sop penanganan pascapanen jamur tiram · iv. grading a. definisi grading merupakan proses...
TRANSCRIPT
SOP PENANGANAN PASCAPANEN JAMUR TIRAM
KEMENTERIAN PERTANIANDIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
DIREKTORAT BUDIDAYA DAN PASCAPANENSAYURAN DAN TANAMAN OBAT
2011
PENGARAH : Dr. Ir. Yul Harry Bahar Direktur Budidaya dan
Pascapanen Sayuran dan Tanaman Obat, Direktorat Jenderal Hortikultura
PENYUSUN : Ir. Ndarie Indartiyah Ir. Irma Siregar Ir. Yogawati Dwi Agustina Ir. HM. Kudrat Slamet Dudin Apidudin Budi Hartono, SP, M,Si Dina Martha S. S.Si Weni Fika, S.TP Eka Puji Astuti, S.Gz Darsini VC Agung Nugroho Royanih
ISBN : 978-602-8591-16-4
Hak Cipta dilindungi oleh Undang-Undang
Dilarang mencetak dan menerbitkan sebagian atau seluruh isi buku ini dengan cara dan dalam bentuk apapun tanpa seizin penerbit.
SOP Penanganan Pascapanen Jamur Tiram i
KATA PENGANTAR
Dalam rangka pengembangan produk hilir hortikultura yang berdaya saing, berinovasi teknologi, serta berorientasi pasar dan berbasis sumberdaya lokal, maka pengembangan penanganan pascapanen haruslah dipandang sebagai satu bagian dari suatu sistem secara keseluruhan, dimana setiap mata rantai memiliki peran yang saling terkait. Jamur setelah dipanen masih melakukan aktivitas meta-bolisme, sehingga jika tidak ditangani dengan segera akan mengakibatkan kerusakan secara biologi, fisik dan kimiawi. Sifat mudah rusak (perishable) dari produk mengakibatkan tingginya susut pascapanen serta terbatasnya masa simpan setelah pemanenan.
Dalam upaya mempertahankan mutu dan daya simpan jamur, meningkatkan penampilan dan menekan kehilangan/kerusakan jamur yang diiringi dengan peningkatan konsumsinya perlu dilakukan upaya penanganan pascapanen jamur yang mengikuti Standar Operasional Prosedur (SOP) baik dan benar sesuai dengan pedoman penanganan pascapanen jamur yang ditetapkan dalam Good Handling Practices (GHP).
SOP Penanganan Pascapanen Jamur Tiramii
Buku SOP pascapanen jamur ini dirancang bersifat spesifik jenis jamur tiram dan spesifik yang meliputi pascapanen jamur tiram segar dan jamur tiram kering, dimana terdapat perbedaan pada masing-masing tahapan. Buku ini dapat dijadikan rujukan oleh petugas dan penyuluh dalam melakukan bimbingan dan pembinaan di lokasi binaan masing-masing. Dengan melakukan bimbingan penerapan SOP spesifik lokasi ini, mutu dan daya simpan jamur diharapkan dapat meningkat. Bagi daerah-daerah yang mempunyai kekhasan lokasi dapat memanfaatkan buku SOP jamur tiram segar dan jamur tiram kering spesifik lokasi ini sebagai bahan rujukan dalam penyusunan SOP.
Buku SOP pascapanen jamur tiram ini masih jauh sempurna, oleh karena itu berbagai kritik dan saran sangat diharapkan menuju perbaikan. Kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan SOP ini, kami mengucapkan terimakasih.
Jakarta, Mei 2011
Direktur
Dr. Ir. Yul Harry Bahar
SOP Penanganan Pascapanen Jamur Tiram iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................ i DAFTAR ISI ................................................................. iii JAMUR TIRAM SEGAR I. Penyiapan Bahan Baku Segar .......... 1 II. Sortasi Awal ............................................. 3 III. Pembersihan ............................................ 6 IV. Grading ..................................................... 8 V. Pengemasan dan Pelabelan .............. 10 VI. Penyimpanan ......................................... 14 JAMUR TIRAM KERING I. Penyiapan Bahan Baku Segar .......... 17 II. Sortasi Awal ............................................. 19 III. Pembersihan ............................................ 22 IV. Blanching .................................................. 24 V. Pengeringan ............................................ 26 VI. Sortasi Akhir ............................................ 29 VII. Pengemasan dan Pelabelan .............. 31 VIII. Penyimpanan ......................................... 35 LAMPIRAN ................................................................. 37
Penanganan Pascapanen Jamur Tiram Segar
SOP Penanganan Pascapanen Jamur Tiram 1
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PASCAPANEN JAMUR TIRAM SEGAR
Standar Operasional
Prosedur Nomor : SOP PJTS I
Halaman
Tanggal Dibuat…………………..
