metode pelaksanaan.docx

Upload: rachel-watson

Post on 01-Mar-2016

47 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

METODE PELAKSANAANReviitalisasi SMAN 1 Singingi Hilir

Bangunan yang akan didirikan ini beradadi Koto Baru, 70 KM dari kota kabupaten Teluk Kuantan dan 110 KM dari kota propinsi Pekanbaru. Kondisi lokasi yang relatif jauh akan membuat beberapa kendala dilapangan. Dari paparan sekilas tersebut dapatterindentifikasi berbagaikendalayang mungkin terjadi.

Sebagai gambaran kendala-kendala tersebut nantinyasebagai berikut :-Cost yang lebih tinggi dari biasanya karena jarak yang jauh dari Sumber material,-Tuntutan selalu mengikuti tahapanpekerjaan sesuai RKS dan peraturan yang berlaku,-Tuntutan untuk selalu menjalankanKeselamatan, Kesehatan Kerja(K3) di setiap tahapan pekerjaan,-Tuntutan selalu menjagakeamanan danketenangan lingkungan/proses belajar mengajar,-Tuntutan penyelesaian tepat waktudengan durasi penyelesaian yang singkat,-Dan lain-lainyang mungkin akanterjadi.

Berbagai kendala-kendalatersebut harus selalu disiasati sehingga tidak saling merugikan dengan cara selalu berkoordinasi dengan pihak terkait.Hal-hal yang dapat menjadi unsur percepatan adalah bahwa pekerjaan hanya terpusat dalam satu lokasi. Pelaksanaan pekerjaan berada di pinggirjalan raya dengan tingkat arus lalulintas yang relativemasih rendah.

Dengan melihat kendala maupun hal-hal yang dapat dijadikan unsur percepatan maka dalam pelaksanaan pekerjaan pembangunan gedung ini agar berjalans esuai yang direncanakan dengan lancar perlu dibuat semacam pengendalian.Pengendalian disini meliputi ;:

1. Pengendalian Waktu,2. Pengendalian Mutu,3. Pengendalian Biaya.

Tahapan pengendalian proyek merupakan tahapan penting dalam mencapai tujuan proyek dengan meninjau dari segi pelaksanaan, biaya, kualitas.Adapun factor-faktor yang mempengaruhi dalam keberhasilan pengendalian tersebut diatas adalah ;1. FaktorTenaga Ahli,2. Faktor Jumlah Tenaga Kerja,3. FaktorPeralatan,4. Faktor Keberadaan dan Kelancaran Material,5. FaktorKeuangan6. FaktorCuaca(Hujan)

1. Pengendalian WaktuPengendalian waktu pelaksanaan proyek dilakukan dengan mengadakan rapat rapat periodik yang diselenggarakan setiap satu kali seminggu dan bertempat di kantor proyek (siteoffice).

Untuk memudahkan kontrol pengendalian waktu pelaksanaan proyek dilakukan penjadwalan waktu kerja(timeschedule) yang dibuat sesuai dengan urutan pelaksanaan pekerjaan. Penjadwalan kerja dilakukan agar waktu pelaksanaan yang telah ditentukan dapat dimanfaatkan secara optimal sehingga pekerjaan yang dilaksanakan dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Penjadwalan waktu kerja(TimeSchedule) yang dibuat antaralain: MasterSchedule :Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan yang disusun berdasarkan urutan pekerjaan dari saat proyek dimulai hingga proyekselesai.Dengan Master Schedule dibuat kurva-S perencanaan dan kurva-S aktual. MonthlySchedule :Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan yang disusun pada minggu terakhirsetiap bulan yang berisir encana pelaksanaan berbagai bagian pekerjaan yang akan dilaksanakan untuk bulan berikutnya. WeeklySchedule :Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan yang disusun untuk dilaksanakan dalam waktu satu minggu. DailySchedule :Rencana kerja harian yang disusun dengan mengacu padaweeklyschedule.

Selain membuatTimeSchedule pengendalian waktu pelaksanaan proyek juga dilakukan dengan membuat Bar Chart dan NetworkPlanning(NWP). BarChart berisi kegiatan pelaksanaan pekerjaan dan waktu pelaksanaannya dalam waktu satuan minggu yang dikemas dalam bentuk table. Sedangkan NWP dibuat untuk menggambarkan jalur jalur yang menghubungkan satu kegiatan dengan kegiatan lainnya dengan durasi dan waktu paling awal/akhiruntuk memulai/mengakhiri kegiatan tersebut. Dengan NWP dapat ditentukan kegiatan kegiatan yang termasuk dalam lintasan kritis ( critical part ) yaitu kegiatan yang jika mengalami keterlambatan dapat mempengaruhi kegiatan lain.

2. Pengendalian BiayaPengendalian biaya merupakan salah satu point perhatian tersendiri,dimana disetiap tahapan pekerjaan akan mengeluarkan biaya untuk melaksanakannya. Pengendalian biaya biasanya dilakukan dengan melalui system pembayaran. Dalam hal ini sebelum dilakukan pembayaran harus dilakukan pengecekan dan perhitungan bersama dengan pihak owner, pengawas(MK), dan Konsultan Perencana. Hasil dari perhitungan bersama yang disepakati dituangkandalam bentuk Progress prestasi pekerjaan yang dituangkan di setiap akhir minggu,dan di berita acarakan serta ditanda tanganI bersama-sama.

Pengendalian Biayai dalam internal pelaksanaan sangat penting terkait dengan tingkat prioritas, jumlah dan jenis kebutuhan material yang sudah disepakati dalam forumrapat dan RKS yang ada.

3. Pengendalian MutuPengendalian mutu bahan/material merupakan bentuk pengawasan terhadap kesesuaian material dengan RKS yang direncanakan. Pengendalian mutu bahan/material dilakukan oleh Quality Control sebelum tahapan pekerjaan dimulai.Bahan yang akan digunakan harus diusulkan terlebih dahulu dan mendapatkan persetujuan bersama konsultan pengawas, konsultan perencanadan owner.Bahan/material yang sudah disetujui harus tersimpan dan terdokumentasikan dengan benar, terawat dengan baik. Pengendalian disini bersifat sebelum pelaksanaan pekerjaan. Pengendalian mutu bahan/material ini dilakukan di setiap kedatangan material.

Tahap pengendalian mutu bahan/material selanjutnya dilanjutkan dengan tahapan pelaksanaan pekerjaan. Tahapan atau proses di setiap pekerjaan harus dilakukandengan metode yang benar sesuai yang disyaratkan.Di setiap tahapan yang harus dilalui dilakukan pengawasan oleh pelaksana lapangan yang mengerti teknis pekerjaan. Kesalahan pelaksanaanakan berakibat pada hasil kualitas pekerjaan.

Kualitas hasil pekerjaan harus dituangkan dalam bentuk daftar checklist.Pekerjaan-pekerjaan yang mutu akhirny akurang sesuai standard harus dilakukan perbaikan sampai mendapatkan hasil sesuai dengan standard yang diinginkan.

Inti dari tahapan ini adalah selalu dilakukan pengecekan terhadap pemakaian material, proses tahapan pekerjaan dan pengecekan akhir pekerjaan.

Tahapan pekerjaan agar sesuai yang distandarkan sebelum pelaksanaannya harus dijelaskan dalam bentuk metode pelaksanaan masing-masing pekerjaan. Metode pelaksanaan pekerjaan ini harus juga mempertimbangkan factor keselamatan pekerjaan dan lingkungan sekitarnya( termasuk orang yang mungkin lalu lalang disekitarpekerjaan/proses belajar mengajar). Rambu-rambu pengamanan harus dibuat sejelas-jelasnya agar setiap orang dapat bersikap waspadadan hati-hati. Dalam metode pelaksanaan ini hanyalah sebagai gambaran singkat mengenai proses kegiatan pelaksanaan pembangunan. Sebagai gambaran singkat tahapan pelaksanaan pekerjaan utama dengan urutan sebagai berikut :I. MATA PEMBAYARAN UMUMA. PEKERJAAN PERSIAPAN

Biaya Perijinan (IMB) Perijinan yang dimaksud adalah mengurus semua perijinan sebelum dimulainya pekerjaan dari pihak yang berwenang/terkait yang diperlukan untuk pelaksanaan proyek. Ijin Mendirikan Bangunan ( IMB ) merupakan salah satu syarat utama yang harus diselesaikan sebelum dilaksanakan proyek. Selain itu juga mengurus ijin kepada penghuni/lingkungan serta pengelola bangunan di sekitar proyek yang mungkin akan mengalami gangguan selama proyek berlangsung.

Plank Nama Proyek Papan Nama Proyek dibuat dengan maksud dan tujuan agar masyarakat umum mengetahui informasi kegiatan pelaksanaan pekerjaan yang sedang dilaksanakan. Papan Nama proyek berisi Kegiatan Pekerjaan, Pekerjaan, Lokasi, Sumber Dana, dan lain-lainnya sebagaimana yang telah ditentukan dalam RKS, anvulling dan gambar.Tempat pemasangan papan nama proyek dikoordinasikan dengan pengawas, serta owner. Penempatan pemasangan biasa dipilih tempat yang mudah dilihat oleh khalayak ramai.

