indonesia australia partnership for skills development · web viewlas busur manual-ic (shielded...

162
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Batam Institutional Development Project Paket Pembelajaran dan Penilaian Kode Unit : BSDC-0709 LAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC)

Upload: trinhlien

Post on 14-Apr-2018

216 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Batam Institutional Development Project

Paket Pembelajaran dan Penilaian

Kode Unit : BSDC-0709

LAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC)

( Juni 2002 )

Page 2: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Daftar IsiBAB 1 PENGANTAR..........................................................................................................1

Selamat Berjumpa di Buku Pedoman ini !...................................................................1Persyaratan Minimal Kemampuan Membaca, Menulis & Berhitung............................1Definisi.........................................................................................................................1Berapa Lama Mencapai Kompetensi ?........................................................................2Simbol..........................................................................................................................2Terminologi..................................................................................................................2

BAB 2 ARAHAN BAGI PELATIH.......................................................................................5Peran Pelatih................................................................................................................5Strategi Penyajian........................................................................................................5Alat Bantu yang Dibutuhkan untuk Menyajikan Kompetensi Ini...................................6Peraturan.....................................................................................................................6Sumber-sumber untuk Mendapatkan Informasi Tambahan.........................................6

BAB 3 STANDAR KOMPETENSI.......................................................................................7Judul Unit.....................................................................................................................7Deskripsi Unit...............................................................................................................7Kemampuan Awal........................................................................................................7Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja..............................................................7Variabel........................................................................................................................8Pengetahuan dan Keterampilan Pokok.......................................................................9Konteks Penilaian........................................................................................................9Aspek Penting Penilaian..............................................................................................9Keterkaitan dengan Unit Lain.....................................................................................10Kompetensi Kunci yang akan Didemonstrasikan dalam Unit Ini................................10Tingkat Kemampuan yang Harus Ditunjukkan dalam Menguasai Kompetensi ini.....10

BAB 4 STRATEGI PENYAJIAN.......................................................................................11A Rencana Materi..................................................................................................11B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi............................................................13C Materi Pendukung untuk Pelatih........................................................................17

Lembar Informasi...........................................................................................18Tugas ............................................................................................................38Transparansi..................................................................................................79

BAB 5 CARA MENILAI UNIT INI.......................................................................................97Apa yang Dimaksud dengan Penilaian ?...................................................................97Apa yang Dimaksud dengan Kompeten?..................................................................97Pengakuan Kompetensi yang Dimiliki........................................................................97Kualifikasi Penilai.......................................................................................................97Ujian yang Disarankan...............................................................................................98Checklist yang Disarankan Bagi Penilai..................................................................104Lembar Penilaian.....................................................................................................105

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 3: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 1 Pengantar

BAB 1 PENGANTAR

Selamat Berjumpa di Buku Pedoman ini !Buku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan kompetensi untuk mengajarkan keterampilan ditempat kerja, yakni suatu cara yang secara nasional sudah disepakati untuk penyampaian keterampilan, sikap dan pengetahuan yang dibutuhkan dalam suatu proses pembelajaran. Penekanan utamanya adalah tentang apa yang dapat dilakukan seseorang setelah mengikuti pelatihan. Salah satu karakteristik yang paling penting dari pelatihan yang berdasarkan kompetensi adalah penguasaan individu secara aktual di tempat kerja.

Pelatih harus menyusun sesi-sesi kegiatannya sesuai dengan :

kebutuhan peserta pelatihan

persyaratan-persyaratan organisasi

waktu yang tersedia untuk pelatihan

situasi pelatihan.

Strategi penyampaian dan perencanaan sudah dipersiapkan oleh pelatih untuk peserta pelatihan. Masalah yang disarankan akan memberikan suatu indikasi tentang apa yang harus dicantumkan dalam program tersebut untuk memenuhi/mencapai standar kompetensi.

Strategi pembelajaran dan penilaian yang dipersiapkan dalam unit ini tidaklah bersifat wajib namun digunakan sebagai pedoman. Peserta pelatihan didorong untuk memanfaatkan pengetahuan dan pengalaman industri mereka. Contoh-contoh produk industri lokal atau hasil pengembangan sumber-sumber yang mereka miliki, dapat membantu dalam menyesuaikan materi dan memastikan relevansi pelatihan.

Persyaratan Minimal Kemampuan Membaca, Menulis & BerhitungUntuk melaksanakan pelatihan secara efektif dan agar dapat mencapai standar kompetensi diperlukan tingkat kemampuan minimal dalam membaca, menulis dan menghitung berikut:

Kemampuan membaca dan menulis

Kemampuan baca, interpretasi dan membuat teks.

Kemampuan menggabungkan informasi untuk dapat menafsirkan suatu pengertian

Kemampuan menghitung

Kemampuan minimal untuk menggunakan matematika dan simbol teknik, diagram dan terminologi dalam konteks umum dan yang dapat diprediksi serta dimungkinkan untuk mengkomunikasikan keduanya yaitu antara matematik dan teknik.

DefinisiSeseorang yang berkeinginan untuk memperoleh kompetensi seharusnya berkenan menamakan dirinya sebagai peserta latih. Dalam situasi pelatihan, anda dapat ditempatkan sebagai siswa, pelajar atau sebagai siswa, sehingga seorang pengajar kompetensi ini adalah sebagai pelatih. Sebaliknya, dalam situasi pelatihan anda juga dapat ditempatkan sebagai guru, mentor, fasilitator atau sebagai supervisor.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 1Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 4: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 1 Pengantar

Berapa Lama Mencapai Kompetensi ?Dalam sistem pelatihan berdasarkan kompetensi, fokusnya harus tertuju kepada pencapaian suatu kompeterisi/keahlian, bukan pencapaian pada pemenuhan waktu tertentu; dengan demikian dimungkinkan peserta pelatihan yang berbeda memerlukan waktu yang berbeda pula untuk mencapai suatu kompetensi tertentu.

SimbolDalam keseluruhan paket pelatihan akan kita lihat beberapa simbol. Berikut penjelasan tentang simbol :

Simbol Keterangan

HO Handout ( Pegangan Peserta )

OHTOverhead Transparansi yang dapat digunakan dalam penyampaian materi pelatihan

Penilaian Penilaian kompetensi yang harus dikuasai

Tugas Tugas / kegiatan atau aktivitas yang harus diselesaikan.

TerminologiAkses dan KeadilanMengacu kepada fakta bahwa pelatihan harus dapat diakses oleh setiap orang tanpa memandang umur, jenis kelamin, sosial, kultur, agama atau latar belakang pendidikan.

PenilaianProses formal yang memastikan pelatihan memenuhi standar-standar yang dibutuhkan oleh industri. Proses ini dilaksanakan oleh seorang penilai yang memenuhi syarat (cakap dan berkualitas) dalam kerangka kerja yang sudah disetujui secara Nasional.

PenilaiSeseorang yang telah diakui/ditunjuk oleh industri untuk menilai/menguji para tenaga kerja di suatu area tertentu.

KompetenMampu melakukan pekerjaan dan memiliki keterampilan, pengetahuan dan sikap yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan secara efektif ditempat kerja serta sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan.

Pelatihan Berdasarkan KompetensiPelatihan yang berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam menguasai suatu kompetensi/ keahlian secara terukur dan mengacu pada standar yang sudah ditetapkan.

Aspek Penting Penilaian

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 2Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 5: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 1 Pengantar

Menerangkan fokus penilaian dan poin-poin utama yang mendasari suatu penilaian.

Konteks PenilaianMenetapkan dimana, bagaimana dan dengan metode apa penilaian akan dilaksanakan.

Elemen KompetensiElemen atau Sub-Kompetensi adalah keterampilan-keterampilan yang membangun suatu unit kompetensi.

Acuan Penilaian Acuan penilaian adalah garis pedoman tentang bagaimana sebuah unit kompetensi harus dinilai.

AdilTidak merugikan para peserta tertentu.

FleksibelTidak ada pendekatan tunggal terhadap penyampaian dan penilaian unjuk kerja dalam sistem pelatihan berdasarkan kompetensi.

Penilaian FormatifKegiatan penilaian berskala kecil yang dilakukan selama pelatihan, yaitu untuk membantu dalam memastikan bahwa pelajaran dilaksanakan secara baik dan adanya umpan balik kepada peserta tentang kemajuan yang mereka capai.

Kompetensi KunciKompetensi yang menopang seluruh unjuk kerja dalam suatu pekerjaan. Ini meliputi: mengumpulkan, menganalisis, mengorganisasikan dan mengkomunikasikan ide-ide dan informasi, merencanakan dan mengorganisasikan aktifitas, bekerja dengan orang lain dalam sebuah tim, memecahkan masalah penggunaan teknologi, menggunakan ide-ide teknik-matematis .

Kompetensi-kompetensi ini digolongkan ke dalam tingkat yang berbeda sebagai berikut:

Strategi PenyajianStrategi panyajian adalah dengan menyediakan informasi yang diperlukan tentang bagaimana melaksanakan pelatihan berdasarkan program yang dilaksanakan di tempat kerja dan/atau di tempat pelatihan/ organisasi yang bersangkutan.

Keterkaitan dengan Unit Lain

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 3Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Tingkat kemampuan yang harus ditunjukkan dalam menguasai kompetensi ini

Tingkat Karakteristik

1 Tugas-tugas rutin dalam prosedur sudah tercapai dan secara periodik kemajuannya diperiksa oleh supervisor.

2 Tugas-tugas yang Iebih luas dan lebih kompleks dengan peningkatan kemampuan diri untuk menangani pekerjaan secara otonomi. Supervisor melakukan pengecekan-pengecekan atas penyelesaian pekerjaan.

3 Bertanggung jawab atas aktifitas-aktifitas yang kompleks dan non-rutin yang diarahkan dan bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain.

Page 6: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 1 Pengantar

Menerangkan peran suatu unit dan tempatnya dalam susunan kompetensi yang ditetapkan oleh industri. Hal ini juga memberikan pedoman tentang unit lain yang dapat dinilai bersama.

Standar Kompetensi NasionalKompetensi-kompetensi yang sudah disepakati secara nasional dan standar-standar penampilan kerja yang dijadikan acuan oleh segala fihak dalam melakukan suatu pekerjaan.

Kriteria Unjuk kerja Kriteria-kriteria atau patokan yang digunakan untuk menilai apakah seseorang sudah mencapai suatu kompetensi dalam suatu unit kompetensi.

VariabelPenjelasan tentang rincian tempat pelatihan dengan perbedaan konteks yang mungkin dapat diterapkan pada suatu unit kompetensi tertentu.

Reliabel Menggunakan metode-rnetode dan prosedur-prosedur yang menguatkan terhadap standar kompetensi dan tingkatannya diinterpretasikan serta diterapkan secara konsisten kepada seluruh konteks dan seluruh peserta pelatihan.

ValidPenilàian terhadap fakta-fakta dan kriteria unjuk kerja yang sama akan menghasilkan hasil akhir penilaian yang sama dari penilai yang berbeda.

Pengakuan Kemampuan yang Dimiliki (RCC- Recognition of Current Competence)Pengakuan akan keterampilan, pengetahuan dan kemampuan sesseorang yang telah dicapainya. (lihat RPL)

Pengakuan Terhadap Pengalaman Belajar (RPL- Recognition of Prior Learning)Pengakuan terhadap hasil belajar sebelum mempelajari suatu unit kompetensi untuk mendukung pencapaian unit kompetensi tersebut. Hal tersebut biasanya adalah kompetensi yang berkaitan dengan standar kompetensi industi dan juga berkaitan dengan pembelajaran dan pelatihan sebelumnya. (lihat RCC)

Penilaian SumatifPenilaian ini dilakukan setetah pelatihan unit kompetensi selesai, yakni untuk memastikan bahwa peserta pelatihan sudah mencapai kriteria unjuk kerja.

Peserta Orang yang menerima / mengikuti pelatihan.

Pelatih Orang yang memberikan pelatihan.

Pengetahuan dan Keterampilan PokokDefinisi atau uraian tentang keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk mencapai suatu keahlian/keterampilan pada tingkat yang telah ditetapkan

Deskripsi UnitGambaran umum tentang program pembelajaran/ kompetensi yang hendak dicapai.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 4Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 7: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 2 Arahan Bagi Pelatih

BAB 2 ARAHAN BAGI PELATIH

Peran PelatihSalah satu peran anda sebagai pelatih atau guru adalah memastikan standar pelayanan yang tinggi melalui pelatihan yang efektif. Untuk memastikan bahwa anda siap bekerja pada kompetensi ini dengan peserta pelatihan, pertimbangkanlah pertanyaan-pertanyaan berikut ini:

Seberapa yakin anda tentang pengetahuan dan ketrampilah anda sendiri yang dibutuhkan untuk menyampaikan setiap elemen?

Apakah ada informasi atau peraturan baru yang mungkin anda butuhkan untuk diakses sebelum anda memulai pelatihan?

Apakah anda merasa yakin untuk mendemonstrasikan tugas-tugas praktik?

Apakah anda akan sanggup menerangkan secara jelas tentang pengetahuan pendukung yang dibutuhkan oleh peserta pelatihan untuk melakukan pekerjaan mereka secara tepat?

Apakah anda menyadari ruang Iingkupan situasi industri dimana kompetensi ini mungkin diterapkan?

Apakah anda menyadari tentang bahasa, kemampuan membaca dan menulis serta keterampilan memahami dan menggunakan matematika peserta pelatihan yang dibutuhkan untuk mendemonstrasikan kompetensi dalam standar kompetensi ini ?

Apakah anda menyadari tentang kemampuan membaca gambar peserta pelatihan yang dibutuhkan untuk mendemonstrasikan kompetensi dalam standar kompetensi ini ?

Sudahkah anda pertimbangkan isu-isu yang wajar dan dapat diterima dalam merencanakan penyampaian program pelatihan ini?

Strategi PenyajianVariasi kegiatan pelatihan yang disarankan untuk penyampaian kompetensi ini meliputi :

pengajaran ( tatap muka )

tugas-tugas praktik

tugas-tugas proyek

studi kasus

melalui media (video, referensi, dll )

kerja kelompok

bermain peran dan simulasi.

kunjungan/ kerja industri

Pelatih harus memilih strategi pelatihan yang Iayak untuk kompetensi yang sedang diberikan, baik situasi maupun kebutuhan pesertanya. Contohnya, jika praktik industri atau magang tidak memungkinkan, beragam simulasi, demonstrasi dan penggunaan multi media mungkin cukup memadai.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 5Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 8: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 2 Arahan Bagi Pelatih

Alat Bantu yang Dibutuhkan untuk Menyajikan Kompetensi IniRuang kelas atau ruang belajar memenuhi syarat minimum untuk penyampaian teori kepada peserta pelatihan, papan tulis, OHP dan kelengkapannya, flip chart dan kelengkapannya, dan alat-alat lain yang diperlukan.

PeraturanPerhatikan peraturan-peraturan atau hukum yang relevan serta panduan yang dapat mempengaruhi kegiatan anda, dan yakinkan bahwa peserta pelatihan anda mengikutinya.

