khusus pka

16
Email: [email protected] website: http://seuramoe.acehprov.go.id SBY: PKA Memiliki Tiga Dimensi Penting Foto Cover: Tari Massal Pembukaan PKA 6. (seuramoe) Hak Cipta©2013 Pemerintah Aceh. Dilindungi Undang-undang Hak Cipta yang berlaku di Negara Republik Indonesia. Diterbitkan oleh: Dishubkomintel Aceh Aceh Satu Aceh Satu Aceh Satu Aceh Satu Aceh Satu Bersama Bersama Bersama Bersama Bersama Unsyiah Anugerahi SBY Doktor HC PENTINGKAH PPID ITU? PENTINGKAH PPID ITU? PENTINGKAH PPID ITU? PENTINGKAH PPID ITU? PENTINGKAH PPID ITU? Edisi Khusus PKA 6 SBY: PKA Memiliki Tiga Dimensi Penting Idealnya PKA Lima Tahun Sekali

Upload: why-error

Post on 24-Jan-2015

636 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Khusus pka

Email: [email protected]: http://seuramoe.acehprov.go.id

SBY:PKA Memiliki TigaDimensi Penting

Foto Cover: Tari Massal Pembukaan PKA 6. (seuramoe)

Hak Cipta©2013 Pemerintah Aceh. Dilindungi Undang-undang Hak Cipta yang berlaku di Negara Republik Indonesia.Diterbitkan oleh: Dishubkomintel Aceh

Aceh SatuAceh SatuAceh SatuAceh SatuAceh SatuBersamaBersamaBersamaBersamaBersama

Unsyiah Anugerahi SBY Doktor HC

PENTINGKAH PPID ITU?PENTINGKAH PPID ITU?PENTINGKAH PPID ITU?PENTINGKAH PPID ITU?PENTINGKAH PPID ITU?

Edisi Khusus PKA 6

SBY:PKA Memiliki TigaDimensi Penting

IdealnyaPKALima Tahun Sekali

Page 2: Khusus pka

No.8 Tahun I / Edisi Khusus PKA 6

SSSSSeuramoeeuramoeeuramoeeuramoeeuramoe Publik Publik Publik Publik Publik

Saleum

22222

PENGARAH: Dr. Zaini Abdullah(Gubernur Aceh)

PENANGGUNG JAWAB: Drs Said Rasul(Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, Informasi

dan Telematika Aceh)

DEWAN PENYUNTING:Drs. A. Aziz. (Kabid Manajemen Data Base)

Dr. Rahmawati, M. Si. (Kasubbag TU Seuramoe)

PEMIMPIN UMUM: Ir. Sanasi, MM.(Kepala UPTD Seuramoe Informasi Aceh)

Pemimpin Redaksi:Asriani, S.Sos

Redaktur Pelaksana:Irwanda, ST, M.Si

Koordinator Liputan:Nining Khairani, S.Sos

Redaktur:Imran Joni

Penyunting/Editor:Iranda Novandi, S.Sos

Design/Layout Aditya AR

Konsultan Media:Arief RahmanFotografer:Amiruddin

Dharwanda, A. Md

Reporter/Kontributor:Fahmi, ST - Muslem, A. Md -

Dedi Irawan - Gito Rolis - Rahmat

Keuangan: Sri Trisna Fitri, SETata Usaha: Azhar - Syamsuarni

Distribusi: Syaukani - RazaliLogistik Umum: Syarwan - Amri, A. Md

Alamat Redaksi: Gedung Seuramoe Informasi AcehJl. Slt. Alaidin Mahmudsyah, Banda Aceh No. 14. Telp . 0651- 33615

Email: [email protected]: http://seuramoe.acehprov.go.id

Redaksi menerima sumbangan tulisan, artikel dan foto yang sesuaidengan misi penerbitan. Redaksi berhak mengubah isi tulisantanpa mengubah maksud dan substansi dari tulisan tersebut.

Tulisan harus dilampiri tanda pengenal.

redaksiredaksiredaksiredaksiredaksi

PKA di TengahPKA di TengahPKA di TengahPKA di TengahPKA di TengahDerasnya BudayaDerasnya BudayaDerasnya BudayaDerasnya BudayaDerasnya Budaya

AsingAsingAsingAsingAsing“Kebudayaan Aceh saat ini bukan hanya milik Aceh

sendiri, tetapi menjadi khasanah kebudayaan bangsaIndonesia,” ungkap Presiden Susilo BambangYudhoyono (SBY) saat membuka Pekan KebudayaanAceh (PKA) VI di Banda Aceh, Jumat, 20 Sepetember2013 lalu.

Melalui PKA, Presiden juga mengajak rakyat Aceh

untuk terus meningkatkan kebersamaan dalammembangun Aceh dengan bertopang pada sendi-sendi kultur masyarakat Aceh.

“Mari kita bangun tanah Serambi Mekkah ini dengan

nilai-nilai tamadun, yaitu nilai-nilai kebudayaan yangluhur dengan dilandasi ajaran Islam. Mari kita lestarikanbudaya Aceh dengan menumbuhkembangkankecintaan dan apresiasi terhadap tradisi dan budayaAceh, utamanya bagi kalangan generasi muda,”ajak Presiden.

Ajakan presiden dari kutipan terakhir ini sungguh

mengandung makna yang tersirat. Bahwa generasimuda Aceh harus mampu mencintai budaya leluluryang telah ada sejak awal berabad-abad yang lalu.Bahwa generasi Aceh terus berkembang dan majuseiring dengan dinamika budaya asing dari masa kemasa.

Masuknya budaya asing ke dalam generasi muda

saat ini seakan-akan tak bisa terbendung lagi. Berbagaidinamika dan persoalan dunia kerab bermain dengangenerasi muda Aceh saat ini. Sehingga takmengherankan, jika generasi kita ini banyak yangterjebak dengan hal-hal kebarat-baratan.

Akibatnya, pergaulan bebas, pacaran ala barat dan

berbagai budaya asing kini menjadi bagian darigenerasi Aceh. Tentunya ini menjadi menjadi bagianpenting yang harus dipkirkan oleh pemerintah Acehbersama segenab lapisan masyarakat Aceh lainnya.

Lewat PKA ini, tentunya pengenalan budaya harus

terus bisa dilakukan secara kontinyu kepada generasiAceh, sehingga kita tidak ingin suatu saat khasanahbudaya Aceh ini hanya tinggal cerita (mitos) belaka,karena telah tersingkirkan budaya asing yang memangtidak sangat sesuai dengan budaya Aceh yangIslami.***

PIDIE JAYAPIDIE JAYAPIDIE JAYAPIDIE JAYAPIDIE JAYA, seuramoe-newsroom: “Jika ada yangmengatakan sapi IB tidakdiminati dan lebih murahdaripada harga sapi lokal, itukeliru saya kira” ujar KadisPeternakan Aceh, Dr. Ir.Muhammad Yunus M.Si padapembukaan Expo Ternak ke4 tingkat Provinsi Aceh diKabupaten Pidie Jaya, Sabtu(14/9).

Muhammad Yunus,menambahkan, Sapi hasilInseminasi Buatan (IB)memiliki nilai jual tinggisehingga lebih digemari olehpetani ternak. Saat ini petanilebih senang membudidaya-kan sapi hasil IB karena lebihcepat memberi hasil danmudah untuk dipasarkandengan harga yang sangatmemuaskan mereka.

Namun demikian sapiAceh tetap akan dijaga agartidak hilang bibit aslinya yangsedang dilakukan saat inibagaimana menjadikandaging sapi Aceh lebihmeningkat lagi baik dari segikuantitas maupun kualitasnya.Oleh karenanya pihakpemerintah akan mengupay-akannya melalui IB juga

terhadap sapi lokal tersebutdengan menyuntik semenbeku sapi jantan kepada sapibetina jenis yang samasehingga tetap menghasik-kan sapi Aceh dengankualitas lebih baik, urainya.Untuk itu Pulo Aceh dipilihsebagai tempat mempertah-ankan produsi sapi aceh,tambah M. Yunus lagi.

Hal yang sama jugadisampaikankan olehDirektur Budidaya TernakRepublik Indonesia, FauziLutan. Untuk mempertahan-kan produksi sapi lokal,pihaknya telah membawa1500 dosis semen beku sapiaceh yang telah dilakukan ujicoba oleh Badan InseminasiBuatan Lembang yangdiserahkan langsung kepadaWagub Aceh MuzakkirManaf.

Dengan dilaunchingkansemen beku sapi aceh ini,para peternakan dapatmeningkatkan kualitas sapiaceh proporsional dan tidakkerdil lagi, ini juga yangmenjadi tujuan dari expo ini.

“yang penting bukanjuaranya tetapi bagaimanadengan expo ini disetiap

kabupaten kota dapatmeningkatkan kualitas sapi.”Demikian ujar Fauzi Lutan.

“ iya kami lebih senangsapi IB daripada sapi lokalkarena wilayah kami dingindan sapi IB bali lebih cocokdegan cuaca dingin danhasilnya juga sangat me-muaskan harganya jugatinggi”, ungkap Jalal, seorangPetani dari Aceh Tengah.Saat Tim Seuramoe me-wawancara salah seorangpeternak sapi.

Begitu juga ketika TimSeuramoe mewawancaraiPetani dari Aceh Besar ”Oooiya sangat senang membudi-dayakan sapi hasil IB selaincepat menghasilkan jugaharga belinya tinggi. Per-bandingannya dalam usia 2tahun sapi Ib bisa terjualdengan harga 18 juta perekornya sedangkan sapiaceh lakunya 12 jutarupiah, ”ujar Abu Bakar AcehBesar.

Kegiatan expo peterna-kan diikuti oleh 23 kabupatenkota secara resmi dibukaoleh Muzakkir Manaf. DanAceh Tengah meraih Juaraumum. ira/mus/mc-acehira/mus/mc-acehira/mus/mc-acehira/mus/mc-acehira/mus/mc-aceh

Sapi IB Lebih Diminati danDiincar Pasar

Page 3: Khusus pka

UtamaUtamaUtamaUtamaUtama

No.8 Tahun I / Edisi Khusus PKA 6 33333

Aceh Satu BersamaAceh Satu BersamaAceh Satu BersamaAceh Satu BersamaAceh Satu BersamaPekan Kebudayaan Aceh VI

KRUE SEUMANGATKRUE SEUMANGATKRUE SEUMANGATKRUE SEUMANGATKRUE SEUMANGAT, Alhamdulillah PemerintahAceh dalam hal ini Dinas Kebudayaan danPariwisata Aceh akan menyelenggarakan eventpesta kebudayaan terbesar yang dilaksanakan 4tahun sekali “Pekan Kebudayaan Aceh ke-6” yangInsya Allah akan dilaksanakan pada tanggal 20 s.d29 September 2013 di Taman Sulthanah Syafiatud-din Banda Aceh. Pekan Kebudayaan Aceh (PKA)Ke-6 mengusung tema “ACEH SATU BERSAMA”,melalui event budaya ini diharapkan dapat merajutkembali seluruh elemen masyarakat untuk bersatupadu membangun Aceh yang tamaddun.

Suatu kehormatan bagi Pemerintah Acehsebagaimana PKA di tahun-tahun sebelumnya dibuka oleh presiden, maka PKA tahun ini jugadibuka oleh Presiden Republik Indonesia, SusiloBambang Yudhoyono. Kegiatan yang diikuti olehseluruh kabupaten/kota se-Aceh akan menampil-kan kekayaan dan kearifan lokal mereka melaluikegiatan-kegiatan lomba, pameran dan eksibisi.

Pelaksanaan Pekan Kebudayaan AcehPelaksanaan Pekan Kebudayaan AcehPelaksanaan Pekan Kebudayaan AcehPelaksanaan Pekan Kebudayaan AcehPelaksanaan Pekan Kebudayaan Aceh(PKA) ke-6 dimaksudkan untuk:(PKA) ke-6 dimaksudkan untuk:(PKA) ke-6 dimaksudkan untuk:(PKA) ke-6 dimaksudkan untuk:(PKA) ke-6 dimaksudkan untuk:

- Membentuk kepribadian masyarakat yangberbudaya.

- Menumbuhkan pemahaman, pengamalan danpelestarian nilai budaya daerah yang luhur danberadab.

- Melestarikan nilai budaya bangsa untukmengangkat harkat dan martabat manusia yangdijiwai oleh nilai-nilai agama.

- Meningkatkan peran serta dan apresiasimasyarakat dalam mengaktualisasikan nilai-nilaibudaya Aceh yang Islami.

- Menumbuhkembangkan minat dan kreatifitasseniman dan budayawan Aceh.

- Melestarikan keragaman budaya untukmemperkokoh kedamaian yang abadi di Aceh.

- Mempromosikan adat budaya, produkbudaya, dan pariwisata Aceh.

- Menjadi perekat keragaman budaya bagimasyarakat Aceh

Masyarakat Aceh diharapkan agar:Masyarakat Aceh diharapkan agar:Masyarakat Aceh diharapkan agar:Masyarakat Aceh diharapkan agar:Masyarakat Aceh diharapkan agar:- Meningkatkan peran serta mereka dalam

menjaga, mengembangan dan melestarikanbudaya daerah

- Memantapkan budaya daerah sebagaisaringan untuk budaya luar yang tidak sesuai.

- Tumbuhnya motivasi, daya cipta para semi-man/budayawan dan masyarakat.

- Menguatnya perhatian pemerintah dalampengembangan kebudayaan Aceh

- Meningkatnya arus kunjungan WisatawanNusantara dan Mancanegara

Target yang akan dicapai:Target yang akan dicapai:Target yang akan dicapai:Target yang akan dicapai:Target yang akan dicapai:- Berkembangnya budaya Islam- Berkembangnya sejumlah karya budaya- Meningkatnya peran serta dan apresiasi

masyarakat dalam melestarian kebudayaan

- Semakin berkembang aktifitas para bu-dayawan dan seniman

- Semakin berkembangnya karya seni untukmeningkatkan kesejahteraan.

- Semakin berkembangnya pariwisata.- Semakin dirasakan budaya sebagai penyejuk

dalam kehidupan.

