7. penggorengan ekstrusi pemanggangan

49
PENGGORENGAN, EKSTRUSI, & PEMANGANGGAN 1 Teti Estiasih - THP - FTP - UB

Upload: nfsilalahi5345

Post on 28-Dec-2015

197 views

Category:

Documents


27 download

TRANSCRIPT

Page 1: 7. Penggorengan Ekstrusi Pemanggangan

PENGGORENGAN, EKSTRUSI, & PEMANGANGGAN

1Teti Estiasih - THP - FTP - UB

Page 2: 7. Penggorengan Ekstrusi Pemanggangan

PENGGORENGAN

2Teti Estiasih - THP - FTP - UB

Page 3: 7. Penggorengan Ekstrusi Pemanggangan

TUJUAN

Tujuan utama: mendapatkan cita rasa produk

Tujuan sekunder: Inaktivasi enzim dan mikrobaMenurunkan aktivitas air pada

permukaan atau seluruh produk pangan

3Teti Estiasih - THP - FTP - UB

Page 4: 7. Penggorengan Ekstrusi Pemanggangan

PRINSIP PENGGORENGAN

Jika bahan pangan dimasukkan ke dalam minyak panas

Suhu permukaan meningkat cepat Air menguap Bagian permukaan menguap dan

mengeirng Suhu permukaan=suhu minyak panas Suhu bagian dalam lebih rendah 100 C Crust yang terbentuk pada permukaan

bersifat porous: air menguap dan minyak menggantikan air

4Teti Estiasih - THP - FTP - UB

Page 5: 7. Penggorengan Ekstrusi Pemanggangan

KECEPATAN TRANSFER PANAS

Dipengaruhi oleh perbedaan suhu antara minyak dan produk dan koefisien transfer panas permukaan

Kecepatan penetrasi panas ke dalam produk dipengaruhi oleh konduktivitas termal produk

5Teti Estiasih - THP - FTP - UB

Page 6: 7. Penggorengan Ekstrusi Pemanggangan

LAMA PENGGORENGAN

Lama penggorengan sempurnadipengaruhi:

Jenis produk

Suhu minyak

Metode penggorengan

Ketebalan makanan

Kualitas produk yang diinginkan

6Teti Estiasih - THP - FTP - UB

Page 7: 7. Penggorengan Ekstrusi Pemanggangan

SUHU PENGGORENGAN

Ditentukan oleh biaya produksi dan sifat produk akhir yang diinginkan

Pada suhu tinggi (180-200 C) lama proses berkurang sehingga produktivitas meningkat

Suhu tinggi mempercepat kerusakan minyak

7Teti Estiasih - THP - FTP - UB

Page 8: 7. Penggorengan Ekstrusi Pemanggangan

SUHU & SIFAT PRODUK

Produk yang bagian luar kering dan bagian dalam basah memerlukan suhu penggorengan yang tinggi: pembentukan crust cepat

Produk kering digoreng pada suhu yang lebih rendah yang memungkinkan air dari bagian dalam menguap sebelum terbentuk crust pada bagian permukaan

8Teti Estiasih - THP - FTP - UB

Page 9: 7. Penggorengan Ekstrusi Pemanggangan

DAYA SIMPAN PRODUK

Tergantung kadar air

Produk dengan kadar air tinggi pada bagian dalam: daya simpan pendek

Contoh: donat, produk ikan dan unggas

Produk yang seluruhnya kering: daya simpan lama

Contoh: keripik

9Teti Estiasih - THP - FTP - UB

Page 10: 7. Penggorengan Ekstrusi Pemanggangan

METODE PENGGORENGAN

Shallow (contact) fryingDeep fat fryingVacuum frying

10Teti Estiasih - THP - FTP - UB

Page 11: 7. Penggorengan Ekstrusi Pemanggangan

JENIS PENGGORENGAN

Deep frying Shallow fryingVacuum

frying

11Teti Estiasih - THP - FTP - UB

Page 12: 7. Penggorengan Ekstrusi Pemanggangan

SHALLOW FRYING

Panas ditransfer pada produk melaluikonduksi dari permukaanpenggorengan yang panas melaluilapisan tipis minyak

Minyak yang tidak meratamenyebabkan variasi suhu dankarakteristik produk seperti warnacoklat yang tidak rata

Cocok untuk produk dengan rasio luaspermukaan terhadap volume yang tinggi seperti telur, burger, dan patties

12Teti Estiasih - THP - FTP - UB

Page 13: 7. Penggorengan Ekstrusi Pemanggangan

DEEP FAT FRYING

Transfer panas merupakan kombinasi antara konveksi dalam minyak dengan konduksi pada bagian dalam produk

