metode pelaksanaan.docx

27
METODE PELAKSANAAN Pembangunan Jalan Ploso - Pacitan (Jalan Lingkar Pacitan) (APBN - P ) I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pekerjaan Pembangunan Jalan Ploso - Pacitan (Jalan Lingkar Pacitan) (APBN - P ), ini dilakukank memperlancar transportasi dan perekonomian. Tahap Pelaksanaan Pekerjaan adalah tahap realisasi design rencana menjadi sebuah bangunan yang utuh. Pada tahap ini dibutuhkan metodologi yang efektif dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan shop drawing. Metode yang dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan dapat berbeda meskipun untuk pekerjaan yang sama, hal ini tergantung dari sumber daya dan kondisi lingkungan yang dihadapi.Perencanaan yang matang mengenai tahapan-tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, perencanaan juga harus memperhitungkan keselamatan kerja semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar OHSAS dalam proyek.

Upload: tonang

Post on 07-Sep-2015

3.039 views

Category:

Documents


412 download

TRANSCRIPT

METODE PELAKSANAAN

METODE PELAKSANAANPembangunan Jalan Ploso - Pacitan (Jalan Lingkar Pacitan) (APBN - P )

I. PENDAHULUANA. Latar BelakangPekerjaan Pembangunan Jalan Ploso - Pacitan (Jalan Lingkar Pacitan) (APBN - P ), ini dilakukank memperlancar transportasi dan perekonomian. Tahap Pelaksanaan Pekerjaan adalah tahap realisasi design rencana menjadi sebuah bangunan yang utuh. Pada tahap ini dibutuhkan metodologi yang efektif dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan shop drawing. Metode yang dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan dapat berbeda meskipun untuk pekerjaan yang sama, hal ini tergantung dari sumber daya dan kondisi lingkungan yang dihadapi.Perencanaan yang matang mengenai tahapan-tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, perencanaan juga harus memperhitungkan keselamatan kerja semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar OHSAS dalam proyek.

B. Maksud dan TujuanMaksud dan tujuan dari metode pelaksanaan ini adalah untuk memberikan penjelasan tahap-tahap pelaksanaan pemeliharaan berkala sesuai dengan sekup pekerjaan yang ada di BOQ. Metode pelaksanaan ini dibuat sedemikian rupa agar semua Item pekerjaan bisa dijelaskan cara pengerjaannya sesuai dengan spesifikasi teknis dan mutu.

C. LokasiLokasi Pembangunan Jalan Ploso - Pacitan (Jalan Lingkar Pacitan) (APBN - P ) yaitu terletak di Provinsi Jawa Timur.

D. Lingkup PekerjaanLingkup Pekerjaan Pembangunan Jalan Ploso - Pacitan (Jalan Lingkar Pacitan) (APBN - P ) dibagi menjadi beberapa divisi Pekejaan antara lain :a. Divisi 1. Umum :1.2Mobilisasi1.17Pengamanan Lingkungan Hidupb. Divisi 2. Drainase :2.1.(1)Galian untuk Drainase Selokan, dan Saluran Air2.2.(1)Pasangan Batu Dengan Mortar2.3.(9)Saluran berbentuk U Tipe DS 1 (U - Gutter uk. 150 x 150 termasuktutup )c. Divisi 3. Pekerjaan Tanah :3.1.(1a)Galian Biasa3.2.(2)Timbunan Pilihan3.3.(1) Penyiapan Badan Jalan3.4.(1)Pembersihan dan Pengupasan Lahan3.4.(2)Pemotongan Pohon Pilihan diameter 15 - 30 cm3.4.(3)Pemotongan Pohon Pilihan diameter 30 - 50 cm3.4.(4)Pemotongan Pohon Pilihan diameter 50 - 75 cmd. Divisi 5. Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Beton Semen :5.1.(2) Lapis Pondasi Agregat Kelas B5.5.(1)Lapis Pondasi Atas Bersemen (Cement Treated Base) (CTB)e. Divisi 6. Perkerasan aspal :6.1.(2)(a)Lapis Perekat - Aspal Cair6.3.(5a)Laston Lapis Aus (AC-WC) (gradasi halus/kasar)6.3.(6b)Laston Lapis Antara (AC-BC) (gradasi halus/kasar)6.3.(8a)Aspal Keras6.3.(9)Bahan anti pengelupasan6.3.(10b) Bahan Pengisi (Filler) Tambahan Semenf. Divisi 7. Struktur :7.9 (1)Pasangan Batug. Divisi 8. Pengembalian kondisi dan pekerjaan minor :8.4.(6a)Patok Kilometer8.4.(6b)Patok Hektometer