"Penyiapan Bahan Baku Segar"
Revisi ……....... Tanggal …......
Disahkan……..……….
I. PENYIAPAN BAHAN BAKU SEGAR
A. Definisi Penyiapan bahan baku segar adalah kegiatan menyiapkan bahan baku jamur tiram segar untuk selanjutnya dilakukan ke proses penanganan.
B. Tujuan
Tujuan penyiapan bahan baku segar adalah untuk mempersiapkan bahan baku segar untuk ditangani lebih lanjut agar tetap segar sampai ke tangan konsumen.
C. Validasi
Pengalaman Masyarakat Agribisnis Jamur Indonesia (MAJI)
D. Alat dan Bahan 1. Keranjang
SOP Penanganan Pascapanen Jamur Tiram2
2. Wadah plastik
E. Informasi Pokok Jamur yang disiapkan merupakan jamur tiram yang cukup umur panen, segar dan tidak rusak/busuk.
F. Prosedur Kerja
1. Pilih jamur segar yang telah cukup umur yaitu 30 hari sejak inokulasi atau seminggu setelah baglog dibuka atau 2-3 hari setelah munculnya primordia (pinhead/ gerombolan bakal jamur);
2. Letakkan pada tempat yang berlubang agar tidak mudah mengalami perubahan fisik/kimia.
G. Sasaran
Mendapatkan jamur tiram segar yang siap untuk dilakukan penanganan selanjutnya.
SOP Penanganan Pascapanen Jamur Tiram 3
Standar Operasional Prosedur Nomor :
SOP PJTS IIHalaman
Tanggal Dibuat…………………..
"Sortasi Awal" Revisi ……....... Tanggal …......
Disahkan……..……….
II. SORTASI AWAL
A. Definisi
Sortasi adalah kegiatan pemilahan hasil panen yang baik dari yang rusak atau cacat, yang sehat dari yang sakit dan dari benda asing lainnya. Sortasi harus dilakukan secara hati-hati agar hasil panen tidak rusak. Sortasi dapat menggunakan alat dan/atau mesin sesuai sifat dan karakteristik jamur.
B. Tujuan
Sortasi awal bertujuan untuk memisahkan jamur-jamur yang cacat dengan yang sehat ke dalam wadah yang terpisah agar tetap mendapat-kan aerasi yang baik dan mengurangi kelembaban yang dapat menyebab-kan kerusakan jamur.
C. Validasi
Pengalaman Masyarakat Agribisnis Jamu Indonesia (MAJI).
SOP Penanganan Pascapanen Jamur Tiram4
D. Alat dan Bahan 1. Pisau; 2. Keranjang Plastik; 3. Wadah plastik; 4. Alat/mesin sortasi.
E. Informasi Pokok
Wadah sortasi yang digunakan diusahakan jangan terlalu dalam, untuk menghindari penumpukan jamur karena dapat mempercepat proses pembusukan.
F. Prosedur Kerja 1. Pisahkan jamur dari kotoran-
kotoran lainnya yang terbawa pada saat panen, seperti tanah, pasir, kerikil, daun dan lain-lain;
2. Sortasi awal dapat dilakukan bersamaan dengan pemanenan, agar jamur tiram tetap segar;
3. Pisahkan jamur-jamur yang cacat dengan yang sehat ke dalam wadah yang terpisah agar mendapatkan aerasi yang baik dan mengurangi kelembaban yang dapat menyebabkan kerusakan pada jamur;
SOP Penanganan Pascapanen Jamur Tiram 5
4. Wadah yang digunakan jangan terlalu dalam untuk menghindari terjadinya penumpukan yang dapat mengakibatkan rusaknya jamur.
G. Sasaran
Terpisahnya jamur yang cacat dan busuk dengan jamur yang segar serta hilangnya kotoran-kotoran yang menempel pada jamur.
SOP Penanganan Pascapanen Jamur Tiram6
Standar Operasional Prosedur Nomor :
SOP PJTS IIIHalaman
Tanggal Dibuat …………………..
"Pembersihan" Revisi ……......Tanggal …......
