lamp permen tamb emas

Upload: evan-sutikno-juntak

Post on 03-Jun-2018

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/12/2019 Lamp Permen Tamb Emas

    1/25

    1

    Lampiran

    Peraturan Menteri NegaraLingkungan Hidup

    Nomor : 23 Tahun 2008

    Tanggal : 31 Desember 2008

    PEDOMAN TEKNISPENCEGAHAN PENCEMARAN DAN/ATAU KERUSAKAN LINGKUNGAN

    HIDUP AKIBAT PERTAMBANGAN EMAS RAKYAT

    I. PENDAHULUAN

    Metode penambangan sangat dipengaruhi oleh karakteristik cebakan

    emas primer atau sekunder yang dapat mempengaruhi carapengelolaan lingkungan yang akan dilakukan untuk meminimalisirdampak kegiatan penambangan tersebut.

    Karakteristik cebakan emas sekunder atau yang lebih dikenal sebagaiendapan emas aluvial yaitu emas yang diendapkan bersama denganmaterial sedimen yang terbawa oleh arus sungai atau gelombang lautadalah karakteristik yang umum ditambang oleh rakyat, karenakemudahan penambangannya.

    Berdasarkan karakteristik endapan emas tersebut, metodepenambangan terbuka yang umum diterapkan dengan menggunakanperalatan berupa:

    1. Tambang semprot (hydraulicking)

    2. Pendulangan (panning)

    Di beberapa tempat juga ditemukan karakteristik cebakan primertipe vein yang umumnya dilakukan dengan teknik penambanganbawah tanah terutama metode gophering atau lebih dikenal dengancoyoting (di Indonesia disebut lubang tikus atau lubang marmot).

    Terhadap batuan yang ditemukan, dilakukan proses peremukanbatuan atau penggerusan, selanjutnya dilakukan sianidasi atauamalgamasi, sedangkan untuk tipe penambangan sekunderumumnya dapat langsung dilakukan sianidasi atau amalgamasi

    karena sudah dalam bentuk butiran halus.

  • 8/12/2019 Lamp Permen Tamb Emas

    2/25

    2

    Kominusi

    Penambangan

    Separasi/Konsentrasi

    Ekstraksi

    TERBUKA BAWAH TANAH

    Pendulangan

    Amalgamasi

    Peremukan &

    Penggerusan

    Tambang

    SemprotDredging Gophering

    Sluicing/Spiral

    Concentrator

    Sianidasi

    Au

    Cebakan Emas

    PrimerSekunder

    Gambar 1. Alur Proses pengolahan bijih emas

    A. Penambangan

    Cebakan emas primer dapat ditambang secara tambang terbukamaupun tambang bawah tanah. Sementara cebakan emas sekunderumumnya ditambang secara tambang terbuka.

    Komponen lingkungan yang berpotensi terkena dampak akibatpenambangan tergantung pada lokasi dilakukannya penambangan.Kerusakan lahan terjadi akibat dari tergerus/hilangnya lahan yang

    semula produktif menjadi tidak produktif. Penurunan kualitas tanahdapat terjadi karena tanah subur dipermukaan hilang atau tertutupoleh sedimen yang tidak subur. Sedangkan penurunan kualitas airdiakibatkan tingginya kandungan sedimen tersuspensi sebagai akibatpembuangan tailing langsung ke badan air yang juga akanmempengaruhi kehidupan biota air.

  • 8/12/2019 Lamp Permen Tamb Emas

    3/25

    3

    Hubungan antara kegiatan penambangan dengan potensi kerusakankomponen lingkungan dapat dilihat pada Tabel 1.

    Tabel 1. Potensi Dampak Pada Komponen Lingkungan AkibatPenambangan

    KomponenLingkungan

    PenambanganLahan

    KualitasTanah

    KualitasAir

    BiotaUdara

    Darat Aquatik

    Terbuka

    Alluvial Sungai - - -

    Alluvial Tepi Sungai -

    Alluvial Darat -/ -

    Primer -/ -/

    Bawah Tanah

    Primer - - -/ - -

    Ket : = berpotensi dampak; - = tidak berpotensi dampak

    B.Pengolahan

    Pada pengolahan batuan hasil penambangan, yang terdiri dari tahapkominusi, separasi dan ekstraksi dengan amalgamasi dan sianidasi,potensi dampak lingkungan yang ditimbulkan mencakup kualitastanah, kualitas air, biota dan udara. Selain itu, kandungan kimiadan logam dalam tailing juga merupakan sumber dampak yang lebihberbahaya. Dampak pada komponen udara terjadi karenapenguapan logam berat dan bahan kimia lainnya.

    Matrik hubungan antara kegiatan pengolahan emas dengan potensikerusakan komponen lingkungan dapat dilihat pada Tabel 2.

