sistem rem tromol sepeda motor

22
sistem rem tromol sepeda motor POSTED BY HARRIE SAPUTRA ON 03.08 WITH NO COMMENTS SO FAR Sistem rem digunakan untuk memperlambat ataupun menghentikan sepeda motor. Selain itu sistem rem juga berfungsi sebagai alat pengaman dan menjamin pengendaraan yang aman. Prinsip rem adalah merubah energi gerak menjadi energi panas. Umumnya,rem bekerja disebabkan oleh adanya sistem gabungan penekanan melawan sistem gerak putar. Efek pengereman (braking effect) diperoleh dari adanya gesekan yang ditimbulkan antara dua objek / benda. Pada sepeda motor sistem rem yang digunakan adalah rem tromol atau rem cakram. Untuk pengoperasian rem tromol biasanya menggunakan cara pengoperasian mekanikal atu menggunakan tuas. Sedangkan rem cakram ada yang menggunakan mekanik dan ada yang menggunakan model hidrolis. - Rem tromol Rem tromol pada sepeda motor komponen utamanya adalah menggunakan tromol atau drum yang di tekan oleh kanvas.

Upload: rohmatsuryanto

Post on 29-Dec-2015

2.445 views

Category:

Documents


55 download

DESCRIPTION

Sistem Rem Tromol Sepeda Motor

TRANSCRIPT

sistem rem tromol sepeda motorPOSTED BY HARRIE SAPUTRA ON 03.08 WITH NO COMMENTS SO FAR

Sistem rem digunakan untuk memperlambat ataupun menghentikan sepeda motor. Selain itu

sistem rem juga berfungsi sebagai alat pengaman dan menjamin pengendaraan yang aman.

Prinsip rem adalah merubah energi gerak menjadi energi panas. Umumnya,rem bekerja

disebabkan oleh adanya sistem gabungan penekanan melawan sistem gerak putar. Efek

pengereman (braking effect) diperoleh dari adanya gesekan yang ditimbulkan antara dua objek /

benda.

Pada sepeda motor sistem rem yang digunakan adalah rem tromol atau rem cakram. Untuk

pengoperasian rem tromol biasanya menggunakan cara pengoperasian mekanikal atu

menggunakan tuas. Sedangkan rem cakram ada yang menggunakan mekanik dan ada yang

menggunakan model hidrolis.

- Rem tromol

Rem tromol pada sepeda motor komponen utamanya adalah menggunakan tromol atau drum yang

di tekan oleh kanvas.

                    

Komponen rem tromol

- kanvas rem                   -  anchor pen

- cam                              -  per pembalik

- tromol/  drum

komponen rem tromol depaan sepeda motor apabila di urutkan seperti gambar di bawah

cara kerja rem tromol pada sepeda motor

1. sebelum rem bekerja.

Pada saat tuas rem belum di tarik / di injak maka rem belum bekerja. Di antara tromol dan kanvas

rem masih ada celah dan tidak bersinggungan. Per pengembali kanvas masih belum meregang.

2. setengah pengereman

Apabila tuas rem ditarik setengah maka akan mulai terjadi pergerakan pada komponen rem. Cam

akn bergerak memutar dan kanvas akan bergerak keluar sehingga akan mulai bergesekan dengan

drum/ tromol.  Terjadilah gesekan kecil dan rem bekerja sedikit.

3. rem bekerja penuh

Pada saat rem tuas rem di tarik penuh maka akan terjadi gesekan yang kuat antara tromol dan

kanvas rem. Cam memutar maksimal dan penekanan pada kanvas rem dengan tromol kuat

sehingga dengan adanya gaya gesekan yang kuat akan mampu menghentikan putaran  tromol.

Per pengembali juga meregang maksimal.

4. Pelepasan rem

Saat pelepasan rem adalah dimana tuas dilepas dan kembali pada posisi semula. Per pengembali

kanvas bekerja untuk mengembalikan kedudukan kanvas seperti pada saat belum bekerja.

