pernyataan bebas plagiarisme -...

90
PERUBAHAN KEBIJAKAN UZBEKISTAN TERKAIT PEMBANGUNAN ROGUN HYDROPOWER PLANT DI TAJIKISTAN TAHUN 2016 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.sos) Oleh: Afif Notodewo NIM: 1113113000069 PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019

Upload: doanhuong

Post on 15-Aug-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

PERUBAHAN KEBIJAKAN UZBEKISTAN TERKAIT

PEMBANGUNAN ROGUN HYDROPOWER PLANT DI

TAJIKISTAN TAHUN 2016

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.sos)

Oleh:

Afif Notodewo

NIM: 1113113000069

PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019

Page 2: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

i

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Skripsi yang berjudul:

PERUBAHAN KEBIJAKAN UZBEKISTAN TERKAIT PEMBANGUNAN

ROGUN HYDROPOWER PLANT DI TAJIKISTAN TAHUN 2016

1. Merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu

persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Jakarta, 2 Januari 2019

Afif Notodewo

Page 3: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI

Dengan ini, Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

Nama : Afif Notodewo

NIM : 1113113000069

Program Studi : Hubungan Internasional

Telah menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul:

PERUBAHAN KEBIJAKAN UZBEKISTAN TERKAIT PEMBANGUNAN

ROGUN HYDROPOWER PLANT DI TAJIKISTAN TAHUN 2016

Dan telah memenuhi syarat untuk diuji.

Jakarta, 2 Januari 2019

Mengetahui, Menyetujui,

Ketua Program Studi Pembimbing

Ahmad Al Fajri, M.A Ahmad Al Fajri, M.A

NIP. NIP.

Page 4: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

iii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI

SKRIPSI

PERUBAHAN KEBIJAKAN UZBEKISTAN TERKAIT PEMBANGUNAN

ROGUN HYDROPOWER PLANT DI TAJIKISTAN TAHUN 2016

Oleh

Afif Notodewo

1113113000069

Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 16 Januari

2019. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana

Sosial (S.Sos) pada Program Studi Hubungan Internasional.

Ketua, Sekertaris,

Ahmad Al Fajri, M.A Eva Mushoffa, MHSPS

Penguji I, Penguji II,

Robi Sugara, M.Sc Febri Dirgantara Hasibuan, MM

Diterima dan dinyatakan memenuhi syarat kelulusan pada tanggal 16 Januari 2019

Ketua Program Studi Hubungan Internasional,

FISIP UIN Jakarta,

Ahmad Al Fajri, M.A

Page 5: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

iv

ABSTRAK

Skripsi ini membahas mengenai perubahan kebijakan Uzbekistan terkait

pembangunan Rogun Hydropower Plant (HPP) di Tajikistan tahun 2016. Tajikistan

rencananya akan kembali membangun bendungan yang sempat mangkrak pada era

Uni Soviet. Jika sudah rampung, bendungan tersebut akan menjadi bendungan

tertinggi dunia dengan tinggi 335 m. Namun, pembangunan Rogun HPP mendapat

kecaman dari Uzbekistan karena khawatir akan menghambat laju air dan

menyebabkan kerugian pada pertanian kapasnya. Akan tetapi, pada 2016 Uzbekistan

melakukan perubahan kebijakannya dengan mendukung dan ikut serta dalam

mendanai pembangunan Rogun HPP. Tujuan skripsi ini adalah untuk menjawab

pertanyaan penelitian “mengapa Uzbekistan melakukan perubahan kebijakan terkait

pembangunan Rogun HPP di Tajikistan tahun 2016?” Penelitian ini menggunakan

metode penelitian kualitatif yang bersifat dekripstif analitis dengan teknik

pengumpulan data sekunder. Dalam proses analisa, skripsi ini menggunakan teori

neoklasikal realisme, konsep kebijakan luar negeri, dan konsep kepentingan nasional

sebagai alat analisis. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa terdapat 2 faktor

yang mempengaruhi perubahan kebijakan Uzbekistan, yakni intervening variable

berupa pergantian presiden yang merupakan decision maker Uzbekistan dan systemic

incentive berupa perubahan geopolitik yang merubah peta Asia Tengah, yakni dengan

Tajikistan yang mengalami peningkatan relative material power dengan dibangunnya

Rogun HPP. Serta menurunnya relative material power Uzbekistan sehingga tidak

bisa mengontrol 2 permasalah regional di Asia Tengah, yakni distribusi air dan

persediaan energi. Sehingga, tidak ada pilihan bagi Uzbekistan selain mendukung

pembangunan Rogun HPP.

Kata kunci : Uzbekistan, Tajikistan, Rogun Hydropower Plant, Perubahan

Kebijakan Luar Negeri

Page 6: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

v

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrrahim, segala puji dan syukur selalu saya ucapkan kepada

Allah swt atas segala rakhmat dan nikmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini. Sholawat serta salam tak lupa dihaturkan kepada Nabi Muhammad saw.

Dalam pengerjaan skripsi ini, saya menyampaikan rasa terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu jalan dan selesainya

skripsi ini baik itu dari sisi tenaga, pikiran, hingga doa. Berikut ini saya ucapkan

terimakasih kepada :

1. Keluarga , Ayah dan ibu Ismunanto dan Widoretno, Serta para adik Ghina

Ayu Dersanala dan Mahatmadi Ariq Mayangkara yang telah memberikan doa,

dukungan, cinta, nasehat hingga skripsi ini dapat terselesaikan.

2. Bapak Ahmad Al Fajri, M.A, selaku Ketua Program Studi Hubungan

Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta sekaligus dosen pembimbing saya yang sangat

berkontribusi besar dalam penyelesaian skripsi ini.

3. Dosen-dosen Hubungan Internasional UIN Jakarta. Terima kasih atas segala

ilmu yang telah diberikan selama masa perkuliahan.

4. Sahabat seperjuangan Skripsi, Daus, Faizal, Revy, Alif, Fikri, Nisa yang

saling memberikan semangat satu sama lain.

Page 7: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

vi

5. Teman – teman HI-B, The Bagols, Komplek, Gesrek, dan Antabur, Adam

Risman, Cahyo, Omi, Jody, Vita, Yugo, Fikri, Rickmandaru, terimakasih

telah menemani sampai detik ini.

6. Kawan – kawan HI-2013 dan senior dan junior penulis yang tidak bisa

disebutkan satu per satu, terimakasih kerjasamanya.

7. Sahabat-sahabat lainnya dan teman-teman HI UIN Jakarta angkatan 2013

yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu. Terima kasih telah memberikan

energi positif kepada penulis selama masa perkuliahan.

Penulis berharap segala dukungan dan bantuan ini mendapatkan balasan dari

Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, kritik

dan saran yang konstruktif sangat penulis harapkan untuk perbaikan di masa

mendatang. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi setiap

pembacanya dan bagi perkembangan studi Hubungan Internasional.

Jakarta, 2 Januari 2019

Afif Notodewo

Page 8: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

vii

DAFTAR ISI

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME .................................................................. i

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI ................................................................. ii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI ............................................................. iii

ABSTRAK ................................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR .................................................................................................. v

DAFTAR ISI .............................................................................................................. vii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... ix

DAFTAR SINGKATAN .............................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………...……1

A. Pernyataan Masalah……...………………………………………….… 1

B. Pertanyaan Penelitian………………………………………………… 8

C. Tujuan Penelitian……...……………………………………….……… 8

D. Manfaat Penelitian................................................................................. 8

E. Tinjauan Pustaka………..………………………………………..…… 9

F. Kerangka Teoritis…...………………………………………….………. 11

Neoklasikal Realisme............................................................………..... 11

Konsep Kebijakan Luar Negeri.......................................................... .. 14

Konsep Kepentingan Nasional........................................................... .. 17

G. Metode Penelitian….……………………………………………….…....17

H. Sistematika Penulisan…….………………………………………….… 18

BAB II PEMBANGUNAN ROGUN HYDROPOWER PLANT....................... 21

A. Geografis dan Geopolitik Asia Tengah................…………………….….. 22

B. Kepentingan Nasional Tajikistan............................................……….…… 24

Page 9: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

viii

BAB III RESPON UZBEKISTAN TERKAIT PEMBANGUNAN ROGUN

HYDROPOWER PLANT TAHUN 2016.................................................. 37

1. Penolakan Uzbekistan terkait Pembangunan Rogun Hydropower Plant… ...37

2. Perubahan Kebijakan Uzbekistan terkait Pembangunan Rogun Hydropower

Plant…………………………..................................................................... ...46

BAB IV ANALISIS PERUBAHAN KEBIJAKAN UZBEKISTAN TERKAIT

PEMBANGUNAN ROGUN HYDROPOWER PLANT........................... 49

A. Intervening Variable : Pergantian Presiden...............................................50

B. Systemic Incentive : Distribusi Air dan Supply Energi............................. 59

B.1 Distribusi Air.................................................................................59

B.2 Supply Energi............................................................................. 63

BAB V PENUTUP………………………………………………………….…….. 71

A. Kesimpulan………………………………………………………………… 71

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................74

Page 10: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar I.A.1 Variabel dalam Neoklasikal Realisme ............................................... 12

Gambar II.A.1 Peta sungai Amu Darya dan Syr Darya ............................................ 23

Gambar II.B.2 Kondisi Rogun HPP era Uni Soviet .................................................. 28

Gambar II.B.3 Grafik penggunaan dan perbandingan laju air sungai Vakhsh ......... 29

Gambar II.B.4 Gambaran umum mengenai sungai Amu Darya ............................... 30

Gambar II.B.5 Bendungan-bendungan Tajikistan di Sungai Vakshs ........................ 31

Gambar III.B.6 Langkah pertama pembangunan Rogun HPP oleh Salini Impregilo 35

Gambar III.A.1 Peta letak Rogun HPP dan perkebunan kapas Uzbekistan ............... 38

Gambar III.A2. Transformasi Aral Sea ...................................................................... 40

Page 11: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

x

DAFTAR SINGKATAN

CAPS Central Asia Power System

GDP Gross Domestic Product

HPP Hydropower Plant

PLTA Pembangkit Listrik Tenaga Air

SCO Shanghai Cooperation Organization

Page 12: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pernyataan Masalah

Skripsi ini menganalisa mengenai perubahan kebijakan Uzbekistan terkait

pembangunan Rogun Hydropower Plant (HPP) di Tajikistan tahun 2016. Pada

periode itu, Uzbekistan mempunyai respon yang berbeda dalam menyikapi

pembangunan bendungan yang terletak di daerah Rogun, Tajikistan. Rogun HPP

diproyeksikan untuk menjadi bendungan terbesar di dunia.

Sebelum membahas lebih lanjut, ada baiknya untuk membahas kondisi di

Asia Tengah terlebih dahulu. Asia Tengah dulunya merupakan bagian dari Uni

Soviet sebelum runtuh pada 1991. Asia Tengah diapit oleh Tiongkok di sebelah

barat, Afghanistan di selatan, dan Rusia di utara. Kawasan ini merupakan kawasan

landlock - tidak memiliki laut. Semenjak runtuhnya Uni Soviet, Asia Tengah

memiliki 2 permasalahan utama, yakni distribusi air dan energi.1 Perlu diketahui

bahwa negara-negara di Asia Tengah terbagi menjadi dua kategori, yakni negara

Upstream dan Downstream.2 Negara Upstream terdiri dari Tajikistan dan

1 Jakhongir Kakhkharov,”Central Asian Security and Water/energy Relations between Uzbekistan

and Tajikistan”,Munich Personal RePEc Archieve, no. 64024, (2013), hal.1 2 Dataran di Asia Tengah terbagi menjadi 2 kategori, yakni hulu atas (upstream) dan hulu bawah

(downstream). Negara Upstream terdiri dari Tajikistan dan Kyrgyztan. Sedangkan negara

Downstream terdiri dari Uzbekistan, Kazakhztan, dan Turkmenistan.

Page 13: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

2

Kyrgyztan. Sedangkan negara Downstream terdiri dari Uzbekistan, Turkmenistan,

dan Kazakhstan.3

Negara Upstream dan Downstream memiliki masalahnya masing-masing.

Negara-negara Upstream memiliki kekurangan akan sumber daya energi.

Sedangkan, negara-negara Downstream memiliki kekurangan akan air. Negara-

negara Downstream, khususnya Uzbekistan sangat bergantung kepada negara-

negara Upstream akan sumber daya air guna mengirigasi pertaniannya.4 positifnya

kedua wilayah downstream dan upstream memiliki keunggulan dan potensi yang

berbeda, yakni negara Upstream memiliki potensi akan hydropower plant atau

PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) karena terletak di hulu atas. Sedangkan

negara Downstream memiliki cadangan minyak, gas, dan batubara.

Pada era Uni Soviet, potensi kedua wilayah diatur dan membentuk sebuah

sistem yang disebut Central Asia Power System (CAPS)5. Operasi sistem tersebut

pada intinya adalah pertukaran potensi di kedua wilayah. Pada musim panas,

ketika musim irigasi tiba dan debit air sedang tinggi-tingginya, negara upstream

merilis air dari bendungannya kepada negara downstream. Sebaliknya, pada

musim dingin ketika air di pegunungan membeku sehingga menyebabkan PLTA

tidak berfungsi secara maksimal, maka negara downstream mengirim pasokan

gasnya yang dikonvensi menjadi listrik kepada negara upstream.

3 Akhmetkaliyeva Saule, “Rogun Dam Project : Challenges and Prospects”, Eurasian Research

Institute”, No.49, (Januari 2016), hal.1 4 Akhmetkaliyeva Saule, “Rogun Dam Project : Challenges and Prospects), hal.1

5 CAPS juga merupakan infratstruktur perlistrikan di Asia Tengah yang pernah dibangun oleh Uni

Soviet pada 1970 yang menghubungkan ke setiap negara Asia Tengah. Tujuannya adalah untuk

memenuhi kebutuhan irigasi dan energi kawasan.

Page 14: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

3

Namun, runtuhnya Uni Soviet menghilangkan sistem tersebut. Sistem yang

telah dibuat oleh Uni Soviet berubah menjadi perdagangan di antara negara Asia

Tengah.6 Permasalahan terjadi pada awal 2008 yang mana merupakan musim

dingin terparah yang pernah melanda Asia Tengah. Pada musim dingin, Tajikistan

biasa untuk mengimpor gas dari negara tetangganya, Uzbekistan. Namun, pada

tahun yang sama Uzbekistan menaikan harga gasnya hingga tahun-tahun

berikutnya.7Perbandingannya, pada 2005 Uzbekistan menjual $100 juta/1000

barel gas. Akan tetapi, di tahun berikutnya harga tersebut terus dinaikan oleh

Uzbekistan hingga menyentuh angka $240/1000 barel.8

Tajikistan tidak menyanggupi kenaikan harga yang diberikan oleh Uzbekistan.

Terdapat kebuntuan kesepakatan di antara kedua belah pihak. Oleh karenanya,

Tajikistan mengalami musim dingin yang parah dan menyakitkan pada tahun-

tahun tersebut, yakni dengan listrik yang hanya menyala 3 jam sehari. Dengan ini,

kebutuhan akan energi menjadi tujuan utama kebijakan luar negeri Tajikistan.

Tajikistan merupakan negara yang memiliki keterbatasan akan sumber daya

karena 93 persen dari permukaannya merupakan dataran tinggi pegunungan yang

mana sulit untuk ditanami tumbuh-tumbuhan.9 Satu-satunya hal potensial yang

dimiliki Tajikistan adalah air yang berasal dari pegunungan yang mengelilinginya.

6 Jakhongir Kakhkharov,”Central Asia Security and Water/Energy Relations between Uzbekistan

and Tajikistan”, hal.2 7 Jakhongir Kakhkharov,”Central Asia Security and Water/Energy Relations between Uzbekistan

and Tajikistan”, hal.2 8 Jakhongir Kakhkharov,”Central Asia Security and Water/Energy Relations between Uzbekistan

and Tajikistan”, hal.2 9 Joshua Kucera, “Tajikistan‟s dream” The Wilson Quarterly”, Vol.37 No.3, (summer, 2013).

Page 15: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

4

Pegunungan tersebut memiliki gletser terbesar di dunia yang juga memiliki

potensi untuk dijadikan sumber daya energi.10

Masyarakat Tajikistan sangat menderita pada musim dingin karena arus air

yang berasal dari gletser tersebut membeku. Akibatnya, Pasokan listrik untuk

kebutuhan sehari-hari tidak terpenuhi.11

Presiden Tajikistan, Emomali Rahmon

sangat mempertaruhkan harapannya terhadap mega proyek Rogun HPP sebagai

solusi untuk menyelesaikan masalah energi di Tajikistan.12

Rogun Hydropower Plant akan dibangun dengan tinggi 335 m dengan

menghasilkan tegangan sebesar 3,600 megawatt akan diproyeksikan menjadi

bendungan terbesar di dunia. Bendungan ini terletak pada sungai Vakhsh yang

merupakan anak sungai terbesar dari sungai Amu darya –salah satu sungai

terbesar di Asia Tengah. Sebelumnya, Rogun HPP pernah dibangun pada era Uni

Soviet saat masih berkuasa. Namun, konstruksi pembangunan berakhir seiring

dengan runtuhnya Uni Soviet pada 1990. Proyek tersebut berhenti selama 22

tahun hingga akhirnya kembali dilanjutkan pada 2008. Pada tahun 2012

pembangunan ditunda kembali karena menunggu persetujuan dari World Bank

untuk melakukan riset terlebih dahulu atas permintaan dari Tajikistan.13

Kebijakan Tajikistan untuk melanjutkan mega proyek tersebut menimbulkan

pro dan kontra. Pembangunan Rogun Hydropower Plant yang akan dibangun

Tajikistan mendapat pertentangan dari negara-negara Downstream, khususnya

10

Joshua Kucera, Tajikistan‟s dream” The Wilson Quarterly. 11

Joshua Kucera, Tajikistan‟s dream” The Wilson Quarterly. 12

Joshua Kucera, Tajikistan‟s dream” The Wilson Quarterly. 13

Eva Kleingeld, “The Rogun Dam in Tajik-Uzbek Official Discourse”, Leiden University, (31

Mei 2016), hal.11

Page 16: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

5

Uzbekistan. Menurutnya pembangunan Rogun Hydropower Plant tersebut akan

dapat merugikan pihak Uzbekistan dan negara Downstream lainnya.14

Islam Karimov selaku presiden Uzbekistan menentang keras pembangunan

Rogun HPP dengan alasan bahwa bendungan tersebut akan beroperasi pada

musim dingin, sehingga akan menyebabkan banjir. Pertama, untuk memenuhi

kebutuhan energi pada musim dingin, tentunya bendungan akan menampung air

yang dikumpulkan pada musim panas yang mana merupakan waktu irigasi

sehingga menyebabkan kelangkaan air. Sedangkan, Uzbekistan membutuhkan air

itu untuk irigasi perkebunan kapasnya. Kedua, bendungan tersebut akan dibangun

di daerah Rogun yang rawan akan gempa dan jika itu terjadi Uzbekistan akan

mendapatkan banjir kiriman akibat gempa tersebut.