RANGKAIAN KEGIATAN PKA-6RANGKAIAN KEGIATAN PKA-6RANGKAIAN KEGIATAN PKA-6RANGKAIAN KEGIATAN PKA-6RANGKAIAN KEGIATAN PKA-61.1.1.1.1. PembukaanPembukaanPembukaanPembukaanPembukaanPembukan oleh : Presiden Republik IndonesiaTanggal : 20 September 2013Pukul : 15.00 WIB s.d selesaiTempat : Taman Sulthanah Shafiatuddin

2. Pawai Budaya2. Pawai Budaya2. Pawai Budaya2. Pawai Budaya2. Pawai BudayaTanggal : 21 September 2013Pukul : 07.00 WIB s.d selesaiTempat : Start di Simpang Lima (Pawai pejalan

kaki dan mobil hias)

3. Pameran3. Pameran3. Pameran3. Pameran3. PameranTanggal : 20 s.d 29 September 2013Pukul : 10.00 – 22.00 WIB s.d selesaiTempat :- Anjungan Kab./Kota (Pameran warisan budaya

Kab./Kota)- Stand Pameran (Pameran warisan budaya

nusantara)- Anjungan, Stand dan Museum Aceh (Pameran

literatur Islam dan budaya Aceh, barang-barangkerajinan, produk rumah tangga serta obat-obatantradisional Aceh)

- Museum Aceh (Pameran Naskah Kuno,numismatika dan benda pos)

- Anjungan dan Stand Pameran (Pameranproduk dan paket wisata)

- Lahan Kosong Tanah Abu Manyak (Peda-gang kaki lima, Pamor Party/EO)

- Halaman depan stadion H. Dimurthala (Acehcultural festival 2013, Pamor Party/EO)

- Parkiran Taman Sulthanah Shafiatuddin(Pameran Perbankan)

4. Anugrah Budaya4. Anugrah Budaya4. Anugrah Budaya4. Anugrah Budaya4. Anugrah BudayaTanggal : 28 September 2013Pukul : 09.00 WIB s.d selesaiTempat : Hermes Palace Hotel5. Temu Budaya (Seminar)5. Temu Budaya (Seminar)5. Temu Budaya (Seminar)5. Temu Budaya (Seminar)5. Temu Budaya (Seminar)Tanggal : 25 s.d 26 September 2013Pukul : 09.00 WIB s.d selesaiTempat : AAC Sultan Selim II

a.a.a.a.a. Aceh Satu dalam BudayaAceh Satu dalam BudayaAceh Satu dalam BudayaAceh Satu dalam BudayaAceh Satu dalam BudayaJudul : Implimentasi Budaya Aceh dalam

Bidang PendidikanPemateri :- Dr. M. Harun Al-Rasyid (Unsyiah)- Prof. Dr. Warul Walidin, MA (MPD Aceh)Judul : Harmonisasi Dinul Islam dalam Pengem-

bangan Pariwisata

Pemateri :- Dr. Aslam Nur, MA (IAIN Ar-Raniry)- Tuan Guru H. Zainal Majdi (Gubernur NTB)Judul : Implementasi Budaya Aceh dalam

Pelaksanaan Dinul Islam di tingkat GampongPemateri :- Prof. Dr. Alyasa’ Abubakar, MA (IAIN Ar-Raniry)- Prof. Dahlan, SH (Unsyiah)Judul : Budaya Aceh di Era Globalisasi dalam

TantanganPemateri :- Prof. Dr. Iirwan Abdullah (Yoqyakarta)- Dr. Jamil Yusuf, M.Si (Fak. Dakwah IAIN Ar-

Raniry)Judul : Warisan Intelektual AcehPemateri :- Prof. Dr. Amirul Hadi, MA Ph.D (IAIN Ar-Raniry)- Dr. Oman Fathurrahman (UIN Jakarta)

b.b.b.b.b. Aceh Satu dalam SejarahAceh Satu dalam SejarahAceh Satu dalam SejarahAceh Satu dalam SejarahAceh Satu dalam SejarahJudul : Nilai-nilai Perjuangan Tgk. Chik di Tiro,

Muhammad Saman sebagai Perekat Sejarah danMasyarakat Aceh.

Pemateri:Pemateri:Pemateri:Pemateri:Pemateri:- Fachrul Razi, MIP (Staf khusus Gubernur Aceh)- Dr. Surayya IT, MA (Banda Aceh)Judul : Aceh dalam Jaringan Internasional di Era

KesultananPemateri :- Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA (UIN Jakarta)- Prof. Dr. Otham bin Yatim (Malaysia)- Prof. Dr. Tatiana Natalosova (Rusia)Judul : Warisan Intelektual AcehCalon Pemateri :- Prof. Dr. Dien Majid (UIN Jakarta)- Dr. Husaini Ibraqhim, MA (FKIP Unsyiah)- H. Hasanoel Bashry (Abu Mudi Samalanga)Judul : Aceh dalam Tiga Dimensi WaktuCalon Pemateri :- Dr. Fachri Ali, MA (Jakarta)- Prof. Dr. Misri A. Muchsin, MA (IAIN Ar-Raniry)

6.6.6.6.6. Gebyar SeniGebyar SeniGebyar SeniGebyar SeniGebyar SeniTanggal : 20 s.d 28 September 2013Pukul : 16.30 – 22.00 WIB s.d selesaiTempat :- Taman Budaya (Teater, Rebana, Kaligrafi dan

Seni Ukir)- Taman Sulthanah Shafiatuddin (Saman,

Seudati, Tari dan Eksibisi)- Gedung Tgk. Chik Di Tiro (Rapai Geleng,

Dalail Khairat,Zikir Maulid dan Paduan Suara)

7.7.7.7.7. Permainan RakyatPermainan RakyatPermainan RakyatPermainan RakyatPermainan RakyatTanggal : 22 s.d 26 September 2013Pukul : 08.00 WIB s.d selesaiTempat : Lapangan Tugu Unsyiah dan Jem-

batan Lamnyong

8. Atraksi Budaya8. Atraksi Budaya8. Atraksi Budaya8. Atraksi Budaya8. Atraksi BudayaTanggal : 20 s.d 29 September 2013Pukul : 09.00 WIB s.d selesaiTempat : Anjungan Kab./Kota di Taman

Sulthanah Shafiatuddin

9.9.9.9.9. PenutupanPenutupanPenutupanPenutupanPenutupanTanggal : 29 September 2013Pukul : 08.00 WIB s/d selesaiTempat : Taman Sulthanah Shafiatuddin

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Dinas Kebudayaan dan PariwisataAceh cq.Bidang Adat dan BudayaAceh cq.Bidang Adat dan BudayaAceh cq.Bidang Adat dan BudayaAceh cq.Bidang Adat dan BudayaAceh cq.Bidang Adat dan Budaya

(Dra. Fauziah Hanum: 081319154491/(Dra. Fauziah Hanum: 081319154491/(Dra. Fauziah Hanum: 081319154491/(Dra. Fauziah Hanum: 081319154491/(Dra. Fauziah Hanum: 081319154491/Evi Mayasari, A.K.S, M.Si:Evi Mayasari, A.K.S, M.Si:Evi Mayasari, A.K.S, M.Si:Evi Mayasari, A.K.S, M.Si:Evi Mayasari, A.K.S, M.Si:

081362328356)081362328356)081362328356)081362328356)081362328356)

Suatu kehormatan bagi Pemerintah Aceh sebagaimanaSuatu kehormatan bagi Pemerintah Aceh sebagaimanaSuatu kehormatan bagi Pemerintah Aceh sebagaimanaSuatu kehormatan bagi Pemerintah Aceh sebagaimanaSuatu kehormatan bagi Pemerintah Aceh sebagaimanaPKA di tahun-tahun sebelumnya di buka oleh presiden,PKA di tahun-tahun sebelumnya di buka oleh presiden,PKA di tahun-tahun sebelumnya di buka oleh presiden,PKA di tahun-tahun sebelumnya di buka oleh presiden,PKA di tahun-tahun sebelumnya di buka oleh presiden,maka PKA tahun ini juga dibuka oleh Presiden Republikmaka PKA tahun ini juga dibuka oleh Presiden Republikmaka PKA tahun ini juga dibuka oleh Presiden Republikmaka PKA tahun ini juga dibuka oleh Presiden Republikmaka PKA tahun ini juga dibuka oleh Presiden RepublikIndonesia, Susilo Bambang Yudhoyono. Kegiatan yangIndonesia, Susilo Bambang Yudhoyono. Kegiatan yangIndonesia, Susilo Bambang Yudhoyono. Kegiatan yangIndonesia, Susilo Bambang Yudhoyono. Kegiatan yangIndonesia, Susilo Bambang Yudhoyono. Kegiatan yangdiikuti oleh seluruh kabupaten/kota se-Aceh akan me-diikuti oleh seluruh kabupaten/kota se-Aceh akan me-diikuti oleh seluruh kabupaten/kota se-Aceh akan me-diikuti oleh seluruh kabupaten/kota se-Aceh akan me-diikuti oleh seluruh kabupaten/kota se-Aceh akan me-nampilkan kekayaan dan kearifan lokal mereka melaluinampilkan kekayaan dan kearifan lokal mereka melaluinampilkan kekayaan dan kearifan lokal mereka melaluinampilkan kekayaan dan kearifan lokal mereka melaluinampilkan kekayaan dan kearifan lokal mereka melalui

kegiatan-kegiatan lomba, pameran dan eksibisi.kegiatan-kegiatan lomba, pameran dan eksibisi.kegiatan-kegiatan lomba, pameran dan eksibisi.kegiatan-kegiatan lomba, pameran dan eksibisi.kegiatan-kegiatan lomba, pameran dan eksibisi.○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Agenda dan Jadwal

Page 4: Khusus pka

UtamaUtamaUtamaUtamaUtama

44444 No.8 Tahun I / Edisi Khusus PKA 6

PEKAN PEKAN PEKAN PEKAN PEKAN Kebudayaan Aceh pertama kalidigelar pada 1958 yang memberi artipenting bagi pembangunan kebudayaandan pembangunan daerah Aceh setelahPKA dilaksanakan, di mana persiapandilakukan sejak tahun 1957 dengandibentuk sebuah lembaga khusus, yaituLembaga Kebudayaan Aceh yang diketuaiMayor T. Hamzah.

Pekan Kebudayaan Aceh I menghasil-kan Piagam Blang Padang, yang isinyaantara lain menggali dan menghidupkankembali budaya tradisional dan adat Acehadalah bagian penting dalam setiap gerakpembangunan Aceh dan masyarakatnya.

Perwujudan isi piagam Blang Padangini terus ditindaklanjuti hingga 14 tahunkemudian yang ditandai dengan penye-lenggaraan Pekan Kebudayaan Aceh IIpada 1972 yang berlangsung cukupmeriah dan mengesankan.

Pekan Kebudayaan Aceh III diselengga-rakan 16 tahun kemudian, yaitu tahun1988. Penyelenggaraan PKA III pelaksan-aannya berdasarkan dan bertujuan meng-gali dan menguatkan kembali nilai-nilaitradisi masyarakat selain mengangkatpersoalan ekonomi, sosial budaya,Hankam dan Agama. Sehingga masalahyang sebelumnya menjadi kecurigaanmasyarakat yang negatif dapat diubahmenjadi positif dalammewujudkan kemajuan pembangunanAceh.

Keseriusan PKA III juga terlihat dalammengangkat topik-topik yang didiskusikansebagai bagian dari even PKA, diantaranyaseminar budaya bertema “Wajah RakyatAceh dalam Lintasan Sejarah”, “Haridepan Kebudayaan Aceh”, “IdentitasKesenian Aceh di Tengah PengembanganBudaya Modern dan Perananan SastraIndonesia”.

Maka berkembanglah pusat-pusat senidan budaya Aceh. Namun sayangnyaAceh kembali menghadapi konflik yangpuncaknya diberlakukan Daerah OperasiMiliter (DOM). Maka terhentilah pengem-bangan seni dan budaya Aceh yangsedang tumbuh dan berkembang didaerah harus gulung tikar.

Enam belas tahun kemudian, pada2004, diselenggarakan PKA IV semasaGubernur Abdullah Puteh yang penyeleng-garaannya dilaksanakan di lokasi yangdibangun khusus, “Miniatur Aceh” yangdiberi nama Taman Ratu Safiatuddin,sebagai hasil monumental dari PKA IV.

Pekan Kebudayaan Aceh V diselengga-rakan pada 2009, diselenggarkan oleheven organizer (Pihak swasta) yang tidakmelibatkan tokoh-tokoh yang memahamibudaya dan tradisi Aceh.

Kini kita menyelengarakan PKA VI yangberlangsung mulai 20 hingga 29 Septem-ber 2013 bertepatan dengan visit AcehYear 2013. Diikuti 23 kabupaten/kota se-Aceh, yang menelan biaya sekitar Rp3,5miliar sebagai biaya yang paling rendah dariPKA sebelumnya.

nining/serambinining/serambinining/serambinining/serambinining/serambi

SekilasSekilasSekilasSekilasSekilasPerjalananPerjalananPerjalananPerjalananPerjalanan

PKAPKAPKAPKAPKAOleh Nab Bahany AsOleh Nab Bahany AsOleh Nab Bahany AsOleh Nab Bahany AsOleh Nab Bahany As

PIDATOPIDATOPIDATOPIDATOPIDATO yang disampaikanMenteri Pendidikan Pengaja-ran dan Kebudayaan (PP danK) RI itu, saat menutup Pekankebudayaan Aceh (PKA) Ipada 1958, bukan hanyasekadar ingin menyenangiperasaan masyarakat Acehyang baru saja usai mengh-adapi konflik DI/TII. Melainkanapresiasi itu lebih padakesakralan dan keseriusanpelaksanaan Pekan Kebu-dayaan Aceh itu sendiri.Digelarnya PKA I ini memangbukan sekadar ajang hiburanpesta budaya rakyat, tapilebih pada penggaliankembali nilai-nilai kebu-dayaan Aceh yang hilang,baik disebabkan olehtekanan Belanda semasaperang Aceh, maupun akibatpengaruh konflik (DI/TII) yangmelanda Aceh tak lamasetelah Indonesia merdeka.

Selain itu, tujuan digelarn-ya PKA juga ingin merumus-kan kembali bagaimanamengembangkan pemban-gunan Aceh yang berlandas-kan nilai-nilai budayamasyarakat. Karena itu, jauhsebelum PKA I digelar, satutahun sebelumnya atautepatnya pada 1957 dibentuksebuah lembaga khususyang dimanai LembagaKebudayaan Aceh yangdiketuai oleh Mayor THamzah. Lembaga inilahyang bekerja selama lebihkurang satu tahun untukmempersiapkan pelaksan-aan PKA I pada 1958, yangkala itu memberi arti pentingbagi pengembangankebudayaan dan pemban-gunan daerah Aceh setelahPKA itu dilaksanakan.

Piagam BlangpadangPiagam BlangpadangPiagam BlangpadangPiagam BlangpadangPiagam BlangpadangSatu hasil penting yang

ditelorkan dari pelaksanaanPKA I dulu adalah lahirnya“Piagam Blangpadang”, yangisinya antara lain, menggalidan menghidupkan kembalibudaya tradisional dan adatAceh adalah bagian terpent-ing dalam setiap gerakpembangunan Aceh danmasyarakatnya. Implementa-si “Piagam Blangpadang” initerus ditindaklanjuti hingga 14tahun kemudian, yangditandai dengan penyeleng-garaan PKA II pada 1972,yang berlangsung cukupmeriah dan mengesankan.

