rencana strategis (renstra) konsulat jenderal … kjri penang/renstra penang 2015... · dalam...
TRANSCRIPT
0
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
KONSULAT JENDERAL REPUBLIK
INDONESIA – PENANG
TAHUN 2015 - 2019
KONSULAT JENDERAL REPUBLIK INDONESIA
PENANG
1
KATA PENGANTAR
Rencana Strategis (Renstra) KJRI Penang tahun 2015-2019 ini disusun berdasarkan
Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional RI No. 5 tahun 2014 tentang
Pedoman Penyusunan dan Penelaahan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra
K/L) tahun 2015-2019 dan Rencana Strategis Kementerian Luar Negeri RI tahun 2015-2019.
Renstra KJRI Penang tahun 2015-2019 dibuat sebagai pedoman untuk mencapai
tujuan dan sasaran setiap Program Pemerintah yang akan dilakukan selama 5 (lima) tahun
dalam mewujudkan tugas dan fungsi dalam menjalankan politik luar negeri, hubungan luar
negeri dan diplomasi di wilayah akreditasi. Renstra ini berdasarkan Visi Kementerian Luar
Negeri RI tahun 2015-2019 yaitu “Terwujudnya Wibawa Diplomasi guna Memperkuat Jati
Diri Bangsa sebagai Negara Maritim untuk Kepentingan Rakyat”. Renstra ini memuat hal-hal
mengenai kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan yang dihadapi KJRI Penang.
Dengan disusunnya Renstra ini diharapkan KJRI Penang dapat mewujudkan suatu
perwakilan RI di luar negeri yang efektif, transparan dan akuntabel dalam menjalankan tugas
pokok dan fungsi mewakili Pemerintah RI di wilayah akreditasi.
Penang, Maret 2016 Kepala Perwakilan RI
Taufiq Rodhy Konsul Jenderal RI Penang
2
DAFTAR ISI
SURAT KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
BAB I KONDISI UMUM DAN ANALISIS SWOTPERWAKILAN RI
I.1. Kondisi Umum 3
I.2. Analisa SWOT 5
BAB II VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGIS PERWAKILAN RI
II.1 Visi Perwakilan RI 7
II.2 Misi Perwakilan RI 7
II.3 Tujuan Perwakilan RI 8
II.4 Sasaran Strategis Perwakilan RI 10
LAMPIRAN
Lampiran I : Matriks Arah Kebijakan dan Strategi 15
Lampiran II : Matriks Target Kinerja 18
Lampiran III : Matriks Indek Peran Perwakilan RI 21
Lampiran IV : Perhitungan Indeks Peningkatan kegiatan diplomasi dan kerja sama internasional 22
3
BAB I
KONDISI UMUM DAN ANALISIS SWOT KJRI PENANG
1. Kondisi Umum
Sesuai dengan Lampiran II-48 Keputusan Menteri Luar Negeri RI No. SK.06/A/OT/VI/2004/01 tertanggal 1 Juni 2004, tugas pokok KJRI di Penang adalah melaksanakan hubungan diplomatik dan memperjuangkan kepentingan nasional negara Kesatuan Republik Indonesia, melindungi Warga Negara Republik Indonesia dan Badan Hukum Indonesia di wilayah Pulau Pinang, Kedah Darul Aman dan Perlis Indera Kayangan sesuai dengan kebijakan pemerintah yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Sesuai dengan tugas pokok KJRI Penang yang digariskan oleh Pusat tersebut, selama ini hubungan bilateral Indonesia dengan Malaysia, khususnya wilayah Utara Malaysia dengan Sumatera berlangsung dengan baik dan stabil. Pemerintah di wilayah Utara Malaysia melihat Indonesia sebagai kekuatan berpengaruh di kawasan, memiliki shared values dan prioritas kerja sama sub regional dan regional yang sejalan dengan Wilayah Utara Malaysia, antara lain di bidang ekonomi. Capaian tertinggi dalam hubungan bilateral adalah ditandatanganinya Memorandum of Understanding between Invest Penang and Aceh Investment Coordinating Board “ yang dilakukan 18 Maret 2014 di Hotel Traders, Georgetown, Penang.
KJRI Penang telah melakukan sejumlah upaya dalam rangka memajukan kerja sama bilateral dengan wilayah Utara Malaysia. Selama kurun waktu 3 tahun terakhir terdapat saling kunjung tingkat Gubernur dan Deputi Ketua Menteri antara Aceh dan Pulau Pinang. Disamping itu, kegiatan saling kunjung antara pejabat-pejabat wilayah akreditasi dengan Indonesia juga berlangsung cukup intensif.