Disahkan……..………
III. PEMBERSIHAN
A. Definisi Pembersihan adalah kegiatan menghi-langkan kotoran fisik, kimiawi dan biologis dengan menggunakan alat dan atau mesin sesuai sifat dan karakteristik hasil, yang didalamnya juga mencakup pencucian, perendam-an dan pengelapan.
B. Tujuan
Tujuan pembersihan adalah menghi-langkan jamur dari kotoran-kotoran lainnya yang menempel pada bagian akar dan buah jamur sehingga daya simpan jamur lebih lama.
C. Validasi
Pengalaman Masyarakat Agribisnis Jamur Indonesia (MAJI).
D. Alat dan Bahan 1. Jamur;
SOP Penanganan Pascapanen Jamur Tiram 7
2. Bak pencucian/ember besar; 3. Pisau; 4. Kain Lap.
E. Informasi Pokok Pembersihan tidak boleh mengguna-kan air.
F. Prosedur Kerja
1. Jamur dibersihkan dari kotoran yang menempel pada bagian akar dan buah jamur;
2. Pembersihan dilakukan dengan memotong akar dan pangkal tangkai jamur dengan pisau tajam dan bersih, lalu kotoran, spora dan air media yang menempel pada permukaan tubuh buah dibersih-kan. Dalam pembersihan tidak menggunakan air.
G. Sasaran Membersihkan jamur dari tanah, mikroba dan kotoran lainnya yang menempel pada bagian akar dan buah jamur.
SOP Penanganan Pascapanen Jamur Tiram8
Standar Operasional Prosedur Nomor :
SOP PJTS IVHalaman
Tanggal Dibuat …………………..
"Grading" Revisi ……......Tanggal …......
Disahkan……..………
IV. GRADING
A. Definisi Grading merupakan proses memisah-kan jamur berdasarkan ukurannya.
B. Tujuan
Tujuan grading adalah untuk mendapatkan jamur berdasarkan kelasnya.
C. Validasi
Pengalaman Masyarakat Agribisnis Jamur Indonesia (MAJI).
D. Alat dan Bahan Keranjang Plastik
E. Informasi Pokok Grading hanya dilakukan pada jamur yang segar yang langsung dikonsumsi tanpa dilakukan penanganan lanjutan.
SOP Penanganan Pascapanen Jamur Tiram 9
F. Prosedur Kerja 1. Jamur yang telah dibersihkan
dipisahkan berdasarkan kualitas hasil panen;
2. Pemisahan dilakukan dengan menggunakan parameter antara lain diameter, warna dan kandungan air hingga didapatkan jamur tiram segar Grade A, Grade B, dan Grade C.
Tabel 1. Parameter Grade Jamur Tiram
No Parameter Grade A Grade B Grade
C 1. 2.
3.
DiameterWarna Kandungan Air
10 – 15 cmPutih bersih Abalon < 20%
5 – 10 cm Putih bersih Abalon 21 – 25%
< 5 cmPutih bersih Abalon 30%
G. Sasaran
Tersedianya jamur tiram segar yang bisa langsung dipasarkan sesuai dengan gradenya.
SOP Penanganan Pascapanen Jamur Tiram10
Standar Operasional Prosedur Nomor :
SOP PJTS VHalaman
Tanggal Dibuat …………………..
"Pengemasan dan Pelabelan"
Revisi ……......Tanggal …......
Disahkan……..………
V. PENGEMASAN DAN PELABELAN
A. Definisi Pengemasan adalah kegiatan mewadahi dan/atau membungkus produk dengan memakai media/ bahan tertentu untuk melindungi produk dari gangguan faktor luar yang dapat mempengaruhi daya simpan. Pelabelan adalah kegiatan memberikan label pada kemasan yang berisi nama produk, nama produsen, alamat produsen, tanggal pengemasan, tanggal kadaluarsa serta berat bersih.
B. Tujuan
Tujuan utama pengemasan adalah mengemas produk sedemikian rupa sehingga terhindar dari pencemaran atau kotoran lainnya, melindungi produk selama dalam perjalanan dan saat pemasaran, memper-mudah pengangkutan atau
SOP Penanganan Pascapanen Jamur Tiram 11
pemindahan produk dari satu tempat ke tempat lain. Tujuan pelabelan adalah untuk memberi identitas pada produk yang telah dikemas.
