penambahan bahan plastik dalam proses penggorengan berdampak bagi kesehatan

13

Click here to load reader

Upload: asriss

Post on 11-Jul-2015

441 views

Category:

Healthcare


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penambahan bahan plastik dalam proses penggorengan berdampak bagi kesehatan

PENAMBAHAN BAHAN PLASTIK DALAM PROSES PENGGORENGAN

BERDAMPAK BAGI KESEHATAN

MAKALAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH

Bahasa Indonesia Keilmuan

yang dibina oleh Anita Kurnia Rachman, S.Pd., M.Pd.

Oleh

Asri Nurul Husnah

130331614685

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN KIMIA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

DESEMBER 2013

Page 2: Penambahan bahan plastik dalam proses penggorengan berdampak bagi kesehatan

Penambahan Bahan Plastik dalam Proses Penggorengan Berdampak bagi Kesehatan

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Terwujudnya kesehatan adalah keinginan semua orang, tidak hanya individu, tetapi

juga kelompok bahkan masyarakat. Kedadaan sehat berarti bahwa seseorang tersebut tidak

sakit dan atau cacat fisik maupun mental sehingga dengan keadaan tersebut dapat hidup

secara produktif. Menurut Beaglehole, Bonita, dan Kjellstrom dalam Efendi (2011:7), “sehat

adalah keadaan baik dan lengkap secara fisik, mental, dan sosial dan bukan semat-mata

terbebas dari penyakit atau kecacatan”.

Untuk mendapatkan keadaan sehat, setiap individu harus melakukan upaya-upaya

kesehatan. Upaya kesehatan dapat dilakukan dengan upaya promotif, yaitu dengan

pemeliharaan dan peningkatan kesehatan, upaya preventif yaitu pencegahan penyakit, dan

upaya kuratif yaitu penyembuhan penyakit, serta upaya rehabilitasi yaitu pemulihan

kesehatan. Dari upaya-upaya kesehatan tersebut, salah satu yang dapat diusahakan oleh setiap

individu adalah upaya preventif yaitu pencegahan penyakit. Dalam UU no. 23 tahun 1992

tentang kesehatan, salah satu bentuk upaya kesehatan adalah dengan pengamanan makanan

dan minuman.

Makanan dan minuman adalah salah satu kebutuhan dasar manusia bahkan seluruh

makhluk hidup di bumi. Makanan penting bagi manusia karena melalui makanan, manusia

dapat memperoleh sumber energi. Sedangkan Suriawiria (1996:3) menyatakan “air adalah

materi esensial di dalam kehidupan, tidak ada satupun makhluk hidup di planet bumi yang

tidak membutuhkan air”. Oleh karena itu, perlu bagi manusia untuk mengkonsumsi makanan

dan minuman yang sehat.

Makanan yang sehat adalah makanan yang mengandung gizi seimbang, yaitu

utamanya karbohidrat, protein, dan lemak, serta akan lebih baik lagi jika makanan tersebut

juga mengandung vitamin, mineral, dan air. Makanan yang sehat juga tidak boleh

mengandung zat-zat yang berbahaya bagi tubuh. Zat-zat berbahaya tersebut dapat berupa

lemak jenuh, pewarna buatan, pemanis buatan, dan lain sebagainya.

Dewasa ini, banyak beredar makanan yang mengandung zat berbahaya yang beredar

di masyarakat. Salah satunya adalah gorengan yang mengandung plastik. Gorengan adalah

jenis makanan yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia, khususnya kaum mpelajar

dan mahasiswa. Gorengan banyak digemari karena harganya murah, mudah dimakan, dan

enak. Gorengan yang banyak digemari adalah gorengan yang hangat dan gurih. Kegurihan

Page 3: Penambahan bahan plastik dalam proses penggorengan berdampak bagi kesehatan

inilah yang banyak diusahakan oleh para penjual jajanan gorengan. Namun sayangnya, tidak

semua penjual gorengan menggunakan cara yang baik dalam mendapatkan gorengan yang

gurih. Banyak penjual gorengan yang menambahkan plastik pada saat menggoreng untuk

mendapatkan gorengan yang gurih dan tahan lama. Hal tersebut sangat berbahaya untuk

kesehatan.