Kedekatan geografis, historis dan emosional antara Indonesia, khususnya wilayah Sumatera dengan Malaysia, khususnya wilayah Utara, merupakan landasan yang kuat bagi dikembangkannya kerjasama ekonomi dan sosial budaya antara kedua wilayah. Potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia wilayah Sumatera adalah daya tarik bagi para pengusaha di wilayah Utara Malaysia. Sementara itu, kedudukan Pulau Pinang sebagai hub pertumbuhan ekonomi dan perdagangan serta wisata di wilayah Utara Malaysia dan pintu gerbang perdagangan ke Thailand Selatan dan Asia Timur, serta terbukanya peluang kerja harus dimanfaatkan oleh para pengusaha dan masyarakat Indonesia. Disamping itu, kedudukan Pelabuhan Penang juga sebagai hub untuk wisata Kapal Pesiar di kawasan Asia Tenggara, harus dimanfaatkan sebaik baiknya dalam rangka mendukung pengembangan pariwisata dan poros maritim Indonesia.
Berbagai upaya promosi TTI juga telah dilakukan KJRI Penang di wilayah Utara Malaysia dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, seperti mengikuti ajang promosi industri kreatif, ajang promosi potensi ekonomi Indonesia, melakukan berbagai pertunjukan untuk promosi seni dan budaya Indonesia, promosi kuliner, kegiatan temu bisnis, trade mission keikusertaan dalam pameran dan lain-lain.
Dalam rangka menghidupkan kembali jalinan kerjasama Pemerintah Daerah Medan,
Sumatera Utara dan Pulau Pinang seperti yeng tertera dalam Pernyataan Bersama yang
ditandatangani bulan Oktober 1984, KJRI Penang telah melakukan pendekatan kepada
Kerajaan Negeri Pulau Pinang yang mendapat sambutan baik. Upaya yang dilakukan
termasuk untuk menggairahkan kembali keikusertaan pengusaha di kedua wilayah dalam
kegiatan tahunan Medan Fairs dan Tapak Pesta Pulau Penang. Begitu juga dalam kerangka
kerjasama ekonomi regional IMT-GT, KJRI Penang selalu mendorong agar Indonesia,
khususnya propinsi terdekat dengan Pulau Pinang yaitu Sumatera Utara dan Aceh dapat
4
mengambil manfaat dari kerjasama dimaksud bagi kemakmuran dan kesejahteraan
masyarakatnya.
Dalam bidang softpower diplomacy, KJRI Penang secara aktif melakukan pendekatan dengan kalangan akademisi, Indonesianis, tokoh masyarakat dan agama setempat untuk menyebarkan informasi yang akurat mengenai demokrasi di Indonesia dan Islam di Indonesia yang moderen dan moderat serta pencitraan positif lainnya, melakukan seminar/simposium untuk mendorong interfaith dialogue, pendekatan dengan kalangan media massa, mendorong dan memfasilitasi penerbitan artikel positif mengenai Indonesia, pemutaran film-film Indonesia.
Berbagai kegiatan telah mampu meningkatkan kesadaran rasa kebangsaan bagi WNI
di wilayah Utara Malaysia. Berbagai ormas dan masyarakat Indonesia telah berpartisipasi
secara aktif dalam berbagai kegiatan yang diadakan oleh KJRI Penang. Di bidang
pendidikan, KJRI Penang secara aktif melakukan pertemuan dengan berbagai pihak terkait
antara lain Pertemuan dengan Rektor Kolej Universiti Insaniah, Universitas Sains Malaysia
(USM), dan Universitas Utara Malaysia (UUM). KJRI Penang juga mengoptimalkan
keberadaan mahasiswa Indonesia untuk mendukung kegiatan-kegiatan promosi.
Dalam bidang pelayanan/perlindungan WNI dan BHI, KJRI Penang selalu berupaya meningkatkan kualitas pelayanan dan perlindungan dengan prinsip menjemput bola yang ditujukan utamanya kepada WNI yang tinggal jauh dari ibu kota Pulau Pinang. Selain itu, KJRI Penang selalu melakukan pendampingan kepada sejumlah WNI yang terlibat masalah dan memberikan penyuluhan kekonsuleran kepada berbagai kelompok masyarakat dan tempat kerja serta kantong-kantong WNI yang tersebar di Pulau Pinang, Kedah dan Perlis. KJRI Penang juga menyediakan Shelter bagi para BMI wanita termasuk pemenuhan kebutuhan pokok, pemberian keterampilan dan tausyian keagamaan.
