,7%). Terdapat hubungan mobilisasi dini pada ibu post sectio saesarea dengan pengeluaran lochea rubra di RSUD Dr. M. Ashari Kab Pemalang Tahun 2013 dibuktikan dari nilai p value = 0,000.
Persamaan dengan penelitian ini adalah responden yaitu ibu post Sectio saesarea Sedangkan perbedaannya adalah jumlah variable, tema dan tempat penelitian.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
8
analisa bivariat menggunakan uji chi square
3. Sumarah, Dkk. 2013. Pengaruh Mobilisasi Dini Terhadap Penyembuhan Luka Post Sectio Saesarea di RSUD Sleman. Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 3, No. 5, Januari 2013, 58-69
.Populasi adalah semua ibu post sectio saesarea yang dirawat di Ruang Nifas RSUD Sleman bulan Juni – September 2013. Sampel diambil dengan Randomisasi.
Jumlah persalinan dengan tindakan sectio saesarea di RSUD Sleman Tahun 2013 sebesar 51,3%, Penyembuhan luka post sectio saesarea pada ibu yang melakukan mobilisasi dini dengan pendampingan intensif sebesar 100%, sedangkan pada ibu yang melakukan mobilisasi dini rutin sebesar 88%.
Persamaan dengan penelitian ini adalah responden yaitu ibu post Sectio saesarea Sedangkan perbedaannya adalah jumlah variable, tema dan tempat penelitian.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
47
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Daerah Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
Bantul, Yogyakarta. Alamat Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul,
Yogyakarta di Jalan Jenderal Sudirman Nomor 124 Bantul Yogyakarta 55711.
RS PKU Muhammadiyah Bantul adalah rumah sakit swasta kelas B. Rumah
sakit ini mampu memberikan pelayanan kedokeran spesialis terbatas. Rumah
sakit ini juga menampung pelayanan rujukan dari puskesmas. tersedia 113
tempat tidur inap terdiri dari 50 VIP dan 63 kamar kelas 1, 2, dan 3 lebih
banyak dibanding setiap rumah sakit di Yogyakarta. Pelayanan di Rumah
Sakit PKU Muhammadiyah Bantul, Yogyakarta berlangsung 24 Jam.
Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul, Yogyakarta dalam
menjalankan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki 1 dokter
penyakit dalam, 1 dokter penyakit syaraf, 5 dokter anak, 5 dokter obsgyn dan
4 dokter umum, dibangsal nifas kelas 3 terdapat 2 bidan jaga dan 4 perawat
setiap harinya
2. Karakteristik Responden
Karakteristik responden pada penelitian ini dikelompokkan berdasarkan
umur, pendidikan, pekerjaan dan anak ke. Karakteristik berdasarkan umur,
pendidikan, pekerjaan dan anak ke, dapat dilihat pada table 4.1. dibawah ini
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
48
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden
Karakteristik Responden N % Umur
< 20 Tahun 3 11,5 20 - 35 Tahun 19 73,1
> 35 Tahun 4 15,4 Pendidikan
SD 3 11.5 SMP 9 34.6 SMA 12 46.2
PerguruanTinggi 2 7.7 Pekerjaan Ibu Rumah Tangga (IRT) 13 50.0
Karyawan Swasta 7 26.9 Wiraswasta 5 19.2
PNS 1 3.8 Anak Ke
Pertama 11 42,3 Kedua 13 50,0 Ketiga 2 7,7
Jumlah 26 100 Sumber : Data Primer diolah (2016)
Berdasarkan Tabel 4.1 diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden berumur 20 - 35 tahun, yaitu sebanyak 19 responden (73,1%),
dengan pendidikan terakhir sampai tingkat SMA sebanyak 12 responden
(46,2%), dengan status pekerjaan ibu rumah tangga/IRT sebanyak 13
responden (50,0%) dan ibu dengan anak kedua sebanyak 13 responden
(50,0%)
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
49
3. Hasil (Gambaran Mobilisasi Ibu post sectio saesarea Di Rumah Sakit
PKU Muhammadiyah Bantul, Yogyakarta)
a. Mobilisasi Ibu post sectio saesarea Hari Ke 1
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Mobilisasi
Ibu post sectio saesarea Hari Ke 1
Mobilisasi Ibu post sectio saesarea Hari Ke 1
n %
Baik 18 69,2 Tidak Baik 8 30,8
Jumlah 26 100 Sumber : Data Primer diolah (2016)
Berdasarkan tabel 4.2. dapat diketahui bahwa, mobilisasi ibu post
sectio saesarea hari ke 1 kategori tidak baik, yaitu sebanyak 8 responden
(30,8%).