Demikian pula PKA IIIyang dilaksanakan 16 tahunkemudian atau tepatnyapada 1988. Penyelengga-raan PKA III ini juga bukanPKA main-main. Landasandan tujuan pelaksanaannyamalah lebih luas dari dua PKAsebelumnya. PKA III selainingin menggali dan men-

guatkan kembali nilai-nilaitradisi masyarakat, jugamengangkat persoalanideologi, ekonomi, sosialbudaya, hankam dan agama.Sehingga masalah-masalahyang sebelumnya menjadikecurigaan masyarakat Acehyang bersifat negatif, dapatdiubah menjadi positif dalammewujudkan kemajuanpembangunan Aceh.

Keseriusan pelaksaanPKA III juga tercermin dalammengangkat topik-topik yangdisikusikan sebagai bagiandari even PKA, di antaranyaSeminar Budaya dengantema “Wajah Rakyat Acehdalam Lintasan Sejarah”,“Hari Depan KebudayaanAceh”, “Identitas KesenianAceh di Tengah Pengem-bangan Budaya Modern” dan“Peranan Sastra Aceh dalamSastra Indonesia”, dan lain-lain. Karenanya tak heran, biladi era 1980-an landasanpembangunan Aceh selalubersentuhan dengan nilai-nilaikebudayaan Aceh. Kantong-kantong budaya dan sang-gar-sanggar rakyat yangtumbuh dan berkembangdalam masyarakat Aceh saatitu-mulai dari hilir ke hulu yangdusupport oleh pemerintahAceh semasa GubernurIbrahim Hasan.

Sayangnya, di tengahsemaraknya pertumbuhankantong-kantong seni danbudaya Aceh saat itu, Acehharus kembali menghadapikonflik yang puncaknyadiberlakuan Daerah OperasiMiliter (DOM) untuk Aceh.Sejak itu, apa yang telahdibangun dan dibina pemer-intah Aceh dalam mengem-bangkan kembali nilai-nilaikebudayaan Aceh harusterhenti akibat konflik Acehyang terus memuncak.Sanggar-sanggar seni dankantong-kantong budayayang sedang tumbuh danberkembang di daerahsebagai bagian dari pem-bangunan kultur Aceh saat itusatu persatu harus gulungtikar karena situasi keamaanAceh yang tidak memungkin-kan lagi para seniman-seniman berkarya.

Semangat membangunkebudayaan Aceh yangterkandung dalam PKA IIIdicoba gagas kembalisetelah 16 tahun kemudian,yaitu diselenggarakannyaPKA IV sewaktu GubernurAbdullah Puteh, yangpelaksanaannya juga sangatserius dan sukses. Karenapersiapan PKA IV ini jugatidak dadakan, persiapannyatidak satu bulan. Tapi telahdirancang jauh sebelumnya.Apalagi untuk melaksanakanPKA IV harus dibangun lokasi

khusus “Miniatur Aceh” yangsekarang dinamai TamanRatu Safiatuddin, sebagaibuah karya hasil PKA IV yangsangat momental.

Akan tetapi, ruh darisemangat pelaksanaan PKAmulai rusak ketika diseleng-garakan PKA V pada 2009.Pelaksanaan PKA V ini tidaklagi melibatkan tokoh-tokohpemikir budaya lokal (Aceh)untuk merancang sebuahpelaksanaan Pekan Kebu-dayaan Aceh yang benar-benar sakral dan serius.Semua even kegiatan PKA Vditenderkan dan dilaksana-kan oleh orang-orang(perusahaan) dari Jakartayang sama sekali tidakmemahami tradisi lokal(Aceh) yang harus digali dandiangkat tampil dalam PKA V.

Itu sebabnya, mengapaPKA V tidak meninggalkanjejak yang berarti bagipembangunan cultural Acehsetelah PKA itu dilaksanakan.Malah yang terkesan daripelaksanaan PKA V takubahnya seperti pelaksan-aan pameran-pameranproduk (expo) yang mengata-snamakan PKA. Pelaksan-aan PKA V 2009 secarapemberdayaan ekonomitentu sangat merugikan kaumseniman lokal kita di Aceh.Yang menguntungkan adalahcokong-cukong seni yangterlibat dalam even PKA itu.Lalu, apakah pelaksanaanPekan Kebudayaan Aceh(PKA VI) yang akan digelar20-29 September 2013 iniakan terulang seperti PKA Vlalu?

Semestinya, perhelatanPKA VI sebagai pestabudaya rakyat Aceh yangsangat akbar ini denganwaktu pelaksanaan taksampai sebulan lagi, panitiasudah bekerja ekstra denganberbagai persiapan perhela-tan yang matang. Brosur-brosur PKA VI yang sudahtersebar di mana-mana,termasuk di hotel-hotel dan ditempat-tempat umum lainnyasebagai sosialisasi bahwa diAceh akan berlangsungsebuah perhelatan pestabudaya rakyat yang sangatbesar, yaitu Pekan Kebu-dayaan Aceh.

Sehingga gaung PKA VIyang akan digelar akan terusmenggema dan menjadiperhatian rakyat, tak hanya diAceh, tapi sebaran informasiitu hingga ke luar Aceh untukmenarik perhatianmasyarakat nasional danmanca negara untuk datangmenyaksikannya.

Wajar dipertanyakanWajar dipertanyakanWajar dipertanyakanWajar dipertanyakanWajar dipertanyakanApalagi PKA VI yang

bakal dilaksanakan bertepa-tan dengan program Visit

Menelisik Sejarah PKAMenelisik Sejarah PKAMenelisik Sejarah PKAMenelisik Sejarah PKAMenelisik Sejarah PKA

Page 5: Khusus pka

UtamaUtamaUtamaUtamaUtama

55555No.8 Tahun I / Edisi Khusus PKA 6

Banda AcehBanda AcehBanda AcehBanda AcehBanda Aceh, 21September 2013(Infopublik): SekretarisDaerah Aceh, T. SetiaBudi melepas secararesmi konvoi pawaibudaya di Banda Aceh,Sabtu (21/9). Acara inidilaksanakan sebagaibagian dari PekanKebudayaan Aceh ke-6yang berlangsung tahun2013. Konvoi pawai dimulai dari Jalan DaudBeureuh, Jambo Tape,dan berakhir di TamanSulthanah Safiatuddin,Lampriet.

Dalam even ini,peserta pawai berjalan

kaki sambil memperton-tonkan keanekaragam-an adat dan budayamasing-masingKabupaten/Kota. Mulaidari berbagai bajudaerah dan jenis tariankhas Aceh, jugaberagam pertunjukandaerah mulai debussampai marching band.

Pawai budaya iniberlangsung meriahdan disaksikan olehribuan masyarakat diseputaran Banda Aceh.Hampir setiap kabupat-en dan kota mengirim-kan lebih dari 30

Sekda Lepas Pawai Budayapeserta untuk memeri-ahkan pawai. Di barisanpawai juga terdapat tigaekor gajah yang dibawa

Aceh Year 2013, tentu akansangat strategis bila PKA VIini disosialisasikan jauh-jauhhari di dalam maupun luarnegeri. Namun ini tidak terjadidalam persiapan PKA yangbakal digelar pertengahanSeptember bulan depan. Bilademikian kondisi persiapan-nya, maka wajar bila dipertan-yakan, kontribusi apa yangbakal dihasilkan dari PKA VIdalam kelanjutan pemban-gunan kebudayaan Acehsetelah PKA itu usai dilaksan-akan?

Sebenarnya, even PKA Vyang sudah digelar dan PKAVI yang bakal digelar tahun iniadalah momen pentingdalam menentukan kembaliarah masa depan pemban-gunan kebudayaanmasyarakat Aceh. Karenadua even PKA ini, Aceh telahmengalami perubahansignifikan, baik secara tradisi,adat dan budaya, maupunsecara kepemimpinanpemerintahan yang harusmerujuk pada UUPA. Untukmengimplementasikansemua amanat UU itu, Acehhari ini harus menata kembali

kehidupan sosial budayamasyarakatnya menujumasyarakat Aceh yangsejahtera, berbudaya danbermartabat.

Saya kira itulah yangmenjadi ruh dari tujuanpelaksanaan Pekan Kebu-dayaan Aceh yang sesung-guhnya. Jadi, PKA bukansekadar mengundang Dinas-dinas Kebudayaan danPariwisata kabupaten/kota diseluruh Aceh untuk mengisianjungannya masing-masingyang telah tersedia di TamanRatu Safiatuddin BandaAceh. PKA VI ini harusdipersiapkan secara matangdengan melibatkan tokoh-tokoh dan pemikir-pemikirkebudayaan yang mampumerumuskan konsepbagaimana membangun nilaibudaya masyarakat ditengah kepentingan pemban-gunan fisik material.

oleh pawang khususdari Balai KonservasiSumber Daya AlamAceh. rd/sk/mc-acehrd/sk/mc-acehrd/sk/mc-acehrd/sk/mc-acehrd/sk/mc-aceh

PASCAPEMBUKAAN PASCAPEMBUKAAN PASCAPEMBUKAAN PASCAPEMBUKAAN PASCAPEMBUKAAN PKA VI, Jumat (20/9), kondisi di sepanjang jalan Sri RatuSafiatuddin, Banda Aceh, mengalamikemacetan parah.

Lapak pedagang yang digelar disepanjang jalan, parkir yang semrawuthingga kendaraan roda empat yangdiizinkan masuk ke jalan tersebut, membuatpejalan kaki harus ekstra hati-hati. gitogitogitogitogito

JANTHO JANTHO JANTHO JANTHO JANTHO - Sekitar 300 peserta dipersiap-kan Panitia PKA Kabupatan Aceh Besar,

untuk memeriahkan sekaligus mengisiberbagai atraksi seni dan budaya yangakan dipentaskan dalam Pekan Kebu-

dayaan Aceh (PKA) Ke-6. “Aceh Besar selalu aktif dalam setiap

perhelatan PKA. 2013 ini kami akan tampildengan aneka acara, seperti pameran

warisan budaya Islam, permainan rakyat,atraksi budaya, serta gebyar seni,” kata

Ketua Kontingen PKA Aceh Besar, Drs HJailani Ahmad MM. dedidedidedidedidedi

RIBUAN RIBUAN RIBUAN RIBUAN RIBUAN warga dari berbagai daerahmenyaksikan Pawai Budaya yang digelaruntuk memeriahkan Pekan Kebudayaan Aceh(PKA) ke-6 di Banda Aceh, Sabtu (21/09). Usaidilepas secara resmi oleh Sekretaris DaerahAceh, T. Setia Budi, peserta pawai berjalankaki dari jalan T. Daud Bereueh menujuTaman Ratu Safiatuddin.

Sepanjang jalan yang dilalui pesertadipadati ribuan pengunjung. Parkir yangsemraut membuat arus lalu lintas macet. Dari

BANDA ACEHBANDA ACEHBANDA ACEHBANDA ACEHBANDA ACEH, seuramoe-newsroom: Mobil Pusat Layan-an Internet Kecamatan (MPLIK)Bantuan dari Kementrian Kominfo RI ikut meriahkan kegiatanPKA–VI. Sejak hari pertama MPLIK tersebut parkir di depan Pusat Pelayanan Informasi danselalu dipenuhi masyarakatyang ingin menggunakan lay-

PKA Dibuka,PKA Dibuka,PKA Dibuka,PKA Dibuka,PKA Dibuka,Kemacetan MenderaKemacetan MenderaKemacetan MenderaKemacetan MenderaKemacetan Mendera

Aceh Besar LibatkanAceh Besar LibatkanAceh Besar LibatkanAceh Besar LibatkanAceh Besar Libatkan300 Peserta300 Peserta300 Peserta300 Peserta300 Peserta

anan internet gratis. “Kami san-gat senang bisa akses internetgratis di lokasi PKA,” ucap Ah-yar, salah seorang santri Pe-santren yang berada di DesaPagar Air. Katanya dia berkun-jung ke PKA dengan robongan,karena hanya hari minggumereka bisa keluar asrama.Dan kerena sudah lelah berke-

liling akhirnya singgah di MP-LIK yang parkir di depan PusatLayanan Informasi.

Dedi, operator MPLIK jugamengatakan, “Siang malam selalu ramai pengunjung. Terkadang harus antri, tapi kita tetapmelayani dengan sabar.”

mc-aceh/ t im seuramoemc-aceh/ t im seuramoemc-aceh/ t im seuramoemc-aceh/ t im seuramoemc-aceh/ t im seuramoe

*Nab BahanyAs.*Nab BahanyAs.*Nab BahanyAs.*Nab BahanyAs.*Nab BahanyAs.Budayawan/Ketua Lembaga

Studi Kebudayaan dan Pembangu-nan Masyarakat (LSKPM) Aceh,

tinggal di Banda Aceh.Email:[email protected]

Catt: Tulisan ini telah dimuat diSerambi Indonesia

Antrian Internet Gratis MPLIK Di PKAAntrian Internet Gratis MPLIK Di PKAAntrian Internet Gratis MPLIK Di PKAAntrian Internet Gratis MPLIK Di PKAAntrian Internet Gratis MPLIK Di PKA

23 kabupaten/kota di Aceh, satu kabupatentidak tampil dalam pawai kali ini, yaitu AcehTengah.

Seluruh kontingen dari berbagi kotamemperilihatkan kesenian masing-masingdaerah, seperti Subulusalam menampilkanseni debus dan tarian saman serta tarianseudati juga turut ditampilkan oleh pesertapawai di depan Gubernur Aceh Zaini Abudul-lah beserta Bupati seluruh kabupaten/kotaSe Provinsi Aceh. ara/tgjra/tgjra/tgjra/tgjra/tgj

RibRibRibRibRibuan uan uan uan uan WWWWWarararararggggga Saksikana Saksikana Saksikana Saksikana SaksikanPPPPPaaaaawwwwwai Budaai Budaai Budaai Budaai Budayyyyyaaaaa

Page 6: Khusus pka

WWWWWawancaraawancaraawancaraawancaraawancara

66666 No.8 Tahun I / Edisi Khusus PKA 6

Idealnya PKA DilaksanakanLima Tahun Sekali

Badruzzaman SH, M.Hum, Ketua MAABadruzzaman SH, M.Hum, Ketua MAABadruzzaman SH, M.Hum, Ketua MAABadruzzaman SH, M.Hum, Ketua MAABadruzzaman SH, M.Hum, Ketua MAA

I

Sejauh manakah pentingnyaSejauh manakah pentingnyaSejauh manakah pentingnyaSejauh manakah pentingnyaSejauh manakah pentingnyaPekan Kebudayaan Aceh?Pekan Kebudayaan Aceh?Pekan Kebudayaan Aceh?Pekan Kebudayaan Aceh?Pekan Kebudayaan Aceh?

PKA ‘menggugah’ masyarakat untukmemahami bahwa PKA suatu kegiatanyang mengekspose nilai budaya yang bisamemberi manfaat, tidak hanya senangmelihat tapi juga berdampak ekonomi.Konteks ke-Aceh-an yang dieksposesedemikian rupa dengan landasan pijakIslam.

