proposal seminar ronal joses 121.10.1018

32
STUDI IDENTIFIKASI PALEOVULKANISME BERDASARKAN PENDEKATAN STRATIGRAFI DAN GEOMORFOLOGI DAERAH TERBAH DAN SEKITARNYA KECAMATAN GEDANGSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PROPOSAL SEMINAR Diajukan untuk memenuhi persyaratan akademik tingkat sarjana pada Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Mineral Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta Diusulkan Oleh: RONAL JOSES 121.10.1018

Upload: rizal-pratama

Post on 15-Apr-2016

46 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

prop

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal Seminar Ronal Joses 121.10.1018

STUDI IDENTIFIKASI PALEOVULKANISMEBERDASARKAN PENDEKATAN STRATIGRAFI DAN

GEOMORFOLOGI DAERAH TERBAH DAN SEKITARNYAKECAMATAN GEDANGSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PROPOSAL SEMINAR

Diajukan untuk memenuhi persyaratan akademik tingkat sarjana padaJurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Mineral

Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Diusulkan Oleh:

RONAL JOSES 121.10.1018

JURUSAN TEKNIK GEOLOGIFAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL

INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA2015

Page 2: Proposal Seminar Ronal Joses 121.10.1018

i

Page 3: Proposal Seminar Ronal Joses 121.10.1018

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya :

Nama : RONAL JOSES

NIM : 121.10.1018

Tempat,

Tanggal Lahir : Yogyakarta, 2 Agustus 1993

Jurusan : Teknik Geologi

Fakultas : Teknologi Mineral

Dengan ini menyatakan bahwa proposal yang saya susun dengan judul :

“STUDI IDENTIFIKASI PALEOVULKANISME BERDASARKAN

PENDEKATAN STRATIGRAFI DAN GEOMORFOLOGI DAERAH TERBAH

DAN SEKITARNYA KECAMATAN GEDANGSARI KABUPATEN

GUNUNGKIDUL PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA”

merupakan karya asli saya sendiri.

Apabila di kemudian hari ditemukan karya orang lain yang ternyata lebih

dulu masa pengerjaannya dan memiliki kesamaan yang sangat identik dengan

karya saya, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku.

Demikian surat ini saya buat dengan penuh kesdaran dan tanggung jawab.

Yogyakarta, 21 Oktober 2015Yang Membuat Pernyataan

RONAL JOSES

ii

Page 4: Proposal Seminar Ronal Joses 121.10.1018

PRAKATA

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

yang telah memberikan kekuatan dan kesehatan, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan proposal ini dengan baik dan lancar, yang berjudul

“STUDI IDENTIFIKASI PALEOVULKANISME BERDASARKAN PENDEKATAN

STRATIGRAFI DAN GEOMORFOLOGI DAERAH TERBAH DAN SEKITARNYA

KECAMATAN GEDANGSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL PROVINSI

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA”.

Adapun metode penulisan proposal seminar ini didasarkan atas kajian

pustaka dan studi lapangan yang nantinya diharapkan dapat dilanjutkan dengan

kegiatan pengambilan data lapangan dan pembuatan makalah seminar. Isi dari

proposal seminar ini adalah gambaran perencanaan dan tahapan tahapan kerja

dalam pembuatan makalah seminar nantinya.

Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan kepada pihak-

pihak yang telah membantu terlaksananya penulisan proposal seminar ini,

terutama kepada rekan-rekan seperjuangan beserta Ibu Dr. Sri

Mulyaningsih, ST., M.T, selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan banyak masukan dan saran selama penulisan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih jauh dari

sempurna, maka dengan segala kekurangan yang ada, penulis sangat

mengharapkan kritik dan saran yang positif, terutama dari dosen pembimbing

agar dapat digunakan sebagai pengalaman berharga di masa yang akan datang

guna perbaikan dalam penyusunan proposal ini dan penyusunan makalah seminar

nantinya.

Semoga proposal ini dapat diterima dan bermanfaat untuk memberikan

kontribusi kepada mahasiswa Jurusan Teknik Geologi ,Fakultas Teknologi

Mineral, Institut Sains dan Teknologi AKPRIND Yogyakarta. Akhir kata penulis

mengucapkan terima kasih.

