laporan magang karu amarta 2 dheta

30
LAPORAN MAGANG KEPALA RUANG PRAKTIK STASE MANAJEMEN KEPERAWATAN DI RUANG AMARTA 2 IRNA VI RSUP DR SARDJITO YOGYAKARTA PERIODE 26 MEI – 14 JUNI 2014 Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan praktik profesi Manajemen Keperawatan Disusun oleh : 1. Anisa Diah Nastiti 09/282917/KU/13352 2. Dheta Agustin Marganingtyas 09/282798/KU/13331 3. Gandhi Adytya Ningrum 09/282380/KU/13278 4. Lilik Candradewi 09/289803/KU/13501 5. Nurani Eka Hidayati 09/288525/KU/13420

Upload: rida-anita-yunikawati

Post on 03-Dec-2015

243 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

LAPORAN

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Magang Karu Amarta 2 Dheta

LAPORAN MAGANG KEPALA RUANG

PRAKTIK STASE MANAJEMEN KEPERAWATAN

DI RUANG AMARTA 2 IRNA VI RSUP DR SARDJITO YOGYAKARTA

PERIODE 26 MEI – 14 JUNI 2014

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan

praktik profesi Manajemen Keperawatan

Disusun oleh :

1. Anisa Diah Nastiti 09/282917/KU/13352

2. Dheta Agustin Marganingtyas 09/282798/KU/13331

3. Gandhi Adytya Ningrum 09/282380/KU/13278

4. Lilik Candradewi 09/289803/KU/13501

5. Nurani Eka Hidayati 09/288525/KU/13420

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2014

Page 2: Laporan Magang Karu Amarta 2 Dheta

2

HASIL PELAKSANAAN DAN REFLEKSI MAGANG KEPALA RUANG AMARTA 2 RSUP DR. SARDJITO

1. HASIL PELAKSANAAN

Tabel 1.Hasil Pelaksanaan Magang Kepala Ruang Amarta 2 RSUP DR. Sardjito

No. Nama Mahasiswa Hari, Tanggal

Waktu Uraian Kegiatan

1. Anisa Diah Nastiti Selasa, 03 Juni 2014

07.15–08.30 - Kepala ruang mengikuti operan yang dilakukan oleh perawat jaga malam ke perawat jaga pagi- Kepala ruang bersama PN membagi staff ke dalam grup MPM sesuai dengan kemampuan dan beban

kerja08.30 -09.00 - Kepala ruang memimpin meeting morning

- Kepala ruang mengontrol ketersediaan/kelengkapan trolly emergency09.00-09.30 - Bersama PN melakukan pre-conference09.30-10.00 - Memantau dan melakukan pengecekan terkait ketersediaan alat instrument/set steril yang tersedia di

bangsal (kelengkapan/tanggal kadaluarsa)10.00-10.30 - Orientasi perawat baru yang ditempatkan di Amarta 210.00-10.15 - Orientasi pasien baru10.15-10.45 - Melakukan evaluasi indikator mutu klinik bulan Mei10.45-12.00 - Melakukan bimbingan klinik dengan Ners Muda terkait program yang akan dilakukan minggu ini12.00-12.15 - Orientasi pasien baru12.15-12.30 - Memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga pasien12.30-13.00 - Istirahat dan berinteraksi dengan perawat13.00-13.45 - Rapat pembubaran panitia Pitstop JCI 13.45-14.00 - Memantau pelaksanaan post conference yang dilakukan PN dan AN14.00-14.30 - Mengikuti operan jaga pagi ke sore dengan ikut berkeliling ke kamar pasien.14.30-15.00 - Membuat draft jadwal shift perawat bulan Juli.

15.00-16.00 - Melakukan pemantauan ruangan serta berinteraksi dengan perawat yang jaga sore- Pulang

2. Lilik Candradewi Rabu, 04 Juni 2014

07.15-08.30 - Kepala ruang mengikuti operan yang dilakukan oleh perawat jaga malam ke perawat jaga pagi ( dengan berkeliling ke kamar pasien)

- Kepala ruang bersama PN membagi staff ke dalam grup MPM sesuai dengan kemampuan dan beban kerja

Page 3: Laporan Magang Karu Amarta 2 Dheta

3

08.30-09.15 - Kepala ruang memimpin meeting morning dan pre conferenceKepala ruang mengumumkan akan di adakan DRK (Diskusi Refleksi Kasus) setelah meeting morning

09.15-10.00 - Kepala ruang menyajikan dan memimpin pelaksanaan DRK terkait assessment akhir hayat ( end of life care)

10.00-12.00 - Kepala ruang mengadakan rapat dengan Komite Keperawatan terkait rencana pelaksanaan CNE12.30-13.30 - Istirahat

- Interaksi dengan pegawai dan perawat13.30-14.00 - Kepala ruang mengadakan bimbingan dengan Ners Muda terkait program CNE yang akan diadakan

oleh mahasiswa14.00-15.00 - Mengikuti operan jaga pagi ke sore dengan ikut berkeliling ke kamar pasien

- Mengikuti kegiatan post Conference15.00-16.00 - Melakukan pemantauan ruangan dan berinteraksi dengan perawat jaga sore

- Pulang3. Dheta Agustin M Kamis, 05

Juni 201407.00 -08.30 - Kepala ruang memimpin operan oleh perawat jaga malam ke jaga pagi dengan berkeliling ke masing

– masing kamar pasien.- Kepala ruang membagi staff ke dalam grup MPM sesuai dengan kemampuan dan beban kerja

masing – masing dipimpin oleh 1 PN08.30-09.30 - Melakukan meeting morning, dan pre conference

- Kepala ruang melakukan koordinasi dengan Pj Pelayanan terkait dengan ketersedian / kelengkapan alat dan emergensi kit.