Dengan adanya ekspose budayamaka akan lahir berbagai tanggapan,pertama apakah cocok dengan kultur kita,masih orisinalkah yang ditampilkan atausudah masuk unsur asing sebagai ajangevaluasi.

Bagaimana dampak PKA akanBagaimana dampak PKA akanBagaimana dampak PKA akanBagaimana dampak PKA akanBagaimana dampak PKA akandirasakan generasi muda?dirasakan generasi muda?dirasakan generasi muda?dirasakan generasi muda?dirasakan generasi muda?

Generasi muda sebagai masyarakatAceh, sebagai bagian dari bangsa, akanbangga memiliki budaya sendiri yangbernilai tinggi.

Bagaimana dengan dampakBagaimana dengan dampakBagaimana dengan dampakBagaimana dengan dampakBagaimana dengan dampakekonomi?ekonomi?ekonomi?ekonomi?ekonomi?

Di saat PKA akan terjadi transaksisehingga makmurlah masyarakat.

Apakah nilai keaslian budayaApakah nilai keaslian budayaApakah nilai keaslian budayaApakah nilai keaslian budayaApakah nilai keaslian budayaterjaga dari PKA I hingga PKA V?terjaga dari PKA I hingga PKA V?terjaga dari PKA I hingga PKA V?terjaga dari PKA I hingga PKA V?terjaga dari PKA I hingga PKA V?

Nilai keaslian adalah identitas Acehyang tidak lekang dari nilai agama Islamsehingga kita punya patron. Dan wajar jikaada perubahan dari segi kemasan danpenampilan, namun nilai ke Acehan tidakberubah walaupun PKA sebelelumnya tidakada yang monumental.

Idealnya berapa tahun sekali PKAIdealnya berapa tahun sekali PKAIdealnya berapa tahun sekali PKAIdealnya berapa tahun sekali PKAIdealnya berapa tahun sekali PKAdilaksanakan?dilaksanakan?dilaksanakan?dilaksanakan?dilaksanakan?

Idealnya PKA dilaksanakan lima tahunsekali, karena masa pertumbuhan generasiselama lima tahun sangat luar biasa danmudah menerima pengaruh luar maka perlustandar sehingga generasi muda tidakmenjadi agen dari budaya luar. PentingnyaPKA berkesinambungan guna mengawalbudaya kita secara kontinyu denganidentitas ke Acehan yang dikemas dengancara lebih modern sesuai perkembanganzaman.

Bagaimana mengawal dampakBagaimana mengawal dampakBagaimana mengawal dampakBagaimana mengawal dampakBagaimana mengawal dampaknegatif yang timbul dari PKA?negatif yang timbul dari PKA?negatif yang timbul dari PKA?negatif yang timbul dari PKA?negatif yang timbul dari PKA?

Masyarakat bertanggung jawabmenjaga pergaulan dan etika saat mengun-jungi PKA, jangan kita keluar dari adat danbudaya kita yang Islami, tujukkan padadunia bahwa kita bangsa berbudaya, jadijangan salahkan PKA bila ada terjadi hal-hal negatif karena itu adalah bisa yangharus kita sendiri yang menghilangkannya.

Apakah diperlukan kegiatanApakah diperlukan kegiatanApakah diperlukan kegiatanApakah diperlukan kegiatanApakah diperlukan kegiatanbudaya di antara waktu lima tahun?budaya di antara waktu lima tahun?budaya di antara waktu lima tahun?budaya di antara waktu lima tahun?budaya di antara waktu lima tahun?

Di interval lima tahun harus ada festival-festival, misalnya tahun pertama festivalkuliner, tahun kedua festival seni, demikianseterusnya sesuai agenda yang akandiperlombakan pada PKA selanjutnya,sehingga menjadi arena yang rutin terisijelang even PKA lima tahun sekali. Danbisa dipromosikan ke dunia luar supayaterus dikunjungi karena ada kegatan yangterus berlanjut dari kabupaten/kota seAceh. Sehingga arena PKA menjadi pusatinformasi sebelum orang mengunjungidaerah dituju.

Apakah regenerasi budayaApakah regenerasi budayaApakah regenerasi budayaApakah regenerasi budayaApakah regenerasi budayaberjalan baik?berjalan baik?berjalan baik?berjalan baik?berjalan baik?

Motivbasi generasi muda tinggi namunregenerasi belum berjalan baik, jika evenseni dilaksanakan setiap tahun maka akanmenumbuhkan kreativitas karena adapeluang. Dengan adanya pertunjukan senidan budaya maka pikiran kita menjadisegar karena tanpa hiburan orang akanstres dan mengurangi motivasi kerja.Generasi kita sibuk bergerak di bidangpolitik yang temporer, sebaiknya bergerakdi bidang seni budaya yang investasinyaselamanya.

Apa nilai yang kita ambil dariApa nilai yang kita ambil dariApa nilai yang kita ambil dariApa nilai yang kita ambil dariApa nilai yang kita ambil daritema PKA VI, Aceh Satu bersama?tema PKA VI, Aceh Satu bersama?tema PKA VI, Aceh Satu bersama?tema PKA VI, Aceh Satu bersama?tema PKA VI, Aceh Satu bersama?

Perbedaan adalah Sunatullah, untuksaling berhubungan dan memberi kasihsayang bukan bermusuhan. Saling mengisidan menguatkan melindungi dan memberipeluang sehingga Aceh menjadi tamanyang indah.

Jangan ribut-ribut akibatnya adaketegangan mencemarkan nama Aceh,mari berjuang, pelihara damai sudah cukuppertikaian. PKA adalah forum salingbertemu dan saling mendukung, danbudaya adalah sarana lembut yangmempersatukan. Moment PKA sebagaisarana mendinginkan jelang Pemilu 2014dengan aman, karena kita sudah kembalimenyatukan diri dalam seni dan budaya.

Apakah nilai-nilai budaya AcehApakah nilai-nilai budaya AcehApakah nilai-nilai budaya AcehApakah nilai-nilai budaya AcehApakah nilai-nilai budaya Acehsebaiknya masuk kurikulumsebaiknya masuk kurikulumsebaiknya masuk kurikulumsebaiknya masuk kurikulumsebaiknya masuk kurikulumsekolah?sekolah?sekolah?sekolah?sekolah?

Saya setuju jika kurikulum seni danbudaya masuk dalam dunia pendidikan,sehingga ada rasa bangga denganbudaya sendiri dan yang paling kita sesalisaat ini generasi kita banyak yang tidakbisa bahasa Aceh, padahal bahasaadalah identitas kita dan bahasa memban-gun rasa nasionalisme. Sementarasekarang kita bangga menggunakanbahasa asing akibatnya akhlak punterbawa-bawa seperti bangsa asing. *

PerbedaanPerbedaanPerbedaanPerbedaanPerbedaanadalah Sunat-adalah Sunat-adalah Sunat-adalah Sunat-adalah Sunat-

ullah, untukullah, untukullah, untukullah, untukullah, untuksaling ber-saling ber-saling ber-saling ber-saling ber-

hubungan danhubungan danhubungan danhubungan danhubungan danmemberi kasihmemberi kasihmemberi kasihmemberi kasihmemberi kasihsayang bukansayang bukansayang bukansayang bukansayang bukanbermusuhan.bermusuhan.bermusuhan.bermusuhan.bermusuhan.

Saling mengisiSaling mengisiSaling mengisiSaling mengisiSaling mengisidan men-dan men-dan men-dan men-dan men-

guatkanguatkanguatkanguatkanguatkanmelindungimelindungimelindungimelindungimelindungi

dan memberidan memberidan memberidan memberidan memberipeluang seh-peluang seh-peluang seh-peluang seh-peluang seh-

ingga Acehingga Acehingga Acehingga Acehingga Acehmenjadi tamanmenjadi tamanmenjadi tamanmenjadi tamanmenjadi taman

yang indah.yang indah.yang indah.yang indah.yang indah.

IDEALNYA IDEALNYA IDEALNYA IDEALNYA IDEALNYA PKA dilaksanakanlima tahun sekali, karena masapertumbuhan generasi selamalima tahun sangat luar biasa danmudah menerima pengaruh luar

maka perlu standar sehingga generasimuda tidak menjadi agen dari budaya luar.Pentingnya PKA berkesinambungan gunamengawal budaya kita secara kontinyudengan identitas ke-Aceh-an yang dike-mas dengan cara lebih modern sesuaiperkembangan zaman.

Itulah sedikit pendapat yang diungkap-kan Badruzaman, SH, M.Hum, KetuaMajelis Adat Aceh kepada SeuramoeInformasi yang melakukan wawancara diruang kerjanya, 11 September lalu. Tersiratdari ucapannya rasa perduli yang luarbiasa terhadap seni dan budaya Aceh.

Namun tergambar pula rasa kawatirakan punahnya budaya Aceh yang digerusmodernisasi dan pengaruh budaya asing,jika kita tidak bersama-sama melestarikan-nya.

Diakhir wawancara, Badruzzamanmengajak semua pihak untuk menjagaadat istiadat, seni dan budaya yangberlandaskan Islam. Dengan demikian,secara otomatis perdamaian akan selaluterjaga di Aceh selamanya.

Berikut petikan wawancara Nining Khdari Seuramoe Informasi dengan KetuaMajelis Adat Aceh ini;

Page 7: Khusus pka

Serba-serbi

77777No.8 Tahun I / Edisi Khusus PKA 6

BANDA ACEHBANDA ACEHBANDA ACEHBANDA ACEHBANDA ACEH, seuramoe-newsroom: Gubernur Aceh, dr.Zaini Abdullah mengeluarkansurat edaran tentang imporbarang pribadi penumpangpada senin 2/9 di Banda Aceh.Surat ini dikeluarkan karenaadanya perbedaan penafsirandi masyarakat mengenai ke-tentuan impor barang pribadipenumpang yang tertuang da-lam Peraturan Menteri Keuan-gan Nomor 188/PMK.04/2010tentang impor barang yang di-bawa oleh penumpang, awaksarana pengangkut, pelintasbatas dan barang kiriman.

Dalam Surat edaran terse-but Gubernur menjelaskan ser-ta himbauan kepada masya-rakat terutama penumpangyang tiba dari kawasan Sa-bang, tentang beberapa halsebagai berikut :

1. Barang pribadi penump-ang adalah semua barangyang dibawa oleh penumpangbiasa dikenal dengan sebutanbarang tentengan penumpang,tetapi tidak termasuk barangdagangan.

2. Terhadap barang priba-di penumpang diberikan pem-

bebasan bea masuk dengannilai pabean paling banyakFOB USD 250.00 (dua ratuslimu puluh US Dolar) per orangatau FOB USD1,000.00 (seribuUS dolar) perkeluarga untuksetiap kedatangan dan apabi-la melebihi batas nilai pabeansebagaimana dimaksud diatas akan dipungut bea masukdan pajak dalam rangka impor

3. Barang pribadi penump-ang yang merupakan barangkena cukai juga diberikan pem-bebasan bea masuk dan cu-kai untuk setiap orang dewasadengan jumlah paling banyak200 (dua ratus) batang sigaret,25 (dua puluh lima) batang ceru-tu atau 100 (seratus) gram tem-bakau iris/hasil tembakau lain-nya dan apabila jenis tem-bakau melebihi dari satu jenis,pembebasan bea masuk dancukai diberikan setara denganperbandingan jumlah perjenishasil tembakau tersebut. Ataskelebihan barang kena cukaidalam jumlah sebagaimanadimaksud di atas langsung di-musnahkan oleh pejabat Beadan Cukai dengan atau tanpa

disaksikan penumpang yangbersangkutan.

4. Penumpang pada saatkedatangan wajib memberi-tahukan barang impor yangdibawanya kepada pejabatbea dan cukai setempat den-gan menggunakan CustomsDeclaration yang disingkat de-ngan CD ataupun secara lisanpada tempat-tempat tertentuyang telah ditetapkan oleh Di-rektur Jenderal Bea dan Cukai.

5. Dalam hal pemeriksaandan pengeluaran barang im-por yang dibawa oleh penum-pang yang dilakukan pihakBea dan Cukai, mengacu ke-pada ketentuan teknis yang te-lah ditetapkan oleh DirektoratJenderal Bea dan Cukai sertaperaturan perundang-undan-gan yang berlaku lainnya.

6. Pemerintah Aceh meng-himbau agar penupang hen-daknya membawa barang pri-badi tidak melebihi dari berat30 (tiga puluh)kilogram demikeselamatan penumpangdenga nilai pabean sebagaim-ana yang telah ditentukanpada angka 2 dan 3 di atas.

mc-acehmc-acehmc-acehmc-acehmc-aceh

Gubernur Edarkan Surat ImporBarang Pribadi Penumpang

BANDA ACEHBANDA ACEHBANDA ACEHBANDA ACEHBANDA ACEH, Seuramoe-newsroom: Upacara adatmelamar, pernikahan danintat linto dilaksanakan diAnjungan Kabupaten AcehUtara, yang menarik dariprosesi ini karena upacarapernikahan sesungguhnya.

Adapun yang menikahyaitu Afna Erlika dara barodari Lhong Raya Kota BandaAceh sementara Lintobernama Busri Junaidi dariKabupaten Aceh utara.

Upacara adat intat Linto inidiawali dengan lamaran, per

nikahan dan akhirnya IntatLinto .

Intat Linto diawali denganbalas pantun yang salingsambut dari phak Linto danDara Baro, dilanjutkan tariRanup Lampuan , pesan dariorang tua Linto ( Pengantinlaki-laki ) agar tetap mengin-gat orang tua, jangan lupaShalat dan bila ada rezekijangan lupa naik Haji berziar-ah ke makam Rasullullah daningatkan untuk jangan lupabayar hutang dan rajinbersedekah.

PEDAGANG PEDAGANG PEDAGANG PEDAGANG PEDAGANG baju sablon PKA VI yang mengge-lar dagangannya di sepanjang Jalan menuju lokasiPKA, dari depan Masjid Lampriet hingga gerbangkomplek Taman Ratu Safiatuddin, kebanjiranrezeki.

Meski harganya lumayan mahal, namun baju-baju ini tetap menjadi incaran pembelki sebagaisouvenir. “Untuk membuktikan kalau kita sudahsampai ke sini, kata seorang pengunjung yangmembeli tiga buah kaus ukuran anak-anak.

“Harganya bervariasi. Ukurannya juga berag-am, dari ukuran kecil untuk anak-anak hinggauntuk orang dewasa,” kata seorang pedagang,Edy, seperti dikutip acehpost.com, Ahad kemarin.