Yogyakarta,21 Oktober 2015

iii

PENULIS

Page 5: Proposal Seminar Ronal Joses 121.10.1018

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ i

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN........................................................ ii

PRAKATA .........................................................................................................iii

DAFTAR ISI .......................................................................................................iv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................v

BAB. I PENDAHULUAN...........................................................................1

I.1 Latar Belakang................................................................................ 1

I.2 Maksud dan Tujuan......................................................................... 2

I.3 Manfaat Seminar............................................................................. 3

1.3 Batasan Masalah.............................................................................. 3

BAB. II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................4

II.1 Dasar Teori...................................................................................... 4

II.2 Peneliti Terdahulu........................................................................... 8

II.3 Sumber Pustaka............................................................................. 10

BAB. III METODE PENELITIAN............................................................11

BAB. IV RENCANA PUSTAKA TERPAKAI..........................................13

LAMPIRAN

iv

Page 6: Proposal Seminar Ronal Joses 121.10.1018

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Lingkup pembelajaran ilmu gunung api dan ilmu-ilmu turunannya yang lain (Bronto,2006)..............................................7

Gambar 2 Pembagian fasies gunung api menurut Bogie dan Mackenzie, 1998............................................................................7

Gambar 3 Rekonstruksi gunung api dari geomorfologi dan batuan penyusunnya (Mulyaningsih,2013)...............................................8

v

Page 7: Proposal Seminar Ronal Joses 121.10.1018

BAB IPENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Gunung api diketahui dengan baik dan tersebar sangat luas di hampir 30%

permukaan bumi, yaitu pada lingkungan cincin api (ring of fire). Daerah

pengunungan selatan sendiri merupakan daerah yang begitu erat kaitannya dengan

aktivitas gunung api, khususnya gunung api purba. Hal ini dapat terlihat dari

batuan-batuan gunung api berumur Tersier yang tersebar cukup luas didaerah

pegunungan selatan. Sesuai dengan konsep geologi yang mengatakan bahwa “The

Present is the key to the past” yakni yang berarti kejadian dimasa sekarang adalah

kunci untuk membuka tabir dimasa lalu. Konsep itulah yang melatarbelakangi

penulis mengambil judul seminar tersebut.

Berdasarkan konsep di atas maka penulis memilih untuk membahas

mengenai identifikasi paleovulkanisme di salah satu daerah di pegunungan selatan

provinsi DI. Yogyakarta, yang lebih ditekankan pada pembuktian bahwa dahulu

adanya aktivitas gunung api purba di daerah tersebut. Hal tersebut dilakukan

melalui pendekatan stratigrafi dan geomorfologinya.

Sisa-sisa aktivitas atau manifestasi hasil aktivitas gunung api purba yang

ada menambah rasa ingin tahu penulis untuk mendalami pembelajaran gunung

api. Persebaran batuan gunung api yang cukup luas dan geomorfologi yang unik

pada daerah tersebut juga merupakan salah satu bukti yang kuat bahwa dahulu ada

aktivitas vulkanisme purba di daerah tersebut. Dengan pendekatan stratigrafi dan

geomorfologi yang dilakukan , penulis berharap dapat memahami tentang konsep-

konsep pembentukan gunung api purba.

1

Page 8: Proposal Seminar Ronal Joses 121.10.1018

2

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan, harapan penulis

nantinya yaitu dapat membagikan sedikit tentang gambaran mengenai geologi

gunung api purba khususnya didaerah pegunungan selatan Yogyakarta, terutama

di daerah penelitian, sehingga para rekan-rekan mahasiswa teknik geologi

nantinya dapat memilki tambahan ilmu dan konsep mengenai ilmu gunung api.

Sehingga aplikasi dari studi ini nantinya dapat diterapkan lebih lanjut dalam usaha

dan kegiatan eksplorasi yang ada didunia kerja nantinya. Dan hal yang paling

penting adalah sayang rasanya jika seorang mahasiswa geologi tidak mengenal

tentang gunung api ,apalagi di daerah sekitarnya banyak sarana untuk

mempelajarinya.

