pengembangan ipk untuk pencapaian kd

15
- 1 - RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Negeri 4 Polewali Mata Pelajaran : Geografi Kelas/Semester : X/ 1 Materi : Pengetahuan Dasar Geografi Alokasi Waktu : 10 menit (1X pertemuan) A. Tujuan Pembelajaran 1. KI-1 dan KI-2 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 2. KI-3 : memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, procedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah 3. KI-4 : mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan B. Tujuan Pembelajaran Melalui pembelajaran berbasis aktivitasdiharapkan peserta didik mampu: 1. mensyukuri karya sang Pencipta, terlibat aktif dalam proses pembelajaran, memiliki rasa ingin tahu, jujur, teliti dalam melakukan pengamatan dan bertanggung jawab dalam menyampaikan pendapat 2. Mendeskripsikan pengetahuan dasar geografi 3. Menyajikan contoh penerapan pengetahuan dasar geografi dalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk tulisan. C. Kompetensi Dasar dan Indikator Kompetensi Dasar Indikator Pencampaian Kompetensi 3.1. Memahami pengetahuan dasar geografi dan terapannya dalam kehidupan sehari-hari 3.1.1. Menjelaskan pengertian dan ruang lingkup geografi 3.1.2. Membedakan objek studi formal dan objek fungsional geografi 3.1.3. Membedakan aspek fisik dan sosial geografi serta penerapannya 3.1.4. Menjelaskan 10 konsep dasar geografi dan penerapannya 3.1.5. Membedakan prinsip geografi dan penerapannya 3.1.6. Menjelaskan pendekatan geografi dan penerapannya 4.1. Menyajikan contoh penerapan pengetahuan dasar geografi dalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk tulisan. 4.1.1 Membuat ringkasan materi pengetahuan dasar geografi melalui berbagai sumber. 4.1.2 Membuat powerpoint/video tentang fenomena geosfer yang berkaitan dengan pengetahuan dasar geografi 4.1.3 Mempresentasikan hasil kerja siswa melalui powerpoint/video. Pengembangan IPK untuk pencapaian KD

Upload: others

Post on 01-Nov-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengembangan IPK untuk pencapaian KD

- 1 -

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Negeri 4 Polewali Mata Pelajaran : Geografi Kelas/Semester : X/ 1 Materi : Pengetahuan Dasar Geografi Alokasi Waktu : 10 menit (1X pertemuan) A. Tujuan Pembelajaran

1. KI-1 dan KI-2 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

2. KI-3 : memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, procedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

3. KI-4 : mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait

dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu

menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

B. Tujuan Pembelajaran Melalui pembelajaran berbasis aktivitasdiharapkan peserta didik mampu:

1. mensyukuri karya sang Pencipta, terlibat aktif dalam proses pembelajaran, memiliki rasa ingin tahu,

jujur, teliti dalam melakukan pengamatan dan bertanggung jawab dalam menyampaikan pendapat

2. Mendeskripsikan pengetahuan dasar geografi 3. Menyajikan contoh penerapan pengetahuan dasar geografi dalam kehidupan sehari-hari dalam

bentuk tulisan.

C. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator Pencampaian Kompetensi 3.1. Memahami pengetahuan

dasar geografi dan terapannya dalam kehidupan sehari-hari

3.1.1. Menjelaskan pengertian dan ruang lingkup geografi

3.1.2. Membedakan objek studi formal dan objek fungsional

geografi

3.1.3. Membedakan aspek fisik dan sosial geografi serta

penerapannya

3.1.4. Menjelaskan 10 konsep dasar geografi dan

penerapannya

3.1.5. Membedakan prinsip geografi dan penerapannya

3.1.6. Menjelaskan pendekatan geografi dan penerapannya

4.1. Menyajikan contoh penerapan pengetahuan dasar geografi dalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk tulisan.

