lk nccu uyum
DESCRIPTION
laporan kasus nccuTRANSCRIPT
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.I DENGAN GANGGUAN SISTEM
PERSYARAFAN: MODERATE HEAD INJURY + ICH A.R BIFRONTAL
DI RUANG NCCU RSUP HASAN SADIKIN BANDUNG
Disusun Oleh:
ANISAH YUMNA MAJIDAH
220112140106
PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXVIII
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DAN KRITIS
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2015
A. IDENTITAS KLIEN DAN KELUARGA
1. IDENTITAS KLIEN
a. Nama : Ny. I
b. Usia : 17 tahun
c. Suku : Sunda
d. Agama : Islam
e. Pendidikan : SMA
f. Pekerjaan : IRT
g. Diagnosa medis : Moderate Head Injury + ICH a.r bifrontal
h. Alamat : Dusun Warung China Rt 04 Rw 03
Cimanggung, Mangunarga Kabupaten
Sumedang
i. No. Medrec : 0001443717
j. Tanggal Masuk NCCU : 11/04/2015
k. Tanggal Pengkajian : 11/04/2015
2. IDENTITAS KELUARGA
a. Nama : Ny. A
b. Usia : 40 tahun
c. Suku : Sunda
d. Agama : Islam
e. Pendidikan : -
f. Hub dengan klien : Ibu
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. KELUHAN UTAMA : Tidak dapat dikaji (klien mengalami penurunan
kesadaran)
2. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
a. Alasan Masuk Rumah Sakit
Sejak ± 1 minggu SMRS, klien jatuh dari motor, kepala dan wajah klien
memakai helm membentur aspal. Riwayat pingsan (+), muntah (-),
perdarahan telinga, hidung dan mulut (-). Kemudian klien di bawa ke RSUD
di Pati. Menurut keluarga pasien dari tanggal 6 – 8 april klien mengalami
koma dan tanggal 9 april klien sudah sadar namun tanggal 10 april klien
mengalami drop karena dibawa pulang paksa dengan menggunakan mobil
pribadi, dan dibawa ke rumah sakit AMC dan dirujuk ke RSHS karena tidak
ada alat.
Pada saat pengkajian pada tanggal 11 April 2015 pada pukul 21.00 wib
didapatkan klien terjadi penurunan kesadaran dengan nilai GCS E4M5V4,
adanya tidak terdapat luka di daerah kepala, posisi tidur head up 300 , TD
121/73 mmHg, HR 78x/mt, RR 19x/mt, Suhu 36,40 C, terpasang NGT no 14,
terpasang Dower Catheter no 18 dan IVFD NaCl 0,9% 1500 CC/24 jam
dibagian ekstremitas atas sebelah kiri.
3. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU
Menurut informasi dari keluarga klien sebelumnya tidak pernah mengeluh
dan menderita suatu penyakit.
4. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Menurut pengakuan keluarga, didalam keluarga tidak ada memiliki
penyakit yang dapat memperberat penyakit klien.
5. RIWAYAT PSIKOSOSIAL SPIRITUAL
Menurut informasi dari keluarga, klien sehari-hari hanya dirumah saja
sebagai ibu rumah tangga. Klien seorang anak yang rajin beribadah dan
seorang anak yang berbakti kepada kedua orangtua dan sayang kepada
adiknya.
C. PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran : Somnolen, GCS E4 M5 V4
TTV : HR 78 x/menit
RR 19x/menit
TD 121/73 mmHg
Suhu 36,4 0C
BB 60 kg
TB 166 cm
1. Sistem pernapasan
Bentuk dada simetris, oksigen diberikan 4 ltr/mt tipe ventilasi Simple Mask,
posisi tidur head up 300 , RR 19x/menitt, dan terpasang NGT.
