laporan hasil kajian on the job … · web viewsesuai dengan latar belakang pendidikannya kepala...
TRANSCRIPT
MATRIKS KAJIAN ON THE JOB LEARNINGCALON KEPALA SEKOLAHKABUPATEN JENEPONTO
BAHAN KAJIAN : PENGELOLAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
KONDISI IDEALKONDISI NYATA
KONTRIBUSI CALONSMPN 1 BINAMU SMPN KHUSUS JENEPONTO
A. KEPALA SEKOLAH (Per.13 Th 2007)1. Memiliki kualifikasi akademik
minimum S1 / D IV2. Kualifikasi pendidikan dari perguruan
tinggi terakreditasi3. Memiliki pangkat serendah-
rendahnya golongan III/c4. Memiliki sertifikat calon kepala
sekolah/sebagai kepala sekolah dari lembaga yang resmi
5. Memiliki SK sebagai guru SMP6. Memiliki sertifikat pendidik7. Memiliki SK sebagai kepala sekolah8. Memiliki pengalaman mengajar
sekurang-kurangnya 5 tahun di SMP9. Memiliki kemampuan manajerial,
kewirausahaan, supervisi, dan sosial
B. GURU ( Permen.16 Th.2007 )1. Memiliki kualifikasi akademik
minimum S1 / D IV2. Kualifikasi pendidikan dari perguruan
tinggi terakreditasi3. Mengajar sesuai latar belakang
pendidikannya4. Memiliki kemampuan
merencanakan,melaksanakan,dan mengevaluasi pembelajaran sesuai
A. KEPALA SEKOLAH1. Memiliki kualifikasi akademik S1 2. Kualifikasi pendidikan dari perguruan
tinggi terakreditasi3. Memiliki pangkat golongan IV/a4. Memiliki sertifikat calon kepala
sekolah/tapi belum berdasarkan Permendiknas 28 tahun 2010
5. Memiliki SK sebagai guru SMP6. Memiliki sertifikat pendidik7. Memiliki SK sebagai kepala sekolah8. Memiliki pengalaman mengajar 26
tahun 9. Memiliki kemampuan manajerial,
kewirausahaan, supervisi, dan sosial
B. GURU1. Memiliki kualifikasi akademik S1
tapi masih ada kualifikasi D II2. Kualifikasi pendidikan dari
perguruan tinggi terakreditasi3. Terdapat 54 orang guru PNS dan
honorer4. Masih terdapat guru yang mengajar
tidak sesuai latar belakang pendidikannya
5. Memiliki kemampuan merencanakan, melaksanakan,dan
A. KEPALA SEKOLAH1. Memiliki kualifikasi akademik S2 2. Kualifikasi pendidikan dari perguruan
tinggi terakreditasi3. Memiliki pangkat golongan IV/a4. Memiliki sertifikat calon kepala
sekolah/tapi belum berdasarkan Permendiknas 28 tahun 2010
5. Memiliki SK sebagai guru SMP6. Memiliki sertifikat pendidik7. Memiliki SK sebagai kepala sekolah8. Memiliki pengalaman mengajar 22
tahun 9. Memiliki kemampuan manajerial,
kewirausahaan, supervisi, dan sosial
B. GURU1. Memiliki kualifikasi akademik S1
tapi masih ada kualifikasi D II2. Kualifikasi pendidikan dari perguruan
tinggi terakreditasi3. Terdapat 54 orang guru PNS dan
honorer4. Masih terdapat guru yang mengajar
tidak sesuai latar belakang pendidikannya
5. Memiliki kemampuan merencanakan, melaksanakan,dan mengevaluasi
1. Guru direkrut dari sekolah lain yang memiliki kompetensi lebih
2. Guru aktif mengikuti kegiatan MGMP atau pelatihan peningkatan kompetensi guru
1
KONDISI IDEALKONDISI NYATA
KONTRIBUSI CALONSMPN 1 BINAMU SMPN KHUSUS JENEPONTO
prinsip-prinsip pembelajaran (Kompetensi pedagogik)
5. Memiliki integritas kepribadian6. Memiliki kompetensi sosial (mampu
berkomunikasi secara efektif dan santun sesame guru, tenaga administrasi dan orang tua siswa)
7. Memiliki kompetensi professional (penguasaan materi pelajaran )
8. Memiliki beban mengajar 24 jam pelajaran perminggu
C. TAS (Permen. 24Th 2008)1. Kepala Administrasi memilki
kualifikasi pendidikan minimal D III2. Memiliki sertifikat kepala tenaga
administrasi dari lembaga yang ditetapkan pemerintah
3. Memiliki masa kerja minimal 4 tahun4. Memiliki SK pengangkatan sebagai
kepala administrasi5. Terdapat pelaksana urusan
administrasi kepegawaian, keuangan, sarpras,humas, persuratan dan pengarsipan, kesiswaan, kurikulum.
