rem tromol corola gt
TRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kita sampaikan ke hadirat Allah SWT atas rakhmat dan nikmat yang telah dilimpahkannya, dan hanya atas ijin-Nya, kami selaku penulis telah menyelesaikan makalah yang intinya membahas tentang perancangan kembali rem tromol (drum brake) bagian dari roda belakang mobil TOYOTA COROLLA 16V - 1800cc, yang merupakan salah satu tugas dari mata kuliah Tugas Elemen Mesin II.
Adapun isi laporan dari Tugas mesin elemen mesin II ini, pada prinsipnya ditujukan terhadap perencanaan yang meliputi: analisa dan perhitungan dimensi-dimensi utama, memilih material yang sesuai untuk rem dan menggambar susunan berikut komponennya. Jenis atau tipe rem yang direncanakan ulang adalah rem tromol macam ekspansi sistem sepatu dorong tarik dengan vacum booster. Dengan demikian kita akan tahu lebih dekat mengenai rem tersebut yang berdasarkan perhitungan-perhitungan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Kemudian dalam proses pembuatan makalah ini, penulis mendapatkan masukan-masukan yang sangat menunjang dan berarti dari semua pihak untuk kelancaran terselesainya Tugas Elemen Mesin II. Maka dari itu penulis tidak lupa mengucapkan rasa terima kasih kepada:
Bapak Muhazir Ir, sebagai dosen pembimbing Tugas Elemen Mesin II
PT Auto 2000
Rekan-rekan mahasisiwa/mahasisiwi teknik mesin di lingkungan Fakultas teknologi industri ITENAS
Semoga amal baik atas dukungannya mendapat balasan yang setimpal dari yang Maha Kuasa
Bandung, Juli 1999
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN2
I.1. Latar Belakang..2
I.2. Maksud dan Tujuan2
BAB II DASAR TEORI4
II.1. Klasifikasi Rem...4
II.2. Sistem Kerja Rem8
II.3. Material Tromol dan Rotor..10
II.4. Bahan Benda Gesek...10
II.5. Minyak rem (Fluida)....11
BAB III RUMUS-RUMUS YANG DIGUNAKAN13
III.1. Rumus-rumus Perhitngan Dimensi Tromol, Tekanan dan gaya pengereman.........13
III.2. Perencanaan Umur Rem dan Temperatur..18
BAB IV PERHITUNGAN21
IV.1. Data-data Perencanaan.21
IV.2. Perhitungaan Dimensi Tromol, Tekanan dan gaya Pengereman:21
IV.3. Perencanaan Umur Rem dan Temperatur...25
BAB V. ANALISA....28
BAB.VI.KESIMPULAN......29
DAFTAR PUSTAKA .....30
LAMPIRAN..31BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Konstruksi dari suatu kendaraan otomotif, khususnya, untuk kendaraan roda empat atau lebih pada dasarnya merupakan suatu unit komponen yang dipadukan. Adapun komponen-komponen pada kendaraan tersebut umumnya terdapat pada bagian utama yaitu bagian body dan chassis.
Untuk mengetahui salah satu komponen tersebut, hal ini dapat dilihat pada chassis mobil atau Motoryaitu sistem rem (brake system) yang sangat vital sekali untuk keselamatan pengendara. Fungsi utama dari rem tersebut adalah untuk memperlambat atau menghentikan putaran roda, mengatur putaran poros dan juga mencegah putaran yang tidak diinginkan.
Dengan demikian untuk mendapatkan efektifitas pengereman, perlu juga mengetahui jenis, ragam dan karakteristik sistem rem pada mobil atau motor. Pengereman yang baik tidak mengurangi kenyamanan pengemudi. Untuk itu kurangi tekanan secara tiba-tiba pada rem sewaktu akan berhenti dengan posisi yang benar.
I.2. Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah Tugas Elemen Mesin II ini pada dasarnya adalah merencanakan kembali salah satu komponen dari suatu bagian motor honda Supra yaitu sistem rem tromol .
Dalam perhitungan ulang tersebut, khususnya rem tromol terdapat beberap kriteria yang harus di perhatikan dan di lakukan secara bertahap,yaitu:
Menganalisa dan menghitung dimensi-dimensi utama
Memilih bahan (material) yang cocok untuk rem
Menentukan umur rem selama pengoperasiaan
Menggambar Assembly rem berikut-berikutnya.
