pka iin

16
2.2 Pembukuan Keuangan Setiap kegiatan usaha baik itu usaha kecil, menengah, maupun usaha berskala besar, diperlukan suatu manajemen keuangan. Manajemen keuangan merupakan kegiatan yang menyangkut aktivitas perencanaan, analisis, dan pengendalian kegiatan keuangan. Dalam melaksanakan manajemen keuangan, perlu dipahami teori keuangan yang menjelaskan penyebab terjadinya suatu fenomena di bidang keuangan, dan perlunya pengambilan keputusan keuangan dalam menghadapi persoalan keuangan tertentu. (HUSNAN dan PUDJIASTUTI, 2004) Dalam manajemen keuangan dikenal suatu ilmu akutansi yakni ilmu yang membantu dalam proses pengidentifikasian, pengukuran, dan pelaporan informasi ekonomi sehingga memungkinkan pihak-pihak yang berkepentingan dalam mengambil keputusan dengan lebih tepat setelah memahami proses tersebut. Fungsi akuntansi sebagai pencatatan merupakan hal yang sangat penting mengingat begitu banyaknya transaksi selama menjalankan suatu bisnis atau usaha. Ada pun pengidentifikasian dilakukan dengan cara memilih berbagai dokumen pencatatan yang dikumpulkan sehingga dapat diketahui catatan uang kelua dan catatan uang masuk. Selanjutnya, hasil-hasil kegiatan akuntansi akan menghasilkan berbagai ukuran yang tampak dalam bentuk nilai hasil pengolahannya. Dengan demikian, nilai tersebut dapat dijadikan sebagai ukuran tingkat

Upload: endratraharjo

Post on 09-Jul-2016

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PKA IIN

2.2 Pembukuan Keuangan

Setiap kegiatan usaha baik itu usaha kecil, menengah, maupun usaha

berskala besar, diperlukan suatu manajemen keuangan. Manajemen keuangan

merupakan kegiatan yang menyangkut aktivitas perencanaan, analisis, dan

pengendalian kegiatan keuangan. Dalam melaksanakan manajemen keuangan,

perlu dipahami teori keuangan yang menjelaskan penyebab terjadinya suatu

fenomena di bidang keuangan, dan perlunya pengambilan keputusan keuangan

dalam menghadapi persoalan keuangan tertentu. (HUSNAN dan PUDJIASTUTI,

2004)

Dalam manajemen keuangan dikenal suatu ilmu akutansi yakni ilmu yang

membantu dalam proses pengidentifikasian, pengukuran, dan pelaporan informasi

ekonomi sehingga memungkinkan pihak-pihak yang berkepentingan dalam

mengambil keputusan dengan lebih tepat setelah memahami proses tersebut.

Fungsi akuntansi sebagai pencatatan merupakan hal yang sangat penting

mengingat begitu banyaknya transaksi selama menjalankan suatu bisnis atau

usaha. Ada pun pengidentifikasian dilakukan dengan cara memilih berbagai

dokumen pencatatan yang dikumpulkan sehingga dapat diketahui catatan uang

kelua dan catatan uang masuk. Selanjutnya, hasil-hasil kegiatan akuntansi akan

menghasilkan berbagai ukuran yang tampak dalam bentuk nilai hasil

pengolahannya. Dengan demikian, nilai tersebut dapat dijadikan sebagai ukuran

tingkat keberhasilan suatu usaha. Hasil akhir dari kegiatan akuntasi adalah

berbagai bentuk laporan, seperti laporan pengembangan modal, laporan rugi laba,

atau lainnya. Tahap akhir yakni pengambilan keputusan berdasarkan datan yang

diperoleh laporan keuangan sehingga pengambilan keputusan secara tepat.