Masalah mengenai distribusi air merupakan hal yang paling sering digembar-

gemborkan oleh Islam Karimov. Perlu diketahui bahwa Uzbekistan merupakan

negara agraris, terutamanya adalah kapas yang merupakan sumber pendapatan

nomor 3 bagi Uzbekistan. Oleh karena itu, Uzbekistan merupakan salah satu

penghasil kapas terbaik di dunia. Akan tetapi tanaman kapas sangat membutuhkan

banyak air dalam proses pertumbuhannya. Sedangkan, Uzbekistan hanya

meletakan harapannya kepada sungai Amu Darya dan Syr Darya yang menjadi

sumber air yang dimilikinya.15

14

World Bank, “”irrigation in Central Asia : Social, Economic, and Ecological Aspect”,

www.worldbank.org/eca/environment, diakses pada 8 Agustus 2018. 15

World Bank, “”irrigation in Central Asia : Social, Economic, and Ecological Aspect”,

www.worldbank.org/eca/environment, diakses pada 8 Agustus 2018.

Page 17: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

6

Pada saat Uni Soviet berkuasa, Uzbekistan sudah terlebih dahulu dialokasikan

sebagai penghasil kapas untuk kebutuhan negara. Dengan tanaman ini yang

membutuhkan banyak air, Uni Soviet memanfaatkan secara besar-besaran arus air

dari Sungai Amu Darya dan Syr Darya guna sebagai irigasi untuk keperluan

agrikulturnya.16

Tentunya dengan dibangunnya Rogun Hydropower Plant menjadi momok

yang menakutkan bagi Uzbekistan. Diperkirakan jumlah GDP (Gross Domestic

Bruto) Uzbekistan akan menurun sebesar 2 persen, kerugian yang dicapai oleh

Uzbekitan diperkirakan mencapai angka 600 juta Dollar/tahun. Selain itu karena

Uzbekistan bertumpu pada ladang kapas yang membutuhkan banyak air, dengan

volume air yang berkurang akan mengakibatkan rusaknya tanaman tersebut dan

mengakibatkan meningkatnya jumlah pengangguran yang mencapai angka

300.000 jiwa.17

Tentunya, jika pembangunan bendungan terbesar itu beroperasi

maka Uzbekistan adalah negara yang paling dirugikan dalam hal ini.

Akibatnya hubungan bilateral kedua negara menjadi buruk yang

mengakibatkan Islam Karimov mengeluarkan kebijakan memblokade jalur kereta

api dari Uzbekistan ke Tajikistan Selatan pada 2009.18

Perlu di garis bawahi,

bahwa Uzbekistan adalah satu-satunya akses bagi Tajikistan untuk menjalin

hubungan dengan dunia luar. Selain itu, Uzbekistan juga menarik diri dari CAPS

16

Nancy Lubin, “Uzbekistan : The Challenges Ahead”, Middle East Journal” Vol.43 No.4,

(Autumn, 1989), hal.628 17

Mirzo Jalivov, “Impact of Rogun Dam Uzbekistan Agriculture”, International Journal of water

resource and environmental engineering, Vol.3, (Juli, 2011). 18

Asia-plus, “Rail link connected Uzbekistan and Southern Tajikistan expected to reopen for

traffic tommorrow”, diakses dari https://news.tj/en/news/tajikistan/economic/20180228/rail-link-

connecting-uzbekistan-and-southern-tajikistan-expected-to-reopen-for-traffic-tomorrow-j, pada 28

Februari 2018.

Page 18: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

7

yang telah dibangun sejak 1970. Keluarnya Uzbekistan membuat CAPS runtuh

karena sebagian infrastruktur perlistrikan berpusat di Uzbekistan.19

Dalam konferensi persnya, Islam Karimov mengatakan bahwa permasalahan

mengenai sumber air dapat memicu konflik dan perang.20

Ia melakukan protes

keras kepada Tajikistan terkait pembangunan mega proyek tersebut. Dalam

pernyataannya itu, disimpulkan bahwa Islam Karimov juga secara tidak langsung

menyindir kebijakan Tajikistan yang dapat menyebabkan peperangan di antara

kedua belah pihak.

Namun, pada 2016 semua itu berbanding terbalik. Tahun tersebut

merupakan peresmian peletakan batu pertama pembangunan Rogun HPP yang

diresmikan langsung oleh Emomali Rahmon, presiden Tajikistan. Respon

Uzbekistan pada saat itu diam seolah-olah tidak tertarik kembali untuk membahas

permasalahan bendungan yang selama ini ditentangnya. Sampai pada akhirnya,

pada 2017 Uzbekistan turut membantu dalam mendanai pembangunan Rogun

HPP.

Dapat disimpulkan bahwa respon Uzbekistan berbeda menjadi terhadap

pembangunan Rogun Dam Project di Tajikistan pada 2016. Berbeda dengan

tahun-tahun sebelumnya di mana Uzbekistan sangat menentang keras

pembangunan mega proyek tersebut karena dapat merugikannya. Lantas, mengapa

19

Lidia Parkhomchick, “Tajikistan and Uzbekistan ; sign of political and economic

rapprochement”, No. 101, (Februari 2017), 20

Raushan Nurshayeva, “Uzbek leader sounds warning over Central Asia water dispute”,

https://www.reuters.com/article/centralasia-water/uzbek-leader-sounds-warning-over-central-asia-

water-disputes-idUSL6E8K793I20120907, diakses pada 7 September 2012.

Page 19: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

8

Uzbekistan melakukan perubahan respon terkait pembangunan Rogun

Hydropower Plant di Tajikistan yahun 2016?

B. Pertanyaan Penelitian

Mengapa Uzbekistan melakukan perubahan kebijakan terkait pembangunan

Rogun Hydropower Plant di Tajikistan tahun 2016?

C. Tujuan Penelitian

1. Menganalisis mengenai kebijakan Uzbekistan yang berubah terhadap

Rogun Hydropower Plant di Tajikistan tahun 2016.

2. Menggambarkan kondisi ekonomi politik internasional di kawasan

Asia Tengah.

3. Menjelaskan dampak yang akan dihasilkan oleh pembangunan Rogun

Hydropower Plant di Tajikistan terhadap kawasan Asia Tengah.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat dari penelitian ini adalah untuk memperkaya khazanah Ilmu

Hubungan Internasional, khususnya mengaplikasikan teori dan konsep

untuk menganalisa mengenai kebijakan Uzbekistan yang berubah

terhadap Rogun Hydropower Plant di Tajikistan tahun 2016.

Page 20: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

9

E. Tinjauan Pustaka

Pembahasan dengan tema pembangunan Rogun HPP dan keterkaitan

mengenai kebijakan Uzbekistan pernah ditulis dalam beberapa literatur. Dalam

tinjauan pustaka, penelitian ini menggunakan 3 literatur, yakni jurnal yang

berjudul Tajikistan‟s dream tahun 2013 yang ditulis oleh Joshua Kucera yang

dipublikasikan oleh Wilson Quarterly, jurnal karya Richard Weitz yang berjudul

Uzbekistan‟s New Foreign Policy yang dirilis oleh Central Asua- Caucasus

Institute Silk Road Studies Program, dan tesis karya Eva Kleingeld yang berjudul

The Rogun Dam in Tajik-Uzbek Official Discource yang dikeluarkan oleh Leiden

University tahun 2016.

Pertama, jurnal yang berjudul Tajikistan‟s Dream memiliki fokus penelitian

kepada pentingnya pembangunan Rogun HPP sebagai kepentingan nasional

Tajikistan. Persamaan Tajikistan‟s Dream dengan skripsi ini adalah membahas

mengenai Rogun HPP yang mana merupakan salah satu variabel dalam penelitian

ini. Perbedaannya, fokus pembahasan Tajikistan‟s Dream hanya kepada Rogun

HPP, sedangkan fokus pembahasan skripsi ini adalah perubahan kebijakan

Uzbekistan terkait pembangunannya.

Kedua, jurnal yang berjudul Uzbekistan‟s New Foreign Policy membahas

mengenai perubahan kebijakan luar negeri Uzbekistan sejak 2016 yang

disebabkan oleh perubahan kondisi politik dalam negeri. Persamaannya,

pembahasan jurnal Uzbekistan‟s New Foreign Policy terkait kepada pemaparan

kebijakan-kebijakan Uzbekistan yang berubah, termasuk perihal hubungan antara

Page 21: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

10

Uzbekistan-Tajikistan yang disebabkan oleh pembangunan Rogun HPP.

Sedangkan perbedaannya, pembahasan jurnal Uzbekistan‟s New Foreign Policy

terlalu luas hingga mencakup perubahan kebijakan Uzbekistan di kawasan Asia

Tengah serta global. Oleh karena itu, pembahasan jurnal Uzbekistan‟s New

Foreign Policy terlalu luas dan tidak fokus. Sedangkan, skripsi ini hanya berfokus

kepada perubahan Uzbekistan terkait pembangunan Rogun HPP secara lebih

mendalam.

Ketiga, tesis karya Eva Kleingeld yang berjudul The Rogun Dam in Tajik-

Uzbek Official Discource yang fokus penelitiannya membahas mengenai

dinamika hubungan Uzbekistan-Tajikistan perihal Rogun HPP. Tesis ini

menggunakan teori konstruktivisme sebagai alat analisis. Kemudian, metode

penelitian yang digunakan adalah “explanation building analysis”.

Persamaannya, tesis The Rogun Dam in Tajik-Uzbek Official Discource dan

skripsi ini memaparkan dan menjelaskan peta konflik antara Uzbekistan-

Tajikistan terkait pembangunan Rogun HPP, serta membahas kebijakan

Uzbekistan terkait bendungan tersebut. Perbedaannya, tesis The Rogun Dam in

Tajik-Uzbek Official Discource menggunakan teori konstruktivisme sebagai alat

analisis, sedangkan skripsi ini menggunakan neoklasikal realisme. Serta, tesis The

Rogun Dam in Tajik-Uzbek Official Discource tidak secara fokus menjawab

pertanyaan mengapa Uzbekistan melakukan perubahan kebijakan terkait Rogun

HPP pada 2016.

Page 22: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

11

F. Kerangka Teori

Dalam menganalisis untuk menjawab pertanyaan penelitian “mengapa

Uzbekistan melakukan perubahan kebijakan terhadap pembangunan Rogun HPP

di Tajikistan tahun 2016”, skripsi ini menggunakan teori neoklasikal realisme,

serta menggunakan 2 konsep, yaitu kebijakan luar negeri dan kepentingan

nasional.

a. Neoklasikal Realisme

Neoklasikal realisme pertama kali dikemukakan oleh Gideon Rose pada 1998

dalam tulisannya yang berjudul “Neoclasical Realism and Theory of Foreign

Policy”. Teori ini merupakan perpaduan dari realisme klasik dan juga neorealisme

karena sama-sama mengatakan bahwa ambisi kebijakan luar negeri suatu negara

dipengaruhi oleh sistem internasional dan kapabilitas power yang dimiliki suatu

negara. Akan tetapi, realisme klasik dan neorealsisme tersebut dikembangkan

kembali oleh Gideon Rose dengan menambahkan bahwa faktor eksternal tersebut

tidak sertamerta langsung mempengaruhi kebijakan luar negeri, melainkan

bersifat tidak langsung dan kompleks karena harus disaring terlebih dahulu oleh

decision maker.21

Kebijakan luar negeri suatu negara ditentukan oleh decision maker perception.

Akan tetapi tidak serta merta keputusan tersebut rasional. Hal ini karena decision

maker tidak selalu mempunyai kebebasan penuh dalam mengeluarkan suatu

keputusan. Terdapat faktor-faktor internal yang dapat mempengaruhi keputusan-

21

Gideon Rose, “Neoclassical Realism and Theories of Foreign Policy”, vol.51, hal.147

Page 23: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

12

keputusan tersebut. Seperti struktur negara, kondisi sosial, politik, dan lain-lain.

Setiap negara memiliki kondisi sosial politik yang berbeda-beda yang

menyebabkan negara yang memiliki kapablitas yang sama dapat mengeluarkan

suatu kebijakan yang berbeda.22

Gideon Rose menyebutkan bahwa neoklasikal terbagi menjadi 2 variabel,

yakni systemic incentives (independent variale) dan internal faktor (intervening

variable). Systemic incentives adalah respon negara dalam menanggapi kondisi

anarki yang tidak pasti guna mengendalikan dan membentuk lingkungan eksternal

mereka. Sedangkan internal faktor merupakan kelanjutan dari systemic incentives

di mana decision maker negara akan menyusun suatu kebijakan luar negeri untuk

menanggapi international pressurre tersebut.23

Dalam hal ini, berbeda dengan

neorealisme yang menganggap negara sebagai billiardball yang hanya akan

bergerak karena adanya benturan dari luar dan tidak memperhatikan faktor yang

terjadi pada struktur internal bola tersebut.24

Bagan 1.1 Variabel dalam Neoklasikal Realisme

Sumber : Gideon Rose. “Neocalssical Realism and Theory of Foreign Policy ”, World

Politics, vol.51, no.1 (Oktober 1998)

22

Gideon Rose, “Neoclassical Realism and Theories of Foreign Policy”, vol.51, hal.147 23

Gideon Rose, “Neoclassical Realism and Theories of Foreign Policy”, vol.51, hal.156 - 153 24

Brian Rathbun, “A Rose byAny Other Name : Neoclassical as the Logical and Necessary

Extension of Structural Realism”, vol.17, hal. 304

Page 24: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

13

Bagan di atas menjelaskan bagaimana suatu negara mengeluarkan kebijakan

luar negeri. Seperti yang telah dikatakan bahwa yang mempengaruhi negara untuk

mengeluarkan kebijakannya adalah systemic incentives dan intervening variable.

Seperti bagan di atas bahwa systemic incentive tidak langsung menghasilkan

kebijakan luar negeri melainkan harus ditafsirkan terlebih dahulu oleh faktor-

faktor dalam negeri atau intervening variable. Setelah di proses oleh faktor

internal barulah keluar kebijakan luar negeri yang dihasilkan.

Neoklasikal realisme sangat memperhatikan dengan apa yang disebut sebagai

kapabilitas relative material power. Ketika relative material power suatu negara

meningkat, maka negara tersebut akan memberikan pengaruh yang besar terhadap

sistem internasionalnya. Relative material power tersebut nantinya akan menjadi

bahan pertimbangan bagi decision maker dalam menentukan kebijakan luar negeri

suatu negara. Relative material power tersebut bisa berbentuk militer, ekonomi,

sumber daya alam, dan bahkan kekuatan struktur sosial negara tersebut.25

Dengan ini dapat dikatakan bahwa neoklasiskal realisme selain dipengaruhi

oleh teori struktural juga dipengaruhi konstruktivisme. Seperti yang telah

dikatakan bahwasannya neoklasikal realisme secara tidak langsung mengakui

adanya hubungan antara systemic level dengan unit level. Oleh karena itu,

neoklasikal juga sepakat dengan asumsi kontruktivisme yang menyatakan bahwa

realitas internasional yang anarki bukanlah suatu yang given, melainkan hasil

25

Gideon Rose, “Neoclassical Realism and Theories of Foreign Policy”, vol.51, hal.145

Page 25: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

14

konstruksi dan shared idea dari negara-negara tersebut. Intinya, negaralah yang

menciptakan kondisi anarki tersebut.26

Dengan begitu, teori neoklasikal realisme digunakan sebagai kacamata

analisis dalam menjawab pertanyaan yang ada, yakni mengapa Uzbekistan

melakukan perubahan respon terkait pembagunan Rogun HPP di Tajikistan tahun

2016? Padahal dengan adanya proyek tersebut dapat merugikan Uzbekistan itu

sendiri. Penggunaan neoklasikal realisme dianggap tepat karena di Uzbekistan

sendiri terdapat faktor systemic pressure dan faktor internal mengenai kebijakan

Uzbekistan di tahun 2016.

b. Konsep Kebijakan Luar Negeri

Kebijakan luar negeri merupakan pengambilan keputusan atau kebijakan aktor

hubungan internasional yang ditunjukan kepada aktor lain untuk memenuhi

kepentingan nasionalnya.27

Dalam proesnya, politik luar negeri melibatkan cita-

cita, strategi, tindakan, metode, panduan, arahan, pemahaman, kesepakatan, dan

sebagainya.28

Oleh karena itu, kebijakan suatu negara tentunya akan berpengaruh

kepada negara lain dan bahkan internasional. Tidak jarang kepentingan-

kepentingan tersebut berbenturan antara satu dengan yang lainnya sehingga

menimbulkan konflik yang tentunya berdampak pada internasional.