II. METODE PENYELESAIAN PEKERJAANSetelah diputuskan pemenang lelang dalam paket pekerjaan Pembangunan Jalan Ploso - Pacitan (Jalan Lingkar Pacitan) (APBN - P ) Tahun 2013 maka selaku pemenang lelang hal pertama yang kami lakukan adalah menyerahkan Surat Jaminan Pelaksanaan sebagai syarat keluarnya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dan dilanjutkan dengan melengkapi dokumen yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut antara lain:a. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Permanen yang berbentuk Barchatdan Kurva S serta Network Planning.b. Jadwal penugasan personil inti.c. Jadwal pengiriman peralatan proyek (MOB DEMOB)d. Jadwal Pengiriman bahan-bahan material proyek.e. Rincian metode pelaksanaan masing-masing bagian pekerjaansecara lebih mendetail.f. Menyerahkan surat pemberitahuan secara tertulis, bahwa pekerjaantersebut akan segera kami laksanakan dengan tembusan kepadaInstansi yang terkait.g. Koordinasi dengan petugas terkait dan instansi terkait, baik dengankonsultan perencana, wakil dari pengguna jasa maupun dengankonsultan pengawas dan bersosialisasi dengan lingkungan setempat,untuk dapat mengantisifasi hal-hal yang dapat mengganggu danmenghambat aktifitas pada saat pelaksanaan pekerjaanTahap awal pelaksanaan pekerjaan dimulai dengan memobilisasi semua keperluan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan dilapangan seperti tenaga kerja lapangan, personil inti dan alat kerja. Proses mobilisasi alat berat dilakukan secara betahap sesuai keperluaannya sehingga tidak ada alat yang menumpuk tidak terpakai sehingga berpotensi menghambat pelaksanaan dilapangan. Proses mobilisasi pada Pembangunan Jalan Ploso - Pacitan (Jalan Lingkar Pacitan) (APBN - P ) meliputi : Tenaga Kerja: Personil inti lapangan. Tenaga kerja harian

Bahan : Papan nama proyek Direksi Keet Pagar sementara Tenda pengecoran Rambu lalu lintasLampu pengaman.Peralatan : Asphalt Mixing Plant (AMP) Excavator Vibrator roller Motor Grader Buldozer dll

III. URAIAN PEKERJAANA. DIVISI 1. UMUM :1.2MobilisasiPekerjaan mobilisasi meliputi :a) PeralatanPekerjaan ini meliputi mobilisasi dan demobilisasi untuk peralatan baik kecil maupun besar yang akan digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan selama proyek berlangsung sampai selesai. Hal ini penting dilakukan sebelum memulai pekerjaan karena terkait dengan kelancaran jadwal pelaksanaan yang telah direncanakan.

b) Fasilitas KontraktorPekerjaan ini meliputi penyewaan : 1. Kantor (termasuk Direksi Keet) Luas 120 m2yang berupa bangunan penyewaan dengan kapasitas yang memadai untuk kebutuhan operasional proyek dan akan dikembalikan setelah proyek selesai. Dilengkapi dengan ruang rapat dengan isi meja rapat dengan kursi paling sedikit 8 orang dan laci atau rak untuk penyimpanan gambar dan arsip.

c) Fasilitas PendukungPekerjaan ini meliputi penyewaan : 1. Laptop 2 unit2. Printer Laser 2 Unit3. Komunikasi Lapangan Lengkap sebanyak 2 Unit4. Listrik, air dan TeleponFasilitas Pendukung ini disewa untuk kebutuhan operasional proyek hingga proyek selesai dikerjakan.

d) DemobilisasiPekerjaan ini meliputi pemulangan kembali alat-alat berat yang telah selesai digunakan pada pekerjaan proyek. Alat-alat yang telah dipakai untuk pelaksanaan suatu pekerjaan harus segera dikeluarkan dari area proyek bila tidak digunakan lagi.Pekerjaan ini juga termasuk pembongkaran bedeng, kantor dan fasilitas sementara yang digunakan selama proyek berlangsung.