BAB II
DASAR TEORI
II.1. Klasifikasi Rem
Umumnya setiap alat yang digerakkan oleh mesin tentu memerlukan rem yang merupakan bagian utama untuk mengurangi kecepatan arah gerakan sampai berhenti, atau dengan kata lain gesekan yang timbul akibat pengereman diubah menjadi panas. Jenis rem paling banyak dipergunakan oleh kendaraan bermotor adalah rem cakram (disc brake) dan rem tromol (drum brake), di mana cara pelayanannya dapat dilakukan oleh tangan/rem parkir maupun dengan kaki (foot feet).
Syarat paling utama yang harus dipenuhi oleh rem ialah kelembutan, artinya tidak ada tumbukan ketika menghubungkan dan melepaskan rem, pelepasan kalor yang cukup, memungkinkan penyetelan ulang setelah aus.
Pilihan terhadap piranti rem sekarang tergantung pada tujuan dan keadaan, antara lain besarnya massa yang hendak direm da;am hubunganya dengan resiko merem dengan cepat. Jadi dari hal tersebut tergantunglah apakah sebuah rem harus mengikat dengan cepat atau dengan lambat, jadi apakah kita harus merem dengan lemah/lembut atau dengan cepat/kasar.
Adapun jenis-jenis rem tersebut dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa macam bagian:
(a). Rem Blok
Jenis rem ini dapat dibagi lagi ke dalam dua macam yaitu rem blok tunggal dan rem blok ganda. Rem blok tunggal terdiri dari suatu blok yang ditekan terhadap permukaan tromol rem yang berputar atau disebut juga dengan rtem luar. Dalam pelayanannya dilakukan secara manual, dengan besarnya gaya kurang lebih 15 20 kg.
Agar gaya tekan F pada blok rem menjadi besar, maka luas rem harus lebih panjang. Kekurangan dari rem blok tunggal yaitu gaya tekan yang bekerja dalam satu arah saja pada drum sehingga pada poros akan timbul momen lentur serta gaya tambahan pada bantalan. Sedangkan rem blok ganda yang tampak pada gambar 2- 1 dapat mengatasi kekurangan tersebut, jika di pakai dua blok rem yang menekan drum dari dua arah yang berlawanan, baik dari sebelah dalam atau dari sebelah luar tromol.
2.a.1. Rem blok tunggal
2.b.2. rem blok ganda
(b). Rem Pita (band brake)
Rem pita ini terdiri dari sebuah pita baja yang disebelah dalamnya di lapisi dengan bahan gesek, tromol rem dan tuas yang diperlihatkan dalam gambar 2.b. Gaya rem H akan terjadi bila sabuk/pita diikatkan pada drum dengan gaya tarik S1 dan S2 pada kedua ujung pita tersebut.
Pita dapat dibagi lagi ke dalam beberapa macam, yaitu macam differensial, macam putaran yang mempunyai dua arah dengan arah sabuk menyudut.
Keuntungan dengan menggunakan pita rem adalah:
Konstruksi rem ini sangat sederhana
Cara pemasangan tidak sukar
Luas permukaan lapisan dapat di buat besar
Gaya rem besar dalam keaadaan berhenti
2.b. rem pita tunggal
(c). Rem Cakram
Rem cakram terdiri dari sebuah cakram atau rotor, braket berbentuk U yang disebut kaliper yang dijepit oleh permukaan lapisan rem seperti yang diperlihatkan dalam gambar 2.c, dimana gaya gesek F akan menekan putaran cakram.
Rem ini mempunyai beberapa keuntungan:
Mudah dikendalikan
Pengereman yang stabil
Radiasi panas yang baik
Tidak menimbulkan bunyi
Dalam kondisi basah akan cepat menajadi kering
Sedangkan kelemahannya adalah umur lapisan rem pendek serta ukuran silinder rem yang besar, selain itu tenaga harus besar karena perbandingan luas pemukaan kontaknya.