I.2. Maksud dan Tujuan

Maksud dari penulisan seminar ini adalah untuk memenuhi persyaratan

akademik tingkat Sarjana pada Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknologi

Mineral, Institus Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta.

Tujuan dari penulisan seminar ini adalah untuk mengetahui kondisi

geologi di daerah penelitian dan di samping itu juga untuk mengetahui dan

mengidentifikasi aktivitas paleovulkanisme yang pernah ada pada daerah

penelitian dengan melakukan pendekatan pada aspek geomorfologi dan stratigrafi.

Selain itu penulisan seminar ini juga bertujuan untuk mengaplikasikan ilmu

geologi yang didapatkan dibangku kuliah serta dapat melatih mahasiswa untuk

berfikir ilmiah serta mengembangkan kemampuan mengeluarkan gagasan ilmiah.

Dengan demikian mahasiswa dapat mengembangkan kemampuannya.

Page 9: Proposal Seminar Ronal Joses 121.10.1018

3

I.3. Manfaat Seminar

Adapun manfaat dari penulisan seminar ini yakni seperti yang sudah

disebutkan pada poin tujuan seminar adalah untuk melatih mahasiswa untuk

berfikir ilmiah serta dapat mengembangkan potensi dan kemampuan mahasiswa

dalam hal akademik. Selain itu juga dengan adanya seminar ini mahasiswa dapat

memiliki gambaran untuk meneruskan lebih lanjut pada tahap skripsi, sehingga

diharapkan nantinya mahasiswa yang sudah menempuh skripsi sudah dibekali

dengan materi dan konsep-konsep ilmiah yang cukup. Dan yang paling penting

adalah melatih mahasiswa berbicara di depan umum.

I.4. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penulisan seminar ini adalah penulis hanya

membatasi pembahasan hanya pada kajian geomorfologi dan stratigrafi yang

dilakukan melalui pengamatan dilapangan dan menginterpretasikan apakah daerah

penelitian dahulunya ada gunung api atau tidak yang nantinya dapat dipakai untuk

identifikasi paleovulkanisme pada daerah penelitian.

Page 10: Proposal Seminar Ronal Joses 121.10.1018

4

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

II.1. Dasar Teori

Berasal dari bahasa Italia yaitu kata “vulcano” yang berarti Dewa Api

(penjaga pada tubuh gunung api). Dalam bahasa Belanda “vulkaan” yang berarti

gunung api. Dalam bahasa Inggris: volkanologi berasal dari kata “volcanology”,

yaitu volcano (= gunung api) dan logos (ilmu). Jadi, di Indonesia dapat

menyebutnya ilmu gunung api, vulkanologi atau volkanologi, namun

penyebutan harus secara konsisten.

Kata Volcano (gunung api) pertama kali berasal dari pulau kecil yang

bernama Volcano, terletak di Laut Mediterania, Sicily. Berabad-abad tahun yang

lalu, masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut mempercayai bahwa di atas

puncak Gunung Volcano tinggal seorang dewa yang bernama Volcan. Mereka

berpikir bahwa fragmen-fragmen lava panas dan awan abu letusan yang

dierupsikan Volcano adalah hasil / bagian dari tempaan besi Dewa Volcan hingga

menimbulkan petir, saat sang dewa menempa /memukul besi baja untuk diolah

menjadi senjata. Senjata tersebut diperuntukkan bagi Jupiter (raja dewa) dan Mars

(dewa perang). Di Polinesia, masyarakat percaya bahwa material yang dierupsikan

dari Gunung Pele adalah luapan kemarahan Pele (sebutan untuk Dewi Gunung

api), saat dia marah atau kecewa. Kini, kita telah memahami bahwa erupsi gunung

api adalah sesuatu proses alamiah yang dapat kita pelajari, diinterpretasi dan

diprediksi kapan kejadiannya.