Gesekan antara kanvas dan tromol tidak ada.

sistem rem tromol sepeda motorPOSTED BY HARRIE SAPUTRA ON 03.08 WITH NO COMMENTS SO FAR

Sistem rem digunakan untuk memperlambat ataupun menghentikan sepeda motor. Selain itu

sistem rem juga berfungsi sebagai alat pengaman dan menjamin pengendaraan yang aman.

Prinsip rem adalah merubah energi gerak menjadi energi panas. Umumnya,rem bekerja

disebabkan oleh adanya sistem gabungan penekanan melawan sistem gerak putar. Efek

pengereman (braking effect) diperoleh dari adanya gesekan yang ditimbulkan antara dua objek /

benda.

Pada sepeda motor sistem rem yang digunakan adalah rem tromol atau rem cakram. Untuk

pengoperasian rem tromol biasanya menggunakan cara pengoperasian mekanikal atu

menggunakan tuas. Sedangkan rem cakram ada yang menggunakan mekanik dan ada yang

menggunakan model hidrolis.

- Rem tromol

Rem tromol pada sepeda motor komponen utamanya adalah menggunakan tromol atau drum yang

di tekan oleh kanvas.

                    

Komponen rem tromol

- kanvas rem                   -  anchor pen

- cam                              -  per pembalik

- tromol/  drum

komponen rem tromol depaan sepeda motor apabila di urutkan seperti gambar di bawah

cara kerja rem tromol pada sepeda motor

1. sebelum rem bekerja.

Pada saat tuas rem belum di tarik / di injak maka rem belum bekerja. Di antara tromol dan kanvas

rem masih ada celah dan tidak bersinggungan. Per pengembali kanvas masih belum meregang.

2. setengah pengereman

Apabila tuas rem ditarik setengah maka akan mulai terjadi pergerakan pada komponen rem. Cam

akn bergerak memutar dan kanvas akan bergerak keluar sehingga akan mulai bergesekan dengan

drum/ tromol.  Terjadilah gesekan kecil dan rem bekerja sedikit.

3. rem bekerja penuh

Pada saat rem tuas rem di tarik penuh maka akan terjadi gesekan yang kuat antara tromol dan

kanvas rem. Cam memutar maksimal dan penekanan pada kanvas rem dengan tromol kuat

sehingga dengan adanya gaya gesekan yang kuat akan mampu menghentikan putaran  tromol.

Per pengembali juga meregang maksimal.

4. Pelepasan rem

Saat pelepasan rem adalah dimana tuas dilepas dan kembali pada posisi semula. Per pengembali

kanvas bekerja untuk mengembalikan kedudukan kanvas seperti pada saat belum bekerja.

Gesekan antara kanvas dan tromol tidak ada.

sistem rem tromol sepeda motorPOSTED BY HARRIE SAPUTRA ON 03.08 WITH NO COMMENTS SO FAR

Sistem rem digunakan untuk memperlambat ataupun menghentikan sepeda motor. Selain itu

sistem rem juga berfungsi sebagai alat pengaman dan menjamin pengendaraan yang aman.

Prinsip rem adalah merubah energi gerak menjadi energi panas. Umumnya,rem bekerja

disebabkan oleh adanya sistem gabungan penekanan melawan sistem gerak putar. Efek

pengereman (braking effect) diperoleh dari adanya gesekan yang ditimbulkan antara dua objek /

benda.

Pada sepeda motor sistem rem yang digunakan adalah rem tromol atau rem cakram. Untuk

pengoperasian rem tromol biasanya menggunakan cara pengoperasian mekanikal atu

menggunakan tuas. Sedangkan rem cakram ada yang menggunakan mekanik dan ada yang

menggunakan model hidrolis.

- Rem tromol

                    

Komponen rem tromol

- kanvas rem                   -  anchor pen

- cam                              -  per pembalik

- tromol/  drum

komponen rem tromol depaan sepeda motor apabila di urutkan seperti gambar di bawah

cara kerja rem tromol pada sepeda motor

1. sebelum rem bekerja.

