skenario pembelajaran gas mulia

7
1 SKENARIO PEMBELAJARAN DI KELAS – GAS MULIA Guru : “Nah, anak-anak. Kita telah mengetahui salah satu sifat kimia dari unsur-unsur gas mulia adalah bersifat tidak reaktif atau cenderung sulit bereaksi. Mengapa demikian?” (Pertanyaan dasar) Murid : “Hmmm.. Apa yah alasannya?” (bergumam) Guru : “Kita juga telah mempelajari tentang nomor atom dan konfigurasi electron untuk setiap unsur, bukan? Kira-kira adakah hubungan antara konfigurasi electron gas mulia dengan sifatnya yang tidak reaktif tersebut?” (Pertanyaan acuan) Andy : “Saya ingin berpendapat, bu.” Guru : “Ya, silahkan Andy.” Andy : “Menurut saya, seperti yang kita ketahui bahwa konfigurasi electron pada gas mulia sudah memenuhi aturan octet (memiliki 8 elektron pada kulit terluarnya) dan duplet (2 elektron pada kulit terluarnya) yang merupakan konfigurasi electron yang sudah stabil, sehingga menyebabkan electron pada kulit terluarnya sulit untuk melepaskan maupun menerima electron lagi. Inilah yang menyebabkan gas mulia sulit untuk bereaksi, bu.” Guru : “Bagus sekali jawaban kamu, Andy.”