4

Page 11: Proposal Seminar Ronal Joses 121.10.1018

5

Kata gunung api (volcano) juga mengacu pada bukaan atau kaldera,

tempat magma dan gas muncul ke permukaan. Magma adalah batuan lelehan yang

terletak di bawah permukaan bumi, muncul ke permukaan melalui pipa kepundan,

jika telah dierupsikan ke permukaan disebut lava. Saat magma naik ke permukaan,

biasanya mengandung kristal, fragmen dari batuan dinding (tak-terlelehkan) dan

gas terlarut. Namun, pada dasarnya komposisi magma terdiri dari oksigen, silikon,

aluminium, besi, magnesium, kalsium, kalium, natrium, titanium dan mangan,

yang disebut sebagai “common elements” atau unsur-unsur umum. Di samping

unsur-unsur yang umum dijumpai, dalam magma juga terdapat unsur-unsur jarang

atau “rare elements”. Saat mengalami pendinginan, cairan magma mengalami

pengendapan kristal dari berbagai jenis mineral hingga pembatuan berlangsung

sempurna, membentuk batuan beku atau batuan magmatik.

Menurut Tilling (1999), gunung api merupakan pegunungan, namun

sangat berbeda dengan jenis pegunungan yang lain. Gunung api tidak terbentuk

dari proses lipatan dan penghancuran, tapi oleh pengangkatan dan erosi. Tubuh

gunung api terbentuk dari akumulasi material hasil aktivitasnya, yaitu lava, bom

(aliran abu terkerakkan) dan tefra (abu jatuhan dan debu). Suatu gunung api

umumnya berbentuk bukit atau gunung kerucut yang dibangun di seputar kaldera

yang berhubungan dengan reservoir batuan cair. Reservoir tersebut terletak di

bawah permukaan bumi pada kedalaman 1,5-10 km. Jadi, menurutnya lingkup

pembelajaran vulkanologi berawal dari sumber (reservoir), tempat magma

pembentuk gunung api berasal, hingga geomorfologi dan material yang

menyusunnya.

Page 12: Proposal Seminar Ronal Joses 121.10.1018

6

Menurut Alzwar dkk (1988), gunung api adalah suatu timbulan di

permukaan bumi, yang tersusun atas timbunan rempah gunung api, tempat dengan

jenis dan kegiatan magma yang sedang berlangsung, dan tempat keluarnya batuan

leleran dan rempah lepas gunung api dari dalam bumi. Jika gunung api harus

berbentuk timbulan, maka tipe gunung api perisai tidak termasuk di dalamnya.

Jika gunung api tersebut adalah aktivitas magma yang sedang berlangsung, maka

gunung api yang telah mati (tidak aktif) tidak termasuk di dalamnya. Hal itu

menimbulkan suatu kontroversi mengenai morfologi kerucut gunung api seperti

Gunung Ungaran, Merbabu, Muria, Lawu dan lain-lain, yang tidak dapat

dimasukkan sebagai gunung api. Apalagi gunung api-gunung api purba yang kini

hanya menyisakan batuan-batuan gunung api saja, seperti Pegunungan Kulon

Progo, Pegunungan Menoreh, Gunung Lasem dan Gunung Gajah Mungkur di

Wonogiri. Maka, bagian-bagian tersebut tidak termasuk pula sebagai gunung api.

Menurut MacDonald (1972), gunung api adalah tempat / bukaan

berasalnya atau keluarnya batuan pijar atau gas dan / umumnya keduanya ke

permukaan bumi, hingga lama-kelamaan terakumulasi dan membentuk bukit atau

gunung. Menurut Bronto (2006), gunung api merupakan tiap-tiap proses alam

yang berhubungan dengan kegiatan kemunculan magma ke permukaan bumi,

meliputi asal-usul pembentukan magma di dalam bumi hingga kemunculannya di

permukaan bumi dalam berbagai bentuk dan kegiatannya (Gambar 1). Jadi setiap

magma yang muncul ke permukaan bumi adalah gunung api.

Page 13: Proposal Seminar Ronal Joses 121.10.1018

7

Gambar 1. Lingkup pembelajaran vulkanologi dan ilmu-ilmu turunannya yang lain (Bronto, 2006).

Pada kondisi yang masih utuh: geomorfologi gunungapi dapat dibagi

menjadi 3 fasies, yaitu Fasies Sentral, Fasies Proximal, Fasies Medial dan Fasies

Distal, didasarkan pada komposisi batuan penyusunnya (Bogie & Mackenzie,

1998).