Selain upaya-upaya di atas, berbagai capaian telah diraih dalam hubungan bilateral
antara Indonesia – Wilayah Utara Malaysia. Dalam bidang ekonomi, berbagai capaian telah
diraih ditandai dengan meningkatnya nilai ekspor Indonesia pada 2 tahun terakhir masing-
masing pada tahun 2013 sebesar RM : 1.868.872.391 dan pada tahun 2014 sebesar RM
1.934.151.248. Indonesia menikmati surplus masing-masing pada tahun 2013 sebesar RM.
423.263.986 dan pada tahun 2014 surplus RM 795.556.387.
Terkait dengan investasi, para pengusaha asal wilayah kerja yang telah dan ingin
berinvestasi di Indonesia antara lain di bidang perkebunan kelapa sawit, rumah sakit dan
industri otomotif. Beberapa pebisnis Indonesia malah telah menancapkan bisnisnya di
wilayah Kerja KJRI Penang antara lain khususnya sektor perhotelan di Langkawi melalui
jaringan Westin dan sekarang sedang membangun hotel mewah Saint Regis dan restoran.
Dari sisi pariwisata, wilayah Utara Malaysia merupakan pasar wisatawan potensial bagi Indonesia. Pada saat ini setiap hari terdapat 10 kali penerbangan langsung dari Wilayah Utara Malaysia ke berbagai daerah di Indonesia (Medan, Jakarta, Surabaya, Aceh), pp, disamping penerbangan yang dilakukan oleh masyarakat wilayah Utara Malaysia ke Indonesia melalui Bandara Kuala Lumpur. Diperkirakan akan terus terjadi peningkatan jumlah maskapai yang melakukan penerbangan langsung ke Indonesia dan berdampak signifikan terhadap jumlah angka wisatawan wilayah Utara Malaysia ke Indonesia.
Jumlah WNI yang berada di wilayah Utara Malaysia berdasarkan data yang
terhimpun dalam pemilu legislatif dan presidensial tahun 2014 sebesar 42. 297 dimana
sekitar 85% diantaranya berada di Penang, 10% di Kedah dan 5% di Perlis. Dilihat dari sisi
profesi, sekitar 2/3 bekerja di sektor formal, sekitar 1/3 di sektor informal dan selebihnya
5
berprofesi sebagai wiraswasta, pengusaha, dosen, anak buah kapal, mahasiswa dan pelajar
yang berdomisili tetap atau sementara di wilayah kerja KJRI Penang.
Guna meningkatkan perlindungan dan pelayanan terhadap WNI di wilayah Utara
Malaysia, termasuk bagi para TKI, pemerintah Indonesia secara terus menerus melakukan
perundingan dengan Malaysia melalui wadah kerja sama ketenagakerjaan yang
dilaksanakan setiap tahun. Disamping itu, KJRI Penang secara khusus melaksanakan
kegiatan peningkatan kemampuan dan wawasan bagi para TKI yang bekerja di wilayah
Utara Malaysia serta bantuan pendampingan bagi WNI melalui pembinaan berbagai macam
organisasi perkumpulan / paguyuban WNI dan TKI di wilayah Utara Malaysia. KJRI Penang
juga secara rutin melakukan kunjungan ke penjara dan depo imigresen di wilayah Utara
Malaysia dalam rangka mengetahui secara dekat kondisinya dan memfasilitasi berbagai
keperluan.
Sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk memberikan prioritas kepada masalah
perlindungan WNI, KJRI Penang telah berusaha semaksimal mungkin memberikan
pendampingan dan bantuan pengacara yang telah berhasil mendapatkan penurunan
hukuman bagi 11 orang yang terancam hukuman mati selama tahun 2014.
Pemberian pelayanan telah mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Dalam
tahun 2014, KJRI Penang telah memberikan pelayanan visa lebih dari 2500 dan pelayanan
dokumen perjalanan lebih dari 6500, dengan penerimaan bea imigrasi lebih dari US $
268487 / RM 910.000 / Rp.3,302,390,100.00 (Tiga Milyar Tiga Ratus Dua Juta Tiga Ratus
Sembilan Puluh Ribu Seratus Rupiah), mengalami peningkatan sekitar 8 % dibanding tahun
2013. Disamping itu, dalam rangka pelayanan dan perlindungan WNI, pada tahun 2014 KJRI
Penang telah berhasil memfasilitasi pemulangan lebih dari 260 TKI-B penghuni Shelter KJRI
Penang dengan nilai nominal gaji yang telah diselesaikan lebih dari RM 113,717,671 / Rp.
