postulat koch isolasi patogen

10

Click here to load reader

Upload: murdiono-mn

Post on 14-Feb-2015

967 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Seringkali suatu penyakit tanaman dapat segera diidentifikasi berdasarkan pengamatan sederhana dari sampel tanaman yang sakit. Namun, ada beberapa penyakit tertentu yang sulit untuk diidentifikasi patogennya. Untuk mendiagnoses suatu penyakit yang belum diketahui patogennya, kita dapat menggunakan postulat koch.

TRANSCRIPT

Page 1: Postulat Koch Isolasi Patogen

LAPORAN PRAKTIKUM

PENYAKIT TANAMAN

POSTULAT KOCH, ISOLASI PATOGEN

Oleh :

MURDIONO

NPM.E1J010065

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2013

Page 2: Postulat Koch Isolasi Patogen

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu faktor yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit pada tanaman adalah

adanya kontaminasi terhadap mikroorganisme. Contoh dari mikroorganisme yang dapat

menyebabkan penyakit adalah bakteri, cendawan, dan virus. Penyakit tumbuhan timbul akibat

dari reaksi antara tumbuhan inang yang rentan dengan patogen virulen pada kondisi

lingkungan yang mendukung untuk pertumbuhan patogen tersebut.

Seringkali suatu penyakit tanaman dapat segera diidentifikasi berdasarkan pengamatan

sederhana dari sampel tanaman yang sakit. Namun, ada beberapa penyakit tertentu yang sulit

untuk diidentifikasi patogennya. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah identifikasi

yang akurat untuk menentukan patogen suatu penyakit tumbuhan.

Untuk mendiagnoses suatu penyakit yang belum diketahui patogennya, kita dapat

menggunakan postulat koch. Sebelum melakukan identifikasi terhadap patogen baik berupa

bakteri maupun jamur tersebut, terlebih dahulu kita harus menumbuhkan atau membiakan

patogen tersebut. Istilah tersebut biasa dikenal dengan isolasi patogen. Mikroorganisme dapat

berkembang biak dengan alami atau dengan bantuan manusia. Dengan berbagai teknik isolasi

kita akan coba mengetahui teknik mana yang paling tepat dan paling baik untuk pertumbuhan

patogen atau mikroorganisme.

Pada praktikum Ilmu Penyakit Tumbuhan tentang isolasi patogen , ada beberapa jenis

patogen yang akan diisolasi ke dalam media buatan. Isolasi dilakukan dengan tujuan untuk

mengetahui teknik isolasi yang tepat serta mengidentifikasi patogen yang menyerang

tanaman.

1.2 Tujuan praktikum

Tujuan dari praktikum ini adalah :

Agar mahasiswa mampu mendiagnosis suatu penyakit tumbuhan dengan

menggunakan postulat koch.

Agar mahasiswa mampu mengisolasi patogen (jamur, bakteri) dari bagian tanaman

yang sakit dan dari tanah perakaran (rizosfer).

Page 3: Postulat Koch Isolasi Patogen

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Isolasi adalah proses pemisahan mikroorganisme yang diinginkan dari populasi

campuran ke media biakan (buatan) untuk mendapatkan kultur murni (Perhutani, 1999).

Isolasi mikroorganisme mengandung arti proses pengambilan mikroorganisme dari

lingkungannya untuk kemudian ditumbuhkan dalam suatu medium di laboratorium. Proses

isolasi ini menjadi penting dalam mempelajari identifikasi mikrobia, uji morfologi, fisiologi,

dan serologi (Hermanto, 2012).

Pengisolasian merupakan suatu cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba

tertentu dari lingkungannya, sehingga diperoleh kultur murni. Manfaat dilakukannya kultur

murni adalah untuk menelaah atau mengidentifikasi mikroba, termasuk penelaahan ciri-ciri

kultural, morfologis, fisiologis, maupun serologis, yang memerlukan suatu populasi yang

terdiri dari satu macam mikroorganisme saja (Sadiqul, 2010).