C. Validasi Pengalaman (Masyarakat Agribisnis Jamu Indonesia (MAJI).
D. Alat dan Bahan
1. Styroform; 2. Plastik film (wrap plastic),
(Polypropylene/PP); 3. Plastik kemas; 4. Spidol; 5. Label; 6. Lakban
E. Informasi Pokok ; 1. Bahan kemasan yang
digunakan harus memenuhi kriteria sebagai berikut : a. Mampu melindungi produk
dari kerusakan mekanis; b. Tidak mengandung bahan
kimia yang menyebabkan perubahan bahan isi,
SOP Penanganan Pascapanen Jamur Tiram12
warna, rasa, bau, tidak bersifat racun (toksin) dan kadar air produk;
c. Sesuai dengan keinginan konsumen, tidak terlalu berat, praktis, ukuran maupun bentuk kemasan menarik;
d. Mampu mencegah pen-yerapan air atau menghin-dari kelembaban karena dapat menyebabkan peningkatan kadar air produk;
e. Mampu menahan pengaruh cahaya;
f. Memiliki daya lindung yang dapat diandalkan;
g. Harga terjangkau/ekonomis.
2. Pengemasan dilakukan dengan hati-hati agar jamur tidak hancur;
3. Pelabelan pada kemasan dengan memberikan label jelas pada tiap kemasan yang bertuliskan nama produk, bagian dari tanaman produk yang digunakan, tanggal
SOP Penanganan Pascapanen Jamur Tiram 13
pengemasan, nomor/kode pro-duksi, nama/alamat penghasil, berat bersih, metode penyim-panan;
F. Prosedur Kerja
Pengemasan dan pelabelan jamur dilakukan sesuai dengan tujuan pasarnya, sebagai berikut : 1. Jamur dimasukkan dalam
kemasan styroform, kemudian dibungkus dengan plastik wrap;
2. Setelah dilakukan pengemasan, dilakukan pelabelan produk dengan memberikan stiker/ kertas/plastik untuk memberi identitas produk.
G. Sasaran Jamur yang sudah dikemas rapi untuk diolah lebih lanjut.
SOP Penanganan Pascapanen Jamur Tiram14
Standar Operasional Prosedur Nomor :
SOP PJTS VIHalaman
Tanggal Dibuat …………………..
"Penyimpanan" Revisi ……......Tanggal …......
Disahkan……..………
VI. PENYIMPANAN
A. Definisi Penyimpanan adalah kegiatan untuk mempertahankan daya simpan produk jamur sehingga awet dan tahan lama.
B. Tujuan
Tujuan penyimpanan adalah untuk memperpanjang masa penggunaan suatu produk dan mempertahankan daya guna suatu produk.
C. Validasi
Pengalaman Masyarakat Agribisnis Jamu Indonesia (MAJI).
D. Alat dan Bahan 1. Wadah tertutup 2. Ruang dengan fasilitas pendingin
E. Informasi Pokok
1. Daya simpan jamur sangat dipengaruhi oleh interaksi jenis film
SOP Penanganan Pascapanen Jamur Tiram 15
kemasan, suhu dan waktu penyimpanan;
2. Untuk ekspor dilakukan dengan meletakkan jamur pada wadah penyimpanan yang dilengkapi dengan fasilitas pendingin.
F. Prosedur Kerja
1. Jamur disimpan dalam wadah tertutup pada suhu kamar 25– 280C, cara ini hanya bertahan selama beberapa jam saja.
2. Penyimpanan jamur segar yang sudah dikemas dalam plastik biasa pada suhu 1–50C dapat memper-tahankan mutu jamur hingga 3 hari.
3. Penyimpanan jamur yang dikemas dalam styroform yang dibungkus plastik dengan jarak lubang perforasi 4 cm x 4 cm berdiameter 1 mm pada suhu 100C dapat mempertahankan kesegaran jamur hingga 10 hari.
4. Jamur yang dikemas dalam plastik polypropylene 0,33 mm dan disimpan pada suhu pendingin 50C dapat memperpanjang kesegaran jamur selama 17 – 20 hari dan jika
SOP Penanganan Pascapanen Jamur Tiram16
disimpan pada suhu 100C hanya bertahan 8 – 10 hari.
G. Sasaran
Melindungi produk dari kerusakan selama dalam penyimpanan.
Penanganan Pascapanen Jamur Tiram Kering
SOP Penanganan Pascapanen Jamur Tiram 17
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PASCAPANEN JAMUR TIRAM KERING
Standar Operasional
Prosedur Nomor : SOP PJTK I
Halaman
Tanggal Dibuat…………………..
"Penyiapan Bahan Baku Segar"
Revisi ……...... Tanggal …......
Disahkan……..………
I. PENYIAPAN BAHAN BAKU SEGAR
A. Definisi Penyiapan bahan baku segar adalah kegiatan menyiapkan bahan baku jamur tiram segar untuk selanjutnya dilakukan ke proses penanganan.