2. Sistem Kardiovaskuler
Konjungtiva berwarna merah muda (tidak anemis), tidak ada sianosis, irama
reguler, CRT (Capillary Refill Time) < 2 detik, kuku tidak tampak pucat,
bunyi jantung S1 dan S2 murni reguler (Lup-dup), tidak ada bunyi tambahan
Gallop atau Murmur. Tekanan darah = 121/73 mmHg, Nadi = 78 kali/menit
3. Sistem Gastrointestinal
a. Mulut dan Gigi
Bentuk simetris, mukosa bibir kering, tidak ada pembengkakan, tidak
ada ulkus, tidak ada lesi dan massa, mulut dan gigi tampak kotor
b. Abdomen
Bentuk abdomen datar, lembut, tidak ascites. Bising usus (+) normal,
hati tidak teraba, limfa tidak teraba, bunyi perkusi timpani pada bagian
lambung, dan redup pada bagian hati.
4. Sistem Urinari
Klien menggunakan DC, diuresis (+) dengan warna urine kuning keruh.
Tidak ada distensi abdomen, blast tidak penuh.
5. Sistem Muskuloskeletal
a. Ekstremitas atas
Terpasang selang infus pada tangan sebelah kanan kiri. Kekuatan otot
5/5/5/5. Sianosis -/-, akral hangat, tidak ada pembengkakan, tidak ada luka
terbuka, tidak ada nyeri tekan, dan tidak dapat bergerak secara bebas.
b. Ekstremitas bawah
Ekstremitas bawah bentuk simetris, sianosis -/-, akral hangat, tidak ada
pembengkakan.
6. Sistem Integumen
Kebersihan kulit tampak kotor, turgor kulit normal, kuku pendek dan
kelihatan kotor, tekstur lembut, suhu afebris, distribusi dan warna rambut
merata dan tidak rontok.
D. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Pemeriksaan CT Scan
Kesimpulan : intra cerebral hemorage a/r bifrontal
2. Thorax foto
Kesimpulan : tidak tampak kardiomegali, tidak tampak metastasis
intrapulmonal
E. PENATALAKSANAAN
1. Pengobatan :
a. O2 4 ltr/mt
b. Ceftriaxone 1 x 1 gram/ IV
c. Ranitidine 2 x / IV
d. Paracetamol 4 x 1 gram/ IV
e. Manitol 4 x 100 mL gram/ IV
f. Piracetam 3 x 3 gram/ IV
g. IVFD NaCl 0,9% 1500 cc/ hari
2. Diet : Sonde Feeding 8 x 200 cc (1600 kkal)
F. ANALISA DATA :
No DATA ETIOLOGI MASALAH1. DS : -
DO :- KU gaduh gelisah
- Riwayat pingsan
- GCS E4 M5 V4
- Posisi tidur head up 300
- TD 104/60-121/84 mmHg, cenderung menurun
- HR 60-85 x/mt, cenderung menurun
- RR 14-26 x/mt, fluktuatif
- Suhu 36,4-37,6 0 C, Fluktuatif
- MAP = 78-69 mmHg
Cedera Kepala
Kerusakan/Destruksi sel Otak dan pembuluh darah
cerebral
Pecahnya dinding pembuluh darah cerebral
Cerebral Blood Flow
Suplai O2 dan Glukosa Ke Cerebral
Metabolisme Cerebral Terganggu
Terjadi Metabolisme Anaerob
Penumpukan Asam Laktat
Asidosis Cell
Vasodilatasi dan Kegagalan Pompa Natrium
Cairan shift ke intrestitial
Edema Cerebral
Volume Intracranial Meningkat
Proses desak ruang intracranial
Menekan Mid Brain
Menekan Kortikospinal
Pu
Resiko perfusi jaringan cerebral tidak efektif
No DATA ETIOLOGI MASALAH
2. DS : -
DO :
K/u Lemah Kesadaran sopor. GCS :
E4M5V4
Mukosa bibir kering, lidah kotor, mulut dan gigi terlihat kotor, terdapat hypersalivasi.
Terpasang restrain di kedua ekstermitas.
Rambut dan kulit tampak kotor, berkeringat, tampak lembab.
Untuk pemenuhan kebutuhannya ADL, pasien tampak selalu dibantu perawat ruangan.