6. Pelaksana urusan memiliki kualifikasi akademik minimal SMA
7. Terdapat petugas layanan khusus: penjaga sekolah,tukang kebun,tenaga kebersihan, pengemudi dan pesuruh.
mengevaluasi pembelajaran sesuai prinsip-prinsip pembelajaran (Kompetensi pedagogik)
6. Memiliki integritas kepribadian7. Memiliki kompetensi sosial (mampu
berkomunikasi secara efektif dan santun sesame guru, tenaga administrasi dan orang tua siswa)
8. Memiliki kompetensi professional ( penguasaan materi pelajaran )
9. Masih terdapat guru mengajar kurang dari 24 jam pelajaran perminggu
C. TENAGA ADMINISTRASI1. Kepala Administrasi memilki
kualifikasi pendidikan S12. Tidak memiliki sertifikat kepala
tenaga administrasi dari lembaga yang ditetapkan pemerintah
3. Memiliki masa kerja 21 tahun4. Tidak memiliki SK pengangkatan
sebagai kepala administrasi5. Terdapat pelaksana urusan
administrasi kepegawaian, bendahara, persuratan dan pengarsipan, kesiswaan, meskipun penamaan yang berbeda
6. Pelaksana urusan memiliki kualifikasi akademik SMA dan 1 orang S 1
7. Terdapat petugas layanan khusus: penjaga sekolah, ,tenaga kebersihan, dan pesuruh, satuan pengamanan
pembelajaran sesuai prinsip-prinsip pembelajaran (Kompetensi pedagogik)
6. Memiliki integritas kepribadian7. Memiliki kompetensi sosial mampu
berkomunikasi secara efektif dan santun sesame guru, tenaga administrasi dan orang tua siswa)
8. Memiliki kompetensi professional ( penguasaan materi pelajaran )
9. Masih terdapat guru mengajar kurang dari 24 jam pelajaran perminggu
C. TENAGA ADMINISTRASI1. Kepala Administrasi memilki
kualifikasi pendidikan S12. Tidak memiliki sertifikat kepala
tenaga administrasi dari lembaga yang ditetapkan pemerintah
3. Memiliki masa kerja 21 tahun4. Tidak memiliki SK pengangkatan
sebagai kepala administrasi5. Terdapat pelaksana urusan
administrasi kepegawaian, bendahara, persuratan dan pengarsipan, kesiswaan, meskipun penamaan yang berbeda