B. Tujuan
Tujuan penyiapan bahan baku segar adalah untuk mempersiapkan bahan baku segar untuk ditangani lebih lanjut agar tetap segar sampai ke tangan konsumen.
C. Validasi
Pengalaman Masyarakat Agribisnis Jamur Indonesia (MAJI).
D. Alat dan Bahan 1. Keranjang
SOP Penanganan Pascapanen Jamur Tiram18
2. Wadah plastik
E. Informasi Pokok Jamur yang disiapkan merupakan jamur tiram yang cukup umur panen, segar dan tidak rusak/busuk.
F. Prosedur Kerja
1. Pilih jamur segar yang telah cukup umur yaitu 30 hari sejak inokulasi atau seminggu setelah baglog dibuka atau 2-3 hari setelah munculnya primordia (pinhead/ gerombolan bakal jamur);
2. Letakkan pada tempat yang berlubang agar tidak mudah mengalami perubahan fisik/kimia.
G. Sasaran
Mendapatkan jamur tiram segar yang siap untuk dilakukan penanganan selanjutnya.
SOP Penanganan Pascapanen Jamur Tiram 19
Standar Operasional Prosedur Nomor :
SOP PJTK IIHalaman
Tanggal Dibuat…………………..
"Sortasi Awal" Revisi ……...... Tanggal …......
Disahkan……..………
II. SORTASI AWAL
A. Definisi Sortasi adalah kegiatan pemilahan hasil panen yang baik dari yang rusak atau cacat, yang sehat dari yang sakit dan dari benda asing lainnya. Sortasi harus dilakukan secara hati-hati agar hasil panen tidak rusak. Sortasi dapat menggunakan alat dan/atau mesin sesuai sifat dan karakteristik jamur.
B. Tujuan
Sortasi awal bertujuan untuk memisahkan jamur-jamur yang cacat dengan yang sehat ke dalam wadah yang terpisah agar tetap mendapat-kan aerasi yang baik dan mengurangi kelembaban yang dapat menyebab-kan kerusakan jamur.
C. Validasi
Pengalaman Masyarakat Agribisnis Jamu Indonesia (MAJI).
SOP Penanganan Pascapanen Jamur Tiram20
D. Alat dan Bahan 1. Pisau; 2. Keranjang Plastik; 3. Wadah plastik; 4. Alat/mesin sortasi.
E. Informasi Pokok
Wadah sortasi yang digunakan diusahakan jangan terlalu dalam untuk menghindari penumpukan jamur karena dapat mempercepat proses pembusukan.
F. Prosedur Kerja 1. Pisahkan jamur dari kotoran-
kotoran lainnya yang terbawa pada saat panen, seperti tanah, pasir, kerikil, daun dan benda asing lainnya;
2. Sortasi awal dapat dilakukan bersamaan dengan pemanenan, agar jamur tiram tetap segar;
3. Pisahkan jamur-jamur yang cacat dengan yang sehat ke dalam wadah yang terpisah agar mendapatkan aerasi yang baik dan mengurangi kelembaban yang dapat menyebabkan kerusakan pada jamur;
SOP Penanganan Pascapanen Jamur Tiram 21
4. Wadah yang digunakan jangan terlalu dalam untuk menghindari terjadinya penumpukan yang dapat mengakibatkan rusaknya jamur.
G. Sasaran
Terpisahnya jamur yang cacat dan busuk dengan jamur yang segar serta hilangnya kotoran-kotoran yang menempel pada jamur.
SOP Penanganan Pascapanen Jamur Tiram22
Standar Operasional Prosedur Nomor :
SOP PJTK IIIHalaman
Tanggal Dibuat …………………..
"Pembersihan" Revisi ……......Tanggal …......
Disahkan……..………
III. PEMBERSIHAN
A. Definisi Pembersihan adalah kegiatan menghi-langkan kotoran fisik, kimiawi dan biologis dengan menggunakan alat dan atau mesin sesuai sifat dan karakteristik hasil, yang didalamnya juga mencakup pencucian, peren-daman dan pengelapan.
B. Tujuan
Tujuan pembersihan adalah meng-hilangkan jamur dari kotoran-kotoran lainnya yang menempel pada bagian akar dan buah jamur sehingga daya simpan jamur lebih lama.
C. Validasi
Pengalaman Masyarakat Agribisnis Jamur Indonesia ( MAJI).