09.30-10.00 - Kepala ruang menyusun analisa evaluasi indikator mutu klinik bulanan.10.00-10.30 - Kepala ruang melakukan bimbingan dengan mahasiswa stase management terkait pelaksanaan CNE10.30-12.00 - Kepala ruang membuat jadwal shift perawat selama 1 bulan kedepan.

- Meneruskan membuat evaluasi analisa indikator mutu klinik bulanan.12.00-13.30 - Istirahat

- Interaksi dengan pegawai dan perawat13.30-14.30 - Mengikuti operan jaga pagi ke sore dengan ikut berkeliling ke kamar pasien.

- Mengikuti kegiatan post conferens14.30- 16.00 - Melakukan pemantauan ruangan, interaksi dengan perawat jaga sore.

- Pulang

Page 4: Laporan Magang Karu Amarta 2 Dheta

4

4. Nurani Eka Hidayati

Jumat, 06 Juni 2014

07.15-08.30 - Kepala ruang memimpin operan oleh perawat jaga malam ke jaga pagi dengan berkeliling ke masing-masing kamar pasien

- Kepala ruang membagi staff ke dalam grup MPM sesuai dengan kemampuan dan beban kerja masing – masing dipimpin oleh 1 PN

08.30-09.30 - Melakukan meeting morning, dan pre conference- Kepala ruang melakukan koordinasi dengan Pj Pelayanan terkait dengan ketersedian / kelengkapan

alat dan emergensi kit.09.30-10.00 - Kepala ruang menyusun analisa evaluasi indikator mutu klinik bulanan10.00-10.30 - Kepala ruang melakukan bimbingan dengan mahasiswa stase manajemen

10.30-12.00 - Kepala ruang mendiskusikan dan membahas terkait pengadaan SAK dengan KFK terkait12.00-13.00 - Istirahat

- Berinteraksi dengan perawat dan pegawai13.00-13.3013.30-15.00

15.00-16.00

- Melakukan bimbingan dengan stase manajemen terkait pengadaan CNE dan SAK- Mengikuti operan jaga sore dengan ikut berkeliling ke kamar pasien- Mengikuti post conference- Melakukan pemantauan ruangan dan berinteraksi dengan perawat- Pulang

5. Gandhi Adytya Ningrum

Senin, 09 Juni 2014

07.15–08.30 - Kepala ruang mengikuti operan yang dilakukan oleh perawat jaga malam ke perawat jaga pagi- Kepala ruang bersama PN membagi staff ke dalam grup MPM sesuai dengan kemampuan dan beban

kerja08.30 -09.00 - Kepala ruang memimpin meeting morning

- Kepala ruang mengumumkan pelaksanaan CNE dan mengingatkan para undangan untuk hadir09.00-09.30 - Bersama PN melakukan pre-conference09.30-10.30 - Mempersiapkan CNE bersama dengan mahasiswa stase manajemen10.30-13.30 - Berpartisipasi dalam pelaksanaan 13.30-14.30 - Mengikuti operan jaga pagi ke sore dengan ikut berkeliling ke kamar pasien.

- Mengikuti kegiatan post conferens- Melakukan pemantauan ruangan, interaksi dengan perawat jaga sore.

14.40 - Pulang

Page 5: Laporan Magang Karu Amarta 2 Dheta

5

2. Refleksi

a. Refleksi Magang Kepala Ruang Oleh Anisa Diah Nastiti

Hasil magang kepala ruang dibandingkan dengan tugas kepala ruang dalam model

pelayanan keperawatan antara lain :

Tabel 2. Tugas Kepala Ruang

No Tugas KaRu Hasil Magang1 Membagi staff ke dalam

grup MPM sesuai dengan kemampuan dan beban kerja

Dalam hal ini pembagian grup MPM sudah dilakukan sejak awal kepengurusan. Di Ruang Amarta 2 dibagi ke dalam 2 grup, pembagian jumlah perawat sudah disesuaikan dengan jumlah ruang rawat yang menjadi tanggungjawab grup tersebut. Menurut pendapat saya,pembagian kelompok MPM oleh karu sudah sesuai dengan prosedur pelaksanaan MPM.

2 Membuat jadwal dinas koordinasi dengan PN

Pembuatan jadwal dilakukan setiap bulan oleh KaRu dengan melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan perawat lain.

3 Menyiapkan materi tentang permasalahan pasien dan ruangan yang ada pada hari tersebut termasuk laporan permasalahan dinas malam

Pengumpulan masalah dalam ruangan, dilakukan saat operan maupun meeting morning. Karu Amarta 2 biasanya mengikuti operan pada salah satu grup secara bergantian. KaRu kemudian akan melakukan klarifikasi kepada perawat. Pada saat kegiatan meeting morning, didapatkan permasalahan yaitu dispenser di salah satu kamar ada yang rusak, serta masalah terkait bagian farmasi yang terkadang tidak lengkap memberikan obat.

4 Kepala Ruang melakukan meeting morning untuk menindaklanjuti masalah yang ada yang diawali dan diakhiri dengan doa

Meeting morning dilakukan pada pukul 08.30, dihadiri oleh staf administrasi, pekarya, perawat jaga pagi, dan perawat jaga malam. Pembukaan dan penutupan kegiatan dilakukan dengan baik. Pelaksanaan meeting morning berjalan dengan baik dan sudah sesuai dengan prosedur yang diharapkan.

5 Membagi pasien ke dalam grup MPM sesuai dengan kemampuan dan beban kerja

Pembagian pasien ke dalam kelompok dilakukan secara langsung oleh PN jaga pagi pada saat itu. KaRu mempersilahkan PN untuk melakukan pembagian.