Pek. Pengukuran/ Pemasangan Bouw PlankPekerjaan pengukuran dilakukan untuk mengetahui batas-batas lokasi, ketinggian, penetapan dan penentuan ukuran yang tepat dari rencana pembangunan sesuai dengan gambar rencana kerja. Pekerjaan ini memegang peranan penting dalam penentuan letak as as bangunan, letak lantai dan penetuan vertikal bangunan serta level setiap bangunan yang akan dikerjakan. As-as bangunan diperlukan sebagai pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan yang didasarkan dari gambar rencana proyek. Penentuan titik-titik as diawali dengan mendapatkan informasi mengenai Bench Mark (BM) atau titik-titik yang telah diketahui elevasi koordinatnya. BM (Bench Mark) harus mendapatkan persetujuan konsultan pengawas dan owner.Setelah didapat peil bangunan dipasang bouwplank yang terbuat dari kayu usuk serta papan, untuk menentukan tinggi acuan bangunan serta as-as bangunan, bouwplank terbuat dari patok patok dan papan yang diberi tanda/notasi dengan cat yang juga sebagai patokan/referensi untuk mengukur kedalaman/ketinggian dan bentuk dari pasangan yang akan dilaksanakan, sehingga dalam melaksanakan pekerjaan selanjutnya sudah mendapatkan pedoman yang pasti sesuai dengan gambar, RKS dan Aanvulling.

Pek. Pembongkaran dan Pembersihan Bangunan 2 UnitPada prinsipnya pekerjaan pembongkaran dilaksanakan dengan memperhatikan faktor keselamatan pekerja, yaitu pekerjaan dilaksanakan dengan hati-hati dan dengan peralatan keselamatan kerja yang memadai, seperti safety belt, helm kerja dll. Pembongkaran diusahakan seminimal mungkin menghindari kerusakan dari komponen-komponen yang terkait dengan pembongkaran.Diusahakan material bekas bongkaran bisa dipergunakan untuk keperluan lain. Adapun peralatan yang dipergunakan untuk pekerjaan pembongkaran ini adalah peralatan konvensional seperti linggis, martil, pahat beton, cangkul, sekop, martil besar (godam), skrap dan zat additive soda soda api untuk memudahkan pengelupasan cat.Diperlukan alat bantu untuk pembongkaran plafond, piri-piri dan rangka berupa scafolding atau steger. Terlebih dahulu dilakukan pembongkaran perabung, atap, bola-bola atap dan jurai. Dilanjutkan dengan pembongkaran kuda-kuda, rangka kuda-kuda(gording), listplank, dan singap. Lalu pembongkaran plafond, piri-piri dan rangka. Dilanjutkan dengan pembongkaran batu bata dan keramik dinding Lalu pembongkaran dinding partisi existing Lalu pembongkaran keramik lantai existing

II. MATA PEMBAYARAN UTAMA

B. PEKERJAAN STRUKTURLANTAI II. PEKERJAAN GALIAN DAN URUGAN

Pek. Galian Tanah Pondasi dan Pekerjaan Galian Tanah Pas. 1 Bata (keliling bangunan)Pekerjaan galian tanah pondasi pile cap dan Pondasi Lajur dilaksanakan setelah mendapatkan ukuran-ukuran yang tepat dan pasti dari hasil pengukuran dan pemasangan bouwplank, galian dibentuk dengan kemiringan yang cukup , tanah hasil galian ditimbun tidak terlalu dekat dengan lubang galian supaya tanah galian tidak longsor kembali ke lubang galian. Galian tanah pondasi menggunakan tenaga manual dan peralatan konvensional seperti cangkul dan sekop.Pekerjaan galian dilaksanakan sampai didapat peil sebagaimana yang terdapat dalam gambar pelaksanaan (shop Drawing

Pek. Urugan Pasir Bawah PondasiPelaksanaan pekerjaan urugan pasir digunakan untuk alas lantai kerja , urugan dilaksanakan menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam gambar. Urugan dilakukan dengan merata sesuai ketebalan setelah kedalaman galian sempurna.

Pek. Urugan Tanah Kembali bks GalianPelaksanaan pekerjaan urugan tanah kembali/timbunan diambilkan dari tanah hasil galian, penimbunan dilakukan pada bagian-bagian peil yang terlalu rendah dan penimbunan kembali sisi luar dan sisi dalam dari pasangan pondasi batu kali dan penimbunan diatas pondasi foot plate setelah pondasi cukup kuat. Penimbunan dilakukan lapis demi lapis dengan ketebalan per lapisan 20 cm serta setiap lapisan dipadatkan dan diratakan dengan mesin pemadat (stamper) sehingga mencapai kepadatan yang diinginkan.

II. PEKERJAAN PONDASI & SLOOF Pek. Lantai Kerja Bawah Pondasi dan Lantai Kerja Pas. 1 Bata (keliling BangunanPengecoran Lantai kerja dilakukan dengan menggunakan Beton 1 : 3 : 5 dengan ketebalan sesuai dengan gambar pelaksanaan. Pekerjaan dilaksanakan setelah penghamparan pasir urug.

Pekerjaan Beton Pondasi P1, P2 dan P3Setelah beton lantai kerja cukup keras pekerjaan dilanjutkan dengan pemasangan bekisting pondasi setempat/foot plate.Setelah bekisting terpasang dan semua titik as dari foot plate sesuai pada tempat yang ditentukan dilanjutkan dengan pemasangan baja tulangan yang telah di fabrikasi lalu diikat kuat dan rapi sesuai setting yang terdapat pada gambar bestek bersamaan dengan tulangan kolom.Setelah dilakukan pemeriksaan dengan lebih teliti terhadap kedudukan pondasi dan as telah sesuai gambar bestek maka dengan persetujuan pengawas pekerjaan dilakukan pengecoran dengan beton 1: 2 : 3. ( K -175)

Pekerjaan Pondasi Lajur 1 bataDilaksanakan setelah pekerjaan pengecoran lantai kerja setebal 5 cm selesai dilaksanakan. Sebelum batu bata untuk pondasi lajur 1 bata dipasang terlebih dahulu harus dipasangkan benang kerja pada sumbu, poros atau As yang telah ditentukan menurut hasil pengukuran dan sesuai dengan gambar rencana. Pemakaian bahan dan campuran pengadukan disesuaikan dengan rencana yang ada atau ketentuan berlaku. Untuk pondasi menerus pasangan batu bata 1 batu adukan 1:2 diplester kasar (rabben) dengan adukan 1 : 3. Tinggi dan lebar pondasi kami berpedoman pada gambar bestek. Pekerjaan pondasi 1 bata ini kami lakukan dibawah balok sloof sesuai dengan gambar rencana. Bata yang kami gunakan harus sudah mendapat persetujuan dari direksi terlebih dahulu. Fungsi dari pasangan pondasi 1 bata ini adalah sebagai kedudukan Sloof beton dan Penahan beban yang disalurkan oleh Sloof dan dinding.

Pekerjaan Plesteran Pondasi Lajur 1 BataSetelah pekerjaan pondasi lajur 1 Bata selesai dilaksanakan maka dilanjutkan dengan pekerjaan plesteran pondasi lajur 1 Bata. Pekerjaan plesteran pondasi harus dilakukan secara baik dan merata keseluruh permukaan pondasi. Pemakaian bahan dan ketentuan campuran adukan disesuaikan dengan rencana kerja seperti yang tercantum dalam bestek atau arahan dari pengawas direksi

Pekerjaan Pas. 1 bata (Keliling bangunan)Dilakukan pasangan batu bata pasangan 1 bata sekeliling bangunan. Tukang batu melakukan pasangan sesuai dengan gambar yang terdapat pada shop drawing.

Pekerjaan Plesteran Pas. 1 bata (Keliling bangunan)Setelah pekerjaan pondasi lajur 1 Bata selesai dilaksanakan maka dilanjutkan dengan pekerjaan plesteran pondasi lajur 1 Bata. Pekerjaan plesteran pondasi harus dilakukan secara baik dan merata keseluruh permukaan pondasi. Pemakaian bahan dan ketentuan campuran adukan disesuaikan dengan rencana kerja seperti yang tercantum dalam bestek atau arahan dari pengawas direksi

Beton Sloof S1 30/55, Beton Sloof S2 25/40 dan Beton Sloof S3 15/20Pekerjaan sloof beton bertulang terdiri dari 3 tipe yaitu Beton sloof S1 30/55, S2 25/40 dan Beton sloof S2 15/20 segala bentuk dan ukuran, pemakaian besi beton ketentuan campuran maupun adukan setiap masing masing pekerjaan beton disesuaikan dengan gambar rencana serta ketentuan pemakaian bahan yang ditentukan dalam RKS. Pekerjaan sloof kami lakukan setelah pekerjaan pondasi 1 batu bata telah selesai dikerjakan. Sloof dibuat dengan ukuran sesuai dengan gambar kerja dan detail sloof. Campuran adukan 1 : 2 : 3 dengan pembesian tulangan kami sesuaikan dengan gambar detail penulangan sloof. Sloof dipasang diatas pasangan pondasi batu bata yang berfungsi untuk menghubungkan/mengikat antara pondasi setempat yang satu dengan yang lain. Sloof juga sebagai penyalur beban dinding ke pondasi. Hasil akhir yang diharapkan adalah sloof terpasang lurus dengan dimensi sesuai ukuran yang telah ditentukan.