D. Alat dan Bahan 1. Jamur;
SOP Penanganan Pascapanen Jamur Tiram 23
2. Bak pencucian/ember besar; 3. Pisau; 4. Kain Lap.
E. Informasi Pokok Pembersihan tidak boleh mengguna-kan air.
F. Prosedur Kerja
1. Jamur dibersihkan dari kotoran yang menempel pada bagian akar dan buah jamur;
2. Pembersihan dilakukan dengan memotong akar dan pangkal tangkai jamur dengan pisau tajam dan bersih, lalu kotoran, spora dan air media yang menempel pada permukaan tubuh buah dibersihkan.
G. Sasaran Membersihkan jamur dari tanah, mikroba dan kotoran lainnya yang menempel pada bagian akar dan buah jamur.
SOP Penanganan Pascapanen Jamur Tiram24
Standar Operasional Prosedur Nomor :
SOP PJTK IVHalaman
Tanggal Dibuat …………………..
"Blanching" Revisi ……......Tanggal …......
Disahkan……..………
IV. BLANCHING
A. Definisi
Blanching merupakan kegiatan pemanasan pendahuluan yang dilakukan dengan air panas atau uap air panas (steam).
B. Tujuan
Tujuan blanching adalah untuk menginaktifkan enzim-enzim yang dapat merusak warna, aroma dan tekstur jamur pada saat pengeringan sehingga masa simpan dapat lebih lama.
C. Validasi
Pengalaman Masyarakat Agribisnis Jamu Indonesia ( MAJI).
D. Alat dan Bahan
1. Wadah; 2. Air panas; 3. Uap air panas (steam).
SOP Penanganan Pascapanen Jamur Tiram 25
E. Informasi Pokok Blanching merupakan proses yang dilakukan untuk produk jamur dalam bentuk kering atau olahan.
F. Prosedur Kerja 1. Setelah proses sortasi dan
pembersihan, jamur dimasukkan dalam wadah yang telah berisi air panas hingga terendam dengan suhu sekitar 70-100 oC;
2. Diamkan selama 2-5 menit; 3. Angkat jamur dari air panas,
dinginkan dan dikering anginkan beberapa menit sehingga jamur tidak mengandung uap air lagi.
G. Sasaran
Jamur tidak melakukan proses respirasi lanjutan sehingga masa simpan lebih lama.
SOP Penanganan Pascapanen Jamur Tiram26
Standar Operasional Prosedur Nomor :
SOP PJTK VHalaman
Tanggal Dibuat …………………..
"Pengeringan" Revisi ……......Tanggal …......
Disahkan……..………
V. PENGERINGAN
A. Definisi Pengeringan adalah proses penurunan kadar air suatu bahan sampai tingkat kadar air tertentu, dimana jamur, enzim, mikro-organisme dan serangga yang bersifat merusak tidak dapat aktif lagi dan kelembaban jamur akan berkurang.
B. Tujuan
Tujuan pengeringan adalah untuk menghilangkan kadar air jamur setelah proses blanching sehingga jamur tidak mudah rusak.
C. Validasi Pengalaman Masyarakat Agribisnis Jamur Indonesia (MAJI).
D. Alat dan Bahan
1. Jamur segar
SOP Penanganan Pascapanen Jamur Tiram 27
2. Anyaman bambu/plastik 3. Oven 4. Keranjang Plastik 5. Alat pemanas blower
E. Informasi Pokok 1. Pengeringan jamur dapat
dilakukan dengan mengguna-kan sinar matahari seperti cahaya matahari langsung atau dengan oven atau pemanas yang dilengkapi blower.
2. Jamur yang dikeringkan dapat disimpan hingga waktu 2 tahun.
F. Prosedur Kerja
Pengeringan dapat dilakukan dengan beberapa cara : 1. Dengan menggunakan cahaya
matahari a. Ukuran jamur diperkecil,
biasanya dalam bentuk slices (irisan-irisan);
b. Letakkan jamur diatas anyaman bambu atau plastik;
c. Jemur menggunakan sinar matahari selama 3 – 4 hari,
SOP Penanganan Pascapanen Jamur Tiram28
dan lakukan pembalikan jamur untuk mempercepat proses penjemuran.
2. Pengeringan dengan menggu-nakan oven.
Pengeringan dengan oven dilakukan pada suhu sekitar 60 –70 oC selama waktu 200 – 240 menit. Pengeringan dihentikan apabila kadar air kira-kira 10%, ditandai dengan tampilan fisik keras tetapi tidak mudah patah.