(SURYO, 2007)

Pada dasarnya pengguna informasi akuntansi dibedakan menjadi dua yakni

pihak internal dan pihak eksternal. Pihak internal adalah pemilik usaha, namun

dalan usaha besar yang dimaksud pihak internal adalah pihak manajemen atau

pengelola usaha, sedangkan pemilik termasuk pada katagori pihak eksternal. Hal

ini disebabkan karena skala bisnis besar menuntut operasional pengelolaan yang

lebih luas, dimana pemilik usaha tidak terjun langsung dalam mengelola

perusahaan tersebut. (SURYO, 2007)

Page 2: PKA IIN

Dalam skala industri kecil, informasi akuntansi yang diperoleh dapat

digunakan untuk pengembangan, pengurangan, dan sebagai sarana untuk

mengontrol. Dengan adanya informasi akuntansi, pihak internal yakni pemilik

industry dapat mengetahui bagian yang perlu untuk dikembangkan, baik dari

bagian produksi, distribusi, dan pemasarannya. Hal yang sama juga dapat terjadi

jika pemilik ingin mengurangi beberapa bagian yang terliha tidak efektif. Dalam

evaluasi tahunan terkadang pemilik industry akan segera mengetahui kondisi

keuangan usaha yang dikelola karena berbagai informasi yang tersedia dalam

berbagai bentuk laporan keuangan. Pada kondisi tersebut fungsi kontrol juga

dilakukan agar usaha yang dikelola semakin berkembang. (SURYO, 2007)

Tahapan siklus akuntasi meliputi tahap pencatatan, tahap pengikhtisaran,

dan tahap pelaporan. Pada tahap pencatatan dilakukan pemindahan semua bukti

transaksi ke dalam pencatatan dengan berbagai bentuk sesuai dengan kebutuhan

informasi yang dibutuhkan oleh industry kecil. Proses pencatatan akan diteruskan

ke dalam pengikhtisaran yang pada intinya memproses dan melakukan berbagai

pengecekan sebelum pembuatan laporan. Tahap selanjutnya adalah tahap

pelaporan. Laporan yang diperoleh dapat berupa laporan yang menunjukkan

keadaan keuangan industri yang dikelola, laporan rugi laba untuk menghitung dan

menunjukkan besarnya keuntungan atau kerugian usaha, serta laporan lainnya

seperti laporan perubahan modal. (SURYO, 2007)

Industri kecil sering kali mengabaikan hal-hal prinsip dalam

pengoperasian usaha. Hal umum yang menjadi karakter khas dari industry kecil

adalah sebagian besar bahkan hamper semua kegiatan kerja dilakukan oleh orang

yang sama. Hal ini tentunya menjadi kendala yang sulit karena menyebabkan ada

beberapa pekerjaan yang tidak teratasi dan hasil pekerjaan yang lainnya pun

menjadi tidak maksimal. Umumnya pemilik industri tidak membiasakan

melakukan pencatatan transaksi keuangan, tetapi lebih mengandalkan daya ingat

saja. Pencatatan keuangan yang tidak terdokumentasikan menyebabkan industri

sulitmendapatkan kredit karena pihak kreditur, bank, atau pun investor lainnya

meragukan kemampuan industri untuk mengembalikan pinjaman sesuai aturan.

(WIBOWO, 2007)

Page 3: PKA IIN

2.3 Promosi

Banyak orang menganggap bahwa promosi dan pemasaran mempunyai

pengertian yang sama, dimana sebenarnya promosi hanya merupakan salah satu

bagian dari kegiatan pemasaran. Walaupunpromosi sering dihubungkan dengan

penjualan tetapi kenyataannya promosi mempunyai arti yang lebih luas dari

penjualan karena penjualan hanya berhubungan dengan pertukaran hak milik yang

dilakukan oleh tenaga penjual, sedangkan promosi adalah setiap aktivitas yang

ditujukan untuk memberitahukan atau mempengaruhi konsumen untuk tetap

menggunakan produk yang dihasilkan perusahaan tersebut. Pengertian promosi

yang dikemukakan oleh prinsip Philip Kotler adalah sebagai berikut :

“Promotion encompasses all the tools in the marketing mix whose mayor

is persuasive communication”. Promosi meliputi semua alat-alat dalam kombinasi

pemasaran yang peranan utamanya adalah untuk mengadakan komunikasi yang

sifatnya mempengaruhi. Promosi merupakan suatu proses komunikasi dari

penyampaian amanat atau berita tentang produk/barang atau jasa dari penjual

kepada para pembeli potensial (konsumen). Promosi adalah semua jenis kegiatan

pemasaran yang ditujukan untuk mendorong permintaan. (MARTIN, 1979)

Promosi adalah bersangkutan dengan metode komunikasi yang ditujukan

kepada pasar yang menjadi target tentang produk yang tepat yang dijual pada

tempat yang tepat dengan harga yang tepat. Promosi mencakup penjualan oleh

perseorangan, penjualan massal dan promosi penjualan.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa promosi

adalah usaha-usaha yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempengaruhi

konsumen supaya membeli produk yang dihasilkan ataupun untuk menyampaikan

berita tentang produk tersebut dengan jalan mengadakan komunikasi dengan para

pendengar (audience) yang sifatnya mempengaruhi.

