lapkas stroke.ke

35
LAPORAN KASUS STROKE INFARK KARDIOEMBOLI DENGAN IMPROVING Dibuat Oleh : Mutiara Rachel / 2010730074 Pembimbing : dr. Zaki, Sp.S

Upload: mutiararachel

Post on 18-Sep-2015

229 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

hh

TRANSCRIPT

Laporan Kasus Stroke Infark Kardioemboli dengan Improving

Laporan KasusStroke Infark Kardioemboli dengan ImprovingDibuat Oleh : Mutiara Rachel / 2010730074Pembimbing : dr. Zaki, Sp.SIdentitas PasienNama:Tn.NUsia:29 thnJenis Kelamin:Laki-lakiPekerjaan:Teknisi MesinAlamat:PurbalinggaMasuk RS:18 Agustus 2014 No RM:272370

ANAMNESIS(Autoanamnesis 20 Agustus 2014)KELUHAN UTAMA :Pingsan saat bekerja RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG :Pasien datang dengan penurunan kesadaran saat bekerja siang hari tanggal 18 agustus 2014. Sebelumnya pasien merasa mual, pusing, dan kedua kakiknya tiba-tiba lemas diawali kaki kiri lalu kaki kanan , setelah itu pasien pingsan. Pingsan diakui pasien selama 15 menit sampai 30 menit. Keluhan seperti ini sudah sering dialami pasien sejak tahun 2009 pasien pernah dirawat. Pasien sering mengalami keluhan ini namun jarang sampai pingsan. Keluahan ini sering membaik dengan sendirinya tanpa minum obat, setelah keluhannya hilang pasien sudah bisa beraktifitas seperti biasa. Pasien juga mengeluh kan nyeri dada sejak satu tahun terakhir, sering berkeringat meskipun saat beristirahat. Pasien mengaku tidak batuk dan sesak. Buang air besar dan buang air kecil tidak ada keluhan.

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU :Pasien mengaku pernah dirawat saat tahun 2009 karena pingsan seperti iniHipertensi disangkalDiabetes Melitus disangkalRIWAYAT PENGOBATAN: Pasien berobat ke dokter saat terjadi serangan tahun 2009RIWAYAT PENYAKIT KELUARGAPenyakit dikeluarga disangkal

RIWAYAT PENYAKIT ALERGI: Riwayat alergi terhadap makanan, obat-obatan, debu dan cuaca disangkal oleh pasienRIWAYAT PSIKOSOSIALMakan teratur 3x/hari, suka makan sayur dan buah-buahanMerokok Suka olahraga Futsal 1x/minggu

Status GeneralisKeadaan Umum: Sakit ringanTanda-Tanda VitalTD: 110/80mmHg Nadi: 80 x/mnt, reguler, kuat angkat, isi cukupPernafasan: 20x/mntSuhu: 36,3oC

Kepala dan Leher :Kepala :Normocephal Mata :Konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)Hidung :Sekret (-), epistaksis (-/-), septum deviasi (-), pernapasan cuping hidung (-)Telinga :Bentuk normotia, secret (-)Mulut :bibir lembab (+), Sianosis (-)Leher :Kuduk kaku (-), pembesaran KGB (-), peningkatan JVP (-)

ThoraksBentuk normochest, Pernapasan abdominothorakal

Paru Inspeksi : Bentuk dada normal, pergerakan dinding dada simetris, retraksi sela iga (-)Palpasi : Vocal fremitus sama pada kedua lapang paruPerkusi : Sonor pada kedua lapang paruAuskultasi : Vesikuler di kedua lapang paru, ronchi (-/-), wheezing (-/-)

Jantung Inspeksi : Ictus Cordis terlihat di ICS V linea mid clavicula sinistraPalpasi : Teraba ictus cordis di ICS V linea mid clavicula sinistraPerkusi : Batas jantung kanan relative di ICS V linea parasternal dextra, Batas jantung kiri relative di ICS V linea mid clavicula sinistra Auskultasi : Bunyi Jantung I dan II regular, murmur (-), gallop (-)

AbdomenInspeksi: bentuk datarAuskultasi: BU (+) normal pada 4 kuadranPerkusi: timpani pada seluruh abdomen, asites (-)Palpasi: supel, nyeri tekan (-), nyeri epigastrium (-), hepar, lien, tidak teraba.

EkstremitasAtas: akral hangat, RCT < 2 detik, edema (-/-), sianosis (-/-)Bawah: akral hangat, RCT < 2 detik, edema (-/-), sianosis (-/-)

Status NeurologisKesadaran :Compos MentisGCS :E4M6V5 (15) Rangsang Meningeal- Kaku Kuduk : (-)- Lasegue sign : (-)- Kernig sign : (-)- Brudzinski I: (-)- Brudzinski II: (-)- Brudzinski III: (-)

SARAF CRANIAL

N.I (OLFAKTORIUS) KANANKIRIDaya Pembau : NormosmiaNormosmiaN.II (OPTIKUS ) KANANKIRIVisus : tidak dilakukanLapang pandang: BaikFundus Okuli : dalam batas normal N.III (OKULOMOTORIUS) KANAN KIRIPtosis: --Gerakan Mata: baikUkuran pupil:3 mm3 mmRefleks cahaya direct: ++Refleks cahaya indirect: ++Refleks Akomodasi:++Diplopia :tidak ada