1.2Manajemen Dan Keselamatan Lalu LintasSelama pekerjaan persiapan pengaturan lalu lintas ditujukan untuk mengurangi kemacetan pada arus lalu lintas yang disebabkan oleh pekerjaan yang sedang dilaksanakan, oleh karenanya maka pekerjaan pengaturan dan pengendalian lalu lintas akan dilaksanakan sepanjang masa pelaksanaan kegiatan konstruksi. Untuk itu akan dilaksanakan dengan cara :a) Pekerjaan Darurat1. Pembuatan dan pemasangan rambu-rambu lalu lintas seperti penunjuk arah, verboden, dan rambu permintaan maaf terganggu pengguna jalan2. Pekerjaan penempatan kerucut lalu lintas(rubber cone) pada tempat tertentu agar pengguna jalan terarah dan terjaga keselamatannya.3. Pengaturan dan pengendalian lalu lintas setiap harinya untuk mencegah terjadinya kemacetan dan kecelakaan.

b) Lain Lain1. Papan nama proyekDipasang pada lokasi proyek sesuai spesifikasi. Papan nama proyek dibuat dengan ukuran 240 cm x 180 cm (standar dan disetujui Direksi/Pengawas) dan terbuat dari bahan triplek 8 mm, kaso, paku, cat, gergaji dan meteran sesuai dengan yang disyaratkan dalam spesifikasi. Papan nama proyek dipasang pada tempat yang mudah untuk dilihat sebagai media pemberitahuan kepada masyarakat umum/pengguna jalan bahwa di lokasi tersebut sedang dilaksanakan kegiatan proyek, berisikan Nama Proyek, Nomor Proyek, Lokasi Proyek, Waktu Pelaksanaan, Nama Penyedia Jasa Konstruksi, Konsultan dan informasi lain yang mungkin diminta Direksi/Pengawas.

Gambar 1.1 Papan Nama Proyek

2. Peralatan APD (Helm, Rompi Reflektif, Booth)Peralatan APD (Helm, rompi reflektif, booth) sebanyak 20 set, wajib disiapkan untuk meminimalisir luka akibat kecelakaan kerja..3. Spanduk InformatifSpanduk informati wajib dibuat dan dipasang agar masyarakat bisa mengetahui dan menghindari jalan tersebut agar tidak terjadi kemacetan yang panjang.

1.3Pengamanan Lingkungan HidupPengamanan terhadap lingkungan hidup akan dilakukan dengan test/uji akibat / dampak hasil pekerjaan dilapangan, dan juga ditempatkan tenaga ahli yang berpengalaman terhadap pengamanan lingkungan hidup sehingga dampak terhadap lingkungan hidup dapat dipertanggung jawabkan dan sesuai dengan spesifikasi.a) Uji Udara Emisi dan Ambienb) Pengukuran Kebisinganc) Pengukuran Kualitas Air d) Mobilisasi dan Demobilisasi Personil

B. DIVISI 2. DRAINASE :2.1 Galian selokan drainase dan saluran airPekerjaan tersebut dikerjakan sesuai gambar rencana menggunakan alat mekanis, Excavator, dump truck. Pekerjaan Galian ini dilaksanakan setelah hasil pengukuran dan rekayasa lapangan selesai dilaksanakan dan sesuai dengan shop drawing. Hasil galian diangkut keluar lokasi pekerjaan dengan menggunakan dump truck ke lokasi yang telah ditentukan. Galian selokan drainase dan saluran ini dilaksanakan dengan dimensi pasangan batu serta saluran beton pracetak U-Gutter uk. 150 x 150 cm.

2.2 Pasangan batu dengan mortar Pekerjaan ini dilaksanakan setelah pekerjaan galian selokan drainase dan saluran air selesai dilaksanakan.Metode pelaksanaan Ajukan sampel bahan dan material kepada pengawas/direksi. Siapkan bahan dan material yang telah disetujui oleh pengawas/direksi Setelah material dan bahan disetujui oleh pengawas/direksi lakukan pemasangan di tempat yang telah ditentukan menurut gambar kerja. Pekerjaan pasangan batu dengan mortar dilaksanakan sesuai dengan dimensi yang tertera dalam shop drawing serta sesuai dengan spesifikasi teknis rencana. 2.3 Saluran beton Pracetak berbentuk U Tipe DS 1 (U - Gutter uk. 150 x 150 termasuk tutup )Pekerjaan ini memasang beton Pracetak dengan ukuran sesuai dengan di Bill of Quantity (berbentuk U Tipe DS 1 (U - Gutter uk. 150 x 150 termasuk tutup), sesuai dengan shop drawing.Metode pelaksanaan Siapkan bahan dan material, tetapi sebelumnya ajukan sampel bahan kepada pengawas/direksi. Setelah material dan bahan disetujui oleh pengawas/direksi lakukan pencampuran bahan menjadi bahan adukan. Pemasangan saluran beton pracetak dilaksanakan sesuai dengan elevasi hasil pengukuran (rekayasa lapangan) yang tertuang dalam shop drawing. Setelah selesai pemasangan Saluran beton pracetak maka dilanjutkan dengan pemasangan tutup saluran, sesuai dengan gambar rencana. Pekerjaan ini dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi teknis rencana.

C. DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH :3.1 Galian Biasa Peralatan yang digunakan :AlatTenaga Kerja

Excavator 80-140 HPPekerja

Dump trukTk Gali

Water Pump 70-100 mmMandor

Alat bantu lainyaOperator

Metode pelaksanaan Menentukan batas penggalian dan kedalaman galian rencana. Setelah batas penggalian ditentukan, dilanjutkan dengan penggalian pondasi menggunakan Excavator 80-140 HP, tenaga orang dan alat bantu dan pada akhir galian dirapikan dengan menggunakan tenaga manusia. Kedalaman dan penampang galian dikerjakan sesuai dengan gambar pelaksanaan. Tanah bekas galian untuk sementara dibuang disekitar lokasi galian yang akan dipakai untuk timbunan dan apabila tidak bisa dipakai kembali sesuai persetujuan Direksi/Pengawas, maka tanah akan dibuang pada lokasi yang telah ditentukan menggunakan dump truk. Perlu dipersiapkan water pump 70-100 mm untuk mengantisipasi muka air tanah yang tinggi agar galian terbebas dari genangan air.

3.2 Timbunan Pilihan Peralatan yang digunakan :AlatTenaga Kerja

Excavator 80-140 HPPekerja

Vibratory RollerTk Urug

Dump trukMandor

Water Tanker 3000-4500 LOperator

Motor grader >100 HP

Alat bantu lainya

Metode Pelaksanaan: Material yang dipakai adalah tanah atau batu yang bahannya disetujui oleh Direksi/Pengawas Sebelum penghamparan dilakukan semua bahan yang tidak diperlukan dibuang dulu dari lokasi penghamparan timbunan. Semua pekerjaan dan utilitas di bawah timbunan dan tanah dasar telah selesai dikerjakan terlebih dahulu seperti gorong-gorong dan pipa/kabel yang ada di bawah lokasi timbunan. Penentuan garis batas dan batas ketinggian urugan yang sesuai dengan gambar pelaksanaan dengan melakukan pengukuran. Penyiapan dasar timbunan dan penghamparannya dilakukan layer per layer menggunakan Motor Grader >100 HP dengan ketebalan tiap lapisan 20 cm dan dilakukan dari tempat yang rendah ke tempat yang tinggi yaitu dimulai dari sepanjang tepi dan bergerak sedikit demi sedikit ke arah sumbu jalan. Sebelum dipadatkan menggunaka vibratory roller 5-8 T dilakukan penyemprotan air mengunakan water taker 3000-4500 L agar kepadatannya baik. Pemadatan dilakukan dengan menggunakan vibratory Roller 5-8T sampai kepadatan sesuai dengan yang disyaratkan. Pekerjaan dilakukan sampai elevasi rencana tercapai.

Gambar 1.3 vibratory roller 5-8 T

3.3 Penyiapan Badan Jalan Peralatan yang digunakan :AlatTenaga Kerja

Excavator 80-140 HPPekerja

Vibratory RollerTukang

Dump trukMandor

Water Tanker 3000-4500 LOperator

Motor grader >100 HP

Alat bantu lainya

Metode Pelaksanaan: Material yang dipakai adalah tanah atau batu yang bahannya disetujui oleh Direksi/Pengawas Sebelum pekerjaan dilakukan semua bahan yang tidak diperlukan dibuang dulu dari lokasi penghamparan timbunan. Pekerjaan ini dilaksanakan sebelum pekerjaan timbunan pilihan dilaksanakan guna menentukan atau penyiapan badan jalan. Penentuan garis batas dan batas ketinggian sesuai dengan gambar pelaksanaan dengan melakukan pengukuran. Penyiapan dasar badan jalan menggunakan Motor Grader >100 HP Sebelum dipadatkan menggunaka vibratory roller 5-8 T dilakukan penyemprotan air mengunakan water taker 3000-4500 L agar kepadatannya baik. Pemadatan dilakukan dengan menggunakan vibratory Roller 5-8T sampai kepadatan sesuai dengan yang disyaratkan. Pekerjaan dilakukan sampai elevasi rencana tercapai.