Gambar 2. Pembagian fasies gunung api menurut Bogie & Mackenzie, 1998.

Page 14: Proposal Seminar Ronal Joses 121.10.1018

8

Secara geomorfologi gunung api purba memang sudah tidak menunjukkan

bentukan kerucut yang simetris karena tubuh gunung api tersebut telah hancur dan

telah tererosi kuat. Namun dengan melakukan pendekatan analisis stratigrafi

(batuan penyusun) dan pendekatan geomorfologi yang lebih intensif maka kita

dapat menginterpretasikan proses paleovulkanisme yang ada.

Gambar 3. Rekonstruksi fosil gunung api dari geomorfologi dan batuan penyusunnya (Mulyaningsih,2013)

II.2. Peneliti Terdahulu

Geologi daerah penelitian dan daerah sekitarnya telah banyak diteliti oleh

peneliti-peneliti pendahulu, antara lain:

1. Van Bemmelen (1949), mengelompokkan wilayah Jawa Tengah dan Jawa

Timur kedalam lima zona dari selatan ke utara, yaitu: Zona Pegunungan

Selatan, Zona Solo, Zona Kendeng, Zona Randublatung, dan Zona

Rembang.

2. Untung (1982), melakukan peneltian gaya berat yang menghasilkan gejala

bawah permukaan dan rekonstruksi paleografi Pulau Jawa. Bahwa di

daerah Jawa Barat dijumpai sistem patahan (sesar) anjak yang berjejer

Page 15: Proposal Seminar Ronal Joses 121.10.1018

9

sangat rapat, serta seringkali berimbrikasi. Arah umum sesar anjak dan

lipatan adalah baratlaut-tenggara. Memanjang dari Banyumas, Kadipaten,

Subang, Purwakarta terus kearah barat, sedangkan di daerah Jawa Tengah

sampai ke Jawa Timur, arah umum struktur patahan dan lipatan adalah

utara-timurlaut, memanjang dari Kebumen, Magelang, Ungaran, Kudus.

Bukti dilapangan sekarang adalah ditemukannya batuan mélange, yaitu

batuan endapan palung hasil tumbukan lempeng benua dan samudera, di

daerah Karangsambung, Kebumen utara dan di daerah Bayat, Klaten

selatan. Di daerah Bantul diperkirakan terdapat graben bahkan di daerah

sebelah timur Malang diperkirakan adanya graben yang relatif besar.

3. Soeria-Atmadja, dkk., (1990; 1994), penelitian tentang kegiatan

magmatisme di Jawa.

4. Surono ,dkk., (1992), menyusun Peta Geologi Lembar Surakarta dan

Giritontro, Jawa, skala 1: 100.000.

5. Haryono, dkk., (1995), menyusun Peta Anomali Bouguer Lembar

Surakarta da Giritontro, Jawa, skala 1 :100.000

6. Bronto, dkk., (1998), membahas sebagian wilayah pegunungan selatan di

Kali Ngalang, Kali Putat, dan Jentir sebagai batuan longsoran tubuh

gunung api Tersier.

7. Lokier, S.W., (1999), membahas perkembangan sedimentasi

volkaniklastik primer dan sekunder di wilayah pegunungan selatan.

Page 16: Proposal Seminar Ronal Joses 121.10.1018

10

8. Bronto, dkk., (2009), meneliti waduk Parangjoho dan Songoputri sebagai

alternatif sumber erupsi Formasi Semilir di daerah Eromoko, Kabupaten

Wonogiri, Jawa Tengah.

9. Hartono, (2009) melakukan penelitian tentang analisis stratigrafi awal

kegiatan gunung api Gajahdangak di daerah Bulu, Sukoharjo;

implikasinya terhadap stratigrafi batuan gunung api di pegunungan

selatan, Jawa Tengah. Stratigrafi gunung api Gajahdangak dapat dijadikan

mode dalam memahami stratgrafi daerah Pegunungan Selatan, Jawa

Tengah dan daerah lain yang banyak mempunyai gunung api.