Pada praktiknya walaupun pelaksanaan promosi ini umumnya dilakukan

oleh para penjual/produsen, tetapi pihak pembeli atau calaon pembeli kadang-

kadang ada kalanya secara sadar atau tidak sadar juga telah melakukan promosi.

Misalnya bila mereka menginginkan suatu informasi/keterangan mengenai harga,

kwalitas dan sebagainya dari pihak penjualan.

Page 4: PKA IIN

Pada umumnya promosi mempunyai beberapa variable atau lebih sering

disebut sebagai promosi bauran (promotional mix). Promotional mix adalah

kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, penjualan

personal, dan alat promosi yang lain, yang semuanya direncanakan untuk

mencapai tujuan program penjualan. (STANTON, 1978)

Variabel-variabel yang ada di dalam promotional mix ada empat yaitu

periklanan, penjualan personal, publisitas, dan promosi penjualan. Namun, ada

beberapa pendapat yang menyatakan lebih dari empat. (MARKETING

DEFINITION, 1960)

2.3.1 Periklanan

Periklanan adalah bentuk persentasi dan promosi non pribadi tentang ide,

barang, dan jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu. Dalam kaitannya dengan

pengertian tersebut, terdapat beberapa pihak yang bias menjadi sponsor yaitu tidak

hanya perusahaan saja, tetapi juga lembaga-lembaga non laba (seperti : Lembaga

Pemerintahan, Perguruan Tinggi, dan sebagainya) dan individu-individu

(NICKELS, 1979). Komunikasi yang dilakukan menggunakan media massa

seperrti radio, televise, surat kabar, majalah, surat pos, papan nama, dan

sebagainya.

2.3.2 Penjualan Personal

Penjualan personal adalah presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan

satu calon pembeli atau lebih yang ditujukan untuk menciptakan penjualan. Dalam

penjualan personal terjadi interaksi langsung, saling bertemu muka antara pembeli

dan penjual. Komunikasi yang dilakukan kedua belah pihak bersifat individual

dan dua arah sehingga penjual dapat langsung memperoleh tanggapan sebagai

umpan balik tentang keinginan dan kesukaan pembeli. Penyampaian berita atau

percakapan yang mereka lakukan akan sangat fleksibel karena dapat

menyesuaikan dengan kondisi yang ada.

Page 5: PKA IIN

2.3.3 Publisitas

Publisitas didefinisikan sebagai upaya pendorongan permintaan secara non

pribadi untuk suatu produk, jasa, atau ide dengan menggunakan berita komersial

di dalam media massa dan sponsor tidak dibebani sejumlah bayaran secara

langsung. Publisitas merupakan bagian dari fungsi yang lebih luas, disebut

hubungan masyarakat, dan melipuuti usaha-usaha untuk menciptakana dan

mempertahankan hubungan yang menguntungkan antara organisasi dengan

masyarakat, termasuk pemilik perusahaan, karyawan, lembaga pemerintah,

penyalur, serikat buruh, di samping juga calon pembeli. Komunikasi dengan

masyarakat luas melalui hubungan masyarakat ini dapat mempengaruhi kesan

terhadap sebuah organisasi maupun produk atau jasa yang ditawarkan.

2.3.4 Promosi Penjualan

Promosi penjualan adalah kegiatan pemasaran selain penjualan personal,

periklanan, dan publisitas yang mendorong pembelian konsumen dan aktivitas

pengecer. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain : peragaan, pertunjukan, dan

pameran, serta demonstrasi. Pada umumnya biaya yang dikeluarkan relatif murah

dibandingkan periklanan, dan penjualan personal. Selain itu promosi penjualan

juga lebih fleksibel karena dapat dilakukan setiap saat dengan biaya yang tersedia

dan dimana saja.