    Tabel 2. Potensi Dampak Terhadap Komponen Lingkungan dariKegiatan Pengolahan Bijih Emas

    KomponenLingkungan

    PengolahanLahan

    KualitasTanah

    KualitasAir

    BiotaUdara

    Darat Aquatik

    sluice box, pendulangan - -

    Kominusi/peremukan-penggerusan

    - - - - -

    Amalgamasi - - -

    Sianidasi - - -

    Pembakaran amalgam - - - - -

    Ket : = berpotensi dampak; - = tidak berpotensi dampak

  • 8/12/2019 Lamp Permen Tamb Emas

    4/25

    4

    II. KARAKTERISTIK PERTAMBANGAN EMAS

    A. Cebakan Primer

    Cebakan primer merupakan cebakan yang terbentuk bersamaan

    dengan proses pembentukan batuan. Salah satu tipe cebakanprimer yang biasa dilakukan pada penambangan skala kecil adalahbijih tipe vein (urat). Beberapa karakteristik dari bijih tipe urat yangmempengaruhi teknik penambangan antara lain:

    1. Komponen mineral atau logam tidak tersebar merata pada badanurat.

    2. Mineral bijih dapat berupa kristal-kristal yang kasar.

    3. Kebanyakan urat mempunyai lebar yang sempit sehingga rentandengan pengotoran (dilution).

    4. Kebanyakan urat berasosiasi dengan sesar, pengisi rekahan, dan

    zona geser (regangan), sehingga pada kondisi ini memungkinkanterjadinya efek dilutionpada batuan samping.

    5. Perbedaan assay (kadar) antara urat dan batuan samping padaumumnya tajam, berhubungan dengan kontak dengan batuansamping, impregnasi pada batuan samping, serta pola urat yangmenjari (bercabang).

    6. Fluktuasi ketebalan urat sulit diprediksi, dan mempunyairentang yang terbatas, serta mempunyai kadar yang sangaterratic(acak/tidak beraturan) dan sulit diprediksi.

    7. Kebanyakan urat relatif keras dan bersifat brittle.

    Dengan memperhatikan karakteristik tersebut, metode

    penambangan yang umum diterapkan adalah tambang bawah tanahdengan metode Gophering.

    Nama lain untuk cara ini adalah coyoting (di Indonesia disebutlubang tikus atau lubang marmot), yaitu suatu cara penambangan

    yang tidak sistematis, tidak perlu mengadakan persiapan-persiapanpenambangan (development works) dan arah penggalian hanyamengikuti arah larinya cebakan bijih. Oleh karena itu ukuranlubang (stope) juga tidak tentu, tergantung dari ukuran cebakanbijih di tempat itu dan umumnya tanpa penyanggaan yang baik.

    Cara penambangan ini umumnya tanpa penyangga yang memadaidan penggalian umumnya dilakukan tanpa alat-alat mekanis.Metode penambangan ini umum diterapkan diberbagai daerahoperasi pertambangan rakyat di Indonesia, seperti di Cineam,

    Tasikmalaya dan Sulawesi Utara. Penambangan dilakukan secarasederhana, tanpa development works, dan langsung menggali

    cebakan bijih menuruti arah dan bentuk alamiahnya. Bila cebakan

  • 8/12/2019 Lamp Permen Tamb Emas

    5/25

    5

    bijih tersebut tidak homogen, kadang-kadang terpaksa ditinggalkanpillar yang tak teratur dari bagian-bagian yang miskin.

    Proses yang dilakukan dalam penambangan metode gophering:

    1. Pembangunan lubang masuk ke tambang.Lubang masuk dibuat sangat sederhana dengan diameter

    umumnya hanya dapat untuk akses 1 orang saja.

    2. Pembangunan akses menuju badan bijih.Akses menuju badan bijih dibuat sesuai lokasi badan bijih yangmenjadi target. Terdapat 2 cara untuk menuju badan bijihberdasarkan lokasi dari cebakan, yaitu:a. Menggunakan drift (lubang masuk horizontal), jika lokasi

    badan bijih relatif sejajar dengan jalan masuk utama.b. Menggunakan shaft (lubang masuk vertikal), jika lokasi badan

    bijih relatif di bawah jalan masuk utama.Seperti halnya lubang masuk ke tambang, akses menuju badanbijih dibuat secara sederhana, dengan lokasi kerja yang hanya

    cukup untuk dipakai satu orang saja dengan diameter sekitar 1 1,5 meter. Lubang masuk tersebut dibuat tanpa penyangga atauhanya dengan penyangga sederhana untuk daerah yangdiperkirakan rawan runtuh.

    3. Penggalian bijih emasPenggalian bijih emas dilakukan dengan mengikuti arahkemenerusan bijih. Alat yang dipakai untuk keperluanpemberaian batuan berupa alat gali manual, seperti belincong.

    4. Pengangkutan bijih emas dari dalam tambang menuju ke luartambang dilakukan secara manual. Jalur pengangkutanmenggunakan jalan masuk utama. Khusus untuk akses

    menggunakan shaft, pengangkutan dibantu dengan sistem katrol.