4.1.1 Membuat ringkasan materi pengetahuan dasar geografi melalui berbagai sumber.

4.1.2 Membuat powerpoint/video tentang fenomena geosfer yang berkaitan dengan pengetahuan dasar geografi

4.1.3 Mempresentasikan hasil kerja siswa melalui powerpoint/video.

Pengembangan IPK untuk pencapaian KD

Page 2: Pengembangan IPK untuk pencapaian KD

- 2 -

D. Materi Pembelajaran Pengetahuan Dasar Geografi

1. Pengertian dan Ruang Lingkup Geografi 2. Objek Studi Geografi 3. Aspek Geografi

E. Metode Pembelajaran

Pendekatan : Saintifik

Model : Discovery/Inquiry Learning

Metode : Diskusi Kelompok dan Penugasan

F. Media Pembelajaran • Video pembentukan fenomena geosfer

• Gambar-gambar fenomena geosfer

• LCD Projector

G. Sumber Belajar

• Buku Geografi Kelas X, Penerbit Erlangga

H. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan I : Indikator Pencapaian Kompetensi 3.1.1. Menjelaskan pengertian dan ruang lingkup geografi

3.1.2. Membedakan objek studi formal dan objek fungsional geografi

Tahapan Kegiatan Waktu

Pendahuluan

- Melakukan 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun) - Apersepsi melalui kilas balik materi IPS/Geografi di SMP/MTs - Memperkenalkan diri dan membuat kontrak belajar bersama - Memberikan motivasi mengenai materi yang akan diajarkan, apa

manfaatnya, serta menyampaikan SKL 8

2’

Kegiatan Inti Sintaks Model Pembelajaran Discovery Learning

➢ Stimulation (member Stimulus)

- Melakukan ekplorasi terhadap pengetahuan, ide, atau konsepsi awal yang diperoleh dari pengalaman sehari-hari atau diperoleh dari pembelajaran pada tingkatan kelas sebelumnya tentang geografi

- Mengamati video/peta/gambar-gambar yang disajikan pada

slide proyektor di kelas

➢ Problem Statement (mengidentifikasi masalah) - Membentuk kelompok 4-5 siswa/perkelompok dengan

metode menghitung kelipatan sesuai jumlah siswa yang hadir di kelas secara berurutan

4’

PEMBELAJARAN HOTS

Religius

Innovation

dan

Collaboration

Page 3: Pengembangan IPK untuk pencapaian KD

- 3 -

- Mengelompokan diri sesuai angka yang disebutkan dan diberikan nomor kelompok di meja yang sudah disediakan

- Memahami lembar kegiatan (LK 3.1.1. ) tentang ruang lingkup geografi, dan objek studi geografi

➢ Data Collecting mengumpulkan data)

- Menyelesaikan tugas yang diberikan dalam pembelajaran

untuk merangsang/menguji jawaban dengan caranya sendiri tentang ruang lingkup geografi, dan objek studi geografi.

➢ Data Processing (mengolah data) - Melakukan diskusi bersama tentang konsep dasar geografi,

prinsip geogafi dan pendekatan geografi

➢ Verification (memverifikasi) - Mempresentasikan hasil diskusi kelompok sesuai LK 3.1.1

untuk proses tukar pengalaman sesuai nomor udian kelompok

yang ditentukan ➢ Generalization (menyimpulkan)

- Menyimpulkan materi tentang ruang lingkup geografi, dan objek studi geografi dalam kelompok

Penutup

- Bersama-sama menyimpulkan materi yang telah dibahas - Memberikan kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang

kurang dipahami - Melakukan tes tanya jawab langsung terhadap materi yang

dibahas - Refleksi kegiatan pembelajaran

4’

I. Teknik Penilaian

Penilaian Teknik

Penilaian

Rubrik

Penilaian

Instrumen

Penilaian

Remedial

( < KKM)

Pengayaan

( >KKM)

Sikap : Observasi

Terlampir

1) Pembelajaran

ulang

2) Pemberian

bimbingan

secara khusus

3) Pemberian

tugas-tugas

latihan secara

khusus

1) Belajar

kelompok

2) Belajar

mandiri

3) Pembelajaran

berbasis

tema

Pengetahuan : Tes

tertulis

Keterampilan : Unjuk

kerja

Teliti, bertanggung jawab

Creativity,

Literacy

Creativity, Collaboration, Literacy

Communication

Teliti, bertanggung jawab

Page 4: Pengembangan IPK untuk pencapaian KD

- 4 -

Penilaian Teknik

Penilaian

Rubrik

Penilaian

Instrumen

Penilaian

Remedial

( < KKM)