1.559.480.220 (Satu Milyar Lima Ratus Lima Puluh Sembilan Juta Empat Ratus Delapan
Puluh Ribu Dua Ratus Dua Puluh Rupiah).
6
BAB II
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGIS KJRI PENANG
II.1 Visi
Guna mewujudkan Visi Pembangunan Tahun 2015—2019 “Terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong”, serta Visi Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia yakni “Terwujudnya Wibawa Diplomasi guna Memperkuat Jati Diri Bangsa sebagai Negara Maritim untuk Kepentingan Rakyat” maka ditetapkanlah Visi Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Penang sebagai berikut: "Menjadi ujung tombak dalam mewujudkan wibawa diplomasi Indonesia di wilayah Utara Malaysia bagi kepentingan nasional " Beberapa komponen dalam pernyataan Visi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Menjadi Ujung tombak adalah berada di garis terdepan dalam memperjuangkan
kepentingan nasional dan misi diplomasi Indonesia di wilayah akreditasi
2. Mewujudkan Wibawa diplomasi berarti terlaksananya penyelenggaraan hubungan
Indonesia dengan negara akredatasi yang disegani dan dihormati karena peran aktif
dan kepeimpinan Indonesia dalam berbagi kerja sama internasional.
3. Wilayah Utara Malaysia : mencakup Pulau Pinang, Kedah dan Perlis.
4. Kepentingan nasional adalah pemenuhan tujuan yang ingin dicapai dalam kerangka
hubungan kerjasama yang dilakukan dengan negara akreditasi sesuai dengan
amanat yang telah tertuang dalam Undang-Undang Dasar 1945, yakni mencapai
Indonesia yang sejahtera, demokratis dan berkeadilan.
Sesuai dengan pernyataan Visi di atas, maka dapat diartikan bahwa KJRI Penang pada
periode 2015-2019 akan menitikberatkan pada upaya-upaya diplomasi yang berwibawa
untuk mendorong dan memperjuangkan kepentingan nasional di berbagai bidang,
khususnya di bidang pelayanan dan perlindungan WNI, ekonomi dan penerangan & sosial
budaya.
II.2 Misi
Berdasarkan pernyataan visi diatas, KJRI Penang menetapkan 2 (dua) misi
untuk kurun waktu 2015 – 2019, sebagai pedoman dalam upaya mencapai visi
tersebut, yaitu:
Memantapkan adalah memperkuat; mengukuhkan
Peran adalah partisipasi dan keikutsertaan secara aktif
Penjuru adalah sebagai garda terdepan dan lokomotif serta peran koordinator
MISI 1:
Memantapkan peran KJRI Penang sebagai penjuru dalam upaya mengoptimalkan
pelaksanaan diplomasi di berbagai bidang untuk memajukan kepentingan nasional
di wilayah Utara Malaysia.
7
Mengoptimalkan adalah upaya mencapai yang paling baik; tertinggi; dan paling
menguntungkan.
Diplomasi adalah urusan atau penyelenggaraan perhubungan resmi antara satu
negara dan negara yang lain; urusan kepentingan sebuah negara dengan
perantaraan wakil-wakilnya di negeri lain
Berbagai bidang merupakan cakupan sektor yang menjadi fokus pelaksanaan
tugas KJRI Penang, meliputi antara lain bidang kerjasama ekonomi, sosial-budaya,
pelayanan publik dan perlindungan Warga Negara Indonesia/Badan Hukum
Indonesia.
Memajukan adalah mencapai atau membawa kepada suatu keadaan yang lebih
baik.
Kepentingan nasional adalah pemenuhan tujuan yang ingin dicapai dalam
kerangka hubungan kerjasama yang dilakukan dengan negara akreditasi sesuai
dengan amanat yang telah tertuang dalam Undang-Undang Dasar 1945, yakni
mencapai Indonesia yang sejahtera, demokratis dan berkeadilan.
Wilayah Utara Malaysia : mencakup Pulau Pinang, Kedah dan Perlis
Mewujudkan adalah menjadikan berwujud; upaya menjadikan nyata
Kapasitas menggambarkan kemampuan atau daya upaya
Kompeten berarti cakap dan mampu melaksanakan tugas dan tanggungjawab
secara baik
Profesional merupakan sikap yang mengacu pada peningkatan kualitas profesi
berupa tuntutan bagi seseorang yang sedang mengemban amanahnya agar
mendapatkan proses dan hasil yang optimal; merupakan bagian dari proses, fokus
kepada output, dan berorientasi ke pelayanan.