3.4 Pembersihan dan Pengupasan Lahan Peralatan yang digunakan :AlatTenaga Kerja

Excavator 80-140 HPPekerja

Dump trukTukang

Motor GraderMandor

Alat bantu lainyaOperator

Metode pelaksanaan Menentukan batas pembersihan dan pengupasan lahan rencana. Setelah batas ditentukan, dilanjutkan dengan pengupasan lahan menggunakan Excavator 80-140 HP, tenaga orang dan alat bantu dan pada akhir pekerjaan dilaksanakan pembersihan lahan dengan menggunakan tenaga mekanis dan tenaga manusia. Kedalaman dan penampang dikerjakan sesuai dengan gambar pelaksanaan. Tanah sisa hasil pekerjaan untuk sementara dibuang disekitar lokasi galian yang akan dipakai untuk timbunan dan apabila tidak bisa dipakai kembali sesuai persetujuan Direksi/Pengawas, maka tanah akan dibuang pada lokasi yang telah ditentukan menggunakan dump truk. Pemadatan dilaksanakan pada lokasi / lahan yang telah dilaksanakan pengupasan lahan sehingga tanah menjadi padat.3.5 Pemotongan Pohon Pilihan dia. 15 - 30 cm, dia. 30 - 50 cm dan dia 50 - 75 cm Peralatan yang digunakan :AlatTenaga Kerja

Excavator 80-140 HPPekerja

Dump trukTukang

Can soe / Mesin Pemotong KayuMandor

Alat bantu lainyaOperator

Metode pelaksanaan Menentukan pohon yang akan di potong, kemudian dilakukan kordinasi dengan pihak terkait seperti Dinas Pertamanan dan instansi terkait lainnya.. Penebangan pohon dilaksanakan dengan menggunakan mesin pemotong kayu, untuk membersihkan akar- akar pohon digunakan excavator sehingga akar pohon tidak tertinggal didalam permukaan tanah. Kayu hasil pemotongan diangkut keluar lokasi pekerjaan dengan menggunakan dump truck Pengangkutan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari pihak pengawas.. Pekerjaan ini dilaksanakan berbarengan dengan pelaksanaan pekerjaan galian dan pengupasan lahan dilaksanakan.

D. DIVISI 5. PEKERJAAN BERBUTIR DAN PERKERASAN BETON SEMEN :5.1 Lapis Pondasi Agregat Kelas BPermukaan Lapis Pondasi Agregat Kelas B untuk Pondasi Sebelum Pekerjaan CTB pada lapisan atasnya. Metode pelaksanaannya: Material-material yang akan digunakan telah mendapat persetujuan dari Direksi/Pengawas. Material yang digunakan adalah Agregat kelas B. Alat yang digunakan adalah wheel Loader 1.0-1.6 m3, Dump Truck, Motor Grader >100 HP,dan Water Tanker 3000-4500 L, Tandem Roller 6-8 T Pengajuan kesiapan kerja, semua permukaan lapisan tanah dasar untuk perkerasan sudah disetujui oleh Direksi/Pengawas. Wheel Loader 1.0-1.6 m3 mencampur & memuat Agregat ke dalam Dump Truck di Base Camp. Dump Truck mengangkut Agregat ke lokasi, Penghamparan lapis pondasi agregat menggunakan Motor Grader >100 HP , penghamparan dilakukan pada ketebalan yang merata agar didapat tebal padat yang sesuai dengan yang disyaratkan. Hamparan Agregat dibasahi dengan Water Tanker 3000-4500 L sebelum dilakukan Pemadatan dilakukan mengunakan Tandem Roller 6-8 T, Pemadatan Menggunakan tandem roller 6-8 T dilakukan sedikit demi sedikit mulai dari sepanjang tepi jalan bergerak seterusnya menuju sumbu jalan dalam arah memanjang, sampai bekas roda mesin gilas hilang dan permukaan terpadatkan dengan rata. Mengecek persentase kepadatan lapangan terhadap kepadatan kering maksimum yang disyarakatkan oleh spesifikasi. Pengecekan elevasi akhir permukaan yang sesuai dengan gambar pelaksanaan.