Plastik mengandung zat-zat berbahaya, seperti bisfenol, dioksin, furan, stiren, dan

antimoni trioksida. Zat-zat ini tidak dapat dicerna dan tidak dapat disekresikan melalui tinja

dan urin sehingga akan menumpuk dalam tubuh dan merusak ginjal, hati, syaraf, paru-paru,

dan reproduksi. Zat-zat ini juga bersifat karsinogenik dan onkogenik.

Berdasarkan uraian-uraian di atas dapat disimpulkan bahwa gorengan yang

mengandung plastik sangat berbahaya bagi kesehatan. Oleh karena itu, penulis berinisiatif

untuk membuat makalah ilmiah dengan judul “Penambahan Bahan Plastik dalam Proses

Penggorengan Berdampak bagi Kesehatan Masyarakat”. Dengan adanya makalah ini,

diharapkan masyarakat sadar akan bahaya gorengan yang mengandung plastik dan tidak

menambahkan plastik dalam proses menggoreng.

1.2 Rumusan Masalah

Makalah ini mempunyai rumusan masalah sebagai berikut:

1) Bagaimana dampak penambahan bahan plastik dalam proses penggorengan bagi

kesehatan?

2) Mengapa penambahan bahan plastik dalam proses penggorengan berbahaya bagi

kesehatan?

3) Bagaimana cara mengidentifikasi makanan yang mengandung bahan plastik?

1.3 Tujuan Masalah

Makalah ini memiliki tujuan sebagai berikut:

1) Untuk mendeskripsikan dampak penambahab bahan plastik dalam proses

penggorengan.

2) Untuk mendeskripsikan penyebab penambahan bahan plastik berbahaya bagi

kesehatan.

3) Untuk mendeskripsikan cara mengidentifikasi gorengan yang mengandung bahan

plastik.

Page 4: Penambahan bahan plastik dalam proses penggorengan berdampak bagi kesehatan

2 PEMBAHASAN

2.1 Plastik

Plastik adalah bahan yang mempunyai derajat kekristalan lebih rendah daripada serat,

dan dapat dilunakkan atau dicetak dengan suhu tinggi. Istilah plastik mencakup produk

polimerisasi sintetik atau semi-sintetik. Mereka terbentuk dari kondensasi organik atau

penambahan polimer dan bisa juga terdiri dari zat lain untuk meningkatkan nilai ekonomi.

Plastik adalah polimer, yaitu atom-atom yang saling mengikat dan membentuk suatu

rantai panjang atom. Rantai ini membentuk banyak unit molekul berulang atau “monomer”.

Plastik yang umum terdiri dari polimer karbon saja atau dengan oksigen, nitrogen, klorin atau

belerang di tulang belakang. Tulang-belakang adalah bagian dari rantai di jalur utama yang

menghubungkan unit monomer menjadi kesatuan.

1) Kandungan Plastik dan Bahayanya

Plastik yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibuat dari berbagai

macam bahan kimia. Berikut adalah beberapa kandungan bahan kimia dalam plastik yang

berbahaya bagi kesehatan.

1)1. Dioksin

Dioksin adalah senyawa kimia yang tergolong karsinogenik dan bersifat toksik.

Dioksin merupakan racun yang sangat kuat yang dapat menghasilkan berbagai efek negatif

pada manusia dengan dosis yang sangat rendah saja. Senyawa ini terkonsentrasi dalam lemak,

terutama dalam ASI. Dioksin dikenal sebagai penyebab kanker. Dioksin juga dapat

mengganggu sistem hormonal sehingga menimbulkan efek negatif terhadap reproduksi,

perkembangan dan sistem kekebalan tubuh. anak yang sedang berkembang dan janin adalah

yang paling rentan terhadap kontaminasi dioksin, walaupun dalam jumlah yang sangat kecil

saja sering kali mengakibatkan efek permanen yang berlangsung seumur hidup.

1)2. Furan

Furan adalah sejeneis senyawa kimia heterosiklik. Furan dapat menyebabkan iritasi

bila terkena pada kulit. Furan juga merupakan senyawa beracun dan merupakan karsinogen.