    Penambangan metode gophering yang baik dilakukan denganketentuan:

    1. Jalan masuk menuju urat bijih emas harus dibuat lebih dari satubuah, dan dapat dibuat datar/horizontal, miring/inclined

    maupun tegak lurus/vertikal sesuai dengan kebutuhan.

    2. Ukuran jalan masuk dapat disesuaikan dengan kebutuhan,disarankan diameter > 100 cm.

    3. Lokasi jalan masuk berada pada daerah yang stabil (kemiringan 60 disarankan untuk selalumemasang penyangga).

  • 8/12/2019 Lamp Permen Tamb Emas

    6/25

    6

    5. Kayu penyangga yang digunakan disarankan kayu kelas 1 (kayujati, rasamala, dll). Ukuran diameter/garistengah kayupenyangga yang digunakan disarankan tidak kurang dari 7 cm.

    Jarak antar penyangga disarankan tidak lebih dari 0.75 xdiameter bukaan (tergantung kelas kayu penyangga yangdigunakan dan kekuatan batuan yang disangga).

    a b c

    Gambar 2. Bentuk Sistem Penyangga Pada Tambang Bawah TanahKet : (ukuran disesuaikan dengan lubang bukaan yang dibuat)a.Contoh bentuk penyangga kayu untuk lubang masuk

    mendatar/horizontal-tampak depan.b.Contoh bentuk penyangga kayu untuk lubang masuk

    mendatar/horizontal-tampak samping.c.Contoh bentuk penyangga kayu untuk lubang masuk tegak/vertikal

    6. Sirkulasi udara harus terjamin sehingga dapat menjaminkebutuhan minimal 2 m3/menit, bila diperlukan dapatdigunakan kompresor dengan penghantar berupa selang/pipaplastik.

    7. Disekitar lubang masuk dibuat paritan untuk mencegah air

    masuk, dan paritan diarahkan menuju ke kolam pengendapdengan pengendapan dilakukan bertahap.

    Gambar 3. Skema Lokasi Lubang Masuk Tambang

  • 8/12/2019 Lamp Permen Tamb Emas

    7/25

    7

    Aktivitas penambangan cebakan emas primer skala kecildengan menggunakan metode gopheringseperti Gambar 4.

    a. Lubang Masuk b. Kegiatan Penambangan

    Gambar 4. Aktivitas Penambangan Metode Gophering

    B. Cebakan Sekunder

    Cebakan emas sekunder atau yang lebih dikenal sebagai endapanemas aluvial merupakan emas yang diendapkan bersama denganmaterial sedimen yang terbawa oleh arus sungai atau gelombanglaut.

    Karakteristik dari endapan emas aluvial akan menentukan sistemdan peralatan dalam melakukan kegiatan penambangan. Secaraumum penambangan emas aluvial dilakukan berdasarkan atasprinsip:

    a. Butir emas sudah terlepas sehingga bijih hasil galian langsungmengalami proses pengolahan.

    b. Berdasarkan lokasi keterdapatan, pada umumnya kegiatanpenambangan dilakukan pada lingkungan kerja berair sepertisungai-sungai dan rawa-rawa, sehingga dengan sendirinya akanmemanfaatkan air yang ada di tempat sekitarnya.

    Dengan memperhatikan karakteristik endapan emas tersebut,metode penambangan yang umum diterapkan adalah denganmetode tambang terbuka dengan menggunakan peralatan berupa:

    1.Tambang semprot (hydraulicking)

    2. Pendulangan (panning)

  • 8/12/2019 Lamp Permen Tamb Emas

    8/25

    8

    a. Tambang Semprot b. Tambang Semprot

    c. Kapal Keruk d. Pendulangan

    Gambar 5. Pelaksanaan Tambang Semprot dan Pendulangan

    Pada tambang semprot digunakan alat semprot (monitor) dan pompauntuk memberaikan batuan dan selanjutnya lumpur hasilsemprotan dialirkan atau dipompa ke instalasi pencucian. Cara inibanyak dilakukan pada pertambangan skala kecil termasuk

    tambang rakyat dimana tersedia sumber air yang cukup, umumnyaberlokasi di atau dekat sungai. Beberapa syarat yang menjadikanendapan emas aluvial dapat ditambang menggunakan metodetambang semprot antara lain:

    a. Kondisi/jenis material memungkinkan terberaikan olehsemprotan air,

    b. Ketersediaan air yang cukup,

    c. Ketersediaan ruang untuk penempatan hasil cucian ataupemisahan bijih.

    Penambangan dengan cara pendulangan banyak dilakukan olehpertambangan rakyat di sungai atau dekat sungai. Cara ini banyakdilakukan oleh penambang perorangan dengan menggunakannampan pendulangan untuk memisahkan konsentrat atau butiremas dari mineral pengotornya.