Gambar 2.c. rem cakram
(d). Rem Tromol
Rem tromol ini mempunyai ciri lapisan rem yang terlindung. Gaya rem yang dihasilkan cukup besar untuk dimensi rem yang kecil dan umur bahan plat gesekpun cukup panjang sedangkan kekurangnya adalah radiasi panas yang kurang baik. Gaya rem yang timbul tergantung pada letak engsel sepatu rem, silinder hidrolik dan arah putaran roda/putaran tromol.
Dalam gambar 2.d diperlihatkan, bahwa rem drum dengan sepatu dorong tarik meskipun roda berputar pada arah yang berlawanan, gaya rem tetap besarnya. Sedangkan yang memakai sepatu dua dorongan, gaya rem dalam satu arah putaran jauh lebih besar dari pada arah yang berlawanan. Rem teromol terdiri dari beberapa tipe, yaitu : tipe leading trailing shoe, two leading shoe, duo two leading shoe, model uni servo dan duo servo.
Gambar 2.d. macam-macam rem tormol/drum brake
II.2. Sistem Kerja Rem
Untuk mengoperasikan rem, dari pedal sampai ke roda digunakan cairan yang tidak bisa dikompresi. Begitu pedal ditekan, piston pada silinder master akan mendesak minyak rem kemasing-masing salurannya. Pada gambar 2.2. diperlihatkan, bahwa tekanan yang diberikan oleh fluida harus sama sampai ke piston pada silinder roda.
Jenis fluida yang digunakan tidak boleh cepat menguap, hal ini karena uap bisa dikompresi dan selanjutnya bisa menimbulkan gejala rem kurang pakem pada salah satu rodanya.
gambar 2.2. sistem kerja rem hidrolik
Agar minyak bisa didesak sampai ke silinder roda digunakan mekanisme piston dan silinder yang berada pada silinder master. Piston ini digunakan untuk mendesak minyak pada salurannya dengan dihubungkan ke pedal yang dioperasikan pengemudi.
Bila piston roda diameternya lebih besar pada yang digunakan oleh silinder master, maka gaya yang diperlukannya juga harus lebuh besar. Namun jarak atau gerakan yang dibuat piston kedua lebih sedikit. Pada banyak kendaraan gaya pengereman umumnya ditentukan oleh roda depan. Hal ini disebabkan bobot kendaraan pindah ke depan saat mobil direm. Pedal rem dihubungkan dengan sebuah tangkai pendorong dari silinder master. Saat pedal rem ditekan, minyak rem yang ada di dalam silinder master akan didesak secara merata sampai ke silinder roda, sehingga piston akan mendorong sepatu rem, dan teromol atau piringan yang berputar dengan roda akan mendapat hambatan sampai dapat berhenti.
II.3. Material Teromol Dan Rotor
Pada umumnya kendaraan masa kini mempunyai dua jenis rem yang banyak digunakan, yaitu rem cakram (disc brake) dan rem teromol (drum brake). Dalam suatu perencanaan rem, pemilihan bahan teromol dan rotor/piringan merupakan syarat yang harus diperhatikan, dimana untuk bahan rotor atau piringan rem cakram, mukanya dibuat dengan kondisi putar yang sejajar. Kedua rotor tersebut, terutama ketebalan dan kesejajarannya dibuat dengan presisi yang tinggi.
Sedangkan untuk rem teromol, umumnya dibuat dari besi cor. Tetapi pada mobil lama umumnya dibuat dari baja. Meski dengan demikian besi cor memiliki koefisien gesek yang relatif tinggi dari pada baja. Untuk teromol rem yang dibuat dari besi cor dan baja, umumnya digunakan pada kendaraan berat karena daya tahannya lebih baik.
II.4. Bahan Benda Gesek
Dalam perencanaan rem, persyaratan utama yang harus dipenuhi adalah besarnya momen pengereman yang harus sesuai dengan yang diperlukan. Disamping itu besarnya energi yang dirubah menjadi panas harus diperhatikan, terutama hubungannya dengan bahan gesek yang dipakai. Pemanasan yang berlebihan bukan hanya merusak bahan lapisan rem, tetapi hal ini dapat juga menurunkan koefisien geseknya.
Bahan benda gesek/kampas rem dibuat dengan cara dicetak. Bahan benda gesek tersebut terdiri dari tiga bahan dasar, yaitu organik non asbes, logam dan semi metalik. Meskipun asbes murah dan mempunyai daya tahan yang baik, namun dalam pemakainnya menimbulkan efek negatif yang menyebabkan asbes membentuk debu.