6 Memfasilitasi dan mendukung kelancaran tugas PN dan AN

KaRu telah memfasilitasi dan mendukung kelancaran tugas PN dan AN dengan turut serta melakukan interaksi dengan pasien. Selain itu KaRu ikut peran serta dalam pelaksanaan tindakan kepada pasien apabila tindakan

Page 6: Laporan Magang Karu Amarta 2 Dheta

6

membutuhkan penyelesaian oleh KaRu.7 Melakukan supervisi dan

memberi motivasi seluruh staf keperawatan untuk mencapai kinerja yang optimal

Supervisi dilakukan secara tidak langsung dengan interaksi dengan para perawat dan pegawai. Pemberian motivasi secara formal dilakukan pada saat meeting morning.

8 Memberikan reinforcement positif kepada semua staff termasuk pada saat mengakhiri meeting morning kepada dinas malam dan dinas pagi

Pemberian reinforcement positif dilaksanakan pada akhir meeting morning.

9 Melakukan upaya peningkatan mutu asuhan keperawatan dengan melakukan evaluasi melalui angket setiap pasien akan pulang

KaRu melakukan tugas delegasi kepada perawat PN atau AN untuk memberikan angket kepuasan pasien.

10 Mendelegasikan tugas kepada PPJR pada jaga sore, malam, libur

KaRu biasaanya sudah memberikan tanda tersendiri di form jadwal dinas untuk perawat yang bertugas sebagai perawat pengganti (PJTJ) pada jaga sore, malam dan libur.

11 Berperan serta sebagai konsultan

Pada hari Selasa, 3 Juni 2014 kepalang ruang berperan sebagai konsultan bagi salah satu keluarga pasien yang bertanya terkait hasil laboratorium dan nyeri yang dialami pasien.

12 Melakukan pengawasan kedisiplinan tugas staff melalui daftar hadir yang ada di ruang

Pengawasan daftar hadir oleh KaRu terlihat selama pelaksanaan magang yaitu dengan melihat daftar hadir pegawai. Namun untuk kedatangan apakah terlambat atau tidak langsung dipantau secara terpusat karena sistem absensi di RSUP Dr Sardjito saat ini adalah secara elektronik.Kepala ruang juga melakukan pengecekan pemakaian nametag yang harus dipakai oleh perawat dan meminta membuat kembali bagi perawat yang kehilangan nametag.

13 Memberikan pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarga

Selama pelaksanaan magang, pendidikan kesehatan diberikan secara singkat oleh KaRu kepada pasien melalui interaksi secara informal. Pendidikan kesehatan dan orientasi pasien diberikan pada saat pasien masuk oleh kepala ruang, namun terkadang diberikan oleh PN ataupun AN.

14 Mengadakan CNE (Continuing Nursing

Selama tahun 2014 Karu belum mengadakan CNE. Karu hanya

Page 7: Laporan Magang Karu Amarta 2 Dheta

7

Education) mengikutsertakan bila ada pelatihan atau seminar yang dilaksanakan oleh Komite Keperawatan atau KFK.

Tidak semua orang akan mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai

kepala ruang apabila tidak didahului dengan pembelajaran terlebih dahulu. Kepala Ruang

dituntut mampu untuk mengelola pasien dan ruangan, serta harus memberikan perhatian

kepada para pegawai meliputi hak yang seharusnya didapatkan oleh para pegawai,

sehingga secara manajerial diperlukan sikap sebagai advokator agar kesejahteraan pegawai

dapat tercapai.

Selain itu kritik dan saran dari pasien, keluarga pasien, perawat, pegawai lain harus

menjadi pertimbangan kepala ruang. Sehingga diperlukan manajemen konflik atau masalah

yang sesuai agar permasalahan dalam ruangan dapat terselesaikan dengan terarah. Kepala

ruang merupakan salah satu jabatan yang ditunjuk oleh atasan rumah sakit yang dianggap

mampu memberikan informasi dan menggerakan semua pegawai bangsal secara sesuai,

sehingga diperlukan penyampaian informasi yang komunikatif dan persuasif dengan

seluruh anggota, untuk meminimalisir terjadinya kesalahan komunikasi dalam sebuah

organisasi .

Secara keseluruhan, tugas sebagai kepala ruang lebih banyak berperan dalam hal

manajerial dibandingkan tindakan pelaksanaan asuhan keperawatan kepada pasien. Kepala

ruang sebagai seorang manajer diharapkan mampu mengelola potensi dan mengatasi

permasalahan yang muncul di ruangan, sehingga sikap penuh tanggungjawab, tegas, dan

bijaksana sangat diperlukan. Pelaksanaan magang kepala ruang ini memberikan

pembelajaran bagi saya, bahwa sikap penuh tanggungjawab, tegas, dan bijaksana

merupakan beberapa sikap yang harus dimiliki para manajer untuk dapat membangun

sebuah organisasi yang harmonis dan menciptakan suasana kerja yang nyaman agar dapat

tercapai tujuan yang diharapkan.

b. Refleksi Magang Kepala Ruang Oleh Lilik Candradewi

Hasil magang kepala ruang dibandingkan dengan tugas kepala ruang dalam model

pelayanan keperawatan antara lain :

Tabel 3. Tugas Kepala Ruang

No Tugas KaRu Hasil Magang1 Membagi staff ke dalam

grup MPM sesuai dengan kemampuan dan beban kerja

Dalam hal ini pembagian grup MPM sudah dilakukan sejak awal kepengurusan. Di Ruang Amarta 2 dibagi ke dalam 2 grup, pembagian jumlah perawat sudah disesuaikan dengan jumlah ruang rawat yang menjadi

Page 8: Laporan Magang Karu Amarta 2 Dheta

8

tanggungjawab grup tersebut. Menurut pendapat saya,pembagian kelompok MPM oleh karu sudah sesuai dengan prosedur pelaksanaan MPM.

2 Membuat jadwal dinas koordinasi dengan PN

Pembuatan jadwal dilakukan setiap bulan oleh KaRu dengan melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan perawat lain.