Apabila terkontaminasi senyawa furan dalam jangka waktu yang lama atau berulang-ulang

dapat menyebabkan kerusakan pada organ-organ dalam. Senyawa ini diduga dapat

menyebabkan kerusakan genetis.

1)3. Bisphenol A

Bisphenol A, atau yang lebih dikenal dengan sigkatan BPA, adalah suatu senyawa

sintetik karbon yang mempunyai rumus kimia (CH3)2C(C6H4OH)2 dan merupakan gugus

turunan dari difenilmetana dan bisphenol. Plastik berbahan bisphenol A bersifat bening dan

Page 5: Penambahan bahan plastik dalam proses penggorengan berdampak bagi kesehatan

kuat, digunakan untuk membuat berbagai barang konsumsi umum, seperti botol minum,

peralatan olahraga, CD, dan DVD, serta untuk keperluan industri, seperti lapisan pipa air.

BPA mempunyai karakteristik menyerupai hormon. BPA dapat menghambat endokrin

dimana bpa akan meniru fungsi dari hormon alami. Bisphenol A dengan dosis rendah akan

menyebabkan perubahan permanen pada organ kemaluan, meningkatkan kadar prostat, dan

menurunkan handungan hormon testosterone. BPA juga meningkatkan kemungkinan

terjadinya kanker payudara, sel prostat menjadi lebih sensitif terhadap hormone dan kanker,

serta membuat seseorang menjadi hiperaktif. Janin, bayi, dan anak-anak yang mendekati

masa pubertas adalah yang paling rentan terkena efek negative dari bisphenol A.

1)4. Stirena

Stirena adalah bagian dari gugus benzena. Stirena menyebabkan gangguan pada

kelenjar tyroid, mengganggu sistem syaraf sehingga menyebabkan kelelahan, mempercepat

denyut jantung, menyebabkan insomnia, badan menjadi gemetaran, dan menjadi mudah

gelisah. Pada kadar yang tinggi stirena dapat menyebabkan hilangnya kesadaran dan

menyebabkan kematian.

Pada wanita, zat ini berakibat buruk terhadap siklus menstruasi. Sedangkan bagi

wanita hamil, stirena dapat bermigrasi ke janin melalui plasenta. Pada anak, zat ini dapat

menyebabkan kanker, kesuburan menurun, dan kemandulan. Anak yang terkontaminasi

stirena juga bisa kehilangan krativitas dan pasif. Efek lain yang ditimbulkan zat ini adalah

berkurangnya sistem imun sehingga menyebabkan tubuh mudah terkena infeksi.

1)5. Antimoni Trioksida

Antimoni adalah senyawa putih perak semi logam yang juga digunakan untuk

mikroelektronik dan bahan tahan api (fire retardants). Selain itu, antimoni dapat digunakan

dalam dunia kedokteran seperti pengobatan infeksi parasit. Antimoni dan senyawa

turunannya bersifat toksik, dan efek keracunannya mirip dengan efek keracunan senyawa

arsenik. Debu antimoni berbahaya jika terhirup dan pada beberapa kasus dapat berakibat

fatal, pada dosis kecil antimoni menyebabkan sakit kepala, pusing dan depresi (Bowater,

2010). Kontaminasi senyawa antimoni trioksida dalam periode lama dapat mengakibatkan

iritasi kulit dan saluran pernapasan.

Pada wanita, antimoni trioksida dapat meningkatkan masalah menstruasi. Sedangkan

pada wanita hamil, senyawa ini meningkatkan potensi keguguran atau mengakibatkan

terjadinya IUGR (intrauterine growth restriction), yaitu melambatnya pertumbuhan janin

dalam rahim ibu selama masa kehamilan. Anak yang dilahirkan kemungkinan besar akan

mengalami pertumbuhan yang lambat hingga usia 12 bulan.