Pengayaan

( >KKM)

4) Pemanfaatan

tutor sebaya

Mengetahui, Kepala Sekolah

Dr,MUSTAPA T M.M

NIP. 19660307 199203 1 009

Polewali, 6 Juli 2021 Guru Mata Pelajaran AHNUR AHMAD, S.Pd

NIP. 198604092010011015

Page 5: Pengembangan IPK untuk pencapaian KD

- 5 -

PERTEMUAN 1: MATERI: Konsep Geografi Kata geografi berasal dari geo=bumi, dan graphein=mencitra. Ungkapan itu pertama kali disitir oleh Eratosthenes yang mengemukakan kata “geografika”. Kata itu berakar dari geo=bumi dan graphika=lukisan atau tulisan. Bintarto (1977) mengemukakan, bahwa geografi adalah ilmu pengetahuan yang mencitra, menerangkan sifat bumi, menganalisis gejala alam dan penduduk serta mempelajari corak khas mengenai kehidupan dan berusaha mencari fungsi dari unsur bumi dalam ruang dan waktu. Hasil Seminar Semarang (1988) menyepakati rumusan, bahwa geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kewilayahan atau kelingkungan dalam konteks keruangan. Studi geografi mencakup analisis gejala manusia dan gejala alam. Dalam studi itu dilakukan analisis persebaran-interelasi-interaksi fenomena atau masalah dalam suatu ruang.. Hakekat Geografi Karl Ritter berpendapat bahwa geografi mempelajari bumi sebagai tempat tinggal manusia. Berdasarkan konsep itu, bumi sebagai tempat tinggal manusia berkenaan dengan ruang yang memiliki struktur, pola, dan proses yang terbentuk oleh aktivitas manusia. Selain itu konsep “tempat tinggal manusia” tidak hanya terbatas pada permukaan bumi yang ditempati oleh manusia, tetapi juga wilayah-wilayah permukaan bumi yang tidak dihuni oleh manusia sepanjang tempat itu penting artinya bagi kehidupan manusia. Menurut Huntington (Bintarto, 1977), geografi terbagi menjadi empat cabang, yaitu: a. Geografi Fisik yang mempelajari faktor fisik alam; b. Pitogeografi yang mempelajari tanaman; c. Zoogeografi yang mempelajarai hewan; d. Antropogeografi yang mempelajari manusia. Menurut Muller dan Rinner (Bintarto, 1977), cabang-cabang geografi terdiri atas: (1) Geografi Fisik yang terdari atas geografi matematika, geografi tanah dan hidrologi, klimatologi, geografi mineral dan sumberdaya, geografi tanaman, dan geografi tata guna lahan; (2) Geografi Manusia meliputi geografi budaya (geografi penduduk, geografi sosial, dan geografi kota), Geografi ekonomi (geografi pertanian; geografi transportasi dan komunikasi) geografi politik; (3) geografi regional. Obyek Geografi Setiap disiplin ilmu memilki obyek yang menjadi bidang kajiannya. Obyek bidang ilmu tersebut berupa obyek material dan obyek formal. Obyek material berkaitan dengan substansi materi yang dikaji, sedangkan obyek formal berkaitan dengan pendekatan (cara pandang) yang digunakan dalam menganalisis substansi (obyek material) tersebut. Pada obyek material, antara bidang ilmu yang satu dengan bidang ilmu yang lain dapat memiliki substansi obyek yang sama atau hampir sama. Obyek material ilmu geografi adalah fenomena geosfer yang meliputi litosfer, hidrosfer, atmosfer, biosfer, dan antroposfer. Obyek material itu juga menjadi bidang kajian bagi disiplin ilmu lain, seperti geologi, hidrologi, biologi, fisika, kimia, dan disiplin ilmu lain. Sebagai contoh obyek material tanah atau batuan. Obyek itu juga menjadi bidang kajian bagi geologi, agronomi, fisika, dan kimia. Oleh karena itu untuk membedakan disiplin ilmu yang satu dengan disiplin ilmu yang lain dapat dilakukan dengan menelaah obyek formalnya. Obyek formal geografi berupa pendekatan (cara pandang) yang digunakan dalam memahami obyek material. Dalam konteks itu geografi memilki pendekatan spesifik yang membedakan dengan ilmu-ilmu lain.