N.IV (TROKHLEARIS)KANANKIRIGerakan mata ke medial bawah: + +Diplopia : tidak adaN.V (TRIGEMINUS)KANANKIRIMenggigit:(+)(+)Membuka Mulut: (+)(+)Sensibilitas :(+)(+)Oftalmikus:(+)(+)Maksila:(+)(+)Mandibula:(+)(+)Reflek kornea:(+)(+)N.VI (ABDUSEN)KANANKIRIGerakan mata ke lateral : (+)(+)Diplopia : tidak ada

N.VII (FASIALIS)KANANKIRIKerutan kulit dahi:(+), simetrisKedipan mata :(+)(+)Lipatan naso-labial :simetrisSudut mulut:simetrisMenutup mata:baik dan simetrisMeringis:simetrisDaya kecap lidah 2/3 depan :tidak dilakukanN.VIII(VESTIBULOCHOCLEARIS) KANANKIRIMendengar suara berbisik: + +Tes rinne: tidak dilakukanTes weber: tidak dilakukanTes Schawabach: tidak dilakukanNIX (GLOSOFARINGEUS) dan N.X(VAGUS)Arkus farings:simetris Uvula saat pasif:ditengahDaya kecap lidah 1/3 belakang :tidak dilakukanReflex muntah:(+)Menelan : (+)N.XI (ASESORIUS)KANANKIRIMemalingkan Kepala:baik baikSikap Bahu:baikbaikMengangkat Bahu: baik baikAtropi Otot bahu :(-)(-)N.XII(HIPOGLOSUS)Sikap lidah:normalAtropi otot lidah:(-)Fasikulasi lidah:(-)

MOTORIKSikap:Eksitemitas atas:normalEkstremitas bawah:normal

Kekuatan: 5555Tonus:normalAtropi: - -- -

SENSORIKNyeri: Ekstremitas Atas: normostesiaEkstremitas Bawah: normostesiaRaba: Ekstremitas Atas: normostesiaEkstremitas Bawah: normostesiaSuhu: Ekstremitas Atas: tidak dilakukanEkstremitas Bawah: tidak dilakukan

REFLEKSRefleks FisiologisRefleks bisep:+/+Refleks trisep:+/+Refleks brachioradialis :+/+Refleks patella: +/+Refleks achilles: +/+

Refleks PatologisBabinski :+/+Chaddock:-/-Oppenheim:-/-Gordon:-/-

ResumePasien datang dengan sinkop saat bekerja siang hari tanggal 18 agustus 2014. Sebelumnya pasien merasa nausea, cepalgia, dan kedua ekstremitas inferior tiba-tiba lemas, setelah itu pasien sinkop. Sering berkeringat dan Nyeri dada sejak satu tahun yang lalu.Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit ringan, kesadaran compos mentis, TTV dalam batas normal, status generalis dan neurologis dalam batas normal.Pada hasil EKG didapatkan iskemi kardiomiopati

Diagnosa BandingStroke Infark Kardioemboli dengan ImprovingTIAHipokalemi

Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan EKG

Diagnosa KerjaStroke Infark Kardioemboli dengan Improving Faktor Risiko Kadiomiopati

Rencana TerapiBrainact inj 500 mg 2x1gRanitidine 2x1gAsetosal 1x1gBisosprolol 1x2,5gKSR 2x1tabMiozidin 2x1tab

Tinjauan PustakaSTROKE INFARK KARDIOEMBOLIDefinisiStroke adalah istilah umum yang digunakan untuk satu atau sekelompok gangguan cerebro vasculer, termasuk infark cerebral, perdarahan intra cerebral dan perdarahan subarahnoidMekanisme terjadinya infark serebri adalah melalui pembentukan trombus, emboli, atau gangguan hemodinamik. Dalam kategori klinis stroke infark dapat dibedakan menjadi infark atherotrombotik, infark kardioemboli atau infark lakunerStroke kardioemboli adalah suatu gangguan neurologis akut yang disebabkan oleh gangguan pembuluh darah, dimana secara mendadak atau cepat timbul gejala dan tanda yang sesuai dengan daerah, fokal diotak, akibat suatu emboli yang berasal dari jantungPatogenesis Hampir 90% emboli yang berasal dari jantung berakhir di otak, hal ini disebabkan karena:Aliran darah ke otak berasal dari arkus aortaJaringan otak sangat sensitif terhadap obstruksi aliran darahBesarnya infark kardioemboli tergantung dari:Ukuran emboliPembuluh darah arteri yang terkenaStabilitas dari emboliSirkulasi kolateralnya

Kelainan yang ditimbulkan oleh emboli dapat berupa:Obstruksi/sumbatan arteri, biasanya terdapat pada percabangan arteri, karena lumennya lebih kecil dari pada lumen jaringan dibagian distalnya dan siasis aliran darah.Iritasi, yang akan menimbulkan vasospasme lokal.