Sumber-sumber untuk Mendapatkan Informasi TambahanSumber-sumber informasi meliputi beberapa kategori berikut ini :

Sumber bacaan yang dapat digunakan :

Judul: General Welding

Pengarang: Charles A. Edgin

Penerbit: John Wiley & Sons

Tahun Terbit: 1982

Judul: Pengelasan Pipa

Pengarang: Untung Witjaksono

Penerbit: PPPG Teknologi Bandung

Tahun Terbit: 1997

Judul: Gas Tungsten Arc Welding 2

Pengarang: Departement of Education and Training

TAFE - NSW

Penerbit: Manufacturing and Engineering Education Services Devision

Southern Sydney Institute NSW

Tahun Terbit 1998

Judul: Manual Metal Arc Welding – 4

Pengarang: Departement of Education and Training

TAFE - NSW

Penerbit: Manufacturing and Engineering Education Services Devision

Southern Sydney Institute NSW

Tahun Terbit 1998

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 6Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 9: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 3 Standar Kompetensi

BAB 3 STANDAR KOMPETENSIDalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan dapat menjadi panduan bagi peserta pelatihan atau siswa untuk dapat :

mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan

mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan

memeriksa kemajuan peserta pelatihan

meyakinkan bahwa semua elemen ( Sub-Kompetensi ) dan kriteria unjuk kerja telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.

Judul Unit Las Busur Manual-IC

Deskripsi Unit Unit ini merupakan unit lanjutan yang bertujuan untuk mempersiapkan seorang teknisi las memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja tentang proses las busur manual tahap ketiga pada level I , khusus untuk pengelasan pipa baja serta penerapannya di industri.

Kemampuan Awal Peserta pelatihan harus telah memiliki kemampuan awal berikut :

Las TIG/GTAW -B

Las Busur Manual-IB

Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja Sub Kompetensi / Elemen Kriteria Unjuk Kerja

1.0 Menjelaskan dan melaksanakan macam-macam pemeriksaan dan pengujian las.

1.1 Macam-macam pemeriksaan dan pengujian las tanpa merusak (NDT) dan dengan merusak (DT) pada pengelasan pipa dijelaskan.

1.2 Pemeriksaan las pada pipa diterapkan.

1.3 Pengujian dengan merusak hasil las pada pipa diterapkan.

2.0 Mengidentifikasi prosedur dan teknik pengelasan pipa pada posisi sumbu 45 tidak dapat diputar (6F dan 6G).

2.1 Persiapan peralatan dan bahan diidentifikasi dan diterapkan.

2.2 Penempatan pipa pada posisi 6F dan 6G serta posisi elektroda dijelaskan.

2.3 Arah, gerakan elektroda dan urutan pengelasan difahami dan dijelaskan

3.0 Melaksanakan pengelasan pipa sumbu 45 tidak dapat diputar (6F dan 6G)

3.1 Bahan disiapkan sesuai gambar kerja dan ditempatkan sesuai dengan posisi pengelasan yang ditentukan.

3.2 Elektroda dipilih dan digunakan sesuai dengan ketentuan (mengacu pada WPS).

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 7Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 10: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 3 Standar Kompetensi

Sub Kompetensi / Elemen Kriteria Unjuk Kerja3.3 Pengelasan akar (root) menggunakan elektroda

cellulose dan low hydrogen atau menggunakan proses las TIG/GTAW dengan memperhatikan prosedur petunjuk keselamatan & kesehatan kerja yang berlaku.

3.4 Las pengisian (filler) dan las akhir (capping) menggunakan elektroda rutile atau low hydrogen pada posisi sumbu 45 tidak dapat diputar (6F dan 6G), dilakukan dengan memperhatikan prosedur dan petunjuk keselamatan & kesehatan kerja yang berlaku.

3.5 Benda hasil las dibersihkan sesuai standar prosedur operasional.

Variabel

Unit ini bermaksud memberikan pengetahuan, sikap kerja serta keterampilan untuk keahlian las busur manual untuk level I tahap ketiga ( C ) yang relevan dengan bidang las dan fabrikasi logam.

a. Sasarannya adalah segala macam pekerjaan bengkel pada industri-industri manufaktur di linkungan Pulau Batam dan Bintan serta Indonesia umumnya.

b. Penekanan dari unit ini adalah hal-hal yang mendasar tentang teknik-teknik pengelasan sambungan sudut dan sambungan tumpul ( butt ) kampuh V pada pipa baja karbon posisi sumbu miring 45 ( 6F dan 6G ) tidak dapat diputar.

c. Pelatihan dapat dilaksanakan di bengkel pelatihan atau di industri yang relevan dengan persyaratan ; Tersedia bengkel dengan kelengkapan peralatan kerja las busur manual

dan TIG/GTAW serta ruang guru yang sebaiknya berdekatan dengan bengkel tersebut.

Tersedia alat pemotongan dengan gas. Tersedia alat-alat tangan ( hand and power tools ). Tersedia sumber-sumber belajar dan media pembelajaran. Tersedia alat-lat keselamatan dan kesehatan kerja las.

d. Permasalahan keselamatan dan kesehatan kerja yang perlu diperhatikan :

Pemakaian pakaian yang cocok, sepatu kerja, helm las dan/ atau kaca mata pengaman ( bila diperlukan ).

Lingkungan kerja yang sehat dan aman dengan ventilasi dan sistem pengisap udara yang memadai.

Pencahayaan yang cukup.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 8Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 11: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 3 Standar Kompetensi

Pengetahuan dan Keterampilan PokokPokok-pokok pengetahuan dan keterampilan yang harus dinilai penguasaan dan penampilannya adalah sebagai berikut :

Pemeriksaan dan Pengujian Las pada Pipa :- pemeriksaan las pada pipa- pengujian hasil las tanpa merusak (NDT) dan dengan merusak (DT)

- latihan : pemeriksaan dan penggujian las pada pipa

Prosedur Pengelasan Pipa Posisi 6F dan 6G :- persiapan peralatan dan bahan las- penempatan bahan las - arah pengelasan- gerakan elektroda dan urutan pegelasan

Pengelasan Sambungan Sudut ( Pipa-Flens) Posisi 6F :- sambungan pipa-flens posisi 6F menggunakan elektroda rutile.- sambungan pipa-flens posisi 6F menggunakan elektroda low

hydrogen

Pengelasan Akar ( root ) pada Pipa Posisi 6G :- pengelasan akar ( root ) menggunakan elektroda cellulose.- pengelasan akar ( root ) menggunakan elektroda low hydrogen- pengelasan akar ( root ) menggunakan proses las TIG/GTAW

Pengelasan Sambungan Tumpul Kampuh V pada Pipa Posisi 6G :- sambungan tumpul kampuh V posisi 6G menggunakan elektroda

rutile.- sambungan tumpul kampuh V posisi 6G menggunakan elektroda low

hydrogen

Konteks PenilaianUnit ini dapat dilakukan penilaiannya oleh lembaga pelatihan, asosiasi atau industri tempat bekerja. Penilaian seharusnya meliputi penilaian kemampuan praktik/unjuk kerja dan penilaian pokok-pokok pengetahuan dengan beberapa metoda penilaian.

Aspek Penting PenilaianFokus penilaian unit ini akan tergantung pada kebutuhan sektor industri yang mencakup dalam program pelatihan, yaitu :

Adanya integrasi antara teori-praktik. Penekanan pelatihan adalah prosedur-prosedur dan teknik-teknik yang

benar disamping hasilnya. Metode-metode penilain sebaiknya terdiri dari proses dan hasil. Aplikasi seharusnya berhubungan dengan kegiatan manufaktur dan

perawatan.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 9Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 12: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 3 Standar Kompetensi

Keterkaitan dengan Unit LainUnit ini merupakan unit lanjutan yang membekali pengetahuan dan keterampilan untuk proses las busur manual yang akan dipelajari pada tingkat berikutnya.

Perlu hati-hati dalam pengembangan pelatihan untuk memenuhi persyaratan pelatihan unit ini. Untuk pra-pelatihan kejuruan secara umum, lembaga pelatihan harus menyediakan program pelatihan yang dapat mencakup semua industri agar tidak terjadi prasangka hanya untuk satu sektor industri saja. Kondisi unjuk bekerja akan membantu memenuhi maksud ini. Sedangkan untuk penyelenggaraan pelatihan bagi industri yang khusus, perlu diupayakan pelatihan khusus juga agar apa yang dibutuhkan industri tersebut dapat dipenuhi.

Kompetensi Kunci yang akan Didemonstrasikan dalam Unit Ini

Kompetensi Umum dalam Unit Ini Tingkat Kompetensi Umum dalam Unit Ini Tingkat

Mengumpulkan, Mengelola dan Menganalisa Informasi

3 Menggunakan Ide-ide dan Teknik Matematika

2

Mengkomunikasikan Ide-ide dan Inforrnasi

3 Memecahkan Masalah 3

Merencanakan dan Mengorganisir Aktifitas-aktifitas

3 Menggunakan Teknologi 3

Bekerja dengan Orang Lain dan Kelompok

2

Tingkat Kemampuan yang Harus Ditunjukkan dalam Menguasai Kompetensi ini

Tingkat Karakteristik1 Melakukan tugas-tugas rutin berdasarkan prosedur yang baku dan tunduk pada

pemeriksaan kemajuannya oleh supervisor.

2 Melakukan tugas-tugas yang Iebih luas dan lebih kompleks dengan peningkatan kemampuan untuk pekeijaan yang dilakukan secara otonom. Supervisor melakukan pengecekan-pengecekan atas penyelesaian pekerjaan.

3 Melakukan aktifitas-aktifitas yang kompleks dan non-rutin, yang diatur sendiri dan bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 10Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 13: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian A Rencana Materi

BAB 4 STRATEGI PENYAJIAN

A Rencana MateriCatatan: 1. Penyajian bahan, pengajar, peserta dan penilai harus yakin dapat memenuhi seluruh rincian yang tertuang dalam standar

kompetensi.

2. Isi perencanaan merupakan kaitan antara kriteria unjuk kerja dengan pokok-pokok keterampilan dan pengetahuan .

Elemen Kriteria Unjuk Kerja Topik Pelatihan Kegiatan Tampilan

1.0 Menjelaskan dan melaksanakan macam-macam pemeriksaan dan pengujian las.

1.1 Macam-macam pemeriksaan dan pengujian las tanpa merusak (NDT) dan dengan merusak (DT) pada pengelasan pipa dijelaskan.

1.2 Pemeriksaan las pada pipa diterapkan.

1.3 Pengujian dengan merusak hasil las pada pipa diterapkan.

Pemeriksaan dan Pengujian Las pada Pipa :- pemeriksaan las pada pipa- pengujian hasil las tanpa

merusak (NDT) dan dengan merusak (DT)

- latihan : pemeriksaan dan penggujian las pada pipa

Penyajian Tanya jawab Diskusi Latihan/ tugas

Handout OHT Lembar

Tugas

2.0 Mengidentifikasi prosedur dan teknik pengelasan pipa pada posisi sumbu 45 tidak dapat diputar (6F dan 6G).

2.1 Persiapan peralatan dan bahan diidentifikasi dan diterapkan.

2.2 Penempatan pipa pada posisi 6F dan 6G serta posisi elektroda dijelaskan.

2.3 Arah, gerakan elektroda dan urutan pengelasan difahami dan dijelaskan

Prosedur Pengelasan Pipa Posisi 6F dan 6G :- persiapan peralatan dan bahan

las- penempatan bahan las dan

posisi elektroda

- arah, gerakan dan urutan pegelasan

Penyajian Tanya jawab/

diskusi

Handout OHT

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 11Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 14: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian A Rencana Materi

Elemen Kriteria Unjuk Kerja Topik Pelatihan Kegiatan Tampilan

3.0 Melaksanakan pengelasan pipa sumbu 45 tidak dapat diputar (6F dan 6G)

3.1 Bahan disiapkan sesuai gambar kerja dan ditempatkan sesuai dengan posisi pengelasan yang ditentukan.

3.2 Elektroda dipilih dan digunakan sesuai dengan ketentuan (mengacu pada WPS).

3.3 Pengelasan akar (root) menggunakan elektroda cellulose dan low hydrogen atau menggunakan proses las TIG/GTAW dengan memperhatikan prosedur petunjuk keselamatan & kesehatan kerja yang berlaku.

3.4 Las pengisian (filler) dan las akhir (capping) menggunakan elektroda rutile atau low hydrogen pada posisi sumbu 45 tidak dapat diputar (6F dan 6G), dilakukan dengan memperhatikan prosedur dan petunjuk keselamatan & kesehatan kerja yang berlaku.

3.5 Benda hasil las dibersihkan sesuai standar prosedur operasional.

Pengelasan Sambungan Sudut (Pipa-Flens) Posisi 6F :- sambungan pipa-flens

posisi 6F menggunakan elektroda rutile.

- sambungan pipa-flens posisi 6F menggunakan elektroda low hydrogen

Pengelasan Akar ( root ) pada Pipa Posisi 6G :- pengelasan akar ( root )

menggunakan elektroda cellulose.

- pengelasan akar ( root ) menggunakan elektroda low hydrogen

- pengelasan akar ( root ) menggunakan proses las TIG/GTAW

Pengelasan Sambungan Tumpul Kampuh V pada Pipa Posisi 6G :- sambungan tumpul

kampuh V posisi 6G menggunakan elektroda rutile.

- sambungan tumpul kampuh V posisi 6G menggunakan elektroda low hydrogen

Penyajian Tanya jawab Demonstrasi Latihan/ tugas

Handout OHT Lembar

Tugas

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 12Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 15: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi

B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi Sesi ini menunjukkan hand-out, tugas / praktik dan transparansi yang cocok/sesuai dengan standar kompetensi.

Keterampilan, pengetahuan dan sikap seperti apakah yang saya inginkan untuk dimiliki siswa.?

Bagaimana saya akan menyampaikan pengetahuan, keterampilan dan sikap kepada siswa?

1.1 Macam-macam pemeriksaan dan pengujian las tanpa merusak (NDT) dan dengan merusak (DT) pada pengelasan pipa dijelaskan.

Instruktor/ pelatih menerangkan tentang macam-macam pemeriksaan dan pengujian las tanpa merusak (NDT) dan dengan merusak (DT) pada pengelasan pipa.

HO 2 – 15

OHT 1 - 15

1.2 Pemeriksaan las pada pipa diterapkan. Instruktor/ pelatih menjelaskan metode-metode pemeriksaan hasil las yang banyak diterapkan pada pengelasan pipa dan memberi tugas yang relevan dengan ketersediaan alat-alat pemeriksaan hasil las.

HO 2 - 6

Tugas 8

1.3 Pengujian dengan merusak hasil las pada pipa diterapkan.

Instruktor/ pelatih menjelaskan metode-metode pengujian hasil las yang banyak diterapkan pada pengelasan pipa dan memberi tugas yang relevan dengan ketersediaan alat-alat uji.

Jika perlu, mengulang ( review ) paket-paket sebelumnya yang berhubungan dengan hal tersebut.

HO 8 - 13

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 13Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 16: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi

Keterampilan, pengetahuan dan sikap seperti apakah yang saya inginkan untuk dimiliki siswa.?

Bagaimana saya akan menyampaikan pengetahuan, keterampilan dan sikap kepada siswa?

Tugas 9

2.1 Persiapan peralatan dan bahan diidentifikasi dan diterapkan.

Instruktor/ pelatih mendemonstrasikan tentang teknik-teknik persiapan peralatan dan bahan untuk pengelasan posisi 6F dan 6G.

HO 16

OHT 16

2.2 Penempatan pipa pada posisi 6F dan 6G serta posisi elektroda dijelaskan.

Instruktor/ pelatih menjelaskan tentang penempatan pipa pada posisi 6F dan 6G serta mengulang ( review ) posisi elektroda.