6. Pelaksana urusan memiliki kualifikasi akademik SMA dan 1 orang S 1
7. Terdapat petugas layanan khusus: penjaga sekolah, tenaga kebersihan, dan pesuruh
3. Membimbing TAS memiliki kemampuan memanfaatkan TIK
2
KONDISI IDEALKONDISI NYATA
KONTRIBUSI CALONSMPN 1 BINAMU SMPN KHUSUS JENEPONTO
D. TENAGA LAB. ( Permen. 26 Th 2008)1. Kualifikasi akademik kepala lab.IPA
minimal S 1/D IV jalur pendidik, dan D III jalur teknisi
2. Kualifikasi akademik kepala lab.komputer minimal S 1/D IV jalur pendidik, dan D III jalu teknisi
3. Sesuai latar belakang pendidikan (berijasah/bersertifikat )
4. Memiliki masa kerja 3 tahun jalur guru dan 5 tahun jalur laboran teknisi
5. Memiliki sertifikat kepala lab.dari perguruan tinggi atau lembaga lain yang ditetapkan pemerintah.
6. Kualifikasi teknisi lab.IPA, computer minimal D II
7. Memiliki sertifikat kepala lab.dari perguruan tinggi atau lembaga lain yang ditetapkan pemerintah.
8. Kualifikasi akademik laboran IPA, computer minimal D I
9. Memiliki sertifikat laboran IPA, komputer
E. TENAGA PERPUSTAKAAN (P.25 th 2008 )1. Kualifikasi akademik kepala
perpustakaan minimal S 1/D IV jalur pendidik, dan D II jalur teknisi
2. Memiliki masa kerja 3 tahun jalur guru dan 4 tahun jalur tenaga kependidikan
3. Memiliki sertifikat pengelola perpustakaan.dari lembaga yang
D. TENAGA LABORATORIUM1. Kualifikasi akademik kepala lab.
IPA Fisika, Biologi, Bahasa dan Komputer sudah S1
2. Sesuai latar belakang pendidikan masing-masing
3. Memiliki masa kerja minimal 4 tahun jalur guru
4. Tidak memiliki sertifikat kepala lab. dari perguruan tinggi atau lembaga lain yang ditetapkan pemerintah.
5. Teknisi komputer merangkap guru TIK
6. Tidak memiliki sertifikat kepala lab.dari perguruan tinggi atau lembaga lain yang ditetapkan pemerintah.
7. Kualifikasi akademik laboran IPA, SMA
8. Tidak memiliki sertifikat laboran IPA, komputer
E. TENAGA PERPUSTAKAAN1. Kualifikasi akademik kepala
perpustakaan S 12. Memiliki masa kerja 7 tahun
jalur guru 3. Tidak memiliki sertifikat
pengelola perpustakaan dari lembaga yang ditetapkan pemerintah.
4. Latar belakang pendidikan
D. TENAGA LABORATORIUM1. Kualifikasi akademik kepala lab. IPA
Fisika, Biologi, Bahasa dan Komputer sudah S1
2. Sesuai latar belakang pendidikan masing-masing
3. Memiliki masa kerja minimal 4 tahun jalur guru
4. Tidak memiliki sertifikat kepala lab. dari perguruan tinggi atau lembaga lain yang ditetapkan pemerintah.
5. Teknisi komputer merangkap guru TIK
6. Tidak memiliki sertifikat kepala lab.dari perguruan tinggi atau lembaga lain yang ditetapkan pemerintah.
7. Kualifikasi akademik laboran IPA, SMA
8. Tidak memiliki sertifikat laboran IPA, komputer
E. TENAGA PERPUSTAKAAN1. Kualifikasi akademik kepala
perpustakaan S 12. Memiliki masa kerja 7 tahun jalur
guru 3. Tidak memiliki sertifikat pengelola
perpustakaan dari lembaga yang ditetapkan pemerintah.
4. Latar belakang pendidikan (jurusan Bahasa Indonesia )
5. Memiliki tenaga perpustakaan 3 orang
4. Disarankan mencari tenaga laboran yang sesuai.
5. Disarankan belajar pengelolaan perpustakaan melalui membaca buku atau internet.
3
KONDISI IDEALKONDISI NYATA
KONTRIBUSI CALONSMPN 1 BINAMU SMPN KHUSUS JENEPONTO
ditetapkan pemerintah.4. Sesuai latar belakang pendidikan
(berijasah/bersertifikat )5. Memiliki tenaga perpustakaan
minimal 1 orang 6. Kualifikasi akademik SMA/
sertifikat pengelola perpustakaan
F. GURU KONSELOR ( P.27 Th 2008)1. Memiliki kualifikasi akademik S 12. Sesuai dengan latar belakang
pendidikannya
(jurusan Bahasa Indonesia )5. Memiliki tenaga perpustakaan 3
orang 6. Kualifikasi akademik SMA/
tidak memiliki sertifikat pengelola perpustakaan
F. GURU KONSELOR ( P.27 Th 2008)1. Memiliki kualifikasi akademik S 12. Latar belakang pendidikan
(Bimbingan Konseling )
6. Kualifikasi akademik SMA/ tidak memiliki sertifikat pengelola perpustakaan
F. GURU KONSELOR ( P.27 Th 2008)1. Memiliki kualifikasi akademik S 12. Latar belakang pendidikan
(Bimbingan Konseling )
Peserta Diklat Cakep,
Drs. H. SYARIFUDDIN, M. Pd. NIP.19690101 199412 1 007
4
LAPORANKAJIAN ON THE JOB LEARNING
BAHAN KAJIAN(3)
PENGELOLAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
OLEH :
Drs. H. SYARIFUDDIN, M. Pd.