Page 6: Penambahan bahan plastik dalam proses penggorengan berdampak bagi kesehatan

1)6. Bahan Pelembut

Bahan pelembut yang banyak digunakan dalam pembuatan plastik ada beberapa

macam, antara lain; ESBO (epoxidized soybean oil), DEHA (di(2-ethylhexyl)adipate), dan

PBC (bifenil poliklorin), ATBC (acetyl tributyl citrate), dan DEHP (di(2-thylhexyl)

phthalate). ESBO biasa digunakan sebagai bahan insektisida. Bagi lingkungan, ESBO

mampu membunuh zooplankton. Hal tersebut akan berakibat pada terganggunya rantai

makanan hewan-hewan laut. Hal tersebut juga akan berdampak pada terganggunya sumber

protein, khususnya ikan, manusia.

Zat pelembut DEHA mempunyai aktivitas mirip dengan hormone esterogen sehingga

akan merusak siklus reproduksi. Pada wanita hamil, deha dapat merusak kromosom sehingga

menghasilkan janin yang cacat. DEHA bersifat karsinogenesis dan dapat mengakibatkan

kanker hati. Sedangkan PCB adalah zat yang bersifat nekrosis, yaitu dapat mematikan

jaringan, dan karsinogenesis, yaitu dapat menyebabkan kanker pada manusia. Gejala awal

dari kontaminasi PCB ini berupa pigmentasi pada kulit dan muncul benjolan-benjolan,

gangguan pada perut serta tangan, dan kaki lemas.

2) Jenis-Jenis Plastik

Banyak jenis plastik yang beredar di masyarakat, diantaranya adalah polietilen,

polipropilen, polistiren, polivinil klorida (PVC), politetrafluoroeti lena (teflon),

polimetilpentena (PMP). Plastik-plastik tersebut dapat dibedakan berdasarkan kode dibagian

bawah plastik yang menunjukkan jenis plastik yang digunakan. Kode-kode plastik yang

beredar di masyarakat dapat dilihat pada tabel 2.1 di bawah ini.

Tabel 2.1 Jenis-Jenis Plastik

No. Simbol Jenis Plastik

1.

Polyethylene Terephtalate

2.

High Density Polyethylene

3.

Plyvinyl Chloride

Page 7: Penambahan bahan plastik dalam proses penggorengan berdampak bagi kesehatan

4.

Low Density Polyethylene

5.

Polyprophylene

6.

Polystirene

7.

Other biasanya merupakan

Polycarbonate

Sumber : http://kimia-asyik.blogspot.com

2)1. Polietilen Tereftalat

Plastik jenis ini biasanya digunakan pada botol plastik transparan seperti pada

kemasan air mineral atau minuman yang siap untuk diminum. Plastik jenis ini tidak dapat

digunakan sebagai botol isi ulang. Plvstik jenis ini juga tidak boleh diisi dengan air panas.

Hal ini dapat mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut meleleh dan mengeluarkan

zat karsinogenik yang bisa memicu penyakit kanker.

2)2. Polietilene

Polietilen adalah bahan termoplastik yang kuat dan dapat dibuat dari yang lunak

sampai yang kaku. Ada dua jenis polietilen yaitu polietilen densitas rendah (low-density

polyethylene / LDPE) dan polietilen densitas tinggi (high-density polyethylene / HDPE).

Polietilen densitas rendah relatif lemas dan kuat, digunakan antara lain untuk pembuatan

kantong kemas, tas, botol, industri bangunan, dan lain-lain.

Polietilen densitas tinggi sifatnya lebih keras, kurang transparan dan tahan panas

sampai suhu 1000C. Campuran polietilen densitas rendah dan polietilen densitas tinggi dapat

digunakan sebagai bahan pengganti karat, mainan anak-anak, dan lain-lain.

2)3. Polipropilen

Polipropilen mempunyai sifat sangat kaku; berat jenis rendah; tahan terhadap bahan

kimia, asam, basa, tahan terhadap panas, dan tidak mudah retak. Plastik polipropilen

Page 8: Penambahan bahan plastik dalam proses penggorengan berdampak bagi kesehatan

digunakan untuk membuat alat-alat rumah sakit, komponen mesin cuci, komponen mobil,

pembungkus tekstil, botol, permadani, tali plastik, serta bahan pembuat karung.