Perkembangan suatu penyakit pada tumbuhan inang didukung oleh tiga faktor, yaitu

inang yang rentan, patogen yang virulen dan lingkungan yang mendukung. Patogen terbukti

memiliki daya virulensi yaitu keberhasilan untuk menyebabkan suatu penyakit sebagai

ekspresi dari patogenisitas. Gejala layu dan rontok pada daun seiring dengan perkembangan

bercak dapat diduga sebagai akibat dari substansi-substansi yang disekresikan oleh patogen

dalam mekanisme penyerangannya untuk melumpuhkan inang. Kelompok-kelompok utama

substansi yang disekresikan patogen ke dalam tubuh tumbuhan yang menyebabkan timbulnya

penyakit, baik langsung atau tidak langsung adalah enzim, toksin, zat pengatur tumbuh, dan

polisakarida (Semangun,1996).

Perkembangan penyakit juga bergantung pada faktor lingkungan, setelah faktor inang

dan patogen. Fungi patogen dalam perkembangannya dipengaruhi oleh beberapa faktor

abiotik yaitu suhu, kelembaban, oksigen, derajat kemasaman (pH) dan cahaya. Kisaran suhu

terendah yang diduga turut mendukung fungi patogen untuk berkembang biak, seperti yang

dinyatakan oleh Ullstup (1939) dalam Ogoshi et al ., (1985).

Salah satu metode isolasi patogen yang cukup mudah dilakukan adalah postulat koch.

Postulat Koch atau Postulat Henle-Koch ialah 4 kriteria yang dirumuskan Robert Koch pada

1884 dan disaring dan diterbitkannya pada 1890. Menurut Koch, keempatnya harus dipenuhi

untuk menentukan hubungan sebab-musabab antara parasit dan penyakit. Ia

Page 4: Postulat Koch Isolasi Patogen

menerapkannyauntuk untuk menentukan etiologi antraks dan tuberkulosis, namun semuanya

telah dierapkan pada penyakit lain (Wiki, 2012).

Teknik Postulat Koch meliputi empat tahapan, yaitu asosiasi, isolasi, inokulasi, dan

reisolasi. Asosiasi yaitu menemukan gejala penyakit dengan tanda penyakit (pathogen) pada

tanaman atau bagian tanaman yang sakit. Isolasi yaitu membuat biakan murni pathogen pada

media buatan (pemurnian biakan). Inokulasi adalah menginfeksi tanaman sehat dengan

pathogen hasil isolasi dengan tujuan mendapatkan gejala yang sama dengan tahap asosiasi.

Reisolasi yaitu mengisolasi kembali patogen hasil inokulasi untuk mendapatkan biakan

patogen yang sama dengan tahap isolasi (Gilang, 2012).

Dalam Postulat-postulat Koch disebutkan, untuk menetapkan suatu organisme sebagai

penyebab penyakit, maka organisme tersebut harus memenuhi sejumlah syarat. Pertama,

ditemukan pada semua kasus dari penyakit yang telah diperiksa.Kedua, telah diolah dan

dipelihara dalam kultur murni (pure culture). Ketiga, mampu membuat infeksi asli (original

infection), meskipun sudah beberapa generasi berada dalam kultur. Keempat, dapat diperoleh

kembali dari hewan yang telah diinokulasi dan dapat dikulturkan kembali (Hakikah, 2010).

Menurut Purnomo (2013), Pada tahun 1880, Koch memanfaatkan kemajuan metoda

laboratorium dan menentukan kriteria yang diperlukan untuk membuktikan bahwa mikroba

spesifik merupakan penyebab penyakit tertentu. Kriteria ini dikenal dengan postulat Koch

yaitu:

Mikroorganisme tertentu selalu ditemukan berasosiasi dengan penyakit yang

ditimbulkan.

Mikroorganisme dapat diisolasi dan ditumbuhkan sebagai biakan murni di

laboratorium.

Biakan murni tersebut bila diinjeksikan pada tanaman yang sesuai dapat menimbulkan

penyakit.

Mikroorganisme tersebut dapat diisolasi kembali dari tanaman yang telah terinfeksi

tersebut.

Page 5: Postulat Koch Isolasi Patogen

BAB III

METODOLOGI

3.1 Bahan dan alat

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah cawan petri steril, lampu seepritus,

ent case, jarum ose, pinset, kertas saring teril, gelas ukur, ruang inkubasi. Bahan yang

digunakan adalah medium kultur PDA, aquadest steril, alkohol 90%, kapas, bagian tanaman

yang bergejala.

3.2 Cara kerja

Isolasi patogen pada medium PDA

1. Masukkan semua set peralatan dan bahan yang diperlukan untuk isolasi kedalam

ruang steril.

