serotinus (post date
TRANSCRIPT
SEROTINUS (Post Date/ Post Term/ Post matur)
Saidatul hayatiFKIK UMY 2006
DefinisiSerotinus/ postterm: kehamilan >42 minggu belum terjadi persalinanAterm: 38 -42 minggu (periode persalinan normal)
Postmatur: penggambaran janin yang memperlihatkan adanya kelainan akibat kehamilan yang berlangsung lebih dari yang seharusnya (serotinus).
Postterm: kehamilan dengan usia 42 minggu atau lebih dengan berdasarkan perhitungan kehamilan dengan HPHT
Insidensi 10% kehamilan berlangsung
selama 42 minggu atau lebih
Faktor predisposisi1. Anenchepali2. Hipoplasia Adrenal3. Defisiensi Plasental Sulfatase
TeoriBeberapa teori penyebab:1.Pelepasan oksitosin yang kurang dari neurohipofisis ibu2.Kortisol plasma janin meningkat plasenta produksi progesteron berkurang, sekresi estrogen meningkat prostaglandin meningkat3.Tdk ada tekanan ganglion servikalis pleksus frankenhausner4.Herediter
Penegakan diagnosisSulit 22% salahBerdasarkan umur kehamilan,
bukan kondisi kehamilanRiwayat haid dan ANC
Riwayat haidHPHT diketahui pastiSiklus 28 hari dan teraturTidak minum pi antihamil selama
3 bulan terakhir
Kesalahan diagnosis jika:HPMT tidak diketahui jelas atau akibat menstruasi tidak teraturHPMT diketahui jelas tapi terjadi keterlambatan ovulasi memang terjadi kehamilan lewat bulan (20 – 30% dari penderita postterm)
Riwayat ANCTes kehamilan: pemeriksaan
imunologik setelah terlambat 2 minggu UK 6 minggu
Gerak janin: primigravida 18 minggu, multigravida 16 mg. Penentuan persalinan: primigravida (+24minggu), multigravida (+22 minggu)
DJJ: laennec UK 18 – 20 minggu, dopller UK 10 – 12 minggu
Dinyatakan postterm jika didapat 3 atau lebih:Lewat 6 minggu sejak tes kehamilan positifLewat 24 minggu sejak gerak janin pertama kaliLewat 32 minggu sejak DJJ pertama kali terdengar dengan dopler atau lewat 22 minggu dengan laennec
TFU> 20 minggu dapat menentukan umur kehamilan secara kasar
Pemeriksaan penunjangUSGRadiologiLaboratorium (kadar
lesitin/spingomielin amnion, aktivitas tromboplastin cairan amnion, sitologi cairan amnion, sitologi vagina)
KomplikasiPlasenta
KalsifikasiSelaput vaskulosinsisial menebal
dan jumlahnya berkurangDegenerasi jaringan plasentaPerubahan biokimia
JaninBerat janinSindroma postmaturitasGawat janin atau kematian prenatal
(makrosomia, insufisiensi plasenta pertumbuhan janin terhambat/ oligohidramnion/ hipoksia janin/ keluarnya mekonium)
Ibumorbiditas mortalitas ibu meningkat Ibu cemas
PenatalaksanaanAktif: dilakukan induksi (41 atau
42 minggu?)Pasif: ekspektatif/ menunggu
(tetap dalam pengawasan)
Presentasi kasusIdentitas pasienNama : Ny. SJenis kelamin : PerempuanUsia : 25 tahunPekerjaan : ibu rumah tanggaAlamat : Sumbeng, Purwosari, Panggang, Gunung KidulAgama : IslamSuku bangsa: JawaTanggal masuk RS : 5 februari 2011Ruang perawatan : Alamanda III
Anamnesa Pasien baru datang dari poli merasa hamil 9
bulan, mengeluh belum merasa akan melahirkan sedangkan umur kehamilan sudah lewat dari hari perkiraan. Kenceng-kenceng (-), lendir (-), darah (-), air ketuban rembes (-). HPHT: 15/04/2010. HPL: 22/01/2011. Umur kehamilan: 42 minggu.
riwayat penyakit asma, jantung, darah tinggi, darah tinggi selama kehamilan, kencing manis disangkal.
Anak I : perempuan, umur 6 tahun, BBL: 2900 gr, lahir secara spontan dengan bantuan dari bidan.
Anak II : hamil ini
Pemeriksaan Fisik Keadaan umum: baik, compos mentis,
tidak anemis Vital sign:Tekanan darah : 120/80Nadi : 84x/menitNafas : 20x/menitSuhu : 36,5C
Kepala: konjungtiva tidak anemis, pupil isokor Leher: tidak ada pembesaran limfonodi dan
kelenjar tiroid Dada: pernafasan kanan dan kiri simetris,
tidak ada retraksi, tidak ada ronkhi, tidak ada wheezing, papilla mamae menonjol, kelenjar mamae membesar.