b. Mobilisasi Ibu post sectio saesarea Hari Ke 2
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Mobilisasi
Ibu post sectio saesarea Hari Ke 2 Mobilisasi Ibu post sectio saesarea
Hari Ke 2 n %
Baik 19 73,1 Tidak Baik 7 26,9
Jumlah 26 100 Sumber : Data Primer diolah (2016)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, mobilisasi ibu post sectio
saesarea hari ke 2 kategori tidak baik, yaitu sebanyak 7 responden
(26,9%).
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
50
c. Mobilisasi Ibu post sectio saesarea Hari Ke 3
Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Mobilisasi
Ibu post sectio saesarea Hari Ke 3
Mobilisasi Ibu Post Sectio saesarea Hari Ke 3
n %
Baik 18 69,2 Tidak Baik 8 30,8
Jumlah 26 100 Sumber : Data Primer diolah (2016)
Berdasar hasil penelitian dapat diketahui bahwa, mobilisasi ibu post
sectio saesarea hari ke 3 kategori tidak baik, yaitu sebanyak 8 responden
(30,8%).
d. Mobilisasi Ibu Post Sectio Saesarea secara umum
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Mobilisasi Ibu Post Sectio Saesarea
Mobilisasi Ibu Post Sectio Saesarea N %
Baik 17 65,4 Tidak Baik 9 34,6
Jumlah 26 100 Sumber : Data Primer diolah (2016)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, mobilisasi ibu post sectio
saesarea kategori tidak baik, yaitu sebanyak 9 responden (34,6%)
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
51
B. Pembahasan
1. Mobilisasi Ibu Post Sectio Saesarea Hari Ke 1
Hasil penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
Bantul, Yogyakarta, dengan jumlah responden 26 responden diperoleh data
bahwa, sebagian kecil responden merupakan ibu dengan mobilisasi ibu post
sectio saesarea hari ke 1 kategori tidak baik (30,8%). Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini masih butuh
pendampingan dan arahan dalam upaya pelaksanaan mobilisasi ibu pasca
sectio saesarea, hal ini sangat mungkin disebabkan karena faktor kecemasan
atau psikologi para ibu pasca sectio saesarea. Faktor kecemasan ibu
memengaruhi keberhasilan pelaksanaan mobilisasi Sectio Saesarea di Rumah
Sakit PKU Muhammadiyah Bantul, Yogyakarta, dikarenakan kurangnya
kesiapan ibu dalam menjalani operasi sectio saesarea, terbukti dari hasil
observasi hari ke 1, yang menunjukkan bahwa ibu yang memiliki mobilisasi
tidak baik adalah pada kemampuan melakukan pernafasan sambil tidur
terlentang sedini mungkin setelah sadar (Observasa nomor 3). Hal ini terjadi
karena kurang siapnya ibu menghadapi sectio saesarea sehingga secara
psikologi menjadi cemas dan takut, yang akhirnya menyebabkan kekurang
sempurnaan dalam mobilisasi pasca sectio saesarea. Sebagaimana teori yang
menyatakan bahwa kecemasan ibu terhadap ketidakmampuan dalam
melakukan mobilisasi sangat berpengaruh pada tingkat keberhasilan saat
melakukan pergerakan, ibu harus mempunyai keyakinan untuk dapat
melakukan mobilisasi dengan cepat dan tepat. Mobilisasi yang dilakukan
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
52
sesegera mungkin dengan cara yang benar dan bertahap dapat mempercepat
proses pemulihan kondisi tubuh secara umum (Chapman, 2011).