Seluruh permukaan produk menerima perlakuan panas yang sama sehingga warna dan penampakan seragam

Sesuai untuk semua produk

Produk dengan bentuk tidak beraturan dan rasio luas permukaan terhadap volume yang tinggi cenderung menyerap minyak

13Teti Estiasih - THP - FTP - UB

Page 14: 7. Penggorengan Ekstrusi Pemanggangan

VACUUM FRYING

Merupakan penggorengan subatmosferik (tekanan dibawah 1 atmosfer)

Tujuan: mempercepat penguapan air

Keuntungan:

Minyak goreng mengalami kerusakan secara lambat

Crust terbentuk secara lambat

Bisa digunakan untuk menggoreng bahan pangan dengan kadar air tinggi

14Teti Estiasih - THP - FTP - UB

Page 15: 7. Penggorengan Ekstrusi Pemanggangan

PENGARUH PENGGORENGAN

TERHADAP MINYAK Oksidasi minyak

TERHADAP PRODUK Perubahan warna, flavor, dan aroma Perubahan tekstur

15Teti Estiasih - THP - FTP - UB

Page 16: 7. Penggorengan Ekstrusi Pemanggangan

16Teti Estiasih - THP - FTP - UB

Page 17: 7. Penggorengan Ekstrusi Pemanggangan

1. TEKSTUR

Perubahan terjadi karena perubahan padaprotein, karbohidrat, dan lemak

Lemak meleleh dan terdispersi padaseluruh bagian produk, minyak dari media penggorengan dapat diabsorpsi

Protein terdenaturasi berperanmengeraskan dan mengerutkan produk

Sifat porous terbentuk dari koagulasi, degradasi, dan pirolisis protein

Pati: tergelatinisasi dan membentuk teksturporous serta crust pada permukaan produk

17Teti Estiasih - THP - FTP - UB

Page 18: 7. Penggorengan Ekstrusi Pemanggangan

2. WARNA

Perubahan warna terjadi karena, reaksi gula dengan protein, degradasi komponen yang ada dalam bahan pangan akibat panas seperti produk oksidasi lemak bereaksi dengan protein, gula mengalami karamelisasi, dll

Perubahan warna pada bagian permukaan lebih intensif karena suhu bagian permukaan lebih tinggi dibandingkan bagian dalam

18Teti Estiasih - THP - FTP - UB

Page 19: 7. Penggorengan Ekstrusi Pemanggangan

PERUBAHAN WARNA DAN FLAVOR

Dipengaruhi oleh:

Jenis minyak

Frekuensi penggorengan minyak

Suhu dan lama penggorengan

Ukuran, kadar air, dan karakteristik permukaan produk

Perlakuan setelah penggorengan

19Teti Estiasih - THP - FTP - UB

Page 20: 7. Penggorengan Ekstrusi Pemanggangan

3. PENGEMBANGAN PRODUK

Produk yang digoreng dapat mengalami perbesaran ukuran

Perbesaran ukuran tergantung dari metode penggorengan:

Shallow/contact frying Deep fat frying Vacuum frying Komposisi bahan

20Teti Estiasih - THP - FTP - UB

Page 21: 7. Penggorengan Ekstrusi Pemanggangan

EKSTRUSI

21Teti Estiasih - THP - FTP - UB

Page 22: 7. Penggorengan Ekstrusi Pemanggangan

Ekstrusi merupakan proses pengolahan yang

merupakan kombinasi dari:

Pencampuran (mixing) Pengulenan (kneading) Pengadukan (shearing) Pemanasan (heating) Pendinginan (cooling) Pencetakan (shaping)

22Teti Estiasih - THP - FTP - UB

Page 23: 7. Penggorengan Ekstrusi Pemanggangan

PRINSIP Prinsip pengoperasian untuk semua

ekstruder adalah sama

Bahan baku dimasukkan dan dialirkansepanjang ekstruder

Ketika bergerak sepanjang ekstruder, die yang kecil membatasi volume danmenghambat pergerakan bahan

Akibatnya bahan mengalami tekanan yang tinggi

Selama bergerak sepanjang ekstruder, screw memutar bahan (menguleni) danmengubahnya menjadi semisolid yang bersifat plastis

23Teti Estiasih - THP - FTP - UB

Page 24: 7. Penggorengan Ekstrusi Pemanggangan

Pada extrusion cooking adanya panas karena gesekan menyebabkan suhu meningkat

Setelah melewati barrel dimana tekanan meningkat, bahan didorong melalui die

Produk mengalami perubahan tekanan dari tinggi ke rendah sehingga mengembang

Produk mengalami proses pendinginan secara cepat karena air dari produk menguap

24Teti Estiasih - THP - FTP - UB

Page 25: 7. Penggorengan Ekstrusi Pemanggangan

Pengembangan Struktur

25

Teti Estiasih - THP - FTP - UB

Page 26: 7. Penggorengan Ekstrusi Pemanggangan

KEUNTUNGAN EKSTRUSI

Produk beraneka ragam bentuk dan ukuran

Murah Proses otomatis dan produktivitas tinggi Kualitas produk baik HTST menjaga bahan dari kerusakan Tidak menghasilkan limbah