  • 8/12/2019 Lamp Permen Tamb Emas

    9/25

    9

    III. PENGOLAHAN

    Pengolahan bijih emas dilakukan dengan tujuan memisahkan bijihemas dari mineral/batuan yang tidak berharga. Secara umum, emasdi alam terdapat dalam bentuk terikat dalam batuan induknyamaupun berupa emas native dalam berbagai ukuran. Pada kasus

    emas yang terikat dalam batuan induk, cara pengolahan yangdilakukan meliputi proses :

    A. Kominusi

    Kominusi merupakan kegiatan pengecilan ukuran bijih yangmengandung emas dengan tujuan untuk membebaskan(meliberasi) mineral emas dari mineral-mineral lain yangterkandung dalam batuan induk. Liberasi bijih ini menjadi sangatpenting antara lain karena :

    1. Dapat mengurangi kehilangan emas yang masih terperangkapdalam batuan induk.

    2. Dapat dilakukan kegiatan konsentrasi bijih tanpa kehilanganemas berlebihan.3. Dapat meningkatkan kemampuan ekstraksi emas, baik dengan

    amalgamasi maupun sianidasi.

    Perbedaan kondisi bijih dengan derajat liberasi baik dan jelekditunjukkan pada Gambar 6

    Bijih dengan derajat liberasiyang jelek, masih banyakemas (bagian hitam) yangterikat pada batuan induk.

    Bijih dengan derajat liberasiyang baik, sedikit emas(bagian hitam) yang terikatpada batuan induk.

    Gambar 6. Ilustrasi Mengenai Derajat Liberasi

    Proses kominusi ini terutama diperlukan pada pengolahan bijihemas primer, sedangkan pada bijih emas sekunder bijih emas

    merupakan emas yang terbebaskan dari batuan induk yangkemudian terendapkan.

    Derajat liberasi yang diperlukan dari masing-masing bijih untukmendapatkan perolehan emas yang tinggi pada prosesekstraksinya berbeda-beda bergantung pada ukuran mineral emasdan kondisi keterikatannya pada batuan induk.

  • 8/12/2019 Lamp Permen Tamb Emas

    10/25

    10

    Proses kominusi ini bisa dilakukan dengan menggunakanperalatan-peralatan mekanis seperti jaw crusher, cone crusher,stamp mill, hammer mill, ball mill dan lain-lain maupun dengan

    menggunakan peralatan manual seperti palu.

    a. Kominusi Dengan Roll Crusher b. Mesin Pengecilan Ukuran

    c. Kominusi Dengan Roll Crusher d. Kominusi Dengan Jaw Crusher

    e. Kominusi Manual Dengan Palu f. Kominusi Dengan Ball Mill

    Gambar 7. Beberapa Contoh Metode Kominusi

    Proses kominusi ini dilakukan bertahap bergantung padaukuran bijih yang akan diolah. Pada Tabel 3 menunjukkantahapan proses kominusi dengan diameter umpan dandiameter produknya.

  • 8/12/2019 Lamp Permen Tamb Emas

    11/25

    11

    Tabel 3. Ukuran Umpan dan Produk Pada Proses Kominusi

    TahapUkuran Umpan

    (mm)Ukuran Produk

    (mm)

    Peremukan I(primary) 300 - 1500 100 300

    Peremukan II 100 - 300 50 100

    Peremukan III 50 - 100 10 50

    Penggerusan 10 - 50 < 0.5

    B. Konsentrasi

    Setelah ukuran bijih diperkecil, proses selanjutnya dilakukanproses konsentrasi dengan memisahkan mineral emas darimineral pengotornya. Pada endapan emas aluvial, bijih hasilpenggalian langsung memasuki tahap ini tanpa tahap kominusiterlebih dahulu.

    Prinsip konsentrasi/separasi sederhana yang digunakan denganmetode gravitasi. Metode ini memanfaatkan perbedaan massa jenisemas (19.5 ton/m3) dengan massa jenis mineral lain dalam batuan(yang umumnya berkisar 2.8 ton/m3).

    Metode gravitasi akan efektif bila dilakukan pada material dengandiameter yang sama/seragam, karena pada perbedaan diameter

    yang besar perilaku material ringan (massa jenis kecil) akan samadengan material berat (massa jenis besar) dengan diameter kecil.Oleh karena itu proses pengecilan ukuran (kominusi) menjadisangat penting untuk dilakukan dengan baik.

    Peralatan konsentrasi yang menggunakan prinsip gravitasi yangumum digunakan pada pertambangan emas skala kecil antaralain adalah dulang, palong (sluice box), spiral konsentrator, mejagoyang (shaking table) dan jig (Gambar 8).