Pada saat tuas rem belum di tarik / di injak maka rem belum bekerja. Di antara tromol dan kanvas

rem masih ada celah dan tidak bersinggungan. Per pengembali kanvas masih belum meregang.

2. setengah pengereman

Apabila tuas rem ditarik setengah maka akan mulai terjadi pergerakan pada komponen rem. Cam

akn bergerak memutar dan kanvas akan bergerak keluar sehingga akan mulai bergesekan dengan

drum/ tromol.  Terjadilah gesekan kecil dan rem bekerja sedikit.

3. rem bekerja penuh

Pada saat rem tuas rem di tarik penuh maka akan terjadi gesekan yang kuat antara tromol dan

kanvas rem. Cam memutar maksimal dan penekanan pada kanvas rem dengan tromol kuat

sehingga dengan adanya gaya gesekan yang kuat akan mampu menghentikan putaran  tromol.

Per pengembali juga meregang maksimal.

4. Pelepasan rem

Saat pelepasan rem adalah dimana tuas dilepas dan kembali pada posisi semula. Per pengembali

kanvas bekerja untuk mengembalikan kedudukan kanvas seperti pada saat belum bekerja.

Gesekan antara kanvas dan tromol tidak ada.

1. SISTEM PENGEREMAN

Prinsip sistim pengereman adalah perubahan energi kinetik menjadi energi panas dalam bentuk gesekan panas.

Ada dua tipe sistim pengereman pada sepeda motor,yaitu:

1. Tipe drum (tromol).2. Tipe disk (cakram).

Kedua-duanya berputar bersama-sama roda, masing-masing dilambatkan oleh gesekan rem atau pad yang menekannya.

Gambar 1 Tipe pengereman pada sepeda motor

1.2. REM TROMOL

Rem tromol terbagi menjadi dua jenis berdasarkan sepatu remnya yaitu Single ataupun dual leading Shoe .

1.Single Leading Shoe Type ( Leading-Trailing Shoe Type )

Tenaga pengereman dan pedal atau handle rem dialirkan ke bubungan rem melalui kabel atau batang rem.Bubungan seperti pada gambar 4.2 (a) akan menggerakan sepatu (shoe) rem, yang selanjutnya bergesekan dengan drum untuk memperlambat putaran drum yang berhubungan dengan roda. Sehingga putaran roda akan diperlam bat.

                                    (a)                                                                    (b)

Gambar 2. Tipe-tipe pada rem tromol

Dengan Konstruksi/posisi shoe (sepatu) yang demikian, maka leading shoe menghasilkan gaya yang lebih besar daripada trailing shoe. Kenaikan gaya pada leading shoe ini yang disebut “SELF ENERGIZING”.

2. Dual Leading Shoe Type

Perbedaan dengan “Single Leading Shoe” adalah pada tipe ini memakal dua buah “Bubungan rem” (lihat Gambar 4.2 b). Dengan gaya yang sama dari pedal atau handel rem, tipe ini akan memberikan gaya pengereman yang lebih besar. Karena sistim ini menghasilkan gesekan yang paling penting pada komponen komponen rem maka diperlukan meterial yang dapat menyalurkan panas dengan cepat. Aluminium alloy adalah material yang mempunyai konduktivitas panas yang tinggi. Dan juga sirip-sirip pendinginan (Cooling fins) pada hub dipergunakan untuk mempercepat proses pendinginan.

em Sepeda MotorSistem rem dalam suatu kendaraan sepeda motor termasuk sistem yang sangat penting karena berkaitan dengan faktor keselamatan berkendara. Sistem rem berfungsi untuk memperlambat dan atau menghentikan sepeda motor dengan cara mengubah tenaga kinetik/gerak dari kendaraan tersebut menjadi tenaga panas. Perubahan tenaga tersebut diperoleh dari gesekan antara komponen bergerak yang dipasangkan pada roda sepeda motor dengan suatu bahan yang dirancang khusus tahan terhadap gesekan.