Menurutnya, sejak dibuka Sabtu siang, jumlahpengunjung yang memborong baju sablon PKAtermasuk tinggi. “Pengunjung paling banyakmembeli baju sablon PKA ukuran anak-anak.Biasanya perhari bisa laku lima lusin,” katanya.

gito/atjehpost.comgito/atjehpost.comgito/atjehpost.comgito/atjehpost.comgito/atjehpost.com

BANDA ACEH BANDA ACEH BANDA ACEH BANDA ACEH BANDA ACEH – Bireuen memboyong para senimandan budayawan yang mereka miliki untuk memeriah-kan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) 6, 20-29/9 diBanda Aceh.

“Kami akan membawa seluruh seniman danbudayawan dari Bireuen, seperti, Grup Rabbani Wahid,Grup Rapa I, dan sejumlah seni lainnya, termasukBuadayawan Seumapa,” ungkap Kabag Humas danProtokoler Pemerintah Bireuen, Farhan Husein,SE

Anjungan Bireuen yang berada di Komplek TamanRatu Safiatuddin, akan diisi berbagai atraksi seni dankuliner khas Bireuen. “Salah satunya Naga Sari, KeripikPisang, dan banyak kuliner lainnya,” ujar Farhan. dedidedidedidedidedi

BANDA ACEHBANDA ACEHBANDA ACEHBANDA ACEHBANDA ACEH, seuramoe-newsroom: “Dimana letak sekretariat panitia PKA-VI?” Itulah yangdipertanyakan beberapa peserta PKA–VI padaPusat Informasi yang disediakan oleh Dishubko-mintel Aceh, di lokasi PKA, Taman SulthanahSafiatuddin.

Sayangnya pusat informasi juga tidak dapatmemberikan jawaban dengan benar terhadapbanyaknya pertanyaan tersebut, mulai dari keperlu-an jadwal rapat panitia, kriteria peserta keseniansampai pejabat yang ingin menandatangani SuratPerintah Perjalanan Dinas (SPPD) dari panitiaPKA kabupaten/kota.

Menurut pantauan petugas informasi, di lokasiPKA memang tidak terlihat adanya SekretariatPanitia PKA. Mestinya pihak terkait sebagaileading sector pelaksanaan kegiatan PKA–VI, yaituDinas Pariwisata Aceh, dapat memfasilitasisekretariat dimaksud. Sehingga panitia dari daerahtidak kebingungan dan harus keluar dari arenaPKA–VI untuk kebutuhan yang mestinya dapatdilakukan oleh dinas terkait di arena PKA.

“Kami bingung, harus mencari Sekretariat PKAdi mana? Soalnya kami ini dari daerah, jangandibuat kami seperti bola pimpong dong! PanitiaPKA provinsi harus bertanggungjawab,” ujarSyahril, panitia PKA Kabupaten Aceh Timur, diPusat Informasi.

“Panitia PKA jangan menyuruh kami ke kantorDinas Pariwisata Aceh, masalahnya terlalu jauh,kenapa dinas terkait tidak berkantor sementara dilokasi PKA?” sambung panitia lainnya dari Kabu-paten Singkil.

asri/mc-acehasri/mc-acehasri/mc-acehasri/mc-acehasri/mc-aceh

Anjungan Aceh Utara Gelar UpacaraAnjungan Aceh Utara Gelar UpacaraAnjungan Aceh Utara Gelar UpacaraAnjungan Aceh Utara Gelar UpacaraAnjungan Aceh Utara Gelar UpacaraPernikahan dan Intat LintoPernikahan dan Intat LintoPernikahan dan Intat LintoPernikahan dan Intat LintoPernikahan dan Intat Linto

Setelah pesan dari orangtua linto lalu linto menaiki tangga diiringi Shalawat Nabi dandiikuti keluarga linto dan dilakukan peusijuk (tepung tawar) oleh keluarga dara barokepada linto.

Sekretaris Majelis AdatAceh ( MAA) Aceh Utara mengatakan, upacara ini sengaja dilaksanakan yang sebenarnya supaya masyarakatmengetahui yang se benarn-ya dan bukan rekaya sa danlebih sakral, jelas T.SyamsulBahri. nining/asrianinining/asrianinining/asrianinining/asrianinining/asriani

Bireuen Boyong Nagasari danKeripik Pisang

Di Mana Letak SekretariatPanitia PKA VI?

Kaus PKA Laris Manis

Page 8: Khusus pka

WWWWWarisanarisanarisanarisanarisan

88888 No.8 Tahun I / Edisi Khusus PKA 6

RESIDENRESIDENRESIDENRESIDENRESIDEN Susilo BambangYudhoyono (SBY) menilai, PekanKebudaya an Aceh (PKA) memilikitiga dimensi penting, yakni dimensimental simbolik, dimensi sosial dandimensi material.

“Dimensi mental simbolik di dalamnyatermasuk kepercayaan dan keyakinansebagai wujud dari interaksi antara manu-sia dengan pencipta alam semesta.Dimensi sosial berkaitan dengan polainteraksi antara masyarakat Aceh yangdinamis, dan dimensi material yangmenampilkan karya-karya terbaik daripuncak kreativitas rakyat Aceh.”

Demikian dikatakan SBY dalam sambutan pembukaan PKA VI, Jumat (20/9) di arena PKA, Komplek Taman Ratu Safiatuddin,Banda Aceh.

Menurut SBY, Aceh memiliki keragamanbudaya yang sangat kaya. Banyak peninggalan sejarah, mulai dari bangunan,makam tua, hingga peninggalan tsunami,seni dan budaya spiritual, yang semua itudapat menjadi daya tarik dalam meningkat-kan kunjungan wisata ke Aceh.

“Kebudayaan Aceh tentu saja tidakhanya bersumber dari kearifan tetapi jugadiwarnai nilai-nilai kebudayaan Islam yangluhur dan agung. Kebudayaan Aceh saat inijuga bukan hanya milik Aceh sendiri, tetapitelah menjadi khasanah kebudayaanIndonesia,” katanya.

Dalam catatan sejarah, tambah SBY,tiga dimensi kebudayaan masyarakatAceh telah lama berkembang dan memilikikejayaan. Aceh pernah dikenal sebagaipusat dari ilmu pengetahuan, pendidikandan pemikiran keagamaan.

“Seperti disampaikan Menteri Pendidi-kan dan Kebudayaan, pada masa ke-jayaan 35 sultan dan sultanah selamahampir empat abad, dari abad ke 16sampai abad 20, kita mengenal parapemikir dan budayawan besar. Diantaran-ya Syeh Nurutin Ar-Raniry yang terkenaldengan kitabnya, Bustan as-Salatin danSyekh Abdul Rauf as-Singkili dengan karyabesarnya Syair Ma’rifat.

Rakyat Aceh juga memiliki karya seniyang luar biasa, seperti tari Saman yangtelah diakui UNESCO sebagai warisan

budaya tak bendadunia. Tari Seudati,Lawing dan tari TarikPukat. Mulai hari inihingga sepekan kedepan, kita akanmenyaksikanditampilkannyapuncak-puncakkreativitas parabudayawan TanahRencong,” katapresiden.

Menurut SBY, PKAmerupakan wahanabagi pelestarianbudaya Acehsekaligus memberi-kan kesempatanyang baik kepadagenerasi muda untuklebih memahami,menghargai, men-yayangi dan akhirnyaikut merasa memilikidan melestarikankebudayaan Aceh.

Oleh sebab itu, presiden melalui PKA,mengajak rakyat Aceh untuk terus men-ingkatkan kebersamaan dalam memban-gun Aceh dengan bertopang pada sendi-sendi kultur masyarakat Aceh itu sendiri.

“Mari kita bangun Tanah SerambiMekah ini dengan nilai-nilai kebudayaanyang luhur yang dilandasi dengan ajaranIslam. Mari kita lestarikan budaya Acehdengan menumbuh kembangkan kecin-taan dan apresiasi terhadap tradisi danbudaya Aceh, utamanya bagi generasimuda. Tingkatkan kualitas karya cipta senidan budaya yang tinggi. Jadilah teladandalam perkembangan seni dan budaya diwilayah saudara,” katanya.

Memperkuat PersaudaraanMemperkuat PersaudaraanMemperkuat PersaudaraanMemperkuat PersaudaraanMemperkuat PersaudaraanSebelumnya Gubernur Aceh, Zaini

Abdullah mengatakan, PKA merupakanmoment pagelaran kasanah budaya rakyatyang telah berlangsung di Aceh sejak 1958.Pada awalnya PKA diselenggarakansebagai upaya memperkuat rasa persau-daraan sesama rakyat Aceh melaluikegiatan budaya dan syi’ar agama. Sebabbagi masyarakat Aceh, budaya danSyari’at Islam merupakan bagian yang takterpisahkan dalam kehidupan sehari-hari.

Ditambahkan gubernur, dalam hadihmaja atau pepatah Aceh diebutkan, “Adatbak Po Teumeurohom, Hukom bak SyiahKuala, Kanun bak Putroe Phang, Reusambak Laksamana.” “Kalau diterjemahkansecara bebas, maknanya adalah: “Penera-pan Adat di bawah tanggung jawab Raja/Pemerintah, Penegakan syari’ah agama dibawah tanggung jawab ulama, penghorma-tan adat-istiadat di bawah tanggungjawabtokoh adat, dan kearifan lokal menjaditanggung jawab para tokoh masyarakat.”

Ditambahkan Zaini, masih ada lagiungkapan mengatakan “Hukom ngon adathanjeuet cre lagee dzat ngon sifeuet.Artinya, adat dengan hukum syariat Islamtidak dapat dipisahkan (sudah menyatu)sebagaimana zat dengan sifatnya.

“Semua ungkapan ini adalah cerminanperan adat dan Islam dalam kehidupansehari-hari masyarakat Aceh. Di tengaharus globalisasi saat ini, memang nilai-nilai itu terus mendapat pengaruh budaya luar.Untuk itu perlu peran aktif pemerintah danseluruh elemen masyarakat untuk menjagadan melestarikannya,” harap Zaini.

Dikatakannya, PKA adalah salah satuupaya kita untuk terus melestarikan budayaAceh sehingga bisa menjadi perekatdinamisasi rakyat dalam suasana rukun,aman, damai dan sejahtera. Hal ini tertuangdalam RPJM Aceh 2012-2017 yang salahsatu program dari misi Pemerintah Acehadalah Peningkatan Penerapan DinulIslam, Sosial dan budaya.

“Maka Pemerintah Aceh akan terusberkomitmen menyelenggarakan kegiatanPKA ini setiap empat tahun sekali, disamping berbagai event budaya lainnya.Seluruh rakyat Aceh juga sangat tersanjungdan bahagia, sebab presiden berkenanhadir kedua kali nya dan memberi dukun-gan penuh untuk pelaksanaan PKA ini.”

Selain menggelar kegiatan kebu-dayaan, tambah Zaini, PKA merupakansarana merefleksi diri tentang pencapaianpembangunan di Aceh. Karena itu, event inijuga menyediakan informasi soal pemban-gunan, investasi, pariwisata, dan sebagain-ya. Pengunjung yang datang ke arena PKAtidak hanya dapat menyaksikan atraksibudaya, tapi juga mendapat informasilainnya tentang pembangunan Aceh.

“Melalui PKA, pemerintah dan rakyatAceh dapat merepresentasikan suasanadan keadaan rakyat Aceh masa lalu, masakini, dan cita-cita masa depan. Terkait dengan rencana masa depan rakyat Aceh,kami berharap Bapak Presiden secara berkelanjutan menaruh perhatian terhadap permasalahan-permasalahan Aceh yang masih perlu diselesaikan bersama,” kata Zaini.

SBY: PKA Memiliki TigaSBY: PKA Memiliki TigaSBY: PKA Memiliki TigaSBY: PKA Memiliki TigaSBY: PKA Memiliki TigaDimensi PentingDimensi PentingDimensi PentingDimensi PentingDimensi Penting

SBY: PKA Memiliki TigaSBY: PKA Memiliki TigaSBY: PKA Memiliki TigaSBY: PKA Memiliki TigaSBY: PKA Memiliki TigaDimensi PentingDimensi PentingDimensi PentingDimensi PentingDimensi Penting

tim/mc-aceh tim/mc-aceh tim/mc-aceh tim/mc-aceh tim/mc-aceh

PPPPP

“Mari kita“Mari kita“Mari kita“Mari kita“Mari kitabangun Tanahbangun Tanahbangun Tanahbangun Tanahbangun Tanah

Serambi MekahSerambi MekahSerambi MekahSerambi MekahSerambi Mekahini dengan nilai-ini dengan nilai-ini dengan nilai-ini dengan nilai-ini dengan nilai-

nilai kebu-nilai kebu-nilai kebu-nilai kebu-nilai kebu-dayaan yangdayaan yangdayaan yangdayaan yangdayaan yang

luhur yangluhur yangluhur yangluhur yangluhur yangdilandasi den-dilandasi den-dilandasi den-dilandasi den-dilandasi den-

gan ajarangan ajarangan ajarangan ajarangan ajaranIslam.”Islam.”Islam.”Islam.”Islam.”

UtamaUtamaUtamaUtamaUtama

Page 9: Khusus pka

99999No.8 Tahun I / Edisi Khusus PKA 6

Presiden Mendukung KebijakanPresiden Mendukung KebijakanPresiden Mendukung KebijakanPresiden Mendukung KebijakanPresiden Mendukung KebijakanPembangunan AcehPembangunan AcehPembangunan AcehPembangunan AcehPembangunan Aceh

Banda Aceh, Seuramoe:Harapan Gubernur Aceh agarPemerintah Pusat memberi-kan sentuhan terhadap beberapa sektor penting di Aceh,seperti bidang pendidikan,kesehatan, pemberdayaanmasyarakat, pariwisata dankeberlanjutan perdamaian.Mendapat respon positif dariPresiden SBY.

Kunjungan kerja PresidenSBY ke Aceh, Jumat (20/9)akhirnya bukan hanya untukmembuka PKA VI semata, namun juga menyampaikan beberapa informasi penting tentang kebijakan yang ditem-puh pemerintah pusat terhadap Aceh. Khususnya apayang disampaikan gubernurdalam sambutannya.

Dalam bidang pendidi-kan, kata SBY, sesuai hasilpertemuan yang dilakukanGubernur Aceh dengan presiden dan sejumlah menteri terkait yang dilaksanakan 20Agustus lalu di Jakarta, telahdibahas tentang usulan penegerian beberapa perguruantinggi di Aceh.

“Hingga hari ini saya telahmenyetujui penegerianSTAIN Gajah Putih, Takengon (2012) dan UniversitasSamudra, Langsa, menjadiuniversitas negeri. Untuk keduanya telah saya keluarkanPeraturan Presiden. Sedang-kan penegerian IAIN A-Ranirydan Universitas Teuku Umar,Melaboh masih dalam proses finalisasi,” kata presiden.