  • 8/12/2019 Lamp Permen Tamb Emas

    12/25

    12

    a. Dulang b. Sluice Box

    c. Spiral Concentrator d. Meja Goyang/Shaking Table

    Gambar 8. Pengolahan Limbah Sederhana Proses Amalgamasi

    Palong/sluice box lebih banyak digunakan karena mempunyaieffisiensi yang sama dengan peralatan konsentrasi yang lainnamun mempunyai konstruksi yang lebih sedarhana daripadaspiral konsentrator, meja goyang dan jig, serta dapat memproses

    lebih banyak bijih per hari daripada dulang.

    Hasil dari proses ini berupa konsentrat yang mengandung bijihemas dengan kandungan yang besar, dan lumpur pencucianyangterdiri atas mineral-mineral pengotor pada bijih emas. Konsentratemas selanjutnya diolah dengan proses ekstraksi.

  • 8/12/2019 Lamp Permen Tamb Emas

    13/25

    13

    1. Sistem Pengolahan yang baikPrinsip umum pengolahan bijih emas

    Gambar 9. Perbandingan Alur Proses pengolahan bijih emas yangbaik dan tidak baik

    2. Konsentrasi yang baik

    a.Tidak dibenarkan menggunakan merkuri dan sianida dalamproses ini.

    b. Dilarang menggunakan pelat amalgamasi dari tembaga.c. Konsentrat diperoleh dengan melakukan pencucian karpet

    yang sebaiknya dilakukan secara bertahap pada bak khusus.d.Tidak menggunakan merkuri untuk mencuci karpet.

    Amalgam +

    Hg lepas

    Penambangan

    Amalgamasi

    Seluruh Bijih

    Konsentrasi

    Gravitasi

    Amalgamasi

    Konsentrat

    Mineral Berat-

    Pemisahan

    Amalgam

    Air Raksa dalam Tailing

    (hilang)

    Air Raksa dalam Tailing

    (tersimpan)

    tailing

    Amalgam +

    Hg lepas

    Air raksa terambil(penyaringan)

    Pembakaran di tempat

    terbuka

    Pembakaran

    menggunakan Retort

    Amalgam

    Sponge Emas

    Dore Emas

    Peleburan

    Kondensasi danmenggunakan filter

    Air Raksa Terrecovery

    (daur ulang)

    Uap Air raksa

    (hilang)

    Bijih

    Tidak Baik/Mencemari Baik

    Tidak Baik/Mencemari Baik

  • 8/12/2019 Lamp Permen Tamb Emas

    14/25

    14

    C. Ekstraksi (Amalgamasi dan Sianidasi)

    1. Ekstraksi yang baik:a. Lokasi ekstraksi bijih harus terpisah dari lokasi kegiatan

    penambangan.

    b.Dilakukan pada lokasi khusus baik untuk amalgamasiataupun sianidasi untuk meminimalkan penyebab pencemarbahan berbahaya akibat peresapan kedalam tanah, terbawaaliran air permukaan maupun gas yang terbawa oleh angin.

    c. Dilengkapi dengan kolam pengendap yang berfungsi baikuntuk mengolah seluruh tailing hasil pengolahan sebelumdialirkan ke perairan bebas.

    Gambar 10. Konstruksi Kolam Pengendap

    d. Lokasi pengolahan bijih dan kolam pengendap diusahakan

    tidak berada pada daerah banjir.

    Sebagai panduan, perhitungan sederhana kebutuhan kolampengendapan dilokasi pengolahan sebagai berikut:

    Luas kolam pengendap I (m2) = 20 x volume tailing yangdihasilkan setiap proses (m3).

  • 8/12/2019 Lamp Permen Tamb Emas

    15/25

    15

    Asumsi :

    1. Kedalaman kolam = 2 m2. Ukuran luas kolam pengendap II dapat lebih kecil dari

    kolam II (minimal 0.5 x luas kolam I).

    Perkiraan Interval waktu pengerukan terutama untuk kolampertama (hari) = (volume kolam pengendap I)/[volumetailing/hari (m3/hari)]

    Catatan :Kedalaman air pada titik keluaran minimal 0.5 m, kurangdari nilai tersebut kolam pengendap harus dikosongkanuntuk menjaga kinerja pengendapan kolam tersebut.

    Contoh Perhitungan :

    Volume tailing per proses : 1.6 m3

    Waktu proses : 8 - 12 jam

    Luas kolam pengendap : 32 m2

    Kedalaman kolam pengendap : 2 m

    Kapasitas kolam pengendap : 48 m3

    Perkiraan waktu pengurasankolam pengendap, (asumsi waktu operasi8 jam/proses dan 2 x proses per hari)

    : 30 proses

    : 15 hari

    e. Gunakan merkuri dan sianida secukupnya.f. Bahan kimia ditempatkan pada ruangan tersendiri.g. Menggunakan perlengkapan yang mendukung keselamatan

    dan kesehatan kerja.

    2. Ekstraksi terdiri atas :a. Amalgamasi

    Amalgamasi merupakan proses ekstraksi emas dengan caramencampur bijih emas dengan merkuri (Hg). Produk yangterbentuk adalah ikatan antara emas-perak dan merkuri

    yang dikenal sebagai amalgam.