HO 17 - 18

OHT 16

2.3 Arah, gerakan elektroda dan urutan pengelasan difahami dan dijelaskan

Instruktor/ pelatih menjelaskan tentang arah, gerakan elektroda dan urutan pengelasan pada posisi 5F dan 6G.

HO 18 - 20

OHT 17 - 18

3.1 Bahan disiapkan sesuai gambar kerja dan ditempatkan sesuai dengan posisi

Instruktor/ pelatih memeriksa bahan-bahan las ( pipa ) sebelum dilakukan pengelasan

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 14Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 17: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi

Keterampilan, pengetahuan dan sikap seperti apakah yang saya inginkan untuk dimiliki siswa.?

Bagaimana saya akan menyampaikan pengetahuan, keterampilan dan sikap kepada siswa?

pengelasan yang ditentukan. dengan mengacu pada gambar kerja serta peletakan benda kerja ( 6F atau 6G )

Tugas 1 – 9

3.2 Elektroda dipilih dan digunakan sesuai dengan ketentuan (mengacu pada WPS).

Instruktor/ pelatih memeriksa penggunaan elektroda / kawat las agar sesuai ketentuan dalam tugas praktik.

Tugas 1 – 9

3.3 Pengelasan akar (root) menggunakan elektroda cellulose dan low hydrogen atau menggunakan proses las TIG/GTAW dengan memperhatikan prosedur petunjuk keselamatan & kesehatan kerja yang berlaku.

Instruktor/ pelatih memberikan contoh-contoh penerapan ( mendemonstrasikan ) dan peserta ditugasi untuk melakukan sesuai dengan petunjuk dan demonstrasi, yakni pengelasan root dengan menggunakan elektroda cellulose, low hydrogen serta dengan menggunakan proses las TIG/ GTAW.

(Root dengan proses las TIG/ GTAW hanya bagi peserta yang telah lulus Paket Las TIG-B )

Intruktor/ pelatih memeriksa peletakan bahan dan proses pengelasan root untuk tiap tugas praktik.

Tugas 3 – 5

3.4 Las pengisian (filler) dan las akhir (capping) menggunakan elektroda rutile atau low hydrogen pada poisi sumbu 45 tidak dapat diputar (6F dan 6G), dilakukan dengan memperhatikan prosedur dan petunjuk keselamatan & kesehatan kerja yang berlaku.

Instruktor/ pelatih memberikan contoh-contoh penerapan ( mendemonstrasikan ) dan peserta ditugasi untuk melakukan sesuai dengan petunjuk dan demonstrasi, yakni pengelasan filler dan capping dengan menggunakan elektroda rutile dan low hydrogen.

Intruktor/ pelatih memeriksa proses pengelasan filler dan capping untuk tiap tugas praktik.

Tugas 1 – 2 & 6 - 7

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 15Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 18: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi

Keterampilan, pengetahuan dan sikap seperti apakah yang saya inginkan untuk dimiliki siswa.?

Bagaimana saya akan menyampaikan pengetahuan, keterampilan dan sikap kepada siswa?

3.5 Benda hasil las dibersihkan sesuai standar prosedur operasional.

Instruktor/ pelatih memberikan penjelasan tentang teknik-teknik membersihkan benda kerja dan mendemontrasikannya serta memberi tugas tentang hal yang sama pada peserta.

Tugas 1 – 9

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 16Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 19: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian C Materi Pendukung untuk Pelatih

C Materi Pendukung untuk PelatihMateri pendukung bagi guru dibagi dalam tiga hal, yaitu:

1. Lembar Informasi (Handout) : Merupakan pegangan peserta pelatihan yang berisi materi/teori penunjang dan informasi yang sesuai dengan kriteria unjuk kerja yang melingkupinya.

2. Tugas : Merupakan latihan keterampilan praktik yang harus dicapai berkenaan dengan kemampuan yang sesuai dengan rincian kompetensi pada deskripsi unit.

3. Transparansi (Overhead Transparancy /OHT) : Isinya melingkupi setiap kriteria unjuk kerja yang dilengkapi dengan pokok-pokok sajian dan/ atau gambar-gambar yang diperlukan untuk penyampaian materi.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 17Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 20: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Lembar Informasi HO 1

LAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC)

BSDC-0709

Nama Peserta : ……………………No. Identitas : ………..…

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 18Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 21: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 2

1. PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN LAS PADA PIPAPemeriksaan dan pengujian yang dilakukan pada las pipa adalah sama bila dibandingkan dengan pengelasan pelat, yakni untuk mengetahui kualitas suatu konstruksi atau dengan kata lain adalah untuk mengetahui apakah pekerjaan telah sesuai dengan standar yang diakui dan kriteria yang telah ditetapkan.

Seluruh konstruksi harus sering diperiksa, mulai persiapan bahan, selama proses pembuatan/ fabrikasi, serta hasil pengerjaan. Selanjutnya tergantung pada penggunaan komponen tersebut dan mungkin memerlukan pengujian/ tes khusus, baik secara merusak maupun tanpa merusak.

a. Pemeriksaan dan Pengujian Tanpa Merusak ( Non-Destructive Test / NDT )Pemeriksaan dan pengujian hasil las dirancang untuk dapat memeriksa kualitas hasil pengelasan baik pada bagian luar maupun bagian dalam tanpa merusak benda kerja. Secara umum metode-metode yang diterapkan pada pengelasan pipa relatif tidak berbeda bila dibandingkan dengan pengelasan pelat. Adapun metode-metode pemeriksaan dan pengujian tersebut meliputi :

Pemeriksaan secara Visual ( visual inspection ) Pengujian dengan Pewarna ( liquid / dye penetrant testing ) Pengujian dengan partikel magnit ( magnetic particle testing ) Pengujian ultrasonik ( ultrasonic testing ) Pengujian dengan Radiografi / Sinar X ( radiographic examination ) Pengujian Hidrostatik

( Pemeriksaan dan Pengujian Las juga telah dibahas pada Unit BSDC-0706 : Las Busur Manual-IIC )

1. Pemeriksaan secara Visual

Pemeriksaan pada pengelasan pipa terutama dilakukan untuk memastikan apakah kualitas tiap tahap dan akhir pengelasan sesuai dengan ketentuan yang dipersyaratkan, antara lain adalah :

bentuk persambungan pipa ( kelurusan dan kesejajaran )

jarak / kerenggangan pipa ( root gap ) sebelum dilas.

penembusan ( penetrasi )

HO 3

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 19Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 22: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

ukuran ( lebar/ tinggi ) pengisian ( capping )

cacat las yang tampak ( spt. undercut, overlap, percikan busur las, dll )

Agar pemeriksaan dapat dilakukan secara akurat, diperlukan alat-alat ukur yang sesuai dengan jenis pemeriksaan.

Alat-alat ukur untuk pemeriksaan las, khususnya untuk pipa telah berkembang sedemikian rupa sejalan dengan perkembangan teknologi, namun dewasa ini yang banyak digunakan adalah seperti contoh-contoh berikut :

Gambar 1 : HI-LO Welding Gauge

HI-LO Welding Gauge digunakan untuk memeriksa dan mengukur :

kerataan permukaan pipa bagian dalam dan luar sebelum dan sesudah las catat.

beda permukaan pada sambungan sudut ( fillet )

tinggi las ( capping )

Gambar 2 : Penggunaan “HI-LO Welding Gauge” untuk Memeriksa Kerataan Permukaan Pipa

HO 4

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 20Batam Institutional Development Projectdocument.doc

pembacaan ukuran

Page 23: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

Gambar 3 : Penggunaan “HI-LO Welding Gauge” untuk Memeriksa Sambungan Sudut dan Tinggi Capping

Gambar 4 : Taper Gauge

Gambar 5 : Cermin Inspeksi ( Inspection Mirror )

Taper gauge digunakan untuk memeriksa jarak/ celah suatu konstruksi sambungan (mengukur root gap ), sedang cermin inspeksi ( inspection mirror ) digunakan untuk melihat/ memeriksa bagian-bagian pengelasan yang tidak dapat terlihat secara langsung, misalnya hasil pengelasan root pada pipa.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 21Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 24: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 5

Gambar 6 : Dial/ Pit Depth Gauge

Dial/ Pit Depth Gauge adalah alat yang digunakan untuk pemeriksaan dengan akurasi tinggi, yaitu untuk mengukur kedalaman undercut, tinggi las ( capping ) dan lubang takik las ( cacat akibat busur las ).

Gambar 7 : Penggunaan “Dial/ Pit Depth Gauge” untuk Memeriksa Undercut

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 22Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 25: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 6

Gambar 8 : Penggunaan “Dial/ Pit Depth Gauge” untuk Memeriksa Lubang Takik Las

2. Pengujian dengan Pewarna - ( review )Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui cacat las seperti retak atau rongga yang terbuka sampai ke permukaan. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

Membersihkan permukaan benda kerja, sehingga terbebas dari debu, minyak, dll

Bersihkan zat pewarna yang berlebihan dari permukaan benda kerja

Laburkan zat pengembang berwarna putih pada permukaan.

Menyemprotkan zat pewarna dengan daya rembes yang tinggi (biasanya berwarna merah).

Membersihkan zat pewarna yang berlebihan dari permukaan benda kerja

Menyemprotkan zat pengembang (biasanya berwarna putih) untuk menarik keluar zat pewarna dari retak.

Jika memang terdapat cacat, zat pewarna yang terperangkap akan terhisap keluar daerah yang retak atau pori-pori dan akan tercetak pada zat pengembang berwarna putih.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 23Batam Institutional Development Projectdocument.doc

mengukur lubang takik (cacat akibat busur las)

Page 26: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 7

3. Pengujian dengan Partikel Magnit- ( review ) Pengujian dengan partikel magnit hanya untuk pengujian pada bahan magnetik, yaitu untuk melihat cacat las yang terjadi pada permukaan benda kerja dan juga cacat-cacat lain yang berdekatan dengan permukaan tersebut.

Cairan yang berisikan butiran/ partikel besi yang sangat halus atau serbuk hasil pengikiran yang kering ( metode kering ) disemprotkan atau diratakan dengan sikat baja pada daerah yang akan diuji. Kemudian arus listrik dilewatkan sehingga menciptakan/ membentuk medan magnit pada daerah yang diuji tersebut. Jika terbentuk patahan atau lingkaran medan magnit yang baru, maka di daerah tersebut berarti terjadi cacat las yang perlu mendapat perhatian selanjutnya oleh penguji.

4. Pengujian Ultrasonik - ( review )Pengujian ultrasonik (UT) dilakukan dengan cara melewatkan gelombang suara frequensi tinggi pada hasil las. Setelah dilewatkan pada permukaan bahan tersebut, maka pada layar “oscilloscope” akan tergambar gelombang-gelombang yang kemudian dapat dianalisis karakteristiknya.

Gelombang suara yang lewat pada keseluruhan tebal bahan akan lebih panjang dibandingkan gelombang suara yang terputus oleh adanya cacat las, sehingga dengan demikian, maka penguji dapat memastikan di mana terdapat cacat las pada pengelasan tersebut.

Gambar 9 : Pengujian Ultrasonik

5. Pengujian Radiografi ( Sinar X ) - ( review )Pengujian dengan radiografi ( radiographic examination ) adalah tehnik pengujian tidak merusak dengan menggunakan sinar X yang tidak bisa dilihat, yakni untuk mengamati ciri-ciri internal suatu sambungan las. Prosesnya sama dengan fotografi biasa, kecuali bahwa disini digunakan sinar X, bukan cahaya, untuk pencahayaan film. Dalam pemeriksaan sinar X pada sebuah hasil pengelasan, film diletakkan dibawah benda uji. Film tersebut akan terkena pencahayaan sinar x yang menembus sambungan las, setelah proses pencahayaannya film dicuci dan film negatifnya akan menunjukkan citra profil hasil lasan beserta cacatnya.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 24Batam Institutional Development Projectdocument.doc

transducer/ sensorkabel

cacat las gelombang suara

Page 27: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 8

Pemeriksaan radiografi banyak dipakai karena cara ini dapat dilakukan pada semua jenis bahan dan film negatifnya dapat disimpan sebagai dokumentasi yang permanen.

Gambar 10 : Pengujian Radiografi

6. Pengujian HidrostatikPengujian ini dilakukan pada pekerjaan pemipaan, dimana sistem diisi dengan air yang temperaturnya tidak lebih dari 38 C, kemudian diberi tekanan dengan menggunakan pompa yang dipasang monometer pengukur tekanan, besarnya tekanan pengujian minimum adalah sekitar satu setengah kali tekanan kerja pada pipa.

b. Pengujian Merusak ( Destructive Test / DT ) pada PipaPengujian dengan merusak ( DT ) dilakukan setelah pengelasan selesai. Terutama pada pengelasan bejana bertekanan ( boiller and pressure vessel ) perlu dilakukan pengujian secara cermat dan teliti, karena resiko kecelakaan sangat tinggi akibat kesalahan prosedur ataupun proses pengelasan. Dengan demikian, hampir semua jenis pengujian merusak dapat diterapkan pada pengelasan pipa/ bejana bertekanan.

Pada pekerjaan di lapangan, biasanya benda uji ditempelkan pada benda kerja, kemudian dipisahkan/ dilepas setelah pengelasan selesai untuk dilakukan pengujian.

Khusus untuk pipa yang disambung secara longitudinal ( lurus ), dimana pengujian yang dilakukan adalah sama dengan pengujian yang dilakukan pada pelat, yakni meliputi pengujian-pengujian sebagai berikut :

pengujian tarik pada jalur las/ memanjang ( all weld metal tensile test )

pengujian makro ( macro test )

pengujian tarik arah melintang ( transverse tensile test )

pengujian lengkung pada face/ capping ( face bend test )

pengujian lengkung pada root ( root bend test )

pengujian pukul-takik ( impact test )

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 25Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Sinar-X

bahan

Hasil sinar-X memperlihatkan cacat las

Page 28: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 9

pengujian lengkung arah melintang ( longitudinal bend test )

pengujian pematahan kampuh las ( nick break test )

Sedangkan pada pipa yang dilakukan secara melingkar, terutama untuk pengelasan pada posisi 5G dan 6G biasanya dilakukan pengujian :

Pengujian pelengkungan ( bend test ) Pengujian makro ( macro test )

( Sebagian materi Pemeriksaan dan Pengujian Las untuk pelat diuraikan pada Unit BSDC-0706 )

Berikut ini adalah teknik pengambilan benda uji dan proses pengujian pada pengelasan bejana bertekanan ( boiller and pressure vessel ) dan pipa :

Detail “A”

Gambar 11 : Teknik Menempelkan Benda Uji

Adapun untuk pengambilan benda uji adalah sebagai berikut : ( yakni untuk pengujian-pengujian yang telah diuraikan di atas )

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 26Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Benda uji ditempelkan pada benda kerja

pipa

Benda uji diberi penguat

pipa

penguat

Benda ujiKampuh/ jalur las

Digunakan kampuh X

Page 29: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 10

Keterangan :1. Pengujian tarik pada jalur las/ memanjang ( all weld metal tensile test )

2. Pengujian makro ( macro test )

3. Pengujian tarik arah melintang ( transverse tensile test )

4. Pengujian lengkung pada face/ capping ( face bend test )

5. Pengujian lengkung pada root ( root bend test )

6. Pengujian pukul-takik ( impact test )

7. Pengujian lengkung arah melintang ( longitudinal bend test )

8. Pengujian pematahan kampuh las ( nick break test )

1. Pengujian Tarik pada Jalur Las/ Memanjang ( All Weld Metal Tensile Test )Bahan uji untuk pengujian tarik pada jalur las/ memanjang diambil dari jalur las (hasil las) yang kemudian dibentuk dengan menggunakan mesin-mesin perkakas ( mesin bubut ). Pengujian ini adalah untuk mengetahui kekuatan tarik dari bahan las ( weld metal ) sebelum benda uji tersebut putus.