Cedera Kepala
Kerusakan/Destruksi sel Otak dan pembuluh darah
cerebral
Pecahnya dinding pembuluh darah cerebral
Cerebral Blood Flow
Suplai O2 dan Glukosa Ke Cerebral
Metabolisme Cerebral Terganggu
Terjadi Metabolisme Anaerob
Penumpukan Asam Laktat
Asidosis Cell
Vasodilatasi dan Kegagalan Pompa Natrium
Cairan shift ke intrestitial
Edema Cerebral
Volume Intracranial Meningkat
Proses desak ruang
Gangguan pemenuhan kebutuhan ADL
No DATA ETIOLOGI MASALAHintracranial
Gangguan Upper Motor Neuron dan Lower Motor
neuron
Kelemahan fisik
Pemenuhan ADL terganggu
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama Pasien : Ny. I Ruangan : NCCU
No. Med.Rek : 0001443717 Nama Mahasiswa : Dian Palupi
NoDIAGNOSA
KEPERAWATANPERENCANAAN
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1 Resiko perfusi jaringan serebral tidak efektif berhubungan dengan gangguan aliran darah dan oksigen ke otak
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3x24 jam, perfusi jaringan serebral tidak efektif tidak terjadi dengan kriteria :1. Kesadaran
perlahan- lahan meningkat (GCS meningkat)
2. Tanda- tanda vital dalam batas normal TD 120/80 mmHg,
HR 80-84 x/mt, RR 16- 20 x/mt Suhu 36,5 – 37,50
C3. Tidak terdapat
1. Lakukan suctioning jika ada gargling
2. Berikan O2 sesuai kebutuhan 5-6 ltr/mt dengan menggunakan SM
3. Atur posisi head up 30 – 450
1. Suctioning dilakukan jika klien dalam keadaan penurunan kesadaran atau tidak dapat membersihkan jalan nafasnya sendiri
2. Pemberian O2 diberikan untuk memaksimalkan oksigen pada darah arteri dan membantu dalam pencegahan hipoksia
3. Untuk memudahkan ekspansi paru/ventilasi paru dan menurunkan adanya kemungkinan lidah jatuh yang akan menyumbat jalan nafas
NoDIAGNOSA
KEPERAWATANPERENCANAAN
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
tanda- tanda peningkatan tekanan intrakranial seperti muntah proyektil, kesadaran makin menurun dan papil edema
4. ICP 5-10 mmHg5. CPP 70-95 mmHg
4. Lakukan fisioterapi dada jika Ronchi (+) sebelum suctioning
5. Monitor tanda- tanda vital setiap jam
6. Lakukan kompres tubuh jika suhu lebih dari 37,5 C
4. Untuk membersihkan jalan nafas dan menurunkan resiko atelektasis/komplikasi paru lainnya
5. Peningkatan tekanan darah sistemik yang diikuti oleh penurunan tekanan darah diastolik dan peningkatan suhu tubuh merupakan tanda- tanda terjadinya peningkatan tekanan intra kranial dan dapat menyebabkan kerusakanpada hipothalamus
6. Mengurangi panas tubuh dengan teknik evaporasi dan konduksi
2. Gangguan pemenuhan Setelah dilakukan 1. Mandikan pasien dengan air 1. Mempertahankan tubuh
NoDIAGNOSA
KEPERAWATANPERENCANAAN
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
kebutuhan ADL berhubungan dengan kelemahan fisik akibat Moderate HI + ICH
DS : -
DO :
Mukosa bibir kering, lidah kotor, mulut dan gigi terlihat kotor, terdapat hypersalivasi.
Terpasang restrain Rambut dan kulit
tampak kotor, berkeringat, tampak lembab.
intervensi keperawatan selama 2x24 jam kebutuhan ADL terpenuhi, dengan kriteria :
1. Pasien bersih dan rapi.
2. Latihan gerak pasif terpenuhi secara adekuat.
3. Dilakukannya mobilisasi setiap 2 jam sekali (miring kiri, terlentang, dan miring kanan)
4. Kekuatan otot meningkat:
2 22 2
hangat, lakukan oral hygiene, perawatan kulit dengan cermat, massage dengan pelembab, ganti linen dan pakaian pasien, dan pertahankan linen tersebut tetap bersih dan bebas dari kerutan.