Kampas organik biasanya terdiri dari campuran non asbes, filler dan resin yang tahan pada suhu tinggi. Semua bahan itu dicampur lalu dicetak lalu dipanaskan sampai mengeras. Setelah bahan kampas membentuk lalu dipantek/dikelimkan ke sepatu rem. Sedangkan kampas rem logam dibuat dari logam yang di sinter, campurannya terdiri dari serbuk besi atau tembaga, grafit dan sedikit ditambah filler organik. Setelah dicampur ditambah oli pelumas untuk mencegah agar tidak terjadi pemisahan.
Kemudian kampas rem dari bahan organik non asbes atau semi logam digunakan pada rem konvensional. Sedangkan yang dibuat dari logam umumnya diganakan pada kendaraan dengan pengewreman yang lebih berat misalnya pada mobil polisi atau balap. Dengan demikian maka bahan benda gesek untuk rem harus mempunyai perilaku berikut, sampai suatu tingkat yang tak tergantung pada berat pelayanannya :
Koefisien gesekan yang tinggi dan merata
Sifat bahan yang tidak dipengaruhi oleh lingkungan, kondisi, seperti kelembaban
Daya tahan terhadap suhu yang tinggi, bersama-sama dengan penghantaran (conductivity) panas yang baik
Kekenyalan (resiliency) yang baik dan
Ketahan yang tinggi terhadap keausan, goresan, penggumpalan.
II.5. Minyak Rem (Fluida)
Jenis minyak rem (fluida) yang digunakan saat ini pada umumnya adalah bahan sintetis yang tetap stabil atau tak mengalami perubahan Wujud pada temperatur tinggi. Minyak rem ini berfungsi sebagai penerus tekanan dari pedal rem ke sepatu rem. Agar minyak rem ini dapat berfungsi secara efektif, maka minyak rem ini harus mempunyai persyaratan utama yaitu :
tidak mudah menguap
mempunyai titik penguapan yang tinggi
mempunyai titik beku yang rendah
mempunyai derajat kekentalan yang tetap dan
tidak merusak komponen dari karet.
Minyak rem yang sudah lama berada pada silinder master atau salurannya, bisa jadi mengandung uap air. Hal ini disebabkan 2 3 % air yang dikandung oleh minyak rem dengan titik didih 200 220 o C. Maka dari itu bisa menyebabkan kerja pedal rem kurang baik, karena minyak rem bisa dikompres.
BAB III
RUMUS-RUMUS YANG DIGUNAKAN
III.1. RUMUS-RUMUS PERHITUNGAN DIMENSI TROMOL, TEKANAN DAN GAYA PENGEREMAN:
1. = Berat kosong + Berat orang + Berat barang
dimana: = berat yang menjadi dasar perancangan.
2.
dimana:
3.
dimana:
4.
dimana:
5.
dimana:
6.
dimana:
7. niemann, pers. 29/22, hal. 293
dimana:
@ diperoleh dari niemann,tabel 29/4,hal.303
8.
dimana:
9.
dimana:
@ untuk nilai dapat dilihat dari niemann,tabel 29/2,hal302
10.
dimana:
11. Tekanan bidang kontak daripermukaan sepatu (p)
dimana:
12.
dimana:
13.
dimana:
14. Ketinggian pedal saat pengereman:
14.a. ..niemann, tabel 29/1, hal. 301
dimana:
14.b. ..niemann, pers. 29/26, hal. 294
dimana:
14.c. niemann, pers. 29/25, hal. 294 dimana:
III.2. PERENCANAAN UMUR REM DAN TEMPERATUR:
1. ..niemann, pers. 29/5, hal. 289
dimana:
2. .niemann, pers. 29/10, hal. 290 dimana:
3. ..niemann, pers. 29/1, hal. 289
dimana:
4. niemann, pers. 29/31, hal. 295
dimana:
5.
dimana:
6.
dimana:
7.
dimana:
8.