Gambar 12 : Pengambilan Bahan uji

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 27Batam Institutional Development Projectdocument.doc

pipa

Jalur las

Dibuang/ tidak dipakai 50 mm ( min )

Bahan uji

Page 30: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 11

Gambar 13 : Ukuran Bahan uji dan Hasil Pengujian

2. Pengujian Makro ( Macro Test )Logam yang disambung dengan sambungan sudut dan sambungan tumpul dites dengan pengamatan makro untuk mengetahui hasil las, daerah peleburan, dan daerah disekitarnya. Suatu penampang melintang kecil dipotongkan dari hasil pengelasan dan digosok dengan kertas amplas dan dipoles dengan berbagai tingkatan kehalusan sampai permukaannya menyerupai cermin. Permukaan tersebut kemudian dilabur dengan larutan asam tertentu. Cara ini akan memunculkan :

Jalur las

Jumlah jalur las (run) pada sambungan

Tingkat penembusan dan daerah peleburan

Daerah pengaruh panas ( HAZ / Heat Affected Zone )

Cacat las

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 28Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Min. 12mm

Min. radius 5mm 10mm

50mm

60mm

Bekas jepitan/ grip

putus

Penampang ( ) mengecil setelah pengujian

sebelum pengujian

Page 31: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 12

Gambar 14 : Pengujian Makro

3. Pengujian Tarik Arah Melintang ( Transverse Tensile Test )Bahan uji untuk pengujian ini adalah tegak lurus ( 90 ) terhadap jalur las, kemudian dapat dibentuk dengan menggunakan mesin potong gas dan/ atau dengan mesin-mesin perkakas.

Gambar 15 : Pengujian Tarik Arah Melintang

4. Pengujian Pelengkungan ( Bend Test )Pengujian / tes pelengkungan adalah untuk mengetahui keliatan dan cacat las. Keliatan adalah sifat mekanis logam untuk dapat diregang dan dilengkungkan tanpa menjadi patah.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 29Batam Institutional Development Projectdocument.doc

permukaan diratakan dan dipoles

permukaan dilabur dengan larutan asam

Struktur las terlihat

Dapat dipotong dengan alat potong gas

Hasil Las + 12mm

Hasil Las

Dibentuk dengan mesin

Page 32: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 13

Suatu sampel diambil dari bagian yang sudah dilas serta digerinda atau dikikir halus sebelum dilengkungkan. Sampel tersebut kemudian diletakkan dibawah alat pres dan dilengkungkan tanpa menjadi patah atau retak.

Tes pelengkungan yang banyak dilakukan adalah :

Pelengkungan permukaan rigi las ( capping )

Pelengkungan akar rigi las ( root )

Pelengkungan sisi rigi las ( longitudinal bend test )

Gambar 16 : Pengujian Lengkung

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 30Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Face bend Root bend

Hasil Las

Rol

Page 33: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 14

5. Pengujian Pukul-Takik ( Impact Test )Pengujian ini adalah untuk mengetahui ketahanan suatu bahan las terhadap beban pukul secara tiba-tiba.

Bahan uji harus disiapkan sesuai tipe mesin uji yang akan digunakan, dimana persiapan bahan uji dapat berupa/ ukuran berikut :

Urutan Pengujian :

Gambar 17 : Pengujian Pukul Takik

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 31Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Hasil las

Posisi pertama

bandul pemukul

bahan uji

Ayunan bandul

Penunjukan seberapa jauh pergerakan bandul setelah memukul benda uji

Posisi bandul setelah benda uji patah

Page 34: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

dialur

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 15

6. Pengujian Pematahan Kampuh Las ( Nick Break )Pengujian pematahan kampuh las ( nick break ) ini mengukur kualitas internal penampang melintang dari sambungan las yang sudah selesai dikerjakan. Rigi las diiris/ dialur sedikit untuk memastikan agar bisa patah sepanjang rigi las. Bagian ini dipatahkan dengan dipres atau ditahan pada ragum dan dipukul dengan palu.

Gambar 18 : Pengujian Pematahan Kampuh Las

Pengujian ini akan menunjukkan cacat las sebagai berikut :

Kurangnya penetrasi

Rongga

Terperangkapnya terak

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 32Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 35: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 16

2. PROSEDUR PENGELASAN PIPA POSISI 6F DAN 6G

Pengelasan pipa pada posisi sumbu miring 45 tidak dapat diputar, baik 6F maupun 6G merupakan posisi yang paling sulit pada pengelasan pipa, karena disamping posisi tersebut mencakup : posisi di bawah tangan ( flat ), tegak ( vertikal ) dan posisi di atas kepala (overhead), juga karena posisi 6F dan 6G tersebut berada pada posisi miring. Oleh karena itu pengelasan yang dilakukan secara benar dan sesuai prosedur merupakan salah satu hal terpenting untuk mencapai kualitas pengelasan secara maksimum dan efisien/ ekonomis.

a. Prosedur Umum ( review )

Secara umum, prosedur-prosedur yang harus dilakukan setiap kali akan, sedang dan setelah pengelasan adalah meliputi hal-hal berikut ini :

Adanya prosedur pertolongan pertama pada kecelakaan ( P3K ) dan prosedur penanganan kebakaran yang jelas/tertulis.

Periksa sambungan-sambungan kabel las, yaitu dari mesin las ke kabel las dan dari kabel las ke benda kerja / meja las serta sambungan dengan tang elektroda. Harus diyakinkan, bahwa tiap sambungan terpasang secara benar dan rapat.

Periksa saklar sumber tenaga, apakah telah dihidupkan.

Pakai pakaian kerja yang aman.

Berdiri secara seimbang dan dengan keadaan rileks.

Selalu gunakan kaca mata pengaman ( bening ) selama bekerja.

Periksa, apakah penghalang sinar las/ ruang las sudah tertutup secara benar.

Konsentasi dengan pekerjaan.

Setiap gerakan elektroda harus selalu terkontrol.

Tempatkan tang elektroda pada tempat yang aman jika tidak dipakai.

Bersihkan terak dan percikan las sebelum melanjutkan pengelasan berikutnya.

Matikan mesin las bila tidak digunakan.

Jangan meninggalkan tempat kerja dalam keadaan kotor dan kembalikan peralatan yang dipakai pada tempatnya.

b. Persiapan Peralatan dan Bahan Las

Secara umum peralatan yang diperlukan untuk pengelasan pipa dan pengelasan pelat adalah sama, namun untuk posisi 6F dan 6G diperlukan alat bantu untuk menjaga agar posisi pipa yang dilas cukup kuat dan kokoh pada keadaan miring 45, yakni berupa dudukan atau klem yang dapat diatur secara fleksibel. Tapi pada pekerjaan di lapangan dapat dilakukan dengan memberi penyangga, penguat atau dengan memberi las catat pada bagian yang aman dan tidak merusak benda kerja.

Adapun persiapan bahan las ( pipa ) pada prinsipnya tidak berbeda untuk tiap posisi pengelasan, baik persiapan sambungan sudut ( fillet ) maupun untuk sambungan tumpul ( butt ) kecuali WPS untuk pekerjaan tertentu menghendaki lain.

( Metode-metode persiapan tersebut telah dibahas pada Paket Las busur Manual-IA / Unit BSDC 0707 dan 0708 )

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 33Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 36: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 17

c. Metode-metode Pengelasan1. Las Catat ( review )Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan las catat (tack weld) pada pengelasan pipa adalah sebagai berikut :

Bahan las harus bersih dari bahan-bahan yang mudah terbakar dan karat.

Jumlah las catat pada pengelasan pipa secara umum adalah 3 sampai 4 las catat atau tergantung pada WPS pekerjaan tersebut.

Agar lebar gap ( root gap ) sama di sekeliling pipa, maka sebaiknya gunakan pasak atau pembatas setebal gap pada saat las catat dilakukan.

Panjang las catat adalah antara 2 – 3 kali tebal pipa yang dilas atau sekitar 20mm.

Secara umum tidak ada perbedaan teknik pembuatan las catat untuk semua posisi pengelasan.

( Metode-metode pembuatan las catat tersebut telah dibahas pada Paket Las busur Manual-IA / Unit BSDC 0707 )

2. Penempatan Benda Kerja ( Pipa )Penempatan pipa/ benda kerja pada pengelasan posisi 6F dan 6G adalah posisi di mana pipa ditempatkan pada posisi sumbu sudut 450 serta tidak dapat diputar ( posisi tetap ), baik pada sambungan sudut maupun pada sambungan tumpul dengan penyimpangan sudut tidak lebih dari 50.

Gambar 19 : Penempatan/ peletakan Pipa Posisi 6F

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 34Batam Institutional Development Projectdocument.doc

45Tidak dapat diputar/ tetap

Page 37: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 18

Gambar 20 : Penempatan/ peletakan Pipa Posisi 6G

3. Arah Pengelasan

Arah pengelasan ( elektroda ) pada proses las busur manual pada posisi 6Fdan 6G terdiri dari: arah naik dan arah turun, dimana penerapan kedua arah pengelasan tersebut harus mengacu pada tuntutan pekerjaannya atau WPS.

Secara umum untuk pengelasan root dengan menggunakan elektroda cellulose diterapkan pengelasan arah turun dan jika menggunakan elektroda low hydrogen adalah arah naik, sedangkan untuk pengisian ( filler ) dan pengelasan akhir ( capping ) diterapkan arah naik, kecuali WPS pekerjaan tersebut menentukan arah turun.

Ketentuan-ketentuan arah pengelasan pipa pada posisi 6F dan 6G relatif sama dengan pengelasan pada posisi 5F dan 5G, dimana jika mulai dari arah atas, maka dimulai dari posisi jam 11.00 atau jam 01.00 ( sudut 30 dari titik puncak ) melintas posisi jam 12.00 dan berakhir pada posisi jam 06.00 sampai jam 07.00 atau pada posisi jam 05.00. Sedangkan jika pengelasan dilakukan dimulai dari bawah, maka setengah jalur pengisian pertama pada posisi jam 05.00 atau jam 07.00.

Pengelasan dari arah atas Pengelasan dari arah bawah

Gambar 21 : Arah Pengelasan

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 35Batam Institutional Development Projectdocument.doc

45Tidak dapat diputar/ tetap

Akhir jalur las

awal jalur las

111

Page 38: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 19

4. Gerakan Elektroda dan Urutan Pengelasan a) Pengelasan sambungan sudut atau pipa-flens :Pada pengelasan sambungan sudut atau pipa-flens posisi 6F umumnya dilakukan arah naik. Untuk pengelasan jalur pertama diterapkan bentuk gerakan/ ayunan segi tiga (miring sesuai dengan kelengkungan pipa ) atau zig-zag miring ( whip action ), sedang pada jalur-jalur berikutnya sangat tergantung pada bentuk jalur pertama. Jika hasil dari pengelasan jalur pertama cukup lebar dan rata, maka dapat diterapkan bentuk ayunan zig-zag ( straight weave ) atau ½ C ( curved weave ) dengan menahan sedikit lebih lama pada sisi atas, tapi jika hasil jalur pertama masih cukup sempit (membentuk sudut), maka ayunannya masih tetap seperti jalur pertama ( segi tiga ) atau dapat diterapkan bentuk kotak ( box weave ).

b) Pengelasan sambungan tumpul :Pada sambungan tumpul kampuh V posisi 6G, dapat dilakukan arah turun atau naik.

Terutama jika melakukan pengelasan jalur pertama ( root pass ) menggunakan elektroda cellulose biasanya diterapkan arah turun dengan menerapkan ayunan bentuk zig-zag miring ( whip action ) atau hanya ditarik saja ( tanpa diayun ), dan ayunan segi tiga atau ½ lingkaran jika menggunakan elektroda low hydrogen ( arah naik ).

Sedangkan untuk pengelasan pengisian dan akhir ( filler dan capping ) dapat diterapkan ayunan yang sama dengan pengelasan sambungan sudut ( fillet ).

Gambar 22 : Bentuk-bentuk Ayunan Elektroda

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 36Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Khusus untuk las sambungan sudut (fillet)

ARAH TURUN

ARAH NAIK

whip action curved weave

whip action box weave curved weave straight weave

Page 39: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi

HO 20

c) Urutan pengelasan :Urutan pengelasan sambungan sudut pada pipa atau pipa-flens adalah relatif sama dengan urutan pengelasan sambungan sudut posisi tegak pada pengelasan pelat dan pengelasan sambungan tumpul ( kampuh V ) pada pipa adalah relatif sama dengan pengelasan sambungan tumpul pada pelat pada posisi tegak.

Gambar 23 : Urutan Pengelasan pada Sambungan Sudut

Gambar 24 : : Urutan Pengelasan pada Sambungan Tumpual Kampuh V

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 37Batam Institutional Development Projectdocument.doc

1 2 & 3 (filler & capping )

4 (capping)

1 (root)2 & 3 (filler)

Page 40: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Tugas

Tugas 1

Sambungan Pipa-Flens Posisi 6F Menggunakan Elektroda Rutile

A. Tujuan InstruksionalSetelah mempelajari dan berlatih tugas ini, peserta diharapkan mampu membuat sambungan pipa-flens posisi 6F tidak dapat diputar ( tetap ) menggunakan elektroda rutile dengan memenuhi kriteria :

kaki las 8 mm

bentuk jalur las rata atau cembung dan seimbang

sambungan jalur rata

undercut maksimum 10 % dari panjang pengelasan

tidak ada overlap

terak terperangkap maksimum 2 mm2.

B. Alat dan Bahan 1. Alat

Seperangkat mesin las busur manual (SMAW)

Satu set alat keselamatan dan kesehatan kerja las busur manual

Satu set alat bantu las busur manual.

2. Bahan Pipa baja karbon 6 “ ( 150mm ) tebal 8 mm x 100mm

Pelat baja karbon ukuran 200 x 200 x 8 mm

Elektroda AWS-E 6013 3,2mm.

C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja1. Gunakan helm/ kedok las yang sesuai (shade 10-11).

2. Rapihkan sisi-sisi tajam pelat dengan grinda atau kikir.

3. Pakailah pakaian kerja yang aman dan sesuai.

4. Gantilah kaca filter jika sudah rusak.

5. Ikuti langkah kerja secara benar

6. Hati-hati dengan benda panas hasil pengelasan.

7. Tanyakan hal-hal yang belum difahami kepada pembimbing sebelum melakukan pekerjaan.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 38Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 41: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

D. Gambar Kerja

URUTAN PENGELASAN DAN AYUNAN ELEKTRODA

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 39Batam Institutional Development Projectdocument.doc

200

150 8

Jalur 2

Jalur 1

atau

Page 42: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

E. Langkah kerja.

1. Siapkan peralatan las busur manual dan alat-alat bantu.

2. Siapkan bahan las ( pipa ) ukuran 6 inchi tebal 8mm x 100mm dan pelat ukuran 200

x 200 x 8mm.

3. Tempatkan benda kerja pada posisi 6F ( sumbu 45- tetap ) dengan menggunakan alat

bantu atau dilas catat pada dudukan atau klem benda kerja.

4. Atur amper pengelasan sesuai dengan diameter elektroda ( 90 – 120 Amp ) atau lihat

tabel amper las pada bungkus elektroda.