G. Sasaran
Tersedianya jamur tiram kering yang bisa disimpan lama.
SOP Penanganan Pascapanen Jamur Tiram 29
Standar Operasional Prosedur Nomor :
SOP PJTK VIHalaman
Tanggal Dibuat…………………..
"Sortasi Akhir" Revisi ……...... Tanggal …......
Disahkan……..………
VI. SORTASI AKHIR
A. Definisi Penyortiran akhir adalah kegiatan memisahkan jamur hasil pengeringan berdasarkan mutu ataupun gradingnya.
B. Tujuan Tujuan penyortiran akhir adalah untuk memisahkan benda-benda asing dan kotoran lainnya yang masih tertinggal pada jamur yang telah dikeringkan.
C. Validasi Pengalaman Masyarakat Agribisnis Jamur Indonesia (MAJI).
D. Alat dan Bahan
Keranjang Plastik
E. Informasi Pokok Penyortiran akhir hanya dilakukan pada jamur tiram kering.
SOP Penanganan Pascapanen Jamur Tiram30
F. Prosedur Kerja 1. Siapkan wadah untuk jamur
kering dengan mutu yang kurang baik dengan yang baik.
2. Pisahkan jamur yang telah dikeringkan yang kurang baik dengan yang baik pada wadah yang berbeda.
3. Lakukan penimbangan berat jamur sesuai permintaan.
G. Sasaran Memisahkan jamur tiram kering
yang bermutu baik dengan kurang baik sesuai gradenya masing-masing.
SOP Penanganan Pascapanen Jamur Tiram 31
Standar Operasional Prosedur Nomor :
SOP PJTK VIIHalaman
Tanggal Dibuat…………………..
"Pengemasan dan Pelabelan"
Revisi ……...... Tanggal …......
Disahkan……..………
VII. PENGEMASAN DAN PELABELAN
A. Definisi Pengemasan adalah kegiatan mewadahi dan/atau membungkus produk dengan memakai media/ bahan tertentu untuk melindungi produk dari gangguan faktor luar yang dapat mempengaruhi daya simpan. Pelabelan adalah kegiatan memberikan label pada kemasan yang berisi nama produk, nama produsen, alamat produsen, tanggal pengemasan, tanggal kadaluarsa serta berat bersih.
B. Tujuan
Tujuan utama pengemasan adalah mengemas produk jamur tiram kering sedemikian rupa sehingga terhindar dari pencemaran atau kotoran lainnya, melindungi produk selama dalam perjalanan dan saat pemasaran, mempermudah peng-
SOP Penanganan Pascapanen Jamur Tiram32
angkutan atau pemindahan produk dari satu tempat ke tempat lain. Tujuan pelabelan adalah untuk memberi identitas pada produk yang telah dikemas.
C. Validasi Pengalaman Masyarakat Agribisnis Jamu Indonesia (MAJI).
D. Alat dan Bahan
1. Styroform; 2. Plastik film (wrap plastic), (Polypropylene/PP); 3. Plastik kemas; 4. Spidol; 5. Label.
E. Informasi Pokok ; 1. Bahan kemasan yang
digunakan harus memenuhi kriteria sebagai berikut : a. Mampu melindungi produk
dari kerusakan mekanis; b. Tidak mengandung bahan
kimia yang menyebabkan perubahan bahan isi, warna, rasa, bau, tidak
SOP Penanganan Pascapanen Jamur Tiram 33
bersifat racun (toksin) dan kadar air produk
c. Sesuai dengan keinginan konsumen, tidak terlalu berat, praktis, ukuran maupun bentuk kemasan menarik;
d. Mampu mencegah penye-rapan air atau menghin-dari kelembaban karena dapat menyebabkan peningkatan kadar air produk;
e. Mampu menahan peng-aruh cahaya;
f. Memiliki daya lindung yang dapat diandalkan;
g. Harga terjangkau/ekonomis.
2. Pengemasan dilakukan dengan hati-hati agar jamur tidak hancur;
3. Pelabelan pada kemasan dengan memberikan label jelas pada tiap kemasan yang bertuliskan nama produk, bagian dari tanaman produk yang digunakan, tanggal pengemasan, nomor/kode
SOP Penanganan Pascapanen Jamur Tiram34
produksi, nama/alamat penghasil, berat bersih, metode penyimpanan;
F. Prosedur Kerja
Pengemasan dan pelabelan jamur dilakukan sesuai dengan tujuan pasarnya, sebagai berikut : 1. Jamur dimasukkan dalam
kemasan styroform, kemudian dibungkus dengan plastik wrap;
2. Setelah dilakukan pengemasan, dilakukan pelabelan produk dengan memberikan stiker/ kertas/plastik untuk memberi identitas produk.