III. PEKERJAAN BETONSemenSemen yang dipergunakan untuk pekerjaan ini adalah jenis semen Portland.Kecuali diperkenankan lain oleh direksi, hanya 1 merek semen Portland yang digunakan

AirAir yang digunakan dalam campuran, dalam perawatan atau pemakaian lainnya adalah air yang bersih, bebas dari bahan yang merugikan seperti minyak, garam, asam, basa, gula, atau organic. Air yang diketahui dapat diminum dapat digunakan.AggregatAggregat kasar yang digunakan adalah kerikil sungai yang telah disetujui direksi pekerjaan. Dipilih sedemikian rupa sehingga ukuran partikel terbesar tidak lebih dari dari jarak minimum antara baja tulangan atau antara baja tulangan dengan acuan, atau celah-celah lainnya dimana beton akan dicor.Aggregat halus adalah pasir cor sungai yang telah disetujui direksi pekerjaan.Aggregat untuk pekerjaan beton terdiri dari partikel yang bersih, keras dan kuat, bebas dari bahan organic.Pencampuran dan penakaranPenakaran Proporsi bahan dan berat penakaran ditentukan dengan metode yang disyarat dalam PBI. Kontraktor menentukan proporsi campuran serta bahan yang diusulkan dengan membuat campuran percobaan, dengan disaksikan oleh direksi pekerjaan yang menggunakan jenis instalasi dan peralatan yang sama seperti yang akan digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan. Seluruh komponen beton harus ditakar menurut beratnya. Bila digunakan semen kemasan dalam zak kuantitas penakaran harus sedemikian rupa sehingga kuantitas semen yang digunakan adalah setara dengan satu satuan atau kebulatan dari jumlah zak semen. Aggregat diukur beratnya secara terpisah. Ukuran setiap penakaran tidak melebihi kapasitas alat pencampur, sebelum penakaran aggregate akan dibasahi sampai jenuh dan dipertahankan dalam kondisi lembab pada kadar yang mendekati keadaan jenuh/kering dengan menyemprotkan air secara berkala..

Pencampuran Beton dicampur didalam mesin yang dijalankan secara mekanis dari jenis ukuran yang disetujui direksi pekerjaan sehingga menjamin distribusi yang merata dari seluruh bahan. Pencampuran dilakukan dengan tanki air yang memadai dan alat ukur yang akurat untuk mengukur dan mengendalikan jumlah air yang digunakan dalam setiap penakaran. Pertama-tama alat pencampur diisi aggregate dan semen yang telah ditakar, dan selanjutnya alat pencampur dijalankan sebelum air ditambahkan. Waktu pencampuran diukur pada saat air mulai dimasukkan kedalam campuran bahan kering. Seluruh air yang diperlukan dinmasukkan sebelum waktu pencampuran telah berlangsung bagian. Waktu pencampuran adalah 1,5 menit.

PELAKSANAAN PENGECORAN Kontraktor membersihkan dan menggaru tempat disekeliling pekerjaan beton yang cukup luas sehingga dapat menjamin dicapainya seluruh sudut pekerjaan. Jalan kerja yang stabil juga diediakan untuk menjamin seluruh sudut pekerjaan dapat diperiksa dengan mudah. Seluruh galian tapak pondasi/kuku dan badan jalan dijaga agar senantiasa kering. Sebelum pengecoran dimulai, seluruh acuan, tulangan dan benda lain yang akan dimasukkan kedalam beton (pipa dll) sudah dipasang dan diikat kuat sehingga tidak bergeser pada saat pengecoran. Acuan dari tanah jika diizinkan direksi pekerjaan dibentuk dari galian, dan sisi samping serta dasarnya dipangkas secara manual sesuai dimensi yang diperlukan. Seluruh kotoran yang lepas akan dibuang sebelum pengecoran.. Kayu yang tidak diserut permukaanya digunakan untuk permukaan akhir beton yang tidak terekspos, kayu yang diserut/triplek dengan ketebalan yang merata digunakan untuk permukaan beton yang terekspos. Seluruh sudut-sudut tajam acuan akan dibulatkan. Acuan dibuat dengan kokoh dan rapi dan dibuat sedemikian rupa sehingga dapat dibongkar dengan mudah dan tidak merusak beton. Kontraktor akan memberitahukan secara tertulis kepada direksi pekerjaan paling lambat 24 jam sebelum pengecoran. Pemberitahuan meliputi loksi, kondisi pekerjaan, mutu beton dan tanggal serta waktu saat pencampuran. Sebelum pengecoran acuan dibasahi dengan air atau minyak bekisting disisi dalamnya. Pengecoran beton dilakukan tanpa berhenti sampai dengan sambungan konstruksi yang telah disetujiu sebelumnya atau sampai pekerjaan selesai. Beton dicor sedemikian rupa kedalam acuan sehingga terhindar dari segregasi partikel kasar dan halus dari campuran. Beton akan dicor sedekat mungkin yang dapat dicapai pada possisi akhir beton. Beton tidak boleh jatuh bebas kedalam acuan dengan ketinggian lebih dari 150 cm. Pengecoran dilakukan dengan kecepatan sedemikian rupa sehingga campuran beton yang telah dicor masih plastis sehingga dapat menyatu dengan campuran beton baru. Kontraktor akan menyediakan pekerja dan bahan tambahan apabila diperlukan untuk sambungan konstruksi apabila terpaksa pengecoran dihentikan secara mendadak akibat hujan atau terhentinya pasokan beton atau penghentian pekerjaan oleh direksi pekerjaan. Beton dipadatkan dengan alat penggetar mekanis dari dalam acuan secara tegak lurus sehingga dapat melakukan panetrasi sampai kedasar beton yang baru dicor.. Bila disetujui direksi pekerjaan pemadatan dapat dilakukan secara manual dengan alat yang sesuai. Penggetaran dilakukan dengan tindakan berhati-hati untuk memastikan semua sudut dan diantara besi tulangan benar benar diisi tanpa merusak kerangka penulangan, dan setiap rongga udara dan gelembung udara terisi. Penggetar akan dibatasi penggunaannya sehingga menghasilkan pemadatan yang diperlukan tanpa menyebabkan terjadinya segregasi pada aggregate.

Perawatan dengan pembasahan Setelah pengecoran beton akan dilindungi dari pengeringan dini , temperature yang terlalu panas dan gangguan mekanis. Beton juga dijaga dari kehilangan kadar air yang terjadi semenimal mungkin dan diperoleh temperature yang relative tetap dalam waktu tertentu untuk menjamin hidrasi yang sebagaimana mestinya pada semen dan pengerasan beton. Beton dirawat sesegera mungkin setelah beton mulai mengeras denag menyelimutinya dengan bahan yang dapat menyerap air. Lembaran penyerap air akan dibuat jenuh paling sedikit 3 hari, lembaran diikat dan dibebani untuk mencegah permukaan yang terekspos dari aliran udara.Bekisting akan selalu diusahakan basah sampai acuan dibongkar.

Pekerjaan Kolom Beton K1-35/45 Pekerjaan Kolom Beton K2-30/30 Pekerjaan kolom Beton K3-15/45BekistingDalam pembuatan bekisting kolom beberapa hal harus menjadi perhatian :

Vertikalisasi Axisnya terhadap kolom secara keseluruhan

Vertikalitas kolom dijamin dengan struktur penopang ( support ) yang diberikan empat arah dan dijamin kuat menahan goyangan. Untuk kolom menggunakan form work dari kayu-kayu dan multypleks feno film 18 mm yang dengan mudah dapat dibongkar dan dipasang kembali yang sebelumnya di lapisi oleh mould oil agar mudah dalam pembongkaran dan tidak lengket yang dapat merusak beton.

Baja TulanganPada penulangan kolom, ujung bawah dihubungkan dengan pondasi sedangkan bagian atas dihubungkan dengan balok yang menekan pelat lantai sehingga merupakan satu kesatuan struktur portal yang kaku. Besi kolom yang dipasang pertama kali berbentuk L dan diikatkan pada tulangan bawah tulangan pile cap. Pemasangan tulangan dimulai dengan memasang sebelah luar. Setelah itu dilakukan pemasangan besi-besi yang lain dan menyambungnya dengan tulangan yang sudah ada.

PengecoranSetelah bekisting dan tulang terpasang kokoh dan rapi dilakukan pengecoran dengan beton K 200.

Pek Beton Balok Latay BL-11/20 elev + 2.75 Pek Balok Latay BL1-25/35 elev + 2.75Balok latai kami laksanakan saat pasangan dinding batu bata mencapai ketinggian kosen pintu dan jendela atau sebagaimana yang terdapat pada gambar bestek. Ukuran balok dan pembesian yang kami gunakan kami sesuaikan dengan gambar detail balok. Tujuan pemberian balok latai ini adalah untuk menahan beban dinding batu bata terhadap kosen jendela dan pintu, atau beban lainnya yang membutuhkan.

Pek Beton Balok Bordes 25/35Balok bordes kami laksanakan setelah pengecoran kolom. Ukuran dan pembesian yang kami gunakan kami sesuaikan dengan gambar detail balok. Tujuan pemberian balok latai ini adalah untuk menahan beban dinding batu bata terhadap kosen jendela dan pintu.