PESERTA DIKLATCALON KEPALA SEKOLAH
TINGKAT KABUPATEN JENEPONTO2011
i
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN HASIL KAJIANPENGELOLAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Drs. H. SYARIFUDDIN, M. Pd
Peserta Diklat Calon Kepala Sekolah Kabupaten Jeneponto
Tahun 2011
Telah melakukan pengkajianPengelolaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
SMPN 1 Binamu dan SMPN Khusus Jeneponto
Jeneponto, 30 September 2011
Kepala SMPN Khusus Jeneponto, Kepala SMPN 1 Binamu,
H. SARIPUDDIN D., S. Pd., SE., MM. D r s . S Y A H R I R S A I N I NIP. 19660131 198903 1 007 NIP. 19530406 198503 1
013
ii
PENDAHULUAN
Keberhasilan program pendidikan melalui proses belajar-mengajar sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satu di antaranya adalah tersedianya pendidik dan tenaga kependidikan yang memadai disertai pemanfaatan dan pengelolaannya secara optimal. Pendidik dan tenaga kependidikan merupakan salah satu sumber daya yang penting dan utama dalam menunjang proses pembelajaran di sekolah, untuk itu perlu dilakukan peningkatan dalam pendayagunaan dan pengelolaannya agar tujuan sekolah dapat tercapai secara maksimal.
Pendidik dan tenaga kependidikan yang dapat melaksanakan tugas dan fungsinya masing-masing secara baik sangat terkait dengan kompetensi yang mereka miliki.
Peraturan menteri pendidikan nasional (permendiknas) yang mengatur tentang standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah nomor 12 tahun 2007 tentang standar pengawas sekolah, nomor 13 tahun 2007 tentang standar kepala sekolah, nomor 16 tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru, nomor 24 tahun 2008 tentang standar tenaga administrasi sekolah, nomor 25 tahun 2008 tentang tenaga perpustakaan, nomor 26 tahun 2008 tentang standar tenaga laboratorium sekolah dan nomor 27 tahun 2008 tentang standar kualifikasi dan kompetensi konselor.
Seorang calon kepala sekolah diharapkan dapat memahami dan menguasai untuk mengelola pendidik dan tenaga kependidikan sekolah. Mengkaji pengelolaan pendidik dan tenaga kependidikan sekolah tempat magang pada kegiatan on the job learning (OJL) bertujuan untuk melatih calon kepala sekolah mengembangkan dimensi kompetensi manajerial khususnya kompetensi mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia secara optimal.
1
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengisian instrumen kajian pengelolan pendidik dan tenaga kependidikan, wawancara dengan kepala sekolah dan matriks kajian pengelolan pendidik dan tenaga kependidikan, berikut kami sajikan deskripsi hasil kajian pengelolan pendidik dan tenaga kependidikan sekolah tempat magang di sekolah sendiri dan sekolah lain.
1. SMP Negeri 1 Binamu
a) Pendidik (Guru)
SMPN 1 Binamu kini dipimpin oleh Drs. Syahrir Saini sebagai kepala sekolah sejak bulan Mei tahun 2008. Beliau adalah sarjana lengkap (doktorantus) dan memiliki akta IV yang diperolehnya pada tahun 1983 di IKIP Ujungpandang. Jumlah guru yang dimiliki sebanyak 54 orang yang terdiri dari 44 guru PNS dan 10 guru non PNS. Guru PNS terbagi menjadi 40 guru mata pelajaran dan 4 guru konseling. Kualifikasi pendidikan guru SMPN 1 Binamu dapat dilihat pada Tabel 1 berikut.
Tabel 1 : Kualifikasi Pendidikan Guru
NO. TINGKAT IJAZAH
PNS NON PNS TOTALLK PR JML LK PR JML
1 PGSLP/PGSMP 0 2 2 0 0 0 22 D-1 0 0 0 0 0 0 03 D-2 0 1 1 0 0 0 14 D-3 0 0 0 0 0 0 05 S-1 10 29 39 6 4 10 496 S-2 2 0 2 0 0 0 2
JUMLAH 12 32 44 6 4 10 54
Berdasarkan permendiknas nomor 39 tahun 2009 tentang pemenuhan beban kerja guru dan pengawas sekolah yang mewajibkan guru mengajar 24 jam tatap muka, maka jumlah 54 guru tidak dapat memenuhi jumlah jam mengajar minimal 24 jam.