dimana:
9. niemann, tabel 29/1, hal. 301
dimana:
10. niemann, pers. 29/28, hal 295
dimana:
11. ..niemann, pers. 29/27, hal. 295
dimana:
12. .niemann, pers. 29/30, hal.295
dimana:
BAB IV
PERHITUNGAN
IV.1. DATA-DATA PERENCANAAN:
Pada perencanaan ulang rem tromol(drum brake) toyota corolla 16V-1800cc. Data-data spesifikasi yang diperlukan untuk perencanaan tersebut yaitu sebagai berikut:
1. Berat kosong kendaraan : 1020kgf
2. Beban depan statik ( ) : 710,5 kgf
3. Beban belakang ( ) : 629,5 kgf
4. Jarak antar sumbu roda (L) : 2465 mm
5. Jarak sumbu roda depan ke titik berat ( ) : 1158 mm
6. Jarak sumbu roda belakang ke titik berat () : 1307 mm
7. Tinggi titik berat (h) : 950 mm
8. Tinggi total kendaraan (T) : 1385 mm
9. Torsi maksimum : 16 kg.m/4400 rpm
10. Daya maksimum : 120 ps/6000rpm
11. Ban : 175/65 HR-14
12. Rem depan : Rem cakram
13. Rem belakang : Rem tromol
IV.2. PERHITUNGAN DIMENSI TROMOL, TEKANAN DAN GAYA PENGEREMAN:
1. Beban yang menjadi dasar perancangan ():
= Berat kosong + Berat orang + Berat barang
= 1020 kgf + (6.70) kgf + 300 kgf
= 1740 kgf
2. Kecepatan kendaraan pada saat pengereman ():
= 27 km/jam = 10 m/s
3. Perlambatan/deselerasi (b.v):
4. Koefisien perlambatan (e):
5. Waktu pengereman ():
6. Jarak pengereman. ():
7. Beban dinamis roda belakang ():
8. Gaya perlambatan ():
9. torsi total akibat gesekan ():
10. Dimensi utama tromol:
Untuk kendaraan jenis passanger car dari tabel 29/4 diperoleh:
11. Lebar lapisan (b):
12. Rasio tegangan pengungkit ( C ) :
13. Tekanan gesek normal (P):
Bahan pelat gesek : asbestons fabric with plastic
Kondisi : kering
Koefisien gesek = = (0,3 - 0,5) = 0,3
Keausan spesifik = = (0,125 0,2) = 0,163
14. Total daerah lapisan (P):
Y= jumlah daerah lapisan
15. Tekanan bidang kontak dari permukaan sepatu ( dan ):
16. Total gaya operasi ():
17. Gaya per silinder :
18. Ketinggian pedal rem saat diinjak (h):
18.a. Pemindahan (S):
Celah udara = L = (0,02 0,2) = 0,11 cm
18.b. Rasio reduksi ( i ):
gaya reduksi = H = 40 kgf
efisiensi sambungan = = 0,9
18.c. Ketinggian pedal saat diinjak (h):
IV.3. PERENCANAAN UMUR REM DAN TEMPERATUR:
15. Energi kinetik rata-rata :
16. Daya gesek :
Z = banyaknya pengereman = 20
17. Volume keausan :
garis tebal pemakaian = 0,6 cm
18. Umur lapisan rem :
19. Tekanan utama :
20. Umur lapisan rem yang sebenarnya :
Kenyataannya sepatu yang dapat dipakai hanya
21. Luas bidang pendinginan :
Temperatur udara = 25C
Lebar drum = = 4 cm
Panjang sepatu = L = 0,807.d
22. Kecepatan sudut roda (n):
23. Kecepatan pendinginan permukaan :
24. Koefisien perpindahan panas :
25. Temperatur kerja saat pengereman:
C
26. Temperatur maksimum :
C
# Temperatur yang diijinkan adalah (200-300)C
BAB V
ANALISA
1. Dari hasil perhitungan temperatur maksimum pada saat pengereman masih didalam temperatur yang diijinkan.
2. Dalam kenyataan diameter rem tromol berbeda-beda hal ini dapat disebabkan pada aspek keamanan dan kenyamanan pada saat berkendaraan. 3. Supaya rem tromol lebih terjamin, maka dapat ditambahkan faktor keamanan didalam menentukan diameter tromol dan bahan rem tromol. 4. Untuuk merencanakan rem tromol hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut: jenis bahan rem tromol.