Mumpuni adalah mampu melaksanakan tugas dengan baik; menguasai keahlian
(kecakapan,keterampilan) yang tinggi.
II.3 Tujuan
Berdasarkan Visi dan Misi Kementerian Luar Negeri 2015-2019 dan Visi dan Misi KJRI
Penang 2015-2019, maka dirumuskan tujuan-tujuan strategis yang hendak dicapai oleh KJRI
Penang pada periode 2015-2019 sebagai berikut:
1. Peran Perwakilan RI yang berpengaruh dalam memajukan kepentingan nasional
dengan wilayah Utara Malaysia, khususnya dalam upaya meningkatkan pelayanan
dan perlindungan WNI/BHI.
Peran, adalah partisipasi dan keikutsertaan secara aktif.
MISI 2:
Mewujudkan kapasitas KJRI Penang agar menjadi organisasi yang kompeten,
profesional dan mumpuni.
8
Berpengaruh, adalah mempunyai pengaruh terhadap pengambil kebijakan isu-isu
bilateral.
Memajukan adalah mencapai atau membawa kepada suatu keadaan yang lebih baik
Kepentingan nasional pemenuhan tujuan yang ingin dicapai dalam kerangka
hubungan kerjasama yang dilakukan dengan negara akreditasi sesuai dengan
amanat yang telah tertuang dalam Undang-Undang Dasar 1945, yakni mencapai
Indonesia yang sejahtera, demokratis dan berkeadilan.
Wilayah Utara Malaysia : mencakup Pulau Pinang, Kedah dan Perlis
Meningkatkan, adalah menambah tingkatan/kuat dari kondisi sebelumnya.
Pelayanan, adalah tindakan, bantuan, persiapan, dan pengurusan dokumen dan perizinan dalam hal kekonsuleran, keimigrasian, ketenagakerjaan, pendidikan dan perhubungan, dan lain-lain. WNI, adalah orang yang diakui oleh UU sebagai warga negara Republik Indonesia. BHI,adalah Badan Hukum yang berkedudukan di Indonesia dan didirikan menurut peraturan perundangan Indonesia.
Tujuan ini diukur melalui indikator yang disertai dengan target sampai dengan 2019 melalui peningkatan hubungan bilateral dan sub regional. Target dari tujuan ini sebagaimana tabel di bawah.
Tujuan Indikator Kinerja Utama Target 2015 Target 2019
Peran Perwakilan RI yang
berpengaruh dalam memajukan
kepentingan nasional Indonesia
di wilayah Utara Malaysia
Indeks peran Perwakilan RI
95,2 97
2. Nilai manfaat ekonomi, keuangan dan pembangunan yang optimal melalui upaya
diplomasi KJRI Penang di wilayah utara Malaysia.
Nilai manfaat ekonomi, adalah jumlah nominal manfaat secara ekonomi, keuangan, dan pembangunan yang dihasilkan oleh berbagai kerja sama dan hubungan perdagangan, investasi, dan pariwisata antar negara. Optimal, adalah yang terbaik, tertinggi, dan paling menguntungkan. Diplomasi, adalah semua tindakan terkait representing, protecting negotiating, reporting and promoting kepentingan RI yang dilakukan oleh KJRI Penang dengan sasaran pemerintah dan masyarakat di wilayah akreditasi.
Tujuan ini diukur melalui indikator yang disertai dengan target sampai dengan 2019 melalui pengukuran seberapa besar target KJRI Penang yang tercapai dalam rangka peningkatan nilai perdagangan dengan Indonesia, nilai investasi asing ke Indonesia, jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia dan jumlah realisasi kerja sama bilateral dan kerjasama ekonomi sub-regional. Target dari tujuan ini sebagaimana tabel di bawah.
9
Tujuan Indikator Kinerja Utama Target 2015 Target 2019
Nilai manfaat ekonomi,
keuangan dan
pembangunan yang
optimal melalui upaya
diplomasi KJRI Penang di
wilayah utara Malaysia.
Nilai total perdagangan
RM 3.030.382.441
atau USD946,994,
513
RM 4.091.016.294 atau USD 1,278,442,592
Jumlah wisatawan 95.000 orang 150.000 orang
Nilai Investasi Tidak tersedia
data Tidak tersedia data
II.4 Sasaran Strategis
6 (enam) Sasaran Strategis utama KJRI Penang yang akan dicapai pada periode 2015-2019 adalah sebagai berikut: 1. Peran KJRI Penang dalam mendukung diplomasi maritim, pengembangan
infrastruktur poros maritim Indonesia.