Banyaknya rombongan belajar sebanyak 30 rombel dengan jumlah jam pembelajaran perminggu 32 jam. Jika menggunakan rumus kebutuhan guru :
= , maka SMPN 1 Binamu hanya
membutuhkan guru sebanyak 43 guru mata pelajaran jika asumsi kepala sekolah mengajar 6 jam dan lima wakil kepala sekolah mengajar 12 jam
2
pelajaran. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa guru SMPN 1 Binamu hanya kekurangan 3 guru mata pelajaran dengan kata lain tidak perlu mengangkat 10 orang tenaga honorer yang disebut sebagai guru non PNS.
Menurut keterangan wakil kepala sekolah urusan kurikulum Nazaruddin, bahwa penambahan tenaga non PNS tetap dilakukan karena jumlah guru yang ada tidak merata untuk semua mata pelajaran. Ada mata pelajaran yang gurunya kurang tetapi ada juga guru mata pelajaran yang gurunya sudah dianggap kelebihan. Keterangan tersebut juga terlihat dari daftar keadaan guru SMPN 1 Binamu bulan September 2011.
SMPN 1 Binamu tahun pelajaran 2011/2012 membina siswa sebanyak 1,043 yang dilayani oleh 4 tenaga konselor. Hal ini berarti bahwa mereka mengampu bimbingan dan konseling rata-rata 260 siswa per konselor. Berdasarkan permendiknas nomor 39 tahun 2009 tentang pemenuhan beban kerja guru dan pengawas sekolah yang mewajibkan konselor mengampu bimbingan dan konseling sedikitnya 150 siswa, maka jumlah konselor yang dibutuhkan maksimal sebanyak 6 orang.
Tabel 1 di atas yang memuat tentang kualifikasi pendidikan guru SMPN 1 Binamu memperlihatkan masih terdapat 3 guru yang belum memenuhi kualifikasi pendidikan. Dua diantara mereka sedang mengikuti pendidikan S1 sedangkan satu orang akan pensiun pada bulan Desember tahun 2011.
Fakta lain yang ditemukan di SMPN 1 Binamu adalah masih terdapat beberapa guru mata pelajaran yang mengajar tidak berdasarkan latar belakang pendidikannya. Diantaranya guru mata pelajaran Baca Tulis Al-Quran yang diajarkan oleh guru berlatar belakang Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dan Pendidikan Agama Islam yang juga adalah guru PNS di SMPN 1 Binamu. Hal ini ditempuh karena guru tersebut dianggap mempunyai kemampuan mengajarkan mata pelajaran Baca tulis Al-Quran. Demikian pula dengan mata pelajaran Bahasa Daerah Makassar dan TIK.
Sebagai sekolah berpredikat sekolah standar nasional (SSN) mandiri dan sekolah unggulan di kabupaten Jeneponto, selayaknya guru-guru SMPN 1 Binamu sudah memenuhi standar kualifikasi dan kompetensi guru sebagaimana diatur dalam permendiknas nomor 16 tahun 2007. Jika dimungkinkan akan lebih baik lagi jika guru-guru SMPN 1 Binamu berasal dari guru-guru pilihan dari sekolah lain seperti yang pernah dilakukan pada perekrutan guru-guru SMAN 2 Andalan Tinggi Moncong Kabupaten Gowa.
3
b) Tenaga KependidikanTenaga kependidikan sekolah terbagi menjadi tenaga administrasi
sekolah, tenaga perpustakaan dan laboran. Kualifikasi pendidikan tenaga kependidikan SMPN 1 Binamu dapat dilihat pada Tabel 2 berikut.