Promosi di dalam pemasaran merupakan suatu substrategi yang

memperhatikan faktor-faktor seperti produk, harga, distribusi kemudian

berhubungan langsung dengan pasar sehingga nantinya akan mendorong

peningkatan penjualan. Hal itu dapat dilihat pada Gambar 1. Promosi sebagai

Substrategi dalam Pemasaran.

Page 6: PKA IIN

Gambar 1. Promosi sebagai Substrategi dalam Pemasaran. (SWASTHA dan

IRAWAN. 2008)

Gambar tersebut menjelaskan bahwa promosi akan selalu berhubungan

langsung dengan pembeli atau penerima yang dituju. Promosi merupakan hal

yang penting sebagai salah satu strategi pemasaran dengan diterapkannya empat

variabel di atas.

STRATEGI PEMASARAN

(MARKETING MIX)

Produk Harga Distribusi

PROMOTIONAL MIX Periklanan Penjualan Personal Publisitas / Hubungan Promosi Penjualan

PASAR

Pembeli yang dituju dan

penerima yang dituju

PASAR

Page 7: PKA IIN

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Bahan dan Alat

3.1.1 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam implementasi rencana tindak lanjut

ini meliputi buku, alat tulis, tinta printer, Styrofoam, sampul plastic, dan paku

buku.

3.1.2 Alat

Bahan-bahan yang digunakan dalam implementasi rencana tindak lanjut

ini adalah sapu, lap, printer, laptop, kalkulator, kamera digital, handphone, dan

modem.

3.2 Metode Penelitian

Metode yang diterapkan dibengkel ini melliputi lima tahap, yaitu

pengumpulan informasi, penyusunan rencana tindak lanjut, sosialisasi rencana

tindak lanjut, pelaksanaan rencana tindak lanjut dan evaluasi rencan tindak lanjut.

Pengumpulan informasi dilakukan dengan cara diskusi kepada pemilik dan

pekerja industry kecil serta melihat langsung kondisi bengkel. Penyusunan

rencana tindak lanjut dilakukan berdasarkan informasi yang dikumpulkan yang

meliputi penerapan 5R, pembukuan keuangan dan promosi. Rencana tindak lanjut

yang telah disusun disosialisasikan melalui diskusi kepada pengrajin, dalam hal

ini pengrajin dapat menerima atau menolak saran tersebut. Pelaksanaan rencana

tindak lanjut dilakukan setelah saran tersebut diterima. Evaluasi rencana tindak

lanjut dilakukan diakhir implementasi yang bertujuan untuk mengetahui berhasil

tidaknya pelaksanaan perbaikan yang telah dilakukan.

Page 8: PKA IIN

Teknik yang diterapkan yaitu observasi, wawancara dan diskusi. Observasi

dilakukan dengan cara menuju langsung lokasi pengrajin, wawancara dan diskusi

dilakukan dengan cara bertatap muka langsung kepada bapak H. Dudung dan para

pekerja. Pendampingan dilakukan satu kali dalam seminggu yaitu pada hari yang

tidak mengganggu pengrajin. Dalam setiap aspek yang diterapkan dievaluasi pada

pertemuan berikutnya untuk dilakukan tindakan korektif demi mencapai hasil

yang lebih baik.

3.3 Rancangan dan Analisi Data

3.3.1 Cara Kerja

3.3.1.1 Penerapan 5R

Langkah awal yang dilakukan dalam implementasi aspek ini adalah

sosialisasi penerapan 5R secara sederhana melalui diskusi dengan bapak H.

Dudung. Kemudian penerapan 5R dilakukan secara bersama pekerja bengkel.

Peringkasan barang-barang di area produksi dilakukan denngan mengidentifikasi

barang berdasarkan kepentingan. Dari barang yang telah diidentifikasi diambil

satu tindakan yaitu menyingkirkan, menyimpan jauh dari area produksi,

menyimpan di dalam lemari yang tidak terlalu jauh dari area produksi, atau

menyimpan di dalam area produksi. Rapi dilakukan pada area prosuksi

berdasarkan kelompok-kelompok tertentu, misalnya pengelompokan mesin tekuk,

peralatan tukang, desain produk dalam satu wadah, contoh-contoh produk mini

dalam satu wadah dan pengelompokkan produk berdasarkan pesanan dan tipe.