Presiden juga memberi-kan angin segar terhadapupaya penegerian Universi-

tas Gunung Leuser di AcehTenggara dan Politeknik Venezule di Aceh Barat, menurutlaporan Menteri Pendidikandan Kebudayaan, secara prinsip keduanya bisa segeradinegerikan. “Sekarang tinggal melengkapi proses administrasi yang diperlukan. Kitaakan respons dengan baikdan akan dukung denganpenuh upaya untuk meningkatkan seluruh perguruantinggi di seluruh Aceh.”

Di bidang kesehatan,menurut SBY, dirinya telahmenyetujui dan mendukungusulan Gubernur Aceh untukmembangun berbagai rumahsakit rujukan wilayah dan regi

onal dengan menggunakandana pinjaman luar negeri sebesar 1,1 triliun rupiah. Di samping itu pemerintah pusat jugaakan memberikan anggaranpembangunan kesehatanuntuk Provinsi Aceh tahun2013, sebesar Rp948,9 miliar.

Terkait pembangunanrumah layak huni bagi kaumduafa dan korban konflik diAceh, secara prinsip Pemer-intah Pusat telah menyetujuin-ya. Tahun 2012 telah diban-gun 3.950 unit rumah dan 2013sedang dibangun 7.050 unitlagi, yang tersebar di berb-agai kabupaten/kota.

“Saya telah menyetujuipeningkatan serta perpanjan-

gan runway Bandara Rembele, Bener Meriah dari danaAPBN-P 2013 serta peningka-tan dan pengoprasian pelabuhan laut Krueng Geukuehsebagai pelabuhan ekspor-impor di wilayah timur Aceh.Demikian pula untuk revitalisasi kawasan indrustri Lokseu-mawe, saat ini sedang dilakukan pengkajian secara seriusuntuk mendayagunakannyadi masa depan, antara lainkita pikirkan untuk kita ubahmenjadi kilang minyak yangsangat diperlukan di negerikita,” kata SBY.

SBY juga menjanjikandukungan untuk perkemban-gan sektor pariwisata Aceh.

Sebab, kata dia, kita harusdapat mengambil manfaatekonomi yang sebesar-besarnya dari potensipariwisata yang kita miliki.Pemerintah sejak tahun 2010telah memberikan bantuanlangsung kepadamasyarakat di bawahprogram PNPM Mandiri untuk66 desa wisata di seluruhAceh, dengan nilai Rp5,5miliar. Sedangkan tahun 2014akan ditambah lagi 22 desadengan nilai Rp2,5 miliar.

“Demikian pula dengansarana dan prasaranapariwisata di Sabang, telahdiberikan pemerintah sejaktahun 2009. Tahun ini dantahun depan telah dialokasi-kan Rp2 miliar pertahun.Sedangkan dalam rangkaperkembangan ekonomikreatif, telah dialokasikan Rp1miliar pada tahun 2013. Sayamendukung untuk pengem-bangan Sabang sebagaisalah satu tujuan pariwisatatingkat nasional. Bahkan marikita tingkatkan sampai tingkatinternasional,” katanya.

Sebelumnya, padabagian akhir sambutannya,Gubernur Aceh mengharap-kan adanya dukunganPemerintah Pusat untukmenunjang kesuksesanprogram Masterplan Perce-patan dan Perluasan Pem-bangunan Ekonomi Indone-sia (MP3EI). Diantaranyadengan mendukung pembu-kaan dan pengembanganjalan di lintas tengah Aceh.

“Jika program ini terlaksa-na, kami yakin komoditipertanian Aceh yang banyakdihasilkan dari wilayahtengah, lebih mudah dipasar-kan ke luar negeri dan dikirimmelalui Pelabuhan KruengGeukuh, Aceh Utara yangsudah ditetapkan dalamprogram MP3EI sebagaipelabuhan perdaganganinternasional.

Terakhir, terkait implemen-tasi Undang-Undang Repub-lik Indonesia Nomor 11 Tahun2006 tentang PemerintahanAceh, kami mengucapkanterimakasih atas komitmenPresiden yang bertekadmenyelesaikan sejumlahRPP dan Perpres yangbelum tuntas untuk diselesai-kan tahun ini. PenyelesaianRPP dan Perpres itu, InsyaAllah, akan mendorongpercepatan pembangunandan memperkuat keberlanju-tan perdamaian di Aceh,” kataZaini.

tim/mc-aceh tim/mc-aceh tim/mc-aceh tim/mc-aceh tim/mc-aceh

UtamaUtamaUtamaUtamaUtama

Page 10: Khusus pka

PPPPPendidikanendidikanendidikanendidikanendidikan

1010101010 No.8 Tahun I / Edisi Khusus PKA 6

8 LPTK Susun Modul8 LPTK Susun Modul8 LPTK Susun Modul8 LPTK Susun Modul8 LPTK Susun ModulPengajaran SainsPengajaran SainsPengajaran SainsPengajaran SainsPengajaran Sains

BINGKISANBINGKISANBINGKISANBINGKISANBINGKISAN: : : : : Gubernur Aceh Zaini Abdullah menyerahkan bingkisan kepada Veteran RI di Anjong Mon Mata, BandaAceh, Sabtu, (17/8). Seuramoe informasi/fah- Seuramoe informasi/fah- Seuramoe informasi/fah- Seuramoe informasi/fah- Seuramoe informasi/fah-m im im im im i

BANDA ACEHBANDA ACEHBANDA ACEHBANDA ACEHBANDA ACEH, 3 Septem-ber 2013: Gubernur Aceh,Zaini Abdullah mengajakseluruh kabupaten/kota diAceh untuk meningkatkanmutu pendidikan. ApalagiAceh merupakan salah satudaerah di Indonesia yangmendapatkan keistimewaandalam bidang pendidikan.

“Keistimewaan itu ditandaidengan sebuah prasasti diDarussalam. Momentum itudikukuhkan dengan kunjun-gan Presiden RI, Ir. Soekarno,pada 2 September 1959 keDarussalam, yang menjadihari bersejarah dalam duniapendidikan Aceh. Denganharapan dapat terus dijadikanlandasan dalam menatappendidikan Aceh yang lebihbaik,” kata Zaini.

Aceh, katanya, memangmengalami perubahan yangsangat drastis. Tetapi yang

BANDA ACEHBANDA ACEHBANDA ACEHBANDA ACEHBANDA ACEH, 29 Agustus2013: Selama dua hari, 18dosen dan guru dari delapanLPTK (Lembaga Pendidikandan Te naga Kependidikan)dari Ja wa, Medan dan Aceh,meng gelar “LokakaryaPengem bangan Bahan AjarLPTK untuk PembelajaranSains pada Tingkat SMP/MTs”, di Grand NanggroHotel, Banda Aceh.

Lokakarya yang diikuti dosen dan guru dari UniversitasNegeri Malang, UniversitasNe geri Semarang, Universi-tas Ne geri Yogyakarta,Universitas Negeri Medan,Universitas Ne geri Sura-baya, Universitas KristenSatya Wacana, Salatiga,Universitas Syiah Kuala, danIAIN Ar Raniry, merupakanrang kaian awal dari kegiatanloka karya lanjutan, danditutup Kamis (29/8).

Selain dosen, perwakilanguru IPA dari SMPN 1, SMPN6, SMPN 8 dan MTs RukohBa nda Aceh turut serta dalamberbagi ilmu dan pengala-man.

“Tujuan utama lokakaryatersebut adalah untukmengem bangkan modulpengajaran ba gi dosenLPTK pada bidang sains.Secara spesifik modul

Gubernur: Tingkatkan Mutu Pendidikan

sangat memprihatinkanadalah kondisi pendidikanAceh yang sempat terpurukakibat konflik berkepanjan-gan beberapa waktu lalu.Semua itu membutuhkanperhatian dari praktisipendidikan, politisi, akademisdan seluruh masyarakat.“Sudah seharusnya kitabergandeng tangan salingbahu membahu untukmembangun dan meningkat-kan produktifitas dan kualitaspendidikan di Aceh.”

Ditambahkan Zaini, hasilUji Kemampuan Guru yangdiadakan secara nasionalmenunjukkan bahwa hasilyang diperoleh guru di Acehmasih berkisar pada urutan30 dari 34 Provinsi. Wawasandan kemampuan intelektualguru yang sangat terbatas,katanya, harus mendapatperhatian utama.

“Hal ini disebabkan olehdua hal. Diantaranya masihkurang meratanya guru,kemampuan guru yangmasih rendah, sarana danprasarana pendidikan serta

berbagai penyebab lainnya,”kata Zaini pada peringatanHardikda ke-54 yangdilaksanakan di LapanganTugu Universitas Syiah Kuala(Unsyiah), Senin (2/9).

Menurut Zaini Abdullah,hal seperti ini harus dipikirkandan dicarikan solusinya,mengingat pendidikanadalah tanggungjawabbersama. “Untuk mampumelahirkan generasi danpemimpin masa depan yanggemilang, mengembalikancitra dan marwah Acehsebagai propinsi yangterkenal dengan kualitaspendidikan yang paling baik.Maka pada moment peringa-tan Hardikda ke-54 ini, sayamengajak seluruh elemenagar dapat bekerja kerasdan benar-benar peduli untukmembangun pendidikanAceh yang baik di masadepan.”

Zaini juga menam-bahkan, dalam rekruit-men dan pengangkatanguru, kepala sekolahdan pengawas sekolahsupaya benar-benarmemperhatikanperaturan dan ketentuanteknis yang telahditetapkan dengan memegang teguh prinsipprofe sionalisme dalammenempat kan tenagapendidik maupunpejabat pada instansipeng elola pendidikan.

Pada peringatanHardikda kali ini,gubernur juga memberi-kan sejumlah piagampenghargaan kepadasiswa-siswi prestasitingkat nasional tahun2013 dan 14 orangsiswa-siswi prestasiyang ada di seluruhAceh.

Semua itu membutuhkan perhatian dari praktisiSemua itu membutuhkan perhatian dari praktisiSemua itu membutuhkan perhatian dari praktisiSemua itu membutuhkan perhatian dari praktisiSemua itu membutuhkan perhatian dari praktisipendidikan, politisi, akademis dan seluruhpendidikan, politisi, akademis dan seluruhpendidikan, politisi, akademis dan seluruhpendidikan, politisi, akademis dan seluruhpendidikan, politisi, akademis dan seluruh

masyarakat. “Sudah seharusnya kita bergandengmasyarakat. “Sudah seharusnya kita bergandengmasyarakat. “Sudah seharusnya kita bergandengmasyarakat. “Sudah seharusnya kita bergandengmasyarakat. “Sudah seharusnya kita bergandengtangan saling bahu membahu untuk membanguntangan saling bahu membahu untuk membanguntangan saling bahu membahu untuk membanguntangan saling bahu membahu untuk membanguntangan saling bahu membahu untuk membangun

dan meningkatkan produktifitas dan kualitasdan meningkatkan produktifitas dan kualitasdan meningkatkan produktifitas dan kualitasdan meningkatkan produktifitas dan kualitasdan meningkatkan produktifitas dan kualitaspendidikan di Aceh.”pendidikan di Aceh.”pendidikan di Aceh.”pendidikan di Aceh.”pendidikan di Aceh.”

tersebut digunakan untukmengajar para calon guru(mahasiswa FKIP) yangberfokus pa da bagaimanamengajar kom petensi sainsdi sekolah,” ujar Dr. Erman,M.Pd dari Universitas NegeriSurabaya.

Modul pengajaran ini,tambahnya, tertumpu pulapada penguatan pemaha-man isi da n urutan pengem-bangan konsep, termasukmetode kerja ilmiah. Pe-mecahan masalah, menyelid-iki melalui eksperim en danpengambilan kesimpulanmelalui observasi dan diskusipada siswa. “Penyusunanmodul ajar bagi dosen ini,sangat bermanfaat dalam mengaplikasikan Kurikulum 2013bagi mahasiswa FKIP yangmerupakan calon guru,” jelasErman.

Prof. Dr. Ani Rusilowati dariUniversitas Negeri Semarangberharap dia dan tim di Acehdapat menyusun modul sainsyang baik dalam mendukungKurikulum 2013. “Modul sainssebenarnya sejak dulu sudahsejalan dengan Kurikulum2013. Untuk pelajaran IPA,sejak awal tidak bermasalahdengan Kurikulum 2013,karena adanya keterampilandan karakter secara eksplisit

yang harus ditanamkankepada siswa,” jelas Prof. Ani.

Kegiatan yang difasilitasiUSAID PRIORITAS inimengembangkan empattopik modul pembelajaransains, yaitu: tentang Pemana-san Global, Energi untukKehidupan, Melihat Keindah-an Dunia, dan PesawatSederhana dalam Kehidu-pan.

Seorang peserta lokakar-ya, Dr. Hafnati Rahmatan,M.Si berharap lokakarya inidapat menghasilkan modulyang memudahkan dosenuntuk mengajar, “Kamiberharap, modul yang akandisusun ini dapat menghasil-kan satu acuan bagi dosendalam mengajar para calonguru di FKIP, sehinggamempermudah merekadalam menjalankan Kuriku-lum 2013.

Seperti diketahui programUSAID PRIORITAS bekerjasama dengan Universitas/LPTK untuk meningkatkankapasitas dalam melaksana-kan pendidikan/pelatihan,dan kompetensi guru sertacalon guru. Program inibekerja di 7 provinsi dan 19LPTK di seluruh Indonesia.

mc-aceh/ril usaidmc-aceh/ril usaidmc-aceh/ril usaidmc-aceh/ril usaidmc-aceh/ril usaid

BANDA ACEHBANDA ACEHBANDA ACEHBANDA ACEHBANDA ACEH, 3September 2013: SetiapSKPA (Satuan KerjaPerangkat Aceh) dimintauntuk mendampingi TimPansus Dewan Perwak-ilan Rakyat Aceh saatmeninjau proyek yangdilaksanakan olehmasing-masing dinas,untuk menunjukkanprofesionalisme sertakerjasama yang baikantara SKPA dengan TimPansus.

Dengan demikianakan meminimalisirkesulitan yang dialamitim Pansus dalammenemukan lokasipekerjaan, menghilang-

DPRA MintDPRA MintDPRA MintDPRA MintDPRA Mint

Hadir para tokoh pendid-kan Aceh, diantaranyaRektor Unsyiah dan RektorIAIN Ar-raniry.

jf-rd-mcacehjf-rd-mcacehjf-rd-mcacehjf-rd-mcacehjf-rd-mcaceh

Page 11: Khusus pka

PPPPPendidikanendidikanendidikanendidikanendidikan

1111111111No.8 Tahun I / Edisi Khusus PKA 6

kan kesulitan komunikasidengan pihak SKPA, sehing-ga spekulasi dan kesimpulanpekerjaan tersebut nihil bisahilang.

Demikian dikatakan TgkSyafi’i Hamzah dari FraksiPartai Aceh, dalam RapatParipurna 3 Masa Persidan-gan III tahun 2013 DewanPerwakilan Rakyat Aceh,dengan agenda Penyam-paian Pemandangan UmumAnggota DPR Aceh Ter-hadap Laporan PertanggungJawaban Pelaksanaan (LPP)APBA tahun 2012, Selasa (3/9), di Ruang Rapat ParipurnaDPR Aceh.