G. Sasaran
Jamur yang sudah dikemas rapi untuk diolah lebih lanjut.
SOP Penanganan Pascapanen Jamur Tiram 35
Standar Operasional Prosedur Nomor :
SOP PJTK VIIIHalaman
Tanggal Dibuat…………………..
"Penyimpanan" Revisi ……...... Tanggal …......
Disahkan……..………
VIII. PENYIMPANAN
A. Definisi Penyimpanan adalah kegiatan untuk mempertahankan daya simpan produk jamur tiram kering sehingga awet dan tahan lama.
B. Tujuan
Tujuan penyimpanan adalah untuk memperpanjang masa penggunaan suatu produk dan mempertahankan daya guna suatu produk.
C. Validasi
Pengalaman Masyarakat Agribisnis Jamu Indonesia (MAJI).
D. Alat dan Bahan 1. Wadah tertutup 2. Ruang dengan fasilitas pendingin
SOP Penanganan Pascapanen Jamur Tiram36
E. Informasi Pokok 1. Daya simpan juga dipengaruhi oleh
kriteria panen, perlakuan pasca-panen dan rasio berat jamur per kemasan.
2. Untuk ekspor dilakukan dengan meletakkan jamur pada wadah penyimpanan yang dilengkapi dengan fasilitas pendingin.
F. Prosedur Kerja
Penyimpanan jamur kering dilakukan dalam plastik dan dirapatkan agar jamur tidak basah, kemudian diletakkan dalam box yang terbuat dari kertas tebal (kardus) yang ditutup rapat, bagian tengahnya diberi botol kecil Carbon Bisulfida (CS2) yang disumbat dengan kapas untuk mencegah atau menghindari serangan hama terutama hama gudang.
G. Sasaran Melindungi produk dari kerusakan selama dalam penyimpanan.
LAMPIRAN
SOP Penanganan Pascapanen Jamur Tiram 37
Lampiran 1. Form : Catatan Penyiapan Bahan Baku Segar
Nama Pemilik : ………...............................
Alamat Lahan : ………...............................
No. Luas
(Kubung) Cara Penyiapan
Bahan Baku Segar Keterangan
SOP Penanganan Pascapanen Jamur Tiram38
Lampiran 2. Form : Catatan Sortasi Awal
Nama Pemilik : ………...............................
Alamat Lahan : ………...............................
No. Luas
(Kubung) Cara Sortasi
Awal
Keterangan
SOP Penanganan Pascapanen Jamur Tiram 39
Lampiran 3. Form : Catatan Pembersihan
Nama Pemilik : ………................................
Alamat Lahan : ………................................
No. Luas (Kubung)
Cara Membersihkan Keterangan
SOP Penanganan Pascapanen Jamur Tiram40
Lampiran 4. Form : Catatan Grading
Nama Pemilik : ………...............................
Alamat Lahan : ………...............................
No. Luas (Kubung)
Cara Grading
Keterangan
SOP Penanganan Pascapanen Jamur Tiram 41
Lampiran 5. Form : Catatan Blanching
Nama Pemilik : …………...............................
Alamat Lahan : …………...............................
No. Luas (Kubung)
Cara Blanching Keterangan
SOP Penanganan Pascapanen Jamur Tiram42
Lampiran 6. Form : Catatan Pengeringan
Nama Pemilik : ……………...............................
Alamat Lahan : ……………...............................
No. Luas
(Kubung) Cara Pengeringan
Keterangan
SOP Penanganan Pascapanen Jamur Tiram 43
Lampiran 7. Form : Catatan Sortasi Akhir
Nama Pemilik : ………...............................
Alamat Lahan : ………...............................
No. Luas
(Kubung) Cara Sortasi
Akhir Keterangan
SOP Penanganan Pascapanen Jamur Tiram44
Lampiran 8. Form : Catatan Pengemasan dan Pelabelan
Nama Pemilik : ...............................
Alamat Lahan : ...............................
No. Luas
(Kubung) Cara Pengemansan
dan Pelabelan
Keterangan
SOP Penanganan Pascapanen Jamur Tiram 45
Lampiran 9. Form : Catatan Penyimpanan
Nama Pemilik : ……….................................
Alamat Lahan : ……….................................
No. Luas
(Kubung) Cara Penyimpanan Keterangan