2. Panaskan medium kultur dalam waterbath sampai mencair.

3. Setelah mencair, tuangkan medium PDA cair secukupnya kedalam cawan petri.

Langkah ini dilakukan diatas nyala lampu sepritus di dalam in case atau laminar air

flow.

4. Dalam keadaan tertutup goyangkan cawan petri agar medium merata.

5. Bersihkan permukaan bagian tanama yang bergejala dari kotoran yang menempel

kemudian seka dengan kapas yang beralkohol.

6. Potong jaringan tanaman sebesar 0,5 cm, sehingga potongan tersebut mengandung

bagian tanaman yang sakit dan sehat.

7. Setelah medium padat, letakkan 4 potongann jaringan diatas permukaan medium,

inkubasi selama 5-7 hari.

Isolasi patogen pada kertas saring

1. Potong jaringan tanaman sebesar 0,5 cm, sehingga potongan tersebut mengandung

bagian tanaman yang sakit dan sehat.

2. Sterilkan potongan tersebut dalam larutan NaOCl selama 1 menit.

3. Bilas dengan menggunakan aquadest steril.

4. Letakkan 4 potongan jaringan tanaman di dalam cawan petri yang telah diberi

kertas saring steril.

5. Siram dengan aquadest agar medium kertas saring menjadi lembab, inkubasi

selama 5-7 hari.

Page 6: Postulat Koch Isolasi Patogen

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Isolasi patogen buah tomat pada medium PDA Keterangan

Isolasi patogen daun cabe pada medium PDA Keterangan

Isolasi patogen daun cabe pada medium kertas saring Keterangan

Page 7: Postulat Koch Isolasi Patogen

4.2 Pembahasan

Pengisolasian merupakan suatu cara untuk memisahkan atau memindahkan patogen

tertentu dari lingkungannya, sehingga diperoleh kultur murni. Manfaat dilakukannya kultur

murni adalah untuk menelaah atau mengidentifikasi patogen tersebut. Dengan mengetahui

ciri-ciri patogen dari hasil identifikasi maka kita dapat mengetahui jenis patogen yang

menyerang tanaman tersebut.

Isolat patogen diisolasi dari daun tanaman yang positif terinfeksi patogen. Isolasi

dilakukan dengan cara isolasi langsung (direct plating ), yaitu : daun tanaman yang sakit

diambil dan diletakkan pada cawan petri yang berisi medium PDA dan kertas saring steril,

kemudian diinkubasi pada suhu ruang selama 7 hari. Isolasi ini dilakukan pada 3 cawan petri,

2 berisi medium PDA dan 1 berisi kertas saring steril.

Isolasi pertama dilakukan pada medium PDA. Patogen yang akan diisolasi diambil

dari jaringan buah tomat yang sakit. Setelah 7 hari di ruang inkubasi, maka patogen

diidentifikasi. Dari hasil pembiakan pada medium PDA diperoleh patogen dengan ciri-ciri

berwarna putih dan memiliki benang-benang halus yang biasa disebut hifa. Patogen ini

memiliki dua koloni, yang diduga berasal dari golongan fungi. Fungi atau jamur mempunyai

membran Intl (eukariot), Jamur memperoleh makanan dari lingkungan di sekitarnya. Jamur

bersel banyak (multiseluler) terdiri atas benang-benang halus yang disebut hifa. Cabang dan

hifa disebut dengan miselium yang berfungsi menyerap makanan dan substratnya. Fungi

dapat Bersifat saprofit dan parasit yang berkembang biak secara aseksual dan seksual.

Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan oleh jamur yang bersel tunggal (uniseluler),

yaitu dengan pertunasan dan pemutusan hifa (fragmentasi). Perkembangbiakan secara seksual

dilakukan dengan membentuk askus spora.

Isolasi yang kedua juga dilakukan pada medium PDA akan tetapi patogen yang

diambil berasal dari jaringan daun cabe yang terserang bercak. Jaringan tanaman dipotong

sebesar 0,5 cm, sehingga potongan tersebut mengandung bagian tanaman yang sakit dan sehat

lalu diletakkan pada ruang inkubasi selama 7 hari. Berdasarkan hasil pengamatan

menunjukkan bahwa pada medium PDA tersebut terdapat 2 koloni jamur, satu koloni

berwarna putih dan koloni yang satunya berwarna hitam yang diduga adalah tricoderma sp.

Koloni jamur yang berwarna putih memilki ciri yang sama dengan jamur pada medium 1

yaitu memiliki hifa yang berwarna putih. Trichoderma sp. merupakan sejenis cendawan /

fungi yang termasuk kelas ascomycetes. Trichoderma sp. memiliki aktivitas antifungal.