Hidayat (2008), meyatakan bahwa pada pasien pasca bedah Saesarea
harus segera melakukan aktivitas setelah 24 jam agar pasien dengan cepat
dapat memenuhi kebutuhan perawatan dirinya. Hal ini bertujuan untuk
mempertahankan perawatan diri, baik secara sendiri maupun dengan
menggunakan bantuan, dapat melatih hidup sehat atau bersih dengan cara
memperbaiki gambaran atau persepsi terhadap kesehatan dan kebersihan, serta
menciptakan penampilan yang sesuai dengan kebutuhan kesehatan. Membuat
rasa nyaman dan relaksasi dapat dilakukan untuk menghilangkan kelelahan
serta mencegah infeksi, mencegah gangguan sirkulasi darah dan
mempertahankan integritas pada jaringan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Ambarwati, Dkk. 2014. Pada penelitian ini subyek yang diambil untuk sampel
hanya 1 responden yaitu Ny. S. Hasil obverasi menunjukkan bahwa Mobilisasi
dilakukan oleh klien Ny. S secara bertahap. Hal ini dibuktikan dengan pada
hari pertama yaitu 6 jam pasca operasi SC, klien belum mampu memiringkan
badan (tirah baring). Sehingga dapat disimpulakan bahwa Ny S, masih belum
sepenuhnya mampu melakukan mobilisasi dini pasca operasi SC.
2. Mobilisasi Ibu Post Sectio Saesarea Hari Ke 2
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mobilisasi ibu post sectio saesarea
hari ke 2 kategori tidak baik (26,9%). Hasil penelitian ini menunjukkan
mobilisasi ibu post sectio saesarea hari ke 2 masih terdapat ibu yang dalam
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
53
pelaksanaan mobilisasi pasca sectio saesarea tidak baik. Hasil dari lembar
obesrvasi menunjukkan bahwa pada observasi mengenai kemampuan ibu saat
posisi dari tidur terlentang dirubah menjadi setengah duduk (Nomor 8) dan
kemampuan ibu untuk tidur sesuai dengan keinginan tanpa membutuhkan
bantuan (Nomor 9) masih belum sempurna, masih terdapat 7 ibu yang belum
mampu melaksanakan mobilisasi pada tahap tersebut. Hal ini menunjukkan
bahwa ibu post sectio saesarea masih membutuhkan pendampingan dan
pengarahan mengenai kedua hal tersebut. Faktor yang mempengaruhi hasil
penelitian ini diantaranya faktor fisik ibu yang lemah. Persalinan merupakan
proses yang melelahkan, saat persalinan ibu mengerahkan seluruh tenaganya
untuk melewati proses yang persalinan yang panjang. Tidak jarang setelah
melahirkan ibu lebih sering memilih tidur dari pada melakukan pergerakan
secara bertahap (Chapman, 2011).
Selain itu juga faktor psikis juga mempengaruhi hasil penelitian ini,
faktor psikis dalam hal ini adalah depresi. Ibu yang melahirkan secara sectio
saesarea sering mengalami depresi. Biasanya depresi berlangsung sekitar satu
sampai dua hari, hal ini dapat terjadi karena perubahan mendadak dari
hormon. Gejalanya berupa mudah tersinggung , menangis, tanpa sebab,
gelisah, takut pada hal yang sepele (Chapman, 2011).
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Anggorowati. 2010. Mobilisasi Dini dan Penyembuhan Luka Operasi Pada
Ibu Post Sectio Caesarea (Sc) Di Ruang Dahlia Rumah Sakit Umum Daerah
Kota Salatiga. Hasil penelitian menunjukkan mobilisasi dini hari ke 1,
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
54
mobilisasi dini dilakukan sebanyak 12 responden (38,7%), hari ke 3 mobilisasi
dini dilakukan sebanyak 4 responden (12,9%). Penyembuhan luka operasi hari
1, kondisi luka operasi tidak baik sebanyak 9 responden (29,0%),
penyembuhan luka operasi hari ke 3, kondisi tidak baik sebanyak 2 responden
(6,5%).