26

Gideon Rose, “Neoclassical Realism and Theories of Foreign Policy”, vol.51, hal.152 27

Anak Agung Banyu Perwita, “Pengantar Ilmu Hubungan Internasional”. (Bandung : Pt Remaja

Rosdakarya, 2005), hal 47 28

Robert Jackson, georg Sorensen, “Introduction to international Relation : Theories and

Approach.(New York: Oxford University Inc, 2013), hal 439

Page 26: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

15

Ada baiknya untuk memisahkan kata dari politik luar negeri guna agar kita

paham dalam membedakan antara politik luar negeri dan politik domestik. Potlitik

luar negeri atau kebijakan luar negeri terdiri dari 2 komponen, yakni politik

(policy) dan luar negeri (foreign). Pertama, definisi dari politik adalah usaha

untuk menggapai kehidupan yan lebih baik.29

Usaha tersebut dapat dicapai dengan

berbaga cara yang kadang bertentangan dengan yang lainnya. Menurut salah satu

pakar politik, Hoogerwerf menjelaskan bahwa objek dari politik adalah kebijakan

pemerintah, proses terbentuknya, serta akibat-akibatnya.30

Politik identik dengan kebijakan umum (public policy, beleid) yang

merupakan kumpulan keputusan yang diambil oleh seorang pelaku atau kelompok

politik dalam usaha memilih tujuan dan cara untuk mencapai tujuan tersebut.31

Dalam buku dasar-dasar ilmu politik karya Miriam Budiarjo menyatakan bahwa

setiap masyarakat mempunyai beberapa tujuan bersama. Cita-cita bersama ini

dicapai melalui usaha bersama dan untuk itu perlu ditentukan rencana-rencana

yang mengikat yang dituang dalam kebijakan oleh pihak yang berwenang.32

Sedangkan arti kata luar negeri (foreign) dari politik luar negeri adalah untuk

membatasi wilayah analisis agar tidak terlalu luas. Jadi fokus dari kajian ini

hanyalah sebatas faktor-faktor dari luar negara. Oleh karena itu dapat disimpulkan

bahwa politik luar negeri adalah studi manajemen hubungan eksteral dan

aktivitas-aktivitas aktor hubungan internasional, seperti yang dibedakan dari

29

Miriam Budiarjo, “Dasar-dasar Ilmu Politik”. (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2003), hal 13 30

A. Hoogerwerf, Politicologie: Begrippen en Problemen (Alpena an den Rijn: Samson Uitgeberij,

1972), hlm 38-39 31

Miriam Budiarjo, “Dasar-dasar Ilmu Politik”. (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2003), hal 20 32

Miriam Budiarjo, “Dasar-dasar Ilmu Politik”. (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2003), hal 20

Page 27: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

16

kebijakan dalam negerinya untuk mencapai kepentingannya yang juga melibatkan

cita-cita, strategi, tindakan, metode, panduan, arahan, pemahaman, kesepakatan,

dan sebagainya.33

Politik luar negeri terdiri dari tujuan-tujuan dan tindakan-

tindakan yang dimaksudkan untuk memandu keputusan dan tindakan pemerintah

yang menyangkut urusan-urusan eksternal, terutama hubungan dengan negara

asing

Para pakar Ilmu Hubungan Internasional memberikan penjelasan yang

berbeda-beda perihal pengertian dari kebijakan luar negeri. Menurut James

Rosenau, kebijakan luar negeri merupakan upaya suatu negara yang ditunjukan

melalui sikap dan aktivitasnya untuk memenuhi kepentingan nasionalnya.

Menurutnya, kebijakan luar negeri memasuki fenomena yang luas dan kompleks

yang meliputi internal life dan eksternal need, seperti atribut nasional,

kebudayaan, kapabilitas, dan lain-lain.34

Dalam mengklasifikasikan sumber-sumber kebijakan luar negeri, Howard

Lentner membaginya menjadi dua kelompok, yaitu determinan luar negeri dan

determinan domestik. Determinan luar negeri mengacu kepada keadaan di level

systemic pada suatu waktu tertentu. Sedangkan, determinan domestik merupakan

keadaan atau kondisi dalam negeri.35

Hubungannya dengan isu dalam skripsi ini, tentunya terdapat 2 faktor yang

mempengaruhi Uzbekistan melakukan perubahan kebijakannya terhadap Rogun

33

Robert Jackson, georg Sorensen. 2013. “Introduction to international Relation : Theories and

Approach. New York: Oxford University Inc. hal 439 34

James N. Rosenau, “Wprld Politics : an Introduction”,(New York : The Free Press, 1976), hal.27 35

Howard lentner, “Foreign Policy Analysis: A Comparative and Conceptual Approach”, (Ohio :

Bill and Howell Co, 1974), hal.105-171

Page 28: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

17

HPP di Tajikistan tahun 2016, yaitu faktor internal dan eksternal sesuai yang

dijelaskan oleh Rosenau. Perubahan kebijakan itu dikeluarkan tidak lain dengan

tujuan untuk memenuhi kepentingan nasionalnya.

c. Konsep Kepentingan Nasional

Seperti yang sudah dibahas pada subbab sebelumnya bahwa tujuan akhir dari

kebijakan luar negeri adalah untuk memenuhi kepentingan nasionalnya. Banyak

Sarjana Ilmu Hubungan Internasional yang menjelaskan mengenai konsep

kepentingan nasional. Skripsi ini menggunakan konsep kepentingan nasional yang

dijelaskan oleh Gideon Rose.

Menurut Gideon Rose dalam jurnalnya yang berjudul Neoclassical Realism

Theory and Foreign Policy, setiap negara mengeluarkan kebijakan luar negeri

untuk memenuhi kepentingan nasionalnya. Namun, tidak semata-mata

kepentingan nasional tersebut bisa langsung terpenuhi. Untuk memenuhinya, para

decision makers harus melihat dulu kepada apa yang disebut sebagai relative

material power atau kapabilitas yang dimiliki oleh suatu negara, seperti militer,

ekonomi, sosial budaya, dan lain-lain. Semakin tinggi relative material power,

maka akan semakin mudah bagi negara untuk menguasai lingkungan sekitarnya

untuk memenuhi kepentingan nasionalnya.36

G. Metode Penelitian

Penelitian ini akan menggunakan metode kualtitatif sebagai teknik analisa.

Penelitian yang menggunakan metode kualitatif bersifat deskriptif dan cenderung

36

Gideon Rose, “Neoclassical Realism and Theories of Foreign Policy”, vol.51, hal.156

Page 29: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

18

menggunakan analisis dengan pendekatan induktif, serta menggunakan landasan

teori sebagai alat ukur untuk menganalisa kenyataan sosial.37

Penelitian yang

bersifat deskriptif dimaksudkan untuk mengeksplorasi dan klarifikasi mengenai

fenomena dan kenyataan sosial.38

Menurut Strauss dan Corbin, yang dimaksud dengan penelitian kualitatif

adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat

dicapai dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain dari

pengukuran kuantitatif.39

Sedangkan John Creswell penelitian sebagai suatu

pendekatan atau penelusuran untuk mengeksplorasi dan memahami suatu gejala

yang sentral.40

Skripsi ini hanya menggunakan data sekunder. data sekunder yang

dimaksud adalah melalui studi kepustakaan dari buku, jurnal ilmiah, surat kabar

baik cetak maupun elektronik.

H. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab I diisi dengan pernyataan masalah, guna menjelaskan latar

belakang permasalahan penelitian ini dan menjadikannya sebagai isu yang

menarik untuk diteliti yang dilanjutkan dengan manfaat serta tujuan penelitian. Di

bagian ini dipaparkan juga tinjauan pustaka, kerangka pemikiran yang dalam hal

37

Pupu Saeful Rahmat, “Penelitian Kualitatif”, Equilibrium , Jurnal Vol.5 No.9, (Januari-Juni

2009), Hal.1 38

Sanapiah Faisal, “Format-Format Penelitian Sosial”, (Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2010),

hal.20 39

Anselm Strauss dan Juliet Corbin, “Basic of Qualitative Research: Technic and Procedures for

Developing Grounded Theory, second edition”, (London: SAGE Publication, 1998), hlm. 11-13. 40

Raco, “Metode Penelitian Kualitatif : Jenis, Katarestik, dan Kegunaannya”, (Jakarta : PT

Gramedia Widiasarana Indonesia, 2010), hal.7

Page 30: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

19

ini penulis menjelaskan grand theory neoklasikal realisme guna menjawab

pertanyaan penelitian, di akhir akan dijelaskan pula metode penelitian dan

sistematika penulisan.

BAB II ROGUN HYDROPOWER PLANT DAN

IMPLIKASINYA TERHADAP UZBEKISTAN

BAB II membahas seluk beluk dari pembangunan mega proyek Rogun

Hydropower Plant di Tajikistan seperti proses, letak, spesifikasi, dan manfaat

yang dihasilkan oleh Tajikistan sendiri. Bab ini juga akan memaparkan mengenai

kondisi Tajikistan yang mengharuskannya untuk membangun bendungan tersebut.

Dengan tujuan untuk menyatakan pentingnya bendungan tersebut bagi Tajikistan.

BAB III RESPON UZBEKISTAN TERHADAP

PEMBANGUNAN ROGUN HYDROPOWER PLANT

BAB III membahas respon Uzbekistan terhadap Rogun Hydropower Plant

di Tajikistan. Pada awalnya Uzbekistan menentang keras atas pembangunan mega

proyek tersebut. Akan tetapi mulai pada 2016 dan seterusnya kebijakan itu

Uzbekistan mendukung pembangunan mega proyek tersebut. Tujuannya untuk

membahas secara lebih rinci mengenai perubahan kebijakan yang dilakukan oleh

Uzbekistan yang mana pada awalnya menolak keras pembangunan Rogun HPP

menjadi mendukung pembangunannya.

Page 31: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

20

BAB IV ANALISIS PERUBAHAN RESPON UZBEKISTAN

TERHADAP PEMBANGUNAN ROGUN HYDROPOWER PLANT DI

TAJIKISTAN TAHUN 2016.

Bab IV menjawab pertanyaan penilitian mengenai mengapa Uzbekistan

melakukan perubahan respon terkait pembangunan Rogun Hydropower Plant di

Tajikistan tahun 2016. Padahal dengan pembangunan mega proyek tersebut

Uzbekistan merupakan pihak yang paling dirugikan dalam hal ini.

BAB V PENUTUP

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan yang dapat dikerucutkan

sesuai dengan analisa yang dilakukan pada bagian sebelumnya.

Page 32: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

21

BAB II

PEMBANGUNAN ROGUN HYDROPOWER PLANT

Pada bab ini dijelaskan mengenai pembangunan Rogun Hydropower

Plant. Bendungan ini merupakan kebijakan luar negeri Tajikistan untuk

memenuhi kebutuhan energi yang menjadi agenda terbesarnya. Bab ini teridiri

dari 3 subbab, yakni pertama kondisi geografis dan geopolitik di Asia Tengah dan

kedua kepentingan nasional Tajikistan.

Subbab pertama membahas mengenai kondisi dan berbagai permasalahan

geografis dan geopolitik Asia Tengah. Di bagian ini akan menjelaskan mengenai

iklim cuaca, kondisi lahan, permasalahan utama, dan ketergantungan negara-

negara di sana dengan kehidupan agraris sebagai penghasilan utama masyarakat di

sana. Perebutan power akan energi dan distribusi air menjadi salah satu penyebab

konflik terbesar di Asia Tengah. Pembahasan ini penting untuk dibahas karena

nantinya akan digunakan sebagai bahan untuk mengenalisis sikap politik

Uzbeksitan dan Tajikistan.

Subbab kedua akan membahas mengenai kepentingan nasional Tajikistan

yang mana untuk membangun Rogun HPP untuk memenuhi kebutuhan energi

negaranya, khususnya pada musim dingin. Pada 2007 terjadi musim dingin

terparah di Asia Tengah yang menyebabkan Tajikistan mengalami krisis energi

terparah yang pernah terjadi. Serta membahas detail mengenai pembangunan

Rogun HPP itu sendiri.

Page 33: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

22

A. Geografis dan Geopolitik Asia Tengah

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai Rogun HPP, pembahasan

mengenai kondisi geografis dan geopolitik di Asia Tengah merupakan suatu yang

penting untuk dibahas. Pembahasan ini merupakan penunjang untuk memahami

latar belakang dan faktor-faktor yang mempengaruhi pembangunan Rogun HPP.

Teritorial Asia Tengah memiliki luas sekitar 40 juta km2 yang terdiri dari 5

negara, yakni Tajikistan, Kyrgyztan, Uzbekistan, Kazahstan, dan Turkmenistan.

Sebagian besar dari wilayah Asia Tengah merupakan stepa dan padang pasir.

Musim di Asia Tengah pada umumnya adalah kering dan terbagi menjadi dua,

yakni musim dingin yang sangat dingin dan musim panas yang begitu panas.

Musim panas terjadi pada bulan Juli dengan rata-rata suhu 25 C sampai dengan 32

C. Sedangkan musim dingin terjadi pada bulan Januari dengan rata-rata suhu 25 C

hingga –3 C.41

Karena hanya terdiri dari padang stepa dan pasir, maka Asia Tengah

sangat membutuhkan sistem irigasi guna menyuburkan wilayah yang memiliki

potensi kesuburan. Untuk melakukan sistem irigasi, Asia Tengah hanya

memanfaatkan dari 2 sungai besar, yakni Syr Darya dan Amudarya. Kedua sungai

tersebut merupakan sumber air terbesar di Asia Tengah. Sungai-sungai tersebut

melintas di negara-negara Asia Tengah yang berasal dari Tajikistan dan

Kyrgyztan yang berujung pada danau Aral Sea di Uzbekistan dan Turkmenistan.42

41

Shokhrukh-Mirzo Jalilov, “Impact of Rogun Dam on Downstream Uzbekistan Agriculture”,

North Dakota State University (May 2010), hal.7 42

Shokhrukh-Mirzo Jalilov, “Impact of Rogun Dam on Downstream Uzbekistan Agriculture”,

hal.7

Page 34: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

23

Gambar II.A.1. Peta sungai Amu Darya dan Syr Darya

Sumber:https://www.researchgate.net/figure/Map-of-Central-Asia_fig1_237515181 ,

diakses pada 2018

Kecuali Kazakhstan, negara-negara di Asia Tengah bergantung kepada

sistem irigasi untuk kebutuhan agrikulturnya. Menurut data dari PBB

(Perserikatan Bangsa-Bangsa) bahwa sekitar 60% masyarakat pedesaan di Asia

Tengah berpenghasilan dari sungai Amudarya dan Syr darya. Uzbekistan

merupakan negara di Asia Tengah yang tingkat ketergantungannya paling tinggi

terhadap sungai itu. Sekitar 20 juta masyarakat Uzbekistan bergantung kepada

sistem irigasi.43

Dari data di bawah ini kita dapat melihat bahwa Uzbekistan

adalah negara terbesar dalam menggunakan air untuk sistem irigasi.

Selain itu, permasalahan di Asia Tengah adalah tidak meratanya sumber

daya alam seperti minyak, gas, dan batubara. Negara seperti uzbekistan,

Kazakstan, dan Turkmenistan adalah contoh dari negara Asia Tengah yang

43

Shokhrukh-Mirzo Jalilov, “Impact of Rogun Dam on Downstream Uzbekistan Agriculture”,

hal.7

Page 35: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

24

memiliki cadangan sumber daya tersebut. Akan tetapi, Tajikistan dan Kyrgystan

merupakan negra yang tidak memiliki cadangan gas dan minyak. Kelebihan

mereka adalah memiliki potensi untuk hydropwer plant karena daerahnya yang

pegunungan dan banyak memiliki air terjun. Terkadang, perbedaan-perbedaan

tersebut membuat konflik di Asia Tengah menjadi tidak terelakan lagi.44

Pada dasarnya setiap negara harus memenuhi kebutuhan dalam negerinya.

Namun, kebutuhan atau kepentingan tersebut terkadang berbenturan dengan yang

lainnya. Setiap negara berusaha untuk mendapatkan power untuk memenuhi

kepentingan nasionalnya. Dalam kasus yang terjadi di Asia Tengah, sungai Amu

Darya dan Syr Darya merupakan sumber mata air terbesar di Asia Tengah yang

menjadi rebutan negara-negara di sana. Perbedaan kepentingan terjadi pada

negara upstream dan downstream di mana yang satu membutuhkan sungai itu

untuk dijadikan sumber daya energi, sedangkan yang satunya membutuhkan laju

sung tersebut untuk kebutuhan agrikulturnya.

B. Kepentingan Nasional Tajikistan

Menurut Eurasian Reasearch Institue, Kurang lebih sekitar 70 persen

masyarakat Tajikistan mengalami krisis energi ketika musim dingin tiba.45

Akibatnya, indusutri dalam negeri tidak dapat berjalan sehingga Tajikistan

mengalami kerugian sebesar 200 juta USD per tahun. Jumlah itu merupakan 3

44

Shokhrukh-Mirzo Jalilov, “Impact of Rogun Dam on Downstream Uzbekistan Agriculture”,

hal.7 45

Saule Akhmetkaliyeva, “Rogun Dam Project : Challenges and Prospects”, Eurasian Research

Institute, No.49 (Januari 2016), hal.1

Page 36: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

25

persen dari GDP Tajikistan. Perlu digaris bawahi, setelah runtuhnya Uni Soviet,

permasalahan terbesar Tajikistan adalah kondisi energi yang tidak memadai.46

Fakta mengatakan bahwa Tajikistan merupakan negara temiskin dan

kurang berkembang dibanding dengan negara eks Uni Soviet lainnya. Produksi

dalam negeri negara ini termasuk yang terendah di Asia Tengah. Salah satu

masalah terbesarnya adalah mengenai infrastruktur penghasil listrik yang kurang

memadai sehingga masyarakat menderita kekurangan listrik sepanjang tahun.

Krisis ini diperparah dengan Tajikistan yang belum melakukan investasi perihal

pembangkit listrik.47

Awal tahun 2007 merupakan musim dingin terparah yang pernah dilewati

oleh Asia Tengah. Suhu pada saat itu mencapai titik terendah, yakni -50 C.

Tajikistan merupakan negara yang paling menderita dalam hal ini. Membekunya

aliran sungai Syr darya dan Amu Darya membuat debit air menjadi sangat kecil

sehingga membuat Hydropower plant menjadi tidak begitu berfungsi hingga

Tajikistan mengalami defisit energi. Menurut sumber yang didapat dari rferl.org

menyatakan bahwa Tajikistan hanya mampu menghasilkan 3 jam listrik/hari.

Untuk melawati musim dingin dan karena keterbatasan energi, masyarakat

Tajikistan menebang pohon untuk dijadikan kayu bakar guna menghangatkan diri.

46

Daryl Fields, “Tajikistan‟s Winter Energy Crisis : Electricity Supply and Demand

Alternatives”,Energy Sector Management Assistance Program (November 2012), hal.i 47

Daryl Fields, “Tajikistan‟s Winter Energy Crisis : Electricity Supply and Demand Alternatives”,

hal.i

Page 37: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

26

Sejumlah data menunjukan sekitar 700.000 hektar hutan sudah ditebang oleh

masyarakat Tajikistan.48

Uzbekistan menjual harga gas dan batubaranya dengan harga yang lebih

murah di pasaran. Namun, harga terebut terus meningkat setiap tahunnya. Pada

2005, Uzbekistan menjual $100 juta/1000 barel gas. Akan tetapi, di tahun

berikutnya harga tersebut terus dinaikan oleh Uzbekistan hingga menyentuh

angka $240/1000 barel. Pada waktu yang bersamaan, Uzbekistan lebih tertarik

untuk menjual gas dan minyaknya kepada Rusia dibandingkan Tajikistan. Perlu

diketahui bahwa harga yang ditawar oleh Rusia lebih tinggi, yakni $300/1000

barel.49

Akibatnya, Uzbekistan tidak mengalokasikan minyak dan gasnya lebih

banyak kepada Tajikistan.50

Menurut data yang diberikan Bank Dunia, terdapat 3 opsi untuk

menyelesaikan permasalahan di Tajikistan, yakni51

1. Melakukan reformasi finansial untuk meningkatkan power sector.

2. Mengeluarkan kebijakan untuk menghemat pengunaan energi.

3. Meningkatkan pemasukan energi, baik impor, produksi dalam negeri,

maupun keduanya.