Page 6: Pengembangan IPK untuk pencapaian KD

- 6 -

LAMPIRAN PENILAIAN PENILAIAN SIKAP Observasi melalui Jurnal Guru Nama Satuan Pendidikan : SMAN 4 Polewali Tahun Pelajaran : 2021/2022 Kelas/Semester : X Mata Pelajaran : Geografi

No. Hari/tgl Nama Kejadian/perilaku Butir sikap Pos /Neg

Tindak lanjut

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

Aspek yang dinilai : rasa ingin tahu, tanggung jawab, jujur, disiplin, menghargai pendapat

Page 7: Pengembangan IPK untuk pencapaian KD

- 7 -

PENILAIAN PENGETAHUAN KISI-KISI PENULISAN SOAL

PERTEMUAN 1 SOAL ESSAY

No

.

Cakupan

Materi

IPK Kls/S

emes

ter

Konten/Materi Level

Kognitif

Indikator Soal No.

Soal

1. pengertian

dan ruang

lingkup

geografi

3.1.1Menjelaskan pengertian dan ruang lingkup geografi

X/1 ruang lingkup

gegrafi

2 1. Menjelaskan

pengertian

geogarfi

2. Mendeskripsik

an alasan

penggunaan

istilah

georaphica.

1

2

2. obyek study

geografi

3.1.2 Membedakan objek studi formal dan objek fungsional geografi

X/1 obyek formal

dan obyek

material

2 3. Mendeskripsika

n obyek

material

geografi

4. Menguraikan

obyek formal

geografi

5. Membedakan

obyek material

dan obyek

formal geografi

3

4

5,6

SOAL PERTEMUAN 1: 1. Jelaskan pengertian geografi 2. Mengapa kata geograpicha dijadikan sebagai dasar penggunaan kata geografi. 3. Uraikan yang termasuk obyek material geografi dan berikan contohnya. 4. Uraikan tentang obyek formal geografi! 5. Uraikan perbedaan yang mendasar tentang obyek material dan obyek formal geografi. 6. Perhatikan gambar di bawah ini (skor 20)

Page 8: Pengembangan IPK untuk pencapaian KD

- 8 -

Wisatawan Asing melakukan penyeberangan menggunakan sampan yang dikaitkan tali untuk mencapai ke seberang sungai. Sungai yang dilalui merupakan bagian hulu Sungai Wampu Kabupaten Langkat sebagai bagian kawasan Taman Nasional Gunung Lauser (TNGL). Wisatawan asing melakukan penyeberangan untuk melihat penangkaran orang utan.

Berdasarkan kegiatan di atas, uraikan tentang objek studi dan aspek geografi!

KUNCI JAWABAN: 1. Bintarto (1977) mengemukakan, bahwa geografi adalah ilmu pengetahuan yang mencitra,

menerangkan sifat bumi, menganalisis gejala alam dan penduduk serta mempelajari corak khas mengenai kehidupan dan berusaha mencari fungsi dari unsur bumi dalam ruang dan waktu. Hasil Seminar Semarang (1988) menyepakati rumusan, bahwa geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kewilayahan atau kelingkungan dalam konteks keruangan. SKOR (5): salah satu jawaban benar

2. Ungkapan itu pertama kali disitir oleh Eratosthenes yang mengemukakan kata “geografika”. Kata itu berakar dari geo=bumi dan graphika=lukisan atau tulisan. Kata geografi berasal dari geo=bumi, dan graphein=mencitra. Erasthenes mengarang buku yang bejudul geographica, buku terebut sangat berperan dalam sejarah keilmuan geografi yang memuat tentang gambaran bumi berdasarkan hasil perjalanan mengelilingi dunia oleh para peneliti. (skor 10)

3. Obyek material geografi: litosfer (gejala yang terjadi di permukaan bumi: gempa bumi, banjir),

hidrosfer (permukaan perairan darat dan laut: ombak, abrasi, sungai), atmosfer (lapisan udara: fenomena cuaca dan iklim), biosfer (flora dan fauna: persebaran flora dan fauna), dan antroposfer (lingkungan hidup manusia: persebaran penduduk, kehidupan social). SKOR: 5

4. Obyek formal geografi yaitu cara pandang geografi dalam mengkaji obyek material geografi dari keilmuan geografi. SKOR 5

5. Perbedaannya terletak pada wujud fenomena alam dan penjelasan tentang obyek tersebut. SKOR 5

Nilai Kelompok Kelompok LK 1(0-25) Total Nilai I 1.