Beton Plat Kanopi t=8 cm elev + 2.75 Pek Beton Plat Bordes dan Tangga K-250BekistingBekisting dipasang rata air dengan cara diukur dengan waterpass (slang air).Bekisting Beton plat ditopang oleh perancah yang kokoh dan dipastikan kuat menerima beban beton basah.Bekisting dipasang sesuai dngan bentuk yang terdapat pada gambar bestek.

PenulanganDipasang tulangan bawah diatas beton decking tebal 3,0 cm. ujung tulangan bawah dimasukkan ke dalam tulangan balok sebagai penjangkaran sepanjang minimal 25D. Apabila terdapat sambungan pada penulangan dilakukan sambungan lewatan sekitar 40D. sambungan tulangan dilakukan selang seling dan harus dihindarkan penempatan sambungan ditempat-tempat dengan tegangan maksimum.

PengecoranSetelah bekisting dan tulang terpasang kokoh dan rapi dilakukan pengecoran dengan beton K 250.

LANTAI III. PEKERJAAN BETON Pekerjaan kolom Beton K4-35/45 Pekerjaan kolom Beton K5-30/30 Pekerjaan kolom Beton K3-15/45 Pekerjaan kolom Beton kp-13/13BekistingDalam pembuatan bekisting kolom beberapa hal harus menjadi perhatian :

Vertikalisasi Axisnya terhadap kolom secara keseluruhan

Vertikalitas kolom dijamin dengan struktur penopang ( support ) yang diberikan empat arah dan dijamin kuat menahan goyangan. Untuk kolom menggunakan form work dari kayu-kayu dan multypleks feno film 18 mm yang dengan mudah dapat dibongkar dan dipasang kembali yang sebelumnya di lapisi oleh mould oil agar mudah dalam pembongkaran dan tidak lengket yang dapat merusak beton.

Baja TulanganPada penulangan kolom, ujung bawah dihubungkan dengan pondasi sedangkan bagian atas dihubungkan dengan balok yang menekan pelat lantai sehingga merupakan satu kesatuan struktur portal yang kaku. Besi kolom yang dipasang pertama kali berbentuk L dan diikatkan pada tulangan bawah tulangan pile cap. Pemasangan tulangan dimulai dengan memasang sebelah luar. Setelah itu dilakukan pemasangan besi-besi yang lain dan menyambungnya dengan tulangan yang sudah ada.

PengecoranSetelah bekisting dan tulang terpasang kokoh dan rapi dilakukan pengecoran dengan beton K 250.

Pek Beton Balok B1-30/55 elev + 3.75 Pek Beton Balok B2-25/40 elev + 3.75 Pek Beton Balok B2a-25/40 elev + 3.75 Pek Beton Balok B3-25/40 elev + 3.75 Pek Beton Balok B3a-25/40 elev + 3.75 Pek Beton Balok B4-25/40 elev + 3.75 Pek Beton Balok Ba 1-20/35 elev + 3.75 Bekisting dipasang rata air dengan cara diukur dengan waterpass (slang air). Bekisting balok ditopang oleh perancah yang kokoh dan dipastikan kuat menerima beban beton basah.

Pemasangan tulangan balok dilakukan sebagai berikut :

Dipasang tulangan bawah diatas beton decking tebal 3,0 cm. ujung tulangan bawah dimasukkan ke dalam tulangan kolom sebagai penjangkaran sepanjang minimal 25D. Apabila terdapat sambungan pada penulangan dilakukan sambungan lewatan sekitar 40D. sambungan tulangan dilakukan selang seling dan harus dihindarkan penempatan sambungan ditempat-tempat dengan tegangan maksimum.

Pemasangan tulangan sengkang yang diatur jaraknya dimana jarak pada tumpuan lebih rapat dibandingkan jarak tengah bentang. Sengkang diikat dengan kawat beton.

Tulangan atas dipasang dengan cara dimasukkan satu per satu kedalam tulangan sengkang dibagian atas kemudian diikat dengan kawat. Ujung tulangan atas dimasukan kedalam tulangan kolom sebagai panjang penjangkaran sepanjang 40D atau kali tinggi manfaat balok jika balok berukuran besar. Sebagai pengaku dipakai tulangan pinggang sesuai dengan perencanaan

Pelaksanaan pengecoran beton dilakukan setelah pemasangan bekisting dan tulangan selesai. Dalam hal ini pelaksanaan pengecoran dilakukan serentak untuk kolom, balok maupun pelat lantai sehingga akan mempercepat waktu, dimana pengecoran dimulai dari kolom lantai 1, balok lantai 1 dan pelat lantai diatasnya setelah selesai pengecoran kolom, balok, pelat lantai 1 selesai kemudian dilanjutkan ke lantai berikutnya.

Sebelum pelaksanaan pengecoran, dilakukan hal-hal sebagai berikut :

Menyiapkan alat-alat pendukung dilapangan seperti vibrator, pipa penyalur beton, air compressor, lampu penerangan jika pengecoran dilakukan malam hari.

Memeriksa jumlah, letak, jarak antara panjang penyaluran, panjang penjangkaran, diameter tulangan, yang harus sesuai dengan gambar rencana. Diperiksa pula posisi bekisting agar cukup kokoh menahan beban.

Membersihkan bekisting dan tulangan dari segala jenis sampah dan kotoran dengan kompresor, kemudian dilapisi dengan mud oil.

Lubang-lubang untuk instalasi listrik, air dan lain-lain harus terpasang dengan baik. Setelah hal-hal tersebut diatas telah dilaksanakan maka pengecoran dapat dilaksanakan.

Adapun pekerjaan pengecoran pada proyek ini dilaksanakan dengan ketentuan

Pek Beton Balok Latay BL-11/20 elev + 5.95 Pek Beton Balok Latay BL1-25/35 elev + 5.95 Pek Beton Ring Balok RB-20/30 elev + 7.60 Balok latai kami laksanakan saat pasangan dinding batu bata mencapai ketinggian kosen pintu dan jendela. Ukuran balok dan pembesian yang kami gunakan kami sesuaikan dengan gambar detail balok. Tujuan pemberian balok latai ini adalah untuk menahan beban dinding batu bata terhadap kosen jendela dan pintu. Adapun pengecoran ring balok kami laksanakan setelah pasangan dinding batu bata lantai II selesai.

Bekisting Bekisting dipasang rata air dengan cara diukur dengan waterpass (slang air).Bekisting balok ditopang oleh perancah yang kokoh dan dipastikan kuat menerima beban beton basah.Bekisting dipasang sesuai dngan bentuk yang terdapat pada gambar bestek.

PenulanganDipasang tulangan bawah diatas beton decking tebal 3,0 cm. ujung tulangan bawah dimasukkan ke dalam tulangan kolom sebagai penjangkaran sepanjang minimal 25D. Apabila terdapat sambungan pada penulangan dilakukan sambungan lewatan sekitar 40D. sambungan tulangan dilakukan selang seling dan harus dihindarkan penempatan sambungan ditempat-tempat dengan tegangan maksimum.

PengecoranSetelah bekisting dan tulang terpasang kokoh dan rapi dilakukan pengecoran dengan beton K 250.

Pek Plat Beton t=13 cm Pek Plat Dag Beton t=13 cm Beton Plat Kanopi t=8 cm elev = 5.95Bekisting dipasang rata air dengan cara diukur dengan waterpass (slang air).Bekisting plat dag ditopang oleh perancah yang kokoh dan dipastikan kuat menerima beban beton basah.Bekisting dipasang sesuai dngan bentuk yang terdapat pada gambar bestek.

PenulanganDipasang tulangan bawah diatas beton decking tebal 3,0 cm. ujung tulangan bawah dimasukkan ke dalam tulangan balok sebagai penjangkaran sepanjang minimal 25D. Apabila terdapat sambungan pada penulangan dilakukan sambungan lewatan sekitar 40D. sambungan tulangan dilakukan selang seling dan harus dihindarkan penempatan sambungan ditempat-tempat dengan tegangan maksimum.

PengecoranSetelah bekisting dan tulang terpasang kokoh dan rapi dilakukan pengecoran dengan beton K 250.

C. PEKERJAAN ATAP1. Pekerjaan Kuda-kuda & Rangka atap Baja ringanTerlebih dahulu kontraktor menyiapkan struktur balok penopang dengan kondisi rata air (waterpass level) untuk kedudukan kuda-kuda sesuai dengan design sistem rangka atap dengan kekuatan yang terjamin.Dalam pekerjaan ini digunakan balok yang telah ada (existing)Perakitan kuda-kuda dilakukan di workshop permanen dengan menggunakan mesin rakit, dan pemasangan skrup dilakukan dengan mesin screw driver yang dilengkapi dengan control torsi. Pembuatan dan pemasangan kuda-kuda dan bahan lain yang terkait disesuaikan dengan gambar dan design yang telah dihitung dengan aplikasi khusus perhitungan baja ringan.

2. Penutup atap Metal roofKontraktor menyiapkan beberapa lembar atap genteng metal yang akan dipakai sebagai penutup atap agar pihak penyedia konstruksi baja ringan dapat memasang reng dengan jarak yang setepat mungkin. Atap yang dipergunakan adalah atap Metal roof sesuai dengan jenis atau standard dan ketebalan yang telah ditentukan dalam gambar rencana. Pemasangan penutup atap dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan kebocoran dan betul betul rapi dan kuat.3. Perabung Genteng MetalDipasang pada setiap pertemuan ujung atap agar tidak terjadi kebocoran.Apabila diperlukan untuk lebih menjaga keamanan dari kebocoran pada saat terjadinya hujan dan angin dipasang material karpet yang sesuai dengan standard dan kebutuhan.