Peran adalah partisipasi dan keikutsertaan secara aktif.
Diplomasi maritim, adalah negosiasi atau perundingan yang dilakukan oleh dua negara atau lebih mengenai kerja sama kemaritiman dan penetapan serta penanganan permasalahan perbatasan laut. Pengembangan, adalah proses, cara, perbuatan mengembangkan Infrastruktur, adalah prasarana Poros Maritim, adalah doktrin yang menyatakan Indonesia sebagai kekuatan maritim yang bersatu (unity), sejahtera (prosperity), dan berwibawa (dignity). Meningkat, adalah bertambah tingkatan/kuat dari kondisi sebelumnya.
Sasaran strategis ini diukur melalui seberapa banyak rekomendasi dan prakarsa KJRI Penang yang ditindaklanjuti oleh stakeholdersdari yang disampaikan disertai dengan target setiap tahun sampai dengan 2019, sebagaimana tabel di bawah.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target
2015 2016 2017 2018 2019
1. Meningkatnya
dukungan negara
akreditasi terhadap
kedaulatan NKRI serta
menguatnya peran
KJRI Penang dalam
mendukung diplomasi
maritim,
pengembangan
infrastruktur poros
maritim Indonesia.
Persentase rekomendasi hasil kajian komprehensif KJRI Penang yang ditindaklanjuti Stakeholders
80% 80% 80% 80% 80%
10
2. Meningkatnya Peran KJRI Penang dalam menciptakan nilai manfaat ekonomi, dan
pembangunan bagi kesejahteraan rakyat Indonesia.
Meningkat, adalah bertambah tingkatan/kuat dari kondisi sebelumnya
Peran, adalah partisipasi dan keikutsertaan secara aktif
Menciptakan,adalah membuat/mengadakan sesuatu yang baru.
Nilai manfaat ekonomi, adalah jumlah nominal manfaat secara ekonomi, keuangan, dan pembangunan yang dihasilkan oleh berbagai kerja sama dan hubungan perdagangan, investasi, dan pariwisata antara negara. Kesejahteraan, adalah hal atau keadaan sejahtera; keamanan, keselamatan, ketenteraman. Sasaran strategis ini diukur melalui persentase peningkatan trade, tourism, and investment disertai dengan target setiap tahun sampai dengan 2019 sebagaimana tabel di bawah.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target
2015 2016 2017 2018 2019
Meningkatnya Peran KJRI Penang dalam menciptakan nilai manfaat ekonomi, dan pembangunan bagi kesejahteraan rakyat Indonesia.
Persentase peningkatan
trade, tourism dan
investment
10% 8% 8% 8% 8%
3. Menguatnya peran diplomasi soft power yang dilakukan oleh KJRI Penang
Menguat, adalah meningkatkan keunggulan / tidak mudah goyah
Diplomasi soft power, adalah penyelenggaraan hubungan Indonesia dengan negara-
negara dan entitas internasional lain dengan menggunakan kemampuan untuk menarik
perhatian dan bekerja sama, mengubah dan mempengaruhi opini publik dan sosial melalui
bebebagai saluran.
Sasaran strategis ini diukur melalui persentase publik di wilayah akreditasi KJRI yang
berpandangan positif terhadap Indonesia disertai dengan target setiap tahun sampai dengan
2019 sebagaimana tabel di bawah.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target
2015 2016 2017 2018 2019
Menguatnya peran
diplomasi softpower
yang dilakukan oleh
KJRI Penang
Persentase publik di wilayah
Utara Malaysia yang
berpandangan positif
terhadap Indonesia.
50% 70% 70% 75% 80%
11
4. Meningkatnya pelayanan dan perlindungan WNI/BHI serta pemberdayaan diaspora di
wilayah kerja KJRI Penang
Meningkat, adalah bertambah tingkatan/kuat dari kondisi sebelumnya.