2. 3. 4.

II

1.

2.

3.

4.

dst

Page 9: Pengembangan IPK untuk pencapaian KD

- 9 -

Rubrik Penilaian Diskusi

Aspek Nilai 0 –10

A. Isi Materi

• Ketikan dan tulisan menarik dan mudah dimengerti serta sistematis

• Hasil diskusi menggambarkan pengetahuan dasar geografi

• Terlihat perbedaan yang jelas antar ruang lingkup, objek studi B. Kerjasama Kelompok

• Semua anggota kelompok berpartisipasi aktif dalam diskusi

• Semua anggota kelompok mengerti dan memahami mengenai materi yang di diskusikan

• Keaktifan menanggapi, bertanya dan menjawab pertanyaan dari kelompok lain

C. Presentasi

• Berdiri tegap menghadap dan dapat menjaga kontak mata dengan audien

• Dapat menyampaikan materi dengan suara yang baik, bahasa yang santun dan sistematis

• Menyampaikan materi dengan intonasi dan bahasa tubuh yang menyakinkan audien

• Memberikan tanggapan/jawaban yang benar dan sesuai pemecahan masalah Jumlah

Lampiran Media • Video No Materi Tautan

1 Ruang Lingkup, Objek Studi dan Aspek Geografi

- https://www.youtube.com/watch?v=CCG8DjUzmZQ - https://www.youtube.com/watch?v=USZId2l6glA - https://www.youtube.com/watch?v=6F5oZLpF5EI - https://www.youtube.com/watch?v=iMIUCHMV2X8

• Gambar

Sumber: www.google.com

Page 10: Pengembangan IPK untuk pencapaian KD

- 10 -

Page 11: Pengembangan IPK untuk pencapaian KD

- 11 -

Lembar Kerja 3.1.1 : Ruang Lingkup, dan Objek Studi Nama Kelompok : Ketua Kelompok : Anggota :

NO MATERI URAIAN

1 Pengertian Geografi Menurut Hasil Seminar IGI Tahun 1988 di Semarang

2 Ahli Geografi

MATERI URAIAN CONTOH

3

Objek Studi Geografi

- Material

- Formal

4

Aspek Geografi

- Fisik

- Non Fisik (sosial)

- Teknik

5

CONTOH HUBUNGAN ASPEK FISIK DAN FISIK

1.

2.

CONTOH HUBUNGAN ASPEK FISIK DAN SOSIAL

1.

2.

CONTOH HUBUNGAN ASPEK FISIK DAN TEKNIK

1.

2.

CONTOH HUBUNGAN ASPEK SOSIAL DAN TEKNIK

1.

2.

Page 12: Pengembangan IPK untuk pencapaian KD

- 12 -

Lampiran Artikel

PERAN ESEG(ENVIRONMENTAL, SOCIAL AND ECONOMIC GEOGRAPHY) DALAM MENGEKOEFISIENSI LAHAN BUAH DAN SAYURAN UNGGULAN DI KABUPATEN KARO SESUAI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Oleh Dini Damarpertiwi Dermawan dan Ananda Putri Syifa

Letak geografis Kabupaten Karo berada diantara 2º50’–3º19’ LU dan 97º55’–98º38’ BT

dengan luas 2.127,25 Km2 atau 2,97% dari luas Propinsi Sumatera Utara. Kabupaten Karo terletak

pada jajaran Bukit Barisan dan sebagian besar wilayahnya merupakan dataran tinggi. Daerah ini

berada pada ketinggian 280–1.420 meter dpl dengan curah hujan tertinggi pada bulan Nopember

sebesar 268 mm dan terendah pada bulan Januari sebesar 64 mm. Suhu udara berkisar antara 18,8 ºC

- 19,8ºC dengan kelembaban udara rata-rata setinggi 84,66 persen (BPS Kab. Tanah Karo, 2000).