Mekanisme antifungal ini dapat menjadi agen biokontrol karena bersifat antagonis bagi jamur

Page 8: Postulat Koch Isolasi Patogen

lainnya, terutama yang bersifat patogen. Aktivitas antagonis yang dimaksud dapat meliputi

persaingan, parasitisme, predasi, atau pembentukkan toksin seperti antibiotik. Cendawan ini

berwarna hijau seperti lumut tetapi lebih cerah. Penapilan warna ini disebabkan oleh

pewarnaan fialospora, jumlah spora dan adanya perpanjangan hifa steril.

Pada medium ketiga, isolasi dilakukan dengan medium kertas saring steril. Akan

tetapi pada medium ini isolasi dapat dikatakan gagal karena tidak terdapat tanda-tanda

patogen yang berkembang biak. Kegagalan ini dapat disebabkan oleh tidak sterilnya medium

dan kurangnya kelembaban pada medium. Terlihat bahwa setelah 7 hari di inkubasi medium

kertas saring menjadi sangat kering sehingga tidak memungkinkan untuk tumbuh dan

berkembangnya suatu patogen.

Perkembangan penyakit juga bergantung pada faktor lingkungan, setelah faktor inang

dan patogen. Fungi patogen dalam perkembangannya dipengaruhi oleh beberapa faktor

abiotik yaitu suhu, kelembaban, oksigen, derajat kemasaman (pH) dan cahaya. Kisaran suhu

terendah yang diduga turut mendukung fungi patogen untuk berkembang biak.

Page 9: Postulat Koch Isolasi Patogen

BAB V

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan dari praktikum isolasi dan identifikasi patogen

dari tanaman yang sakit dapat ditarik kesimpulan bahwa:

1. Pengisolasian merupakan suatu cara untuk memisahkan atau memindahkan patogen

tertentu dari lingkungannya, sehingga diperoleh kultur murni.

2. Isolasi dilakukan dengan cara isolasi langsung (direct plating ), yaitu : daun tanaman

yang sakit diambil dan diletakkan pada cawan petri yang berisi medium PDA dan

kertas saring steril, kemudian diinkubasi pada suhu ruang selama 7 hari.

3. Pada ketiga medium diperoleh patogen yang bersal dari golongan fungi dengan ciri-

ciri berwarna putih dan warna hijau (Tricoderma sp.) yang memiliki benang-benang

halus yang yang biasa disebut dengan hifa.

4. Perkembangannya fungi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor abiotik yaitu suhu,

kelembaban, oksigen, derajat kemasaman (pH) dan cahaya.

Page 10: Postulat Koch Isolasi Patogen

DAFTAR PUSTAKA

Gilang, Restu. 2012. Postulat koch. Di unduh 19 Maret 2013 di

http://restugilang08.student.ipb.ac.id/2010/06/21/postulat-koch/

Hakikah, Sylvia. 2010. Postulat Koch. Di unduh 19 Maret 2013 di

http://sylviahakikah08.student.ipb.ac.id/2010/06/20/postulat-koch/html.

Hermanto, Arif. 2012. Laporan praktikum isolasi patogen tanama. Di unduh 19 Maret 2013

di http://ahahermanto.wordpress.com/2012/04/29/laporan-praktikum-ipt-isolasi-

patogen-tanaman/

Perhutani. 1999. Selayang Pandang Persemaian Permanen Pongpoklandak KPH Cianjur.

Perum Perhutani Unit III Jawa Barat KPH Cianjur. Cianjur.

Purnomo, Bambang dkk. 2013. Penuntun praktikum penyakit tanaman. Laboratorium IHPT :

Fakultas Pertanian UNIB

Ogoshi, A., B. Sneh and L. Burpee. 1985. Identification of Rhizoctonia sp. APS Press.

Minnesota.

Sadiqul, M. 2010. Laporan Praktikum Laboratorium Lingkungan Isolasi Dan Pemurnian

Mikrobia. Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung

Mangkurat, Banjarbaru.

Semangun, H. 1996. Pengantar Ilmu Penyakit Tumbuhan. Gajah Mada Univ Press.

Yogyakarta.

Wiki. 2013. Postulat koch. Di unduh 19 Maret 2013 di id.wikipedia.org/wiki/Postulat_Koch