3 Menyiapkan materi tentang permasalahan pasien dan ruangan yang ada pada hari tersebut termasuk laporan permasalahan dinas malam

Pengumpulan masalah dalam ruangan, dilakukan saat operan maupun meeting morning. Karu Amarta 2 biasanya mengikuti operan pada salah satu grup secara bergantian. KaRu kemudian akan melakukan klarifikasi kepada perawat. Pada saat kegiatan meeting morning, didapatkan permasalahan ruangan yaitu dispenser pada salah satu kamar.

4 Kepala Ruang melakukan meeting morning untuk menindaklanjuti masalah yang ada yang diawali dan diakhiri dengan doa

Meeting morning dilakukan pada pukul 08.30, dihadiri oleh staf administrasi, pekarya, dan perawat jaga pagi, perawat jaga malam. Pembukaan dan penutupan kegiatan dilakukan dengan baik. Pelaksanaan meeting morning berjalan dengan baik dan sudah sesuai dengan prosedur yang diharapkan.

5 Membagi pasien ke dalam grup MPM sesuai dengan kemampuan dan beban kerja

Pembagian pasien ke dalam kelompok dilakukan secara langsung oleh PN jaga pagi pada saat itu. KaRu mempersilahkan PN untuk melakukan pembagian.

6 Memfasilitasi dan mendukung kelancaran tugas PN dan AN

KaRu telah memfasilitasi dan mendukung kelancaran tugas PN dan AN dengan turut serta melakukan interaksi dengan pasien. Selain itu KaRu ikut peran serta dalam pelaksanaan tindakan kepada pasien apabila tindakan membutuhkan penyelesaian oleh KaRu.

7 Melakukan supervisi dan memberi motivasi seluruh staf keperawatan untuk mencapai kinerja yang optimal

Supervisi dilakukan secara tidak langsung dengan interaksi dengan para perawat dan pegawai. Pemberian motivasi secara formal dilakukan pada saat meeting morning.

8 Memberikan reinforcement positif kepada semua staff termasuk pada saat mengakhiri meeting morning kepada dinas malam dan dinas pagi

Pemberian reinforcement positif dilaksanakan pada akhir meeting morning.

9 Melakukan upaya peningkatan mutu asuhan keperawatan dengan melakukan evaluasi melalui angket setiap pasien akan pulang

KaRu melakukan tugas delegasi kepada perawat PN atau AN untuk memberikan angket kepuasan pasien.

10 Mendelegasikan tugas kepada PPJR pada jaga sore, malam, libur

KaRu biasaanya sudah memberikan tanda tersendiri di form jadwal dinas untuk perawat yang bertugas sebagai perawat pengganti (PJTJ)

Page 9: Laporan Magang Karu Amarta 2 Dheta

9

pada jaga sore, malam dan libur. 11 Berperan serta sebagai

konsultanKebetulan pada hari Rabu, 04 Juni 2014 tidak ada pasien ataupun keluarga yang konsultasi kepada KaRu

12 Melakukan pengawasan kedisiplinan tugas staff melalui daftar hadir yang ada di ruang

Pengawasan daftar hadir oleh KaRu terlihat selama pelaksanaan magang yaitu dengan melihat daftar hadir pegawai. Namun untuk kedatangan apakah terlambat atau tidak langsung dipantau secara terpusat karena sistem absensi di RSUP Dr Sardjito saat ini adalah secara elektronik.Kepala ruang juga melakukan pengecekan pemakaian nametag yang harus dipakai oleh perawat dan meminta membuat kembali bagi perawat yang kehilangan nametag

13 Memberikan pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarga

Selama pelaksanaan magang, pendidikan kesehatan hanya diberikan secara singkat oleh KaRu kepada pasien melalui interaksi secara informal. Pendidikan kesehatan biasanya diberikan pada saat pasien masuk oleh Kepala Ruang ataupun perawat penerima yang saat itu sedang tugas jaga jika KaRu tidak berada di ruangan

14 Mengadakan CNE (Continuing Nursing Education)

Kepala Ruang mempunyai rencana untuk mengadakan CNE terkait End of Life Care. Pada saat pelaksanaan magang, KaRu sibuk mengadakan rapat dengan Komite Keperawatan dan mengurusi program kegiatan CNE.

Kepala ruang adalah seseorang yang bertanggung jawab terhadap kualitas asuhan

keperawatan terhadap pasien di sebuah bangsal.Tanggung jawab sebagai seorang kepala

ruang sangatlah besar. Kepala ruang dituntut untuk tidak hanya memiliki skill untuk

memberikan asuhan keperawatan pada pasien namun juga kemampuan manajerial untuk

mengelola pasien dan ruangan, serta harus memberikan perhatian kepada para pegawai

meliputi hak yang seharusnya didapatkan oleh para pegawai, sehingga secara manajerial

diperlukan sikap sebagai advokator agar kesejahteraan pegawai dapat tercapai. Oleh karena

itu menjadi kepala ruang bukan merupakan hal yang mudah dan tidak semua orang mampu

melaksanakan.

Selain itu, kepala ruang mempunyai tugas untuk meningkatkan kualitas kinerja perawat

dengan salah satunya mengadakan CNE dan DRK. Dengan CNE ini diharapkan

pengetahuan dan wawasan perawat terkait End Of Life Care semakin bertambah. Tema

End of life care ini diangkat karena sebagian besar perawat tidak bisa menjawab

pertanyaan seputar end of life care. Oleh karena itu kepala ruang berusaha untuk

Page 10: Laporan Magang Karu Amarta 2 Dheta

10

mengadakan CNE terkait end of life care dan kepala ruang menjalin kerjasama dengan

beberapa KFK untuk pelaksanaan CNE tersebut.

Kepala ruang sebagai seorang manajer diharapkan mampu mengelola potensi dan

mengatasi permasalahan yang muncul di ruangan, sehingga sikap penuh tanggungjawab,

tegas, dan bijaksana sangat diperlukan. Oleh karena itu, kepala ruang mengadakan DRK

untuk menyelesaikan dan membahas terkait end of life care. Selain itu, dalam DRK ini

didapatkan kesepakatan bersama antara perawat Amarta 2 tentang penatalaksanaan pasien

dengan akhir hayat.