Gambar 1.4 Tandem Roller 6-8 T5.2 Lapis Pondasi Atas Bersemen (Cement Treated Base) (CTB)Pekerjaan ini merupakan lapisan Pondasi Atas setelah lapis pondasi Agregat Kelas B selesai dilaksanakan. Metode pelaksanaannya: Material-material yang akan digunakan telah mendapat persetujuan dari Direksi/Pengawas. Material yang digunakan adalah Cement Treated Base (CTB). Alat yang digunakan adalah Mobil Mixer dan Vibrator Perencanaan pengaturan lalu lintas proyek selama pengecoran agar didapat pengecoran beton yang kontinu dan tidak terhambat untuk menghindari beton yang setting dan pengecoran berhenti pada tempat yang tidak diizinkan Menandai titik-titik dimana dibolehkan pemberhentian pengecoran beton Menentukan titik awal pengecoran dan titik akhir pengecoran, batas dan ketinggian elevasi pengecoran Persiapan peralatan pengecoran seperti Concrete Vibrator, Slip Form Paver, Concrete Pump, cangkul dan sekop, ember, dolak, talang cor, jidar dan peralatan kecil lainnya Persiapan kelompok-kelompok tenaga kerja beserta alat-alat pelindung diri Pengecekan pembesian dan bekisting bersama Direksi/Pengawas apakah telah selesai sesuai spesifikasi dan pengecoran bisa dilakukan Material ditransportasi ke lapangan dari Batching Plant menuju lokasi pengecoran menggunakan Concrete Mixer Dilapangan dilakukan uji slump dan pengecekan volume beton sebelum beton dituang ke bekisting Pengecoran dilakukan kontinu dan diperhatikan pengecoran tidak berhenti pada tempat-tempat yang tidak diizinkan sesuai spesifikasi Beton dituang pada Concrete Pump dan disalurkan ke bekisting poer, kolom, balok menggunakan pipa tremi Untuk pelat lantai beton dituang dari Concrete Pump dan digelar dengan sekop dan cangkul Beton digetarkan dengan Concrete Vibtaror untuk mengeluarkan udara di dalam beton agar tidak ada permukaan beton yang keropos setelah dicor Pengecekan batas dan elevasi pengecoran apakah sudah sesuai dengan elevasi rencana Pengambilan dan pembuatan benda uji kubus atau silinder untuk keperluan test kubus atau silinder untuk pengendalian mutu beton yang telah dicor Pembuatan benda uji balok beton untuk keperluan test flektural atau kelenturan pada beton yang dicor Pada pelat dilakukan perataan permukaan beton dengan Slip Form Paver dan dicek kemiringan permukaan sesuai gambar rencana Pembersihan area pengecoran Perawatan beton dengan air setelah 30 jam dilaksanakan pengecoran