Emboli dapat menyumbat semua arteri tergantung dari ukuran dan bentuk emboli:

Emboli yang besar umumnya adalah klot yang berasal dari jantung, dapat menyumbat arteri ekstrakranial yang besar seperti a.brakhiosefalik, a.subclavia, a.karotis dan a.vertebralisEmboli yang lebih kecil dibentuk di jantung atau proksimal arteri, dapat menyumbat arteri intra kranial seperti a.karotis, interna, a.cerebri anterior, a.vertebralis, a.basilaris, a.cerebri posterior dan a.cerebri media. Pada sirkulasi anterior, predilaksi emboli yang paling sering adalah ke a.cerebri media dan cabang cabangnya.Emboli yang paling kecil lagi seperti pecahan trombus, kristal kolesterol, pecahan plak atheromatosa, pecahan kalsium dari katub permukaan pembuluh darah cendrung untuk menyumbat cabang kecil superfisial dari arteri cerebri, arteri cerebelli, dan arteri opthalmika pada retina.Faktor yang dapat menimbulkan emboli mungkin berbeda untuk masing-masing kelainan jantung:

Faktor mekanisFaktor aliran darahFaktor lainGejala utama: Awitannya yang tiba-tiba dengan defisit maksimal Adanya penyebab emboli yang potensial dari jantung Infark otak multipel pada korteks atau serebelum pada teritorial pembuluh darah yang multipel

Gejala tambahan: Infark berdarah pada CT Scan Tidak ditemukannya penyakit atherosklerotik pada angiografi Bukti oklusi yang menghilang pada angiografi ulang Terdapatnya emboli pada organ lain Trombus jantung yang terbukti dengan ekhokardiografi, katerisaasi, CT jantung atau MRI

DiagnosisSkala davis and hart

1. Sumber Utama Jantung Fibrilasi atrium Sindroma sick sinus Stenosis mitral Katup protesis Trombus ventrikel kiri Infark miokard akut Aneurisma ventrikel kiri tanpa trombus33444432. saat kejadian defisit neurologis maksimal dan mendadak (kurang 5 menit pada pasien sedang aktif)13. tidak ada atau sangat sedikit aterosklerosis pada pemeriksaan USG (Karotis) Angiografi karotis124. infark kortikal atau sub kortikal luas (Klinis atau CT-Scan kepal/MRI)15. infark kortikal sebelumnya pada suatu area vaskular lain (klinis atau CT-Scan kepala/MRI)16. tidak didapatkan aterosklerosis pada arteriogram37.infark berdarah pada CT-Scan18. Tidak ada Hipertensi kronis1PenatalaksanaanPenatalaksanaan di Ruang Gawat DaruratStabilisasi jalan nafas dan pernafasanPerbaikan jalan nafas dengan pemasangan pipa orofaring.Pada pasien hipoksia diberi suplai oksigen Stabilisasi hemodinamikBerikan cairan kristaloid atau koloid intravena (hindari cairan hipotonik)Optimalisasi tekanan darahBila tekanan darah sistolik < 120mmHg dan cairan sudah mencukupi, dapat diberikan obat-obat vasopressor.Pemantauan jantung harus dilakukan selama 24 jam pertama.Bila terdapat CHF, konsul ke kardiologi.Pemeriksaan awal fisik umumTekanan darahPemeriksaan jantungPemeriksaan neurologi umum awalDerajat kesadaranPemeriksaaan pupil dan okulomotorKeparahan hemiparesisPenatalaksanaan Umum di Ruang Rawat Inap1. Cairan2. Nutrisi3. Pencegahan dan mengatasi komplikasi4. Penatalaksanaan medik yang lain

Pengelolaan khusus Stroke Non Hemoragik

Ditujukan untuk reperfusi dengan pemberian antiplatelet seperti aspirin dan anti koagulan, atau yang dianjurkan dengan trombolitik rt-PA (recombinant tissue Plasminogen Activator).Dapat juga diberi agen neuroproteksi, yaitu sitikolin atau pirasetam.

Daftar PustakaCaplan LR. Stroke a clinical approach.2nd ed. US : Butterwort, 1993; 349-68Gates P. Cardiogenic stroke in, Barnett H. et al. stroke pathophysiology, diagnosis and management, vol.2. Melbourne: Churchill Livingstone, 1986:1085-104Heloason CM. Cardioembolic stroke: topography and pathogenesis. Cerebrovascular and Brain metabolism Reviews. New York:Raven Press, 1992:4:28-58McGhee T. Cerebrovascular disease and neurological manifestations of heart disease, in Hurst W. The Heart arteries and veins. 5th ed. New York: McGraw Hill, 1986:1486-97Neurogical Review. Cardiogenic brain embolism. Cerebral embolism Task Force. Arc. Neuro. 1986:43; 71-81Toole J. Cerebrovascular disorders. 3rd ed. New York: Raven, 1984:168-96Whisnant et al. Special report from the national institute of neurological disorders and stroke clasification of cerebrovascular disease III. Stroke, 1990; 21:638-39, 653-61