Pelaksanaan magang kepala ruang ini memberikan pembelajaran bagi saya, bahwa

sikap penuh tanggungjawab, tegas, sabar, perhatian, dan bijaksana merupakan beberapa

sikap yang harus dimiliki para manajer untuk dapat membangun sebuah organisasi yang

harmonis dan menciptakan suasana kerja yang nyaman agar dapat tercapai tujuan bersama

yang diharapkan. Selama magang saya juga mendapatkan bagaimana seorang kepala ruang

harus mampu menjadi penengah atau jembatan antara perawat satu dengan yang lain ketika

terdapat konflik secara adil dan tidak memihak . kepala ruang juga selalu melakukan

refleksi diri terhadap diri sendiri dan perawat lain setiap waktu tertentu yang digunakan

sebagai saran dan kritik yang membangun agar setiap perawat dan kepala ruang sendiri

dapat memperbaiki diri. Selain itu, saya mendapatkan ilmu terkait penjadwalan dinas

perawat selama sebulan, dan saya merasa membuat jadwal itu sangat sulit karena

banyaknya permintaan hari libur perawat. Saya juga mendapatkan pengalaman terkait

bagaimana ribetnya mengadakan sebuah CNE atau seminar untuk perawat. Tapi saya

merasa hal tersebut adalah sebuah pengalaman berharga dalam hidup saya.

c. Refleksi Magang Kepala Ruang Oleh Dheta Agustin M

Hasil magang kepala ruang dibandingkan dengan tugas kepala ruang dalam model

pelayanan keperawatan antara lain :

Tabel 2. Tugas Kepala Ruang

No Tugas KaRu Hasil Magang1 Membagi staff ke dalam

grup MPM sesuai dengan kemampuan dan beban kerja

Dalam hal ini pembagian grup MPM sudah dilakukan sejak awal kepengurusan. Di Ruang Amarta 2 pembagian jumlah perawat sudah disesuaikan dengan jumlah ruang rawat yang menjadi tanggungjawab. Menurut pendapat saya, pembagian kelompok MPM oleh karu sudah sesuai dengan prosedur pelaksanaan MPM.

2 Membuat jadwal dinas koordinasi dengan PN

Pembuatan jadwal dilakukan setiap bulan oleh KaRu dengan melakukan koordinasi terlebih

Page 11: Laporan Magang Karu Amarta 2 Dheta

11

dahulu dengan perawat lain. Perawat diperbolehkan mengajukan usulan jadwal maksimal 1 bulan sebelumnya. Jadwal dinas bulan Juni 2014 sedang dikerjakan oleh KaRu.

3 Menyiapkan materi tentang permasalahan pasien dan ruangan yang ada pada hari tersebut termasuk laporan permasalahan dinas malam

Pengumpulan masalah dalam ruangan, dilakukan saat operan maupun meeting morning. Karu Amarta 2 mengikuti operan. KaRu kemudian akan melakukan klarifikasi kepada perawat. Pada saat kegiatan meeting morning, didapatkan permasalahan yaitu infus pump nya dicari tdak ada, dan ternyata masing di Amarta 1 belum dikembalikan. Kepala ruang juga akan mengklarifikasi terkait kelengkapan alat dan emergensi kit di bangsal kepada PJTJ yang jaga malam.

4 Kepala Ruang melakukan meeting morning untuk menindaklanjuti masalah yang ada yang diawali dan diakhiri dengan doa

Meeting morning dilakukan pada pukul 07.30/08.00 tergantung selesainya operan jaga keliling kamar pasien, dihadiri oleh staf administrasi, pekarya, dan perawat jaga pagi, perawat jaga malam. Pembukaan dan penutupan kegiatan dilakukan dengan baik. Pelaksanaan meeting morning berjalan dengan baik dan sudah sesuai dengan prosedur yang diharapkan.

5 Membagi pasien ke dalam grup MPM sesuai dengan kemampuan dan beban kerja

Pembagian pasien ke dalam kelompok dilakukan secara langsung oleh PN jaga pagi pada saat itu. KaRu mempersilahkan PN untuk melakukan pembagian.

6 Memfasilitasi dan mendukung kelancaran tugas PN dan AN

KaRu telah memfasilitasi dan mendukung kelancaran tugas PN dan AN dengan turut serta melakukan interaksi dengan pasien. Selain itu KaRu ikut peran serta dalam pelaksanaan tindakan kepada pasien apabila kurang tenaga keperawatan.

7 Melakukan supervisi dan memberi motivasi seluruh staf keperawatan untuk mencapai kinerja yang optimal

Supervisi dilakukan secara tidak langsung dengan interaksi dengan para perawat dan pegawai. Pemberian motivasi secara formal dilakukan pada saat meeting morning.

8 Memberikan reinforcement positif kepada semua staff termasuk pada saat mengakhiri meeting morning kepada dinas malam dan dinas pagi

Pemberian reinforcement positif dilaksanakan pada akhir meeting morning.

9 Melakukan upaya peningkatan mutu asuhan

Pembagian angket pada pasien pulang biasanya dilakukan, dan sebagian besar

Page 12: Laporan Magang Karu Amarta 2 Dheta

12

keperawatan dengan melakukan evaluasi melalui angket setiap pasien akan pulang

pelanggan merasa puas terhadap pelayanan Amarta 2.

10 Mendelegasikan tugas kepada PPJR pada jaga sore, malam, libur

KaRu biasanya sudah memberikan tanda tersendiri di form jadwal dinas untuk perawat yang bertugas sebagai perawat pengganti pada jaga sore, malam dan libur.