5. Lakukan pengelasan jalur pertama arah naik dimulai dari bawah pipa dengan

menggunakan elektroda AWS E 6013 ( rutile ).

6. Periksakan hasil las pada pembimbing sebelum melanjutkan pada jalur berikutnya

7. Lakukan menyetelan kembali pada mesin las jika diperlukan.

8. Lakukan pengelasan pada jalur kedua sesuai petunjuk pembimbing.

9. Lanjutkan pengelasan sampai selesai, dan bertanyalah pada pembimbing bila ada hal-

hal yang kurang difahami, terutama tentang teknik pengelasannya.

10. Bersihkan dan dinginkan benda kerja .

11. Serahkan benda kerja pada pembimbing untuk diperiksa.

12. Ulangi pekerjaan jika belum mencapai kriteria yang ditetapkan.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 40Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 43: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

F1. Lembar Pengamatan ProsesNama Pekerjaan :

Nama Peserta :

No. I.D. Peserta :

Lama Pengerjaan : Mulai tanggal ……………….. pukul ……………

Selesai tanggal …………….. pukul …………….

NO ASPEK YANG DIAMATI KRITERIACEKLIS

KET.Benar Salah

1.

2.

3.

4.

6.

7.

Keselamatan dan

kesehatan kerja

Peralatan kerja

Peletakan bahan

Pemilihan elektroda

Po

sisi

ele

ktr

od

a

Benda kerja setelah

selesai dilas

Akhir pekerjaan

- Menggunakan kaca

mata pengaman yang

sesuai.

- Memakai pakaian kerja

- Memakai sepatu kerja

- Alat las diset sesuai

SOP

- Menggunakan alat

bantu yang sesuai

6F

AWS E 6013 3,2mm

5 - 15 dan 45

Didinginkan dan

dibersihkan

Semua peralatan

dirapikan

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 41Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 44: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

F2. Lembar Penilaian HasilNama Pekerjaan :

Nama Peserta :

No. I.D. Peserta :

Lama Pengerjaan : Mulai tanggal ……………….. pukul ……………

Selesai tanggal …………….. pukul …………….

NO ASPEK YANG DINILAI KRITERIA

CHECK LISTRekomendasiBenar Salah

1. Kaki las 8mm, + 2, - 0mm.

2. Bentuk jalur Rata/ cembung dan seimbang

3. Sambungan jalur las Rata, 0,5 mm

4. Undercut Maks. 0,5 x 10% panjang pengelasan

5. Overlap Tidak ada bagian yang overlap

6. Keropos Maksimum 4mm2

7. Kerapian pekerjaan Bersih dan bebas terak

………………….., … …… ..200…

Penilai,

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 42Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 45: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Tugas 2

Sambungan Pipa-Flens Posisi 6F Menggunakan Elektroda Low Hydrogen

A. Tujuan InstruksionalSetelah mempelajari dan berlatih tugas ini, peserta diharapkan mampu mengelas sambungan pipa-flens posisi 6F menggunakan elektroda low hydrogen dengan memenuhi kriteria :

kaki las 8 mm

bentuk jalur las rata atau cembung dan seimbang

sambungan jalur rata

undercut maksimum 10 % dari panjang pengelasan

tidak ada overlap

terak terperangkap maksimum 2 mm2.

B. Alat dan Bahan 1. Alat

Seperangkat mesin las busur manual (SMAW)

Satu set alat keselamatan dan kesehatan kerja las busur manual

Satu set alat bantu las busur manual.

2. Bahan Pipa baja karbon 6 “ ( 150mm ) tebal 8 mm x 100mm

Pelat baja karbon ukuran 200 x 200 x 8 mm

Elektroda AWS-E 7018 3,2mm.

C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja1. Gunakan helm/ kedok las yang sesuai (shade 10-11).

2. Rapihkan sisi-sisi tajam pelat dengan grinda atau kikir.

3. Pakailah pakaian kerja yang aman dan sesuai.

4. Gantilah kaca filter jika sudah rusak.

5. Ikuti langkah kerja secara benar

6. Hati-hati dengan benda panas hasil pengelasan.

7. Tanyakan hal-hal yang belum difahami kepada pembimbing sebelum melakukan pekerjaan.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 43Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 46: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

D. Gambar Kerja

URUTAN PENGELASAN DAN AYUNAN ELEKTRODA

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 44Batam Institutional Development Projectdocument.doc

200

150 8

Jalur 2

Jalur 1

atau

Page 47: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

E. Langkah kerja.

1. Siapkan peralatan las busur manual dan alat-alat bantu.

2. Siapkan bahan las ( pipa ) ukuran 6 inchi tebal 8mm x 100mm dan pelat ukuran 200

x 200 x 8mm.

3. Tempatkan benda kerja pada posisi 6F ( sumbu 45- tetap ) dengan menggunakan alat

bantu atau dilas catat pada dudukan atau klem benda kerja.

4. Atur amper pengelasan sesuai dengan diameter elektroda ( 90 – 140 Amp ) atau lihat

tabel amper las pada bungkus elektroda.

5. Lakukan pengelasan jalur pertama arah naik dimulai dari bawah pipa dengan

menggunakan elektroda AWS E 7018 ( low hydrogen ).

6. Periksakan hasil las pada pembimbing sebelum melanjutkan pada jalur berikutnya

7. Lakukan menyetelan kembali pada mesin las jika diperlukan.

8. Lakukan pengelasan pada jalur kedua sesuai petunjuk pembimbing.

9. Lanjutkan pengelasan sampai selesai, dan bertanyalah pada pembimbing bila ada hal-

hal yang kurang difahami, terutama tentang teknik pengelasannya.

10. Bersihkan dan dinginkan benda kerja .

11. Serahkan benda kerja pada pembimbing untuk diperiksa.

12. Ulangi pekerjaan jika belum mencapai kriteria yang ditetapkan.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 45Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 48: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

F1. Lembar Pengamatan ProsesNama Pekerjaan :

Nama Peserta :

No. I.D. Peserta :

Lama Pengerjaan : Mulai tanggal ……………….. pukul ……………

Selesai tanggal …………….. pukul …………….

NO ASPEK YANG DIAMATI KRITERIACEKLIS

KET.Benar Salah

1.

2.

3.

4.

6.

7.

Keselamatan dan

kesehatan kerja

Peralatan kerja

Peletakan bahan

Pemilihan elektroda

Po

sisi

ele

ktr

od

a

Benda kerja setelah

selesai dilas

Akhir pekerjaan

- Menggunakan kaca

mata pengaman yang

sesuai.

- Memakai pakaian kerja

- Memakai sepatu kerja

- Alat las diset sesuai

SOP

- Menggunakan alat

bantu yang sesuai

6F

AWS E 7018 3,2mm

5 - 15 dan 45

Didinginkan dan

dibersihkan

Semua peralatan

dirapikan

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 46Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 49: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

F2. Lembar Penilaian HasilNama Pekerjaan :

Nama Peserta :

No. I.D. Peserta :

Lama Pengerjaan : Mulai tanggal ……………….. pukul ……………

Selesai tanggal …………….. pukul …………….

NO ASPEK YANG DINILAI KRITERIA

CHECK LISTRekomendasiBenar Salah

1. Kaki las 8mm, + 2, - 0mm.

2. Bentuk jalur Rata/ cembung dan seimbang

3. Sambungan jalur las Rata, 0,5 mm

4. Undercut Maks. 0,5 x 10% panjang pengelasan

5. Overlap Tidak ada bagian yang overlap

6. Keropos Maksimum 4mm2

7. Kerapian pekerjaan Bersih dan bebas terak

………………….., … …… ..200…

Penilai,

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 47Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 50: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Tugas 3

Pengelasan Akar ( Root ) pada Kampuh V Posisi 6G Menggunakan Elektroda Cellulose

A. Tujuan InstruksionalSetelah mempelajari dan berlatih tugas ini, peserta diharapkan mampu mengelas akar (root) pada pipa sambungan tumpul kampuh V posisi sumbu 45 ( 6G ) menggunakan elektroda cellulose dengan memenuhi kriteria :

Tinggi penetrasi 1mm

Perpaduan 100%

Sambungan rata dan berpadu

Ketebalan root sama

Undercut maksimum 10%

B. Alat dan Bahan 1. Alat

Seperangkat mesin las busur manual (SMAW)

Satu set alat keselamatan dan kesehatan kerja las busur manual

Satu set alat bantu las busur manual.

2. Bahan Pipa baja karbon 8 “ ( 200mm ) tebal 10mm x 100mm (2 buah) - dibevel 30

Elektroda AWS-E 6010 atau E 6011 2,6 mm dan/ atau 3,2 mm.

C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja1. Gunakan helm/ kedok las yang sesuai (shade 10-11).

2. Rapihkan sisi-sisi tajam pelat dengan grinda atau kikir.

3. Pakailah pakaian kerja yang aman dan sesuai.

4. Gantilah kaca filter jika sudah rusak.

5. Ikuti langkah kerja secara benar

6. Hati-hati dengan benda panas hasil pengelasan.

7. Tanyakan hal-hal yang belum difahami kepada pembimbing sebelum melakukan pekerjaan.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 48Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 51: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

D. Gambar Kerja

Posisi Pengelasan :

Arah Pengelasan ( mulai jam 1.00 dan berakhir jam 7.00)

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 49Batam Institutional Development Projectdocument.doc

5 - 150

1

7

200

100

2

60

Page 52: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

E. Langkah kerja.1. Siapkan peralatan las busur manual dan alat-alat bantu.

2. Siapkan 2 buah pipa ukuran 8 inchi ( 200 mm ) tebal 10 mm x 100 mm dibevel 30

3. Atur gap antara 1,5 – 2 mm. Lakukan las catat pada 4 tempat dengan panjang 20mm, dan yakinkan bahwa kedua pipa benar-benar rata ( selisih permukaan pipa maksimu 1mm ).

4. Bersihkan dan grinda las catat dengan menggunakan cutting disk sehingga kedua sisinya menjadi tirus, agar sambungan jalur terjadi perpaduan yang sempurna.

5. Tempatkan benda kerja pada posisi sumbu 45 ( 6G ) dengan menggunakan alat bantu.

6. Atur amper pengelasan sesuai dengan diameter elektroda ( 70 – 90 Amp ) atau sesuaikan dengan tabel amper las pada bungkus elektroda.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 50Batam Institutional Development Projectdocument.doc

root face Las catat

digrinda

Page 53: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

7. Lakukan pengelasan akar arah turun dimulai dari atas pipa ( jam 11.00 atau 1.00 dan berakhir antara jam 5.00 – 7.00 ) dengan menggunakan elektroda AWS E 6010 atau 6011 ( cellulose ). Tiap sambungan harus ditiruskan seperti perlakuan pada las catat.

8. Selesaikan pengelasan akar dengan cara yang sama pada kedua sisi pipa, dan bertanyalah pada pembimbing bila ada hal-hal yang kurang difahami, terutama tentang teknik pengelasannya.

9. Bersihkan dan dinginkan benda kerja .

10. Serahkan benda kerja pada pembimbing untuk diperiksa.

11. Ulangi pekerjaan jika belum mencapai kriteria yang ditetapkan, yakni dengan menggunakan sisi pipa yang belum terpakai.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 51Batam Institutional Development Projectdocument.doc

potong

Jalur untuk pengulangan/ perbaikan

Page 54: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

F1. Lembar Pengamatan ProsesNama Pekerjaan :

Nama Peserta :

No. I.D. Peserta :

Lama Pengerjaan : Mulai tanggal ……………….. pukul ……………

Selesai tanggal …………….. pukul …………….

NO ASPEK YANG DIAMATI KRITERIACEKLIS

KET.Benar Salah

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Keselamatan dan

kesehatan kerja

Peralatan kerja

Peletakan bahan

Pemilihan elektroda

Posisi elektroda

Benda kerja setelah

selesai dilas

Akhir pekerjaan

- Menggunakan kaca

mata pengaman yang

sesuai.

- Memakai pakaian kerja

- Memakai sepatu kerja

- Alat las diset sesuai

SOP

- Menggunakan alat

bantu yang sesuai

6G

AWS E 6010/11

2,6mm atau 3,2 mm

70 - 85

Didinginkan dan

dibersihkan

Semua peralatan

dirapikan

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 52Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 55: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

F2. Lembar Penilaian HasilNama Pekerjaan :

Nama Peserta :

No. I.D. Peserta :

Lama Pengerjaan : Mulai tanggal ……………….. pukul ……………

Selesai tanggal …………….. pukul …………….

NO ASPEK YANG DINILAI KRITERIA

CHECK LISTRekomendasiBenar Salah

1. Penetrasi - tinggi 1 mm, 0,5mm.

- pencairan 100 %

2. Sambungan jalur las Rata, 0,5 mm

3. Undercut Maks. 0,5 x 10% panjang pengelasan

4. Overlap Tidak ada bagian yang overlap

5. Keropos Tidak ada keropos

6. Kerapian pekerjaan Bersih dan bebas terak

………………….., … …… ..200…

Penilai,

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 53Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 56: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Tugas 4

Pengelasan Akar ( Root ) pada Kampuh V Posisi 6G Menggunakan Elektroda Low Hydrogen

A. Tujuan InstruksionalSetelah mempelajari dan berlatih tugas ini, peserta diharapkan mampu mengelas akar (root) pada pipa sambungan tumpul kampuh V posisi sumbu 45 ( 6G ) menggunakan elektroda low hydrogen dengan memenuhi kriteria :

Tinggi penetrasi 1mm

Perpaduan 100%

Sambungan rata dan berpadu

Ketebalan root sama

Undercut maksimum 10%

B. Alat dan Bahan 1. Alat

Seperangkat mesin las busur manual (SMAW)

Satu set alat keselamatan dan kesehatan kerja las busur manual

Satu set alat bantu las busur manual.

2. Bahan Pipa baja karbon 8 “ ( 200mm ) tebal 10mm x 100mm (2 buah) - dibevel 30

Elektroda AWS-E 7016 2,6 mm.

C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja1. Gunakan helm/ kedok las yang sesuai (shade 10-11).

2. Rapihkan sisi-sisi tajam pelat dengan grinda atau kikir.

3. Pakailah pakaian kerja yang aman dan sesuai.

4. Gantilah kaca filter jika sudah rusak.

5. Ikuti langkah kerja secara benar

6. Hati-hati dengan benda panas hasil pengelasan.

7. Tanyakan hal-hal yang belum difahami kepada pembimbing sebelum melakukan pekerjaan.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 54Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 57: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

D. Gambar Kerja

Posisi Pengelasan :

Arah Pengelasan ( mulai jam 7.00 dan berakhir jam 11.00-1.00)

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 55Batam Institutional Development Projectdocument.doc

200

100

2

60

1

7

Page 58: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

E. Langkah kerja.1. Siapkan peralatan las busur manual dan alat-alat bantu.

2. Siapkan 2 buah pipa ukuran 8 inchi ( 200 mm ) tebal 10 mm x 100 mm dibevel 30

3. Atur gap antara 1,5 – 2 mm. Lakukan las catat pada 4 tempat dengan panjang 20mm, dan yakinkan bahwa kedua pipa benar-benar rata ( selisih permukaan pipa maksimu 1mm ).

4. Bersihkan dan grinda las catat dengan menggunakan cutting disk sehingga kedua sisinya menjadi tirus, agar sambungan jalur terjadi perpaduan yang sempurna.