2. Pertahankan kesejajaran posisi tubuh secara fungsional, dengan posisi terlentang, posisi kepala dan kaki lurus.
3. Rubah posisi tidur pasien miring kiri, terlentang, dan miring kanan setiap dua jam, cegah terjadinya penekanan tubuh secara berlebihan dengan menempatkan bantal di belakang bokong, punggung dan diantara kaki pasien.
4. Lakukan latihan fisik aktif dan pasif jika memungkinkan, terutama pada pergelangan kaki kiri, dengan melakukan gerakan
pasien tetap bersih, meningkatkan sirkulasi dan elastisitas kulit.
2. Penempatan posisi tubuh secara fungsional dapat mencegah terjadinya rotasi abnormal pada bokong dan mencegah terjadinya TTIK.
3. Tirah baring lama dapat mengakibatkan terjadinya dekubitus.
4. Mencegah terjadinya kontraktur pada pergelangan kaki.
NoDIAGNOSA
KEPERAWATANPERENCANAAN
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
fleksi, ekstensi dan rotasi setiap shift.
5. Kaji ulang kefektifan dari matras antidekubitus setiap shift. 5. Matras antidekubitus
bermanfaat utuk membantu sirkulasi tubuh pasien dan mencegah penekanan anggota
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama Pasien : Ny. I Ruangan : NCCU
No. Med.Rek : 0001443717 Nama Mahasiswa : Dian Palupi
NO
TANGGAL/JAM
DP
IMPLEMENTASI RESPON PARAF
1 11 April 2015Jam 21.00 –
00.00
04.00
06.00
1. memberikan O2 sesuai kebutuhan 4-6 ltr/mt dengan menggunakan SM
2. mengaturtur posisi head up 30 – 450
3. pemberian terapi ranitidine dn paracetamol
4. pemberian terapi obat manitol
5. memonitor tanda- tanda vital setiap jam
6. melakukan pemeriksaan GCS dan menghitung MAP
1. oksigen diberikan 4 lpm melalui SM
2. Posisi tidur klien kepala lebih tinggi (head up 300)
3. terapi sudah diberikan
4. terapi sudah diberikan
5. hasil observasi dilembar selanjutnya
6. di lembar observasi
1 12 April 2015Jam 01.00 –
07.00
2 1. menseka klien dengan air hangat ,perawatan kulit dengan cermat, massage dengan pelembab, ganti linen dan pakaian pasien, dan pertahankan linen tersebut tetap bersih dan bebas dari kerutan.
1. klien tampak kotor , seluruh pakaian dan linen diganti dengan yang baru.
NO
TANGGAL/JAM
DP
IMPLEMENTASI RESPON PARAF
2. Pertahankan kesejajaran posisi tubuh secara fungsional, dengan posisi terlentang, posisi kepala dan kaki lurus.
3. Merubah posisi tidur pasien miring kiri, terlentang, dan miring kanan setiap dua jam, cegah terjadinya penekanan tubuh secara berlebihan dengan menempatkan bantal di belakang bokong, punggung dan diantara kaki pasien..
2. posisi tubuh terlentang , posisi kepala dan kaki klienlurus.
3. miring kiri dan miring kanan klien setiap 2 jam, di area samping kepala ditempatkan bantal.
CATATAN PERKEMBANGAN
NAMA PASIEN : Ny. I RUANGAN : NCCU
NO MEDREK : 0001443717 NAMA MAHASISWA : Dian P
No DX
Tgl / Jam
CATATAN PERKEMBANGAN PARAF
1 12 April 2015
S : -O : GCS E3 M5 V3, kesadaran Somnolen, RR 14 x/mt, HR 53
x/mt, TD 111/71 mmHg, suhu 36 0 C, O2 4 lpm, MAP = 86 mmHg, ICP = 10 mmHg, CPP 76 mmHg,
A : Masalah belum teratasiP : Intervensi dipertahankan dan dilanjutkan
Dian