4. Jurai DalamJurai dalam berfungsi sebagai talang air pada pertemuan dua sisi atap, material yang dipakai juga terdiri dari metal roof dan dikombinasikan dengan bahan karpet yang terbuat dari karet dengan jenis dan mutu yang sesuai.

5. Lisplang GRCLisplang GRC dipasang pada sesuai dengan gambar dan petunjuk pengawas dan direksi. Listplank yang dipakai adalah berbahan GRC yang bermutu baik dengan bentuk dan ukuran sesuai gambar kerja. Papan listplank tersebut harus lurus dan lot serta tidak boleh retak ataupun pecah.

6. Singgap Ukir FiberSingap ukir fiber dikerjakan secara pabrikasi, bentuk dan ukurannya serta pemakaian material disesuaikan menurut gambar rencana dan mendapat persetujuan dari pengawas dan direksi

D. PEKERJAAN ARSITEKTURLANTAI II.PEKERJAAN DINDING &PLESTERAN1. Pasangan dinding bata 1:4Pemasangan batu bata harus mengikuti peraturan atau tahapan yang lazim dilakukan serta dibantu dengan pemasangan profil dan penarikan benang agar diperoleh hasil pasangan yang baik, semua pasangan bata harus lurus, rata horizontal maupun vertikal, setiap pasangan bata seluas 9 m2 harus diberikan kolom praktis dan pada tumpuan bentang lebih dari 1 m diberi balok latei demikian pula halnya dengan pertemuan antara pasangan atau pada dinding yang berdiri bebas. Spesi yang digunakan untuk pasangan batu bata adalah 1pc : 4ps.Dibuat marking sebagai tanda as dari dinding dan untuk menjamin siku ( sudut ) dari setiap pertemuan dinding.Bata dan dasar lantai yang akan dipasang bata, dibasahi ( disiram ) lebih dulu, agar tidak menyerap/mengurangi kadar air dari mortar/pasangan.Bata dipasang selang seling, dimulai dari kolom perkuatan dinding, agar tidak membentuk siar tegak yang menerus, untuk mencegah keretakan dinding.Setiap tinggi bata 100 cm, pasangan dinding dihentikan untuk diikat dengan kolom penguatan ( kolom praktis ). Selama proses pemasangan bata, vertikalisasi dan kelurusan selalu dikontrol dengan benang.Pasangan harus dihentikan pada elevasi dasar balok perkuatan dinding, untuk memberi kesempatan untuk pengecoran balok perkuatan.Khusus untuk kolom dan balok yang bersifat structural, adalah dicor terlebih dahulu sebelum pasangan bata.Untuk menjamin hubungan antara kolom dengan dinding disediakan besi stek yang tertanam pada kolom.

2. Pekerjaan plester dinding 1:4Sebelum pekerjaan plesteran dimulai, dinding bata disiram terlebih dulu sampai merata, agar tidak menyerap/mengurangi kadar air dari mortar plesteran. Pasangan plesteran, dilakukan setelah pasangan bata berumur 1 sampai 3 hari. Langkah pertama sebelum pelaksanaan pekerjaan plester, adalah membuat kepalaan, yaitu plesteran selebar kurang lebih 30cm, untuk menjamin agar plesteran merata, vertical, dan horizontal, serta siku pada pojok pojoknya. Bidang bidang yang dibatasi oleh kepalaan, diberi kamprotan tipis, kurang lebih 5 sampai 10 mm, untuk menghindari penyusutan yang berlebihan. Plesteran dimulai pelaksanaannya setelah kepalaan berumur kurang lebih satu hari. Setelah pleteran setengah kering, maka plesteran diratakan dengan menggunakan jidar alumunium, yang dijalankanmenempel pada kepalaan yang ada. Setelah plesteran selesai, dicek kembali kerataanya, vertikalisasinya dengan menggunakan unting unting. Selama menunggu setting plesteran kurang lebih tujuh hari, plesteran disiram dua kali sehari, setelah itu dilakukan acian dengan trowel dan diratakan dengan jidar alumunium. Kemudian permukaan digosok dengan kertas semen. Selama curing, permukaan disiram air sehari sekali.

4. Pekerjaan dinding keramik 20x30Sebelum pemasangan tukang batu melakukan pengukuran dan memasang benang acuan baik secara horizontal dan vertikal. Lalu dilakukan pemasangan keramik dengan adukan semen sesuai benang acuan.Terakhir jarak antara keramik diberi adukan tepung alfa.Hasil akhir dari pasangan adalah rapi baik secara vertikal maupun horizontal.

5. Pekerjaan dinding granit Hitam 60x60Sebelum pemasangan tukang batu melakukan pengukuran dan memasang benang acuan baik secara horizontal dan vertikal. Lalu dilakukan pemasangan granit dengan adukan semen sesuai benang acuan.Terakhir jarak antara keramik diberi adukan tepung alfa.Hasil akhir dari pasangan adalah rapi baik secara vertikal maupun horizontal.

6. Pekerjaan plin keramik 10x60Setelah keramik lantai terpasang dilanjutkan dengan pemasangan plin keramik 10 X 60.

7. Pasangan bata dinding KolomPasangan ini digunakan untuk penebalan kolom existing untuk mendapatkan besar kolom yang diinginkan/ sesuai gambar bestek.

8. Pekerjaan plester Dinding KolomSetelah pasangan batu bata dinding kolom selesai dilakukan plesteran dinding kolom

9. Pekerjaan profil KolomSetelah dinding kolom diplester dilanjutkan dengan pekerjaan profil kolom.Pekerjaan dilakukan oleh tukang batu (tukang profil) sesuai bentuk dan motif yang telah ditentukan.

10. Pekerjaan Acian Dinding,KolomCampuran semen dan air dengan kekentalan yang sesuai digelar pada lantai yang telah selesai di cor.Adukan diratakan dengan jidar alumunium atau gosokan dengan merata, setelah sedikit kering lantai digosok dengan kertas kantong semen untuk menghaluskan.

11. Pekerjaan Plesteran listPekerjaan dilakukan oleh tukang batu dengan melakukan plesteran list sesuai motif dan bentuk yang terdapat pada RKS.

II.PEK.KUSEN PINTU/JENDELA &PARTISI,LENGKAP ASSESORIES

1. Pasang Kusen+Pintu Type P12. Pasang Kusen+Pintu Type P23. Pasang kusen+Pintu Type Ps4. Pasang Kusen+Jendela Type J15. Pasang Kusen+Jendela Type J26. Pasang Kusen+Jendela Type BVPekerjaan Kunsen Pintu dan Jendela terdiri dari bahan Alumunium, segala ukuran bentuk dan jenis Alumunium yang dipergunakan harus disesuaikan dengan gambar rencana serta mendapat persetujuan dari direksi. Pelaksanaannya harus dilakukan sedemikian rupa dan rapi, segala Assesoris harus terpasang sesuai ketentuan, lengkap dengan kaca, kunci dan lain lain yang diperlukan.

7. Pasang Partisi PVC t=20 mm +pintu KM/WCMaterial yang digunakan : Rangka metal boral Skrup 2 & 5 cm PVC Kain tip Compound Paku beton 5 cm Peredam

Peralatan : Bor & driver Gergaji besi/gunting seng (untuk memotong rangka) Skrap (untuk mengaplikasikan compound) Steger Benang lot AplasPemasangan :Terlebih dahulu dipasang rangka metal boral dengan jarak sesuai shop drawing.Rangka dipastikan tegak lurus (vertikal)dengan menggunakan benang lot.Lalu dipasang PVC dengan skrup 5 mm sebelah saja disetiap rangka.Lalu dipasang peredam glasswall/rockwall.Selanjutnya dipasang PVC sebelahnya lagi, disetiap sambungan dan bekas skrup di compound, ditempel kain tip disetiap sambungan PVC yang sudah di compound agar setiap lembar GRC menjadi satu.Diulang lagi compound diatas kain tip sampai halus.Terakhir dilakukan pengecatan.

8. Pasang Relling Tangga stenilessPemasangan railing tangga dilakukan sesuai dengan bentuk dan ukuran yang terdapat pada gambar pelaksanaan.

III.PEKERJAAN PLAFOND1. Pek.Plafond PVC 8.5 mm,List Plafond +Rangka FuringTerlebih dahulu disiapkan scaffolding untuk pemasangan rangka dan plafond, lalu dilakukan pengukuran dengan timbangan air (slang air untuk untuk memastikan rangka terpasang rata air secara horizontal. Dipasang benang acuan untuk pedoman pemasangan rangka, dilanjutkan dengan pemasangan rangka plafond baja furing rata air, setelah rangka dan gantungan terpasang kokoh dan rapi dilanjutkan dengan pemasangan plafond PVC baik dibagian dalam bangunan maupun bgian luar. Setelah plafond terpasang dilakukan pemasangan list plafondPVC, baik dibagian dalam maupun dibagian luar.

2. Pekerjaan Acian Plafond ExposeCampuran semen dan air dengan kekentalan yang sesuai digelar pada lantai yang telah selesai di cor.