48

Mumin Ahmadi, “Operation firewood aims to cut down Tajik Deforestation”,

https://www.rferl.org/a/tajikistan-firewood-deforestation-/28248692.html, diakses pada Oktober

2018. 49

Jakhongir Kakhkharov,”Central Asia Security and Water/Energy Relations between Uzbekistan

and Tajikistan”, hal.2 50

Jakhongir Kakhkharov,”Central Asia Security and Water/Energy Relations between Uzbekistan

and Tajikistan”, hal.2 51

World Bank Assessement : Key Issues for Consideration on the proposed Rogun Hydropower

Project,

Page 38: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

27

Tajikistan memilih untuk kembali membangun Rogn HPP. Emomali Rahmon

menilai bahwa Rogun HPP merupakan solusi jangka panjang untuk memenuhi

kepentingan nasional Tajikistan.

Selain digunakan untuk kepentingan energi, Emomali Rahmon

menggunakan Rogun HPP sebagai identitas nasional negaranya. Kurangnya

identitas nasional sebagai pemersatu bangsa merupakan salah satu masalah

terbesar Tajikistan. Kurangnya rasa persatuan masyarakat Tajikistan berakibat

pada perang sipil selama 5 tahun dari 1992-1997. Perang sipil tersebut terjadi

untuk memperebutkan kekuasaan di Tajikistan.52

Perang sipil tersebut terjadi karena memperebutkan kekuasaan yang pada

akhirnya menyebabkan 40.000 orang tewas dan diperkirakan kurang lebih

100.000 masyarakat Tajikistan kehilangan tempat tinggal hingga harus menjadi

refugees ke negara lain.53

Peristiwa itu tentunya menimbulkan trauma kepada

masyarakat Tajikistan. Untuk menghindari terulangnya peritiwa tersebut,

Emomali Rahmon berupaya untuk mendirikan suatu icon, yakni Rogun HPP

sebagai pemersatu bangsa.54

Pada akhirnya, Tajikistan memutuskan untuk meneruskan pembangunan

megaproyek Rogun HPP yang dulu sempat dibangun oleh Uni Soviet pada 1970.

Akan tetapi, proyek tersebut pernah berhenti ketika Uni Soviet runtuh pada 1991.

52

Mutahir Ahmed, “Civil war in Tajikistan : Internal Strife and External Response”, Pakistan

Institue of International Affairs, vol.7 No.4 (Oktober 1994), hal. 88 53

Dov Lynch, “The Tajik Civil War and Peace Process”, New york University (Oktober 2014),

hal. 50 54

Filippo Menga, “ Building a nation through a dam : the case of Rogun in Tajikistan”,

Nationalties Papers, Vol.43 No.3 (2015), hal.481

Page 39: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

28

Pembangunan megaproyek tersebut terhambat lagi akibat perang sipil Tajikistan

yang terjadi selama 5 tahun. Wacana pembangunan Rogun HPP bangkit kembali

tepatnya setelah musim dingin terparah yang terjadi pada 2007 yang

menyebabkan krisis energi di Tajikistan.

Gambar II.B.2. Kondisi bendungan Rogun era Uni Soviet

Sumber : “Tajikistan Launched giant Dam to End Power Shortage”

http://saudigazette.com.sa/article/548164/World/Asia/Tajikistan-launches-giant-dam-to-

end-power-shortage

Rogun HPP pada nantinya akan menjadi bendungan terbesar di dunia

dengan tinggi 335 meter. Volume pengisian air diperkirakan mencapai 13,5 km3.

Serta, power yang dihasilkan oleh Rogun HPP dapat mencapai 3600 MW.

Rencananya Rogun HPP akan memiliki 6 turbin. Setiap turbinnya akan

menghasilkan 600 MW. Jika pembangun Rogun HPP rampung, maka Tajikistan

Page 40: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

29

tidak hanya mencukupi kebutuhan domestiknya tapi juga dapat mengekspornya ke

Afghanistan, Iran, dan Tiongkok.55

Rogun HPP akan dibangun di sungai Vaksh yang merupakan anak sungai

utama dari sungai Amu Darya. Anak sungai Vaksh memberikan 27% arus laju air

kepada sungai utama Amu Darya yang merupakan sumber air dan sistem irigasi

negara-negara Asia Tengah, khususnya negara Downstream.56

Gambar II.B.3. Grafik penggunaan dan perbandingan laju air anak sungai

Vakhsh,

Sumber : Shokhrukh-Mirzo Jalilov, “Impact of Rogun Dam on Downstream Uzbekistan

Agriculture”, hal.3

55

Kh.s Karimov,”Rogun Hydropower Plant Projection in Tajikistan : Expected Benefit for

neigboring country”, World Applied Science Journal, Vo.26 No.2 (September 2013), hal.241 56

Shokhrukh-Mirzo Jalilov, “Impact of Rogun Dam on Downstream Uzbekistan Agriculture”,

hal.10

Page 41: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

30

Pada tabel yang di sebelah kiri menjelaskan perbandingan penggunaan air

di sungai Amu Darya. Dalam tabel itu terlihat bahwa Uzbekistan dari awal tahun

1990 sampai dengan 2010, penggunaan jumlah debit air hampir menyamai

gabungan penggunaan dari keseluruhan negara Asia Tengah lainnya. Tabel ini

menunjukan bahwa pentingnya air di sungai Amu Darya bagi Uzbekistan.

Sedangkan, tabel kedua menjelaskan bahwa sungai Vakhsh memiliki kontribusi

yang besar dalam menyumbang air ke sungai utama, yaitu sungai Amu Darya.57

Gambar II.B.4. Gambaran umum mengenai sungai Amu Darya

Sumber : Shokhrukh-Mirzo Jalilov, “Impact of Rogun Dam on Downstream Uzbekistan

Agriculture”, hal.10

57

Shokhrukh-Mirzo Jalilov, “Impact of Rogun Dam on Downstream Uzbekistan Agriculture”,

hal.3

Page 42: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

31

Kondisi sungai Vakhsh sebelumnya sudah memiliki beberapa bendungan

yang dibangun oleh Uni Soviet di antaranya bendungan Nurek, Shurob, Sangtuda,

Perepadnaya, dan lain-lain. Bendungan tersebut (selain Nurek) merupakan

bendungan yang berkapasitas kecil dan belum cukup untuk memenuhi kebutuhan

energi Tajikistan pada saat musim dingin.

Gambar. II.B.5 Bendungan-bendungan Tajikistan di Sungai Vakshs.

Sumber : Shokhrukh-Mirzo Jalilov, “Impact of Rogun Dam on Downstream Uzbekistan

Agriculture”, hal.23

Page 43: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

32

Sebelumnya, Tajikistan juga sudah memiliki bendungan terbesar nomor 2

di dunia, yakni bendungan Nurek yang juga dikonstruksikan pada era Uni Soviet

juga, tepatnya pada 1960-1980. Bendungan ini juga terletak di sungai Vakhsh.

Tinggi bendungan tersebut berbeda tipis dengan Rogun HPP dengan mencapai

mencapai 300 m. Namun, adanya bendungan Nurek belum mencukupi kebutuhan

energi domestik Tajikistan. Bendungan Nurek dirancang oleh Uni Soviet untuk

beroperasi pada musim panas. Selain untuk memenuhi energi, bendungan Nurek

diciptakan untuk sebagai sistem irigasi negara-negara downstream.58

Pembangun Rogun HPP tidaklah berjalan lancar. Terdapat 2 faktor yang

menghambat dalam pembangunannya. Fakor pertama adalah mengenai hubungan

politik antara Uzbekistan-Tajikistan dan permasalahan keuangan. Diketahui

bahwa pembanguna Rogun HPP menyentuh angka 2,2 milyar USD. Namun,

pembangunan Rogun HPP mendapat dukungan besar dari masyarakat Tajikistan

karena dapat menjadikan Tajikistan negara yang kaya akan sumber energi.59

Pada 2008, Tajikistan meminta Bank Dunia untuk memberikan penilaian

terhadap pembangunan Rogun HPP. Akhirnya, pada 2011 Bank Dunia setuju

untuk melakukan penilaian tersebut. Dalam melakukan penelitian tersebut, Bank

Dunia menilai dua, yakni Techno-Economic Assesement Study (TEAS) dan

Environmental and Social Impact Assessement Study (ESIA). Penilaian TEAS

adalah mengenai teknologi yang digunakan dalam bendungan tersebut menyalahin

58

Kh.s Karimov,”Rogun Hydropower Plant Projection in Tajikistan : Expected Benefit for

neigboring country”, hal.241 59

Kh.s Karimov,”Rogun Hydropower Plant Projection in Tajikistan : Expected Benefit for

neigboring country”, hal.241

Page 44: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

33

standar internasional atau tidak. Sedangkan, ESIA nantinya digunakan untuk

mengetahui dampaknya terhadap lingkungan, khususnya negara di hulu bawah.60

Dalam melakukan penilaian tersebut, Bank Dunia memiliki beberapa

objektif terhadap pembangunan Rogun HPP, yakni 61

1. Menilai kelayakan dari bendungan Rogun HPP dari segi tekhnikal,

ekonomi, lingkungan, dan perspektif sosial.

2. Mengajukan dan memberikan perbandingan desain Rogun HPP

yang cocok untuk kebutuhan energi Tajikistan.

3. Melakukan konsultasi dengan kepada negara tetangga untuk

meminimalisir dampak yang terjadi.

Bank Dunia tidak secara langsung melakukan penilaian terhadap

pembangunan Rogun HPP. Namun, Bank Dunia hanya membiayai proses

daripada assesement study. Sedangkan penilaian dilakukan oleh pemerintah

Tajikistan dengan menunjuk konsultan internasional. Untuk meneliti TEAS

pemerintah Tajikistan menunjuk Coyne & Bellier. Sedangkan, untuk meneliti

ESIA, Tajikistan menunjuk Poyry Energy Ltd.62

Pembangunan Rogun HPP baru bisa berjalan setelah dilakukan penelitian

di bawah naungan Bank Dunia yang telah selesai pada 2012. Menurut laporan

Bank Dunia, pembangunan Rogun HPP dapat menimbulkan dampak kepada

60

Kh.s Karimov,”Rogun Hydropower Plant Projection in Tajikistan : Expected Benefit for

neigboring country”, hal.241 61

World Bank Assessement : Key Issues for Consideration on the proposed Rogun Hydropower

Project, hal.3 62

Kh.s Karimov,”Rogun Hydropower Plant Projection in Tajikistan : Expected Benefit for

neigboring country”, hal.242

Page 45: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

34

penduduk yang tinggal di sekitar wilayah Rogun dan kepada negara-negara

downstream. Selama masa pembangunan, maka masyarakat yang tinggal di

wilayah pembangunan yang kurang lebih sekitar 6 desa, harus segara melakukan

pemindahan untuk menghindari dampak yang terjadi selama pembangunan.63

Untuk negara-negara downstream, dampak yang dihasilkan oleh Rogun

HPP disebabkan melalui 2 cara, yakni pada masa pengisian waduk dan pada saat

Rogun HPP beroperasi. Menurut data Bank Dunia, volume waduk Rogun HPP

adalah 1290 m. Dengan volume sebesar itu, maka waktu yang dibutuhan untuk

memenuhi isi dari waduk sebesar itu adalah 16 tahun. Selama pengisian waduk,

laju air ke negara downstream akan menurun sebesar 0,83 bcm. Dalam

penelitiannya, selain menjelaskan dampak-dampak dari pembangunan Rogun

HPP, Bank Dunia juga memberikan beberapa solusi untuk meminimalisir dampak

yang terjadi.64

Selain itu, Bank Dunia juga mengeluarkan beberapa saran dalam

pembangunan Rogun HPP yang nanti akan dijelaskan pada bab berikutnya.

Intinya, setelah penelitian selesai dilakukan, barulah Emomali Rahmon selaku

presiden Tajikistan meletakan batu pertama pembangunan sebagai lambang

peresmian pada 2016. Dalam mengerjakan pembangunan, Tajikistan menunjuk

mitra dari Italia, yakni Salini Impregilo.65

63

World Bank Assessement : Key Issues for Consideration on the proposed Rogun Hydropower

Project, hal.13 64

World Bank Assessement : Key Issues for Consideration on the proposed Rogun Hydropower

Project, hal.13 65

Salini Impregilo, https://www.salini-impregilo.com/en/projects/in-progress/rogun-dam.html.

Page 46: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

35

Salini Impregilo merupakan perusahaan kontraktor yang berasal dari

Milan, Italia. Perusahaan tersebut bergerak dalam bidang pembangunan

megaporyek infrastruktur, seperti jalan tol, bandara, hyrdrolic, dan juga

bendungan. Selain Tajikistan, Salini Impregilo pernah bekerjasama mengerjakan

berbagai proyek negara seperti Amerika Serikat, Prancis, dan lain-lain.66

Pada November 2016, Salini Impregilo mulai mengerjakan pembangunan

Rogun HPP. Dalam membangun bendungan langkah pertama adalah mengalihkan

laju air di sungai tersebut agar titik di mana bendungan tersebut berdiri

dibebaskan dari laju air agar bisa diletakan fondasi pertama. Langkah tersebut

telah dilakukan oleh Salini Impregilo.

Gambar III.B.6. Langkah pertama pembangunan Rogun HPP oleh Salini

Impregilo

66

Salini Impregilo, https://www.salini-impregilo.com/en/.

Page 47: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

36

Sumber : Salini Impregilo, https://www.salini-impregilo.com/en/projects/in-progress/rogun-

dam.html

Menurut Salini Impregilo pembanguan Rogun HPP akan terbagi menjadi 4

komponen utama. Tingginya pengeluaran yang paling besar dalam pembangunan

megaproyek tersebut adalah ketika mendirikan bendungan beton tingginya

mencapai 335 m. Pada 2017, Salini Impregilo bertemu dengan Emomali Rahmon

untuk membahas pembangunan Rogun HPP lebih lanjut. Kedua belah pihak

mencapai kesepakatan untuk menyelesaikan 2 dari 6 turbin pada 2018.

Rencananya 2 turbin tersebut akan sudah bisa beroperasi pada tahun tersebut.67

Seperti yang telah dijelaskan, bahwa negara downstream mengecam

pembangunan Rogun HPP karena dapat merugikan agrikulturalnya. Uzbekistan

merupakan negara yang paling aktif dalam menentang pembangunan megaproyek

tersebut. Kecaman itu bukan karena berbagai alasan, Uzbekistan merupakan

negara Asia tengah yang paling bergantung kepada sektor agrikulturnya.

Mengenai respon Uzbekistan terhadap pembangunan Rogun HPP akan dijelaskan

pada bab berikutnya.

67

Asia-plus, “Tajik President and Salini Impegrilo CEO meet in Dushanbe ti discuss construction

of Rodun Dam”, https://www.salini-impregilo.com/static/upload/taj/tajik-president-and-salini-

impregilo-ceo-meet-in-dushanbe.pdf, diakses pada November 2018.

Page 48: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

37

BAB III

RESPON UZBESITAN TERKAIT PEMBANGUNAN ROGUN

HYDROPOWER PLANT

Bab III membahas mengenai respon Uzbekistan terkait pembangunan

Rogun HPP di Tajikistan. Bab ini terdiri dari dari dua subbab, yakni penolakan

Uzbekistan terhadap pembangunan Rogun HPP dan perubahan Uzbekistan terkait

pembangunan Rogun HPP. Pada subbab pertama akan menjelaskan penolakan

Uzbekistan terkait bendungan tersebut dengan lebih detail. Selanjutnya, pada

subbab kedua akan dijelaskan perubahan respon Uzbekistan yang pada awalnya

menentang menjadi turut mendukung pemangunan Rogun HPP.

A. Penolakan Uzbekistan terhadap Pembangunan Rogun HPP

Uzbekistan merupakan negara yang sangat keras dalam menentang

pembangunan megaproyek Rogun HPP yang terletak di anak sungai Vakhs,

sungai Amudarya, Tajikistan. Penolakan Uzbekistan terkait pembangunan Rogun

HPP juga disertai beberapa alasan. Alasan tersebut adalah mengenai terbatasnya

persediaan air ke negaranya, mengenai isu lingkungan terkait Aral Sea, mengenai

permasalahan dam safety, terakhir mengenai meningkatnya kompetisi terkait

ekspor listrik. Subbab ini akan menjelaskan mengenai permasalahan tersebut satu

per satu.

Alasan pertama adalah mengenai akan terhambatnya persediaan air jika

bendungan tersebut berhasil didirikan. Diketahui, pembangunan megaproyek

Rogun HPP menimbulkan kecaman dari negara downstream, khususnya

Page 49: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

38

Uzbekistan. 97 % dari penggunaan sungai Amu Darya adalah untuk sistem irigasi.

Di antara negara-negara Asia Tengah, Uzbekistan merupakan yang paling

bergantung kepada sektor agrikulturnya, yakni kapas.68

Berhektar-hektar tanaman

kapas terancam untuk mati akibat dari berkurangnya laju air yang disebabkan oleh

pembangunan Rogun HPP.