Pelayanan, adalah tindakan, bantuan, persiapan, dan pengurusan dokumen dan perizinan dalam hal kekonsuleran, keimigrasian, ketenagakerjaan, pendidikan dan perhubungan, dan lain-lain. Perlindungan,adalah pertolongan, pembelaan, pendampingan, dan penyediaan bantuan hukum dan sosial dari Perwakilan RI di luar negeri bagi WNI dan BHI yang terkena kasus diluar negeri. WNI, adalah orang yang diakui oleh UU sebagai warga negara Republik Indonesia. BHI,adalah Badan Hukum yang berkedudukan di Indonesia dan didirikan menurut peraturan perundangan Indonesia. Diaspora,adalah warga negara Indonesia, keturunannya, dan orang yang memiliki darah Indonesia yang menetap di luar negeri.
Sasaran strategis ini diukur melalui persentase permasalahan WNI dan BHI di wilayah utara Malaysia yang diselesaikan, pemahaman WNI (diaspora) atas isu utama terkait perlindungan WNI di wilayah akreditasi, serta responden atau pengguna jasa yang menyatakan puas atas pelayanan kekonsuleran disertai dengan target setiap tahun sampai dengan 2019. Persentase tersebut diperoleh dari komponen dengan pembobotan sebagaimana tabel di bawah.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Utama
Target
2015 2016 2017 2018 2019
Meningkatnya pelayanan dan
perlindungan WNI/BHI serta pemberdayaan diaspora di wilayah
utara Malaysia
Persentase permasalahan WNI dan BHI di wilayah utara Malaysia yang diselesaikan
70% 70% 70% 75% 85%
Persentase responden atau pengguna jasa yang menyatakan puas atas pelayanan kekonsuleran
70% 70% 70% 75% 80%
5. Meningkatnya dukungan manajemen kepegawaian, keuangan, dan perlengkapan
Perwakilan RI yang akuntabel
Meningkat, adalah bertambah tingkatan/kuat dari kondisi sebelumnya
Dukungan, adalah sokongan atau bantuan Manajemen, adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien. Akuntabel, adalah dapat dipertanggungjawabkan dan harus mencapai sasaran baik fisik maupun keuangan.
Sasaran strategis ini diukur melalui nilai hasil evaluasi AKIP KJRI Penang yang dilakukan
oleh BPO dan Itjen dan persentase realisasi anggaran (SP2D) terhadap alokasi DIPA KJRI
12
Penang disertai dengan target setiap tahun sampai dengan 2019 sebagaimana tabel di
bawah.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target
2015 2016 2017 2018 2019
Meningkatnya
dukungan manajemen
kepegawaian,
keuangan, dan
perlengkapan
Perwakilan RI yang
akuntabel
Nilai hasil evaluasi
Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (AKIP) KJRI
Penang yang dilakukan Itjen
dan BPO
CC
(58.52)
B
(61)
B
(62)
BB
(80)
BB
(84)
Persentase Realisasi
Anggaran (SP2D) terhadap
Alokasi DIPA KJRI Penang
94% 95% 96% 96% 96%
13
LAMPIRAN
14
Lampiran I : Matriks Arah Kebijakan dan Strategi
Berdasarkan arah kebijakan dan strategi yang Kementerian Luar Negeri yang menjadi
amanah dan tugas fungsi perwakilan RI, maka dirumuskan strategi KJRI Penang yang
merupakan rencana atau cara/ langkah/ tindakan yang akan diambil untuk mencapai tujuan
dengan mempertimbangkan berbagai faktor internal maupun eksternal (SWOT) yang
dipandang akan mempengaruhi kinerja dari perwakilan.
Selaras dengan arah kebijakan dan strategi nasional, KJRI Penang telah menentukan 4 Arah
Kebijakan yaitu :
1. Penguatan Diplomasi Maritim dalam rangka menjaga kedaulatan NKRI
2. Penguatan Diplomasi Ekonomi
3. Peningkatan pelayanan dan perlindungan WNI di wilayah akreditasi serta
pemberdayaan diaspora
4. Peningkatan kerjasama seluruh pemangku kepentingan
5. Peningkatan kapasitas organisasi, tata kelola yang akuntabel serta kompetensi SDM
yang berbasis teknologi informasi
Kemudian berdasarkan Arah Kebijakan dimaksud, KJRI Penang merumuskan Strategi,
sebagai berikut :
No. Arah Kebijakan Kementerian
Luar Negeri
Strategi Kementerian Luar
Negeri
Stategi KJRI Penang
1 Penguatan Diplomasi Maritim
dalam rangka menjaga
kedaulatan NKRI
Memperkuat kerjasama sub
kawasan BIMP-EAGA, IMT-GT
untuk meningkatkan konektifitas
Menguatkan kerjasama
dengan instansi terkait
dalam rangka
penguatan konektifitas
wilayah Sumatera
dengan wilayah
akreditasi dan
kerjasama ekonomi sub
regional IMT-GT.