3. Mobilisasi Ibu Post Sectio Saesarea Hari Ke 3
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mobilisasi ibu post sectio saesarea
hari ke 3 kategori tidak baik (30,8%). Hasil penelitian ini menunjukkan
mobilisasi ibu post sectio saesarea hari ke 3 masih terdapat ibu yang tidak baik
dalam pelaksanaan mobilisasi post sectio saesarea. Hasil lembar observasi hari
ke 3 terhadap 26 responden diketahui bahwa kemampuan ibu untuk belajar
berjalan dan berjalan sendiri pada hari ke 3 pelaksaanan operasi SC (Soal
nomor 10 dan 11), masih belum sempurana, dibuktikan masih terdapat 8 ibu
yang belum mampu melaksanakan kedua hal tersebut. Hal ini disebabkan
karena masih terdapat rasa nyeri pada bagian luka, sehingga para ibu lebih
nyaman untuk berbaring dan tidur. Sebagai mana teori yang menyatakan
bahwa rasa nyeri setelah melahirkan membuat ibu enggan untuk mulai belajar
melakukan pergerakan, dimana seluruh alat reproduksi mengalami perubahan,
rasa nyeri saat buang air kecil, buang air besar. Hal ini membuat ibu menjadi
lebih takut dan tidak nyaman, besar kemungkinan ibu akan lebih memilih
berbaring terus, diatas tempat tidur, dan pelaksanaan mobilisasi tentu saja
akan terhambat (Chapman, 2011).
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
55
Faktor umur ibu juga memengaruhi hasil penelitian ini. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa sebagian besar responden adalah ibu berumur 20 - 35
tahun (73,1%). Umur memengaruhi bagaimana ibu bersalin saesarea
mengambil keputusan dalam mobilisasi dini, semakin bertambah umur (tua)
maka pengalaman dan pengetahuan semakin bertambah. (Notoatmodjo, 2010).
Dalam proses persalinan ibu yang menurut Perinasia (2003), paritas adalah
pengalaman perawatan pasca persalinan, pengalaman pasca persalinan pada
kelahiran anak sebelumnya, kebiasaan mobilisasi dini dalam keluarga serta
pengetahuan tentang manfaat mobilisasi dini berpengaruh terhadap keputusan
ibu untuk mobilisasi dini atau tidak. Dukungan dokter, bidan/petugas
kesehatan lainnya atau kerabat dekat sangat dibutuhkan terutama untuk ibu
yang pertama kali operasi saesarea pengetahuan terhadap mobilisasi dini
masih awam dibandingkan dengan mobilisasi dini pada persalinan normal.
Pekerjaan ibu juga diperkirakan dapat memengaruhi pengetahuan dalam hal
mobilisasi dini pasca saesarea.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Sumarah, 2013, dengan judul penelitian pengaruh mobilisasi dini terhadap
penyembuhan luka post sectio caesarea RSUD Sleman Tahun 2013. Hasil
penelitian menunjukkan Jumlah persalinan dengan tindakan sectio caesarea di
RSUD Sleman Tahun 2013 sebesar 51,3%, Penyembuhan luka post sectio
caesarea pada ibuyang melakukan mobilisasi dini dengan pendampingan
intensif sebesar 100%, sedangkan pada ibu yang melakukan mobilisasi dini
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
56
rutin sebesar 88%. Penyembuhan luka pada ibu yang melakukan mobilisasi
dini dengan pendampingan intensif sebesar 100%.
4. Mobilisasi Ibu Post Sectio Saesarea
Hasil penelitian dengan sampel 26 responden diperoleh data bahwa,
mobilisasi ibu post sectio saesarea kategori tidak baik (34,6%). Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa pasien sectio saesarea di Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Bantul, Yogyakarta, masih belum seluruhnya baik dalam
pelaksanaan mobilisasi dini post sectio saesarea. Hasil dari lembar observasi
menunjukkan bahwa dari hari ke 1, 2 dan 3 masih terdapt hasil yang belum
sempurna terutama pada lembar obsevari nomor 3, 8, 9, 10 dan 11). Hal ini
menunjukkan bahwa pihak Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul,
Yogyakarta diharapkan lebih optimal dalam memberikan arahan dan
pendampingan pada kemampuan ibu saat pelaksanaan mobilisasi di terutama
pada tahapan nomor 3, 8, 9, 10 dan 11). Hasil penelitian ini sangat mungkin
disebabkan faktor pendidikan para ibu mengenai mobilisasi post sectio
saesarea serta tingkat depresi para pasien.