Koefisien keausan bahan rem tromol. Suhu kerja bahan rem tromol. BAB VIKESIMPULAN
Dari hasil perancangan ulang rem tromol TOYOTA COROLLA 16V-1800cc diperoleh data sebagai berikut:
diameter tromol : 20 cm
lebar tromol : 3 cm
umur rem tromol : 1403,943 jam
temperatur kerja pada saat pengereman : 225,18C
temperatur makksimum pada saat pengereman : 250,18C
temperatu ijin untuk bahan asbestos fabric with plastic : (200-300)C
DAFTAR PUSTAKA
Niemann,Gustav. DESIGN AND CALCULATION IN MECHANICAL ENGINEERING,Springer-Verlag, Berlin Heidelberg, New York,1964
Sularso,Ir. MSME. DASAR PERENCANAN DAN PEMILIHAN ELEMEN MESIN,Pt Pradnya paramita, Jakarta, 1994
Stolk, Jac,Ir. ELEMEN KONSTRUKSI BANGUNAN MESIN, Erlangga, jakarta, 1993.
LAMPIRAN
Tabel-tabel dari Niemann,Gustav. DESIGN AND CALCULATION IN MECHANICAL ENGINEERING,Springer-Verlag, Berlin Heidelberg, New York,1964
i
PAGE 31
_992315492.unknown
_992396700.unknown
_994389441.unknown
_994389473.unknown
_994389489.unknown
_994389500.unknown
_994524647.unknown
_994389483.unknown
_994389458.unknown
_994389469.unknown
_994389452.unknown
_994389408.unknown
_994389429.unknown
_994389434.unknown
_994389420.unknown
_994389300.unknown
_994389334.unknown
_994389349.unknown
_994389364.unknown
_994389393.unknown
_994389358.unknown
_994389345.unknown
_994389325.unknown
_994389269.unknown
_994389291.unknown
_992396807.unknown
_992318266.unknown
_992332749.unknown
_992333924.unknown
_992337985.unknown
_992338543.unknown
_992338642.unknown
_992338835.unknown
_992338195.unknown
_992338509.unknown
_992336952.unknown
_992333671.unknown
_992333765.unknown
_992333084.unknown
_992319085.unknown
_992332591.unknown
_992318425.unknown
_992316065.unknown
_992316766.unknown
_992317521.unknown
_992317831.unknown
_992317377.unknown
_992316652.unknown
_992315980.unknown
_992316003.unknown
_992315859.unknown
_960701995.unknown
_960704527.unknown
_992307646.unknown
_992308610.unknown
_992315287.unknown
_992315357.unknown
_992309672.unknown
_992308336.unknown
_992308487.unknown
_992308199.unknown
_992307987.unknown
_960706117.unknown
_992306895.unknown
_992307127.unknown
_992307285.unknown
_992306938.unknown
_960706631.unknown
_992305677.unknown
_992306559.unknown
_992306752.unknown
_992306019.unknown
_960706898.unknown
_992305513.unknown
_960706946.unknown
_960706694.unknown
_960706346.unknown
_960706387.unknown
_960706186.unknown
_960705075.unknown
_960705393.unknown
_960705987.unknown
_960705307.unknown
_960704813.unknown
_960704841.unknown
_960704740.unknown
_960703359.unknown
_960704200.unknown
_960704324.unknown
_960704499.unknown
_960704288.unknown
_960703674.unknown
_960703935.unknown
_960704053.unknown
_960703633.unknown
_960702776.unknown
_960703022.unknown
_960703289.unknown
_960702828.unknown
_960702264.unknown
_960702447.unknown
_960702197.unknown
_960697978.unknown
_960699845.unknown
_960701153.unknown
_960701255.unknown
_960701689.unknown
_960701218.unknown
_960700897.unknown
_960700956.unknown
_960699959.unknown
_960698384.unknown
_960699173.unknown
_960699608.unknown
_960698779.unknown
_960698216.unknown
_960698357.unknown
_960698172.unknown
_960696909.unknown
_960697632.unknown
_960697766.unknown
_960697944.unknown
_960697738.unknown
_960697142.unknown
_960697234.unknown
_960697011.unknown
_960695931.unknown
_960696604.unknown
_960696864.unknown
_960696562.unknown
_960695664.unknown
_960695868.unknown
_960695572.unknown