busur bilah

13
Busur Bilah (Universal Bevel Protractor) Oleh Kelompok V: Ardhotila Mesa Muhammad Syarif Nico Atmadio Tino Ferinando

Upload: syarif-muhammad

Post on 29-Nov-2015

185 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

Metrologi Industri

TRANSCRIPT

Page 1: Busur Bilah

Busur Bilah(Universal Bevel

Protractor)

Oleh

Kelompok V:

Ardhotila Mesa

Muhammad Syarif

Nico Atmadio

Tino Ferinando

Page 2: Busur Bilah

Alat Ukur Sudut

Satu derajat (1°) adalah sudut dari 1/360 bagian dari

lingkaran sempurna. Apabila satu derajat ini dibagi dalam

60 bagian yang sama maka terbentuklah bagian dari

derajat yang disebut satu menit (1’). Selanjutnya bila satu

menit dibagi lagi dalam 60 bagian yang sama maka didapat

bagian yang dikenal sebagai satu detik (1”). Dengan

demikian praktis tidak diperlukan suatu standar absolut

bagi satuan sudut, karena teoritik setiap orang dapat

membuat satuan sudut dengan cara membagi suatu

lingkaran.

Page 3: Busur Bilah

BUSUR BILAH (Bevel Protractor)

Alat ukur ini merupakan pegembangan dari busur

derajat (protactor) dengan dua bilah lengan (balade)

yang dapat berputar. Busur bilah merupakan pengukur

sudut universal yang digunakan untuk pengukuran

sudut secara tepat. Skala utama mempunyai tingkat

kecermatan hanya 1o (derajat). Dengan bantuan skala

nonius maka busur bilah ini mempunyai ketelitian

sampai 5 menit. Pengukur sudut dapat distel pada

sembarang tempat dengan daerah pengukuran dari nol

sampai dengan 360°.

Page 4: Busur Bilah

Pada busur bilah, kunci nonius digunakan

untuk menyetel skala nonius dan kunci bilah

digunakan untuk mengunci bilah utama dengan

piringan skala utama. Dengan adanya bilah

utama dan landasan maka busur bilah ini dapat

digunakan untuk mengukur sudut benda ukur

dengan berbagai macam posisi. Untuk hal-hal

tertentu biasanya dilengkapi pula dengan bilah

pembantu. Bilah utama dan bilah pembantu

bisa digeser-geserkan posisinya.

Page 5: Busur Bilah
Page 6: Busur Bilah

Bagian-Bagian Busur Bilah

Page 7: Busur Bilah

Badan/Piringan dasar, berupa lingkaran penuh dengan

diameter ± 55 mm. Pada tepi dari permukaan atas terdapat

skala dengan pembagian dalam derajat dan diberi nomor dan

00° - 90° - 00° - 90° (skala kiri dan kanan).

Pelat dasar, bersatu dengan piringan dasar. Panjang, lebar dan

tebal dan pelat dasar, ± 90 x 15 x 7 mm. dengan toleransi

kerataan 0,01 mm untuk sepanjang sisi kerja.

Piringan indeks, Pada piringan ini tercantum garis indeks dari

skala nonius sudut (skala nonius kiri dan skala nonius kanan),

biasanya dengan kecermatan sampai 5 menit

Bilah utama, dapat diatur kedudukannya dengan kunci yang

terletak pada piringan indeks. dengan toleransi kerataan

sebesar 0,02 sampai 0,03 mm untuk seluruh panjangnya.

Page 8: Busur Bilah

Cara Penggunaan Busur Bilah

Kendurkan Kunci bilah & kunci piringan untuk mengatur posisi

busur bilah dan badan/landasan di posisi yang di butuhkan

Letakkan objek yang akan diukur sudutnya di antara bilah

utama dan pelat dasar

Ketika melakukan pengukuran pastikan bidang dari busur

bilah sejajar dari sudut yang di ukur, putar kunci bilah searah

jarum jam untuk mengenencangkannya

Lakukan pembacaan skala nonius terhadap garis skala utama

Catat hasil pembacaan ukuran sudut yang di cari

Page 9: Busur Bilah
Page 10: Busur Bilah

Cara Membaca Hasil Pengukuran Busur Bilah

Lihat Video Berikut ini

Page 11: Busur Bilah

Pembacaan Nilai Sudut Pada Busur Bilah

1 divisi skala utama= 1o

1 divisi skala nonius= 5’

(menit)

Page 12: Busur Bilah

Hal yang harus diperhatikan dalam pemakaian busur bilah

Permukaan benda ukur dan permukaan kerja dari

busur bilah harus bersih

Bidang dari busur bilah harus berimpit atau

sejajar dengan bidang dari sudut yang akan

diukur (bidang normal)

Sisi kerja pelat dasar dan salah satu sisi bilah

utama harus betul-betul berimpit dengan

permukan benda ukur, tidak boleh terjadi celah.

Page 13: Busur Bilah

Thanks for Your Attentions . . .