    Merkuri akan membentuk amalgam dengan semua logamkecuali besi dan platina. Amalgamasi akan efektif pada emas

    yang terliberasi sepenuhnya maupun sebagian pada ukuran

    partikel yang lebih besar dari 200 mesh (0.074 mm). Tigabentuk utama dari amalgam adalah AuHg2, Au2Hg andAu3Hg.

    1) Metode pembentukan amalgam secara umum ada 2,yaitu :

    a) Seluruh bijih di amalgamasi pada proses menerus:merkuri dicampur dengan seluruh bijih dalam kotak

  • 8/12/2019 Lamp Permen Tamb Emas

    16/25

    16

    pompa, dituangkan ke dalam sluice box selamaproses konsentrasi, ditambahkan dalam sistempenggerusan (ball mill) atau seluruh bijih di

    amalgamasi dalam papan tembaga.

    b) Amalgamasi pada konsentrasi gravitasi hanya pada

    proses tidak menerus: merkuri dicampur dengankonsentrat dalam pengaduk, dulang maupun drumsehingga diperlukan pemisahan amalgam darimineral berat.

    Proses penggerusan dan amalgamasi dengan ball millberlangsung selama 8 hingga 12 jam. Sedangkan padaproses manual dengan dulang berkisar antara 15-30menit. Hasil dari proses ini berupa amalgam basah(pasta) dan tailing.

    Amalgam basah kemudian ditampung di dalam suatutempat yang selanjutnya didulang untuk pemisahan

    merkuri dengan amalgam. Terhadap amalgam yangdiperoleh dari kegiatan pendulangan kemudiandilakukan kegiatan pemerasan (squeezing) denganmenggunakan kain parasut untuk memisahkan merkuridari amalgam (filtrasi). Merkuri yang diperoleh dapatdipakai untuk proses amalgamasi selanjutnya. Jumlahmerkuri yang tersisa dalam amalgan tergantung padaseberapa kuat pemerasan yang dilakukan. Amalgamdengan pemerasan manual akan mengandung 60 70 %emas, dan amalgam yang disaring dengan alatsentrifugal dapat mengandung emas sampai lebih dari80 %.

    Pemurnian emas dari merkuri selanjutnya dilakukandengan pembakaran amalgam untuk menguapkanmerkuri, baik dengan pembakaran langsung maupundengan retorting. Setelah merkuri menguap yangtertinggal berupa butiran emas.

    2) Amalgamasi yang baik:

    a) Penambahan merkuri (amalgamasi) dilakukan hanyapada konsentrat akhir yang diperoleh daripemisahan konsentrat dari bijih melalui proseskonsentrasi gravitasi. Konsentrasi gravitasi dapatdilakukan dengan pendulangan, sluice box/palong,dan peralatan konsentrasi gravitasi yang lain.

    b) Untuk meningkatkan efisiensi proses amalgamasi,perlu didihindari faktor-faktor berikut:

    (1) derajat liberasi yang buruk sehinggamenyebabkan permukaan emas tidak tersingkap.

    (2) permukaan emas kotor.

  • 8/12/2019 Lamp Permen Tamb Emas

    17/25

    17

    (3) merkuri tidak teraktifasi sehingga tidak dapatmenangkap emas.

    3) Kolam Amalgamasi

    a) Amalgamasi harus dilakukan di kolam tertutup

    dengan lapisan kedap (semen, plastik, dll) dibawahnya, dan diupayakan jauh (minimal 50 m danbeda tinggi dari muka air badan perairan umum > 2m) dari badan perairan umum (sungai, mata air dll),saluran air, danau dan sumur penduduk.

    Gambar 11. Contoh Kolam Amalgamasi

    b) Kolam amalgamasi ini harus diberi tanda/papanpenamaan agar tidak digunakan untuk keperluanlain.

    4) Penggunaan merkuri yang baik:

    a) Hindari kontak langsung ketika bekerja denganmerkuri, gunakanlah selalu sarung tangan.

    b) Simpanlah merkuri selalu dalam tempat yangtertutup rapat (bukan wadah dari aluminum).

    c) Selalu tambahkan air di atas cairan merkuri, kecualipada merkuri yang sudah didaur ulang.

    d) Jangan sampai menumpahkan merkuri karenasangat sulit untuk membersihkannya.

    e) Gunakanlah merkuri sesedikit mungkin.

    5) Pembakaran Amalgam/Retorting

    a) Selalu gunakan sistem retort yang baik.

    b) Jangan membakar raksa atau amalgam di dalamkamar atau ruangan tertutup, lakukanlah di luaratau di ruangan yang memiliki ventilasi yang baik.Lakukan pada bangunan khusus yang dilengkapidengan cerobong, dengan ketinggian minimal 2 meterlebih tinggi terhadap atap bangunan.