Gesekan (friction) merupakan faktor utama dalam pengereman. Oleh karena itu komponen yang dibuat untuk sistem rem harus mempunyai sifat bahan yang tidak hanya menghasilkan jumlah gesekan yang besar, tetapi juga harus tahan terhadap gesekan dan tidak menghasilkan panas yang dapat menyebabkan bahan tersebut meleleh atau berubah bentuk. Bahan-bahan yang tahan terhadap gesekan tersebut biasanya merupakan gabungan dari beberapa bahan yang disatukan dengan melakukan perlakuan tertentu. Sejumlah bahan tersebut antara lain; tembaga, kuningan, timah, grafit, karbon, kevlar, resin/damar, fiber dan bahan-bahan aditif/tambahan lainnya.

Terdapat dua tipe sistem rem yang digunakan pada sepeda motor, yaitu: 1) Rem tromol (drum brake) dan 2) rem cakram/piringan (disc brake). Cara pengoperasian sistem rem-nya juga terbagi dua, yaitu; 1) secara mekanik dengan memakai kabel baja, dan 2)

secara hidrolik dengan menggunakan fluida/cairan. Cara pengoperasian sistem rem tipe tromol umumnya secara mekanik, sedangkan tipe cakram secara hidrolik.

REM TROMOL (DRUM BRAKE) 

Rem tromol merupakan sistem rem yang telah menjadi metode pengereman standar yang digunakan sepeda motor kapasitas kecil pada beberapa tahun belakangan ini. Alasannya adalah karena rem tromol sederhana dan murah. Konstruksi rem tromol umumnya terdiri dari komponen-komponen seperti: sepatu rem (brake shoe), tromol (drum), pegas pengembali (return springs), tuas penggerak (lever), dudukan rem tromol (backplate), dan cam/nok penggerak. Cara pengoperasian rem tromol pada umumnya secara mekanik yang terdiri dari; pedal rem (brake pedal) dan batang (rod) penggerak.

Konstruksi dan cara kerja rem tromol seperti terlihat pada gambar di bawah ini:

Pada saat kabel atau batang penghubung (tidak ditarik), sepatu rem dan tromol tidak saling kontak. Tromol rem berputar bebas mengikuti putaran roda.Tetapi saat kabel rem atau batang penghubung ditarik, lengan rem atau tuas rem memutar cam/nok pada sepatu rem sehingga sepatu rem menjadi mengembang dan kanvas rem (pirodo)nya bergesekan dengan tromol. Akibatnya putaran tromol dapat ditahan atau dihentikan, dan ini juga berarti menahan atau menghentikan putaran roda. 

Rem tromol dan kelengkapannya(1) Brake pedal (pedal rem),(2) Operating rod (batang penghubung),(3) Brake lever (tuas rem),(4) Brake shoe (sepatu rem), dan

(5) Drum (tromol)

Rem tromol terbuat dari besi tuang dan digabung dengan hub saat rem digunakan sehingga panas gesekan akan timbul dan gaya gesek dari brake lining dikurangi. Drum brake mempunyai sepatu rem (dengan lining) yang berputar berlawanan dengan putaran drum (wheel hub) untuk mengerem roda dengan gesekan. Pada sistem ini terjadi gesekan gesekan sepatu rem dengan tromol yang akan memberikan hasil energi panas sehingga bisa menghentikan putaran tromol tersebut. Rem jenis tromol disebut “internal expansion lining brake”. Permukaan luar dari hub tersedia dengan sirip-sirip pendingin yang terbuat dari aluminium–alloy(paduan aluminium) yang mempunyai daya penyalur panas yang sangat baik. Bagian dalam tromol akan tetap terjaga bebas dari air dan debu kerena tromol mempunyai alur untuk menahan air dan debu yang masuk dengan cara mengalirkannya lewat alur dan keluar dari lubang aliran.