11 Berperan serta sebagai konsultan

KaRu berperan juga sebagai konsultan terkait masalh yang muncul di bangsal.

12 Melakukan pengawasan kedisiplinan tugas staff melalui daftar hadir yang ada di ruang

Pengawasan daftar hadir oleh KaRu tidak terlihat selama pelaksanaan magang. Sistem absensi di RSUP Dr Sardjito saat ini adalah secara elektronik yang langsung dipantau secara terpusat.

13 Memberikan pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarga

Selama pelaksanaan magang, pendidikan kesehatan hanya diberikan secara singkat oleh KaRu kepada pasien melalui interaksi secara informal saat operan jaga pagi dikamar pasien.

14 Mengadakan CNE (Continuing Nursing Education)

Selama periode tahun 2013 dan 2014 Karu belum mengadakan CNE.

Tugas kepala ruang memerlukan tanggung jawab yang besar, tidak semua orang akan

mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai kepala ruang apabila tidak

didahului dengan pembelajaran terlebih dahulu. Kepala Ruang dituntut mampu untuk

mengelola pasien dan ruangan, serta harus memberikan perhatian kepada para pegawai

meliputi hak yang seharusnya didapatkan oleh para pegawai, sehingga secara manajerial

diperlukan sikap sebagai advokator agar kesejahteraan pegawai dapat tercapai.

Selain itu kritik dan saran dari pasien, keluarga pasien, perawat, pegawai lain harus

menjadi pertimbangan kepala ruang. Sehingga diperlukan manajemen konflik atau

masalah yang sesuai agar permasalahan dalam ruangan dapat terselesaikan dengan

terarah. Kepala ruang merupakan salah satu jabatan yang ditunjuk oleh atasan rumah

sakit yang dianggap mampu memberikan informasi dan menggerakan semua pegawai

bangsal secara sesuai, sehingga diperlukan penyampaian informasi yang komunikatif

dan persuasif dengan seluruh anggota, untuk meminimalisir terjadinya kesalahan

komunikasi dalam sebuah organisasi .

Secara keseluruhan, tugas sebagai kepala ruang lebih banyak berperan dalam hal

manajerial dibandingkan tindakan pelaksanaan asuhan keperawatan kepada pasien.

Kepala ruang sebagai seorang manajer diharapkan mampu mengelola potensi dan

Page 13: Laporan Magang Karu Amarta 2 Dheta

13

mengatasi permasalahan yang muncul di ruangan, sehingga sikap penuh

tanggungjawab, tegas, dan bijaksana sangat diperlukan. Pelaksanaan magang kepala

ruang ini memberikan pembelajaran bagi saya, bahwa sikap penuh tanggungjawab,

tegas, sabar, perhatian, dan bijaksana merupakan beberapa sikap yang harus dimiliki

para manajer untuk dapat membangun sebuah organisasi yang harmonis dan

menciptakan suasana kerja yang nyaman agar dapat tercapai tujuan bersama yang

diharapkan. Selama magang saya juga mendapatkan bagaimana seorang kepala ruang

harus mampu menjadi penengah atau jembatan antara perawat satu dengan yang lain

ketika terdapat konflik secara adil dan tidak memihak. kepala ruang juga selalu

melakukan refleksi diri terhadap diri sendiri dan perawat lain setiap waktu tertentu yang

digunakan sebagai saran dan kritik yang membangun agar setiap perawat dan kepala

ruang sendiri dapat memperbaiki diri. Tidak ada senioritas antara kepala ruang di

Amarta 2 dan perawat yang lain, hal ini menjadikan kondisi dan situasi sesama perawat

dan pegawai lain di Amarta 2 terlihat harmonis meski beban kerja mereka tinggi dan

penuh tekanan.

d. Refleksi Magang Kepala Ruang Oleh Nurani Eka Hidayati

Hasil magang kepala ruang dibandingkan dengan tugas kepala ruang dalam model

pelayanan keperawatan antara lain :

No Tugas KaRu Hasil Magang1 Membagi staff ke dalam

grup MPM sesuai dengan kemampuan dan beban kerja

Dalam hal ini pembagian grup MPM sudah dilakukan sejak awal kepengurusan. Di Ruang Amarta 2 dibagi kedalam 2 grup, pembagian jumlah perawat sudah disesuaikan dengan jumlah ruang rawat yang menjadi tanggungjawab grup tersebut. Menurut pendapat saya,pembagian kelompok MPM oleh karu sudah sesuai dengan prosedur pelaksanaan MPM.

2 Membuat jadwal dinas koordinasi dengan PN

Pembuatan jadwal dilakukan setiap bulan oleh KaRu dengan melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan perawat lain. Perawat diperbolehkan mengajukan usulan jadwal maksmal pada tanggal 1 bulan sebelumnya.

3 Menyiapkan materi tentang permasalahan pasien dan ruangan yang ada pada hari tersebut termasuk laporan permasalahan dinas malam

Pengumpulan masalah dalam ruangan, dilakukan saat operan maupun meeting morning.

4 Kepala Ruang melakukan meeting morning untuk

Meeting morning dilakukan pada pukul 08.00, dihadiri oleh dokter bangsal, staf

Page 14: Laporan Magang Karu Amarta 2 Dheta

14

menindaklanjuti masalah yang ada yang diawali dan diakhiri dengan doa

administrasi, pekarya, dan perawat jaga pagi, perawat jaga malam. Pembukaan dan penutupan kegiatan dilakukan dengan baik. Pelaksanaan meeting morning berjalan dengan baik dan sudah sesuai dengan prosedur yang diharapkan.

5 Membagi pasien ke dalam grup MPM sesuai dengan kemampuan dan beban kerja

Pembagian pasien ke dalam kelompok dilakukan secara langsung oleh PN jaga pagi pada saat itu. KaRu mempersilahkan PN untuk melakukan pembagian.