GambarIII.A.1 : Peta letak Rogun HPP dan perkebunan kapas

Uzbekistan

Sumber : http://mandalaprojects.com/ice/ice-cases/tajik-dam.htm

Menurut laporan dari Bank Dunia, Uzbekistan merupakan negara yang

sangat diperhitungkan di Asia Tengah. Hal itu terbukti dengan Uzbekistan

menjadi negara dengan ekonomi terbaik di kawasan tersebut. Perlu digaris bawahi

bahwa pertumbahan GDP dan industri di Uzbekistan tidak kurang dari 8% pada

68

Shokhrukh-Mirzo Jalilov, “Impact of Rogun Dam on Downstream Uzbekistan Agriculture”,

hal.7

Page 50: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

39

sebelas tahun belakangan ini. Sebagian besar perekonomian disokong oeh sektor

agrikulturnya, khususnya kapas.69

Namun dalam prosesnya, Tanaman kapas merupakan tanaman yang sangat

membutuhkan banyak air. Masalahnya, Asia Tengah jarang sekali mengalami

hujan karena daerahnya yang mayoritas stepa dan juga padang pasir. Oleh karena

itu, tanaman kapas sangat bergantung kepada sistem irigasi. Sumber irigasi dari

perkebunan kapas Uzbekistan adalah danau aral sea dan sungai Amu Darya.70

Namun, Aral sea tidak bisa dijadikan sumber irigasi untuk perkebunan

kapasnya lagi. Perlu diketahui, Aral Sea merupakan danau terbesar nomor 4 di

dunia. Danau ini merupakan hasil pertemuan dari sungai Amu Darya dan Syr

Darya. Akibat dari penggunaan sistem irigasi secara besar-besaran oleh Uni

Soviet, Kini kondisi air di Aral Sea sungguh sangat memprihatinkan. Kedalaman

air berkurang sebanyak 11 meter3

yang mana merupakan setengah dari kedalaman

pada tahun 1960.71

Selain itu, penggunaan pestisida secara masif turut

mempengaruhi air bersih di Aral Sea yang mempengaruhi kesehatan

masyarakat.72

Dampaknya terjadi pada sektor ekonomi, terutama sektor perikanan

dan juga peningkatan penyakit seperti TBC dan kanker paru-paru akibat polusi di

kawasan.73

69

The World Bank, “Uzbekistan : Economic Development and Reform : Achieveent and

challanges”, Uzbekistan Economic Report (April 2013), hal.vii 70

Shokhrukh-Mirzo Jalilov, “Impact of Rogun Dam on Downstream Uzbekistan Agriculture”,

North Dakota State University (May 2010), hal.7 71

Nancy Lubin, “Uzbekistan : The Challenges Ahead”, Middle East Journal”, hal.629 72

Nancy Lubin, “Uzbekistan : The Challenges Ahead”, Middle East Journal”, hal.629 73

Ataniyazova, “Health and Ecological Consequece of the Aral Sea Crisis” the 3rd Water Forum

(Maret 2003), 3

Page 51: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

40

Gambar III.A2. Transformasi Aral Sea

Sumber: Aral Sea “ https://blog.education.nationalgeographic.org/2018/03/21/once-

written-off-for-dead-the-aral-sea-is-now-full-of-life/”, diakses pada 2018.

Dengan kondisi Aral sea yang sudah tidak memungkinkan untuk dijadikan

sumber irigasi, maka sumber terbesar dari sistem irigasi perkebunan kapas

Uzbekistan adalah sungai amudarya. Sungai ini merupakan yang terpangjang di

Asia Tengah dengan panjang 2,540 km. Dari zaman dahulu kala, sungai ini sudah

menjadi sumber daya untuk menyuburkan tanah kering di Asia Tengah. Sungai ini

merupakan sungai besar yang terbentuk dari anak anak sungai, yakni sungai

Kashkadarya, Sherabad, Sukhandarya, Kafirnigan,Vaksh, dan Panj.74

74

UNEP, “Environment and Sceurity in the Amu Darya Basin ”, Environment and Security

(2011), hal. 11

Page 52: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

41

Sungai ini merupakan sungai transnasional yang melewati meliputi

Tajikistan, dan Kyrgyztan pada hulu atas. Melelehnya salju dan gletser di kedua

negara tersebut nantinya akan mengisi laju air kepada sungai Amu Darya

melewati anak-anak sungai seperti yang telah disebutkan. Perlu diketahui bahwa

anak sungai Vakhs yang merupakan tempat dibangunnya megaproyek RHPP

adalah penyumbang laju air terbesar sekitar 27%.75

Dari pernyataan di atas dapat kita pahami bahwa sungai Vakshs memiliki

pengaruh yang besar terhadap perkebunan kapas yang merupakan kepentingan

nasional terbesar Uzbekistan. Perkebunan tersebut merupakan sektor yang sangat

vital bagi tulang punggung perekonomian negara. Tentunya, jika kepentingan

nasionalnya terganggu, maka Uzbekistan tidak akan tinggal diam dan langsung

mengambil langkah konkret.

Terbukti, ketika Tajikistan berencana untuk membangun kembali Rogun

HPP yang tentu akan menghambat sistem irigasi yang berakibat kepada rusaknya

perkebunan kapas Uzbekistan. Pembangunan Rogun HPP, Uzbekistan merupakan

negara yang paling vokal dalam mengecam pembangunannya. Akibat

pembangunan megaproyek tersebut mengakibatkan munculnya perang dingin di

antara kedua belah pihak.

Uzbekistan membutuhkan sistem irigasi di musim panas karena pada saat

itu kapas sedang membutuhkan supply air yang banyak. Di era Uni Soviet telah

diatur untuk dilakukannya sistem pertukaran. Pada musim panas, Uzbekistan bisa

75

Shokhrukh-Mirzo Jalilov, “Impact of Rogun Dam on Downstream Uzbekistan Agriculture”,

hal.7

Page 53: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

42

mendapatkan supply air yang dihasilkan dari bendungan Nurek.76

Sedangkan,

bendungan Rogun pada nantinya akan digunakan pada musim dingin untuk

memenuhi kebutuhan listrik Tajikistan yang defisit pada saat itu.

Alasan kedua adalah mengenai isu dam safety. Seperti yang telah

dijelaskan bahwa Tajikistan akan membangun bendungan terbesar di dunia

dengan tinggi 335 m. Rogun HPP terletak di anak sungai Vakhsh yang merupakan

daerah seismik atau rawan gempa. Uzbekistan mengkhawatirkan jika bendungan

tersebut hancur karena gempa, maka wilayah yang berada di hulu bawah,

khususnya Uzbekistan akan terkena banjir sebagai dampaknya.77

Permasalahan yang dipermasalahkan oleh Uzbekistan adalah terkait

tingginya bendungan. Dengan tinggi 335 m, maka bendungan tersebut akan rentan

hancur jika terjadi gempa. Uzbekistan dapat mentoleransi pembangunan

bendungan tersebut jika berkapasitas lebih kecil dari rencana yang akan dibangun.

Uzbekistan sama sekali tidak mau berkompromi dengan tinggi bendungan yang

diajukan oleh Tajikistan.

Menurut jurnal yang dibuat oleh Sonoko ito yang berjudul “Conflict over

hydropower between Tajikistan and Uzbekistan” Alasan terakhir mengenai

mengapa Uzbekistan menolak pembangunan Rogun HPP adalah terkait akan

meningkatnya persaingan ekspor listrik di Asia Tengah. Diketahui bahwa

Uzbekistan merupakan negara penghasil listrik terbesar di Asia Tengah. Target

76

Shokhrukh-Mirzo Jalilov, “Impact of Rogun Dam on Downstream Uzbekistan Agriculture”,

hal.11 77

Sonoko Ito, “Conflict over Hydropower Plant Project between Tajikistan and Uzbekistan”,

International of Water Resource Development (Agustus 2015)

Page 54: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

43

utama dari penjualan energi listriknya adalah Afghanistan dengan harga 0,75 US

Dollar/Gwh. Sedangkan, jika Rogun HPP didirikan, Tajikistan akan menjual

dengan harga yang jauh lebih murah, yakni 0,35 US Dollar/Gwh.78

Hal yang ditakutkan Uzbekistan adalah tidak dapat lagi menjual listriknya

kepada Afghanistan yang mana menjadi market utamanya. Menurut Onga dalam

karya disertasinya yang membahas mengenai kebijakan luar negeri Uzbeksitan

terkait kerjasama regional terkait permasalahan air mengatakan bahwa Uzbeksitan

meminta Afghanistan untuk tidak membeli listrik yang dijual oleh Tajikistan. Jika

Afghanistan membelinya, maka secara bersamaan Uzbekistan akan berhenti untuk

mengekspor listriknya.79

Akibat perseteruannya dengan Tajikistan mengenai pembangunan Rogun

HPP, pada 2009 Uzbekistan resmi mencabut diri dari CAPS (Central Asia Power

System) yang mana merupakan sistem pembangkit listrik yang telah dibuat oleh

Uni Soviet untuk memenuhi kebutuhan energi di Asia Tengah.80

Kondisi ini

membuat Tajikistan menjadi semakin terpojok karena tidak lagi bisa membeli

persediaan gas dan batubara dari Uzbekistan dan Turkmenistan pada musim

dingin.81

78

Sonoko Ito, “Conflict over Hydropower Plant Project between Tajikistan and Uzbekistan”,

International of Water Resource Development (Agustus 2015) 79

Sonoko Ito, “Conflict over Hydropower Plant Project between Tajikistan and Uzbekistan”,

International of Water Resource Development (Agustus 2015) 80

Uzbekistan Withdraws from Central Asia Power Grid, http://news.bbc.co.uk/2/hi/asia-

pacific/8388406.stm, diakses pada September 2018. 81

Uzbekistan Withdraws from Central Asia Power Grid, http://news.bbc.co.uk/2/hi/asia-

pacific/8388406.stm, diakses pada September 2018.

Page 55: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

44

Selain memberhentikan supply sumber dayanya ke Tajikistan, Uzbekistan

juga memblokade jalur transportasi baik darat maupun udara. Perlu di garis

bawahi, bahwa Uzbekistan merupakan akses bagi Tajikistan untuk ke dunia luar.

Banyak dari kargo-kargo yang pada awalnya ingin masuk ke Tajikistan tapi

tertahan di uzbekistan. Akibatnya, hal ini menjadikan Tajikistan sebagai negara

terpencil di Asia Tengah. Ulah Uzbekistan ini diduga untuk menghambat

pembangunan Rogun HPP.82

Dalam pernyataan persnya, Islam Karimov mengatakan bahwa

permasalahan mengenai distribusi air dapat menyebabkan perang. Pernyataan

Karimiov ini menyindir sikap dari pembangunan Rogun HPP yang dapat

menimbulkan tensi di Asia Tengah.83

Pada September 2012, Islam Karimov

mengatakan

“water resource could become a problem in the future an could escalates tension

not nly in our region, but on every continent”

Pernyataan tersebut menyindir negara tetangganya, Tajikistan yang sedang

menuju proses dalam pembangunan Rogun HPP. Uzbekistan mengatakan bahwa

Tajikistan telah melanggar hukum internasional dengan tidak berkonsultasi

terlebih dulu kepadanya terkait pembangunan Rogun HPP.84

82

Tajikistan Accused Uzbekistan of Economic Blokade, https://www.bbc.com/news/world-asia-

17599930, diakses pada September 2018. 83

The Rogun Dam : Regional Conflict and Opportunity, Central Eurasia Standard (May 2013),

hal.11 84

Eva Kleingeld, “The Rogun Dam Tajik-Uzbek Official Discourse”, Universiteit Leiden (Mei,

2016), hal.33

Page 56: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

45

Sebelumnya, seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa

Tajikistan meminta Bank Dunia untuk melakukan penilaian terhadap RHPP pada

2008. Namun, penelitian baru diadakan apada 2012 dan baru menuai hasil pada

2014. Penelitian ini diajukan oleh Tajikistan dengan maksud untuk meredam

kecaman dari negara downstream, terutama Uzbeksitan yang dari awal begitu

vokal. Hasil penelitian Bank Dunia menunjukan bahwa pembangunan Rogun HPP

adalah suatu yang bisa diselesaikan. Permasalahan supply air merupakan yang

dipermasalahkan oleh negara downstream menurutnya hanyalah permasalahan

teknis yang bisa diselesaikan.85

Hasil penelitian ini tentunya di kecam oleh

Uzbekistan yang tidak terima dengan hasil penelitian tersebut dengan beberapa

alasan.

Mengenai penilaian Bank Dunia, Uzbekistan sangat menolak hasil penelitian

tersebut. Di dalam laporan penelitian itu, Bank Dunia mengatakan sebelumnya

bahwa Uzbekistan turut berpartisipasi di dalamnya. Namun, hal itu dibantah oleh

pihak Uzbekistan. Dalam konfrensi di Kazakztan 2014 yang mempertemukan

negara-negara Asia tengah untuk membahas perihal penilaian Bank Dunia terkait

Rogun HPP, Perdana Menteri Uzbekistan, Rustam Azimov mengatakan bahwa

Uzbekistan tidak dilibatkan dalam penilaian yang dilakukan oleh Bank Dunia.86

Selain itu, Rustam Azimov mengatakan bahwa penelitian Bank Dunia itu

tidaklah kredible. Seperti yang telah dijelaskan di bab sebelumnya bahwa Bank

85

World Bank Assessement : Key Issues for Consideration on the proposed Rogun Hydropower

Project. 86

Uzbekistan: Rogun Hydropower Project Threatens to whole region,

https://www.uzdaily.com/articles-id-28719.htm, diakses pada September 2018.

Page 57: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

46

Dunia tidak secara langsung dalam melakukan penelitian itu. Melainkan

dilakukan oleh konsultan internasional yang ditunjuk oleh pemerintah Tajikistan,

yakni Coyne & Bellier dan Poyry Energy Ltd yang berasal dari prancis dan

Inggris.87

Pada intinya, Uzbeksitan menolak pembangunan Rogun HPP karena

merasa yang paling dirugikan dalam hal ini. Oleh karena itu, Uzbekistan menuntut

keras pembangunan megaproyek terbesar Tajikistan itu. Namun, ditahun-tahun

berikutnya tidak dapat dipungkiri bahwa Uzbekistan melakukan perubahan

kebijakannya terkait pembangunan Rogun HPP. Lebih detailnya akan dijelaskan

pada subbab berikutnya.

B. Perubahan Kebijakan Uzbekistan terkait Pembangunan Rogun HPP

Pada 2016 presiden Uzbekistan mengeluarkan pernyataan mengejutkan

dengan mendukung pembangunan Rogun HPP. Uzbekistan siap mendukung dan

membantu pebangunan Rogun HPP asal tidak melanggar hukum dan sesuai

dengan prosedur internasional. Pada tahun itu, kedua presiden bertemu dalam

pertama kalinya semenjak 2000. Dalam pertemuannya, kedua presiden membahas

permasalahan di kedua negara, terutama permasalahan Rogun HPP yang selama

ini selalu diperbincangkan. Dalam pertemuan tersebut, Uzbekistan sepakat untuk

mengambil andil dalam pembangunan Rogun HPP.88

87

Uzbekistan: Rogun Hydropower Project Threatens to whole region,

https://www.uzdaily.com/articles-id-28719.htm, diakses pada September 2018. 88

Kamila Aliyeva, “Uzbekistan May Take Part in Construction Rogun HPP”,

https://www.azernews.az/region/128592.html, diakses pada September 2018.

Page 58: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

47

2016 merupakan tahun di mana diresmikannya pembangunan Rogun HPP.

Namun, pada saat yang sama Uzbekistan tidak merespon ataupun menentang

pembangunan megaproyek tersebut seperti sebelumnya. Pada tahun itu, presiden

Uzbekistan menegeluarkan pernyataan 89

it‟s time to turn to problems and boldy solve them for the good people. Taking advantage

of this favorable atsmophere in relations with neigboring countries, first of all, we must

begin to address the accumulated transboundary water probles and challenges. One of

the most issues is the construction and operation of the Rogun HPP.

“Sudah saatnya untuk menyelesaikan permasalahan yang ada untuk kebaikan banyak

orang. Melakukan kerjasama yang menguntungkan dengan menjalin hubungan baik

dengan negara tetangga. Pertama-tama, kita mulai dengan menyelesaikan permasalahan

air perbatasan. Salah satu isu terbesarnya adalah pembangunan dan pengoperasiam Rogun

HPP”.

Dapat disimpulkan bahwa respon Uzbekistan berbeda menjadi lebih halus

terhadap pembangunan Rogun HPP di Tajikistan pada 2016. Bahkan pada 2016,

Uzbekistan melakukan perubahan kebijakan terkait pembangun Rogun HPP

dengan turut andil dan mendukung pembangunannya. Selain itu, Uzbekistan juga

kembali menjalin hubungan kerjasama dengan Tajikistan dengan kembali

membuka jalur darat maupun udara dari Taskhent ke Dushanbe, kembali

mengirim pasokan gas ke Tajikistan, kembali membuka akses visa, dan

melakukan pertemuan kunjungan bilateral kepala negara.

89

Better Reap the Fruits of Rogun HPP together,

https://www.pressreader.com/uzbekistan/uzbekistan-today-english/20180420/281543701522132,

diakses pada Desember 2018

Page 59: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

48

Pada 2016 Uzbekistan melakuakan perubahan kebijakan dengan menyatakan

dukungannya terhadap pembangunan Rogun HPP. Pada tahun itu, kedua presiden

bertemu dalam pertama kalinya semenjak 2000. Dalam pertemuannya, kedua

presiden membahas permasalahan di kedua negara, terutama permasalahan Rogun

HPP yang selama ini selalu diperbincangkan. Dalam pertemuan tersebut,

Uzbekistan sepakat untuk mengambil andil dalam pembangunan Rogun HPP.90

Selain itu, Dukungan Uzbekistan terhadap Rogun HPP juga dinyatakan

langsung Emomali Rahmon selaku presiden Tajikistan dengan mengatakan “In

this regard, we welcome Uzbekistan‟s support for development of hydropower

facilities in tajikistan” Hubungan-hubungan yang terdahulu terhambat sudah

diperbaiki. Seperti membuka kembali jalur darat dan udara, pengiriman gas dan

sumber daya lainnya ke Tajikistan, dan mencabut sanksi visa regime.91

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya di mana Uzbekistan sangat

menentang keras pembangunan mega proyek tersebut. Padahal, pembangunan

yang terletak di anak sungai Amu Darya tersebut akan memperkecil laju air yang

tentunya akan mempengaruhi kondisi ladang kapas yang menjadi tumpuan

Uzbekistan dalam menjalankan roda ekonominya. mengapa Uzbekistan

melakukan perubahan respon terkait pembangunan Rogun Hydropower Plant di

Tajikistan tahun 2016?

90

Kamila Aliyeva, “Uzbekistan May Take Part in Construction Rogun HPP”,

https://www.azernews.az/region/128592.html, diakses pada September 2018. 91

Kamila Aliyeva, “Uzbekistan May Take Part in Construction Rogun HPP”,

https://www.azernews.az/region/128592.html, diakses pada September 2018.