“Sebagai contoh, paketpekerjaan senilai Rp1.774.

444.000,- yang berlokasi diLueng Baro, KabupatenNagan Raya, dinilai nihil olehtim Pansus karena tidakdapat menemukan lokasi dimana letak pekerjaantersebut. Ini akibat tim tidakdidampingi oleh seorang-pun, baik Kepala SKPAmaupun PPTK (PejabatPelaksana Teknis Kegiatan),”katanya.

Bahkan ketika Pansusmenghubunginya via pesansingkat juga tidak mendapat-kan jawaban. Terkait masalah ini, Tgk. Syafi’i memintaInspekstorat Aceh segeramelakukan verifikasi ter-hadap paket pekerjaan yangtidak ditemukan tersebut.

ta SKPA Dampingi Tim Pansusta SKPA Dampingi Tim Pansusta SKPA Dampingi Tim Pansusta SKPA Dampingi Tim Pansusta SKPA Dampingi Tim Pansus

Khidmat dan Bertabur HadiahHardikda di SMAN 1 Montasik

MONTASIKMONTASIKMONTASIKMONTASIKMONTASIK, 2 September 2013:Perhelatan Hari Pendidikan Daerah(Hardikda) ke-54 di SMA Negeri 1Montasik, Aceh Besar, selain upacarabendera di halaman sekolah tersebut,juga diwarnai berbagai kegiatan danperlombaan. Diantaranya HafizdSurat Yasin.

Juara I hafalan Surat Yasin inidiraih Wardatun Baizah, siswi kelasX.1. Juara II Nanda Ria Suryani, siswikelas XI-IA1 dan juara 3 diraih ZulfiaRisda, siswi kelas XI-IA1.

Liza Hanim S.Pd.I, pengurus RohisSMAN 1 Montasik usai penyerahanhadian mengatakan, para pemenangini akan menjadi inspirator danmotivator bagi siswa-siswi lainnyauntuk bisa menjadi seorang hafidz-hafidzah.

“Karena menjadi seorang hafidztidak harus belajar di sekolah khususpara hafidz, di sekolah umumpun takada yang menghalangi untuk mewu-judkan niat yang mulia itu, apabiladilandasi dengan keinginan dankemauan yang kuat. Insya AllahSMAN 1 Montasik juga akan melahir-

kan hafidz-hafidzah yang hafal 30 juz,lewat program Rohis ini,” katanya.

Sebelumnya, Kepala SMAN 1Montasik, Hayaton, S.Pd, M.Pd yangmenjadi pembina upacara, mem-bacakan sambutan tertulis GubernurAceh, Zaini Abdullah, seperti yangdisampaikan gubernur padaperingatan Hardikda ke-54, di TuguDarussalam.

Dalam sambutan gubernurdikatakan, Aceh merupakan salahsatu daerah di Indonesia yangmendapatkan keistimewaan dalambidang pendidikan. Keistimewaan ituditandai dengan sebuah prestasi diDarussalam. Momentum itu dikukuh-kan dengan kunjungan presiden RIIr. Soekarno pada 2 september1959 di Darussalam yang menjadihari bersejarah dalam dunia pendidi-kan Aceh, dengan harapan dapatterus dijadikan landasan dalammenatap pendidikan Aceh yanglebih baik.

Zaini juga menceritakan sejarahpendidikan di Aceh sejak 64 tahunsilam sampai sekarang yang jauhberbeda. Sekolah yang dulu hanyabeberapa dan gurunyapun sangatterbatas, tapi sekarang tersebarberatus-ratus sekolah di berbagaikabupaten/kota dengan jumlah guruyang sangat meningkat.

Ditambahkan Hayaton, momentHardikda ke-54 ini dapat dijadikanmomentum yang paling tepat untukmembenahi mutu pendidikan Aceh.Menumbuhkan semangat baruterhadap dunia pendidikan. “Menjadigenerasi yang mengharumkannama sekolah dan tanah rencong inihingga ke kancah Nasional,”harapnya usai membacakansambutan tertulis gubernur.

Zulfia Risda, Zulfia Risda, Zulfia Risda, Zulfia Risda, Zulfia Risda,Siswa kelas XI-IA1 SMAN I MontasikSiswa kelas XI-IA1 SMAN I MontasikSiswa kelas XI-IA1 SMAN I MontasikSiswa kelas XI-IA1 SMAN I MontasikSiswa kelas XI-IA1 SMAN I Montasik

2014 DishubkomintelFokus Bidang TIK

Banda AcehBanda AcehBanda AcehBanda AcehBanda Aceh, 3 Sep-tember 2013: Teknologiinformasi dan komunika-si pada dua dasa warsamenunjukkan perkem-bangan pesat. Jikadulunya informasididapatkan lewat radiodan televisi, sekarangsudah bisa diakses dariinternet yang hidup 24jam.

Demikian dikatakanKadishubkomintel Aceh,Said Rasul, saat mem-buka Bimbingan Teknisuntuk Pemuda di BidangTeknologi Informasi danKomunikasi (TIK),Selasa (3/9), di HermesPalace Hotel, BandaAceh.

Menurut Said Rasul,Pemerintah Aceh akanmemfokuskan bidanginformasi dan komunika-si di tahun anggaran2014. “Tahun depanpemerintah akanmelakukan pemekarandinas ini agar lebih fokuspada kegiatan informasidan komunikasi,”ujarnya.

Acara bertema“Peningkatan Kapasitas

Pemuda di Bidang TIKdalam MenghadapiPersaingan Global” inimerupakan hasil kerjas-ama KementerianKomunikasi dan Infor-matika denganDishubkomintel Aceh,dan diikuti para pelajarSekolah Tingkat Atas,komunitas IT danprovider penyedialayanan internet diseputaran Banda Aceh.

Sementara ituKasubdir pemberdayaaninformatika untuk umumKominfo, Ari Hartonodalam sambutannyamengatakan,perkembangan tek-nologi informasi telahmembawa manfaat bagiperadaban manusia.Meski begitu, kaummuda yang akrabdengan teknologi tapibelum bisa memanfaat-kan TIK untuk menam-bah wawasan, kreativi-tas dan inovasi.

“Kegiatan ini dapatmemberi wawasanakan pentingnya TIKbagi pemuda,” kata Ari.

rd/amri-mcaceh rd/amri-mcaceh rd/amri-mcaceh rd/amri-mcaceh rd/amri-mcaceh

PWI Aceh WisudaPeserta SJI Angkatan I

BANDA ACEH, BANDA ACEH, BANDA ACEH, BANDA ACEH, BANDA ACEH, 30 Agustus 2013:Dari 30 siswa yang mengikuti SekolahJurnalisme Indonesia (SJI) TingkatDasar Angkatan Pertama yangdilaksanakan Persatuan WartawanIndonesia (PWI) Aceh, hanya 22siswa yang berhasil lulus.

“Empat orang siswa gugur, empatlainnya tidak lulus pada pendidikanjurnalisme yang dilaksanakanselama 10 hari tersebut,” kata IrandaNovandi, Kepala SJI Aceh usaimewisuda para lulusan ini, Jum’at, (30/8), di Aula PWI Aceh, Simpang Lima,Banda Aceh.

“Tingkat kelulusan peserta dinilaidari penguasaan materi, kepribadian,hasil ujian akhir, ujian wawancara dandisiplin peserta,” kata seorang

pengajar dari PWI Pusat, EncubSubekti.

Ketua PWI Aceh, Tarmilin Usmanberharap peserta yang telah lulusdapat menjalankan tugas profesinyasebagai wartawan yang lebih profesional, beretika dan berwawasan luas.

“Namun jika peserta yang telahlulus SJI angkatan I ini ditemukanmelanggar etika, lebih baik keluar dariprofesi wartawan,” tegas Tarmilin.

Wisuda SJI angkatan I ini dihadiriPenasehat PWI Pusat, Samsul Kahar,tokoh pers Aceh, Harun KeuchikLeumik, Kadis Pendidikan Aceh, AnasM. Adam, Kepala UPTD SeuramoeInformasi, Sanasi dan pengurus PWIAceh.

jf jf jf jf jf/mcaceh/mcaceh/mcaceh/mcaceh/mcaceh

Selain kasus di Lueng Baro, Tgk. Syafi’i jugamempertanyakan kepadaPemerintah Aceh terkaitgedung VIP Bandara Sultan Iskandar Muda yangbelum rampung hingga saat ini. “Proyek ini sudah terbengkalai bertahun-tahun.”

Syafii juga menying-gung tentang gedung sekretariat Wali Nanggroeyang belum juga selesai.Padahal, sesuai rencana,pada 20 September, bersamaan dengan pembu-kaan Pekan KebudayaanAceh ke-VI oleh PresidenSBY, juga akan dikukuhkanWali Nanggroe.

ira/wan/ira/wan/ira/wan/ira/wan/ira/wan/mc-acehmc-acehmc-acehmc-acehmc-aceh

Page 12: Khusus pka

No.8 Tahun I / Edisi Khusus PKA 61212121212

SSSSSosialitaosialitaosialitaosialitaosialitaBanda AcehBanda AcehBanda AcehBanda AcehBanda Aceh- Presiden Re-publik Indonesia, Susilo Bam-bang Yudhoyono, menerimagelar Doctor Honoris Causa (DrHc) bidang Hukum dan Perd-amaian dari Universitas SyiahKuala (Unsyiah ) Banda Aceh,yang berlangsung dalam rap-at senat terbuka di KampusUnsyiah, Banda Aceh, Kamis(19/9) malam.

Penganugerahan gelartersebut karena Presidendalam kepemimpinanya dinilaiberhasil dalam penanggulan-gan bencana bumi dan tsuna-mi di Aceh dan mengakhiri kon-flik Aceh secara damai.

Presiden SBY menyam-paikan terima kasih dan peng-hargaan kepada rektor dansegenap sivitas akademikaUnsyiah. Penghargaan itu jugabagian penghargaan kepadaseluruh rakyat Aceh.

“Dengan kerendahan hati,saya ingin persembahkananugerah doktor honoriscausa ini kepada saudara-saudara saya tercinta, seluruhrakyat Aceh, sebagai rasa say-ang saya dan tentunya kepa-da bangsa Indonesia,” kataPresiden.

Presiden mengaku, peng-hargaan yang diberikan itumerupakan penghargaan be-sar, terlebih diberikan universi-tas terhormat di Aceh. Dalamkesempatan itu, SBY juga men-yampaikan pengalamannyadan pengetahuannya dalamperdamaian di Aceh.

“Dengan penghargaan ya-ng saya terima hari ini sungguhsebuah penghormatan yangsangat besar bagi saya, ter-lebih diberikan Unsyiah yangmemiliki predikat jantong hateerakyat Aceh (jantung hati ma-syarakat Aceh),” kata Presiden

Bangsa cinta damaiBangsa cinta damaiBangsa cinta damaiBangsa cinta damaiBangsa cinta damaiDalam orasi ilmiahnya,

Presiden SBY mengatakan,Indonesia merupakan bangsayang mencintai perdamaian,kecuali terdapat ancaman ter-hadap keutuhan dan kedaula-tan negara. Perang adalahcara terakhir apabila tidak adacara lain yang ditempuh.

“Bangsa Indonesia adalahbangsa yang mencintai perd-amaian, kecuali manakala ke-daulatan negara terancam.Oleh karena itu, segala cara di-tempuh untuk mengatasi ma-salah secara damai,” katanya.

Disebutkan, pemulihanpasca tsunami, Aceh, berhasildengan peran Badan Rehabil-itasi dan Rekonstruksi Acehdan Nias. “Badan Rehabilitasidan Rekonstruksi (BRR) Acehdan Nias telah berhasil memu-lihkan pembangunan paskabencana tsunami di Aceh,”Tandasnya.

Tampak hadir dalam pen-ganugerahan gelar itu di ant-

aranya Menteri Pendidikandan Kebudayaan, Mohd Nuh;Menteri Dalam Negeri, Gam-awan Fauzi; Menteri Kesehatan,Nafsiah Mboy; dan MenteriPendayagunaan AparaturNegara dan ReformasiBirokrasi, Azwar Abubakar.

Selanjutnya, Menko Kesra,Agung Laksono; Menteri Pari-wisata dan Ekonomi Kreatif,Marie Elka Pangestu; Kapolri,Jenderal Timur Pradopo; dansejumlah pejabat, tokoh na-sional.

Tampak pula hadir tokohAceh, seperti Dirjen Pember-dayaan Masyarakat Desa,Tarmizi A Karim; GubernurAceh, Zaini Abdullah; KetuaDPRA, Hasbi Abdullah; Pe-mangku Wali Nanggroe Aceh,Malek Mahmud Al-Haytar; dansejumlah pejabat Satuan Ker-ja Pemerintah Aceh (SKPA)lainnya.

Dalam sambutannya, Re-ktor Unsyiah, Prof. Ir. Dr. Sam-sul Rizal, MEng, mengatakan,penganugerahan gelar ini ke-pada Presiden SBY karenaberjasa dalam penanggulan-gan tanggap darurat bencanagempa bumi dan tsunami diAceh.

Selan itu, pada masa kepe-mimpinannya, SBY juga dinilaiberhasil mengakhiri konflikAceh yang berlangsung sela-ma lebih 30 tahun, sehinggadengan tidak mengecilkan pe-ran pihak lain, SBY layak men-erimanya.

“Tanpa mengecilkan perandari pihak lain, Dr H Susilo Bam-bang Yudhoyono adalah tokoh

sentral yang berjasa dalamupaya mengakhiri konflik Acehyang telah berlangsung lebihdari 30 tahun,” katanya.

Ditegaskannya, penga-nugerahan gelar ini tidak da-tang tiba-tiba, tetapi melaluiproses panjang dan pertim-bangan matang oleh para sen-at Unsyiah. Pada malam pen-ganugerahan itu, dia jugamemaparkan biografi singkatPresiden SBY.

Dalam menyelesaikankonflik, tidak harus dilakukandengan perang sebab peranghanya akan membuahkandendam. Dalam sejarah Aceh,pendekatan penyelesaiankonflik berhasil ditempuh se-cara damai, dan pendekatanmiliteristik yang ditempuh sebe-lumnya justru menghasilkansiklus dendam dan kebencian.

Demikian disampaikanPresiden Susilo BambangYudhoyono, sesaat setelahmenerima gelar Doktor Hon-oris Causa (Dr HC) bidang hu-kum dan perdamaian dari Uni-versitas Syiah Kuala, BandaAceh, di Gedung AAC DayanDawood, Kampus Darussal-am, Kamis (19/9) malam.