Upload: noviapradaristi

Post on 17-Nov-2015

37 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

Pendidikan Kimia

TRANSCRIPT

SKENARIO PEMBELAJARAN DI KELAS GAS MULIA

Guru:Nah, anak-anak. Kita telah mengetahui salah satu sifat kimia dari unsur-unsur gas mulia adalah bersifat tidak reaktif atau cenderung sulit bereaksi. Mengapa demikian? (Pertanyaan dasar)Murid:Hmmm.. Apa yah alasannya? (bergumam)Guru:Kita juga telah mempelajari tentang nomor atom dan konfigurasi electron untuk setiap unsur, bukan? Kira-kira adakah hubungan antara konfigurasi electron gas mulia dengan sifatnya yang tidak reaktif tersebut? (Pertanyaan acuan)Andy:Saya ingin berpendapat, bu.Guru:Ya, silahkan Andy.Andy:Menurut saya, seperti yang kita ketahui bahwa konfigurasi electron pada gas mulia sudah memenuhi aturan octet (memiliki 8 elektron pada kulit terluarnya) dan duplet (2 elektron pada kulit terluarnya) yang merupakan konfigurasi electron yang sudah stabil, sehingga menyebabkan electron pada kulit terluarnya sulit untuk melepaskan maupun menerima electron lagi. Inilah yang menyebabkan gas mulia sulit untuk bereaksi, bu.Guru:Bagus sekali jawaban kamu, Andy.Guru:Nah, dari jawaban Andy tadi, apakah ada yang ingin menanggapi jawaban Andy? (Pertanyaan Pelacak).Guru:Coba. Kamu Laras. Apakah kamu setuju dengan pendapat Andy tadi?Laras:Hmmm Setuju, bu.Guru:Apa alasannya?Laras:Benar sekali pendapat Andy, bu. Konfigurasi electron gas mulia yang stabil menyebabkan ia sukar untuk menerima atau melepas electron, bu.Guru:Apakah kamu bisa memberikan contohnya? (Pertanyaan Pelacak)Laras:Hmmm Mungkin contohnya para ilmuan menemukan gas mulia di alam dalam bentuk monoatomic, bu. Yang artinya ia sudah stabil meskipun tidak berpasangan dengan unsur lain yang sejenis sekalipun. Sebagai perbandingan, unsur H ditemukan dalam bentuk diatomic yaitu H2 agar memenuhi aturan duplet, sedangkan gas mulia berdiri sendiri, seperti He, Ar, Xe, Ar dan seterusnya.Guru:Ya, tepat sekali jawaban kamu, Laras. Beri tepuk tangan untuk Andy dan Laras.Murid:(Tepuk tangan)Guru:Ok. Masih tentang kestabilan gas mulia. Setiap unsur memiliki sifat-sifat keperiodikan seperti energy ionisasi dan afinitas electron. Nah, bagaimana menurut kalian besar nilai energy ionisasi dan afinitas electron dari gas mulia dibandingkan dengan unsur pada golongan yang lain? (Pertanyaan dasar).Murid:(Hening.)Guru:Ada yang masih ingat apa yang dimaksud dengan afinitas electron dan energy ionisasi? (Pertanyaan acuan)Arif:Saya. Bu. Kalau tidak salah, afinitas electron adalah energy yang dilepaskan atom netral untuk mengikat elektron sehingga atom tersebut membentuk ion negative. Sedangkan energy ionisasi adalah energy yang dibutuhkan untuk melepaskan electron dari suatu atom netral.Guru:Benar sekali. Bagus, Arif. Jadi, berdasarkan pengertian tadi, bagaimana nilai afinitas electron serta energy ionisasi dari gas mulia?Fahri:Saya, bu. Menurut analisa saya, afinitas electron gas mulia akan bernilai sangat kecil dibandingkan dengan unsur lainnya karena gas mulia pasti akan sangat sulit untuk mengikat electron lain sehingga energy yang dilepaskan pun tidak ada. Sebaliknya, nilai energy ionisasi gas mulia akan bernilai sangat besar, bu. Untuk melepas 1 elektron saja pun pasti sukar dan membutuhkan energy yang tinggi.Guru:Ya, tepat sekali, Fahri. Ternyata murid-murid Ibu pintar sekali. Guru : Nah, karena kita telah mengetahui bahwa gas mulia sudah stabil dan tidak reaktif, apakah gas mulia kemudian dapat membentuk suatu persenyawaan?Siswa : (hening sejenak... kemudian beberapa siswa menjawab) Bisa BuGuru : Mengapa gas mulia dapat membentuk persenyawaan, padahal kita ketahui gas mulia sudah dalam keadaan stabil?Siswa : (.....................) terjadi keributan dari siswa.Guru : apakah ada siswa ibu yang tahu jawaban dari pertanyaan ibu tersebut? Coba, Ani!Ani: Maaf bu, Ani tidak tahu Bu.Guru : Baiklah ibu akan memberikan petunjuk, misalnya pada tahun 1990an orang berpergian berjalan kaki atau bersepada dan itu adalah hal biasa bagi mereka. Dan pada tahun 2000 sepeda motor mulai naik daun dikalangan masyarakat.Jadi, mengapa orang harus bersepeda motor padahal kita bisa bersepeda? Murid : mendadak suasana kelas menjadi sunyi sejenak, dan seorang siswa menjawab, karena adanya tuntutan zaman, Bu.Guru : iya Budi jawabannya hampir tepat, selain kata tuntutan kata apa yang paling cocok jika kita kaitkan dengan terbentuk persenyawaan gas mulia tadi?Rika : Ibu, mungkin karena kondisilah yang mengharuskan orang membeli sepeda motor Bu, walaupun kita bersepeda namun pada faktanya bersepeda motor jauh lebih cepat daripada bersepeda Bu.Guru : Ya,jawaban Rika sudah tepat. Bagus sekali Rika, Jadi, jika kita hubungkan dengan jawaban dari persenyawaan gas mulia tadi, Apakah jawabannya?Cindy : Ibu.. (sambil mengacungkan tangan)Guru : Iya silahkan Cindy.Cindy : menurut cindy Bu, terbentuknya persenyawaan gas mulia tersebut karena manusia mengkondisikannya agar membentuk suatu senyawa Bu.Guru : ya bagus sekali Cindy (sambil mengangguk). Selanjutnya,Apakah kestabilan yang dimiliki oleh persenyawaan unsur gas mulia sama dengan kestabilan senyawa golongan alkali ?Murid: (....)Guru : misalnya seperti ini, Andaikan Anak Ibu, menyukai seseorang dan ingin menjadikan dia sebagai pacar anda. Bagaimana usaha yang akan keluarkan apabila dia adalah orang juga memiliki perasaan suka dengan anda dan dengan dia yang tidak memiliki perasaan suka sama anda sama sekali, apakah sama atau tidak?Hari : itu jelas berbeda bu, kalau misalnya dia adalah orang yang menyukai saya maka tidak perlu mengeluarkan usaha yang besar untuk menjadi pacarnya tapi sebaliknya jika dia tidak menyukai saya maka saya akan berusaha dengan keras untuk membuat dia menyukai saya Bu.Guru : Jika kita kaitkan dengan pertanyaan ibu tadi, maka apakah jawaban yang tepat untuk pertanyaan ibu tersebut?Mikha : Menurut Mika Bu, persenyawaan unsur alkali lebih stabil daripada persenyawaan unsur gas mulia Bu.Guru : Iya bagus sekali Mika, namun mengapa demikian, Mika?Mikha : itu karena, unsur logam alkali lebih cenderung stabil ketika membentuk senyawa daripada dalam bentuk unsurnya, Bu. Dan menurut sumber yang Mika peroleh senyawa logam alkali dapat terbentuk secara alami sedangkan senyawa dari unsur gas mulia tidak dapat terbentuk secara alami tanpa dikonsidikan terlebih dahulu.Guru : excellent.. give applause untuk Mikha.. Siapa diantara murid ibu, yang tahu contoh senyawa dari gas mulia?Andi : XeF6, Bu.Randi : XePtF4 ,Bu.Guru : Bagus anak-anak Ibu.. Lalu bagaimana cara untuk cara membentuk senyawa-senyawa tersebut?Andi : karena direaksikan, Bu.Guru : Iya jawaban andi tidak salah. Namun bagaimana cara untuk mereaksikannya?Murid : (............), Cika menurut buku yang saya baca Bu, adapun caranya dengan menggunakan temperatur yang tinggi bu.