Mendorong kerjasama
penanganan berbagai kasus
pelanggaran wilayah serta
meningkatkan upaya pengamanan
perbatasan
Penguatan kerjasama
penanganan berbagai
kasus pelanggaran
wilayah serta
pengamanan
perbatasan
2 Penguatan Diplomasi Ekonomi Memperluas dan meningkatkan
akses pasar bagi produk barang
dan jasa Indonesia serta
meningkatkan arus invetasi dan
Meningkatkan promosi
TTI dengan melibatkan
partisipasi aktif pelaku
usaha Indonesia dan
15
pariwisata ke Indonesia serta
mendorong perlindungan pasar
15domestik dari praktek
perdagangan yang tidak adil
wilayah akreditasi
Memperkuat diplomasi Indonesia
pada pasar prospektif
Mengembangkan
jejaring bisnis dan
market intelligent
produk Indonesia di
wilayah akreditasi
Mendorong perluasan potensi
perdagangan, investasi, pariwisata
dan pengembangan infrastruktur
maritime serta pengelolaan
kekayaan maritim
Membangun kerangka
kerja sama /
kesepakatan bagi
pengembangan TTI dan
infrastruktur maritime
serta pengelolaan
kekayaan alam.
Mendorong implementasi
kerjasama perdagangan dan
investasi yang berimbang dan
berkelanjutan.
Meningkatkan
koordinasi dengan
seluruh pemangku
kepentingan di bidang
perdagangan dan
investasi
3 Peningkatan pelayanan dan
perlindungan WNI di wilayah
akreditasi serta pemberdayaan
diaspora
Memastikan kehadiran negara
dalam pelayanan dan
perlindungan WNI/BHI di luar
negeri dengan mengedepankan
kepedulian dan keberpihakan.
Memastikan kehadiran
negara dalam
pelayanan dan
perlindungan WNI/BHI
di luar negeri dengan
mengedepankan
kepedulian dan
keberpihakan
Memperkuat sistem kelembagaan
perlindungan WNI/BHI di dalam
dan di luar negeri dengan
mengedepankan aspek
pencegahan, deteksi dini dan
perlindungan secara cepat dan
cermat.
Menguatkan sistem
kelembagaan
perlindungan WNI/ BHI
di wilayah akreditasi
negeri dengan
mengedepankan aspek
pencegahan, deteksi
dini dan perlindungan
secara cepat dan
cermat.
Mengoptimalkan langkah-langkah
pencegahan, deteksi dini, dan
cepat dalam penyelesian kasus
WNI/BHI di luar negeri
Mengupayakan secara
optimal langkah-
langkah pencegahan,
deteksi dini, dan cepat
dalam penyelesian
kasus WNI/BHI di
wilayah akreditasi
Memperkuat sinergi dalam
perlindungan WNI di luar negeri
Meningkatkan sinergi
dengan elemen-elemen
16
dengan komunitas Indonesia di
luar negeri serta pelayanan dna
pemberdayaan diaspora dan
masyrakat madani.
masyarakat Indonesia
di wilayah akreditasi
serta pelayanan dan
pemberdayaan
diaspora dan masyrakat
madani dalam
perlindungan WNI.
4 Peningkatan kerjasama
seluruh pemangku
kepentingan
Meningkatkan efektifitas kebijakan
dengan melibatkan perta/
partisipasi/ dukungan para
pemangku kepentingan
Meningkatkan kegiatan
pertemuan dan
pembinaan dengan
elemen-elemen
masyarakat di wilayah
kerja
5 Peningkatan kapasitas
organisasi, tata kelola yang
akuntabel serta kompetensi
SDM Kementerian Luar Negeri
yang berbasis teknologi
informasi
Melakukan penataan organisasi
yang adaptif, peningkatan evaluasi
kinerja dan tata kelola
Kementerian Luar Negeri dan
Perwakilan RI
Meningkatkan evaluasi
kinerja dan tata kelola
KJRI Penang
Memperkuat sistem manajemen
kinerja Kementerian Luar Negeri
dan Perwakilan RI dengan
dukungan IT
Menguatkan sistem
manajemen kinerja
KJRI Penang dengan
dukungan IT
Membangun sistem komunikasi
dan teknologi informasi yang
terintegrasi berdasarkan IT Master
Plan Kementerian Luar Negeri
Memperkuat sistem
komunikasi dan
teknologi informasi di
KJRI Penang
17