Page 60: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

49

BAB IV

ANALISIS PERUBAHAN KEBIJAKAN UZBEKISTAN TERKAIT

PEMBANGUNAN ROGUN HDYROPOWER PLANT DI TAJIKISTAN

TAHUN 2016

Bab ini menganalisis serta menjawab pertanyaan mengapa Uzbekistan

melakukan perubahan kebijakan terkait pembangunan Rogun HPP di Tajikistan

tahun 2016. Padahal, pembangunan megaproyek tersebut akan merugikan

Uzbekistan yang salah satunya merugikan perkebunan kapas miliknya yang mana

merupakan salah satu pendapatan terbesar negara tersebut.

Dalam merespon pembangunan Rogun HPP, Uzbekistan merupakan

negara yang paling vokal untuk menentang. Pertentangan itu akhirnya membuat

buruk hubungan kedua negara antara Uzbekistan dan Tajikistan. Dalam

menentang pembangunan megaproyek Rogun HPP, Uzbekistan melakukan

berbagai langkah, seperti memutuskan hubungan komunikasi dari jalur darat, serta

menarik diri dari Central Asia Power System yang telah dibangun pada zaman Uni

Soviet guna memenuhi kebutuhan akan energi di Asia Tengah.

Namun, pada 2016 Uzbekistan melakukan perubahan kebijakannya terkait

pembangunan Rogun HPP dengan mendukung dan membiayai pembangunannya.

Hal ini sungguh kontradiksi dengan fakta-fakta sebelumnya bahwa Uzbekistan

merupakan negara yang menentang keras pembangunan megaproyek tersebut.

Page 61: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

50

Pada 2016 Uzbekistan mengeluarkan kebijakan yang berbanding terbalik untuk

mendukung pembangunan itu.

Dari fakta-fakta tersebut timbullah sebuah pertanyaan, yakni mengapa

Uzbekistan melakukan perubahan kebijakan untuk mendukung pembangunan

megaproyek Rogun HPP yang selama ini dikecamnya? Padahal pembangunan

tersebut dapat merugikan Uzbekistan sebagaimana yang digembar-gemborkan

Uzbekistan di tahun-tahun sebelumnya. Untuk menjawab pertanyaan itu, seperti

yang telah tercantum di kerangka teoritis, skripsi ini akan menggunakan

neoklasikal realisme.

Seperti yang telah dijelaskan pada bab I bahwa neoklasikal realisme yang

dikemukakan oleh Gideon Rose berasumsi bahwa negara akan merespon

ketidakpastian dari sistem internasional yang anarki untuk membentuk dan

mempengaruhi lingkungan sekitarnya. Dalam neoklasikal realisme terdapat 2

faktor yang mempengaruhi kebijakan suatu negara, yakni Intervening Variable

dan Systemic Incentive. Skripsi ini akan terdiri dari 2 subbab, yakni analisa

mengenai intervening variable dan systemic incentive dalam menjelaskan

fenomena yang terjadi.

A. Intervening Variable : Pergantian Presiden

Subbab ini akan membahas bagaimana decision maker Uzbekistan sangat

berpengaruh kepada kebijakan luar negeri Uzbekistan terkait perubahan kebijakan

terhadap pembangunan Rogun HPP di Tajikistan. Menurut Shairbek Juraev dalam

jurnalnya yang berjudul “Central Asia‟s Cold War? Water and Politics in Uzbek-

Page 62: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

51

Tajik Relations” permasalahan mengenai pembangunan Rogun HPP merupakan

permasalahan tekhnis yang bisa diselesaikan dengan diplomasi, diskusi, dan

kerjasama. Namun, kedua negara tidak kunjung melakukan diplomasi dan diskusi

untuk menyelesaikan permasalahan terkait pembangunan ini karena terdapatnya

misstrust atau ketidak percayaan di antara kedua pemimpin. Hal ini disebabkan

karena hubungan yang buruk kedua semenjak 1997 usai perang saudara di

Tajikistan berakhir. Pada saat itu, Islam Karimov selaku presiden Uzbekistan turut

ikut campur dan membantu dalam pemberontakan untuk menggulingkan rezim

Emomali Rahmon.92

Tidak lama setelah itu, terjadi ledakan bom di Taskhent, ibu kota

Uzbekistan. Penyerangan itu diduga mengarah kepada Islam Karimov selaku

presiden Uzbekistan. Akibat dari serangan itu, 13 orang meniggal dunia dan 120

orang luka-luka.93

Islam Karimov menduga serangan itu berasal dari IMU

(Islamic Movement of Uzbekistan) yang bermarkas dari Tajikistan dan masuk

melewati Uzbekistan Selatan. Islam Karimov menuduh Tajikistan tidak serius

dalam mengontrol aktivitas Islam ekstrimis di negaranya.94

Kasus ledakan bom yang terjadi di Taskhent membuat Uzbekistan

memperketat keamanan nasionalnya. Setelah kejadian itu, Uzbekistan menebar

ranjau di perbatan antara Uzbekistan,Tajikistan, dan Kyrygyztan tepatnya di

lembah fergana guna mencegah masuknya ekstrimis Islam dari arah gunung.

92

Shairbek Juraev, “Central Asia‟s Cold War? Water and Politics in Uzbek-Tajik Relations”,

Ponars Eurasia No.217 (September 2012), hal.2 93

The Associated Press, “Bombs Kill at Uzbekistan Government Offices”,

https://www.nytimes.com/1999/02/17/world/bombs-kill-13-at-uzbekistan-government-

offices.html, diakses pada Oktober 2018. 94

Shairbek Juraev, “Central Asia‟s Cold War?”, Ponars Eurasia, No.217 (September 2012)

Page 63: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

52

Akan tetapi, korban yang berjatuhan malah berasal dari penduduk Tajikistan dan

Kyrgyztan yang menembus angka 100 orang.95

Akibat peristiwa tersebut

membuat hubungan antara Uzbeksitan-Tajikistan semakin memanas.

Akibat semakin memanasnya hubungan kedua negara, Uzbekistan dan

Tajikistan masing-masing mengeluarkan sanksi visa regime96

pada 2001. Terakhir

kali kedua negara bertemu adalah pada 2000 di Dushanbe dalam rangka

kunjungan multilateral untuk menemui 4 negara Central Asia Economic Union.

Kemudian, Islam Karimov singgah lebih lama untuk melakukan pertemuan

kepada Emomali Rahmon untuk menandatangani Treaty on Eternal friendship97

.

Pada pertemuan tersebut, Islam Karimov mengibaratkan hubungan antara

Uzbekistan-Tajikistan dengan “one people, speaking two languange”.98

Hubungan kedua semakin memanas dan mencapai titik puncak ketika

Tajikistan berencana untuk membangun kembali Rogun HPP pada 2008.

Mendengar kabar tersebut, Uzbekistan merespon langsung dengan menarik diri

dari Central Asia Power System pada 2009, memutus hubungan komunikasi dan

memblokade dari jalur darat dan udara.

, hal. 2 95

Bruce Pannier, “Uzbekistan : Government Announces Effort to Clear Borders of Landmine”,

https://www.rferl.org/a/1054401.html, di akses pada Oktober 2018. 96

Sebelumnya Uzbekistan dan Tajikistan menyepakati bebas visa kepada masyarakatnya untuk

bebas mengunjungi Uzbekistan-Tajikstan tanpa visa. Namun, setelah terjadi konflik di antara

kedua belah pihak, kesepakatan itu dicabut oleh Uzbekistan. 97

Treaty of eternal friendship berisi kesepakatan untuk melakukan hubungan baik dan kerjasama

antara Uzbekistan-Tajikistan. 98

Edwar Lemon, “The Transformation of Uzbek-Tajik Relation”,

https://jamestown.org/program/transformation-uzbek-tajik-relationship/, diakses pada November

2017.

Page 64: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

53

Hubungan kedua negara membaik pada 2016. Hal ini disebabkan oleh

pergantian presiden Uzbekistan dari Islam Karimov kepada Shavkat Mirziyoyev.

Pergantian presiden disebabkan oleh meninggalnya Islam Karimov yang

memimpin Uzbekistan sejak 1991. Kedua presiden memiliki gaya kepemimpinan

yang berbeda sehingga juga menghasilkan kebijakan luar negeri yang berbeda.

Kondisi ini seperti apa yang dijelaskan oleh Gideon Rose terkait intervening

variable atau persepsi decision makers mengenai suatu permasalahan.

Shavkat Mirziyoyev pada awalnya merupakan perdana menteri Uzbekistan

sejak 2003 hingga wafatnya Islam Karimov pada 2016. Ketika Karimov wafat,

Mirziyoyev ditunjuk oleh dewan tertinggi sebagai presiden interim untuk mengisi

kekosongan kursi kepresidenan pada 8 Desember 2018 sambil menunggu

diadakannya pemilu. Pada pemilu yang diadakan pada 14 Desember 2018,

Mirziyoyev keluar sebagai pemenang dan resmi menjabat sebagai presiden

Uzbekistan.99

Mirziyoyev merupakan sosok yang sudah dikenal dalam perpolitikan

Uzbekistan. Beliau pernah menjabat sebagai gubernur di Jizzakh (1996-2001) dan

Samarqand (2001-2003). Pada 2003 beliau terpilih sebagai perdana menteri

hingga menjabat sebagai presiden interim pada 2016. Ketika menjabat sebagai

presiden, Mirziyoyev melakukan reformasi di Uzbekistan dengan menyatakan100

,

99

Shavkat Miromonovich Mirziyoyev, https://upclosed.com/people/shavkat-mirziyoyev/, diakses

pada Desember 2018. 100

Mjusa Server, “Judicial and governace reform in Uzbekistan”,http://isdp.eu/publication/judicial-

governance-reform-uzbekistan/, diakses pada Desember 2018.

Page 65: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

54

“It is the end the period whenn people worked for government. Instead the

government must work for the people”.

Perlu diketahui bahwa sistem politik Uzbekistan membuat presiden

menjadi sosok yang penting dalam menentukan kebijakan luar negeri. Menurut

Margaret G. Herman, presiden dapat berpengaruh dalam mengarahkan kebijakan

luar negeri suatu negara jika political leader/presiden memiliki kekuatan untuk

turut serta dalam berpartisi menentukan kebijakan luar negeri dan memiliki hak

yang kuat dalam menentukan keputusannya.101

Dengan ini, maka gaya kebijakan

luar negeri uzbekistan dipengaruhi oleh political leader-nya.

Semenjak Uzbekistan berdiri pada 1991, Islam Karimov merupakan

presiden terpilih yang dulunya merupakan mantan sekretaris Uzbekistan

Communist Party pada 1989. Semenjak menjabat mejadi presiden Uzbekistan,

Islam Karimov tidak melakukan banyak perubahan pada reformasi ekonomi dan

politik. Sistem politik Uzbekistan dari awal berdiri hingga detik ini menyerupai

sistem politik sentralisasi atau otoriter. Oleh karena itu, Kebijakan dalam dan luar

negeri masih sangat ditentukan oleh presiden.102

Pada awalnya, pemilihan presiden di Uzbekistan terjadi setiap 5 tahun

sekali. Namun, Undang-undang tersebut diubah pada referendum nasional yang

diadakan pada 2002 menjadi 7 tahun sekali. Tentunya, hal ini membuat kekuasaan

presiden semakin lebih kuat. Sejak 1991, Islam Karimov terus terpilih menjadi

101

Jiu Eun Lee, “The non institutional factors of Foreign Policy Decision-Making Uzbekistan”,

Internatiol Area Studies Review, Vol.13 No.2 (Juni 2010), hal. 128 102

Bernado teles Fazendairo, “Uzbekistan‟s Defensive self-Reliiance”, International Affairs

Vol.93 No.2 (2017), Hal.1

Page 66: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

55

presiden Uzbekistan. Pemilihan tersebut mendapatkan kritik dari negara barat

karena terdapat ketidakadilan. Islam Karimov yang memiliki kekuatan besar di

eksekutif melarang pihak oposisi untuk masuk dalam pemilihan. Jika oposisi

memberontak, maka Islam Karimov akan mencapnya sebagai anti-state activity

dan bahkan memasukannya ke penjara. Selain itu, Islam Karimov merupakan

sosok otoriter dengan melakukan berbagai sensor terhadap pengkritik pemerinah.

Selain itu, Islam Karimov menggunakan media secara masif sebagai alat

propagandanya.103

Islam Karimov dan Shavkat Mirziyoyev memiliki pendekatan berbeda

dalam memimpin Uzbekistan. Tentunya, perbedaan tersebut juga menghasilkan

output/kebijakan luar negeri yang berbeda dari yang sebelumnya. Presiden yang

sebelumnya -Islam Karimov- lebih cenderung lebih tertutup dan tidak percaya

kepada negara tetangganya. Hal ini terbukti dengan keluarnya Uzbekistan dari

beberapa institusi regional, seperti Eurasian Economic Commnunity, Collective

Treaty Organization, dan Central Asia Power System.

Walaupun Islam Karimov dan Shavkat Mirziyoyev memiliki satu arah

kebijakan luar negeri yang sama, yakni sama-sama berusaha untuk

memaksimalkan keamaanan nasional dan kedaulatan dengan membatasi

ketergantungan dengan negara lain. Namun, Mirziyoyev menggunakan

pendekatan atau taktik yang berbeda dibandingkan dengan pendahulunya.

103

European Forum for Democaricy and Solidarity

Page 67: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

56

Mirziyoyev menggunakan pendekatan dengan cara menjalin hubungan yang

hangat terutama di kawasan regional.104

Pada tahun pertama setelah Shavkat Mirziyoyev menjabat sebagai

presiden Uzbekistan. Mirziyoyev melakukan kunjungan kepada negara-negara

tetangganya, khususnya Tajikistan. Tujuan dari Mirziyoyev sendiri adalah untuk

meningkatkan kerjasama ekonomi, mengakhiri permasalahan yang belum

terselesaikan, mempermudah akses travelling, dan meningkatkam solidaritas di

antara negara-negara Asia Tengah.105

Kedua tokoh bisa menghasilkan perubahan yang berbeda karena terdapat

perbedaan latar belakang di antara keduanya. Islam Karimov merupakan sisa

peninggalan Uni Soviet, beliau ditunjuk sebagai secretary Communist Party untuk

memegang wilayah Uzbekistan pada saat itu. Gaya kepemimpinan stalinisme

masih melekat pada diri Islam Karimov. Oleh karena itu, banyak dari para peneliti

yang mengatakan bahwa kepemimpinan Islam karimov merupakan neo-

stalinisme.106

Islam Karimov merupakan sosok diktaktor yang pernah memimpin

Uzbekistan. Kekuasaan eksekutif merupakan yang paling berpengaruh di

Uzbekistan. Presiden boleh kapan saja untuk merubah konstitusi jika memang

104

Richard Weltz, “Uzbekistan‟s New Foreign Policy: Change and Continuity under New

Leadership”, Silk Road Paper (Januari 2018), Hal.5 105

Richard Weltz, “Uzbekistan‟s New Foreign Policy: Change and Continuity under New

Leadership”, Silk Road Paper (Januari 2018), Hal.9

106

Esref Yalikilicki, “A Galve of Islam Karimov „s Autoritarian Legacy in Uzbekistan”,

https://www.dailysabah.com/op-ed/2016/09/10/a-glance-at-islam-karimovs-authoritarian-legacy-

in-uzbekistan, diakses pada Januari 2019.

Page 68: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

57

diinginkan. Diketahui, Islam Karimov sudah mengandemen undang-undang

Uzbekistan sebanyak 3 kali, yaitu pada 1997, 2002, dan 2014. Perubahan inilah

yang membuat Islam Karimov tetap bisa menjabat sebagai presiden dalam waktu

yang lama.

Meninggalnya Islam Karimov yang digantikan oleh Shavkat Mirziyoyev

dipercaya tidak akan membuat Uzbekistan ke arah yang lebih baik. Hal ini

dikarenakan Shavkat Mirziyoyev merupakan perdana menteri yang ditunjuk

langsung oleh Islam Karimov sendiri. Namun, faktanya Shavkat Mirziyoyev

melakukan kebijakan yang berbeda dengan pendahulunya. Mirziyoyev justru

melakukan demokratisasi di internal dan eksternal.

Perbedaan yang dilakukan oleh Shavkat Mirziyoyev dipercaya untuk

menarik investor. Tentunya, apa yang dilakukan oleh Mirziyoyev menuai hasil

positif, yaitu terciptanya lapangan kerja lebih dari 336.000 pada 2017 dan volume

ekspor meningkat sebanyak 15%.107

Perubahan ini sebenarnya sudah diinginkan

oleh Mirziyoyev ketika ia masih menjabat sebagai perdana menteri. Dalam

pernyataannya, beliau mengatakan,108

Some people tell me that I did not know about everything in country when I was a prime

minister? I knew everything, but the environment was bad. Now I am talking about it

openly, even if some people do not like it. Several years the so-called „rats‟, „the children

of some people‟ did much to spoil the country's investment fund. Corruption is implicated

107

__, “over 336.000 jobs created in Uzbekistan in 2017 -Presiden”,

https://www.uzdaily.com/articles-id-42087.htm, diakses pada Januari 2019. 108

Madina Zhalil, “President of Uzbekistan :” When I was Prime Miniser in Uzbekistan I Knew

Everything in mw Country”, https://qazaqtimes.com/en/article/30234, diakses pada 25 Januari

2019.

Page 69: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

58

in many investment projects, and in some projects, it is 50%. Corruption was also in

transport policy, both internal and external.

Beberapa orang mengatakan bahwa saya tidak tahu apapun ketika menjabat sebagai

perdana menteri? Saya tahu semuanya, namun keadaan sedang buruk kala itu. Sekarang

saya akan membuka semuanya, beberapa tahun yang lalu disebut sebagi tahun “tikus”-

korupsi. Terdapat beberapa oknum yang menghancurkan dana investasi negara. Korupsi

telah berimplikasi kepada projek investasi sebesar 50%. Korupsi sudah menjadi kebijakan

negara, baik internal maupun eksternal.

Pernyataan di atas merupakan merupakan ungkapan sekaligus kritik dari Shavkat

Mirziyoyev kepada pemerintahan sebelumnya di mana era diktaktor dan korupsi

terjadi secara besar-besaran.

Selain menarik investor, perubahan yang dilakukan oleh Shavkat

Mirziyoyev bertujuan untuk menjadikan dirinya sebagai bapak perubahan.