Resik dilakukan melalui pembersihan lemari penyimpanan, pembersihan

peralatan, pembersihan contoh produk, dan pembersihan area produksi dari

limbah padat yang dihasilkan. Perawatan dilakukan dengan cara mengingatkan

pengrajin dan pekerja untuk mempertahankan 3R (Ringkas, Rapi, Resik) yang

telah dicapai dengan pembiasaan penerapan 5R di dinding area kerja. Kemudian

dilakukan rajin dengan pembiasaan penerapan 5R secara bersama-sama setiap

selesai kerja.

Page 9: PKA IIN

3.3.1.2 Pembukuan Keuangan

Implementasi pembukuan keuangan dilakukan dengan pembuatan buku

catatan keuangan sederhana, memberikan informasi tentang manfaat pembukuan

keuangan, dan melakukan pembimbingan kepada pengrajin cara melakukan

pencatatan keuangan. Pencatatan keuangan dilakukan setiap ada transaksi

pengeluaran maupun pemasukan. Pencatatan keuangan berisi informasi tentang

pengeluaran, pemasukan, jenis produk yang dipesan, dan jumlah keuntungan atau

kerugian yang diperoleh.

3.3.1.3 Promosi

Langkah pertama yang dilakukan dalam implementasi aspek ini adalah

pemberian informasi mengenai manfaat promosi baik melalui media cetak

(brosur) maupun melalui media internet dengan bergabung di jejaring sosial

facebook. Langkah kedua yaitu pembuatan contoh brosur yang akan disebarkan

dan pembuatan akun pada situs jejaring sosial facebook dilakukan dengan

menambah teman melalui pertemanan penyuluh kemudian mengupdate status

yang berisikan kalimat promosi beserta foto produk.

3.4 Tempat dan Waktu

Kegiatan implementasi rencana tindak lanjut dilakukan di bengkel produk

logam Setia Prayoga milik bapak H. Dudung yang berlokasi di Jl. Sabililllah

RT/RW 06/01 Desa Tarikolot, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, mulai

dari bulan Mei sampai Juli 2015. Kunjungan ke bengkel dilakukan satu kali dalam

seminggu.

Page 10: PKA IIN

BAB IV

JADWAL PELAKSANAAN

No. Kegiatan

Bulan

Mei Juni Juli

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1Pengumpulan

Informasi

2

Penyusunan

Rencana Tindak

Lanjut

3Sosialisasi Rencana

Tindak Lanjut

4

Pelaksanaan

rencana tindak

lanjut

5Evaluasi Rencana

Tindak Lanjut

Page 11: PKA IIN

DAFTAR PUSTAKA

HUSNAN, SUAD dan ENNY PUDJIASTUTI. 2004. Dasar-Dasar Manajemen

Keuangan. Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN. Yogyakarta

OSADA, TAKASHI. 1996. Sikap Kerja 5S diterjemahkan oleh : MARIANI

GANDAMIHARDJA. Lembaga Pendidikan dan Pembinaan Manajemen

dan PT Pustaka Binaman Pressindo. Jakarta Pusat

MARTIN, L BELL. 1979. Marketing, Concept and Strategy. Boston Mifflin

Company. Haughton

NICKELS, WILLIAM G. 1979. Principles of Marketing, A Broadened Concept of

Marketing. Inc. Englewood Cliffs. New Jersey

STANTON, WILLIAM J. 1979. Fundamentals of Marketing. Tokyo. Kogokusha

Mc Graw-Hill Book Company

SWASTHA, BAYU DH dan IRAWAN. 2008. Manajemen Pemasaran Modern.

Liberty Yogyakarta

WIBOWO, SINGGIH. 2007. Pedoman Mengelola Perusahaan Kecil Edisi Revisi.

Penebar Swadaya. Jakarta

SURYO, ANAK. 2007. Akuntansi untuk UKM. Buku Kita. Jakarta