2)4. Polistiren

Polistiren adalah jenis plastik termoplast yang termurah dan paling berguna serta

bersifat jernih, keras, halus, mengkilap, dapat diperoleh dalam berbagai warna, dan secara

kimia tidak reaktif. Busa polistirena digunakan untuk membuat gelas dan kotak tempat

makanan, polistirena juga digunakan untuk peralatan medis, mainan, alat olah raga, sikat gigi,

dan lainnya.

2)5. Polivinil klorida (PVC)

Plastik jenis ini mempunyai sifat keras, kuat, tahan terhadap bahan kimia, dan dapat

diperoleh dalam berbagai warna. Jenis plastik ini dapat dibuat dari yang keras sampai yang

kaku keras. Banyak barang yang dahulu dapat dibuat dari karet sekarang dibuat dari PVC.

Penggunaan PVC terutama untuk membuat jas hujan, kantong kemas, isolator kabel listrik,

ubin lantai, piringan hitam, fiber, kulit imitasi untuk dompet, dan pembalut kabel.

2)6. Politetrafluoroetilena (teflon)

Teflon memiliki daya tahan kimia dan daya tahan panas yang tinggi (sampai 2600C)

Keistimewaan teflon adalah sifatnya yang licin dan bahan lain tidak melekat padanya.

Penggorengan yang dilapisi teflon dapat dipakai untuk menggoreng telur tanpa minyak.

2)7. Polimetil pentena (PMP)

Plastik poli metil pentena adalah plastik yang ringan dan melebur pada suhu 2400C.

Barang yang dibuat dari PMP bentuknya tidak berubah bila dipanaskan sampai 2000C dan

daya tahannya terhadap benturan lebih tinggi dari barang yang dibuat dari polistiren. Bahan

ini tahan terhadap zat-zat kimia yang korosif dan tahan terhadap pelarut organik, kecuali

pelarut organik yang mengandung klor, misalnya kloroform dan karbon tetraklorida. PMP

cocok untuk membuat alatalat laboratorium dan kedokteran yang tahan panas dan tekanan,

tanpa mengalami perubahan, Barang-barang dari bahan ini tahan lama.

2.2 Makanan Sehat

Makanan sehat adalah makanan yang memenuhi syarat sehat dan tidak menimbulkan

penyakit serta keracunan ketika dikonsumsi. Makanan yang baik untuk tubuh tidak hanya

harus memenuhi syarat sehat, tapi juga harus bergizi seimbang. Makanan bergizi adalah

makanan yang mengandung zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang

memadai. Sedangkan makanan seimbang haruslah makanan yang mengandung karbohidrat,

Page 9: Penambahan bahan plastik dalam proses penggorengan berdampak bagi kesehatan

lemak, protein, mineral, dan vitamin. Makanan yang sehat dan bergizi seimbang dikenal

dengan sebutan makanan 4 sehat 5 sempurna.

1) Fungsi Makanan bagi Tubuh

Fungsi makanan tidak hanya sekedar untuk menghilangkan rasa lapar. Fungsi utama

makanan adalah untuk mendapat zat-zat yang diperlukan oleh tubuh sehingga dapat menjaga

proses metabolisme dalam tubuh agar tetap berlangsung seimbang. Untuk itu, makanan yang

dikonsumsi setiap hari hendaknya mengandung unsur-unsur pengasil tenaga, pembangun sel-

sel, dan pengatur segala macam proses dalam tubuh. Sesuai dengan kegunaannya, makanan

yang masuk ke dalam tubuh dapat dikelompokkan menjadi makanan sebagai sumber tenaga,

makanan sebagai sumber zat pembangun, dan makanan sebagai sumber zat pengatur.

Makanan sebagai sumber tenaga biasanya merupakan fungsi dari makanan pokok.

Makanan pokok adalah makanan yang dikonsumsi setiap hari. Setiap kelompok masyarakat

memiliki makanan pokok yang berbeda-beda. Namun, pada umumnya makanan pokok adalah

makanan yang banyak mengandung karbohidrat, seperti nasi, gandum, dan sagu. Karbohidrat

merupakan penghasil energi utama. Zat yang merupakan sumber tenaga tidak hanya

karbohidrat, tapi juga lemak dan protein.