  • 8/12/2019 Lamp Permen Tamb Emas

    18/25

    18

    c) Ambil posisi berlawanan dengan arah angin ketikamembakar amalgam. Jangan menghirup asapnya.

    Jangan makan atau merokok ketika menggunakanraksa.

    d) Beberapa saran untuk proses retorting yang baik

    adalah sebagai berikut:(1) Ketika menggunakan retort untuk pertama kali,

    bakar seluruh bagian retort (dalam dan luar)dan dinginkan, ini akan menghilangkan minyakdan zinc (jika menggunakan baja galvanisasi).

    Tidak direkomendasikan untuk memakai retortbaru dengan amalgam.

    (2) Tutupi interior untuk peleburan logam denganlapisan tipis dari clayatau arang.

    (3) Tempatkan amalgam di dalam tempat peleburan(beberapa penambang membungkus dengankertas).

    (4) Benamkan ujung pipa pendingin ke dalamsegelas air.

    (5) Panasi seluruh bagian retort pada tempraturrendah selama 515 menit (jangan panaskanpipa pendingin).

    (6) Akan terlihat gelembung udara keluar daridalam gelas melalui bagian bawah pipapendingin.

    (7) Tingkatkan temperatur dan distribusikan panaskeseluruh bagian retort.

    (8) Ketukkan pipa pendingin untuk melepaskan Hg

    yang mungkin berada di dalam pipa.(9) Tingkatkan temperatur dan konsentrasikan api

    di bawah daerah peleburan.(10) Ketika tidak ada lagi merkuri yang keluar

    (sekitar 1520 menit), pindahkan gelas air dankemudian matikan api.

    (11) Dinginkan retort di dalam air sebelummembuka dan jangan buka retort yang masihhangat.

  • 8/12/2019 Lamp Permen Tamb Emas

    19/25

    19

    Gambar 12. Kegiatan Retorting

    6) Penyimpanan MerkuriMeskipun merkuri memiliki titik didih 357C, namunmemiliki kemampuan untuk menguap pada temperaturkamar (25C) karena tekanan penguapannya yangrendah.

    Untuk menghindari penguapan :

    (1)Simpan merkuri pada tempat yang teduh(temperature kamar 25C) dan terhindar daricahaya matahari secara langsung.

    (2)Simpan dalam wadah khusus (keramik, plastik ataukaca) yang tertutup dan pastikan merkuri terendamdalam air.

    b. Sianidasi

    Ekstraksi emas dengan menggunakan sianida saat ini telah

    menjadi proses utama ekstraksi emas dalam skala industri.Namun demikian, penggunaan metode ini sama halnyadengan metode ekstraksi yang lain yang masih memilikipotensi dampak berupa efek beracunnya bagi pekerja danlingkungan.

    Proses Sianidasi terdiri dari dua tahap penting, yaitu prosespelarutan dan proses pemisahan emas dari larutannya.Pelarut yang biasa digunakan dalam proses sianidasi berupaNaCN, KCN, Ca(CN)2, atau campuran ketiganya. Pelarut

  • 8/12/2019 Lamp Permen Tamb Emas

    20/25

    20

    yang paling sering digunakan adalah NaCN, karena mampumelarutkan emas lebih baik dari pelarut lainnya. Secaraumum reaksi pelarutan Au adalah sebagai berikut:

    4Au + 8CN-+ O2+ 2 H2O 4Au(CN)2-+ 4OH-

    1) Metode pelarutan emas dengan sianida, antara lainadalah :

    a) Metode heap leaching (pelindian tumpukan) :pelindian emas dengan cara menyiramkan larutansianida pada tumpukan bijih emas (diameter bijih 1 mm)dapat digunakan kembali untuk prosespenyerapan sampai 5 kali. Lebih dari itu karbon

  • 8/12/2019 Lamp Permen Tamb Emas

    22/25

    22

    perlu diaktifkan kembali dengan cara dicucidengan asam klorat (HCl) panas (85 C) dandilanjutkan dengan pemanggangan padatemperatur 700 C.

    3) Kelebihan dan kekurangan dari penggunaan sianida

    dalam ekstraksi emas sebagai berikut :

    Kelebihan Kekurangan

    a.Hanya memerlukansejumlah kecil sianida untukmengekstrak emas, biasanyakurang dari 1 kg/ tonbatuan

    b.Sianida akan mengekstrakemas secara lebih selektifdengan hanya mengikutkan

    sejumlah kecil mineral laindalam bijih.

    c.Sianida dapat mengekstrakemas dalam rentang ukuranbijih dari yang kasar sampaihalus.

    d.Proses ekstraksi dapatberlangsung cepat, padatangki pelindian biasanyamemerlukan waktu kurangdari 1 hari.

    e.Sianida yang tersisa danikut terbuang dalam tailingdapat dihancurkan untukmeminimalkan dampaklingkungan.

    f. Sianida secara natural dialam dapat terdegradasi,terutama karena terkenasinar ultraviolet darimatahari, dan menjadi

    bentuk yang lebih tidakberacun dan terutamamembentuk karbondioksidadan nitrat yang tidakberacun.