Berdasarkan cara pengoperasian sepatu rem, sistem rem tipe tromol pada sepeda motor diklasifikaskan menjadi dua, yaitu:

1. Tipe Single Leading ShoeRem tromol tipe single leading shoe merupakan rem paling sederhana yang hanya mempunyai sebuah cam/nok penggerak untuk menggerakkan dua buah sepatu rem. Pada ujung sepatu rem lainnya dipasang pivot pin (pasak) sebagai titik tumpuan sepatu rem.

2. Tipe Two Leading ShoeRem tromol tipe two leading shoe dapat menghasilkan gaya pengereman kira-kira satu setengah kali single leading shoe. Terutama digunakan sebagai rem depan, tetapi baru-baru ini digantikan oleh disk brake (rem cakram). Rem tipe ini mempunyai dua cam/nok dan ditempatkan di masing-masing ujung dari leading shoe dan trailing shoe.Cam tersebut bergerak secara bersamaan ketika rem digunakan melalui batang penghubung yang bisa distel. Setiap sepatu rem mempunyai titik tumpuan tersendiri pivot) untuk menggerakkan cam.

C. REM CAKRAM (DISC BRAKE)Rem cakram dioperasikan secara mekanis dengan memakai kabel baja dan batang/tangkai secara hidrolist dengan memakai tekanan cairan. Pada rem cakram, putaran roda dikurangi atau dihentikan dengan cara penjepitan cakram (disc) oleh dua bilah sepatu rem (brake pads). Rem cakram mempunyai sebuah plat disc (plat piringan) yang terbuat dari stainless steel (baja) yang akan berputar bersamaan dengan roda. Pada saat rem digunakan plat disc tercekam dengan gaya bantalan piston yang bekerja sacara hidrolik.

Menurut mekanisme penggerakannya, rem cakram dibedakan menjadi dua tipe, yaitu rem cakram mekanis dan rem cakram hidrolis. Pada umumnya yang digunakan adalah rem cakram hidrolis.

Adapun keuntungan dari menggunakan rem cakram (Disk Brake) adalah sebagai berikut:1. Panas akan hilang dengan cepat dan memiliki sedikit kecendrungan menghilang pada saat disk dibuka. Sehingga pengaruh rem yang stabil dapat terjamin.2. Tidak akan ada kekuatan tersendiri seperti rem sepatu yang utama pada saat dua buah rem cakram digunakan, tidak akan ada perbedaan tenaga pengereman pada kedua sisi kanan dan kiri dari rem. Sehingga sepeda motor tidak mengalami kesulitan untuk tertarik kesatu sisi.

3. Sama jika rem harus memindahkan panas, Clearence antara rem dan bantalan akan sedikit berubah. Kerena itu tangkai rem dan pedal dapat beroperasi dengan normal.4. Jika rem basah, maka air tersebut akan akan dipercikkan keluar dengan gaya Sentrifugal.

eori

1. Pengertian Rem

Rem berfungsi untuk mengurangi kecepatan dan menghentikan kendaraan.

Peralatan ini sangat penting, karena memiliki fungsi sebagai alat keselamatan

dan menjamin keamanan bagi pengendara. Syarat rem yang baik adalah :

a) Dapat bekerja dengan baik dan cepat

b) Apabila beban pada semua roda sama, maka daya pengereman harus sama

atau gaya pengereman harus sebanding dengan beban yang diterima oleh

masing-masing roda.

c) Mempunyai daya tahan yang cukup.

d) Mudah disetel dan diperbaiki.

Kendaraan tidak dapat berhenti apabila pengereman hanya dilakukan dengan

pengereman mesin, kendaraan cenderung bergerak sehingga kendaraan sulit

untuk dihentikan, untuk kendaraan dapat berhenti di butuhkan rem. Rem bekerja

disebabkan oleh adanya gaya gesek pad rem melawan sistem gerak putar

piringan (disc).