Makanan sebagai sumber zat pembangun merupakan fungsi dari protein. Berdasarkan

sumbernya, protein terbagi menjadi dua, yaitu protein hewani dan protein nabati. Makanan

yang banyak mengandung protein hewani misalnya daging dan ikan. Sedangkan makanan

yang banyak mengandung protein nabati adalah kacang-kacangan dan hasil olahannya,

seperti tahu dan tempe. Protein yang terkandung dalam makanan tersebut akan digunakan

dalam pembentukan sel-sel jaringan tubuh yang baru, pembentukan sel darah merah, sel

darah putih, dan zat kekebalan atau antibodi.

Vitamin, mineral, dan air merupakan zat dalam makanan yang berfungsi sebagai zat

pengatur segala proses dalam tubuh. Zat-zat tersebut hanya diperlukan dalam jumlah sangat

sedikit dan akan menyebabkan gangguan apabila terlalu banyak dikonsumsi, namun zat-zat

tersebut mutlak diperlukan. Makanan yang merupakan sumber zat pengatur adalah sayur-

mayur, buah-buahan dan air mineral.

2) Syarat Makanan Sehat

Makanan sehat adalah makanan yang memenuhi syarat sehat. Syarat-syarat tersebut

antara lain, rendah lemak dan kolestrol, rendah garvm dan MSG (Monosodium Glutamate),

sedikit ataupun tidak mengandung bahan pengawet, tidak terlalu pedas, mengandung banyak

serat, dan dimasak matang. Selain syarat-syarat tersebut, makanan sehat juga harus

mengandung zat-zat gizi. Zat-zat gizi adalah zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh. Zat zat gizi

Page 10: Penambahan bahan plastik dalam proses penggorengan berdampak bagi kesehatan

tersebut yaitu karbohidrat, protein dan lemak. Kemudian juga vitamin dan mineral yang

sangat banyak manfaatnya.

Karbohidrat merupakan sumber energi utama dalam mayoritas makanan. Karbohidrat

yang dikonsumsi dapat berupa zat pati dan zat gula. Karbohidrat yang terdapat pada serealia

dan umbi-umbian biasa disebut zat pati. Sedangkan yang berasal dari gula pasir (sukrosa),

sirup, madu dan gula dari buah-buahan disebut zat gula.

Protein dapat berasal dari hewan maupun tumbuhan (nabati). Di dalam tubuh banyak

sekali manfaat protein ini. Di antaranya untuk pembentukan sel-sel tubuh, memperbaiki sel-

sel yang rusak, dapat dipecah untuk menghasilkan energi dan sebagainya. Agar dapat

diperoleh kandungan protein yang lengkap, perlu untuk mengkombinasikan sumber pangan

berbahan hewani dan nabati. Kebutuhan protein untuk orang dewasa untuk diet barat menurut

FAO/WHO sekitar 0,8 g/kg berat badan. Untuk orang Indonesia dewasa diperkirakan sekitar

0,9 g/kg berat badan (Hardani, 2002). Bahan makanan yang banyak mengandung protein

misalnya telur, susu sapi, daging sapi, ayam, kedelai, dan lain-lain.

Lemak merupakan bahan pangan berenergi tinggi karena setiap gramnya member

lebih banyak energi daripada karbohidrat atau protein. Lemak merupakan cadangan energi

yang disimpan dalam jaringan adipose.

Vitamin merupakan zat-zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah sangat sedikit.

Vitamin-vitamin tersebut esensial dalam arti tidak dapat disintesis oleh jaringan tubuh

manusia semuanya atau dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam kondisi

normal. Berdasarkan kelarutannya, vitamin dibagi menjadi dua. Yaitu vitamin yang larut

dalam air (vitamin B dan C) dan yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, K). Vitamin B

banyak terdapat dalam bahan makanan seperti kacang, telur, biji-bijian, hati. Vitamin C

banyak terdapat dalam jeruk, tomat, kubis, buah-buahan. Vitamin A banyak terkandung

dalam wortel, hati, minyak ikan. Vitamin D banyak tedapat dalam minyak ikan, telur.

Vitamin E banyak terdapat dalam sayur-sayuran hijau dan minyak. Sedangkan vitamin K

terdapat dalam bahan makanan seperti daun hijau, sayur-sayuran, keju, dan kuning telur.