Adukan diratakan dengan jidar alumunium atau gosokan dengan merata, setelah sedikit kering lantai digosok dengan kertas kantong semen untuk menghaluskan.

IV. PEKERJAAN LANTAI1. Urugan Tanah Peninggian Peil Bangunan2. Material tanah timbun didatangkan dari luar lokasi pekerjaan, tanah timbunharus bermutu baik, penimbunan dilakukan secara bertahap dan dipadatkan dengan mempergunakan stamper lapis demi lapis sampai mencapai rencana ketinggian elevasi yang direncanakan. Apabila terjadi penyusutan atau penurunan selama pemadatan maka harus dilakukan pengurugan kembali untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan agar tidak terjadi keretakan pada lantai, apabila diperlukan selama pemadatan dilakukan penyiraman dengan air.

3. Urugan pasir bawah lantaiPekerjaan urugan pasir bawah lantai dilaksanakan setelah urugan tanahpeninggian pell bangunan betul betul sudah sempurna. Urugan pasir bawah lantai ditabur dan dipadatkan dan dipasang dengan ketebalan 5cm.

4. Lantai kerja beton K-100Setelah selesainya pekerjaan urugan pasir bawah lantai setebal 5cm dansudah dalam kondisi yang rata dan padat maka dilanjutkan dengan pekerjaan pengecoran lantai kerja beton tumbuk K-100. Pemakaian bahan dan komposisi campuran atau perbandingan adukan sesuai dengan rencana dan disetujui oleh pengawas dan direksi pekerjaan

5. Pekerjaan lantai keramik KM/WC 40x40 cmPekerjaan lantai keramik 40 x 40 cm dipasangkan setelah pekerjaan lantaicor kerja beton tumbuk K-100 selesai dilaksanakan dan telah mempunyai umur yang cukup. Disaat pemasangan lantai keramik 40 x 40 cm harus betul betul memperhatikan ketinggian elevasi atau pell bangunan ( disesuaikan dengan gambar rencana ). Pemakaian jenis dan merek atau tipe daripada lantai keramik harus mendapatkan persetujuan dari pengawas dan direksi pekerjaan. Pemasangan lantai keramik 40 x 40 cm harus betul betul rapi, tidak bergelombang, diantara pemasangan keramik atau nat diisi dengan tepung keramik atau semen nat.

6. Pekerjaan lantai keramik dan tangga dan bordes 60x60

Pemasangan lantai keramik 60 X 60 dilakukan setelah pekerjaan lantai dasar selesai dengan baik dan sempurna serta disetujui oleh konsultan pengawas.

Dilakukan pembasahan permukaan lantai dasar sampai tidak menuntut adanya penyerapan air lagi.

Keramik yang dipasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, tidak cacat dan tidak bernoda serta mempunyai warna yang seragam.Meletakan ukuran pemasangan sesuai pola pada gambar dengan cara mengambil garis-garis yang menyeluruh. Meletakkan ukuran ini harus mendapatkan persetujuan dari Direksi / pengawas sebelum mulai pemasangan.

Pembasahan bahan keramik yang akan digunakan dengan merendam seluruh bidang keramik, sedikitnya dalam waktu 15 menit atau baru diangkat sesaat akan dapasang.

Keramik dipasang dengan adukan perekat campuran 1 Pc : 4 Ps. Adapun syarat-syarat semen, pasir, dan air harus memenuhi ketentuan pekerjaan beton.Tebal adukan perekat rata-rata 2 cm dan tidak kurang dari 1 cm. Adukan perekat harus merata seluruh permukaan keramik. Hal ini untuk menghindari adanya udara yang terperangkap didalam spesi.

Sambungan-sambungan antara keramik/naat harus lurus dan mempunyai lebar 3mm.

Pemotongan unit-unit keramik dilakukan menggunakan alat pemotong khusus.

Sambungan / naat diisi adukan PC dan air dengan warna yang sesuai dengan warna keramik yang dipasang, dimasukkan ke dalam naat tersebut begitu rupa hingga seluruh naat terisi penuh dengan baik.Hasil akhir dari pemasangan terlihat rapi tidak bergelombang dan sempurna.

7. Pekerjaan plin keramik 10x60Setelah keramik lantai terpasang dilanjutkan dengan pemasangan plin keramik 10 X 60.

8. Pekerjaan StepnoosingPekerjaan ini dilaksanakan bersamaan dengan pemasangan keramik plat tangga beton.Tukang batu memasang stepnoosing pada plat injakan tangga untuk mencegah pemakai tangga terpelesaet.

9. Pek. Lantai Rabat (keliling bangunan)Pekerjaan lantai rabat tebal 6cm dipasangkan setelah penimbunan ataupeninggian pell bangunan di bahagian teras luar atau keliling bangunan sudah selesai dan sudah mencapai kepadatan maksimal, dan sudah ditaburkan pasir urug setebal 5cm. pemakaian bahan, komposisi campuran, dan ketentuan ketentuan lainnya sesuai arahan pengawas dan direksi.

10. Pek. Lantai AcianCampuran semen dan air dengan kekentalan yang sesuai digelar pada lantai yang telah selesai di cor.Adukan diratakan dengan jidar alumunium atau gosokan dengan merata, setelah sedikit kering lantai digosok dengan kertas kantong semen untuk menghaluskan.

11. Pek. Saluran keliling bangunanUntuk saluran keliling, as saluran dibuat vertikal terhadap ujung atap, setelah saluran selesai lalu dilakukan rabat beton disekeling bangunan.

Pekerjaan saluran keliling dimulai setelah pemasangan atap selesai yaitu dengan membuat as dari saluran tepat/vertikal dengan ujung atap, dinding saluran keliling dibuat dengan pasangan bata 1/2 bata lalu diplester halus pada kedua sisi dan diaci. Pada lantai saluran dilakukan pengecoran dengan beton 1 : 2 : 3.

V.PEKERJAAN FINISHING & PENGECATAN1. Pekerjaan pengecatan dinding luar setara Dulux2.Pekerjaan pengecatan dinding dalam setara catilax dulux3. Pekerjaan pengecatan plafond Expose beton dan kanopi setara duluxSemua bahan cat harus dari penyalur yang disetujui,serta disetujui oleh Konsultan Pengawas.Pengerjaan pengecatan juga harus mengikuti petunjuk-petunjuk dari pabrik yang bersangkutan. Plamur serta cat dasar dipakai sesuai dengan rekomendasi dari pabrik catnya. Sebelum pengecatan, maka cat dalam kaleng arus diaduk secara baik sebelum dituangkan dalam tempat cat yang disediakan

Sebelum pengecatan yang dimulai, Kontraktor harus melakukan pengecatan pada satu bidang untuk tiap warna dan jenis cat yang diperlukan. Bidang bidang yang akan dipakai sebagai mock up ini akan ditentukan oleh Perencana/ Direksi/konsultan pengawas.

Persiapan permukaan yang akan diberi cat dengan membersihkan bidang yang akan dicat yaitu dengan menggosok bidang baik dengan amplas atau kertas semen, setelah permukaan bersih lalu tukang cat melakukan pengecatan dengan langkah awal adalah pekerjaan pekerjaan plamir lalu digosok halus dengan amplas, dilanjutkan dengan cat dasar dan cat penutup.

LANTAI III. PEKERJAAN DINDING & PLESTERAN1. Pasang dinding bata 1:4Pemasangan batu bata harus mengikuti peraturan atau tahapan yang lazim dilakukan serta dibantu dengan pemasangan profil dan penarikan benang agar diperoleh hasil pasangan yang baik, semua pasangan bata harus lurus, rata horizontal maupun vertikal, setiap pasangan bata seluas 9 m2 harus diberikan kolom praktis dan pada tumpuan bentang lebih dari 1 m diberi balok latei demikian pula halnya dengan pertemuan antara pasangan atau pada dinding yang berdiri bebas. Spesi yang digunakan untuk pasangan batu bata adalah 1pc : 4ps.Dibuat marking sebagai tanda as dari dinding dan untuk menjamin siku ( sudut ) dari setiap pertemuan dinding.Bata dan dasar lantai yang akan dipasang bata, dibasahi ( disiram ) lebih dulu, agar tidak menyerap/mengurangi kadar air dari mortar/pasangan.Bata dipasang selang seling, dimulai dari kolom perkuatan dinding, agar tidak membentuk siar tegak yang menerus, untuk mencegah keretakan dinding.Setiap tinggi bata 100 cm, pasangan dinding dihentikan untuk diikat dengan kolom penguatan ( kolom praktis ). Selama proses pemasangan bata, vertikalisasi dan kelurusan selalu dikontrol dengan benang.Pasangan harus dihentikan pada elevasi dasar balok perkuatan dinding, untuk memberi kesempatan untuk pengecoran balok perkuatan.Khusus untuk kolom dan balok yang bersifat structural, adalah dicor terlebih dahulu sebelum pasangan bata.Untuk menjamin hubungan antara kolom dengan dinding disediakan besi stek yang tertanam pada kolom.