Beberapa analisis dan media barat membandingkannya dengan Deng Xioping di

Tiongkok, dan Mikhail Gorbachev di Rusia. Perubahan yang dilakukan oleh

Shavkat Mirziyoyev kini disebut sebagai “Uzbek Spring”.109

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pergantian presiden atau

descision maker Uzbekistan mempengaruhi hubungan antara Uzbekistan dan

Tajikistan. Mirziyoyev memiliki pendekatan yang berbeda dengan Islam

Karimov. dalam hal ini, Mirziyoyev berencana untuk menyelesaikan

permasalahan dengan Tajikistan melalui jalur kerjasama dan diplomasi, salah

109

Rob Sobhani, “Why Ameica mustWelcome Uzbek Spring”,

https://www.washingtontimes.com/news/2018/jul/22/why-america-must-welcome-the-uzbek-

spring/, diakses pada Januari 2019.

Page 70: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

59

satunya adalah permasalahan mengenai pembangunan Rogun HPP yang selama

ini diperdebatkan.

B. Systemic Incentive : Distribusi air dan Permasalahan Energi

Dalam isu ini terdapat 2 faktor eksternal yang mempengaruhi Uzbekistan

melakukan perubahan kebijakannya terhadap pembangunan Rogun HPP. Faktor

eksternal tersebut yaitu distribusi air dan permasalahan energi. Untuk kejelasan

lebih lanjut, akan dipaparkan secara lebih rinci di bawah ini.

B.1 Distribusi Air

Pertama, pembahasan ini akan berbicara mengenai permasalahan distribusi

air di Asia Tengah yang merupakan salah satu dari faktor eksternal yang

mempengaruhi kebijakan Uzbekistan. Perbincangan seputar ini semakin memanas

ketika Tajikistan berencana untuk membangun kembali Rogun HPP. Pada

awalnya, Uzbekistan menolak. Namun, akhirnya menyetuui pada 2016 ketika

Shavkat Mirziyoyev menjabat sebagai presiden menggantikan Islam Karimov.

Seperti yang telah dijelaskan bahwa Karimov dan Mirziyoyev memiliki

pandangan yang berbeda dalam menyelesaikan permasalahan ini. Jika Karimov

lebih memilih untuk melakukan konflik, maka sebaliknya Mirziyoyev lebih

memilih jalur diplomasi untuk menyelesaikan permasalahan Rogun HPP. Seperti

yang telah dijelaskan, bahwa permasalahan mengenai Rogun HPP sebenarnya

Page 71: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

60

hanyalah permasalahan teknis dan bisa diselesaikan dengan jalur kerjasama dan

diplomasi.110

Hasil penelitian Bank Dunia menyatakan bahwa permasalahan Rogun HPP

yang digugat oleh Uzbekistan merupakan permasalahan teknis dan bisa

diselesaikan melalui diskusi dan jalur diplomasi. Dalam penelitian Bank Dunia,

yakni laporan yang berjudul Environmental and Social Impact Assessement Study

(ESIA) memberikan solusi terhadap dampak yang akan dihasilkan oleh Rogun

HPP.111

Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, bahwa hal yang

ditakutkan oleh Uzbekistan mengenai pembangunan Rogun HPP adalah dapat

mengurai laju air ke negeranya dan berakibat fatal pada sektor perkebunan

kapasnya. Menurut Bank Dunia, permasalahan yang dihasilkan oleh Rogun HPP

disebabkan oleh 2 cara, yakni pada saat pengisian bendungan yang akan memakan

waktu sekitar 16 tahun dan dari cara bendungan tersebut beroperasi. Bank Dunia

menjelaskan dalam studinya bahwa kedua resiko tersebut dapat diminimalisir.112

Solusi tersebut adalah dengan mengolaborasikan fungsi Nurek HPP

dengan Rogun HPP. Seperti yang telah dijelaskan pada bab II bahwa Tajikistan

sudah memiliki bendungan besar sebelumnya, yakni Nurek HPP yang digunakan

sebagai sistem irigasi negara-negara downstream. Jika Rogun HPP sudah

110

Shairbek Juraev, “Central Asia‟s Cold War? Water and Politics in Uzbek-Tajik Relations”,

Ponars Eurasia No.217 (September 2012), hal.2 111

World Bank Assessement : Key Issues for Consideration on the proposed Rogun Hydropower

Project, 112

World Bank Assessement : Key Issues for Consideration on the proposed Rogun Hydropower

Project,

Page 72: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

61

dibangun, laporan Bank Dunia menjelaskan bahwa Tajikistan mengindikasikan

untuk membedakan penggunaannya antara alokasi (pengisian bendungan) dan

sistem irigasi.

Uzbekistan memerlukan persediaan air pada musim panas sebagai sistem

irigasinya. Namun, Rogun HPP rencananya hanya akan digunakan dan beroperasi

pada musim dingin. Uzbekistan mengkhawatirkan hal tersebut dapat

menyebabkan berkurangnya laju air ke negaranya akibat dari pengalihan air yang

digunakan untuk mengisi bendungan dan bukan untuk sistem irigasi ke negara

downstream saat musim panas. Untuk meminimalisirnya, Bank Dunia

menyarankan untuk menggunakan dan mengoptimalkan fungsi dari kedua

bendungan (Rogun dan Nurek). Bank Dunia mengatakan pada saat musim irigasi

tiba,Tajikistan akan menggunakan kedua bendungan tersebut untuk memenuhi

kebutuhan persediaan air negara downstream sehingga pembangunan bendungan

tersebut tidak terlalu berdampak padanya.

Pemerintah Tajikistan mengatakan bahwa dengan adanya Rogun HPP

yang terletak di atas Nurek HPP maka akan bermanfaat bagi Asia Tengah itu

sendiri. Sistem baru yang dijelaskan di atas dapat memudahkan untuk mengatur

laju air dengan lebih efektif. Dengan volume air yang mencukupi, yakni 8.600

juta m3, maka Rogun HPP dan Nurek HPP dapat mencegah bencana alam di

kawasan. Rogun HPP akan tetap menjaga arus air pada titik minimum resiko

Page 73: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

62

kekeringan di sungai Amudarya, khususnya pada musim kering. Sehingga Rogun

HPP dapat menjamin bahwa sungai Amudarya terhindar dari kekeringan.113

Menurut penjelasan tersebut Rogun HPP memiliki kontribusi bagi

Uzbekistan. Rogun HPP berkontribusi kepada perkebangan teknologi irigasi

Uzbekistan. Selama ini, Uzbekistan selalu bergantung kepada kondisi sungai Amu

Darya untuk melakukan sistem irigasi. Namun dengan adanya Rogun HPP,

Uzbekistan dapat menggunakannya kapan pun saat dibutuhkan. Dengan ini, maka

hasil produksi dari kapas Uzbekistan juga akan terus meningkat dan membawa

profit yang lebih besar.114

Pada 5 Juli 2017, Perdana Menteri Uzbekistan Abdulaziz Komilov

menyatakan untuk tidak lagi beroposisi melawan pembangunan Rogun HPP dan

turut menghormati kebijakan Tajikistan dalam hal ini. Dalam pernyataannya,

beliau menyatakan115

The interest of both uptream and downstream countries should be considered. We do not

sat thar out Tajik friends should stop the construction of the Rogun Dam. Go ahead and

build it, but we hold to certain guarantees in accordance with these conventios that have

been signed by you

113

Lea Melnikova, “Rogun-Hyropower Generating Controversy in Central Asia”, Acta

Universitatis Et Silviculturae Mendelianae Brunensis, Vo.62 No.6 (2014), hal.3 114

Lea Melnikova, “Rogun-Hyropower Generating Controversy in Central Asia”, Acta

Universitatis Et Silviculturae Mendelianae Brunensis, Vo.62 No.6 (2014), hal.3

115

The Diplomat, “Tajikstan Resumes Supplying Uzbekistan with Electricity”,

https://www.hydropowercongress.com/en/tajikistan-resumes-supplying-uzbekistan-with-

electricity/, diakses pada November 2018

Page 74: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

63

Pernyataan tersebut mengindikasikan bahwa Uzbekistan sudah tidak

mempermasalahkan pembangunan Rogun HPP. Namun, Tajikistan harus

memenuhi konvensi-konvensi yang sudah mereka sepakati sebelumnya mengenai

pembagian distribusi di Asia Tengah.

Tidak seperti Islam Karimov yang lebih mengedepankan misstrust kepada

Tajikistan yang menganggap Rogun HPP sebagai alat politik untuk

mempermainkannya. Berbeda dengan Mirziyoyev yang lebih mempercayakan hal

tersebut kepada Tajikistan dan lebih mengedepankan kepada jalur diplomasi dan

kerjasama. Rencananya, Uzbekistan akan bekerjasama dengan Tajikistan dengan

mendanai sebesar 178,2 juta Dollar untuk pembangunan bendungan-bendungan di

Tajikistan dengan tujuan membangkitkan kembali sistem energi listrik di antara

kedua negara. Menurut Richard Weiltz dalam jurnalnya “Uzbekistan‟s New

Foreign Policy: Change and Continuity under New Leadership” mengatakan

bahwa pembangunan Rogun HPP sudah tidak dapat dihentikan, untuk itu strategi

terbaik adalah untuk menjamin keberlangsungan air dan supply listrik yang murah

pada musim panas.116

B.2 Supply Energi

Permasalahan energi dan distribusi air menjadi hal yang sensitif di Asia

Tengah setelah runtuhnya Uni Soviet pada 1991. Setiap negara berkeinginan

untuk memenuhi kebutuhan listriknya secara mandiri. Tentunya ini menjadi

116

Richard Weltz, “Uzbekistan‟s New Foreign Policy: Change and Continuity under New

Leadership”, Silk Road Paper (Januari 2018), Hal.36

Page 75: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

64

masalah baru bagi negara-negara di Asia Tengah dengan bertambahnya energi

yang dibutuhkan, penggunaan karbon yang berlebihan, dan juga cost yang

dikeluarkan. Beruntung bagi negara downstream yang memiliki cadangan minyak,

gas, dan batubara yang melimpah sehingga bisa bertahan pada cuaca ekstrim yang

terjadi pada 2008. Sebaliknya, negara upstream yang hanya mengandalkan PLTA

dan tidak memiliki investasi terhadap energi mengalami krisis energi pada tahun

itu.

Sebelumnya telah disebutkan bahwa Uzbekistan era Mirziyoyev

berencana untuk mendanai pembangunan bendungan-bendungan di Tajikistan.

Tujuan tersebut dibangun untuk keperluan bilateral kedua negara serta multilateral

untuk kembali membangkitkan Central Asia Power System (CAPS).

Membangkitkan CAPS merupakan salah satu dari tujuan Tajikistan untuk

memenuhi kebutuhan litriknya secara murah dan efisien. Sementara itu, tujuan

Uzbekistan adalah untuk memperat solidaritas antar negara di Asia Tengah dan

juga mendapatkan akses listrik yang lebih murah pada musim panas.117

Pada era sekarang CAPS masih ada, namun sudah usang dan harus

diperbarui. Semenjak runtuhnya Uni Soviet, pertukaran energi tersebut berubah

menjadi perdagangan di antara keduanya. Hal ini membuat CAPS menjadi tidak

berjalan maksimal karena setiap negara berusaha untuk memenuhi kebutuhan

energinya masing-masing. Padahal, setiap negara-negara di Asia Tengah

mengakui membutuhkan dibangkitkannya kembali CAPS. Namun dalam

117

Richard Weltz, “Uzbekistan‟s New Foreign Policy: Change and Continuity under New

Leadership”, Silk Road Paper (Januari 2018), Hal.36

Page 76: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

65

membangkutkan kembali, CAPS mengalami berbagai hambatan, yakni

Kazakahstan yang menunda untuk berpartisipasi pada 2009 dengan alasan untuk

memenuhi kebutuhan energinya tersediri terlebih dahulu dan juga Uzbekistan

yang menarik diri dari CAPS pada tahun yang sama.118

Keluarnya Uzbekistan merupakan langkah mundur bagi sistem perlistrikan

di Asia Tengah. Seperti yang telah dijelaskan pada bab III bahwa Uzbekistan

merupakan aset penting bagi kelanjutan CAPS karena 60% infrastrukturnya

bertempat di Uzbekistan. Dengan keluarnya Uzbekistan, maka dapat dikatakan

CAPS telah runtuh. Alasan Uzbekistan menarik diri dari CAPS diduga karena

konflik dengan Tajikistan yang disebabkan pembangunan Rogun HPP. Selain itu,

Islam Karimov menganggap bahwa Uzbekistan tidak membutuhkan CAPS

dengan berasumsi bahwa Uzbekistan merupakan beberapa negara di dunia yang

mempunyai cadangan energi yang cukup untuk memenuhi kebutuhannya.119

Uzbekistan memiliki peranan penting dalam CAPS karena memiliki posisi

yang strategis. Posisi Uzbekistan diapit oleh Tajikistan dan Kyrgyztan pada

sebelah timur, serta Turkmenistan dan Kazakhstan di sebalah barat. Dapat

dikatakan bahwa Uzbekistan merupakan tempat transit untuk menyalurkan listrik

di Asia Tengah. Jika Uzbekistan menarik diri dari CAPS, maka yang dirugikan

118

Asia-plus,“ Uzbeistan power system expected to begin operating in parallel with Tajik Power

System”, https://asiaplustj.info/en/news/tajikistan/economic/20171222/uzbekistans-power-system-

expected-to-begin-operating-in-parallel-with-tajik-power-system, diakses pada November 2018. 119

Farkhord Aminjonov,”Limitations of Central Asia Energy Security Policy”, CIGI Papers

No.103 (Mei 2016), hal.3

Page 77: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

66

bukan hanya negara upstream, namun Asia Tengah lah yang akan terkena

dampaknya.120

Hancurnya CAPS berdampak kepada Asia Tengah dan bahkan Uzbekistan

sendiri. CAPS pada dasarnya didesain sesuai dengan sumber daya yang dimiliki

oleh masing-masing negara Asia Tengah. Seperti negara upstream yang

mengandalkan hydropower plant dan negara downstream yang mengandalkan

minyak, gas, dan batubaranya. Dengan hancurnya CAPS, maka akan merubah

sistem ini. Negara upstream tidak mendapatkan akses minyak, gas, dan batubara.

Sedangkan, negara downstream, khususnya Uzbekistan tidak mendapatkan akses

hydropower plant.

Rogun HPP merupakan salah satu proyek yang dicanangkan untuk

membangkitkan kembali CAPS. Seperti yang telah dijelaskan bahwa Rogun HPP

akan menghasilkan tegangan listrik sebesar 3600 MW. Jika proyek tersebut telah

rampung, maka Tajikistan akan menjadi penghasil listrik terbesar di Asia Tengah

melampaui Uzbekistan sendiri.121

Dengan ini, maka relative material power

Tajikistan meningkat lebih tinggi dibandingkan dengan Uzbekistan. Sesuai

dengan perkataan Gideon Rose negara dengan relative material power yang tinggi

akan menguasai negara lainnya.

Turunnya relative material power Uzbekistan disebabkan oleh

kepercayaan diri Islam Karimov dengan mengatakan “the republic will be fully

120

Gulnura Toralieva, “Destruction of Central Asia Power Grid: Causes and Implications”, hal.1 121

The Diplomat, “Tajikstan Resumes Supplying Uzbekistan with Electricity”,

https://www.hydropowercongress.com/en/tajikistan-resumes-supplying-uzbekistan-with-

electricity/, diakses pada November 2018

Page 78: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

67

independent when it gains the energy independence”. Islam Karimov meyakini

bahwa Uzbekistan adalah salah satu negara di dunia yang telah mencapai energy

independence. Hal ini terbukti dengan Uzbekistan yang menarik diri dari CAPS

yang sekaligus bertujuan untuk melemahkan Tajikistan.122

Sebenarnya, asumsi Islam Karimov keliru terhadap energy independence

negaranya. Faktanya adalah bahwa infrastruktur perlistrikan di Uzbeksitan sudah

tua dan tidak layak pakai karena sudah out-to date. Dengan infrastruktur yang

seperti itu maka energi yang dihasilkan tidak efektif dan efisien sehingga harus

diperbaharui atau renovasi. Rencananya Uzbekistan akan merenovasinya pada

2018.123

Selain itu, penarikan diri Uzbekistan dari CAPS dan penolakannya

terhadap pembangunan Rogun HPP merupakan langkah mundur pemerintah

Uzbekistan. Seperti yang telah dijelaskan bahwa dengan runtuhnya CAPS maka

Uzbekistan akan kehilangan akses energi hydropower plant. Perlu diketahui

bahwa kebutuhan energi Uzbekistan hanya mengandalkan pada cadangan natural

gasnya. Untuk memenuhi kebutuhan domestikanya, Uzbekistan memberikan

subsidi agar harganya dapat dijangkau oleh masyarakatnya.124

Uzbekistan hanya memanfaatkan sumber energi dari cadangan gasnya.

Itupun dilakukan hanya untuk memenuhi kebutuhan domestik. Untuk

122

Farkhord Aminjonov,”Limitations of Central Asia Energy Security Policy”, CIGI Papers

No.103 (Mei 2016), hal.3 123

Farkhord Aminjonov,”Limitations of Central Asia Energy Security Policy”, CIGI Papers

No.103 (Mei 2016), hal.4 124

Farkhord Aminjonov,”Limitations of Central Asia Energy Security Policy”, CIGI Papers

No.103 (Mei 2016), hal.4

Page 79: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

68

meningkatkan penjualan gas di pasar internasional akan bergantung kepada

kondisi penggunaan gas dalam negeri. Perlu diketahui bahwa Uzbekistan

memberikan subsidi gas kepada masyarakatnya agar harganya dapat terjangkau.

Penekanan hanya fokus untuk kebutuhan domestik membuat Uzbekistan tidak

mendapatkan revenue dan tidak memungkinkan untuk mengalokasikannya pada

sektor lain.

Untuk mendapatkan revenue dari cadangan gasnya, Uzbekistan tentunya

juga menjualnya pada pasar internasional. Namun, harga yang dijual Uzbekistan

relatif lebih mahal karena sudah mengalokasikan subsidi kepada domestiknya

secara besar-besaran. Harga yang harus dibayar oleh masyarakat Uzbekistan

adalah 50 US Dollar per 1000 m3 pada 2014-2015. Sedangkan harga yang dijual

Uzbekistan di pasar internasional menembus 5-8 kali lipatnya. Dalam

mengalokasikan subsidi kepada masyaraktnya, Uzbekistan harus mengeluarkan

dana sebesar 10 milyar US Dollar per tahunnya.125

Pengelolaan energi yang tidak efisien dan infrastruktur yang out-to date

merupakan tantangan bagi pemerintah Uzbekistan untuk mencukupi kebutuhan

akan energi. Kerugian yang didapat Uzbekistan terkait infrastruktur yang tidak

memadai mengeluarkan biaya yang diperkirakan sebanding dengan 4,5% GDP per

tahun. Sedangkan, kerugian yang hanya berkisar pada sektor gas mencapai 1,8 m3.