Mineral juga merupakan unsur yang diperlukan tubuh. Mineral yang dibutuhkan

tubuh secara umum dapat dibagi menjadi dua, yaitu makro mineral dan mikro mineral. Makro

mineral yang dibutuhkan oleh tubuh yaitu Ca, P (fosfor), S (belerang), K (kalium), Na

(natrium), Cl (chlor), dan Mg (magnesium). Banyak didapatkan dari keju, kerang-kerangan,

garam meja, dan kacang-kacangan. Sedangkan mikromineral yang dibutuhkan tubuh

misalnya Fe, Flour, Zn (seng), dan Si (silikon). Namun di antara mikromineral tersebut, Fe

adalah mikromineral yang paling banyak dalam tubuh manusia.

Page 11: Penambahan bahan plastik dalam proses penggorengan berdampak bagi kesehatan

Air bukan merupakan salah satu zat gizi. Namun sangat dibutuhkan oleh tubuh.

Sekitar 70% komponen massa tubuh orang dewasa adalah air. Oleh karena itu, jumlah air

yang perlu dikonsumsi adalah sekitar 2-2,5 liter per hari untuk orang dewasa.

2.3 Penambahan Bahan Plastik dalam Proses Penggorengan

1) Dampak Penambahan Bahan Plastik dalam Proses Penggorengan

Makanan yang ditambahkan plastik pada saat penggorengannya sangat berbahaya

bagi kesehatan. Pada saat plastik ditambahkan dalam minyak yang panas, zat-zat kimia

berbahaya dalam plastik akan tercampur dalam minyak dan makanan yang digoreng. Zat-zat

ini tidak dapat diuraikan oleh tubuh sehingga akan tertimbun dalam tubuh. Dalam jangka

pendek, gorengan plastik dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Sedangkan jika

dikonsumsi dalam jangka panjang dapat menyebabkan gagal ginjal dan kerusakan hati. Bagi

wanita hamil dapat meningkatkan risiko keguguran. Selain itu, gorengan plastik juga dapat

memicu tumbuhnya kanker.

2) Identifikasi Makanan yang Telah Ditambahkan Plastik

Makanan yang ditambahkan plastik pada saat proses penggorengannya sangat

berbahaya bagi kesehatan. Masyarakat yang ingin menikmati makanan gorengan harus lebih

hati-hati dalam memilih makanan gorengan. Makanan ditambahkan plastik pada saat

penggorengannya dapat dibedakan dari makanan goregan yang sehat dengan ciri-ciri berikut;

tampak bercak-bercak putih pada gorengan, gorengan plastik berwarna lebih pucat dan

teksturnya lebih keras dari pada gorengan sehat, dan bagian luar gorengan kering, namun

bagian dalamnya tidak. Selain itu, kerenyahan gorengan plastik juga lebih tahan lama

daripada gorengan sehat.

Plastik dalam gorengan juga dapat diidentifikasi dengan cara dibakar. Ketika

gorengan yang tidak mengandung plastik dibakar, gorengan tersebut akan menjadi berwarna

gelap seperti arang. Sedangkan gorengan yang mengandung plastik dibakar, dari gorengan

tersebut akan menghasilkan tetesan putih seperti plastik yang leleh ketika dibakar.

3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Makalah ini memiliki kesimpulan sebagai berikut:

1) Penambahan bahan plastik dalam proses penggorengan berbahaya bagi kesehatan. Hal

ini dapat mengganggu sistem pencernaan, menyebabkan kerusakan hati, gagal ginjal,

Page 12: Penambahan bahan plastik dalam proses penggorengan berdampak bagi kesehatan

dan meningkatkan risiko keguguran pada wanita hamil, serta memicu timbulnya

kanker.

2) Penambahan bahan plastik dalam proses penggorengan berbahaya karena plastik

mengandung bahan-bahan pelembut yang berbahaya bagi kesehatan. Zat-zat tersebut

akan terlepas dari polimernya (plastik) dan bercampur pada minyak dan makanan

yang digoreng. Jika zat-zat ini masuk ke dalam tubuh. sistem pencernaan manusia

tidak dapat mencerna ataupun mengeluarkannya sehingga sehingga akan menumpuk

dalam tubuh.