Tabel 2 : Kualifikasi Pendidikan Tenaga Kependidikan
NO. TINGKAT IJAZAH
PNS NON PNS TOTALLK PR JML LK PR JML
1 SMP 0 1 1 0 0 0 12 SMA/SMK 3 1 4 7 5 12 163 D-1 0 0 0 0 0 0 04 D-2 0 0 0 0 0 0 05 D-3 0 0 0 0 0 0 06 S-1 3 0 3 0 0 0 3
JUMLAH 6 2 8 7 5 12 20
Dari Tabel 2 di atas terlihat masih terdapat satu tenaga kependidikan berkualifikasi SMP. Tenaga kependidikan tersebut sehari-hari bertugas sebagai tenaga administrasi sekolah bagian pelaksana urusan sarana dan prasarana. Standar kualifikasi pendidikan tenaga administrasi sekolah bagian pelaksana urusan sarana dan prasarana berdasarkan permendiknas nomor 24 tahun 2008 adalah minimal lulusan SMA/MA/SMK/MAK. Dengan demikian TAS tersebut belum memenuhi standar kualifikasi akademik.
Jumlah tenaga kependidikan yang dimiliki SMPN 1 Binamu saat ini berjumlah 20 orang terbagi menjadi tenaga administrasi sekolah, tenaga perpustakaan dan laboran diperlihatkan pada Tabel 3 berikut.
Tabel 2 : Jumlah TAS, Tenaga Perpustakaan dan LaboranNo.
Tenaga Kependidikan
PNS Non PNS TOTALLK PR JML LK PR JML
1 Administrasi Sekolah 6 1 7 5 1 6 13
2 Perpustakaan 0 1 1 2 2 4 53 Laboran 0 0 0 0 2 2 2
JUMLAH 6 2 8 7 5 12 20
Kepala tenaga administrasi SMPN 1 Binamu berkualifikasi S1 jurusan ekonomi sehingga tidak relevan dengan tugasnya. Karena baru menjabat satu tahun lebih sehingga beliau belum memiliki sertifikat kepala tenaga administrasi sekolah yang dikeluarkan oleh lembaga yang ditetapkan
4
pemerintah. Satu hal yang mendukung dalam pelaksanaan tugas-tugasnya sebagai kepala TAS adalah karena beliau sudah mempunyai pengalaman kerja selama 23 tahun sebagai TAS.
Pelaksana urusan tenaga administrasi rata-rata sudah memiliki kompetensi yang memadai kecuali di bidang pemanfaatan TIK. Mereka masih dalam tahap permulaan (emerging). Untuk itu dalam kegiatan OJL, saya memanfaatkan waktu dalam pengembangan AKPK membimbing TAS dalam mengelola administrasi kepegawaian dengan memanfaatkan TIK.
Kepala perpustakaan SMPN 1 Binamu adalah seorang PNS tenaga kependidikan berkualifikasi akademik SMA dengan pengalaman kerja 30 tahun. Beliau belum memiliki sertifikat kompetensi pengelolaan perpustakaan sekolah yang ditetapkan pemerintah. Tenaga perpustakaan berjumlah 4 orang dengan kualifikasi akademik SMA dan belum memiliki sertifikat kompetensi pengelolaan perpustakaan sekolah.
SMPN 1 Binamu memiliki 4 laboratorium yaitu laboratorium Fisika, Biologi, Komputer dan Bahasa. Hanya laboratorium Biologi dan Komputer yang memiliki laboran yang berasal dari jalur non guru dengan kualifikasi pendidikan SMA. Berdasarkan permendiknas nomor 26 tahun 2008 tentang standar tenaga laboratorium sekolah, tenaga laboran minimal lulusan diploma 2 (D2) yang relevan dengan peralatan laboratorium dan memiliki sertifikat. Dalam hal ini, SMPN 1 Binamu belum memiliki tenaga seperti yang dimaksud. Masih berdasarkan permendiknas tersebut, sekolah diharapkan paling lambat tahun 2012 telah memenuhi standar tenaga laboratorium tersebut.
Mengatasi ketidaktersediaan tenaga laboran untuk laboratorium komputer dan bahasa, maka guru mata pelajaran masing-masinglah yang sekaligus bertindak sebagai laboran.