5. Tempatkan benda kerja pada posisi sumbu 45 ( 6G ) dengan menggunakan alat bantu.

6. Atur amper pengelasan sesuai dengan diameter elektroda ( 70 – 90 Amp ) atau lihat tabel amper las pada bungkus elektroda.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 56Batam Institutional Development Projectdocument.doc

root face Las catat

digrinda

Page 59: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

7. Lakukan pengelasan akar arah naik dimulai dari bawah pipa ( jam 7.00 atau 5.00 dan berakhir antara jam 1.00 – 11.00 ) dengan menggunakan elektroda AWS E 7016 (low hydrogen). Tiap sambungan harus ditiruskan seperti perlakuan pada las catat.

8. Selesaikan pengelasan akar dengan cara yang sama pada kedua sisi pipa, dan bertanyalah pada pembimbing bila ada hal-hal yang kurang difahami, terutama tentang teknik pengelasannya.

9. Bersihkan dan dinginkan benda kerja .

10. Serahkan benda kerja pada pembimbing untuk diperiksa.

11. Ulangi pekerjaan jika belum mencapai kriteria yang ditetapkan, yakni dengan menggunakan sisi pipa yang belum terpakai.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 57Batam Institutional Development Projectdocument.doc

potong

Jalur untuk pengulangan/ perbaikan

Page 60: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

F1. Lembar Pengamatan ProsesNama Pekerjaan :

Nama Peserta :

No. I.D. Peserta :

Lama Pengerjaan : Mulai tanggal ……………….. pukul ……………

Selesai tanggal …………….. pukul …………….

NO ASPEK YANG DIAMATI KRITERIACEKLIS

KET.Benar Salah

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Keselamatan dan

kesehatan kerja

Peralatan kerja

Peletakan bahan

Pemilihan elektroda

Posisi elektroda

Benda kerja setelah

selesai dilas

Akhir pekerjaan

- Menggunakan kaca

mata pengaman yang

sesuai.

- Memakai pakaian kerja

- Memakai sepatu kerja

- Alat las diset sesuai

SOP

- Menggunakan alat

bantu yang sesuai

6G

AWS E 7016 2,6mm

70 - 85

Didinginkan dan

dibersihkan

Semua peralatan

dirapikan

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 58Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 61: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

F2. Lembar Penilaian HasilNama Pekerjaan :

Nama Peserta :

No. I.D. Peserta :

Lama Pengerjaan : Mulai tanggal ……………….. pukul ……………

Selesai tanggal …………….. pukul …………….

NO ASPEK YANG DINILAI KRITERIA

CHECK LISTRekomendasiBenar Salah

1. Penetrasi - tinggi 1 mm, 0,5mm.

- pencairan 100 %

2. Sambungan jalur las Rata, 0,5 mm

3. Undercut Maks. 0,5 x 10% panjang pengelasan

4. Overlap Tidak ada bagian yang overlap

5. Keropos Tidak ada keropos

6. Kerapian pekerjaan Bersih dan bebas terak

………………….., … …… ..200…

Penilai,

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 59Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 62: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Tugas 5

Pengelasan Akar ( Root ) pada Kampuh V Posisi 6G Menggunakan Proses Las TIG/ GTAW

( TUGAS INI HANYA DIKERJAKAN OLEH PESERTA YANG TELAH LULUS UNIT 0711 – LAS TIG/ GTAW )

A. Tujuan InstruksionalSetelah mempelajari dan berlatih tugas ini, peserta diharapkan mampu mengelas akar (root) pada pipa sambungan tumpul kampuh V posisi sumbu 45 tidak dapat diputar ( 6G ) menggunakan proses Las TIG/ GTAW dengan memenuhi kriteria :

Tinggi penetrasi 1mm

Perpaduan 100%

Sambungan rata dan berpadu

Ketebalan root sama

Undercut maksimum 10%

B. Alat dan Bahan 1. Alat

Seperangkat mesin las TIG ( GTAW ) lengkap dengan gas pelindung ( Argon )

Satu set alat keselamatan dan kesehatan kerja las busur manual

Satu set alat bantu las TIG ( GTAW ).

2. Bahan Pipa baja karbon 8 “ ( 200mm ) tebal 10mm x 100mm (2 buah) - dibevel 30

Kawat las baja karbon 2,0 mm.

C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja1. Gunakan helm/ kedok las yang sesuai (shade 11-12).

2. Rapihkan sisi-sisi tajam pelat dengan grinda atau kikir.

3. Pakailah pakaian kerja yang aman dan sesuai.

4. Gantilah kaca filter jika sudah rusak.

5. Ikuti langkah kerja secara benar

6. Hati-hati dengan benda panas hasil pengelasan.

7. Tanyakan hal-hal yang belum difahami kepada pembimbing sebelum melakukan pekerjaan.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 60Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 63: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

D. Gambar Kerja

Posisi Pengelasan :

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 61Batam Institutional Development Projectdocument.doc

200

100

2

60

Page 64: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

E. Langkah kerja.1. Siapkan peralatan las busur manual dan alat-alat bantu.

2. Siapkan 2 buah pipa ukuran 8 inchi ( 200 mm ) tebal 10 mm x 100 mm dibevel 30

3. Atur gap antara 1,5 – 2 mm. Lakukan las catat pada 4 tempat dengan panjang 20mm, dan yakinkan bahwa kedua pipa benar-benar rata ( selisih permukaan pipa maksimu 1mm ).

4. Bersihkan las catat, jika perlu dengan menggunakan cutting disk.

5. Tempatkan benda kerja pada posisi sumbu 45 ( 6G ) dengan menggunakan alat bantu.

6. Lakukan pengelasan akar arah turun dimulai dari atas pipa ( jam 11.00 atau 1.00 dan berakhir antara jam 5.00 – 7.00 ).

7. Selesaikan pengelasan akar dengan cara yang sama pada kedua sisi pipa, dan bertanyalah pada pembimbing bila ada hal-hal yang kurang difahami, terutama tentang teknik pengelasannya.

8. Bersihkan dan dinginkan benda kerja .

9. Serahkan benda kerja pada pembimbing untuk diperiksa.

10. Ulangi pekerjaan jika belum mencapai kriteria yang ditetapkan, yakni dengan menggunakan sisi pipa yang belum terpakai.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 62Batam Institutional Development Projectdocument.doc

potong

Jalur untuk pengulangan/ perbaikan

Page 65: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

F1. Lembar Pengamatan ProsesNama Pekerjaan :

Nama Peserta :

No. I.D. Peserta :

Lama Pengerjaan : Mulai tanggal ……………….. pukul ……………

Selesai tanggal …………….. pukul …………….

NO ASPEK YANG DIAMATI KRITERIACEKLIS

KET.Benar Salah

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Keselamatan dan

kesehatan kerja

Peralatan kerja

Peletakan bahan

Kawat las

Benda kerja setelah

selesai dilas

Akhir pekerjaan

- Menggunakan kaca

mata pengaman yang

sesuai.

- Memakai pakaian kerja

- Memakai sepatu kerja

- Alat las diset sesuai

SOP

- Menggunakan alat

bantu yang sesuai

6G

Baja karbon 2,0 mm

Didinginkan dan

dibersihkan

Semua peralatan

dirapikan

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 63Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 66: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

F2. Lembar Penilaian HasilNama Pekerjaan :

Nama Peserta :

No. I.D. Peserta :

Lama Pengerjaan : Mulai tanggal ……………….. pukul ……………

Selesai tanggal …………….. pukul …………….

NO ASPEK YANG DINILAI KRITERIA

CHECK LISTRekomendasiBenar Salah

1. Penetrasi - tinggi 1 mm, 0,5mm.

- pencairan 100 %

2. Sambungan jalur las Rata, 0,5 mm

3. Undercut Maks. 0,5 x 10% panjang pengelasan

4. Overlap Tidak ada bagian yang overlap

5. Keropos Tidak ada keropos

6. Kerapian pekerjaan Bersih dan bebas terak

………………….., … …… ..200…

Penilai,

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 64Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 67: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Tugas 6

Pengelasan Sambungan Tumpul Kampuh V Posisi 6G Menggunakan Elektroda Rutile

A. Tujuan InstruksionalSetelah mempelajari dan berlatih tugas ini, peserta diharapkan mampu mengelas sambungan tumpul kampuh V posisi sumbu 45 ( 6G ) menggunakan elektroda rurile dengan memenuhi kriteria :

lebar jalur las (capping) 14 mm

tinggi jalur las 2mm

sambungan jalur rata

penetrasi minimum 90%

undercut maksimum 10 % dari panjang pengelasan

tidak ada overlap

terak terperangkap maksimum 2 mm2.

B. Alat dan Bahan 1. Alat

Seperangkat mesin las busur manual (SMAW)

Satu set alat keselamatan dan kesehatan kerja las busur manual

Satu set alat bantu las busur manual.

2. Bahan Pipa baja karbon 8” ( 200mm ) x 100 x 10mm, dibevel 30-35.

Elektroda AWS-E 6010/11 2,6mm

Elektroda AWS-E 6013 3,2mm dan 2,6mm.

C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja1. Gunakan helm/ kedok las yang sesuai (shade 10-11).

2. Rapihkan sisi-sisi tajam pelat dengan grinda atau kikir.

3. Pakailah pakaian kerja yang aman dan sesuai.

4. Gantilah kaca filter jika sudah rusak.

5. Ikuti langkah kerja secara benar

6. Hati-hati dengan benda panas hasil pengelasan.

7. Tanyakan hal-hal yang belum difahami kepada pembimbing sebelum melakukan pekerjaan.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 65Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 68: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

D. Gambar Kerja

Peletakan Pipa :

Urutan Las :

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 66Batam Institutional Development Projectdocument.doc

200

100

1 = rootKawat inti

2 & 3 = fillerKawat inti

cappingKawat inti

Page 69: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

E. Langkah kerja.1. Siapkan peralatan las busur manual dan alat-alat bantu.

2. Siapkan bahan las yang telah selesai dilas jalur 1 ( root ), yakni hasil pekerjaan pada

tugas 3, 4, atau 5.

3. Yakinkan bahwa jalur root benar-benar bersih, bila perlu periksakan pada pembimbing

untuk diperiksa ulang.

4. Tempatkan benda kerja pada posisi sumbu 45 ( 6G ) dan atur amper pengelasan 90 –

120 Amp untuk pengelasan filler .

5. Lakukan las pengisian ( filler ) sesuai urutan pengelasan (lihat Gambar Kerja)

menggunakan elektroda AWS E 6013 3,2mm atau 2,6mm.

6. Periksakan hasil las pada pembimbing sebelum melanjutkan pada jalur berikutnya.

7. Bersihkan tiap jalur las dengan sikat baja dan grinda. Kemudian lakukan menyetelan

kembali pada mesin las jika diperlukan.

8. Sebelum dilakukan pengelasan capping grinda

permukaan jalur las sehingga tersisa antara 0,5 – 1

mm dari pemukaan bahan, yakni untuk

menghasilkan capping yang rata dan seimbang.

9. Lanjutkan pengelasan sampai selesai, dan bertanyalah pada pembimbing bila ada hal-

hal yang kurang difahami, terutama tentang teknik pengelasannya.

10. Bersihkan dan dinginkan benda kerja .

11. Serahkan benda kerja pada pembimbing untuk diperiksa.

12. Ulangi pekerjaan jika belum mencapai kriteria yang ditetapkan. Jika bahan las habis,

maka lakukan langkah kerja seperti tugas 3 sebelum melakukan pengerjaan ulang

pada tugas 6.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 67Batam Institutional Development Projectdocument.doc

digrinda

Page 70: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

F1. Lembar Pengamatan ProsesNama Pekerjaan :

Nama Peserta :

No. I.D. Peserta :

Lama Pengerjaan : Mulai tanggal ……………….. pukul ……………

Selesai tanggal …………….. pukul …………….

NO ASPEK YANG DIAMATI KRITERIACEKLIS

KET.Benar Salah

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Keselamatan dan

kesehatan kerja

Peralatan kerja

Peletakan bahan

Pemilihan elektroda

Posisi elektroda

Benda kerja setelah

selesai dilas

Akhir pekerjaan

- Menggunakan kaca

mata pengaman yang

sesuai.

- Memakai pakaian kerja

- Memakai sepatu kerja

- Alat las diset sesuai

SOP

- Menggunakan alat

bantu yang sesuai

6G

AWS E 6013 2,6mm

dan 3,2 mm

70 - 85

Didinginkan dan

dibersihkan

Semua peralatan

dirapikan

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 68Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 71: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

F2. Lembar Penilaian HasilNama Pekerjaan :

Nama Peserta :

No. I.D. Peserta :

Lama Pengerjaan : Mulai tanggal ……………….. pukul ……………

Selesai tanggal …………….. pukul …………….

NO ASPEK YANG DINILAI KRITERIA

CHECK LISTRekomendasiBenar Salah

1. Lebar jalur las (capping)

14mm, + 2, - 0mm.

2. Tinggi jalur 2mm, 1mm

3. Penetrasi Minimum 90% dan berpadu

4. Bentuk jalur las Lurus dan cembung

5. Undercut Maks. 0,5 x 10% panjang pengelasan

6. Overlap Tidak ada bagian yang overlap

7. Distorsi Maksimum 5

8. Keropos Maksimum 4mm2

9. Kerapian pekerjaan Bersih dan bebas terak

………………….., … …… ..200…

Penilai,

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 69Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 72: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Tugas 7

Pengelasan Sambungan Tumpul Kampuh V Posisi 6G Menggunakan Elektroda Low Hydrogen

A. Tujuan InstruksionalSetelah mempelajari dan berlatih tugas ini, peserta diharapkan mampu mengelas sambungan tumpul kampuh V posisi sumbu 45 ( 6G ) menggunakan elektroda low hydrogen dengan memenuhi kriteria :

lebar jalur las (capping) 14 mm

tinggi jalur las 2mm

sambungan jalur rata

penetrasi minimum 90%

undercut maksimum 10 % dari panjang pengelasan

tidak ada overlap

terak terperangkap maksimum 2 mm2.

B. Alat dan Bahan 1. Alat

Seperangkat mesin las busur manual (SMAW)

Satu set alat keselamatan dan kesehatan kerja las busur manual

Satu set alat bantu las busur manual.

2. Bahan Pipa baja karbon 8” ( 200mm ) x 100 x 10mm, dibevel 30-35.

Elektroda AWS-E 6010/11 2,6mm

Elektroda AWS-E 7018 3,2mm dan 2,6mm.

C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja1. Gunakan helm/ kedok las yang sesuai (shade 10-11).

2. Rapihkan sisi-sisi tajam pelat dengan grinda atau kikir.

3. Pakailah pakaian kerja yang aman dan sesuai.

4. Gantilah kaca filter jika sudah rusak.

5. Ikuti langkah kerja secara benar

6. Hati-hati dengan benda panas hasil pengelasan.

7. Tanyakan hal-hal yang belum difahami kepada pembimbing sebelum melakukan pekerjaan.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 70Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 73: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

D. Gambar Kerja

Peletakan Pipa :

Urutan Las :

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 71Batam Institutional Development Projectdocument.doc

1 = rootKawat inti

2 & 3 = fillerKawat inti

cappingKawat inti

200

100

Page 74: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

E. Langkah kerja.1. Siapkan peralatan las busur manual dan alat-alat bantu.

2. Siapkan bahan las yang telah selesai dilas jalur 1 ( root ), yakni hasil pekerjaan pada

tugas 3, 4, atau 5.

3. Yakinkan bahwa jalur root benar-benar bersih, bila perlu periksakan pada pembimbing

untuk diperiksa ulang.