Salah satu faktor yang memengaruhi tingkat pengetahuan seseorang
adalah pendidikan. Hasil penelitian ini menunjukkan sebagain besar
responden adalah ibu dengan pendidikan terakhir SMA (46,2%), hal tersebut
menunjukkan bahwa faktor pendidikan memengaruhi pengetahuan dan
pengetahuan memengaruhi pelaksanaan mobilisasi pasca sectio saesarea,
sebagaimana teori yang menyatakan bahwa pengetahuan ibu memengaruhi
keberhasilan mobilisasi dini post sectio saesarea Chapman (2011). Tingkat
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
57
pengetahuan merupakan faktor yang berperan penting dalam mewujudkan
pelaksanaan mobilisasi dini post sectio saesarea persalinan. Jika tingkat
pengetahuan seseorang rendah terhadap manfaat dari mobilisasi maka hal itu
akan sangat memengaruhi pada tingkat pelaksanaannya. Pengetahuan yang
dimiliki ibu hamil tentang manfaat mobilisasi dini adalah dasar bagaimana ibu
postpartum tersebut akan mengambil sikap dalam pelaksanaan mobilisasi
Chapman (2011). Tingginya pengetahuan seseorang akan berpengaruh
terhadap respon dan tanggapan terhadap suatu obyek atau situasi baru.
Tanggapan tersebut akan menimbulkan gambaran dari seseorang untuk
menerima atau menolak hal baru yang diterimanya. Pengetahuan yang dimiliki
ibu hamil tentang manfaat mobilisasi dini tentu saja akan memengaruhi sikap
dalam pelaksanaan mobilisasi dini post section saesarea.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Putinah, 2010. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kemandirian Ibu
Post Sectio Caesaria Di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang Tahun
2010. Hasil penelitian menggambarkanlebih dari setengah jumlah responden
berumur tidak beresiko (53,3%), 56,7% responden yang berpendidikan rendah
dan 56,7% responden multigravida. Lebih dari setengah jumlah responden
yang pertama kali mengalami Sectio Caesaria (53,3%), 56,7% responden
mendapatkan dukungan yang baik dari tenaga kesehatan dan 63,3% yang
mendapatkan dukungan keluarga yang baik. Hasil analisa bivariat
menunjukkan bahwa faktor dukungan tenaga kesehatan, umur, gravida,
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
58
pendidikan, pengalaman Sectio Caesaria dan dukungan keluarga mempunyai
hubungan yang bermakna dengan kemandirian ibu post Sectio Caesaria.
C. Keterbasatan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa hasil penelitian ini masih terdapat keterbatasan.
Adapun beberapa keterbatasan pada penelitian ini yang dapat menjadi bahan
pertimbangan untuk peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian sejenis yang
lebih baik, yaitu sebagai berikut:
1. Penelitian ini dilakukan tanpa memberi penyuluhan terlebih dahulu sehingga
kemungkinan besar hasil penelitian hanya seadanya dan tanpa mengetahui
apakah para ibu pernah mendapatkan penyuluhan apa belum.
2. Penelitian ini dilakukan dengan waktu yang relatif cepat sehingga jumlah
responden juga dapat dikatakan kurang optimal untuk mengetahui
pengetahuan secara keseluruhan.
3. Peneliti ini melakukan penelitian di hari pertama kepada 2 responden dengan
mobilisasi dini post sectio saesarea yang sudah mobilisasi pada hari ke 3
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
59
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini dilakuakan untuk mengetahui gambaran mobilisasi ibu post
sectio saesarea di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul, Yogyakarta.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Terdapat ibu dengan mobilisasi ibu post partum sectio saesarea Hari Ke 1
kategori tidak baik (30,8%).
2. Terdapat ibu dengan mobilisasi ibu post partum sectio saesarea Hari Ke 2
kategori tidak baik (26,9%).
3. Terdapat ibu dengan mobilisasi ibu post partum sectio saesarea Hari Ke 3
kategori tidak baik (30,8%).
4. Terdapat ibu dengan mobilisasi ibu post partum sectio saesarea kategori tidak
baik (34,6%).
B. Saran
1. Bagi tenaga Kesehatan Khususnya Bidan diRumah Sakit PKU
Muhammadiyah Bantul., Yogyakarta
Berdasakan hasil penelitian ini diharapkan tenaga Kesehatan Khususnya
Bidan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul., Yogyakarta dapat lebih
optimal dan meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat khususnya
mengenai mobilisasi pasca persalinan bedah sectio saesarea .