2. Pekerjaan plester dinding 1:4Sebelum pekerjaan plesteran dimulai, dinding bata disiram terlebih dulu sampai merata, agar tidak menyerap/mengurangi kadar air dari mortar plesteran. Pasangan plesteran, dilakukan setelah pasangan bata berumur 1 sampai 3 hari. Langkah pertama sebelum pelaksanaan pekerjaan plester, adalah membuat kepalaan, yaitu plesteran selebar kurang lebih 30cm, untuk menjamin agar plesteran merata, vertical, dan horizontal, serta siku pada pojok pojoknya. Bidang bidang yang dibatasi oleh kepalaan, diberi kamprotan tipis, kurang lebih 5 sampai 10 mm, untuk menghindari penyusutan yang berlebihan. Plesteran dimulai pelaksanaannya setelah kepalaan berumur kurang lebih satu hari. Setelah pleteran setengah kering, maka plesteran diratakan dengan menggunakan jidar alumunium, yang dijalankanmenempel pada kepalaan yang ada. Setelah plesteran selesai, dicek kembali kerataanya, vertikalisasinya dengan menggunakan unting unting. Selama menunggu setting plesteran kurang lebih tujuh hari, plesteran disiram dua kali sehari, setelah itu dilakukan acian dengan trowel dan diratakan dengan jidar alumunium. Kemudian permukaan digosok dengan kertas semen. Selama curing, permukaan disiram air sehari sekali.

3. Pekerjaan dinding keramik 20x30Sebelum pemasangan tukang batu melakukan pengukuran dan memasang benang acuan baik secara horizontal dan vertikal. Lalu dilakukan pemasangan keramik dengan adukan semen sesuai benang acuan.Terakhir jarak antara keramik diberi adukan tepung alfa.Hasil akhir dari pasangan adalah rapi baik secara vertikal maupun horizontal.

4. Pekerjaan Granit Hitam 60x60 DindingSebelum pemasangan tukang batu melakukan pengukuran dan memasang benang acuan baik secara horizontal dan vertikal. Lalu dilakukan pemasangan granit dengan adukan semen sesuai benang acuan.Terakhir jarak antara keramik diberi adukan tepung alfa.Hasil akhir dari pasangan adalah rapi baik secara vertikal maupun horizontal.

5. Pekerjaan Acian Dinding,KolomCampuran semen dan air dengan kekentalan yang sesuai digelar pada lantai yang telah selesai di cor.Adukan diratakan dengan jidar alumunium atau gosokan dengan merata, setelah sedikit kering lantai digosok dengan kertas kantong semen untuk menghaluskan.

6. Pekerjaan plesteran listPekerjaan dilakukan oleh tukang batu dengan melakukan plesteran list sesuai motif dan bentuk yang terdapat pada RKS.

II.PEK.KUSEN PINTU/JENDELA & PARTISI,LENGKAP ASSESORIES1. Pasang Kusen+Pintu Type P12. Pasang kusen+Pintu Type P23. Pasang Kusen+Pintu Type PJ4. Pasang Kusen+Pintu Type PS5. Pasang Kusen+Pintu Type J26. Pasang Kusen+PintuType J37. Pasang Kusen+Pintu Type J48. Pasang Kusen+Pintu Type BVPekerjaan Kunsen Pintu dan Jendela terdiri dari bahan Alumunium, segala ukuran bentuk dan jenis Alumunium yang dipergunakan harus disesuaikan dengan gambar rencana serta mendapat persetujuan dari direksi. Pelaksanaannya harus dilakukan sedemikian rupa dan rapi, segala Assesoris harus terpasang sesuai ketentuan, lengkap dengan kaca, kunci dan lain lain yang diperlukan.

9. Pasang Partisi PVC +Pintu KM/WCMaterial yang digunakan : Rangka metal boral Skrup 2 & 5 cm PVC Kain tip Compound Paku beton 5 cm Peredam

Peralatan : Bor & driver Gergaji besi/gunting seng (untuk memotong rangka) Skrap (untuk mengaplikasikan compound) Steger Benang lot AplasPemasangan :Terlebih dahulu dipasang rangka metal boral dengan jarak sesuai shop drawing.Rangka dipastikan tegak lurus (vertikal)dengan menggunakan benang lot.Lalu dipasang PVC dengan skrup 5 mm sebelah saja disetiap rangka.Lalu dipasang peredam glasswall/rockwall.Selanjutnya dipasang PVC sebelahnya lagi, disetiap sambungan dan bekas skrup di compound, ditempel kain tip disetiap sambungan PVC yang sudah di compound agar setiap lembar GRC menjadi satu.Diulang lagi compound diatas kain tip sampai halus.Terakhir dilakukan pengecatan.

10. Pasang Shading Hollow type SHPemasangan shading hollow sesuai dengan bentuk dan ukuran sesuai gambar bestek.

11. Pasang Relling Tangga stenilessPemasangan railing tangga dilakukan sesuai dengan bentuk dan ukuran yang terdapat pada gambar pelaksanaan.

12. Pasang Batu terawang BTPemasangan batu terawang dilakukan pada tempat yang telah ditentukan oleh tukang batu sesuai ukuran dan bentuk sebagaimana yang terdapat pada gambar teknis.

13. Tulisan huruf dan logo (aklirik)Pemasangan huruf dilakukan dengan pemasngan huruf dari GRC sesuai bentuk dan ukuran yang terdapat terdapat gambar bestek.

III.PEKERJAAN PLAFOND1. Pek. Plafond PVC 8.5 mm,List Plapond +Rangka FuringTerlebih dahulu disiapkan scaffolding untuk pemasangan rangka dan plafond, lalu dilakukan pengukuran dengan timbangan air (slang air untuk untuk memastikan rangka terpasang rata air secara horizontal. Dipasang benang acuan untuk pedoman pemasangan rangka, dilanjutkan dengan pemasangan rangka plafond baja furing rata air, setelah rangka dan gantungan terpasang kokoh dan rapi dilanjutkan dengan pemasangan plafond PVC baik dibagian dalam bangunan maupun bgian luar. Setelah plafond terpasang dilakukan pemasangan list plafondPVC, baik dibagian dalam maupun dibagian luar.

2. pekerjaan Acian Plapond ExposeCampuran semen dan air dengan kekentalan yang sesuai digelar pada lantai yang telah selesai di cor.

Adukan diratakan dengan jidar alumunium atau gosokan dengan merata, setelah sedikitkering lantai digosok dengan kertas kantong semen untuk menghaluskan.

3. waterprofing Coating +Screed

IV.PEKERJAAN LANTAI1. pekerjaan lantai keramik KM/WC 40x40 cmPekerjaan lantai keramik 40 x 40 cm dipasangkan setelah pekerjaan lantaicor kerja beton tumbuk K-100 selesai dilaksanakan dan telah mempunyai umur yang cukup. Disaat pemasangan lantai keramik 40 x 40 cm harus betul betul memperhatikan ketinggian elevasi atau pell bangunan ( disesuaikan dengan gambar rencana ). Pemakaian jenis dan merek atau tipe daripada lantai keramik harus mendapatkan persetujuan dari pengawas dan direksi pekerjaan. Pemasangan lantai keramik 40 x 40 cm harus betul betul rapi, tidak bergelombang, diantara pemasangan keramik atau nat diisi dengan tepung keramik atau semen nat.

2. pekerjaan lantai keramik 60x60Pemasangan lantai keramik 60 X 60 dilakukan setelah pekerjaan lantai dasar selesai dengan baik dan sempurna serta disetujui oleh konsultan pengawas.

Dilakukan pembasahan permukaan lantai dasar sampai tidak menuntut adanya penyerapan air lagi.

Keramik yang dipasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, tidak cacat dan tidak bernoda serta mempunyai warna yang seragam.Meletakan ukuran pemasangan sesuai pola pada gambar dengan cara mengambil garis-garis yang menyeluruh. Meletakkan ukuran ini harus mendapatkan persetujuan dari Direksi / pengawas sebelum mulai pemasangan.

Pembasahan bahan keramik yang akan digunakan dengan merendam seluruh bidangkeramik, sedikitnya dalam waktu 15 menit atau baru diangkat sesaat akan dapasang.

Keramik dipasang dengan adukan perekat campuran 1 Pc : 4 Ps. Adapun syarat-syarat semen, pasir, dan air harus memenuhi ketentuan pekerjaan beton.Tebal adukan perekat rata-rata 2 cm dan tidak kurang dari 1 cm. Adukan perekat harus merata seluruh permukaan keramik. Hal ini untuk menghindari adanya udara yang terperangkap didalam spesi.

Sambungan-sambungan antara keramik/naat harus lurus dan mempunyai lebar 3mm.

Pemotongan unit-unit keramik dilakukan menggunakan alat pemotong khusus.

Sambungan / naat diisi adukan PC dan air dengan warna yang sesuai dengan warna keramik yang dipasang, dimasukkan ke dalam naat tersebut begitu rupa hingga seluruh naat terisi penuh dengan baik.Hasil akhir dari pemasangan terlihat rapi tidak bergelombang dan sempurna.

3. pekerjaan plin keramik 10x60Setelah keramik lantai terpasang dilanjutkan dengan pemasangan plin keramik 10 X 60.