4. Tempatkan benda kerja pada posisi sumbu 45 ( 6G ) dan atur amper pengelasan 90 –

140 Amp untuk pengelasan filler .

5. Lakukan las pengisian ( filler ) sesuai urutan pengelasan (lihat Gambar Kerja)

menggunakan elektroda AWS E 7018 3,2mm atau 2,6mm.

6. Periksakan hasil las pada pembimbing sebelum melanjutkan pada jalur berikutnya.

7. Bersihkan tiap jalur las dengan sikat baja dan grinda. Kemudian lakukan menyetelan

kembali pada mesin las jika diperlukan.

8. Sebelum dilakukan pengelasan capping grinda

permukaan jalur las sehingga tersisa antara 0,5 – 1

mm dari pemukaan bahan, yakni untuk

menghasilkan capping yang rata dan seimbang.

9. Lanjutkan pengelasan sampai selesai, dan bertanyalah pada pembimbing bila ada hal-

hal yang kurang difahami, terutama tentang teknik pengelasannya.

10. Bersihkan dan dinginkan benda kerja .

11. Serahkan benda kerja pada pembimbing untuk diperiksa.

12. Ulangi pekerjaan jika belum mencapai kriteria yang ditetapkan. Jika bahan las habis,

maka lakukan langkah kerja seperti tugas 3 sebelum melakukan pengerjaan ulang

pada tugas 6.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 72Batam Institutional Development Projectdocument.doc

digrinda

Page 75: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

F1. Lembar Pengamatan ProsesNama Pekerjaan :

Nama Peserta :

No. I.D. Peserta :

Lama Pengerjaan : Mulai tanggal ……………….. pukul ……………

Selesai tanggal …………….. pukul …………….

NO ASPEK YANG DIAMATI KRITERIACEKLIS

KET.Benar Salah

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Keselamatan dan

kesehatan kerja

Peralatan kerja

Peletakan bahan

Pemilihan elektroda

Posisi elektroda

Benda kerja setelah

selesai dilas

Akhir pekerjaan

- Menggunakan kaca

mata pengaman yang

sesuai.

- Memakai pakaian kerja

- Memakai sepatu kerja

- Alat las diset sesuai

SOP

- Menggunakan alat

bantu yang sesuai

6G

AWS E 7018 2,6mm

dan 3,2 mm

70 - 85

Didinginkan dan

dibersihkan

Semua peralatan

dirapikan

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 73Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 76: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

F2. Lembar Penilaian HasilNama Pekerjaan :

Nama Peserta :

No. I.D. Peserta :

Lama Pengerjaan : Mulai tanggal ……………….. pukul ……………

Selesai tanggal …………….. pukul …………….

NO ASPEK YANG DINILAI KRITERIA

CHECK LISTRekomendasiBenar Salah

1. Lebar jalur las (capping)

14mm, + 2, - 0mm.

2. Tinggi jalur 2mm, 1mm

3. Penetrasi Minimum 90% dan berpadu

4. Bentuk jalur las Lurus dan cembung

5. Undercut Maks. 0,5 x 10% panjang pengelasan

6. Overlap Tidak ada bagian yang overlap

7. Distorsi Maksimum 5

8. Keropos Maksimum 4mm2

9. Kerapian pekerjaan Bersih dan bebas terak

………………….., … …… ..200…

Penilai,

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 74Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 77: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Tugas 8

Pemeriksaan Hasil Las

Petunjuk : 1. Siapkan masing-masing satu sambungan T dan sambungan tumpul kampuh V dari

hasil latihan pada tugas 1 atau 2 dan 6 atau 7.

2. Siapkan alat-alat pemeriksaan hasil las secara visual, antara lain :

alat ukur kaki las / lebar las untuk sambungan T

alat ukur kerataan, tinggi dan lebar jalur las untuk hasil sambungan tumpul

3. Bersihkan benda kerja, sehingga permukaan las dapat diamati secara baik.

4. Lakukan pengamatan/ pemeriksaan visual berikut :

Ukuran hasil las pada sambungan T dan sambungan tumpul kampuh V.

Cacat las

5. Bertanyalah pada pembimbing jika ada hal-hal yang kurang difahami sebelum melakukan tugas.

Lembar Pengamatan/ Pemeriksaan Sambungan Sudut :

NO ASPEK YANG DIPERIKSA KRITERIA

HASIL PENGAMATAN REKOMENDASI

1. Kaki las 8mm, + 2, - 0mm.

2. Bentuk jalur Rata/ cembung dan seimbang

3. Sambungan jalur las

Rata, 0,5 mm

4. Undercut Maks. 0,5 x 10% panjang pengelasan

5. Overlap Tidak ada bagian yang overlap

6. Keropos Maksimum 4mm2

7. Kerapian pekerjaan

Bersih dan bebas terak

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 75Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 78: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

NO ASPEK YANG DIPERIKSA KRITERIA HASIL

PENGAMATAN REKOMENDASI

1. Lebar jalur las (capping)

14mm, + 2, - 0mm.

2. Tinggi jalur 2mm, 1mm

3. Penetrasi Minimum 90% dan berpadu

4. Bentuk jalur las Lurus dan cembung

5. Undercut Maks. 0,5 x 10% panjang pengelasan

6. Overlap Tidak ada bagian yang overlap

7. Distorsi Maksimum 5

8. Keropos Maksimum 4mm2

9. Kerapian pekerjaan

Bersih dan bebas terak

………………….., … …… ..200…

Penilai,

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 76Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 79: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Tugas 9

Pengujian Hasil Las

Petunjuk : 1. Siapkan hasil sambungan tumpul kampuh V dari hasil latihan pada tugas dan 6 atau 7.

2. Siapkan alat-alat pengujian lengkung hasil las

3. Potong benda uji selebar 30 mm sesuai gambar berikut, yakni untuk bahan uji lengkung root dan face / capping masing masing-masing 2 (dua) sampel uji :

4. Beri tanda masing-masing permukaan benda uji ( root bend dan face bend )

5. Bersihkan dan grinda kedua permukaan jalur las, baik root maupun face / capping sehingga permukaan bahan uji sama tebal dengan bahan las.

6. Lakukan pengujian lengkung dengan menggunakan alat pelengkung sesuai petunjuk pembimbing :

7. Bertanyalah pada pembimbing jika ada hal-hal yang kurang difahami sebelum melakukan tugas.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 77Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 80: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Tugas

Lembar Rekapitulasi Hasil Pengujian :

NO PENGUJIAN HASIL PENGUJIAN REKOMENDASI

1. Face bend - 1

2. Root bend - 1

3. Face bend - 2

4. Root bend - 2

Catatan :

Hasil las dapat dinyatan DITERIMA jika hasil uji lengkung tidak mengalami RETAK lebih dari 2 mm.

………………….., … …… ..200…

Penilai,

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 78Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 81: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

OHT 1

Transparansi

Pemeriksaan dan Pengujian Hasil Las pada Pipa

Non-Destructive Test / NDT Pemeriksaan secara Visual ( visual inspection ) Pengujian dengan Pewarna ( liquid / dye penetrant

testing ) Pengujian dengan partikel magnit ( magnetic particle

testing ) Pengujian ultrasonik ( ultrasonic testing ) Pengujian dengan Radiografi / Sinar X ( radiographic

examination ) Pengujian Hidrostatik

PERIKSAAN HASIL LAS

Pemeriksaan pada pengelasan pipa terutama dilakukan untuk memastikan apakah kualitas tiap tahap dan akhir pengelasan sesuai dengan ketentuan yang dipersyaratkan, antara lain adalah :

bentuk persambungan pipa ( kelurusan dan kesejajaran )

jarak / kerenggangan pipa ( root gap ) sebelum dilas.

penembusan ( penetrasi ) ukuran ( lebar/ tinggi ) pengisian ( capping ) cacat las yang tampak ( spt. undercut, overlap,

percikan busur las, dll )

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 79Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 82: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

OHT 2

Alat-alat Ukur untuk Pemeriksaan Las

1. HI-LO Welding Gauge :

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 80Batam Institutional Development Projectdocument.doc

pembacaan ukuran

Page 83: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

OHT 32. Taper Gauge :

3. Cermin Inspeksi ( Inspection Mirror ) :

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 81Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 84: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

OHT 44. Dial/ Pit Depth Gauge :

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 82Batam Institutional Development Projectdocument.doc

mengukur lubang takik (cacat akibat busur las)

memeriksa undercut

Page 85: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

OHT 5

PENGUJIAN HASIL LAS

Pengujian dengan Pewarna ( review )Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

Membersihkan permukaan benda kerja, sehingga terbebas dari debu, minyak, dll

Bersihkan zat pewarna yang berlebihan dari permukaan benda kerja

Laburkan zat pengembang berwarna putih pada permukaan.

Menyemprotkan zat pewarna dengan daya rembes yang tinggi (biasanya berwarna merah).

Membersihkan zat pewarna yang berlebihan dari permukaan benda kerja

Menyemprotkan zat pengembang (biasanya berwarna putih) untuk menarik keluar zat pewarna dari retak.

Jika memang terdapat cacat, zat pewarna yang terperangkap akan terhisap keluar daerah yang retak

atau pori-pori dan akan tercetak pada zat pengembang berwarna putih.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 83Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 86: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

OHT 6 Pengujian dengan Ultrasonik ( review )

Pengujian dengan Radiografi / Sinar X

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 84Batam Institutional Development Projectdocument.doc

transducer/ sensorkabel

cacat las gelombang suara

Sinar-X

bahan

Hasil sinar-X memperlihatkan cacat las

Page 87: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

OHT 7

Pengujian HidrostatikPengujian ini dilakukan pada pekerjaan pemipaan, dimana sistem diisi dengan air yang temperaturnya tidak lebih dari 38 C, kemudian diberi tekanan dengan menggunakan pompa yang dipasang monometer pengukur tekanan, besarnya tekanan pengujian minimum adalah sekitar satu setengah kali tekanan kerja pada pipa

Destructive Test / DT

Terdiri dari :

Pengujian tarik pada jalur las/ memanjang ( all weld metal tensile test )

Pengujian makro ( macro test ) Pengujian tarik arah melintang ( transverse tensile

test ) Pengujian lengkung pada face/ capping ( face bend

test ) Pengujian lengkung pada root ( root bend test ) Pengujian pukul-takik ( impact test ) Pengujian lengkung arah melintang ( longitudinal

bend test ) Pengujian pematahan kampuh las ( nick break test )

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 85Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 88: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

OHT 8

Proses Pengujian pada Pengelasan Bejana Bertekanan ( Boiller And Pressure Vessel )

dan Pipa

1. Pengambilan Benda Uji :

Detail “A”

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 86Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Benda uji ditempelkan pada benda kerja

pipa

Benda uji diberi penguat

pipa

penguat

Benda ujiKampuh/ jalur las

Digunakan kampuh X

Page 89: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

OHT 9

Keterangan :1. Pengujian tarik pada jalur las/ memanjang ( all weld metal

tensile test )2. Pengujian makro ( macro test ) 3. Pengujian tarik arah melintang ( transverse tensile test )4. Pengujian lengkung pada face/ capping ( face bend test )5. Pengujian lengkung pada root ( root bend test )6. Pengujian pukul-takik ( impact test )7. Pengujian lengkung arah melintang ( longitudinal bend test )8. Pengujian pematahan kampuh las ( nick break test )

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 87Batam Institutional Development Projectdocument.doc

pipa

Jalur las

Dibuang/ tidak dipakai 50 mm ( min )

Page 90: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

OHT 10

1. Pengujian Tarik pada Jalur Las/ Memanjang ( All Weld Metal Tensile Test )

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 88Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Bahan uji

Min. 12mm

Min. radius 5mm 10mm

50mm

60mm

Bekas jepitan/ grip

putus

Penampang ( ) mengecil setelah pengujian

sebelum pengujian

Page 91: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

OHT 11

2. Pengujian Makro ( Macro Test ) - review

Pengujian ini adalah untuk melihat :

Jalur las Jumlah jalur las (run) pada sambungan Tingkat penembusan dan daerah peleburan Daerah pengaruh panas ( HAZ / Heat Affected Zone ) Cacat las

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 89Batam Institutional Development Projectdocument.doc

permukaan diratakan dan dipoles

permukaan dilabur dengan larutan asam

Struktur las terlihat

Page 92: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

OHT 12

3. Pengujian Tarik Arah Melintang ( Transverse Tensile Test )

Bahan uji untuk pengujian ini adalah tegak lurus ( 90 ) terhadap jalur las

Dibentuk dengan menggunakan mesin potong gas dan/ atau dengan mesin-mesin perkakas.

Diuji dengan menggunakan mesin uji tarik.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 90Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Dapat dipotong dengan alat potong gas

Hasil Las + 12mm

Hasil Las

Dibentuk dengan mesin

Page 93: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

OHT 13

4. Pengujian Pelengkungan ( Bend Test )

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 91Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Face bend Root bend

Hasil Las

Rol

Page 94: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

OHT 14

5. Pengujian Pukul-Takik ( Impact Test )

Urutan Pengujian :

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 92Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Hasil las

Posisi pertama

bandul pemukul

bahan uji

Ayunan bandul

Penunjukan seberapa jauh pergerakan bandul setelah memukul benda uji

Posisi bandul setelah benda uji patah

Page 95: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

dialur

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

OHT 15

6. Pengujian Pematahan Kampuh Las ( Nick Break )

Pengujian ini akan menunjukkan cacat las : Kurangnya penetrasi Rongga Terperangkapnya terak

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 93Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 96: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

OHT 16

Prosedur Pengelasan Pipa posisi 6F dan 6G

Las Catat – review Bahan las harus bersih dari bahan-bahan yang mudah terbakar

dan karat. Jumlah las catat pada pengelasan pipa secara umum adalah 3

sampai 4 las catat atau tergantung pada WPS pekerjaan tersebut.

Agar lebar gap ( root gap ) sama di sekeliling pipa, maka sebaiknya gunakan pasak atau pembatas setebal gap pada saat las catat dilakukan.

Panjang las catat adalah antara 2 – 3 kali tebal pipa yang dilas atau sekitar 20mm.

Penempatan Pipa – 6F

Penempatan Pipa – 6G

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 94Batam Institutional Development Projectdocument.doc

45

Tidak dapat diputar/ tetap

45Tidak dapat diputar/ tetap

Page 97: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

OHT 17

Arah Pengelasan

Pengelasan dari arah atas Pengelasan dari arah bawah

Gerakan Elektroda Arah Turun

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 95Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Akhir jalur las

awal jalur las

111

whip action curved weave

Page 98: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi

OHT 18

Gerakan Elektroda Arah Naik

Urutan Pengelasan – 6F

Urutan Pengelasan – 6G

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 96Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Khusus untuk las sambungan sudut (fillet)

whip action box weave curved weave straight weave

4 (capping)

1 (root)2 & 3 (filler)

1 2 & 3 (filler & capping )

Page 99: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 5 Cara Menilai Unit Ini

BAB 5 CARA MENILAI UNIT INI

Apa yang Dimaksud dengan Penilaian ?Penilaian adalah proses pengumpulan bukti-bukti hasil ujian/pekerjaan dan pemberian nilai atas kemajuan peserta pelatihan dalam mencapai kriteria unjuk kerja seperti yang dimaksud dalam Standar Kompetensi. Bila pada nilai yang ditetapkan telah tercapai ( sesuai dengan kriteria ), maka dinyatakan bahwa kompetensi sudah dicapai . Penilaian lebih untuk mengidentifikasi pencapaian dan penguasaan kompetensi peserta pelatihan dari pada hanya untuk membandingkan prestasi peserta terhadap peserta lain.