2. Mekanisme Penggerak Hidrolik

Prinsip kerja rem hidrolik adalah menggunakan hukum pascal yaitu gaya

penampang dari fluida akan menghasilkan tekanan yang akan diteruskan ke

segala arah dengan sama besar. Untuk melipat gandakan daya penekanan pedal

digunakan boster rem sehingga daya pengereman yang dihasilkan lebih besar.

Boster rem mempunyai membran yang kerjanya disebabkan karena adanya

perbedaan antara tekanan dan kevakuman yang dihasilkan dari

dalam intake manifold mesin. Prinsip kerja boster rem menggunakan hukum

bernoulli yaitu fluida dalam keadaan mengalir kontinu mempunyai energi

tekanan, energi kinetic (kecepatan), dan energi potensial (kecepatan awal).

Master silinder dihubungkan dengan pedal rem dan membran untuk memperoleh

daya pengereman yang besar dari langkah pedal minimum. Gaya penekan pedal

rem akan dibuat menjadi tekanan fluida oleh piston dari master silinder. Cara

kerja master silinder adalah apabila pedal ditekan , maka piston akan bergerak

maju, akibatnya minyak rem akan mengalir ke tangki melalui saluran di depan

master silinder. Dorongan piston akan menyebabkan tekanan minyak naik,

sehingga mendorong katub inlet sampai menutup saluran ke tangki. Tekanan

minyak rem yang ada dalam master silinder akan semakin besar dan akhirnya

minyak menuju ke silinder roda melewati katup pengecek. Piston akan kembali

ke posisi semula apabila pedal rem dibebaskan dengan bantuan pegas

pengembali.

Tekanan ini dipindahkan melalui pipa rem dan bekerja pada sepatu atau pad

rem untuk menghasilkan pengereman. Untuk memperbesar suatu gaya

pengereman, maka diperlukan diameter silinder yang besar. Pada umumnya

kendaraan menggunakan rem yang mempunyai daya pengereman yang berbeda

antara rem belakang dan rem depan, dengan daya pengereman untuk roda

depan harus lebih besar dari gaya pengereman roda belakang, maka untuk

memperkuat daya pengereman roda depan silinder roda dibuat lebih besar.

Besarnya gaya pengereman dapat diatur sesuai dengan perbandingan antara

diameter master silinder dan silinder roda. Rem hidrolik lebih terespon lebih

cepat dibanding tipe lainnya, dan konstruksinya lebih sederhana. Dengan

kelebihan tersebut rem hidrolik lebih banyakdigunakan pada kendaraan

penumpang dan truck ringan.

B. Disc Brake

Disc brake digunakan sebagai pengganti rem tromol, dimana pada dasarnya

piringan cakram, terdiri dari cakram yang berputar dengan rotor dan bahan

gesek yang mendorong dan menjepit cakram. Daya pengereman dihasilkan oleh

adanya gesekan antara pad dan cakram.

Keuntungan Disc Brake

1. Tidak terdapat self energizing effect dan akibatnya tidak diperlukan

penambahan tenaga rem. Oleh karena itu perbedaan efek pengereman

antara roda kiri dan kanan dapat dieliminir dan kemungkinan kecil terjadi

roda menarik ke kiri atau ke kanan pada saat dilakukan pengereman.

2. Karena konstruksi yang sederhana maka pada kanvas rem (brake pad)

mudah diganti.

3.  Bila piringan terkena air, maka efek pengereman akan konstan karena air

yang menempel pada piringan akan terlempar keluar akibat gaya

sentrifugal.

4. Tidak menimbulkan bunyi karena piringannya terbuka atau

hamper seluruhnya berhubungan dengan udara maka piringan dapat

mentransfer panas dengan baik dan juga jarang terjadi gejalafiding,

karena itu efek pengereman yang dihasilkan stabil walaupun melakukan

pengereman secara berulang-ulang pada kecepatan tinggi.