6 Memfasilitasi dan mendukung kelancaran tugas PN dan AN

KaRu telah memfasilitasi dan mendukung kelancaran tugas PN dan AN dengan turut serta melakukan interaksi dengan pasien. Selain itu KaRu ikut peran serta dalam pelaksanaan tindakan kepada pasien apabila tindakan membutuhkan penyelesaian oleh KaRu.

7 Melakukan supervisi dan memberi motivasi seluruh staf keperawatan untuk mencapai kinerja yang optimal

Supervisi dilakukan secara tidak langsung dengan interaksi dengan para perawat dan pegawai. Pemberian motivasi secara formal dilakukan pada saat meeting morning.

8 Memberikan reinforcement positif kepada semua staff termasuk pada saat mengakhiri meeting morning kepada dinas malam dan dinas pagi

Pemberian reinforcement positif dilaksanakan pada akhir meeting morning.

9 Melakukan upaya peningkatan mutu asuhan keperawatan dengan melakukan evaluasi melalui angket setiap pasien akan pulang

Di paviliun Amarta 2 dilakukan penyebaran angket evaluasi terhadap tiap pasien yang akan pulang.

10 Mendelegasikan tugas kepada PJTJ pada jaga sore, malam, libur

KaRu biasaanya sudah memberikan tanda tersendiri di form jadwal dinas untuk perawat yang bertugas sebagai perawat pengganti pada jaga sore, malam dan libur.

11 Berperan serta sebagai konsultan

Keluarga pasien dapat berkonsultasi dengan KaRu terkait kondisi pasien, namun saat magang karu dilaksanankan tidak ada keluarga pasien yang konsultasi dengan kepala ruang.

12 Melakukan pengawasan kedisiplinan tugas staff melalui daftar hadir yang ada di ruang

Pengawasan daftar hadir oleh KaRu tidak terlihat selama pelaksanaan magang. Sistem absensi di RSUP Dr. Sardjito saat ini adalah secara elektronik yang langsung dipantau secara terpusat. Namun saat pagi Karu sudah mengecek

Page 15: Laporan Magang Karu Amarta 2 Dheta

15

perawat yang ebrtugas pada hari itu.13 Memberikan pendidikan

kesehatan pada pasien dan keluarga

Selama pelaksanaan magang, pendidikan kesehatan hanya diberikan secara singkat oleh KaRu kepada pasien melalui interaksi secara informal. Pendidikan kesehatan biasanya diberikan pada saat pasien masuk oleh perawat penerima yang saat itu sedang tugas jaga.

Berdasarkan kegiatan magang KaRu yang telah dijalankan saya dapat mengetahui

berbagai macam tugas dan tanggung jawab yang harus dijalani oleh kepala ruang.Dari

kegiatan ini diketahui bahwa KaRu bertanggung jawab terhadap stabilitas dan

kelancaran kegiatan perawatan di ruangan. Dimana hal tersebut sebenarnya tidak hanya

menjadi tugas KaRu tetapi untuk mewujudkan hal tersebut juga diperlukan kerja sama

dan dukungan dari semua pihak baik PN maupun AN. Dari kegaiatan ini saya juga

dapat mengetahui kegiatan apa saja yang biasa dilakukan oleh KaRu setiap harinya,

dimana KaRu lebih banyak bergerak dalam hal manajerial dibandingkan dalam hal

klinis dan bertatap muka langsung dengan pasien dan perawat. Akan tetapi untuk

menjadi seorang kepala ruang tidak hanya kemampuan manajerial saja yang harus

dimiliki tetapi juga harus memiliki kemampuan sebagai klinisi.

e. Refleksi Magang Kepala Ruang Oleh Gandhi Adytya Ningrum

Hasil magang kepala ruang dibandingkan dengan tugas kepala ruang dalam model

pelayanan keperawatan antara lain :

Tabel 2. Tugas Kepala Ruang

No Tugas KaRu Hasil Magang1 Membagi staff ke dalam

grup MPM sesuai dengan kemampuan dan beban kerja

Dalam hal ini pembagian grup MPM sudah dilakukan sejak awal kepengurusan. Di Ruang Amarta 2 pembagian jumlah perawat sudah disesuaikan dengan jumlah ruang rawat yang menjadi tanggungjawab. Menurut pendapat saya, pembagian kelompok MPM oleh karu sudah sesuai dengan prosedur pelaksanaan MPM.

2 Membuat jadwal dinas koordinasi dengan PN

Pembuatan jadwal dilakukan setiap bulan oleh KaRu dengan melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan perawat lain. Perawat diperbolehkan mengajukan usulan jadwal maksimal 1 bulan sebelumnya. Jadwal dinas bulan Juni 2014 sedang dikerjakan oleh KaRu.

3 Menyiapkan materi tentang permasalahan pasien dan ruangan yang ada pada

Pengumpulan masalah dalam ruangan, dilakukan saat operan maupun meeting morning. Karu Amarta 2 mengikuti

Page 16: Laporan Magang Karu Amarta 2 Dheta

16

hari tersebut termasuk laporan permasalahan dinas malam

operan. KaRu kemudian akan melakukan klarifikasi kepada perawat. Kepala ruang juga mengklarifikasi terkait kelengkapan alat dan emergensi kit di bangsal kepada PJTJ yang jaga malam.

4 Kepala Ruang melakukan meeting morning untuk menindaklanjuti masalah yang ada yang diawali dan diakhiri dengan doa

Meeting morning dilakukan pada pukul 07.15/08.30 tergantung selesainya operan jaga keliling kamar pasien, dihadiri oleh staf administrasi, pekarya, dan perawat jaga pagi, perawat jaga malam. Pembukaan dan penutupan kegiatan dilakukan dengan baik. Pelaksanaan meeting morning berjalan dengan baik dan sudah sesuai dengan prosedur yang diharapkan.