II.3. Sumber Pustaka

Pustaka yang digunakan dan dirujuk penulis dalam penyusunan seminar

ini adalah buku “Vulkanologi” oleh Sri Mulyaningsih tahun 2013, buku “Geologi

Gunung Api Purba” oleh Sutikno Bronto tahun 2010, buku “The Geology of

Indonesia” oleh Van Bemmelen tahun 1949, buku “Geologi Dasar” oleh Ir.

Soetoto, S.U.,tahun 2013, catatan kuliah ITB “Geologi Dasar” oleh Benyamin

Saphie,dkk tahun 2009, serta buku “Metodologi Penelitian” oleh Sukandarrumidi

tahun 2002.

Semua sumber pustaka di atas sangat membantu penulis dalam

memberikan referensi, baik dalam segi materi pembahasan sesuai judul seminar

maupun dari segi tata cara penelitian dan penulisannya.

Page 17: Proposal Seminar Ronal Joses 121.10.1018

11

BAB IIIMETODE PENELITIAN

Metode penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah berupa studi

lapangan dengan pengamatan langsung di lapangan serta studi pustaka dan

referensi terkait yang berhubungan dengan judul seminar.

Tempat penelitian dilakukan di daerah Terbah , Kecamatan Gedangsari,

Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Di lokasi

tersebut penulis melakukan pengamatan lapangan dan melakukan pengambilan

data lapangan. Setelah pengambilan data penulis melakukan analisis data di

laboratorium terkait.

Alat penelitian yang digunakan yakni berupa peta topografi skala 1 :

25000, sepasang palu geologi,1 unit kompas geologi, loupe, larutan Hcl,

peralatan tulis lengkap serta alat-alat pendukung lainnya.

Jenis sumber data yaitu berupa kompilasi atau penggabungan antara data

primer atau data hasil pengamatan langsung di lapangan dan ditambah dengan

data sekunder dari literatur atau referensi terkait, serta dari peta geologi regional

terkait daerah penelitian.

Analisis data dan pembahasan meliputi analisi geomorfologi dan stratigrafi

(batuan penyusun) yang ada di daerah penelitian yang mengindikasikan adanya

aktivitas vulkanik purba atau yang lebih dikenal dengan gunung api purba.

Diharapkan dengan adanya pembahasan seminar ini maka pembelajaran

dan aplikasi tentang studi geologi gunung api purba dapat semakin berkembang

serta bisa ditingkaykan lagi agar menambah kompetensi mahasiswa geologi dalam

HHJHJ11

Page 18: Proposal Seminar Ronal Joses 121.10.1018

12

hal kegiatan eksplorasi nantinya. Dan yang lebih penting adalah agar mahasiswa

dapat lebih memahami tentang konsep-konsep geologi gunung api. Hal tersebut

sangat membantu sekali karena mengingat semakin sedikitnya mahasiswa yang

melakukan penelitian tentang gunung api, padahal batuan gunung api tersebar

begitu melimpah khususnya di pegunungan selatan, terutama batuan gunung api

berumur Tersier.

Page 19: Proposal Seminar Ronal Joses 121.10.1018

13

BAB IVRENCANA PUSTAKA TERPAKAI

Bronto, S., 2010, Geologi Gunung Api Purba, Publikasi Khusus Badan Geologi – Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Mulyaningsih, S., 2013, Vulkanologi, AKPRIND Press, Yogyakarta.

Sapiie, B., 2009, Catatan Kuliah Geologi Dasar , Institut Teknologi Bandung, Bandung.

Soetoto., 2013, Geologi Dasar, Penerbit Ombak, Yogyakarta.

Sukandarrumidi, 2002, Metodologi Penelitian, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

E131313

Page 20: Proposal Seminar Ronal Joses 121.10.1018

LAMPIRAN

Page 21: Proposal Seminar Ronal Joses 121.10.1018

JADWAL PENELITIAN

No.WAKTU

KEGIATAN

Tahun 2014

Oktober November DesemberIV I II III IV I II IIIII IV

1.Penyusuan Proposal dan

Pengajuan Proposal

2.Pengambilan Data Lapangan

dan Penyusunan Makalah Seminar

3. Konsultasi

4. Presentasi

Page 22: Proposal Seminar Ronal Joses 121.10.1018
Page 23: Proposal Seminar Ronal Joses 121.10.1018