5. Berbeda dengan rem tromol maka ekspansi panas tidak dapat

menyebabkan adanya perubahan dalam renggangnya seperti terdapat

pada rem tromol, dimana kecenderungan kerenggangan akan bertambah.

C. Komponen Disc BrakePada umumnya komponen-komponen disc brake adalah sebagai berikut:

a. Pad RemPad tersebut dari campuran metalic fiber dan sedikit serbuk besi.

Pada pad diberi garis celah untuk menunjukkan tebal pad. Dengan demikian

dapat mempermudah dalam pengecekan keausan pad. Pada beberapa pad,

penggunaan metalic plate dipasangkan pada sisi piston dari pad yang fungsinya

untuk mencegah bunyi saat pengereman.

b. Disc (Piringan)

Pada umumnya cakram atau piringan terbuat dari besi tuang dan beri lubang

lubang yang fungsinya untuk ventilasi serta pendingin, dengan adanya ventilasi

umur pad lebih panjang dan tahan lama.

c. Kaliper

Kaliper juga disebut dengan cylinder body, memegang piston-piston dan

dilengkapi saluran saat minyak rem yang disalurkan ke silinder. Pada disc

brake terdapat beberapa jenis kaliper yang diantaranya adalah :

1. Tipe Fixed Caliper (Duoble Piston), pada tipe ini piston ditempatkan pada

dua sisi kaliper. Radiasi panas Fixed Caliper terbatas karena silinder rem

berada pada cakram dan velg, menyebabkan sulit tercapainya

pendinginan. Untuk itu membutuhkan penambahan komponen yang

banyakguna mengatasi hal tersebut. Jenis Fixed Caliper ini sudah jarang

digunakan.

2. Floating Caliper (Single Piston) pada tipe ini piston ditempatkan pada

satu sisi kaliper, sistem kerjanya adalah tekanan hidrolis dari master

silinder, kemudian mendorong piston dan selanjutnya menekan pada

rotor disc (cakram). Pada saat yang sama tekanan hidrolis menekan

sisi pad sehingga menjepit cakram dan terjadilah usaha tenaga

pengereman. Dalam tipe inikemampuan pengeremannya dibangkitkan

oleh kedua pad sehingga daya pengereman lebih baik. Tipe ini sering

digunakan pada kendaraan penumpang saat ini.

Komponen-komponen yang terdapat pada rangkaian kaliper sebagai berikut :

a. Piston

b. Ring piston

c. Karet pelindung

d. Torque plate

D. Prinsip Kerja Disc BrakeSistem rem piringan bekerja dengan adanya suatu gerak gaya gesek

antara pad rem yang diam dengan piringan yang berputar. Pada kendaraan

berjalan mesin berfungsi mengubah energi panas menjadi energi kinetik maka

sebaliknya dari prinsip kerja rem yaitu mengubah energi kinetik menjadi energi

panas dimana pada saat pengereman akan terjadi gesekan antar pad rem

dengan piringan yang akan menghasilkan panas yang selanjutnya panas dilepas

ke udara bebas. Penggunaan rem selanjutnya berulang-ulang sesuai dengan

kebutuhan, maka akan timbul panas karena adanya gesekan antara pad rem

dan cakram. Selama proses pengereman berlangsung, temperatur pad dan

cakram akan naik sehingga akan menyebabkan cakram memuai. Cakram yang

panas akan mengurangi daya pengereman.

Rem cakram mempunyai batas pembuatan pada bentuk dan ukurannya. Karena

berkaitan dengan aksiself enegizing limited. Sehingga perlu tambahan tekanan

hidrolik yang lebih besar untuk mendapatkan daya pengereman yang efesien.

Komponen tersebut dinamakan boster rem. Boster rem mampu melipat

gandakan daya penekanan pedal, waktu penekanan pedal lemah mampu

diteruskan menjadi daya pengereman yang besar.