V.PEKERJAAN INSTALASI AIR & SANITARYLANTAI I1. Pas pipa air bersih PVC + accessories2. Pas pipa air kotor PVC 3 + accessories3. Pas pipa air kotor PVC 4 + accessories4. Pekerjaan pemasangan istalasi pipa teridiri dari pipa air bersih dan air kotoruntuk istalasi air bersih mempergunakan pipa PVC dengan ukuran diameter lengkap dengan assesoris terpasang sesuai dengan gambar yang ada. Sedangkan pipa air kotor untuk pembuangan dari bangunan mempergunakanpipa PVC 3 dan pembuangan air kotor dari kloset kamar wardi ke Septic Tank mempergunakan pipa PVC berukuran diameter 4 lengkap dengan assesoris.

5. Pek. Septic Tank + ResapanPekerjaan Septic Tank dilaksanakan sesuai dengan gambar, hal yang paling penting adalah menentukan jarak minimal dengan sumber air atau sumur supaya tidak menimbulkan kontaminasi kepada sumber air atau sumur. Pelaksanaan pekerjaan dilakukan sedemikian rupa sesuai dengan kapasitas ukuran bentuk dan ketentuan ketentuan yang ada dalam gambar dan bestek.

6. Bak Kontrol 45x45 cmPembuatan bak kontrol dimaksudkan untuk memudahkan menjaga kelancaran fungsi instalasi air kotor.Dipasang beberapa buah bak kontrol sesuai dengan bentuk dan ukuran yang terdapat pada shop drawing.

7. Pas. Kloset Jongkok8. Pas.Kloset Duduk + accessories9. Pas.Floor Drain10. Pas. Wastafel + Cermin11. Pas. Bak Air Fiber12. Pas Kran air Femikel dia 13. Pas jet Spray ClosedPekerjaan ini merupakan kelengkapan daripada pekerjaan instalasi air dan sanitari yang saling berhubungan antara satu dengan yang lain, setiap jenis pekerjaan dilaksanakan dengan baik sehingga sanitasi ataupun instalasi air dapat berjalan dengan sempurni dan berfungsi sebagaimana mestinya. Pemakaian jenis bahan dan tipe maupun merek harus mendapat persetujuan pengawas dan direksi. Pekerjaan instalasi air dan sanitari dilengkapi dengan assesoris sebagaimana mestinya sesuai dengan ketentuan.

14. Sumur BorPemasangan sumur bor dilakukan oleh tukang sumur yang berpengalaman.Dilakukan pengeboran sampai didapat kedalaman yang telah ditentukan lalu dipasang pipa untuk sumur.

15. Mesin air daya tarik 30m setara grunfostUntuk mengalirkan air dari sumber air ke tempat penyimpanan atau tangki air yang sudah tersedia dipergunakan mesin pompa air dengan kapasitas yang sesuai dengan ketentuan yang ada dalam gambar dan bestek. Mesin pompa air dilengkapi dengan teralil pengaman dan dipasang sedemekian rupa.

LANTAI II1. Pas pipa air bersih PVC + accessories2. Pas pipa air kotor PVC 3 + accessories3. Pas pipa air kotor PVC 4 + accessories4. Pas. Kloset Jongkok5. Pas. Floor Drain6. Pas.Wastafel + cermin7. Watertank fiber kap.200 luntuk istalasi air bersih mempergunakan pipa PVC dengan ukuran diameter lengkap dengan assesoris terpasang sesuai dengan gambar yang ada. Sedangkan pipa air kotor untuk pembuangan dari bangunan mempergunakanpipa PVC 3 dan pembuangan air kotor dari kloset kamar wardi ke Septic Tank mempergunakan pipa PVC berukuran diameter 4 lengkap dengan assesoris.Pekerjaan ini merupakan kelengkapan daripada pekerjaan instalasi air dan sanitari yang saling berhubungan antara satu dengan yang lain, setiap jenis pekerjaan dilaksanakan dengan baik sehingga sanitasi ataupun instalasi air dapat berjalan dengan sempurni dan berfungsi sebagaimana mestinya. Pemakaian jenis bahan dan tipe maupun merek harus mendapat persetujuan pengawas dan direksi. Pekerjaan instalasi air dan sanitari dilengkapi dengan assesoris sebagaimana mestinya sesuai dengan ketentuan.

VI.PEKERJAAN ELEKTRIKALLANTAI I1. Inst.titik lampu dan Stop kontak2. Stop kontak3. Saklar Tunggal4. Saklar Ganda5. Lampu SE 11 Watt + Fitting6. Lampu SE 23 Watt + Fitting7. Panel Box 40x50 komplit terpasang8. Panel Box 20x30 komplit terpasangPekerjaan Instalasi listrik harus dikerjakan oleh biro instalatur yang memiliki izin. Bahan bahan yang dipakai produksi dalam negeri yang bermutu baik dan memenuhi standard sesuai dengan SNI dan syarat syarat dan ketentuan yang berlaku pada perusahaan listrik Negara ( PLN ). Pekerjaan instalasi listrik, pemasangan pipa pipa dan assesoris lainnya dilaksanakan sebelum pekerjaaan plasteran dilaksanakan atau sebelum pekerjaan penutupan plafond. Pemasukan daya listrik harus melalui perusahaan listrik Negara sesuai dengan daya ( 16.000 W ) atau sesuai dengan yang diperlukan dan mendapat SERTIFIKAT LAIK OPERASI dari KOMITE NASIONAL KESELAMATAN UNTUK INSTALASI LISTRIK melalui KONSUIL BADAN PELAKSANA WILAYAH RIAU. Uraian pekerjaan listrik meliputi sebagai berikut :- Instalasi titik lampu dan Stop kontak- Stop kontak- Saklar tunggal- Saklar ganda- Lampu SE 23 Watt + Fitting- Panel box 40 x 50 komplit terpasang- Pemasukan daya 16.000 Watt + jaringanPelaksanaan pekerjaan electrical dilakukan dengan teliti dan seksama sesuai dengan gambar dan bestek serta mendapatkan persetujuan dari pihak pengawas dan direksi.

LANTAI II1. Inst.titik lampu dan Stop kontak2. Stop kontak3. Saklar Tunggal4. Saklar Ganda5. Lampu SE 11 Watt + Fitting6. Lampu SE 23 Watt + Fitting7. Panel Box 20x30 komplit terpasangPekerjaan Instalasi listrik harus dikerjakan oleh biro instalatur yang memiliki izin. Bahan bahan yang dipakai produksi dalam negeri yang bermutu baik dan memenuhi standard sesuai dengan SNI dan syarat syarat dan ketentuan yang berlaku pada perusahaan listrik Negara ( PLN ). Pekerjaan instalasi listrik, pemasangan pipa pipa dan assesoris lainnya dilaksanakan sebelum pekerjaaan plasteran dilaksanakan atau sebelum pekerjaan penutupan plafond. Pemasukan daya listrik harus melalui perusahaan listrik Negara sesuai dengan daya ( 16.000 W ) atau sesuai dengan yang diperlukan dan mendapat SERTIFIKAT LAIK OPERASI dari KOMITE NASIONAL KESELAMATAN UNTUK INSTALASI LISTRIK melalui KONSUIL BADAN PELAKSANA WILAYAH RIAU. Uraian pekerjaan listrik meliputi sebagai berikut :- Instalasi titik lampu dan Stop kontak- Stop kontak- Saklar tunggal- Saklar ganda- Lampu SE 23 Watt + Fitting- Panel box 40 x 50 komplit terpasang- Pemasukan daya 16.000 Watt + jaringanPelaksanaan pekerjaan electrical dilakukan dengan teliti dan seksama sesuai dengan gambar dan bestek serta mendapatkan persetujuan dari pihak pengawas dan direksi.

III.MATA PEMBAYARAN LAIN-LAINVII.PEKERJAAN LAIN-LAIN1. Pekerjaan Pembersihan AkhirPembersihan lokasi akan dilakukan setelah pekerjaan fisik selesai dilaksanakan, yaitu dengan membersihkan puing-puing, sisa material dan sampah juga membongkar seluruh instalasi penunjang pelaksanaan pekerjaan sehingga lokasi pekerjaan tampak bersih.APDSebagai gambaran, apabila dilakukan pekerjaan galian harus dilihat jenis tanahnya. Dari jenis tanah ini dibuatlah kemiringan galian yang dimungkinkan. Di sekitar keliling galian dibuatlah pengaman dan rambu-rambu peringatan. Rambu-rambu peringatan dapat berupa tulisan ataupun garis/tali batas aman.Apabila bekerja di ketinggian harus dipastikan perancah kerja yang digunakan apakah benar-benar kuat dan memenuhi syarat. Apakah pengaman dari barang-barang jatuh sudah ada atau belum. Apakah sabuk pengaman untuk pekerja sudah ada atau belum. Apakah rambu-rambu peringatan ada pekerjaan di bagian atas sudah ada atau belum. Pertanyaan tersebut haruslah sudah terdeteksi dan terjawab sebelum pelaksanaan pekerjaan itu sendiri.

KesimpulanDari metode pelaksanaan tersebut maka dapat kami perkirakan waktu pelaksanaan tiap tiap pekerjaan dan dapat diperkirakan item item pekerjaan mana saja yang pelaksanaannya dapat dilaksanakan secara bersamaan untuk kemudian dapat dibuat time schedule proyek secara keseluruhan yang seefisien mungkin sehingga tuntutan pekerjaan dapat terpenuhi khususnya mengenai ketepatan waktu. Demikian proposal ini kami sampaikan sebagai gambaran dari penguasaan kami dalam melaksanakan pekerjaan.

-