2. SMP Negeri Khusus Jeneponto
a) Pendidik (Guru)
SMPN Khusus Jeneponto kini dipimpin oleh Saripuddin D., S. Pd., SE., MM sebagai kepala sekolah sejak berdirinya pada tahun 2007. Pendidikan terakhir beliau adalah magister manajemen dan sementara dalam pendidikan S3 manajemen pendidikan pada program pascasarjana Universitas Negeri Makassar. Jumlah guru yang dimiliki sebanyak 18 orang yang terdiri dari 10 guru PNS dan 8 guru non PNS. Guru PNS terbagi menjadi 9 guru mata pelajaran
5
dan 1 konselor. Kualifikasi pendidikan guru SMPN Khusus Jeneponto dapat dilihat pada Tabel 4 berikut.
Tabel 4 : Kualifikasi Pendidikan Guru
NO. TINGKAT IJAZAH
PNS NON PNS TOTALLK PR JML LK PR JML
1 D-3 0 0 0 0 0 0 02 S-1 3 5 8 2 3 5 133 S-2 1 1 2 3 0 3 5
JUMLAH 4 6 10 5 3 8 18
Berdasarkan permendiknas nomor 39 tahun 2009 tentang pemenuhan beban kerja guru dan pengawas sekolah yang mewajibkan guru mengajar 24 jam tatap muka, maka jumlah 18 guru tidak dapat memenuhi jumlah jam mengajar minimal 24 jam.
Banyaknya rombongan belajar sebanyak 3 rombel dengan jumlah jam pembelajaran perminggu 32 jam. Jika menggunakan rumus kebutuhan guru :
= , maka SMPN Khusus Jeneponto hanya
membutuhkan guru sebanyak 4 guru mata pelajaran. Rumus ini tentunya tidak sepenuhnya dapat dipakai karena banyaknya mata pelajaran yang diajarkan sebanyak 11 mata pelajaran. Jika rumus tersebut digunakan maka guru akan mengajarkan 3 mata pelajaran untuk memenuhi jam mengajar 24 jam.
Sebahagian guru-guru SMPN Khusus Jeneponto adalah juga guru-guru yang ditugaskan mengajar pada SMAN Khusus Jeneponto karena SMP dan SMA dipimpin oleh satu kepala sekolah. Untuk memenuhi kekurangan guru yang sesuai dengan latar belakang pendidikannya, kepala sekolah mengambil kebijakan untuk mempekerjakan tenaga honor yang berstatus sebagai PNS dari sekolah lain. Hal ini juga bermanfaat bagi sebagian guru honor untuk mencukupkan jumlah jamnya sebagaimana dituntut dalam pemenuhan jumlah mengajar 24 jam oleh pengelola pembayaran tunjangan profesi sertifikasi guru.
SMPN Khusus Jeneponto tahun pelajaran 2011/2012 membina siswa sebanyak 60 yang dilayani oleh satu tenaga konselor. Tenaga konselor ini juga melayani bimbingan konseling untuk siswa SMAN Khusus yang berjumlah 99 orang. Jika dijumlahkan berarti menjadi 159 sehingga tenaga konselor ini sudah memenuhi standar pelayanan jumlah siswa yaitu minimal 150 siswa.
Tabel 4 di atas yang memuat tentang kualifikasi pendidikan guru SMPN Khusus Jeneponto memperlihatkan bahwa guru-guru sudah memenuhi standar
6
kualifikasi pendidikan. Untuk mengembangkan kompetensi guru-guru, kepala sekolah mengarahkan guru untuk terlibat aktif dalam kegiatan MGMP sekolah ataupun MGMP mata pelajaran atau ikut dalam pelatihan-pelatihan tingkat provinsi dan nasional.
Mata pelajaran muatan lokal Bahasa Daerah Makassar dan Baca Tulis Al-Quran masih diajarkan oleh guru yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya. Hal ini ditempuh karena tidak tersedianya tenaga guru sarjana untuk kedua mata pelajaran tersebut. Namun guru yang dibebankan mengajarkan kedua muatan lokal tersebut dianggap mempunyai kemampuan untuk itu karena sudah mempunyai pengalaman mengajar yang cukup lama.
b) Tenaga KependidikanTenaga kependidikan sekolah terbagi menjadi tenaga administrasi
sekolah, tenaga perpustakaan dan laboran. Kualifikasi pendidikan tenaga kependidikan SMPN Khusus Jeneponto dapat dilihat pada Tabel 5 berikut.