Keberadaan Gunung Sinabung (2.460 meter dpl) dan Gunung Sibayak (2.212 meter dpl) sebagai

gunung tertinggi Sumatera Utara. Gunung Sibayak sampai saat ini belum mengalami erupsi dan

berbeda dengan Gunung Sinabung mulai aktif kembali dan bererupsi tahun 2010 semenjak tahun

1600an. Kemudian bererupsi kembali pada bulan september 2013-2014

(http://www.karokab.go.id/in/)

Abu vulkanik letusan Gunung Sinabung menyelimuti pemukiman masyarakat di Kabupaten

Tanah Karo, Sumatera Utara. Letusan gunung yang disertai dengan gempa itu membuat masyarakat

dilanda kepanikan. Akibat letusan gunung berapi, beberapa material yang keluar dari kepundan

gunung tersebut antara lain adalah awan panas, material pijar, hujan abu, kemungkinan gas beracun

yang terlempar ke atmosfer. Semua material tersebut memiliki dampak yang berbeda – beda terhadap

lingkungan hidup, terdapat dampak negatif dan dampak positif (BPTP Sumatera Utara, 2014).

Bagi Sumatera Utara untuk kebutuhan pasokan buah dan sayurnya berasal dari Kabupaten

Karo menjadi terganggu bahkan untuk daerah sekitarnya. Buah dan sayuran yang dihasilkan dari

lahan-lahan subur di daerah tersebut antara lain bawang merah, bunga kubis, wortel, sawi, tomat,

cabai, kopi, dan lain-lain. Selain itu juga terdapat buah dan sayur unggulan yang memiliki nilai harga

tinggi seperti jeruk, markisa, kol/kubis, kentang dan sebagainya bahkan pasokannya kebutuhan

sampai ke luar Sumatera Utara (http://distan.sumutprov.go.id/).

Kondisi Kabupaten Karo mengalami perbedaan setelah erupsi Gunung Sinabung dan

perubahan lahan-lahan lainnya menjadi tempat-tempat wisata atau villa-villa mewah. Perubahan

lahan yang berubah menjadi pemukiman ataupun perkebunan besar sudah ada di Kabupaten Karo.

Padahal sesuai dengan UU RI Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Pertanian Pangan

Berkelanjutan sudah mengatur hal tersebut.

Begitu juga masyarakat yang mengungsi pun banyak pindah ke daerah lain yang selama ini

mengelola lahannya untuk buah dan sayur unggulan. Dengan demkian, hasil pertanian buah dan sayur

Page 13: Pengembangan IPK untuk pencapaian KD

- 13 -

yang berasal dari Kabupaten Karo untuk kebutuhan Sumatera Utara dan sekitarnya sangat menurun

karena lahan utama yang subur berada disekitar kaki Gunung Sinabung. Selain itu juga masyarakat

juga masih mengalami trauma melakukan kegiatan-kegiatan di bidang pertanian karena lahan

pertaniannya rusak bahkan tempat tinggal dan modal yang dimiliki tidak ada lagi.

Buah dan sayur impor masuk ke pasar Indonesia dan Sumatera Utara sehingga masyarakat

mulai beralih pada buah dan sayur negara lain. Masyarakat memilih buah dan sayur impor karena

faktor harga yang lebih murah. Kondisi ini berpengaruh secara tidak langsung pada pendapatan petani

buah dan sayur yang terus menurun. Pengaruh yang begitu besar akibat erupsi Gunung Sinabung bagi

masyarakat dan lahan yang ada, dibutuhkan kerja keras untuk mengubahnya sehingga potensi yang

ada dapat dipertahankan. Masyarakat banyak kehilangan mata pencahariannya sebagai petani karena

lahannya rusak, juga lahan-lahan yang selama ini dijadikan buah dan sayur unggulan sudah tidak ada

lagi. Membangun kembali dan bangkit dari keterpurukan suatu keharusan bagi masyarakat agar

Kabupaten Karo dapat berdaya saing dengan daerah lain sesuai dengan pembangunan berkelanjutan.