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
60
2. Bagi Mahasiswa Kebidanan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan A. Yani
Yogyakarta
Berdasakan hasil penelitian ini diharapkan mahasiswi kebidanan Stikes
A Yani, Yogyakarta, dapat menggunakan hasil penelitian ni sebagai referensi
untuk penelitian selanjutnya dan meningkatkan kualitas pendidikan kesehatan
dalam pelaksanaan asuhan kebidanan pada ibu bersalin dengan persalinan
bedah sectio saesarea .
3. Bagi peneliti selanjutnya
Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan peneliti selanjutnya
memproleh masukan dan tambahan bagi peneliti lain untuk melanjutkan
peneliti yang berhubungan dengan mobilisasi pasca persalinan bedah sectio
saesare.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
DAFTAR PUSATAKA Ambarwati, Dkk. 2014. Mobilisasi Pada Pasien Post Operasi Seksio Sesarea
Hari Pertama Di Ruang Bougenvile I Rumah Sakit Umum Daerah Kudus. JPK Vol. 1, No. 1, Juli 2014:99-103
Arikunto, S. (2010). Metode Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta Carpenito, L.J. (2009). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. EGC. Jakarta Bobak, L. (2008). Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC Cunningham, F. G. (2010). Obstetri Williams. Jakarta: EGC Depdiknas, 2011, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta Depkes. RI. (2009). Profil Kesehatan. Jakarta Depkes RI. (2009). Buku Standar Pelayanan Kebidanan. Jakarta : Depkes RI Dewi Y., dkk. 2007. Operasi Caesar, Pengantar dari A sampai Z. EDSA
Mahkota. Jakarta Dinkes DIY, 2015. Profil Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta 2014. Dinkes
DIY Dinkes Kab Bantul, 2015. Profil Kesehatan Kabupaten Bantul 2014. Dinkes Kab
Bantul Ferry Budiman. 2012. Angka Kejadian, Indikasi serta Komplikasi Tindakan Sectio
Caesarea di Rumah Sakit Immanuel Periode 1 Januari 2011- 31 Desember 2011. Bandung: FK-UKM
Hidayat. (2010). Metode Penelitian. Jakarta : Rhineka Cipta Kemenkes RI. (2014). Profil Kesehatan RI 2013. Jakarta : Kemenkes RI Manuaba, Ida Ayu Chandranita, 2009. Gadar Obstetri & Ginekologi & Obstetri
Ginekologi Sosial Untuk Profesi Bidan. Jakarta, EGC Manuaba, I.B.G. (2010). Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta :
EGC. Meilani dkk.(2009). Kebidanan Komunitas. Yogyakarta : Fitramaya. Mochtar. (2010). Asuhan Kebidanan. Jakarta EGC
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
Nani Rahayu (2013). Gambaran faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian persalinan seksio caesar di ruang bersalin RSUD Dr. Zainoelabidin Banda Aceh
Notoadmojo, S. (2010). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Notoadmojo, S. (2012). Metode penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Oxorn, Harry, Et Al. 2010. Ilmu Kebidanan Patologi & Fisiologi Persalinan.
Yogyakarta; Yayasan Essentia Medica Prawirohardjo, Sarwono. (2009). Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka. Purwanti, Dkk. 2014. Hubungan Mobilisasi Dini Pada Ibu Post Operasi Sectio
saesarea Dengan Pengeluaran Lochea Rubra Di RSUD Dr. M. Ashari Kabupaten Pemalang. Bidan Prada : Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol. 5 No. 1 Edisi Juni 2014, hlm. 19-26
Rika (2011). Faktor – faktor yang mempengaruhi persalinan secara seksio caesar
pada primigravida di RS Bhakti Rahayu Surabaya Sugiyono. (2008). Statistik Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Bandung :
Alfabeta Sumarah, Dkk. 2013. Pengaruh Mobilisasi Dini Terhadap Penyembuhan Luka
Post Sectio Saesarea di RSUD Sleman. Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 3, No. 5, Januari 2013, 58-69
Wirnata, 2010. Belajar Merawat Di bangsal Anak, EGC, Jakarta