125

Farkhord Aminjonov,”Limitations of Central Asia Energy Security Policy”, CIGI Papers

No.103 (Mei 2016), hal.4

Page 80: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

69

Kondisi ini membuat Uzbekistan-lah yang harus menyesuaikan dengan

kondisi yang ada. Hal inilah yang dilihat oleh Shavkat Mirziyoyev sebagai

presiden Uzbekistan yang baru untuk mereset hubungan Uzbekistan dengan

negara-negara tetangganya, terutama Tajikistan agar terciptanya kooperasi di Asia

Tengah dengan membangun kembali CAPS. Untuk membangun CAPS, maka

Mirziyoyev harus mendukung pembangunan Rogun HPP untuk memperbaiki

hubungannya dengan Tajikistan dan membangun kembali CAPS. Jika CAPS

sudah didirikan kembali, maka Uzbekistan akan mendapatkan akses lisrik yang

dihasilkan oleh Tajikistan.

Dalam pertemuan kedua negara untuk pertama kalinya semenjak 2000.

Kedua negara sepakat untuk melanjutkan kerjasama yang sempat terputus.

Mirziyoyev pun sepakat untuk kembali bekerjasama dengan Tajikistan dengan

membiayai bendungan-bendungannya naik yang sudah jadi maupun yang masih

dalam konstruksi, termasuk Rogun HPP. Dalam pernyataannya, Emomali

Rahmon mengatakan126

we share the view that the existing hydropower facilities and those under construction

will help to resolve the region‟s water and power issue. in this regard we welcome

Uzbekistan‟s support for the development of hydropower facilities in Tajikistan, including

Rogun

Kami melihat bahwa fasilitas bendungan yang ada dan bahkan yang masih dalam

pembangunan dapat membantu kita menyelesaikan permasalahan air dan juga energi.

126

The Diplomat, “Tajikstan Resumes Supplying Uzbekistan with Electricity”,

https://www.hydropowercongress.com/en/tajikistan-resumes-supplying-uzbekistan-with-

electricity/, diakses pada November 2018

Page 81: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

70

Dalam hal ini, kami mengapresiasi dukungan Uzbekistan dalam membantu

perkembangan hydropower di Tajikistan, salh satunya Rogun.

Dari pertemuan kedua telah tercapai kesepakatan untuk membangun

kembali CAPS. Namun detailnya masih dalam bentuk proses. Kedua negara

sepakat untuk bekerjasama kembali di bidang energi. Kepala dari perusahaan

energi Tajikistan, Mirzo Ismoilzoda mengatakan bahwa Tajikistan akan kembali

mengekspor 1,5 milyar kWh listrik kepaada Uzbekistan. Uzbekistan akan

membayarnya dengan harga 2 cents/kWh yang merupakan setengah harga dari

harga yang dijual Tajikistan ke Afghanistan, yakni 4 cents/kWh.127

Diketahui, listrik yang dihasilkan oleh hydropower plant lebih murah

daripada dengan listrik yang dihasilkan oleh thermal power. Energi yang

dihasilkan oleh hydropower plant lebih ekonomis dan ramah lingkungan

dibandingkan dengan thermal power. Dengan menggunakan energi hydropower

plant dari Tajikistan maka Uzbekistan dapat menekan harga listriknya serta dapat

mengalihkan gasnya untuk kebutuhan ekonomi dan dalam negeri.

127

The Diplomat, “Tajikstan Resumes Supplying Uzbekistan with Electricity”,

https://www.hydropowercongress.com/en/tajikistan-resumes-supplying-uzbekistan-with-

electricity/, diakses pada November 2018

Page 82: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

71

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah dianalisa lebih lanjut dengan kacamata neoklasikal realisme, terdapat

2 faktor yang mempengaruhi kebijakan luar negeri Uzbekistan terkait

pembangunan Rogun HPP, yakni daktor internal dan eksternal. Faktor internal

Uzbekistan pada saat itu berubah karena meninggalnya Islam Karimov yang

digantikan oleh pedana menterinya, Shavkat Mirziyoyev.

Mirziyoyev memiliki pendekatan yang berbeda dengan pendahulunya,

Karimov. Mirziyoyev bertekad untuk memperbaiki hubungan dengan negara

tetangganya, khususnya Tajikistan. Hal ini tidak dapat dilakukan oleh Karimov

karena memiliki hubungan yang tidak baik dengan negara tetangganya tersebut.

Selain itu, Mirziy0yev juga melihat cara ini baik untuk Uzbekistan kedepannya.

Sedangkan, faktor eksternal yang mempengaruhi kebijakan Uzbekistan terbagi

menjadi dua, yakni distribusi air dan supply energi. Kedua permasalahan tersebut

merupakan permasalahan regional Asia Tengah. Seperti yang telah dijelaskan

bahwa Asia Tengah hanya mengandalkan 2 sungai –Syr darya dan Amu Darya-

sebagai pasokan air yang digunakan untuk melakukan irigasi.

Wilayah di Asia Tengah terbagi menjadi 2, yakni Upstream dan Downstream.

Negara upstream membutuhkan supply energi, sedangkan negara downstream

membutuhkan sistem irigasi yang baik. Dengan dibangunnya Rogun HPP,

Page 83: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

72

Uzbekistan khawatir akan terhambatnya laju air akibat bendungan tersebut.

Namun, penelitian Bank Dunia menyatakan bahwa permasalahan mengenai

distribusi air hanyalah permaslahan teknis dan bisa diselesaikan dengan

kerjasama.

Laju air ke Uzbekistan tidak akan terhambat jika dilakukan dengan

manajemen yang baik oleh Tajikistan. Bahkan dengan hadirnya Rogun HPP bisa

menguntungkan Uzbekistan asalkan dilakukan dengan manajemen yang baik dan

benar. Hadirnya Rogun HPP akan menjadi sistem teknologi yang baru bagi

Uzbekistan dan juga dapat menjaga stabilitas volume air di sungai Amu Darya

tetap stabil.

Mengenai persediaan energi, langkah Karimov untuk menarik diri dari CAPS

merupakan langkah yang keliru. Karimov percaya bahwa Uzbekistan merupakan

negara yang sudah mencapai swasembada energi dan tidak membutuhkan CAPS.

Padahal infrastruktur yang dimiliki Uzbekistan sudah tua dan out to date sehingga

tidak bisa menghasilkan energi yang efisien. Serta, Uzbekistan hanya bergantung

kepada cadangan gasnya. Agar masyarakatnya dapat menikmati gas yang murah,

pemerintah Uzbekistan memeberikan subsidi dengan menekan harga serendah-

rendahnya. Akibatnya Uzbekistan tidak bisa mendapatkan revenue dan harga yang

dijual di pasaran menjadi meningkat untuk menutup subsidi negara.

Uzbekistan membutuhkan alternatif untuk menghasilkan energi listrik yang

lebih murah. Salah satu sumber energi terbesar adalah dari Rogun HPP yang

dibangun oleh Tajikistan. Perlu diketahui bahwa harga listrik yang dihasilkan oleh

Page 84: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

73

hydropower plant lebih murah dan lebih ramah lingkungan. Dengan bekerjasama

dengan Tajikistan, maka negara itu dapat memberi pasokan listrik dengan harga

yang terjangkau.

Jika meninjau kembali pernyataan Gideon Rose mengenai relative material

power, power yang dimiliki Tajikistan sedang meningkat karena pembangunan

Rogun HPP. Sedangkan power Uzbekistan menurun dalam hal ini. Jika relative

material power negara meningkat, maka ia memiliki pengaruh bagi negara lain

dan Begitu juga sebaliknya. Dalam kasus ini, Uzbekistanlah yang ikut dalam

pengaruh Tajikistan karena relative material powernya yang sedang menurun dan

tidak memiliki pilihan lain selain mendukung pembangunan Rogun HPP.

Page 85: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

74

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Faisal, Sanapiah. Format-Format Penelitian Sosial. Jakarta : PT RajaGrafindo

Persada, 2010.

Raco. Metode Penelitian Kualitatif : Jenis, Katarestik, dan Kegunaannya. Jakarta

: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 2010.

Strauss, Anselm dan Juliet Corbin. Basic of Qualitative Research: Technic and

Procedures for Developing Grounded Theory. London: SAGE Publication,

1998.

Jurnal

Ahmed, Mutahir. “Civil war in Tajikistan : Internal Strife and External

Response”. Pakistan Institue of International Affairs vol.7 No.4 (Oktober

1994)

Akhmetkaliyeva, Saule. “Rogun Dam Project : Challenges and Prospects”.

Eurasian Research Institute No.49 (Januari 2016).

Aminjonov, Farkhord. ”Limitations of Central Asia Energy Security Policy”.

CIGI Papers No.103 (Mei 2016).

Ataniyazova. “Health and Ecological Consequece of the Aral Sea Crisis”. the

3rd Water Forum (Maret 2003).

Baizakova, Zhulduz. “Tajikistan and Uzbekistan : Signs of political and economic

rapprochement”. Eurasian Research Institute (Februari 2017).

Brian, Rathbun, “A Rose by Any Other Name : Neoclassical as the Logical and

Necessary Extension of Structural Realism” Vol.17 (Juni 2008).

Dam, Rogum. “Regional Conflict and Opportunity”. Central Eurasia Standard

(May 2013).

Fazendairo, Bernado. “Uzbekistan‟s Defensive self-Reliiance”. International

Affairs Vol.93 No.2 (2017).

Page 86: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

75

Fields, Daryl. “Tajikistan‟s Winter Energy Crisis : Electricity Supply and

Demand Alternatives”. Energy Sector Management Assistance Program

(November 2012).

Ito, Sonoko. “Conflict over Hydropower Plant Project between Tajikistan and

Uzbekistan”. International of Water Resource Development (Agustus

2015)

Jakhongir, Kakhkharov. “Central Asian Security and Water/energy Relations

between Uzbekistan and Tajikistan”. Munich Personal RePEc Archieve,

No. 64024 (2013).

Jalilov, Shokhrukh-Mirzo. “Impact of Rogun Dam on Downstream Uzbekistan

Agriculture”. North Dakota State University (May 2010)

Jalivov, Mirzo. “Impact of Rogun Dam Uzbekistan Agriculture”. International

Journal of water resource and environmental engineering Vol.3, (Juli

2011)

Juraev, Shairbek. “Central Asia‟s Cold War? Water and Politics in Uzbek-Tajik

Relations”. Ponars Eurasia No.217 (September 2012)

Karimov, Kh.s. ”Rogun Hydropower Plant Projection in Tajikistan : Expected

Benefit for neigboring country”. World Applied Science Journal Vo.26

No.2 (September 2013).

Kleingeld, Eva. “The Rogun Dam in Tajik-Uzbek Official Discourse”. Leiden

University (31 Mei 2016).

Kleingeld, Eva. “The Rogun Dam Tajik-Uzbek Official Discourse”. Universiteit

Leiden (Mei, 2016).

Kucera, Joshua. “Tajikistan‟s dream” The Wilson Quarterly” Vol.37 No.3

(summer, 2013).

Lee, Jiu Eun. “The non institutional factors of Foreign Policy Decision-Making

Uzbekistan”. Internatiol Area Studies Review Vol.13 No.2 (Juni 2010).

Lubin. “Uzbekistan : The Challenges Ahead”. Middle East Journal Vol.43 No.4

(Autumn, 1989).

Lynch, Dov. “The Tajik Civil War and Peace Process”. New york University

(Oktober 2014).

Page 87: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

76

Melnikova, Lea. “Rogun-Hyropower Generating Controversy in Central Asia”,

Acta Universitatis Et Silviculturae Mendelianae Brunensis Vol.62 No.6

(2014).

Menga, Filippo. “ Building a nation through a dam : the case of Rogun in

Tajikistan”. Nationalties Papers Vol.43 No.3 (2015)

Parkhomchick, Lidia. “Tajikistan and Uzbekistan ; sign of political and economic

rapprochement” No. 101, (Februari 2017).

Rahmat, Pupu Saeful. “Penelitian Kualitatif”. Equilibrium Vol.5 No.9 (Januari-

Juni 2009).

Rose, Gideon. “Neoclassical Realism and Theories of Foreign Policy” vol.51

(Oktober 1998).

UNEP. “Environment and Sceurity in the Amu Darya Basin ”. Environment and

Security (2011),

Weltz. “Uzbekistan‟s New Foreign Policy: Change and Continuity under New

Leadership”.Silk Road Paper (Januari 2018),

Media Elektronik

Ahmadi, Mumin. Operation firewood aims to cut down Tajik Deforestation,

https://www.rferl.org/a/tajikistan-firewood-deforestation-/28248692.html,

diakses pada Oktober 2018.

Aliyeva, Kamila. Uzbekistan May Take Part in Construction Rogun HPP,

https://www.azernews.az/region/128592.html, diakses pada September

2018.

Asia-plus, Let there be gas : Tajiskistan and Uzbekistan reportedly reach

preliminary agreement on resumption of Uzbek gas supplies,

https://news.tj/en/news/tajikistan/economic/20171107/let-there-be-gas-

tajikistan-and-uzbekistan-reportedly-reach-preliminary-agreement-on-

resumption-of-uzbek-gas-supplies , diakses pada 7 November 2017.

Asia-plus, Rail link connected Uzbekistan and Southern Tajikistan expected to

reopen for traffic tommorrow, diakses dari

Page 88: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

77

https://news.tj/en/news/tajikistan/economic/20180228/rail-link-connecting-

uzbekistan-and-southern-tajikistan-expected-to-reopen-for-traffic-

tomorrow-j, pada 28 Februari 2018.

Asia-plus, Tajik President and Salini Impegrilo CEO meet in Dushanbe ti discuss

construction of Rodun Dam, https://www.salini-

impregilo.com/static/upload/taj/tajik-president-and-salini-impregilo-ceo-

meet-in-dushanbe.pdf, diakses pada November 2018.

Asia-plus, Uzbeistan power system expected to begin operating in parallel with

Tajik Power System,

https://asiaplustj.info/en/news/tajikistan/economic/20171222/uzbekistans-

power-system-expected-to-begin-operating-in-parallel-with-tajik-power-

system, diakses pada November 2018.

BBCNews. Tajikistan Accused Uzbekistan of Economic Blokade,

https://www.bbc.com/news/world-asia-17599930, diakses pada September

2018.

Esref Yalikilicki, “A Galve of Islam Karimov „s Autoritarian Legacy in

Uzbekistan”, https://www.dailysabah.com/op-ed/2016/09/10/a-glance-at-

islam-karimovs-authoritarian-legacy-in-uzbekistan, diakses pada Januari

2019.

Impregilo, Salini. https://www.salini-impregilo.com/en/projects/in-

progress/rogun-dam.html.

Lemon, Edwar. The Transformation of Uzbek-Tajik Relation,

https://jamestown.org/program/transformation-uzbek-tajik-relationship/,

diakses pada November 2017.

Madina Zhalil, “President of Uzbekistan :” When I was Prime Miniser in

Uzbekistan I Knew Everything in mw Country”,

https://qazaqtimes.com/en/article/30234, diakses pada 25 Januari 2019.

Nurshayeva, Raushan. Uzbek leader sounds warning over Central Asia water

dispute, https://www.reuters.com/article/centralasia-water/uzbek-leader-

Page 89: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

78

sounds-warning-over-central-asia-water-disputes-

idUSL6E8K793I20120907, diakses pada 7 September 2012.

Pannier, Bruce. Uzbekistan : Government Announces Effort to Clear Borders of

Landmine. https://www.rferl.org/a/1054401.html, di akses pada Oktober

2018.

Putz, Chaterine. After Cancellations and Delays, Uzbekistan and Tajikistan

Reopen Air Link, https://thediplomat.com/2017/04/after-cancellations-and-

delays-uzbekistan-and-tajikistan-reopen-air-link/, diakses pada 12 April

2017.

Rob Sobhani, “Why Ameica mustWelcome Uzbek Spring”,

https://www.washingtontimes.com/news/2018/jul/22/why-america-must-

welcome-the-uzbek-spring/, diakses pada Januari 2019.

The Associated Press, Bombs Kill at Uzbekistan Government Offices,

https://www.nytimes.com/1999/02/17/world/bombs-kill-13-at-uzbekistan-

government-offices.html, diakses pada Oktober 2018.

The Diplomat, Tajikstan Resumes Supplying Uzbekistan with Electricity,

https://www.hydropowercongress.com/en/tajikistan-resumes-supplying-

uzbekistan-with-electricity/, diakses pada November 2018

The World Bank, Uzbekistan : Economic Development and Reform : Achievment

and challanges, Uzbekistan Economic Report (April 2013), hal.vii

Toralieva, Gulnura. “Destruction of Central Asia Power Grid: Causes and

Implications”, hal.1

Uzbekistan Withdraws from Central Asia Power Grid,

http://news.bbc.co.uk/2/hi/asia-pacific/8388406.stm, diakses pada

September 2018.

Uzbekistan: Rogun Hydropower Project Threatens to whole region,

https://www.uzdaily.com/articles-id-28719.htm, diakses pada September

2018.

Page 90: PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44471/2/AFIF NOTODEWO-FISIP.pdf · musim dingin ketika air di pegunungan membeku

79

World Bank, irrigation in Central Asia : Social, Economic, and Ecological

Aspect, www.worldbank.org/eca/environment, diakses pada 8 Agustus

2018.

World Bank. Assessement : Key Issues for Consideration on the proposed Rogun

Hydropower Project,

___, Better Reap the Fruit of Rogun HPP Together,

https://www.pressreader.com/uzbekistan/uzbekistan-today

english/20180420/281543701522132, diakses pada Desember 2018

___, “over 336.000 jobs created in Uzbekistan in 2017 -Presiden”,

https://www.uzdaily.com/articles-id-42087.htm, diakses pada Januari

2019.

___, Tajikistan Launched giant Dam to End Power Shortage

http://saudigazette.com.sa/article/548164/World/Asia/Tajikistan-launches-

giant-dam-to-end-power-shortage, diakses 8 Agustus 2018