Apa yang Dimaksud dengan Kompeten?Tanyakan pada diri Anda sendiri : “Kemampuan kerja apa yang benar-benar dibutuhkan oleh peserta pelatihan”?

Jawaban terhadap pertanyaan ini akan mengatakan kepada Anda tentang apa yang kita maksud dengan kata “kompeten”. Untuk menjadi kompeten dalam suatu pekerjaan yang berkaitan dengan keterampilan berarti bahwa orang tersebut harus mampu untuk :

menampilkan keterampitan pada level (tingkat) yang dapat diterima

mengorganisikan tugas-tugas yang dibutuhkan.

merespon dan bereaksi secara layak bila sesuatu salah

memenuhi suatu peranan dalam sesuatu rangkaian tugas-tugas pada pekerjaan

mentransfer/mengimplementasikan keterampilan dan pengetahuan pada situasi baru.

Bila Anda menilai kompetensi ini Anda harus mempertimbangkan seluruh issue-issue di atas untuk mencerminkan sifat kerja yang nyata .

Pengakuan Kompetensi yang DimilikiPrinsip penilaian terpadu memberikan pengakuan terhadap kompetensi yang ada tanpa memandang dari mana kompetensi tersebut diperoleh. Penilai mengakui bahwa individu-individu dapat mencapai kompetensi dalam berbagai cara:

kualifikasi terdahulu

belajar secara informal.

Pengakuan terhadap kompetensi yang ada dengan mengumpulkan bukti-bukti kemampuan untuk dinilai apakah seseorang telah memenuhi standar kompetensi, baik memenuhi standar kompetensi untuk suatu pekerjaan maupun untuk kualifikasi formal.

Kualifikasi PenilaiDalam kondisi Iingkungan kerja, seorang peniIai industri yang diakui akan menentukan apakah seorang pekerja mampu melakukan tugas yang terdapat dalam unit kompetensi ini . Untuk menilai unit ini mungkin Anda akan memilih metode yang ditawarkan dalam pedoman ini, atau mengembangkan metode Anda sendiri untuk melakukan penilaian. Para penilai harus memperhatikan petunjuk penilaian dalam standar kompetensi sebelum memutuskan metode penilaian yang akan dipakai.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 97Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 100: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 5 Cara Menilai Unit Ini

Ujian yang DisarankanUmumUnit Kompetensi ini, secara umum mengikuti format berikut:

(a) Menampilkan pokok keterampilan dan pengetahuan untuk setiap sub-kompetensi/kriteria unjuk kerja.

(b) Berhubungan dengan sesi praktik atau tugas untuk memperkuat teori atau mempersiapkan praktik dalam suatu keterampilan.

Hal ini penting sekali, di mana peserta dinilai (penilaian formatif) pada setiap elemen kompetensi. Mereka tidak boleh melanjutkan unit berikutnya sebelum mereka benar-benar menguasai (kompeten) pada materi yang sedang dilatihkan .

Sebagai patokan disini seharusnya paling sedikit satu penilaian tugas untuk pengetahuan pokok pada setiap elemen kompetensi. Setiap sesi praktik atau tugas seharusnya dinilai secara individu untuk tiap Sub-Kompetensi. Sesi praktik seharusnya diulang sampai tingkat penguasaan yang disyaratkan dari sub kompetansi dicapai.

Tes pengetahuan pokok biasanya digunakan tes obyektif. Sebagai contoh, pilihan ganda, komparasi, mengisi/melengkapi kalimat. Tes essay dapat juga digunakan dengan soal-soal atau pertanyaan yang relevan dengan unit ini.

Penilaian untuk unit ini, berdasar pada dua hal yaitu:

pengetahuan dan keterampilan pokok

hubungan dengan keterampilan praktik.

Untuk penilaian unit “ Las Busur Manual-IC “ disarankan hal-hal sebagai berikut ::

Penilaian Pengetahuan Pokok

Penilaian Teori

Elemen 1 : Pemeriksaan dan Pengujian Las pada PipaTes berdasarkan pada soal-soal berikut :

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut secara singkat dan jelas !

Secara umum metode-metode pemeriksaan dan pengujian yang diterapkan pada pengelasan pipa relatif tidak berbeda bila dibandingkan dengan pengelasan pelat.1. Tuliskan metode-metode pemeriksaan dan pengujian tanpa merusak hasil las pada pipa

( minimum 4 metode )

………………….. ……………………. ………..

………………….. ……………………. ………..

………………….. ……………………. ………..

………………….. ……………………. ………..

………………….. ……………………. ………..

2. Tuliskan metode-metode pengujian dengan merusak pada pipa yang banyak diterapkan dilapangan !

…………………… …………………………………. …………………….

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 98Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 101: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 5 Cara Menilai Unit Ini

…………………… …………………………………. …………………….

…………………… …………………………………. …………………….

…………………… …………………………………. …………………….

3. Tuliskan nama ( minimum 3 macam ) alat-alat yang digunakan untuk pemeriksaan hasil las dan jelaskan fungsinya.

…………………… …………………………………

…………………… ………………………………….…………………… ………………..

…………………… ………………………………….

…………………… ………………………………….…………………… ………………..

…………………… ………………………………….

…………………… ………………………………….…………………… ………………..

4. Jelaskan secara singkat prinsip kerja alat uji ultrasonik dan dengan sinar-X ( lengkapi dengan gambar )

…………………… ………………………………….…………………… ………………..

…………………… ………………………………….…………………… ………………..

…………………… ………………………………….…………………… ………………..

…………………… ………………………………….…………………… ………………..

…………………… ………………………………….…………………… ………………..

…………………… ………………………………….…………………… ………………..

…………………… ………………………………….…………………… ………………..

…………………… ………………………………….…………………… ………………..

…………………… ………………………………….…………………… ………………..

Pengujian dengan merusak ( DT ) dilakukan setelah pengelasan selesai. Terutama pada pengelasan bejana bertekanan ( boiller and pressure vessel ) perlu dilakukan pengujian secara cermat dan teliti, karena resiko kecelakaan sangat tinggi akibat kesalahan prosedur ataupun proses pengelasan.

5. Pengamatan/ pengujian makro dilakukan untuk mengetahui hasil las, daerah peleburan, dan daerah disekitarnya. Uraikan hal-hal yang dapat dimunculkan/ diperoleh dari pengujian makro tersebut !

…………………… ………………………………….…

…………………… ………………………………….…

…………………… ………………………………….…

…………………… ………………………………….…

…………………… ………………………………….…

6. Gambarkan pemotongan bahan uji ( sampel ) untuk pengujian lengkung pada pipa yang meliputi bahan uji: root bend, face bend dan tensile. Kemudian jelaskan tujuan dan prosedur pengujian lengkung tersebut !

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 99Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 102: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 5 Cara Menilai Unit Ini

Gambar :

Tujuan dan prosedur pengujian lengkung :…………………… ………………………………….…………………… ………………..

…………………… ………………………………….…………………… ………………..

…………………… ………………………………….…………………… ………………..

…………………… ………………………………….…………………… ………………..

…………………… ………………………………….…………………… ………………..

…………………… ………………………………….…………………… ………………..

7. Apa tujuan pengujian pukul takik dan pengujian pematahan kampuh las secara umum ? Jelaskan !

a. Pengujian pukul takik :

…………………… ………………………………….…………………… ………………..

…………………… ………………………………….…………………… ………………..

b. Pengujian pematahan kampuh las :

…………………… ………………………………….…

…………………… ………………………………….…

…………………… ………………………………….…

Elemen 2 : Prosedur Pengelasan Pipa Posisi 6Fdan 6GTes berdasarkan pada soal-soal berikut :

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut secara singkat dan jelas !1. Jelaskan arti posisi pengelasan 6F dan 6G serta gambarkan peletakan masing-masing

posisi pengelasan tersebut !

…………………… …………………………………

…………………… ………………………………….

…………………… …………………………………

…………………… ………………………………….

…………………… ………………………………….

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 100Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 103: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 5 Cara Menilai Unit Ini

Gambar :

2. Jelaskan ketentuan-ketentuan arah pengelasan pipa posisi 6F dan 6G serta lengkapi dengan gambar, baik arah naik maupun arah turun.

…………………… ………………………………….…………………… ………………..

…………………… ………………………………….…………………… ………………..

…………………… ………………………………….…………………… ………………..

…………………… ………………………………….…………………… ………………..

…………………… ………………………………….…………………… ………………..

Gambar :

3. Jelaskan penerapan gerakan/ ayunan elektroda pada pengelasan pipa posisi 6F dan 6G (lengkapi dengan gambar ) untuk penggunaan jenis elektroda cellulose dan low hydrogen.

…………………… ………………………………….…………………… ………………..

…………………… ………………………………….…………………… ………………..

…………………… ………………………………….…………………… ………………..

…………………… ………………………………….…………………… ………………..

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 101Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 104: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 5 Cara Menilai Unit Ini

Penilaian Keterampilan Pokok

Penilaian Praktik

Meliputi Tugas 1 s.d. 9Setiap pelaksanaan praktik hendaknya dinilai secara individual dan bila kriteria minimum yang ditetapkan belum tercapai, maka peserta pelatihan harus mengulang seluruh tes atau komponen tes yang belum tercapai tersebut, sehingga tingkat penguasaan suatu pengetahuan dan keterampilan dapat terpenuhi.

Bila melaksanakan penilaian praktik hal-hal berikut perlu dipertimbangkan :

Pemilihan komponen-komponen harus memenuhi keseluruhan kompetensi yang hendak dicapai.

Dalam mempersiapkan peralatan , alat- alat bantu dan sebagainya harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan SOP.

Tingkat disiplin dalam mengikuti prosedur kerja yang ditetapkan.

Langkah kerja yang benar.

Kriteria unjuk kerja yang ditetapkan harus mengacu pada standar yang jelas atau WPS ( Welding Procedure Specification ).

Penyelesaian seluruh tugas.

Menginterpretasikan hasil kerja dengan benar .

Apabila bekerja dalam satu tim (kelompok) pastikan bahwa setiap anggota telah memberikan kontribusi yang seimbang.

Pertanyaan-pertanyaan lisan dapat digunakan untuk melakukan tes secara individu dari setiap anggota kelompok atau untuk penekanan-penekanan terhadap bagian-bagian yang penting

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 102Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 105: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 5 Cara Menilai Unit Ini

Ringkasan Penilaian Pengetahuan dan KeterampilanGunakan tugas-tugas ini untuk menetapkan apakah peserta pelatihan telah menguasai pokok-pokok pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan.

Pokok-pokok Pengetahuan dan

KeterampilanTugas-tugas Penilaian Ya Tidak

Perlu Latihan

Lanjutan1.0 Menjelaskan dan

melaksanakan macam-macam pemeriksaan dan pengujian las.

1.1 Macam-macam pemeriksaan dan pengujian las tanpa merusak (NDT) dan dengan merusak (DT) pada pengelasan pipa dijelaskan.

1.2 Pemeriksaan las pada pipa diterapkan.

1.3 Pengujian dengan merusak hasil las pada pipa diterapkan.

2.0 Mengidentifikasi prosedur dan teknik pengelasan pipa pada posisi sumbu 45 tidak dapat diputar (6F dan 6G).

2.1 Persiapan peralatan dan bahan diidentifikasi dan diterapkan.

2.2 Penempatan pipa pada posisi 6F dan 6G serta posisi elektroda dijelaskan.

2.3 Arah, gerakan elektroda dan urutan pengelasan difahami dan dijelaskan

3.0 Melaksanakan pengelasan pipa sumbu 45 tidak dapat diputar (6F dan 6G)

3.1 Bahan disiapkan sesuai gambar kerja dan ditempatkan sesuai dengan posisi pengelasan yang ditentukan.

3.2 Elektroda dipilih dan digunakan sesuai dengan ketentuan (mengacu pada WPS).

3.3 Pengelasan akar (root) menggunakan elektroda cellulose dan low hydrogen atau menggunakan proses las TIG/GTAW dengan memperhatikan prosedur petunjuk keselamatan & kesehatan kerja yang berlaku.

3.4 Las pengisian (filler) dan las akhir (capping) menggunakan elektroda rutile atau low hydrogen pada poisi sumbu 45 tidak dapat diputar (6F dan 6G), dilakukan dengan memperhatikan prosedur dan petunjuk keselamatan & kesehatan kerja yang berlaku.

3.5 Benda hasil las dibersihkan sesuai standar prosedur operasional.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 103Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 106: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 5 Cara Menilai Unit Ini

Checklist yang Disarankan Bagi PenilaiModul : Las Busur Manual-IC .

Nama Peserta : Nama Penilai :

Apakah telah memberikan bukti-bukti yang cukup yang menunjukkan bahwa peserta dapat : Catatan

Menjelaskan tentang metode-metode periksaan dan pengujian las pada pipa :

- pemeriksaan las pada pipa- pengujian hasil las tanpa merusak (NDT) dan dengan

merusak (DT)

- latihan : pemeriksaan dan penggujian las pada pipa

….

….

….

Mengidentifikasi prosedur pengelasan pipa posisi sumbu 45 tidak dapat diputar ( 6F dan 6G ), yang meliputi :

- persiapan peralatan dan bahan las- penempatan bahan las - arah pengelasan- gerakan elektroda dan urutan pegelasan

….

….

….

….

Melaksanakan pengelasan sambungan sudut dan tumpul pada pipa posisi sumbu 45 tidak dapat diputar ( 6F dan 6G ) menggunakan elektroda yang bervariasi, yang meliputi :

Pengelasan Sambungan Sudut ( Pipa-Flens) Posisi 6F :- sambungan pipa-flens posisi 6F menggunakan

elektroda rutile.- sambungan pipa-flens posisi 6F menggunakan

elektroda low hydrogen Pengelasan Akar ( root ) pada Pipa Posisi 6G :

- pengelasan akar ( root ) menggunakan elektroda cellulose.

- pengelasan akar ( root ) menggunakan elektroda low hydrogen

- pengelasan akar ( root ) menggunakan proses las TIG/GTAW

Pengelasan Sambungan Tumpul Kampuh V pada Pipa Posisi 6G :

- sambungan tumpul kampuh V posisi 6G menggunakan elektroda rutile.

- sambungan tumpul kampuh V posisi 6G menggunakan elektroda low hydrogen

….

….

….

….

….

….

….

….

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 104Batam Institutional Development Projectdocument.doc

Page 107: Indonesia Australia Partnership for Skills Development · Web viewLAS BUSUR MANUAL-IC (Shielded Metal Arc Welding-IC) ( Juni 2002 ) bab 1 PENGANTAR 1 Selamat Berjumpa di Buku Pedoman

Bab 5 Cara Menilai Unit Ini

Lembar Penilaian

Unit : BSDC 0709 / Las Busur Manual-IC

Nama Perserta Pelatihan : ……………………………………

Nama Penilai : ………….………………..……….

Peserta yang Dinilai : Kompeten

Kompetensi yang Dicapai Umpan balik untuk Peserta:

Tanda tanganPeserta sudah diberitahu tentang hasil penilaian dan alasan-alasan mengambil keputusan

Tanda tangan Penilai:

Tanggal:

Saya sudah diberitahu tentang hasil penilaian dan alasan mengambil keputusan tersebut.

Tanda tangan Peserta Pelatihan:

Tanggal:

Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 105Batam Institutional Development Projectdocument.doc