Untuk melakukan itu, peran Enviromental, Social, and Economic Geography (ESEG) untuk

mengekoefisiensi lahan buah dan sayur unggulan di Kabupaten Karo sesuai Pembangunan

Berkelanjutan sehingga masyarakat dapat mengatasi masalah dalam perubahan lingkungan,

pemenuhan kebutuhan sehari-hari dan menciptakan masyarakat yang lebih baik. Upaya tersebut

dapat dilakukan yaitu:

1. Memetakan Lahan

Melakukan pemetaan lahan potensial buah dan sayur unggulan di Kabupaten Karo menjadi

landasan untuk menganalisis dalam mengelola potensi sumberdaya secara ekoefiensi. Pemetaan

dapat dilakukan melalui pengumpulan data-data di lapangan, peta, foto udara dan citra satelit.

Analisis pemetaan akan memberikan perencanaan selanjutnya yang lebih baik (Sucipto, 2013).

Memetakan juga pasar buah dan sayur unggulan di tingkat lokal dan internasional memberikan

manfaat bagi daerah untuk mengetahui keunggulan dalam meningkatkan kualitas buah dan sayur

unggulan yang dihasilkan di Kabupaten Karo.

2. Pengelolaan Secara Organik

Mengelola lahan buah dan sayur unggulan secara organik akan menjadikan lahan terjaga

kesuburan, pH, suhu, kandungan air dan organisme yang ada di dalam lahan tersebut (Afandie,

2002). Begitu pula hama akan sulit berkembang di lahan potensial berbasis organik ini dan sangat

berbeda dengan sistem pengolahan yang bersifat kimiawi. Selain itu biaya yang dikeluarkan juga

lebih sedikit dan hasil buah dan sayurnya lebih tingg/mahal harganya. Keunggulan uah dan sayur

unggulan yang dihasilkan lebih berkualitas karena dapat bertahan lama serta memberikan

pengaruh kesehatan yang lebih baik dibandingkan pengolahan dengan zat kimia. Inilah peran dari

ESEG pada Enviromental Geography nya.

3. Budaya Berekoefisiensi

Page 14: Pengembangan IPK untuk pencapaian KD

- 14 -

Mengubah kebiasaan masyarakat yang selama ini pengelolaan lahan buah dan sayur unggulan dari

kimiawi menjadi organik sangatlah sulit. Pembimbingan kepada masyarakat pentingnya mengola

lahan untuk memenuhi kebutuhan tidak saja pada kepentingan ekonomi, namun menjaga

lingkungan hidup sangat penting sesuai prinsip ekoefisiensi. Membudayakan berekoefisiensi pada

masyarakat berlandaskan ekologi, sosial dan ekonomi akan menjadikan kehidupan masyarakat di

Kabupaten Karo ramah terhadap lingkungannya. Perubahan perilaku di masyarakat untuk

menjaga lingkungan secara bersama-sama serta untuk kepentingan bersama oleh masyarakat

menyongsong pembangunan berkelanjutan. Social geography inilah sangat penting karena nilai-

nilai perubahan perilaku sebagai bagian dari ESEG dalam membangun budaya di masyarakat

untuk lebih berekoefisiensi.

4. Promosi dan Kerjasama

Economic geography memiliki peran terutama dalam meningkatkan promosi dan kerjasama ke

semua pihak termasuk keluar negeri untuk pasar ekspor semakin terbuka sehingga berpengaruh

pada peningkatkan pendapatan masyarakat. Promosi untuk memasarkan buah dan sayur unggulan

sangatlah penting yang harus didukung keunggulan buah dan sayur tersebut. Pemerintah

mempunyai fungsi sebagai pihak promosi kepihak luar. Sedangkan petani, pemodal, penyalur,

penyedia pupuk organik akan menambah pendapatan keuntungan secara bersama-sama pula.

5. Program Sertifikasi

Selain pengolahan lahan buah dan sayur secara organik, maka usaha lainnya yaitu dapat dilakukan

melalui sertifikasi. Buah dan sayur unggulan seperti cabai, tomat, jeruk dan markisa dan lain-lain

akan mampu bersaing secara kualitas dan harga dengan buah dan sayur impor lainnya. Keraguan

tehadap kualitas buah dan sayur selama ini akan terjawab dengan peningkatan kualitasnya yang

tersertifikasi sebagai buah dan sayuran unggulan yang berasal dari Kabupaten Karo dan bersaing

di luar negeri.

Erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo membawa pengaruh di bidang pertanian

khusunya lingkungan fisik lahan dan buah dan sayur yang rusak karena ketebalan abu vulkanik yang

menutupinya serta material erupsi lainnya. Kekurangan modal yang dimiliki petani dan rasa trauma

masyarakat memberikan pengaruh terhadap hasil panen buah dan sayur yang selama ini menjadi

unggulan daerah ini. Semakin banyaknya buah dan sayur impor yang beredar, mempengaruhi secara

tidak langsung terhadap tingkat pendapatan petani.

Meningkatkan hasil panen buah dan sayur unggulan dengan memanfaatkan lahan yang subur

di Kabupaten Karo Propinsi Sumatera Utara dengan berbagai upaya yang dilakukan petani dan

pemerintah daerah. Peran ESEG (Enviromental, Social and Economic Geography) dalam

mengekoefisiensi lahan buah dan sayur unggulan di Kabupaten Karo dapat diwujudkan sesuai

pembangunan berkelanjutan. ESEG dalam pelaksanaannya melakukan pemetaan lahan, pengolahan

secara organik, budaya berekoefisiensi, promosi-kerjasama, program sertifikasi membawa pengaruh

pada perubahan kondisi lingkungan lahan akan menjadi lebih baik, masyarakat yang berekoefisiensi,

Page 15: Pengembangan IPK untuk pencapaian KD

- 15 -

pendapatan perekonomian meningkat. Buah dan sayur unggulan mampu bersaing terutama pasar

daerah sekitarnya seperti di Kota Medan bahkan pasar untuk ekspor ke luar negeri.

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Sitanala dan Ernan Rustiadi. 2008. Penyelamatan Tanah, Air dan Lingkungan. Bogor: Crestpent Press.

Afandie R, Nasih W.Y. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Yogyakarta. Kanisius. BPTP Sumatera Utara, 2014. Rekomendasi Kebijakan Mitigasi Dampak Erupsi Gunung Sinabung

Terhadap. Karmila Br Ginting, 2013. Potensi Pengembangan Wilayah Kabupaten Karo Pada Sektor Pertanian.

Medan. Program Studi Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Skripsi. Mulyani, Mul, S. 2002. Pupuk dan Cara Pemupukan. Jakarta: Rineka Cipta. Susilo Astuti Handayani. 2013. Optimalisasi Pengelolaan Lahan untuk Sayuran Unggulan Nasional.

http://tabloidsinartani.com/content/read/ optimalisasi -pengelolaan-lahan-untuk-sayuran-unggulan-nasional/. Tabloid. diakses pada 29 Nopember 2014 Jam 14.22 WIB

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Pengelolaan dan Pelestarian Lingkungan Hidup. http://www.agrina-online.com/show_article.php?rid=7&aid=1209 Selasa, 09 Desember 2014 http://distan.sumutprov.go.id/?p=170 Selasa, 09 Desember 2014 Pukul 13.24 WIB http://www.medanbisnisdaily.com/news/arsip/read/2012/05/08/79550/enam-komoditas- buah-

dan-sayur-sumut-disertifikasi/#.VIaScWfAa8A Selasa, 09 Desember 2014 Pukul 13.37 WIB http://pertanian.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2013/02/9.-Agrovigor-Sept-2010-Vol-3-No-2-

Pemetaan-Potensi-Pertanian-Sucipto-.pdf http://www.karokab.go.id/in/index.php/gambaran-umum diakses pada Jum’at, 28 Nopember 2014

Jam 16.08 WIB http://ekasapta766hi.blogspot.com/2013/01/potensi-kabupaten-tanah-karo-di-sektor.html diakses

pada 29 Nopember 2014 Jam 13.17 WIB http://jurnalorganik.blogspot.com/2013/05/sistem-pertanian-organik.html diakses pada Rabu, 10

Desember 2014 Jam 16.21 WIB