26Teti Estiasih - THP - FTP - UB

Page 27: 7. Penggorengan Ekstrusi Pemanggangan

KLASIFIKASI EKSTRUDER

Konstruksi alat (single screw dan twin screw extruder)

Metode operasi (cold extrusionatau extrusion cooking)

27Teti Estiasih - THP - FTP - UB

Page 28: 7. Penggorengan Ekstrusi Pemanggangan

SINGLE SCREW EXTRUDER

28Teti Estiasih - THP - FTP - UB

Page 29: 7. Penggorengan Ekstrusi Pemanggangan

KLASIFIKASIHIGH SHEAR Menghasilkan tekanan dan suhu tinggi Biasa digunakan untuk produk snack dan

breakfast cereal

MEDIUM SHEAR untuk breading, texturized vegetable protein, pet food

LOW SHEAR Kecepatan rendah, tekanan rendah Untuk pasta, produk daging, gum

29Teti Estiasih - THP - FTP - UB

Page 30: 7. Penggorengan Ekstrusi Pemanggangan

TWIN SCREW EXTRUDER

30Teti Estiasih - THP - FTP - UB

Page 31: 7. Penggorengan Ekstrusi Pemanggangan

TWIN SCREW EXTRUDER

KeuntunganTidak tergantung feed rateKontrol transfer panas lebih baikDapat digunakan untuk bahan berminyak,

lengket atau basahDapat digunakan untuk berbagai ukuran

partikel

31Teti Estiasih - THP - FTP - UB

Page 32: 7. Penggorengan Ekstrusi Pemanggangan

BERDASARKAN PROSES DIBAGI:

Cold extrusion: pasta, hot dog,

adonan pastry, beberapa jenis permen

Extrusion cookingProduk confectionaryProduk serealiaProduk berbasis protein

32Teti Estiasih - THP - FTP - UB

Page 33: 7. Penggorengan Ekstrusi Pemanggangan

COLD EXTRUSION

Ekstrusi dilakukan pada kecepatan screw yang rendah

33Teti Estiasih - THP - FTP - UB

Page 34: 7. Penggorengan Ekstrusi Pemanggangan

EXTRUSION COOKING

Suhu dan tekanan tinggi digunakan untukproduk yang mengembang

Pelepasan tekanan yang cepat ketikaproduk didorong melalui die menyebabkanuap air dan gas mengembang membentukproduk dengan densitas rendah

Merupakan proses HTST yang dapatmeminimalkan kehilangan nutrisi danmengurangi jumlah mikroba

Kadar air produk dapat dikurangi setelahekstrusi dengan pengeringan

34Teti Estiasih - THP - FTP - UB

Page 35: 7. Penggorengan Ekstrusi Pemanggangan

JENIS PRODUK ESKTRUSI

35Teti Estiasih - THP - FTP - UB

Page 36: 7. Penggorengan Ekstrusi Pemanggangan

Snack KerupukBreakfast Cereal

Permen

PastaDagingtiruan

Berastiruan

Pet food

Teti Estiasih - THP - FTP - UB 36

Page 37: 7. Penggorengan Ekstrusi Pemanggangan

PEMANGGANGAN

37Teti Estiasih - THP - FTP - UB

Page 38: 7. Penggorengan Ekstrusi Pemanggangan

PRINSIP PEMANGGANGAN

Pemanggangan atau baking merupakan proses termal dengan suhu tinggi

Panas diberikan pada produk dari dinding oven melalui radiasi

Konveksi panas juga terjadi menuju produk dari udara panas dalam oven

Dalam produk terjadi konduksi panas

Teti Estiasih - THP - FTP - UB 38

Page 39: 7. Penggorengan Ekstrusi Pemanggangan

Pemanggangan merupakan proses utama dalam membentuk karakteristik produk yang diinginkan seperti struktur, tekstur, flavor, dan warna

Produk hasil pemanggangan seperti roti, cake, biskuit, crackers, dan cookies mempunyai perbedaan karakteristik yang diinginkan

Karakteristik tersebut diakibatkan oleh transfer panas dan massa yang terjadi selama pemanggangan