E. DIVISI 6.PERKERASAN ASPAL: Pekerjaan aspal akan dilaksanakan setelah pekerjaan jalan beton dan pekerjaan struktur telah selesai. Pekerjaan ini direncanakan akan dilaksanakan pada saat semua struktur sudah mencukupi umur beton dan melihat kondisi lapangan memungkinkan pekerjaan ini akan dilaksanakan pada minggu minggu terkahir sehingga permukaan aspal tidak rusak akibat terlindas alat-alat berat. Lapisan pertama dilakukan penghamparan dilakukan penghamparan agregat AC-BC yang dicampur dengan aspal minyak, bahan pengisi (filler), aditif anti pengelupasan dengan takaran sesuai spesifikasi menggunakan Asphalt Finisher, diratakan dan dilakukan Pemadatan awal dengan tandem roller dengan suhu minimum hotmix 110 derajat celsius antara 2 4 lintasan dengan kecepatan 3 4 km/jam. Sesudah pemadatan awal segera dilaksanakan pemadatan antara ( intermediate rolling) dengan menggunakan PTR atau mesin gilas roda. Segera setelah pemadatan antara harus dilaksanakan pemadatan akhir dengan tandem roller 8-10 ton dengan kecepatan 5-8 km/jam dengan suhu minimum hotmix 80 derajat celsius atau sedikit diatas titik leleh aspal, sekaligus juga untuk menghilangkan bekas pemadatan dengan roda. Untuk melindungi lapis resap pengikat agar tidak terkelupas atau terlindas kendaraaan yang lewat. Pemadatan dilakukan sedikit demi sedikit dari tepi jalan (permukaan yang lebih rendah) menuju sumbu jalan (permukaan yang lebih tinggi). Material dibawa menggunakan Dump Truck ke lokasi pekerjaan. Selanjutnya dilakukan penghamparan Lapis Perekat, material diangkut menggunakan Dump Truck ke lokasi pekerjaan, permukaan dibersihkan dahulu menggunakan Air Kompressor dan sapu, selanutnya dilakukan pemberian tanda-tanda dan batas-batas permukaan yang akan disemprot, aspal dihampar menggunakan Asphalt Sprayer sampai permukaan merata dan tidak ada rongga, dan dilindungi agar tidak terlindas kendaraan yang lewat. Untuk lapisan perkerasan paling atas dilakukan penghamparan AC-WC yang telah dicampur dengan aspal minyak, bahan pengisi (filler) dan aditif anti pengelupasan dengan takaran sesuai spesifikasi menggunakan Asphalt Finisher, diratakan dan dilakukan Pemadatan awal dengan tandem roller dengan suhu minimum hotmix 110 derajat celsius antara 2 4 lintasan dengan kecepatan 3 4 km/jam. Sesudah pemadatan awal segera dilaksanakan pemadatan antara ( intermediate rolling) dengan menggunakan PTR atau mesin gilas roda. Segera setelah pemadatan antara harus dilaksanakan pemadatan akhir dengan tandem roller 8-10 ton dengan kecepatan 5-8 km/jam dengan suhu minimum hotmix 80 derajat celsius atau sedikit diatas titik leleh aspal, sekaligus juga untuk menghilangkan bekas pemadatan dengan roda. Untuk melindungi lapis resap pengikat agar tidak terkelupas atau terlindas kendaraaan yang lewat. Pemadatan dilakukan sedikit demi sedikit dari tepi jalan (permukaan yang lebih rendah) menuju sumbu jalan (permukaan yang lebih tinggi). Material dibawa menggunakan Dump Truck ke lokasi pekerjaan.

F. DIVISI 7. STRUKTUR7.1 Pasangan Batu Pengajuan kesiapan kerja pasangan batu kepada Direksi/Pengawas Material yang digunakan adalah batu belah dengan permukaan yang keras dan tidak retak, Mortar dengan campuran sesuai dengan spesifikasi Persiapan alat Concrete Mixer, ember, dolak, sekop, cangkul dan alat bantu lainnya Pangadaan material kelapangan dan diatur letaknya sedemikian rupa agar dekat dengan tempat pelaksanaan Persiapan tenaga kerja dan alat-alat pelindung diri Persiapan dasar pondasi yang telah digali Pemberian titik-titik patokan elevasi dan posisi pemasangan Pemasangan dimulai dengan pemberian adukan pada lapisan dasar pondasi dan dilanjutkan dengan pasangan batu dan diberi adukan pada antar sambungan yang diaduk dengan concrete mixer Pemasangan sparing atau pipa yang ada di dalam pasangan batu akan dilakukan secara bersamaan dengan pasangan batu tersebut Pengecekan hasil pemasangan, kelurusan dan kerapihan pemasangan.

G. DIVISI 8. PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR8.1 Patok Kilometer dan Patok Hektometer Pelaksaan pekerjaan Pemasanagan Patok Kilometer dan Patok Hektometer a. Penyiapan Lokasi Pemasangan PatokSebelum pemasangan patok dilaksanakan, perlu dilakukan penentuan perletakan patok dan telah disetujui pihak direksi. b. Pelaksanaan Pemasangan Patok Kilometer dan Patok HektometerPekerjaan di mulai dengan pengecoran dengan menggunakan tulangan yang dilakukan sesuai dengan gambar rencanaKemudian dilakukan pengecatan untuk memberikan tanda / petunjuk (sesuai dengan shop drawing).Demikian metode pelaksanaan ini kami susun, untuk melaksanakan pekerjaan Pembangunan Jalan Ploso - Pacitan (Jalan Lingkar Pacitan) (APBN - P )

Jakarta, 21 Agustus 2013 PT. BUNGA TANJUNG RAYA

HASOLOAN SITANGGANG Direktur Utama