Abdomen: ada striae gravidarum, tidak ada sikatrik, perut membuncit sesuai umur kehamilan
Ekstremitas: tidak ada gangguan gerak, tidak ada edema.
Palpasi : teraba janin tunggal, bagian teratas janin adalah bokong, TFU 31cm, letak memanjang, punggung kanan, presentasi kepala, kepala belum masuk panggul. HIS (-), DJJ I: 130x/menit, DJJ II: 138x/menit, TBJ: 2945 gram.
Pemeriksaan dalam: v/u tenang, dinding vagina licin, servik teraba tebal, pembukaan 0 – 1 cm, kepala di hodge 1, selaput ketuban (+), AK (-), STLD (-)
Pemeriksaan Penunjang Laboratorium: Hb : 13,5 gr% Al : 13,1 ribu/UI At : 233 ribu/UI Hmt : 41,7% PPT :12,5 detik APTT : 34,4 detik Control PPT :13,7 detik Control APTT : 33,8 detik Golongan darah : O HbsAg : (-)
Ultrasonografi: janin tunggal, preskep, gerak (+), DJJ (+), plasenta di fundus kondisi baik, air ketuban cukup
Diagnosis dan terapiDx: Sekundigravida, hamil
postterm, bdpTx: induksi balon dilanjutkan
dengan induksi oksitosin 5 IU dalam 500 cc RL, dimulai dari 8 tetes/menit ditambahkan 4 tetes tiap 15 menit, maksimal 20 tetes/menit.
Follow up05/02/2011 Jam: 16.00 WIB
Balon lepas (-)DJJ 128x/menit
Jam 20.30 WIB Balon lepas, air ketuban merembes, HIS
(+) belum teratur, DJJ (+) 128x/menit PD: v/u tenang, dinding vagina licin,
serviks teraba lunak di posterior, pembukaan 2 – 3 cm, selket (-), STLD (+), AK (+)
Dx: sekundigravida, h.postterm, dp kala I fase laten
Tx: monitor HIS dan DJJMonitor VS dan KU
06/02/2011 Jam 04.45 WIB HIS (+) 5 – 6’/ 10 – 15”/ DJJ (+) 132x/menit PD: v/u tenang, serviks teraba lunak di
posterior, pembukaan 2 – 3 cm, selket (-), STLD (+), AK (+)
Dx: sekundigravida, h.serotinus, dp kala I fase laten
Tx: induksi oksitosin 5 IU dalam 500 cc RL dimulai dari 8 tpm, ditambah 4 tetes tiap 15 menit, maksimal 20 tetes/menit
Jam 09.45 WIBKetuban pecah spontan, jernihDJJ 132x/menitPD: v/u tenang, serviks lunak di
posterior, pembukaan 3 – 4 cm, STLD (+), AK (+), selket (-)
Dx: sekundigravida, h.postterm, dp kala I fase aktif
Tx: observasi HIS dan DJJ
Jam 13.00 WIB Pasien ingin mengejan, HIS meningkat teratur,
DJJ 147x/menit PD: v/u tenang, dinding vagina licin, serviks tidak
teraba, pembukaan lengkap, selket (-), preskep, kepala turun di hodge 3 – 4, STLD (-), AK (-)
Dx: kala II awal Tx: pimpin persalinan, siapkan resusitasi bayi
Jam 13.18 WIB Bayi lahir spontan pervaginam dimulai kepala,
badan, bokong, kaki Jenis kelamin: laki-laki, BB: 2700 gram, PB: 48
cm, LK:32 cm, LD: 30 cm, LLA: 11 cm, skor apgar:2/4
Injeksi oksitosin 1 ampul IM
Jam 13.25 WIB Plasenta lahir spontan lengkap,eksplorasi
kesan bersih Injeksi metergin 1 ampul IM Dx; post partus spontan, P2A0 dengan
induksi stimulasi Tx: amoxicillin 3x500 mg
Asam mefenamat 3x500mgSF 1x1 tab
Pembahasan Dalam kasus diatas dilakukan
pengakhiran kehamilan aktif, yaitu dengan menggunakan induksi
Untuk mencegah komplikasi yang dapat ditimbulkan oleh kehamilan postterm baik bagi janin maupun ibu
Daftar pustaka Abdi, Taufan. (2009, 23 Agustus). Landasan
Teori Serotinus (Post Date/ Post Matur). Diakses tanggal 3 Februari 2011, dari http://thieryabdee.wordpress.com1
Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Ilmu kebidanan. Edisi keempat. Cetakan kedua. PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta2
Widjanarko. (2009, 19 September). Kehamilan Postmatur. Diakses tanggal 10 Februari 2011, dari http://reproduksiumj.blogspot.com3
Sekian....
Terimakasih.....