Teti Estiasih - THP - FTP - UB 39

Page 40: 7. Penggorengan Ekstrusi Pemanggangan

JENIS PRODUK

Roti Cookies Crackers

Biskuit CakeTeti Estiasih - THP - FTP - UB 40

Page 41: 7. Penggorengan Ekstrusi Pemanggangan

Pengaturan Suhu Suhu pemanggangan yang terlalu tinggi

menyebabkan crust terbentuk secara cepatmenyebabkan ukuran produk lebih kecil

Warna crust menjadi lebih gelap sedangkanbagian tengah menjadi tidak terpanggangsempurna

Jika suhu pemanggangan terlalu rendah, waku pemanggangan lebih lama untukmendapatkan warna yang diinginkan

Pemanggangan yang lama mengakibatkancrust yang terbentuk lebih tebal

Teti Estiasih - THP - FTP - UB 41

Page 42: 7. Penggorengan Ekstrusi Pemanggangan

Pindah Panas

Konveksi panas terjadi pada fluida, termasukudara dalam oven dan air dalam adonan

Perbedaan suhu antara adonan dan udara dalamove berperan penting pada pemanggangan

Transfer panas lebih efisien pada oven yang dilengkapi dengan kipas

Transfer panas menuju permukaan adonanbergantung pada keceoatan udara bergerak

Tanpa adanya kipas, transfer panas terjadimelalui konveksi alami

Pada konveksi alami, perbedaan suhumenyebabkan perbedaan densitas udara yang menyebabkan konveksi

Teti Estiasih - THP - FTP - UB 42

Page 43: 7. Penggorengan Ekstrusi Pemanggangan

Perubahan Kadar Air Pada awal pemanggangan, air diuapkan dari

permukaan adonan

Suhu pada permukaan luar adonan yang meningkat pertama kali

Terbentuk pori dengan tekanan uap meningkat.

Akibat perbedaan tekanan uap tersebut air menguap melalui pori-pori

Pada bagian dalam pori, suhu lebih rendahsehingga uap air menjadi lebih padat dibagiandalam dan menyebabkan air cenderung bergerakke permukaan adonan

Akibatnya, kadar air di bagian dalam adonanlebih tinggi dibandingkan permukaan

Teti Estiasih - THP - FTP - UB 43

Page 44: 7. Penggorengan Ekstrusi Pemanggangan

Pembentukan Warna Crust

Warna crust terbentuk akibat reaksi gula denganprotein (reaksi Maillard) dan karamelisasi

Suhu yang dibutuhkan untuk reaksi tersebutadalah minimal 50C

Ketika kadar air turun, warna crust berubahakibat suhu permukaan yang tinggi

Jika waktu pemanggangan lebih lama, intensitaswarna akan meningkat

Pembentukan warna coklat meningkat pada akhirpemanggangan

Pemanasan yang cepat meningkatkan trasfer air sehingga reaksi pembentukan warna terbentuklebih awal. Dampaknya adalah warna produkmenjadi lebih gelap

Teti Estiasih - THP - FTP - UB 44

Page 45: 7. Penggorengan Ekstrusi Pemanggangan

PERALATAN

Static Oven

Tunnel oven

Blower Oven

Teti Estiasih - THP - FTP - UB 45

Page 46: 7. Penggorengan Ekstrusi Pemanggangan

SUHU PEMANGGANGAN

Suhu pemanggangan:Roti: 200 sampai 240°C. Cake: 175 sampai 215°CCrackers: 220 sampai 260°C

Suhu terlalu rendah: air berkurangbanyak dan volume meningkat, akibatnyacrumb menjadi lemah dan kering

Suhu terlalu tinggi: kualitas cake jelekkarena crumb tidak matang, volume kecil, crumb tidak beraturan

Teti Estiasih - THP - FTP - UB 46

Page 47: 7. Penggorengan Ekstrusi Pemanggangan

Penguapan Air pada Biskuit

Pada biskuit, permukaan adonan mengering cepat akibat penguapan air yang cepat

Penguapan dari bagian dalam menuju permukaan cepat terjadi

Akibatnya, semua bagian adonan menjadi kering

Teti Estiasih - THP - FTP - UB 47

Page 48: 7. Penggorengan Ekstrusi Pemanggangan

TUGAS

Pengeringan

Hal 108 No. 4 dan 8

Hal 109 No. 11

Pendinginan dan Pembekuan

Hal 144 No. 1, 3, dan 6

Ekstrusi

Hal 165 No. 10Teti Estiasih - THP - FTP - UB 48

Page 49: 7. Penggorengan Ekstrusi Pemanggangan

TUGAS

Penggorengan

Jelaskan prinsip pengorengan vakum danmengapa sesuai untuk membuat keripikbuah?

Pemanggangan

Mengapa pada kulit roti terbentuk crust yang berwarna cokelat?

Teti Estiasih - THP - FTP - UB 49