3) Makanan yang telah ditambahkan plastik dalam proses penggorengannya memiliki

warna yang pucat, terdapat bercak-bercak putih, teksturnya keras namun bagian

dalamnya tidak, apabila dibakar akan menghasilkan tetesan-tetesan putih seperti

plastik yang dibakar.

3.2 Saran

Makalah ini memiliki saran sebagai berikut:

1) Kepada masyarakat konsumen gorengan, diharapkan dapat meningkatkan

kewaspadaan dan lebih selektif dalam memilih jajanan terutama gorengan. Sebaiknya

tidak terlalu sering membeli gorengan yang dijajakan di luar, akan lebih baik jika

memasak gorengan sendiri karena lebih terjamin kualitas dan keamanannya.

2) Kepada orang tua, diharapkan tidak sembarangan dalam memilih jajanan terutama

gorengan untuk anak. Anak yang sedang berada dalam masa pertumbuhan sangat

rentan terhadap bahaya makanan yang ditambahkan plastik dalam proses

penggorengannya. Sebaiknya makanan yang dikonsumsi anak adalah makanan yang

mengandung zat-zat yang dibutuhkan anak dalam proses tumbuh kembangnya, seperti

madu, kacang hijau, dan makanan-makanan bergizi lainnya. Jika memang sedang

ingin mengkonsumsi gorengan, sebaiknya memasak sendiri di rumah karena akan

lebih terjamin kualitas dan keamanannya.

3) Kepada penjual gorengan, diharapkan tidak menambahkan plastik dalam proses

menggoreng. Gorengan yang gurih dan renyah adalah yang diinginkan konsumen,

namun gorengan yang sehat jauh lebih diinginkan dan dibutuhkan oleh konsumen.

Jika ingin mendapatkan gorengan yang gurih dan renyah, hendaknya menggunakan

cara yang lain, misalnya dengan menambahkan soda dalam adonan, mendinginkan

adonan sebelum digoreng, atau menggunakan cara-cara lainnya yang aman bagi

kesehatan.

Page 13: Penambahan bahan plastik dalam proses penggorengan berdampak bagi kesehatan

DAFTAR RUJUKAN

Awang, Rahmat. 1999. Bahaya bahan kimia dalam pembungkus plastik . (Online), (http://www.prn.usm.my/bulletin_articles_kosmik.php?Id=495), diakses 6 November 2013.

Efendi, Mohammad. 2011. Pengantar Kesehatan dan Gizi anak. Malang: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang.

Habibi, M. Fansuri., Sakinah, Rahmatus., Oktariansyah, Rega., dkk. 2012. Pengetahuan Pedagang, Orang Tua dan Pihak Sekolah Terhadap Penambahan Zat Berbahaya pada Jajanan Anak di Sekolah Dasar Negeri 05 Indralaya Tahun 2012. Palembang:

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya.

Hapsari, Deani Sekar. 2013.Gorengan dengan Minyak Berplastik Sangat Berbahaya bagi

Kesehatan. (Online), (http://food.detik.com), diakses 6 November 2013.

Hart. 1983. Organic Chemistry, a Short Course. 6th Ed. Michigan: Houghton Mifflin.

Hardani, Rika. 2002. Pola Makan Sehat. Makalah disajikan dalam seminar online Kharisma

ke-2 dengan tema “Menjadi Ratu Dapur Profesional: Mengawal Kesehatan Keluarga Melalui Pemilihan dan Pengolahan Pangan yang Tepat”, Dunia Maya, 16-22

Desember 2002.

Sundus, Maria. 2009. 7 Kode Identifikasi Botol Plastik yang Aman dan Tidak Aman!. (Online), (http://kimia-asyik.blogspot.com), diakses 6 Desember 2013.

Suriawiria, Unus, 1996. Air dalam Kehidupan dan Lingkungan yang Sehat. Bandung: Penerbit Alumni.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 tahun 1992 tentang Kesehatan. (Online), (http://repository.ui.ac.id/dokumen/lihat/3193.pdf), diakses 7 November 2013.