Di hadapan sejumlah men-teri Kabinet Indonesia BersatuII, Presiden mengungkapkan,puluhan tahun negeri ini tak da-pat mencari jalan keluar konflikAceh. Akibatnya, sebagianbesar masyarakat Aceh men-galami trauma.

“Sejarah mencatat bahwapendekatan militer yang telahberlangsung selama 30 tahuntidak bisa mengakhiri konflik.

Justru yang terjadi sebuah sik-lus dendam dan kebencian diantara pihak Gerakan AcehMerdeka, masyarakat Acehdan pemerintah RI khususnyaprajurit TNI,” katanya.

Pendekatan militer, kataPresiden, justru akan menjau-hkan dari perdamaian dan per-saudaraan sesama anakbangsa sehingga untukmenyelesaikan konflik di Acehsegala upaya telah ditempuhagar dapat dilakukan secaradamai.

Diakui, dalam sebuah pep-erangan, yang paling sulit di-lakukan adalah untuk menga-khirinya.

Presiden SBY mencerita-kan sejarah perdamaian Aceh,dan peran dirinya bersamamantan Wakil Presiden JusufKalla, dan seluruh tokoh yangmendukung upaya damai lain-nya, baik nasional maupun du-nia termasuk mantan PresidenFinlandia, Marty Ahtisaari; yangmenjadi mediator para pihakyang bertikai.

Serap AspirasiSerap AspirasiSerap AspirasiSerap AspirasiSerap AspirasiUntuk mencari penyelesa-

ian konflik Aceh itu, Presidenmengaku banyak menyerapaspirasi masyarakat lokal diAceh, nasional dan dunia, sep-erti mantan Sekjen PBB, KofiAnnan; mantan Sekjen NATO,Javier Solana; dan lainnya.Semuanya menyarankanpenyelesaian secara damai.

Sebelum lahirnya notakesepahaman damai Aceh,yang dikenal dengan MoUHelsinki yang ditandatangani diFinlandia, 15 Agustus 2005, te-

lah dilakukan upaya damaimelalui lembaga mediasi sep-erti Cessation of HostilitiesAgreement (CoHA), Joint Se-curity Committee (JSC).

Presiden mengakui, padasaat menjadi Menko Polkam,banyak menemui kebuntuandalam upaya damai menyele-saikan konflik Aceh. Hinggaakhirnya terpilih sebagai pres-iden, maka terus bersemangatuntuk memperjuangkannya.

Presiden mengungkap-kan, tsunami Aceh memberibanyak hikmah dalam penye-lesaian konflik Aceh. “Setelahmelalui berbagai penjajakan,setelah bencana gempa bumidan tsunami, takdir Allah SWTakhirnya tiba, dan pada Agus-tus 2005 ditandatangani MoUHelsinki,” jelasnya

Perjanjian Helsinki, katan-ya, secara umum mengakhirikonflik bersenjata di TanahRencong yang telah berlang-sung sejak 1976.

“Saat ini sebuah harapanbesar segera terbentang diwilayah Aceh, harapan akankekalnya perdamaian danmeningkatkan kesejahteraan

yang lebih baik bagi masya-rakat Aceh,” katanya.

Presiden Susilo BambangYudhoyono terkesan dengankemajuan ekonomi ProvinsiAceh dan berharap kondisiaman dan capaian yang sudahada bisa dipertahankan.

”Saya dan istri bersyukurdan gembira melihat BandaAceh makin berseri, semarakdan ekonominya hidup. Jauhberbeda dengan era konflikdulu,” kata Presiden dalamakun twitternya @SBYudhoy-ono di Jakarta, Sabtu.

Kepala Negaramengatakan,”perjalanan su-dah amat panjang dan korbansudah terlalu banyak. Sekalilagi jangan ada tindakan yangmembikin konflik baru”.

Presiden juga meminta se-mua pihak agar ikut menjagakeamanan dan perdamaian diAceh. “Situasi Aceh yang amandan damai tidak boleh koyakatau terancam oleh sebab apapun. Semua harus melihat kedepan dan tidak mundur kebelakang,” tegasnya.

Presiden dan Ibu NegaraAni Yudhoyono selama duahari sejak Kamis (18/9) hinggaJumat (19/9) melakukan kun-jungan kerja di Aceh.

Dalam akun twitternya,Presiden juga terkesan den-gan mantan panglima GAM Ir-fan (47), Panglima Sagoe Ga-jah Keng yang memberikancinderamata berupa pedangdengan tulisan,”satu hati, satukata. Kita semua bersaudaradalam NKRI.

andinovaandinovaandinovaandinovaandinova/dedi/gito/dedi/gito/dedi/gito/dedi/gito/dedi/gito

Unsyiah Anugrahi Doktor HCPerdamaian untuk Presiden SBY

Page 13: Khusus pka

No.8 Tahun I / Edisi Khusus PKA 6 1313131313

OOOOOpinipinipinipinipini

DA SATU DA SATU DA SATU DA SATU DA SATU pertanyaan, PPID itu apa ?Pertanyaan yang secuil itu sangatmengelitik pikiran saya setiap saat.Pertanyaan seperti itu saya dengardan bahkan dilontarkan oleh orang-

orang elite yang notabene mempunyaiintelektualitas yang tinggi, berwawasan luas,mempunyai jabatan dan pekerjaan yang mapandan status sosialnya menengah keatas bukanorang kere. Saya sangat keliru selama ini danberanggapan bahwa, pertanyaan semacam ituyang pantas dilontarkan oleh orang-orang yangawam saja, orang-orang ndeso dan orang-orangyang kehidupannya kere, jauh dariperkembangan dan pergaulan.

Beberapa kali dalam perjalanan saya kedaerah-daerah di tingkat II Se Provinsi Aceh, baikdalam mengisi acara bimtek (Bimbingan Teknis),Penyuluhan (Sosialisasi) maupun pada acaraFGD (Focus Group Discution). Dalam rangkapenguatan pembentukan kelembagaan PPID didaerah, maka pertanyaan PPID itu apa ? selalusering ditanya oleh banyak kalangan, bahkanmereka penasaran PPID itu, apa sebenarnya ?dan pentingkah PPID itu di bentuk ?

Dalam persoalan ini, yang membiru dalampikiran saya adalah lahirnya undang-undang No.14 Tahun 2008 tentang KIP (keterbukaan informasipublik). Kalau dihitung sampai saat ini sudahberumur 5 tahun lebih, sementara pemerintahdengan gencarnya terus melakukan sosialisasiundang-undang tersebut, dengan harapan secaratotal dan maksimal agar masyarakat luas dapatmemahami makna dari undang-undang tersebut.Sehingga masyarakat akan lebih tahu dan cerdasuntuk meimplementasikan.

Selanjutnya tidak dikesampingkan juga,bahwa banyak kalangan dan pejabat yang masihcuek, juga tidak peduli dalam menyahuti undang-undang No. 14 Tahun 2008 ini, sehingga dalam

perkembangannya hanya jalan di tempat aliasmandeg (stagnan).

Tepatnya ada terminologi bahasa yangmengatakan bahwa “gajah didepan mata tidakkelihatan, tapi semut diseberang lautan malahnampak”. Kontek istilah ini maknanya adalahundang-undang No. 14 Tahun 2008 inidisosialisasikan di belahan kota-kota yanglumayan besar bahkan di pusat pemerintahan, tapimalah kadang banyak sang pejabatnya tidakmemahami, cuek tidak peduli, sementara adapejabat yang memang tinggalnya nun jauh di ibukota kabupaten yang terpencil, malah sebaliknyasang pejabatnya sangat peduli, antusias untukmemahami dan mendorong berkembangnyapelaksanaan walaupun kita tahu masih banyakkendalanya termasuk ketiadaan fasilitas danprasarana yang ada, meskipun akhirnya dengantiba-tiba dimutasi.

Pengertian dan Peran PPIDPengertian dan Peran PPIDPengertian dan Peran PPIDPengertian dan Peran PPIDPengertian dan Peran PPIDPejabat Pengelola Informasi Publik dan

Dokumentasi yang disebut dengan PPID adalahPejabat yang bertanggung jawab dibidangpenyimpanan, pendokumentasian , penyediaandan pelayanan informasi di badan publik.

Peran PPID sesuai dengan pasal 13 ayat 1pada undang-undang No. 14 tahun 2008 tentangketerbukaan informasi publik (KIP) adalah untukmewujudkan masyarakat dalam memperolehinformasi dengan pelayanan sebagai berikut :

1. Cepat.1. Cepat.1. Cepat.1. Cepat.1. Cepat.Memberi Pelayanan Informasi yang cepat

kepada masyarakat, maknanya adalah informasidapat cara langsung dan dalam tempo yangsingkat masyarakat telah memperoleh informasi,tidak perlu terlalu lama mencari dan menunggu.Dengan batasan hari yang ditentukan informasiyang diharapkan dapat diperoleh olehmasyarakat dengan baik.

2. Tepat.2. Tepat.2. Tepat.2. Tepat.2. Tepat.Masyarakat memperoleh informasi yang tepat

maksudnya adalah masyarakat memperolehinformasi memang informasi yang diharapkan daninformasi yang di butuhkan, tidak bertele-tele dantidak carut-marut. Bahkan inti informasi yangsesungguhnya diperlukan sangat pasti dan jelas.

3. Sederhana.3. Sederhana.3. Sederhana.3. Sederhana.3. Sederhana.Memperoleh informasi yang sederhana

dimaksudkan bahwa masyarakat memperolehinformasi tidak dengan bertele-tele dan jelimet.Tapi intinya jelas dan mengena, tidak terlalumelebar dan meluas tapi bahasanya mudahdicerna dan maknanya sangat pasti danmelengkapi.

Tanggung jawab dan wewenang PPIDTanggung jawab dan wewenang PPIDTanggung jawab dan wewenang PPIDTanggung jawab dan wewenang PPIDTanggung jawab dan wewenang PPIDSesuai dengan pasal 8 PERKI No.1 Tahun

2010 tentang Standar layanan Informasi Publikbahwa tanggung jawab PPID dibidang layananinformasi publik ada meliputi prosespenyimpanan, pendokumentasian, penyediaandan pelayanan informasi publik.

PPID bertugas mengkoordinasi pengumpulanseluruh informasi publik, meliputi informasi yangwajib disediakan dan diumumkan secara berkalalainnya yang diminta pemohon informasi publik.

PPID juga bertanggung jawab dalammenkoordinasikan penyediaan dan pelayanan

seluruh informasi publik dibawah pengawasanbadan publik yang dapat di akses oleh PPID.Bertugas mengkoordinasikan penyediaan danpelayanan informasi publik melalui pengumumanatau permohonan

Sedangkan sesuai pasal 9 PERKI No. 1 tahun2010 tentang standar layanan informasi publik,menyebutkan bahwa PPID berwenang :

a. Mengkoordinasikan dalam melaksanakanpelayanan informasi publik di setiap badan publik.

b. Memutuskan suatu informasi publik dapatdiakses publik atau tidak didasarkan penyajiantentang konsekuensi.

c. Menolak permohonan informasi publiksecara tertulis apabila informasi publik yangdimohon termasuk informasi yang dikecualikan/rahasia dengan disertai serta pemberitahuantentang hak dan tata cara bagi pemohon untukmengajukan kebenaran atas penolakan tersebut.

d. Menugaskan pejabat fungsional dan/ataupetugas informasi dibawah wewenang dankoordinasinyauntuk membuat memelihara dan/atau memutakhirkan daftar informasi publik secaraberkala sekurang-kurangnya satu kali dalamsebulan dalam hal badan publik memiliki pejabatfungsional dan/atau petugas informal.

Dengan melihat peran, tanggung jawab danwewenang keberadaan PPID, maka mau tidakmau, suka tidak suka sesuai dengan amanahundang-undang No. 14 Tahun 2008 tentang KIP,maka PPID sangat penting dan harus dibentuk disetiap badan publik.

Dengan dibentuknya PPID disetiap badanpublik, maka akses masyarakat untuk memperolehinformasi sangat mudah, pada gilirannya bahwainformasi merupakan kebutuhan pokok,memperoleh informasi merupakan hak azasimanusia dan masyarakat memperoleh informasimerupakan sarana dalam mengoptimalkanpengawasan publik terhadap penyelenggaraanNegara dan badan publik lainnya, akan terwujudbergulir dan teriplementasi dalam segenapkehidupan berbangsa dan bernegara.

Penulis adalah,Penulis adalah,Penulis adalah,Penulis adalah,Penulis adalah,Kepala UPTD Seuramo Informasi Aceh danKepala UPTD Seuramo Informasi Aceh danKepala UPTD Seuramo Informasi Aceh danKepala UPTD Seuramo Informasi Aceh danKepala UPTD Seuramo Informasi Aceh dan

Ketua Pelaksana Harian PPID Utama ProvinsiKetua Pelaksana Harian PPID Utama ProvinsiKetua Pelaksana Harian PPID Utama ProvinsiKetua Pelaksana Harian PPID Utama ProvinsiKetua Pelaksana Harian PPID Utama ProvinsiAceh.Aceh.Aceh.Aceh.Aceh.

Oleh : Ir. H. SANASI, MMOleh : Ir. H. SANASI, MMOleh : Ir. H. SANASI, MMOleh : Ir. H. SANASI, MMOleh : Ir. H. SANASI, MM

Pentingkah PPID Itu?

A

Dalam persoalan ini, yangDalam persoalan ini, yangDalam persoalan ini, yangDalam persoalan ini, yangDalam persoalan ini, yangmembiru dalam pikiranmembiru dalam pikiranmembiru dalam pikiranmembiru dalam pikiranmembiru dalam pikiran

saya adalah lahirnyasaya adalah lahirnyasaya adalah lahirnyasaya adalah lahirnyasaya adalah lahirnyaundang-undang No. 14undang-undang No. 14undang-undang No. 14undang-undang No. 14undang-undang No. 14

Tahun 2008 tentang KIPTahun 2008 tentang KIPTahun 2008 tentang KIPTahun 2008 tentang KIPTahun 2008 tentang KIP(keterbukaan informasi(keterbukaan informasi(keterbukaan informasi(keterbukaan informasi(keterbukaan informasi

publik).publik).publik).publik).publik).

○○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Page 14: Khusus pka

No.8 Tahun I / Edisi Khusus PKA 61414141414

SSSSSosialitaosialitaosialitaosialitaosialita

Page 15: Khusus pka

No.8 Tahun I / Edisi Khusus PKA 6 1515151515

SSSSSosialitaosialitaosialitaosialitaosialita

Page 16: Khusus pka

Berbaju Aceh Foto: seuramnoe

No.8 Tahun IEdisi Khusus PKA 6

Menjumput Ranup Foto: seuramnoe

Pidato Pembukaan Foto: seuramnoeMenanam Pohon Foto: seuramnoe

Menunggu SBY Foto: seuramnoe

Beude Trieng

Foto: seuramnoe

Menabuh Rapa’i

Foto: seuramnoe

Lensa PKA VI