Tabel 5 : Kualifikasi Pendidikan Tenaga Kependidikan
NO. TINGKAT IJAZAH
PNS NON PNS TOTALLK PR JML LK PR JML
1 SMP 0 0 0 0 0 0 02 SMA/SMK 0 1 1 2 5 7 83 D-1 0 0 0 0 0 0 04 D-2 0 0 0 0 0 0 05 D-3 0 0 0 0 0 0 06 S-1 0 0 0 1 1 2 2
JUMLAH 0 1 1 3 6 9 10
Jumlah tenaga kependidikan yang dimiliki SMPN Khusus Jeneponto sebanyak 10 orang tetapi julah tersebut melayani untuk SLB (setingkat SD) dan SMA. Tenaga kependidikan yang terbagi menjadi tenaga administrasi sekolah, tenaga perpustakaan dan laboran diperlihatkan pada Tabel 6 berikut.
Tabel 6 : Jumlah TAS, Tenaga Perpustakaan dan LaboranNo.
Tenaga Kependidikan
PNS Non PNS TOTALLK PR JML LK PR JML
1 Administrasi Sekolah 0 1 1 1 5 6 7
2 Perpustakaan 0 0 0 2 0 2 23 Laboran 0 0 0 0 1 1 1
JUMLAH 0 1 1 3 6 9 10
7
Kepala tenaga administrasi SMPN Khusus Jeneponto berkualifikasi SMA dan belum memiliki sertifikat kepala tenaga administrasi sekolah yang dikeluarkan oleh lembaga yang ditetapkan pemerintah. Satu hal yang mendukung dalam pelaksanaan tugas-tugasnya sebagai kepala TAS adalah karena beliau sudah mempunyai pengalaman kerja selama 15 tahun sebagai TAS. Standar kualifikasi akademik kepala tenaga administrasi SMP minimal lulusan D3.
Sama dengan TAS SMPN 1 Binamu, pelaksana urusan tenaga administrasi rata-rata sudah memiliki kompetensi yang memadai kecuali di bidang pemanfaatan TIK. Mereka masih dalam tahap permulaan (emerging). Untuk itu dalam kegiatan OJL, saya memanfaatkan waktu dalam pengembangan AKPK membimbing TAS dalam mengelola administrasi kepegawaian dengan memanfaatkan TIK.
Kepala perpustakaan SMPN Khusus diangkat oleh kepala sekolah dari tenaga honorer non PNS tenaga kependidikan berkualifikasi akademik SMA. Hal ini dilakukan karena tidak tersedianya tenaga perpustakaan yang diangkat oleh pemerintah daerah. Kepala perpustakaan dibantu oleh satu orang tenaga perpustakaan sekolah.
SMPN Khusus Jeneponto memiliki 3 laboratorium yaitu laboratorium IPA, Komputer dan Bahasa. Hanya laboratorium IPA yang memiliki laboran yang berasal dari tenaga honorer jalur non guru dengan kualifikasi pendidikan SMA. Berdasarkan permendiknas nomor 26 tahun 2008 tentang standar tenaga laboratorium sekolah, tenaga laboran minimal lulusan diploma 2 (D2) yang relevan dengan peralatan laboratorium dan memiliki sertifikat. Dalam hal ini, SMPN Khusus Jeneponto belum memiliki tenaga seperti yang dimaksud.
Mengatasi ketidaktersediaan tenaga laboran untuk laboratorium komputer dan bahasa, maka guru mata pelajaran masing-masinglah yang sekaligus bertindak sebagai laboran.
8
PENUTUP
Pengelolaan pendidik dan tenaga kependidikan merupakan salah satu kompetensi manajerial kepala sekolah yang menentukan keberhasilannya dalam mengelola sekolah. Beberapa pendidik dan tenaga kependidikan SMPN 1 Binamu belum memenuhi standar kualifikasi akademik.
Sebagai peserta diklat calon kepala sekolah, melalui tugas mengkaji pengelolaan pendidik dan tenaga kependidikan, saya telah memperoleh banyak tambahan ilmu dan pengalaman. Untuk melakukan pengkajian tersebut saya harus mendalami permendiknas-permendiknas yang terkai. Semoga ilmu yang saya peroleh dapat bermanfaat untuk peningkatan mutu pendidikan Indonesia di masa depan, Amin.
9
Lampiran 15 : Laporan Hasil Kajian Pengelolaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
1