    g.Jika dilakukan dengan baik,resiko keracunan dapatdiminimalkan

    a.Sianida bersifatsangat beracun, danpada konsentrasitinggi akanmenyebabkankematian pada ikan,burung bahkanmanusia.

    b.Sianida akan bereaksidengan merkurimenghasilkan ikatankimia terlarut yang

    secara mudahtertransport denganair sehingga akanmenyebarkan merkuripada area yang lebihluas.

    c.Ketika sianida

    bereaksi denganmerkuri akanmengubah merkurimenjadi bentukikatan yang lebihmudah masuk kedalam makanan danmenjadi lebihberbahaya.

  • 8/12/2019 Lamp Permen Tamb Emas

    23/25

    23

    Kelebihan Kekurangan

    h.Sianida tidak bersifatakumulasi dalam hewanmaupun tanaman.

    Gambar 13. Contoh Diagram Alir Pengolahan Bijih Emas Secara SianidasiDengan CI

    4) Sianidasi yang baik:(1) Dilakukan pada kondisi pH 10.(2) Setiap instalasi pengolahan harus memiliki tailing

    pan yang baik dengan kapasitas yang memadai gunapenguraian larutan sianida yang tersisa bersamatailing.

    (3) Pada waktu pembuangan tailing akhir usahakankonsentrasi sianida sudah dibawah 10 ppm dantidak boleh jatuh kebadan sungai.

  • 8/12/2019 Lamp Permen Tamb Emas

    24/25

    24

    (4) Sianida harus disimpan dalam daerah denganventilasi yang cukup baik, jauhkan dari benda-bendaasam, air, mudah terkorosi, dan mudah meledak.

    (5) Daerah penyimpanan harus dibatasi/dipagari dandikunci untuk mencegah kecelakaan.

    (6) Harus berhati-hati ketika menyiapkan larutan

    karena resiko penguapan sianida. Tidakdiperbolehkan untuk merokok, makan, dan minumselama melakukan proses sianidasi.

    (7) Sarung tangan plasik harus dipakai untukmenghindari kontak antara kulit dan sianida.

    (8) Beberapa kemampuan teknis dasar yang diperlukanuntuk keberhasilan dan keamanan dalam prosessianidasi:(a) Proses perlu dikontrol melalui tes-tes yang relatif

    mudah (misal: kertas pH)(b) Untuk melarutkan emas, ada 4 komponen yang

    diperlukan: air, sianida, udara (oksigen), danalkalinity (pH tinggi). Jika salah satu dari 4komponen tersebut hilang, proses tidak akanbekerja.

    (c) Gunakan Sianida sesedikit mungkin 1 kgsianida per ton bijih.

    (d) Penambahan sianida yang berlebihan tidak akanmeningkatkan jumlah emas yang diperoleh.

    (e) Sianida dapat bereaksi dengan unsur selain emas,seperti tembaga, besi, perak, dan merkuri .Ketika sianida bereakasi dengan zat tersebut,maka akan mengurangi sianida yang tersedia

    untuk melarutkan emas. Sehingga terkadangdiperlukan sianida yang lebih banyak untukmelarutkan. Bijih tembaga dengan mineralseperti malachite dan azurite menyebabkanmasalah besar karena mineral tersebut bereaksidengan cepat dengan sianida.

    (f) Sianida bebas sangat beracun dan biasanyaterserap melalui pernafasan atau kontak dengankulit dan didistribusikan keseluruh tubuhmelalui darah. Sianida menghentikan sel dalammenyerap oksigen sehingga mengakibatkankematian yang dikarenakan terganggunya sistemsaraf utama.

    (g) Hindarkan melakukan proses Sianidasi terhadaptailing hasil pengolahan secara amalgamasi.Karena sianida akan bereaksi dengan merkurimenghasilkan campuran kimia yang dapat salingmelarutkan (merkuri akan menjadi bentuk yanglebih mudah masuk ke dalam rantai makanandan menjadi lebih berbahaya).

  • 8/12/2019 Lamp Permen Tamb Emas

    25/25

    (h) Gunakan kembali air sisa pengolahan sianidasiuntuk proses sianidasi berikutnya.

    (i) Sisa-sisa sianida pada waste (tailing) dapatdihancurkan untuk meminimalkan dampaklingkungan. Jika terekspose dengan sinarultraviolet, sianida akan berubah menjadi bentuk

    yang kurang beracun dan akhirnya menjadikarbon dioksida yang tidak beracun dan nitrat.Sianida tidak terakumulasi pada binatangataupun tumbuhan.

    MENTERI NEGARALINGKUNGAN HIDUP,

    ttd

    RACHMAT WITOELARSalinan sesuai dengan aslinyaDeputi MENLH BidangPenaatan Lingkungan,

    ttd

    Ilyas Asaad