5 Membagi pasien ke dalam grup MPM sesuai dengan kemampuan dan beban kerja

Pembagian pasien ke dalam kelompok dilakukan secara langsung oleh PN jaga pagi pada saat itu. KaRu mempersilahkan PN untuk melakukan pembagian.

6 Memfasilitasi dan mendukung kelancaran tugas PN dan AN

KaRu telah memfasilitasi dan mendukung kelancaran tugas PN dan AN dengan turut serta melakukan interaksi dengan pasien. Selain itu KaRu ikut peran serta dalam pelaksanaan tindakan kepada pasien apabila kurang tenaga keperawatan.

7 Melakukan supervisi dan memberi motivasi seluruh staf keperawatan untuk mencapai kinerja yang optimal

Supervisi dilakukan secara tidak langsung dengan interaksi dengan para perawat dan pegawai. Pemberian motivasi secara formal dilakukan pada saat meeting morning.

8 Memberikan reinforcement positif kepada semua staff termasuk pada saat mengakhiri meeting morning kepada dinas malam dan dinas pagi

Pemberian reinforcement positif dilaksanakan pada akhir meeting morning.

9 Melakukan upaya peningkatan mutu asuhan keperawatan dengan melakukan evaluasi melalui angket setiap pasien akan pulang

Pembagian angket pada pasien pulang biasanya dilakukan, dan sebagian besar pelanggan merasa puas terhadap pelayanan Amarta 2.

10 Mendelegasikan tugas kepada PPJR pada jaga sore, malam, libur

KaRu biasanya sudah memberikan tanda tersendiri di form jadwal dinas untuk perawat yang bertugas sebagai perawat pengganti pada jaga sore, malam dan libur.

11 Berperan serta sebagai konsultan

KaRu berperan juga sebagai konsultan terkait masalah yang muncul di bangsal.

Page 17: Laporan Magang Karu Amarta 2 Dheta

17

12 Melakukan pengawasan kedisiplinan tugas staff melalui daftar hadir yang ada di ruang

Pengawasan daftar hadir oleh KaRu tidak terlihat selama pelaksanaan magang karena absensi di RSUP Dr Sardjito saat ini sudah secara elektronik yang langsung dipantau secara terpusat.

13 Memberikan pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarga

Selama pelaksanaan magang, pendidikan kesehatan hanya diberikan secara singkat oleh KaRu kepada pasien melalui interaksi secara informal saat operan jaga pagi dikamar pasien.

14 Mengadakan CNE (Continuing Nursing Education)

Selama magang, KaRu dan mahasiswa stase manajemen mengadakan CNE terkait End of Life Care, berdasarkan kebutuhan perawat. Persiapan dan pelaksanaan CNE berjalan dengan baik dan lancar atas koordinasi antara mahasiswa stase manajemen, KaRu, komite keperawatan, dan KFK penyakit dalam.

Tidak semua orang akan mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai

kepala ruang apabila tidak didahului dengan pembelajaran terlebih dahulu. Kepala Ruang

dituntut mampu untuk mengelola pasien dan ruangan, serta harus memberikan perhatian

kepada para pegawai meliputi hak yang seharusnya didapatkan oleh para pegawai,

sehingga secara manajerial diperlukan sikap sebagai advokator agar kesejahteraan pegawai

dapat tercapai.

Selain itu kritik dan saran dari pasien, keluarga pasien, perawat, pegawai lain harus

menjadi pertimbangan kepala ruang. Sehingga diperlukan manajemen konflik atau masalah

yang sesuai agar permasalahan dalam ruangan dapat terselesaikan dengan terarah. Kepala

ruang merupakan salah satu jabatan yang ditunjuk oleh atasan rumah sakit yang dianggap

mampu memberikan informasi dan menggerakan semua pegawai bangsal dengan sesuai,

sehingga diperlukan penyampaian informasi yang komunikatif dan persuasif dengan

seluruh anggota, untuk meminimalisir terjadinya kesalahan komunikasi dalam sebuah

organisasi .

Secara keseluruhan, tugas sebagai kepala ruang lebih banyak berperan dalam hal

manajerial dibandingkan tindakan pelaksanaan asuhan keperawatan kepada pasien.

Namun, kepala ruang di Amarta 2 juga mengalokasikan waktu untuk mengetahui dan

mempelajari pasien, serta ikut serta dalam tindakan langsung kepada pasien. Kepala ruang

sebagai seorang manajer diharapkan mampu mengelola potensi dan mengatasi

permasalahan yang muncul di ruangan, sehingga sikap penuh tanggungjawab, tegas, dan

bijaksana sangat diperlukan. Pelaksanaan magang kepala ruang ini memberikan

Page 18: Laporan Magang Karu Amarta 2 Dheta

18

pembelajaran bagi saya, bahwa sikap penuh tanggungjawab, tegas, dan bijaksana

merupakan beberapa sikap yang harus dimiliki para manajer untuk dapat membangun

sebuah organisasi yang harmonis dan menciptakan suasana kerja yang nyaman agar dapat

tercapai tujuan yang diharapkan.

A. FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT

1. FAKTOR PENDUKUNG

a. Dukungan dan kerjasama yang baik dengan KaRu, perawat dan staf Ruang Amarta 2

b. Adanya kerjasama yang baik antara anggota kelompok stase manajemen

c. Keterbukaan Kepala Ruang Amarta 2 yang mempermudah mahasiswa untuk berdiskusi

mengenai tugas dan tanggungjawab Kepala Ruang yang telah dijalani oleh beliau.

d. Kemudahan akses pencarian literatur mengenai teori tugas dan tanggung jawab kepala

ruang.

2. FAKTOR PENGHAMBAT

a. Terbatasnya waktu diskusi dan bimbingan karena sering nya Kepala Ruang tidak di

tempat karena menghadiri rapat.

b. Mahasiswa yang magang sering meninggalkan tempat karena harus mengurusi

program yang lain, sehingga kurang optimal.